Top Banner

of 80

Pemeliharaan Perkerasan Lentur

Oct 08, 2015

Download

Documents

kantungmacan

Teknik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PEMELIHARAAN JALAN PERKERASAN LENTUR

  • **Jalan merupakan unsur penting dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan.

    Saat ini kondisi jalan sedang menjadi sorotan masyarakat, khususnya dalam situasi pra dan pasca musim hujan.

    Untuk terpenuhinya peranan jalan sebagaimana mestinya pemerintah mempunyai hak dan kewajiban menyelenggarakan jalan.

    Salah satu bentuk penyelenggaraan jalan yang dilakukan adalah Pemeliharaan Jalan. LATAR BELAKANG

  • **Perkerasan lentur adalah konstruksi perkerasan yang terdiri dari lapisan-lapisan perkerasan yang dihampar di atas tanah dasar yang dipadatkan.Lapisan Perkerasan lentur terdiri dari :Lapisan Tanah Dasar (subgrade)Lapis Pondasi Bawah (subbase)Lapis Pondasi Atas (base)Lapis Permukaan (surface).PERKERASAN LENTUR

  • Permukaan yang rata, tidak bergelombang/ melendut dan tidak berlubang;

    Permukaan cukup kesat sehingga permukaan perkerasan tidak licin/ tidak mudah slip;

    Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya dapat dengan cepat dialirkan ke saluran samping.**PERSYARATAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR

  • **

    Lalu lintasAirMaterial konstruksi perkerasan yang tidak baik.IklimKondisi tanah dasar yang tidak stabilProses pemadatan yang kurang baik.PENYEBAB KERUSAKAN PADA PERKERASAN LENTUR

  • **Retak (cracking)Distorsi (distortion), perubahan bentukCacat Permukaan (disintegration)Pengausan (polished agregate)Kegemukan (bleeding/flushing)Penurunan pada bekas penanaman utilitas.KERUSAKAN PADA PERKERASAN LENTUR

  • **1. Retak Bercabang/Berliku (Meandering Cracks) Berbentuk tidak beraturan berkelokkelok.Umumnya terdiri atas satu celah. JENIS RETAK

  • ** 2. Retak Melintang (Transverse Cracks) Melintang (transverse cracks). Berjajar yang terdiri atas beberapa celah.

    JENIS RETAK

  • **3. Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) Berbentuk retak memanjang (longitudinal cracks). Terdiri atas beberapa celah yang saling sejajar. JENIS RETAK

  • ** 4. Retak Diagonal (Diagonal Cracks)

    Berbentuk diagonal. JENIS RETAK

  • **5. Retak Blok (Block Cracks) Berbentuk blok pada perkerasan jalan. Terjadi umumnya pada lapisan tambahan (overlay), yang menggambarkan pola retakan perkerasan dibawahnya.

    Ukuran blok umumnya lebih dari 200 mm x 200 mm. JENIS RETAK

  • **6. Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) Retak kandang ayam (chickenwire cracks) dan retak poligon (polygonal cracks). Lebar celah retak > 3 mm Saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya atau kawat kandang ayam. Ukuran diagonal dari kotak tersebut umumnya lebih kecil dari 150 mm 200 mm JENIS RETAK

  • **7. Retak Bulan Sabit (Slipage Cracks) Retak parabola atau shear cracks. Bentuk menyerupai lengkung bulan sabit atau seperti jejak mobil yang disertai beberapa retak. Kadang-kadang terjadi bersamaan dengan terjadinya kerusakan sungkur (shoving). JENIS RETAK

  • **Mempengaruhi nilai struktural dari perkerasan.Kerusakan berupa deformasi dapat dibedakan atas: alur (rutting)keriting (corrugation)sungkur (shoving)amblas (deppression) jembul (upheavel)JENIS DISTORSI (Perubahan Bentuk)

  • **1. Alur (Ruts) Longitudinal ruts, atau channels/rutting. Terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan dan berbentuk alur. JENIS DISTORSI

  • **JENIS DISTORSI

    2. Keriting (Corrugation) Kerusakan ini dikenal juga dengan istilah lain, yaitu: Ripples. Bentuk berupa gelombang pada lapis permukaan.Dapat dikatakan alur yang terjadi yang arahnya melintang jalan, dan sering disebut juga dgn Plastic Movement. Terjadi pada tempat berhentinya kendaraan dan kendaraan harus mengerem.

