EBBS PEMERSNTAH KOTA PAGAR ALAM waB»%p-jiiti?tiwiy>waw^T»JCT^^w^J'WJ»Mi^*w^gra*iM»K-^^ i^ULlii • PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM NOMOR O3TAHUN2011 TENTANG RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAGAR ALAM lenimbang . a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan sebagai implementasi pelaksanaannya perlu diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah;' b. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah; c. bahwa kebijakan Retribusi Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah; d. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b. dan c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah. lengingat T. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Rl Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang. Pembentukan Peraturan Perundang-undsngan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan • • Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun ' 2008 (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
71
Embed
PEMERSNTAH KOTA PAGAR ALAM - palembang.bpk.go.id · c. bahwa kebijakan Retribusi Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EBBS
PEMERSNTAH KOTA PAGAR ALAMwaB»%p-jiiti?tiwiy>waw^T»JCT^^w^J'WJ»Mi^*w^gra*iM»K-^^ i^ULlii
•PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM
NOMOR O3TAHUN2011
TENTANG
RETRIBUSI DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PAGAR ALAM
lenimbang . a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan sebagaiimplementasi pelaksanaannya perlu diatur tersendiri denganPeraturan Daerah;'
b. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatandaerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahandaerah;
c. bahwa kebijakan Retribusi Daerah dilaksanakan berdasarkanprinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran sertamasyarakat, dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensidaerah;
d. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b. danc, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah.
lengingat T. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Pembentukan KotaPagar Alam (Lembaran Negara Rl Tahun 2001 Nomor 88,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang. PembentukanPeraturan Perundang-undsngan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
• • Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun
' 2008 (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Nomor 4844);
4 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentany PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Ri Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahur. 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049).
6 Peraturan Pemerintah Ncmoi 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah ( Lembaran Negara Rl Tahun 2005 Nomor 140.Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagianun'isan Fcrnetfe-h ar.-tara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsidan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota (Lembaran Negara RlTahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata CaraPemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Rl Tahun 2010 Nomor119, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5161);
9. Peraturan MenteitKeuangan Nomor 11/PMK.07/2010 tentang Tatacara Pengenaan Sanksi terhadap Pelauggaran Ketentuan di BidangPajak Daerah dan Retribusi Daerah;
10.Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 4 Tahun 2008 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah KotaPagar Alam (Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2008Nomor 2 seri D);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAGAR ALAM
DAN
WALIKOTA PAGAR ALAM
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM TENTANG RETRIBUSIDAERAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasai 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah kota pagar alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRDadalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam.
4. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
5. Peraturan Daerah selanjutnya disebut Perda adalah Peraturan DaerahKota Pagar Alam.
6. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Walikota Pagar Alam;
7. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakankesatuan, baik yany melakukan usaha yang meliputi perseroanterbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milikNegara (BUMN), atair'badan usaha milik Daerah (BUMD) dengannama.dan dalam bentuk apapun, firma kongsi, koperasi, dan pension,nersekutuan, oerkumpuian, yayasan, oiganisasi massa, organisasisosial politik, atau oragnisasi lainnya, lembaga dan bentuk badanlainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap;
8. Retribusi Daerah, yang se'aniutnya disebut Retribusi Daerah adalahpemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberianizin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan olehPemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;
9. Jasa adalah kegiaLan Pemerintah Daerah berupa usaha danpelayanan yang menycbabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatanlainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan;
10. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau yang diberikan olehPemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umumserta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan:
11.Ja$a Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerahdengan menganut prinsip:prinsip komersial, karena pada dasarnyadapat pula disediakan oleh sektor swasta;
12.Perizinan Tertentu adaiah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalamrangka pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan yangdimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, danpengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang serta penggunaansumber daya alam, barang, sarana, prasarana atau fasU'ttas, tertentuguna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarianlingkungan;
13.Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyedik Pegawai NegeriSipil diiingkungan Pemerintahan Daerah Kota Pagar Alam, yangselanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindakpidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan
. tersangkanya;
14.Waj/b Retribusi Daerah adalah orang pribadi atau Badan yang menurutperaturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukanpembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusitertentu;
15.Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakanbatas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa danperizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan;
16.Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya aisingkat SSRD,adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telahdilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengancara lain ke Kas Daerah melalui tempat pembayaran yang di tunjukKepala Daerah;
17.Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SKRDadalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlahpokok retribusi yang terutang;
18. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD• adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi
administratif berupa bunga atau denda;
19. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan. mengelola data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secaraobjektif dan secara profesional berdasarkan suatu standarpemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusidaerah dan/atau untulc tujuan lain dalam rangka melaksanakanketentuan peraturan perundang-undangan peroajakan daerah danretribusi daerah;
20.Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai NegeriSipil diiingkungan Pemerintahan Daerah Kota Pagar Alam, yangselanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang 'dengan bukti itu membuat terang tindakpidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukantersangkanya.
BAB II
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Peiayanan Kesehatan dipungut retribusi sebagai vpembayaran atas peiayanan kesehatan di Puskesmas, PuskesmasPembantu dan Puskesmas Keliling.
Pasal 3
Objek Retribusi Peiayanan Kesehatan adalah peiayanan kesehatan diPuskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, BalaiPengobatan, Rumah Sakit Daerah, dan tempat peiayanan kesehataniainya yang sejenis yang dimiliki dan/ atau di kelola oleh Pemerintah kota
Pasal 4
Subjek Retribusi Peiayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau badanyang memperoleh peiayanan kesehatan dari Pemerintah Daerah.
BAB Jil
GOLONGAN RETRIBUSI, CARA MENGUKUR TINGKATPENGGUNAAN JASA, PRINSIP DAN SASARAN
PENETAPAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 5
Golongan Retribusi Peiayanan Kesehatan termasuk jenis Retribusi JasaUnium.
Pasal S
Cara mengukurtingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan :
a. Tingkat atau kelas peiayanan yang diberikan baik rawat jalan maupunrawat inap;
b. Lamanya waktu peiayanan kesehatan dilaksanakan;c. Banyaknya jumlah peralatan atau obat-obatan yang digunakan dalam
peiayanan;d. Kecanggihan peralatan atau obat yang diberikan dalam peiayanan.
Pasal7
Prinsip dan sasaran dalam menetapkan tarif retribusi didasarkan padakebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan fasilitas,kemarnpuan masyarakat, aspek keadilan serta untuk pengantian biayayang .meliputi biaya investasi, pemeriksaan tindakan medis, pengobatan,penginapan dan konsumsi, pengadaan kartu pasien serta biayaoperasional dan penelitian.
BAB IV
STRUKTUR, BESARNYA TARIF RETRIBUSI DAN
WILAYAH PEMUNGUTAN
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi di golongan berdasarkan jenispeiayanan kesehatan :a. Peiayanan kesehatan tingkat dasar;b. Peiayanan kesehatan tingkat lanjutan.
(2) Struktur dan besarnya tarif peiayanan kesehatan dasar Puskesmas,Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling ditetapkan sebagaiberikut:
NO JENIS PELAYANANTARIF
(Rp)1. Rawat Jalan/Rawat Inap :
a. Rawat inap perhari (ruangan) 20.000
b. Rawat inap bayi perhari (Post Patrtum 17.000
c. Visite dokter perhari 15.000
d. Jasa Paramedis perhari/Pasien 5.000
2. Tindakan Medis":
a. Tindakan medis pada jam kerja :- Tindakan heacting/satu jahitan , 5.000
- Angkat jahitan 2.000
- Insisi Abses 35.000
- Serkumsisi/Khitan 100.000
- Tindik daun telinga 15.000
- Insisi hordeolum luar 30.000i - insisi hordeolum Dalam 35.000
i
- Jasa penyuntikan ATS (Tidak termasukserum ATS)
10.000
- Explorasi luka 10.000
- Atheroma/lipoma- Extraksi benda asing pada THT
100.000
25.000
- Elektro Kardiogram 30.000
- Ultra sono grafi 40.000
- Konsultasi dokter spesialis 25.000
- Konsultasi dokter umum 10.000
- Suntikan anti Rabiaes persuntikan (Kuur) 10.000
-Tindakan injeksi (Ruangan BP Umum)- Pemasangan infus set dan abocath
2.000
20.000
- Pemberian 02 pada 1 jam pertamaselanjutnya Rp. 5.000/jam
10.000
- Suntikan TT Caten 10.000
- Pemberian obat dengan antibiotik untuk 3 hah 10.000
- Pemberian obat tanpa antibiotik untuk 3 hah 5.000
b. Tindakan medis pada luar jam kerja :
JL
] - Tindakan heacting/salu jahitan~ j - Angkat jahitan
7.500
i 5.000] - Insisi Abs£s i 40.000
- Serkumsisi/Khitan 150.000
-Tihdik daun telinga- insisi hordeolum luar
I 17.500| 35.000
- Insisi hordeolum Dalam ! 40.000- Jasa penyuntikan ATS (Tidak termasuk
serum ATS)15.000
- Explorasi luka 15.000
- Atheroma/lipoma 150.000
- Extraksi benda asing pada T!-iT 30.000- Elektro Kardiogram 35.000
t" 45.000- Uitra sono grafi- Konsultasi dokter spesialis 30.000
- Konsultasi dokter umum 15.000
- Suntikan anti Rabiaes persuntikan (Kuur) 15.000
-Tindakan injeksi (Ruangan BP Umum) 5.000
- Pemasangan infus set dan abocath 25.000
- Pemberian 02 pada 1 jam pertamaselanjutnya Rp. 5.000/jam
15.000
i - Suntikan TT Caten
- Pemberian obat dengan antibiotik untuk 3 hari15.000
15.000
T"- Pemberian obat tanpa antibiotik untuk 3 hari 7.500
Tindakan Medik1<IA :
a. Tindakan medik K!A pada jam kerja :- Kuretase 100.000
j i - Vaccum ekstraksi 450.000ii - Pertolongan persalinan norma!
