Page 1
1
PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG
BANI ISRAEL DALAM AL-QUR’AN
(Studi Analisis Pandangan Mufasir Nusantara)
“Tesis”
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Agama (M.Ag)”
“Oleh:
Dina Olivera
NIM. 217410751”
“PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1443 H/2021 M”
Page 2
PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG
BANI ISRAEL DALAM AL-QUR’AN
(Studi Analisis Pandangan Mufasir Nusantara)
“Tesis”
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Agama (M.Ag)”
“Oleh:
Dina Olivera
NIM. 217410751”
“Pembimbing:
Prof. Dr. KH. Hamdani Anwar, MA
H. M. Ziyad Ulhaq, SQ., S.H.I., MA., Ph.D”
“PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1443 H/2021 M”
Page 3
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis “dengan judul Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Bani Israel Dalam Al-
Qur’an (Studi Analisis Pandangan Mufasir Nusantara) yang disusun oleh
Dina Olivera dengan nomor induk mahasiswa 217410751 telah melalui
proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi
syarat ilmiah untuk diajukin disidang munaqasyah.”
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. KH. Hamdani Anwar, MA
H. M. Ziyad Ulhaq, SQ., S.H.I., MA., Ph.D
Tanggal: 26 Agustus 2021 Tanggal: 26 Agustus 2021
Page 5
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dina Olivera
NIM : 217410751
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 28 Desember 1972
Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Bani
Israel Dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Pandangan Mufasir Nusantara)”
adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah
disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 26 Agustus 2021
Yang membuat pernyataan,
Dina Olivera
Page 6
iv
MOTTO
ذين يها ال
م يا
قدامك
ت ا ب
م ويث
ينصرك منوا ان تنصروا الله
ا
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah
SWT, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad [47]:7)
Page 7
v
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Bani Israel
Dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Pandangan Mufasir Nusantara). Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah mengetahui penafsiran ayat-ayat tentang Bani
Israel dalam khazanah penafsiran Al-Qur’an. Selain itu, penelitian ini ingin
menjelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bani Israel menurut Hamka
dalam kitab tafsir Al-Azhar dan Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Mishbâh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif dan bersifat studi kepustakaan (Library Research) dengan
menggunakan sumber primer, tafsir Al-Azhar karya Hamka dan kitab tafsir
karya Quraish Shihab. Adapun sumber sekundernya adalah buku-buku dan
literatur yang mendukung penelitian.
Penelitian ini menjelaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bani
Isarel, dalam khazanah kajian Al-Qur’an meliputi: QS. Al-Baqarah [2]; 40-41,
mengenai peringatan Allah SWT kepada Bani Israel agar memenuhi janji
kepada Allah SWT. QS. Al-Baqarah [2]:79, agar jangan menjual ayat-ayat
Allah SWT. QS. Al-Baqarah [2]: 83-85, peringatan Allah SWT akan janji Bani
Israel, tapi kemudian mereka berpaling. Ada pun QS. Al-Mâidah [5]:18
tentang Yahudi dan Nasrani yang mengaku sebagai anak-anak Allah SWT.
Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an terkait Bani Israel terdapat persamaan
karakter dari Bani Israel menurut Hamka dan Quraish Shihab.
Karakter Bani Israel dari hal agama, sosial dan politik tersebut adalah
sumber masalah yang terjadi selama ini. Dalam hal agama dan politik adalah
mudah menjadi kafir, berusaha mengalihkan umat Islam dari agamanya.
Memiliki sifat iri hati dan dengki, memiliki sifat dendam, merubah ayat dalam
kitab suci demi kepentingan duniawi. Sedangkan watak Bani Israel terhadap
masalah sosial politik adalah tidak peduli dengan janji kepada Allah SWT,
mengingkari janji hidup damai, saling bunuh diri sendiri dan teman. Kebiaaan
mengusir saudara sesama manusia, suka berperang dan berbuat jahat, kufur
terhadap nikmat Allah SWT, merasa sebagai anak-anak Allah SWT dan
angkuh serta sombong.
Page 8
vi
ABSTRACT
This research has title Interpretation of the Verses of Bani Israel in the
Qur'an (Study Analysis of the Perception of Nusantara Mufasir). The purpose
of this research is to know the interpretation of the verses about Bani Israel in
the treasures of interpretation of the Qur'an. In addition, this study wants to
explain the “verses of the Qur'an” about Bani Israel according to Hamka in the
book of interpretation of Al-Azhar and Quraish Shihab in the book of
interpretation of Al-Mishbâh. The method of this study is a descriptive
qualitative method and literature study “(Library Research). The primary
source of this study is, Hamka's” interpretation of Al-Azhar and the book of
commentary, by Quraish Shihab. The secondary sources are some books and
literature to support research.
This study explains that the verses of the Koran about Bani Israel, in
the treasures of the study of the Koran include: QS Al-Baqoroh [2]; 40-41,
concerning God's warning to Bani Israel to fulfill the promise to God. QS Al-
Baqoroh [2]: 79, so not to sell the verses of Allah SWT. QS Al-Baqoroh [2]:
83-85, Allah SWT's warning of the promise of Bani Israel, but then they turned
away. As for QS Al-Maidah [5]: 18 about Jews and Christians who claim to be
the children of Allah SWT. Based on the verses of the Qur'an related to the
Children of Israel, there are similarities in the characters of the Children of
Israel according to Hamka and Quraish Shihab.
The character of the Israelites in terms of religion, social and politics is
the source of the problems that have occurred so far. In terms of religion,
politics, are; It is easy to become a disbeliever, trying to divert Muslims from
their religion. Having envious and envious nature, having a vengeful nature,
changing verses in the holy book for worldly interests. While the character of
Bani Israel towards socio-political issues is not concerned with promises to
God. Breaking the promise of a peaceful life. Mutual suicide and themes. The
habit of expelling fellow human beings, likes to fight and do evil.
Page 9
vii
ملخص البحث
هذا البحث تفسري آايت بين إسرائيل يف القرآن )دراسة حتليلية يف نظر مفسري إندونيسيا(. عنوانهدفت الدراسة معرفة تفسري آايت بين إسرائيل يف كنوز تفسري القرآن. هتدف أيضا إىل شرح آايت القرآن
تفسري نظر مهكا من كتاب إسرائيل يف بين املنهج عن املصباح. تفسري من كتاب وقريش شهاب األزهر املستخدم يف هذه الدراسة هو املنهج الوصفي النوعي، وهو دراسة مكتبية )حبث مكتيب( ابستخدام املراجع األساسية، وتفسري األزهر هلمكا، وكتاب التفسري لقريش شهاب. املراجع الثانوية هي الكتب واجملالت العلمية
بحث. إلكمال هذا ال توضح هذه الدراسة أن اآلايت القرآننة عن بين إسرائيل يف كنوز دراسة القرآن اليت تشمل سورة
، لئال يشرتوا آبايت ٧٩[: ٢، عن حتذير هللا لبين إسرائيل ابلوفاء بوعد هلل. البقرة ]٤١ – ٤[: .٢البقرة ]يف سورة املائدة خلفوا بعد ذلك. وأما ، حتذير هللا من وعد بين إسرائيل، لكنهم٨٥ –٨٣[: ٢هللا. البقرة ]
عن اليهود والنصارى الذين يدعون أهنم أبناء هللا. وبناء على اآلايت القرآنية اخلاصة ببين إسرائيل، ١٨[: ٥]كشفت أوجه التشابه يف تصرفات بين إسرائيل يف رأي مهكا وقريش شهاب. تصرفاهتم يف الدين واملعاملة
ر املشاكل اليت حتدث إىل اآلن، من انحية الدين والسياسة، حماولة حتويل املسلمني والسياية اليت تكون مصد عن دينهم، وهلم طبيعة احلسد والغرية واالنتقام، ويغريون آايت هللا ملصاحل دنيوية.
