Top Banner

of 46

pemeriksaan orthoped undone

Mar 02, 2018

Download

Documents

Wanda Florencia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    1/46

    PEMERIKSAAN FISIK ORTHOPEDI

    Pemeriksaan fisik mempunyai arti yang penting dalam menguatkan data-

    data yang kita temukan dalam anamnesis dan sekaligus memberikan kepada kita

    pilihan terhadap pemeriksaan-pemeriksaan khusus atau tambahan yang perlu kita

    lakukan.

    Pada bidang ilmu bedah ortopedi, pemeriksaan fisik pada dasarnya dibagi

    atas dua jenis, yaitu:

    1. Pemeriksaan fisik umum

    2. Pemeriksaan fisik ortopedi

    a. Pemeriksaan fisisk ortopedi umum

    b. Pemeriksaan fisik ortopedi regional

    PEMERIKSAAN FISIK UMUM

    Pemeriksaan fisik ini dilakukan sebagaimana pemeriksaan fisik bidang kedokteran

    lainnya dan bertujuan untuk mengevaluasi keadaan fisik penderita secara umum

    serta melihat apakah ada indikasi penyakit lainnya selain kelainan

    muskuloskeletal. Pemeriksaan dilakukan secara sistematik karena sebagian

    penderita yang datang adalah penderita yang sudah berumur dan biasanya

    mempunyai kelainan lain selain kelainan muskuloskeletal yang dikeluhkan.

    Pada beberapa penderita kadang-kadang dilakukan tindakan operasi

    dengan pembiusan sehingga perlu dipertimbangkan pemeriksaan secara teliti

    mengenai sistem kardiovaskuler, pernafasan, saluran kemih dan saluran

    pencernaan untuk keamanan dan kelancaran operasi.

    PEMERIKSAAN FISIK ORTOPEDI

    PEE!"#$%%& '"$"# (!)(PE*" ++

    Pemeriksaaan fisik pada penderita memerlukan beberapa prinsip

    pemeriksaan. )eknik pemeriksaan secara alami bervariasi pada setiap individu,

    tetapi pada dasarnya dibutuhkan suatu pemeriksaan yang rutin atau baku, tahap

    demi tahap agar pemeriksaan tidak berulang. Pemeriksaan fisik juga disesuaikan

    dengan keadaan dan kondisi penderita, misalnya penderita yang memerlukan

    1

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    2/46

    penanganan darurat maka pemeriksaan fisik yang dilakukan seperlunya sesuai

    dengan kebutuhan yang ada.

    1. $tatus generalis

    dalam pemeriksaan ortopedi secara umum, saat penderita datang pada

    kita sudah merupakan suatu pemeriksaan aal menyeluruh secara

    sambil lalu dengan melihat postur dan cara berjalan penderita.

    Pemeriksaan fisik ortopedi yang dilakukan meliputi :

    Pemeriksaan bagian dengan keluhan utama

    Pemeriksaan bagian dengan keluhan utama yang dikeluhkan

    dilakukan secar teliti. )etapi harus diingat baha keluhan pada satu

    tempat mungkin akibat dari kelainan pada tempat lain, sehingga

    tidak cukup hanya dengan memeriksa pada tempat dengan keluhan

    utama.

    Pemeriksaan kemungkinan nyeri kiriman dari sumber ditempat lain

    reffered pain

    +ntuk pemeriksaan muskuloskeletal diperlukan peralatan-peralatan :

    1. $tetoskop /. #apas

    2. !efleks 0ammer . arum kecil

    3. Pensil untuk kulit marker 4. $enter saku

    5. eteran 6. 7eniometer

    Pemeriksaan fisik sebenarnya sudah dimulai ketika penderita datang ke

    dokter dengan mengamati penampakan umum penderita, raut muka, cara berjalan,

    cara duduk dan cara tidur, proporsi tinggi badan terhadap anggota tubuh lainnya,

    keadaan simetris bagian tubuh kiri dan kanan, cara berjalan dan tingkah laku,

    ekspresi ajah, kecemasan serta reaksi emosional lainnya untuk melihat aspek-

    aspek emosional dan somatis dari penderita.

    Pemeriksaan fisik mempunyai nilai yang paling penting dalam

    memperkuat penemuan-penemuan yang berhasil kita dapatkan dari riayat dan

    anamnesis yang telah kita buat dan menambah atau mengurangi pilihan diagnosis

    yang dapat kita lakukan .

    2

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    3/46

    Pemeriksaan 'isik (rtopedi

    "nspeksi look Palpasi feel 7erak move

    8agian distal 8agian utama 8agian lain

    #ulit aringan lunak )ulang dan

    sendi

    Pembuluh darah, saraf, otot, tendo, ligamen

    2. Pemeriksaan 9okalis

    Pemeriksaan dilakukan secara sitematis dengan urutan-urutan sebagai berikut:

    "nspeksi Look

    Palpasi Feel

    #ekuatan otot Power

    Penilaian gerakan sendi baik pergerakan aktif maupun pasif Move

    %uskultasi

    +ji-uji fisik khusus

    Inspeksi (Look)

    "nspeksi sebenarnya telah dimulai ketika penderita memasuki ruangan periksa.

    Pada inspeksi secara umum diperhatikan raut muka penderita, apakah terlihat

    3

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    4/46

    kesakitan. ara berjalan sekurang-kurangnya 2; langkah, cara duduk dan cara

    tidur.

    "nspeksi dilakukan secara sistematik dan perhatian terutama ditujukan pada :

    a. #ulit, meliputi arna kulit dan tekstur kulit.

    b. aringan lunak yaitu pembuluh darah, saraf, otot, tendo, ligamen, jaringan

    lemak, fasia, kelenjar limfe.

    c. )ulang dan $endi

    d. $inus dan jaringan parut

    %pakah sinus berasal dari permukaan saja, dari dalam tulang atau

    dalam sendi.

    %pakah jaringan parut berasal dari luka operasi, trauma atau

    supurasi.

    Palpasi (Feel)

    palpasi jaringan lunak dilakukan untuk mengetahui adanya

    spasme otot, atrofi otot, keadaan membran sinovia, penebalan membran

    jaringan sinovia, adanya tumor dan sifatnya, adanya cairan di dalam= di

    luar sendi atau adanya pembengkakan.

    c. &yeri tekan> perlu diketahui lokalisasi yang tepat dari nyeri, apakah nyeri

    setempat atau nyeri yang bersifat kiriman dari tempat lain referred pain.

    d. )ulang> diperhatikan bentuk, permukaan, ketebalan, penonjolan dari tulang

    atau adanya gangguan di dalam hubungan yang normal antara tulang yang

    satu dengan lainnya.

    e. Pengukuran panjang anggota gerak> terutama untuk anggota gerak baah

    dimana adanya perbedaan panjang merupakan suatu hal yang penting

    untuk dicermati. Pengukuran juga berguna untuk mengetahui adanya

    atrofi=pembengkakan otot dengan membandingkan dengan anggota gerak

    yang sehat.

    f. Penilaian deformitas yang menetap>pemeriksaan ini dilakukan apabila

    sendi tidak dapat diletakkan pada posisi anatomis yang normal.

    5

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    5/46

    Kekuatan Otot (Power)

    Pemeriksaan kekuatan otot penting artinya untuk diagnosis, tindakan, prognosis

    serta hasil terapi. Penilaian dilakukan menurutMedical Research Council dimana

    kekuatan otot dibagi dalam grade ;-/, yaitu:

    Grade;

    )idak ditemukan adanya kontraksi otot.

    Grade1

    #ontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot yang dapat

    diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakkan sendi.

    Grade2

    (tot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak dapat

    melaan pengaruh gravitasi.

    Grade3

    *isamping dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melaan pengaruh

    gravitasi tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh pemeriksa.

    Grade5

    #ekuatan otot seperti pada grade 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap

    tahanan yang ringan.

    Grade/

    #ekuatan otot normal.

    Pergerakan (Move)

    Pada pergerakan sendi dikenal dua istilah pergerakan yang aktif merupakan

    pergerakan sendi yang dilakukan oleh penderita sendiri dan pergerakan pasif yaitupergerakan sendi dengan bantuan pemeriksa.

