Top Banner
PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ORANG PRIBADI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 OLEH: AGUS PRAMONO PUTRA 107091002863 PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
158

PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

Nov 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

ORANG PRIBADI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008

OLEH:

AGUS PRAMONO PUTRA

107091002863

PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 2: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

i

HALAMAN JUDUL

PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PASAL 21 ORANG PRIBADI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 36 TAHUN 2008

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Agus Pramono Putra

107091002863

PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 3: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 4: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Page 5: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

iv

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 22 Mei 2014

Agus Pramono Putra

107091002863

Page 6: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

v

ABSTRAK

Agus Pramono Putra, dengan judul Pembuatan Aplikasi Penghitungan Pajak

Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008, dibimbing oleh Siti Ummi Masruroh, M.Sc dan Imam M.Shofi,

MT

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (Wajib

Pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa

balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung (Waluyo, 2008:26). Salah satu

jenis pajak yang dikenakan adalah Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh Orang

Pribadi) pasal 21. Dasar pengenaan Pajak Penghasilan pasal 21 ini adalah

Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 sebagai mana telah

dirubah terakhir dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008.

Aplikasi Penghitungan Pajak Penghasilan PPh 21 ini dapat dipergunakan untuk

membantu perusahaan dalam menghitung PPh 21 OP karyawannya dan dapat

mengetahui berapa total jumlah pajak PPh 21 yang harus dibayarkan oleh

perusahaan dalam perbulan dan pertahun.

Kata Kunci : Pajak Penghasilan 21, Rapid Application Development (RAD),

Code Igniter, JQuery

Halaman : xviii + 112 halaman + V Bab + 40 Gambar + 34 Tabel + 4

Lampiran

Page 7: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahim,

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat , rahmat, dan hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Pembuatan Aplikasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008”,

sebagai tugas akhir untuk memenuhi mata kuliah skripsi , dan sekaligus sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana komputer.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda nabi besar kita, suri

tauladan kita, Nabi besar panutan orang-orang beriman, nabi besar Muhammad

SAW. Juga kepada para keluarganya yang mulia, para sahabatnya yang agung,

dan kita sebagai para pengikutnya semoga tetap istiqamah hingga akhir zaman.

Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat dukungan, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih yang tak terbatas kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nurhayati, Ph.D dan Bapak Hendra Bayu, M.Kom selaku ketua dan

Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang dengan tulus dan sabar

membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc dan Bapak Imam M.Shofi, MT selaku

dosen pembimbing pada mata kuliah skripsi yang dengan sangat ikhlas

Page 8: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

vii

dan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan

skripsi ini.

4. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan

materil kepada penulis.

5. Teman seperjuangan, sebangsa, dan setanah air TI-C angkatan 2007, TI-B

(Networking).

6. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika.

7. Komunitas FCBK (FC Barcelona Kaskus), Anggota Stay Hungry Stay

Foolish Guild Defence of the Ancient 2, dan Guild Last Exile Cabal

Online Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak

lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan

hati, penulis akan menerima semua saran dan kritik demi kesempurnaan di masa

mendatang. Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 22 Mei 2014

Agus Pramono Putra

Page 9: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

1. BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis ...................................................................... 4

1.5.2 Manfaat Bagi Akademik .................................................................. 5

1.5.3 Manfaat Bagi Pengguna .................................................................. 5

1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 5

1.6.1.1 Studi Pustaka .............................................................................. 5

1.6.1.2 Studi Lapangan ........................................................................... 6

1.6.1.3 Studi Literatur sejenis ................................................................. 6

Page 10: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

ix

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem........................................................ 6

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 7

2. BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 8

2.1 Pajak .......................................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Pajak .............................................................................. 8

2.1.2 Fungsi Pajak .................................................................................... 9

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ............................................................... 9

2.2 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 ......................... 10

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ........................................................ 10

2.3 Pajak Penghasilan Pasal 21 ..................................................................... 11

2.3.1 Pengertian Pajak penghasilan Pasal 21 .......................................... 11

2.3.2 Wajib pajak PPh Pasal 21 .............................................................. 11

2.3.3 Tidak Termasuk Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 ..................... 12

2.3.4 Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 ................................................. 13

2.3.5 Pemotongan Pajak PPh Pasal 21 ................................................... 14

2.3.6 Tarif Pajak Penghasilan ................................................................. 16

2.3.7 Pengurangan yang diperbolehkan .................................................. 17

2.3.8 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ............................................. 17

2.3.9 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ......................................... 18

2.3.10 Contoh Penghitungan PPh 21 ........................................................ 19

2.4 Surat Pemberitahuan (SPT) ..................................................................... 20

2.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) ......................................... 20

2.4.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ............................................... 20

