Top Banner
PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling
54

PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

Jan 02, 2016

Download

Documents

Eric Perry

PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling. Penarikan Sampel Bertahap Pengertian. Penarikan sampel bertahap merupakan perluasan dari penarikan sampel klaster, pada klaster terpilih tidak semua elemen dalam klaster dikumpulkan informasinya. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP

Multistage Sampling

Page 2: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

2

Penarikan Sampel Bertahap

Pengertian

• Penarikan sampel bertahap merupakan perluasan dari penarikan sampel klaster, pada klaster terpilih tidak semua elemen dalam klaster dikumpulkan informasinya.

• Pada klaster terpilih, dipilih elemen dan selanjutnya informasi hanya dikumpulkan dari elemen terpilih.

Page 3: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

• Penarikan sampel bertahap bisa lebih dari 2 tahap, jadi pada klaster ada lagi sub-klaster dan unit terakhir berupa elemen yang disebut unit sampling terkecil (ultimate sampling unit).

• Unit sampling tahap pertama disebut primary sampling unit (psu), unit sampling tahap kedua disebut secondary sampling unit (ssu), dan seterusnya

Page 4: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

Contoh Sampling Dua Tahap

Blok sensus adalah unit sampling tahap pertama(primary sampling unit)

Rumah tangga adalah unit sampling tahap kedua (Secondary sampling unit), sekaligus merupakan ultimate sampling unit

Pada suatu survei dilakukan penarikan sampel blok sensus dan pada setiap blok sensus terpilih dipilih rumahtangga.

Page 5: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

Contoh Sampling Tiga Tahap

Desa adalah unit sampling tahap pertama(primary sampling unit, psu)

Blok Sensus adalah unit sampling tahap kedua (Secondary sampling unit, ssu)

Pada suatu survei dilakukan penarikan sampel desa, dan setiap desa dipilih blok sensus dan dari blok sensus terpilih dipilih rumahtangga.

Rumah tangga adalah unit sampling tahap ketiga ultimate sampling unit

Page 6: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

6

Mengapa Sampling Bertahap ?

• Tidak tersedianya kerangka sampel sampai satuan unit terkecil yang akan dijadikan dasar penarikan sampel

• Untuk membangun kerangka sampel yang memuat unit sampling terkecil memerlukan biaya, tenaga, dan waktu yang besar

Page 7: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

7

Mengapa ?

• Dengan menerapkan penarikan bertahap, maka pengawasan lapangan lebih dapat ditingkatkan sehingga non sampling error dapat diketahui

• Ditinjau dari segi biaya, penarikan sampel bertahap jauh lebih efisien dibanding dengan penarikan sampel satu tahap langsung melalui elemen sampling

Page 8: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

8

Catatan/ Note :• Ditinjau dari segi metode sampling dengan

banyaknya sampel yang sama, maka sampling bertahap lebih efisien dibanding dengan klaster satu tahap, tetapi kurang efisien dibanding sampling elemen.

• Ditinjau dari segi biaya, maka sampling bertahap kurang efisien dibanding dengan klaster satu tahap, tetapi lebih efisien dibanding dengan sampling elemen.

• Jadi dalam penggunaan sampling bertahap perlu ada keseimbangan antara penurunan biaya dan kenaikan sampling error.

Page 9: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

9

PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP

• Seperti halnya pada Sampling Klaster Satu Tahap, maka banyaknya unit pada tahap pertama dapat sama atau berbeda. Demikian pula banyaknya unit yang harus dipilih pada tahap kedua dapat sama atau berbeda. Sehingga hal ini berpengaruh pada metode estimasi dan notasi yang dipergunakan.

Page 10: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

10

Sampling Dua Tahap Dengan Ukuran Sama

• Pada metode sampling ini banyaknya unit pada unit sampling tahap pertama adalah sama (M), demikian pula banyaknya unit yang dipilih pada tahap kedua (m).

MM i

Page 11: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

11

Penarikan sampel dua tahap

Misalkan jumlah unit yang dapat dijadikan dasar untuk penarikan sampel tahap pertama ( pstp atau first stages sampling unit – fsu) adalah N, dan jumlah unit yang dapat dijadikan dasar penarikan sampel tahap kedua ( pstd atau secondary sampling unit – ssu) pada setiap unit penarikan sampel tahap pertama yang ke-i adalah Mi .

