Pemulasaraan Jenazah Aids

1

PERAWATAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT

MENULAR

TEAM PEMULASARAN RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL(KEG. QURBAN SIDAMAR 2013)

2

• JENAZAH ADALAH MANUSIA JUGA YANG BERHAK MENDAPATKAN PENGHORMATAN TERAKHIR SETELAH SAAT KEMATIANNYA.

• SETIAP KASUS KEMATIAN DENGAN RESIKO BAHAYA PENULARAN YANG TINGGI MENDAPAT PERLAKUAN KHUSUS DALAM PENANGANANNYA.

• SETIAP PETUGAS YANG BERSINGGUNGAN DENGAN PASIEN ATAU JENAZAH DENGAN KASUS PENYAKIT MENULAR, WAJIB MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (UNIVERSAL PRECAUTION)

PENDAHULUAN

3

• LAKUKAN PROSEDUR BAKU KEWASPADAAN UNIVERSAL YAITU CUCI TANGAN SEBELUM MEMAKAI SARUNG TANGAN.

• PETUGAS MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI (APD), :– BAJU BEDAH SEKALI PAKAI– SARUNG TANGAN KARET YANG PANJANG

(SAMPAI SIKU)– MEMAKAI SEPATU BOOT SAMPAI LUTUT– PELINDUNG WAJAH (MASKER N95 DAN

KACAMATA / GOGGLE)– APRON ATAU CELEMEK YANG KEDAP AIR.

UNIVERSAL PRECAUTION(ALAT PELINDUNG DIRI)

4

ALAT YANG DIBUTUHKAN

• PERALATAN UNIVERSAL PRECAUTION (ALAT PELINDUNG DIRI)– KAIN BERSIH PENUTUP JENAZAH– KLEM DAN GUNTING– PLESTER KEDAP AIR– KAPAS, KASA ABSORBEN DAN PEMBALUT– KANTONG JENAZAH KEDAP AIR– WADAH BAHAN INFEKSIUS– WADAH BARANG BERHARGA MILIK JENAZAH– BRANKAART JENAZAH.

5

PROSEDUR DI RUANG RAWAT• MENCUCI TANGAN• PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA

PETUGAS DAN SEMUA ORANG YANG TERLIBAT PEMULASARAAN (KELUARGA)– MELEPAS SELANG INFUS DLL, BUANG PADA

WADAH INFEKSIUS– BEKAS LUKA DIPLESTER KEDAP AIR– LEPASKAN PAKAIAN, TAMPUNG PADA WADAH

KHUSUS

• UNTUK MENUTUP ANUS LEKATKAN KASA PEMBALUT PADA PERINEUM DILEKATKAN DENGAN PLESTER KEDAP AIR– LETAKKAN JENAZAH PADA POSISI TELENTANG

6

• LETAKKAN HANDUK KECIL DI BELAKANG KEPALA HANDUK UNTUK MENAMPUNG BILA ADA REMBESAN DARAH ATAU CAIRAN TUBUH LAINNYA.– TUTUP KELOPAK MATA DENGAN KAPAS LEMBAB, TUTUP

TELINGA DAN MULUT DENGAN KAPAS KASA

• BERSIHKAN TUBUH JENAZAH DAN TUTUP DENGAN KAIN BERSIH UNTUK DISAKSIKAN OLEH KELUARGA.– PASANG LABEL IDENTITAS PADA KAKI.

• BERITAHU PETUGAS KAMAR JENAZAH BAHWA JENAZAH ADALAH PENDERITA PENYAKIT MENULAR.– CUCI TANGAN SETELAH MELEPAS SARUNG TANGAN.

7

ALUR JENAZAH KE KAMAR JENAZAH

• Petugas kamar jenazah menyiapkan kereta jenazah khusus dan perlengkapan yang diperlukan dan membawa ke ruangan jenazah sementara.– Petugas Instalasi Sterilisasi & Binatu/Instalasi

Sanitasi datang ke ruang tersebut untuk membawa bahan habis pakai yang dipergunakan untuk membersihkan jenazah serta melakukan desinfeksi ruangan dan membantu petugas kamar jenazah memindahkan jenazah pada kereta jenazah.

• Petugas Kamar Jenazah dengan kereta jenazah khusus, membawa jenazah ke Instalasi Pemulasaran Jenazah dilengkapi surat kematian ditanda tangani oleh dokter/dokter jaga ruangan.

