Pl'osldinU Porlomuan dan ProsonlaslllmJah Funuslonal Taknls Non PonoUtl.19 D08ombor 2006 •• ISSN :1410 - 6381 PEMETAAN KADAR 137Cs, ')°Sr, DAN BETA TOTAL DALAM AIR HUJAN DI INDONESIA Yurfida, KusJiana dan Sutarman PTKMR-BA TAN ABSTRAK PEMETAAN KADAR IJ7Cs, 90Sr, DAN BETA TOTAL DALAM AIR HUJAN Dr INDONESIA. Uji coba bom nuklir telah dilakukan oleh beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, dan Cina sekitar tahun 1945 sampai 1998, dan dilakukan pada berbagai lokasi, baik di daratan maupun di permukaan laut. Hasil-hasilledakan nuklir dapat mengakibatkan terlepasnya radionuklida hasil fisi, seperti 131 I, 89Sr, 90SI', 134Cs, 137Cs, dan 239pu sehingga tersebar ke lapisan atmosfer. Radionuklida berumur panjang, yaitu I37CS dan 90SI' akan jatuh ke bumi bersama-sama dcngan air hujan, sebagai debu radioaktif jatuhan, dan diendapkan di dalam berbagai contoh lingkungan (tanah, air, tanaman, dan hewan). Dalam makalah ini disajikan cara pengambilan contoh, analisis dan pengukuran kadar radionuklida 137Cs, 90Sr dan reta total dalam air hujan. Pengumpulan contoh air hujan dilakukan menggunakan kolektor fallout penukar ion yang dikumpulkan dari 29 lokasi (1982- 2003) dan nalisis kadar radionuklida I37Cs dan 90Sr dilakukan dengan cara isolasi dan aktivitas beta total dilakukan dengan cara pengablian bubur kertas saring. Pengukuran kadar I37Cs dilakukan menggunakan sebuah perangkat speketromer-gamma dengan detektor HP-Ge. Kadar 90Sr dan beta total diukur menggunakan sebuah pencacah latar rendah sistem alfa/beta dengan detektor proporsional. Hasil pengukuran kadar radionuklida tersebut berkisar dari tidak terdeteksi sam.}5ai (0,68 ± 0,26) Bq/m2 untuk 137Cs, dari tidak terdeteksi sampai (0,72 ± 0,26) Bq/m2 untuk °Sr, dan dari (0,13 ± 0,01) Bq/m2 sampai (1,36 ± 0,05) Bq/m2 untuk beta total. Data ini dapat dipakai sebagai data dasar dan lebih rendah daripada yang diperoleh dari ncgara lain, misalnya di Amerika Sertikat dan Jepang, karena sebagian besar uji coba nuklir clilakukan di belahan bumi utara. ABSTRACT MAPPING OF IJ7Cs, 90Sr, AND GROSS BETA CONCENTRATIONS IN RAIN WATER IN INDONESIA. The testing of nuclear weapons have been carried out by advanced countries, such as United States, Russia, United Kingdom, France, and China, since 1945 until 1998, at various locations, either above the earth's surface or underground or on the ocean. The nuclear explosions caused the radionuclides release of fission product, such as 131 I, 89Sr, 90SI', 134CS,137Cs, and 239pU that were distributed into the atmospheric layer. The long lived radionuclides, i.e., 137Cs and 90Sr will be falled with the rain water on the earth as airborne radioactive fallout and deposited on the various environmental samples (soil, water, vegetation, and animal). This paper describes the sampling and analyses techniques used to mcasure the 137Cs, 90Sr, gross bcta concentrations in rain water. The sampling of rain water samples were carried out using a ion exchan~e fallout collector and located at 29 places (1982-2003) and the analyses of 137Cs and °Sr concentrations were carried out with the isolation method and gross beta was measured using the pulp ashing method. The IJ7Cs concentration was measured using a gamma spectrometer with a HP-Ge detector. The YOSrand gross beta concentrations were measured using a low background counting a//3 system with a 275
16
Embed
PEMETAAN KADAR 137Cs, ')°Sr, DAN BETA TOTAL DALAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/PTKMR_2006... · Dalam makalah ini disajikan cara pengambilan contoh,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pl'osldinU Porlomuan dan ProsonlaslllmJah Funuslonal Taknls Non PonoUtl.19 D08ombor 2006••ISSN :1410 - 6381
PEMETAAN KADAR 137Cs, ')°Sr, DAN BETA TOTAL DALAM AIR HUJANDI INDONESIA
Yurfida, KusJiana dan SutarmanPTKMR-BA TAN
ABSTRAK
PEMETAAN KADAR IJ7Cs, 90Sr, DAN BETA TOTAL DALAM AIR HUJAN Dr
INDONESIA. Uji coba bom nuklir telah dilakukan oleh beberapa negara maju, sepertiAmerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, dan Cina sekitar tahun 1945 sampai 1998, dandilakukan pada berbagai lokasi, baik di daratan maupun di permukaan laut. Hasil-hasilledakannuklir dapat mengakibatkan terlepasnya radionuklida hasil fisi, seperti 131I, 89Sr, 90SI', 134Cs,137Cs, dan 239pu sehingga tersebar ke lapisan atmosfer. Radionuklida berumur panjang, yaituI37CS dan 90SI' akan jatuh ke bumi bersama-sama dcngan air hujan, sebagai debu radioaktifjatuhan, dan diendapkan di dalam berbagai contoh lingkungan (tanah, air, tanaman, danhewan). Dalam makalah ini disajikan cara pengambilan contoh, analisis dan pengukuran kadarradionuklida 137Cs, 90Sr dan reta total dalam air hujan. Pengumpulan contoh air hujandilakukan menggunakan kolektor fallout penukar ion yang dikumpulkan dari 29 lokasi (19822003) dan nalisis kadar radionuklida I37Cs dan 90Sr dilakukan dengan cara isolasi dan aktivitasbeta total dilakukan dengan cara pengablian bubur kertas saring. Pengukuran kadar I37Csdilakukan menggunakan sebuah perangkat speketromer-gamma dengan detektor HP-Ge.Kadar 90Sr dan beta total diukur menggunakan sebuah pencacah latar rendah sistem alfa/betadengan detektor proporsional. Hasil pengukuran kadar radionuklida tersebut berkisar dari
tidak terdeteksi sam.}5ai (0,68 ± 0,26) Bq/m2 untuk 137Cs, dari tidak terdeteksi sampai (0,72 ±0,26) Bq/m2 untuk °Sr, dan dari (0,13 ± 0,01) Bq/m2 sampai (1,36 ± 0,05) Bq/m2 untuk betatotal. Data ini dapat dipakai sebagai data dasar dan lebih rendah daripada yang diperoleh darincgara lain, misalnya di Amerika Sertikat dan Jepang, karena sebagian besar uji coba nuklirclilakukan di belahan bumi utara.