    Pada pergerakan dapat diperoleh informasi mengenai:

    a. Evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif

    %pakah gerakan ini menimbulkan rasa sakit

    %pakah gerakan ini disertai dengan adanya krepitasi

    /

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    6/46

    b. $tabilitas sendi

    )erutama ditentukan oleh integritas kedua permukaan sendi dan keadaan

    ligamen yang mempertahankan sendi. Pemeriksaan stabilitas sendi dapat

    dilakukan dengan memberikan tekanan pada ligamen dan gerakan sendi

    diamati.

    c. Pemeriksaan !( !ange of oin ovement

    Pemeriksaan batas gerakan sendi harus dicatat pada setiap pemeriksaan

    ortopedi yang meliputi batas gerakan aktif dan batas gerakan pasif.

    $etiap sendi mempunyai nilai batas gerakan normal yang merupakan patokan

    untuk gerakan abnormal dari sendi. *ikenal beberapa macam gerakan pada

    sendi, yaitu : abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi, rotasi eksterna, rotasi interna,

    pronasi, supinasi, fleksi lateral, dorso fleksi, plantar fleksi, inversi dan eversi.

    Auskultasi

    Pemeriksaan auskultasi pada bidang bedah ortopedi jarang dilakukan dan biasanya

    dilakukan bila ada krepitasi misalnya pada fraktur atau mendengar bising fistula

    arteriovenosa.

    PEE!"#$%%& '"$"# (!)(PE*" !E7"(&%9

    8E8E!%P% )E!"&(9(7" *%9% (!)(PE*"

    +ntuk memudahkan pemahaman maka sebelum pemeriksaan regional ortopedi

    dibahas, akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa terminologi yang sering

    digunakan dalam bidang ilmu bedah ortopedi, yaitu:

    1. )erminologi dari gerakan sendi

    ROM merupakan istilah baku untuk menyatakan batas=besarnya gerakan sendidan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan atau menyatakan

    besarnya gerakan sendi yang abnormal. $ebagaimana telah disinggung

    sebelumnya, dikenal gerakan sendi aktif dan pasif sehingga penilaian !(

    juga terbagi dua yaitu !( pada gerakan sendi aktif dan !( pada gerakan

    sendi pasif.

    2. )erminologi klinik yang berpasangan dalam bedah ortopedi

    A!uksi !an A!!uksi

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    7/46

    7erakan abduksi dan adduksi dapat ditemukan pada sendi bahu, panggul,

    sendi metakarpo-falangeal dan metatarso-falangeal. %bduksi adalah gerakan

    yang menjauhi garis tengah tubuh. %dduksi adalah gerakan yang mendekati

    garis tengah tubuh. Pada tangan dan kaki, garis tengah terletak pada jari

    tengah tangan dan kaki.

    Dorso Fleksi !an Plantar"pal#ar Fleksi

    *orso fleksi adalah gerakan dari jari-jari kaki atau ibu jari kaki dengan arah

    permukaan ke dorsal sedangkan gerakan dorso fleksi pada jari-jari tangan danpergelangan tangan juga terhadap permukaan dorsal. Plantar fleksi adalah

    gerakan pada jari kaki dan ibu jari kaki ke arah permukaan plantar kaki.

    Palmar fleksi adalah gerakan pada jari tangan ke arah permukaan palmar.

    4

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    8/46

    In$ersi !an E$ersi

    7erakan eversi dan inversi terjadi secara simultan pada sendi subtalar dan

    midtarsal kaki. Eversi adalah gerakan berputar permukaan plantar kaki ke arah

    luar terhadap tungkai baah. "nversi adalah gerakan berputar permukaan

    plantar kaki ke arah dalam terhadap tungkai baah.

    Rotasi Interna !an Rotasi Eksterna

    !otasi interna=rotasi media dan rotasi eksterna=lateral dapat terjadi pada sendi

    bahu, panggul dan sedikit pada lutut. !otasi interna adalah gerakan berputar

    dari permukaan depan anggota gerak ke dalam= ke medial. !otasi eksterna

    adalah gerakan berputar dari permukaan anggota gerak ke arah luar=lateral.

    6

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    9/46

    Pronasi !an Supinasi

    7erakan pronasi dan supinasi terjadi pada anggota gerak lengan baah

    melalui sendi siku dan sendi pergelangan tangan serta pada kaki depan

    forefoot melalui sendi midtarsal.

    3. )erminologi beberapa deformitas pada anggota gerak.

    8eberapa terminologi deformitas yang biasa dipergunakan di klinik pada

    deformitas sendi adalah:

    De%or#itas Postural

    *eformitas postural adalah suatu deformitas yang terjadi karena kebiasaan

    sikap=posisi tubuh. *eformitas ini dapat dikoreksi oleh aksi dari otot penderita

    sendiri. *eformitas dinamik terjadi oleh karena aksi dari otot penderita sendiri

    dan biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan otot. *eformitas terfiksasi atau

    struktural adalah deformitas yang tidak dapat dikoreksi dengan bantuan secara

    pasif.

    ?

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    10/46

    Kalkaneus !an Ekuinus

    *eformitas ini hanya terjadi pada pergelangan kaki. #alkaneus adalah

    deformitas pada kaki dimana telapak kaki dalam posisi dorso fleksi sehingga

    beban tubuh weight bearing hanya ditopang oleh tumit seaktu menapak

    pada lantai. $edangkan ekuinus adalah deformitas pada kaki dalam keadaan

    fleksi plantar sehingga beban tubuh hanya ditopang oleh kaki bagian depan

    seaktu menapak pada lantai.

    Ka$us !an Planus

    *eformitas ini hanya terjadi pada kaki yang disebut sebagai pes kavus dan pes

    planus. Pes kavus adalah lengkung telapak kaki meninggi dibandingkan

    dengan yang normal. #ombinasi antara kalkaneus dan kavus disebut

    kalkaneokavus. Pes planus adalah hilangnya arkus kaki menjadi rata sehingga

    membentuk kaki yang disebut kaki ceper.

    1;

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    11/46

    Torsi Interna !an Torsi Eksterna

    *eformitas ini menunjukkan adanya perputaran aksis longitudinal dari tulang

    dan biasanya ditemukan pada femur dan tibia. Pada torsi interna, aspek

    anterior dari bagian distal tulang berputar ke arah dalam=medial terhadap

    aspek anterior dari tulang proksimal misalnya torsi tibia interna atau torsi

    femoral interna.

    Pada torsi eksterna, aspek anterior dari bagian distal tulang panjang

    berputar keluar=lateral terhadap aspek anterior bagian proksimal ini, misalnya

    torsi femoral eksterna dan torsi tibial eksterna.

    Ante$ersi !an Retro$ersi

    *eformitas ini menjelaskan hubungan antara leher dan batang femur. *isebut

    anteversi femoral bila lutut menghadap ke depan dan leher femur mengarah ke

    depan dalam derajat tertentu.

    *isebut retroversi femoral bila lutut menghadap ke depan dan leher femur

    mengarah ke posterior dalam derajat tertentu.

    11

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    12/46

    &arus !an &algus

    "stilah varus dan valgus dipergunakan untuk angulasi abnormal dari anggota

    gerak. *eformitas ini biasanya terjadi pada sendi atau tulang dekat sendi.

    Varus

    @arus adalah angulasi secara imajiner yang menunjukkan lingkaran imajiner

    dimana penderita berada.

    #oksa vara adalah berkurangnya sudut leher femur dan batang femur

    dari normal misalnya sudutnya ?;A normal B 13;A.

    #ubitus varus adalah berkurangnya sudut normal dari sendi siku.

    7enu varum bow legs adalah lutut berjauhan apabila kaki berdekatan

    )alipes ekuinovarus, deformitas ini terjadi bersama dengan deformitas

    plantar plantar fleksi dari pergelangan kaki. #ombinasi ini misalnya

    pada ekuinus varus baaan.

    etatarsus varus metatarsus adduktus, deformitas adduksi dari kaki

    depan terhadap kaki belakang .

    0aluks varus, adalah deformitas adduksi dari ibu jari kaki terhadap

    sendi metatarsofalangeal.

