1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah 1.1.1 Museum di Indonesia Berdasar definisi yang disampaikan Direktorat Permuseuman Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, museum merupakan pusat penikmatan karya seni dan pengenalan kebudayaan antardaerah dan bangsa. Museum juga menjadi pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah dan menjadi pusat penyaluran ilmu pengetahuan untuk umum. Sebagai objek wisata, museum merupakan media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan. Museum juga termasuk dalam suaka alam dan suaka budaya yang menjadi cerminan sejarah, manusia, alam, dan kebudayaan. Tak ketinggalan, museum menjadi sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1 Museum merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman nilai - nilai budaya luhur kepada masyarakat. Melalui museum masyarakat dapat memahami nilai - nilai luhur sejarah bangsa di masa lalu yang dapat diterapkan di masa sekarang. 1.1.2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam lingkungan Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif Kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional. 1 http://www.budpar.go.id/search.php?site=2&l=id&q=museum
144
Embed
PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
1.1.1 Museum di Indonesia
Berdasar definisi yang disampaikan Direktorat Permuseuman Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, museum merupakan pusat
penikmatan karya seni dan pengenalan kebudayaan antardaerah dan bangsa.
Museum juga menjadi pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah dan menjadi pusat
penyaluran ilmu pengetahuan untuk umum. Sebagai objek wisata, museum
merupakan media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan.
Museum juga termasuk dalam suaka alam dan suaka budaya yang menjadi
cerminan sejarah, manusia, alam, dan kebudayaan. Tak ketinggalan, museum
menjadi sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.1
Museum merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman
dan penanaman nilai - nilai budaya luhur kepada masyarakat. Melalui museum
masyarakat dapat memahami nilai - nilai luhur sejarah bangsa di masa lalu yang
dapat diterapkan di masa sekarang.
1.1.2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya
Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh
Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam lingkungan Dinas
Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya
mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian,
penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif
Kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah
Museum sepuluh nopember terdiri dari 2 bagian yaitu area dalam yaitu
area yang terdapat didalam bangunan museum yang terdiri dari 2 lantai dimana
lantai 1 digunakan untuk pameran 10 gugus patung yang melambangkan semangat
juang arek – arek Suroboyo serta sosiodiorama pidato Bung Tomo dan ruang
pemutaran film pertempuran 10 Nopember 1945 (diorama elektronik) juga ruang
auditorium. Lantai 2 digunakan sebagai ruang pamer senjata,reproduksi foto-foto
dokumenter, dan pameran koleksi peninggalan Bung Tomo. Selain itu juga
terdapat dua ruang diorama statis yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi
di seputar pertempuran sepuluh nopember 1945 Surabaya, lengkap dengan
narasinya. Sedangkan museum bagian luar yang terdapat di aera tugupahlawan
digunakan untuk memaerkan gerbang bentar, koleksi senjata, gerbang bentar,
patung proklamator dan colonade, lapangan upacara, koleksi patung di areal, tugu
pahlawan, batu prasasti, bidang patung pahlawan tak dikenal, dan koleksi mobil
peninggalan bung tomo.
1.1.3 Museum sepuluh nopember merupakan salah satu dari tujuh Museum yang menandatangani GNCM.
Pada tahun 2010 hingga 2014, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
mencanangkan gerakan nasional cinta museum yang didalamnya terdapat 6
museum utama yang ada di Surabaya, yaitu Museum Kesehatan Dr. Adhyatma,
MPH Surabaya, Museum Trowulan Mojokerto, Museum Loka Jala Carana
Surabaya, Museum Cakraningrat Bangkalan dan Museum Tantular Sidoarjo, dan
tentunya Museum 10 November Surabaya. Tujuan dari dicanangkannya Gerakan
Nasional Cinta Museum (GNCM) adalah bertujuan untuk menaikkan jumlah
pengunjung serta meningkatkan kesadaran, apresiasi dan kepedulian terutama
generasi muda pada warisan budaya bangsa yang dipelajari di museum.
Tetapi untuk mendukung Tahun Kunjungan Museum 2010, hanya tujuh
museum di Indoensia menandatangani kerja sama program Wisata
Museum.Ketujuh Museum itu. Museum Nasional Jakarta, Museum Bank Mandiri
Jakarta, Museum Batik Danar Hadi Surakarta, Museum Geologi Bandung,
Museum Sejarah Jakarta, dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya, serta House
of Sampoerna.
3
Ketujuh museum ini sebenarnya memiliki potensi dan keunikan yang
berbeda-beda sesuai dengan latar belakang masing-masing museum, tetapi jika
dilihat dari segi potensi museum, Museum Sepuluh Nopember Surabaya memiliki
beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh museum-museum lainnya sehingga
menjadikan Museum Sepuluh Nopember Surabaya memiliki keunggulan
tersendiri, menurut kepala pengelola museum sepuluh nopember. Keunggulan
museum sepuluh nopember adalah Museum sepuluh nopember mempunyai
keunikan dari segi koleksinya dikarenakan merupakan satu-satunya museum yang
memamerkan koleksi-koleksi peninggalan dari peristiwa sepuluh nopember yang
terjadi di Surabaya.
1.1.4 Environmental graphic design
Untuk memaksimalkan infrastruktur, service, dan information pada
Museum Sepuluh Nopember, maka pihak pengelolah menginginkan diadakannya
branding fisik yang mencakup dari segi identitas visual, sarana dan prasarana
(papan informasi, papan penunjuk arah), maupun dari segi promosi, hal ini
semakin diperkuat oleh keinginan pemerintah kota untuk memaksimalkan potensi
yang ada pada museum sepuluh nopember sebagai salah satu tempat wisata yang
mengalami peningkatan pengunjung, serta service quality dibanding tempat
wisata lain yang ada di Surabaya, namun sangat dibutuhkan untuk program
pengembangannya.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dimana tanda penunjuk, (signage),
ornament grafis, ataupun papan informasi yang masih kurang sehingga belum
mampu memberikan informasi yang tepat mengenai keberadaan Museum Sepuluh
Nopember Surabaya. Pembenahan sarana fisik pada Museum Sepuluh Nopember
Surabaya hanya diutamakan untuk pembenahan secara fungsional seperti
pengecatan tembok museum dan perawatan koleksi, tanpa menambah sistem
grafis berupa elemen-elemen visual baik papan informasi atau pun environment
design.
Dalam Renja (Rencana Kerja) dinas kebudayaan dan pariwisata kota
Surabaya tahun 2011, disebutkan bahwa upaya mengoptimalkan beberapa obyek
wisata di kawasan tersebut perlu ditingkatkan, terutama untuk perbaikan
4
infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi, koleksi museum
terutama di museum sepuluh nopember), dan pengembangan promosi yang
atraktif.2 Hal tersebut juga didukung oleh pendapat kepala dinas pariwisata
Surabaya, dimana beliau juga menginginkan untuk mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang ada, sehingga dapat memudahkan para pengunjung yang datang ke
museum sepuluh nopember.3
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat kepala dinas pariwisata Surabaya,
dimana beliau juga menginginkan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana
yang ada, sehingga dapat memudahkan para pengunjung yang datang ke museum
sepuluh nopember, disamping itu, pihak pemerintah kota telah memaksimalkan
potensi yang ada pada museum sepuluh nopember sebagai salah satu tempat
wisata yang mengalami peningkatan pengunjung, serta service quality dibanding
tempat wisata lain yang ada di Surabaya, namun sangat dibutuhkan untuk program
pengembangannya.4
Museum Sepuluh
Nopember
Environmental Graphic Design
Belum memiliki Environmental Graphic design yang terpadu dapat dilihat dari segi bentuk dan sytem grafis lingkungannya.
Petunjuk Jalan/Wayfinding
Petunjuk arah areal museum dalam
petunjuk arah pada areal luar museum dalam hanya menunjukkan arah museum dalam, toilet dan arah kelur. Tidak terdapat arah menuju koleksi museum, service museum, dan sign map
2 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surabaya halaman 16 3 Hasil wawancara, ibu Wiwiek, Kepala Dinas Pariwisata Surabaya, 29 September 2011, Surabaya 4 Ibid
5
Material Bahan dari akrilik yang ditempel pada sebatang kayu, ketahanan material kayu yang kurang terhadap perubahan cuaca dikarenakan dapat lapuk danter kikis oleh panas dan hujan, disamping itu gambar hanya sekedar ditempel sticker, sehingga mudah terkelupas
Penyampaian Informasi
Menggunakan bahan akrilik, dengan ditempel sticker untuk penulisan informasinya.
keterbacaan Keterbaccan pada petunjuk arah sudah jelas dikarenakan warna yang kontras antara background dengan font.
System grafis Tidak ada keseragaman system grafis antara signage area luar museum dan museum dalam.
Map Sign Tidak ada
Exhibition display
Pembuatan Display pada benda koleksi tidak mendukung suasana perjuangan yang ingin dibangun oleh museum sepuluh nopember. Tetapi beberapa benda seperti koleksi patung belum terdapat display exhibition.