Contoh :

Sampel dua tahap dengan jumlah unit sama N = 81, n = 5, M = 9, m = 2      

Page 12: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

12

Penarikan sampel dua tahap

N = 81 unit

n = 5 unit

m = 2 subunit

M = 9 subunit M = 9 subunit M = 9 subunit M = 9 subunit M = 9 subunit

m = 2 subunit

m = 2 subunit

m = 2 subunit

m = 2 subunit

Page 13: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

13

s ss

s

s

ss

sss

s ssu terpilih

Sampel terpilih n = 5, M = 9, m = 2

Page 14: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

14

a). Mean (rata-rata) dan varian pada sampling dua tahap

nilai harapan untuk sampel secara keseluruhan

nilai harapan untuk sampel pada tahap pertama

nilai harapan untuk sampel pada tahap ke dua

21 EEE

E

1E

……….. ( 1 )

2E

E

Page 15: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

15

varian utk penarikan sampel tahap ke dua.

Utk membuktikan hal di atas misal ,

maka

dari

E

1E

2121 VEEVV

2V

E

2

21

2

EEEV ……….. ( 1 )

Page 16: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

16

22

2

2

2

2 2

EEE

Menurut definisi : 222

EEEEV

VEE22

222

2

2

2

2 2

EVEE

Ambil rata-rata pada penarikan tahap pertama ( ), dan subsitusi :

1E

21EE

22121

2

21

2

21 2

EEVEEEEE

Page 17: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

17

221

2

21

2

21

VEEEEE

212

2

21 VEEE

Dari konsep varian di atas:

2221

2

212

2121

22

EEEEEEEVEEV

Masukkan ke persamaan (2) di atas, menjadi:

2121 VEEVV

V

……….. ( 2 )

Page 18: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

18

b). Total dan rata-rata populasi

Misalkan jumlah unit yang dapat dijadikan dasar untuk penarikan sampel tahap pertama ( pstp atau first stages sampling unit – fsu) adalah N

jumlah unit yang dapat dijadikan dasar penarikan sampel tahap kedua ( pstd atau secondary sampling unit – ssu) pada setiap unit penarikan sampel tahap pertama yang ke-i adalah Mi.

Bila menyatakan nilai karakteristik Y pada unit pstd ke-j dalam unit pstp ke-i, maka nilai total dan rata-rata dapat dinyatakan sebagai berikut: 

ijy

Page 19: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

19

 

- total nilai karakteristik Y pada fsu ke-i adalah:

-  rata-rata nilai karakteristik fsu ke-i adalah:

-  total nilai karakteristik dalam populasi adalah:     - rata-rata nilai karakteristik per unit fsu dalam populasi:     

- rata-rata nilai karakteristik per unit ssu

iM

jiji yY

1

i

ii M

YY

N

i

N

iii

N

ii

M

jij YMYyY

i

1 111

N

ii

N

iiiN

ii

opstd MYM

M

Y

M

YY

11

1

N

iiipstp YM

NN

YY

1

1

Page 20: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

20

Bila Penarikan Sampel Tahap 1 dan 2 keduanya secara SRS WOR, maka

Tahap

Banyaknya Unit Metode Sampling

Peluang Pemiliha

n Sampel

Fraksi

Sampel

Faktor Pengali

Populasi

Sampel

1 N n WORSRS N

1 N

n n

N

2

M m WORSRS M

1 M

m m

M

Page 21: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

21

Pendugaan Total dan Variance

• Pendugaan Total

n

iij

m

jij ywY

1 1

ˆ21dimana FFwij

ij

n

i

m

j

ym

M

n

NY

1 1

ˆ

n

i

m

jij

n

i

m

jij y

nm

NMy

n

M

n

NY

1 11 1

ˆ

Yyn

NEYEEYE

n

ii

1121

ˆˆ

Estimator di atas adalah unbiased dimana:

Page 22: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

22

• Pendugaan Variance

2

12

22

122

1

2

22

2

2

11

1

2121

)1()1(

)1(

ˆˆˆ

wi

N

i

b

n

i

win

ii

Sfm

M

n

N

n

SfMN

m

SfM

n

NEy

n

NV

YVEYEVYV

N

i

ib YYN

S1

22

1

1

M

j

iijwi YyM

S1

22

1

1

N

SS

N

iwi

w

1

2

2

Page 23: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

23

Pendugaan Total dan Variance

• Dengan demikian penulisan rumus variance menjadi

222122

22

22

122

11

11ˆ

wb

wb

Snm

fS

n

fMN

SNfm

M

n

N

n

SfMNYV

2221 11wb S

mn

fS

n

fyV

Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa besarnya variance tergantung variance karakteristik di antara unit sampling tahap 1 dan unit sampling tahap 2.