    Valgus

    @algus adalah angulasi secara imajiner yang tidak ada hubungannya dengan

    lingkaran imajiner dimana penderita ditempatkan.

    #ubitus valgus, adalah bertambahnya carrying angledari sendi siku.

    #oksa valga, adalah bertambahnya sudut leher dan batang femur

    melebihi normal 13;A misalnya 14;A.

    12

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    13/46

    7enu valgum knock knees, adalah bila lutut didekatkan maka kaki

    akan berjauhan .

    etatarsus abduktus, adalah deformitas adduksi dari kaki depan

    terhadap kaki belakang.

    0ip valgus, adalah bertambahnya sudut antara aksis dari tungkai dan

    tumit dalam posisi eversi.

    )alipes kalkaneovalgus, adalah deformitas eversi pada kaki disertai

    dengan kalkaneus atau deformitas dorsofleksi dari pergelangan kaki.

    0aluks valgus, adalah deformitas abduksi dari ibu jari kaki terhadap

    metarsofalangeal.

    PEE!"#$%%& !E7"(&%9

    Pemeriksaan ortopedi regional terdiri atas :

    Pe#eriksaaan Tulang 'elakang

    PEE!"#$%%& 9E0E! *%& @E!)E8!% $E!@"#%9"$

    #elainan yang paling sering ditemukan pada leher ditemukan pada leher

    adalah degenerasi vertebra servikalis dan osteoartritis sekunder pada diskus

    intervertera servikalis yang dapat mengakibatkan prolapsus dari diskus dan

    spondilosis servikal. #elainan pada vertebra servikalis sering disertai dengan

    kelainan pada pangkal pleksus brakialis yang menyebabkan nyeri, kelemahan otot

    atau gangguan sensibilitas pada anggota gerak yang bersangkutan.

    Pe#eriksaan klinik rutin pa!a kelainan !i !aera leer

    1. Pemeriksaan lokal leher disertai pemeriksaan neurologik dan survei vaskuler

    dari anggota gerak atas.

    Inspeksi

    #ontur tulang apakah terjadi

    deformitas

    #ontur jaringan lunak

    Carna dan tekstur kulit

    %da jaringan parut atau sinus

    Palpasi

    $uhu kulit

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    13

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    14/46

    Status $askuler anggota gerak

    atas

    Carna

    $uhu

    &adi

    Pergerakan

    'leksi-ekstensi 13;A

    'leksi lateral 5/A

    !otasi 6;A

    -%pakah ada rasa nyeri pada

    saat digerakkan

    -%pakah ada krepitasi bila

    digerakkan

    Status neurologik anggota

    gerak atas

    $istem muskuler

    $istem sensoris

    #eringat

    !efleks

    2. Pemeriksaan gejala yang bersifat simptomatik pada leher

    7angguan pada leher dapat berasal dari kelainan pada telinga atau

    tenggorokan. 7ejala pada anggota gerak atas melibatkan pleksus brakialis

    berupa gangguan pada bahu, siku atau saraf torakal bagian perifer.

    3. Pemeriksaan umumPemeriksaan daerah bagian tubuh lainnya juga perlu dilakukan. 7angguan

    pada leher bisa akibat manifestasi klinis dari suatu penyakit sistemik.

    Ana#nesis

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    15/46

    Pe#eriksaan

    Pada pemeriksaan leher, baju harus dibuka dan harus terlihat jelas bagian leher

    secara keseluruhan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam keadaan penderita

    berdiri ataupun duduk.

    De%or#itas

    #olumna vertebra servikalis biasanya sedikit lordosis ke depan. Perubahan kurva

    ini menjadi lurus atau melengkung ke belakang kifosis merupakan tanda adanya

    kelainan yang mencurigakan. uga diperhatikan deformitas vertebra ke lateral atau

    rotasi.

    Pergerakan

    7erakan pada leher yang diperiksa meliputi rotasi, fleksi lateral ke kanan= ke kiri,

    fleksi ekstensi. 7erakan fleksi dan ekstensi maksimal terjadi pada sendi oksipito-

    atlantoid.

    Pe#eriksaan neurologik anggota gerak atas

    Pemeriksaan neurologik perlu dilakukan pada kelainan di daerah leher karena lesi

    pada daerah servikal sering menyebabkan gangguan pada pleksus brakialis.

    $istem muskuler. (tot bahu, lengan atas, lengan baah dan tangan harus

    diperiksa apakah ada kelemahan atau fasikulasi otot. Pemeriksaan meliputi

    tonus dan kekuatan dari setiap otot dan membandingkannya dengan anggotagerak yang berlaanan.

    $istem sensoris. Pemeriksaan sensibiltas penderita meliputi rasa raba dan

    tusuk. Pada kasus tertentu juga dilakukan uji sensibilitas stimulus yang dalam,

    posisi sendi, vibrasi, rasa panas dan dingin. *aerah lesi sesuai dengan

    distribusi saraf yang mengalami gangguan sehingga bila terdapat gangguan

    sensori pada daerah tertentu, maka kita dapat memperkirakan lesi terjadi pada

    1/

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    16/46

    saraf yang mana sesuai dengan percabangan = distribusi dari saraf yang

    mengalami gangguan.

    #elenjar keringat. #eringat timbul bila terjadi hubungan serabut saraf

    sudomotor.

    !efleks. Pemeriksaan refleks otot dilakukan dengan membandingkan refleks

    biseps , triseps 4 dan brakioradialis dari lengan kiri dan kanan.

    !efleks yang ditemukan menentukan apakah ada gangguan neurologis dan

    jika ada apakah jenis upper motor neuronatau lower motor neurondan asal

    dari akar atau cabang saraf.

    Pe#eriksaan $askuler anggota gerak atas

    #adang-kadang kelainan pada leher terjadi akibat gangguan pada arteri subklavia.

    $istem sirkulasi yang efisien dari tiap anggota gerak atas diperhatikan,

    dibandingkan arna dan rasa hangat pada kedua sisi lengan, tangan dan jari,

    denyut radialis kiri dan kanan dimana pemeriksaan pertama-tama pada saat

    anggota gerak dalam keadaan diam, kemudian bahu ditekan dan dilakukan rotasi

    pada kaput anggota gerak yang diperiksa.

    angguan ekstrinsik *ang #en*eakan gangguan pa!a leer

    #adang-kadang gangguan pada daerah sekitar leher misalnya pada telinga,

    tenggorokan dapat menyebabkan rasa nyeri pad leher dan disebut nyeri kiriman

    reffered pain. +ntuk itu pemeriksaan daerah sekitar leher dilakukan sebagai

    pemeriksaan rutin bila ditemukan kelainan pada leher. 7angguan pada anggota

    gerak atas juga dapat bermanifestasi pada leher yang melibatkan pleksus brakialis.

    PEE!"#$%%& @E!)E8!% )(!%#%9 *%& 9+8%9

    &yeri pada punggung terutama punggung baah merupakan kelainan

    yang sering ditemukan dalam praktek bedah ortopedi sehari-hari. $ebagian dari

    kelainan ini gambarannya jelas sehingga penyebab diagnosis dan pengobatan

    yang tepat dapat dilakukan. $ebagian lagi tidak dapat diketahui dengan jelas

    penyebabnya baik melalui pemeriksaan fisik maupun radiologis sehingga hasil

    pemeriksaan tidak jelas. *alam kelompok ini termasuk chronic ligamentous

    1

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    17/46

    strainatau postural back pain. &yeri punggung baah sering disertai penjalaran

    nyeri ke bokong, tungkai atas dan tungkai baah baik unilateral maupun bilateral.

    &yeri yang bersifat menjalar ini disebutskiatika.

    Ana#nesis

    Perhatian terutama harus ditujukan pad perlangsungan=onset penyakit, apakah

    bersifat periodik atau menetap, bertambah buruk atau bertambah baik dan hal-hal

    apa yang dapat menyebabkan nyeri bertambah=berkurang. 9okalisasi dari nyeri

    punggung serta sifat-sifatnya juga harus ditentukan secara jelas.

