PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN” MENGGUNAKAN BLENDER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ahmad Muamar Saleh 08.12.2793 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN”
MENGGUNAKAN BLENDER
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Ahmad Muamar Saleh
08.12.2793
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
3D ANIMATION FILM MAKING "dwarf THREE FOREST GUARD" USING BLENDER
PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN”
MENGGUNAKAN BLENDER
Ahmad Muamar Saleh Melwin Syafrizal
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Development of the animation industry in Indonesia, is still relatively small and
slow when compared to other countries such as Japan and America. Yet in terms of human resources, Indonesia has had the animators reliable that can be used to help develop the animation work in this country.
Animation film production in Indonesia is often hampered because the price of
animation software tool that is still relatively expensive. Therefore, the author tries to introduce software Blender 3D animation maker free license.
To further support the presence of animation in Indonesia, the author tries to
make a simple animation work titled "Three Dwarf Ranger" using the Blender software.
Keywords: Animation, 3D, Blender.
1. Pendahuluan
Sekarang ini perkembangan film animasi begitu pesat, didukung dengan peralatan
(komputer) yang sangat menunjang dalam pembuatan film animasi yang semakin
menarik dan spektakuler. Animasi merupakan teknik yang banyak dipakai di dalam dunia
film sekarang ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film maupun
bersatu dengan film live.
Perkembangan dunia industri animasi di Indonesia, masih tergolong kecil dan lambat jika
dibandingkan dengan negara-negara lain misalnya Jepang dan Amerika. Padahal dari
segi sumber daya manusia, Indonesia sudah memiliki para animator handal yang bisa
dimanfaatkan untuk membantu mengembangkan karya animasi di negeri ini.
2. Landasan Teori
2.1 Animasi1
Animasi merupakan teknik yang berasal dari dunia gambar. Kata „animasi‟
merupakan serapan kata dari “animation” dari Bahasa Inggris yang berasal dari kata “to
animate” yang berarti menghidupkan. Dalam komputer, animasi merupakan penggunaan
komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada 9 macam animasi yaitu: animasi sel,
animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi
karakter, animasi computational, dan morphing.
2.1.1 Animasi sel (Cell animation)
Kata “cell” berasal dari kata “celluloid”, yang merupakan material yang digunakan
untuk membuat film gambar bergerak pada saat awal.
2.1.2 Animasi Frame (Frame Animation)
Animasi frame adalah membuat gambar pada frame yang berurutan sehingga
saat dibuka dengan cepat, akan terlihat sebuah gerakan pada gambar.
2.1.3 Animasi Sprite (Sprite Animation)
Animasi sprite yaitu obyek diletakkan dan dianimasikan pada puncak grafik
dengan latar belakang diam.
2.1.4 Animasi Lintasan (Path Animation)
Animasi lintasan adalah animasi dari obyek yang bergerak sepanjang garis kurva
yang ditentukan sebagai lintasan.
2.1.5 Animasi Spline
Spline adalah representasi matematis dari kurva. Bila obyek bergerak, biasanya
tidak mengikuti garis lurus, misalnya berbentuk kurva.
2.1.6 Animasi Vektor (Vector Animation)
1 Senja Bintang, Charles D.Ardian, Zaki A.Wahid. 8 jurus mengusai blender vol 2, Penerbit Animation
Publishing 2012, hal 62.
Animasi vector serupa dengan animasi sprite. Animasi vector menggunakan
rumus matematika untuk menggambarkan sprite.
2.1.7 Animasi Karakter (Character Animation)
Animasi karekter merupakan sebuah cabang khusus animasi. Animasi karakter
berbeda dengan animasi lainnya, misalnya grafik bergerak animasi logo yang melibatkan
bentuk organik yang kompleks dengan penggandaan yang banyak, gerakan yang
hirarkis.
2.1.8 Computational Animation
Dengan computational animation, untuk menggerakkan obyek di layar cukup
dengan memvariasikan koordinat x dan y.
2.1.9 Morphing
Morphing artinya mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain dengan
menampilkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk
pertama mengubah dirinya menjadi bentuk lain.
