Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010. PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN BOISCA SEBAGAI STARTER SKRIPSI Oleh : DAMAYANTI SINAGA 040308039 DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009
48
Embed
PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7518/1/10E01048.pdf · bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN BOISCA SEBAGAI STARTER
SKRIPSI
Oleh :
DAMAYANTI SINAGA 040308039
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
2
PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK
DENGAN MENGGUNAKAN BOISCA SEBAGAI STARTER
SKRIPSI
Oleh
DAMAYANTI SINAGA 040308039/TEKNIK PERTANIAN
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
3
ABSTRAK DAMAYANTI SINAGA: Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, dibimbing oleh SAIPUL BAHRI DAULAY dan AINUN ROHANAH. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia dan rata-rata tiap orang perhari menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Penelitian ini merupakan salah satu langkah awal untuk mendapatkan cara pembuatan pupuk cair dari sampah organik dengan menggunakan boisca sebagai starter. Sampah organik yang digunakan adalah sampah sayuran. Penelitian dilakukan pada Mei-Juni 2009 di Laboratorium teknik pertanian, Fakultas Peranian USU, Medan, analisa parameter dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Parameter yang dianalisis adalah C/N akhir, pH akhir dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis Boisca berpengaruh sangat nyata terhadap C/N dan rendemen pupuk cair kecuali pH akhir. Lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter. Hasil yang terbaik diperoleh pada kombinasi dosis boisca 10 ml dengan lama perendaman 21 hari.
Kata Kunci: Pupuk Cair, Starter, Lama Perendaman, C/N, pH dan Rendemen.
ABSTRACT
DAMAYANTI SINAGA: Preparation of Liquid Compost from organic Wastes using Boisca as Starter, supervised by SAIPUL BAHRI DAULAY and AINUN ROHANAH. Wastes can make bad effect on human health and in average people can produce wastes around 1- 2 kilos/day and will increase with increasing of wellfare and society life style. When wastes are thrown away unproperly or in heaps without good organizing these will make a lot of serious effect for health. This research was one of preliminary study in making liquid compost from organic wastes using Boisca as starter. Organic wastes used were vegetables wastes. The research was performed in Mei-Juni 2009 at Agricultural Mechanic Laboratory, College of Agriculural, USU, Medan, and parameter were analyzed at Pusat Penelitian Kelapa Sawit Laboratory, Medan, using factorial completely randomized design. Parameter analyzed were C/N, pH, and yield. The results showed that doses of Boisca had highly significant effect on C/N and yield except pH. Soaking time showed that highly significant effect on all parameters. The best result was found in combination of 10 ml Boisca and 21 days soaking time
Key Words: Liquid Compost, Starter, Soaking time, C/N, pH and Yield
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
4
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kp. Juhar pada tanggal 21 Mei 1986 dari ayah Muller
Sinaga dan ibu S. Siringo-ringo. Penulis merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara.
Tahun 2004 penulis lulus dari SMA KCK Tebing tinggi dan pada tahun
yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru. Penulis memilih Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus organisasi
Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETA) untuk periode 2007-2008 dan
aktif sebagai anggota organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa
Kristen Unit Pelayanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (UKM
KMK UP FP USU).
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pabrik Lateks
Pekat PTP. Nusantara III Kebun Rambutan Tebing Tinggi pada tahun 2007.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ” Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan
Boisca Sebagai Start’.
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan sterima kasih sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua penulis yang telah meembesarkan, memelihara
dan mendidik penulis selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Ir.Saipul Bahri Daulay, M.Si dan kepada Ibu Ainun Rohanah, STP, M.Si
selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dari mulai menetapkan
judul, melakukan penelitian, sampai ujian akhir.
