PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG MELIANSARI
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
MELIANSARI
Pemeriksaan Tanda Vital
PEMERIKSAAN FISIK INTERPRETASI HASIL
Kesadaran UmumTekanan Darah Nadi Frekuensi nafas Suhu : 37 C
COMPOS MENTISNORMALNORMALNORMALNORMAL
TELINGA KANAN INTERPRETASI HASIL
a. LUARInspeksi : tidak tampak kelainan, tidak ada benjolan di mastoidPalpasi : tidak ada nyeri ditragus dan mastoid.b . TengahCairan menutupi liang telinga, terdapat sekret mukopurulen aktif. Dilakukan pencucian telinga dengan H2O2 3%
Otoskopi :- tampak hiperemis,a- terdapat cairan kental berwarna putih
(mukopurulen), sekret berdenyut sekret yang banyak dan mukoid berasal dari telinga tengah,
- bau khas,- bulging, - perforasi sentral di regio posterior
inferior
TIDAK ADA KELAINAN
TIDAK ADA KELAINAN
Kelainan di TELINGA TENGAH. Ada Infeksi bakteri sehingga harus diberikan pengobatan cuci telinga H2O2 3%
Infeksi pada telinga tengah dengan stadium perforasi krn sering terlihat sekret banyak keluar secara berdenyut (pulsasi).Pembentukan reaksi asam krn pembusukan bakteri berbau khasSebelum stadium perforasi ada stadium supurasi yg menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) kearah liang telinga luar.Perforasinya di kuadran posterior-inferior menyatakan letak perforasi membran timpani.
TELINGA KIRI INTERPRETASI HASIL
a. LUARInspeksi : tidak tampak kelainan, pada retroaurikuler terdapat sikatrikPalpasi : tragus dan mastoid negatif
b . TengahCairan menutupi liang telinga,Dilakukan pencucian telinga dengan H2O2 3%
Otoskopi :- membrana timpani : perforasi atik:
ditempat ini terdapat aditusad antrum yang menghubungkan telinga tengah dgn antrum mastoid
- bulging : -- sekret : tidak berdenyut- kolesteatoma menunjukkan infeksi
yang berulang2, atau proses radang kronis- tercium bau yang khas
TIDAK ADA KELAINAN
Kelainan di TELINGA TENGAH. Ada Infeksi bakteri sehingga harus diberikan pengobatan cuci telinga H2O2 3%
Sudah stadium PERFORASI atik: perforasi pada pars flasida sekret tidak lagi berdenyut karena sudah stadium perforasi.Terdapat juga kolesteatoma: adanya epitel kulit yang terperangkap yang menumpuk, ada radang kronis serta ada proses nekrosis terhadap tulang dan pembentukan reaksi asam.
UJI RINNEUji Rinne membandingkan
hantaran tulang dan hantaran udara
pendengaran pasien
Telinga normal masih akan mendengar penala melalui hantaran udara, temuan ini
disebur RINNE POSITIF ( HU>HT)
Hasil Uji Rinne Status Pendengaran LOKUSPositif HU ≥ HT
Negatif HU<HT
Normal atau gangguan sensorineural
Gangguan konduktif
Tidak ada/koklearis-re-trokoklearis
Telinga luar atau tengah
Tes Rinne : dextra (+)bunyi garputala masih terdengar ketika dipindahkan kedepan telinga (Air conduction) kemungkinan: normal atau tuli sensorineural, sinistra (-) terdapat hambatan pengantaran udara disebut tuli konduktif
UJI WEBERTes pendengaran untuk
membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
telinga kanan
Bila bunyi terdengar lebih keras di telinga yang sakit: weber lateralisasi ke telinga tersebut (tuli konduktif).
Bila bunyi terdengar lebih keras ke telinga yang sehat: Weber lateralisasi ke telinga tersebut ( tuli sensorineural)
Bila tidak dapat dibedakan ke arah telinga mana bunyi terdengar lebih keras: tidak ada lateralisasi (normal)
PEMICU: terdapat lateralis ke sisi kiri tuli konduktif
UJI SCHWABACHUji Schwabach: membandingkan hantaran tulang pasien dengan
pemeriksa
Normal: bila hantaran tulang pasien dengan pemeriksa hampir sama
HASIL UJI SCHWABACH STATUS PENDENGARAN LOKUS
NormalMemanjang
Memendek
NormalTuli konduktif
Tuli sensorineural
Tidak adaTelinga luar /dan atau tengahKoklearis dan/atau retrokoklearis
Hasil Uji SCHWABACH, MACAM GANGGUAN PENDENGARAN DAN LOKASI GANGGUAN TEIINGA
Tes swabach : terjadi pemanjangan di kedua telinga. Berarti ada tuli konduktif pada telinga tengah tapi perlu dilihat lagi dari audiometri
Pemeriksaan HIDUNGPEMERIKSAAN HIDUNG INTERPRETASI HASIL
Inspeksi : terdapat sekret mukopurulen di dextra dan sinistra
Mukosa hidung normal: berwarna merah muda dan selalu basah
sekret yang jernih mengarah kearah alergi, sekret purulen mengarah ke arah superinfeksi oleh bakteri
karena diliputi palut lendir (mukosa blanket)pada permkaannya. Di bawah epitel terdapat tunika proria yang banyak mengandung pembuluh darah, kelenjar mukosa, dan jaringan limfoid
TENGGOROK
a. Bucal
b. Lidah
c. Palatum mole dan uvula
d. TONSIL
Ada ulkus/tidak; warna (hiperemis/normal)Pergerakan (simetris/tidak simetris), ulkus, masa, plakSimetris atau asimetris pada keadaan diam atau bergerakKanan dan kiriUkuran: T0-T1-T2-T3-T4Kripta: melebar atau normalDetritus; ada atau tidakMembran; ada atau tidak PEMICU: Inspeksi : T3/T3, dinding faring kripta melebar (sudah kronis), detritus -Post nasal drip :-
Pemeriksaan penunjang TES PENALA• Audiometri :
- Aurikuler dextra (AD): ambang dengar 25 desibelnormal . Air bone gap : 10- Aurikuler sinistra (AS): tuli campur, amabang dengar 80 desibel tuli berat. Air bone gap : 50
• Derajat ketulian ISO :Ambang dengar (dB) Derajat ketulian
0-25 normal
> 25-40 Tuli ringan
> 40-55 Tuli sedang
>55-70 Tuli sedang berat
>70-90 Tuli berat
> 90 Tuli sangat berat
Tuli campur karena kerusakan pada membran timpani osikulus auditori dan koklea sebagai komlikasi otitis media
Pemeriksaan penunjangHasil kultur cairan telinga (otore) :
dextra : streptococcussininstra : pseudomonas
Streptococcus Pneumonia:
normal disaluran napas atas: sekitar 5-40% bisa menyebabkan otitis.Infeksi kadang menyebar di mastoid ke meninges.Bentuk bergandengandua-dua, positif gram, bersimpai
Pseudomonas:•Bakteri oportunis, obligat aerob, negatif gram, tumbuh subur pada lingkungan basah•Invasif dan toksigenik; infeksi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang abnormal.•Bakteri menempel membentuk koloni pada membran mukus/kulit penyakit sistemik•Pus hjau kebiruan.
DAFTAR PUSTAKA
• Adam, George; Boies, Lawrence; Higler, Peter. BOIES (Buku Ajar Penyakit THT) edisi 6 EGC.
• Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi ke 6. FKUI, Jakarta, 2007.
• Penuntun Praktikum Modul Penginderaan semester 5. FKIK 2013.
• JAWETS