  • **JENIS DISTORSI3. Amblas (Deppression) Bentuk berupa amblas/turunnya permukaan lapisan permukaan perkerasan pada lokasi-lokasi tertentu (setempat) dengan atau tanpa retak.

    Kedalaman kerusakan ini umumnya lebih dari 2 cm.

  • **

    JENIS DISTORSI

    4. Sungkur (Shoving) Membentuk jembulan pada lapisan aspal.Terjadi pada lokasi tertentu dimana kendaraan berhenti pada kelandaian yang curam atau tikungan tajam.Timbul di salah satu sisi jejak roda. Dapat diikuti atau tanpa diikuti oleh retak.

  • **

    Dapat berupa lubang atau juga cacat pada tekstur permukaan:deliminasi (delamination)kegemukan (bleeding)pengausan (polishing)pelepasan butir (ravelling)pengelupasan butir (stripping). tambalan (patches)JENIS CACAT PERMUKAAN

  • ** 1. Lubang (Potholes) Berbentuk seperti mangkok yang dapat menampung dan meresapkan air pada badan jalan. Terjadi di dekat retakan, atau di daerah yang drainasenya kurang baik. JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **2. Delaminasi (Delamination) Peeling, surface lifting, atau seal break. Terjadi pada perkerasan yang telah dilapis ulang (overlay).Terkelupasnya lapisan permukaan yang ada (hasil overlay) dengan lapisan permukaan yang lama, berbentuk seperti lubang, namun pada dasar lubang tersebut terlihat permukaan lapisan permukaan yang lama. JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **3. Pelepasan Butir (Ravelling)

    Berupa terlepasnya sebagian butiran-butiran agregat pada permukaan perkerasan yang umumnya terjadi secara meluas. Dimulai dengan terlepasnya material halus dahulu yang kemudian akan berlanjut terlepasnya material yang lebih besarJENIS CACAT PERMUKAAN

  • **4. Pengelupasan Butir (Stripping) Hampir sama dengan Ravelling, yang membedakannya adalah pada Stripping pelepasan tersebut hanya pada butir-butir materialnya. Lokasi terjadinya pada daerah lintasan roda dan terjadi pada perkerasan yang sudah diberi lapis ulang (overlay). JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **5. Pengausan (Polished Agregate) Butiran-butiran agregat terlihat telanjang dan permukaan agregat nya menjadi halus/licin atau kadang-kadang terlihat mengkilap. Sering terjadi pada lokasi yang sering dilewati oleh kendaraan-kendaraan berat ataupun juga pada daerah yang terjadi gesekan yang tinggi antara lapisan permukaan perkerasan dan ban kendaraan (contohnya pada tikungan dan lain sebagainya). JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **6. Kegemukan (Bleeding) Terjadinya konsentrasi aspal pada suatu tempat tertentu di permukaan jalan.Terlihatnya lapisan tipis aspal (tanpa agregat halus) pada permukaan perkerasan dan jika pada kondisi temperatur permukaan perkerasan yang tinggi (terik matahari) atau pada lalu lintas yang berat, akan terlihat jejak bekas bunga ban kendaraan yang melewatinya.Membahayakan keselamatan lalu lintas karena jalan akan menjadi licin. JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **7. Tambalan (Patches) Berdasarkan sifatnya, tambalan dikelompokan menjadi dua:tambalan sementara: berbentuk tidak beraturan mengikuti bentuk kerusakan lubang.tambalan permanen: berbentuk segi empat sesuai rekonstruksi yang dilaksanakan. JENIS CACAT PERMUKAAN

  • **1. Gompal (Edge break) Tergerusnya tepi perkerasan sehingga tepi tersebut menjadi tidak beraturan. JENIS CACAT TEPI PERKERASAN

  • **JENIS CACAT TEPI PERKERASAN

    2. Penurunan Tepi (Edge drop) Terjadi akibat terdapatnya beda ketinggian antara permukaan perkerasan dengan permukaan bahu/tanah sekitarnya, dimana permukaan bahu lebih rendah terhadap permukaan perkerasan.

