Top Banner
Ni Putu Sri Putri Prathami Dewa Ayu Diah Hadiningrat Anak Angung Ratna Prnamasanthi Pembimbing: Dr. IGAA Praharsini, SpKK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
26

Pemeriksaan Laboratorium

Dec 15, 2015

Download

Documents

Sinthu

dermatologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemeriksaan Laboratorium

Ni Putu Sri Putri PrathamiDewa Ayu Diah Hadiningrat

Anak Angung Ratna Prnamasanthi

Pembimbing:Dr. IGAA Praharsini, SpKK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Page 2: Pemeriksaan Laboratorium

Pengumpulan sampelKulitPusVesikelKukuRambut

Page 3: Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratoriumInfeksi bakteri Gram StainingInfeksi lepra Ziehl Nelson Infeksi virus, bullous disease Tzanck

cytology Infeksi jamur Potassium hydroxide (KOH)Infeksi skabies Scrap test/ burrow ink

test

Page 4: Pemeriksaan Laboratorium

Gram StainingTeknik yang digunakan untuk membedakan

infeksi bakteri.Gram stain membedakan bakteri melalui

bahan kimia dan fisik dari komponen dinding sel, peptidoglikan.

Ada 2 jenisGram positif Contohnya Staphylococcus

aureus, Streptococcus, Enterococcus, Clostridium.

Gram negatif Contohnya Escherichia coli, cyanobacteria

Page 5: Pemeriksaan Laboratorium
Page 6: Pemeriksaan Laboratorium

Preparat difixir dengan apiCat dengan gentian violet selama 30 detik

lalu bilas dengan airTuang larutan lugol dan diamkan selma 60

detik lalu bilas dengan airTuang larutan ethanol, tunggu 60detik atau

tunggu sampai larut, cuci dengan airTuang safranin lalu tunggu 60 detik, cuci

dengan airKeringkan preparat dan periksa di bawah

mikroskop pembesaran

Page 7: Pemeriksaan Laboratorium
Page 8: Pemeriksaan Laboratorium

Membedakan bakteri tahan asam dan bakteri tidak tahan asam.

Biasanya digunakan pada penyakit lepra atau tuberkulosis.

Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda.

Ziehl Nielson

Page 9: Pemeriksaan Laboratorium

Zielhl Nielson

Page 10: Pemeriksaan Laboratorium

Bagaimana cara untuk pembuatan hapusan kulit

Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

Ambil slide baru, beri identitas pasien di bagian bawahnya.

Page 11: Pemeriksaan Laboratorium

• Tentukan lesi kulit yang paling padat kuman. Untuk riset dapat diperiksa 10 tempat dan untuk rutin minimal 2-4 lesi lain yang paling aktif, berarti yang paling eritamtosa dan paling infiltratif.

• Bersihkan tempat lesi dengan alkohol.• Daerah lesi dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk agar menjadi iskemik, sehingga kerokan jaringan mengadung sedikit mungkin darah yang akan menganggu gambaran sediaan.

• Dengan lancet steril dibuat sayatan sepanjang ± 5 mm sedalam 2 mm.

• dasar luka dikerok dengan vaccine pen untuk mendapatkan bubur jaringan epidermis dan dermis.

Hapuskan bahan yang sudah dikorek pada skalpel ke slide pada sisi yang sama dengan identitas.

Page 12: Pemeriksaan Laboratorium

Keringkan dengan menggunakan lampu spritus. Setelah itu letakkan pada slide box dan kirim ke laboratorium.