وأما سيماهتم يف قضية املعاملة والسياسة هي عدم االهتمام بوعد هللا، وخيلفون الوعد يف املعيشة . وينتحرون فيما بينهم، وهلم عادة سيئة يف طرد الناس منهم، وحيبون القتال وفعل الفواحش، ويكفرون ابلسالم
بنعم هللا عليهم، ويدعون أهنم أبناء هللا، وهلم صفة الغرية والكرب.
Page 10
viii
PERSEMBAHAN
Teruntuk:
• Kedua orang tua yang telah mendidik dan menyayangi serta menanamkan
kecintaan kepada Al-Qur’an dan kegigihan menuntut ilmu.
• Suami yang telah membantu dan menyegerakan selesainya tesis ini.
• Putra ku tercinta M. Al-Fatih yang menjadi inspirasi dan motivasi.
• Kaum muslimin dan muslimat, terutama para pecinta ilmu dan penelaah
kitab-kitab tafsir.
Page 11
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT serta rasa syukur penulis panjatkan
kehadirat-Nya karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Shalawat semoga selalu terlimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, sahabatnya, keluarganya serta pengikutnya
hingga akhir zaman.
Terdapat kebahagiaan yang besar yang penulis rasakan ketika tesis ini
penulis selesaikan. Banyak sekali pertolongan Allah SWT yang telah diberikan
kepada penulis melalui doa dan kontribusi banyak pihak.
Penulis menyadari, bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan yang penulis miliki. Dengan iringan doa penulis
mengucapkan Jazakumullah ahsan al-jaza’ dan secara khusus pada
kesempatan ini penulis ucapkan rasa takzim, penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A (almarhumah) selaku rektor
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menimba ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis serta
kedermawanan beliau menularkan ilmunya, membekali penulis dengan
berbagai pengetahuan sebagai mahasiswi.
2. Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA selaku Direktur Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) yang telah menyetujui tesis ini
3. Dr. H. Ahmad Syukron, MA selaku Kepala Program Studi Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsirnya, yang selalu menyemangati penulis dalam penulisan tesis ini
Page 12
x
4. Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, MA, selaku pembimbing tesis atas
kelapangan beliau dan kesediaannya menyempatkan waktu untuk
memberikan arahan kepada penulis untuk menyempurnakan tesis ini
ditengah berbagai kesibukan beliau. Semoga Allah SWT selalu menjaga
beliau dan memberi keberkahan kepada beliau dan keluarga.
5. H. M. Ziyadul Haq, SQ, S.H.I., MA., Ph.D, selaku pembimbing tesis atas
masukkan-masukkan konstruktif terhadap tesis ini, kesabaran dan
kelapangan beliau dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis
selama proses penulisan ini. Semoga Allah SWT limpahkan keberkahan
kepada beliau, serta keluasan kemanfaatan ilmu bagi masyarakat.
6. Para dosen dan guru besar di lingkungan IIQ Jakarta yang telah
mewakafkan diri untuk kemanfaatan umat Islam dan menyebarkan
ilmunya.
7. Segenap staff dan karyawan IIQ Jakarta atas segala pelayanannya yang
baik selama penulis menempuh program studi hingga mengakhirinya
dengan penyelesaian tesis ini.
8. Para pimpinan staff STIDII Al-Hikmah Jakarta, yang telah membantu
penulis dalam menyediakan buku-buku yang menjadi referensi penulis.
9. Teruntuk kedua orang tua almarhum Papa, Busiar Tanjung dan
almarhumah Mama tercinta, Yuliar yang sangat berjasa mendorong penulis
untuk giat dalam menuntut ilmu agama
10. Suami penulis, Edward Frimon yang selalu memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu membalas
kebaikannya dengan yang lebih banyak, juga Ananda M. Al Fatih yang
menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Page 13
xi
11. Ibu Nia Adriana dan Iswahyudi yang selalu siap membantu penulis setiap
waktu semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik.
12. Kakak-kakak penulis, wabil khusus Uda Themy Kandra Putra, yang selalu
men-support dan membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
13. Teman-teman di Pascasarjana IIQ Nurbaiti, Mas Rosyid dan Istiqomah,
keluarga besar MT. Khairunnisa Al-Lubna terutama Bunda Murni dan Ibu
Yati.
14. Keluarga besar Rumah Qur’an Telaga Inspirasi, Depok, Widha
Priambodho dan Faza Diva Maraya yang telah banyak membantu penulis.
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terakhir, sebagai buah karya manusia, tesis ini tidak luput dari
berbagai kekurangan dan kesalahan, untuk itu semua, penulis juga memohon
dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Page 14
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... i
PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ............................................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
vii ......................................................................................................... ملخص البحث
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Permasalahan........................................................................................ 10
1. Identifikasi Masalah ........................................................................ 10
2. Pembatasan Masalah ....................................................................... 10
3. Perumusan Masalah ......................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 11
E. Kajian Pustaka ...................................................................................... 12
F. Metodologi Penelitian .......................................................................... 15
G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 16
BAB II WAWASAN TENTANG BANI ISRAEL DALAM AL-QUR’AN
DAN METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN ............................................ 19
Page 15
xiii
A. Definisi Bani Israel .............................................................................. 19
1. Al-Yahûd .......................................................................................... 20
2. Hûdan .............................................................................................. 25
3. Aladzina Hâdu ................................................................................. 27
4. Ahl Kitâb.......................................................................................... 29
B. Periode Awal Sejarah Bani Israel ........................................................ 33
C. Periode Perbudakan & Eksodus ........................................................... 38
D. Periode Bani Israel Menjadi Penguasa ................................................. 45
1. Masa Yusya bin Nun & Para Hakim ............................................... 45
2. Masa Para Raja ................................................................................ 51
E. Bani Israel Kembali Menjadi Budak .................................................... 53
F. Kronologis Perjalanan Hidup Bani Israel ............................................ 54
G. Metode Penafsiran Al-Qur’an .............................................................. 57
1. Definisi Tafsir.................................................................................. 57
2. Gaya dan Metode Penafsiran ........................................................... 58
BAB III: PROFIL DUA MUFASIR NUSANTARA DAN KARYANYA . 63
A. Profil Buya Hamka ............................................................................... 63
B. Telaah Tafsir Al Azhar......................................................................... 73
1. Latar Belakang dari Penulisan Tafsir Al-Azhar dan Penamaannya 73
2. Corak (Manhaj) dan Karakter Khas Tafsir Al Azhar ...................... 75
3. Corak Ilmu Kalam dan Tasawuf dalam Tafsir Al-Azhar ................ 78
C. Profil Quraish Shihab ........................................................................... 79
1. Perjalanan Karir & Aktifitas............................................................ 81
2. Karya-Karya .................................................................................... 83
D. Telaah Tafsir Al- Mishbah ................................................................... 84
1. Latar Belakang Penulisan Tafsir Al-Mishbah ................................. 84
2. Volume Buku .................................................................................. 86
3. Metode dan Corak Penafsiran ......................................................... 87
4. Keragaman Rujukan Tafsir Al-Mishbah ......................................... 90
Page 16
xiv
