'• • PROYEK PENGEMBAN{;AN PUSAT FA""SlLITAS BERSAMA ANTAR UNIVER"siTAS (BANK DUNIA XVII) ·· UNIT PELAKSANA DAERAH- UNIVERSITAS GADJAH MADA ,. . . - 5UI"1 r . .. , PENCEMARAN PLASTIK PADA MAKANAN YANG DIKEMAS DALAM KEADAAN PANAS No. 22/PPPT/PLT.IV/TH. IV/UGM/87 OLEH: SUYITNO BAMBANG SETIAJI . ..... ,. PUSAT ANTAR UNIVERSITAS PANGAN DAN GIZI DIBIAYAI OLEH: PROYEK PENINGKAT AN /PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA . 1987/1988
49
Embed
PENCEMARAN PLASTIK PADA MAKANAN YANG DIKEMAS … · 2020. 1. 13. · A B S ·T R A K Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari kemung-kinan pencemaran ' plastik pads pembungkusan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
'• •
PROYEK PENGEMBAN{;AN PUSAT FA""SlLITAS BERSAMA ANTAR UNIVER"siTAS (BANK DUNIA XVII) ··
UNIT PELAKSANA DAERAH- UNIVERSITAS GADJAH MADA ,. . . ~ ~
~1<1 -6&8·~ 5UI"1
r . .. ,
PENCEMARAN PLASTIK PADA MAKANAN YANG
DIKEMAS DALAM KEADAAN PANAS
No. 22/PPPT/PLT.IV/TH. IV/UGM/87
OLEH:
SUYITNO
BAMBANG SETIAJI ...... ,.
PUSAT ANTAR UNIVERSITAS PANGAN DAN GIZI
DIBIAYAI OLEH:
PROYEK PENINGKAT AN /PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA . 1987/1988
A B S ·T R A K
Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari kemung-' kinan pencemaran plastik pads pembungkusan makanan dalam
keadaan panas. Pada penelitian tersebut plastik yang di -gunakan adalah polietilena kerapatan rendah, polietilena kerapatan tinggi, polipropilena dan polivinikhlorida dalam bentuk kantung dengen ketebalan 0,03 mm. Adapun makanan yang dikemas adalah makanan simulasi cair, bakso dan bakmi godog. Bungkusan makanen sampel disimpan pada suhu kamar selama 30 menit. Untuk mengetahui adanya pengaruh kondisi pembungkusan dan interaksi antara plastik dan ma-. '
kanan dilakukan analisa si!at khemis dan fisis plastik I
sebelum dan sesudah digunakan untuk membungkus. Suhu bakso dalam bungkusan turun dari 90°0 menjadi
sekitar 52-56°0 selama 30 menit; adep~ bakmi godog ~uhunya turun dari 90°0 menjadi sekitar 36°0.
Struktur organik polietilena dan polipropilena berubah oleh adanya perlakuan dalam penelitian ini. Walaupun demikian dapat dideteksi bahwa polietilena sudah mulai mengalami sedikit perubahan sifat thermal pada suhu se -kitar ~0°0 sedang polipropilena pada suhu 100°0.
Polipropilena mempunyai kemungkinan mencemari makanan dengan logam berbaheya yang lebih kecil dibanding pol! etilena, sebab dalam polipropilena hanya terdapat Pb se -dang dalam polietilena terkandung Pb, As dan Sb.
Polipropilena pada perlakuan-perlakuan yang diberi- , kan terlihat mempunyai sifat .!isis yang ' lebih tegar di -bandingkan polietilena.
i
KATA PENGANTAR
I
Penelitian pencemaran plastik pada makanan yang di-
kemas dalam keadaan panas dilaksanakan selama sepuluh b~
lan sejak Agustus 1987 sampai dengan Mei 1988 di labora
torium Pengolahan Hasil, Fakultas Teknologi Pertanian .
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, laboratorium jurusan
kimia Fakultas Ilmu Pasti dan Alam, Universitas Gadjah
Mada dan di laboratorium pengujian plastik Balai Besar
Industri Barang Kerajinan dari Kulit, Karet dan Plastik,
Yogyakarta.
1 Dengan selesainya penelitian dan tersusunnya lapor
an ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Direktur L.P.I.U. yang telah memberikan beaya penelit!
an. I
2. Direktur P.A.U. Parigan dan Gizi, Universitas Gadjah
Mad a.
3. Ir. Retno Hadiyati dan Yuli Puspita Rini yang telah
b&lyak membantu pelaksanaan penelitian dan pembuatan
lapox·an.