8

PERALATAN PEMULASARAAN

• UNIVERSAL PRECAUTION (PAKAIAN BEDAH SEKALI PAKAI, APRON PLASTIK, SARUNG TANGAN DUA LAPIS, SEPATU BOOT SERTA MASKER) DISEDIAKAN BERDASARKAN JUMLAH PETUGAS KAMAR JENAZAH YANG TERLIBAT.

• CAMPURAN LARUTAN KLORIN: 1 BOTOL KLORIN DENGAN UKURAN 1 LITER DICAMPUR DENGAN 9 LITER AIR BIASA UNTUK MENJADIKAN LARUTAN KLORIN 1 : 10

• EMBER DILAPIS PLASTIK BERTULISKAN SAMPAH INFEKSIUS (3 BUAH)

• TOPLES (1 BUAH)

9

• FUNGSI EMBER :– EMBER I BERISI LARUTAN KLORIN UNTUK MERENDAM

PAKAIAN JENAZAH YANG TELAH DIPAKAI– EMBER II BERISI LARUTAN KLORIN UNTUK MEMANDIKAN

JENAZAH– EMBER III BERISI LARUTAN KLORIN UNTUK MERENDAM

ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI (KAPAS DAN KASSA)

• FUNGSI TOPLES :– BERISI LARUTAN KLORIN UNTUK MERENDAM KAPAS YANG

AKAN DIGUNAKAN

PERALATAN PEMULASARAAN

PRIOITAS III APD , Perlindungan dengan Barier

Protektif PRIOITAS III APD , Perlindungan dengan Barier

Protektif

10

11

PELAKSANAAN PEMULASARAAN

• PETUGAS KAMAR JENAZAH MENCUCI TANGAN TERLEBIH DAHULU KEMUDIAN MEMAKAI PERALATAN UNIVERSAL PRECAUTION: – BAJU BEDAH SEKALI PAKAI– APRON PLASTIK / JAS HUJAN– 2 LAPIS SARUNG TANGAN– MASKER – SEPATU BOOT

• LARUTAN KLORIN DISEDIAKAN DALAM 3 EMBER DAN 1 TOPLES YANG BERISI KAPAS

12


• PAKAIAN JENAZAH DILEPAS KEMUDIAN DIRENDAM DALAM EMBER I SELAMA MINIMAL 30 MENIT.

• JENAZAH DILETAKKAN DIMEJA JENAZAH. – JIKA TIDAK TERDAPAT MEJA , JENAZAH

DILETAKKAN KE ATAS ALAS PLASTIK TEBAL YANG SEBELUMNYA TELAH DIRENDAM DENGAN LARUTAN KLORIN

13

• RONGGA MULUT, TELINGA, HIDUNG, SERTA DUBUR DIBERSIH DAN DISUMBAT DENGAN KAPAS YANG TELAH DIRENDAM DENGAN LARUTAN KLORIN

• MENGGUNAKAN PINSET YANG TELAH DISEDIAKAN (LANGKAH INI PERLU DILAKUKAN TERLEBIH DAHULU – JIKA TERDAPAT DARAH ATAU CAIRAN YANG KELUAR DARI

RONGGA-RONGGA TERSEBUT SETIAP KALI JENAZAH DIALIH POSISIKAN SAAT DIMANDIKAN).


14


• JENAZAH KEMUDIAN DIMANDIKAN DENGAN LARUTAN KLORIN 1 : 10.

• SAAT MEMANDIKAN JENAZAH DENGAN AIR LARUTAN KLORIN: – BERSIHKAN DUBUR DENGAN KAPAS YANG TELAH DIRENDAM

DENGAN LARUTAN KLORIN (1 : 10) – DUBUR DISUMBAT DENGAN KAPAS YANG TELAH DIRENDAM

DENGAN LARUTAN KLORIN.

• JENAZAH DIMANDIKAN DENGAN AIR BIASA / BERSIH:– OLEH PETUGAS KAMAR JENAZAH YANG TELAH MEMAHAMI

CARA MEMBERSIHKAN ATAU MEMANDIKAN JENAZAH PENDERITA PENYAKIT MENULAR.

15

• JENAZAH DIBILAS DENGAN AIR LARUTAN KLORIN (1:100) PADA BILASAN TERAKHIR.

• BUNGKUS JENAZAH DENGAN KAIN KAFAN ATAU KAIN PEMBUNGKUS LAIN SESUAI DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG DIANUT.