6
Material Material berupa sistem cor atau beton dan berbentuk seperti pendopo dimana penggunaa n material ini mempunyai ketahanan lebih terhadap kondisi cuaca outdoor. Penggunaan material yang baik tidak didukung dengan bentukuan yang bisa membangun suasan.
Penyampaian Informasi
Penggunaan display disini bertujuan untuk mendukung informasi koleksi dan pembetukan suasana. Tetapi display pada museum sepuluh nopember belum mencakup fungsi-fungsi tersebut.
System grafis pada bentukan display
Tidak ada
Information board setiap benda koleksi
Peletakan information
board yang tidak strategis, sehingga tidak sesuai dengan standar tinggi badan manusia Indonesia, hal ini mempersulit para pengunjung untuk membaca informasi pada Information board.
Material Material menggunakan akrilik yang di cat pada beberapa koleksi, namun pada koleksi lain hanya terdapat informasi diatas kertas yang dicetak menggunakan printer inkjet, sehingga sangat tidak tahan terhadap iklim yang lembab pada area museum dalam
7
Penyampaian Informasi
Informasi yang disampaikan berupa penjelasan umum tentang benda koleksi. Tetapi pnejeasan umum tersebut Tidak didukung penjelasan detail tentang sejarah benda-benda koleksi. Sehingga pengunjung yang datang pada museum tidak mendapatkan makna sejarah dari benda-benda tersebut.
keterbacaan Dikarenakan penempatan papamn informasi yang kurang strategis dimana para pengunjung harus menunduk atau mendongak untuk dapat membaca informasi. Serta terdapat permasalahan dimana display pada benda koleksi menutupi papan informasi koleksi sehingga keterbacaan papan informasi menjadi sanagt tidak efektif. Pada beberapa koleksi
System grafis pada bentukan display
Tidak terdapat system grafis.
Pembagian area/Zoning
Tidak ada
Tabel 1.1.1Branding Fisik Museum Areal Luar Museum Sepuluh Nopember
Dari banyaknya pengunjung yang mengunjungi monument tugu pahlawan,
banyak pengunjung yang kurang mengetahui keberadaan area museum dalam,
yang dimana pada area museum dalam terdapat barang barang peninggalan
peristiwa sepuluh nopember yang dipamerka, sebagian mereka yang mengetahui
keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour,
sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya
untuk bersantai bersama teman, beristirahat setelah berbelanja di sekitar area tugu
8
pahlawan, mencari tempat yang tenang untuk mengerjakan sesuatu, bahkan ada
yang cuma ingin sekedar berfoto.5
Berikut merupakan hasil analisa kuesioner riset pasar pada responden yang
pernah mengunjungi Museum Sepuluh Nopember Surabaya6 :
Apakah informasi yang dijelaskan papan informasi pada koleksi
mudah dipahami? Sebanyak 38% responden menjawab cukup
mudah dipahami, 28% menjawab kurang mudah dipahami,
sementara 24% menjawab mudah dipahami
Sebanyak 84% responden membutuhkan infomasi yang lebih detail
dari koleksi, dan hanya 16% yang menjawab tidak
Dalam perubahan suasana museum yang diinginkan, sebanyak
museum terutama di Museum Sepuluh Nopember Surabaya). 10
Meningkatnya jumlah pengunjung museum, khususnya dari tahun 2006,
membuat peremajaan branding museum dibutuhkan untuk meningkatkan
pelayanan museum Sistem grafis lingkungan dapat memberi solusi yang
menjaga elemen-elemen grafis lingkungan dalam Museum sepuluh
nopember tetap terpadu, dan efektif bagi pengunjung.
Adanya kerusakan dan tidak terawatnya interior museum, secara umum
menjadikan bangunan yang dibangun pada masa reformasi ini mengurangi
suasana modern yang ingin dibangun oleh Museum Sepuluh Nopember.
Efektivitas sistem informasi dan sistem wayfinding dan Information
Graphic Museum sepuluh nopember belum maksimal. Secara umum, Hal
ini juga dapat mengurangi suasana yang ingin dibangun oleh Museum
sepuluh nopember sebagai museum pendidikan yang modern.
Kurangnya public service informasi mendalam tentang museum, sehingga
banyak pengunjung tidak mengetahui tentang keberadaan Museum
Sepuluh Nopember Surabaya tetapi mengetahui monument tugu
pahlawan.11
Pengunjung menginginkan perubahan, baik dari segi tampilan,12 maupun
dari koleksinya dengan sebuah roh yang baru, sehingga para pengunjung
tidak bosan untuk datang berkali-kali ke museum sepuluh nopember.13
1.3 Batasan Masalah
Perancangan membatasi hal – hal yang tidak dikerjakan oleh penulis
dalam penelitian ini. Batasan – batasan ini berkaitan dengan fokus penelitian dan
latar belakang bidang keahlian penulis. 10 Renja dinas kebudayaan dan pariwisata tahun 2011 11 Hasil kuisioner dari pengunjung Museum Sepuluh Nopember Surabaya. 12
Ibid 13 Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 7 maret
2011, Surabaya
10
Batasan – batasan tersebut adalah sebagai berikut
• Dalam perancangan ini tidak akan dibahas mengenai perancangan
branding selain perancangan Environmental graphic design Museum
Sepuluh Nopember Surabaya area museum dalam.
• Perancangan hanya membahas informasi berupa pengenalan koleksi yang
ada pada museum, tidak termasuk diantaranya informasi yang bersifat
mempromosikan museum
• Aspek Environmental graphic design berupa Information graphic design
museum, wayfinding system dan exhebition design
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
merancang Environmental graphic design pada area museum dalam, Museum
Sepuluh Nopember Surabaya supaya dapat memberikan kembali suasana
peristiwa heroik perang sepuluh nopember tanpa merubah bentukan modern yang
ingin diciptakan museum sepuluh nopember?”
1.5 Tujuan Penelitian
Memberikan tampilan museum yang lebih modern namun tetap
memberikan nuansa kepahlawanan, sehingga dapat memiliki keunikan
sendiri dan dapat menarik minat para pengunjung untuk lebih dalam lagi
mempelajari sejarah tentang sepuluh nopember
Menanamkan kepada masyarakat akan pentingnya sebuah museum melalui
Informasi yang diberikan akan koleksi Museum Sepuluh Nopember
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Kota Surabaya
a. Dapat mempertahankan kelestarian sejarah kota Surabaya khususnya
mengenai peristiwa sepuluh nopember, dari konten yang ada pada
Information graphic design yang ditampilkan pada Museum Sepuluh
Nopember Surabaya
11
b. Memberikan suatu desain lingkungan yang terpadu, sistematis, dan estetis,
sehingga dapat menjadikan alternatif wisata kota yang layak untuk
dikonsumsi masyarakat umum
1. Bagi Wisatawan/ Pengunjung
a. Dapat memberikan ilmu pengetahuan berupa pendidikan sejarah mengenai
peristiwa sepuluh nopember Surabaya
b. Dapat memberikan pengalaman baru dalam berwisata museum, khususnya
pengalaman mengenai pertempuran sepuluh nopember yang diciptakan
pada Museum Sepuluh Nopember Surabaya
2. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menjadi masukan sebagai bidang akademis desain grafis
b. Sebagai bahan masukan atau pun data untuk pembahasan sejenis
1.7 Ruang Lingkup
Penulis mengkaji fokus permasalah ini dari dua aspek, yaitu aspek ruang
(spasial), dan aspek akademis (lingkup pengerjaan)
• Dari sudut pandang keruangan (Spasial), termasuk didalamnya adalah area
museum dalam yang berupa koleksi peninggalan sejarah,
• Desain informasi, yaitu perancangan informasi untuk koleksi, ruangan,
atau bangunan museum. Sehingga dapat mengedukasi pengunjung melalui
informasi yang disampaikan
• Ruang Lingkup Studi pada perancangan ini penelitian dilakukan dengan
cara pendekatan ilmu komunikasi, desain komunikasi visual, serta ilmu
seni dan budaya.
1.8 Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk dijadikan acuan dasar penelitian antara lain
adalah:
1. Metode kualitatif.
12
Berupa pengamatan langsung, wawancara dengan pihak yang
bersangkutan yaitu pengelola Museum Sepuluh Nopember, dan
pengunjung museum.
2. Tinjauan pustaka. Sebagai landasan teori dan data untuk memperkuat
data penyusun.
3. Internet. Untuk mendapatkan data pendukung.
1.9 Sistematika Penulisan
Penyususunan laporan berdasarkan suatu sistematika yang mengarah
kepada konsep dasar, dengan penjelasan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab 1, penulis menguraikan permasalahan berdasarkan fenomena-
fenomena yang melatarbelakangi perancangan environmental graphic design area
museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya. Kemudian diuraikan pula
ruang lingkup pengerjaan, tujuan, manfaat, serta metode penelitian yang akan
digunakan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 merupakan tinjauan penulis terhadap sumber-sumber akademis yang
berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada Museum Sepuluh Nopember
Surabaya . Dalam bagian ini, penulis akan mulai mengaitkan permasalahan
dengan solusi yang mungkin digunakan, yakni branding fisik berupa
environmental graphic desgin. Setelah itu, penulis akan meninjau pihak ke tiga
yang dapat dibandingkan yakni museum house of sampoerna sebagai kompetitor
dan World war museum north london dan museum mpu tantular sebagai
komparator dengan subyek studi dengan acuan studi pustaka
.