2.4.3 Lampiran Surat Pemberitahuan (SPT)........................................... 21

2.4.4 Batas Waktu Surat Pemberitahuan (SPT) ...................................... 21

2.4.5 Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) ....................................... 21

Page 11: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

x

2.4.6 Sanksi administrasi dan Sanksi Pidana Sehubungan Dengan SPT 22

2.5 Surat Setoran Pajak (SSP) ....................................................................... 23

2.5.1 Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP) ........................................... 23

2.5.2 Fungsi Surat Setoran Pajak (SSP) ................................................. 23

2.5.3 Tempat pembayaran dan penyetoran pajak ................................... 23

2.5.4 Batas Waktu Pembayaran dan Penyetoran Pajak .......................... 23

2.6 Framework .............................................................................................. 24

2.7 Codeigniter Framework .......................................................................... 25

2.7.1 Kosep MVC ................................................................................... 27

2.8 Rapid Application Development (RAD) ................................................. 29

2.8.1 Konsep Dasar RAD ....................................................................... 29

2.8.2 Fase-fase RAD............................................................................... 30

2.8.3 Kekurangan RAD .......................................................................... 33

2.9 Unified Modeling Language(UML) ....................................................... 33

2.9.1 Definisi UML ................................................................................ 33

2.9.2 Diagram-Diagram UML ................................................................ 34

2.9.3 Keunggulan UML .......................................................................... 48

2.10 JQuery ................................................................................................. 49

2.10.1 Fungsi JQuery ................................................................................ 50

2.11 Literatur Sejenis .................................................................................. 52

2.12 Pengujian Black-box ........................................................................... 53

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 54

3.1 Perusahaan .............................................................................................. 54

3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 57

3.2.1 Studi Pustaka ................................................................................. 57

3.2.2 Studi Lapangan .............................................................................. 58

Page 12: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xi

3.2.2.1 Observasi .................................................................................. 58

3.2.2.2 Kuisioner ................................................................................... 58

3.2.3 Studi Literatur Sejenis ................................................................... 58

3.3 Metode Pengembangan Sistem ............................................................... 60

3.3.1 Requirement Planning ................................................................... 60

3.3.2 Workshop Design ........................................................................... 61

3.3.3 Implementation .............................................................................. 62

3.3.4 Fase RAD ...................................................................................... 63

3.4 Kerangka Berfikir ................................................................................... 64

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 65

4.1 Fase Requirement Planning .................................................................... 67

4.1.1 Analisis Sistem berjalan ................................................................ 67

4.1.1.1 Perusahaan ................................................................................ 67

4.1.1.2 Flowchart Business Process ...................................................... 68

4.1.1.3 Dokumen-dokumen yang terkait dalam prosedur : .................. 70

4.1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 70

4.1.3 Solusi Permasalahan ...................................................................... 71

4.1.3.1 Analisa Sistem yang diusulkan ................................................. 71

4.2 Fase Workshop Design ............................................................................ 74

4.2.1 Membuat Use Case Diagram ......................................................... 74

4.2.2 Membuat Use Case Scenario ........................................................ 76

4.2.3 Membuat Activity Diagram ............................................................ 83

4.2.4 Membuat Sequence Diagram ........................................................ 93

4.2.5 Desain Basis Data .......................................................................... 96

4.2.5.1 Database Relasional ................................................................. 96

4.2.5.2 Daftar Tabel .............................................................................. 97

Page 13: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xii

4.2.6 Desain Interface ............................................................................. 99

4.2.7 Pengkodean Sistem ...................................................................... 102

4.2.8 Fase Implementation .................................................................... 104

4.2.8.1 Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras) ............................... 104

4.2.8.2 Spesifikasi Software (Perangkat Lunak) ................................. 104

4.2.8.3 Hasil Pengujian Aplikasi ........................................................ 105

5. BAB V PENUTUP ......................................................................................... 110

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 110

5.2 Saran ..................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111

Page 14: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur MVC pada Code Igniter (Daqiqil, 2011:6) ......................... 28

Gambar 2.2 Ilustrasi Model RAD (Shalahudin dan A.S Rosa, 2013) ............ 30

Gambar 2.3Fase RAD (Kendall dan Kendall, 2010:164) ................................ 32

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram untuk Holiday Travel Vehicles ............... 36

Gambar 2.5 Textual Analysis Guidelines ........................................................... 37

Gambar 2.6 Class Diagram Syntax .................................................................... 38

Gambar 2.7 Syntax Untuk Use Case Diagram .................................................. 39

Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram untuk Vehicle Sales System ............ 40

Gambar 2.9 Sequence Diagram Syntax ............................................................. 42

Gambar 2.10 Sequence Diagram ........................................................................ 43