(a) Dokter spesialis 450.000(b) Dokter Umum 400.000(c) Bidan 350.000
- Pertolongan persalinan dengan tindakan 500.000
- ANC dengan pemeriksaan USG 40.000
- Tindakan ringan kebidanan 10.000- Pil KB 4.000
- Suntikan KB 1 bulan 20.000- Suntikan KB 3 bulan 15.000
- Pemasanagan IUD (tidak termasuk IUD) 50.000
- Pencabutan IUD 50.000
- kontrol fUD 15.000- Pemasangan inpiant 100.000
- Pencabutan inpiant 50.000
- Kontrol Hacting 5.000
- ANC dengan Pemeriksaan DJJ (Dopier) 15.000
b. Tindakan medik KIA Luar jam keija :- Kuretase 200.000
i - Cholinesterase darah per orangii (a) Reagen Bromo Thymol Blue (BTBJ 38.000
1i
(b) Reagen Acetyl Choline perchorale 21.000
- Bakteri air minum
(a) Coliform 50.000
50.000
""50.000"
(b) Ciltinja- Bakteri air
(a) Coliform(b) Ciltinja 50.000
(c) Angka kuman 65.000
- Kimia air minum
(a) Besi (Fe) 20.000
(b) Florida (F)(c) Kesadahan (CaCG 3)
20.000
i15.000
/
(d) Mangan (Mn) 15.000
(e) Nitrit (N02) 20.000
(f) PH 10.000
(g) Kadmium (Cd) 10.000
(h) Nitrat (NO 3) 34.000
(i) Kromium Valensi 6 (Cro) 10.000
(j) Klorida ( CI) 10.000
(k) Raksa (Hg) 10.000
(I) Arsen (As) 40.000
(m) Seng (Zn) 25.000
(n) Sianida 15.000
(o) Sulfat (S04) 8.000
(p) Sulfida (sebagai H2S) 20.000
(q) Tembaga (Cu) 25.000
(r) Timbal (Pb) 25.000
(s) Aluminium (Al) 25.000
(t)Amonia(NH3) 10.000
(u) Bau 5.000
(v) Kekeruhan(w) Rasa
5.000
5.000
"Tobb
Illoooo_1
(x) Warna(y) Jumlah zat padat terlarut (TDS)
- Pemeriksaan kualitas udara parameter Sox(a) Sox Tube-'* 250.000
1(b) Blanko 5.000
- Pemeriksaankualitas udara parameter Nox250.000(a) Sox Tube
(b) Blanko 5.000
"~3oaood~6.000
- Pemeriksaankualitas udara parameter NH3(a) NH3 Tube(b) Blanko
- Pemeriksaankualitas udara parameter Co(a) Co Tube 300.000
(b) Blanko 6.000
- Makanan
(a) Angka kuman(b) Coli
80.000
52.000
(c) Media transport 19.500
26.000
- Pusatalat makan
(a) Safmoncla
(b) Shigella- Pusatdubur penjabah makanan
(a) Salmonela
(b) Shigella
26.000_
26.0"b0~26.000_
10. Pemeriksaan Kesehatan Mata
a. Pemeriksaan buta warna 5.000
b. Pemeriksaan Refraksi 10.000
c. Pemeriksaan Tonometri 15.000
ll
_>
Wiiayall PemungutanPasal 3
Retribusi Peiayanan Kesehatan dipungut diwilayah tempat peiayanankesehatan diberikan.
Prsa! 10
Dengan nama retribusi peiayanan kesehatan rumah sakit daerah dipungutsebagai pembayaran atas peiayanan fasilitas yang digunakan.
Pasal 11
Objek retribusi peiayanan kesehatan adalah setiap peiayanan yangmengunakan jasa dan fasilitas kesehatan rumah sakit daerah.
Pasai 12
Subjek retribusi peiayanan kesehatan rumah sakit daerah adalah setiaporang atau badan yang mengunakan atau menikmati peiayanankesehatan.
Golongan retribusi pelayalian kesehatan Rumah Sakit Daerah termasukjenis retribusi jasa umum.
Pasal 14
Cara mengukur tingkat pengunaan jasa dihitung berdasarkan jumlahpeiayanan dan fasilitas kesehatan yang diberikan.
Pasa! 15
Prinsip dan sasaran dalam menetapkan tarif retribusi didasarkan padakebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa,kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Pasal 15
Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut :
NO
."ARIF TINDAKAN POS..I KLINIK
Jenis Komponen Tarif
Peiayanan Jasa Sarana (Rp) j Jasa Peiayanan (Rp)
Tnjsktie 3,000 I 2.357
JUMLAH
"iRp) '"'5,357""
J^
'1
NO
TARIF DARURAT MEDIK PADA INSTALASI GAWAT DARURVT YANGMEMERLUKAN TINDAKAN MEDIK TERAP! :
Jenis Peiayanan
Tindakan Medis
RinganTindakan Medis
SedartgTindakan Medis Berat
Komponen Iarif
Jasa Sarana (Rp) j Jasa Peiayanan (Rp)Waqq' i ""14J520' """
61,600 48,400
154,000 121,000
TARIF TINDAKAN MEDIS POLIKLINIK SPESIALIS BEDAH
JUMLAH
(Rp)$3,000
110,000
275,000
NO Jenis PeiayananKomponen Tarif JUMLAH
Jasa Sarana (Rp) Jasa Peiayanan (Rp) (Rp)
1 Tindakan Medis Ringan 18,480 14,520 33,000
2 Tindakan Medis Sedang 61,600 48,400 110,000
3 Tindakan Medis Berat 154,000 121,000 275,000
TARIF PEMERIKSAAN RUTIN POLIKLINIK SPESIALIS MATA :
NO Jenis PeiayananKomponen Tarif JUMLAH
Jasa Sarana (Rp) Jasa Peiayanan (Rp)
3,520
3,520
(Rp)
1 Tonometri 4^80 8,000
2 Visus 4,480 8,000
3~^ Refraksi 4,480 3,520 8,000
4 Refraktometri 5,600 4,400
4,400
10,000
5 Keratometri 5,600 10,000
6 USG + Biometri 19,600 15,400 35,000
7 Funduskopi 11,200 8.800 20,000
8 Pemeriksaan Buta warna 8,400
5,600
6,600 15,000
9 GV4,400 10,000
.10 Anel test . 5,600 4,400 10,000
11 Ofthalmoskop Indirect 14,000 11,000 25,000
12 Gonioskopi 11,200 8,800 20,000
13 Biomikroskopi/Slitlarnp 8,400
28,666"
6,600
22,000
15,000
50,00014 Pemeriksaan
Strabismus
TARIF TINDAKAN MEDIS POLIKLINIK SPESIALIS MATA
_ -
' Komponen Tarif JUMLAH
NO Jenis PeiayananJasa Sarana (Rp) Jasa Peiayanan (Rp) (Rp)
1 Tindakan Bedah Ringan
a Korpus Alineum 11,200 8,800 20,000
b Lithiasis 11,200 ! 8,800 20,000
c Spu'l / Irigasi 11,200 8,800
8,800
20,000
d Epilasi 11,200 20,000
e Swab 8,400 i 6,600 15,000
13
I
•
NO
Tindakan Bedah Sedang
Excholeasi Hordeolum
Excholeasi Khalazion
Ekstirpasi Pterigium
Ekstirpasi Granuloma
Ekstirpasi KisteKonjungtiva
Toilet Luka
Tindakan Bedah Besar
Autograf Konjungtiva
Ekstirpasi Nevus
Repair Kornea
Repair Palpebra
Injeksi Subkonjungtiva
Injeksi Intravitreai AB
Aspirasi Pus
Aspirasi Hifema
Rekonstrtiksi Avulsi
KanaHs Lakrimalis
Rekonstruksi Palpebra
Trabekulektomi
ECCE (Ekstrasi Katarak)Eviserasi
Enukleasi
Eksenterasi
Graft Amnion
Flap Konjungtiva
•Koreksi Strabismus
Koreksi Ptosis
Orbitotomi
Iridektomi
Biopsi Eksisi/lncisi
fnjeksf fntrakamera(COA)
196,000
196,000
448,000
196,000
"I96j3bb
112,000
1,120,000
840,000
TTT20T0C01,120,000
""840,000""952,000
"560,000"~"&4b7bob""1,120,000
1,120,000
T,4bo","boo1,680,000
'lJ-20X)001,120,000
Ti20j36o""lTl20^000^1,120,000
1,120,000
1,120,000
1,400,000
1,120.000
952,000
840,000'
154,000
154^000352,"666~
"T54~000~"15400b"
83.000
880,000
660,000"880,000
880,000
660,000
748,000
"440,000"660,000
880,000
"88rXorjb"~i"iooTo6o
"1,320,000'880^000'
~880,000~T8"b7bbo"""880,000
880,000 ~~¥8omd~~880,000
1,100,000
880,000
748,000
660,000
TARIF TINDAKAN MEDIS POLIKLINIK SPESIALIS THT
Jenis Peiayanan
Pemeriksaan rutin/
konsultasi medis
Ekstraksi benda asingdim hidung &telinga
Serurien (Spooling)
Spooling sinus (sedctcairan dalam telinga)
Tindakan medis THT
ringan/kecil lainnya
_Komponen ir.iif
Jasa Sarana (Rp) I Jasa Peiayanan (Rp)
_1_5,400
9^24rj
12,320
9,240
9,240
1.2,100
7,260
9,680
7,260
7,260
350,000
35omo~
800,000
350,000
350,000
200,000
2,000,000
1,500,000
2,000,000
2,000,000
1,500,000
1,700,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,000,000
27500,0003,000,000
"2~000,0002,000,000
2,000,000
2,000,000
2,000,000
2,000,000
2,000,000
2,500,000
2,000,000
1,700,000
1,500,000
JUMLAH
(Rp)
27,500
16,500
22,000
16,500
16,500
7
Tindakan medis THT
sedang lainnya27,720 21,780 49,500
TARIF TINDAKAN MEDIS POLIKLINIK SPESIALIS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
NO Jenis PeiayananKompo nen Tarif
Jasa Peiayanan (Rp)
JUMLAH
Jasa Sarana (Rp) (Rp)1 ANC oleh Bidan 9.240 ! 7,260
Retribusi yang terhutang dipungut diwilayah daerah Kota Pagar Alam dandiluar wilayah Kota Pagar Alam
Pasal 18
Dengan nama Retribusi Peiayanan Persampahan/Kebersihan dipungut v.-Retribusi atas volume sampah yang dibuang ke Tempat PembuanganSementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
31
1
Pasal 19
(DObjek Retribusi Peiayanan Persampahan/Kebersihan adalahpt^lntl r?erTP^^°rS^n yan9 "iselenggarakar, olehPemerintah Daerah meliputi:a. Pengambilan/pengumpulan sampah dari surnbernya ke lokasi
pembuangan sampah; "b. Pengangkutan sampah dari surnbernya dan/atau lokasi
cPaelbuhanJan sementara ke (okas, pembuangan/pemasnahan akhirsampan; dan
c. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
(2>Dikecualikan dari Objek Retribusi Peiayanan Persampahan /Kebersihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 ayat 1(satu) adalahpeiayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah sol, dantempat umum lainnya. d ' aan
Pasal 20
Dr^di^trhbHSi Peiayanan Persampahan/Kebersihan adalah orangSari^,^ memPer°!eh PS,ayanan P-mpahan/kebersihan9
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan ataskelas, tempat, luas bangunan, dan frekuensi.
