TUGAS PENDAHULUAN Grup : 5 SMT/Kelas : 3 / 3A Judul : PAM MUX N a m a : 1. Nofita Puji Rahayuningtyas 2. Putri Ramdhany 3. Rizqia Irawati PAM MUX Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu gelombang carrier, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude Modulation). Variasi juga dapat diberikan pada frekuensi atau sinyal phasa, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau termodulasi phasa (PM). Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave Modulation). Demodulasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS PENDAHULUAN
Grup : 5 SMT/Kelas : 3 / 3A Judul : PAM MUX N a m a : 1. Nofita Puji Rahayuningtyas
2. Putri Ramdhany 3. Rizqia Irawati
PAM MUX
Modulasi
Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi
yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan
carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah
variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal
pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu
gelombang carrier, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude
Modulation). Variasi juga dapat diberikan pada frekuensi atau sinyal phasa, yang menghasilkan
sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau termodulasi phasa (PM). Semua metode untuk modulasi
carrier sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave
Modulation).
Demodulasi
Proses mengkodekan kembali sinyal digital menjadi sinyal analog kembali yang sama dari
sumber. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan
untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut
demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
TUGAS PENDAHULUAN
Diagram Modulator-Demodulator
PAM
Pulse Amplitudo Modulation (PAM) adalah bentuk sederhana dari modulasi pulsa. Teknik
ini mengirimkan data dengan memvariasikan tegangan atau kekuatan amplitudo pulsa individu
dalam urutan waktunya pulsa elektromagnetik. Dengan kata lain, data yang akan dikirim
dikodekan dalam amplitudo dari serangkaian pulsa sinyal. PAM dapat juga digunakan untuk
menghasilkan modulasi pulsa tambahan.
Amplitudo pulsa mungkin dalam modulasi pulsa amplitudo dapat tak terbatas. Ini adalah
kasus dengan modulasi amplitudo pulsa analog. Sebuah modulasi pulsa amplitudo 2 tingkat
menyebabkan sinyal yang dihasilkan menjadi didigitalkan sementara modulasi pulsa
amplitudo 4 level memiliki 22 kemungkinan amplitudo pulsa diskret. Sebuah modulasi pulsa
amplitudo 8-tingkat memiliki 23, dan 16-tingkat modulasi pulsa amplitudo memiliki 24
amplitudo pulsa diskret.
TUGAS PENDAHULUAN
Mengenai berbagai amplitudo modulasi pulsa, beberapa sistem menjaga setiap pulsa
amplitudo berbanding lurus dengan amplitudo modulasi sinyal sesaat pada saat terjadinya
pulsa. Dalam sistem modulasi pulsa amplitudo lain, sebaliknya benar - yaitu, berbanding
terbalik dengan amplitudo modulasi-sinyal sesaat pada saat terjadinya pulsa. Pada sistem
modulasi pulsa amplitudo lain, amplitudo tergantung pada faktor-faktor tambahan yang
berhubungan dengan sinyal modulasi, seperti frekuensi seketika dan fase, yang mungkin
berbeda dari kekuatannya.
Namun, dalam aplikasi telekomunikasi praktis, pulsa modulasi amplitudo adalah teknologi
jarang digunakan, karena telah superceded dengan teknik lain seperti modulasi pulsa posisi
dan modulasi kode pulsa. Selain itu, teknologi yang disebut modulasi amplitudo quadrature
secara luas digunakan dalam telepon modem dengan kecepatan transfer data lebih dari 300
Kbps.
Bentuk murni dari suatu sinussoida signal analog tidak perlu dikirimkan murni seperti
asalnya, tapi cukup dikirimkan sample-nya saja yang dibuat pada waktu tertentu (setiap
interval 125 ms), periodik terus menerus. Untuk itu signal sinusoida amalog di-sampling setiap
interval 125 ms. Hasil dari pengubahan bentuk signal analog secara sampling akan
menghasilkan signal PAM.
Pada PAM, amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal pemodulasi
Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi.
Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi maka semakin besar pula amplitudo pulsa
pembawa. Pembentukan sinyal termodulasi PAM dapat dilakukan dengan melakukan
pencuplikan (sampling), yaitu mengalikan sinyal pencuplik dengan sinyal informasi. Proses
ini akan menghasilkan pulsa pada saat pencuplikan yang besarnya sesuai dengan sinyal
informasi (pemodulasi). Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.1.
TUGAS PENDAHULUAN
Gambar 5.1 (a) Sinyal asli (b) PAM polaritas ganda
(c) PAM polaritas tunggal
Pada proses pemodulasian ini perlu diperhatikan bahwa kandungan informasi pada
sinyal pemodulasi tidak boleh berkurang. Hal ini dapat dilakukan dengan persyaratan bahwa
pencuplikan harus dilakukan dengan frekuensi minimal dua kali frekuensi maksimum sinyal
pemodulasi (2.fm), atau sering disebut dengan syarat Nyquist. Jika frekuensi sinyal pencuplik
dinotasikan dengan fs dan frekuensi maksimum sinyal pemodulasi dinotasikan dengan fm,
maka syarat Nyquist dapat ditulis sebagai:
fs ≥ 2.fm
TUGAS PENDAHULUAN
Dimana: fs = frekuensi sampling ( pencuplikan )
fs = frekuensi maksimum sinyal analog
Gambar 5.2 Sinyal yang dicuplik dengan beberapa macam frekuensi pencuplik
TUGAS PENDAHULUAN
Gambar 5.2 memperlihatkan sinyal yang dicuplik dengan beberapa macam
frekuensi pencuplik. Sebagai contoh, dalam komunikasi melalui telefon, sinyal informasi
yang berupa suara manusia (atau yang lain) dicuplik dengan frekuensi 8 kHz. Hal ini
didasarkan pada persyaratan Nyquist, karena lebar bidang jalur telefon dibatasi antara 300 Hz
sampai dengan 3400 Hz. Ada selisih kira-kira 1200 Hz yang dapat digunakan sebagai guard
band. Jika frekuensi sampling lebih rendah dari dua kali frekuensi maksimum sinyal input
analog maka terjadi overlap (tumpang tindih).
Gambar 2. 4 Spektrum Frekuensi Proses Sampling
TUGAS PENDAHULUAN
Multiplexing
Multiplexing adalah rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan
dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu
kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui
media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran
komunikasi).
Keuntungannya :
host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal
hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin
Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin.
Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari
beberapa terminal ke titik yang sama.
Teknik Multiplexing :
frequency-division multiplexing (FDM)
time-division multiplexing (TDM)
statistical time – division multiplexing (STDM)
TUGAS PENDAHULUAN
Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :
kapasitas kanal,
harga peralatan
konfigurasinya.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada
bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak
digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk
voice grade channel.
a). FDM dan b).TDM
FDM disebut "code transparent" artinya sistem sandi yang dipakai oleh data tidak
memberi pengaruh. FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Contoh FDM
adalah pada penggunaan radio dan TV.
TUGAS PENDAHULUAN Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap
sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth
center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel.
Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal
analog. Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying), broadcast dan
TV kabel.
Synchronous Time-Division Multiplexing
Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut
dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian
diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron agar
masing-masing penerima menerima data yang ditujukan kepadanya. TDM hanya digunakan
untuk komunikasi titik ke titik. TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran
komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.
Sinyal digital yang banyak (sinyal analog yang membawa data digital) melewati
transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang dapat berupa level bit atau
dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu.
TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telpon misalnya, dapat
dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus. TDM yang umum dikenal adalah PCM.
Terdapat 4 metode untuk coding amplitudo yaitu:
a. PAM (Pulse Amplitudo Modulation)
b. PPM (Pulse Position Modulation)
c. PCM (Pulse Code Modulation)
d. PDM (Pulse Duration Modulation)
Yang paling umum digunakan adalah PCM. Perkembangan terakhir dari tehnik
multiplexing ialah Statistical Time Division Multiplexing (STDM) yang mempunyai
keuntungan dalam efesiensi penggunaan saluran secara lebih baik.