Di samping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua staf
pengajar dan pegawai di Program Studi Teknik Pertanian Departemen Teknologi
Pertanian, serta semua rekan mahasiswa yang tak dapat disebut satu per satu di
sini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
6
DAFTAR ISI
Hal ABSTRACT .................................................................................................... i RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... ii KATA PENGANTAR...................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vii PENDAHULUAN Latar Belakang .............................................................................................. 1 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3 Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 3 TINJAUAN LITERATUR Sampah ......................................................................................................... 4 Jenis-jenis Sampah ........................................................................................ 4 Pupuk organik.................................................................................................... 5 Pupuk Cair Organik ...................................................................................... 6 Prinsip Pengomposan .................................................................................... 7 Pengomposan Anaerobik .............................................................................. 9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengomposan ......................................... 10 Boisca ........................................................................................................... 13 Perbandingan C/N ......................................................................................... 14 pH .....................................................................................................................14 Rendemen .........................................................................................................15 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 16 Bahan dan Alat Penelitian ............................................................................. 16 Metode Penelitian ......................................................................................... 17 Model Rancang Penelitian ............................................................................ 18 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 19 Parameter Penelitian ..................................................................................... 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian Dosis Boisca ................................................................................ 23 Lama Perendaman......................................................................................... 23 Perbandingan C/N ......................................................................................... 24 pH .....................................................................................................................27 Rendemen .........................................................................................................28 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...................................................................................................... 32 Saran ................................................................................................................ 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 34 LAMPIRAN ....................................................................................................
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
7
DAFTAR TABEL
Hal
1. Kandungan C/N dari Berbagai sumber bahan organik…………………... 9 2. Jenis mikroorganisme yang terdapat dalam
kultur boisca serta peranannya………………………………………….. 14
3. Pengaruh pemberiaan dosis boisca terhadap perbandingan C/N, rendemen, dan pH pupuk cair…………………….. 23
4. Pengaruh lama perendaman terhadap nilai perbandingan C/N, pH, dan rendemen………………………………... 23
5. Uji LSR efek utama pengaruh pemberian posis boisca
terhadap perbandingan C/N pupuk cair……………………………….. 24
6. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap perbandingan C/N pupuk cair………………………………... 26
7. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap perbandingan pH pupuk cair………………………………... 27
8. Uji LSR efek utama pengaruh pemberian dosis terhadap perbandingan rendemen pupuk cair………………………… 29 9. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap perbandingan pH pupuk cair………………………………... 30
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
8
DAFTAR GAMBAR
Hal 1. Hubungan dosis boisca dengan perbandingan C/N………………… 25
2. Hubungan lama perendaman dengan perbandingan C/N…………… 26
3. Hubungan lama perendaman dengan perbandingan pH…………… 28
4. Hubungan dosis boisca dengan perbandingan rendemen………….. 29
5. Hubungan lama perendaman dengan perbandingan rendemen……. 30
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
9
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Data Perbandingan C/N Pupuk Cair……………………………… 36 2. Uji Statistik Perbandingan C/N Pupuk Cair………………………. 36
3. Data p/H Pupuk Cair………………………………........................ 37 4. Uji Statistik Perbandingan pH s Pupuk Cair………………………. 37
5. Data Rendemen Pupuk Cair………………………...................... 38
6. Uji Statistik Perbandingan Rendemen Pupuk Cair………………... 38
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
32
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa perbandingan C/N tertinggi terdapat
pada faktor lama perendaman 7 hari (P1) yaitu sebesar 7,30 dan terendah terdapat
pada faktor lama perendaman 21 hari (P3) yaitu sebesar 3,92, pH tertinggi
terdapat pada faktor lama perendaman 21 hari (P3) yaitu sebesar 7,14 dan
terendah terdapat pada faktor lama perendaman 7 hari (P1) yaitu sebesar 5,57 dan
rendemen tertinggi terdapat pada faktor lama perendaman 21 hari (P3) yaitu 53,52
% dan terendah terdapat pada faktor lama perendaman 7 hari (P1) yaitu sebesar
43.65 %.
