Top Banner
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN MENGEMBALIKAN KESIMETRISAN WAJAH PADA KASUS BELL’S PALSY SINISTRA DI RSUD dr. SOESELO SLAWI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : Wimala Retno Amanda J100 160 104 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
12

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

Jan 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK

MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN

MENGEMBALIKAN KESIMETRISAN WAJAH PADA KASUS

BELL’S PALSY SINISTRA DI RSUD dr. SOESELO SLAWI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

Wimala Retno Amanda

J100 160 104

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK

MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN

MENGEMBALIKAN KESIMETRISAN WAJAH PADA KASUS

BELL’S PALSY SINISTRA DI RSUD Dr. SOESELO SLAWI

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun oleh :

Wimala Retno Amanda

J100 160 104

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Dr. Umi Budi Rahayu, S.Fis., Ftr., M.kes

NIDN : 0620117301

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK

MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN

MENGEMBALIKAN KESIMETRISAN WAJAH PADA KASUS

BELL’S PALSY SINISTRA DI RSUD Dr. SOESELO SLAWI

Oleh :

WIMALA RETNO AMANDA

J100160104

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji :

1. Dr. Umi Budi Rahayu, S.Fis., Ftr., M.kes ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Arif Pristianto, SST.Ft., Ftr., M.fis ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Arin Supriyadi, S.ST.FT., M.Fis ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes

NIK : 786

tanggal 09 Juli 2019

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 09 Juli 2019

Penulis

WIMALA RETNO AMANDA

J100160104

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENGEMBALIKAN

KESIMETRISAN WAJAH PADA PASIEN BELL’S PALSY SINISTRA DI

RSUD dr.SOESELO SLAWI

(Wimala Retno Amanda, 2019)

Abstrak

Bell’s Palsy adalah neuropati kranial yang menyebabkan kelumpuhan wajah

motor neuron yang bersifat unilateral. Istilah Bell’s Palsy bisa disebut dengan

kelumpuhan pada salah satu sisi wajah secara tiba-tiba. Bell’s palsy ditandai

dengan lemahnya salah satu sisi wajah dan hilangnya ekspresi wajah.

Untuk mengetahui manfaat intervensi fisioterapi dalam meningkatkan kekuatan

otot dan mengembalikan kesimetrisan wajah dengan modalitas yaitu Infra Red

(IR), Massage, NeuroMuscular Taping (NMT) dan Mirror Exercise.

Setelah dilakukan 3 kali tindakan terapi dapati hasil peningkatan kekuatan otot

wajah pada m. Occipitofrontalis T1: 0 menjadi T3: 1, m. Orbicularis occuli T1: 1

menjadi T3: 1, m. Buccinator T1: 1 T3: 2, m. Depresor T1: 1 menjadi T3: 2, m.

Mentalis T1: 1 menjadi T3: 2 dan peningkatan kesimetrisan wajah pada saat

istirahat T1: 0% menjadi T3: 6%, mengerutkan dahi T1: 0% menjadi T3: 6%, dan

menututp mata T1: 0% menjadi T3: 6%.

Intervensi infra red, massage, neuromuscular taping, dan mirror exercise dapat

meningkatkan kekuatan otot wajah dan kesimetrisan wajah pada pasien bell’s

palsy.

Kata kunci : Bell’s Palsy, Infra Red (IR), Massage, NeuroMuscular Taping

(NMT), Mirror Exercise.

Abstract

Bell’s Palsy is a cranial neuropathy that causes paralysis of the facial neurons of a

unilateral motor. The term bell’s palsy can be called by paralysis on either side of

the face suddenly. Bell’s palsy is characterized by the weakness of one side of the

face and the loss of facial expression.

To know the benefit of physiotherapy intervention in increasing muscle strength

and restoring the facial symetry with modalities namely Infra Red (IR), Massage,

NeuroMuscular Taping (NMT) dan Mirror Exercise.

After therapy for 3 times the results of increased facial muscle strength in m.

Occipitofrontalis T1: 0 to T3: 1, m. Orbicularis occuli T1: 1 to T3: 1, m.