BAB III. METODE PENELITIAN
13
Bab 3 ini berisi uraian mengenai definisi judul, dan Metode penelitian
yang dilakukan untuk menyelesaikan perancangan ini, serta semua aspek yang
akan mempengaruhi solusi yang akan dirumuskan penulis, disertai dengan
kerangka berpikir yang digunakan penulis dalam rangka sebagai penentuan
konsep desain.
BAB IV. KONSEP DESAIN
Dalam bab 4 ini, penulis merumuskan hasil penelitian dalam sebuah bagan
konsep yang kemudian diturunkan menjadi kriteria desain yang nantinya akan
digunakan sebagai Environmental graphic design area museum dalam Museum
Sepuluh Nopember Surabaya. Kriteria desain tersebut akan menjadi pedoman
dalam implementasi desain.
BAB V. IMPLEMENTASI DESAIN
Implementasi desain yang menjadi solusi permasalahan akan diuraikan
pada bab ini, dengan proses yang dilalui. Tahapan dalam implementasi ini akan
mengikuti tahapan yang diuraikan dalam kerangka berpikir (bab 3).
14
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kajian Environment Graphic Design
Environment graphic design secara bahasa memiliki arti sebagai desain
grafis lingkungan, secara bahasa, mungkin masih terkesan luas, namun menurut
alina wheeler, dalam karyanya yang berjudul Designing Brand Identity14
menjelaskan seperti halnya MC Donalds, sebuah hal yang tidak biasa untuk desain
dan suasana restauran menjadikan daya tarik dan menjadikan restaurant tersebut
menjadi sebuah seni kuliner. Pada dasarnya untuk menghidupkan Environmental
design, atau design suasana, dapat diciptakan melalui interior maupun exterior
dari bangunan tersebut, sehingga dapat memberikan kesan akan sesuatu yang
baru. Untuk menciptakannya, dibutuhkan kerjasama antara Arsitek, Desainer
grafis, industrial designer, dan dikolaborasikan bersama dengan kontraktor untuk
bertukar pikiran menciptakan warna, tekstur, pencahayaan, suara, gerakan,
kenyamanan, aroma, sehingga dapat bekerjasama dalam penciptaan suatu
lingkungan desain.
Gambar 2.1.1 Contoh Gambar EGD sumber www.segd.org
contoh, teks dapat menggunakan rata kiri atau kanan, sehingga mudah
untuk dibaca, atau dapat juga menggunakan rata lurus. paragraf juga harus
tidak lebih dari dua atau tiga kalimat, dengan spasi untuk alinea
berikutnya. perlu diperhatikan juga untuk margin tiap kata, agar tidak
terlalu renggang
Image Title
Bagian ini merupakan ringkasan singkat yang digunakan untuk menyertai
dan menjelaskan gambar.
Gambar 2.1.6 Contoh Layout dalam Hirarki penulisan
Dari penjelasan diatas, tujuan utama dari tipografi sangatlah sederhana, yakni
untuk memudahkan audiens untuk membaca informasi yang diberikan, sehingga
audiens dapat memahami apa yang disampaikan. Jika bentuk visual kurang dapat
menjelaskan informasi yang disampaikan, maka jalan yang paling tepat adalah
penggunaan tipografi
34
2.1.4.4 Warna
Warna adalah salah satu komponen paling penting bagi seorang desainer
informasi, karena warna adalah salah satu jalan untuk memberikan differensiasi.
(seperti halnya ketika manusia mengerti bahwa warna merah memiliki arti
berhenti, dan hijau untuk jalan terus pada lampu lalu lintas) Warna Juga dapat
memberikan sensasi tersendiri pada sistem Wayfinding dan Informaton graphic,
sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan cepat diterima oleh audiens28
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan warna yang efisien akan membuat
audiens untuk menerima pesan dengan cepat sehingga audiens tidak perlu untuk
memahami informasi dengan membacanya, namun cukup dengan melihatnya,
maka audiens diharapkan langsung mengerti makna dari warna tersebut.
Gambar 2.1.7 Contoh desain informasi dengan rentang warna yang panjang
Dalam mendesain informasi, terkadang dibutuhkan sejumlah warna dalam
rentang hue yang bermacam-macam. Pada gambar di atas, misalnya, warna yang
digunakan menggunakan rentang warna yang panjang (mulai dari hijau, kuning,
merah, biru, dan warna-warna di antaranya). Penggunaan warna seperti ini
berkaitan dengan hierarki yang telah dijelaskan di atas
28 Baer, Kim, Information design workbook pg 90 (2008)
35
Warna kontras merupakan salah satu lingkup yang paling sederhana dan
paling efektif untuk meningkatkan keterbacaan. Kebanyakan studi penelitian dan
peraturan mengharuskan warna latar depan tanda memiliki kontras setidaknya 60
persen dari warna latar belakang dari tanda. Misalnya warna latar depan putih
dengan warna latar belakang biru, merah, atau hijau
2.1.4.4.1 Teori Warna Modern
Warna yang mencerminkan modern adalah warna-warna yang
mencerminkan kesejukan achromatic dan lainnya, termasuk kombinasi yang
dipisahkan dengan hitam dan putih dan combinatoins dengan kontras. Dapat
dilihat dibawah ini bagaimana tehnik mencampur kombinasi warna. Secara
rasional atau contoh sederhana dari warna ini adalah seperti warna-warna pada
benda-bendas moderat seperti perak teroksidasi atau kacamata buram, Bahan
seperti pola logam, yang mem membentuk warna-warna modern.29
Gambar 2.1.9 Contoh Warna Modern
Dalam penerapan warna pada museum sepuluh nopember adalah warna
utama yang berwarna putih cromatik yang dimana mempresentasikan warna putih 29 Kobayashi, Shigenobu, Color Image Scale pg. 51 (2005)
Gambar 2.1.8 Kombinasi Warna
36
dari bendera Indonesia, namun lebih memiliki kesan yang lebih modern. Warna
merah maroon digunakan karena warna ini masih dalam satu komplementer dari
warna putih chromatic, sehingga perpaduan warna tersebut dapat menyerupai
warna bendera Merah Putih
2.1.4.5 Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam
penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi
(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang
dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.30
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi
Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga
menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat
menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi,
contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.
Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk
mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil,
maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi
harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang
dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita banyak
dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih
hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.
Ilustrasi bisa juga berarti sebuah gambar yang dikerjakan khusus untuk
menyertai teks tercetak, seperti yang ada pada buku dan iklan, agar dapat
memperkuat arti atau menambah efek dari suatu kalimat. Sedangkan corak atau
bentuk ilustrasi terbagi atas 6 macam
1. Corak Ilustrasi realistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan secara
nyata wujud obyek yang ditangkap oleh indera penglihatan, serta
menggambarkan secara nyata cerita isi suatu naskah yang disertainya.
30 Bing Bedjo Tanundjaja. 2002. Bentuk-bentuk Kartunal Sebagai Medium Penyampaian Pesan dalam Iklan. Nirmana. Jurnal Deskomvis, Vol. 4, No. 2, Juli 2002. h. 169-178.
37
Gambar 2.1.10 Contoh Ilustrasi Realistis
2. Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk visualnya
terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang, warna, dan komposisi
yang dalam hasil keseluruhannya tetap bersifat datar (flat).
Gambar 2.1.11 Contoh Ilustrasi Dekoratif
3. Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang menggunakan bentuk-bentuk
jenaka atau bentuk realis yang mengalami perubahan atau distorsi.
38
Gambar 2.1.12 Contoh Ilustrasi Kartunal
4. Corak ilusttrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang mengutamakan
kebebasan berekspresi dalam membuat karya ilustrasi, dari sifat bebas
tersebut menimbulkan obyek-obyek yang bebas pula.
Gambar 2.1.13 Contoh Ilustrasi Expresionistis
5. Corak ilustrasi surealistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan
khayalan atau mimpi, tidak jelas antara kenyataan dan angan-angan.
39
Gambar 2.1.14 Contoh Ilustrasi Surealistis
6. Corak ilustrasi absurd, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan wujud-
wujud yang tidak masuk akal atau absurd untuk kepentingan naskah yang
disertainya.
Gambar 2.1.15 Contoh Ilustrasi Absurd
2.1.4.6 Material31
Material adalah salah satu penunnjang dalam usia yang bisa dipertahankan
pada Environmental graphic design, setiap material juga tentu memiliki
31 “Concept”, Jakarta : PT. Concept Media, 2008
40
karakternya sendiri – seniri. Bahan yang digunakan untuk sign system cukup
beragam. Untuk itu perlu diketahui jenis sign system-nya, lokasi penempatannya,
karakternya, dan budget yang disiapkan.
