BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pereaksi merupakan suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya. Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. dan reaksi kimia juga merupakan proses perubahan zat pereaksi menjadi produk (Basset., dkk, 1994). Normalitas dari solusi adalah 'molaritas' dikalikan dengan jumlah setara per mol (mol jumlah ion hidroksida atau hidronium per mol) untuk molekul. Untuk NaOH ada satu ekuivalen per mol (satu mol ion hidroksida rilis per mol NaOH dilarutkan dalam air) sehingga 'normalitas' adalah 'Molaritas' kali 1 eq/mol (Basset., dkk, 1994). Pereaksi pembatas adalah zat yang jumlah partikelnya habis terlebih dahulu sehingga mengakibatkan reaksi terhenti. Pereaksi pembatas 1
40
Embed
PEMBUATAN PEREAKSI DAN PEMBUATAN KURVA KALIBRASI SULFADIAZIN DAN FUROSEMIDA by Anggi Arfah Nursahada
PEMBUATAN PEREAKSI DAN PEMBUATAN KURVA KALIBRASI SULFADIAZIN DAN FUROSEMIDA by : Anggi Arfah Nursahada
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pereaksi merupakan suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi,
terbentuk dari beberapa zat aslinya. Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung
apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan
gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. dan reaksi kimia juga
merupakan proses perubahan zat pereaksi menjadi produk (Basset., dkk, 1994).
Normalitas dari solusi adalah 'molaritas' dikalikan dengan jumlah setara
per mol (mol jumlah ion hidroksida atau hidronium per mol) untuk molekul.
Untuk NaOH ada satu ekuivalen per mol (satu mol ion hidroksida rilis per mol
NaOH dilarutkan dalam air) sehingga 'normalitas' adalah 'Molaritas' kali 1 eq/mol
(Basset., dkk, 1994).
Pereaksi pembatas adalah zat yang jumlah partikelnya habis terlebih
dahulu sehingga mengakibatkan reaksi terhenti. Pereaksi pembatas jumlahnya
membatasi jumlah pereaksi lain yang dapat bereaksi. Pereaksi pembatas dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi yang telah disertakan,
2. Tentukan jumlah mol setiap pereaksi,
3. Bagi mol setiap pereaksi dengan koefisien reaksinya, hasil bagi mol
perkoefisien terkecil merupakan pereaksi pembatas,
4. Gunakan mol pereaksi pembatas sebagai patokan untuk menghitung jumlah
pereaksi yang habis (pereaksi pembatas), jumlah pereaksi yang yang bersisa
dan jumlah zat hasil reaksi yang terbentuk (Muchtaridi & Justiana, 2007).
1
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui cara pembuatan aquadest bebas CO2
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan pereaksi NaOH 1N
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan pereaksi NaOH
0,2N
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan cairan lambung
buatan
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan NaCI 0,9% yang
isotonis dengan cairan tubuh
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan dapar fosfat pH 7,4
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan kurva absorpsi dan kurva
kalibrasi Sulfadiazin dalam medium lambung buatan pH 1,2
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan kurva absorpsi dan kurva
kalibrasi Furosemid
1.3 Manfaat Percobaan
Agar praktikan mengetahui cara pembutan pereaksi untuk ekperimen pada uji
invitro
Agar praktikan mengetahui guna pereaksi untuk eksperimen pada uji invitro
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Proses perubahan kimia disebut dengan reaksi kimia yang ditandai dengan
terbentuknya zat baru. Zat yang berubah pada suatu reaksi kimia disebut pereaksi
(reaktan) sedangkan zat baru yang dihasilkan melalui suatu reaksi kimia disebut
dengan hasil reaksi (produk). Reaksi kimia biasanya ditandai dengan terjadinya
perubahan warna, terbentuknya endapan, terbentuknya gas dan terjadi perubahan
suhu. Perubahan suhu pada reaksi kimia terjadi karena pada reaksi tersebut terlibat
sejumlah energi dalam bentuk panas (kalor) (Astuti, 2009).
Jenis – Jenis Reaksi Kimia
1. Pembakaran.
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung
dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
2. Penggabungan (sintetis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks
terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun
senyawa).
3. Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-
zat yang lebih sederhana
4. Penggantian (Perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah
unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa
5. Metatesis (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi
pertukaran antara dua reaksi (Petrucci & Hill, 2005).
Kebenaran hasil pengujian dan penetapan kadar, antara lain tergantung
pada mutu pereaksi yang digunakan. Kecuali dinyatakan lain, semua pereaksi
yang digunakan dalam pengujian dan penetapan kadar harus mempunyai mutu
3
untuk analisis, pereaksi dalam pereaksi indikator dan larutan tidak boleh
digunakan dalam terapi (Depkes, 1995).
Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan pelarut.
Tidak semua zat padat dapat larut dalam air. Bila pasir dicanpurkan ke dalam air,
setelah beberapa saat pasir akan terpisah dari air. Pasir akan mengendap di bagian
bawah, sedangkan air di bagian atas. Campuran seperti ini disebut campuran
heterogen, biasanya disingkat campuran. Larutan dapat berwujud padat, cair,
ataupun gas. Contoh larutan yang berwujud padat adalah kuningan yang
merupakan campuran homogen dari seng dengan tembaga. Contoh larutan yang
berwujud cair adalah air gula, air garam, dan sebagainya. Contoh larutan yang
berwujud gas adalah udara yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas,
terutama gas nitrogen dan gas oksigen (Astuti, 2009).
Pembuatan aquadest bebas CO2
Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi,
perlakuan menggunakan penukar ion osmosis balik atau proses yang sesuai.
Dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain. Pemerian cairan jernih,tidak berwarna dan tidak berbau dengan pH
antara 5,0 dan 7,0 dilakukan penetapan secara potensiometrik pada larutan yang
ditambahkan 0,30 ml larutan kalium klorida (p) pada jenuh 100 ml zat uji (Depkes
RI, 1995).
Pembawa air merupakan pembawa umum yang dipilih karena tidak
mengiritasi, tidak toksik, air menimbulkan efek melarutkan pada sebagian terbesar
zat-zat yang berhubungan dengan adanya dan tidak menjadi murni serta
mengandung garam-garam anorganik dalam jumlah yang berbeda, biasanya
4
natrium, kalium, kalsium, magnesium dan besi. Air murni biasanya mengandung
kurang dari 0,1% jumlah zat-zat padat, yang ditentukan dengan menguapkan 100
ml. Pembuatan aquadest bebas CO2 agar tidak membentuk komplek kelat sehingga
harus ditutup setelah pemanasan (Petrucci & Ralph, 1989).
Karbondioksida merupakan sumber karbon utama dalam proses
fotosintesis. Karbondioksida ini merupakan senyawa sisa metabolisme, yaitu
respirasi seluler yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Karbon dioksida (rumus
kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari
dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer
bumi (Petrucci & Ralph, 1989).
Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam air.
Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, CO2 dibedakan
menjadi: CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan,
CO2 agresif. Dari ketiga bentuk Karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air,
CO2 agresiflah yang paling berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi dan
dapat menyebabkan terjadinya korosi sehingga berakibat kerusakan pada logam –
logam dan beton. Menurut Powell CO2 bebas yang asam akan merusak logam
apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air.karena akan merusak logam (Harun F.R
1996).
Natrium Hidroksida (NaOH)
Mengandung tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 100,5% alkali
jumlah,dihitung sebagai NaOH, mengandung Na2CO3 tidak lebih dari 3,0%.
Pemerian : putih atau praktis putih, massa melebur berbentuk pellet, serpihan atau