PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU< SUF AL-QARAD{A< WI< (Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a> mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: AHMAD SYAFI’IN ASLAM NIM. 10532003 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
AHMAD SYAFI’IN ASLAM
NIM. 10532003
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
i
PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
AHMAD SYAFI’IN ASLAM
NIM. 10532003
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
v
Motto
ال تقل قد ذهبت أيامي
كل من سار على الدرب وصل
“Jangan pernah mengatakan hari-hariku telah
berlalu. Setiap yang berjalan di jalur yang benar
pasti sampai.”
vi
Karya ini kupersembahkan untuk:
- Kedua orang tuaku Bapak Slamet dan Ibu
Sofi’atun yang telah membesarkan dan mendidik
penulis sedari kecil hingga sekarang, tak lupa
juga untuk kedua adik; Hanif Rohmatul
Fadhilah & Ahmad Hafizh Hidayat.
- Semua guru-guru yang telah mengajarkan cara
berinteraksi dengan dunia
- Sahabat nan jauh di sana yang baik hati lagi
menawan rupanya
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987
dan Nomor 0543b/U/1987
I. Konsonan TunggalHuruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ب ba‘ b be
ت ta' t te
ث s\a s\ es (dengan titik di atas)
ج jim j je
ح h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)
خ kha' kh ka dan ha
د dal d de
ذ z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ر ra‘ r er
ز zai z zet
س sin s es
ش syin sy es dan ye
ص s}ad s} es (dengan titik di bawah)
ض d{ad d{ de (dengan titik di bawah)
ط t}a'> t} te (dengan titik di bawah)
ظ z}a' z} zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
غ gain g ge
viii
ف fa‘ f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wawu w we
هـ ha’ h h
ء hamzah ’ apostrof
ي ya' y Ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap
متعددة ditulis muta’addidahعدة ditulis ‘iddah
III.Ta’ Marbutah diakhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
حكمة ditulis H}ikmah
جزية ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
االولياءكرامة ditulis Kara>mah al-auliya>’
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
ix
الفطرةزكاة ditulis Zaka>t al-fit}rah
IV. Vokal Pendek
◌ fath}ah ditulis a
kasrah ditulis i
d{ammah ditulis u
V. Vokal Panjang
1 FATHAH + ALIF
جاهليةditulis
ditulis
a>
Ja>hiliyah
2 FATHAH + YA’MATI
تنسىditulis
ditulis
a>
Tansa >
3 FATHAH + YA’MATI
كريمditulis
ditulis
i>
Kari>m
4 DAMMAH + WA >WU MATI
فروضditulis
ditulis
u>
Furu>d{
VI. Vokal Rangkap
1 FATHAH + YA’ MATI
بينكمditulis
ditulis
Ai
bainakum
2 FATHAH + WA >WU MATI
قولditulis
ditulis
Au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأنتم ditulis a antum
اعدت ditulis u’iddat
شكرتمنلئ ditulis la’in syakartum
x
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
القرآن ditulis al-Qur’a>n
القياس ditulis al-Qiya>s
السماء ditulis al-Sama>'
الشمس ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
الفروضذوى ditulis Z|awī al-Furu>d{
السنةاهل ditulis Ahl al-Sunnah
xi
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن هللا بسم
هللا إال اله ال أن أشهد ين والد نيا مورالد أ على نستعين به و لمين العا رب هللا الحمد
أجمعين به أصحا و له أ وعلى محمد نا سيد على والسالم والصالة هللا رسول محمدا أن وأشهد
Berkat rahmat dan pertolongan Allah s.w.t., penulis akhirnya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)”. Meskipun demikian,
semaksimal usaha manusia tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan kelemahan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah s.w.t. Oleh karenanya, saran dan kritik
yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak senantiasa peneliti harapkan.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Syaifan Nur M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xii
3. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Jurusan Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai ketua pengelola
Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
4. Afdawaiza, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai pengelola Program
Beasiswa Santri Berprestasi.
5. Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. selaku Penasehat Akademik penulis yang telah
berkenan meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan
keluh-kesah penulis selama masa perkuliahan. Terima kasih bapak atas
nasehat-nasehatnya selama ini.
6. Drs. Muhammad Yusuf, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia dengan penuh ketelitian dan kecermatan membaca skripsi penulis
dan menegur serta memperbaiki berbagai kesalahan. Terima kasih atas
kesabaran dan keikhlasannya, semoga Allah s.w.t. mencatatnya sebagai amal
yang tak terhingga.
7. Semua dosen Jurusan Tafsir Hadis yang selama ini berkenan berbagi ilmu,
wawasan, dan pengetahuan. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.
8. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan studi di bangku perkuliahan dengan beasiswa, serta seluruh
xiii
pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga yang telah membina dan mengawasi
penulis selama ini.