Page 24: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

24

• Perkiraan variance dari metode di atas:

22121 11wb s

nm

ffs

n

fyv

1

1

2

2

n

yys

n

ii

b

)1(

1 1

2

2

mn

yy

s

n

i

m

jiij

w

1

1

2

2

m

yy

s

m

jiij

win

ss

n

iwi

w

1

2

2

yvMNYv 22ˆ

Page 25: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

25

c). Penarikan sampel dua tahap, kedua tahap acak sederhana

Dari N unit pstp dipilih n unit, dan dari Mi unit fsu pada setiap ke-i dipilih sebanyak mi unit.

Penarikan sampel pada kedua tahap menerapkan metode penarikan sampel acak sederhana tanpa pemulihan. Banyaknya sampel pada ssu adalah m1+m2+…+mn. Misalkan yij adalah nilai karakteristik Y pada unit pstd ke-j dan fsu ke-i yang terpilih (j=1,2,…,mi) dan (i=1,2,3,…,n).

Secara skematis penarikan sampel acak sederhana dua tahap dapat disajikan pada gambar berikut.

Page 26: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

26

 

         

6

 

7  

                                                         

                                                         

                                                         

  

                                     

 

       

 

                                                         

                                                         

                                                         

                                                         

Keterangan:

    Unit pstp terpilih     : Unit pstd terpilih        

                                                         

Penarikan Sampel Acak Dua Tahap(N=12, n=4 , m1=3, m2=2, m3=5, m4=3)

1 2 3 4 5

8 9 10 11 12

Page 27: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

27

 

d)Penduga Parameter (1) Penarikan sampel dua tahap dengan metode

SRSWR (PSAS DP) Rancangan penarikan sampel yang digunakan adalah rancangan penarikan sampel 2 tahap, dengan tahapan sebagai berikut :

 Tahap pertama, dari N unit sampling tahap pertama dipilih n unit dengan menerapkan metode PSAS DP.

Tahap kedua, misalkan pada setiap unit fsu yang terpilih memuat Mi unit ssu, selanjutnya dipilih mi unit dengan menerapkan metode PSAS DP. Dari uraian rancangan penarikan sampel yang direncanakan dapat ditentukan peluang, dan fraksi sampling pada setiap tahap penarikan sampel seperti tercantum pada tabel di bawah ini.

Page 28: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

28

N

1

N

n

iM

1

i

i

M

m

Tahap

Banyaknya unit di dalam

Metode penarikan sampel

Peluang pemilihan

sampel

Fraksi sampling

Populasi Sampel

Pertama N n PSAS-DP

KeduaMi

mi

PSAS-DP

Penarikan sampel dua tahap dengan metode PSAS DP 

Page 29: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

29

Dengan demikian selanjutnya dapat ditentukan besarnya faktor pengali (inflation factor) pada tahapan penarikan sampel yang merupakan kebalikan dari fraksi sampling dan factor pengali-pengalinya (overall inflation factor) adalah: Faktor pengali fsu  

Faktor pengali ssu   Faktor pengali keseluruhan, yang berbeda antar pstp, kecuali bila F2i = F2 konstan, maka F = F1.F2 merupakan desain tertimbang sendiri (self-weighting design).

n

N

fF

11

1

i

i

ii m

M

fF

22

1

iFFF 21.

Page 30: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

30

Misal yij menyatakan nilai karkteristik Y pada pengamatan ke-j dalam unit fsu ke-i, maka rumus umum estimasi yang tak bias bagi total adalah

dengan

Ambil wij dan diletakkan pada rumus umum, maka akan diperoleh estimasi bagi total karakteristik Y berdasarkan nilai-nilai sampel, yaitu :

ji

ijijsampel

iji ywyFFY,

21.ˆ

i

iiij m

M

n

NFFw 21.

n

i

m

jij

i

ii

ym

M

n

NY

1 1

ˆi

n

ii yM

n

N

1

Page 31: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

31

dan varian penarikan sampel bagi adalah

Y

n

ii

i

ib S

m

M

n

NS

n

MNYV

1

22

222

)ˆ(

2

1.

