Top Banner
PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PANAHAN DI MIN 2 SUKOHARJO PROGRAM KHUSUS TAHFIDZUL QUR'AN HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: TRI WAHYUNI A510160001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021
21

PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

Mar 24, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER PANAHAN DI MIN 2 SUKOHARJO PROGRAM KHUSUS

TAHFIDZUL QUR'AN

HALAMAN JUDUL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

TRI WAHYUNI

A510160001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

i

Page 3: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

ii

Page 4: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

iii

Page 5: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

1

PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER PANAHAN DI MIN 2 SUKOHARJO PROGRAM KHUSUS

TAHFIDZUL QUR’AN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi penanaman karakter mandiri,

penanaman karakter disiplin, kendala dan solusi penanaman karakter mandiri dan

disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo Program

Khusus Tahfidzul Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan Observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, display data dan

verifikasi data. Keabsahan data mengunakan triangulasi sumber dan triangulasi

teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penanaman karakter mandiri

melalui kegiatan ekstrakurikuler panahan yaitu percaya diri dalam melakukan

kegiatan tanpa keraguan, tanggung jawab menjaga peralatan serta dapat

mengendalikan diri, Memiliki rasa ingin tahu pada obyek dan menanyakan setiap

langkah kegiatan, Kemampuan bersaing memanah secara tepat agar memperoleh

skor yang maksimal, Mengambil Keputusan dan inisiatif secara mandiri.

Penanaman Karakter Disiplin melalui datang tepat waktu, menaati peraturan dan

patuh pada instruksi saat latihan. Kendala penanaman karakter mandiri dan

disiplin di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an meliputi rasa

antusias siswa kurang, Sarana yang kurang memadahi, belum serius dalam

berlatih. Solusi dari kendala penanaman karakter mandiri dan disiplin di MIN 2

Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an meliputi pelatih memberikan

pengarahan secara perlahan dan sabar serta harus memahami karakternya, Sekolah

mengadakan pertemuan dengan wali murid (PGOM) dan dikenakan biaya sebesar

80.000 agar sarana dalam kegiatan Ekstrakurikuler panahan dapat menunjang

kegiatan, Menciptakan Susana yang menyenangkan dalam berlatih.

Kata kunci: mandiri, disiplin, panahan

Abstract

Cultivation of disciplined characters, constraints and solutions of self-cultivation

of character and discipline through extracurricular archery activities in MIN 2

Sukoharjo Special Program Tahfidzul Qur'an. This research is descriptive

qualitative research. Data collection techniques using observations, interviews,

and documentation. Data analysis techniques include data reduction, data display

and data verification. Validity of data using source triangulation and engineering

triangulation. The results of this study showed that the planting of independent

character through extracurricular archery activities is confident in carrying out

activities without hesitation, responsibility to maintain equipment and can control

themselves, Have curiosity on objects and ask every step of the activity, Ability to

compete archery appropriately in order to obtain a maximum score, Decision

Page 6: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

2

Making and initiative independently. Planting Character Discipline through

coming on time, obeying the rules and obeying the instructions during the

exercise. Obstacles to the cultivation of independent character and discipline in

MIN 2 Sukoharjo Special Program Tahfidzul Qur'an include the enthusiasm of

students less, facilities that are less dissected, Not Serious In Practicing. The

solution of the obstacles of self-cultivation and discipline in MIN 2 Sukoharjo

Tahfidzul Qur'an Special Program includes the Trainer giving a briefing slowly

and patiently and having to understand the character, the School held a meeting

with the parents (PGOM) and was charged 80,000 so that the facilities in the

archery extracurricular activities can support the activities, Creating a fun Susana

in training.

Keywords : independently, discipline, archery.

1. PENDAHULUAN Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk

watak atau kepribadian seseorang berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam

masyarakat sesuai dengan PERPRES No 87 Tahun 2017 pasal 2 ayat 1. Ayat ini

menjelaskan bahwa membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi

emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang

baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Abidin (2012: 28)

menyatakan bahwa pendidikan menjadi salah satu penyebab terbesar bagi

gagalnya pembentukan insan yang cerdas dan berkarakter. Karakter memiliki

kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.