2.2 Sejarah Animasi2
Animasi berawal dari kontribusi hasil karya seorang yang bernama Walt Disney
yang lahir dengan nama Walter alias Disney. Wal Disney mempunyai ide untuk membuat
animasi bergerak dengan obyek seekor tikus. Dari proses tersebut maka lahirlah Mickey
Mouse yang merupakan cikal bakal dari kartun animasi pertama yang pernah dibuat.
2.3 Jenis Film Animasi3
2.3.1 Film Animasi Dwi-Matra (Flat Animation)
Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat digambar
di atas permukaannya.
2.3.2 Film Animasi Tri-Matra (Object Animation)
Jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan
jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra.
2.4 Bentuk Film Animasi
Bentuk film animasi didasarkan pada panjang-pendeknyan cerita yang tergantung
pada penggunaan jenis filmnya.
2.4.1 Film Spot (10 sampai 60 detik)
Film dengan masa putar 10 sampai 60 detik, digunakan dalam film bioskop
sebagai “credit title”, dan film iklan dalam televisi komersil.
2.4.2 Film Pocket Cartoon (50 sampai 2 menit)
Film dengan masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit. penyesuaian yang belum
lama berselang sebagai bentuk baru film cerita yang agak panjang.
2 Sejarah Dan Prinsip Animasi, http:// www.ideanimasi.com/tag/sejarah-animasi/, 14 Agustus 2011
3 Jenis Jenis Animasi, http://mfrlive.wordpress.com/2013/04/02/jenis-jenis-animasi/, 02 April 2013
2.4.3 Film Pendek (Short) (2 sampai 20 menit)
Film dengan masa putar 2 sampai 20 menit, untuk film cerita pendek.
2.4.4 Film Setengah Panjang (Medium Length Film) (20 sampai 50 menit)
Film setengah panjang atau sering juga disebut (medium length film), film cerita
dengan masa putar sekitar 20 sampai 50 menit.
2.4.5 Film Panjang (Full Length) (minimal 50 menit)
Film panjang atau sering juga disebut (full length), film cerita panjang dengan
masa putar minimal 50 menit.
2.5 Animasi 3 Dimensi
Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Perkembangan teknologi dan
komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat.
2.5.1 Proses Animasi 3 Dimensi4
Secara garis besar proses 3D animasi bisa dibagi 4 tahap yaitu: Modeling,
Animating, Texturing, Rendering.
2.5.1.1 Modeling
Tahap ini adalah pembuatan object-object yang dibutuhkan pada tahap animasi.
Object ini bisa berbentuk primitif object seperti sphere (bola), cube (kubus)
sampai complicated object seperti sebuah karakter dan sebagainya. Ada beberapa jenis
materi object yang disesuaikan dengan kebutuhannya yaitu: polygon, spline, dan
metaclay.
2.5.1.2 Animating
Dalam proses animasi komputer tidak membutuhkan sang animator untuk
membuat inbetween seperti yang dilakukan dalam tradisional animasi.
2.5.1.3 Texturing
Proses ini menentukan karakteristik sebuah materi object dari segi texture. Untuk
materi sebuah object itu sendiri, kita bisa mengaplikasikan properti tertentu seperti
reflectivity, transparency, dan refraction.
2.5.1.4 Rendering
Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses animasi komputer.
2.6 Tahapan Pembuatan Film Animasi 3 Dimensi
Pembuatan animasi 3 dimensi kadang kala gagal menghasilkan tontonan yang
menarik, bahkan malah membosankan. Itu semua karena pembuatan animasi 3 dimensi
tersebut tidak menggunakan langkah yang benar. Berikut langkah dasar pembuatan film
animasi 3 dimensi, yaitu: pra produksi, produksi, dan post produksi.
2.6.1 Pra Produksi
4 Senja Bintang, Charles D.Ardian, Zaki A.Wahid. 8 jurus mengusai blender vol 1, Penerbit Animation
Publishing 2012, hal 46
Konsep
Skenario
Pembentukan karakter
Storyboard
Dubbing awal
Musik dan sound FX
2.6.2 Produksi
Lay out
Key motion
In Between
Background
Scanning
Coloring
2.6.3 Post Produksi
Composite
Editing
Rendering
Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.
2.7 Perangkat Lunak (Software)
2.7.1 Blender
Blender adalah sebuah software 3D suite yang boleh dikatakan salah satu yang
terlengkap diantara software – software open source. Tool – tool yang disediakan
sederhana, namun sudah mencakup seluruh kebutuhan untuk pembuatan film animasi.