Buccinator T1: 1 to T3: 2, m. Depresor T1: 1 to T3: 2, m. Mentalis T1: 1 to T3: 2

and increased facial symmetry at rest T1: 0% to T3: 6%, frowning T1: 0% to T3:

6%, and close the eye T1: 0% to T3: 6%.

Intervention of Infra Red (IR), NeuroMuscular Taping (NMT), Massage, and

Mirror Exercise can increase facial muscle strength and facial symmetry in Bell’s

Palsy.

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

2

Keyword: Bell’s Palsy, Infra Red (IR), NeuroMuscular Taping (NMT), Massage,

and Mirror Exercise.

1. PENDAHULUAN

Bell’s Palsy adalah neuropati kranial yang menyebabkan kelumpuhan wajah

motor neuron yang bersifat unilateral. Mekanisme imun, infektif, and iskemik

merupakan kontributor potensial perkembangan bell’s palsy. Istilah ini bisa

disebut dengan kelumpuhan pada salah satu sisi wajah secara tiba-tiba. Seorang

ilmuan yang pertamakali mendeskripsikan bell’s palsy merupakan Sir Charles

Bell seorang ilmuan dari Skotlandia tahun 1821. Tumbulnya bell’s palsy ini bisa

dalam waktu kurang dari 72 jam (Eviston et al., 2015).

Akibat dari lemahnya fungsi wajah maka kondisi ini sering dijumpai dengan ciri-

ciri penurunan kelopak mata bawah dan mulut di sisi wajah yang terkena,

sehingga mengganggu penampilan penderita dalam aktivitas sehari-hari

(Mujaddidah, 2018).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis berkeinginan melakukan terapi

pada kasus Bell’s Palsy dengan modalitas infra red (IR) dapat meningkatkan

sirkulasi darah sehingga terjadi peningkatan supply oksigen (Tsai & Hanblin,

2017), massage pada wajah dapat mengurangi edema dan meningkatkan fungsi

otot (Ju, 2016), NeuroMuscular Taping (NMT) meningkatkan sirkulasi darah,

drainase limfatik, menstimulasi kulit, mendukung otot yang melemah secara

kronis, dan meningkatkan kemampuan motoric (Blow, 2012), dan mirror exercise

exercise merupakan latihan wajah pada sisi yang lesi di depan cermin yang dapat

mencegah atrofi otot sehingga dapat meningkatkan fungsi otot (Aranha, 2017).

2. METODE

Pada setiap penderita bell’s palsy pasti memiliki problematika kendurnya salah

satu sisi wajah yaitu hilangnya ekspresi wajah penderita, penderita tidak bisa

mengerutkan dahi, mengangkat alis, mata tidak bisa menutup sempurna, jika

penderita disuruh memejamkan kedua matanya maka kelopak mata yang terkena

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

3

serangan akan tetap terbuka dapat dievaluasi menggunakan MMT wajah dan

kesimetrisan wajah dengan ugo fisch scale.

Intervensi fisioterapi dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 24, 28, dan 31

Januari 2019 dengan modalitas IR, massage, NMT, dan mirror exercis. IR yang

menghasilkan panas memiliki manfaat yaitu memberikan efek yang superficial,

sehingga meningkatan sirkulasi darah, maka akibatnya akan terjadi peningkatan

supply oksigen pada daerah yang disinari (Tsai, 2017), masssage memiliki efek

positif dalam peningkatan fungsi otot dan relaksasi untuk meningkatkan sirkulasi

darah, sehingga mengurangi ketegangan, kecemasan dan stress (Ju, 2016), NMT

merupakan teknik yang mengaplikasian pita perekat elastis pada kulit,

memberikan efek terapi yang bersifat lokal dan langsung serta jarak jauh, melalui

jalur refleks. Ketika diterapkan dengan benar, itu dapat mengurangi rasa sakit dan

memfasilitasi limfatik drainase melalui pembentukan lipatan kulit (Blow, 2012),

dan mirror exercise merupakan latihan yang dilakukan dengan cara

mengkontraksikan otot wajah dengan melihat cermin. Pasien diminta untuk

mengamati gerakan wajah pasien di depan cermin dengan gerakan-gerakan

tertentu, maka pasien akan mengetahui kontraksi otot wajah yang mengalami

kelemahan (Khotimah, 2012).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Kekuatan otot menggunakan MMT wajah

Setelah dilakukan terapi selama 3 kali dengan modalitas infra red, massage,

NMT, dan mirror exercise didapatkan hasil kekuatan otot menggunakan

MMT wajah yaitu:

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

4

Grafik 1 Grafik hasil penilaian akhir MMT wajah

Grafik diatas menunjukkan peningkatan kekuatan otot dari T1 sampai T3.