  • **Untuk mempertahankan fungsi layanan jalan maka diperlukan pemeliharaan.Berdasarkan frekuensi penanganannya, maka operasi pemeliharaan perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis kegiatan pemeliharaan: Pemeliharaan RutinPemeliharaan Periodik (berkala)Pekerjaan Darurat. JENIS PEMELIHARAAN

  • **Grafik kegiatan pemeliharaan Rutin dan Berkala terhadap masa pelayanan jalanPEMELIHARAAN

  • **PEMELIHARAAN RUTIN Pekerjaan ini dilakukan untuk seluruh ruas yang ada pada jaringan jalan sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh jenis permukaan jalan ataupun volume lalu lintas yang melewatinya.

  • **1. Laburan Pasir (Sanding) Metode perbaikan ini diterapkan bila aspal (binder) naik kepermukaan perkerasan jalan (bleeding). 2. Laburan Aspal Setempat (Local Sealing)Untuk mengatasi jenis retak baik retak pada permukaan maupun retak pada struktur perkerasan3. Penyumbatan Retak (Crack Sealing) Untuk mengatasi semua jenis kerusakan retak baik retak pada permukaan ataupun retak yang mengakibatkan rusaknya struktur perkerasan.

    Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pemeliharaan Rutin

  • **4. Penambalan Permukaan/Perataan Permukaan (Skin Patching/Filling In) Untuk memperbaiki kerusakan ringan akibat alur, gerusan tepi, amblas, dan lubang dengan melakukan pengisian dengan campuran beraspal dingin.5. Penambalan Struktural (Deep Patching) Untuk memperbaiki tingkat kerusakan sedang sampai parah sehingga perlu dilakukan perbaikan struktur perkerasan secara setempat. 6. Perataan Bahu dan lereng (Filling on shoulder and slopes). 7. Perbaikan Drainase (Improvement of Drainage) 8. Perbaikan Bahu Jalan (shoulder improvement)

    Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pemeliharaan Rutin

  • **Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pemeliharaan Periodik1. Pekerjaan Pelaburan Perkerasan Pemberian Laburan Aspal Taburan Pasir BURAS (Resealing)Pemberian Lapis Tipis Campuran Aspal Pasir LATASIR

  • **Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pemeliharaan Periodik2. Pekerjaan Pelapisan Tipis Perkerasan (Resealing); Pemberian Laburan Permukaan Aspal (Surface Dressing), yaitu dengan lapisan Burtu dan Burda. Pemberian Lapis Tipis Aspal Beton LATASTON (Thin Overlay) Pengkerikilan ulang pada jalan tidak beraspal (Regravelling)

  • **Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pemeliharaan Periodik3. Pekerjaan Pelapisan Tambah Perkerasan (Overlay); Kegiatan ini adalah penambahan nilai struktural perkerasanPemberian Lapis Penetrasi Macadam LAPEN (Macadam). Pemberian Lapis Aspal Beton LASTON (Asphalt Concrete). 4. Pekerjaan Rekonstruksi Perkerasan (Reconstruction) Inlay Mill and Replace Full pavement Reconstruction

  • **Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada Pekerjaan DaruratBila pada ruas jalan yang bersangkutan mengalami kerusakan akibat adanya bencana alam:Bila masih memungkinkan dibuatkan jalan sementara/daruratMetode kegiatan pemeliharaan standar adalah: Penyingkiran material longsoran Perbaikan darurat akibat kecelakaan

  • **TABEL TEBAL MINIMIMUM DAN TOLERANSI PERKERASAN

    Tabel C.3 -Tebal Rancangan Campuran Aspal dan Toleransi Jenis Campuran Simbol Tebal Nominal Minimum (cm) Toleransi Tebal (mm) Latasir Kelas A SS-A 1,5 2,0 Latasir Kelas B SS-B 2,0 Lataston Lapis Aus HRS-WC 3,0 3,0 Lapis Pondasi HRS-Base 3,5 Laston Lapis Aus AC-WC 4,0 3,0 Lapis Pengikat AC-BC 5,0 4,0 Lapis Pondasi AC-Base 6,0 5,0

  • SOLUSI MUATAN LEBIH *SILAHKAN MENGANGKUT BANYAK TAPI TETAP MEMPERTAHANKAN BEBAN AXLE MAKS 10 TON DENGAN CARA MENAMBAH AXLE (SUMBU)