Blender merupakan OSS (Open Source Software) atau istilah lainnya software yang
dapat di gunakan di berbagai macam OS (Operating System). Ini digunakan untuk
dikembangkan secara komersial, tetapi sekarang dirilis di bawah GPL (General Public
License).
Gambar 2.1 Tampilan Dari Software Blender
3. Analisis dan perancangan
3.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal dan faktor
eksternal yang mempengaruhi potensi bisnis dan daya saing perusahaan secara
sistematis dan menyesuaikan diantara faktor tersebut untuk merumuskan strategi
perusahaan.. Analisis Sistem ini diperlukan untuk mengetahui masalah-masalah dalam
rangka maksimalisasi kegiatan produksi film animasi, ada beberapa faktor yang turut
mempengaruhi dalam proyek pembuatan film animasi 3 dimensi, yaitu: faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang lebih dikenal dengan analisis SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, and Threat). Berikut adalah tabel analisis SWOT pada film
animasi 3 dimensi ini:
Tabel 3.1 Analisis SWOT
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Strenght
(Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
1.Penggunaan software
Free.
2.Film bisa dinikmati dari
anak-anak hingga orang
dewasa.
2. Tema cerita tentang
“Lingkungan”.
1.Tujuan film yang
utama untuk
ditayangkan kepada
anak-anak.
Opportunity
(Peluang)
Strategi
SO
Strategi
WO
1.Sangat jarang film
animasi pendek yang
menanamkan pesan-
pesan moral.
2.Tingginya perhatian
komunitas atau LSM
terhadap hutan.
1.Memaksimalkan fasilitas
yang disediakan oleh
software.
2.Menyampaikan pesan-
pesan moral tentang
perlunya lingkungan
bagi kehidupan
manusia.
1.Membuat karakter
yang lucu agar
pesan-pesan mudah
diterima oleh anak-anak.
Threath
(Ancaman)
Strategi
ST
Strategi
WT
1.film animasi 3d yang
lebih bagus.
1.Meningkatkan
kemampuan animator
dengan menggunakan
software free.
1.Belajar teknik
Pembuatan animasi
3D untuk jangka
panjang.
3.2 Pra Produksi
Pada tahap ini segala kebutuhan yang diperlukan untuk proses produksi film
animasi mulai disiapkan. Beberapa hal yang perlu direncanakan pada tahap seperti: Ide
Cerita, Tema, Logline, Diagram Scene, Naskah, Perancangan Karakter, dan Storyboard.
3.2.1 Ide Cerita
Awal terbentuknya ide cerita film animasi 3 dimensi yang berjudul “Tiga Kurcaci
Penjaga Hutan” ini berawal dari banyaknya pemberitaan dimedia, baik itu media cetak
maupun media elektronik tentang kerusakan hutan. Film Tiga kurcaci ini menceritakan
tentang kurcaci yang memiliki integritas tinggi terhadap lingkungan.
Di film ini juga diceritakan tentang kebiasaan dari masyarakat kita yang sangat
jarang memperhatikan aspek lingkungan sebagai aspek kehidupan. Hutan yang sejatinya
banyak memberikan manfaat untuk hidup kita, kenyataannya masih sangat jauh dari
perhatian masyarakat terhadap pentingnya hutan bagi kehidupan. Kerusakan hutan ini
disebabkan masih sering terjadinya pembalakan liar.
3.2.2 Tema Cerita
Tema dari film animasi 3 dimensi TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN ini adalah
tentang “Lingkungan”.
3.2.3 Logline
Logline atau inti cerita bertujuan sebagai penguat ide cerita dalam animasi ini.
Logline dari cerita Film Animasi 3 dimensi ini adalah “ Bagaimana jika Beno, dan Bono
tidak mengerti akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan dan kemudian Beni yang
memberi nasehat kepada Beno dan Bono”.
3.2.4 Sinopsis
Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk
mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu:
1. Siapakah tokoh utama dalam film ini?
Jawab : Beni.
2. Apa yang diinginkan tokoh utama?
Jawab : Beni ingin mengajak ke 2 saudaranya yaitu Beno dan Bono untuk
berjanji dan bekerjasama dalam hal menjaga dan melestarikan hutan.