Gambar 2.1.16 Contoh material pada wayfinding.
2.1.4.6.1 Kayu.
Kayu termasuk jenis material favorit untuk pembuatan sign system.
Selain permukaannya yang bertekstur, kayu tumbuh dari pohon (artinya
bisa ditanam dan diambil kayunya) serta tidak memerlukan teknologi
tinggi untuk pengerjaannya. Kayu juga bisa digunakan sebagai bagian dari
sign structures yang mampu menopang dengan kuat meskipun bobot
material kayu cukup ringan. Kurang cocok untuk penempatan di outdoor
karena mudah lapuk akibat cuaca.
Sifat-sifat utama kayu dan bahan perkayuan sebagai bahan
bangunan dapat disusun sebagai berikut :
Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis-
habisnya, apabila dikelola/diusahakan dengan baik. Artinya :
apabila pohon-pohon ditebang (di hutan) untuk diambil kayunya,
segera ditanami kembali pohon pengganti, supaya sumber kayu
tidak habis. Kayu dikatakan juga sebagai renewable resources
(sumber kekayaan alam yang dapat diperbarui/diadakan lagi).
Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk
dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai
bahan mentah mudah diproses menjadi barang-barang seperti
kertas, tekstill dan sebagainya dibuat dari kayu.
41
Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh
bahan lain yang dibuat oleh manusia. Misalnya, kayu mempunyai
sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan
yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih
ada sifat-sifat lain lagi.
Kayu merupakan bahan alami yang sering digunakan, sehingga
memiliki kekurangan pada faktor alam yang sering berubah. Selain itu
faktor lainnya seperti faktor biologis seperti hama dan jamur menjadi
faktor yang dapat memperpendek usia kayu.
2.1.4.6.2 Gelas / kaca
Gelas yang mempunyai sifat meneruskan cahaya juga memiliki
permukaan yang bisa memantulkan. Material jenis ini juga populer untuk
signage design dan kerap digunakan sebagai dekorasi. Dengan ketebalan
tertentu, multilayer, permukaannya yang transparan dan efek-efek yang
dihasilkan, material jenis ini sangat menarik jika digunakan sebagai bahan
dasar signage. Biasanya digunakan untuk penamaan gedung atau papan
pengumuman atau tanda penunjuk di dalam sebuah gedung.
Fiber Glass
Fiberglass telah digunakan untuk kebutuhan manufaktir dan pada
penggunaan lainnya sejak pada abat 19. dalam tahap awal, komposisi
mineral alami seperti basalt dan kerak dari sisa sisa besi peleburan
dicairkan di fiberasi dengan mengarahkan udara uap panas atau udara
lurus yang di jatuhi cairan gelas cair.
42
Gambar 2.1.17Proses peniupan cairan cair fiberglass
pergeseran yang terjadi akibat tiupan udara uap panas yang meniup
tetesan fiberglass cair tersebut membuat tetesan tersebut menjadi serat
serat fiber. kualitas ketebalan dan kekuatan fiber tergantung sepenuhnya
pada arah tiupan uap panas yang diterima cairan fiber.
2.1.4.6.3 Aluminium dan Besi.
Sekitar tahun 1950-an , aluminium adalah bahan alternatif selain
besi. Sering digunakan untuk permukaan signage berukuran besar. Ringan,
kokoh dan tidak memerlukan perawatan serta mudah dibuat. Di satu sisi,
material dari besi dijadikan bahan baku untuk signage. Tingkat kekuatan
jauh melebihi bahan aluminium. Sering digunakan sebagai bahan untuk
struktur internal.
Ringan, namun kokoh, alumunium adalah pilihan yang cocok
untuk tanda-tanda di luar ruangan. Itu datang dalam berbagai warna, dan
dengan enamel panggang selesai, sangat tahan lama, cuaca unsur-unsur
tanpa berkarat. Aluminium terbuat dari 66% bauksit dan 33% tanah liat
(aluminium oksida dari pulau Bintan) dengan proses elektrolisa pada suhu
950-970 derajat celcius dibagi atasaluminium dan oksigen. Aluminium
termasuk golongan logam ringan yang dapat ditarik, ditekan, dan dilas.
Aluminium akan rusak oleh kapur, gips, adukan semen dan beton. Oleh
43
karena itu, elemen konstruksi bangunan aluminium harus dilindungi pada
tempat pembangunan.
Karakteristik besi :
Struktur materialnya kuat
Mudah dibentuk
Memiliki ukuran yang beragam
Tahan terhadap karat
Harga jauh lebih mahal dari Stainless Steel
Karakteristik Aluminium :
Material yang cukup kuat
Mudah dibentuk dengan proses cor atau CNC
Mudah didapat dan tahan terhadap karat
Mudah retak dan patah karena fleksibilitasnya kurang
2.1.4.6.4 Akrilik.
Jenis akrilik dikenal sebagai material yang tahan terhadap sinar ultraviolet
sehingga cocok untuk penempatan sign di luar ruangan. Tersedia dalam
berbagai pilihan warna, warna putih atau tembus pandang sehingga bisa
digunakan sebagai backround signage. Material jenis ini bisa dibentuk
dengan cetak panas dan bisa memancarkan cahaya lebih baik. Bahan
akrilik terkenal relatif kuat karena tingkat kepadatannya tetap meskipun
mengalami banyak tempaan pada saat produksi.
Karakteristik Akrilik :
o Mudah dikerjakan (easily worked);
o Mudah dicetak (easily moulded) dan mudah terbentuk dengan
panas (easily thermoformed);
o Memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca, namun punya
kekuatan jauh lebih baik. Tahan panas (baru meleleh sampai 2000
derajat celcius);
o Sangat ringan, per m2 bobotnya hanya 1,2 kg (Densitas (ρ)
polikarbonat = 1200-1220 kg/m3);
44
o Tersedia dalam berbagai warna, mulai dari yang bening, abu-abu,
hijau, biru, merah muda, sampai warna keperakan dan keemasan.
BAHAN TAMBAHAN UNTUK MATERIAL PLASTIK OLAHAN
1. Stabilizer
Berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan, baik
selama proses, dalam penyimpanan, maupun aplikasi produk. Ada 3 jenis
bahan penstabil panas (heat stabilizer) penstabil terhadap sinar ultraviolet
(UV Stabilizer) dan antioksidan.
2. Antioksidan
Antioksidan berfungsi mencegah atau mengurangi kerusakan produk
plastik karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan
rantai polimer. Tanda-tanda yang terlihat apabila produk plastik rusak
adalah :
o Polimer menjadi rapuh
o Kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih
tinggi
o Sifat kuat tariknya berkurang
o Terjadi retak-retak pada permukaan produk
o Terjadi perubahan warna
3. Bahan pewarna
Berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu
dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna
yang sesuai meliputi :
1) Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama
pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir
pada system dan daya tahan terhadap panas serta bahan kimia.
2) Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi
ketahanan terhadap cuaca, bahan kimia dan solvent. Colorant dapat
diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu :
1) Dyes
Bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi satu
system dan terdispersi secara merata setelah melalui proses
45
pencampuran. Dyses mempunyai light fastness dan ketahanan
panas kurang baik dan dapat mengalami migrasi (bergerak ke
permukaan) sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang
dapat meracuni kulit. Penggunaan dyes dalam plastik jumlahnya
terbatas.
2) Pigment
Bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya
terdispersi diantara rantai molekul bahan plastik tersebut.
Pencampuran bahan tersebut dengan bahan plastic kadang-kadang
memerlukan teknologi dan peralatan khusus. Derajat disperse
pigmen dalam bahan plastik tergantung pada suhu, waktu
pencampuran dan alat pencampur serta ukuran partikel pigmen dan
berat molekul bahan plastik. Pigmen dapat dikelompokkan menjadi
2 tipe yaitu pigmen anorganik dan pigmen organik. Pigmen
anorganik mempunyai molekul molekul yang lebih besar dan luas
permukaannya lebih kecil, permukaannya buram karena
menyebarkan sinar. Contoh pigmen anorganik :
titanium dioksida yang memberi warna putih, besi oksida
memberi warna kuning, coklat, merah, dan hitam, cadmium yang
memberi warna kuning terang dan merah, dll. Pigmen organik
ukuran partikelnya lebih kecil, warna lebih kuat, dan dispersinya
lebih mudah namun harganya lebih mahal. (Sumber : Traksi. Vol.
3. No. 2, Desember 2005 65)
4. Uv stabilizer
Berfungsi mencegah kerusakan barang plastik akibat pengaruh sinar
matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultra violet
dengan panjang gelombang 3000-4000A yang mampu memecah sebagian
besar senyawa kimia terutama senyawa organik.