Pasal23
(1)Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umumdrtetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yangbersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan danefektivitas pengendalian atas layanan tersebut;
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada Pasa! 23 ayat (1) meliputi biavaoperasional dan pemeliharaan, biaya bunga, dan biaya modal
(3)n^ZZ,,hal- p6netapfn far/f sepenuhnya memperhatikan biayapenyediaan jasa, penetapan tarif hanya untuk menutup sebagian biayaPasal 24
(1)Pnnsip dan sasaran daiam penetapan besarnya tarif Retribusi jasalayak3 " P8da tUJUan Untuk memP^o!eh keuntungan yang
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahkeuntungan yang diperoleh apabila peiayanan jasa usaha tersebutdilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar;
32
i
Pasal 25
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Perumahan :
a. Perumahan Kelas A/Kelas IJalan Protokol sebesar
b. Perumahan Kelas B/Kelas IIdan ill Jalan Protokol sebesar
c. Perumahan Kelas C/Kelas IVJalan Penghubung sebesar
(2) Pedagang Komersial:
Rp 5.000/bln;
Rp 4.000/bln;
Rp 3.000/bln;
a. Kios Kategori I sebesarb. Kios Kategori II sebesarc. Los sebesard.Toko Swalayan, Ruko, dan
Grosir/unit sebesare. Pasar buah sebesarf. Kios Darurat/Sementara :
Pangan, sayuran, alat-alatrumah tangga, alat tulis, (Makanan-makanan sejenis lainnya Rp 1.000/hr p*n;
g.Pelataran Pasar dan Badan Jalan :Sayur-mayur, Kelontong,Mainan anak-anak dan sejenis Rp 1000/hr pkn;
h^rn,fs9in9'ayampoto^'StS^r" ,RP»pkn;j Kreta sorong, meja, dan sejenis
makanan/minuman Rp 1.000/hr pkn.
(3) Hotel/ Losmen :a Hotel Berbintang Rp 150.000/bln;b Hotel Melati Rp 50.000/bln;c. Losmen Rp 30.000/bln.
(4) Rumah Makan/Restoran/Warung:a Rumah makan/Restoran Rp 15.000/bln;b.Warung/Kedai Nasi Rp 10.000/bln.
(5) perusahaan/Pabrik/lndustri:a Luas 0 s.d. 5.000 m2 Rp 100.000,/bln;h Luas 5 000 m2 s.d. 15.000 m2 Rp 150.000/bln;c Luas 15 000 m2 s.d. 25.000 m2 Rp 200.000/bln;d Luas 25.000 m2 s.d. ke atas Rp 300.000/bln;e.Penggilingan Padi Rp 30.000/bln.
(6, Usaha Tontonan Hiburan/Rekiame/Rekreasi dan-TTU:a Bioskop/Tontonan Hiburan Rp 25.000/binb Billyard Rp 20.000/blnc. Salon Kecantikan Rp 5.000/bln;
Rp. 7.500/bln;Rp. 5.000/bln;Rp. 4.000/bln;
Rp15.000/bln;Rp 1.000/hrpkn;
33
y
d. Terminal bus Rp 5.000/bln.
(7) Usaha Bangunan dan Tempat Usaha Lain:a. Bengkel Mobil/Show Room Rp 15.000/bln;b.Bengkel Sepeda Motor Rp 10.000/bln;c. Gudang Rp 15.000/bln;d.Garasi/ParkirMPU, Bus, Truk Rp 10.000/bln.
(8) Perkantoran:a. Pemerintah Rp 20.000/bln;b. Non pemerintah/swasta Rp 25.000/bln.
(9) Rumah Sakit:a. Rumah Sakit Pemerintah Rp 300.000/bln;b. Rumah Sakit Swasta Rp 300.000/bln;c. Balai Pengobatan Rp 20.000/bln.
(10) Besarnya tarif Retribusi peiayanan persampahan/Kebersihan khususmembuang secara langsung ke TPA selain dari Transfer Depo TPSdan Pasar sebesar Rp 10.000/trip.
Pasal 26
Retribusi peiayanan persampahan/kebersihan yang terhutanq dipunautdiwilayah daerah Kota Pagar Alafri.
Pasal 27
Dengan nama Retribusi Peiayanan Pemakaman dan Penguburan Mayat. ^
Pasal 28
(1) Objek Retribusi Peiayanan Pemakaman dan Pengabuan Mavat adalah •a. Peiayanan Penguburan/Pemakaman termasuk penggalian dan
pengurukan, pembakaran/pengabuan mayat;b. Sewa tempat pemakaman atau pembakaran/pengabuan mayat
yang dimiliki atau dikelola Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari Objek Retnbusi Peiayanan Pemakaman danPengabuan Mayat sebagaimana dimaksud pada pasal 27 ayat (1)nuruf a dan b adalah apabila ditemukan mayat yang tidak dikenal.
Pasal 29
Subjek Retribusi Peiayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat adalahsetiap orang yang meninggal yang memperoleh peiayananpemakaman/pengabuan termasuk pengalian dan pengurukanpembakaran dan pengabuan mayat dan sewa tempat pemakaman ataupembakaran/pengabuan yang dimilki atau dikelola Pemerintah Daerah.
PasaJ 30
Golongan Retribusi Peiayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayattermasuk jenis retribusi jasa umum.
34
_Q_«_
Pasal 31
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah berdasarkan atas fasilitasyang digunakan.
Pasal 32
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Mobil Jenazah :a. Dalam Kota sebesar rp 100.000 / satu kali pakai-b. Luar Kota dalam provinsi sebesar Rp 200.000/haric. Luar kota luar provinsi sebesar Rp 300.000/hari
(2) Sewa tanah tempat pemakaman atau pembakaran/pengabuan sebesarRp 25.000 untuk jangka lima tahun.
Pasal 33
Dengan nama Retribusi Peiayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dipunqutRetribusi atas peiayanan parkir di tepi jalan umum.
Pasal 34
Objek Retribusi Peiayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaanpeiayanan parkir di tepi jalarr umum yang ditentukan oleh PemerintahDaerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 35
Subjek Retribusi Peiayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah orangpribadi atau Badan yang memperoleh peiayanan parkir di tepi jalan umum.
Pasal 36
Golongan Retribusi Peiayanan Parkir di Tepi Jalan Umum termasuk JenisRetribusi Jasa Umum.
Pasal 37
Cara mengkur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkanklasifikasi jalan, jenis kendaraan, dan waktu penggunaan.
Pasal 38
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
a. Kendaraan bermotor roda 2 (dua) Rp 500 /sekali parkirb. Kendaraan bermotor roda 3 (tiga) Rp 750 /sekali parkirc. Kendaraan bermotor roda 4 (empat) Rp 1.000 /sekali parkird. Kendaraan bermotor jenis mobil barang/bis dan truk ukuran besar roda
6 (enam) Rp 2.000 /sekali parkire. Kendaraan bermotor jenis mobil bus ukuran besar atau truk atau mobil
tangki 10 (sepuluh) roda ke atas Rp 3.000 /sekali parkir.
35
Pasal 39
Dengan nama retribusi peiayanan pasar dipungut Retribusi atas peiayananpasar.
Pasal 40
(1) Objek retribusi peiayanan pasar adalah penyediaan peiayanan fasilitaspasar tradisional/sederhana, berupa pelataran, los dan kios yangdikeloia Pemerintah Daerah termasuk yang disediakan untukpedagang;
(2) Dikecualikan oari objek retribusi peiayanan pasar sebagaimanadimaksud pada pasal 39 ayat (1) adalah peiayanan pasar yanq dikelolaoleh BUMN, BUMD dan pihak Swasta.
Pasal41
Subjek retribusi peiayanan pasar adalah orang pribadi atau orang yangmemperoleh peiayanan penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhanaberupa pelataran, los dan kios dari Pemerintah Daerah.
Pasal 42
Golongan retribusi peiayanan-pasar termasuk jenis retribusi jasa umum.
Pasal 43
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atasjenis yang dijual dan luas bangunan.
Pasal 44
Struktur dan besarnya tarif retribusi
(1)Penyewa yang menepati kios, los wajib mempunyai kartu haksewa/pakai yang dikeluarkan oleh kepala dinas pendapatanpengelolaan dan aset daerah dikenakan biaya sebesar:a- Los RP. 12.000/m2;b. Kios kategori I Rp. 10.000/m2;c. Kios kategori II Rp. 9.000/m2; '
(2) Pedagang komersil :a. Pasar buah
b. Kios darurat/sementarn.Pangan, sayuran, alat iulis rumrJitangga, makanan dan sejenisnya
c. Pelataran pasar dan badan jalan .Sayunhayur, T\etorrfC7iy m'ainananak-anak dan sejenisnya
d. Pedang daging, ayam potong,ikan dan sejenis lainnya
e. Pedagang rokok, jamu di tepi jalanumum/kaki lima dan sejenisnya
f. Kereta sorong, meja dan sejenisnya
Rp.2.000/hari pkn
Rp. 1.500 /hari pkn
Rp. 1.000 /hari pkn
Rp.l.OOO./hanpkn
Rp.1.000./hari pknRp 500/hari pkn
36
(3) Pemakaian fasilitas kamar mand'/WC dalam lokasi pasar sebagaiberikut:
a. Mandi Rp. 1.500/hari pknb. Buang Air besar Rp. 1.000/hari pknc. Buang Air kecil Rp. 500/hari pkn
Pasai 45
Dengan nama retribusi pengujian kendaraan bermotor dipungut Retribusisebagai pembayaran atas peiayanan pengujian kendaraan bermotor.
Pasal 46
Objek retribusi pengujian kendaraan bermotor meliputi mobil bus, mobilpenumpang, mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandeng dan keretatempelan.
Pasa! 47
Subjek retribusi pengujian kendaraan bermotor adalah orang pribadi ataubadan. hukum yang memperoleh peiayanan pengujian kendaraanbermotor.
Pasal 48
Golongan retribusi pengujian .kendaraan bermotor termasuk jenis retribusijasa umum.
Pasai 49
Cara mengukur tingkat peng'unaan jasa adalah diukur berdasarkan jeniskendaraan.
