Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional untuk itu perencanaan maupun pelaksanaannya dilakukan secara terkoneksi dan merupakan satu kesatuan. Pembangunan sub sektorpertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan produksi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pembangunan pertanian di Kabupaten Tana Toraja telah dan akan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah khususnya pembangunan bidang ekonomi. Sektor pertanian memegang peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Tana Toraja karena sektor pertanian merupakan sumber matapencaharian sebagian besar penduduk dan penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Tana Toraja. Kontribusi bidang pertanian terhadap PDRB Tahun 2015 yakni sebesar 26,23% Arah dan kebijakan pokok pembangunan Kabupaten Tana Toraja tahun 2016-2021 telah dirumuskan dalam RPJMD sebagai penjabaran Visi-Misi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja yaitu “ Menuju Masyarakat Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera ”. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka perlu disusun suatu perencanaan yang komprehensif yaitu yang memuat rencana tindakan dan kegiatan mendasar untuk diimplementasikan oleh semua unsur pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Perencanaan dimaksud adalah Rencana Strategis (Renstra). Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, srategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai.
60
Embed
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - tanatorajakab.go.id PENTING/PROFIL/SAKIP DISTAN/Distan...Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka perlu disusun suatu perencanaan yang komprehensif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari
pembangunan daerah dan pembangunan nasional untuk itu perencanaan maupun
pelaksanaannya dilakukan secara terkoneksi dan merupakan satu kesatuan.
Pembangunan sub sektorpertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi, pengembangan
produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana, serta penataan dan
pengembangan kelembagaan pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan
sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara
sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan
produksi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Tana Toraja telah dan akan terus
memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah khususnya pembangunan
bidang ekonomi. Sektor pertanian memegang peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi di Kabupaten Tana Toraja karena sektor pertanian
merupakan sumber matapencaharian sebagian besar penduduk dan penyumbang
terbesar PDRB Kabupaten Tana Toraja. Kontribusi bidang pertanian terhadap
PDRB Tahun 2015 yakni sebesar 26,23%
Arah dan kebijakan pokok pembangunan Kabupaten Tana Toraja tahun
2016-2021 telah dirumuskan dalam RPJMD sebagai penjabaran Visi-Misi
Pembangunan Kabupaten Tana Toraja yaitu “Menuju Masyarakat Tana Toraja
yang Unggul dan Sejahtera”.
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka perlu disusun suatu
perencanaan yang komprehensif yaitu yang memuat rencana tindakan dan kegiatan
mendasar untuk diimplementasikan oleh semua unsur pada Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja. Perencanaan dimaksud adalah Rencana Strategis (Renstra).
Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan untuk periode
5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, srategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan
sasaran yang hendak dicapai.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 2
Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016-
2021 dimaksudkan untuk menjamin konsistensi pencapaian indikator kinerja
pembangunan sesuai dengan dokumen perencanan pembangunan lainnya khususnya
dokumen RPJMD Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016-2021. Sesuai dengan yang
tercantum dalam dokumen RPJMD tersebut, maka Dinas Pertanian Kabupaten Tana
Toraja berperan serta dalam pencapaian misi keempat Kabupaten Tana Toraja yaitu
"Revitalisasi Pertanian dan Perkebunan dalam arti luas, pengembangan potensi
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan kawasan".
Sebagai upaya menjaga sinergitas dan kesinambungan pelaksanaan
pembangunan daerah, maka dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten
Tana Toraja mengacu kepada dokumen RPJM Daerah Kabupaten Tana Toraja2016-
2021, RPJP Daerah Kabupaten Tana Toraja2010-2030 dan RTRW Kabupaten Tana
Toraja. Selain itu juga memperhatikan RPJMN, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan,
RTRW Nasional, RTRW Provinsi Sulawesi Selatan, serta memperhatikan Renstra
Kementrian Pertanian, dan Renstra Dinas PertanianProvinsi Sulawesi Selatan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka rencana strategis dinas merupakan turunan dari
RPJMD yang secara spesifik memuat perencanaan mengenai upaya pencapaian
sasaran bidang pertanian sesuai yang telah ditetapkan dalam RPJMD, dengan
demikian Renstra Dinas Pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya
pencapaian Visi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja yaitu “Menuju Masyarakat
Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera”.
Fungsi dan kedudukan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja periode 2016-2021 terhadap dokumen perencanaan lainnya
adalah : (1). Renstra Dinas Pertanian 2016-2021 merupakan penjabaran visi, misi dan
program dari RPJM Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016-2021 ke dalam
strategi pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dengan
memperhatikan RPJP Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2010-2030, RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan serta memperhatikan Renstra Kementrian Pertanian, serta
Renstra Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan; (2). Renstra Dinas Pertanian
2016-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja serta pedoman dalam penyusunan anggaran Tahun
2016 sampai dengan Tahun 2021.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 3
1.2. Landasan Hukum
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016 – 2021 disusun
berdasarkan landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
4. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturam Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 4
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan 2009 - 2029;
16. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 10 Tahun
2013 tentang RPJMD Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2010-2030;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tana
Toraja Tahun 2016-2021.
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
20. Peraturan BupatiTana Toraja Nomor 42Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Tana Toraja selama 5 (lima) tahun dari
Tahun 2016 - 2021 di Lingkup Pertanian (Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura ,
Perkebunan Peternakan dan Penyuluhan).
1.3.2.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan disusunnya Rencana Strategis adalah:
1. Mendorong unit kerja lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja agar
melaksanakan tugas secara optimal, terpadu dan terarah berdasarkan kebijakan
dan program yang telah ditetapkan;
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 5
2. Sebagai bahan acuan untuk memudahkan penyusunan Rencana Kerja Tahunan
SKPD demi tercapainya kesinambungan program pembangunan bidang
Pertanian secara terpadu, terarah dan terukur;;
3. Sebagai tolak ukur untuk penilaian dan evaluasi capaian kinerja maupun sebagai
bahan akuntabilitas penyelenggaraan tugas setiap tahun.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan RENSTRA Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Mengemukakan secara ringkas mengenai latar belakang penyusunan
renstra, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN
TANA TORAJA
Mengemukakan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja, Sumberdaya yang dimiliki Dinas
PertanianKabupaten Tana Toraja, Kinerja Pelayanan Dinas
PertanianKabupaten Tana Toraja, Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
Mengemukakan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja, Telaahan Visi, Misi
dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan
Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra OPD Provinsi, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
serta Penentuan Isu-Isu Strategis.