2.1.4.6.5 Vinyl.
Teks pada signage aluminium bisa memakai huruf berbahan
enamel dan vinyl yang dibubuhkan dengan menggunakan teknik cetak
46
panas. Huruf pada signage sebaiknya tidak menggunakan bahan scotlight
(memantulkan cahaya) karena menyilaukan di siang hari sehingga signage
menjadi tidak terbaca. Penggunaan cat putih pada teks cukup efektif untuk
dibaca di siang dan malam hari. Tapi kalau cuaca mendung atau sore hari,
teks pada signage berbahan scootlight pada rambu lalu lintas akan sangat
bermanfaat untuk memperjelas petunjuk arah saat dibaca.
2.1.4.6.6 Kain.
Signage dalam Environment Graphic Design tidak harus
meninggalkan rigid materials. Bahan baku dari kain juga bisa digunakan
sebagai bahan signage. Banner atau bendera sering digunakan sebagai
material signage dan biasanya memanfaatkan besi atau aluminium sebagai
strukturnya.
2.1.4.6.7 Batu.
Batu adalah material pertama dan bahan utama yang digunakan
yang digunakan sejak zaman kuno. Sign system dari batu lebih awet
hingga kurun waktu beberapa puluh tahun. Dalam pengaplikasiannya,
pembuatan material batu kurang dapat dieksplor bentukannya karena sifat
meterial ini yang kaku.
Batu marmer
Batu yang paling umum dan sering digunakan adalah material yang
menggunakan batu marmer, Bahan keramik sebagai ubin keramik adalah
unsur bangunan yang dipergunakan untuk melapisi lantai ataupun dinding,
biasanya berbentuk pelat persegi dan tipis yang dibuat dari tanah liat atau
campuran tanah liat dan bahan mentah keramik lainnya, dibakar sampai
suhu sedemikian tinggi, sehingga mempunyai sifat-sifat fisik khusus.
Selain untuk ubin keramik, keramik juga digunakan dalam pembangunan
sebagai perlengkapan sanifer (wastafel, kloset, urinoir, dan sebagainya)
dan pada rumah tangga sebagai barang pecah belah. Bahan keramik dapat
digolongkan atas keramik kasar, keramik halus, keramik pelapis dinding
(feyence), serta porselen (tembikar putih).
47
2.1.5 Branding fisik
Gambar 2.1.18Diagram branding fisik
Pada Gambar diatas memberi pengertian bahwa Branding fisik
menekankan pada penggalian persepsi mengenai keberadaan pasar melalui aset-
aset fisik yang dimiliki baik yang berhubungan dengan arsitektural maupun
elemen2 di dalamnya untuk menunjukkan eksistensinya.32 Identifikasi Faktor-
Faktor Fisik
Faktor-faktor fisik yang akan dijadikan variabel dalam pengukuran pada
penelitian ini meliputi:
1. Faktor Internal, terdiri dari:
a) Identitas Visual
b) Nama Pasar
c) Petunjuk Utama (Main Sign)
d) Keunikan Fisik (Facade)
e) Sistem Grafis (Stand)
f) Pembagian Area (Zoning)
g) Suasana Luar- Dalam
h) Layout
i) Communication Space
2. Faktor Eksternal, terdiri dari:
a) Petunjuk jalan / wayfinding 32 Wicaksono, Deryl Tri, “Perancangan Environmental Graphic Design
Pasar Kapasan Baru” , halaman 40 (2009)
48
b) Outdoor
c) Environment
d) Akses/ Kemudahan
Interior museum sepuluh nopember, seperti juga eksterior bangunannya
merupakan media fisik untuk menerapkan branding yang koheren sebagai bagian
dari strategi pengembangan branding fisik museum di benak konsumen. zona area
dalam museum banyak yang tidak dioptimalkan dengan baik sehingga membuat
para pengunjung kurang nyaman. Berikut adalah gambar zona area yang tidak
dioptimalkan dengan baik :
2.2 Study Existing
2.2.1 Profil Museum Sepuluh Nopember
Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh
Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis dalam lingkungan
Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya
mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian,
penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif
Kultural dan penyajian rekreatif benda benda peninggalan sejarah
Gambar 2.1.19Zona area yang kurang dioptimalkan
49
2.2.1.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Sepuluh Nopember
Untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan dan untuk melengkapi fasilitas
sejarahnya, maka didirikanlah Museum Perjuangan Sepuluh Nopember 1945.
Bangunannya berbentuk piramid yang „ditenggelarnkan' sedemikian rupa tujuh meter
dibawah permukaan areal dan sepuluh meter diatas permukaan areal, dengan
maksud agar keberadaan bangunan tersebut tidak mendominasi keberadaan Tugu
Pahlawan.
Didalam museum terdapat koleksi persenjataan, balk dari pihak sekutu maupun dad
pihak Jepang, yang d igunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945. Selain itu juga
terdapat hall of fame/ruang hening, gugus patung, koleksi foto, koleksi bersejarah
dari Bung Tomo, beberapa sating peristivva panting yang dirangkum dalam delapan
diorama statis, dan penayangan film pertempuran 10 Nopember 1945 dalam
diorama elektronik.
Didalam museum ini pengunjung juga dapat mei dengarkan pidato Bung Torno
yang herapi – api untuk membangkitkan semangat juang rakyat dalam menghadapi
ultimatum sekutu.
Semangat juang serta persatuan dan kesatuan yang tinggi dalam pertempuran 10
Nopember 1945 inilah yang kemudian diabadikan dalam predikat Surabaya
sebagai Kota Pahlawan.
Gambar 2.9. Gambar 2.2.1 Denah lokasi area museum dalam Museum Sepuluh
Nopember Surabaya
50
Museum sepuluh Nopember diresmikan mula-mula secara soft opening tanggal
10 Nopember 1988 oleh Walikota Surabaya, Bapak Sunarto Sumoprawiro,
sedangkan grand opening tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman
Wahid.
2.2.1.2 Koleksi Yang Dipamerkan pada area museum dalam
Ruang bawah I
a. Bidang dinding yang diisi nama-nama tokoh dan organisasi yang terlibat
dalam pertempuran Sepuluh Nopember 1945.
b. Maket Tugu Pahlawan
Ruang bawah II
1. Hall Of Fame
Sekelompok gugus patung berjumlah sepuluh yang menggambarkan peristiwa
kepahlawanan yang mengerahkan semangat kejuangan dan nilai patriotisme
yang berjuang tanpa pamrih untuk mencapai kemerdekaan bangsa.
2. Sosio drama Bung Tomo
Gambaran pada saat mendengar pidato bung Tomo yang berapi-api di salah
satu markas kecil yang terdiri dari berbagai pemuda antara lain pemuda
sakera, PMI, BKR, PETA, PRI, dapur umum.
3. Koleksi Gambar Surabaya Tempo Dulu
Gambar Pejuang (Semangat Mengabdi)
Simpang Straat Soerabaia 1930 Rs. Simpang/CBZ/ Centrale Borgerlijke
1. informasi yang ada pada Museum Sepuluh Nopember belum memenuhi
informasi yang di butuhkan (68%)
2. urutan informasi koleksi yang paling dibutuhkan adalah koleksi pada
ruang diorama statis (23%), Koleksi barang peninggalan (20%), koleksi
senjata pada vitrin (13%) (tiga suara terbesar)
3. urutan papan petunjuk yang paling dibutuhkan adalah papan petunjuk
berupa peta museum dalam (24%), arah petunjuk ke koleksi museum
dalam (23%), arah petunjuk ke public service (21%)
4. bahasa penulisan informasi pada papan petunjuk yang mampu membantu
memberikan informasi secara tepat serta dapat mengedukasi dan
memberikan wawasan adalah yang mudah dipahami (41%)
5. penggunaan huruf pada papan informasi yang mampu membantu
memberikan informasi secara tepat serta dapat mengedukasi dan
memberikan wawasan adalah huruf dengan ukuran yang sesuai agar
mudah dibaca (53%)
95
6. desain/bentuk papan informasi yang mampu membantu memberikan
informasi yang dapat mengedukasi dan dapat menciptakan suasana
modern adalah bentukan segitiga khas modern eksterior museum (56%)
7. Menurut anda, perlukah penggunaan ilustrasi pada papan informasi
koleksi museum adalah perlu (76%)
8. bagaimana jenis ilustrasi pada papan informasi koleksi museum yang
mampu memberikan informasi yang dapat mengedukasi dan memberikan
wawasan adalah informasi berupa gambar (42%)
9. perlukah penggunaan pictogram pada papan petunjuk arah museum adalah
perlu (76%)
10. Penempatan posisi penunjuk arah yang terbaik adalah posisi tergantung
pada tempat yang tinggi (42%)
11. bahan yang paling penting digunakan pada papan informasi dan papan
penunjuk arah adalah yang tidak mudah rusak dan tahan lama (43%)
4.4.2 AIO (Activity, Interest, Opinion)
Berdasarkan pengalaman berhubungan langsung dengan target audiens
diperoleh kesimpulan mengenai activity, interest dan opinion yang
dimiliki target audiens.