    Pemeriksaan klinik rutin gangguan pada punggung

    1. Pemeriksaan lokal punggung dan survei neurologis anggota gerak baah

    Pen!erita er!iri+

    Inspeksi

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    Carna dan tekstur kulit

    %danya jaringan parut

    atau sinus

    Palpasi

    $uhu kulit

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    &yeri lokal

    Pergerakan

    $endi spinal :

    'leksi 6;A

    Ekstensi 3;A

    'leksi lateral 3/A

    !otasi 5/A :

    1. &yeri pada pergerakan

    2. $pasme otot

    $endi kostovertebral

    -arak indikasi ekspansi

    dada

    $endi sakroiliaka

    -&yeri pada pergerakan

    Pen!erita eraring

    Palpasi fossa iliaka

    - Pemeriksaan khusus abses atau adanya massa

    $tatus neurologis anggota gerak baah

    +ji traight Leg Raising$9! Pemeriksaan sistem muskuler

    14

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    18/46

    Pemeriksaan sistem sensoris Pemeriksaan refleks

    2.

    3. Pemeriksaan ekstrinsik punggung dan skiatika

    5. 0al ini perlu bila tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan lokal.

    /. Pemeriksaan meliputi :

    Pemeriksaan abdomen

    Pemeriksaan pelvis

    Pemeriksaan anggota gerak baah

    Pemeriksaan sistem vaskuler perifer

    .4.

    6. Pemeriksaan umum

    ?. Pemeriksaan umum bagian-bagian tubuh yang lain. 7ejala lokal dapat

    merupakan salah satu manifestasi klinis dari suatu penyakit sistemik.

    ,-.

    ,,. Tan!a/tan!a skiatika

    12. &yeri skiatika ditandai dengan penjalaran nyeri sepanjang persarafan

    nervus skiatika pada tungkai baah. %da dua jenis skiatika yang diketahui.

    %pabila nyerinya hebat dan menjalar dengan arah dan lokalisasi yang jelas

    pada kulit, apalagi bila disertai kelainan motoris, sensoris dan refleks,

    maka hampir pasti ini merupakan kelainan mekanik yang memberikan

    gangguan dari serabut saraf pleksus lumvalis atau sakralis. enis skiatika

    lain berupa rasa nyeri yang samar-samar disertai distribusi nyeri yang

    tidak jelas dan lebih menyerupai suatu nyeri kiriman akibat kelainan

    sendi=ligamen.

    13.

    16

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    19/46

    15.

    ,0. Penilaian !e%or#itas

    1. $etiap kelainan bentuk yang ditemukan baik pada inspeksi maupun palpasi

    harus dicatat dengan baik. *eformitas tulang belakang dapat berbentuk

    kifosis, lordosis atau skoliosis.

    ,1.

    ,2. Pe#eriksaan Sen!i 'au

    1?. $endi bahu merupakan suatu sendi yang secara mekanik sangat

    kompleks dan terdiri atas tiga komponen persendian yaitu sendi

    glenohumeral, sendi akromioklavikular, sendi sternoklavikular. $endi

    glenohumeral memungkinkan untuk gerakan abduksi, fleksi dan rotasi di

    baah kontrol otot skapulohumeral. #edua sendi lainnya bersama-sama

    memberikan pergerakan ?;A berupa rotasi skapula terhadap toraks dan

    sedikit perputaran anteroposterior skapula. &yeri pada bahu dan lengan

    harus dibedakan dengan seksama apakah kelainan ini berasal dari bahu

    sendiri atau nyeri yang berasal dari vertebra servikalis atau toraks.

    20. Pemeriksaan klinik rutin gangguan pada sendi bahu

    1. Pemeriksaan lokal sendi bahu

    3,. Inspeksi

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    Carna dan tekstur kulit

    %danya jaringan parut atau sinus

    33. Palpasi

    $uhu kulit

    #ontur tulang

    1?

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    20/46

    #ontur jaringan lunak &yeri lokal

    2;

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    21/46

    Pergerakan

    embedakan pergerakan antara sendi glenohumeral dan sendi skapula pada

    gerakan abduksi, fleksi, ekstensi, rotasi lateral dan rotasi medial.

    &yeri pada saat pergerakan

    $pasme otot

    #repitasi pada saat pergerakan

    Kekuatan

    #ekuatan otot servikoskapula dan otot torakoskapula

    +ji elevasi skapula, retraksi skapula, abduksi-rotasi skapula

    (tot skapulo-humeral mengontrol pergerakan sendi glenohumeral yaitu

    pergerakan abduksi 16;A, adduksi 4/A, fleksi 16;A, ekstensi ;A, rotasi lateral 6;A,

    rotasi medial 6;A.

    Sen!i akro#iokla$ikular

    Pemeriksaaan pembengkakan, rasa panas, nyeri, nyeri bila digerakkan dan

    stabilitas.

    Sen!i sternokla$ikula

    Pemerikasaan pembengkakan, rasa panas, nyeri, nyeri bila digerakkan dan

    stabilitas.

    1. Pemeriksaan gejala yang kemungkinan merupakan faktor ekstrinsik pada sendi

    bahu.

    Pemeriksaan ini penting untuk menerangkan gejala yang tidak ditemukan pada

    pemeriksaan lokal.

    Pemeriksaan meliputi :

    Pemeriksaan leher dengan pleksus brakialis

    )oraks, jantung dan pleura

    %bdomen dan lesi subdiafragma

    2. Pemeriksaan umum

    Pemeriksaan umum bagian tubuh lainnya.

    Ana#nesis

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    22/46

    Pada nyeri bahu harus ditentukan dengan jelas lokasi dan distribusi nyeri.

    &yeri biasanya berasal dari ujung akromion menjalar ke baah pada lengan

    atas sampai pada insersi otot deltoid. arang sekali nyeri pada bahu yang

    menjalar meleati sendi siku.

    N*eri kiri#an pa!a !aera au

    &yeri kiriman biasanya berupa iritasi dari pleksus brakialis, menjalar dari

    leher pada bagian atas dari bahu kemudian ke lengan.

    erakan sen!i au

    Pada pemerikasaan sendi bahu sangat penting diketahui berapa besar gerakan

    yang terjadi pada sendi glenohumeral dan berapa besar gerakan rotasi skapula.

    +ntuk membedakannya maka pemeriksa perlu memegang atau memfiksasi

    bagian baah skapula. *alam keadaan normal gerakan sendi bahu berupa

    abduksi yang terjadi dari sebagian sendi glenohumeral dan sebagian dari rotasi

    sendi skapula sendiri. #elainan pada sendi bahu akan memberikan hambatan

    pada gerakan sendi glenohumeral tetapi tidak pada gerakan skapula.

    Esti#asi kekuatan otot

    +ntuk memperkirakan besarnya kekuatan ada dua kelompok otot pada daerah

    bahu yang harus dibedakan yaitu:

    1. (tot servikoskapula dan otot torakoskapula

    (tot servikoskapula dan otot torakoskapula mengontrol gerakan skapula.

    'ungsi otot ini untuk gerakan elevasi skapula yaitu levator skapula dan bagian atas

    dari otot trapeDius.

    !etraktor dari skapula yaitu otot rhomboid dan bagian tengah dari otot

    trapeDius. %bduktor rotator dari skapula yaitu otot seratus anterior, bagian tengah

    dan bagian baah dari otot trapeDius. +ntuk menguji perlu dilakukan pemeriksaan

    fungsi dan kekuatan otot dengan pemeriksaan khusus.

    2. (tot skapulohumeral

    #elompok otot ini mengontrol sendi glenohumeral yaitu gerakan yang

    berfungsi untuk abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, rotasi lateral, rotasi medial.

    $endi akromioklavikular dan sternoklavikular

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    23/46

    #lavikula merupakan suatu jembatan yang menghubungkan skapula dan

    sternum. 7erakan sendi akromioklavikular dan sternoklavikular terjadi pada

    umumnya setelah elevasi dari lengan atas sebesar ?;A dan gerakan sendi bahu

    ke belakang atau ke depan.