BAB IV TUJUAN, SASARAN
Mengemukakan Tujuan, Sasaran Jangka Menengah serta target Tahunan
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.
BAB V KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Strategi dan Kebijakan sebagai cara mecapai tujuan dan sasaran strategis
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 6
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Menjelaskan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif.
BAB VII INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN TANA
TORAJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Mengemukakan indikator kinerja Dinas Pertanianyang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pertanian Kabupaten Tana
Toraja dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII PENUTUP
Menjelaskan kaidah pelaksanaan kegiatan serta penegasan komitmen
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Torajaterhadap pelaksanaan Renstra
maupun RPJMD.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja sesuai dengan Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2016 tanggal 11 Oktober 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Tana Toraja mempunyai Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagai berikut:
2.1.1. Kedudukan
Dinas Pertaniandipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
2.1.2. Tugas Pokok
Dinas Pertanianmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan
Pemerintah Daerah di bidang Pertanian
2.1.3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas
Pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pertanian;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pembangunan umum.
c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang Pertanian.
d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.1.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Torajamengacu kepada
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016, terdiri atas Kepala Dinas, Sekretaris, 5
Bidang (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakandan Penyuluhan),
Rincian struktur organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Program dan Evaluasi
b. Sub Bagian Umum
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 8
3. Bidang Tanaman Pangan, meliputi :
a. Seksi Perbenihan Tanaman Pangan
b. Seksi Produksi Tanaman Pangan
c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Pangan
4. Bidang Hortikultura, meliputi :
a. Seksi Perbenihan Hortikultura
b. Seksi Produksi Hortikultura
c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Hortikultura
5. Bidang Perkebunan, meliputi :
a. Seksi Perbenihan Perkebunan
b. Seksi Produksi Perkebunan
c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Perkebunan
6. Bidang Peternakan meliputi:
a. Seksi Budidaya Ternak
b. Seksi Produksi Peternakan
c. SeksiPengendalian Penyakit Hewan
7. Bidang Penyuluhan meliputi :
a. Seksi Penyuluhan;
b. Seksi Bimbingan Petani;
c. Seksi Pendampingan Percontohan
8. Jabatan Fungsional
9. Unit Pelaksana Teknis
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana
Toraja dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 9
KEPALA
DINAS
SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBAG. UMUM SUBAG. PROGRAM
DAN EVALUASI
BIDANG
PERKEBUNAN
BIDANG PETERNAKAN
SEKSI PERBENIHAN TANAMAN
PERKEBUNAN
SEKSI PENGENDALIAN
DAN PENGAWASAN
TANAMAN
PERKEBUNAN
SEKSI PRODUKSI
PERKEBUNAN
BIDANG
HORTIKULTURA
SEKSI PERBENIHAN
HORTIKULTURA
SEKSI PRODUKSI
HORTIKULTURA
SEKSI PERBENIHAN
TANAMAN PANGAN
SEKSI PENGENDALAIAN
DAN PENGAWASAN
HORTIKULTURA
BIDANG TANAMAN
PANGAN
SEKSI . PRODUKSI TANAMAN
PANGAN
SEKSI PENGENDALAIAN
DAN PENGAWASAN
TANAMAN PANGAN
BIDANG
PENYULUHAN
SEKSI PENYULUHAN
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
SEKSI BIMBINGAN
PETANI
SEKSI BIMBINGAN
PERCONTOHAN
SEKSI BUDIDAYA
TERNAK
SEKSI PRODUKSI
TERNAK
SEKSI
PENGENDALIAN
PENYAKIT TERNAK
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 10
2.2. Sumber Daya
Kabupaten Tana Torajayang beribukota di Makale merupakan salah satu
daerah dataran tinggi yang tidak memiliki laut dan dari segi iklimnya termasuk
wilayar peralihan di Provinsi Sulawesi Selatan.Kabupaten Tana Toraja secara
geografis terletak pada 20 -3
0 lintang selatan dan 119
0 – 120
0 bujur timur berbatas
denganKabupaten TorajaUtara dan Propinsi Sulawesi Barat di sebelah utara,. Di
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu.Di sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Enrekang dan Pinrang,sedangkan di sebelah barat berbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Barat.
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2015 berdasarkan data BPS
Kabupaten Tana Torajamencapai 2.054,30 km2 yang terbagi menjadi 19 Kecamatan
dengan 47 Kelurahandan 112 Desa (Lembang).
Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Kabupaten Tana
Torajamasihberbasis pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitasmengalami
peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusipertanian Kabupaten
Tana Torajaterhadap perekonomian nasional rendah.Penyebab utamanya adalah
belum intensifnya pertanian yang dilaksanakan oleh petani.
2.2.1. Sumberdaya Manusia Pertanian
Jumlah pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja tahun 2017
sebanyak 121 disajikan pada Tabel 2.1.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 11
Tabel 2.1.
Rincian Pegawai Dinas Pertanian
KabupatenTana Toraja Tahun 2017
No. Satuan Kerja Jumlah (orang)
1. Kepala Dinas -
2. Sekretaris Dinas 1
3. Sekretariat 13
4. Bidang Tanaman Pangan 7
5.
6.
Bidang Hortikultura
Bidang Peternakan
7
16
7. Bidang Perkebunan 3
8. Bidang Penyuluhan 2
9. Fungsional 38
10. THL – TB Penyuluh 31
11. Tenaga Sukarela 3
Jumlah 121
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, 2017.
Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja berdasarkan golongan
disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Berdasarkan Golongan Tahun 2016
No. GOLONGAN JUMLAH (ORANG)
1. IV.b 3
2. IV.a 10
3. III.d 14
4. III.c 20
5. III.b 19
6. III.a 12
7. II.d -
8. II.c 1
9. II.b 4
10. II.a 3
11. I.d -
12. I.c 1
JUMLAH (ORANG) 87
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, 2017.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 12
Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja yang menduduki jabatan
Struktural sebanyak 20 orang dan 32 orang merupakan Tenaga Staff, 38 Tenaga
Fungsional, 31 Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh (THL-TB) dan 3
orang tenaga sukarela. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
berdasarkan Esselonering sebagaimana disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Berdasarkan Esselonering Tahun 2017
No. ESELON JUMLAH (ORANG)
1. II.b -
2.
3.
III.a
III.b
1
5
4. IV.a 14
JUMLAH (ORANG) 20
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, 2017.
Adapun berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi pegawai Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja secara lengkap seperti disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4.
Komposisi Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
No. Unit Kerja Tingkat Pendidikan (orang)
SD SLTP SLTA D1/D3 S1 S2
1. Kepala Dinas - - - - -
2. Sekretaris Dinas - - - - - 1
3. Bagian Sekretariat - 1 5 - 7 13
4.