Akhir kate semoga laporan penelitian ini bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, Mei 1988
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Ha1aman
ABSTRAK ................. . . . . . . . . ..... i
. KATA PENGANTAR •••••••••••••••••••••••••••••• •.!. ii
DAFTAR I .SI ........ • .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR TABEL • • • • • • • • • • • ....................... iv
DAFTAR GAM BAR •• . . . . . . . . . . . . ............... . vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................... ·~ ... vii
I. PENGANTAR . ................................ . 1
bungkusan plastik • • • • • • • • • • • sifat thermal dari J?E, 1'1' dan
Hal am an
15
22
Gambar 4. Spektra l'E setelah digunakan untuk
membungkus makanan sampel ••••••••• 27
Gambar 5. Spektra PP setelah digunakan untuk
membungkus makanan sampel ••••••••o 28
vi
,
DAFTAR 1 JI.MP I HAN
Halaman
Lampi ran 1. Hasil pengu jian spek.tra plastik sam-
pel ..... .,. .......... .:.. ................... _..,. .Ja Lampi ran 12~ Hasil X-Ray fluoroscen ce PE .. " ..... 40
Lampi ran 3. Hasil X-Ray , fluoroscen ce PP • •.••.••• ·43
vii I .
I PENGAN~fAR
Plastik merupa.kan senyawa polimer tinggi yang t· I
dalam pembuatannya diberi bahan tambahan guna membantu -
polimerisasi da~ memperbaiki sifat akhir plastik. Bebe -
papa jenis monomer plastik 'dan senyawa tambahan ~ersebut '
seperti vinil khlorida, akrilonitril, plasticizer,filler,
stabilizer, flame ·retardant, katalisator logam berat dan
lain-lain dapat men~alami migrasi dalam keadaan tertentu I
misalnya oleh pengaruh asam:~ alkohol, lemak, panas dan
sebagainya.
Akhir-akhir ini pl"astik baik dalam bentuk kantung ,
pembungkus secara sendiri maupun dilaminasikan banyak di
pakai untuk mengemas berbagai makanan yang dapat dibawa
pulang (take away) dalam keadaan panas seperti bakso,
bakmi, sup, soto, nasi lauk dan lain-lain. Salama · ber
peran sebagai pengemas, plastik akan kontak langsung deM
ngan makanan yang komposisinya bervariasi pada suhu re
le.tif tinggi. 1\:eadaan. ini memberi peluang terjadinya in
teraksi yang rnungkin dapat menimbulkan pencemaran ··yang
membahayakan konsumen.
1.~o Tinjauan Pustaka
1. 2.1. Plastik
Plastik adalah senyawa polimer tinggi~ mer upakan b!;
han sintetis dengan aifat-sifat cukup lengkap sehingga .. -
penggunaannya dalam kehidupan ini meluas sekali. Dalam ~e
hidupan tarhan modern ini :.hampir · semua barang yang diper-1
t
2
lukan manusia secara langsung maupun tidak dapat dibuat
dari plastik; baik untuk industri, sarana angkutan, ke
arnanan, sani tasi .•. keperlue.n rums.h tangga, penyediaan dan
penyi~pan makanan dengan proses sterilisasi,pendinginan,
pembekuan dan lain-lain. Fendek kata pada zaman modern
ini plastik telah menawar·kan kemudahan dan
bagi kehidupan manusia~
kenyamanan
Flastik dibuat dengan proses polimerisasi dari be .....
berapa jenis monomer seperti etilena, propilena, vi nil
khlorida dan lain-lain yang pada pembuatannya ditambah -
dengan beberapa maomn katalisator dan bahan tambahan yang
,berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat akhir sesuai de
ngan pemakaian plastik yang bersangkutan. Fendapet ter
sebut dinyatakan ol.eh bebe1•apa orang seperti (Hanlon, 1973
Shreve, .1977; Palling, 1980). Fernyataan itu selanjutnya
juga diperkuat oleh Gibson (1987) bahwa pada pembuetan
plastik ditambahken satu atau lebih bahan tambahan se
perti di~ebutkan dibawah ini sesuai dengan tujuan akhir
pemakaiannya. Bahan tambahan te~sebut ad~ah :
Plasticizer, ber!ungsi untuk memperbaiki si!at I
aliran
atau rheologi nya seperti' kelenturan, mengurangi kegeta!_ ' I
an ~tau kerapuhan produk akhir.
Anti oksidan, untuk mencegah atau- menghambat terjadinya
reaksi redoks setelah terjadi polimerisasi.
Rein!orcemen"t.,, berperan guna meningkatkan stabilitas,da ...
ya tahan terhadap impak dan memperbaiki si!at regang pu-,. tus nya.
3
Filler, diperlukan untuk .Pengisi atau pengulur guna me -
nambah volume produk akhir dengan tanpa mengurangi mutu
pla.stik.