Berdasarkan Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang PPK disebutkan beberapa

nilai karakter, yaitu religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif ,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Keselurahan karakter perlu

dikembangkan. Program pengembangan karakter gemar membaca dengan

program literasi sekolah, bertanggung jawab dengan program KPK di sekolah,

peduli lingkungan dengan program green school atau sekolah adiwiyata, Program

pengembangan karakter tersebut dilatar belakangi oleh nilai kebutuhan (need

assesment). Informasi dari guru kelas di SD Negeri 1 Banda Aceh kelas 3 terdapat

permasalahan diantarannya siswa tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, siswa

Page 7: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

3

selalu minta diarahkan guru secara terus menerus dalam kegiatan belajar, siswa

membutuhkan dukungan dari orang lain untuk menyelesaikan masalah, tidak

mampu belajar sendiri, siswa harus selalu diperintah merupakan pengarahan diri

menjadi pribadi yang lebih baik (Suid dkk, 2017:71).

Tingkat kemandirian anak Sekolah Dasar saat ini masih rendah dan

sederhana, mereka masih memerlukan arahan serta bimbingan yang bersifat

mendidik sembari dilatih hal-hal yang dapat mereka lakukan secara bertanggung

jawab seperti, banyak anak kurang mandiri, ketergantungan dalam mengerjakan

atau melaksanakan tugasnya sendiri dengan sedikit bimbingan (Adiatmadja dkk,

2003: 88). Nilai karakter mandiri dapat menjadi awal dari pengembangan nilai-

nilai karakter yang lainnya bahkan kemandirian yang diperoleh anak sangatlah

penting untuk pencapaian identitas diri pada saat masa remaja (Tirtarahardja dan

Sula, 2014: 24).

Pendisiplinan individu menjadi kunci yang menunjukkan karakter

masyarakat yang bukan hanya mengutamakan hukuman fisik saja, melainkan

proses untuk mengubah diri individu agar dapat bertindak selaras dengan harapan

masyarakat atau selaras dengan norma dan nilai-nilai yang baik di masyarakat.

Adanya perilaku melanggar peraturan tersebut menunjukkan bahwa belum adanya

kesadaran pada anak. Pencegahan pelanggaran tersebut pihak atasan harus

mengontrol, dan yang paling penting adalah guru memberikan contoh kepada

siswa, sehingga perilaku disiplin dapat menjadi budaya yang patut dibanggakan

(Lickona, 2012:3)

Pendidikan karakter tidak boleh dianggap enteng karena berdampak

mendasar pada anak dimasa depan. Sehingga harus ditanamkan dengan baik mulai

dari sekolah dasar, menengah, dan tinggi, bahkan hingga perguruan tinggi Alex

Agboola dan Kaun Chen Tsai(2012:165).

Penanaman karakter siswa bisa dilakukan melalui kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan

kegiatan perbaikan yang berhubungan dengan program kurikuler. Kegiatan

ekstrakurikuler lebih diarahkan untuk pembentukan kepribadian melalui kegiatan

organisasi maupun olahraga. Sehingga di luar proses pembelajaran dapat

Page 8: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

4

dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri berupa Ekstrakurikuler. Secara

umum kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan untuk memfasilitasi minat dan

bakat siswa. Prasetyo (2010:98) menyatakan bahwa siswa yang melakukan

ekstrakurikuler panahan dengan baik juga membantu dalam kehidupan sehari-hari

untuk selalu fokus pada diri sejati.

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler adalah Panahan, dalam ekstrakurikuler

panahan, banyak pembelajaran atau tantangan yang dihadapi seperti diri sendiri,

lawan, dan lingkungan. Pemanah harus mengambil keputusan yang tepat sesaat

sebelum melepaskan panahnya ke sasaran ketika terjadi angin. Sistem penilaian

dalam panahan juga mengajarkan pemanah untuk jujur karena skoring tidak

dilakukan oleh wasit atau juh, tetapi dilakukan sendiri oleh pemanah.

Kedisiplinan tersebut apabila dilatih dalam ekstrakurikuler, juga akan

bermanfaat pada kedisiplinan di tempat lain baik pada waktu di sekolah maupun

keluarga. Tujuan akhir ekstrakurikuler panahan terletak dalam peranannya sebagai

wadah unik penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan

membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya

orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang akan menjadi

warga masyarakat yang berguna sehingga memiliki karakter kemandirian dan

disiplin (Samani dkk, 2012:4)

2. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriftif, yaitu penelitian yang

digunakan untuk memahami fenomena mengenai subjek penelitian seperti

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaakan berbagai metode ilmiah Moleong dan Lexy (2017:56).

Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul

Qur’an beralamatkan di Jl.Brigjen Katamso No. 88,, Jetis Sukoharjo.

Subjek dari penelitian ini adalah pelatih ekstrakulikuler panahan, Guru

pendamping, Koordinasi sekolah dan siswa di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an. Teknik analisis data mengunakan reduksi data, display data dan

verifikasi data.

Page 9: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan Ekstrakurikuler

panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Menurut Poerwadarminta(2007:221) karakter mandiri merupakan melakukan

kegiatan sehari-hari sesuai dengan tahapan perkembangan dan tidak tergantung

pada orang lain. Seseorang yang mempunyai kemandirian yang kuat akan mampu

mengatasi permasalahan dan mengarungi kehidupan secara baik

Minsih&Murfiah(2012:70) .

Pada Ekstrakurikuler panahan kemandirian juga menjadi fokus yang

dikembangkan. Karakter mandiri juga melekat pada olahraga ini karena olahraga

panahan selalu menerapkan kemandirian anak. Berdasarkan hasil penelitian

Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan Ekstrakurikuler panahan di MIN 2

Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Percaya diri

Berdasarkan hasil penelitian Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan

Ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

berupa kepercayaan diri diperoleh dari pelatih yang berperan penting dalam

membangkitkan kerpercaya dirian siswa selama proses kegiatan panahan ketika

memegang, menarik, melepaskan anak panah. Siswa juga dilatih untuk optimis

dalam hasil tembakan mereka. Dengan demikian, kegiatan dalam latihan panahan

yang merangkap ke dalam satu proses yang dapat melatih perilaku percaya diri

siswa. Siswa dilatih untuk melakukan setiap teknik dan tindakan memanah

dengan tenang, penuh keyakinan, dan tanpa keraguan. Hal tersebut dikarenakan

olahraga panahan merupakan olahraga individu, sehingga sangat menuntut

kepercayaan diri siswa. Sebagaimana Barret (1997: 13) mengatakan bahwa

kemampuan seseorang dalam memegang busur dan anak panah dapat memberikan

kepuasan tersendiri, kebanggaan, harga diri, dan rasa percaya diri.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pelatih membangun

kenyaman dengan siswa dengan memberikan dukungan serta kalimat pujian

kepada siswa agar lebih percaya diri. Selain itu Pelatih pun tidak memberikan

komentar buruk atau menilai tidak bagus, ketika anak sudah melontarkan anak

Page 10: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

6

panah dan tidak terkena sasaran pelatih selalu memberikan pujian masyaAllah dan

diberikan semangat untuk lebih baik lagi, sehingga anak akan percaya diri ketika

melakukan panahan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Walgito (2018) salah

satu cara untuk menanamkan sifat percaya diri dengan memberikan suasana atau

kondisi demokratis, yaitu individu dilatih untuk dapat mengemukakan pendapat

kepada pihak lain, dilatih berfikir mandiri dan diberi suasana yang aman sehingga

individu tidak merasa takut berbuat kesalahan. Menurut Gillian et.al (2011:2)

sleain melatih kemampuan otot, berlatih panah juga melatih rasa percaya diri

untuk memanah tepat sasaran.

b. Melatih tanggung jawab

Panahan merupakan kegiatan yang mengarah keranah yang berbahaya,

tanggung jawab dalam melakukan kegiatan panahan juga harus diperhatikan

seperti hati-hati dalam melepaskan anak panah dan menjaga peralatan panahan.

Berdasarkan hasil peneliti Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan

Ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

dalam aspek melatih tanggung jawab secara mandiri yaitu pelatih memberikan

pembiasaaan tanggung jawab memberikan tugas untuk selalu mengecek peralatan

memanah dan cara melakukan panahan dengan baik dan detail. Sehingga

didapatkan informasi bahwa siswa juga telah menerapkan rasa bertanggung jawab

untuk terus belajar memanah.