5. Menyempurnakan Tafsir-Tafsir Sebelumnya .................................. 91
6. Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Mishbah .............................. 93
BAB IV ANALISIS AYAT-AYAT BANI ISRAEL MENURUT DUA
MUFASIR NUSANTARA ............................................................................ 95
A. Penafsiran Berkaitan dengan Sebutan lain Bani Israel ........................ 95
1. Sebutan Bani Israil dalam Tafsir Al-Azhar ..................................... 97
2. Sebutan Bani Israil dalam Tafsir Al-Mishbah ................................. 99
B. Penafsiran Sejarah Tanah Yang Dijanjikan Bani Israel ..................... 101
1. Organisasi Modern Israel .............................................................. 110
C. Penafsiran Tentang Watak Bani Israel Dalam Beragama .................. 114
1. Mudah Menjadi Kafir .................................................................... 116
2. Berupaya Mengalihkan Umat Islam dari Agamanya .................... 116
3. Memiliki sifat Iri hati dan Dengki ................................................. 117
4. Memiliki sifat dendam................................................................... 118
5. Merubah Ayat dalam Kitab Suci Demi Kepentingan Kaumnya ... 118
6. Menukar Ajaran Agama untuk Kepentingan Duniawi .................. 120
D. Penafsiran Watak Bani Israel terhadap masalah Sosial dan Politik ... 121
1. Tidak Peduli Dengan Janji kepada Allah SWT ............................. 122
2. Mengingkari Janji Hidup Damai ................................................... 125
3. Saling Bunuh Diri Sendiri dan Teman. ......................................... 127
4. Kebiasaan Mengusir Saudara sesama Manusia ............................. 129
5. Suka berperang dan berbuat jahat ................................................. 130
6. Kufur Terhadap Nikmat Allah SWT ............................................. 132
7. Merasa Sebagai Anak-Anak Allah SWT....................................... 134
8. Angkuh dan Sombong ................................................................... 140
9. Kemungkarannya Mendapat Kehinaan dari Allah SWT di Dunia dan
di Akhirat ............................................................................................. 144
10. Kaum Bani Israel Akan Terlunta-Lunta di Muka Bumi ........... 146
Page 17
xv
E. Perbandingan tafsir ayat-ayat tentang Bani Israel antara Buya Hamka &
Quraish Shihab ........................................................................................ 148
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 153
A. Kesimpulan ........................................................................................ 153
B. Saran ................................................................................................... 154
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 155
CURRICULUM VITAE ............................................................................. 160
Page 18
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kronologis Perjalanan Hidup Bani Israel Sebelum Masehi ............ 55
Tabel 2. Kronologis Perjalanan Hidup Bani Israel Setelah Masehi .............. 56
Tabel 3. Perbandingan Tafsir Tentang Bani Israel Antara Buya Hamka dan
Quraish Shihab ............................................................................................ 152
Page 19
xvii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku Pedoman Penulisan Proposal,
Tesis dan Disertasi yang diberlakukan di Program Pascasarjana Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
A. Konsonan
No Huruf
Arab Huruf Latin No
Huruf
Arab Huruf Latin
th ط A 16 أ 1
zh ظ B 17 ب 2
‘ ع C 18 ت 3
gh غ Ts 19 ث 4
f ف J 20 ج 5
q ق Ḥ 21 ح 6
k ك Kh 22 خ 7
l ل D 23 د 8
m م Dz 24 ذ 9
n ن R 25 ر 10
w و Z 26 ز 11
h ه S 27 س 12
` ء Sy 28 ش 13
y ي Sh 29 ص 14
Dh ض 15
Page 20
xviii
B. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah : a آ : ā ي . .. : ai
Kasrah i ي : ī و . .. : au
Dhammah : u و: ū
C. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya.
Contoh: البقرة :al-Baqarah المدينة : al-Madīnah
b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Contoh: الرجل :ar-rajul الشمس : as-Syams
c. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah (Tasydīd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydīd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydīd yang berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Page 21
xix
d. Ta’ Marbūthah (ة)
Ta’ Marbūthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi
huruf “h”. Sedangkan ta’ Marbūthah (ة) yang diikuti atau
disambungkan (di washal) dengan kata benda (isim) maka dialih
aksarakan menjadi huruf “t”.
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan
lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam
alih aksara ini, seperti cetak miring (italic), atau cetak tebal (bold)
dan ketentuan lainnya. Adapun nama diri yang diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,
bukan kata sandangnya. Contoh: ‘Alī Ḥasan al-‘Ȃridh. Khusus
untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surah
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, dan
seterusnya.
Page 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tragedi dan konflik terus terjadi berulang antara Palestina dan Israel.
Pasca isolasi dan blokade besar-besaran yang dilakukan oleh Israel di Jalur
Gaza, konsenstrasi konflik bergeser, dari yang semula berada di Tepi Barat
berpindah ke Jalur Gaza. Terlebih setelah terjadinya polarisasi yang kuat antara
Fatah dan Hamas di Jalur Gaza, eskalasi konflik Palestina & Israel semakin
menjadi sering dan lebih besar.
Pada tahun 2009, kembali terjadi konflik antara Palestina dan Israel di
Gaza. Selanjutnya di tahun 2012 terulang konflik yang sama selama 6 hari.
Konflik terbaru meletus pada bulan Ramadhan tahun 2021, peristiwa ini
diawali dengan kasus “Hayy Syeikh Jarrah”. Syeikh Jarrah merupakan salah
satu wilayah Palestina di Yerusalem Timur, sekitar 2 km dari kota tua yang
berada di akses menuju gunung Scopus. Nama wilayah ini berasal dari makam
abad 13 Syeikh Jarrah yang merupakan tabib Shalahuddin al-Ayyubi yang
berada di wilayah tersebut.
Distrik Syeikh Jarrah telah dihuni oleh orang-orang Arab Palestina
sejak dahulu, akan tetapi melalui keputusan sepihak dan ilegal Mahkamah
Nasional Israel, semua warga Arab Palestina diusir dan harus meninggalkan
wilayah tersebut. Hal itu dilakukan karena distrik ini akan dibangun
permukiman baru bagi warga Israel. Hal tersebut ditentang keras oleh
masyarakat Palestina dan bertahan untuk tinggal di distrik tersebut.
Para warga Palestina yang menetap di distrik Syeikh Jarrah melakukan
perlawanan atas tindakan otoritas Israel yang mengusir mereka, Militer Israel
membalas dengan melakukan tindakan represif terhadap warga Palestina
Page 23
2
sampai ke situs suci Masjid Al-Aqsha. Konflik akhirnya menyulut penduduk
warga Palestina yang Jalur Gaza yang merupakan basis gerakan Hamas.
Terjadi aksi saling serang roket dari keduabelah pihak. Situasi perang Kembali
terjadi, dan memakan banyak korban terutama dari pihak Palestina. Padahal,
sudah beberapa tahun kontak senjata antara Israel dan Palestina tidak terjadi.
Sebelumnya, telah ditetapkan sebuah agenda besar yang didukung oleh
Amerika Serikat yang saat itu masih dipimpin Donald Trump untuk merelokasi
pusat pemerintahan Israel ke Yerusalem dari Tel Aviv. Agenda pemindahan
ibukota ini menuntut kebijakan agresif untuk secepatnya mengusir warga
Palestina yang berdiam di distrik Syeikh Jarrah. Atas dasar kebijakan politik
tersebut, isu-isu kemanusiaan tidak lagi menjadi pertimbangan. Konflik yang
kerap timbul setidaknya memiliki dua agenda utama, yang pertama untuk
memperluas aktivitas pendudukan, sehingga Yahudinisasi Al-Quds bisa lebih
cepat direalisasikan. Yang kedua, untuk memperkuat konsolidasi politik di
internal negara Israel, mengingat pengaruh kekuatan pemerintahan Benyamin
Netanyahu yang semakin menurun, maka represi militer perlu kembali
dilakukan meski akan banyak korban jiwa yang timbul.1
Seringnya serangan militer yang dilakukan oleh Israel terhadap
Palestina umumnya, dan Jalur Gaza khususnya tidak bisa dipisahkan dari
sejarah perkembangan peradaban Bangsa Israel sejak zaman nabi-nabi
terdahulu. Yahudi, Zionis, Israel adalah tiga kata yang tidak terpisahkan yang
memiliki sejarah peradaban yang panjang dan ditafsirkan banyak pihak akan
menjadi konflik hingga akhir zaman.
