Dengan Pabrik yang modern untuk menghasilkan gula yang lebih
manis, alami, beraroma dan halal ...SEJARAH SINGKAT
Pabrik Gula Gunung Madu terletak diujung selatan Pulau Sumatera,
tepatnya berada di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, 90
km ke arah utara dari Ibukota Propinsi Lampung (Bandar Lampung).
Didirikan sejak tahun 1975 dan melaksanakan musim giling yang
pertama pada tahun 1978 dengan produksi gula 18.000 ton. Merupakan
industri gula patungan antara perusahaan swasta asing dan swasta
nasional yang berstatus PMA, yang mayoritas sahamnya dimiliki
olehKuok Investment, Ltd(Hongkong). Pada awal pendiriannya, semula
pabrik gula ini merupakan pabrik yang sederhana dengan kapasitas
giling awal 4,000 TCD(Ton Cane Per Day). Secara bertahap pabrik
dikembangkan dan dimodernisasi sejalan dengan kemajuan yang dialami
Perusahaan. Pada musim giling ke 31 ditahun 2008, kemampuan giling
sudah mencapai 14,000 TCD dan memproduksi gula putih sebesar
218,248 ton dengan jumlah tebu digiling 2,374,619 ton.
Timbangan tebuPENGIRIMAN DAN PENIMBANGAN TEBUTebu dari kebun
dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer
(tebu urai), truk bak dan truk loss bak (tebu ikat), melewati
jembatan timbang dengan sistem komputerisasi untuk pengambilan data
berat kotor, nomor petak, lokasi, jenis tebang, nama pelaksana
tebang dan jam ditebang (kesegaran). Selanjutnya, truk dan trailer
yang telah dibongkar, meninggalkan pabrik melewati jembatan timbang
keluar untuk pengambilan data berat kendaraan kosong.
Ruang pusat kendali unit preparasi dan ekstraksiPENGENDALIAN
OPERASIONAL PERALATAN PABRIKPengendalian peralatan pabrik pada
masing-masing stasiun melalui ruang pusat kendali yang ditempatkan
pada posisi paling leluasa bagi operator untuk memonitor aktivitas
dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan. Pada
bagian tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat
langsung secara visual, dilengkapi dengan kamera CCTV dari pusat
ruang kendali. Sistem pengendalian menggunakanprogrammable logic
control (PLC)dipadukan dengansupervisory systemsebagai piranti
kendali dan informasi datatrending.
Pelataran tebu dan peralatan penanganan tebuPENANGANAN
TEBUBerbagai peralatan bongkar(unloading)tebu dipasang menyesuaikan
dengan model angkutan yang ada, tebu yang diangkut menggunakan
trailer dibongkar menggunakanside unloaderyang terpasang pada 2
unitgantry crane, selanjutnyaHydraulic cane grabpadagantry
cranebekerja menumpuk dan mengumpan padacross cane carrier.Wheel
loaderdisamping digunakan untuk membongkar dan menumpuk tebu loss
bak di pelataran juga dipergunakan sebagai sarana pengumpan dan
perata padamain cane carrier. Untuk meningkatkan kapasitas umpan
langsung padamain cane carrier, tahun 2001 dipasang 1 unitcane
feeder tableyang dilengkapi denganhydraulic cane lifteryang dapat
melayani tebu yang diangkut dengantrailerdanhydraulic truck
tippleruntuk melayani truk bak ataupun truk loss bak.
Pengisian dan preparasi tebuPREPARASI TEBUSebelum tebu diperah
pada unit gilingan, terlebih dahulu dilakukan preparasi untuk
membuka sel-sel tebu, tebu diumpankan kedalam1st. main cane
carrierdaricross carrier #1, cross carrier #2danFeeder
tablediangkut menuju unit mesin pemotong pertama(1st. cane
cutter),kemudian dengan2nd. elevating cane carriermenuju unit
pemotong tebu kedua(2nd. cane cutter),dan selanjutnya menggunakan
unitheavy duty shredder hammertebu dihancurkan. Tingkatopen
cellyang dicapai pada unit preparasi ini 90.92%.
Stasiun gilinganEKSTRAKSI NIRAEnam unit gilingan jenis 4-roller
disusun secara seri digunakan sebagai unit ekstraksi nira,
masing-masing unit gilingan digerakkan dengan tenaga turbin uap.
Tingkat ekstraksi sukrosa dari unit gilingan ini pada kisaran 95 -
96%. Nira mentah dari gilingan dipompa menuju stasiun pemurnian
setelah terlebih dahulu melewati sebuahmagnetic flow meteruntuk
memonitor dan merekam laju alirannya dalam satuan m3/jam, kemudian
ampas tebu yang disebutbagassemenuju stasiun pembangkit uap untuk
digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap(Boiler).
Boiler dan pembangkit tenaga listrikBOILER DAN PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK3 unit boiler dengan kapasitas terpasang masing-masing :
No.1 = 120 ton/jam; No.2 = 80 ton/jam; dan No.3 = 120 ton/jam
dengan tekanan kerja masing masing 20kg/cm2G. Energi potensial uap
yang dibangkitkan digunakan untuk menggerakkan 3 buahback pressure
turbo-alternatoryang masing masing mampu membangkitkan tenaga
listrik sebesar 5MW, juga digunakan untuk menggerakkan turbin uap
penggerak unit preparasi(cane cutter dan shredder)dan unit
ekstraksi (gilingan). Pada masa tidak giling(off-season)1 unit
boiler tetap beroperasi dan memanfaatkan bahan bakar (ampas tebu)
kelebihan dari masa giling untuk melayani kebutuhan uap
penggerakturbine generatordalam memenuhi kebutuhan listrik
perumahan divisi I s/d divisi VI, perkantoran,maintenanceperalatan
di pabrik dan pompa irigasi pertanian.