5.
Bidang Tanaman Pangan
Bidang Hortikultura
-
-
-
-
-
-
-
7
7
7
7
6.
7.
8.
Bidang Peternakan
Bidang Perkebunan
Bidang Penyuluhan
-
-
-
5
1
-
1
11
1
2
16
3
2
9. THL-TB Penyuluh Pertanian 16 2 13 31
10. Tenaga Sukarela 1 1 1 3
11. Fungsional 38 38
JUMLAH - 1 28 4 87 121
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, 2017.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 13
2.2.2. Potensi Wilayah
Potensi Sumber Daya Alam Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel. 2.5
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten
Tana Toraja Tahun 2015
No. Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah
1. Bonggakaradeng 510 126 636
2. Simbuang 155 283 438
3. Rano 120 160 280
4. Mappak 171 - 171
5. Mengkendek 1.093 543 1.636
6. Gandang Batu Sillanan 215 503 718
7. Sangalla 241 400 641
8. Sangalla Selatan 156 627 783
9. Sangalla Utara 90 548 638
10. Makale 153 371 524
11. Makale Selatan 100 120 220
12. Makale Utara 250 292 542
13. Saluputti 100 175 275
14. Bittuang 417 133 550
15. Rembon 144 615 759
16. Masanda 325 125 450
17. Malimbong Balepe’ 235 81 316
18. Rantetayo 194 332 526
19. Kurra 135 523 658
J u m l a h 4.804 5.957 10.762
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 14
Tabel. 2.6
Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang dan Lahan yang Sementara Tidak
Diusahakan Menurut Kecamatan di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2015
No. Kecamatan Tegal / Kebun Ladang Sementara Tidak
Diusahakan
1. Bonggakaradeng 436 122 145
2. Simbuang 1.875 - -
3. Rano 347 450 150
4. Mappak 2.025 - -
5. Mengkendek 1.724 186 23
6. Gandang Batu Sillanan 316 - -
7. Sangalla 70 10 -
8. Sangalla Selatan 520 - 98
9. Sangalla Utara - 340 -
10. Makale 213 - -
11. Makale Selatan 2.295 721 131
12. Makale Utara 440 - -
13. Saluputti 2.053 - -
14. Bittuang 4.193 1.253 -
15. Rembon 1.053 530 -
16. Masanda 150 50 -
17. Malimbong Balepe’ 1.950 940 1.580
18. Rantetayo 465 - -
19. Kurra 1.215 - -
J u m l a h 21.340 4.602 2.127
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 15
Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktivitas
Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang kompeten
Penguatan kelembagaan pertanian
Penerapan GAP/SOP Tanaman Pangan dan Hortikultura
Semakin tingginya alih fungsi lahan.
Menurunnya kesuburan lahan pertanian
Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi dan Jalan Usaha Tani
Menurunnya minat generasi muda terhadap sektor Pertanian
Aksesibilitas petani terhadap sarana produksi, permodalan dan pemasaran terbatas.
Tingkat kehilangan hasil masih tinggi.
Penerapan Inovasi teknologi pertanian masih rendah
Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian ke perumahan dan inftrastruktur seiring dengan perkembangan Kabupaten Tana Toraja
Penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya lahan pertanian
Dampak fenomena iklim berakibat pada perkembangan organism pengganggu tanaman dan mempengaruhi motivasi petani untuk memilih komodtas yang akan dibudidayakan
Sebagian petani mengalami permasalahan biaya untuk budidaya tanaman akibat tingginya biaya produksi (harga benih,
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 32
pupuk dan pestisida)
Sarana jalan usaha tani banyak yang sudah tidak layak untuk digunakan sehingga menghambat dalam pengangkutan.
Kondisi jaringan irigasi yang sudah tidak layak masih banyak, sehingga perlu perbaikan serta masih perlu adanya pembangunan/penambahan irigasi baru.
Masih tingginya tingkat kehilangan hasil padi dan tanaman pangan lainnya,
Mutu produksi relatif belum optimal, sehingga konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya masih memilih produk luar yang dianggap lebih baik berdasarkan kajian mereka, seperti penggunaan kedelai untuk bahan baku tempe, tahu dan lain-lain.
Masih rendahnya pengetahuan petani tentang teknologi budidaya pertanian sehingga masih mengandalkan kebiasaan.
Pengetahuan petani akan teknologi panen dan pasca panen masih rendah sehingga masih mengandalkan penjualan langsung hasil produksi dibandingkan mengolahnya terlebih dahulu.
Harga jual yang belum seimbang dengan biaya produksi
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016-2021 merupakan tahap
pemantapan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian produksi dan daya saing perekonomian dari sektor
industri pengolahan berlandaskan keunggulan sumber daya manusia yang
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 33
berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat demi
terwujudnya perekonomian daerah yang kuat dan merata. Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang
serta isu-isu strategis yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja, maka Visi
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, yaitu : "MENUJU MASYARAKAT TANA
TORAJA YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA". Unggul dimaksudkan
masyarakat Tana Toraja yang cerdas, berintegritas, berkarakter, berakhlk
dan berdaya saing dan Sejahtera dimaksudkan terciptanya kearifan dan
kesejukan, hubungan harmonis inter dan antar umat beragama,
ketersediaan dan terpenuhinya sandang, pangan dan papan, meningkatnya
partisipasi masyarakat sebagai wujud kepedulian dan kesetaraan PMKS
serta menurunnya angka kemiskinan.
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian Kabupaten
Tana Toraja dengan Dokumen RPJMD 2016-2021, maka dalam
penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka
Menengah tersebut sebagai acuan. Berdasarkan urusan dan kewenangan
yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Visi-Misi Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Torajaberkontribusi untuk
mewujudkan Misi Keempat dalam RPJMD.
Melalui misi kempat tersebut ditetapkan TujuanPembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Tana TorajaTahun 2016 – 2021 yaitu Revitalisasi
pertanian dan perkebunan dalam arti luas, pengembangan potensi sumber
daya alam yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan kawasan,
Indikator Kinerja serta Program yangterinci pada Tabel berikut.
