PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa,
dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan
global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis
potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah
dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah,
dan berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Kurikulum 2013 dan revisi
Kurikulum 2013 secara bertahap dan sebagai SMK pelaksana untuk
tahun pelajaran 2019/2020, termasuk SMK Harnasto Institut, dan
berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada
(kurikulum 2018/2019), maka SMK Harnasto Institut perlu melakukan
revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam
implementasinya.
Memperhatikan kondisi riil SMK Harnasto Institut yang berada di
kawasan kota metropolitan, yaitu di Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
khususnya di Jakarta Selatan, maka maka pengembangan kurikulum juga
harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMK Harnasto Institut tahun pelajaran
2019/2020 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam pengembangan kurikulum SMK Harnasto Institut;
2.beban belajar bagi peserta didik pada SMK Harnasto Institut
yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan
lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3.Kurikulum SMK Harnasto Institut dikembangkan berdasarkan hasil
revisi kurikulum tahun 2018/2019, pemanfaatan hasil analisis
kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan
sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum
Nasional/Kurikulum Nasional/Kurikulum 2013.
4.Kalender pendidikan SMK Harnasto Institut disusun berdasarkan
hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran
2019/2020.
Kurikulum SMK Harnasto Institut menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik
Kurikulum 2013/Kurikulum revisi 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Harnasto Institut dan
Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut dikembangkan
dengan landasan filosofis sebagai berikut :
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Kompetensi
yang diajarkan dan dilatihkan pada peserta didik SMK Harnasto
Institut diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja
(labour market), hal ini sejalan dengan pandangan filsafat
esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi pragmatisme SMK
Harnasto Institut diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh
kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri menjalani
dan memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari di
masyarakat dan keluarga.
2. Budaya tekno-sain-sosio-kultural yaitu suatu budaya
masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja,
keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya
pemecahan masalah secara terencana, terprogram, produktif,
terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui proses
inkuiri dan discoveri. Budaya teknologi melakukan rekayasa
pemecahan masalah kehidupan dan masalah pekerjaan melalui
pengembangan disain dan temuan-temuan baru. Kemudian mengembangkan
kemampuan peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa dan peduli
terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa masa kini
dan masa depan.
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif untuk
belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan secara kreatif. Untuk itu peserta didik
SMK Harnasto Institut perlu memiliki pengalaman belajar berpikir
kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain,
dan menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja
dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi ini, proses pendidikan
kejuruan adalah suatu proses pemberian dan fasilitasi pengalaman
dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses mind on,
hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan
melihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat.
Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut mengunggulkan
budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan masalah-masalah
kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Pendidikan di SMK Harnasto Institut menumbuhkan atitude pokok
(core attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan
terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience),
kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), toleran terhadap
dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group
trust).
5. SMK Harnasto Institut mengembangkan kecerdasan
emosional-spiritual, sosial-ekologis, intelektual, kinestetis,
ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan belajar sebagai
pusat pengembangan kecerdasan yang mencakup kecerdasan ganda dan
bersifat kontekstual. Sehingga Kurikulum 2013 Edisi Revisi ini
memberi pengalaman belajar yang utuh dan menyeluruh dalam
mengembangkan kecerdasan peserta didik.
6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar
yang cerdas dalam menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut, maka Kurikulum 2013 Edisi Revisi
SMK Harnasto Institut dikembangkan dengan maksud untuk
mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar
kompeten dalam memecahkan masalah-masalah kerja, masalah-masalah
sosial di masyarakat secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir
kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu menerapkan
inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan
terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience),
kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan toleran terhadap
dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
B. Landasan Teoritis
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Harnasto Institut
adalah pembelajaran berbasis kompetensi yang membangun performa
peserta didik “individual ability to perform” mencakup penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu. Menganut
pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap
(attitude), pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skills) agar
dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar
secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai
berikut.
1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata,
otentik, kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna),
dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran
berbasis pemecahan masalah, pembelajaran berbasis kerja,
pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri;
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan
memperhatikan keunikan setiap individu dan dilaksanakandengan
sistem modular.
3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri
bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan
fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar
menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam
kelompok.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat
penting fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan
ketenagakerjaan.
Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut dikembangkan
atas teori Efisiensi Sosial dan Pendidikan Demokratis, “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum),
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis produksi, dan
pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar minimal
warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut menganut: (1)
pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar
mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di
kelas, pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran
skill di bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran
ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-DI, Teaching factory,
Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia
kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan
pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal
C. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur Kurikulum 2013 Edisi
Revisi, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1),
(2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1),
(2).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dilakukan perubahan
menjadi Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 dan dilakukan perubahan kembali menjadi Peraturan Pemerintah
No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410)
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Tenaga Pendidik dan
kependidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar sarana dan Prasarana untuk
Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2009 tentang Pembiayan untuk Satuan Pendidikan dasar
dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku
Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Implementasi Kurikulum.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
14. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan;
15. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
130/D/KEP/KR/2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah.