Clarifier dan Vacuum filterPEMURNIANPemisahan kotoran dilakukan
dalam bejana pengendap single tray SRI clarifier ( yang telah
dimodifikasi menjadiperforated clarifier) yang merupakan rangkaian
tahapan pengaturan suhu, pH, waktu dan penambahan bahan pembantu
(susu kapur, gas belerang dan flokulan). Tingkat
kekeruhan(turbidity)nira yang dicapai pada level 70 - 100 derajat
NTU. Endapan kotoran dari clarifier dicampur
denganbagacillokemudian ditapis menggunakan 6 buahvacuum
filtermenghasilkan limbah padat berupa blotong(filter cake)yang
kemudian dikirim kembali ke kebun sebagai pupuk organik.
EvaporatorPENGUAPAN(EVAPORATION)Proses pengentalan nira jernih
dilaksanakan dengan bejana penguap(evaporator). Guna
meminimalisasikan kebutuhan uap, stasiunevaporatordirancang dengan
konsepmaximum vapour bleed. Bejana(evaporator)disusun dengan
sistemquintuple effectyang terdiri dari sembilan buah bejana jenis
Roberts. Uap dari badan pertama digunakan sebagai media pemanas
badan kedua, pan kristalisasi "A" dan bejana pemanas nira
tersulfitir. Uap dari badan dua digunakan untuk media pemanas pada
pan kristalisasi "C". Evaporator dibersihkan secara periodik setiap
dua minggu sekali dengan cara kimiawi selama 12 jam. Brix nira
kental dijada pada level 52-55%.
Vacuum PansKRISTALISASIKristal gula dibuat dalamVacuum
Pansmelalui proses pembesaran kristal hingga mencapai ukuran yang
dikehendaki dengan cara memasukkan nira kental(syrup), gula
leburan, molasses kedalam pans pada kondisi temperatus dan vacuum
yang terkendali. Hasil resultan dari kristalisasi adalah
berupamassecuite(campuran kristal gula dengan molasses). Tingkatan
masak (kristalisasi) dilaksanakan dengan sistem ABC. Kristalisasi
untuk "A" dan "B"Massecuitedikerjakan dengan menggunakanbatch
panyang dilengkapi dengan pengaduk, sedangkan untuk
"C"massecuitedikerjakan dengancontinous pan. Nira kental, leburan
gula "B" dan "C" sebagai bahan masakan "A"massecuite. Bahan masakan
"B"massecuiteberasal dari "A" molasses dan nira kental. Bahan
masakan "C"massecuiteberasal dari "B" molasses dan bibitnya
menggunakan "A" molasses.
Batch centrifugal dan Continuous centrifugalPEMISAHAN KRISTAL
GULA DAN MOLASSESBila satu siklus proses masak pembesaran kristal
telah selesai,massecuitedarivacuum panskristalisasi dituangkan
kedalamstrike receiversambil melanjutkan pertumbuhannya. Kristal
gula dipisahkan dari molasses menggunakan sebuah basket berlubang
yang diputar sampai pada kecepatan tertentu sehingga molasses
terlepas dari kristal gula akibat gaya sentrifugal(centrifugals
machine). Pemisahan "A"massecuitemenggunakanbatch
centrifugalsmenghasilkan kristal gula SHS (produk) dan "A"
moolasses. Pemisahan "B"massecuitemenggunakancontinuous
centrifugalsmenghasilkan gula "B" dan "B" molasses, pemisahan
"C"massecuitemenggunakancontinuous centrifugalsmenghasilkan gula
"C" danfinal molasses.
PengemasanPENANGANAN DAN PENGEMASAN PRODUKSetelah proses
pemisahan kristal gula produk (SHS) dikondisikan melalui sebuah
unitfluidized bed vibrating coolerdengan maksud untuk menurunkan
tingkat kelembaban serta meningkatkan kualitas penyimpanan,
kemudian dilakukan pemilahan ukuran butiran menggunakanvibrating
screen. Kristal gula kemudian ditampung dalamsugar binuntuk
selanjutnya dilakukan penimbangan dan pengemasan. Sensor pengirim
sinyal bobot pada timbangan digunakan jenisload cell. Untuk
menjamin keakuratan berat kristal dalam kemasan, mekanisme kerja
mesin timbangan dan pengemasan bekerja secara integral yang
dikendalikan secara otomatis. Setiap informasi penyimpangan terekam
dan secara otomatis sistem memberi peringatan.
Sertifikasi jaminan mutuSTANDARISASI KUALITAS DAN KEAMANAN
PRODUKGuna menjamin kualitas, keamanan dan kehalalan produk baik
gula maupunfinal molasses, telah diterapkan secara konsistenQuality
& Management Systemyang mengacu pada standarc HACCP (SNI
01-4582-1998) dan GMP STANDARD B2, telah mendapatkan sertifikasi
dari PDV the Netherland (Certifiate No. GMP'B2 0016), HACCP
(Certificate No. PSC 00015) dan sertifikat HALAL dari MUI (Halal
No.:02100005008608).Kembali keatas