Penggunaan terapi menggunakan infra red, massage, NMT, serta mirror

exercise meningkatkan kekuatan otot wajah dengan hasil m. Frontalis T1: 0

(tidak ada kontraksi) menjadi T3: 1 (kontraksi minimal), m. Orbicularis

occuli T1: 1 (kontraksi minimal) menjadi T3: 1 (kontraksi minimal), m.

Buccinator T1: 1 (dengan kontraksi minimal) T3: 2 (gerakan dengan susah),

m. Depresor T1: 1 dengan kontraksi minimal menjadi T3: 2 (dengan

gerakan susah), m. Mentalis T1: 1 (kontraksi minimal) menjadi T3: 2

(dengan gerakan susah).

3.1.2 Kesimetrisan wajah menggunakan ugo fish scale

0

0,5

1

1,5

2

2,5

T1 T2 T3

MMT Wajah

M. Frontalis M. Orbiculais occuli M. Procerus

M. Corrugator M. Nasalis M. Orbicularis

M.Zygomaticus M. Buccinator M. Depresor

M. Mentalis

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

5

Grafik 2 Grafik hasil penilaian akhir Ugo Fisch Scale

Grafik diatas menunjukkan meningkatnya kesimetrisan wajah dari T1

sampai T3. Penggunaan terapi menggunakan infra red, massage, NMT, dan

mirror exercise dapat meningkatkan kesimetrisant wajah dengan hasil

istirahat T1: 0% menjadi T3: 6%, mengerutkan dahi T1: 0% menjadi T3:

6%, menututp mata T1: 0% menjadi T3: 6%, tersenyum T1: 0% menjadi

T3: 0%, dan bersiul T1: 0% menjadi T3: 0%.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Hasil peningkatan kekuatan otot wajah menggunakan MMT.

Treatment yang telah dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan modaltas

IR, massage, NMT, dan mirror exercise didapati peningkatan kekuatan otot.

Pada pertemuan pertama didapatkan hasil pemeriksaan kekuatan otot

dengan hasil kontraksiminimal yaitu pada m. Orbicularis occuli : 1, m.

Buccinator : 1, m. Depresor : 1, m. Mentalis : 1. Setelah 3 kali diberikan

modalitas IR, massage, NMT, dan mirror exercise serta edukasi untuk

dilakukan dirumah didapatkan peningkatan kekuatan otot yaitu pada m.

Frontalis : 1, m. Orbicularis occuli : 1, m. Buccinator : 2, m. Depresor : 2,

dan m. Mentalis : 2. Pengaruh IR yang dapat membantu meningkatan supply

oksigen pada daerah yang disinari serta massage dapat merangsang oto

0%

6% 6%

0%

6% 6%

0% 0%

6%

0% 0% 0%0% 0% 0%0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

T1 T2 T3

Ugo Fisch Scale

Istirahat Mengerutkan dahi Menutup mata Tersenyum Bersiul

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

6

untuk meningkatkan kekuatan otot dan dibantu dengan NMT yang mampu

memberikan dukungan eksternal pada otot dan meningkatkan fungsi otot,

serta mirror exercise yang dapat merangsang kekuatann otot wajah sehingga

kekuatan otot dapat meningkat maksimal (Ju & He, 2016; Aranha, 2017).