Telaahan terhadap visi, misi dan program Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 34
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Bupati Tana Toraja
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah
Kebijakan Indikator Kinerja
Program
Misi 4 : Revitalisasi Pertanian dan Perkebunan dalam arti luas, pengembangan potensi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan kawasan
Meningkatkan Produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perkebunan, ketahanan pangan, nilai tambah dan daya saing produksi
Mmeningkatnya peran pemetaan-pemanfaatan potensi lahan terhadap produksi pertanian dan perkebunan dalam arti luas
Optimalisasi pemanfaatan potensi lahan dan pemetaan kesesuain potensi lahan
Pemetaan dan pengembangan potensi lahan
Jumlah Produksi
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemanfaatan pupuk organik
Meningkatnya daya saing dan peluang pasar hasil produksi tanaman pertanian dan perkebunan dalam arti luas
Peningkatan kualitas, daya saing dan peluang pasar hasil produksi pertanian
Pengembangan pola pertumbuhan ekonomi pemasaran, nilai tambah dan produktivitas yang berdaya saing
- Jumlah produksi Jagung
- Jumlah Produksi Kedelai
- Jumlah Produksi Ubi Jalar
- Jumlah Produksi Sayuran
- Jumlah Produksi kopi
Peningkatan daya saing hasil produksi pertanian / perkebunan
Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi tanaman varitas padi lokal dan hortikultura yang berdaya saing dengan pupuk organik
Membangun pola tanam semusim dan tumpang sari terutama penyediaan hand traktor
Pengembangan pola tanam semusim dan tumpang sari terutama oenyediaan hand traktor
Luas Lahan pola tanam semusim
Pengembangan pola intensifikasi dan diversifikasi pertanian dalam arti luas
Perluasan pengembangan pencetakan sawah baru
Pengembangan pencetakan sawah baru
Luas Lahan sawah baru
Meningkatnya budidaya, produksi tanaman kopi arabika toraya, kopi arabika persilangan, kopi robusta, cacao, vanili, merica, jagung, umbi-umbian berbasil pedesaan
Peningkatan pengembangan tanaman unggulan padi lokal, kopi, kakao, markisa, tamarillo, manggis, merica, vanili, jagung, umbi-umbian dan tanaman hortikultura lainnya berbasil luasan lahan dan pedesaan
Pengembangan tanaman unggulan padi lokal, kopi, kakao, markisa, tamarillo, manggis, merica, vanili, jagung, umbi-umbian dan tanaman hortikultura lainnya berbasis luasan lahan dan pedesaan
Luas budidaya perkebunan
Pengembangan percontohan tanaman unggulan padi lokal pendekatan kawasan
Meningkatnya budidaya produksi markisa dan tamarillo (terung belanda) selaku minuman Selamat Datang Toraya (welcome drink)
Peningkatnya budidaya produksi markisa dan tamarillo (terung belanda) selaku minuman Selamat Datang Toraya (welcome drink)
Pengembangan budidaya produksi markisa dan tamarillo (terung belanda) selaku minuman Selamat Datang Toraya (welcome drink)
Luas budidaya perkebunan markisa dan tamarillo
Pengembangan budidaya produksi markisa dan tamarillo (terung belanda selaku minuman Selamat Datang Toraya (Wellcome Drink)
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 35
Meningkatnya populasi ternak babi, kambing, kerbau, sapi, ayam kampung / broiler dan itik berbasis pedesaan
Peningkatan budidaya peternakan babi, kambing, kerbau, sapi, ayam kampung / broiler dan itik dan kerbau belang
Pengembangan budidaya peternakan babi, kambing, kerbau, sapi, ayam kampung / broiler dan itik dan kerbau belang
- Jumlah populasi ternak babi
- Jumlah populasi ternak kambing
Peningkatan Produksi peternakan
Meningkatnya ketersediaan pupuk organik
Peningkatan ketersediaan pupuk organik
Ketersediaan pupuk organik
Persentase kelompok yang menerima pupuk organik
Ketersediaan Pupuk Organik
Meningkatnya pendampingan dan pemberdayaan serta kerjasama penyuluh pertanian dan perkebunan dalam arti luas
Peningkatan kapasitas dan keterampilan serta insentif bagi tenaga penyuluh lapangan pertanian
Pengembangan kapasitas dan keterampilan serta insentif bagi tenaga penyuluh lapangan pertanian
Jumlah Kelompok tani yang dibina
Pemberdayaan dan Kemitraan Penyuluh Pertanian / Perekebunan lapangan
Meningkatnya produksi pertanian hortikultura, perkebunan dan laboratorium hayati dalam mendukung agrowisata
Peningkatan pengembangan tanaman perkebunan dan hortikultura di kawasan agrowisata
Pengembangan tanaman perkebunan dan hortikultura di kawasan agrowisata
Pengembangan tanaman perkebunan dan hortikultura di kawasan agrowisata
Program Pengembangan tanaman perkebunan dan hortikultura di kawasan agrowisata
Meningkatnya jumlah data dan informasi produksi pertanian dalam arti luas
Membangun pusat data dan informasi produksi pertanian dalam arti luas
Pelayanan data dan informasi produksi pertanian dalam arti luas
Program Pelayanan data dan informasi produksi pertanian dalam arti luas
Meningkatnya ketersediaan lahan percontohan produksi bidang pertanian dan perkebunan, perkebunan dan peternakan berbasis pembiayaan 200 juta per lembang/ kelurahan
Peningkatan ketersediaan lahan percontohan produksi pertanian dalam arti luas
Intensifikasi dan diversifikasi serta sarana produksi perkebunan / pertanian dalam arti luas
Luas Lahan percontohan
Program Pengembangan pola intensifikasi dan diversifikasi pertanian dalam arti luas
Meningkatnya peran kerjasama/ kemitraan lembaga keumatan, sosial masyarakat dalam mendorong produkstivitas pertanian
Peningkatan ketersediaan lahan percontohan produksi pertanian dalam arti luas
Ketersediaan lahan percontohan produksi pertanian dalam arti luas
Penguatan kelembagaan petani
Program Peningkatan kerjasama / kemitraan kelembagaan agama, sosial kemasyarakatan, tenaga ahli/ propfesional dan lembaga pendidikan termasuk SMK Pertanian Pala’-Pala’, KODIM dan POLRES Tana Toraja bidang pertanian, perkebunan, perkebunan, peternakan
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 36
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana produksi
Dukungan anggaran pengadaan sarana produksi pertanian dalam arti luas dan jalan tani
Pembangunan sarana dan prasarana produksi
Pengadaan sarana dan prasarana pertanian
Program optimasi pemanfaatan lahan tidur dan lahan kritis
Sumber : RPJMD Kabupaten Tana Toraja 2016 – 2021
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 37
Faktor penghambat dan pendorong tercapainya visi-misi pemerintah daerah
terpilih pada Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas PertanianTehadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Pemerintah Daerah
Visi : Menuju Masyarakat Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera
No. Misi dan Program
Pemerintah Daerah
Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi 4 : Revitalisasi Pertanian dan Perkebunan dalam arti luas, Pengembangan potensi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan kawasan Program 1 : Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Program 2 : Peningkatan Daya Saing Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Program 3 : Pengembangan Pola Intensifikasi dan Diversifikasi Pertanian Dalam Arti Luas Program 4 : Pengembangan Percontohan Produksi Pertanian / Perkebunan, Perkebunan, Peternakan Program 5 : Pengembangan Percontohan Tanaman Padi Unggulan Lokal Pendekatan Kawasan Program 6 : Budidaya Perkebunan dan Pengembangan Populasi Ternak (daging berkualitas) Program 7 : Pemberdayaan dan Kemitraan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan Program 8 : Peningkatan Kerjasama/ Kemitraan kelembagaan Agama, sosial kemasyarakatan, tenaga ahli/profesional dan lembaga pendidikan termasuk SMK Pertanian Pala’-Pala’, KODIM dan POLRES Tana Toraja bidang Pertanian, Perkebunan, Perkebunan dan Peternakan
Berkurangnya luasan lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian akibat alih fungsi atau konservasi lahan pertanian
Berkurangnya kesuburan lahan pertanian akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan
Menurunnya keseimbangan ekosistem akibat penggunaan pestisida/herbisida kimia berlebihan
Masih banyak lahan terlantar karena tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai seperti jalan usaha tani dan jalan produksi yang baik
Sebagian petani enggan untuk menerapkan teknologi baru budidaya tanaman
Belum optimalnya peran penyuluh pertanian terhadap diseminasi dan peningkatan produksi
Masih rendahnya data dan iformasi kesesuaian potensi lahan
Rendahnya sosialisasi varitas lokal/unggul dan bernilai produksi
Belum adanya pemetaan varitas lokal untuk dijadikan tanaman unggulan yang bernilai produksi
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pola konsumsi masyarakat khususnya bahan pangan yang sehat, bergizi dan aman untuk dikonsumsi
Semakin tingginya laju alih fungsi lahan pertanian
Menurunnya tingkat kesuburan tanah (lahan) pertanian
Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi
Kerusakan infrastruktur jalan usaha tani/jalan produksiv
Mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian)
Fluktuasi iklim yang tidak bisa diprediksi
Gangguan bencana alam kekeringan/ kebanjiran maupun serangan OPT
Penerapan teknologi pertanian yang masih terbatas.
Ketersediaan sumberdaya pertanian,
Komitmen yang kuat dari pimpinan dalam memajukan pembangunan pertanian,
Kebijakan pembangunan pertanian yang tepat manfaat dan sasaran,
Dukungan anggaran yang memadai,
Peningkatan kualitas SDM pertanian,
Inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian,
Peningkatan akses informasi dan promosi bagi petani.
Kearifan lokal yang masih mengakar di masyarakat
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 38
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Republik Indonesia dan Renstra
Dinas Provinsi
NAWACITA atau agenda prioritas Kabinet Kerja tahun 2015-2019
mengarahkan pembangunan pertanian ke depan untuk mewujudkan
kedaulatan pangan, agar Indonesia sebagai bangsa dapat mengatur dan
memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara berdaulat. Agenda7 Nawa
Citayaitu Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik. Kementerian Pertanian mencanangkan 6
(enam) target utama, yaitu: (1) Pencapaian swasembada padi, jagung dan
kedelai serta peningkatan produksi gula dan daging, (2) peningkatan
diversifikasi pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya
saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan
bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga
petani, serta (6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian Pertanian
menyusun dan melaksanakan 7 Strategi Utama Penguatan Pembangunan
Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) meliputi (1) peningkatan
ketersediaan dan pemanfaatan lahan, (2) peningkatan infrastruktur dan
sarana pertanian, (3) pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit, (4)
penguatan kelembagaan petani, (5) pengembangan dan penguatan
pembiayaan, (6) pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi,
serta (7) penguatan jaringan pasar produk pertanian.
Selain tujuh strategi utama, terdapat 9 (sembilan) Strategi Pendukung
yaitu (1) penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian, (2)
Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Kementerian
Pertanian Republik Indonesia Tahun 2015 – 2019, maka faktor-faktor
penghambat maupun faktor-faktor pendorong dari keberhasilan pelayanan
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Sasaran
Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Sasaran Jangka
Menengah Renstra Kementrian
Permasalahan Pelayanan Dinas PertanianKab. Tana
Toraja
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. 2. 3.
Swasembada padi, Jagung dan Kedelei Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan subsitusi impor : Peningkatan Pendapatan Petani
Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian
Penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya lahan pertanian
Dampak fenomena iklim berakibat pada perkem bangan OPT dan mempe ngaruhi motivasi petani untuk memilih komodtas yang akan dibudidayakan
Ketersediaan benih/bibit yang tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan setempat
Keterbatasan alokasi anggaran pembangunan pertanian
Semakin tingginya alih fungsi lahan
Menurunnya kesuburan lahan pertanian
Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi
Menurunnya minat generasi muda terhadap sektor Pertanian
Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktivitas
UU Nomor 41 Thn 2009 tentang Lahan Pertanian Abadi
Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian
Revitalisasi infrastruktur pertanian
Penerapan teknologi ramah lingkungan
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 40
Tingginya biaya produksi (harga benih, pupuk dan pestisida)
Sarana jalan usaha tani banyak yangbelum baik
Kondisi jaringan irigasi yang tidak memadai.
Masih tingginya tingkat kehilangan hasil
Masih rendahnya pengetahuan petani tentang teknologi budidaya, panen dan pasca panen pertanian dan perkebunan
Harga jual yang belum seimbang dengan biaya produksi
Aksesibilitas petani terhadap sarana produksi dan permodalan terbatas
Tingkat kehilangan hasil masih tinggi
Keterbatasan jumlah petugas lapangan
Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, permasalahan
pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja beserta faktor
penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian di
Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5.
Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan
dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sulawesi Selatan
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. 2.
Pertumbuhan Komoditas Tanaman Pangan : Padi = 6%/thn Jagung = 6,5%/thn Kedelai = 5%/thn Kacang Tanah = 1%/thn Ubi Kayu = 1,5%/thn Ubi Jalar = 1,5%/thn Sayur-sayuran = 1%/thn Buah-buahan = 1%/thn .
Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian
Penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya lahan pertanian
Dampak fenomena iklim berakibat pada perkembangan OPT dan mempengaruhi motivasi petani untuk memilih komodtas yang akan dibudidayakan
Tingginya biaya produksi (harga benih, pupuk dan pestisida)
Keterbatasan alokasi anggaran pembangunan pertanian
Semakin tingginya alih fungsi lahan
Menurunnya kesuburan lahan pertanian
Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi
Menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian TPH
Aksesibilitas petani terhadap
Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktivitas
UU Nomor 41 Thn 2009 tentang Lahan Pertanian Abadi
Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 27 Th. 2010 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 41
Sarana jalan usaha tani banyak yang sudah tidak layak
Kondisi jaringan irigasi yang sudah tidak layak masih banyak.
Masih tingginya tingkat kehilangan hasil
Masih rendahnya pengetahuan petani tentang teknologi budidaya panen dan pasca panen pertanian
Harga jual yang belum seimbang dengan biaya produksi
Kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan masih rendah, sehingga berdampak pada rendahnya / sedikitnya pembudidaya ikan yang berkembang.
sarana produksi dan permodalan terbatas
Tingkat kehilangan hasil masih tinggi
Keterbatasan jumlah petugas lapangan
Revitalisasi infrastruktur pertanian
Penerapan teknologi ramah lingkungan
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Menurut Perda Kabupaten Tana Toraja Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tana Toraja Tahun 2011–
2031, disebutkan bahwa penataan ruang Kabupaten Tana Torajabertujuan
untukmewujudkan tatanan kabupaten Tana Toraja yang nyaman , aman,
produktif, asri dan lestari, melalui peningkatan fungsi kawasan lindung,
pengembangan parawisata budaya dan alam, serta pemanfaatan potensi-
potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perkebunan yang bermuara
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Hal ini
menunjukkan bahwa sektor pertanian dalam arti luas di Kabupaten Tana
Toraja merupakan salah satu sektor yang sangat diperhatikan, mengingat
peran sektor pertanian yang sampai dengan saat ini masih merupakan
penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar dibanding
sektor lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB Tahun 2015 yang mencapai sebesar 26,23%.
Dokumen RTRW ini merupakan salah satu dokumen perencanaan
yang menjadi acuan untuk menyusun rencana strategis (renstra) Dinas
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 42
Pertanian Kabupaten Tana Toraja karena pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja sangat terkait erat dengan
rencana struktur ruang dan pola ruang yang telah ditetapkan dalam dokumen
tersebut agar di kemudian hari tidak terjadi penyimpangan penggunaan
ruang wilayah di Kabupaten Tana Toraja. Selain itu, telaahan terhadap
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tana Toraja, dimaksudkan untuk
mengidentifikasi mengenai indikasi program pemanfaatan ruang serta
pengaruh rencana struktur ruang dan pola ruang terhadap kebutuhan
pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.
Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2011 – 2031 permasalahan pelayanan Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja beserta faktor penghambat dan faktor
pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel
3.6.
Tabel 3.6.
Hasil Telaahan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Tana Toraja
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang Pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana
Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan Peruntukan Pertanian: Pertanian tanaman pangan meliputi :
- Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan tersebar pada seluruh kecamatan Tana Toraja
- Kawasan peruntukan pertanian hortikulturaditetapkan di wilayah kecamatan Bittuang, Malimbong Balepe’, Masanda, Mengkendek,
Program 1 : Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Program 2 : Peningkatan Daya Saing Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Program 3 : Pengembangan Pola Intensifikasi dan Diversifikasi Pertanian Dalam Arti Luas Program 4 :
Adanya Kebutuhan ketersediaan SDM, SDA, dan sumberdaya buatan Alokasi pengembangan kawasan menjadi jelas Peningkatan produksi dan konsumsi dapat direncanakan dengan baik
Pengembangan komoditi pertanian dilaksanakan berbasis kawasan atas dasar Potensi dan kondisi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan Mempertahankan area sentra produksi pertanian lahan basah di perdesaan Meningkatkan
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 43
Sangalla Selatan, Bonggakaradeng
- Kawasan peruntukan perkebunan terdiri dari kawasan peruntukan perkebunan kopi yaitu Kecamatan Makale, Makale Utara, Makale Selatan, Sangalla,Mengkendek, Gandang Batu Silanan, Bonggakaradeng, Simbuang, Rembon, Saluputti, Bittuang, Masanda dan Rantetayo, kawasan peruntukan perkebunan kakao ditetapkan disemua kecamatan, Kawasan peruntukan perkebunan cengkeh yaitu kecamatan Makale, Makale Utara, Makale Selatan, Sangalla,Mengkendek, Gandang Batu Silanan, Bonggakaradeng, Simbuang, Rembon, Saluputti, Bittuang, Masanda dan Rantetayo, kawasan perkebunan kelapa ditetapkan di semua kecamatan, serta kawasan pekebunan nilam dan vanili ditetapkan di Makale, Makale Utara, Makale Selatan, Sangalla,Mengkendek, Gandang Batu Silanan, Bonggakaradeng, Simbuang, Rembon, Saluputti, Bittuang, Masanda
Pengembangan Percontohan Produksi Pertanian / Perkebunan, Perkebunan, Peternakan Program 5 : Pengembangan Percontohan Tanaman Padi Unggulan Lokal Pendekatan Kawasan Program 6 : Budidaya Perkebunan dan Pengembangan Populasi Ternak (daging berkualitas) Program 7 : Pemberdayaan dan Kemitraan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan Program 8 : Peningkatan Kerjasama/ Kemitraan kelembagaan Agama, sosial kemasyarakatan, tenaga ahli/profesional dan lembaga pendidikan termasuk SMK Pertanian Pala’-Pala’, KODIM dan POLRES Tana Toraja bidang Pertanian, Perkebunan, Perkebunan dan Peternakan
Pemenuhan kebutuhan Saprodi dan Sarana Prasarana
kualitas lahan pertanian Mengembangkan areal lahan komoditas perkebunan Meningkatkan intensitas budidaya peternakan
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 44
dan Rantetayo
- Kawasan Peruntukan Peternakan Berupa Kawasan peruntukan pengembangan ternak besar adalah kecamatan Makale Selatan, Mengkendek, Sangalla Selatan, Kurra, Bonggakaradeng, Saluputti, Malimbong Balepe’, Bittuang, Masanda, Rano, Simbuang, Mappak
Adapun permasalahan yang dihadapi Dinas Pertanianterhadap
rencana tata ruang Kabupaten Tana Toraja tertera pada Tabel 3.7 berikut :
Tabel 3.7.
Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No. Rencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pertanian
Faktor
Penghambat Pendorong
1.
Pengembangan kawasan budidaya peruntukan pertanian
Alih Fungsi Lahan Pertanian ke non pertanian
Sarana/prasarana yang minim
. - Belum adanya
perda Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
- Dijadikannya
RTRW Kabupaten Tana Toraja sebagai dasar penyusunan perencanaan pembangunan
-. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Tana Toraja yang setiap tahun meningkat
- Kurangnya minat generasi muda terjun ke sektor pertanian
- Kebutuhan akan ketersediaan pangan yang semakin meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 45
3.5. Isu-Isu Strategis
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Isu-isu
strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang
signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dimasa yang akan datang. Isu-isu strategis
berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi yang menjadi perhatian
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
OPD dimasa datang.
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pelayanan Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja dan telaahan terhadap Renstra
Kementrian, Renstra Dinas Provinsi, dan analisa Rencana Tata Ruang
Wilayah, maka dapat teridentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Torajasebagai berikut :
- Pemanfaatan potensi lahan di Kabupaten Tana Toraja cukup produktif
untuk berdaya saing namun demikian sangat dipengaruhi oleh musim
dan kelataan petani, pemetaan kesesuaian potensi lahan, sehingga
belum memberikan hasil yang optimal
- Penerapan pertanian ramah lingkungan antara lain dengan
Tanaman Padi Palawija (Jagung)Luas Lahan penanaman palawija (Jagung) 40 Ha 40 Ha 151.600 60 Ha 300.000 60 Ha 300.000 70 Ha 350.000 70 Ha 350.000 70 Ha 350.000 1.801.600
16 Pengembangan Diversifikasi
Tanaman (Tumpang sari)Luas Lahan penanaman tumpang sari 68 Ha 340.000 70 Ha 350.000 70 Ha 350.000 75 Ha 375.000 75 Ha 375.000 1.790.000
20 Pengembangan Perbenihan /
Pembibitan (Penangkaran)Luas Lahan penangaran benih 40 Ha 240.000 40 Ha 240.000 50 Ha 300.000 50 Ha 300.000 50 Ha 300.000 1.380.000
33 Monotoring, Evaluasi dan
Pelaporan Kebijakan Subsidi
Pertanian
Terlaksananya pengawasan pupuk dan
pestisida1 Tahun 1 Tahun 112.442 1 Tahun 55.359 1 Tahun 60.000 1 Tahun 60.000 1 Tahun 60.000 1 Tahun 60.000 407.801
38 Percontohan Pengembangan
Padi LokalLuas lahan pengembangan padi lokal 30 Ha 30 Ha 152.400 100 Ha 600.000 100 Ha 600.000 100 Ha 600.000 100 Ha 600.000 100 Ha 600.000 3.152.400
41 Pendampingan TNI Kegiatan
UPSUS
Luas lahan pendampingan kegiatan oleh
TNI12.000 Ha 12.000 Ha 240.000 12.000 Ha 240.000 12.000 Ha 240.000 12.000 Ha 240.000 12.000 Ha 240.000 12.000 Ha 240.000 1.440.000
44 Percontohan Tanaman Umbi-
UmbianLuas Lahan penfmbangan umbi-umbian 10 Ha 60.000 10 Ha 60.000 10 Ha 60.000 10 Ha 60.000 10 Ha 60.000 300.000
Meningkatnya
kapasitas Petani
Persentase Kelompok Tani yang diberikan
Penyuluhan bidang Pertanian100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Kelompok Tani yang diberikan
bantuan alat dan mesin Pertanian 3,55% 3,99% 4,39% 5% 6,25% 7% 7% 7%
direhabilitasi / dibangun- 0 - 0 - 5 Unit 750.000 8 Unit 1.200.000 8 Unit 1.200.000 8 Unit 1.200.000 4.350.000
03 Pembangunan / Rehabilitasi Dam
ParitJumlah Dam Parit yang dibangun 5 Unit 5 Unit 716.527 14 Unit 2.901.466 10 Unit 1.000.000 10 Unit 1.000.000 10 Unit 1.000.000 10 Unit 1.000.000 7.617.993
Jumlah produksi kopi 1.986 Ton 2.090 Ton 2.200 Ton 2.315 Ton 2.426 Ton 2.547 Ton 2.547 Ton 2.547 Ton
Jumlah produksi kakao903 Ton 950 Ton 1.000 Ton 1.050 Ton 1.103 Ton 1.158 Ton 1.158 Ton 1.158 Ton
Jalan PertanianJumlah unit jalan usahatani 14 Unit 14 Unit 2.043.803 7 Unit 1.237.600 10 Unit 2.200.000 10 Unit 2.200.000 10 Unit 2.200.000 10 Unit 2.200.000 12.081.403
HortikulturaLuas lahan penanaman komoditi hortikultura 5 Ha 5 Ha 469.690 24 Ha 750.000 25 Ha 800.000 25 Ha 800.000 25 Ha 800.000 25 Ha 800.000 4.419.690
untuk memenuhi kebutuhan kantor3 Jenis 3 Jenis 22.800.000 3 Jenis 50.250.000 3 Jenis 69.190.000 3 Jenis 89.628.000 3 Jenis 94.109.000 3 Jenis 94.109.000 3 Jenis 424.791.000
06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan
dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan yang dibayarkan jasa
pajak kendaraan28 Unit 28 Unit 7.250.000 68 Unit 11.797.000 78 Unit 22.540.000 78 Unit 25.600.000 78 Unit 25.600.000 78 Unit 25.600.000 78 Unit 118.387.000
07 Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan
Jumlah tenaga yang dibayarkan jasa
sebagai administrasi keuangan41 Orang 41 Orang 151.400.000 23 Orang 193.040.000 24 Orang 205.100.000 25 Orang 205.900.000 25 Orang 206.100.000 25 Orang 206.100.000 25 Orang 1.168.540.000
08 Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
Jumlah tenaga dan jenis peralatan
kebersihan yang disediakan23 Jenis 23 Jenis 20.454.000 36 Jenis 22.246.000 27 Jenis 29.003.000 31 Jenis 31.200.000 32 Jenis 32.100.000 32 Jenis 32.100.000 36 Jenis 167.703.000