Stabilizer, guna mencegah terjadinya degradasi oleh ada
nya reaksi kimia selain redoks~
Flame retarda~t, berfungsi guna mengurangi sifat mudah
terbakarnya sehingga plastik lebih aman pemakaiannya.
Foaming agent:; yang berperan untuk melepaskan gas ... gas
keluar dari polimer cair yang banyak digunakan dalam pr£
duksi plastik busa.
Cross linking agent,, berguna untuk memperbaiki kekuatan
mampat, daya tahan abrasi dan menstabilkan polimer di
bawah ·titik lelehnya. I
Pelumas, berfungsi untuk menambah kelicinan plastik se -
hingga memudahkan penanganan dalam proses pemakaian plas
tik ..
Antistatik, berperan untuk meniadakan atau melemahkan p~
ngumpulan sejumlah si!at listrik pada permukaannya.
Plastik yang banyak digunakan sebagai pembungkus d~
lam bentuk lembaran tipis film di Indonesia adalah poli~
etilena, polipropilena dan polivinil khlorida sebab har
ganya murah dan pemakaiannya sangat mudah serta praktis.
Hanlon (1971) mengatakan polietilena adalah plastik
padat tembus pandang yang d~buat dengan ,adisi polimeri
sasi dari monomer etilena~ Selanjutnya dikatakan bahwa
plastik polietilena dapa't dikelompokkan atas 1polietilena
linier yang dikenal s·e·bagai ' polietilena densi tet tinggi
a tau high density polyethyl,ene (HDPE) dan polietilena ·
4
bercabang dikenal · sebagai polietilena densitet rendah-'
atau low density polyethylene (LDPE). Menurut Sreve(1977)
untuk mendapatkan LDPE polimerisasi harus dilaksana~an -
pada tekanan sekitar 50.000 psi dengan suhu sekitar 300°0
Dalam kondisi ini akan diperoleh struktur yang bercabang·
pada rantai sisinya dengan kerapatan 0,91 - 0,93 g/ml.
Adapun HDPE dapat dih~silkan pada tekanan kurang dari
1.500 psi sehingga didapatkan suatu struktur linier yang I
memiliki kristalinite.s dan densitet relatif tinggi yakni
sekitar 0,955 - 0,97 g/ml. Berat molekul polietilena da-I
pat mencapai 100.000.
Beberapa sifat panting· polietilena antara lain si -
·fat listrik yang baik, daya tahannya terhadap zat - zat
kimia seperti asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa . . lemah cukup baik pula. Pada tekanan rendah bersifat flek .-sibel, ulet dan merupakan film tipis lunak ·yang bersih
dan tembus pandang. Dalam praktek banyak digunakan se -
bagai pene?emas baik dalam bentuk kantung maupun pelapis
kertas. Titik leleh polietilena dalam bentuk film ber -
kisar antara 85-110°0; dapat terpengaruh oleh asam- asam
Tabel 12. Sifat fisis ·PP sebelum dan sesudah digunakan untuk membungkus bakmi selama 30 menit.
Sifat
Tebal, mm
Ketahanan pukul, Nm
Kuat tarik, N/mm~
Mulur, %
I Sebelum
0,033
2,07
5,64
332,80
Seaudah
0,033
2,07
1,93
123,90
Perubahan,% .
o,oo . o,oo
40,60 (+)
62,77 (-)
Data dalam Tabel 11 dan Tabel 12 menunjukkan bahwa I
kantung PP setebal 0,03 mm mengalami perubahan sifat . fi
sis nya selama , digunakan .untuk membungkus sampel. Keteba!
an dan ketahanan pukul nya tetap, persentase mulurnya be~
kurang dan kuat tariknya justru menjadi lebih besar. Hal
ini mungkin disebabkan sifat PP yang oleh pengaruh panas '
sampai batas tertentu justru memperkuat strukturnya se -
hingga daya tah'an nya terhadap tarikan justru meningkat •
. ,,
IV. KESI MPULAN
Berdasarkan atas hasil peneli tian yang diperoleh , dap 1:.1 t
di.buat kesimpulan sebagai beriku t ..
1. Kantung plastik polivinilkhlorida yang digunakan untuk
mehgemas makanan simulasi cair dalani keadaan panas menga
.lami perubahan pada warnanya. Pada suhu 60° C warna plas-
tik film mulai, berubah -dari bening menjadi seperti susu, '
dan semakin .tinggi suhunya semakin intensif pula perubahan
warn any a.
2. Suhu bakso dalam kemasan kantung p~astik polietilena dan . polipropilena setebal kurang lebih · 0,03 mm selama 30 menit
turun dari 90° C menjadi sekitar sampai 48° c. Sedang bagi
bakmi godog pada perlakuan yang sama mengalami penurunan
dari' 90° c. menjadi 38° c. 3. Pada perlak.uan tersebu t~ kan tung plastik polietilena dan
. .• polipropilena setelah dideteksi dengan spektroskop· infra
I
merah tidak menunjukkan adanya· perubahan struktur organik
pada polimernya. I . .