3.2.2 Hasil peningkatan kesimetrisan wajah menggunakan ugo fisch scale.

Peningkatan pasa kesimetrisan wajah terjadi diakibatkan peningkatan

kekuatan otot karena pemberian modalitas IR yang dapat meningkatkan

sirkulasi darah (Tsai, 2017), massage dapat mengurangi ketegangan,

sehingga kesimetrisan wajah tercapai (Khotimah, 2012). Penggunaan taping

(NMT), yang mampu memberikan dukungan eksternal pada otot,

meningkatkan fungsi otot sambil merangsang respons sistem saraf terhadap

berbagai rangsangan struktural dan biokimia dalam penyembuhan (Blow,

2012).

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Hasil dari studi kasus yang disesuaikan dengan kondisi pasien, maka penulis

menyimpulkan bahwa penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas Infra red

(IR), massage, NeuroMuscular Taping (NMT), dan mirror exercise serta

edukasi untuk kondisi bell’s palsy yang dilaksanakan di RSUD dr.Soeselo

Slawi dan dilakukan sebanyak 3 kali terapi dengan nama pasien Tn. D umur

63 tahun diperoleh hasil meningkatnya kekuatan otot-otot wajah,

meningkatnya kemampuan fungsional otot-otot wajah seperti saat istirahat,

mengerutkan dahi memejamkan mata, serta membantu mempercepat proses

kesembuhan pasien pada kondisi bell’s palsy.

4.2 Saran

4.2.1 Kepada pasien

Motivasi pasien harus tinggi untuk sembuh serta rutin terapi. Perkembangan

tidak akan bertambah jika bergantung pada pelayanan terapi saja, tetapi

berpengaruh kepada pasien. Semangat dan keinginan utnuk sembuh dapat

mempengaruhi perkembangan pasien, support keluarga juga perlu. Maka

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

7

dari itu penulis menyarankan untuk membantu pasien dalam kesembuhan,

apabila ada edukasi dari fisioterapis maka harus dilaksanakan dengan baik

dan rutin di rumah.

4.2.2 Kepada fisioterapis

Sebelum terapi dimulai fisioterapis harus melakukan pemeriksaan yang

teliti, menggali keluhan pasien, memberi modalitas sesuai kondisi pasien,

melakukan evaluasi dan edukasi kepada pasien serta memahami akan

etiologi dan patofisiologi tentang penyakit yang dialami pasien agar

memperoleh hasil yang optimal.

4.2.3 Kepada masyarakat

Kondisi bell’s palsy ini masyarakat perlu tau tindakan pecegahan dan

pengobatan. Dengan begitu, masyarakat dapat memberi informasi kepada

keluarga atau tetangga bagaimana cara untuk melakukan tindakan yang

benar untuk penderita bell’s palsy.

DAFTAR PUSTAKA

Aranha, V. P. Samuel, A. J., & Narkeesh, K. (2017). Case Report Correct the

smile of a child by neuromuscular facilitation technique : An interesting

case report. International Journal of Health Sciences, April 2017, 11(2): 1-

2.

Blow, D. (2012). NeuoMuscular Taping from Theory to Practice. Italy: Edi-

Ermes, July 2012.

Eviston, T. J., Croxson, G.R., Kennedy, P.G.E., Hadlock, T., & Krishnan, A. V.

(2015). Bell’s palsy: Aetiology, clinical features and multidisciplinary

care. Journal Neurolgy Neurosurgery Psychiatry, 86(12): 1356-1361.

Ju, C. H. & Hee, S. S., (2016). Effects of a Facial Muscle Exercise Program

including Facial Massage for Patients with Facial Palsy, 46(4): 542-551.

Khotimah, DK. (2012). Efektifitas Facial Massage dan Facial Expression

Terhadap Kesimetrisan Wajah Pasien Stroke dengan Face Drooping.

Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 1-13.

Mujaddidah, N. (2018). Tinjauan Anatomi Klinik dan Manajemen Bell’s Palsy.

Qanun Med - Med J Fac Med Muhammadiyah Surabaya, 1(02): 1-11.

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT …eprints.ums.ac.id/76796/13/NASPUB WIMALA_J100160104(1).pdf · PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

8

Tsai, S. R., Hamblin, M. R. (2017). Biological effects and medical applications of

infrared radiation. J Photochem Photobiol B Biol, 170(April):197-207.