Pasal 50
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Mobil penumpang Rp. 36.000,-
Mobil bus :
a. J'umlah tempat duduk 12 orang s/d 27 orang Rp. 46.000,-b. Jumlah tempat duduk lebih dari 27 orang Rp. 54.000,-
Mobil Barang dan Kendaraan Khususa. JBB s/d 4000 Kgb. JBB 4001 s/d 8000 Kgc. JBB lebih dari 8000 Kg
Kereta gandengan/ tempelan
Pasal 51
Rp. 43.000,-Rp. 43.000,-Rp. 60.000,-
Rp. 43.000,-
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta dipungut Retribusiatas frekuensi peiayanan penggantian cetak peta.
37
\s'
... pasrl52
Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyedian petayang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Pasai 53
Subjek Retribusi Penggatian Biaya Cetak Peta adalah orang pribadi atauBadan yang memperoleh peiayanan penggantian cetak peta dariPemerintah Daerah.
Pasal 54
Golongan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta termasuk JenisRetribusi Jasa Umum
Pasal55
Cara mengkur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atasjumlah dan volume penggantian cetak peta.
Pasal 56
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Cetak Peta- Ukuran AO (1 x1,2M)"- Ukuran A1 (1 x 0,6 M)- Ukuran A2 (0,5 x 0,5 M)- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M)- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M)
(2) Proses Digitasi Peta- Ukuran peta topografi I rupa bumi Rp. 400.000/File
(60 x 60 cm) minimal 5 layer- Tambahan per layer Rp. 50.000/ file- Editing peta yang sudah ada Rp. 50.000/file
(3) Copy Data Digital Peta Dasar- Peta kota, skala 1 ; 100.000 Rp. 350.000/keping
Atau peta 1 : 50.000 atauPeta 1 : 25.000 (CD ROM)
-Peta skala 1 : 10.000
Atau 1 : 5000 (CD ROM)- Peta tematik dan turunan (CD ROM) Rp. 150.000/keping
Rp. 200.000/keping
Pasal 57
Dengan nama Retribusi penyediaan dan / atau penyedotan kakus dipungutretribusi peiayanan dan/ atau penyedotan kakus.
Pass! 58
Obyek retribusi penyediaan dan / atau penyedotan kakus adalahpeiayanan penyediaan dan atau penyedotan kakus rumah tangga,
38
V/"
perkantoran dan industri yang disediakan, dimiliki dan atau dikelola secarakhusus oleh Pemerintah Daerah
Pasal 59
Subyek retribusi penyediaan dan / atau penyedotan kakus adalah orangpribadi atau Badan baik swasta atau pemerintah yang memperolehpeiayanan penyediaan dan / atau penyedotan kakus.
Pasal 60
Golongan. Retribus|_Pelayanan dan / atau penyedotan kakus termasukjenis Retribusi Jasa Umum.
Ppsnl 61
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan jeniskegiatan / usaha, volume dan satuan.
Pasal 62
Struktur dan besarnya tarif retribusi
NO URAIAN
Peiayanan penyediaan da'n/atau penyedotan
kakus
ia. Volume kakus lebih kecil atau s.d 4 m3 j Rp. 300.000,-
b. Volume kakus lebih dari 4 m3 s.d 8 m3 Rp. 450.000,-
c. Volume kakus 6m3 s.d 12m3 j Rp. 600.000,-
Pasal 63
TARIF
Dengan nama Retribusi Peiayanan [era / Tera Ulang dipungut Retribusisebagai pembayaran atas peiayanan jasa tera kalibrasi atas alat ukur, alattakar, alat timbang dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus.
Pa S3! 64
Objek retribusi peiayanan tera / tera ulang adalah jasa tera / tera ulang,jasa kalibrasi dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus.
Pasai 65
Subjek retribusi peiayanan tera / tera ulang adalah setiap orang ataubadan yang memiliki, memakai dan mengussa: alat ukur, alat takar, alat.timbang dan pengujuian barang dalam keadaan terbungkus.
39
V
Pasai 66
Golongan retribusi peiayanan tera / I;.•;".'.< ulaiumum.
Far;:.I ';;•/
vjrmasuk jenis retribusi jasc
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan jenisdan frekwensi pemberian. jasa peiayanan dan pembinaan, tingkatkesulitan, karakteristik, jenis, kapasitas UTTP/GOKT, lamanya waktu danperalatan yang digunakan.
D~ :
Struktur dan besarnya tariT fU'Lribusi
Iruktur dan besarnya tarif retribusi Peiayanan Tera / Tera Uiaruj adalah sebagai berikut :
Jenis UTTP dan BP-KT
2
UTTP :
UKURAN PANJANG
a. Sampai dengan 2m:1) Meter dengan pegangan2) Meter meja dari bahan logam3) Meter saku baja4) Salibukur5) Gautge block6) Micrometer7) Jsngka sorong
b. Lebih dari 2 m sampai dengan 10 m :1)Tongkatduga2) Meter saku baja3) Bahan ukur kundang, Depth tape4) Alat ukur tinggi orang5) Komparator
c. Lebih dari 10 m, biaya pada huruf b aiKjka inidi tarn bah untuk setiap 10 m atau bagiannya, atas :1) Bahan ukur kundang, Depth tape2) Komparator
UKURAN PANJANG
(COUNTER METER)DENGAN ALAT "UNG
ALAT UKUR PERMUKAAN CAIRAN (LEVEL GAUGE)a. Mekanik
b. Elektronik
TAKARAN (BASAK/KERING) :a. Sampai dengan 2 Lb. Lebih dari 2 L sampai 25 Lc. Lebih dari 25 L
sSatuan
Ekiah/Th)
Tarif
4
(Rp)
buah 2.500
buah 4.000
buah 2.500
buah 7.000
buah 8.500
buah 10.000
buah 10.000
buah 8.500
buah 4.000
Buah 8.500
buah 8.500
buah 35.000
buah 8.500
Buah 50.000
buah 20.000
buah 150.000
buah 250.000
buah 2.500
buah 5.000
buah 10.000
40
y
7**
TANGKI UKUR TETAP:a. Bentuk silinder tegak :
1) Sampai dengan 500 kL2) Lebih dari500 kL dihitung sbb :
a) 500 kL pertamab) Selebihnya dari 500 kl sampai dencjan 1.000
kL, setiap kLc) Selebihnya dari 1.000 kl sampai dcnqan
2.000 kL, setiap kLj d) Selebihnya dari 2000 kf sampai denganj 10.000, setiap kL! e) Selebihnya dari 10.000 kl sampai dengan
20.000 kL, setiap klf) Selebihnya dari 20.000 kL, sotiap ki
b. Bentuk Silinder datar:1) Sampai dengan 500 kL2) Lebih dari 500 kl dihitung sbb :
a) 500 kL pertamab) Selebihnya dari 500 kL samord c ,a^ (
1.000 kL, setiap kLc) Selebihnya dari 1.000 kL s?-mp.->. •.•in.ogrn
2.000 kL, setiap kLd) Selebihnya dari 2.000 kL samp-i .^van
10.000 kL, setiap kLe) Selebihnya dari 10.000 kL sampai '-^nonn
20.000 kL, setiap kLf) Selebihnya dari 20.000 kL^etiap ;;
Bagian-bagian dari kL, dihitung satu kL
c. Bentuk bola dan speroidal:1) Sampai dengan 500 kL2) Lebih dari 500 kL dihitung sbb
a) 500 kL pertamab) Selebihnya dari 500 ki. -amoai
1.000 kL, setiap kLi c i a
Bagian-bagian dari kL, dihitung satU t'.L
TANGKI UKUR GERAK :a. Tangki ukur mobil dan tangki ukur Wagon :
1) Kapasitas sampai dengan 5 kL2) Lebih dari 5 kL, dihitung sbb :
a) 5 kL pertamab) Selebihnya dari 5 kL, Setiap kL
Bagian-bagian dari kL, d-'hitung satu kL
b. Tangki ukurTongkang dan Tangki ukur pindah daitangki ukur apung dan kapal:1) Kapasitas sampai dengan 50 kL2) Lebih dari 50 kL dihitung Sbb :
a) 50 fcL. Pertama
b) Selebihnya dari 50 kL, sampai d •kL setiap kL
c) Selebihnya dari 75 kL, sampai donkL, setiap kl
d) Selebihnya dari 100 ki, sampai250 kL, setiap kL
buah 400.000
buah 400.000
buah 1.000
buah 500
buah 150
buah 100buah 75
buah •'300.000
buah soo.ooo
buah 500
buah 250
buah 150
buah 100buah 75
buah •i. 000.000
buah 1.000.000
..•;.s ah 500
buah
buah
buah
100.000
100.000
10.000
buah 1.000.000
Kpn 75buah 1.000.000
;;an 100buah 5.000
buah 2.500<';" nqan
bu^h 1.500
41
y
7W
e) Selebihnya dari 250 kL. samr,\->i rlonqn500 kL, setiap kL
f) Selebihnya dari 500 kL, sam;1.000 kL, setiap kL
g) Selebihnya dari 1.000 kL, seti;;,Bagian-bagian dari kL, dihitimq sab
ALAT UKUR DARI GELAS :a. Labu ukur, buret dan pipetb. Geias ukur
BEJANA UKUR :a) Sampai dengan 5C Lb) Lebih dari 50 L sampai dengan 200 Lc) Lebih dari 200 L sampai dengan 500 Ld) Lebih dari 500 L sampai dengan 1.000 Ie) Lebih dari 1.000 L biaya pada huruf c
ditambah tiap 1.000 L
Bagian-bagian dari 1.000 L, dihitung 1.000
•encrii
rigkr.
9. METER TAKSI110- THERMOMETER11. DENSIMETER12. VISKOMETER
113. ALAT UKUR LUAS(14. ALAT UKUR SUDUT15. ALAT UKUR CAIRAN MINYAK :
a. Meter bahan bakar minyak : .,-"*a.1. Meter Induk :
11 Sampai dengan 25 rn3h2) Lebih dari 25 m3h dihitung sbb .
a. 25 m3h pertamaSelebihnya dari 25 r.rih sampaidengan 10C m3h setiap m'/hSelebihnya dari 100 m3/;; -ainpaidengan 500 m3h setiap m:YhSelebihnya dari GOO m3h sebpnm3/h
b.
c.
d.