4. Film plastik polietilena yang diamati dengan diferensial
thermal analisis mulai mengalami perubahan. sifat thermalnya
pada suhu seki tar 80° C, ~an meieleh pada suhu 104° c. Fe-'
. rubahan strukturnya mulai terjadi pa~a .suhu 208° c. Penga -
matan yang sama terhadap poliprop~lena menunjukkan bahwa . . .,
perubahan · sifa t thermalnya mulai terjadi pada suhu 1 •
5. Di dalam plastik polietilena dapat terdeteksi secara
kualitatif dengan X-ray fluorescence adanya unsur-unsur As,
pb dan sh baik sebelum maupun setelah di.gunakan un tuk me -
36
ngemas bakso dan bakmi go dog. Sedang di dalam polipro pi -
lena di antara ketiga unsur tersebut hanya didapatkan Pb
s~ja. Oleh sebab itu kemungkinan i nteraksi logam bagi po
lipro-pil en a 1 ebih kecil di b,::m dingkan dengan polietil 'ena.
6. Peru b <:)han si fat fisik polietil en a pada perl akuan ter -
se~ut diatas lebih besar dibandingkan dengan yang dialami
oleh polipropilena. Dap~t Qikatakan bahwa dalam perlokuan
tersebut plastik polipropilena lebih tahan dari pada po -
lie til en~.
I
I • I
DAFTAR PU STAKA
Anonim, 1981. Anual Book of ASTM Standards. Part 35 Plas-, tics, General Test Methods, American Socie
ty for Testing Materials. Philadelphia.
Anonim, 1985. Film PVC untuk kemasan kembang gula, Rancangan Standar lpdustri Indonesia. Departemen Perindust:rian. Pusat Standarisasi Industri.
' /
.Gil bert, s. G. 1985. Food/Package Compabili ty. Journal of Food Technology. December 1985 hal : 54-55-56
Hanlon, . F.J. 1973. Handbook of Package Engineering. Me. Graw-Hill Book Company. New York. London.
Palling,- S.J. 1980. Development in Food Packaging · I. Ap -plied Science Publisher Ltd. London. ·
Rosen, L.s. 1982. FUndamental Principles. of Polimeric Materials~ John Wiley & Sons, New York-Singapor.e
Scharwtz, P. s. 1980. Regulatory Requ~rements for New Packa ging Materials and Processing Technologies. Journal of Food Tech. December 1985. Hal: 61-62-63·.
I
Shreve, R.N. dan Joseph A. Brink. 1977. Chemical Process Industries. Me. Graw-Hill Book Company. Manila. '
37
.l I
.38 Lampirwm. 1
·· ----· : · • : ! , 1 1 11 (I r 1 . , • . i 1 r 1 ll '] 0 8 n · 1 1 :1 n '1 n 0 fJ ._, •· · ' 1
" 3 0 • 0 50 60 " ao 1.0 too 110 u .n ll•J !Hli'•O
tlo. ANGLE(deg) r (kCPS) f - 10.80 0.540 I (53)-Kb(N=I) Ta (73) -Kb (N=2) Pt (78) -Ka (N=2) 2 11. -40 0 • 6 9 6 C s (55) - K a (N = I ) Te(52)-Kb(N=1) Lu(71)-Kb(N=2f Os
(76) -Ka (N=2)
Lempiran · 2-e. l'ilcncntulcnn l3a ~ f\)
Pcnenmutan wlSur - unsur dalrun polipropilcnu
dc11Gfi11 flourcscnsi sinar X
SAM No.= 3
LiF FS= 2.0 (kCPS)
40 40.5
41- ~ 40.9 i - j_ 41.2
!--------------------------------------------------------------------------------No. ANGLE (de g) I (kCPS)
1 40.50 1 • 7 56 Cu. ( 2 9) - K b ( N = 1 ) · 0 s (7 6 ) -La ( N = 1 )
· at ~ --- --------------------------~------------ - --- - ---------------------------------
No. ANGLE (Jeg) I (kCPS)
1 1 1 1 • 0 0 0 • 8 9 2 B a ( 5 6 ) - K a ( N = 1 ) l ( 5 3 } - K b (tl = 1 ) It f { 7 2 ) - K b ( N = 2 ) I r 1{71) -Ka (N=2) I 2 1 1 : 3 0 1 • 0 2 8 C s ( 5 5 ) - K a ( N = 1 ) T o ( 5 2 ) - K b { ~J = t ) 0 s ( 7 6 ) - K a ( N = 2 )