Sejarah bangsa Israel dan Israel telah tertulis dalam Al-Qur’an, fakta
ini melatarbelakangi peneliti untuk menulis tentang sejarah peradaban bangsa
1 Mulawarman Hannase, “Momentum Politik di Balik Konflik Israel-Palestina”,
dalam DetikNews, Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021 diakses tanggal 23 Mei 2021 Jam 15.50
Page 24
3
Israel dan Israel. Dalam kitab suci Al-Qur’an dapat ditemui istilah-istilah yang
berkaitan dengan Yahudi dan Bani Israel. Al-Qur’an surat Al-Baqarah [2]:120
menggambarkan mengenai ketidakridhoan orang-orang dari kalangan Yahudi
dan juga Nasrani pada orang Islam, hingga kaum muslim menyakini millah
Yahudi atau Nasrani.2 Allah SWT SWT berfirman:
هو الله هدى ان قل تهم
مل بع تت ى حته صرى الن ا
ول يهود
ال ترضى عنك ن
ول
هدى ال لي
من و ك من اللهم ما ل
علذي جاءك من ال
هواءهم بعد ال
ىن اتبعت ا
ول
ا نصير ل و
Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela
kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama
mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah SWT itulah
petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa
nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada
bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah SWT.” (QS. Al-
Baqarah [2]:120)
Tidak kurang dari 49 kali kata-kata Bani Israel ditemukan dalam Al-
Qu’ran. 41 kali dikaitkan dengan kata Israel. Sedangkan 6 kali penyebutan
pada Al-Qur’an dikaitkan dengan keturunan Nabi dan manusia pertama, yakni
Nabi Adam AS. Kata tersebut menginformasikan karakter bangsa Israel yang
kerap melakukan kerusakan, eskslusif dan sulit diatur. Pernyataan ini terdapat
pada QS. Al-Mâidah [5]:78:
ى لسان داود وعيسى ابن مريم ذل عل
فروا من بني اسراءيل
ذين ك
عن ال
ك بما عصوا ل
انوا يعتدون وك
2 Muhammad Quraish Shihab, (ed.), Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosa Kata,
(Jakarta: Lentera Hati, 2007), Cet Ke-1, Jilid 3, h.1092 lihat juga Muhammad ‘Ali As-Sabuni,
Safwat at-Tafasir, (Mesir: Dar Al-Hadits, tt), Juz 1, h.89.
Page 25
4
Artinya: “Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh
Allah SWT) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal
itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al-
Mâidah [5]:78)
Menurut kamus Mu’jam al-Ma’ânî al-Jâmi’ terdapat 41 kata Bani
Israel dan 2 kata Israel tanpa menggunakan kata Bani, sehingga total kata Israel
dalam Mu’jam al-Ma’ânî al-Jâmi adalah 43 kata.3
Di sisi lain bangsa Israel juga disebut sebagai bangsa yang dikasihi
Tuhan. Term berikutnya sebanyak 2 kali termaktub dalam QS. An-Nûr [4]:31
dimana kata ‘Bani’ menunjukkan adanya hubungan darah.
Terkait keistimewaan yang dimiliki oleh Bani Israel yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an bahwa mereka telah dianugerahkan sebuah kitab suci, hukum
& banyaknya nabi yang lahir dari kaum mereka. Bahkan sebelum dinasakh
oleh ayat lain, Allah SWT SWT menganugerahkan Bani Israel sebagai kaum
yang memiliki banyak kelebihan dibanding kaum yang lain. Hal ini dapat kita
temui pada QS. Al-Jâtsiyah [45]:16, yang berbunyi sebagai berikut:
نه ل بت وفض
ي ن الط ة ورزقنهم م بوم والن
حككتب وال
ال
تينا بني اسراءيل
قد ا
م ول
مين على ال
عل
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan
kepada Bani Israil kitab suci, hukum, dan kenabian. Kami pun telah
menganugerahkan kepada mereka rezeki yang baik dan Kami lebihkan
mereka atas semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).” (QS.
Al-Jâtsiyah [45]:16)
3 Dr. Marwan Athiyyah, https://www.almaany.com/quran-b/, diakses pada 7
September 2021
Page 26
5
Kata Israel, diulang sebanyak 43 kali dalam Al-Qur’an,4 penunjukkan
langsung kepada Nabi Yakub AS disebutkan di QS. Ali Imran [3]:93 dan QS.
Maryam [19]:58.5 Adapun selebihnya dihubungkan dengan keturunannya.
Sedangkan asal kata Israel bersumber dari bahasa Ibrani yang asal kosakatanya
berasal dari kata ‘isra’ memiliki makna kekasih atau hamba dan kata ‘il’
bermakna Tuhan. Sehingga istilah Israel dapat diartikan sebagai kekasih Allah
SWT atau hamba Allah SWT.
Berdasarkan ayat-ayat yang tercantum dalam Al-Qur’an, para ulama
menjelaskan bahwa yang dimaksud Israel dalam kitab suci adalah keturunan
Nabi Yakub AS.6 Sedangkan Yahudi adalah semua orang yang mengikuti
Taurat yang diwahyukan pada Nabi Musa AS. Hal itu berlaku ketika kitab
tersebut belum dirubah atau setelah diputarbalikan serta dirubah-rubah isinya.
Orang-orang Yahudi pada generasi awal mempunyai nasab dengan
Nabi Yakub AS bin Ishaq AS bin Ibrahim AS, adapun Yahudi sebagai agama
diturunkan kepada Nabi Musa AS, dimana mereka yang bertaubat dan
mendapat petunjuk pada agama Nabi Musa setelah menyembah anak sapi.7
Term Zionis, Berasal dari kata ‘Zion’ nama bukit yang dikeramatkan
di kota Yerusalem. Bukit Zion merupakan bukit tempat kota Yerusalem
berdiri. Menurut keyakinan orang Yahudi, Zion juga berarti kuil Sulaiman.
Kuil ini telah dihancurkan Raja Titus (w. 70 M). Zion juga bermakna sebagai
kota tua Yerusalem Timur, hal tersebut dikarenakan bukti Zion berada di kota
tersebut. Ada makna lain terkait istilah ‘Zion’, yaitu wilayah-wilayah dalam
4 FuadAbd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahraz li Alfaz Al-Qur’anul Karim, (Al-Qahirah:
Dar al-Fikr, 1996), h.33 5 Muḥammad bin ‘Umar Nawawi al-Jawi, Marahu Labid, (Beirut: Dar al-Kutub al-
‘Ilmiyah, 2015), Juz.1, h.140 6 Abdullah bin Ahmad bin Mahmud an-Nasafi, Madarik at-Tanzil wa Haqaiq at-
Ta’wil, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2014), Juz.1, h.44. 7 Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
2016), Cet Ke-2, h.47
Page 27
6
kekuasaan Israel kuno. Inilah alasan orang-orang Yahudi yang terdiaspora
terus mengingat masa lalu lalu mereka dengan kuat.8
Israel merupakan sebuah negera yang ditempati oleh masyarakat multi
etnis dengan latar belakang nasional yang beragam. Kelompok mayoritas
dihuni oleh Yahudi sebanyak 75%, kemudian Arab sebanyak 20% dan
kelompok minoritas lainnya sebanyak 5%. Penduduk Yahudi yang lahir di
Israel saat ini merupakan keturunan campuran dari Ashkenazi dan Mizrahi.
Ashkenazi adalah suku Yahudi yang mempunyai nasab dari Yahudi abad
pertengahan di Jerman dan Mizrahi adalah suku Yahudi yang berasal dari
keturunan pada masa Babilonia di Asia Barat, Timur Tengah dan Kaukasus.
Separuh penduduk Israel saat ini mempunyai dari Mizrahi yang lebih
dari 70% lahir di Israel disebut sebagai Sabras, yakni orang Yahudi yang lahir
di tanah Israel dan dianggap sebagai penduduk asli. Sisanya merupakan
imigran Yahudi, komposisi imigran yang berasal dari negara-negara Eropa dan
Amerika sebanyak 20,5% kemudian dari beberapa negara dari benua Asia,
Afrika dan juga negara-negara di Timur Tengah sebanyak 9,2%. Hampir 50%
penduduk Israel berasal dari imigran hasil dari penyebaran Yahudi di Eropa,
sementara setengahnya merupakan imigran dari Arab, Iran, Turki dan Asia
Tengah.