    Pe#eriksaan 4engan Atas !an Sen!i Siku

    #elainan yang biasa ditemukan pada humerus adalah trauma, infeksi pada

    tulang, tumor tulang terutama oleh karena metastasis. $edangkan pada sendi

    siku biasanya berupa artritits. #elainan lain yang biasa ditemukan adalahosteoarthritis disekans dan bergesernya sendi siku dan beberapa kelainan

    akibat jepitan pada saraf.

    Ana#nesis

    0arus diketahui dengan tepat lokasilisasi, distribusi dan asal dari nyeri. &yeri

    pada lengan atas mungkin merupakan nyeri yang berasal dari bahu. Pada sendi

    siku sebaiknya ditanyakan adanya riayat trauma sebelumnya misalnya

    trauma masih kanak-kanak.

    erakan sen!i siku

    Pada sendi siku terdapat dua komponen persendian yaitu antara humerus

    dengan ulna dan antara ulna dengan radius yang memberikan kemungkinan

    gerakan fleksi dan ekstensi serta rotasi pada lengan baah. 7erakan fleksi dan

    ekstensi bervariasi antara ;-1/; serta pronasi dan supinasi masing-masing

    sebesar ;-?;. gambar 5.23

    Tahap-tahap pemeriksaan rutin kelainan lengan atas dan sendi siku

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    24/46

    Pemeriksaan lokal dan sendi siku

    Inspeksi

    kontur tulang

    kontur jaringan lunak

    arna dan tekstur kulit

    adanya jaringan atau sinus

    Palpasi

    suhu kulit

    kontur tulang

    kontur jaringan

    lunak

    nyeri lokal

    Pergerakan ( akti% !an pasi% )

    sendi humero-ulnar

    - fleksi 1/;

    - ekstensi ;

    sendi radio-ulnar

    - supinasi 6;pronasi ?;

    nyeri pada pergerakan

    krepitasi pada pergerakan

    Kekuatan

    fleksi 1/;

    ekstensi ;

    supinasi 6;

    pronasi ?;

    Stailitas

    ligamentum lateral

    ligamentum medial

    Ner$us #e!ianus

    funfsi sensoris

    fungsi motoris

    gerakan oponen

    kelenjar keringat

    Ner$us ra!ialis fungsi sensoris

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    25/46

    fungsi motoris

    ekstensi pergelangan tangan, ibu jari, dan jari-jari

    Ner$us ulnaris

    fungsi sensoris

    fungsi motoris

    kelenjar keringat.

    1. Pemeriksaan nyeri lengan yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik.

    Pemeriksaan ini penting untuk menerangkan gejala yang tidak

    ditemukan pada pemeriksaan lokal, meliputi :

    - leher dan pleksus brakialis

    - pemeriksaan bahu

    2. Pemeriksaan umum

    Pemeriksaan pada bagian tubuh lainnya. 7ejala lokal yang terjadi

    mungkin merupakan manifestasi dari penyakit lain.

    Faktor ekstrinsik n*eri lengan atas

    Pada nyeri lengan atas harus dipertimbangkan baha nyeri ini

    kemungkinan berasal dari bahu atau leher akibat kelainan pada pleksus

    brakialis.

    Pe#eriksaan lengan a5a6 pergelengan tangan !an 7ari/7ari

    *alam kehidupan sehari-hari suatu pekerjaan sangat tergantung

    dari efisiensi fungsi tangan dan akan memberikan implikasi

    ekonomi apabila terjadi kecacatan pada tangan baik akibat

    trauma ataupun akibat penyakit. 8edah tangan merupakan suatu

    seni dan ilmu tersendiri yang pada saat ini merupakan suatu

    spesialisasi khusus dalam ilmu bedah ortopedi dimana

    pengetahuan dan pengalaman ortopedi, bedah plastik danrekonstruksi, bedah mikrovaskuler dan bedah saraf memegang

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    26/46

    peranan yang sangat penting. Pengobatan pada kelainan ini

    terutama ditujukan untuk melakukan pemulihan= restorasi fungsi

    tangan semaksimal mungkin.

    erakan pa!a pergelangan tangan

    Pergelangan tangan mempunyai dua komponen utama yaitu sendi

    radiokarpal termasuk sendi interkarpal yang memungkinkan

    fleksi 6;, ekstensi ?;abduksi = deviasi radial 2/, adduksi =

    deviasi ulnar 3; dan sendi radioulnar inferior yang

    memungkinkan gerakan supinasi ?; dan pronasi ?;. +ntuk

    melakukan pemeriksaan secara akurat terhadap kedua gerakan ini

    maka sendi siku difleksikan ?;untuk menghilangkan rotasi pada

    sendi bahu.

    erakan pa!a 7ari/7ari

    7erakan pada jari-jari dibagi dalam tiga kelompok sendi, yaitu >

    1. $endi karpometakarpal ibu jari

    Pada sendi karpometakarpal ibu jari terdapat lima macam

    gerakan yaitu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan oposisi.

    Pemeriksaan klinik rutin gangguan lengan bawah,

    pergelangan tangan dan jari-jari

    Pemeriksaan local lengan baah,pergelangan tangan dan jari-jari

    Inspeksi : kontur tulang Palpasi : suhu

    kulit

    #ontur jaringan lunak kontur tulang

    Carna dan tekstur kulit kontur

    jaringan lunak

    %danya jaringan parut dan sinus nyeri local

    Pergerakan ( akti% !an pasi% )

    pergelangan tangan :

    sendi radiokarpal : fleksi-ekstensi, adduksi-abduksi

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    27/46

    sendi radioulnar inferior : supinasi dan pronasi

    tangan

    sendi karpometakarpal ibu jari : fleksi-ekstensi, adduksi-abduksi,

    oposisi

    sendi metakarpofalangeal : fleksi-ekstensi, adduksi-abduksi

    sendi interfalangeal : fleksi-ekstensi

    Kekuatan

    kekuatan tiap kelompok dikontrol oleh :

    - pergerakan pergelangan tangan

    - pergerakan ibu jari dan jari-jari

    stabilitas : uji untuk pergerakan abnormal

    Fungsi sara% : uji fungsi sensoris, fungsi motoris dan kelenjar

    keringat pada bagian medial saraf ulna dan radius.

    Sirkulasi: denyut arteri, arna dan rasa hangat, pengisian kembali

    kapiler, sensibilitas kulit.

    Pemeriksaan bagian yang kemungkinan dapat merupakan faktor ekstrinsik

    gangguan pada lengan baah, pergelangan tangan dan jari-jari. Pemeriksaan

    ini penting untuk menerangkan gejala yang tidak ditemukan pada

    pemeriksaan lokal. Pemeriksaan ini meliputi :

    pemeriksaan leher dan toraks

    pemeriksaan lengan atas secara tersendiri

    pemeriksaan siku secara tersendiri

    Pemeriksaan umum

    Pemeriksaan umum pada bagian-bagian tubuh lainnya. 7ejala

    pada tangan mungkin hanya merupakan salah satu manifestasi klinis dari

    penyakit lain.

    2. $endi metakarpopalangeal

    Pada sendi metakarpopalangeal ibu jari dan jari-jari terdapat gerakan fleksi

    dan gerakan ekstensi sebesar ?;.

    3. $endi interfalangeal

    Pada sendi interfalangeal ibu jari dan jari-jari hanya terdapat gerakan fleksi

    dan gerakan ekstensi.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    28/46

    Kekuatan otot

    Pemeriksaan kekuatan otot tangan perlu dilakukan secara teliti

    dan sabar. +ntuk setiap kelompok otot harus dilakukan uji secara

    tersendiri. Pemeriksaan otot-otot ibu jari meliputi pemeriksaan

    otot abduktor, addutor, ekstensor longus dan brevis , fleksor

    longus dan brevis serta otot-otot oponens. $ementara pada

    jari-jari dilakukan pemeriksaan otot fleksor profundus dan

    superficial, ekstensor digitorum, ekstensor indisis, otot

    interosseus dan otot lumbrikal.

    Kekuatan pegangan otot

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan pegangan

    yang merupakan kombinasi gerakan otot fleksor dan ekstensor

    pergelangan tangan serta fleksor jari-jari dan ibu jari.