9. Kedua orang tua penulis, Bapak Slamet dan Ibu Sofi’atun. Terima kasih yang
tak terhingga atas semua kasih, do’a dan didikannya. Tidak ada yang patut
penulis persembahkan melainkan do’a, semoga Allah swt memberikan
kebahagiaan lahir batin di dunia maupun di akhirat, serta menempatkan
keduanya pada tempat termulia penuh ridho di sisi-NYA.
10. Keluargaku; Hanif Rohmatul Fadhilah dan Ahmad Hafizh Hidayat. Doa dari
kalian adalah hal yang ku tunggu-tunggu.
11. Semua guru-guru penulis yang mengajarkan begitu banyak hal kepada penulis
tentang tata cara berinteraksi dengan dunia.
12. Pesantren Diponegoro yang telah menemani penulis selama masa perkuliahan.
Terima kasih Pak Kiai Syakir Ali atas nasehat-nasehatnya selama ini.
13. Saudara-saudaraku di CSS MoRa UIN SUKA angkatan 2010 (Ten Go); Eko,
Halimah, dan Yuha. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
xiv
14. Teman-teman CSS MoRA. Loyalitas tanpa batas!
15. Teman-teman Jepara yang ada di Jogja; Rifa’i, Fathur, Sofik, Elysa, Heni,
Chalim, Bahrudin, dan lainnya. Terima kasih atas motivasi dan doanya untuk
penulis.
16. Seluruh Orang-orang terkasih yang turut berjasa dalam penyelesaian skripsi
ini. Terima kasih telah memotivasi penulis, membimbing penulis, dan
mendoakan penulis.
Semoga bantuan semua pihak tersebut menjadi amal saleh serta mendapat
ganjaran yang berlipat ganda dari Allah s.w.t. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat. Amin.
Yogyakarta, 12 Juni 2014
Penulis
Ahmad Syafi’in Aslam
NIM. 10532003
xv
ABSTRAK
Salah satu corak penafsiran yang paling mengundang polemik di antara dua
kubu pro dan kontra adalah corak tafsir ilmi (scientific exegesis). Kemunculan
corak ini disatu sisi adalah sebagai respon atas berkembangnya ilmu pengetahuan
dewasa ini untuk bisa membantu memahami nas} al-Qur'an secara komprehensif,
namun di sisi lain tafsir ilmi oleh sebagian kalangan dinilai sebagai penafsiran
yang hanya memaksakan gagasan-gagasan teori ilmu pengetahuan untuk
kemudian dicari legitimasi teologis melalui nas} al-Qur'an. Di dalam penelitian ini
yang berjudul Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi> (Telaah atas Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m) berusaha mengupas salah satu pandangan
tokoh ulama tersebut. Fokus kajian adalah kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m dan pandangan al-Qarad}a>wi> terhadap corak tafsir ilmi di dalamnya.
Secara khusus, al-Qarad}a>wi> meletakkan pembahasan tafsir ilmi pada bab III dan
diakui sebagai pembahasan paling penting dan panjang dalam kitabnya.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tawaran pemikiran Yu>suf al-
Qarad}a>wi> untuk menengahi perdebatan antara golongan pro dan kontra tafsir
ilmi.
Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan
historis-filosofis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengungkap dan
menelusuri sosial, pendidikan, dan kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi>. Dengan
pendekatan filosofis diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-
Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi di dalam kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m.
Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, peneliti
menemukan beberapa kesimpulan: Pertama, Yu>suf al-Qarad}a>wi> cenderung berada
di posisi ulama yang membela kehadiran tafsir ilmi. Kedua, al-Qarad}a>wi>
merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam
pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi melalui karyanya
Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m.
Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah
pendekatan sejarah (historical approach) yang digunakan untuk meneliti
latar belakang kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi> secara umum dan latar
belakang beliau mengarang kitabnya Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-
14 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambar-gambar
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki. Lihat: Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1998), hlm. 63
15 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 26
12
‘Az}im. Selain sejarah, peneliti juga menggunakan pendekatan filosofis16
yang diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>
mengenai tafsir ilmi melalui kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-
‘Az}i>m.
F. Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan ini tersusun secara sistematis dan tidak keluar dari
koridor yang telah ditentukan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam
rumusan masalah serta agar mudah dipahami, maka peneliti menetapkan
sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan
gambaran umum tentang persoalan yang akan diteliti. Gambaran umum ini
meliputi latar belakang untuk memberikan penjelasan secara akademis
mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang melatarbelakanginya,
dilanjutkan dengan rumusan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas
pokok-pokok masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Diteruskan
tujuan dan manfaat penelitian untuk menjelaskan urgensi penelitian ini.