Sejarah Bani Israel sebagai suatu bangsa tidak terlepas dari sejarah
Nabi-Nabi yang diawali dari Israel (Nabi Yakub AS bin Ishaq AS bin Ibrahim
AS), Kemudian terjadilah kisah Nabi Yusuf AS putra Nabi Yakub AS dari
istri bernama Rachel bersama saudara-saudaranya, di mana akhir kisah ini
Nabi Yakub AS beserta keturunannya pindah tempat tinggal ke Mesir.
8 Jacob Katz, dkk, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1996), h. 19 lihat juga Ibnu Burdah, Segitiga Tragedi Tanah Palestina:
Zionis, Nuklir Israel dan Negara-Negara Arab (Yogyakarta: IRCiSoD, 2012), h. 14-15.
Page 28
7
Kemudian, Nabi Yakub AS setelah bertemu dengan Nabi Yusuf AS kembali
ke Palestina & wafat disana, sedangkan anak cucunya tetap menetap di Mesir.
Sepeninggal wafatnya Nabi Yakub dan Nabi Yusuf AS kondisi Bani Israel di
Mesir berubah, mereka diperbudak Firaun. Sejarah Bani Israel yang paling
terkenal adalah dalam kisah Nabi Musa AS. Bani Israel yang telah selamat dan
menetap disebuah wilayah menyekutukan Allah SWT SWT dengan
menyembah menyembah sapi sebagaimana dijelaskan pada QS. Al-Baqarah
[2]:54:
موسى لقوم م واذ قال
ى بارىك
فتوبوا ال
عجل
م ال
اذك خ
م بات
نفسك
متم ا
م ظل
ه يقوم انك
ح اب الر م انه هو التويك
م فتاب عل
م عند بارىك
كم خير ل
م ذلك
نفسك
وا ا
يم فاقتل
Artinya: “(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai
kaumku, sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan
menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan). Oleh karena itu,
bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik
bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]:54)
Pada zaman Nabi Muhammad SAW sejak hijrah ke Yasthrib
(kemudian dirubah menjadi Madinah), sebuah perjanjian damai telah dibuat
bagi seluruh penduduk Madinah termasuk orang-orang Yahudi. Dalam
perjanjian tersebut hak-hak dasar Yahudi dijamin, seperti hak beribadah,
perlindungan harta dan jiwa orang Yahudi. Perjanjian ini disebut Mitsâ al-
Madinah atau Piagam Madinah atau dikenal juga dengan istilah Konstitusi
Madinah.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Yahudi lebih banyak mendapat
perlakukan tidak menyenangkan di berbagai wilayah, misalnya Raja Edward I
mewajibkan Yahudi untuk keluar dari Britania Raya pada tahun 1298. Di
Perancis, Raja Louis menyiksa dan menindas orang-orang Yahudi, hal ini pun
Page 29
8
terjadi saat Perancis dipimpin Raja Philippe di tahun 1306 sampai 1321.
Rakyat Italia pada tahun 1540 mengusir orang-orang Yahudi karena perangai
orang-orang Yahudi yang buruk. Puncaknya pada abad ke-12 dan 14 Yahudi
mendapatkan penyiksaan oleh Jerman, bahkan istilah genosida terhadap
bangsa Yahudi sudah dicanangkan oleh Jerman.
Kisah agresi Israel terhadap negara Palestina tidak terlepas dari sejarah
yang melatarbelakangi bangsa Israel baik sebelum masa Islam maupun masa
Pasca Islam, karena itu penulis tertarik untuk menelaah lebih komprehensif
terkait sejarah Israel dan Bani Israel.
Di era abad 20 konflik antara bangsa Israel dengan negara-negara lain
di muka bumi masih terus berlangsung. Beberapa ahli politik menganggap
bahwa masalah Israel bukan hanya masalah agama, tapi masalahnya lebih luas
yang melibatkan aspek geopolitik, ekonomi budaya dan politik internal yang
terjadi di negara Israel sendiri. Beberapa peristiwa yang terjadi di abad 20
seperti genosida oleh Adolf hitler terhadap bangsa Yahudi, bagaimana bangsa
Israel melakukan penjarahan wilayah untuk mendirikan bangsa merupakan
hal-hal yang menarik untuk diteliti.
Al-Qur’an banyak mengisyaratkan kekuasaan Allah SWT SWT atas
fenomena-fenomena dan kejadian-kejadian yang sedang, telah dan akan
terjadi. Hal ini tidak lepas dari kekuasaan Allah SWT SWT atas dunia dan
segala isinya. Sejarah Israel dan bangsa Israel sudah tertulis dalam Al-Qur’an,
banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan peristiwa-peristiwa dan konflik
bangsa Israel sepanjang masa.
Allah SWT SWT menganugerahkan manusia memiliki akal untuk
berfikir sehingga manusia dapat menggali ibroh dari setiap fenomena dan
peristiwa yang terjadi, karena itu peneliti tertarik untuk menulis sejarah Israel
dan kehidupan bangsa Israel sehingga manusia dapat mentadaburi dan
Page 30
9
mendalami ilmu pengetahuan tanpa melepaskan diri dari kebesaran kebenaran
firman-firman-Nya. Allah SWT SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 70:
ى اللهعل ذلك ان في كتب ذلك ان رض
اوال ماء فى الس ما م
يعل ن الله
م ا
تعل م
لا
يسير Artinya: “Tidakkah engkau tahu bahwa Allah SWT mengetahui apa
yang di langit dan di bumi? Sungguh yang demikian itu sudah terdapat
dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu
sangat mudah bagi Allah SWT.” (QS. Al-Hajj [22]:70).
Demikian banyaknya ayat yang menyebutkan tentang bangsa Bani
Israel, sehingga pasti banyak hal dapat kita ambil hikmah dan pelajaran di
dalamnya.
Peneliti sangat tertarik meneliti “ayat Al-Qur’an yang terkait dengan
Bani Israel,” karena ingin mengetahui petunjuk-petunjuk dari ayat-ayat suci,
mengenai bangsa Bani Israel. Begitu banyak kelebihan yg diberikan kepada
mereka, tetapi mereka justru menjadi orang-orang yang sering berbuat
kerusakan.
Latar belakang lain penelitian ini adalah masih rendahnya pemahaman
kaum muslimin terhadap ayat Al-Qur’an yang membahas Bani Israel, sehingga
mereka tidak paham dengan situasi yang terjadi saat ini di Palestina. Bahkan
di sebagian kaum muslimin ada yang mengganggap Israel itu adalah korban
dan malah membela mereka.
Page 31
10
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Literasi yang kurang mengenai perbedaan istilah Israel, Bani Israel
dan Yahudi
b. Kurangnya penafsiran dari ayat Al-Qur’anyang berhubungan
dengan Bani Israel khususnya mufassir nusantara
c. Pemahaman yang kurang tentang Bani Israel di kalangan kaum
muslimin di Indonesia, akibat kurangnya literasi terkait Bani Israel.
d. Sudah demikian banyak ayat -ayat yang berbicara tentang Bani
Israel, tetapi belum banyak dari kaum muslimin yang memahami
maknanya.
e. Mencari apa akar masalah konflik yang terus terjadi antara negara
Israel dan negara Palestina
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa identifikasi masalah yang disampaikan, maka
penulis mempersempit permasalahan menjadi;
a. Pemahaman tentang Bani Israel yang masih kurang di kalangan
kaum muslimin, akibat minimnya pemahaman terhadap ayat-ayat
Al-Qur’an.
b. Mencari dan mempelajari penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an, terkait
tentang Bani Israel khususnya mufasir nusantara
c. Mempelajari akar masalah konflik yang terus terjadi antara negeri
Israel dan negara Palestina.
Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan, penelitian data sekunder
diambil dari studi literatur
Page 32
11
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pembatasan masalah yang telah disampaikan,
maka bisa dibuat rumusan masalah seperti berikut:
a. Bagaimana penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang Banj Israel
dalam QS. Al-Baqarah: 40-41, 79, 83-86 dan QS Al-Mâidah ayat
18 menurut Hamka dalam kitab tafsir Al-Azhar dan Quraish Shihab
dalam kitab tafsir al-Mishbâh?
b. Bagaimana relevansi isi tafsir Hamka dalam Al-Azhar dan Quraish
Shihab dalam al-Mishbâh tentang ayat-ayat Bani Israel dengan
konteks kondisi yang terjadi saat ini?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bani Israel dalam
khazanah kajian penafsiran Al-Qur’an menurut Hamka dalam kitab
tafsir Al-Azhar dan Quraish Shihab dalam kitab tafsir al-Mishbâh.