09 Penyediaan Jasa Perbaikan
Peralatan Kantor
Jumlah jenis peralatan kerja yang
terpelihara31 Jenis 6 Jenis 12.320.000 4 Jenis 4.400.000 3 Jenis 3.600.000 6 Jenis 5.324.000 6 Jenis 5.856.000 6 Jenis 5.856.000 6 Jenis 37.942.000
11 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Jumlah jenis barang cetakan yang
disediakan4 Jenis 4 Jenis 17.640 4 Jenis 19.480 4 Jenis 20.454 4 Jenis 21.476 4 Jenis 22.550 4 Jenis 22.550 4 Jenis 125.278
perundang-undangan yang disediakan3 Jenis 3 Jenis 3.720.000 5 Jenis 37.480.000 5 Jenis 39.354.000 5 Jenis 41.321.000 5 Jenis 43.387.000 5 Jenis 43.387.000 3 Jenis 210.819.000
18Rapat - rapat Koordinasi dan
Konsultasi dalam dan luar Daerah
Jumlah rapat korrdinasi dan konsultasi
yang dilaksanakan5 Tahun 1 Tahun 349.100.000 1 Tahun 868.755.000 1 Tahun 940.190.000 1 Tahun 980.790.000 1 Tahun 990.990.000 1 Tahun 990.990.000 1 Tahun 5.130.315.000
28 Penyediaan Jasa Pengemudi
dan Pengamanan KantorTersedianya Tenaga keamanan kantor 10 Orang 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 10 Orang 144.000.000
Meningkatkan
Akuntabilitas
Kinerja dan
Keuangan Dinas
Pertanian
4
Renstra Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja 2016 – 2021 55
04 Pengadaan Mobil Jabatan Jumlah mobil Jabatan yang diadakan - 0 - 0 - 1 Unit 400.000 0 - 0 - 0 - 1 Unit 400.000
07 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah jenis perlengkapan gedung kantor
yang disediakan- 0 - 8 Jenis 62.770.000 4 Jenis 40.000.000 4 Jenis 40.800.000 4 Jenis 41.616.000 4 Jenis 42.448.320 8 Jenis 227.634.320
09 Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor
Jumlah Jenis peralatan kantor yang
diadakan2 Jenis 2 Jenis 39.000 3 Jenis 104.500 3 Jenis 106.590 3 Jenis 53.295 2 Jenis 35.530 2 Jenis 23.687 3 Jenis 374.445
10 Pengadaan Mebeleur Jumlah Jenis Mebeleur yang diadakan - 0 - 0 0 2 Jenis 20.000 0 - - - - - 2 Jenis 20.000
22 Pemeliharaan/Rutin Gedung
Kantor/KadisJumlah Gedung Kantor yang dipelihara 1 Unit 1 Unit 30.040 2 Unit 72.000 2 Unit 50.000 2 Unit 51.000 2 Unit 52.020 2 Unit 53.060 2 Unit 308.120
23 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Mobil JabatanJumlah mobil jabatan yang dipelihara - 0 - 0 - 0 - 1 Unit 15.000 1 Unit 15.300 1 Unit 15.606 1 Unit 45.906
24 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan operasional yang
dipelihara24 Unit 24 Unit 58.650 67 Unit 82.540 67 Unit 84.191 67 Unit 85.875 67 Unit 87.592 67 Unit 89.344 67 Unit 488.191
01Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM 9 Orang 9 Orang 182.070 0 - 10 Orang 200.277 24 Orang 493.612
05 Bimbingan dan Ujian Sertifikasi
Keahlian Managemen
Pengadaan Barang dan Jasa
Jumlah pegawai yang memiliki diklat teknis 10 Orang 10 Orang 48.000 6 Orang 30.000 6 Orang 30.600 6 Orang 31.212 6 Orang 31.836 6 Orang 32.473 40 Orang 204.121
perundang-undangan yang disediakan3 Jenis 3 Jenis 3.720.000 5 Jenis 37.480.000 5 Jenis 39.354.000 5 Jenis 41.321.000 5 Jenis 43.387.000 5 Jenis 43.387.000 3 Jenis 210.819.000
18Rapat - rapat Koordinasi dan
Konsultasi dalam dan luar Daerah
Jumlah rapat korrdinasi dan konsultasi
yang dilaksanakan5 Tahun 1 Tahun 349.100.000 1 Tahun 868.755.000 1 Tahun 940.190.000 1 Tahun 980.790.000 1 Tahun 990.990.000 1 Tahun 990.990.000 1 Tahun 5.130.315.000
28 Penyediaan Jasa Pengemudi
dan Pengamanan KantorTersedianya Tenaga keamanan kantor 10 Orang 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 2 Orang 24.000.000 10 Orang 144.000.000
04 Pengadaan Mobil Jabatan Jumlah mobil Jabatan yang diadakan - 0 - 0 - 1 Unit 400.000 0 - 0 - 0 - 1 Unit 400.000
07 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah jenis perlengkapan gedung kantor
yang disediakan- 0 - 8 Jenis 62.770.000 4 Jenis 40.000.000 4 Jenis 40.800.000 4 Jenis 41.616.000 4 Jenis 42.448.320 8 Jenis 227.634.320
09 Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor
Jumlah Jenis peralatan kantor yang
diadakan2 Jenis 2 Jenis 39.000 3 Jenis 104.500 3 Jenis 106.590 3 Jenis 53.295 2 Jenis 35.530 2 Jenis 23.687 3 Jenis 374.445
10 Pengadaan Mebeleur Jumlah Jenis Mebeleur yang diadakan - 0 - 0 0 2 Jenis 20.000 0 - - - - - 2 Jenis 20.000
22 Pemeliharaan/Rutin Gedung
Kantor/KadisJumlah Gedung Kantor yang dipelihara 1 Unit 1 Unit 30.040 2 Unit 72.000 2 Unit 50.000 2 Unit 51.000 2 Unit 52.020 2 Unit 53.060 2 Unit 308.120
23 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Mobil JabatanJumlah mobil jabatan yang dipelihara - 0 - 0 - 0 - 1 Unit 15.000 1 Unit 15.300 1 Unit 15.606 1 Unit 45.906
24 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan operasional yang
dipelihara24 Unit 24 Unit 58.650 67 Unit 82.540 67 Unit 84.191 67 Unit 85.875 67 Unit 87.592 67 Unit 89.344 67 Unit 488.191
01Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM 9 Orang 9 Orang 182.070 0 - 10 Orang 200.277 24 Orang 493.612
05 Bimbingan dan Ujian Sertifikasi
Keahlian Managemen
Pengadaan Barang dan Jasa
Jumlah pegawai yang memiliki diklat teknis 10 Orang 10 Orang 48.000 6 Orang 30.000 6 Orang 30.600 6 Orang 31.212 6 Orang 31.836 6 Orang 32.473 40 Orang 204.121