  • MENGAKOMODASI MUATAN LEBIH DENGAN TEKNOLOGI YANG HEMAT BBM, MUATAN BANYAK, BIAYA BAGI PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNA JALAN MURAH :BEBAN YANG DIANGKUT DALAM SATU KENDARAANBIAYA PENYELENGGARAN JALANBIAYA ANGKUTAN BARANG PER TONBIAYA OPTIMUM BAGI PENYELENGGARAN DAN PENGGUNA*

  • **Multi AxleSelf Steering AxleAir Bag Suspesion Ban RadialPengunaan BBGMenggunakan Mesin yang RPM rendah dan torsinya BesarMENGAKOMODASI MUATAN LEBIH DENGAN TEKNOLOGI YANG HEMAT BBM, MUATAN BANYAK, BIAYA BAGI PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNA JALAN MURAH :

  • TEKNOLOGI MULTI AXLE, AIR BAG SUSPENSION, SELF STEERING AXLE, BAN RADIAL*BEBAN TERBAGI SEHINGGA BARANG YANG DIANGKUT BANYAK (TERGANTUNG JUMLAH AXLE)UMUR JALAN LEBIH PANJANGPENGEREMAN LEBIH AMANTIDAK MERUSAK JALANBAN LEBIH AWETMENGHEMAT BBM

  • REDUKSI BEBAN RODA PADA SISTEM PER*3 napak2 napak1 napakSuspension sistem PER (springs) pada sistem yang rigid perlu direduksi karena bila ada ketidak rataan jalan salah satu atau dua ban (axle) kemungkinan pada posisi yang menggantung sehingga untuk single axle = 10 Ton, Tandem axle = 18 ton dan triple axle = 21 Ton.

  • TEKNOLOGI AIR BAG SUSPENSION*System air bag suspesion ketiga tiga nya akan selalu napak dan beban terdistribusi secara merata kerena ban selalu ditekan oleh udara dalam air bag 10 T10 T10 T21 T

  • RANCANGAN KENDARAAN DENGAN AIR BAG SUSPENSION*

  • UJI COBA AIR BAG SUSPENSION*

  • Retrievable axle safes 33% tire wear when travelling emptyRetrievable axle*

  • MANFAAT TEKNOLOGI SELF STEERING AXLE TERHADAP KONSTRUKSI*Karena gaya sentrifugal roda bergeser keluar dan merusak konstruksi jalan.Dengan self steering axle roda akan berputar melawan gaya sentrifugal sehingga kerusakan jalan akibat gaya sentrifugal menjadi kecil

  • DENGAN SELF STEERING AXLE RADIUS JALAN DAPAT DIKURANGI.*

  • UJI COBA SELF STEERING AXLE *

  • PENGHEMATAN BBM JIKA MENGGUNAKAN SELF STEERING AXLE *

  • PENGEMATAN BAN DENGAN STEERING AXLE*

  • *PENGGUNAAN BAN DENGAN KEKUATAN SAMPING YANG LEBIH LENTURBAN BIASBAN RADIALKeuntungan Penggunaan Ban Radial:Terhadap Konstruksi Jalan.Tapak ban pada jalan lebih lebar dan konstan (walaupun pada ban bias sudah menggunakan double), kerusakan jalan lebih sedikit. Overload dapat dibatasi karena bagian pinggir ban menggunakan 1 ply ratting kalau lebih ban akan meletusTerhadap Pengguna jalan.Daya tahan lebih lama (80.000 Km, 2 kali lipat ban bias yang ketahanannya 35.000 Km).Harga sama sehingga biaya ban lebih menghemat

    Retak retak kecil (1-3 mm) didorong oleh gerakan ban akan membesar, bila ada air, air akan masuk dalam retakan, dengan tekanan ban lapisan aspal akan lepas menjadi lobang.

  • UKURAN LEBAR BAN*38.5- 44 Cm15-22 Cm

  • LLANTA DE BASE ANCHA SUPER SINGLETAMAO 385 / 65 R 22.5 o mayor (1)LLANTAS DUALES (NEUMTICOS GEMELOS)(2)El corte transversal de las carreteras tiene una curva convexa (bombeo) para que escurra el agua de lluvia.Las llantas duales se amoldan a ste bombeo de modo desigual. Para ilustrar bien la repercusinse dibuja la figura de manera pronunciada.