Bagian-bagian dari iyinh cfihib .m3/h
a.2. Meter kerja :Untuk setiap jenis media uji
1) sampai dengan 15 m3/h 2) Lei;.ifm3h dihitung sbb,:
a) 15 m3/h pertamab) Selebihinya dari 15 m3/;
c)dengan 100 mJh setiap nrV.Selebihnva Hari jiOO snbsidengan 500 m3h setiap rn 7!
d) Selebihnya dari 500 n:bm3/h
Bagian-bagian dari m3h dihitung satu nv'/h
a.3. Pompa UkurUntuk 3etiap badan ukur
ALAT UKUR GAS :
'IO
:ijan
buah 1.000
buan 750buar 500
buah 35.000binTi 30.000
buab 35.000buah 40.000buah 60.000buah 90.000
buah 25.000
buah 20.000buah 25.000buah 25.000buah 25.000buah 25.000buah 25.000
buah •\ 50.000
buah 150.000
buah 6.000
buah 3.000buah 1.500
our.i:
buah.
buah
60.000
60.000
2.000
42
r
a. Meter Induk :
1) Sampai dengan 100 m3/h2) Lebih dari 100 m3/h dihitung sbb :
a) 100 rn3/h pertamab) Selebihnya dari 100 m3/b samp a
dengan 500 m3/h, setiap m3/hc) Selebihnya dari 500 m3/h
dengan 1.000 m3/h setiap m3/hd) Selebihnya dari 1.000 m3/h
dengan 2.000 m3/h, setiap m3/he) Selebihnya dari 2.0C0 m3/h setiap m3/h
Bagian-bagian dari m3/h dihitung satu m3/hb. Meter kerja
1) Sampai dengan 50 m3/hLebih dari 50 m3/h dihitung sebagai berikut:2)a) 50 m3/h pertamab) Selebihnya dari 50
500 m3/h, setiap m3/hc) Selebihnya dari 500
dengan 1.000 m3/h, setiap m3/hd) Selebihnya dari 1.000 m3/h
dengan 2.000 m3/h, setiap nrVhe) Selebihnya dari 2.000 m3/h setiap m3/h
Bagian-bagian dari m3h dihitung satu m3/hc. Meter gas orifice dan sejenisnya (merupakan satu
sistem/unit alat ukur)d. Periengkapan meter gas orifice (jika diuji
tersendirt), setiap alat perlengkapatie. Pompa Ukur Bahan Bakar Gas (BBG) Elpiji, untuk
setiap bahan bakar ukur.METER AIR
a. Meter induk
1) Sampai dengan 15 m3/h2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100 m3/h3) Lebih dari 100 m3/h
b. Meter kerja1) Sampai dengan 3 m3/h2) Lebih dari 3 m3/h sampai dengan 10 :n3/h3) Lebih dari 10 m3/h sampai dengan 100 m3/h4) Lebih dari 100 m3/h
METER CAIRAN MINUM SELAIN AIRa. Meter Induk
1) Sampai dengan 15 m3/h2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100 m3/h3) Lebih dari 100 m3/h
b. Meter Kerja1) Sampai dengan 15 m3/h2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100 nr(h3) Lebih dari 100 m3/h
PEMBATAS ARUS AIR
ALAT KOMPENSASI SUHU (ATC)/ TEKANAN (ATG)/KOMPENSASI LAINNYA
tn3/h
jnioai
sampai
sampai dengan
m3/h sampai
sampai
buah
buah
buah
buah
Buah
buah
Buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
Buah
buah
buah
1.000
500
50.000
150.000
150.000
500
60.000
60.000
50
30
20
15
500.000
100.000
50.000
100.000
150.000
4.000
8.000
12.000
16.000
buah 100.000
buah 145.000
buah 172.500
buah 10.000
buah 13.750
buah 55.000
Buah 12.500
Buah 100.000
43
y
buah
buah
bObooo
75b.000
bb..0OQ
ER PROVER
Sampai dengan 2.000 LLebih dari 2.000 L sampai dengan 10 000 LLebih dfari 10.000 L.
er Prover yang mempunyai 2 (dua) seksi atm-h, maka setiap seksi dihitung sebag-ii sab
ER ARUS MASSA
ir Kerjajk setiap jenis Media uji:Sampai dengan 15 kg/min.ebih dari 15 kg/min dihitung sbb :i. 15 kg/min pertama), Selebihnya dari 15 kg/min sampai ck;
100 kg/min, setiap kg/minSelebihnya dari 100 kg/min sampai du500 kg/min, setiap kg/min
I. Selebihnya dari 500 kg/min sampai de1.000 kg/min, setiap kg/min
!. Selebihnya dari 1.000 kg/min, setiap kc,/nbagian-bagian dari dari kg/min dihitungcg/m in
.'iuan 6b.000
buah 60.000
ngan
buah 2.000
ncjan
buah 1.000
ngan
buah 500
lit; buah 250
satu
T UKUR PENGISI (FILLING MACHINE)ik setiap jenis media :>ampai dengan 4 alat pengisiSelebihnya dari 4 alat pengisi, setiap.-afat pengisi
ER LISTRIKya
Aeter Induk :
) 3 (tiga) phasaI) 1 (satu) phasameter kerja kelas 2 :) 3 (tiga) phasa) 1 (satu) phasaAeter kerja kelas 1, kelas 0,5 :) 3 (tiga) phasa
I) 1 (satu) phasa
P WATCH
ER PARKIR
\K TIMBANGAN
Ketelitian sedang dan biasa (kelas M2 dan1) Sampai dengan 1 kg2) Lebih dari 1 kg sampai dengan 5 kg3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kgKetelitian haius (kelas F2 dan Ml)1) Sampai dengan 1 kg2) Lebih dari 1 kg sampai dengan 5 kg3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kg
Meter kWh/meter energi iistril
Ketelitian khusus (kelas E2 dan F1)1) Sampai dengan 1 kg2) Lebih dari 1kg sampai dengan 5 kg3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kg
'.'I v>
Buah
Buah
100.000
25.000
buah 92.500
buah 28.500
buah 7.300
buah 2.500
buah 12.000
buah 3.400
buah 10.000
buah 20.000
buah 600
buah 1.500
buah 2.500
buah 2.500
buah 5.000
buah 12.500
buah 20.000
buah 35.000
buah 50.000
^L
TIMBANGAN
a. Sampai dengan 3.000 kg1) Ketelitian sedang dan biasa (kelas ill dan iV)
a)b)c)d)e)
f)
Sampai dengan 25 kgLebih dari 25 kg sampai dengan 30 kgLebih dari 50 kg sampai dengan 1b0 kgLebih dari 150 kg sampai dengan 500 kgLebih dari 500 kg sampai dengan 1. COO kgLebifc dari I.^^O-k-g-^mp-i dengan 3. 000 kg
2) Ketelitian haius (kelas If)
a)b)c)d)e)
Sampai dengan 1 kgLebih dari 1 kg sampai dengan 25 kgLebih dari 25 kg sampai dengan 100 kgLebih dari 100 kg sampai dengan 1.000 k:jLebih dari 1.000 kg sampai dengan 3.000kg/Proving ring
3) ketelitian khusus (kelas I)b. Lebih dari 3.000 kg
1) Ketelitian sedang dan biasa, setiap ton2) Ketelitian khusus dan halus, setiap Ion
c. Timbangan ban berjalanSampai dengan 100 ton/hLebih dri 100 ton/h sampai dengan 500 ton/hLebih dari 500 ton/h
d. Timbangan dengan dua skala (Wiultirange) 2 atau lebih,dan dengan sebuah alat penunjukj^ang penunjukkannyadapat diprogram untuk penggunsTan setiap skalatimbang, biaya, pengujian, peneraan atau peneraulangnya di hitung sesuai dengan jumlah lantaitimbangan dan kapasitas masing-masing serta menuruttarif pada angka 29 a, b dan c.
e. Dead weight Testing Machine1) Sampai dengan 100 kg/cm22) Lebih dari 100 kg/cm23) Lebih dari 1.000 kg/cm'
:. Alat Ukur Tekanan Darah
). Manometer Minyak1) Sampai dengan 100 kg/cm22) Lebih dari 100 kg/cm2 sampai dengan i.000 kg/cm23) Lebih dari 1.000 kg/cm2
i. Pressure Calibrator
sampai dengan 1.000 kg/cm.2
Pressure Recorder
a)b)c) Lebih dari 1.000 kg/cm'
>ENCAP KARTU (Printer Recorder) OTOWtATSSRETER KADAR AIR dihitung berdasarkan komoditi :l Untuk biji-bijian tidak mengandung minyak, setiap
komoditi
i. Untuk biji-bijian mengandung minyak, kapas dan tekstil,setiap komoditi
. Untuk kayu dan komoditi lain, setiap komoditiielaiii UTTP tersebut pada angka 1sampai dengan 31, atauenda/barang bukan UTTP yang atas permintaan untukiukurf ditakar, ditimbang, setiap jam dan bagian dari jam
Sampai dengan 100 kg/cmLebih dari 100 kg/cm2 sampai dengan 1.000 kg/cm2
,2
buah 6.000
buah 8.000
buah 10.000
buah 15.000
buah 50.000
buah 100. 000
buah 50.000
buah 75.000
buah 100.000
buah 150.000
buah 200.000
buah 400.000
buah 10.000
buah 20.000
buah 500.000buah 750.000
buah 1.000.000
buah 15.000
buah 25.000
buah 35.000
buah 20.000
buah 25.000
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
35.000
40.000
60.000
25.000
35.000
55.000
25.000
45
7
litung 1jamTRIBUSI BARANG DALAM KEAD4,AN TERBUNGKl.\KANAN, SEMEN, AIR MINUMSampai dengan 1 kgLebih dari 1 kg sampai dengan 5 kgLebih dari 5 kg sampai dengan 20 kgLebih dari 20 kg sampai dengan 50 kgLebih dari 50 kg sampai dengan 100 kgLebih dari 100 kg
4UMAN
Sampai dengan 1 LLebih dari 1 L sampai dengan 5 LLebih dari 5 L sampai dengan 20 LLebih dari 20 L
LAIN MAKANAN DAN MIMUMANSampai dengan 1 kgLebih dari 1 kg sampai dengan 5 kgLebih dari 5 kg sampai dengan 20 kgLebih dari 20 kg sampai d.pnggn_?o kgLebih dari 50 kg sampai dengan 100 kgih dari 100 kg
c
buah 20.000buah 25.000
buah 30.000
buah 15.000
buah 40
buah 120
buah 150
buah 750buah 1.500
buah 150
buah 375
buah 450
buah 600
buah 1.200
buah 1.500
Pasal 69
Dengan nama Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan dipungutretribusi atas penyediaan fasilitas pasar Grosir dan/atau pertokoan.
Pasal 70
Masa retribusi adalah jangkauan waktu yang lamanya 3 (tiga) tahun.
Pasal 71
Objek Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokohan adalah setiappeiayanan, penyediaan fasilitas pasar yang dimiliki dan/atau yang dikelolaoleh Pemerintah.
Pasai 72
Subjek Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokohan adalah orang pribadiatau badan yang memanfaatkan fasilitas pasar yang dimiliki dan ataudikelola oleh Pemerintah.