2

1

1

N

iNib YY

NS

2

1

2

1

1

iM

iiij

ii YY

MS

N

iiMNN

MM

1

0 1 1N

nN 1

i

ii

M

mM

Page 32: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

32

dan masing-masing adalah varian antar unit penarikan sampel tahap pertama dan varian di dalam unit penarikan sampel tahap kedua pada unit penarikan sampel tahap pertama ke-i.

Dalam penarikan sampel dengan pemulihan, penduga tak bias bagi total karakteristik Y dapat didekati untuk n = 1, melalui estimasi yang diperoleh dari masing-masing unit penarikan sampel tahap pertama ke-i adalah

2bS

2iS

im

jij

i

ii y

m

NMY

1

ˆ

Page 33: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

33

Jadi ada sebanyak n estimasi dari setiap fsu. Dengan demikian penduga tak bias bagi varian adalah

Y

n

ii YY

nnYVYv

1

2ˆˆ)1(

1)ˆ(ˆ)ˆ(

n

ii

m

jij

n

i i

i Yn

ym

M

n

NY

i

111

ˆ1ˆ

Page 34: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

34

Y Apabila penarikan sample tanpa pemulihan maka setiap pstp tidak merupakan estimasi yang bebas satu sama lain. Varian harus dihitung melalui pstp dan pstd.

i

in

ii

b

m

sM

n

N

n

sMNYv

2

1

22

22 '')ˆ(

n

inib yy

nMs

1

2.2

2 )'()1('

1

n

iii

n

iii

n

M

yMy 1

.

'

1

2.

2 )()1(

1

jiij

ii yy

ms

Page 35: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

35

Rumus klaster yang kedua

Dalam suatu survei dengan skala besar biasanya perkiraan varian didekati dengan penghitungan dengan pemulihan. 

n

iiMn

M1

1'

Page 36: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

36

(2) Penarikan sampel dua tahap dengan metode penarikan sampel sebanding ukuran unit (probability proportional to size – pps) dan metode PSAS DP.

Rancangan penarikan sampel yang direncanakan adalah penarikan sampel dua tahap:

Tahap pertama, dari N unit penarikan sampel tahap pertama dipilih n unit dengan menerapkan metode penarikan sampel sebanding terhadap ukuran unit xi dengan pemulihan. Nilai-nilai xi untuk seluruh unit untuk penarikan sampel tahap pertama harus tesedia sehingga dapat dihitung   

N

iixX

1

Page 37: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

37

Tahap kedua, misalkan pada setiap unit pstp yang terpilih memuat Mi unit pstd, kemudian dipilih mi unit dengan metode PSAS DP.

Dari uraian rancangan penarikan sampel yang direncanakan dapat ditentukan peluang, dan fraksi sampling pada setiap tahap pemilihan sampel seperti tercantum pada tabel berikut.

Page 38: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

38

Rencana penarikan sampel 2 tahap dengan metode PPS dan PSAS DP 

X

xiX

xn i

iM

1

i

i

M

m

Tahap

Banyaknya unit di dalam Metode

penarikan sampel

Peluang pemilihan

sampel

Fraksi sampling

Populasi Sampel

Pertama N n PPS DP

Kedua Mi miPSAS DP

Page 39: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

39

 

Penduga tak bias bagi total karakteristik Y yang hanya didasarkan pada unit penarikan sampel tahap pertama ke-i adalah

ii m

jij

ii

im

jij

i

i

ii y

mx

MXy

m

M

pY

11

Page 40: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

40

Penduga tak bias bagi total populasi dari

seluruh unit penarikan sampel tahap pertama n, adalah merupakan rata-rata sederhana

dari , yaitu

Dengan demikian penduga tak bias bagi varian

adalah

Y

iY

n

iiYn

Y1

ˆ1ˆ

Y

n

ii YY

nnYvYV

1

2ˆˆ)1(

1ˆ)ˆ(ˆ

Page 41: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

41

Contoh klaster dua tahap dengan menggunakan sampel desa pada uraian sebelumnya.