A. Activity
Suka jalan jalan dengan teman
Menghabiskan waktu dengan teman sebaya
B. Interest
Tertarik dengan konsep konsep yang abstrak
Remaja tertarik untuk mengetahui tentang kepribadian dirinya dan
orang lain, serta memberikan penilaian subjektif terhadap suatu
permasalahan
Tertarik pada sesosok tokoh idola yang popular
Interest terhadap seksualitas dan cinta
C. Opinion
96
Orang Tua Merupakan Sumber yang penting dalam pembentukan
nilai nilai dan tujuan
Mempertanyakan kebenaran dan akar akar moral.
Mudah menolak dan mempertanyakan nilai nilai nasehat dari kedua
orang tuanya.
4.4.3 Produk atau Jasa
Berupa desain lingkungan Museum Sepuluh Nopember Surabaya areal
museum dalam dengan bentukan modern dan pesan yang edukatif
4.4.3.1 Segmentasi
Segmentasi akan dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok homogen
konsumen yang berbeda-beda. Berikut merupakan pengelompokkan segmentasi
pada Museum Sepuluh Nopember Surabaya
Penyuka tempat wisata budaya, terutama wisata sejarah
Para siswa yang sering melaksanakan study tour
Gemar mengisi waktu dengan mempelajari sejarah
4.4.3.2 Positioning
Dengan adanya environmental graphic design ini diharapkan mampu
memberikan informasi yang tepat mengenai Museum Sepuluh Nopember
sehingga dapat mengedukasi audiens tentang latar belakang peristiwa 10
nopember serta menciptakan suasana modern yang nantinya dapat menjadi daya
tarik pengunjung terhadap Museum sepuluh nopember ini. Selain itu,
environmental graphic design ini juga merupakan salah satu bentuk pendidikan
non formal bagi masyarakat Surabaya, dan Indonesia pada umumnya.
Positioning terhadap atribut
Peristiwa sepuluh nopember adalah suatu peristiwa peperangan yang sangat
penting yang menjadikan kota Surabaya sebagai ikon kota pahlawan di
Indonesia, karena dari pertempuran yang merenggut banyak korban dari arek –
arek Surabaya tersebut akhirnya kota Surabaya mendapat julukan kota
97
pahlawan. Museum sepuluh nopember menyimpan berbagai peninggalan dan
artefak – artefak sejarah tentang peperangan tersebut, sehingga dibutuhkannya
informasi dalam Environmental graphic design pada areal museum dalam ini.
Karena museum ini memiliki bentukan modern yang khas, maka sistem
Environtmenral Graphic Design nya pun harus disesuaikan dengan bentukan
fisik museum, sehingga akan memberikan kesatuan dalam bentukan
environmental nya.
Positioning terhadap masyarakat
Keunikan tersebut akan memberikan kesan tersendiri kepada masyarakat
terhadap areal Museum Sepuluh Nopember Surabaya sesuai dengan Harapan
pihak pengelola supaya museum menjadi alternatif pilihan pariwisata dan
edukasi non formal. Sehingga, selain sebagai alternatif pariwisata masyarakat,
masyarakat juga akan teredukasi dari peristiwa sejarah tentang peperangan
sepuluh nopember yang terjadi di Surabaya.
Positioning menurut kategori produk
Sebagai salah satu kategori wisata budaya di kota Surabaya, menjadi salah
satu tujuan wisatawan yang sedang berada di Surabaya untuk dapat
mengetahui lebih lanjut mengenai asal usul Surabaya sebagai kota pahlawan,
selain berwisata juga masyarakat akan dapat mempelajari tentang sejarah
Positioning dari harga atau kualitas
Tidak banyak museum di Indonesia yang memiliki tema museum perang,
apalagi museum yang telah melakukan branding fisik terhadap museumnya.
Dengan melakukan branding fisik inilah maka Museum Sepuluh Nopember
Surabaya akan memiliki diferensiasi yang khas dari museum lainnya karena
memiliki branding fisik berupa environtmenral graphic design pada areal
museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya.
4.4.3.3 Karakteristik
Bersifat Informatif
Environmental graphic desgin areal museum dalam Museum Sepuluh
Nopember Surabaya memiliki karakteristik yang bersifat informatif, karena
Environmental graphic design pada museum ini memberikan pengetahuan
98
serta wawasan kepada masyarakat akan peristiwa sejarah dan seputar peristiwa
sepuluh nopember, sehingga dapat menjadikannya sebagai salah satu media
pendidikan non formal
Memeberikan daya tarik terhadap masyarakat
Environmental graphic design areal museum dalam Museum Sepuluh
Nopember Surabaya mampu memberikan daya tarik lebih sebagai museum
pendidikan yang modern
Sebagai wadah untuk pendidikan sejarah
Museum Sepuluh Nopember Surabaya merupakan museum pendidikan yang
dimana didalamnya terdapat artefak tentang peristiwa sejarah yang terjadi di
Surabaya.
4.4.3.4 USP ( Unique Selling Point)
Museum sepuluh nopember merupakan salah satu museum perjuangan
yang membahas seputar peristiwa sepuluh nopember saja, sehingga koleksi yang
ada pada museum tersebut harus berhubungan dengan peristiwa sepuluh
nopember, koleksi yang menjadi andalan utama adalah adanya diorama statis,
dimana dengan memencet tombol, maka akan muncul suara yang mengingatkan
pada peristiwa masa lampau. Dengan melakukan peracangan Environmental
graphic design pada areal dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya, maka
akan semakin menjadikan museum ini menjadi museum yang memiliki
diferensiasi atau keunikan tersendiri dari pada museum museum lain yang ada di
Indonesia.
4.4.4 VISI DAN MISI
Visi
Merancang Environment Graphic Design areal museum dalam Museum Sepuluh
Nopember Surabaya yang mampu memberikan informasi tentang koleksi museum
yang memiliki nilai sejarah, sehingga pengunjung dapat teredukasi tentang sejarah
yang ada pada peristiwa sepuluh nopember dengan suasana yang modern namun
masih bertemakan kepahlawanan, sehingga masyarakat dapat merasakan suasana
99
yang baru dan menimbulkan daya tarik pengunjung terhadap museum sepuluh
nopember.
Misi
Merancang sistem penunjuk arah pada area museum dalam, sehingga
masyarakat dapat dengan mudah menuju titik tertentu
Merancang Information graphic yang sesuai dengan fakta tentang koleksi
museum sepuluh nopember
Meningkatkan minat para pengunjung untuk mendalami peristiwa sejarah
yang ada pada masa lalu
Memperkenalkan kepada para pengunjung bahwa perjuangan rakyat
Surabaya saat itu merupakan perjuangan yang sangat berani demi
membela tanah air
Menjadikan Museum Sepuluh Nopember Surabaya sebagai wadah
pelestarian sejarah dan budaya yang dimana juga sebagai tempat wisata
yang tidak kalah menarik dengan wisata lainya
4.4.5 KEYWORD
a. Playback
Balik ke tempat atau ke keadaan semula, berjalana ke masa lalu, memutar
kembali.49
b. History
Asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yg benar-benar
terjadi pd masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3 pengetahuan atau uraian
tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi dl masa lampau; ilmu
sejarah50
c. Battle
Berkelahi; berjuang; berperang.
49 Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia pg. 367 (1996) 50 Ibid
100
4.4.6 Makna Konotasi
Menghadirkan sebuah edukasi akan sejarah yang disampaikan melalui
EGD dengan materi yang ada sesuai data sejarah dan dikemas dengan media baru
yang lebih modern, serta tampilan visual yang lebih menarik tetapi tetap
menonjolkan suasana perjuangan kepahlawanan pada masa lampau, sehingga
pengunjung dapat merasakan sebuah pengalaman mengenai peperangan dalam
peristiwa sejarah tersebut . Penggunaan konsep modern dapat diartikan sebagai
acuan penentuan desain EGD yang mengadopsi bangunan Museum tugu
pahlawan yang memiliki bentukan bangunan yang modern desain dan juga
berdasarkan pada konten koleksi yang yang dipamerkan pada museum luar
museum sepuluh nopember.. Teori communicative pada pembuatan IGD
digunakan sebagai acuan penggunaan warna serta visual yang berfungsi sebagai
petanda di museum sepuluh nopember yang mempermudah pengunjung untuk
menyerap informasi dan menemukan tempat yang akan dituju.