16. Surat Keputusan Kepala SMK Harnasto Institut Nomor
014/YP.DEPDIKBUD.SMKP2//VII/2018 tentang Penunjukan Tim Pengembang
dan Penelaah KURIKULUM 2013 EDISI REVISI SMK Harnasto Institut
Jakarta Tahun 2018/2019.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto
Institut
1. Pengertian
Agar setiap stakeholder sekolah memenuhi seluruh isi kurikulum
SMK Harnasto Institut, maka pengertian istilah yang di dalam
pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi disajikan sebagai berikut
:
a. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan sesuai ciri khas dan karekterisktiknya.
d. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
e. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
f. Kerangka Dasar Kurikulum adalah tatanan konseptual kurikulum
yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Menurut
Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa kerangka dasar kurikulum adalah
tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran. Sedangkan, Kerangka
Dasar Kurikulum pada Kurikulum 2013 adalah landasan filosofis,
sosiologis, pedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan
pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan
pengembangan muatan lokal tingkat daerah serta pedoman pengembangan
kurikulum pada tingkat sekolah.
g. Struktur Kurikulum menurut Kurikulum 2013 adalah
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar,
dan kompetensi dasar pada tingkat sekolah. Susunan mata pelajaran
tersebut terbagi dalam kelompok mata pelajaran wajib kelompok A
(Muatan Nasional) dan kelompok B (Muatan Kewilayahan), dan kelompok
mata pelajaran C yaitu pilihan kelompok Peminatan.
h. Kelompok Mata Pelajaran Kelompok A (Muatan Nasional) dan
Kelompok B (Muatan Kewilayahan) merupakan bagian dari pendidikan
umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan
penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik,
masyarakat, dan bangsa.
i. Kelompok C (Muatan Peminatan Kejuruan) Mata Pelajaran
Peminatan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan untuk
mengembangkan minatnya terhadap sesuatu disiplin ilmu atau
ketrampilan.
j. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas
kelompok Matematika dan Ilmu Alam, Dasar Komputer, Dasar-dasar
Keahlian dan Program Keahlian. Sejak kelas X peserta didik sudah
harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki.
k. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu.
l. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau
semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara
nasional.
m. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran
yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
n. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
o. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
p. Beban belajar memuat jumlah jam yang dialokasikan untuk
pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran, atau
keseluruhan kegiatanyang harus diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester, dan satu tahun yang meliputi kegiatan tatap muka,
kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
q. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran,
pendidik dan lingkungan.
r. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan
atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan
terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan
percepatan
s. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata
pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang
waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
t. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
u. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
v. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
w. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
x. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
y. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur
khusus.
2. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 36 ayat 2
dan pasal 38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan disusun dengan prinsip diversifikasi yang
bertujuan untuk :
a. Merevitalisasi SMK Harnasto Institut sebagai lembaga
pendidikan untuk penyiapan tenaga kerja tingkat menengah;
b. Meningkatkan komitmen SMK Harnasto Institut, guru, komite
sekolah, dunia kerja, dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam
peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan
kejuruan di SMK Harnasto Institut.
c. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi
keahlian dan para guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif
yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah dan stake holder.
d. Menyinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam,
standar isi ke dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program
pembelajaran SMK Harnasto Institut.
e. Dihasilkannya Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto
Institut implementatif di Sekolah sebagai program pembelajaran yang
terdokumentasi dengan baik yang berisi antara lain visi, misi,
tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan, SKL,
struktur kurikulum, silabus, RPP.
f. Digunakannya Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto
Institut secara konsisten sebagai acuan program pembelajaraan oleh
semua guru.
g. Dihasilkannya lulusan SMK Harnasto Institut dengan
kualifikasi jenjang 2 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK Harnasto
Institut program pendidikan 3(tiga) tahun.
h. Memberikan pedoman pengelolaan kurikulum tingkat sekolah
sesuai dengan relevasi atau karakteristik satuan pendidikan,
kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.
i. Pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi diarahkan untuk
mencapai mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
j. pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai
dengan Kurikulum 2013 selain untuk mencapai tujuan di atas, juga
dimaksudkan untuk lebih menitikberatkan pada pencapaian pendidikan
karakter dan mempersiapkan generasi emas Indonesia yang mampu
bersaing dalam proses globalisasi, yakni untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Dalam kurikulum 2013 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun
dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan di atas yang disesuaikan
dengan perubahan-perubahan sebagaimana tertuang dalam peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan terutama yang menyangkut tentang
4 elemen perubahan, yaitu SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar Penilaian, serta Pedoman Implementasi Kurikulum 2013.