Kolom (1) s.d. (3) pada tabel tsb untuk penghitungan klaster satu tahap.

Dalam desain dua tahap, pada desa terpilih dipilih sejumlah usaha dan dari usaha terpilih ditanyakan banyaknya ternak ayam yang dipelihara. Hasil pencacahan terlihat pada kolom (4) tabel tsb.

Penghitungan , dan untuk sampling dua tahap didasarkan pada data di kolom (4) s.d. (7).

m i

y i y i .m i

Page 42: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

42

Dan selanjutnya data ini digunakan untuk menghitung:

Catatan: Klaster satu tahap berdasarkan kolom (3), klaster dua tahap berdasarkan kolom (4) tabel tsb. 

m i y s

y s

y s

n b

n b

n b

2

2

2

* *

Page 43: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

43

Tabel 3.5. : Jumlah Usaha dan Ternak Ayam Dipelihara padaDesa Terpilih dan Usaha Terpilih

 

( )M i ( ).Yi ( )y ij

m i y i . y i .  Jumlah

usahaJumlah ayam

Ternak ayam dipelihara pada usaha terpilih

     

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

 

A   B   C   D

 

102    

105    

200    

88 

Y1.

Y2 .

Y3.

Y4 .

 

12546 =123  24150 =230  88200 =441  14080 =160 

 266, 890, 311, 46, 174, 31, 17, 186, 224, 31, 102, 46, 31, 109, 275, 128, 125, 267, 153, 152, 84, 21, 52, 10, 0, 48, 94, 129, 87, 89, 109, 0, 310, 3 129, 57, 64, 11, 163, 77, 278, 50, 26, 127, 252, 194, 350, 0, 572, 149, 275, 114, 387, 53, 34, 150, 224, 185, 157, 224, 466, 203, 354, 816, 242, 140, 66, 590, 747, 147 247, 622, 225, 278, 181, 132, 659, 403, 281, 236, 595, 265, 431, 190, 348, 232, 88, 1165, 831, 120, 987, 938, 197, 614, 187, 896, 330, 485, 60, 60, 1051, 651, 552, 968, 987 347, 362, 34, 11, 133, 36, 34, 61, 249, 170, 112, 42, 161, 75, 68, 0, 247, 186, 473, 0, 143, 198, 65, 0, 308, 122, 345, 0, 223, 302, 219, 120, 199, 35, 0, 0 

 

m1 = 34  m2 = 36  m3 = 35   m4 = 36   

 

y1. = 4594   y2. =8093   

y3. =16492   y4. =5080

y 1.

y 2 .

y 3.

y 4 .

 

=135    =225     =471   

=141

 

495Jumlah 138976

Desa

Page 44: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

44

Estimasi cara pertama

(dihitung dari kolom (4) tabel 1, masing-masing klaster terpilih) 

yn

yn ii

n

1 1 3 5 2 2 5 4 7 1 1 4 1

4

9 7 2

42 4 3

1.

v yN n

N

s

n nN

M m

M

s

mnb i i

i

w i

ii

n

( )

2 2

1

1

sm

y yw ii

ij ij

mi2 2

1

1

1

( )

sn

y yb i ni

n2 2

1

1

1

( ).

Page 45: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

45

Dengan rumus di atas diperoleh:

sw 12 2 2 2

21

3 4 12 6 6 8 9 0 3

4 5 9 4

3 42 4 4 8 1

( . . . .

sw 22 2 2 2

21

3 6 11 2 9 5 7 1 4 7

8 0 9 3

3 63 9 9 1 2

( . . . .

sw 32 2 2 2

21

3 5 12 4 7 6 2 2 9 8 7

1 6 4 9 2

3 51 0 5 3 4 6

( . . . .

sw 42 2 2 2

21

3 6 13 4 7 3 6 2 0

5 0 8 0

3 61 5 9 5 3

( . . . .