101
4.4.6.1 Pemetaan Konsep
Tabel 4.4.1 Pola perancangan konsep
102
Ruang Lingkup Kerja
Identifikasi masalah Upaya mengoptimalkan beberapa obyek wisata di kawasan museum sepuluh nopember
perlu ditingkatkan terutama infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi dan penunjuk arah , koleksi museum terutama di museum 10 nopember)
Pengertian bahwa Branding Fisik menekankan pada penggalian persepsi mengenai keberadaan museum melalui aset-aset fisik yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan arsitektural maupun elemen-elemen di dalamnya untuk menunjukkan eksistensinya. Museum sepuluh nopember sudah melalui tahap revitalisasi yang mana belum dioptimalkan dengan baik sehingga memerlukan eksistensi pendayagunaan fungsi bangunan untuk memberikan kenyamanan dalam mengunjungi Museum sepuluh nopember
Dari hasil Hasil wawancara dengan Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya beliau menginginkan perubahan suasana museum dengan konsep yang lebih modern dari konsep awal yaitu pendidikan
JudulPerancangan Environtmental Graphic Design Museum
Sepuluh Nopember Surabaya Area Museum Dalam
KonsepModern and educatif
OutputEnvirontmental Graphic Design
E-KioskInformation Media
War Spirit Board Information Graphic Board
Information Photo Board Graphic Timeline
Tabel 4.4.2 Ruang Lingkup Kerja
103
Tabel 4.4.3 Ruang Lingkup Kerja EGD
4.5 KRITERIA DESAIN
4.5.1 Ringkasan Teori
Information Graphic Design
1. Definisi Information Graphic
Information graphic design memiliki andil yang besar dalam penyampaian
informasi kepada audiens. Mereka dapat memberikan suplemen konten
tulisan supaya menjadikannya lebih bermutu dan membangun informasi,
data, atau bahkan pengetahuan kepada para audiens. Elemen grafis pada
Information graphic memiliki informasi yang kompleks yang diperlukan
untuk disampaikan secara singkat padat, namun tidak membingungkan
para audiens.
2. Definisi Signage
Signage diambil dari kata sign yang berarti sistem tanda tidak ubahnya
seperti symbol, yaitu bahasa universal yang dapat dipahami melalui
sebuah gambar (dan tulisan) sebagai petunjuk (informasi).
Faktor dan Strategi Pembuatan Information Graphic & Signage
Unsur Kedalaman, Skala atau Ukuran, Konteks, Complexity, Tipografi,
Tingkat Ketahanan, Warna
104
Bahan atau Material
Batu, Kayu, Gelas, Aluminium dan Besi, Akrilik, Vinyl, Kain, Digital
Media
Aspek-aspek Pembuatan
o Memahami institusi dan lingkungannya
o Mengidentifikasi fasilitas yang akan dipresentasikan dan fasilitas
apa saja yang ada di institusi atau lingkungan atau bangunan
tersebut
o Menentukan lokasi penempatan
o Implementasi Information graphic design dan menentukan ekspresi
yang akan digunakan, baik dari segi warna, bentuk dan tekstur saat
mendesain elemen-elemen dari Information graphic design
tersebut.
o Tingkat Ketahanan, Warna
Hirarki dalam penulisan informasi
o Main Title
Judul utama merupakan bagian pertama dari penyampaian
informasi. judul utama diperlukan untuk membuat tampilan visual,
serta sebagai pernyataan harafiah
o Sub Title
Merupakan ringkasan pendek dari poin utama cerita, dan bertindak
seperti halnya paragraf utama yang biasa dicetak tebal dalam
artikel surat kabar.
o Body text
Bagian ini merupakan bagian utama dari informasi yang akan
disampaikan, sehingga informasi dijelaskan lebih rinci. dalam body
teks harus menggunakan bahasa yang singkat, diselingi dengan
gambar atau contoh, teks dapat menggunakan rata kiri atau kanan,
sehingga mudah untuk dibaca, atau dapat juga menggunakan rata
lurus. paragraf juga harus tidak lebih dari dua atau tiga kalimat,
dengan spasi untuk alinea berikutnya. perlu diperhatikan juga
untuk margin tiap kata, agar tidak terlalu renggang
105
o Image Title
Bagian ini merupakan ringkasan singkat yang digunakan untuk
menyertai dan menjelaskan gambar.
4.5.2 Proses
4.5.2.1 Strategi Media
Media Environmental Graphic Design areal museum dalam Museum
Sepuluh Nopember Surabaya
Environmental Graphic Design mempunyai cakupan cakupan yang
sangat luas mengingat ini adalah multidisiplin ilmu. Beberapa media
dipilih dengan tujuan untuk memberikan informasi secara tepat mengenai
areal museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya serta dapat
menciptakan suasana khas modern Museum Sepuluh Nopember Surabaya.
Strategi media disusun secara terintegrasi, yang bertujuan untuk
memaksimalkan branding fisik areal museum dalam Museum Sepuluh
Nopember Surabaya. Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting
dalam pengaplikasian Environmental Graphic Design. Untuk itu disusun
system navigasi penentuan media berdasarkan pemetaan wilayahnya.
106
Gambar 4.5.1 Peta Area Museum Sepuluh Nopember Surabaya
107
Sistem Navigasi Penentuan Media EGD
Sistem Informasi Penentuan Media IGD
Lorong koleksi foto Signage Arah
Lobby Museum Dalam Signage Arah Name board
Ruang Bung Tomo Signage arah
Tangga / elevator Signage Lokasi
Diorama Statis information photo board
War Spirit boardSignage ArahName Board
Diorama Statis 1information photo board
Ruang Auditorium Signage arah
Military Conditionname board
Information Board Projector set
Information Board Projector set
Pothographic spot Sosio diorama bung
tomo E-Kiosk
Information Board
E-kioskinformation display
bambu runcinginformation board
Tabel 4.5.1 Sistem Navigasi dan Sistem Informasi penentuan media EGD
108
Gambar 4.5.2Peta Area Museum Sepuluh Nopember Surabaya
Klasifikasi Information graphic Museum Sepuluh Nopember Surabaya
1. Map Sign, meliputi :
Sign Peta area museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya
lantai 1& lantai 2
2. Wayfinding, meliputi :
Signage Lokasi, menuju ke tiap ruangan area museum dalam
Signage Arah, menuju ke tiap koleksi museum dalam
Signage Fasilitas umum
3. Information graphic, meliputi :
Informasi pada area museum dalam yang meliputi :
o Hall of fame
109
o Sosio drama bung tomo
o Replika bambu runcing
o Koleksi foto perjuangan
o Koleksi peninggalan pahlawan
o Koleksi persenjataan
Sasaran adalah audiens umum, mulai dari penduduk Surabaya sendiri,
wisatawan lokal, maupun wisatawan mancanegara. Karena audiens yang berbeda-
beda tersebut maka perlu dilakukan pengelompokkan karakteristik media,
menurut konsumsi media berdasarkan waktu, yaitu :
1. Signage (Papan Petunjuk) :
Map Sign : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama
Signage Lokasi : Dilihat dari dekat dalam waktu yang cepat
Signage Arah : Dilihat dari jauh dalam waktu yang cepat
Signage Fasilitas umum : Dilihat dari jauh dalam waktu yang cepat
2. Information graphic :
Information board : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama
Information display : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama
Warning information : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama
Graphic Timeline: Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama
4.5.3 Aspek Visual
4.5.3.1 Kriteria Aspek Bentuk
Pada dasarnya bentukan dasar Environmental Graphic Design yang
modern dapat berupa bentuk-bentuk dasar geometris, seperti lingkaran, elips,
persegi, persegi panjang. Bentuk-bentuk geometris memberikan kesan yang
simpel dan mudah diterima oleh masyarakat luas. Disamping itu bentukan khas
exterior museum adalah berbentuk segitiga, yang juga merupakan bentuk
110
geometris, sehingga perpaduan bentuk tersebut akan dapat memperkental suasana
modern yang akan dibangun
Bentuk Environmental Graphic Design juga memiliki dimensi atau ukuran
yang berbeda-beda, bisa bergantung dari aspek kebutuhan, fungsional, dan tempat
Gambar 4.5.3 Penarikan ciri khas bangunan menjadi Wayfinding System
4.5.3.1.1 Modern Environmental Graphic Design
Sesuai dengan keyword, Environmental Graphic Design dirancang dengan
tampilan visualisasi yang modern yang dalam arti denotasinya berarti hal yang
terbaru, mutakhir, atau sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman51. Kategori sebuah desain dapat dinilai sebagai bentuk yang
modern dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
51 Kamus Besar Bahasa Indonesia
111
Gambar 4.5.4 Signage peta Washington, D.C
Peta bawah tanah London yang dirancang oleh Harry Beck pada tahun
1933 ini mengubah segalanya. Desainer telah menggunakan peta untuk
menyampaikan informasi secara modern yakni sederhana dan efektif di
lingkungan52
52 Berger, Craig M, Wayfinding : Designing and Implementing Graphic Navigational Systems, Page One, Halaman 28
Gambar 4.5.5 Information graphic design pada Churchill War Rooms
museum
112
4.5.3.2 Kriteria Aspek Warna
Penggunaan warna lebih mengarahkan pada warna yang mampu
menciptakan kesan modern bagi para pengunjung. Dalam hal ini diperlukan warna
yang bersifat elegant serta profesional yang dapat mempengaruhi pola pikir
pengunjung dengan kesan kekinian.
pengalaman seseorang dalam merasakan suasana dalyang di bentuk oleh
susunan warna suatu ruangan berbeda-beda , keharmonisan warna adalah sesuatu
yang menyenangkan mata. Ini melibatkan penampil dan itu menciptakan rasa
batin ketertiban, keseimbangan dalam pengalaman visual.. Ketika sesuatu tidak
harmonis, baik itu membosankan atau kacau.
