1 LAPORAN PENELITIAN PEMILIHAN RAYA PARTAI KEADLAN SEJAHTERA 2013 SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI LANGSUNG KADER AKAR RUMPUT DALAM PENENTUAN KANDIDAT DARI PARTAI POLITIK Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Politik Representasi Disusun oleh Kelompok 1: 12/332991/SP/25217 UMAR ABDUL AZIZ 12/331880/SP/25209 ROSSA PRATIWI 12/328772/SP/25147 ANISA NUR NIA RAHMAH Jurusan Politik Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarata 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
LAPORAN PENELITIAN
PEMILIHAN RAYA PARTAI KEADLAN SEJAHTERA 2013
SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI LANGSUNG KADER AKAR RUMPUT
DALAM PENENTUAN KANDIDAT DARI PARTAI POLITIK
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Politik
Representasi
Disusun oleh Kelompok 1:
12/332991/SP/25217 UMAR ABDUL AZIZ
12/331880/SP/25209 ROSSA PRATIWI
12/328772/SP/25147 ANISA NUR NIA RAHMAH
Jurusan Politik Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarata
2014
2
PEMILIHAN RAYA PARTAI KEADLAN SEJAHTERA 2013
Sebagai Bentuk Partisipasi Langsung Kader Akar Rumput dalam Penentuan
Kandidat dari Partai Politik
I. Latar Belakang
Esensi demokrasi berbicara mengenai keterwakilan dan partisipasi, sebagaimana
sebuah semboyan yang mengatakan bahwa demokrasi dari rakyat, oleh rakyat untuk
rakyat. Manifestasi dari konsep demokrasi tersebut adalah hadirnya partai politik dan
terbukanya ruang partisipasi masyrakat. Namun sayangnya, selama ini papol justru
menjadi lembaga yang paling dihindari bahkan dianggap buruk oleh masyrakat, padahal
tidak dapat dipungkiri parpol sebagai pilar penting dalam demokrasi.1 Salah satu
momentum yang penting bagi parpol dan masyarakat adalah pada saat pemilihan calon
pada saat Pilkada atau Pilpres. Nsmun sejauh inii perdebatan yang muncul hanyalah pada
persoalan pilkada langsung maupun pilkada tidak langsung. Perdebatan ini muncul dan
sengit salah satu nya adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap parpol. Masyarakat
menganggap bahwa pilkada tidak langsung berarti menutup partisipasi penuh masyrakat
dalam momentum pemilihan kekuasaan. Di sisi lain tidak dapat dipungkiri juga parpol
juga memang tidak membuka ruang partisipasi yang luas baik dalam pilkada langsung
dan tidak langsung. Semua partai politik di Indonesia menggunakan mekanisme penetuan
hubungan secara tertutup dan sangat elitis terhadap calon kepala daerah atau presiden
yang akan didukung. Perdebatan mengenai pilkada langsung maupun tidak langsung
tentnunya bukanlah hal yang salah namun kita dapat membuat perdebatan baru yang
1 Waskita. 2014. Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Partai Politik Terus Merosot. Laman Tribunews
Online. Diakses dari http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/05/tingkat-kepercayaan-publik-
terhadap-partai-politik-terus-merosot, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Pemira PKS, sangatlah penting untuk
memahami tentang Majelis Syuro PKS. Majelis syuro adalah organ tertinggi dalam tubuh
PKS yang bersifat tetap dan memiliki berfungsi menentukan keputusan-keputusan
strategis partai. Adapun Majelis Syuro PKS ada yang berkedudukan di tingkat pusat dan
daerah. Majelis Syuro di tingkat pusat terdiri dari 99 orang. Anggota majelis syuro pusat
tersebut dipilih oleh kader PKS tingkat madya, dewasa dan ahli yang ada di tingkat
daerah. Kuota anggota majelis syuro dari setiap daerah tergantung dari banyaknya jumlah
kader di daerah tersebut. Mekanisme yang tidak jauh berbeda juga diterapkan untuk
membentuk majelis syuro di tingkat daerah. Dimana pemilihan anggota majelis syuro
daerah dilakukan dari setiap kabupaten/kota di setiap provinsi.19
Adapula dalam hal Majelis Syuro menentukan kandidat yang akan diusung,
Majelis Syuro akan melakukan musyawarah. Pada musyawarah ini hal-hal penting yang
menjadi pertimbangan adalah, pertama, kapasitas, track record, jaringan, dan visi misi
bakal calon.20
Kedua, elektabilitas bakal calon. Perolehan data elektabilitas ini dilakukan dengan
melakukan survei elektabilitas bakal calon di kalangan masyarakat. Survei ini sendiri
dapat dilakukan oleh tim PKS sendiri atau menggunakan jasa lembaga survey
profesional).