Gambar 2.11 Activity Diagram Syntax ............................................................... 45

Gambar 2.12 Activity Diagram untuk Offer for a Vehicle ................................ 46

Gambar 3.1Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 55

Gambar 3.2 Fase RAD ........................................................................................ 63

Gambar 3.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 64

Gambar 4.1 Flowchart Prosedur Pembayaran dan Pelaporan PPh 21 ......... 68

Gambar 4.2 Analisa Sistem yang diusulkan ..................................................... 72

Gambar 4.3 Flowchart Final .............................................................................. 74

Gambar 4.4 Use Case Diagram .......................................................................... 75

Gambar 4.5 Activity Diagram Hitung ............................................................... 83

Gambar 4.6 Activity Diagram Fungsi e-SPT .................................................... 84

Gambar 4.7 Activity Diagram Fungsi Cetak e-SPT ........................................ 85

Gambar 4.8 Activity Diagram Fungsi Simpan e-SPT ..................................... 86

Gambar 4.9 Activity Diagram Fungsi Reset ..................................................... 87

Page 15: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xiv

Gambar 4.10 Activity Diagram Fungsi Data Karyawan ................................. 88

Gambar 4.11 Activity Diagram Fungsi Edit Data Karyawan ........................ 89

Gambar 4.12 Activity Diagram Fungsi Delete Data Karyawan ..................... 90

Gambar 4.13 Activity Diagram Fungsi Cetak Data Karyawan ...................... 91

Gambar 4.14 Activity Diagram Fungsi Simpan Data Karyawan ................... 92

Gambar 4.15 Sequence Diagram Reset ............................................................. 93

Gambar 4.16 Sequence Diagram e-SPT ............................................................ 94

Gambar 4.17 Sequence Diagram Data Karyawan ........................................... 95

Gambar 4.18 Desain Database Relational ......................................................... 96

Gambar 4.19 Desain Interface Hitung Pajak ................................................... 99

Gambar 4.20 Desain Interface Hitung Pajak 2 .............................................. 100

Gambar 4.21 Desain Interface e-SPT .............................................................. 101

Gambar 4.22 Desain Interface Data Karyawan ............................................. 102

Gambar 0.1 Kuisioner Penelitian I.a ............................................................... A-7

Gambar 0.2 Kuisioner Penelitian I.b............................................................... A-8

Gambar 0.3 Kuisioner Penelitian II .............................................................. B-11

Gambar 0.4 SK Dosen Pembimbing .............................................................. C-12

Page 16: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xv

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Kelebihan dan Kekurangan dalam Literatur Sejenis ..................... 60

Table 4.1 Strategi Penyelesaian ......................................................................... 73

Table 4.2 Use Case Scenario Hitung Pajak ....................................................... 76

Table 4.3 Use Case Scenario Reset .................................................................... 77

Table 4.4 Use Case Scenario Hitung .................................................................. 77

Table 4.5 Use Case Scenario Proses e-SPT ....................................................... 78

Table 4.6 Use Case Scenario Proses Cetak e-SPT ............................................ 78

Table 4.7 Use Case Scenario Simpan e-SPT ..................................................... 79

Table 4.8 Use Case Skenario Data Karyawan .................................................. 80

Table 4.9 Use Case Skenario Edit Data Karyawan .......................................... 80

Table 4.10 Use Case Skenario Delete Data Karyawan .................................... 81

Table 4.11 Use Case Skenario Cetak Data Karyawan ..................................... 82

Table 4.12 Use Case Skenario Simpan Data Karyawan .................................. 82

Table 4.13 Tabel tbl_ptkp .................................................................................. 97

Table 4.14 Tabel tbl_setting ............................................................................... 97

Table 4.15 Tabel tb_setting_detail ..................................................................... 98

Table 4.16 tb_admin ........................................................................................... 98

Table 4.17 vw_setting .......................................................................................... 99

Table 4.18 Pengujian Interface User ............................................................... 105

Table 4.19 Pengujian Aplikasi e-SPT .............................................................. 106

Table 4.20 Pengujian Aplikasi Data Karyawan ............................................. 107

Table 4.21 Tabel Pengujian Sistem menggunakan Kuesioner ...................... 108

Table 0.1 Divisi dalam perusahaan ................................................................. A-2

Page 17: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xvi

Table 0.2 Keterlibatan dalam penghitungan PPh 21 ..................................... A-3

Table 0.3 Proses Penghitungan PPh 21 secara manual ................................. A-3

Table 0.4 Kesulitan penghitungan PPh21 secara manual ............................. A-4

Table 0.5 Kebutuhan akan aplikasi penghitungan PPh21 ............................ A-4

Table 0.6 Pernah menggunakan aplikasi pajak ............................................. A-4