Pasal 73
Golongan Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokohan termasuk jenisRetribusi Jasa Usaha.
46
Z
Pasa! 74
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adaiah diukur berdasarkan, atasjenis dan luas bangunan.
Pasal 75
Struktur dan besarnya tarif retribus
a. Pasar Dempo Permai Lantai Bawah :- Klasifikasi A Rp. 550.000,- IW- Klasifikasi B Rp. 450.000,- IW- Klasifikasi C Rp. 250.000,- IW- Klasifikasi D Rp. 200.000,- IW
b. Pasar Dempo Permai Lantai Atas :
- Klasifikasi A Rp. 450.000,- IW- Klasifikasi B Rp. 400.000,- IW- Klasifikasi C Rp. 250.000,- IW- Klasifikasi D Rp. 200.000,-- !W
c. Pasar Bertingkat Besemah Lantai B^wnh :
- Klasifikasi A Rp. 400-000,- IW- Klasifikasi B Rp. 250.000,- IW- Klasifikasi C Rp. 200.000,- IW
d. Pasar Bertingkat Besemah Lantai Ah:,
- Klasifikasi A Rp. 350.000, IW-- Klasifikasi B Rp. 250.000,- IW- Klasifikasi C Rp. 200.000, IW
Pasal 75
Dengan nama Retribusi Terminal dipungut Refribusi atas Jasa Peiayanan >Terminal.
Pasal 77
Objek Retribusi Terminal adalah setiap kendaraan yang masuk keterminal.
Pasa! 78
Subjek Retribusi Terminal adalah orang pribrxli atau barisn yangmendapat peiayanan terminal.
Pasa! 79
Golongan retribusi terminal termasuk jenis retribusi Jasa Usaha.
47
Pasal 80
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan besarkecil kendaraan yang parkir diterminai.
Pasal 81
Struktur dan besarnya tarif Retribusi
(1) Besarnya pungutan Retnbusi Terminal Daerah setiap kendaraan untuk satuhari masuk ditetapkan sebagai berikut:a. Mobil Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Sebesar Rp 3000 -b. Mobil Bus Antar Kota dalam Provinsi (AKDP) Sebesar Rp 2000c. Mobil Penumpang Umum (UMP) Sebesar rp 150o 'd. Sepeda Motor (Ojek) Sebesar Rp -, 000 '.e. Kendaraan tidak bermotor sebesar rp 50p '.
(2) Besarnya pungutan-pungutan Retribusi Terminal Daerah setiap kendaraanmobil barang untuk 3ekali masuk ditetapkan sebagai berikuta. Mobil Pick Up Sebesar Rp 1000 _b. Mobil Truk berat barang sampai dengan 3ton sebesar Rp 2500-
JumJah berat barang diatas 8ton sebesar Rp 3500 '-c. Mobil Kereta temple sebesar Rp 5000d. Mobil Kereta gandeng sebesar Rp5 000-e. Mobil Khusus (Box Tangki) sebesar Rp.2.500 -
Pasal82
Dengan nama Retnbusi Parkir khustTs" dipungut Retribusi atas JasaPeiayanan dan penyediaan parkir yanq khusus disediakan o|.-hPemerintah Daerah
Pasal 83
Objek Retribusi Parkir Khusus adalah setiap kendaraan yang parkir ditempat parkir khusus yang disediakan oleh Pemerintah.
Pasal 34
Subjek Retribusi Parkir Khusus adalah orang pribadi atau badan yancmemanfaatkan parkirkhusus. "'
Pasal85
Golongan retribusi Parkir Khusust^nnasuk jenis retribusi Jasa Usaha.
Pasal 86
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan be-.rkecil kendaraan yang parkir di tempat parkir khusus vano disediakan o^hPemerintah Daerah.
Pasal 87
xStruktur dan besarnya tarif Retribusi
Jenis Tempat Jenis Kendaraan Bermotor Tarif dalamParkir Rp/parkir
2.000,-Pelataran/ Sedan, jeep, minibuslingkungan Pick Up dan sejenisnya 2.000,-
Bus, Truck dan alat besar lainnya 2.500,-Sepeda Motor 1.000,-
Taman Sedan, jeep, minibus 2.000,-Pick Up dan sejenisnya 2.000,-Bus, Truck dan alat besar lainnya 2.500,-Sepeda Motor 1.000,-
Gedung Sedan, jeep, minibus 2.000,-Pick Up dan sejenisnya 2.000,-Sepeda Motor 1.000,-
Pasal88
Dengan nama Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vilia dipungutRetribusi atas peiayanan tempat penginapan/pesanggrahan/villa;
Pasa! 89
(1) Objek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vilia adalahpeiayanan tempat penginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah;
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Pemakaian Daerah sebagaimanadimaksud pada Pasa! 87 ayat (1) adalah tempatpenginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan, dimiliki, dan/ataudikelola oieh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Pasa! 90
Subjek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah orangpribadi atau Badan yang menggunakan tempat penginapan/pesanggrahan/viila milik Pemerintah Daerah.
Pasal 91
Golongan Retribusi Tempat Penginapan/PesanggarahanA/illa termasukJenis Retribusi Jasa Usaha.
Pasa! 92
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan jenis,dan tipe, dan frekuensi yang digunakan.
Pa^al 93
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
a. Klasifikasi kamaT/ruangan VIP "Rp 750.000,-+10%=Rp.825.000,-/kamar;
y
c.
b.JU."Klasifikasi kamar/ruangan ekonomi Rp 200.000,-+10%=220.00
TSfikasi kamar/ruangan standar Rp 300.000,-+10%=330.000,-kamar;
Klasifikasi ruangan pertemuan/ruangan;
Rp 600.000,-1-10%=660.00C
Pasa! 94
Dengan nama Retribusi Rumah Potong Hewan dipungut Retribusi ataspeiayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan;
Pasai S5
m Obiek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah peiayanan penyediaanfasilitas rumah potong hewan ternak termasuk peiayanan pemenKsaankesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang aisedia«an,dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah;
(2) Dikecualikan dari Objek Retribusi Rumah Potong Hewan sebagaimanadimaksud pada Pasal 93 ayat (1) adalah peiayanan penyediaanfasilitas rumah potong hewan ternak yang disediakan, dimiliki, dan/ataudikelola BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Pasal'96
Subiek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah orang pribadi atau Badanyang memperoleh peiayanan penyediaan fasilitas rumah potong newanternak dari Pemerintah Daerah.
Pasa! 97
Golongan Retribusi Rumah Potong Hewan termasuk Jenis Retribusi JasaUsaha.
Pasai 98
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adaiah diukur berdasarkan jenispeiayanan dan jumlah ternak yang akan dipotong
: Pasai S9
(1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
J2)
Jenis hewan I Jenis hewanper hari, per per hari, persekali sekalipotong/per potong/persampel/ perekor
Rp 2.500,-.Rpjjjoq,-Rp 2.500,--Rp 1.000,-Rp 9.500,-
(2) Untuk kepentingan hari raya Idul Fitri ditetapkan :- Pemeriksaan hewan sebelum dipotong Rp 25.000,-/sampei/sekali
periksa/hari- Pemeriksaan daging sesudah dipolong Rp 25.000.--/sampei/sekali
periksa/hari(3) Untuk potongan paksa/darurat diietapkan
- Pemeriksaan sebelum dipotong Rp 25.000, -/sampei/sekaiiperiksa/hari
- Pemeriksaan daging setelah dipotong Rp 25.000,-/sampei/sekaiiperiksa/hari
Pasal 100
Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga dipungutRetribusi atas Jasa Peiayanan dan penyediaan sarana dan prasaranRekreasi dan Olah Raga.
Pasai 101
Objek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga adalah setiap peiayanan,penyediaan fasilitas rekreasi dan olah raga yang dikeiola oleh Pemerintah.
Pasal 102
Subjek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga adalah orang pribadiatau badan yang menggunakan/menikmati peiayanan, penyediaan saranadan prasarana.
Pasa! 103
Golongan retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga termasuk jenisretribusi Jasa Usaha.
Pasal 104
Struktur dan besarnya tarif Retribusi1. Orang :
Dewasa Rp. 1.500/orang/sekali masukAnak-anak Rp. 1.000/orang/sekali masuk
Pasa! 105
Dengan nama Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, dipungut Retribusiatas pembayaran setiap pembelian/penggunaan segala hasil produksi usahadaerah yang dihasilkan oleh Dinas-dinas Daerah.
51
L
Pasal 1i:G
Objek Retribusi adalah Penjualan basil produksi usaha Daerah berupa bibit/benih
tanaman, bibit ikan, pertemakan, perkebunan, perbanian tanaman pangan, danproduksi logam berupa alat/mesin. perianian/inciustri dan bahan-bahan bangunan.
O -, r-11 '10"'
Subyek retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah setiap orang ataubadan yang menikmati peiayanan jasa atau membeli hasil produksi usahaPemerintah Daerah.
Ppsa! 103
Golongan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Dvdrsh termasuk jeniJasa Usaha.
s Retribusi
Pa:-;.il 109
Cara mengukur Tingkat Penggunaan jasa Produksi Usaha Daerah ditentukan
berdasarkan jenis, jumlah , ukuran, kualitas produk dan jasa peiayanan yangdiberikan Pemerintah Daerah
Pasai 110
Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut:
NOJENIS OBJEK
PRODUKSI USAHA DAERAH
SATUAN ' ! TARIF
! ..I... ..M..I TANAMAN PANGAN DAN
HORTfKULTURA
BENIH PADI UNGGUL :
• Benih padi label puth Kg . | 750^• Benih padi label ungu Kg
Kg
L 500• Benih padi label biru 400
• Lain-fain hasil padi nonbenih
Kg j 100
BENIH JAGUNG UNGGUL
Benih jagung label putih Kg 550
• Benih jagung label ungu Kg_, ..Kg ._
Kg
450
"aoo"loo
• Benih jagung label biru• Lain-lain hasil jagung non
benih
BENIH KACANG HIJAU
» Berlabel putih .. .„J<9 1.000
• Berlabel ungu L_..._ Kg_._. __Kg _Kg
KgKgKgkg
750
• Berlabel biru 600
500
1.000
650
450
00
• Benih kacang hijau nonbenih
BENIH KACANG KEDELA!