Indah.I, dkk (2003: 88) menjelaskan bahwa kemandirian bukan berarti

tidak membutuhkan orang lain, tetapi dalam kebersamaan seseorang dituntut

untuk mandiri. Pada pelaksanaan kegiatan latihan ekstrakurikuler panahan di MIN

2 Sukoharjo siswa dibiasakan untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri

maupun lingkungan sekitar. Siswa dibiasakan untuk memperhatikan lingkungan

sekitarnya sebelum melepaskan anak panah karena berbahaya apabila mengenai

orang yang ada didepannya. Tanggung jawab secara mandiri tersebut

menunjukkan bahwa siswa dilatih untuk memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

Dengan demikian, tanggung jawab siswa dalam kebersamaan selama kegiatan

latihan menjadi bagian dari perilaku mandiri siswa.

c. Memiliki rasa ingin tau

Page 11: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

7

Melalui Ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an siswa dapat tertarik, ingin tahu dan belajar panahan dari pelatih.

Siswa seperti ingin mengetahui cara membidik panah agar selalu tepat sasaran,

Selain itu juga siswa mempunyai rasa ingin mengetahui contoh-contoh dalam

keagamaan kenapa panahan itu olahraga yang di sunnahkan untuk di lakukan.

Berdasarkan hasil penelitian Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan

Ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

dalam aspek menumbuhkan rasa ingin tahu bahwa siswa lebih ingin tahu dalam

teknisnya karena dalam ektrakulikuler panahan pelatih tidak menggunakan buku

panduan. Buku panduanya ada namun pelatih sudah terbiasa sehingga

mengajarkannya secara langsung. Ektrakulikuler panahan lebih mudah dipahami

oleh siswa ketika praktik secara langsung.

Hasil penelitian konsisten dengan pendapat Muhaimin (2008:99) Rasa

ingin tahu yang tinggi dapat membuat peserta mengikuti proses ekstrakurikuler

lebih baik. Oleh karena itu, rasa ingin tahu adalah suatu hal yang penting dalam

proses belajar. Kemudian menurut Horsak dan Heller (2011:158) kegiatan

panahan meningkatkna rasa ingin tahu, terutama mengenai bagaimana cara agar

busur panah tepat sasaran di titik nilai 10.

d. Kemampuan bersaing

Berdasarkan hasil Observasi, wawancara dan dokumentasi Penanaman

karakter mandiri melalui kegiatan Ekstrakurikuler panahan di MIN 2 Sukoharjo

Program Khusus Tahfidzul Qur’an dalam aspek menumbuhkan kemampuan

bersaing menunjukkan bahwa pelatih mengajarkan siswa untuk tidak tegang saat

berlatih. Kegiatan yang dapat melatih kemampuang bersaing adalah memanah

secara tepat agar memperoleh skor yang maksimal. Cheng et.al (2017:7)

memanah melatih seseorang untuk fokus mencari strategi bersaing agar

memperoleh skor yang tinggi. Pelatih juga menjelaskan bahwa tidak ada

persaingan menang dan kalah, tetapi mencoba adalah suatu keberhasilan bagi

setiap anak.

Pada pelaksanaan latihan MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul

Qur’an menunjukkan siswa menembakkan anak panah berulang-ulang untuk

Page 12: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

8

berupaya mengenai target sasaran secara tepat dan sebanyak mungkin untuk

memperoleh skor yang bagus. Antusiasme siswa selama proses latihan yang selalu

mencoba menembakkan anak panah untuk mengenai target sasaran menunjukkan

bahwa siswa memiliki kegigihan berlatih yang baik. Tepatnya anak panah pada

sasaran yang diinginkan merupakan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian,

siswa berupaya menggunakan kesempatan latihan yang ada agar dapat

mewujudkan harapan dan keinginan siswa dalam mengenai target sasaran secara

tepat. Hasil penelitian ini konsisten dengan pendapat Desmita (2012: 185) dengan

kemampuan bersaing kegagalan tidak menjadikan kemunduran tetapi menjadikan

pacuan untuk terus mencoba dan tidak mengalami kemunduran dalam bertanding

sehingga memicu pantang menyerah.