Dalam pengembangan Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto
Institut memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013
yaitu:
Prinsip pengembangan kurikulum 2013 terkini ;
Dalam Kurikulum 2013 ditegaskan bahwa pengembangan kurikulum
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan sebagai
berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. KURIKULUM 2013 EDISI REVISI
disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,
takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan
merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata
pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
4. Acuan Operasional atau Prinsip Pengelolaan Kurikulum 2013
Edisi Revisi
Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut dikelola
dengan memperhatikan prinsip-prinsip terkini sebagai berikut:
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata
kerja yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader);
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing
sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Belajar kelompok berbasis tim;
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;
11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik, dan
12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).
13. Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto Institut
dikembangkan secara tim di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan.
14. Tim pengembang Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK Harnasto
Institut terdiri atas: ketua kompetensi keahlian, kelompok guru
kompetensi keahlian, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil
kepala sekolah bidang humas, dan kepala sekolah sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan Kurikulum 2013 Edisi
Revisi SMK Harnasto Institut, tim pengembang melibatkan komite
sekolah/Yayasan, pengawas SMK Harnasto Institut, nara sumber ahli
pendidikan teknologi dan kejuruan, ahli materi kompetensi keahlian,
praktisi dunia kerja terkait,dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 77 Pendidikan menengah bertujuan
membentuk peserta didik menjadi insan yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berkepribadian luhur;
2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
3. Sehat, mandiri, percaya diri;
4. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
B. Visi Sekolah
Visi sekolah sebagai wawasan yang menjadi sumber arahan bagi
sekolah harus memiliki pandangan jauh ke depan. Gambaran masa depan
sekolah harus tercermin pada visi sekolah. Dengan menganalisis
segala kekuatan, kelemahan, serta memperhatikan berbagai aspek dan
tuntutan, visi SMK Harnasto Institut ditetapkan sebagai
berikut:
‘Menjadikan SMK Yang Berkualitas Unggul Berdasarkan Imtaq dan
Iptek, Serta Menghasilkan Tamatan Yang Bersaing Di Tingkat
Nasional.
Visi sekolah yang bersifat filosofis itu akan dijabarkan ke
dalam indikator keberhasilan. Indikator visi berjumlah 8 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Unggul dalam akhlak dan budi pekerti luhur
2. Unggul dalam penerapan kedisiplinan
3. Unggul dalam prestasi akademik
4. Unggul dalam penguasaan keterampilan dan teknologi
5. Unggul dalam prestasi olah raga
6. Unggul dalam bidang kesenian
C. Misi Sekolah
Visi yang idealis harus dijabarkan dalam langkah-langkah nyata
agar visi dapat diwujudkan. Untuk mewujudkan visi tersebut, sekolah
telah menetapkan misi yang merupakan upaya memenuhi
kepentingan-kepentingan sebagaimana dituangkan dalam visi sekolah.
Misi yang ditetapkan berjumlah 7 dengan uraian sebagai berikut:
1.Meningkatkan kualitas organisasi dan Manajemen Sekolah dalam
menumbuhkan semangat keunggulan.
2.Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa
berstandar nasional.
3.Meningkatkan kualitas Tenaga pendidik dan karyawan dalam
mewujudkan pelayanan.
4.Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dalam
mendukung penguasaan Iptek.
5. Meningkatkan kualitas SDM dalam pembinaan kesiswaan untuk
mewujudkan IMTAQ dan sikap keimanan.
6. Meningkatkan pengelolaan Unit Produksi dalam menunjang
KBM
7. Menciptakan lingkungan Sekolah yang aman, nyaman, bersih dan
indah.
D. Tujuan Sekolah
Pengertian Tujuan :
1. Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan
pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah
penetapan visi dan misi.
2. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan
tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa
mendatang
3. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan,
program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena
itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan
indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk
menilai kinerja sebuah organisasi.
a. Tujuan Sekolah Jangka Menengah (2018 s.d. 2019)
Untuk mencapai visi dan misi sekolah, tujuan sekolah harus
ditetapkan sebagai arahan dalam mewujudkan visi dan misi tersebut.
Tujuan jangka menengah (2018/2019) SMK Harnasto Institut ditetapkan
sebagai berikut:
Bidang Standar Kompetensi Lulusan
Setiap lulusan SMK Harnasto Institut memiliki kompetensi pada
tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan :
DIMENSI
KOMPETENSI
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang
hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan
berbudaya nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama,
berkomunikasi, dan bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain sesuai bidang dan
lingkup kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup lokal, nasional,
regional, dan internasional.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Sehingga mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, serta kawasan regional
dan internasional.
Ketrampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: produktif,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar
kompetensi kerja, dan dapat diberi tugas membimbing orang lain
Pengetahuan
Penjelasan
FAKTUAL
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
KONSEP
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait
dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional
PROSEDURAL
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan
kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
METAKOGNITIF
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan
dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
Berdasarkan SKL tersebut maka target SMK Harnasto Institut
adalah ;
1. Mencapai rata-rata Ujian Nasional sebesar :
Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan: 5.50
2. Meloloskan peserta didik dalam persaingan seleksi masuk ke
dunia kerja/ perguruan tinggi terakreditasi sebesar 90 % dari
jumlah terdaftar.
3. Membentuk karakter siswa melalui pembiasaan belajar khususnya
kepedulian siswa dalam tata kelola lingkungan yang bersih, sehat,
dan berkelanjutan melalui kelompok-kelompok belajar peserta didik,
dan kegiatan kreatif lainnya.
4.Meloloskan peserta didik dalam persaingan seleksi masuk ke
dunia kerja/perguruan tinggi terakreditasi sebesar 90% dari jumlah
terdaftar.
5. Membentuk karakter siswa melalui pembiasaan belajar khususnya
kepedulian siswa dalam tata kelola lingkungan yang bersih, sehat,
dan berkelanjutan melalui kelompok-kelompok belajar peserta didik,
dan kegiatan kreatif lainnya.
6. Menjuarai dalam ajang lomba LKS di tingkat kabupaten,
provinsi, dan nasional seperti bidang O2SN, Lomba Mata Pelajaran,
Debat Berbahasa Inggris, Debat Berbahasa Indonesia.
7. Menjuarai dalam ajang lomba bidang non akademik seperti: olah
raga dan seni, bidang kegiatan kreatif peserta didik (Pramuka,
Tapak suci, Futsal), dan lomba-lomba sekolah tingkat kabupaten,
provinsi, dan nasional.8. Meningkatkan keterlibatan siswa dan guru
dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran nasional dan internasional
secara online.Bidang Standar Isi (Bidang Kurikulum)
1. Mengembangkan kurikulum Kurikulum 2013 Edisi Revisi khususnya
Kurikulum 2013 edisi revisi dengan berpedoman pada pedoman-pedoman
yang relevan untuk memperkaya kurikulum sekolah yang mampu menjawab
tantangan global, khususnya isu-isu lingkungan melalui integrasi
kurikulum berbasis lingkungan.
Uraian Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan
dalam tabel berikut
KOMPETENSI INTI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
Keterampilan
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif
2. Mengembangkan sistem administrasi akademik berbasis TIK yang
terintegrasi dengan sistem Paket Aplikasi sekolah (PAS).
Bidang Standar Proses (Bidang Proses Pembelajaran)
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk
memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta
didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Menerima
Mengingat
Mengamati
Menjalankan
Memahami
Menanya
Menghargai
Menerapkan
Mencoba
Menghayati,
Menganalisis
Menalar
Mengamalkan
Mengevaluasi
Menyaji
Mencipta
A. Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi.
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:
a. Identitas mata pelajaran ;
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan
kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
e. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi;
f. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
g. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik;
h. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan i.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; materi
pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi; metode pembelajaran, digunakan
oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
h. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
j. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
k. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi
Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran adalah 45 menit,
dengan rombongan belajar : 1 kelas.
4. Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta
mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama.
b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam
menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan
sumber daya lain sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses
pembelajaran.
d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran
harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons
dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya
dan mengemukakan pendapat.
j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta
didik silabus mata pelajaran; dan
l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan jenjang peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut
secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
1. Prinsip Pengawasan
a. Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan
guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
2. Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawas, dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan.
Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu. Kepala Sekolah
dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik
dan supervise manajerial.
3. Proses Pengawasan
a. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok
terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
b. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang
dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh pembelajaran di
kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan ; Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan
evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik
secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan pemberian kesempatan kepada
guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan
Target Proses Pembelajaran pada SMK Harnasto Institut adalah
;
1. Mengembangkan dokumen pembelajaran sesuai dengan standar
proses dengan mengintegrasikan lingkungan hidup.
2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses
yang dapat menjadi teladan dalam pembentukan perilaku peserta didik
secara unggul khususnya dalam tata kelola lingkungan.
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran kelas berbasis teknologi dan informasi.
Bidang Standar Penilaian (Bidang Penilaian)
1. Melaksanakan penilaian sesuai dengan standar penilaian
khususnya Standar Penilaian Kurikulumm 2013 edisi revisi dan
integrasi tata kelola lingkungan.
