Top Banner
PEMERIKSAAN MATA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Bagian Ilmu Penyakit Mata Pembimbing : Awan Buana, dr., SpM., M.Kes Disusun oleh : Asep Dudi Sumhudi S 41101046 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
42

Pemeriksaan Mata

Jul 17, 2016

Download

Documents

pemeriksaan fisik mata
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemeriksaan Mata

PEMERIKSAAN MATADiajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan

Bagian Ilmu Penyakit Mata

Pembimbing :

Awan Buana, dr., SpM., M.Kes

Disusun oleh :

Asep Dudi Sumhudi S

41101046

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

C I M A H I

2012

Page 2: Pemeriksaan Mata

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Kelopak Mata

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea.

Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata

terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.1,2

Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata

yang dibutuhkan untuk penglihatan.2

Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena

pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup

kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.2

Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di

bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.1

Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata

sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.1

Pada kelopak terdapat bagian-bagian :1

- Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar

Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

- Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas

dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra

terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M.

Page 3: Pemeriksaan Mata

orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi  N. facial M. levator

palpebra, yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus

atas dengan sebagian menembus M. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian

tengah. Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai sulkus

(lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi

untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

- Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar

didalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.

- Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita

merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

- Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh

lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang

merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush di

kelopak atas dan 20 pada kelopak  bawah).

- Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

- Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N.V, sedang

kelopak  bawah oleh cabang ke II saraf ke V.Konjungtiva tarsal yang terletak di

belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan melakukan eversi kelopak.

Konjungtiva tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli. Konjungtiva merupakan

membran mukosa yang mempunyai sel Goblet yang menghasilkan musin.1

Page 4: Pemeriksaan Mata

Gambar kelopak mata atas

Sistem Lakrimal

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.

Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,

duktus nasolakrimal, meatus inferior.1,2

Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :1,2

- Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo

anterosuperior rongga orbita.

Page 5: Pemeriksaan Mata

- Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus

lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan

ronggaorbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga

hidung di dalam meatus inferior.

Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk ke

dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum lakrimal tidak

menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang

disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan

dari kelenjar lakrimal.1

Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknya

dilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila terdapat penyumbatan yang disertai

dakriosistitis, maka cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal.1

Gambar Sistem Saluran air mata

Page 6: Pemeriksaan Mata

Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak

bagian belakang. 3

Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva

mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat

membasahi bola mata terutama kornea.1

Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau

lensakontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama

dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar

cornea tidak kering.3

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :1

- Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus.

- Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di

bawahnya.

- Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi. Konjungtiva bulbi dan forniks

berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola

mata mudah bergerak.1

Page 7: Pemeriksaan Mata

Bola Mata

Bola mata terdiri atas :2

- dinding bola mata

- isi bola mata.

Dinding bola mata terdiri atas :2

- sclera

- kornea.

Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.2

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di

bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda. Bola mata dibungkus oleh 3 lapis

jaringan, yaitu :1

1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,

merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera

disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam

bola mata.Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.

2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasi

oleh ruangyang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda

paksa yang disebut perdarahan suprakoroid.Jaringan uvea ini terdiri atas iris,

badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot

dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi

oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi

Page 8: Pemeriksaan Mata

oleh parasimpatis. Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa

untuk kebutuhan akomodasi. Badan siliar yang terletak di belakang iris

menghasilkan cairan bilik mata (akuoshumor), yang dikeluarkan melalui

trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera.

3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke

otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina

dapat terlepas dari koroidyang disebut ablasi retina. Badan kaca mengisi rongga

di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanyamenempel pupil saraf optik,

makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai

dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina.Lensa

terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badan

siliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau

melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.Terdapat 6

otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak didaerah

temporal atas di dalam rongga orbita.

Page 9: Pemeriksaan Mata

Gambar 3. Penampang horizontal mata

Sklera

Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan

pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik

sampai kornea.1 Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat,

tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm.2 Sklera anterior ditutupi oleh

3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai kekakuan tertentu sehingga

mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.1

Di bagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut

kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan

dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat

Page 10: Pemeriksaan Mata

episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan kasar dan dihubungkan dengan

koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding

luar ruangan suprakoroid.2

Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah

padaeksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak.1

Kornea

Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian

selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata

sebelah depan dan terdiri atas lapis :1,2

1. Epitel

- Tebalnya 50 µm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling

tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

- Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan

menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel

basal berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di

depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat

pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier.

- Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila

terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

- Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

2. Membran Bowman

Page 11: Pemeriksaan Mata

- Terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan kolagen yang

tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

- Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi

3. Stroma

- Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan

lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian

perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen

memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit

merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara

serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat

kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4. Membran Descement

- Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea

dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya.

- Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal

40 µm.

5. Endotel

- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 µm.

Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan

zonula okluden.

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar

longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke

Page 12: Pemeriksaan Mata

dalam stroma kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung

Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa

ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus.

Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3

bulan.1

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem

pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea.

Endotel tidak mempunyai daya regenerasi.1

Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata

disebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri

dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.1

Gambar 4. Penampang melintang kornea

Page 13: Pemeriksaan Mata

Uvea

Walaupun dibicarakan sebagai isi, sesungguhnya uvea merupakan dinding

kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu iris, badan siliar, dan

koroid.1,2

Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2

buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal

dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada

setiap otot superior,medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior

dan posterior ini bergabung menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada

badan siliar. Uvae posterior mendapat perdarahan dari 15 - 20 buah arteri siliar

posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.1

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata

dengan otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf

di bagian posterior yaitu :1

1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut

sensoris untuk kornea, iris, dan badan siliar.

2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis

yang melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk

dilatasi pupil.

3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan

pupil. Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris

terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris

Page 14: Pemeriksaan Mata

dan koroid. Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm

temporal dan 7 mm nasal. Didalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu

longitudinal, radiar, dan sirkular.1

Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur

banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris berpangkal pada badan

siliar dan memisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan

depan iris warnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil

terutama sekitar pupil yang disebut kripti.2

Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yang terdiri atas

otot-otot siliar dan proses siliar.2

Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi ia

menarik  proses siliar dan koroid ke depan dan kedalam, mengendorkan zonula Zinn

sehingga lensa menjadi lebih cembung.2

Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos.2

Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya

diantara sclera dan retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik.

Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina.2

Pupil

Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk.2

Page 15: Pemeriksaan Mata

Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis.

Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa

silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.1

Pupil waktu tidur kecil, hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma

dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :1

1. Berkurangnya rangsangan simpatis

2. Kurang rangsangan hambatan miosis

Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di waktu bangun

korteks menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur

hambatan subkorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang

akan menjadikan miosis.1

Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi

dan untuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya

dikecilkan.1

Sudut bilik mata depan

Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal iris.

Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan

pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam

bola mata sehingga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Berdekatan dengan

sudut ini didapatkan jaringan trabekulum, kanal Schelmm, baji sklera, garis Schwalbe

dan jonjot iris.1

Page 16: Pemeriksaan Mata

Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan

disini ditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan

merupakan batas belakang sudut filtrasi serta tempat insersi otot siliar longitudinal.

Anyaman trabekula mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua

komponen yaitu badan siliar dan uvea.1

Pada sudut fitrasi terdapat garis Schwalbe yang merupakan akhir perifer

endotel dan membran descement, dan kanal Schlemm yang menampung cairan mata

keluar kesalurannya.1

Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma sudut

tertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior

perifer.1

Retina

Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran

daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid.1,2

Bagian anterior  berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya

sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira

berdiameter 1 - 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah

makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan reflek fovea.2

Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat

putih kemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk

dinamakan ekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam

Page 17: Pemeriksaan Mata

bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri retina merupakan pembuluh darah

terminal.2

Retina terdiri atas lapisan:1

1. Lapisan epitel, pada lapisan ini berisi pigmen

2. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang

mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.

3. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.

4. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.

Ketiga lapis di atas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.

5. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsis

selfotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal

6. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller

Lapisini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral

7. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel

bipolar,sel amakrin dengan sel ganglion

8. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.

9. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arah saraf

optik. Didalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.

10. Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan

kaca.Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari

koroid.1

Page 18: Pemeriksaan Mata

Gambar Lapisan Pada Retina

Batang lebih banyak daripada kerucut, kecuali di daerah makula, dimana

kerucut lebih banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optik

dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta).2

Badan kaca

Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara

lensadengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung

air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya fungsi

badan kaca sama denganfungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar

tetap bulat. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.