Menurut Cheng et.al (2017:7) memanah melatih seseorang untuk fokus

mencari strategi bersaing agar memperoleh skor yang tinggi. Selain skor tinggi,

peserta juga bersaing untuk memiliki skill memanah dengan baik (Mitchell,

2009:21).

e. Mengambil Keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah

Siswa melakukan sesuatu dengan tidak terburu-buru, fokus dan tenang

dalam hal melepaskan anak panah agar sesuai dengan sasaran dalam kegiatan

memanah. Sehingga mengambil keputusan sangat penting dalam kegiatan

panahan.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, bentuk

perilaku dalam kegiatan latihan ekstrakurikuler panahan yang dapat melatih cara

mengambil keputusan siswa secara mandiri adalah ketika siswa membidik sasaran

target. Prasetyo (2010) menjelaskan bahwa pemanah harus mengambil keputusan

yang tepat sesaat sebelum melepaskan panahnya ke sasaran ketika terjadi angin.

Pada pelaksanaan kegiatan latihan panahan di MIN 2 Sukoharjo Program

Khusus Tahfidzul Qur’an, siswa membidik sasaran terlebih dahulu sebelum

menembakkan anak panah. Kegiatan tersebut dilakukan siswa agar mampu

mengambil keputusan yang tepat sehingga anak panah dapat mengenai sasaran.

Siswa mempertimbangkan beberapa posisi bidikan yaitu atas, bawah, kanan, kiri

Page 13: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

9

serta arah angin. Kegiatan membidik dilakukan siswa secara mandiri sehingga

siswa dituntut untuk belajar mengambil keputusan menembakkan anak panah

tanpa bantuan orang lain. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Desmita (2012:

185) melalui penanaman kemampuan mengam keputusan dan inisiatif untuk

mengatasi masalah yaitu siswa mampu berfikir dan bertindak secara kreatif dan

keberanian dalam mengambil keputusan sendiri.

3.2 Penanaman Karakter Disiplin Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Pada penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler

Panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an diantaranya

adalah 1) Disiplin Waktu dan Peraturan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan.

2) Kehadiran mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler. 3) Patuh pada instruksi pelatih.

a. Disiplin Waktu dan Peraturan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan di

MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Berdasarkan hasil penelitian di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an Kegiatan Ekstrakurikuler memanah dilakukan pukul 07.30

sampai selesai di lapangan Wot Galeh Sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian

penanaman karakter disiplin Waktu dan Peraturan Dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler Panahan di MIN 2 program khusus tahfidzul qur’an menunjukkan

anak sudah menjalankan peraturan yang telat dibuat meskipun ada beberapa yang

belum mematuhi. Dengan begitu peraturan tetep harus dijalankan, ketika sudah

masuk dalam panahan.

Menurut Prasetyo (2010: 67) Dalam penanaman karakter disiplin

Peraturan pada ekstrakulikuler panahan yaitu dengan mematuhi instruksi panahan

diantaranya tidak mendekatkan kepala pada busur khususnya sewaktu sedang

ditarik. Tidak menembakkan anak panah ke udara. Tidak menembakkan anak

panah bila belum yakin aman untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar. Tidak

menembak menggunakan anak panah rusak. Tidak menembak jarak jauh sebelum

jarak dekat dikuasai dengan baik. Tidak melepaskan anak panah dengan target

sembarangan terutama makhluk hidup sebagai sasaran, seperti manusia, hewan

dan tanaman. Wajib berfokus untuk mendahulukan keselamatan diri sendiri

Page 14: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

10

berikut juga orang lain. Menurut Samani dkk (2012:88) dengan siswa mematuhi

instruksi panahan maka siswa dapat terhindar dari cedera atau terjadinya

kecelakaan saat memanah.

b. Kehadiran mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler di MIN 2 Sukoharjo Program

Khusus Tahfidzul Qur’an

Berdasarkan hasil penelitian Kehadiran mengikuti kegiatan

Ekstrakurikuler di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an menjukan

kedatangan dan kepulangan siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler panahan sudah

di tentukan sesuai jadwal. Ketika berangkat siswa harus presensi terlebih dahulu

setelah memulai latihan panahan siswa diberi kesempatan untuk memanah, setelah

selesai mereka harus menunggu dan antri teman yang lain melakukannya.

Kepulangan siswa harus bersama, dan ketika pulang pun dijemput wali siswa.