Page 46: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

46

v y n( )( )

,

1 2 4

1 2

2 4 7 9 2

4

1

4 1 2

1 0 2 3 4

1 0 2

2 4 4 8 1

3 4

1 0 5 3 6

1 0 5

3 9 9 1 2

3 6

2 0 0 3 5

2 0 0

1 0 5 3 4 6

3 5

8 8 3 6

8 8

1 5 9 5 3

3 64 2 1 4 3 7

( ), ,

,y x xn 4 2 1 4 3 7

2 4 31 0 0 %

6 4 9 2

2 4 31 0 0 % 2 6 7 1 %

sb2 2 2

21

4 11 3 5 1 4 1

9 7 2

42 4 7 9 2

( . . . .

RSE

Page 47: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

47

Penduga cara ke dua

y

M y

M

x x x xn

i ii

n

ii

n

. ( ) ( ) ( ) (8 8 )1

1

1 0 2 1 3 5 1 0 5 2 2 5 2 0 0 4 7 1 1 4 1

4 9 52 9 1

v yN n

N

s

n nN

M

M

M m

M

s

mnb i i i

i

wi

ii

n

( )

2 2

2

2

1

1

sM

M

y y

nbi i n

i

n2

2

2

2

1 1

( ).

MM

n

ii

n

1 1 2 4

Page 48: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

48

Ruas kanan pertama  

Ruas kanan kedua:

dalam contoh ini sama dengan yaitu 124  

sb

22 2 2 20 6 7 1 3 5 2 9 1 0 7 2 2 2 5 2 9 1 2 6 0 4 7 1 2 9 1 0 5 0 1 4 1 2 9 1

4 1

, ( ) , ( ) , ( ) , ( )

3 8 4 0 1 8 7,

N n

N

s

nb

2 1 2 4

1 2

3 8 4 0 1 8 7

4

3 8 4 0 1 8 7

66 4 0 0 3 1

, ,,

11 5 4 8 7

2

2

2

1nN

M

M

M m

M

s

mi i i

i

wi

ii

n

,

M M

Page 49: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

49

 

  

v y n( ) , , , 6 4 0 0 3 1 1 5 4 8 7 6 5 5 5 1 8

( ), ,

, y x xn

6 5 5 5 1 8

2 9 11 0 0 %

8 0 9 6

2 9 11 0 0 % 2 7 8 2 %RSE

Page 50: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

50

Penduga cara ke tiga

bila diketahui populasi = 124,

 

 

yM y

nM

x x x x

xn

i ii

n

*. ( ) ( ) ( ) (8 8 )

1 1 0 2 1 3 5 1 0 5 2 2 5 2 0 0 4 7 1 1 4 1

4 1 2 4

2 9 0

M

v yN n

N

s

n nN

M

M

M m

M

s

mnb i i i

i

wi

ii

n

( )*

2 2

2

2

1

1

Page 51: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

51

Ruas kanan pertama:

sn

M

My y

n

M

My ny

x x x x x

N n

N

s

n

bi

i ni

ni

ii

n

b

*.

*

*

( , , , , )

,

, ,,

2

2

1

2

22 2

1

2 2 2 2 2

2

1

1

1

1

1

4 10 6 7 1 3 5 0 7 2 2 2 5 2 6 0 4 7 1 0 5 0 1 4 1 4 2 9 0

5 4 3 5 1 6 0

1 2 4

1 2

5 4 3 5 1 6 0

4

5 4 3 5 1 6 0

69 0 5 8 6 0

Page 52: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

52

1 1

4 8

1 0 2

1 2 44 7 3

1 0 5

1 2 47 2 9

2 0 0

1 2 42 4 8 3

2

2

2

1

2

2

2

2

2

2nN

M

M

M m

M

s

mx x xi i i

i

wi

ii

n

8 8

1 2 42 6 2 1 5 4 8 7

2

2 x

,

v y n( ) , , ,* 9 0 5 8 6 0 1 5 4 8 7 9 2 1 3 4 7

( ), ,

,*y x xn 9 2 1 3 4 7

2 9 01 0 0 %

9 5 9 9

2 9 01 0 0 % 3 3 1 0 %

Ruas kanan kedua:

RSE

Page 53: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

53

Penghitungan di atas merupakan penghitungan nilai rata-rata per elemen.

Apabila dikehendaki penduga total, maka secara umum dihitung dengan rumus: 

disesuaikan dengan ketiga cara penghitungan di atas. 

Y N M y n

v Y N M v y n( ) ( ) 2 2

M

Page 54: PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling

Terima Kasih