Untuk analisa tingkat perbedaan masing-masing parameter tentang
berbagai pemberian dosis starter dan lama perendaman terhadap parameter maka
dilakukan uji statistik lebih lanjut dengan hasil sebagai berikut :
Perbandingan C/N
Dari daftar sidik ragam pada Lampiran 1 diketahui bahwa pemberian dosis
Boisca memberikan pengaruh sangat nyata terhadap perbandingan C/N. Hasil
pengujian dengan least significant range (LSR) menunjukkan bahwa pengaruh
pemberian Boisca terhadap perbandingan C/N untuk tiap-tiap perlakuan dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Uji LSR efek utama pengaruh pemberian dosis Boisca terhadap perbandingan C/N kompos cair.
Jarak LSR Perlakuan Rataan
Notasi P 0,05 0,01 0,05 0,01
- - - D3 4,99 a A 2 1,003 1,591 D2 5,54 a A 3 1,053 1,434 D1 6,75 b A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%.
Tabel 5 diatas menunjukkan pada taraf 5 % S1 berbeda nyata dengan S2
dan S3. Pada taraf 1 % perlakuan S1 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan S2
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
33
dan S3. Perbandingan C/N tertinggi terdapat pada perlakuan S1 yaitu 6,75 dan
terendah pada S3 yaitu 4,9
Gambar 1. Hubungan dosis Boisca dengan perbandingan C/N
Dari Gambar 1 dapat diketahui semakin banyak dosis Boisca yang
diberikan maka perbandingan C/N kompos cair yang dihasilkan akan semakin
rendah.
Menurut Indriani (2004) bahwa dengan bertambahnya jumlah
mikroorganisme diharapkan proses pengomposan akan lebih cepat. Pada proses
pengomposan terjadi penguraian (perubahan) yang menyebabkan kadar
karbohidrat akan hilang atau turun dan senyawa N yang larut (amonia) meningkat.
Dengan demikian, C/N semakin rendah dan relatif stabil mendekati C/N tanah.
Murbondo juga menguatkan hal ini bahwa kadar senyawa N yang larut (amoniak)
akan meningkat. Penigkatan ini tergantung pada perbandingan C/N asal.
Perbandingan C/N bahan yang semakin kecil berarti bahan tersebut mendekati
C/N tanah.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
34
Dari daftar sidik ragam Lampiran 1 diketahui bahwa lama perendaman
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap perbandingan C/N. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa pengaruh lama perendaman terhadap perbandingan C/N
untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap perbandingan C/N kompos cair.
Jarak LSR Perlakuan Rataan
Notasi P 0,05 0,01 0,05 0,01
- - - P3 3,92 a A 2 1,003 1,591 P2 6,07 b A 3 1,053 1,434 P1 7,30 c AB
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%.
Tabel 6 di atas menujukkan pada taraf 5 % memberikan pengaruh berbeda
nyata antara satu dengan yang lainnya. Pada taraf 1 % perlakuan P1 berbeda tidak
nyata terhadap perlakuan P2 dan P3. Perbandingan C/N tertinggi terdapat pada
perlakuan P1 yaitu 7.30 dan terendah pada P3 yaitu 3,92
y = -1.69x + 9.14r = 0.9759
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
P1 P2 P3
Gambar 2. Hubungan lama perendaman dengan perbandingan C/N
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa semakin lama hari perendaman maka
C/N yang dihasilkan akan semakin rendah.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
35
Lama perendaman memberi pengaruh sangat nyata terhadap perbandingan
C/N. Perbandingan C/N tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 (7 hari) yaitu
sebesar 27,30 dan terendah pada perlakuan P3 ( 21 hari) yaitu 3,92.
Menurut Indriani (2004) prinsip pengomposan adalah menurunkan
perbandingan C/N hingga sama dengan C/N tanah (<20). Dengan semakin
tingginya C/N bahan maka akan semakin lama proses pengomposan.
pH
Dari daftar sidik ragam Lampiran 2 diketahui bahwa pemberian dosis
starter berpengaruh tidak nyata terhadap pH pupuk cair sehingga pengujian tidak
dilanjutkan.