    Tyre Tyre Overload Overload

    Por tener una sola cmara de aire por cada punta de eje, la llanta super single neutraliza el impacto de la curva convexa del corte transversal de la carretera. CORTE TRANSVERSAL

    Esta figura muestra la diferencia entre una llantade base ancha y llantas duales. EFECTOS SOBRE LAS CARRETERASIMPACTS ON THE ROADSTires comparison*

  • Semi-trailer rear viewRotating trunionFlexible hose compartmentsDetailed view next slide*

  • PERUBAHAN TRUK 2 SUMBU MENJADI 4 SUMBU *KONDISI AKTUALRENCANA= 16 TON; RATA2= 21,017 TON; TERBERAT= 26,760 TON6 Ton10 TonPDF Rencana = 3.8980PDF Terberat = 55.2396PDF Rata Rata = 11.8441

    6 T10 T10 T10 TPDF Rekayasa (Klas II) = 3.5636PDF rekayasa (Klas I) = 8.4089

  • CONTOH TRUK 4 AXLE*

  • PERUBAHAN TRUK 3 SUMBU MENJADI 5 SUMBU *KONDISI AKTUAL RENCANA= 24 TON;RATA2= 39,065 TON;TERBERAT= 42,573 TONPDF Rencana = 3.6787PDF Terberat = 33.7478PDF Rata Rata = 23.2469PDF Rekayasa =10.6644 =

  • PERUBAHAN TRUK 4 SUMBU MENJADI 6 SUMBU *6 TonKONDISI AKTUAL RENCANA= 30 TON;RATA2= 39,065 TON;TERBERAT= 54,20 TONPDF Rencana = 5.9342PDF Terberat = 82.3297PDF Rata Rata = 48.8829PDF Rekayasa = 12.9199

  • PERUBAHAN TRUK 4 SUMBU MENJADI 8 SUMBU *KONDISI AKTUAL RENCANA= 34 TON;RATA2= 58,854 TON;TERBERAT= 66,452 TONJBI = 34 TONJBI = 76 TONPDF Rencana = 5.9342PDF Terberat = 82.3297PDF Rata Rata = 48.8829

    PDF Rekayasa = 15.1754

  • PERUBAHAN TRUK 5 SUMBU MENJADI 8 SUMBU *KONDISI AKTUAL RENCANA= 37 TON;RATA2= 74,730 TON;TERBERAT= 79,800 TONJBI = 37 TONJBI = 76 TONPDF Rencana = 6.2228PDF Terberat = 136.2170PDF Rata Rata = 97.2472

    PDF rekayasa = 17.4309

  • PERUBAHAN TRUK 6 SUMBU MENJADI 9 SUMBU *JBI = 86 Ton (Klas I)KONDISI AKTUAL RENCANA= 45 TON; RATA2= 88,902 TON;TERBERAT= 96,141 TONPDF Rencana = 6.0036PDF Terberat = 122.3094PDF Rata Rata = 92.6646

    PDF Rekayasa = 19.6863

  • PEMILIHAN MESIN TRUCK*TYPE MESINRPM TINGGITORSI KECILRPM RENDAHTORSI BESARHEMAT BBMBOROS BBMBAHAN BAKARDIESEL OILBAHAN BAKARBBGLEBIH MURAH (50%)MAHALMesin mobil cenderung besar yang mempunyai daya angkut besar

  • *Penggunaan Full Air brake systemUntuk Mencegah Fungsi Rem Yang Tidak Berfungsi secara tiba tibaKecelakaan Kendaraan Berat Bus dan Truck banyak yang disebabkan oleh tidak berfungsinya Rem .Sistem Rem hidrolik sering gagal karena tidak ada pengaman bila rem tidak berfunfsi.Full Air Brake system dilengkapi dengan pengaman bila rem tidak berfungsi

  • DESAIN TRUCK UNTUK JALAN KLAS III*

  • Truck 190 HP- 220 HPsemula 2 axle menjadi 4 axle, JBI (JL Klas III = 30 ton)*

  • Truck 290 -320 HPsemula 3 axle menjadi 5 axle JBI= 46 TON*

  • SOLUSI SISTEM PERKERASAN KEDEPAN PASANG SEPARATOR.LAKUKAN STABILISASI SEKALIGUS SEBAGAI SUB BASE ATAU BASE DAN UNTUK PERKERASAN YANG SUDAH GAGAL LAKUKAN RECYCLING.PRINSIP STABILISASI SEMEN (KIMIA +BINDER)KIMIAPenggaramanPertukaran Anionic - KationPertukaran Kationik Anionik.Proses Encapsulasi atau pembukusan partikel sehingga saling tolak menolakUntuk peningkatan daya dukung tanah sebagai subbase atau base ditambah binder.*