2. Mengembangkan dokumen dan metode penilaian yang mengacu pada
standar penilaian kurikulum 2013 sebagai berikut :
a. Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah terdiri atas:
1) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
3) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
b. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek ;
1) Pengetahuan, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik.
2) Ketrampilan, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu
3) Sikap, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta
didik.
Prinsip penilaian hasil belajar:
1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur;
2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.
4) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan
peserta didik;
7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan
9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan,
baik dari segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:
1) perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada
saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus;
2) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
3) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,
tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
a) penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk,
proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi
yang dinilai;
b) peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
c) hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan
peserta didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau
deskripsi.
d) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh
pendidik diatur dalam pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal
terkait berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
a. penetapan KBM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui
rapat dewan pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua
mata pelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
c. penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui
ujian sekolah/madrasah;
d. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan
akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil
penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik;
dan
e. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik
3. Menerapkan system penilaian berbasis teknologi dan
informasi
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
e. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
f. menyusun perencanaan penilaian;
g. mengembangkan instrumen penilaian;
h. melaksanakan penilaian;
i. memanfaatkan hasil penilaian; dan
j. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala
0-100 dan deskripsi.
Skema Penilaian Sikap
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala
0-100 dan deskripsi.
Skema penilaian keterampilan
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh
pendidik dilakukan dengan urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang
telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dilakukan dengan mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a. menetapkan KBM pada setiap Kompetensi Dasar (KD);
b. menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskoran;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk
penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau
kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam
bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas empirik
Bidang Standar Pengelolaan (Bidang Pengelolaan Sekolah)
1. Bidang Manajemen sekolah
a. Mengembangkan pedoman sekolah yang sesuai dengan Standar
Pengelolaan.
b. Menciptakan suasana dan kultur sekolah yang konduktif dengan
ditandai kedisiplinan, etos kerja yang tinggi seluruh warga
sekolah, peka terhadap lingkungan, dan dijiwai dengan semangat
keberagaman sehingga terwujud budaya sekolah yang efektif.
c. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang ditandai dengan
prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif melalui
kegiatan koordinasi dan pencitraan sekolah yang efektif.
d. Mengembangkan secara konsisten pelaksanaan manajemen mutu
sesuai dengan standar mutu pendidikan.
e. Mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis internet
yang mampu mendukung proses pembelajaran.
f. Mewujudkan sekolah yang mengadopsi nilai-nilai, seperti sifat
multi-kultural, bebas rokok, bebas narkoba, bersih dan hijau (clean
and green), bebas kekerasan (bullying), prinsip kesetaraan gender,
menerapkan dan memperlakukan nilai-nilai demokratis pada peserta
didik secara adil dalam belajar.
2. Bidang Akreditasi Sekolah
Meningkatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah-Madrasah (BAP – SM) peringkat “B” menjadi A dengan nilai
lebih dari 86.
3. Kepemimpinan Sekolah
SMK Harnasto Institut dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang
memenuhi ketentuan menjadi kepala sekolah berdasarkan standar
pendidik dan tenaga kependidikan dengan dibantu oleh 2 orang wakil
kepala untuk (bidang akademik dan kesiswaan).
Dalam hal tertentu Wakil kepala sekolah dipilih oleh kepala
sekolah, dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan
secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi di
atasnya.
Tupoksi Kepala sekolah :
a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
b. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah;
d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan
untuk pelaksanaan peningkatan mutu;
e. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran
sekolah;
f. f. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan
keputusan penting sekolah;
g. berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang
tua peserta didik dan masyarakat;
h. menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;
i. menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta
didik;
j. bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai
pelaksanaan kurikulum;
k. melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta
memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja
sekolah;
l. meningkatkan mutu pendidikan; m. memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya;
m. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan
visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung
oleh komunitas sekolah;
n. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta
didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan;
o. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif;
p. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan
masyarakat, dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat;
q. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.
Kepala sekolah mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan
kepada wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidangnya.
Bidang Sistem Informasi Manajemen
SMK Harnasto Institut menerapkan sistem informasi manajemen
sesuai permendiknas no 19 tahun 2007 sebagai berikut ;
1. mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel;
2. menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan
mudah diakses;
3. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik
secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan;
4. melaporkan data informasi sekolah yang telah
terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan SMK
Harnasto Institut dilaksanakan secara efisien dan efektif
Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
peduli dengan lingkungan.
2. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang
profesional melalui penilaian kinerja
3. Mengembangkan dokumen dan pedoman penilaian kinerja tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sebagai upaya meningkatkan
profesionalisme.
Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1. Mengembangkan sistem pembiayaan yang mampu menunjang proses
pendidikan dan pembelajaran secara bermutu sesuai dengan standar
pembiayaan.