Pemberian dosis Boisca berpengaruh sangat nyata terhadap pH pupuk cair.
pH tertinggi terdapat pada perlakuan D3 yaitu 6,56 dan terendah pada perlakuan
D1 yaitu 6,27.
Dari daftar sidik ragam Lampiran 2. diketahui bahwa lama perendaman
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pH. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa pengaruh lama perendaman terhadap pH untuk tiap-tiap perlakuan dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap pH pupuk cair. Jarak LSR
Perlakuan Rataan Notasi
P 0,05 0,01 0,05 0,01
- - - P1 5,57 a A 2 0,244 0,386 P2 6,49 b B 3 0,256 0,348 P3 7,14 c C
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%.
Tabel 7 di atas menunjukkan pada taraf 5 % memberikan pengaruh
berbeda nyata antara satu dengan yang lainya dan pada taraf 1 % memberikan
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
36
pengaruh sangat nyata antara satu dengan yang lainya. pH tertinggi terdapat pada
perlakuan P3 yaitu 7,14 dan terendah pada P1 yaitu 5,57.
ŷ = 0.7894x + 4.8207r = 0.995
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
P1 P2 P3Lama Perendaman
pH
Gambar 4. Hubungan lama perendaman dengan pH
Dari Gambar 4 diatas dapat diketahui bahwa semakin lama hari
perendaman maka pH yang dihasilkan semakin tinggi.
Djuarni dkk (2005) mengatakan bahwa derajat keasaman pada awal proses
pengomposan akan mengalami penurunan karena sejumlah mikroorganisme yang
terlibat dalam pengomposan mengubah bahan organik menjadi asam organik.
Pada proses selanjutnya, mikroorganisme dari jenis yang lain akan
mengkonversikan asam organik yang telah terbentuk sehingga bahan memiliki
derajat keasaman yang tinggi dan mendekati netral.
Rendemen
Dari daftar sidik ragam Lampiran 3 dapat diketahui bahwa pemberian
Boisca memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rendemen. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa pengaruh pemberian Boisca terhadap redemen untuk tiap-
tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
37
Tabel 8. Uji LSR efek utama pengaruh pemberian Boisca terhadap rendemen
pupuk cair Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi
P 0,05 0,01 0,05 0,01
- - - D1 47,06 a A 2 0,720 1,141 D2 47,68 a A 3 0,755 1,029 D3 50,98 b B
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%.
Tabel 8 di atas menunjukkan pada taraf 5 % Perlakuan D1 berbeda tidak
nyata terhadap perlakuan D2 dan berbeda nyata terhadap perlakuan D3. Pada taraf
1 % perlakuan D1 berbeda tidak nyata terhadap D2 dan berbeda sangat nyata
terhadap perlakuan D3. Rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan D3 yaitu
50,98% dan terendah terdapat pada perlakuan D1 yaitu
47,06%
Gambar 4. Hubungan dosis Boisca dengan rendemen
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
38
Dari Gambar diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak dosis Boisca
yang diberikan pada proses pengomposan maka rendemen kompos yang
dihasilkan semakin besar.
Dari daftar sidik ragam Lampiran 3 dapat diketahui bahwa lama
perendaman memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rendemen. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa pengaruh lama perendaman terhadap rendemen
untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh lama perendaman terhadap Rendemen pupuk cair
Jarak LSR Perlakuan Rataan
Notasi P 0,05 0,01 0,05 0,01
- - - P1 43,65 a A 2 0,720 1,141 P2 48,54 b B 3 0,755 1,029 P3 53,52 c C
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%.