Kemudian dijelaskan tinjauan pustaka untuk mengetahui letak kebaruan
penelitian ini. Metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini, serta disebutkan sistematika pembahasan dalam penelitian.
16 Pendekatan filosofis adalah sebuah bentuk pendekatan yang berupaya menjelaskan inti,
asas, dan sesuatu yang mendasar. Lihat Metodologi Penelitian Filsafat karya Anton Bakker dan
Charis Zubair hlm. 61
13
Bab kedua merupakan pembahasan tentang biografi Yu>suf al-
Qarad}a>wi> dan kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini
menggambarkan sketsa historis dan biografis yang mendeskripsikan latar
belakang pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang terdiri atas dua sub bab.
Pertama, setting historis-biografis Yu>suf al-Qarad}a>wi>, berisi paparan potret
kehidupan dan pendidikan yang menggambarkan corak keilmuan Yu>suf al-
Qarad}a>wi>. Dilanjutkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemikirannya serta aktivitas keilmuan sekaligus karya-karya Yu>suf al-
Qarad}a>wi>. Kedua, kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-Az}i>m, berisi
keterangan latar belakang penulisan buku tersebut, isi buku, dan karakter
buku tersebut yang menjadi sumber primer dalam penelitian.
Melangkah pada bab ketiga adalah pembahasan seputar tafsir ilmi
yang terdiri dari empat sub bab yang meliputi: pengertian tafsir ilmi, latar
belakang tafsir ilmi, pandangan ulama seputar tafsir ilmi, kitab-kitab tafsir
ilmi, dan contoh konkrit penafsiran bercorak ilmi. Keempat pembahasan ini
juga perlu dilakukan sebelum melangkah pada bab inti selanjutnya sekaligus
mengetahui pemetaan antara pihak yang pro dan kontra terhadap tafsir ilmi.
Bab keempat merupakan pembahasan inti. Pada bab ini peneliti
berusaha menelaah pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> terhadap tafsir ilmi dalam
kitab Kaifa Nata'a>mal ma'al Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini terbagi dalam beberapa
pembahasan: definisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi, letak atau posisi
Yu>suf al-Qarad}a>wi dalam perdebatan tafsir ilmi, pandangan Yu>suf al-
14
Qarad}a>wi tentang tafsir ilmi, dan upaya Yu>suf al-Qarad}a>wi menyatukan dua
golongan pro-kontra tafsir ilmi serta relevansi pemikirannya.
Bab kelima adalah penutup. Bab ini akan memaparkan kesimpulan
dari seluruh pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Bab ini juga
memuat saran-saran yang dapat dijadikan objek penelitian selanjutnya.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m merupakan salah satu
karya Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang membahas bidang al-Qur'an dan tafsir. Al-
Qarad}a>wi> meskipun dikenal luas sebagai ahli hadis dan fikih, namun
kepakarannya dalam bidang al-Qur'an tidak perlu diragukan. Karya Kaifa
Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m adalah bukti konkretnya. Selain itu, al-
Qarad}a>wi> juga pernah menimba ilmu dan mengambil jurusan tafsir-hadits,
fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar, Mesir. Dengan dua gambaran
tersebut, al-Qarad}a>wi> dipandang memiliki kompeten dan capable untuk
berkontribusi dalam bidang al-Qur'an dan tafsir.
Dalam kitabnya ini pada BAB III al-Qarad}a>wi> menjelaskan tentang
polemik kehadiran corak tafsir ilmi yang juga menjadi fokus kajian
penelitian ini. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dari
awal hingga akhir, peneliti menyatakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Al-Qarad}a>wi> dalam pembahasan awalnya mendefiniskan tafsir ilmi
sebagai tafsir yang menggunakan pendekatan kebenaran dan teori-teori
ilmiah ilmu sains untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung
dalam al-Qur’an.
89
2. Al-Qarad}a>wi> memposisikan dirinya sebagai pihak yang moderat dan
tengah dalam menyikapi perdebatan kehadiran tafsir ilmi, namun dari
argumen yang beliau sampaikan justru cenderung membelas tafsir ilmi.
3. Al-Qarad}a>wi> merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu
pengetahuan dalam memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan
zaman. Selain itu, al-Qarad}a>wi> mengingatkan bahwa mufassir juga
mempunyai background dan interest yang berbeda, jadi sah-sah saja
apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi bidang ilmu
pengetahuan untuk menggali makna-makna nas} al-Qur'an dengan
beberapa syarat dan ketentuan.
4. Untuk menghasilkan penafsiran ilmi yang tepat, al-Qarad}a>wi>
menyebutkan syarat-syarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam
memahami al-Qur'an: a. Penggunaan temuan penelitian yang benar-
benar valid, b. Menghindari pemaksaaan penafsiran, tidak
mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah ayat,
c. Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara
keseluruhan serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan
modern.