• Berlabel putih• Berlabel ungu• Berlabel biru
• Hasil kedelei non benih
BENIH KACANG TANAH
POLONG
^7777777.1Kg
• Berlabel putih 750
• Berlabel ungu 650
52
y
Berlabel biru T
Kg
600
Benih kacang tanah biji /beras kacang non benih
SAYUR-SAYURAN, BENIH/B1BFT
Kacang Panjang BijiCabe bijiBenih terong bijiTomat bijiBenih bayam bijiWorfe/
KentangBawang merahTomat
Bawang putihSawi
Kol
TerongBayamPetai
TangkilBuncis
400
PUPUK
• Trikoderma
• Pupuk Bokasi• Pupuk Kompos
BIBIT MANGGA4-
Kg j 1.000
Kg j 250
Kg | 250
Kg 250
Ka 400
Kg 450
Ka 780
Kg ! 650
Kg 450
Kg 900
Kg 650
Kg 65
Kq 65
Kg 70
Kg ! 100
Kg 150
Kg 150
Kg , 200
Kg j 1.000
Kg 150
Kg ! 10
Bibit Manggaokulasi/grafting jenisunggul dalam negeriBibit Jeruk Okulasi Jenis
klas II (tinggi gumba 105 cm)klas III (tinggi gumba 102 cm)
Sapi bali bakalan potong-berat 100-124 kg-berat 125-149 kgSapi Ongole dan Brahman bibit
a. Jantan bibit ( 24 s/d 36 bulan) :- klas I (tinggi gumba 130 cm)- klas II (tinggi gumba 127 cm)- klas II! (tinggi gumba 12!:
cm)
b. Betina bibit (13 s/d 24 bulan).- klas I (tinggi gumba 122 cm)- klas Ii (tinggi gumba 120 cm)- klas III (tinggi gumba 118 cm)
Per ekor
Per ekor l
Per ekor jj'
••.g/berat hidup !Ig/bem! hidip. :
i-er e:\or
Per ekorPer r:.\:.-.r
Pes ekor
Per ekor
Per ekor
225.000
175.000
150.000
950
_ pi.0001
375.000 j
325.000 :
275.000 '
250.0C0
200.000
150.000
Sapi Ongole dan Brahman Potong
a. Jantan .
- berat 200 - 249 kg- berat250-299 kg- berat 300- 349 kg"- berat 350- 399 kg- berat 400 kg ke atas
Betina :
- berat 200 - 249 kg- berat 250- 299 kg"- berat 300 ko ke atas
Sapi Ongole dan BrtBakalan Potong :
-berat 100-124 kg-berat 125-149 kg- berat 150 kg ke atas
Sapi Bali Potong
a. Jantan :
-berat 150-199 kg- berat 200- 249 kg- berat 250 - 299 kg- berat 300 kg ke atas
b. Betina :
-berat 150-199 kg- berat 200 - 249 kg- berat 250 - 299 kg- berat 300 kg ke atas
Kambing dan Domba Lokal Bibita. Jantan :
- umur8- 12 bulan
- umur 13-24 bu/an
-umur 24 bulan ke atas
b. Betina :
- umur 8-12 bulan
- umur 13-24 bulan
- umur 24 bulan ke atas
Babi Ras Bibit
Jantan/betina
J Kg/berat hi dun
j_ Kg/berat hidup
i Ko/berat hiduo
Ka/berat hid'..i'.:i
Kg/berat hidup
' Kg/boiTii hid::-.
Ko/berat hiduo
Kg/berat hidup
1.200
1 250
1.300
1350
1 400
l.ObiJ ;
:100 |.15f
• Kg/berat hidupKg/berat hidupKg/berat hidup
j 90Gi ' 950
1000
Kg/berat hidupKg/berat hidupKg/berat hidupKg/berat hidup
1.100
1.150
1.200
1.250
•
Kg/berat hidupKg/berat hidupKg/berat hidupKg/berat hidup
1.000
1.050
1.100
1.150
ekor
ekor
ekor
i
20.000
25.000
30.000
ekor
ekor
ekor
20.000
25.000
30.000
55
y
III
IV
Umur 1,5-2 bulan2-3 bulan
3-4 bulan
Babi Potong
PERIKANAN
Benih Ikan :
KarperUkuran 1 - 3 cm
• Ukuran 3 - 5 cm
« Ukuran 5 - 8 cm
Tawes
NiCa
Ukuran 1 - 3 cmUkuran 3 - 5 cmUkuran 5 - 8 cm
Ukuran 1 - 3 cmUkuran 3 - 5 cm
Ukuran 5 - 8 cm
Lele Dumbo/Lele SangkunangUkuran 1 - 3 cm
Ukuran 3- 5 cm
Ukuran 5 - 8 cm
Kerapu tikus
Kerapu Macan
Induk Ikan (hasil lainnya)> Karper> Tawes
> Nilla gift> Lele Dumbo/Lele
Sangkuriang> Guram°
> Patin
Ikan Non Benih (hasilKonsumsi
> Karper> Tawes
> Nilla
> Lele Dumbo/Lele
Sangkuriang> Bandeng> Gurame
V Patin
PERKEBUNAN
iainnya)
Benih Kopi
- Arabika S 795
» Arabika Kartika 1
• Arabika Kartika 2
- Arabika Andungsari
Bibit Kopi
ekor
ekor
ekor
Ko/bh
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per ekor
Per cm
Pe i' cm
Per kgPer kgPer kg
Per kg
Per kgPer kg
.__L
Per kgPer kg iPer kgPer kgPer ko
Per kgPer kg
Kilogram
Kilogram
Kilogram
Kilogram
35.000
40.000
45.000
1.200
15
25
50
10
25
50
10
20
50
20
25
50
150
100
5.000
2.500
2.500
2.500
.3.000
2.500
2.500
2.000
2.000
2.000
2.000
2.500
2.000
11.000
16.000-
16.000
18.000
56
y
« Arabika S 795
• Arabika Kartika 1 .
• Arabika Kartika 2
• Arabika Andungsari
1 Anakan
| Anakan
[ AnakanI Anakan
350
400
400
425
Entres Kopi
• Arabika S 795
« Arabika Kartika 1
* Arabika Kartika 2
» Arabika Andungsari
Anakan
Anakan
I Anakan
j Anakan
375
400
400
425
Benih Kelapa Dalam Butir 250
Bibit Kelapa Dalam Sikka • Anakan 2.000
Benih Kakao Polong 50
Bibit Kakao Anakan 350
Entris Kakao Bibit/Batang
Kilogram
375
Benih Jambu Mente 1.500
Bibit Jambu Mente Anakan 350
Entres Jambu Mente Bibit/Batang 375
Benih Kemiri kilogram 1.000
Bibit Karet Bibit/Batang 3.000
Bibit Kemiri Anakan 300
Stek Vanili Stek 750
Bibit Vanili lokal Bibit 1.000
Bibit Vanili Bio Fob Bibit 1.250
Benih Lada Kilogram 2.500
Bibit iada Anakan 300
Benih Kapas Kilogram
Anakan
2.000
300Bibit Kapas
Benih Jarak Pagar Kilogram 2.000
BibitJarak Pagar Biasa Anakan 200
Bibit Jarak Pagar Ex Vitro Anakan
Kilogram
250
Benih Cengkeh 3000
Bibit Cengkeh Anakan 300
Hasil Kebun :I
" Buah Kelapa Kilogram
Kilogram
Kilogram
Kilogram
Harga Pasar
Harga Pasar
Harga Pasar
Harga Pasar
I
" Budh Laaa
• Buah Pinang
• Getah Karet
V. PERJNDUSTRIAN
PRODUK OLAHAN I
Kg j Harga Pasar
Kg 1 Harga Pasar
Pabrik tahu dan tempe
Pabrik rati j
57
y
Pasal 111
mendirikan bangunan.
/
<mmm
Pasa! 112
(1) Objek Retribusi Perizirfan/Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (1MB)adaiah peiayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepadaorang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengatur danpengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumberDaya Alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu qunamelindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan;
(2) Jenis Retribusi Perizinan/Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (1MB)adalah Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (1MB) adalahpemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan;
(3) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) meliputikegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaanpembangunan agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan danrencana tata ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien dasarbangunan (KDB), koefisien Luas Bangunan (KLB, Koefisien KetinggianBangunan (KKB), dan pengawasan penggunaan bangunan yangmeliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatanbagi yang menempatl bangunan tersebut.
(4) Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud pada aya£(1Jadalah pemberian izin untuk bangunan milik pemerintah ataupemerintah daerah;
Pasal 113
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasausaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yanglayak.
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahkeuntungan yang diperoleh apabila peiayanan jasa usaha tersebutdilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.
Pasal 114
Subjek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah Bangunan Umum danBangunan Khusus yang memperoleh izin tertentu dari Pemerintah Daerahdengan peiayanan penyediaan fasilitas peiayanan umum dan peiayanankhusus.
Pasa! 115
Golongan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan termasuk jenis Retribusiperizinan tertentu.
Pasa! 116
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa berdasarkan jenis bangunan,klasifikasi dan volume.
v
Pasal 117
Struktur dan besarnya tarif retribusi
(1) Bangunan golongan umum :a. Perkantoran swasta, Beskem Perusahaan yang berbentuk Badan
Hukum, CV. PT dan Yayasan yang melakukan pembangunangedung atau rehabilitasi berat/ringan dikenakan Retribusi sebesar2,5% dan Nilai BariyufTai iatau Rencana Anggaran Biaya (RAB)
b. Rumah Pribadi, baik itu di daiam Kota maupun diluar Kotadikenakan retribusi 1,5% dari nilai Bangunan atau dari RencanaAnggaran Biaya (RAB)
c. Pagar Bangunan yang mempunyai keki;atar, struktur baik didalarr,maupun diluar kota dikenakan retribusi sebesar 1% dari NilaiBangunan atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(2) Bangunan Golongan Khusus-a. Pabrik, Hotel, industri dan SPBU dikenakan retribusi 2,5% dari nilai
bangunan atau dari rencana anggaran biaya baik diperkotaanmaupun pedesaan ditetapkan oleh Peraturan Kepala Daerah.
b. Tower atau bangunan telekomunikasi dikenakan biaya Retribusiyang ditetapkan oleh Peraturan Kepala Daerah.
(3) Untuk bangunan perkantoran, rumah dinas milik Pemerintah Pusat danDaerah serta rumah peribadatan dibebaskan dari biaya Retribusi.
Pasal 118
Dengan nama Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman beralkoholdipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pemberian izin untukmelakukan penjualan minuman beralkohol disuatu tempat tertentu.
Pasal 119
Objek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman beralkohol adalahPemberian izin Tempat untuk melakukan penjualan minuman beralkoholdisuatu: tempat tertentu.
Pasal 120
Subjek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman beralkohol adalah orangpribadi atau badan yang memperoleh izin untuk melakukan penjualanminuman beralkohol.