Gambar 4.5.6 Map Sign pada museum gorge & Museum Shenzhen
113
C : 13 ; M : 100 ; Y : 95 ; K : 3 C : 25; M : 100 ; Y : 100 ; K : 27 C : 6 ; M : 91 ; Y : 100 ; K : 0
C : 0 ; M : 0 ; Y : 0 ; K : 10
Gambar 4.5.7 Warna warna pada Information Board
Pembagian warna ini diterapkan pada Sign Map sehingga pengunjung
dapat mengetahui warna dari tiap koleksi tersebut,. Tiap warna memiliki arti
sendiri diantaranya adalah
Putih Tulang : Sebagai warna yang telah diterapkan oleh pihak pengelola
sebagai warna khas museum sepuluh nopember
Merah : sebagai warna komplementer putih tulang, sehingga warna
tersebut menjadi warna negara merah putih. Warna ini juga
digunakan pada elemen elemen grafis lainnya
4.5.3.2.1 Zoning Area
4.5.3.2.1.1 Zona 1
Gambar 4.5.8 Denah zona 1
Pada Zona ini, terdapat :
10 war Spirit board
3 Signage
1 Name Board
114
Koleksi yang ditampilkan
War Spirit Board
Merdeka Atau Mati
Demi Iboe Pertiwi
Allied Forces Go Away
Freedom Forever
Maju Tak Gentar
Bung Ajo Bung!
Allahuakbar
Rawe Rawe Rantas Malang Malang Putung
Maju Serentak
Berontak oentoek Keadilan
Zona 1 merupakan zona dimana berisikan slogan slogan yang biasa
digunakan pada perang sepuluh nopember. Slogan slogan ini bertujuan supaya
pengunjung yang datang dapat mulai terbakar semangatnya ketika membaca
slogan slogan tersebut, sehingga ketika memasuki area museum dalam,
pengunjung memiliki mood untuk mempelajari sejarah yang ada didalamnya.
115
4.5.3.2.1.2 Zona 2
Gambar 4.5.9 Denah zona 2
Historical Timeline
Pada Zona ini, terdapat :
1 E-Kiosk
6 Info Board
2 Signage
2 Name board
Koleksi yang ditampilkan
1 Gugus patung Hall of Fame
1 World War Historical Timeline
Information Board
116
Mendaratnya Malaby
Peristiwa 28 – 29 Oktober 1945
Terbunuhnya Malaby
Pertempuran 10 nopember 1945
Pertempuran Sektor barat
Pertempuran gunung sari
Zona 2 merupakan zona dimana berisikan fenomena fenomena yang terjadi
ketika perang perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, di zona ini
terdapat fakta fakta tentang perang pada masa itu, sehingga masyarakat dapat
mulai membuka wawasannya mengenai pertempuran seperti apa yang terjadi,
sebelum memasuki ruang bung tomo dan auditorium yang mulai menjelaskan
tokoh dan peristiwa sejarah lebih detail
4.5.3.2.1.3 Zona 3
Gambar 4.5.10 Denah zona 3
Ruang Bung Tomo
Pada Zona ini, terdapat :
1 Projector set
117
3 Info Board
1 Signage
1 Pothographic Spot
Koleksi yang ditampilkan
1 Sosio Diorama Bung Tomo
1 foto mobil peninggalan bung tomo
1 Artefak Radio peninggalan bung tomo
1 Screen LCD untuk pemutaran film yang dokumenter bung tomo
1 micro phone untuk Pothographic Spot
Information Board
1. Biografi Bung Tomo
2. Perjuangan Bung Tomo
3. Tentang radio pemberontakan bung tomo
Zona 3 merupakan zona dimana berisikan barang barang yang berhubungan
dengan peninggalan bung tomo. Didalam ruang ini diharapkan para pengujung
dapat merasakan semangat yang di luap kan oleh bung tomo, sehingga masyarakat
dapat meneladani semangat juang bung tomo yang berapi api. Di dalam ruang ini
juga terdapat pothographic spot yang bertujuan untuk memberikan kenang
kenangan terhadap pengunjung untuk berpose sebagai orator layaknya bung tomo
118
4.5.3.2.1.4 Zona 4
Gambar 4.5.11 Denah zona 4
Ruang Auditorium
Pada Zona ini terdapat:
1 projector set
3 Information board
1 Signage
1 Backddrop old Surabaya
Information Board
The major
Profile Grahadi
Simpang districh
Koleksi yang ditampilkan
119
Lukisan Surabaya Tempo Doeloe
1 Diorama peta Surabaya tempo doeloe
Zona 4 merupakan zona dimana pengunjung dapat menikmati film yang
ditampilkan dengan suasana ruangan yang dihiasi lukisan dan foto kota Surabaya
tempoe doeloe. Tujuan dari ruangan ini adalah agar pengunjung dapat rileks
sejenak dan menikmati film pendek yang diputar.
4.5.3.2.1.5 Zona 5
Gambar 4.5.12 Denah zona 5
Military cindition
Pada zona ini terdapat :
1 E - kiosk
4 Info board
2 Name Board
Koleksi yang ditampilkan
1 artefak ultimatum sekutu
5 vitrin berisikan senjata
1 pothograpic spot
120
1 replika bambu runcing
Zona 5 merupakan zona dimana berisikan koleksi koleksi senjata yang digunakan
pada masa perang 10 nopember. Di area ini terdapat juga pothograpic spot, supaya
pengunjung dapat berpose bagaikan pejuang. Pada info board terdapat perbedaan antara
produk senjata sekutu, jepang, jerman dan sebagainya.
4.5.3.2.1.6 Zona 6
Gambar 4.5.13 Denah zona 6
Before the war
3 photo info board
Press and play audio
Koleksi yang ditampilkan
Diorama Pembentukan KNI Daerah Surabaya (25-27 Agustus '45)
Diorama Pembentukan BKR dan Laskar – laskar Perjuangan (4 September
'45)
Diorama Insiden Bendera di Hotel Yamato (19 September „45)
Diorama Penyerbuan Markas Kempetai (Polisi Militer Jepang) 1 Oktober
'45
121
Zona 6 merupakan zona favorit pengunjung menurut pengelola, karena
dioramaini dapat berinteraksi langsung kepada pengunjung. Photo info board
berfungsi sebagai pemberi informasi siapaa saja dan bagaimana peristiwa tersebut
terjadi, sehingga pengunjung dapat mengetahui bagaimana kondisi dan siapa saja
yang berpengaruh pada saat itu. Dalam zona ini akan diceritakan masa sebelum
perang sepuluh nopember terjadi
4.5.3.2.1.7 Zona 7
r.diorama statis
Gambar 4.5.14 Denah zona 7
When the war begin
3 photo info board
Press and play audio
Koleksi yang ditampilkan
Diorama Ekspedisi ke Pulau Nyamukan (14 Oktober '45)
Diorama Pertempuran Tiga Hari (27, 28, 290ktober '45)
Diorama Perundingan Soekarno-Hawthorn (30 Oktober '45)
Diorama Penolakan Arek -arek Suroboyo terhadap Ultimatum Sekutu
122
Zona 7 juga merupakan zona favorit pengunjung menurut pengelola, karena
dioramaini dapat berinteraksi langsung kepada pengunjung. Photo info board
berfungsi sebagai pemberi informasi siapaa saja dan bagaimana peristiwa tersebut
terjadi, sehingga pengunjung dapat mengetahui bagaimana kondisi dan siapa saja
yang berpengaruh pada saat itu. Dalam zona ini akan diceritakan masa ketika
peperangan terjadi
4.5.3.3 Kriteria Ilustrasi
Dari hasil kuesoner visual terhadap pengunjung, bagaimana jenis ilustrasi pada papan informasi koleksi museum yang mampu memberikan informasi yang dapat mengedukasi dan memberikan wawasan adalah ilustrasi dengan menggunakan ilustrasi berupa gambar
Namun, karena penyampaian informasi koleksi museum harus sangat mendekati fakta yang ada, maka kriteria ilustrasi untuk koleksi menggunakan ilustrasi fotografi, sehingga memiliki kesan yang lebih faktual, dan aktual.
Gambar 4.5.15 Kriteria gambar ilustrasi fotografi pada Information Display
123
4.5.3.4 Kriteria Aspek Typografi
Fonts adalah salah satu komponen paling penting dalam penyampaian
informasi terhadap audiens, karena dari fonts lah informasi dapat disampaikan.
Setiap orang, memiliki bentukan font favorit sendiri sendiri, namun karena
bersifat generalisasi dan bersifat modern maka bentukan fonts yang digunakan
adalah font jenis san serif. Disamping bentukan dari font itu sendiri, komponen
yang paling penting lainnya adalah penempatan fotnt itu sendiri, sehingga
menghasilkan gaya tipografi tersendiri. Font minimalis dengan penggunaan white
space atau ruang kosong yang lebih banyak dapat memberikan keterbacaan yang
lebih muda bagi audiens.
Futura Md BT :
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z