2. Menganalisis relevansi isi tafsir Hamka dalam Al-Azhar dan Quraish
Shihab dalam al-Mishbâh tentang ayat-ayat Bani Israel dengan konteks
kondisi yang terjadi saat ini.
D. Kegunaan Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan fenomena yang terjadi
sekarang ini mengenai aksi Israel yang tidak terlepas dari sejarah
kehidupan bangsa Israel berdasarkan mufasir nusantara
Page 33
12
2. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian berikut nya
yang membahas masalah serangan Israel terhadap Palestina
3. Kesimpulan yang dapat dipetik dalam penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya perbendaharaan atau khazanah Ulumul Qur’an dibidang
ilmu tafsir khususnya ayat-ayat yang berhubungan dengan kehidupan
Bangsa Israel.
E. Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian yang membahas Bani Israel. Mayoritas
riset yang dilakukan hanya terkait Bani Israel secara umum, walaupun
ditemukan juga beberapa penelitian yang menghubungkan Bani Israel dengan
Al-Qur’an. Penelitian dan karya tulis yang membahas tema ayat-ayat Al-
Qur’an tentang Bani Israel adalah sebagai berikut:
1. Tesis karya Salman Alfarisy yang telah dibukukan dengan judul Masa
Depan Bani Israel Perspektif Tafsir Al-Qur’an (Studi Analisis
Pandangan Mufasir Abad Klasik dan Modern)
Persamaan kajian ini dengan “kajian yang akan dibuat oleh penulis
adalah sama-sama menganalisis ayat-ayat” Al-Qur’an mengenai
Yahudi dan Israel dengan metode kualitatif deskriptif kepustakaan.
Perbedaannya, tesis Salman Alfarisy menganalisa pandangan mufasir
abad klasik dan abad modern terhadap prediksi keadaan Yahudi Israel
dimasa yang akan datang, sedangkan penelitian ini lebih menekankan
Analisa ayat-ayat Bani Israel berdasarkan mufasir abad modern untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi saat ini.9
9 Salman Alfarisy, Masa Depan Bani Israil Perspektif Tafsir Al-Qur’an’an, (Studi
Analisis Pandangan Mufasir Abad Klasik dan Modern), (Cirebon: Penerbit Nusa Litera
Inspira, 2020)
Page 34
13
2. Tesis karya H. Mohammad Mualim, Lc. MA yang telah dibukukan
berjudul Bani Israel “dalam Al-Qur’an, Studi Tafsir Ath-Thabari.”
Persamaan Penelitian: Sama sama meneliti ayat-ayat dalam Al-Qur’an
yang membahas mengenai Bani Israel. Perbedaan Penelitian: Mualim
hanya memaparkan ayat-ayat Bani Israel dalam Al-Qur’an berdasarkan
tafsir Imam Ath-Thabari10 sedangkan penulis merujuk pada 2 kitab
tafsir, yakni Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh.
3. Buku hasil karya Riziem Aizid berjudul “Al-Qur’an Mengungkap
Tentang Yahudi”.
Di dalam buku ini disebutkan ayat-ayat yang berbicara tentang Yahudi.
Mayoritas ayat-ayat suci Al-Qur’an bercerita bagaimana tingkah laku
buruk Yahudi, namun beberapa ayat lain juga menunjukkan kelebihan
dari orang Yahudi.
Persamaan dan perbedaan dari kajian yang akan diteliti adalah,
persamaannya adalah membicarakan ayat-ayat Al-Qur’an mengenai
Yahudi atau Bani Israel. Perbedaannya, tidak hanya membahas sikap
dan karakter Yahudi tapi juga sejarah keberadaan sampai konflik yang
timbul di era saat ini.11
4. Penelitian Louay Fatoohi dan Shetha al-Dargazelli yang telah
dibukukan dengan judul “History Testifies to Infabllibility of the
Qur’an” diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Sejarah
Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Qur’an.
Buku tersebut membahas tentang sejarah migrasi besar-besaran atau
eksodusnya bangsa Israel dalam Al-Qur’an dan Bibel. Terkait dengan
10 Mohamad Mualim, Bani Israel dalam Al-Qur’an, Studi Tafsir Ath-Thabari (Blora:
Lembaga Pendidikan Islam Madrasah Diniyah Manbaul Ulum Gondel, 2018) 11 Riziem Aizid, Al-Qur’an Mengungkap Tentang Yahudi (Yogyakarta: Diva Press,
2015)
Page 35
14
eksodusnya bangsa Israel, buku tersebut membandingankan antara
pandangan Bibel dan Al-Qur’an.
Menurut Bibel, Ketika Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam, Bibel
secara tersirat mengatakan bahwa jasad Fir’aun tidak terlihat oleh Bani
Israel. Argumentasi terbantahkan dengan ditemukannya jasad tubuh
Ramses II dalam keadaan masih utuh sebagaimana yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an.
Dalam buku ini banyak mengutip pendapat ulama tafsir dalam
membahas ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan Bani Israel
sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang Bani Israel,
khususnya dalam sebuah studi perbandingan antara Al-Qur’an dan
Bibel.
Persamaan buku ini dengan tesis yang akan ditulis adalah objak
pembahasan sama, yakni tentang Bani Israel yang diceritakan dalam
Al-Qur’an. Sedang yang berbeda, tesis ini dikhususkan hanya
membahas ayat-ayat Al-Qur’an tidak mengacu pada kitab suci lain.12
5. Buku hasil karya Hidayatullah berjudul, “Yahudi Dalam Dirimu
(Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an).”13
Perbedaan buku ini dengan karya penulis adalah, dalam buku ini tidak
disebutkan rujukan mufasirnya secara spesifik, lebih banyak analisis
dan pendapat pribadi sang penulis. Sedang dalam tesis yang penulis
buat, mencantumkan rujukan utama mufasir, yakni Hamka dan Quraish
Shihab.
12 Louay Fatoohi dan Shetha al-Dargazelli, Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan
Al-Qur’an, terj. Munir A. Mu’im (Bandung: Mizania, 2008). h. 203. 13 Hidayatullah, Yahudi Dalam Dirimu Karakter Yahudi Dalam Al-Quran, (Depok:
eLSiQ, 2011)
Page 36
15
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Didalam penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif. Metode
kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang menggunakan data
kualitatif dan dijabarkan dengan deskriptif melalui studi pustaka (library
research). Library research adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam
penghimpunan data pustaka melalui proses yang diawali dengan membaca,
dilanjutkan dengan mencatat dan data-data yang diperoleh diolah dalam
penelitian. 14
Agar mendapatkan data-data yang relevan, sah dan otentik, data-data
diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber
yang didapatkan langsung oleh peneliti dari sumber informasi/narasumber.
Sedang data sekunder merupakan data yang didapat peneliti dengan cara studi
literatur atau data yang memberikan informasi kepada penulis secara tidak
langsung.
Dalam tulisan ini peneliti mendeskripsikan tentang kejadian-kejadian
yang terjadi saat ini berkaitan dengan sejarah Israel dan Bani Israel yang sudah
disebutkan dalam Al-Qur’an al-Karim dengan metode maudhu’i. Metode
maudhu’i adalah metode tafsir ayat Al-Qur’an yang berupaya mencari jawaban
dari ayat-ayat Al-Qur’an melalui cara mengkompilasi ayat-ayat dalam Al-
Qur’an yang memiliki tujuan atau pembahasan yang mirip atau sama, yakni
sama-sama menjelaskan satu topik atau tema tertentu kemudian
mengurutkannya beserta sebab-sebab turunnya dengan selaras berdasarkan
waktu diturunkannya kemudian mengelaborasi ayat-ayat tersebut dan ayat-
ayat atau hadits-hadist lain yang masih memiliki keterkaitan. Peneliti tertarik
14 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014), Cet. ke-3, h.2
Page 37
16
untuk menelusuri ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang sejarah
Israel.