2. Melaksanakan pembiayaan pendidikan dengan menerapkan prinsip
pembiayaan modern dan skala prioritas.
3. Mengembangkan sistem pembayaran online bekerja sama dengan
pihak bank yang mampu diakses oleh stakeholders sekolah secara
mudah, transparan, dan akuntabel.
4. Mengembangkan sistem pelaporan yang transparan dan
akuntabel.
Bidang Sarana dan Prasarana Fisik
1. Meningkatkan fungsi sarana prasarana sekolah melalui kegiatan
perawatan sarpras.
2. Mengembangkan sarana prasarana dan lingkungan sekolah sesuai
dengan tuntutan standar sarana prasarana dalam rangka mewujudkan
sekolah yang memiliki tata kelola lingkungan dan ramah anak.
b. Tujuan Sekolah Jangka Pendek (2018/2019)
Tantangan nyata sekolah yang dihadapi sekarang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa indikator :
Indikator Kualitas
1) Hasil akademik yang dicapai masih bisa ditingkatkan dari
kualitas yang seharusnya dapat dicapai sesuai dengan input siswa
yang diperoleh sekolah.
2) Kualitas siswa yang mengikuti seleksi di DUDI, UMPTN/SPMB,
dan PMDK untuk PTN/PTS berkualitas masih dapat ditingkatkan dari
yang diharapkan.
3) Kualitas siswa yang diterima di DUDI maupun di PT masih dapat
ditingkatkan dari yang seharusnya mampu dicapai oleh lulusan SMK
Harnasto Institut, khususnya untuk jurusan-jurusan tertentu yang
belum dapat diraih oleh alumni.
4) Kualitas siswa belum sepenuhnya mampu bersaing di tingkat
regional walaupun input siswa sangat baik.
5) Guru-guru masih harus ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan
tuntutan zaman tanpa memandang masa kerja.
Indikator Produktivitas
1) Jumlah siswa yang memperoleh NUN tinggi semakin meningkat dan
rata-rata NUN terus meningkat.
2) Jumlah kelulusan semakin meningkat baik dari kuantitas maupun
persentasenya yang terserap di dunia kerja.
3) Jumlah siswa yang masuk DUDI dan perguruan tinggi negeri
semakin meningkat dapat dicapai oleh lulusan SMK Harnasto Institut
.
4) Jumlah siswa yang memelopori kedisiplinan siswa semakin
meningkat dan tingkat pelanggaran semakin berkurang.
5) Jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
semakin meningkat dengan bentuk-bentuk kegiatan yang semakin
beragam.
6) Jumlah siswa yang diterima di sekolah kedinasan (militer)
semakin meningkat.
7) Jumlah fasilitas fisik sekolah semakin meningkat untuk
memenuhi standar pelayanan minimal sekolah.
8) Kemampuan guru semakin meningkat dan profesional.
Indikator Efektivitas
1) Perolehan NUN untuk setiap program studi setiap tahun
mengalami peningkatan.
2) Jumlah siswa yang terserap di dunia kerja semakin
meningkat.
3) Jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta semakin besar dari siswa yang mendaftar.
4) Proses Kegiatan Belajar Mengajar semakin efektif dengan
semakin berkurangnya jam kosong.
5) Pola pembinaan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan jam
kosong semakin berkurang.
6) Kedisiplinan siswa semakin meningkat kualitasnya dengan
ditandai berkurangnya jumlah siswa yang terlambat dan melanggar
tata tertib.
7) Tingkat kedisiplinan guru semakin meningkat dengan semakin
berkurangnya jam kosong dan izin tidak mengajar.
Indikator Efisien
1) Kegiatan akademik cukup efisien walaupun masih dapat
ditingkatkan.
2) Penggunaan dana cukup efisien walaupun masih perlu
diberdayagunakan lebih baik lagi.
3) Dukungan dana dari orang tua/masyarakat masih dapat
ditingkatkan.
4) Alokasi sumber daya untuk pembinaan ekstrakurikuler cukup
efisien walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
5) Prestasi belajar cukup efisien walaupun masih perlu
ditingkatkan lagi.
6) Lama belajar siswa rata-rata 3 tahun dan cukup efisien.
7) Angka putus sekolah dan angka mengulang semakin kecil, bahkan
3 tahun terakhir mendekati angka nol.
8) Secara keseluruhan tingkat efisiensi cukup baik walaupun
masih perlu ditingkatkan lagi.
Tantangan nyata sekolah yang dihadapi di atas merupakan
tantangan yang harus dipecahkan dengan segera sehingga tujuan
sekolah ke depan dapat dicapai dengan baik.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, maka struktur dan muatan
kurikulum pada Kurikulum 2013 edisi revisi SMK Harnasto Institut
dikembangkan secara rinci sebagai berikut :
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan Kurikulum 2013 Edisi Revisi SMK ditetapkan
melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2018.