    Fungsi sara%

    Pemeriksaan fungsi ketiga saraf yaitu n.ulnaris, n.medianus,

    n.radialis harus dilakukan secara tersendiri baik fungsi motoris,

    sensoris serta fungsi keringat.

    Sirkulasi

    $irkulasi pada jari diamati melalui pemeriksaan denyutan nadi

    pada arteri, suhu dan arna jari-jari.

    Faktor ekstrinsik pa!a lengan a5a !an 7ari/7ari

    $eringkali sulit dibedakan apakah gejala dan tanda klinis lengan

    baah atau jari-jari merupakan gangguan lokal atau bukan.

    +ntuk itu harus dilakukan pemeriksaan dengan baik agar dapat

    membedakannya dengan jelas.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    29/46

    Pe#eriksaan Sen!i Panggul

    Pemeriksaan sendi panggul merupakan pemeriksaan yang

    penting dalam ortopedi oleh karena trauma=penyakit pada

    panggul akan menyebabkan gangguan yang berkepanjangan danmungkin memberikan kecacatan yang serius atau lebih parah lagi

    menyebabkan ketidakmampuan untuk bekerja sehingga

    memberikan dampak ekonomis dalam kehidupan. *aerah

    panggul ini merupakan suatu daerah yang penting oleh karena

    sendi panggul merupakan sendi yang sangat kompleks, sulit

    diperiksa secara akurat.

    Ana#nesis

    #arakteristik nyeri daerah panggul adalah nyeri tidak selamanya

    dari panggul itu sendiri tapi mungkin berasal dari tulang belakang

    yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan panggul,

    sehingga harus diperiksa kemungkinan adanya faktor-faktor

    ekstrinsik. &yeri pada sendi panggul biasanya dikeluhkan pada

    daerah lipat paha bagian depan. $ering nyeri ini dirasakan pada

    daerah lutut dan kadangkala merupakan nyeri yang dominan paakelainan sendi panggul. &yeri pada panggul sendiri biasanya

    akan bertambah berat apabila penderita berjalan atau

    menggerakkan sendi panggul.

    Pengukuran pan7ang anggota gerak !an ukuran/ukurann*a

    $ecara ideal pengukuran dilakukan pada aksis gerakan panggul,

    yaitu pada titik tengah kaput femur. )etapi secara klinik hal ini

    sulit dilakukan, sehingga titik ukur diambil dari titik yang paling

    mendekati yaitu spina iliaka anterior superior.

    1. Pengukuran panjang klinik panjang sebenarnyaBtrue leg length

    Panjang klinik diukur dari spina iliaka anterior superior sampai

    pinggir baah maleolus lateralis atau pinggir maaleolus medialis. *engan

    pengukuran ini dibandingkan antara kiri dan kanan.

    %pabila ditemukan adanya pemendekan maka harus ditentukan

    apakah ditemukan:

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    30/46

    *iatas trokanter, melalui pengukuran segitiga dari !ryant, garis dari

    "elaton, garis dari choemaker.

    *ibaah trokanter.

    2. Pengukuran panjang tampak palsuBapparent leg length

    #adang-kadang ditemukan tungkai baah tampak panjang

    sebelah tapi sebenarnya ukurannya sama. Pada keadaan ini pemeriksaan diukur

    dari titik di garis tengah tubuh yaitu iphisternum, dari pusat atau dari pubis ke

    maleolus medialis. Pemendekan yang palsu dari panjang tungkai biasanya

    disebabkan oleh karena panggul miring dimana koreksi sepenuhnya tidak dapat

    dilakukan. Panggul miring umumnya disebabkan oleh deformitas adduksi yang

    menetap yang membuat sisi tersebut seakan lebih pendek atau oleh deformitasabduksi yang menetap sehingga tungkai baah tersebut terlihat lebih panjang.

    Pemeriksaan klinik rutin gangguan pada panggul

    1. Pemeriksaan lokasi sendi panggul

    a.Penderita berbaring

    Penderita berbaring dan membentuk sudut terhadap tungkai bila

    mungkin

    Inspeksi

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    Carna dan tekstur kulit

    %danya jaringan parut atau sinus

    Palpasi

    $uhu kulit

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    &yeri lokal

    Pergerakan (akti% !an pasi%

    'leksi

    %bduksi saat fleksi

    !otasi medial interna

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    31/46

    !otasi lateral eksterna

    Pe#eriksaan a!an*a !e%or#itas

    *ilakukan uji )homas untuk mendeteksi dan mengukur

    deformitas pada posisi fleksi

    Kekuatan dilakukan u#i yang berlawanan dengan tahanan

    pemeriksa

    Estimasi kekuatan pada kelompok otot fleksor, ekstensor,

    abduktor, adduktor dan rotator

    Pengukuran pan7ang tungkai

    Panjang klinik true$real length

    Panjang yang tampak apparent length

    Pe#eriksaan pergerakan anor#al

    +ji pergerakan longitudinal teleskopik

    +ji klik pada bayi baru lahir

    2. Pemeriksaan faktor ekstrinsik yang mungkin memberikan gejala pada panggul

    Pemeriksaan ini penting untuk menerangkan gejala yang tidak

    ditemukan pada pemeriksaan lokal, meliputi :

    Pemeriksaan sendi sakroiliaka

    Pemeriksaan abdomen dan pelvis

    Pemeriksaan pembuluh darah besar sirkulasi arteri

    3. Pemeriksaan +mum

    Pemeriksaan terhadap bagian tubuh lainnya untuk mencari

    kemungkinan gangguan merupakan manifestasi dari suatu penyakit sistemik pada

    tubuh.

    Pe#eriksaan !e%or#itas rotasi *ang #enetap

    %danya deformitas rotasi dapat dinilai dari posisi patela yang

    dalam keadaan normal merupakan satu garis lurs dari spina iliaka

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    32/46

    anterior superior, pertengahan patela dan jari kedua. %pabila

    terdapat rotasi baik ke dalam maupun keluar maka konfigurasi

    garis ini berubah.

    Pe#eriksaan a!an*a !e%or#itas #enetap

    *eformitas adduksi yang menetap. *eformitas ini dapat diketahui dengan menilai

    hubungan antara pelvis dan panggul. %pabila terdapat kelainan maka aksis tranversal

    panggul yaitu garis yang menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior tidak

    dapat diletakkan dalam garis tegak lurus terhadap anggota gerak yang terkena.

    *eformitas abduksi yang menetap. $ama dengan diatas, tetapi sudut antara pelvis dan

    tungkai melebihi ?;A

    *eformitas fleksi yang menetap. *eformitas ini dapat diketahui melalui uji %homas.

    Prinsip pelaksanaan uji %homas :

    8ilamana penderita mengalami deformitas fleksi menetap pada

    panggul, maka penderita berusaha mengkompensasikannya

    sehingga terjadi lordosis pada tulang belakang. +ntuk mengukur

    derajat deformitas ini, penderita dalam keadaan berbaring dan

    lordosis dihilangkan dengan melakukan fleksi pada tungkai.

    $udut antara tungkai atas dan garis horisontal yang terbentuk

    merupakan derajat besarnya deformitas fleksi.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    33/46

    Pergerakan pa!a sen!i panggul

    1. 'leksi, pergerakan fleksi pada sendi panggul sebaiknya dilakukan bersama-

    sama dengan fleksi pada lutut. &ilai normal gerakan ini besarnya 12;A.

    2. Ekstensi, dengan meluruskan kaki. *alam keadaan ini didapat nilai ;A.

    3. %bduksi dilakukan dengan cara satu tangan berada di antara spina iliaka

    anterior superior kiri dan kanan dari tangan yang satu melakukan abduksi.

    &ormal dilakukan abduksi 3;-5;A aksial.

    5. %dduksi, dilakukan dengan menyilangkan kedua kaki. *alam keadaan normaldidapatkan besarnya adduksi 3;A.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    34/46

    /. !otasi lateral dan medial masing-masing diperkirakan melalui garis imajiner

    pada patela, yang normalnya sebesar 5;A.

    Pe#eriksaan stailitas postural

    Pemeriksaan ini untuk menentukan stabilitas panggul terutama

    kemampuan oto abduktor panggul otot gluteus medius dan

    minimus dalam menstabilisasi panggul terhadap femur.