• JIKA DIPERKIRAKAN TERDAPAT LUKA TERBUKA YANG AKAN MENYEBABKAN KELUARNYA DARAH ATAU CAIRAN LAIN, MAKA JENAZAH PERLU DIBUNGKUS DENGAN PLASTIK SEBELUM DIBUNGKUS KAIN KAFAN.

• JENAZAH YANG TELAH DIBUNGKUS TIDAK BOLEH DIBUKA LAGI.


16

• PETUGAS KAMAR JENAZAH MENYIAPKAN PETI JENAZAH KHUSUS, DAN MEMASUKKAN JENAZAH KE DALAM PETI JENAZAH DAN DISEGEL.– SIAPKAN DAN BUAT PERINCIAN BIAYA.

• JENAZAH DISERAHKAN KEPADA KELUARGA DENGAN MENANDATANGANI BUKTI PENYERAHAN KHUSUS (BERITA ACARA PENYERAHAN JENAZAH) DAN MENCATAT TEMPAT PEMAKAMANNYA.

• BILA DALAM WAKTU 2 X 24 JAM TIDAK ADA KELUARGA YANG MENGURUS, MAKA JENAZAH DIKUBURKAN OLEH PETUGAS DENGAN BIAYA DARI RUMAH SAKIT ITU SENDIRI DAN BEKERJASAMA DENGAN PIHAK TERKAIT KEPOLISIAN ATAU PEMERINTAH DAERAH


17

• KELUARGA TERDEKAT ALM DIBOLEHKAN MEMELUK ATAU MENCIUM JENAZAH JIKA TUBUH BADAN JENAZAH MASIH UTUH TANPA LUKA ATAU JENAZAH, TIDAK MENGELUARKAN CAIRAN ATAU DARAH.

• JENAZAH TIDAK BOLEH DIBALSEM ATAU DISUNTIK UNTUK PENGAWETAN KECUALI OLEH PETUGAS KHUSUS YANG TELAH MAHIR.

• JENAZAH TIDAK BOLEH DIOTOPSI. Jika perlu OTOPSI LAKUKAN SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN PIMPINAN RUMAH SAKIT DAN DILAKSANAKAN OLEH PETUGAS YANG TELAH MAHIR.

TAMBAHAN

18

YANG PERLU DIPERHATIKAN ADALAH:

• SEGERA CUCI KULIT DAN PERMUKAAN LAIN DENGAN LARUTAN KLORIN, KEMUDIAN DENGAN AIR MENGALIR BILA TERKENA DARAH ATAU CAIRAN TUBUH LAIN.

• DILARANG MEMANIPULASI ALAT SUNTIK ATAU MENYARUNGKAN JARUM SUNTIK KE TUTUPNYA. BUANG SEMUA ALAT/BENDA TAJAM DALAM WADAH YANG TAHAN TUSUKAN.

• SEMUA PERMUKAAN YANG TERKENA PERCIKAN ATAU TUMPAHAN DARAH DAN/ATAU CAIRAN TUBUH LAIN

SEGERA DIBERSIHKAN DENGAN LARUTAN KLORIN

19


• SAMPAH DAN BAHAN TERKONTAMINASI LAINNYA DITEMPATKAN DALAM KANTONG PLASTIK.

• SEMUA PERALATAN YANG AKAN DIGUNAKAN KEMBALI HARUS DIPROSES DENGAN URUTAN: – DEKONTAMINASI– PEMBERSIHAN– DISINFEKSI ATAU STERILISASI.

20


• PEMBUANGAN SAMPAH DAN BAHAN TERCEMAR SESUAI CARA PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS.

• JIKA DIPERLUKAN UNTUK MEMANDIKAN JENAZAH ATAU PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP JENAZAH MAKA HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH PETUGAS KHUSUS DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN KEWASPADAAN STANDART.

• Operations about Hip in Human Immunodeficiency Virus-Positive Patients

21

Dekontaminasi

Pemrosesan Peralatan

Pemrosesan Peralatan

CuciDisinfeksi Tingkat

Tinggi Merebus Mengukus Kimiawi

Sterilisasi• Kimiawi • Uap tekanan tinggi • Panas kering

Keringkan/Dinginkan Lalu Simpan

ADMINISTRASI CONTOL

22

23

TERIMA KASIH

Pemulasaraan Jenazah Aids

Documents