Top Banner
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ilmu Kimia Analisa adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist. Inilah yang menjadi sebab praktikum ini dilaksanakan Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan farmasis tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat- LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Praktikum : KIMIA ANALISA Percobaan : PEMISAHAN ANION Tanggal : 21 APRIL 2015 Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT Nama : HASAN DJADID A NPM/Semester : 1431010056 / II Romb./Grup : III / D NPM/Teman Praktek : 1431010058 AMALIA IMAS LARISSA DRAFT
24

PEMISAHAN ANION

Apr 02, 2023

Download

Documents

Harry Prastiyo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMISAHAN ANION

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ilmu Kimia Analisa adalah ilmu yang mempelajari

tentang sediaan obat dan zat-zat yang terkandung di

dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah

perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang

seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan

suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan

tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk

dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist.

Inilah yang menjadi sebab praktikum ini dilaksanakan

Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif

ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan

mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum

diperlukan untuk mendukung pengetahuan farmasis tentang

analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya

diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam

malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di

farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan

cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum.

Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai

dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan

praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-

LABORATORIUM TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Praktikum : KIMIA ANALISAPercobaan : PEMISAHAN ANIONTanggal : 21 APRIL 2015Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT

Nama : HASAN DJADID ANPM/Semester : 1431010056 / IIRomb./Grup : III / DNPM/Teman Praktek : 1431010058

AMALIA IMAS LARISSA

DRAFT

Page 2: PEMISAHAN ANION

sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan

praktikum.

Dalam hal ini pemeriksaan atau pemisahan anion merupakan

salah satu cara analisis kualitatif. Dengan memakai

reagensia golongan secara sistematik, dapat ditetapkan

keberadaan suatu anion. Pengetahuan tentang analisa ini

akan memberi manfaat ke depan untuk mengetahui seberapa

aman sebuah produk digunakan, apakah mengandung bahan-

bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal inilah

yang mendasari dilakukannya percobaan analisa kualitatif

anion.

Page 3: PEMISAHAN ANION

I.2Tujuan

1.Menentukasn sifat dan karakteristik dari anion

2.Menentukan anion dari suatu zat yang diidentifikasi

3.Mengerti cara mengidentifikasi spesifik anion dari

sampel

I.3 Manfaat

1.Praktikan dapat menganalisa anion

2.Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi dari

masing-masing anion

3.Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi-

reaksi ion yang terjadi pada saat percobaan

Page 4: PEMISAHAN ANION

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik,

kation-kation diklasifikasikan dalam ilmu golongan

berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap beberapa

reagensia. Reagen golongan yang dipakai untuk

klasifikasi kation yang paling umum adalah Asam

klorida, Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan Amonium

karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan

membentuk endapan atau tidak.

Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi

dilarutkan kemudian ditambahkan pereaksi tertentu yang

sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation

sebagai garam yang sukar larut atau hidroksidanya.

Pereaksi haruslah sedemikian rupa sehingga pengendapan

kation golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau

sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan

yang hendak dianalisis.

Untuk identifikasi senyawa organik, pada umumnya

didasarkan atas kelarutannya dalam air. Jika senyawa

Page 5: PEMISAHAN ANION

tidak larut dalam air, maka harus dilakukan destruksi.

Cara destruksi tergantung dari senyawa yang hendak

dianalisis dan ditentukan dengan bantuan percobaan

pendahuluan. Prinsip destruksi ini terdiri dari pelelehan

campuran senyawa yang sukar larut dalam pereaksi yang

sesuai dalam jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan

digeser sempurna ke arah reaksi.

Berbeda dengan pemeriksaan kation, untuk pemeriksaan

anion tidak ada suatu sistematika tertentu sehingga untuk

pemeriksaan ini harus dilakukan reaksi-reaksi terhadap

masing-masing anion.

Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2

tahapyaitu :

1. Penyelidikanpendahuluandari anion

Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2

gram.

Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi

gas-gas yang

dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabungpereak

si ,kemudiandiberi :

a. Asamsulfatencer

b. Asamsulfatpekat

1. Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion

yang akan diselidiki dengan melarutkan zat padat

(garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari

Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S)

dugunakan untuk npenyelidikan selanjutnya.

Skema Klasifikasi

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion

tidaklah sesitematik seperti metode yang telah diuraikan

Page 6: PEMISAHAN ANION

dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini belum

pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar

memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang

umum kedalam golongan-golongan utama, dan pemisahan

berikutnya yang tanpa dapat diragu-ragukan lagi dari

masing-masing golongan menjadi anggota-anggota golongan

tersebut yang berdiri sendiri.

Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan

dengan baik dalam praktek. Pada hakekatnya, proses-proses

yang dipakai dapat dibagi dalam (A) proses yang

melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap,

yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B)

proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

A.     Kelas A yaitu proses yang melibatkan identifikasi

zat mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan

dengan asam-asam:

1.      Gas dilepaskan kedalam HCl encer atau

H2SO4 encer; karbonat, hidrogen karbonat

(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,

hipoklorit, sianida dan sianat.

2.      Gas atau uap asam dilepaskan dengan

H2SO4 pekat. Meliputi zat-zat dari (I) ditambah zat

yang berikut : flourida, heksaflourosulfat,

klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat (bahaya),

perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat,

heksasianofenat (III), tiosianat, format, asetat,

oksalat, tartrat dan sitrat.

 B.      Kelas B yaitu proses yang bergantung pada

reaksi-reaksi dalam larutan.

Page 7: PEMISAHAN ANION

1.      Reaksi pengendapan yaitu sulfat,

peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,

arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silika,

heksaflourosilikat, salisilat, benzoate dan

suksinat.

2.      Reaksi oksidasi dan reduksi dalam larutan

yaitu manganat, permanganate, kromat, dan

dikromat.

(http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia-

analitik.html Diakses pada 24 Maret pukul 23.52)

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti

pada metode untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini

belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar

memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang

umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing

golongan menjadi anggota golongan tersebut yang berdiri

sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama

tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam

kalsium, garam barium, dan garam zink ini hanya boleh

dianggap berguna untuk memberi indikasi dari

keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi

anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion

termasuk dalam lebih dari satu sub golongan (Svehla. 1999.

“Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I”.

Jakarta :Erlangga)

Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu

dalam bentuk senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya

garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat dari

logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila

Page 8: PEMISAHAN ANION

zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau

memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa

ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang

mengganggu tersebut

(KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia

Analisa.2000 Surabaya ; Universitas Airlangga)

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi

kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan

untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam

larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna

dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa

melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah

pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan

uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-

zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung

dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan

dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis

kualitatif dilakukan dengan cara basah

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua

bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi

zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang

terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya

tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan

mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif

berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang

ada dalam sampel atau contoh

Page 9: PEMISAHAN ANION

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam

larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi

pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan

umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian

dilanjutkan dengan uji identifikasi, namun tidak ada

jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi

pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji

lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa

baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di

gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan

pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan

dari suatu fase padat keluar dari larutan endapan,

mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat

dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan

terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat

yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut

defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari

larutan jenuhnya. Kelarutan  tergantung pada berbagai

kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan

lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan

reaksi redoks, yaitu :

1. Anion Pengoksidasi

Page 10: PEMISAHAN ANION

·      Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3

-, NO3,

SO42-, Cr2O7

2-, IO3, dan lain-lain

·      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan

Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian

filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila

warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti

sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.

(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian

pendidikan dan kebudayaan )

2. Anion Preduksi

·      Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3

-, Cl-,

CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4]

·      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan

Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian

filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila

warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti

sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.

Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam

sulfat pekat dalam  keadaan dingin, tetapi nitrat

bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang

dihasilkan, dan asetat  memberikan bau khas cuka jika

direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan

identifikasi anion-anion berikut  Nitrat, Permanganat,

Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion

Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion

tersebut banyak kita jumpai dalam reaksi kimia ada yang

berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan

Page 11: PEMISAHAN ANION

logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta

ada pula yang menandakan sifat alkalis (basa).

Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam

air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam

basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut

dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai

oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat

pengoksidasi adalah sebagai berikut  memberi oksigen

kepada zat lain, memindahkan hidrogen dari zat lain,

mengambil elektron dari zat lain.

(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian

pendidikan dan kebudayaan )

II.2 Sifat Bahan

A. K2Cr2O7:

- Sifat kimia :

1. Berbau

2. berwarna kuning

3. berbentuk bubuk

4. beracun

5. mudah terbakar

- sifat fisika :

Massa molar : 194.19 g mol−1

Densitas : 2.7320 g/cm3

Titik didih : 1,000 °C (1,830 °F; 1,270 K)

Titik leleh : 968 °C (1,774 °F; 1,241 K)

Kelarutan dalam air : 62.9 g/100 mL (20 °C)

75.1 g/100 mL (80

°C)

Page 12: PEMISAHAN ANION

79.2 g/100 mL (100

°C)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_dichromate Diakses pada 24 Maret

2015 pukul 16.13)

B. Aquadest

- Sifat fisika :

1. Nama sistematis : air

2. Nama alternatif : aqua, dihidrogen monoksida,

hidrogen hidroksida

3. Rumus molekul : H2O

4. Massa molar : 18.0153 gr/mol

5. Densitas dan Fase : 0,998 gr/cm3 (cairan pada 20 oC)

0,92 gr/cm3 (padatan)

6. Titik lebur : 0 oC (273.15 K) (32 oF)

7. Titik didih : 100 oC (373.15 K) (212 oF)

8. Kalor jenis : 4814 J/(kg.K) (cairan pada 20 oC)

9. Memiliki pH =7

- Sifat kimia :

1. Cairan tidak berbau

2. Merupakan senyawa kovalen

3. Tidak dapat larut dalam minyak dan membentuk 2

lapisan

4. Sebagai pelarut

5. Tidak mengalami disosiasi kuat

(http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56)

C. Asam Sulfat

Sifat Fisika :

a. Rumus Molekul H2SO4 .

b. Massa molar 98,08 g/mol.

c. Penampilan cairan bening.

Page 13: PEMISAHAN ANION

d. Tak bewarna.

e. Tak berbau.

f. Densitas 1,84 g/cm3, cair.

Sifat Kimia :

a. Kelarutan dalam air tercampur penuh.

b. Keasaman (pKa)-3

c. Viskositas 26,7 cP ( 200 C )

Fungsi :

Untuk mengasamkan larutan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat.Diakses pada 24

Maret 2015 pukul 16.12)

D. Kalsium Hidroksida

SifatFisika

1. Nama lain :Calcium(II) hydroxide,

Pickling lime,

Hydrated lime,

2. Rumus molekul : Ca(OH)2.

3. Rasanya : Garam.

4. BeratMolekul : 58,44 g / mol

5. Warna : Putih.

6. pH (1% soln / air) : Netral 7

7. TitikDidih : 1413 ° C (2575,4 ° F)

8. Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)

9. Spesifik Gravity : 2.165 (Air = 1)

Sifat Kimia

PropertiDispersi: Lihatkelarutandalam air.

Page 14: PEMISAHAN ANION

kelarutan:Mudahlarutdalamair dingin,air

panas.Larutdalamgliserol,danamonia.Sangatsedikitlar

utdalamalkohol.tidaklarutdalamAsamklorida.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide diakses pada 24

Maret 2015 pukul 16.23)

E. Timbal Asetat

Sifat fisik :

1. Rumus molekul : C4H6O4Pb

2. Massa molekul : 325.29 g·mol−1

3. Densitas : 3.25 g/cm3 (20 °C, anhydrous)

2.55

g/cm3 (trihydrate)

1.69

g/cm3 (decahydrate)

4. titik lebur : 280 °C (536 °F; 553 K)

(anhydrous)

75 °C (167 °F; 348 K)

(trihydrate) decomposes[4] at ≥ 200 °C

(http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetatepada 24

Maret 2015 pukul 16.45)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1. Bahan yang digunakan

1. H2SO4

2. H2O

3. HNO3

4. C4H6O4Pb

Page 15: PEMISAHAN ANION

5. K2Cr2O7 6. Ca(OH)2

III.2 Alat-alat yang digunakan

1. Labu Ukur

2. Gelas Ukur

3. Beaker Glass

4. Pipet Tetes

5. Spatula

6. Kertas Saring

7. Neraca Analitik

8. Steambath

9. Kaki Tiga

10.

11. Erlenmeyer

12. Corong

13. RakTabung Reaksi

14. Kawat nikrom

Page 16: PEMISAHAN ANION

Steambath Pipet tetes Tabung Reaksi

Gelas Ukur

Beaker GlassKertas Saring

Penjepit Rak Tabung Reaksi Bunsen

Spatula Neraca AnalitikKaki Tiga

Labu Ukur CorongCawan Porselen

III.3 Gambar Alat

Page 17: PEMISAHAN ANION

III.4. ProsedurKerja

Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2

tahapyaitu :

1. Penyelidikanpendahuluandari anion

Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2

gram.

Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi

gas-gas yang

dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabngpere

aksi ,kemudiandberi :

c. Asamsulfatencer

d. Asamsulfatpekat

Lakukanmasing-

masingdalamkeadaandinginsetelahitudipanaskan.

a. Denganasamsulfatencer

No

.

Pengamatan Kesimpulan

1.Timbul gas takberwarna,

takberbaudanmengeruhkan air

kapur

CO2darikarbohidr

atatau

bicarbonate2.Timbuluapcoklatmerahdanberbau NO2darinitrat

3.Timbul gas hijaukuning,

berbaurangsang,

kemerahankemudianmemucatkankert

aslakmus

Cl2darihypoclori

da

Page 18: PEMISAHAN ANION

4.Timbul gas danberbau.

Merubahwarnakertas yang

dibasahidengan

K2CrO4menjadihijaudanmelarutkan

fuchasin

SO2darisulfat

5.Terjadi gas takberwarnadan

member test seperti (4)

terjadiendapan S

SO2dan S

daritiosulfat

6.Timbul gas takberwarna,

baubusuk.

Membuathitamkertassaring yang

dibasahidenganPbasetat.

Merubahkertas Cadmium

asetatmenjadikuning.

H2S dari sulfide

7.Berbaucuka CH3COOH

dariasetat

b. Denganasamsulfatpekat

No. Pengamatan Kesimpulan

1. Timbul gas takberwarna,

berbaudanberasa di udara.

Jikagelaspengadukdibasahiden

gan gas itumakatimbulkabut

NH4Cl. Gas

HCldariclorida

Page 19: PEMISAHAN ANION

Cl2timbulpadapemberian MnO2

2. Timbul gas berbaupedas,

berwarnamerah,

membentukkabut di udara.

Jikadiberi

MnO2makatimbuluapmerahdenganb

irudari H2S

HBrdan Br2dari

bromide

3. Timbuluap violet

disertaidenganuapasamseiring

SO2dan H2S

HI dan I2dari

iodide

4. Timbulasapkadang-

kadangberwarnacoklatdari gas

SO2. Dapatmembirukanlarutan,

jikadireaksikandenganlogam

Cu

HNO3dan

NO2darinitrat

5. Timbul gas

kuningdalamkeadaandingindanb

erbau, mudahmeletus

ClO2darichorat

6. Timbul gas takberwarna,

terbakardenganberwarnabiru

CO dariformiat

7. Timbul gas takberwarna.

Mengeruhkan air kapur,

terbakardenganwarnabiru

CO dan

CO2darioksalat

Page 20: PEMISAHAN ANION

2. Penyelidikan anion dalamlarutan

Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion

yang akan diselidiki dengan melarutkan zat padat

(garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari

Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S)

dugunakan untuk penyelidikan selanjutnya.

1. Asamkan 3 ml dari larutan (S) denagn HCl,

didihkan untuk menghilangkan karbondioksida dan

tambahkan 1 ml BaCl2, endapan putih menunjukkan

adanya sulfat.

2. Asamkan 3 ml dari larutan (S) dengan H2SO4encer

dan tambahkan 1 ml. Hilangnya warna dari

permanganat menunjukkan adanya reduksi

sulfit,tiosulfat, sulfide, nitrit, bromide,

atau iodide. Kalau permanganat itu tidak hilang

warnanya pada keadaan dingin, panaskan dan

amati hasilnya. Hilangnya warna pada pemanasan

bersama-sama dengan pembentukan dari golongan-

golongan karbondioksida (penyelidikan dengan

air kapur) menunjukkan adanya oksalat.

3. Asamkan 10 ml dari larutan (S) dengan asam

nitrat encer. Didihkan sampai 5 menit u ntuk

menghilangkan gas-gas yang keluar. Gunakan

larutannya untuk penyelidikan selanjutnya.

Page 21: PEMISAHAN ANION

Tambahkan 1 ml asam nitrat pekat, kemudian

larutkan argentums nitrat sampai terjadi

endapan sempurna. Saring dan cuci endapan

dengan asam nitrat sangat encer.

Filtrat :

tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi

tetes dengan diaduk hati-hati sampai larut muda tak

tepat netral terhadap lakmus, kemudian tambahkan 0,5 ml

asam asetat encer dan 1 ml dari argentum nitrat sampai

endapan sempurna. Ini terjadi pada endapannya dengan

air panas. Endapan putih menunjukkan oksalat. Ini

terjadi pada penyelidikan kalsium klorida. Endapan

kuning menunjukkan fosial. Ini ditunhjukkan pada

penyelidikan moliodata.

Endapan :

Pindahkan endapan ke dalam gelas kecil. Berikan 1-2

garam butir seng dan 5-10 ml larutan asam sulfat.

Setelah 10 menit saring endapannya, cuci dengan sedikit

asam sulfat encer. Bagilah filtrat dalam dua bagian.

Ini diselidiki untuk klorida, bromide, dan iodide

berturut-turut.

a. Penyelidikan untuk klorida yang bersama-sama

adanya dengan bromid dan iodide. Asamkan dengan

asam sulfat encer. Panaskan kira-kira 800C dan

dimasukkan udara dalam larutan sampai menjadi

Page 22: PEMISAHAN ANION

tidak berwarna. Selidiki larutan yang tidak

berwarna untuk klorida dengan argentums nitart dan

asam nitrat encer.

Pada larutan tambahkan asam sulfat encer sampai asam

dan 1-2 ml karbon tetraklorida. Berikan 1-2 tetes

larutan natrium hypoklorida encer dan diaduk. Warna

ungu tua pada lapisan tetraklorida menynjukkan adanya

iodie. Berikan larutan hypoklorid tetes demi tetes

untuk mengoksidasi iodide dan menjadi iodat dan aduk

pada tiap pemberian. Warna ungu tua lenyap dan warna

merah coklat dari lapisan karbon tetraklorida akan

timbul kalau ada bromide

Page 23: PEMISAHAN ANION

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.

http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide

diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.23

Anonim.2014.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetate

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.24

Anonim.2014.http://en.wikipedia.org/wiki/

sodium_carbonate

diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.45

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Air.

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat.

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida.

Diakses pada 24 Maret pukul 16.48

Anonim.2014.http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/

2014/04/laporan-praktikum-kimia-analitik.html

Diakses pada 24 Maret pukul 23.52

Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta :

Kementrian pendidikan dan kebudayaan

Page 24: PEMISAHAN ANION

KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium

Kimia Analisa.2000 Surabaya : Kimia Analisa

Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif

Makro Dan Semimikro Bagian I”. Jakarta :Erlangga