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa pada taraf 5 % setiap perlakuan
memberikan pengaruh berbeda nyata satu dengan yang lainnya, sedangkan pada
taraf 1 % setiap perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata satu dengan yang
lainnya. Rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 53,52% dan
terendah pada P1 yaitu 43,65%
ŷ = 4.9339x + 38.704r = 0,999
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
P1 P2 P3Lama Perendaman
Rend
emen
Gambar5. Hubungan Lama Perendaman dengan rendemen
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
39
Dari Gambar 5 diatas dapat diketahui bahwa semakin lama hari
perendaman maka rendemen yang dihasilkan semakin tinggi. Menurut Sutanto
(2002) pengomposan diartikan sebagai proses biologi oleh kegiatan
mikroorganisme dalam mengurai bahan organik. Bahan yang dibentuk
mempunyai volume yang lebih rendah dari pada bahan dasarnya. Hal ini sesuai
dengan yang dikatakan oleh Indriani (2004) bahwa lama pengomposan akan
meningkatkan aktivitas mikroba untuk menyerap air dan oksigen dari udara
kemudian menggunakannya untuk mengubah karbohidrat, lemak dan lilin menjadi
air dan CO2 sehingga kadar air kompos menjadi tinggi karena kadar air kompos
tinggi maka rendemen kompos akan semakin tinggi.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian dosis Boisca berpengaruh sangat nyata terhadap nilai
perbandingan C/N, pH dan rendemen.
2. Dari pemberian dosis Boisca sebanyak 10 ml diperoleh perbandingan C/N
6,75, pH sebesar 6,27 dan rendemen sebesar 47,06 %. Dengan pemberian
dosis Boisca sebesar 20 ml diperoleh perbandingan C/N sebesar 5,54, pH
sebesar 6,37 dan rendemen sebesar 47,68 %. Dengan pemberian dosis
Boisca sebanyak 30 ml diperoleh perbandingan C/N sebesar 4,99, pH
sebesar 6,56 dan rendemen sebesar 53,52 %.
3. Perlakuan lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap nilai
perbandingan C/N , pH dan rendemen pupuk cair.
4. Dari lama perendaman 7 hari diperoleh perbandingan C/N sebesar 7,30,
pH sebesar 5,57 dan rendemen sebesar 43,65 %. Dengan lama perendaman
14 hari diperoleh perbandingan C/N 6,07 pH sebesar 6,49 dan rendemen
sebesar 48,54 %. Dengan lama perendaman 21 hari diperoleh
perbandingan C/N sebesar 3,92 , pH sebesar 7,14 dan rendemen sebesar
53,52 %.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
41
Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, sebaiknya
dilakukan lama perendaman 7 hari agar fermentasi yang terjadi
menghasilkan C/N yang diinginkan.
2. Untuk penelitian selanjutnya perlu dicari bahan yang dapat
mengurangi bau pada pupuk cair.
Damayanti Sinaga : Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter, 2010.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amurwaraharja, I. P., 2006. Analisis Teknologi Pengolahan Sampah Dengan Proses Hirarki
Analitik dan Metode Valuasi Kontingensi Studi Kasus di Jakarta Timur, Makalah Falsafah Sains. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Ilmu Pengolahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana.
Damanhuri, E., dan Tri Padmi, 2007. Pengomposan-Composting. http://tsabitah.wordpress.com. Akses: 19 November 2007.
Djuarnani, N., Kristian, B.S., Setiawan, 2005. Cara Tepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hadisuwito, S., 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair.. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta
Indriani, Y.H., 2004. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Litauditomo, 2007. Mengolah Sampah Rumah Tangga. http://www.lintauditomo.muliply.com/.akses:19 November 2007.
Marsono dan Paulus., 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Murbandono, L.H.S., 2000. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.
Murbondo, L., 2004. Pupuk Organik Padat, Pembuatan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Purwendro. S., dan Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Seri Agritekno. Penebar Swadaya, Jakarta.
Simamora, S., Salundik, Sriwahyuni dan Surajin. 2005. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. Agromedia Pustaka, Bogor.
Sofian, 2007. Sukses Membuat Kompos Dari Sampah. PT.Agromedia Pustaka, Jakarta.
Sudradjat, H, R., 2006. Mengelola Sampah Kota. Penebar Swadaya, Jakarta.