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan
keinginannya?
Jawab : Beno dan Bono yang tidak bisa diajak untuk bekerjasama.
4. Bagaimana tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakannya
dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?
Jawab : Berusaha untuk terus menasehati, dan selalu menjadi contoh yang
baik bagi kedua saudaranya.
5. Apa yang ingin anda sampaikan dalam mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab : Kerjasama yang baik, akan menimbulkan manfaat yang luar biasa.
6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?
Jawab : Dengan cara sudut pandang orang ketiga, dengan kekuatan musik
serta mengambil hikmah dari pembacaan alam semesta, dan arti kasih
sayang kepada sesama.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung mengalami perubahan
dalam cerita?
Jawab : Akhirnya Beni dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dalam
membimbing saudaranya. Beno dan Bono menyadari pentingnya untuk
bekerjasama dan pentingnya hutan sebagai kelangsungan hidup dan
sebagai tempat tinggal mereka.
3.2.5 Diagram Scene (Adegan)
Gambar 3.1 Diagram Scene
3.2.6 Naskah
Naskah dari film animasi 3 dimensi “Tiga Kurcaci penjaga Hutan” adalah sebagai
berikut:
Scene 01 : FADE IN suasana alam dihutan.
Audio : SFX (Suara kicauan burung).
Scene 02 : LS Tampak seorang kurcaci yang bernama Beni sedang
berdiri didepan rumah pohon.
Audio : SFX (Suara kicauan burung).
Scene 03 : MS Beni yang sedang berdiri didepan rumah pohon dan
tersenyum.
Audio : SFX (Suara kicauan burung).
Scene 04 : MS Beni
Audio : VO (Beni berbicara dalam hati) Alangkah indahnya hutan
ini, tanahnya subur. Hhmmm…Tetapi aku heran, sepertinya ada
yang berbeda atau hanya perkiraanku saja.
Scene 05 : MS Suasana disekitar rumah pohon.
Audio : SFX (Suara kicauan burung).
Scene 06 : CU Beni kaget.
Audio : SFX (Suara gemuruh)
Scene 07 : MS Area disekitar pohon yang telah ditebang.
Audio : VO (Beni) Ternyata benar ada yang berbeda dari biasanya.
Scene 08 : MS Beni berjalan mendekati pohon-pohon yang telah ditebang.
Scene 09 : LS Beni menemukan Beno dan Bono lalu mendekatinya CUT
TO.
Audio : VO (Beni) Apa yang sedang kalian lakukan disini?
Scene 10 : MS Beni menasehati Beno dan Bono CUT TO.
Audio : VO (Beni) Perlu kalian ketahui, bahwa hutan ini adalah tempat
tinggal kita, dan juga tempat tinggal hewan-hewan yang lainnya.
Hutan ini juga sangat dibutuhkan oleh manusia yang berada
jauh dari hutan ini.
Scene 11 : MS Beni menyuruh Beno dan Bono CUT TO.
Audio : VO (Beni ) Aku memaafkan kalian tapi dengan syarat Kalian
harus
menanam pohon.
Frame 12 : MS,LS Beni FADE OUT.
Audio : VO, musik
3.2.7 Perancangan Karakter atau Penokohan
1. Beni
Merupakan seorang kurcaci yang bernama Beni. Kurcaci ini merupakan
kurcaci yang tertua diantara dua kurcaci yang lainnya yaitu Beno dan Bono.
Beni mempunyai sifat kasih sayang yang sangat tinggi, perhatian yang tinggi
terhadap dua saudaranya dan juga sangat perhatian terhadap lingkungan.
Gambar 3.2 Karakter Beni
2. Beno
Merupakan seorang kurcaci yang bernama Beno. Kurcaci ini merupakan
kurcaci yang nakal. Selalu menjadi provokator untuk membuat masalah.
Gambar 3.3 Karakter Beno
3. Bono
Merupakan seorang kurcaci yang bernama Bono. Kurcaci ini merupakan
kurcaci yang paling bungsu. Bono mempunyai sifat yang penurut dan juga
masih belum mengerti apa-apa.
Gambar 3.4 Karakter Bono
3.2.8 Storyboard
Setelah membuat skenario, bagian terpenting lainnya adalah Storyboard.