    Pemeriksaan ini dilakukan menurut uji&uschene'%rendelenburg.

    ara pemeriksaannya:

    $atu tungkai diangkat dalam keadaan fleksi ?;A sambil berdiri di

    atas kaki yang lain. Panggul akan ditahan oleh otot panggul yaitu

    muskulus gluteus medius dan minimus. ika otot-otot ini tidak

    berfungsi maka pada inspeksi panggul miring=jatuh ke sisi kaki

    yang diangkat, dengan kata lain otot-otot panggul tidak mampu

    menstabilisasi panggul dan disebut uji %rendelenburg positif.

    $ebaliknya disebut uji %rendelenburg negatif apabila otot-ototabduktor dapat bekerja secara normal mengankat pelvis ke atas

    apabila tungkai yang lain diangakat.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    35/46

    %da tiga kelainan yang dapat menyebabkan uji )rendelenburg

    positi, yaitu:

    1. Paralisis otot abduktor misalnya pada poliomielitis.

    2. (rigo dan insersi otot-otot abduktor terlalu berdekatan sehingga daya

    kontraksinya hilang. #eadaan ini dapat terjadi pada semua kelainan yang

    menyebabkan trokanter letak tinggi.

    3. 0ilangnya stabilitas pada komponen sendi panggul, misalnya fraktur leher

    femur yang tidak menyambung.

    8ara er7alan (gait)

    7ait perlu diperhatikan pada aktu penderita berdiri dan

    berjalan. %pabila penderita mengalami nyeri pada panggul atau

    panggul tidak stabil, biasanya penderita menggunakan tongkat

    pada sisi yang sebaliknya.

    %da beberapa jenis karakteristik cara berjalan:

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    36/46

    1. ara berjalan antalgik, yaitu cara berjalan dengan berupaya mengurangi berat

    untuk mengurangi nyeri

    2. ara berjalan kaki pendek

    3. ara berjalan)rendelenburg

    Faktor intrinsik *ang #en*eakan n*eri pa!a panggul

    Pemeriksaan yang teliti dilakukan untuk menyingkirkan

    kemungkinan nyeri panggul berasal dari tempat lain terutama

    yang berasal dari tulang belakang dan sendi sakroiliaka.

    Pemeriksaan yang perlu dilakukan meliputi pemeriksaan

    neurologis dari anggota gerak baah, juga pemeriksaan abdomen

    dan panggul pemeriksaan rektal dan pemeriksaan bimanual sertapemeriksaan sistem vaskuler.

    Pe#eriksaan 4utut

    $tabilitas lutut sangat ditentukan oleh ligamentum dan otot

    kuadrisep. (tot kuadrisep yang kuat dapat mengontrol stabilitas

    lutut alupun terdapat keregangan dari ligamen.

    9utut sangat mudah mengalami trauma dan berbagai jenis

    artritis. *aerah lutut juga termasuk daerah dimana terjadi

    pertumbuhan anggota gerak baah daerah yang aktif dan ini

    mungkin sebagai salah satu sebab daerah metafisis dari lutut

    sering mengalami infeksi osteomielitis atau tumor-tumor ganas

    primer. Pemeriksaan artroskopi belakangan ini memegang

    peranan dan merupakan pemeriksaan rutin yang sering dilakukan

    dalam menegakkan diagnosis kelainan-kelainan lutut.Pembedahan dengan teknik artroskopi digunakan sebagai

    prosedur rutin pada robekan meniskus dan adanya benda asing

    dalam sendi. #euntungan pembedahan dengan teknik ini adalah

    tidak dilakukan operasi terbuka pada lutut, penyembuhan lebih

    baik dan masa pemulihan serta peraatan diperpendek.

    Ana#nesis

    %namnesis sangat penting dalam menegakkan diagnosis sendilutut misalnya pada robekan meniskus. *alam anamnesis harus

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    37/46

    ditanyakan kapan terjadinya trauma, hal-hal yang terjadi

    sesudahnya serta mekanisme dari trauma. #eadaan yang perlu

    ditanyakan yaitu apakah dapat menyelesaikan pertandingan

    aktu itu, apakah dapat berjalan, dapat meluruskan atan

    membengkokkan lutut. 8eberapa penderita dapat dengan jelas

    mengutarakan lututnya menjadi terkuncilocking.

    Menentukan kausa pe#engkakan pa!a sen!i

    Pembengkakan yang difus pada lutut dapat diketahui dengan

    mudah dengan jalan membandingkan kedua lutut.

    Pembengkakan pada lutut terutama disebabkan oleh tiga hal,

    yaitu:1. Penebalan tulang> penebalan tulang dapat diketahui dengan palpasi pada daerah

    yang sakit lalu dibandingkan dengan yang normal. Penebalan dapat disebabkan

    oleh infeksi, tumor atau kista tulang.

    2. Efusi sendi> Efusi sendi bisa karena penimbunan cairan serosa, pus atau darah.

    airan dalam sendi diketahui dengan melakukan pemeriksaan yang disebut uji

    fluktuasi. Pada pemeriksaan ini telapak tangan diletakkan di atas femur distal di

    bagian atas dari patela pada daerah kantung supra-patelar sementara tangan

    lainnya diletakkan pada sisi sebaliknya dimana ibu jari dan jari telunjuk pada

    pinggir patela. )ekanan dilakukan oleh tangan yang di proksimal kantung supra-

    patelar sehingga cairan terdorong ke dalam kantung persendian. Efusi yang terjadi

    dapat dengan mudah dideteksi karena adanya impuls hidraulik pada jari-jari dan

    ibu jari yang distal. airan di dalam sendi dapat pula dideteksi dengan cara

    aspirasi.

    3. Penebalan membran sinovia> Penebalan membran sinovia merupakan suatu

    gambaran artritis inflamasi kronik. Penebalan membran umumnya terjadi di atas

    patela dan dapat diraba pada palpasi dan biasanya lutut juga terasa hangat oleh

    karena proses inflamasi yang ada.

    Pemeriksaan rutin kelainan pada lutut

    1. Pemeriksaan lokal pada lutut

    Inspeksi

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    Carna dan tekstur kulit

    %danya jaringan parut atau sinus

    Palpasi

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    38/46

    suhu kulit

    #ontur tulang

    #ontur jaringan lunak

    &yeri lokal

    Pergerakan aktif dan pasif dan dibandingkan dengan lutut

    yang normal

    'leksi

    Ekstensi

    &yeri bila digerakkan

    #repitasi bila digerakkan

    Kekuatan membandingkan dengan tahanan dari pemeriksa

    'leksi

    Ekstensi

    +ji rotasi c urray

    ara berjalan gait

    Stailitas

    9igamentum medial

    9igamentum lateral

    9igamentum krusiatum

    anterior

    +ji draer> uji 9achman>

    uji pivot shift lateral

    9igamentum krusiatum

    posterior

    2. Pemeriksaan gejala yang mungkin merupakan akibat faktor ekstrinsik.

    3. Pemeriksaan ini penting bila tidak ditemukan kelainan lokal pada

    pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan tulang belakang dan panggul.5.

    /.

    . Pemeriksaan +mum

    4. Pemeriksaan umum pada setiap anggota tubuh. 7ejala lokal pada lutut dapat

    ditimbulkan oleh adanya penyakit sistemik.

    6.

    9. erakan sen!i lutut

    1;. Pemeriksaan gerakan sendi lutut sangat penting oleh karena setiap kelainan

    pada lutut. Pada pemeriksaan perlu diketahui apakah gerakan disertai nyeri

    atau krepitasi. $ecara normal gerakan fleksi pada sendi lutut sebesar 12;-15/A

    dan gerakan ekstensi ;A dan mungkin dapat ditemukan hiperekstensi sebesar

    1;A.

    1. Pemeriksaan ligamentum medial dan lateral. !obekan pada ligamentum medial

    dapat diperiksa melalui uji abduction stress dan pada ligamentum lateral

    adduction stress. Pada pemeriksaan ini sendi lutut dalam keadaan ekstensi penuh,

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    39/46

    satu tangan pemeriksa memegang pergelangan kaki dan satunya pada lutut.

