DOKUMEN PERENCANAAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN ASO/ASTO (Anti-streptolysin O) I. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan ASO/ASTO secara kualitatif dan semi kuantitatif. b. Untuk mengetahui titer ASO/ASTO dalam serum. 2. Tujuan Khusus a. Untuk dapat melakukan prosedur pemeriksaan ASO/ASTO secara kualitatif dan semi kuantitatif. b. Untuk dapat mengintepretasikan hasil pemeriksaan ASO/ASTO dalam serum. II. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pemeriksaan dengan ASO Latex Test Kit yang menggunakan metode rapid slide aglutination. III. Prinsip Lates polisteren yang diliputi oleh Streptolisin O bila direaksikan dengan serum yang mengandung Anti Streptolisin O maka akan terbentuk flokulasi. IV. Pre-Analitik a. Persiapan Subjek Untuk Proses Sampling
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DOKUMEN PERENCANAAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN ASO/ASTO
(Anti-streptolysin O)
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan ASO/ASTO secara kualitatif dan semi kuantitatif.
b. Untuk mengetahui titer ASO/ASTO dalam serum.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dapat melakukan prosedur pemeriksaan ASO/ASTO secara kualitatif dan
semi kuantitatif.
b. Untuk dapat mengintepretasikan hasil pemeriksaan ASO/ASTO dalam serum.
II. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pemeriksaan dengan ASO Latex Test Kit
yang menggunakan metode rapid slide aglutination.
III. Prinsip
Lates polisteren yang diliputi oleh Streptolisin O bila direaksikan dengan serum yang
mengandung Anti Streptolisin O maka akan terbentuk flokulasi.
IV. Pre-Analitik
a. Persiapan Subjek Untuk Proses Sampling
Disiapkan darah pasien untuk pemeriksaan laboratorium, kita harus memperhitungkan
faktor-faktor sperti aktivitas fisik pasien, diet, intake obat, merokok dan postur tubuh
pasien
1. Pengisian Data Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Alamat
No. Hp/Telp. Hp: Telp.:
Riwayat
Penyakit
Ada : Tidak ada
-
-
-
-
Penggunaan
Obat
Ada : Tidak ada
-
-
-
-
-
Pemeriksaan
Kadar glukosa
Diabetes
Urine
Lemak total
Kolesterol
ASO
2. Persiapan Pasien
No Nama Jenis kelaminBB
(kg)Usia
Konsumsi
obat-obatanTD Jenis tes Ket.
1 Fransiskus
Roni
Laki-laki 57 23 Tidak ada Tes ASO
2 Amrullah
Hidayat
Laki-laki 69 23 Tidak ada Tes ASO
3 Ayu
Wahyuni
Perempuan 55 22 Tidak ada Tes ASO
3. Proses Pengambilan Sampel
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah
menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
a. Proses pengambilan sample
4. Jenis Sampel
Jenis sampel yang digunakan adalah serum dari plasma vena. Spesimen yang hendak
diambil hendaknya disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Tempat yang akan di ambil darah dibasahi dengan alcohol 70% dan dibiarkan sampai kering
Jika memakai vena vasa cubbiti pasang ikatan pembendung pada lengan atas dengan tujuan adanya
statis vena
Tegangkanlah kulit diatas vena dengan jari-jari supaya vena tidak dapat bergerak
Pembendung direnggangkan atau dilepaskan dan perlahan-lahan tarik pengisap spoit
Tarulah kapas kering diatas jarum dan tariklah spoit hingga 5 cc
Mintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukkanya ditekan beberapa menit
Darah dialirkan kedalam wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding tabung
Spesimen yang dipergunakan dalam pemeriksaan laboratorium banyak macamnya, yaitu :
darah utuh (whole blood), plasma, serum, urine (urine pagi hari, urine sewaktu, urine
Diagnosa demam rematik/ melewati beberapa fase dan manifestasi klinisnya kurang spesifik. fase awal: Penderita biasanya mengalami keluhan yang tidak khas, seperti nyeri kerongkongan, demam, kesulitan makan dan minum, lemas, sakit kepala, dan batuk. Pada fase ini, kebanyakan penderita hanya didiagnosa mengalami penyakit flu atau amandel (tonsilitis) dan biasanya diberikan obat-obat penurun panas dan penghilang rasa sakit.
Demam rematik mulai bisa diindikasikan jika penderita beberapa minggu kemudian mengalami keluhan dengan keluhan yang lebih spesifik dan serius, terutama yang berkaitan dengan sendi, jantung, dan saraf.
Pemeriksaan ASTO (anti-streptolysin O)
Tujuan : Merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi penyakit jaringan sendi, misal demam rematik akut
Prinsip :
Terbentuknya aglutinasi sebagai hasil reaksi antara serum yang mengandung antibody ASTO dengan suspensi latex yang mengandung partikel yang dilapis dengan streptolysin O yang dimurnikan ddan distabilkan.
Metode : slide aglutinasi
Sampel : serum
Alat :
– Rotator
– Slide
– stick/ pengaduk
– mikropipet 50 -200 ul, 200 – 1000 ul
Reagen : sesuai prosedur yang tertera dalam pedoman insert kit
Cara Kerja :
a. Mempersiapkan alat- alat yang diperlukan
b. Mempersiapkan reagen yang diperlukan, sesuai prosedur yang tertera dalam pedoman insert kit reagen.
c. biarkan kit reagen dan sampel pasien mencapai suhu ruang (20-250C) sebelum dikerjakan.
d. Melakukan pemeriksaan :
1. ASTO kualitatif
– Meneteskan diatas slide 50 ul serum ditambah 50 ul reagen latex yang sudah dihomogenkan pada slide plastik
– Mencampur dengan stick / pengaduk
– tetapkan slide di atas rotator, goyang dan putar pada kecepatan 70 rpm secara berlahan selama 2 menit dengan menggunakan tangan atau angular rotator.
– Amati terjadinya aglutinasi tepat 2 menit dibawah cahaya lampu yang terang.
Jika hasil positif dilakukan pemeriksaan kuantitatif, jika hasil negative tidak perlu pemeriksaan lebih lanjut.
2. ASTO semi kuantitatif
– Melakukan pengenceran serum dengan NaCl 0,9% dari pengenceran yaitu ½, ¼, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 dan seterusnya
– cara pengenceran :
Contoh :o 1:2 ambil 1 bagian serum + 1 bagian NaCl 0,9%o 1:4 ambil 1 bagian serum + 3 bagian NaCl 0,9%Ulangi langkah kerja 1 s/d 5 diatas untuk setiap pengenceran dan campur dengan menggunakan mikropipet.
– Ambil 50 ul serum pada masing – masing pengenceran dalam slide.
– Tambahkan reagen latex 50 ul
– Lebarkan dengan menggunakan stick / pengaduk sampai bundaran slide hitam penuh.
– Goyangkan, dan lakukan pengamatan aglutinasi di depan cahaya dalam waktu 2 menit dengan menyalakan stopwatch.
Penilaian :
1. Kualitatif
a. ASTO (+) : terjadi aglutinasi (kadar ≥200 IU /ml)
b. ASTO (-) : tidak terjadi aglutinasi
2. Semi kuantitatif
Titer : pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi
Pembahasan
Pemeriksaan ASTO adalah tata cara pemeriksaan laboratorium untuk menentukan
kadar Anti streptolisin O secara kualitatif / semi kuantitatif.
ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering
digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita
demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini;
bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus
demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi
terhadap streptococcus.
Prinsip percobaan praktikum ini yaitu, terbentuknya aglutinasi sebagai hasil reaksi
antara serum yang mengandung antibody ASTO dengan suspensi latex yang mengandung
partikel yang dilapis dengan streptolysin O yang dimurnikan ddan distabilkan
Uji Laboratoriom berguna untuk diagnosa penyakit demam rematik (ASTO) perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium, di antaranya berupa pemeriksaan kadar LED (laju