Carter V. Good (2018: 45) Kehadiran siswa adalah kehadiran dan

keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah. pendidikan

bukan sekadar penyerapan ilmu pengetahuan, tetapi juga membutuhkan

keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, maka kehadiran secara

fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan bagaimanapun canggihnya

teknologi yang dipergunakan.

c. Karakter Patuh pada instruksi pelatih kegiatan Ekstrakurikuler di MIN 2

Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Menurut Moenir (2017: 53) karakter patuh dapat tercermin dengan

mendengarkan dengan baik dan melaksanakan arahan, perintah, atau petunjuk

dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas.

Berdasarkan hasil penelitian penanaman karakter patuh pada instruksi

pelatih kegiatan Ekstrakurikuler di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul

Qur’an menunjukkan cara pelatih memberikan arahan atau instruksi kepada siswa

yang ikut Ekstrakurikuler panahan. Saat memberikan arahan sangat berbeda kelas

rendah dan kelas tinggi. Sehingga mereka akan mendengarkan instruksi atau

arahan yang akan diberikannya. Dengan begitu mereka akan selalu disiplin untuk

mendengarkan instruksi dari pelatih karena menarik.

Page 15: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

11

3.3 Kendala penanaman kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2 Sukoharjo

Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Setiap kegiatan pasti ada kendala dan pelatih selalu mencari solusi agar

kegiatan mampu berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian Kendala

penanaman kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an diantanya adalah.

a. Rasa antusias siswa kurang.

Berdasarkan hasil penelitian Kendala penanaman kaarakter disiplin dan

mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an ditemukan

suasana hati siswa yang tidak menentu. meskipun dalam pelaksanaan pendidikan

karakter dan displin dalam Ekstrakurikuler manahan namun tak jarang ditemukan

siswa yang cengeng dan menggangu susasana hati sehingga dapat menggangu

konsentrasi dalam memanah. Hasil penelitian ini konsisten dengan pendapat

Zubaedi (2011: 177-178) menjelaskan bahwa keberhasilan atau kegagalan

pendidikan karakter dipengaruhi faktor dari dalam diri manusia dan motivasi yang

disuplai dari luar dirinya.

b. Sarana yang kurang memadahi

Faktor sarana dan prasarana sangat mempengaruhi siswa dalam mengikuti

ekstrakurikuler panahan karena dalam melakukan latihan siswa akan semangat

ketika lapangan sekolah yang di miliki sudah memadai serta alat panah yang

digunakan untuk latihan masih bagus akan menambah semangat siswa dalam

melaksanakan latihan ekstrakurikuler panahan. Berdasarkan hasil penelitian

Kendala penanaman kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program

Khusus Tahfidzul Qur’an ditemukan Sarana yang kurang memadahi hal tersebut

didukung dengan hasil wawancara menunjukkan bahwa kendala dalam srana dan

prasarana adalah jumlah alat panah yang terbatas tidak sesuai dengan jumlah

siswa sehingga membuat siswa harus bergilir takjarang membuat siswa justru

bosan.

Hasil tersebut konsisten denga mendapat Massoni (2011-19) menyatakan

bahwa keterbatasan sarana ataupun sarana yang kurang memadahi dapat

Page 16: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

12

berdampak terhambatnya sebuah aktifitas atau proses ekstrakurikuler panahan.

Menurut Rosidah (2018:6) Faktor penghambat berupa kondisi sarana dan

kebiasaan perilaku siswa yang kurang sesuai.

c. Belum Serius Dalam Berlatih

Keseriusan siswa dalam berlatih justru dapat membantu siswa dalam

menanamkan karakter mandiri dan displin namun tak jarang dilapangan

diketemukan masih terdapat siswa yang belum serius mengikuti Ekstrakurikuler

panahan. Berdasarkan hasil penelitian Kendala penanaman kaarakter disiplin dan

mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an ditemukan siswa

belum serius dalam berlatih hal tersebut didukung dengan hasil wawancara bahwa

kendala yang lain yang menghambat penanaman karakter mandiri dan disiplin

adalah belum seriusnyasiswa dalam berlatih manahan.

Hasil ini konsisten dengan pendapat Widayanto dan Prasetyo (2018:34)

yang menyatakan bahwa ketidak seriusan dalam berlatih dapat berdampak pada

latihan yang tidak teratur, tidak disiplin waktu dan dapat mengurangi kompetensi

dalam memanah.