    *engan kedua tangan dilakukan abduksi untuk menguji ligamentum medial dan

    adduksi untuk menguji ligamentum lateral. %pabila ada robekan ligamentum maka

    dapat dirasakan sendi bergerak melebihi batas normal.

    11.

    2. Pemeriksaan ligamentum krusiatum anterior dan posterior. #edua ligamentum ini

    berfungsi untuk stabilisasi sendi lutut ke arah depan dan belakang. 9igamentum

    krusiatum anterior berfungsi untuk mencegah tibia tergelincir ke depan femur.

    $edangkan ligamentum krusiatum posterior pada arah sebaliknya.

    +ji *raer. 9utut difleksikan ?;A dan pemeriksa duduk pada kaki

    penderita untuk mencegah gerakan kaki. *engan meletakkan keduatangan di belakang tibia bagian proksimal dan kedua ibu jari pada

    kondilus femur, kemudian dilakukan tarikan pada tibia ke depan dan ke

    belakang. #ecurigaan adanya robekan pada ligamentum krusiatum

    apabila ada gerakan yang abnormal, baik ke depan ataupun ke

    belakang.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    40/46

    12.

    +ji 9achman. Pada pemeriksaan ini lutut difleksi 1/-2;A. $atu tangan

    memegang tungkai atas pada kondilus femur, sedangkan tangan

    lainnya memgang tibia proksimal. #edua tangan kemudian digerakkan

    ke depan dan ke belakang antara tibia proksima dan femur.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    41/46

    13.

    Pemeriksaan pivot shift lateral. Pemeriksaan ini merupakan

    pemeriksaan tambahan untuk mengetahui defisiensi pada ligamentum

    krusiatum anterior. aranya kaki yang mengalami kelainan diangkat

    oleh pemeriksa, dimana kaki kanan diangkat oleh tangan kanan dan

    kiri diangkat oleh tanagn kiri dan lutut dalam keadaan ekstensi

    maksimal. *engan satu tangan pemeriksa memutar dari arah luar

    tungkai baah persis di sebelah baah lutut sehingga terjadi tekanan

    valgus. Pada saat yang bersamaan tibia dirotasi ke medial. $elanjutnya

    lutut difleksi secara perlahan-lahan dari posisi ekstensi. Pemeriksaan

    positif apabila kondilus lateralis tibia terelokasi secara spontan pada

    kondilus femur ketika fleksi mencapai 3;-3/A.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    42/46

    15.

    1/.

    +ji !otasi. +ji rotasi dilakukan untuk mengetahui adanya robekan

    meniskus dan dikenal sebagai uji Mc Murray. Pada pemeriksaan ini

    lutut di ekstensikan kemudian dilakukan eksorotasi maksimal untuk

    memeriksa meniskus medial atau dengan endorotasi maksimal untuk

    memeriksa meniskus lateral. Penderita berbaring terlentang , tungkai

    baah dipegang, lutut difleksikan ?;A dan dilakukan eksorotasi

    maksimal dan kemudian tungkai diluruskan sambil mempertahankan

    eksorotasi. Pada kerusakan meniskus, maka penderita merasa nyeri,mungkin dapat diraba adanya krepitasi atau terdengar suara klik dari

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    43/46

    tanduk depan=belakang atau bagian dari meniskus yang lompat keluar

    dari antara kondilus femur. Pemeriksaan meniskus medial dilakukan

    dengan endorotasi maksimal dan mempunyai prinsip serta prosedur

    pemeriksaan yang sama dengan pemeriksaan eksorotasi maksimal.

    1.

    ,1. Faktor eksterna pen*ea n*eri lutut

    16. &yeri pada lutut tidak selalu oleh karena kelainan pada lutut itu sendiri tapi

    juga mungkin oleh karena kelainan pada panggul atau daerah lain misalnya

    nyeri skiatika oleh karena adanya prolapsus diskus intervertebralis.

    ,9. Pe#eriksaan ra!iologis

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    44/46

    2;. Pemeriksaan radiologis rutin pada kelainan sendi lutut yaitu foto polos %P dan

    lateral dimana bagian dari femur dan tibia harus terlihat. Pemeriksaan lain

    adalah ky lineatau pemeriksaan tangensial yang berguna untuk mengetahui

    osteoartritis patelo femoral. Pemeriksaan radiologis dengan kontras yaitu

    artrografi kadangkala bermanfaat pada kelainan-kelainan yang tidak jelas pada

    sendi lutut. Pemeriksaan lainnya yaitu radioisotope scanning.

    21.

    33. Pe#eriksaan Tungkai a5a6 Pergelangan Kaki !an :ari/7ari Kaki

    23. #elainan pada kaki menempati frekuensi yang kedua setelah kelainan

    punggung dalam kasus bedah ortopedi.

    25. 8eberapa penyebab kelainan pada kaki yaitu:

    'aktor herediter. #aki merupakan bagian dari badan yang relatif cepat berevolusi

    sebagai konsekuensi untuk menunjang dan menopang tubuh yang tegak. (leh

    karena itu struktur dan bentuk kaki cenderung bervariasi dan mungkin terjadi

    gangguan dalam efisiensinya.

    )ekanan postural. 8eban tubuh yang berlebihan menyebabkan beban yang harus

    ditanggung oleh kaki bertambah dan dapat menimbulkan kelainan pada kaki.

    Pemakaian alas kaki. Pemakaian alas kaki terutama pada anita seperti

    pemakaian sepatu dengan bentuk dan posisi yang tidak sesuai akan mempengaruhi

    secara mekanik pada kaki.

    30.

    3;. Ana#nesis

    24. Pada anamnesis harus ditanyakan secara jelas distribusi nyeri yang terjadi, di

    samping riayat pekerjaan, kebiasaan penderita, riayat trauma sebelumnya

    serta gangguan yang terjadi pada saat berdiri dan berjalan.

    2.

    2!. Pemeriksaan klinik pada tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki.

    1. Pemeriksaan lokal tungkai baah, pergelangan kaki dan kaki.

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    45/46

  • 7/26/2019 pemeriksaan orthoped undone

    46/46

    2. Pemeriksaan umum

    Pemeriksaan anggota tubuh lainnya untuk menentukan apakah gejala yang

    terjadi merupakan manifestasi dari suatu penyakit sistemik tubuh.

    E$aluasi status peri%er

    Evaluasi klinik yang dilakukan meliputi keadaan kulit dari kaki, kuku,

    perubahan arna, suhu, denyutan arteri dan toleransi latihan.

    Pencatatan tekanan sistolik. 8ila terdapat iskemik, maka kulit menipis dan

    tidak elastis. #uku menjadi buram, menebal dan ireguler. #aki lebih dingin,

    berarna merah bata atau kebiruan sianotik pada uji!uerger.

    Pencatatan volume denyut

    Pemeriksaan aliran darah kaki dengan menggunakan prinsip teknik&oppler

    %rteriografi. $truktur arterial serta adanya penyumbatan vaskuler dapat

    terlihat melalui pemeriksaan radiologis setelah penyuntikan Dat kontras.

    Pe#eriksaan gerakan pa!a pergelangan kaki !an sen!i tarsal

    $ecara normal pergerakan pergelangan kaki ke arah ekstensi atau dorso fleksi

    sebesar 1/-2;A dan plantar fleksi sebesar 5;-/;A

    Pergerakan sendi subtalar dan midtarsal. 7erakan pada sendi subtalar dan

    midtarsal terjadi secara bersama-sama sebagai satu unit kesatuan. 7erakan ini

    meliputi :

    - #ombinasi gerakan inversi dan adduksi supinasi sebesar /A.

    - #ombinasi gerakan eversi dan abduksi pronasi sebesar /A.

    Pada saat kedua kaki menginjak diperhatikan arkus longitudinalis apakah

    bentuknya normal atau ceper, apakah ada pes kavus, pes planus, pes valgus dan

    pes varus.

    Pemakaian alas kaki. Pemeriksaan pada kaki tidak lengkap tanpa disertai dengan

    pemeriksaan alas kaki yang dipakai , apakah ada tekanan-tekanan tertentu pada

    alas kaki atau alas kaki tidak sesuai=sempit.