Agar mendapat gambaran yang komprehensif penulis menggunakan 3
(tiga) pendekatan. Pendekatan yang akan digunakan oleh penulis ialah
pendekatan sosial, politik & budaya Bani Israel.
2. Analisis Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan
sekunder. Sumber data primer adalah kitab-kitab tafsir yakni Tafsir Al-Azhar
karya Prof. Dr. Hamka dan Tafsir Al-Mishbâh karya Prof. M. Quraish Shihab.
Sedang data sekunder, dengan mengambil studi-studi yang sudah dilakukan
peneliti terdahulu melalui jurna-jurnal ilmiah untuk pembuktian di lapang &
dengan mengambil ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan peristiwa
terkait bangsa Israel dan Bani Israel dengan metode maudhu’i.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab:
Bab satu Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka dan metodologi penelitian.
Bab dua adalah Wawasan Tentang Bani Israel Dalam Al-Quran berisi
penjelasan tentang definisi Bani Israel, periode awal sejarah Bani Israel,
periode perbudakan dan eksodus, periode Bani Israel menjadi penguasa,
periode Bani Israel menjadi budak dan lini waktu perjalanan hidup bani israel.
Page 38
17
Bab tiga berisi tentang profil dua mufasir nusantara dan karyanya.
Dalam hal ini akan dibahas dari 2 kitab tafsir yaitu Tafsir Al-Azhar (Prof.
Hamka) dan Tafsir al-Mishbâh (Prof. Quraish Shihab).
Bab empat merupakan analisis penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang
Bani Israel yang dirinci dalam sub bab mengenai penafsiran sejarah dan tanah
harapan bani israel, penafsiran tentang watak bani israel, penafsiran terhadap
sosial, politik dan budaya Bani Israel.
Bab lima adalah bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran untuk
memudahkan dalam penyempurnaan dan pengembangan penelitian
selanjutnya.
Teknis penulisan mengacu pada buku Pedoman Penulisan Tesis dan
Disertasi yang diterbitkan oleh Program Pascasarjana IIQ Jakarta.
Page 39
153
BAB V
PENUTUP
Al-Qur’an telah menyebutkan beberapa ayat yang berhubungan dengan
Bani Israel. Dalam tesis ini penulis menganalisa ayat-ayat Al-Qur’an yang
dibahas oleh dua mufassir nusantara yaitu Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar
dan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Ayat-ayat yang dianalisa yaitu
Surat Al Baqarah [2] : 40-41, Surat Al Baqarah [2] : 79, Surat Al Baqarah [2]
: 83-85 dan Surat Al Maidah [4] ayat 18.
Dalam Bab Penutup, penulis akan memberi kesimpulan dari penelitian
ini dan beberapa saran untuk penelitian ke depan.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam “penelitian ini menjawab dua rumusan masalah
yaitu “
1. Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bani Israel dalam khazanah kajian
penafsiran Al-Qur’an Surat Al Baqarah [2] : 40-41 mengenai peringatan
Allah SWT kepada Bani Israel agar memenuhi janji kepada Allah SWT,
Surat Al Baqarah [2] : 79 Agar jangan menjual ayat-ayat Al-Qur’an, Surat
Al Baqarah [2] : 83-85 Peringatan Allah SWT akan janji Bani Israel tapi
kemudian mengingkari dan Surat Al Maidah [5] ayat 18 Tentang Yahudi
dan Nasrani yang mengaku sebagai anak-anak Allah SWT.
2. Dari ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bani Israel terdapat persamaan karakter
Page 40
154
3. Bani Israel menurut Hamka dan Quraisy Shihab. Karakter Bani Israel dari
hal agama, sosial dan politik tersebut adalah sumber masalah yang terjadi
selama ini. Dalam hal agama, politik adalah: Mudah Menjadi Kafir,
Berupaya Mengalihkan Umat Islam dari Agamanya, Memiliki sifat Iri hati
dan Dengki, Memiliki sifat dendam, Merubah Ayat dalam Kitab Suci
Demi Kepentingan Kaumnya, Menukar Ajaran Agama untuk Kepentingan
Duniawi. Sedangkan watak Bani Israel terhadap masalah Sosial dan
Politik Tidak Peduli Dengan Janji kepada Allah SWT, Mengingkari Janji
Hidup Damai, Saling Bunuh Diri Sendiri dan Teman, Kebiasaan Mengusir
Saudara sesama Manusia, Suka berperang dan berbuat jahat, Kufur
Terhadap Nikmat Allah SWT, Merasa Sebagai Anak-anak Allah SWT,
Angkuh dan Sombong.
B. Saran
Penulis memberi saran agar membuat lanjutan penelitian sebagai
berikut:
1. Perlunya analisis ayat-ayat mengenai Bani Israel yang lain yang terdapat
dalam Al-Qur’an sehingga diperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang
watak Bani Israel.
2. Perlunya penelitian analisis ayat-ayat Bani Israel oleh mufassir nusantara
yang lain.
Page 41
155
DAFTAR PUSTAKA
Aizid, Riziem, Al-Qur’an Mengungkap Tentang Yahudi, Yogyakarta: Diva
Press, 2015.
Al-Ashfahani, Al-Raghib, Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur’an, Kairo: Al-
Maktabah al-Taufiqiyah, t.th.
Al-Atsir, al-Kamil fi at-Tarikh, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 2012.
Al-Baqi, Fuad Abd, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaẓ al-Qur’anal-Karīm, al-
Qahirah: Dar al-Fikr, 1996.
al-Dhahabi, Muhammad Husain, al-Tafsir wa al-Mufassirun, Kairo: Maktabah
Wahbah, 2000.
Alfarisy, Salman, Masa Depan Bani Israel Perspektif Tafsir Al-Qur’an (Studi
Analisis Pandangan Mufasir Abad Klasik dan Modern), Cirebon: Nusa
Litera Inspirasi, 2020.
Al-Farmawi, Abd al Hayy, Metode Tafsir Mawdhu'iy, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1994.
Al-Jauziyah, Ibnu Qoyyim, Manajemen Qolbu: Melumpuhkan Senjata Setan,
Terj. Amal Haris Umar Arifin Toyib, Jakarta: Darul Falah, 2005.
Al-Jawi, Muhammad bin ‘Umar Nawawi, Marahu Labid, Beirut: Dar al Kutub
al-‘Ilmiyah, 2015.
al-Khalidi, Shalah Abdul Fattah, Tafsir Metodologi Pergerakan, Jakarta:
Yayasan Bunga Karang, 1986.
Alkitab Deuterokanonika, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2008
Al-Mahalli, Jalaludin Muhammad bin Ahmad & Jalaludin ‘Abdurahman bin
Abi Bakar as-Suyuti, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, Surabaya: Maktabah
Imaratullah, 2015.
Al-Nadim, Muhammad ibn Ishaq Ibn, al-Fihrisat, Beirut: Dar al-Ma’rifah,
1978.
Al-Rumi, Fahd ibn Sulaiman, Buhuth fi Usul al-Tafsir wa Manahijih, t.tp:
Maktabah al-Taubah, 1419.
Page 42
156
Al-Sharqawyy, Muhammad ‘Affat, Qadayya Insaniyah fi A’mal al-Mufassirin,
Beirut: Dar al-Nahdah al-‘Arabiyyah, 1980.
Al-Zurqani, Muhammad ‘Abdu al-‘Azim, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-
Qur’an, Beirut: Dar Kutub al-‘Ilmiyyah, 1996.
Amin, Mafri dan Lilik Umi Katsum, Literatur Tafsir Indonesia, Ciputat: LP.
UIN Jakarta, 2011.