3.4 Solusi dari kendala penanaman kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2

Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

Berdasarkan hasil penelitian dalam menghadapi kendala penanaman

kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul

Qur’an maka diperoleh solusi sebagai berikut:

a. Pelatih memberikan pengarahan secara perlahan dan sabar serta harus

memahami karakternya

Berdasarkah hasil penelitian dalam upaya mengatasi kendala Suasana hati

siswa yang tidak menentu yang terjadi pada siswa yaitu dengan memberikan

pengarahan secara perlahan dan sabar serta harus memahami karakternya.

Hasil ini sesuai dengan pendapat George (2018;5) upaya memberikan

pengarahan merupakan suatu proses untuk menggerakkan anggota kelompok

untuk mau bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas serta bersemangat untuk

Page 17: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

13

mencapai tujuan organisasi sesuai dengan perencanaan dan usaha

pengorganisasian.

b. Sekolah mengadakan pertemuan dengan wali murid agar sarana dalam

kegiatan Ekstrakurikuler panahan dapat menunjang kegiatan.

Dalam upaya mengatasi kendala kurangnya sarana Sekolah mengadakan

pertemuan dengan wali murid agar sarana dalam kegiatan Ekstrakurikuler

panahan dapat menunjang kegiatan yaitu membebankan biaya Ekstrakurikuler

kepada wali murit sebesar 80.000. Hal ini bertujuan ntuk membantu melengkapi

kurangnya sara karna berlatih panahan dapat membentuk kekuatan karakter pada

diri anak. Terutama karakter kedisiplinan dan kemandirian. Siswa akan terbentuk

secara bertahap walaupun untuk membentuk karakter pada diri siswa

membutuhkan proses dan waktu. Tetapi, jika siswa sudah terbiasa melakukan itu

maka karakter disiplin dan mandiri akan selalu melekat dan tertanam dalam diri

siswa sesuai dengan pendapat Mulyadi (2015:8) yang menyatakan bahwa dengan

memberikan dukungan yang dapat membantu pihak sekolah memberikan fasilitas

dalam ekstrakulikuer panahan.

c. Menciptakan Susana yang menyenangkan dalam berlatih

Dalam upaya mengatasi kendala belum serius dalam berlatih hal yang

dapat dilakukan adalah menciptakan susana yang menyenangkan dalam berlatih.

Berdasarkah hasil penelitian dalam upaya mengatasi kendala penanaman

kaarakter disiplin dan mandiri di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul

Qur’an yaitupihak sekolah berupaya menggunakan metode yang menarik yaitu

berlatih sembari bermain sehingga dapan meningkatkan minat siswa dalam

berlatih panahan sehingga dapat mempermudah dalam menanamkan karakter

mandiri dan disiplin.

Hasil tersebut konsisten dengan pendapat Sutrisno (2011: 39) bahwa

belajar menyenangkan (joyfull learning) adalah sistem pembelajaran yang

berusaha untuk membangkitkan minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya

makna, pemahaman, nilai yang membahagiakan pada diri siswa. Selaras dengan

Page 18: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

14

penelitian Suffa et. al (2019: 95) bahwa panahan sejak jaman dahulu merupakan

olahraga yang menciptakan suasana yang menyenangkan karena membuat peserta

tertantang untuk melepaskan busur panah sesuai pada sasaran.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti membuat simpulan sebagai berikut:

Penanaman karakter mandiri melalui kegiatan Ekstrakurikuler panahan di MIN 2

Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an 1) Percaya diri dalam melakukan

kegiatan tanpa ragu-ragu serta melakukan tindakan dengan tenang, penuh

keyakinan, dan tanpa keraguan untuk melakukan setiap teknik dalam memegang,

menarik serta melepaskan anak panah ketarget. 2) Melalui kegiatan panahan

melatih tanggung jawab yaitu siswa menyiapkan peralatan memanah, mengecek

anak panah, mengendalikan diri dan mendisiplinkan diri. 3) Memiliki rasa ingin

tau siswa antusias ingin tahu dalam teknisnya memanah perhatian pada obyek dan

menanyakan setiap langkah kegiatan. 4) Kemampuan bersaing memanah secara

tepat agar memperoleh skor yang maksimal. 5) Mengambil Keputusan dan

inisiatif untuk mengatasi masalah melatih cara mengambil keputusan siswa secara

mandiri dalam melepaskan anak panah. Penanaman Karakter Disiplin Melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an meliputi 1) Penanaman Karakter Disiplin melalui datang tepat

waktu, 2) menaati peraturan, 3) patuh pada instruksi saat latihan. Kendala

penanaman karakter mandiri dan disiplin di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus

Tahfidzul Qur’an meliputi rasa antusias siswa kurang, Sarana yang kurang

memadahi, belum serius dalam berlatih. Solusi dari kendala penanaman karakter

mandiri dan disiplin di MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidzul Qur’an

meliputi pelatih memberikan pengarahan secara perlahan dan sabar serta harus

memahami karakternya, Sekolah mengadakan pertemuan dengan wali murid

(PGOM) dan dikenakan biaya sebesar 80.000 agar sarana dalam kegiatan

Ekstrakurikuler panahan dapat menunjang kegiatan, Menciptakan Susana yang

menyenangkan dalam berlatih.

Page 19: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

15

DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Yunus. (2012). Pembelajaran membacaaberbasis pendidikan karakter.

Bandung: PT Refika Aditama.

Adiatmaja, S., Indah, I., Mukijo, F. (2003). Pendidikan Budi Pekerti untuk SD.

Yogyakarta: Kanisius.

Agbola A, Tsai. (2012) .Bring Character Education Into Classroom. European

Journal of Educational Reseacrch Vol. 1, 2, 163-170.

Barret, J.A. (1997). Olahraga Panahan: Pedoman, Teknik, dan Analisa.

Semarang: Dahara Press.

Carter V. Good, (2018), “Dasar Konsep Pendidikan Moral” Alfabeta.

Cheng-Hao Quan, Zia Mohy-Ud-Din, and Sangmin Lee. 2017. Analysis of

Shooting Consistency in Archers: A Dynamic Time Warping Algorithm-

Based Approach. Hindawi Journal. 12(2): 1-7.

Desmita. (2012). PsikologiiPerkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

George R (2014). Dasar-Dasar Manajemen, penerjemah G.A Ticoalu. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Gillian, R. B. Knapp, and S. O’Modhrain.2011. “Recognition of multivariate

temporal musical gestures using N-dimensional dynamic time warping,” in

The 11th Int'l conference on New Interfaces for Musical Expression, Oslo,

Norway.

Horsak and M. Heller. 2011. “A three-dimensional analysis of finger and bow

string movements during the release in archery,” Journal of Applied

Biomechanics, 2(7):151-162.

Lickona, T. (2018). Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk

Karakter. (Terjemaham Juma Abdu Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara.

Massoni, E. (2011). The Positive Effects of Extra Curricular Activities on

Students.9 (84-87).

Minsih dan Murfiah. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Kecerdasan Majemuk

Dalam Membentuk Kemandirian Siswa SD Muhammadiyah Program

khusus kota Surakarta. Jurnal Varia PendidikanVol 24(1).

Page 20: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

16

Moenir, (2017) Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Moleong dan Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Muhaimin (2008) Paradigm Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyadi (2015). Nilai Moral pada Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sutrisno. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta,

Kencana

Poerwadarminta. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN

Balai. Pustaka

Prasetyo, Y. (2010). Pengembangan Ekstakurikuler Panahan Di Sekolah

sebagai Wahana Membentuk Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan

Jasmani Indonesia. 4(3-15)

Republik Indonesia, Presiden. (2017). Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 87 tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta:

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195.

Rosidah dan Ulfa. (2018). Pelaksanaan Pendidikan Karakter Mandiri Dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan Di Sd N Puro Pakualaman I

Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-7

2018.

Sajoto. (2002). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan kondisi fisik. Semarang:

Effhar dan Dahara Prize.

Samani, Muchlas, Hariyanto. (2012). Pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Suffa, Mugiyo & Tommy. 2019. Study of Development Philosophy of Indonesian

Archery Sports (Study at the National Sports Museum). Journal of

Physical Education and Sports 8 (2): 94 – 102.

Suid., AlfiatiiSyafrina, Tursinawati. (2017), AnalisissKemandirian SiswaaDalam

Proses Pembelajaran diiKelas III SD Negeri 1 Banda Aceh. Jurnal Pesona

Dasar. 1(5-21).

Page 21: PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI ...

17

Sutrisno. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta, Kencana.

Tirtarahardja, Umar. Dan Sula, La. (2014). PengantarrPendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Walgito Bimo. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.