RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYAPROSEDUR PENANDAAN LOKASI
OPERASI
NO. DOKUMEN././NO. REVISI00HALAMAN2 / 2
SPO
TANGGAL TERBIT :.............DitetapkanPlt.Direktur,
Drg. Febria RachmanitaNIP. 19650228 199203 2 008
PENGERTIANMemberi tanda pada sisi lokasi yang akan dilakukan
tindakan operasi
TUJUAN1. Mencegah terjadinya kesalahan bagian/sisi tubuh yang
akan di operasi
2. Memudahkan operator mengetahui lokasi operasi
KEBIJAKAN1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MenKes/SK/II/2008 tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien3. Keputusan
Direktur RSUD dr. M. Soewandhie Nomor 188.4/9908/301/2010 tentang
Tim Keselamatan Pembedahan di RSUD dr. M. Soewandhie
PROSEDURA.Sasaran Pasien yang akan dilakukan tindakan
operasi
B.Rincian Tugas
1.Persiapan Alat oleh perawat ruangan
a.Spidol permanen
b.Rekam Medik2.Persiapan Pasien
Pasien / keluarga diberitahu tentang tujuan penandaan lokasi
operasi oleh dokter bedah
3.Pelaksanaan:
a.Dokter operator bedah atau asisten operator melihat rekam
medik dan memastikan lokasi operasi
b.Memberi tanda sisi lokasi operasi sesuai dengan rencana
tindakan operasi dengan spidol permanen
c.Memberi tanda dengan jelas, menggunakan inisial atau YA atau
garis mewakili sayatan yang diusulkan
d.Minimal menandai semua kasus yang melibatkan struktur ganda (
jari, jari kaki, lesi ) atau beberapa tingkat ( tulang belakang
)
4.Pengecualian :
Pada kasus-kasus tertentu penandaan lokasi operasi tidak
diberikan :
a.Satu organ kasus ( cesarean section, operasi jantung )
b.Kasus intervensi ( kateterisasi jantung, TUR prostat )
UNIT TERKAITSeluruh Pelayanan Medis dan Keperawatan di RSUD dr.
M. Soewandhie
PAGE
_1040083904.bin