Pasal 121
Objek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman beralkohol adalahPemberian izin Tempat untuk melakukan penjualan minuman beralkoholdisuatu tempat tertentu.
Pasal 122
Golongan Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman beralkohol termasukjenis Retribusi Perizinan tertentu.
60
Pasal 123
Struktur dan besarnya Tarif Retribusi
(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis tempat penjualan minumanberalkohol;
(2) Struktur tarif dan besarnya Retribusi dikenakan sekali dalam masaretribusi dan ditetapkan sebagai berikut:Hotel, Bar, Pub, Karoke dan sejenisnya Rp. 10.000.000,-
Pasai 124
Dengan nama Retribusi Izin Trayek dipugut Retribusi atas pemberian izintrayek.
Pasal 125
(1) Objek Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin trayek kepada orangpribadi atau Badan yang menyediakan peiayanan angkutanpenumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu;
(2) Setiap perusahaan aTlgKufan yang beroperasi di Kota Pagar Alamharus mempunyai Izin Trayek dan dapat melayani trayeknya setelahmendapat izin dari Walikota Pagar AJam.
(3) Izin trayek diberikan untuk jangka waktu 5 tahun dan dapatdiperpanjang kembali bila memenuhi syarat yang ditetapkan;
(4) Permohonan perpanjangan Izin Trayek harus diajukan 3 (tiga) bulansebelum masa berlaku izin berakhir;
(5) Setiap mobil bus umum, penumpang umum, dan kendaraan bermotorroda 3 (tiga) umum yang telah mempunyai Izin Trayek wajib memilikikartu pengawasan;
Pasa! 126
Subjek Retribusi Izin Trayek adalah orang pribadi atau Badan yangmemperoleh izin trayek dari Pemerintah Daerah.
Pasai 127
Golongan Retribusi Izin Trayek termasuk Jenis Retribusi PerizinanTertentu.
Pasal128
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa berdasarkan jenis kendaraan,volume, dan frekuensi.
Pasal 129
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Perizinan Tertentudidasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biayapenyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan;
61
(2) Biaya penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada Pasal 125 ayat(1) meliputi penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan,pensgakan hukum, penatausahaan, dan biaya dampak negatif daripemberian izin tersebut.
Pasal 130
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Biaya peiayanan Izin Trayek dipungut biaya sebagai berikut:a. Mobil penumpang ;
- mobil penumpang umum Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah)untuk setiap kendaraan;
- mobil bus umum Rp 100.000 (seratus ribu rupiah).
b. Kendaraan bermotor roda 3 (tiga):- Becak penumpang umum Rp 10.000 setiap kendaraan;
Pasal 131
Wilayah Pemungutan
Retribusi yang terhutang dipungut diwilayah daerah Kota Pagar Alam
BABV
TATA CARA PEMUNGUTAN PEMBAYARAN
Pasal 132
(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan;
(2) Pembayaran Retrbusi yang terhutang harus dibayar seligus;
(3) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lainyang dipersamakan;
PEMETAPAN DAN MUATAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN TENTANG
RETRIBUSI
Pasal 133
Peraturan. daerah mengenai tentang retribusi paling sedik't mengaturketentuan mengenai penentuan pembayaran, tempat pembayaran,angsuran, dan penundaan pembayaran
BAB VI
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 134
(1) Pelaksanaan Penagihan Retribusi didahului Surat Teguran;
62
/
(2) Pelaksanaan penagihan retribusi dilakukan 7 (tujuh) setelah jatuhtempo pembayaran dengan mengeluarkan surat bayar atau penyetoranatau surat lainnya yang sejenis;
(3) Dalam jangka 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran atauperingatan atau surat lainnya yang sejenis, wajib retnbusi harusmelunasi retribusinya yang terhutang;
(4) Surat teguran atau surat peringatan atau surat lainnya sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dikeluarkan oleh Walikota atau pejabat yangdi'tunjuk.
BAB VII
INSENTIF PEMUNGUTAN RETRBUS1
Pasal 135
(1) Instansi yang melakukan pemungutan Retribusi daerah dapat diberikanmsntif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.
(2) Pemberian insentif ditetapkan melalui anggaran pendapatan danbelanja daerah.
(3) Pemberian insentif diatur lebih lanjut oleh walikota.
BAB VII
PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI YANG KADALUWARSA
Pasa! 136
(1)Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kedaluwarsa setelahmelampaui jangka waktu 3(tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnyaretribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi;
(2) Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tertangguh apabila:a diterbitkan surat teguran; ataub. ada pengakuan utang retribusi dan Wajib Retribusi, baik langsung
maupun tidak langsung;
(3)Dalam1ial menoffoife, stf?at teguran sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf a,; kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggalpenyampaian surat paksa tersebut;
(4)Penqakuan utang retribusi secara tidak langsung sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b adalah wajib retribusi dengankesadarannya menyatakan masih mempunyai utang dan belummeiunasinya kepada Pemerintah Daerah;
(5)Penqakuan utang retribusi secara tidak langsung sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuanpermohonah angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonankeberatan oleh Wajib Retribusi.
63
y
Pasal 137
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untukmelakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan;
(2) Walikota menetapkan Keputusan penghapusan Retribusi Kota yangsudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsadiatur dengan Peraturan Walikota.
PEMANFAATAN
Pasal "<33
(1) Pemanfaatan dari penerimaan masing-masing jenis retribusidiutamakan untuk mendanai kegiatan yang berkaitan langsung denganpenyelenggaraan peiayanan yang bersangkutan;
(2) Ketentuan mengenai alokasi pemanfaatan penerimaan retribuisebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan PeraturanDaerah.
BAB VIII
KEBERATAiM
Pasal 139
(1) Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Walikotaatau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau Dokumen lain yangdipersamakan,
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengandisertai dengan alasan-alasan yang jelas;
(3) Daiam hal wajib retribusi mengajukan keberatan atas ketetapanretribusi, wajib retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaranketetapan retribusi tersebut;
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)bulan sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan,diterbitkan, kecuali apabila wajib retribusi tertentu dapat menunjukanbahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluarkekuasaannya.
(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dan ayat (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan,sehingga tidak dipertimbangkan;
(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejp.k tanggalsurat keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatanyang diajukan;
(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat menerima keseluruhannya,sebagian, menolak atau menambah besarnya retribusi yang terhutang;
(3) Apabila jangka waktu sebagaiman dimaksud pada ayat (1) telah lewatdan Walikota tidak memberi suatu Keputusan, keberatan yang diajukantersebut dianggap dikabulkan.
BAB IX
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Paoal 141
(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukanpermohonan pengembalian kepada Walikota;
(2) Walikota dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterimanyapermohonan kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus memberikan keputusan;
(3.) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telahdiiampaui dan Walikota tidak memberikan suatu keputusan,permohonan pengembalian pembayaran retribusi dianggap dikabulkandan SKRDLB diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)bulan;
(4) Apabila wajib retribusi mempunyai hutang retyribusi lainnya, kelebihanpembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu retribusi tersebut;
(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulansejak diterbitkannya SKRDLB.
Pasal 142
(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukansecara tertulis kepada Walikota sekurang-kurangnya menyebutkan :a: Nama alamat wajib retribusi.b. Masa retribusi.
c. Besarnya kelebihan pembayaran.d. Alasan yang singkat dan jelas.
(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusidisampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.
(3) Bukti penerima oleh pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos tercatatmerupakan bukti saat permohonan diterima oleh Walikota.
65
Pasa! 143
(1) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan menerbitkan SuratPerintah Membayar Kelebihan Retribusi.
(2) Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkan dengan hutangretribusi lainnya, pembayaran dilakukan dengan cara pemindah bukuandan bukti pemindahan bukuan juga berlaku sebagi bukti pembayaran.
BABX
PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasai 144
(1) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanan danpembebasan retribusi;
(2) Pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimanadimaksud ayat (1) dapat diberikan dengan memperhatikan kemampuanwajib retribusi.antara lain lembaga social, dengan cara mengansur,kegiatan sosial dan bencana alam:
(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan ppembebasan retribusiditetapkan oleh Walikota.
BAB XI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 145
Dalam hal Wajib. Retribusi tertentu tidak membayarkan tepat waktunyaatau kurang bayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau
•kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.
BAB XII
KETENTUAN PiDANA
Pasal 146
(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehinggamerugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3(tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlahRetribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar;
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasai ini adalahpelangqaran.
BAB XVIIIPENYIDIKAN
Pasal 147
(1) Pejabat Pengawai Negeri Sipil tertentu diiingkungan PemerintahDaerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan
66
JL
penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah sebagaimanadimaksud dalam undang-undang hukum acara pidana;
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah PejabatPeqawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yangdiangkat oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan PeraturanPerundang-undangan;
(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :a Menerima, mencari. mengumpulkan dan meneliti keterangan atau' laporan berkenaan dengan tindak pidana retribusi daerah di bidang
Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadilengkap atau jelas. .
b Meneiiti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang' pribadi atau uaa^rrientang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah.c Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau
badan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah.h Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.e Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti' pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta
' melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut.f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan
penyidikan tindak pidana Retribusi Daerah.a Menyuruh berhenti atau melarang seseorang menmggalkan~' ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung
dan memeriksa jdentitas seseorang dan atau dokumen yang
h Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana RetribusiDaerah.
i Menahentikan penyidikan.j" Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukandimulainya penyidikan dan penyampaian hasil penyidikannya kepadaPenuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang -undang nomor 08 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
BAB XIXKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 148
Pada' saat Peraturan Daerah ini berlaku, retribusi yang masih terutangbSsarka, Peraturan Daerah sepanjang tidak diatur dalam PeraturanDaerah yang bersangkutan masih dapat ditagih dalam jangka waktu 5(lima) tahun terhitung sejak saat terhutang.
67
y
Peraturan daerah tentang retribusi yang masih ierutang sebagai berikut:
(1) Peraturan daerah Nomor 25 tahun 2003 r^ri Ctentang Retribusi Pasardan sewa kios dalam Kota Pagar fip-r.
(2) Peraturan daerah Nomor 26 tahun 2GG3 serine tentang retribusiangkutan sampah, kebersiahan pan keindah-.n kota pagar alae
(3) Peraturan daerah Nomcr 30 "rpengujian kendaraan bermotor
(4) Peraturan daerah Nomor 32 t:.-hi.r, :-:0!terminal trarisfortasi jalap
(5) Peraturan daerah Nomor 33 Uve'idi tepi jalan Umum
(6) Peraturan daerah Nomor 33 tahun 20s..-3 :Khusus
(7) Peraturan daerah Nomor 13 tohpo 30penebangan, pengangkulan kavu '<'••>"••