Skenario merupakan kata-katanya (cerita) dan storyboard merupakan rancangan
visualnya.
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Produksi
Pembuatan film animasi 3 dimensi “Tiga Kurcaci Penjaga Hutan” mulai dikerjakan
pada tahap produksi. Mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan
tulisan (naskah) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
4.1.1 Modeling
Modeling adalah pembentukan model karakter dari sketsa model yang sudah
dirancang sebelumnya yang kemudian akan digunakan dalam adegan-adegan sebuah
film.
Modeling dibuat dengan memanfaatkan beberapa model yang terdapat dalam
menu standard primitive pada blender 3 dimensi. Seperti: Cube, Plane, Circle dan
Cylinder. Pada Animasi 3 dimensi ini memakai objek dasar Plane dan menggunakan
Background image.
4.1.1.1 Model Karakter
1. Beni
Scene 01 : FADE IN Suasana alam disekitar rumah pohon didalam hutan. CUT TO
Audio : -
SFX : Suara kicauan burung.
Scene 03 : MEDIUM SHOT Beni yang sedang berdiri didepan rumah pohon sambil tersenyum. CUT TO
Audio : -
SFX : Suara kicauan burung.
Scene 06 : CLOSE UP Beni yang merasa kaget. CUT TO
Audio : -
SFX : Suara gemuruh.
Gambar 4.1 Modeling Karakter Beni Menggunakan Background Image
2. Beno
Gambar 4.3 Modeling Karakter Beno Menggunakan Background Image
3. Bono
Gambar 4.5 Modeling Karakter Bono Menggunakan Background Image
4.1.1.2 Modeling Rumah Pohon
Gambar 4.7 Model Rumah Pohon
4.1.2 Material
Material adalah pemberian warna pada model object 3 dimensi yang telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah pemberian material pada objek ialah dengan cara memilih
objek lalu masuk kedalam propertis panel dan memilih material.
4.1.2.1 Pemberian Material Pada Karakter
1. Beni
Gambar 4.9 Hasil Pewarnaan Karakter Beni
2. Beno
Gambar 4.10 Hasil Pewarnaan Karakter Beno
3. Bono
Gambar 4.11 Hasil Pewarnaan Karakter Bono
4.1.2.2 Pemberian Material Pada Rumah Pohon
Gambar 4.12 Hasil Pewarnaan Rumah Pohon
4.1.3 Lighting
Lighting yang digunakan disini ada dua macam yaitu hemi dan sun. Hemi
digunakan untuk pencahayaan merata sedangkan sun digunakan untuk memberikan efek
sinar matahari dan bayangan.
Gambar 4.13 Suasana Cerah di Sekitar Rumah Pohon
4.1.4 Pembuatan Background
Dalam animasi 3 dimensi ini semua pengambilan adegan berada diluar ruangan
dengan efek cahaya yang cerah, background langit biru, hutan yang dihiasi dengan
banyak pepohonan.
Gambar 4.14 Background Langit di Hutan Kurcaci
4.1.5 Animation
Animation adalah pemberian gerak pada karakter untuk dapat memberikan kesan
hidup. Menggerakkan model karakter difilm animasi 3 dimensi ini adalah dengan
menggunakan bones atau tulang. Tulang ini disesuaikan dengan ukuran model sehingga
mempermudah untuk menggerakkannya. Proses ini biasa disebut dengan rigging, yaitu
pemberian control-control yang berfungsi untuk menggerakkan atau menganimasikan
model karakter.
Gambar 4.15 Pemasangan Tulang Pada Karakter Beni
4.1.6 Recording
Dalam pembuatan film animasi 3 dimensi Tiga Kurcaci Penjaga Hutan ini
digunakan teknik dubber kering, yaitu penyusunan animasi gerakan mulut dengan file
suara yang belum dibuat, sehingga penulis harus menentukan berapa lama recording
tersebut diperlukan. Dalam pengambilan rekaman suara pada animasi 3 dimensi ini
menggunakan software Audacity.
4.1.7 Rendering
Rendering dilakukan untuk membuat animasi ini kedalam bentuk movie. Pada
render animasi 3 dimensi ini Penulis menggunakan Blender Render dan outputnya dibuat
berupa .png agar pada saat proses render animasi terjadi mati lampu atau error yang
lain, tidak perlu merender ulang keseluruhan frame bisa dilanjutkan merender sisa frame.