Badan kaca melekat pada bagian tertentu jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat

pada bagian yang disebut ora serata, pars plana,dan papil saraf optik. Kebeningan

Page 19: Pemeriksaan Mata

badan kaca disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darahdan sel. Pada pemeriksaan

tidak terdapatnya kekeruhan badan kaca akan memudahkan melihat bagian retina

pada pemeriksaan oftalmoskopi.1

Struktur badan kaca merupakan anyaman yang bening dengan diantaranya

cairan bening. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima

nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina.2

Lensa mata

Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan

berdiameter 9mm pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih

melengkung daripada bagian anterior. Kedua permukaan tersebut bertemu pada tepi

lensa yang dinamakan ekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada

ekuator difiksasi oleh zonula Zinn pada badan siliar. Lensa pada orang dewasa terdiri

atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi (korteks). Nukleus lebih keras daripada

korteks.2

Dengan bertambahnya umur, nukleus makin membesar sedang korteks makin

menipis, sehingga akhirnya seluruh lensa mempunyai konsistensi nukleus.2

Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu :1

- Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi

untuk menjadi cembung

- Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,

- Terletak di tempatnya.

Page 20: Pemeriksaan Mata

Keadaan patologik lensa ini dapat berupa :1

- Tidak kenyal pada orang dewasa yang akan mengakibatkan presbiopia,

- Keruh atau spa yang disebut katarak,

- Tidak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi.

Lensa orang dewasa di dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah

besar dan berat. Fungsi lensa adalah untuk membias cahaya, sehingga difokuskan

pada retina.Peningkatan kekuatan pembiasan lensa disebut akomodasi.2

Rongga Orbita

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang

membentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita

yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan

zigomatikus.1

Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga

hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding

medialnya.1

Dinding orbita terdiri atas tulang :1

1. Atap atau superior : os.frontal

2. Lateral : os.frontal. os. zigomatik, ala magna os. Fenoid

3. Inferior : os. zigomatik, os. maksila, os. Palatine

Page 21: Pemeriksaan Mata

4. Nasal : os. maksila, os. lakrimal, os. Etmoid

Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik,

arteri, vena, dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid.1

Fisura orbita superior di sudut orbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal

(V),saraf frontal (V), saraf troklear (IV), saraf okulomotor (III), saraf nasosiliar (V),

abdusen(VI), dan arteri vena oftalmik.1

Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf

infra-orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita.1

Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar

lakrimal.1 Rongga orbita tidak mengandung pembuluh atau kelenjar limfa.2

Page 22: Pemeriksaan Mata

PEMERIKSAAN MATA

Seperti pemeriksaan yang lain, pemeriksaan mata pun dimulai dari :

1. Keluhan utama

2. Anamnesa : Riwayat perjalanan penyakit a.l. keluhan utama,sejak

kapan, bagaimana, dimana dan riwayat pengobatan sebelumnya

3. Pemeriksaan Umum Mata :Keadaan umum dan pemeriksaan dasar mata

Pemeriksaan dasar :

Alat pemeriksaan : Snellen Chart,E Chart

  Lampu senter Loupe (Magnifier loupe atau Loupe Monokuler)Funduskopi

direk (Diagnostik set)Pemeriksaan Visus :Membandingkan ketajaman penglihatan

penderita (yg diperiksa) dgn ketajaman penglihatan orang normal, cara pemeriksaan

sebagai berikut :Penderita duduk 5 m atau 6 m atau 20 feet di depan E Chart/Snellen

Chart yg diletakkansejajar mata dan mendapat penerangan yg cukuplPemeriksaan

dilakukan pada masing-masing mata (mata kanan kemudian kiri), menutupmata

jangan ditekan.Orang normal 6/6 atau 5/5Bila tidak bisa melihat Chart :Hitung jari,

Lambaian tangan atau Cahaya

Pemeriksaan Fisik pada Mata

A. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (VISUS)

Media refraksi adalah media dalam mata yang mempengerahui atau merubah

arah sinar yang masuk ke dalam mata, yaitu kornea dan lensa. Media optik adalah

media yang dilalui oleh sinar dari luar untuk sampai ke retina, yaitu kornea, bilik

mata depan, pupil, lensa, dan badan kaca.

Page 23: Pemeriksaan Mata

Jarak pemeriksaan antara pasien dengan kartu Snellen pada refraksi adalah

refraksi : 6 meter atau 20 kaki pada pemeriksaan ini yang digunakan adalah

penglihatan jauh.