TUGAS PENDAHULUAN Statistical Time-Division Multiplexing
Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai
alternatif synchronous TDM.
Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM.
Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu
lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana
yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu
pada jalur yang dibutuhkannya.
Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input,
mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output,
multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output
tertentu.
Keuntungan menggunakan TDM
TDM digunakan karena alasan biaya; semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin
simple receiver yang dipakai untuk mentransmit data dari banyak sumber utnuk banyak tujuan
membuat TDM lebih murah disbanding yang lain. TDM juga menggunakan bandwith yang
lebih sedikit daripada Frequency Division Multiplexing (FDM). Dengan lebar bandwith yang
kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar.
Aplikasi TDM
1. Pada Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH System), untuk transmisi digital dari beberap
panggilan telephone melalu 4-kable yang sama (T-carrier atau E-carrier) atau kabel iber di
sirkuit switch dari jaringan telephone digital.
2. Pada Synchronous Digital Hierarchy dan jaringan transmisi SONET yang menggunakan
PDH.
3. Pada RIFF (WAV) standar audio.
4. Pada pemisah channel kanan-kiri yang digunakan dalam Stereoscopic Liquid Crystal
Shutter Glasses.
TUGAS PENDAHULUAN
Jenis-jenis MUX :
1. Mux inversi, dilengkapi path data antara komputer dan mengambil jalur berkecepatan
tinggi dan memisahkan menjadi beberapa jalur yang berkecepatan rendah yang akan
dikombinasikan dengan mux inversi lain yang telah tersambung dengan komputer lain.
2. Mux T-1, Mux khusus yang dikombinasikan dengan unit pelayanan data berkapasitas tinggi
yang mengoperasi-kan ujung sambungan mux T-1 (sambungan komunikasi yang
bertransmisi pada 1,544 juta bps yang dibagi menjadi sirkuit tingkat suara 24, 48, 96.
3. Mux multiport, mengkombinasikan modem dan peralatan mux divisi waktu menjadi
peralatan tunggal. Jalur input modem mempunyai kecepatan transmisi beraneka ragam.
4. Mux Fiber Optik, berorientasi pada beberapa chanel data dimana tiap channel bertransmisi
pada 64000 bps per channel dan melakukan multiplex pada channel menjadi 14 juta bps
pada jalur fiber optik.
ModemModemMux
M
U
X
M
U
X
ModemModemMuxHost
TUGAS PENDAHULUAN
Konsentrator / pengumpul
Merupakan antarmuka antara sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat.
Digunakan sebagai pengganti/ bersama dengan mux. Seperti mux, tapi pada mux, data yang
diterima segera diteruskan ke tujuan. Konsen-trator akan mengumpulkan semua data yang
diterimanya sampai batas waktu tertentu dan kemudian baru disalurkan secara bersamaan ke
tujuan.
Sering mempunyai prosesor dan memori sendiri sehingga membebaskan komputer
utama dari masalah komunikasi data dan melakukan pemeriksaan data yang diterima / dikirim
dan bila perlu melakukan koreksi.
Tugas konsentrator :
1. Line servicing, membentuk hubungan, identifikasi terminal, menentukan kecepatan dan
pelayanan yang dibutuhkan dan polling.
2. Konversi kecepatan dan kode, dapat melacak sinyal masuk dan mengetahui kecepatannya,
dan kecepatan / kode akan dikonversi sesuai dengan kebutuhan.
3. Meratakan traffic, menggunakan saluran secara efisien. Contohnya tiap terminal dapat
mengirimkan datanya walaupun pihak yang dituju masih sibuk. Data yang dikirimkan akan
disimpan untuk sementara waktu dan dikirimkan ke tujuan bilamana tempat yang dituju
bebas.
4. Error control, data yang masuk diperiksa keandalannya dan memberikan kode untuk
pengiriman data ke komputer pusat. Dan dapat melayani permintaan pengulangan
pengiriman data karena terjadi kesalahan. Memungkinkan ekspansi sistem tanpa perlu
mengganggu pusat. Dapat mengganti jenis terminal dengan yang lebih effisien tanpa