ABSTRACT
MAPPING OF IJ7Cs, 90Sr, AND GROSS BETA CONCENTRATIONS IN RAIN WATER
IN INDONESIA. The testing of nuclear weapons have been carried out by advancedcountries, such as United States, Russia, United Kingdom, France, and China, since 1945 until1998, at various locations, either above the earth's surface or underground or on the ocean.
The nuclear explosions caused the radionuclides release of fission product, such as 131I, 89Sr,90SI', 134CS, 137Cs, and 239pU that were distributed into the atmospheric layer. The long livedradionuclides, i.e., 137Cs and 90Sr will be falled with the rain water on the earth as airborne
radioactive fallout and deposited on the various environmental samples (soil, water,vegetation, and animal). This paper describes the sampling and analyses techniques used tomcasure the 137Cs, 90Sr, gross bcta concentrations in rain water. The sampling of rain water
samples were carried out using a ion exchan~e fallout collector and located at 29 places(1982-2003) and the analyses of 137Cs and °Sr concentrations were carried out with theisolation method and gross beta was measured using the pulp ashing method. The IJ7Csconcentration was measured using a gamma spectrometer with a HP-Ge detector. The YOSrandgross beta concentrations were measured using a low background counting a//3 system with a
proportional detector. The results showed that the radionuclide concentration ranged between
undetectable to (0.68 ± 0.26) Bq/m2 for I37Cs, ranged from undetectable to (0.72 ± 0.26~Bq/m2 for 90Srconcentration, and ranged from (0.13 ± 0.01) Bq/m2 to (1.36 ± 0.05) Bq/mfor gross beta concentration. These data can be used for baseline data and they were lowerthan that obtained from the other countries, such as United States and Japan, because themajor of the test of nuclear weapons were carried out in the northern hemisphere.
PENDAHULUAN
Upaya keselamatan nuklir di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1954, karena adanya
percobaan-percobaan nuklir di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris,
Perancis, dan Cina. Sedangkan upaya keselamatan pemanfaatan iptek nuklir bam mulai
dikembangkan sejak dibangunnya reaktor nuklir riset Triga Mark II di Bandung tahun 1965,
.kemudian disusul dengan pembangunan reaktor nuklir riset beserta fasilitasnya di Yogyakarta
(Reaktor Nuklir Kartini) dan di Kawasan Puspiptek Serpong (Reaktor Nuklir G.A.Siwabessy).
Upaya keselamaatan nuklir di Indonesia telah dilakukan oleh BATAN, antara lain
meliputi proteksi radiasi, pengolahan limbah radioaktif, analisis mengenai dampak
lingkungan, dan pemantauan keselamatan radiasi lingkungan Hal terse but telah dilaksanakan
oleh Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR), yang salah satu
tugasnya adalah melakukan kegiatan pengawasan keselamatan lingkungan di tingkat nasi anal
dan pemantauan tingkat kontaminasi radionuklida [I].
Dalam makalah ini disajikan cara pengambilan contoh, analisis, valuasi data, dan
hasil pengukuran kadar radionuklida 90SI',137Cs, dan beta total dalam air hujan di Indonesia.
Radionuklida terscbllt merllpakan radionllklida hasil fisi dalam bent uk jatllhan debll radioaktif
(fallout) akibat ledakan born nuklir, seperti born atom (A) dan born hidrogen (H), yang telah
dilakukan oleh beberapa negara maju sejak tahun 1945 sampai 1998. Radionuklida 90Sr dan
137Csbersifat toksik, berumur paro panjang, dan mudah terakumulasi di dalam organ-organ
tubuh .. Radionuklida 90SI' berumur paro 28,7 tahun terakumulasi di dalam tulang sedangkan
dan radionuklida 137Csberllmur paro 30 tahun yang dapat terakumulasi di dalam jaringan otot,
sehingga akan membahayakan dan mengganggu kesehatan. Oleh karena itu keberadaan
radionuklida tersebut di lingkllngan perlu diawasi lakukan pengawasan dan dipantau secara