Alat-alat yang dibutuhkan adalah :

a. Kartu Snellen, bisa berupa Echart, Alphabet, dan gambar binatang.

b. Lensa coba (Trial Lens Set)

c. Gagang coba Trial (Frame)

Gambar snellen chart

Untuk pemeriksaan visus bila penderita tidak bisa membaca kartu Snellen

maka dilakukan dengan :

a. hitung jari

Cara pemeriksaan ini dilakukan apabila pasien tidak dapat mengenal huruf

terbesar pada kartu Snellen. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal

Page 24: Pemeriksaan Mata

pada jarak 60 meter. Bila pasien hanya dapat menentukan jumlah jari

diperlihatkan pada jarak 3 meter maka penilaian tajam penglihatannya

adalah 3/60

b. Goyangan atau lambaian tangan

Dengan uji ini, maka dapat dinyatakan tajam penglihatan pasien lebih

buruk daripada 1/60 meter. Orang normal dapat melihat gerakan atau

lambaian tangan pada jarak 300 meter.

c. Cahaya gelap / terang

Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tidak berhingga è

tajam penglihatan 1/~. Apabila penglihatan sama tidak mengenal adanya

sinar maka dikatakan penglihatannya adalah nol atau buta total

B. Pemeriksaan Kelopak Mata

- Ketebalan, warna, dan posisi

- Kondisi dari margo, apakah terdapat pembengkakkan, krusta atau ulserasi

- Periksa kekuatan menutup mata dan membuka mata

- Periksa ukuran dari aperture palpebra

- Periksa kondisi, posisi dan arah dari bulu mata

- Periksa posisi dari punctum lakrimal

- Pada daerah saccus lakrimal apakah ada pembengkakkan dan apakah

dengan tekanan pada ujung jari akn menyebabkan keluarnya secret dari

punctum lakrimalis (refluks)

Page 25: Pemeriksaan Mata

C. Pemeriksaan Conjuntiva

Pada pemeriksaan conjunctiva sangat penting membuka conjunctiva

palpebran dan forniks. Forniks inferior lebih mudah terbuka dengan menggerakkan

palpebra inferior ke bawah, semertara pasien melihat ke arah atas. Sedangkan untuk

conjunctiva palpebra superior dibuka dengan mengangkat palpebra bagian atas.

- Apabila terjadi bendungan pada pembuluh conjunctiva akan meninggalkan

zona putih disekitar kornea dan ditandai dengan adanya sekresi mucous

atau mukopurulen yang mengidikasikan conjunctivitis

- Jika terdapat banyak iritasi dan fotophobia dengan

D. Kornea

Normalnya mata cukup dalam dan jernih.

E. Bilik mata depan (BMD) mata

Normalnya pupil mata kiri dan kanan sama lebarnya danIris dan pupil letaknya

simetris di tengah. Lebar pupil + 3 mm. Pemeriksaan ada 2 cara :

Disinari dengan sinar langsung, dan diamati mata yang disinariLANGSUNG

TIDAK Disinari mata kanan, yang dilihat mata kiri. Pada orang

butaLANGSUNG tanpa kelainan syaraf, langsung -, tidak langsung +

F. Lensamata Normalnya jernih. Kekeruhan lensa mata disebut katarak, kelainan

lensa mata bisa terjadi Luksasio atau Subluksasio lensa.

Page 26: Pemeriksaan Mata

G. Penilaian segmen posterior mata. Untuk melihat segmen posterior mata bisa

memakai alat yang disebut Oftalmoskop langsung (direct) atau tak langsung

(indirect)

H. Pemeriksaan tambahan mata adalah

1. Tekanan bola mata (tonometri)

- Digital (dengan jari) Shiotz

- Aplanasi (dgn fluorescen)

- Non kontak tonometri

3. Pemeriksaan lensa mata dalam keadaan pupil lebar

4. Pemeriksaan fundus refleks.

Page 27: Pemeriksaan Mata

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2009. h:1-12.

2. Radjiman T, dkk. Ilmu Penyakit Mata, Penerbit Airlangga, Surabaya, 1984.

h:1-8.

3. Mason H. Anatomy and Physiology of the Eye, in Mason, H. & McCall, S.

Visual  Impairment: Access to Education for Children and Young People,

David Fulton Publishers, London, 1999. p:30-38.