  • STABILISASI DENGAN PRINSIP PERTUKARAN IONIngat deret volta Li Na K Ca Mg H . .Test yang perlu dilakukan: Zeta Potensial Kationic Exchange CapasitySweeling Pressure*

  • Jenis dan Unsur unsur Anti Striping Agent*

  • PRINSIP KERJA ANTI STRIPPING*

  • Alat milling dan recycler untuk pekerjaaan CTRB in placeYang Perlu diperhatikan:Harga CTRB harus mendekati harga base .Harga CMRFB harus 40% dibawah ATB. *

  • Alat recycler dan penghamparan CMRFB in place*

  • KMA 200 alat pencampur CMRFB (in plant)dan penghamparan*

  • *

    Sheet1

    PARAMETER PERENCANAAN TEKNIS

    LHR, KEND, HARI> 20.000> 20.0006.000-20.000< 6.000

  • Modifikasi Lapis PermukaanKekuatan sama dan biaya lebih murah 30% Umur Base = 20 tahunUmur Base = 20 tahun*

    Sheet1

    0.281,200,000.00336,000.007.252,436,000.00

    0.10600,000.0060,000.007.25435,000.00

    2,871,000.00

    Cold Milling0.20172,515.3934,503.087.00241,521.55

    CTRB0.30252,085.5675,625.677.00529,379.68

    Cement40.50996.0040,338.007.00282,366.00

    Foam Bitumen0.20602,595.25120,519.057.00843,633.35

    Resap0.307,000.002,100.007.0014,700.00

    Binder Coarse0.051,424,449.9071,222.507.00498,557.47

    AC-WC1.0075,173.8875,173.887.00526,217.161,024,774.63

    Rekat0.047,000.00280.007.001,960.00

    Selected Material84,808.60

    Base B156,456.32

    2,938,335.20

    Sheet2

    MaterialSNTebalHargaTotalMaterialSNTebalHargaTotal

    Agregat Base B0.112.750.25240,000.0060,000.00Cement treated base0.1810.800.60280,000.00168,000.00

    Agregat Base A0.122.40.20250,000.0050,000.00Cement60.00996.0059,760.00

    Resap0.307,000.002,100.00Resap0.307,000.002,100.00

    AC BASE0.32.10.071,550,000.00108,500.00Asphalt Latex +cram Rubber2.0010,000.0020,000.00

    Binder Coarse0.352.10.061,600,000.0096,000.00Chip Seal1.0035,000.0035,000.00

    AC-WC0.351.41.0085,000.0085,000.00

    Rekat0.607,000.004,200.00

    405,800.00284,860.00

    10.75

    Sheet3

  • **KESIMPULANPENUTUPSesuai dengan tujuan pemeliharaan jalan yaitu mempertahankan jalan tetap mantap dan tercapai umur rencana serta tingkat pelayanan yang optimal, maka strategi penanganan jaringan jalan merupakan hal penting dan perlu senantiasa dilakukan sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

    Secara nyata, suatu ruas jalan yang tidak dipelihara akan mengalami kerusakan dan berakibat menurunnya tingkat pelayanan serta tidak tercapainya umur rencana yang diharapkan.

  • **Permasalahan dan kendala yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan perlu dicatat dan diinventarisasi untuk mengetahui sejauh mana sistem pengendalian mutu dan cara pemeliharaan yang telah dilakukan dapat mencapai hasil kerja yang optimal.Untuk mengkaji efektivitas hasil kerja yang telah dilakukan dan harapan-harapan yang ingin dicapai, beberapa komponen yang perlu diperhatikan antara lain:Kualitas tenaga kerja/personil yang ada.Peralatan dan perlengkapan yang digunakan.Mutu dan jumlah bahan/material yang harus disiapkan.Metode/cara pelaksanaan yang dipakai dalam setiap kegiatan.

  • Sekian & Terima Kasih

    *******************************************