Page 13: Pemeriksaan Laboratorium

Pewarnaan Hapusan

Page 14: Pemeriksaan Laboratorium
Page 15: Pemeriksaan Laboratorium

PROSEDURpreparat, difiksir dengan apituang dengan cat carbol fuschin lalu panasi

jangan sampai mendidih dan tunggu 3-6 menit, cuci dengan air

tuangi alcohol lalu tunggu 60 detik, cuci dengan air

tuangi dengan cat mathylene biru lalu tunggu untuk 1-2 menit, dibilas dengan air

keringkan dan periksa dibawah mikroskop

Page 16: Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pewarnaanBakteri tahan asam merah dengan dasar

berwarna biruBakteri tidak tahan asam biru

Page 17: Pemeriksaan Laboratorium

INTEPRETASI

Page 18: Pemeriksaan Laboratorium

Potassium Hidroxide

Cara pengambilan sampel :•Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.  •Keroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah dari atas kebawah (cara memegang skalpel harus miring membentuk sudut 45 derajat ke atas). •Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah

Cara pembuatan sediaan :•Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek. •Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup. •Biarkan ±15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik • Amati di bawah mikroskop

Page 19: Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaanPitiriasis versicolor

terlihat campuran hifa pendek dan spora spora bulat yang dapat berkelompok ( gambaran Meat ball and spagheti)

Tinea terlihat gambaran hifa sebagai dua garis sejajar terbagi   oleh sekat dan bercabang maupun spora berderet.

Page 20: Pemeriksaan Laboratorium

Tzanck SmearMerupakan metode citodiagnosis pada

kelainan kulit yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis infeksi virus khususnya herpes simpleks (vesiculo-bullous disorders).

Idealnya, vesikel yang dijadikan sampel adalah vesikel yang berusia kurang dari 3 hari, karena jika semakin lama akan timbul krusta atau infeksi sekunder.

Page 21: Pemeriksaan Laboratorium

Prosedur- Sampel sebaiknya diambil dari vesikel dibandingkan dari

krusta untuk lebih meyakinkan jumlah virus yang menginfeksi.

- Vesikel di pecahkan atau bersihkan dari kusta yang menempel. Setelah itu korek dengan menggunakan skalpel dibagian dasarnya.

- Hapuskan skalpel pada slide. - Hangatkan slide selama kurang lebih sepuluh detik- Teteskan pewarna giemsa dan diamkan selama 15 menit- Bilas dengan air dan amati dengan mikroskop- Nuklei yang terwarnai akan menunjukkan warna yang

bervariasi dari biru, ungu hingga pink. Sitoplasma biasanya berwarna biru.

Page 22: Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan

Acantholytic cell

Multinucleated giant cell

Hasil pemeriksaan biasanya akan ditemukan multinucleated syncytial giant cells dan acantholytic cells .

Page 23: Pemeriksaan Laboratorium

Scrap test untuk skabies

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menemukan S. scabiei dalam berbagai stadium dan skibala.

Tungau biasanya dapat ditemukan pada ujung terowongan, namun pemeriksaan ini memerlukan ketrampilan dan latihan. Kerokan kulit dari lesi berupa papul atau terowongan, bermanfaat untuk menegakkan diagnosis skabies.

Page 24: Pemeriksaan Laboratorium

• Peralatan1. Sarung tangan2. Kaca pembesar3. Sumber cahaya atau wood lamp4.Tinta atau gentian violet, tetrasiklin5.Alkohol swabs6.skalpel7.Objek glass8.Immersion oil9.Slides & cover slips

Page 25: Pemeriksaan Laboratorium

1. Gunakan kaca pembesar untuk mengidentifikasi terowongan atau papul.

2. Pertama-tama,satu tetes minyak mineral diletakkan pada pisau skapel steril, kemudian dilakukan pengerokan pada 5-6 lesi yang dicurigai. Hasil kerokan dan minyak diletakkan pada gelas objek dan ditutup dengan gelas penutup, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop .

3. Pemeriksaan lain yaitu burrow ink test, dengan cara mengoleskan tinta atau gentian violet ke permukaan kulit yang terdapat lesi, tinta akan terabsorbsi dan kemudian akan terlihat terowongan. Selain itu, dapat digunakan tetrasiklin topikal dan dengan bantuan lampu wood terowongan akan tampak sebagai garis lurus berwarna kuning kehijauan

Page 26: Pemeriksaan Laboratorium

TERIMA KASIH