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum
yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan
yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program
Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan
(2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas tiga sub kelompok, yaitu: (1) Dasar
Bidang Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi
Keahlian. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian PMK menetapkan 9 (Sembilan) Bidang
Keahlian dan 48 Program Keahlian.
Struktur kurikulum SMK Harnasto Institut kelas X dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Struktur Kurikulum SMK Harnasto Institut memiliki 46 jam
pelajaran yang terdiri atas 19 jam pelajaran dari pusat Muatan
Nasional dan 5 jam muatan kewilayahan dari provinsi dan
kabupaten/sekolah. 22 Jam pelajaran Muatan Peminatan Kejuruan
b. Program peminatan yang dipilih sekolah adalah Program
Keahlian Manajemen Perkantoran dengan Komptensi Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
c. Struktur Kurikulum terdiri atas mata pelajaran kelompok wajib
A (Muatan Nasional), kelompok mata pelajaran wajib B (Muatan
Kewilayahan), kelompok Peminatan C (Muatan Peminatan Kejuruan) yang
terdiri atas, C1 Dasar Bidang Keahlian, C2 Dasar Program Keahlian
dan C3 Kompetensi Keahlian.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 36-40
minggu.
Struktur kurikulum SMK Harnasto Institut disajikan pada Tabel
berikut:
Tabel 2. Struktur Kurikulum 2013 edisi revisi SMK Harnasto
Institut Jakarta
STRUKTUR KURIKULUM 2018/2019
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN HARNASTO INSTITUT
Bidang Keahlian
: Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian
: Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
318
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
212
3.
Bahasa Indonesia
354
4.
Matematika
424
5.
Sejarah Indonesia
108
6.
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya
352
B. Muatan Kewilayahan
1.
Seni Budaya
108
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
144
Jumlah A dan B
2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1.
Simulasi dan Komunikasi Digital
108
2.
Ekonomi Bisnis
72
3.
Administrasi Umum
72
4.
IPA
72
C2. Dasar Program Keahlian
1.
Etika Profesi
72
2.
Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet
108
3.
Akuntansi Dasar
180
4.
Perbankan Dasar
108
C3. Kompetensi Keahlian
1.
Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan
Manufaktur
454
2.
Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah
280
3.
Akuntansi Keuangan
420
4.
Komputer Akuntansi
350
5.
Administrasi Pajak
210
6.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
350
Jumlah C (C1, C2, dan C3)
2.856
Total
4.876
MATA PELAJARAN
KELAS
X
XI
XII
1
2
1
2
1
2
A. Muatan Nasional
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
3
3
3
3
4
Matematika
4
4
4
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
3
3
-
-
-
-
6
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya
3
3
3
3
3
3
B. Muatan Kewilayahan
1
Seni Budaya
3
3
-
-
-
-
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
2
2
2
2
-
-
JUMLAH A DAN B
24
24
17
17
15
15
C. Muatan Peminatan dan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1
Simulasi dan Komunikasi Digital
3
3
-
-
-
-
2
Ekonomi Bisnis
2
2
-
-
-
-
3
Administrasi Umum
2
2
-
-
4
IPA
2
2
-
-
-
-
C2. Dasar Program Keahlian
1
Etika Profesi
2
2
-
-
-
-
2
Aplikasi Pengolah Angka / Spreadsheet
3
3
-
-
-
-
3
Akuntansi Dasar
5
5
3
Perbankan Dasar
3
3
-
-
-
-
C3. Kompetensi Keahlian
1
Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang & Manufaktur
-
-
6
6
7
7
2
Praktikum Akuntansi Lembaga / Instansi Pemerintah
-
-
4
4
4
4
3
Akuntansi Keuangan
-
-
6
6
6
6
4
Komputer Akuntansi
5
5
5
5
5
Administrasi Pajak
3
3
3
3
5
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
-
-
7
7
8
8
Jumlah C ( C1, C2 dan C3 )
22
22
31
31
33
33
TOTAL
46
46
48
48
48
48
Jakarta, Juli 2018
Kepala sekolah
Drs. Sumadi. D.S.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah
mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau kegiatan
ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum. Secara rinci
muatan kurikulum dijelaskan sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum
dalam Standar Isi. Sesuai dengan 2 kurikulum yang digunakan pada
tahun pelajaran 2018/2019 ini, maka mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran Kelas X
Secara umum yang membedakan muatan kurikulum pada kurikulum 2013
dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya pengelompokan mata
pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Kelompok mata pelajaran
wajib terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A dan kelompok
mata pelajaran wajib B. Kelompok mata pelajaran pilihan adalah
kelompok mata pelajaran C yang merupakan kelompok mata pelajaran
pilihan yang terdiri atas mata pelajaran pilihan kelompok peminatan
akademik dan mata pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan.