4.2 Pasca Produksi
Pengkomposisian dan editing dalam pembuatan sebuah film animasi baik itu 2D
maupun 3D adalah hal yang sangat utama. Menggabungkan beberapa hasil
pengambilan gambar dan suara dengan urutan-urutan yang benar sesuai dengan naskah
dan storyboard.
4.2.1 Editing
Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film. Menggabungkan suara
dengan visual, memberikan special effect dan mengekspor dalam media yang
ditentukan. Pada jendela Video Editing Blender 2.63 akan dilakukan pengeditan
potongan cut per cut dari film yang dibuat, menyusun potongan adegan menjadi satu
rangkaian film animasi yang dapat dinikmati.
Gambar 4.20 Proses Pengeditan Video dan Suara
4.2.2 Rendering
Proses ini merupakan proses merender file menjadi movie yang sudah
digabungkan dengan file suara. Dengan demikian hasil animasi yang didapatkan menjadi
tampak sangat nyata dan menarik.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Pada pembuatan film animasi 3 dimensi Tiga Kurcaci Penjaga Hutan dapat
diambil beberapa Kesimpulan, antara lain :
1. Langkah – langkah pembuatan film animasi tiga dimensi ini melalui beberapa
tahapan penting yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
2. Pada proses pemodelan karakter animasi 3d di blender, menggunakan
gambar acuan (Background Image) untuk mempermudah proses pemodelan
karakter.
3. Pemodelan karakter sampai proses pengeditan pada film animasi 3 dimensi
ini dikerjakan hanya dengan software blender 2.63.
4. Pembentukan Animation atau pemberian gerak pada karakter animasi 3
dimensi ini menggunakan Bones.
5. Dalam proses rendering, terlebih dahulu dijadikan file gambar. Kemudian baru
diubah menjadi file video untuk mengurangi resiko apabila terjadi mati lampu
ditengah-tengah proses merender.
5.2 Saran
Diperlukan pemahaman mengenai perancangan, pemodelan, dan konsep yang
baik serta penguasaan software yang digunakan. Untuk itu penulis memberikan saran
sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan film animasi 3 dimensi, pahami terlebih dahulu konsepnya
supaya dalam pembuatannya berjalan dengan mudah.
2. Pembuatan storyboard bisa dilakukan dengan menggunakan jasa orang lain
yang lebih bisa menggambar, agar bisa memperlihatkan setiap adegan
dengan jelas.
3. Maksimalkan penggunaan Texture pada software blender, agar object terlihat
mempunyai pola.
4. Perbanyaklah menonton film animasi untuk memperbanyak referensi.
5. Jangan pernah menyerah untuk terus belajar, karena membuat film animasi 3
dimensi membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Seorang animator sangat
menentukan kualitas film animasi yang akan dibuat.
6. Sebaiknya pembuatan film animasi dikerjakan secara team, karena masalah
waktu menjadi kendala dalam proses pembuatan.
DAFTAR PUSTAKA
R.H.Widada. 2010. Paling dicari Belajar Animasi 2D dan 3D. Yogyakarta: MediaKom
Senja.B, dkk. 2012. 8 Jurus menguasai blender 3D vol-1 dan 8 Jurus Menguasai blender
3D vol-2. Bandung: Animotion Publishing.
CahSegurengTegal. Cara Membuat / Menambah Pohon Pada Blender 3D, http://cah
segerungtegal.blogspot.com.au/2013/01/cara-membuat-menambah pohon-pada,
diakses tanggal 12 April 2013.
Ideaanimasi, Sejarah Dan Prinsip Animasi, http:// www.ideanimasi.com /sejarah animasi/,
diakses tanggal 20 April 2013.
KajianPustaka. Pengertian, Teknik dan Perancangan Animasi, http:// www. Kajianpustaka
.com/2013/04/pengertian-teknik-dan-perancangan./, diakses tanggal 4 april 2013.
Mfrlive, Jenis Jenis Animasi, http://mfrlive.wordpress.com/2013/04/02/jenis-jenis ani
masi/, diakses tanggal 20 April 2013.