5. Al-Qarad}a>wi> dalam upaya menengahi perdebatan, juga berusaha
menyatukan dua kubu pro dan kontra dengan menjelaskan beberapa
fungsi ilmu pengetahuan terhadap al-Qur’an, yakni a. nash al-Qur’an
memiliki kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi
sebagai alat untuk menyingkapnya, b. ilmu pengetahuan dapat
90
berfungsi sebagai koreksi atas kesalahan penafsiran tempo dulu, c. ilmu
pengetahuan mampu mendekatkan realita agama kepada rasio manusia.
B. Saran-saran
Setelah melalui proses pembahasan dan pengkajian terhadap pemikiran
tafsir ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>, terdapat beberapa saran dan rekomendasi
yang ingin peneliti sampaikan sekiranya berguna untuk penelitian
selanjutnya, yakni:
1. Untuk kajian-kajian selanjutnya, peneliti menyarankan supaya
mengkaji tema ini lebih mendalam lagi khususnya tentang pandangan
moderat tafsir ilmi karena dengan memahaminya, sedikit banyak akan
berimplikasi terhadap sikap umat Islam terhadap penafsiran ilmi itu
sendiri, karena tidak bisa dinafikan bahwa corak ilmi memberikan satu
warna kontribusi dalam perkembangan penafsiran nash al-Qur'an.
2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Yu>suf al-
Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi yang terdapat dalam kitab Kaifa
Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Peneliti yakin ada tokoh lain yang
mampu memberikan pandangan alternatif terkait pro-kontra tafsir ilmi,
misalnya al-Z|ahabi>. Barangkali penelitian ke depan dapat
mengkomparasikan pandangan dari dua maupun tokoh-tokoh lainnya.
3. Pengetahuan peneliti terkait teori ilmu pengetahuan diakui sangat
minim sehingga hanya menghadirkan contoh-contoh ayat kauniyah
yang sederhana yang sudah seringkali diketahui publik. Bagi peneliti
91
selanjutnya yang tertarik dengan penelitian model ini, kiranya
penelitian tentang tafsir ilmi haruslah mengambil penemuan-penemuan
yang terisnpirasi dari ayat-ayat al-Qur'an yang paling baru.
4. Penelitian ini mencoba menghadirkan Yu>suf al-Qarad}a>wi> sebagai
tokoh yang mempunyai minat terhadap al-Qur’an. Masih jarang
penelitian yang meng-eksplore al-Qarad}a>wi> dari bidang tersebut.
Mayoritas penelitian memang mengkajinya sebagai ahli fikih dan
hadits. Masih banyak tema-tema al-Qur’an yang bisa digunakan untuk
penelitian lebih lanjut terkait al-Qarad}a>wi>, misalnya menghafal al-
Qur’an ala Yu>suf al-Qarad}a>wi>, tafsir bi al-Ra’y dalam pandangan
Yu>suf al-Qarad}a>wi>, dan lain sebagainya.
Demikianlah penelitian pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir
ilmi dalam buku Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Tentu saja
penelitian ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keluasan ilmu
al-Qur'an yang tak bertepi, namun peneliti tetap berharap penelitian kecil ini
dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khazanah ilmu khususnya
dibidang tafsir.
92
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Ainur Rafiq (ed.). Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2010.
Bakker, Anton dan Charis Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta:
Kanisius, 1990.
Baraja, Abbas Arfan. Ayat-Ayat Kauniyyah Analisis Kitab Tafsir Isyari (Sufi) Imam al-Qusyairi Terhadap Beberapa Ayat Kauniyah Dalam al-Qur’an. Malang: UIN-Malang Press, 2009.
Fatimah, Siti. "Metode Pemahaman Hadis Nabi Dengan Mempertimbangkan
Asbabul Wurud", Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2009.
Izzan, Ahmad. Metodologi Ilmu Tafsir. Bandung: Tafakur, 2011.
Ja’far, Tarmizi M. Otoritas Sunnah Non-Tasyri’iyyah Menurut Yusuf al-Qaradawi. Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2011.
Jabba>r, Murhif Abdul. al-Tafsi>r wa al-I'ja>z al-Ilmi> fi al-Qur'an al-Kari>m.
Dimasyqa: Da>r Mohammad al-Ami>n, 2010.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,
1995.
Muhtasib al-, Abdul Maji>d Abdussala>m. Visi dan Paradigma Tafsir al-Qur’an Kontemporer, terj. Moh. Maghfur Wachid. Jatim: al-Izzah, 1997.
Mustaqim, Abdul. "Kontroversi Tentang Corak Tafsir Ilmi" dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur'an dan Hadits. Vol. 7, Januari 2006.
----------. Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an. Yogyakarta: PP LSQ Ar-Rahmah,