Kemudian, Ketiga, pemilihan internal kader. Namun pemilihan di internal kader
ini hanya dilakukan oleh kader pada tingkatan madya, dewasa dan ahli yang jumlahnya
tidak terlalu banyak, terutama di tingkat daerah. Pemilihan yang hanya diikuti kader
madya-ahli ini ditentukan dengan pertimbangan kader madya-ahli dianggap telah dapat
memilih preferensi kandidat secara baik. Kader tingkat madya-ahli juga dinilai telah
cukup memiliki loyalitas kepada partai. Sehingga diharapkan pilihan dari tingkat internal
ini adalah hasil yang terbaik dari kader untuk partai. Adapun menurut penuturan Ketua
DPW PKS Lampung, pemilihan internal kader memiliki porsi yang sangat besar, yaitu
50%. Sehingga hasil preferensi kader akan menjadi pertimbangan yang serius dalam
musyawarah.
19 Anggaran Dasar Rumat Tangga (ADRT) Partai Keadilan Sejahtera 20 Wawancara dengan Ketua DPW Bandarlampung yang juga merupakan anggota Majelis Syuro PKS Pusat, Gufron Azis Fuadi. Wawancara via telepen pada tanggal 29 Desember 2014 Jam 17.00 WIB
11
Agar dapat memahami lebih mudah mengenai alur dan mekanisme di atas, kita
dapat melihat bagan di bawah ini:
Bagan 1. Alur dan Mekanisme Pengusungan Kandidat oleh PKS Pra Pemira PKS 2013
B. Awal Mula Lahirnya Gagasan Pemilihan Raya PKS
Awal mula lahirnya gagasan Pemira PKS sebetulnya diawali ketika Majelis Syuro
PKS memilih Anis Matta sebagai suksesor LHI. Pemilihan Anis Matta hanya berselang
sehari pasca pengunduran diri LHI yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus
suap Impor Daging Sapi.21 Sebagai presiden baru PKS, Anis Matta benar-benar
memegang tugas yang sangat berat. Pertama, Anis Matta harus mengembalikan citra PKS
yang menjadi sangat buruk di mata publik. Apalagi dalam waktu satu tahun kedepan,
gelaran Pemilu 2014 akan dilaksanakan. Kalau saja citra PKS tidak diperbaiki, suara PKS
dapat saja turun drastis, atau bukan tidak mungkin tidak lolos parliamentary treshold.
Kedua, Anis Matta harus mengembalikan semangat dan mental para kader PKS yang
jatuh. Basis representasi PKS berada pada ancaman yang serius. PKS sebagai partai yang
mengandalkan militansi kadernya harus dibangun kembali semangat dan mentalnya.
21 Ad. 2013. Gantikan LHI, Anis Matta Jadi Presiden PKS. Sindonews Online. Diakses dari, http://video.sindonews.com/view/1654/gantikan-lhi-anis-matta-jadi-presiden-pks, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Gagasan Pemira PKS ini dimunculkan dalam Musyawarah Majelis Syuro Pusat,
gagasan ini juga didukung banyak kader-kader di aras bawah. Kemudian Anis Matta
menguatkan gagasan Pemira PKS untuk diselenggarakan secara terbuka dan transparan.
Hal ini disampaikan Anis Matta dalam pesan Persnya,22
“Jadi kalau Pemira itu konsepnya dibuat untuk membangun demokrasi
internal partai. Bagaimana kita melakukan rekrutmen untuk kepemimpinan.
Dan Kita merasakan adanya tuntutan dari aras bawah. Kita mencoba untuk
membuat mekanisme yang melibatkan semua pihak termasuk kader-kader.
Mekanisme ini sebetulnya telah ditetapkan di Majelis Syuro PKS, tetapi saya
juga yang mendorong agar berlangsung secara transparan dan terbuka”.
Gagasan mengenai Pemira PKS ini kemudian ditindaklanjuti dan dibahas di Majelis
Syuro Pusat. Output dari pembahasan tersebut adalah peraturan partai yang mengatur
mengenai ketentuan dan mekanisme Pemira PKS ini.