An-Nasafi, Abdullah bin Ahmad bin Mahmud, Madarik at-Tanzil wa Haqaiq
at-Ta’wil, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2014
Ar-Rifai, Muhammad Nasib, Kemudahan dari Allah SWT, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir, terj. Syihabudin, Jakarta: Gema Insani Press, 1999.
Ashiddiqy, Muhammad Hasbi, Tafsir An-Nur, Semarang: Pustaka Rizki Putra,
t.th.
As-Sabuni, Muhammad Ali, Safwat at-Tafasir. Beirut: Dar al-Qur’an al Karim,
1981.
As-Suwaidan, Thariq, Ensiklopedi Yahudi, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
2016.
As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, Beirut: Dar al-Kutub al-‘ilmiyah,
2000.
Ath-Thabari, Muhammad bin Jarir, Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk, Mesir: Dar
al-Ma’arif, tt.
Atik Wartini, Tafsir Feminis M. Quraish Shihab, Jurnal Palastren, Desember
2013.
At-Tustari, Abu Muhammad Sahal bin ‘Abdullah, Tafsir at-Tustar. Lebanon:
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2007.
Bahri, Saiful, dkk, Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsha, Jakarta: ASPAC for
Palestine, 2014.
Baidan, Nasaruddin, Metodologi Penafsiran al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2000.
Bruinessen, Martin Van and Julia Day Howell (ed), “Sufisme and Modern In
the Islam”, London and New York: I.B. Tauris, 2007.
Page 43
157
Burdah, Ibnu. Segitiga Tragedi Tanah Palestina: Zionis, Nuklir Israel dan
Negara-Negara Arab, Yogyakarta: IRCiSoD, 2012.
Fath, Amir Faishol, “Pemikiran Moderat dalam Tafsir Al-Qur’an,” dalam
Achmad Satori Ismail, dkk, (ed.), Islam Moderat; Menebar Islam
Rahmatan Lil ‘Alamin, Jakarta: Pustaka IKADI, 2012.
Fatoohi, Louay dan Shetha al-Dargazelli, Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel
dan Al-Qur’an, terj. Munir A. Mu’in, Bandung: Mizania, 2008.
Galib, Muhammad, AHL AL-KITAB: Makna dan Cakupannya, Jakarta:
Paramadina, 1998.
Ghafur, Saiful Amin, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka
Insani Madani, 2008.
Ghofur, Saiful Amin, Mozaik Tafsir Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Kaukaba,
2013.
Hamka, Tafsir Al Azhar, Jakarta: Gema Insani Press, 2017.
Hannase, Mulawarman, “Momentum Politik di Balik Konflik Israel-
Palestina”, dalam DetikNews, Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021 diakses
tanggal 23 Mei 2021.
Hasan, A, Tafsir Al-Furqan, Jakarta: Univ. Al-Azhar Indonesia, 2010.
Hasan, M. Khalifah, Sejarah Agama Yahudi, terj. Abd Somad dan Faisal,
Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2009.
Hashim, Roshani, (ed.) “Hamka: Intellectual and Social Transformation of the
Malay World”, in Reclaiming the Conversation: Islamic Intellectual
Tradition in Malay Archipelago, Kuala Lumpur: Perdana Leadership
Foundation, 2010.
Hidayatullah, Yahudi Dalam Dirimu Karakter Yahudi Dalam Al-Quran,
Depok: eLSiQ, 2011.
Joesoef Sou'yb, Agama-Agama Besar di Dunia, Jakarta: Al Husna Zikra, 1996.
Katsir, Ibnu, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim, tt.p: Dar ath-Thaibah, 1999.
Katsir, Ibnu, Tafsir Al-Qur’an al-Azim, Kairo: Dar al-Hadis, 2011.
Katz, Jacob dkk., Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme,
Surabaya: Pustaka Progressif, 1996.
Page 44
158
Kuncahyono, Trias. Jerusalem 33 (Imperium Romanum, Kota Para Nabi dan
Tragedi di Tanah Suci). Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2011.
M.S., Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner: Bidang Sosial,
Budaya, Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora, Yogyakarta:
Paradigma, 2012.
Manzhur, Ibnu, Lisan Al Arab, Beirut: Dhar Shadir, 1997
Mualim, Mohamad, Bani Israel dalam Al-Qur’an, Studi Tafsir Ath-Thabari,
Blora: Lembaga Pendidikan Islam Madrasah Diniyah Manbaul Ulum
Gondel, 2018.
Mustafa, Bisri, Tafsir Al-Ibriz, Kudus: Menara Kudus, t.th.
Purnomo, Mukhlisin, Sejarah Kitab-Kitab Suci, Yogyakarta: Penerbit Forum,
2012
Quthb, Sayyid, Tafsir Fii Dzilalil Qur’an, terj. As,ad Yasin, Abdul Aziz Salim
Basyarahil, Muchotob Hamzah, Jakarta: Gema Insani, 2014.
Riddel, Peter, Islam and The Malay-Indonesian World, Singapore: Horizon
Books, 2001.
Rifa’i, Muh, Perbandingan Agama, Semarang: Wicaksana, 1987.
Shalaby, Ahmad, Perbandingan Agama: Agama Yahudi, Jakarta: Bumi
Aksara, 1996.
Shihab, Muhammad Quraish (ed.), Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosakata,
Jakarta: Lentera Hati, 2007.
_______________, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2003.
______________, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002. Vol. 1
_______________, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002. Vol. 3
_______________, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002. Vol. 6
_______________, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002. Vol. 11
Page 45
159
_______________, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002. Vol. 15
Shihab, Muhammad Quraish, Wawasan Al-Quran; Tafsir Maudu'i Atas
Berbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan, 2000.
Syahbah, Muhammad ibn Muhammad Abu, Israiliyyat & Hadits-hadits Palsu
Tafsir Al-Qur’an, Kritik Nalar Penafsiran Al-Qur’an, Depok: Keira
Publishing, 2014.
Syamsuddin, Sahiron, Hermeneutika Al-Qur’an dan Hadits, Yogyakarta:
LkiS, 2009.
Thanthawi, As-Sayyid. Bani Israil fi Al-Qur’an wa as-Sunnah, Kairo: Dar asy-
Syuruq, 1997.
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayataullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta:
Djambatan, 1992.
Yakub, Ali Mustofa, Kerukunan Umat dalam Persfektif Al-Qur’an dan Hadis,
Jakarta: Pustaka Firdaus.
Yahya, Mukhtar, Perpindahan-Perpindahan Kekuasaan Di Timur Tengah,
Jakarta: Bulan Bintang, 1985.
Yanggo, Huzaemah, T., Pedoman Penulisan Proposal, Tesis dan Disertasi.
Jakarta: IIQ Press, 2020.
Yunus, Mahmud, Tafsir Quran Karim, Ciputat: Mahmud Yunus Wa
Dzurriyah, 2011.
Yusuf, M. Yunan, Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar Sebuah Telaah
Tentang Pemikiran Hamka Dalam Teologi Islam, Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1990.
Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014.
Page 46
160
CURRICULUM VITAE
Nama : Dina Olivera
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 28 Desember 1972
Alamat : Perumahan Telaga Golf Blok EX/8, Cluster
Belanda, Sawangan, Depok
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 01 Pagi Jakarta C (1981-1986)
2. SMP Negeri 4 Jakarta tahun (1986 – 1989)
3. SMA Negeri 1 Jakarta tahun (1989-1991)
4. Universitas Borobudur Jakarta, Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya
Pertanian (1992-1997)
5. STIDDI Al-Hikmah Jakarta, Fakultas Pertanian, Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (2002-2007)
6. Pascasarjana IIQ Jakarta, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (2017-
2021)
Aktivitas :
1. Pengisi kajian Muslimah PT Telkom Jakarta 2002 – 2012
2. Pengisi kajian Muslimah Kementerian Pemuda dan Olahraga 2005 -2011
3. Pengisi kajian Muslimah PT. Enseval 2003 – 2010
4. Pengisi majelis taklim dari tahun 2002 – sekarang
5. Pengurus Rumah Qur’an Telaga Inspirasi Depok 2020 - sekarang