Kelompok mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan
umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan
penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik,
masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah
kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam
kurikulum 2013, maka kelompok mata pelajaran wajib A terdiri atas 6
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran wajib B terdiri atas 2 mata
pelajaran, dan kelompok mata pelajaran pilihan C pada pilihan
peminatan akademik terdiri atas C1: 4 mata pelajaran dan C2: 3 Mata
Pelajaran sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilihnya dan
pilihan mata pelajaran lintas kelompok peminatan akademik terdiri
atas 2 mata pelajaran sesuai dengan pilihannya. Mata pelajaran di
kelompok peminatan wajib diikuti semua peserta didik sesuai dengan
kelompok peminatan yang dipilihnya termasuk pilihan mata pelajaran
lintas kelompok peminatan yang dipilihnya tersebut.
b. Mata Pelajaran Kelas XI
Sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam
kurikulum 2013, maka kelompok mata pelajaran wajib A terdiri atas 5
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran wajib B terdiri atas 1 mata
pelajaran, dan kelompok mata pelajaran pilihan C pada pilihan
peminatan akademik terdiri atas C1dan C2 diselesaikan pada kelas X,
C3: 5 Mata pelajaran. Kelompok peminatan wajib diikuti semua
peserta didik sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilihnya
termasuk pilihan mata pelajaran lintas kelompok peminatan yang
dipilihnya. Selama peserta didik menempuh pendidikan di Kelas XI
diwajibkan melaksanakan kegiatan orientasi sesuai Kompetensi
Keahliannya di Lapangan Pekerjaan sebenarnya dengan mengikuti
program Kerja Praktek Industri selama 3 bulan dengan bimbingan guru
dan praktisi lapangan yang sepadan.
c. Mata Pelajaran Kelas XII
Sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam
kurikulum 2013, maka kelompok mata pelajaran wajib A terdiri atas 5
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran wajib B telah diselesaikan
pada kelas X dan XII, dan kelompok mata pelajaran pilihan C pada
pilihan peminatan akademik terdiri atas C1dan C2 diselesaikan pada
kelas X, C3: 5 Mata pelajaran. Kelompok peminatan wajib diikuti
semua peserta didik sesuai dengan kelompok peminatan yang
dipilihnya termasuk pilihan mata pelajaran lintas kelompok
peminatan yang dipilihnya.
2. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik
sesuai dengan Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan
yang ditetapkan oleh sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru pembina, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
berkaitan pengembangan karir dan peminatan dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik dan minatnya.
Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan adalah kegiatan pendidikan
yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum
standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di
bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih
luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di
luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran
bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam kurikulum 2013 ditegaskan bahwa ekstrakurikuler wajib
Kepramukaan merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler pilihan
merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan
dengan prinsip sebagai berikut:
1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik
masing-masing.
2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik
secara sukarela.
3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan
minat dan pilihan masing-masing.
4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta
didik.
5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat
peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan
masyarakat.
Dokumen tentang ekstrakurikuler diatur tersendiri yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan dokumen kurikulum SMK Harnasto
Institut.
3. Pengaturan Beban Belajar
a. SMK Harnasto Institut menggunakan sistem paket. Beban belajar
yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar dengan
menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban
belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMK Harnasto
Institut selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per
minggu di SMK Harnasto Institut adalah 46 jam pelajaran
pembelajaran.
Tabel 5. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka di SMK Harnasto
Institut
(Disesuaikan dengan kebijakan sekolah namun tidak mengurangi jam
minimal)
Satuan Pendidikan
Kelas
Satu jam pemb. tatap muka (menit)
Jumlah jam pemb. Per minggu
Minggu Efektif per tahun pelajaran
Waktu pembelajaran per tahun
SMK HARNASTO INSTITUT Jakarta
X s.d. XII
45’
46
36-40
1.656 s.d. 1.840 jam pembelajaran
74.520 s.d 82.800
Menit Pembelajaran
d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 –
60%.
e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik
dan guru tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu
semester.
f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran
dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang
sama setiap semesternya yakni 46 jam pelajaran per minggu.
Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi
akademik siswa.
g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket di SMK Harnasto
Institut adalah 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket adalah tiga tahun (6 Semester) maksimum 6 tahun (12
Semester). SMK Harnasto Institut tidak melaksanakan program
percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
i. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di
luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar berkaiatan langsung dengan penilaian. PP No.
19 tahun 2005 jo PP 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah mengatur tentang penilaian
yang terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan
didasarkan pada prinsip sebagai berikut:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender
d. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang ses