C. Ketentuan dan Mekanisme Pemira PKS
Berdasarkan peraturan partai yang mengatur tentang Pemira PKS dan hasil wawancara
dengan Humas DPW DIY, Pemira PKS diselenggarakan dengan mekanisme dan tahapan
sebagai berikut.23
Pertama, setiap DPW PKS (Dewan Pimpinan Wilayah/pengurus tingkat
provinsi) diberikan pengarahan mengenai rencana pelaksanaan Pemira PKS. DPW PKS
kemudian ditugaskan untuk membentuk komisi pemilihan internal yang bertanggung
jawab menyelenggarakan Pemira PKS ini. Komisi pemilihan ini bersifat adhoc atau
sementara.
Kedua, setiap DPW PKS dipersilakan untuk menyetorkan 5 nama kader internal
PKS baik di tingkat daerah maupun nasional, yang memenuhi kriteria dan dianggap layak
untuk dicalonkan sebagai calon presiden dari PKS. Nama-nama tersebut diberikan kepada
DPP bagian Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK). Kemudian LPPK akan
melakukan verifikasi terhadap nama-nama tersebut. Hasil verifikasi tersebut kemudian di
22 Admin. 2013. Pemira adalah Suara Kader, Bukan Elite. PKS Wonogiri Online. Diakses dari, http://purwantoro.pkswonogiri.com/2013/11/anismattapemiraadalahsuarakader.html, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB 23 Wawancara dengan Humas PKS DPW Lampung pada tanggal 30 Desember 2014 jam 16.00 WIB
%; Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 18,95 %; Partai Golkar 14,75 %; Partai
Gerindra 11,81 %; Partai Demokrat 10,19 %; Partai Amanat Nasional 7,59 %; Partai
Persatuan Pembangunan 6,53 %; Partai Hanura 5,26 %; Partai Bulan Bintang 1,46 %;
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,91 %.28
Secara khusus, persentase PKS memang sedikit turun. Begitu pula dalam jumlah
kursi yang diperoleh di DPR, jumlahnya juga menurun. Target 3 besar yang diusung PKS
jauh dari sasaran. PKS justru berada di urutan 5 besar dari bawah. Menurut Ketua DPW
PKS Lampung, pasca pemilu legislatif PKS berusaha realistis. Suara PKS tidak sampai
10 %, hal ini tentu saja akan menyulitkan PKS dan menurunkan posisi tawar PKS untuk
berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung kadernya sebagai calon presiden maupun
wakil presiden. Hal ini kemudian yang membuat PKS akhirnya sepakat berkoalisi dengan
Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai Calon Presiden.29 Hal yang sangat
disayangkan saat itu PKS tidak berhasil mendampingkan kadernya sebagai Cawapres dari
Prabowo. Padahal saat itu kondisinya Prabowo belum memiliki Cawapres. Sehingga
secara realitas politik, kontribusi langsung dari gelaran Pemira PKS 2013 berhenti pada
saat itu juga.
V. Refleksi Teoritis
A. Demokrasi Partisipastif
Di dalam konsep demokrasi partisipatori, semua warga negara memiliki hak untuk
terlibat dalam proses pemilihan dan pembuatan keputusan politik. Tidak ada diskriminasi
dalam hal berpartisipasi. Biasanya partisipasi tersebut dalam bentuk mengikuti pemilihan
untuk memilih pemimpin diantara mereka. Adanya transparansi serta akuntabilitas dalam
mengikuti seluruh rangkaian pemilihan hingga pembuatan keputusan adalah salah satu
kunci dari konsep demokrasi partisipatory ini. Jika dikaitkan dengan Pemira PKS, secara
konsep Pemira PKS sudah baik dan kompatibel dalam melakukan pemilihan di dalam
internalnya, PKS mencoba meminimalisir elitisme dan oligarki yang selama ini banyak
28 Ira. 2014. Hasil Lengkap Pemilu PKS. Laman Republika Online. http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/10/n5bgv5-ini-hasil-lengkap-rekapitulasi-perolehan-suara-pileg-2014, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB 29 Op.cit, Ketua DPW Lampung
32 Tika. 2013. Akbar Tandjung Puji Seleksi Capres PKS. Laman Tempo Online. Diakses dari, http://otomotif.tempo.co/read/news/2013/12/12/078536715/Akbar-Tandjung-Puji-Seleksi-Capres-PKS, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB