Pemeriksaan Penunjang
A.Pemeriksaan apus darah tipis• Digunakan untuk identifikasi jenis Plasmodium.
B.Pemeriksaan apus darah tebal• Digunakan sebagai pemeriksaan skrining
darah penderita terhadap parasit Plasmodium.
C. Pemeriksaan darah lengkap: anemia, leukopenia, trombositopenia, hipoglikemia.
D. Retikulosit mula-mula rendah / normal, kemudian meningkat.
E. Pemeriksaan urin: albuminuria
F. Tes faal hati: SGOT & SGPT meningkat, bilirubin direk dan indirek meningkat, prothrombin time meningkat.
G. Serum albumin turun, serum globulin meningkat
F. Kreatinin dan urea serum meningkat.
G. Tes antigen: P-F Test
- Dengan cara imunokromatografi yaitu mendeteksi antigen dari P.falciparum (Histidine Rich Protein II).
- Deteksi untuk antigen vivax dengan metode ICT, yaitu tes yang mendeteksi laktat dehidrogenase dari plasmodium (pLDH).
H. QBC (Semi Quantitative Buffy Coat)
Diagnosis Molekuler
• PCR: yang diamplifikasi adalah gen 18 S small subunit ribosomal RNA (ssrRNA), dielektroforesis memakai gel agarose dengan zat warna etidium bromide.
Hasil: – jalur S: merupakan molekul base pair standar (50 bp).– jalur 1: memperlihatkan pita diagnosis untuk P. vivax (120
bp).– jalur 2: memperlihatkan pita diagnosis untuk P. malariae
(144 bp).– jalur 3: memperlihatkan pita diagnosis untuk P. falciparum
(205 bp).– jalur 4: memperlihatkan pita diagnosis untuk P. ovale (800
bp).