Table 0.7 Tingkat kepentingan aplikasi bagi pekerjaan ............................... A-5

Table 0.8 Keinginan menggunakan aplikasi PPh21 ...................................... A-5

Table 0.9 Tabel Pengujian Sistem menggunakan Kuesioner ........................ B-9

Table 0.10 Pengkodean pada model .............................................................. D-13

Table 0.11Pengkodean pada Controller ........................................................ D-15

Table 0.12 Pengkodean pada View ................................................................ D-17

Page 18: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hasil Kuisioner Penelitian I ........................................................... A-1

Lampiran Hasil Kuisioner Penelitian II ......................................................... B-9

SK Dosen Pembimbing Skripsi ...................................................................... C-12

Source Code ..................................................................................................... D-13

Page 19: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

1

1.BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) adalah kontribusi wajib kepada negara

yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk kepentingan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran

serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan

kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Salah satu jenis pajak yang dikenakan adalah Pajak Penghasilan orang

pribadi (PPh orang pribadi) yaitu pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak

orang pribadi atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak.

Dasar pengenaan PPh 21 adalah Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17

Tahun 2000 sebagai mana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.36 Tahun 2008.

Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau

keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan

pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa

pajak sebagian besar kegiatan negara sulit dijalankan. Penggunaan uang pajak

Page 20: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

2

meliputi belanja pegawai, pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan,

jembatan, sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

Penerimaan negara yang berasal dari sektor perpajakan menduduki posisi

utama dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Artinya,

jumlah penerimaan pajak jauh lebih tinggi dari penerimaan-penerimaan negara

lainnya (Hasanudin Tatang, 2013:11). Keberhasilan pemungutan pajak oleh

negara tidak lepas dari peran pihak ketiga dalam melaksakan kewajiban

perpajakan yang menjadi tugasnya yang disebut withholding tax system. Fungsi

withholding tax system adalah memanfaatkan pihak ketiga untuk memotong atau

memungut sebagai bantuan tenaga bagi pemerintah untuk mengumpulkan pajak

guna membiayai anggaran pemerintah. Untuk seorang Wajib Pajak Orang Pribadi

(WPOP) yang menjadi karyawan dan memiliki pekerjaan tetap maka fungsi

withholding tax system ini dilakukan oleh pemberi kerja.

Proses pemotongan PPh 21 itu semakin memakan waktu merunut dari

makin banyaknya jumlah karyawan dalam perusahaan/pemberi kerja. Atas dasar

pemikiran tersebut penulis ingin membuat suatu aplikasi berbasis Web yang

bertujuan untuk membantu pemberi kerja/perusahaan dalam menghitung PPh 21

karyawannya dengan judul “Pembuatan Aplikasi Penghitungan Pajak

Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi berdasarkan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008”

Page 21: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

3

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan pada latar belakang diatas, maka ditetapkan suatu rumusan

masalah yaitu :

1. Bagaimana membuat aplikasi Web penghitungan pajak yang dapat diakses

oleh pemberi kerja/perusahaan.

2. Bagaimana membangun suatu aplikasi penghitungan pajak yang mudah

digunakan

1.3 Batasan Masalah

1. Pembahasan pajak yang dimaksud hanya pajak yang berlaku dalam

lingkup NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) saja.

2. Pajak yang diproses hitung dalam aplikasi hanya Pajak Penghasilan pasal

21 orang pribadi yang menerima gaji secara bulanan dan masa kerjanya

dihitung selama setahun.

3. Proses penghitungan pajak berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

4. Output dari program berupa tampilan penghitungan PPh 21

5. Hasil penghitungan berupa file SPT dan pdf

6. Pengembangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan

tools XAMPP versi 3.2.1 sebagai penyedia web server service dan basis

data.

Page 22: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

4

7. Pengembangan sistem menggunakan framework Codeigniter versi 2.1.4

untuk mempermudah pengkodean dan dokumentasi, dan JQuery versi

1.11.0 sebagai interface.

8. Implementasi Web hanya sampai localhost, belum sampai terimplementasi

pada jaringan Internet.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mempermudah menghitung besar pajak penghasilan WPOP tiap bulan dan

tahun di perusahaan.

2. Mempersingkat waktu penghitungan PPh 21 bagi pemotong pajak di

kerja/perusahaan.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis

a) Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah seperti

Pengenalan Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak, Pemrograman

berbasis Web, dan Multimedia.

b) Memperdalam dan memahami ilmu tentang Pajak.

c) Mengetahui cara penghitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pasal

21.

d) Memenuhi salah satu syarat kelulusan mahasiswa Teknik Informatika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 23: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

5

1.5.2 Manfaat Bagi Akademik

a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori yang telah

diperoleh selama kuliah.

b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

c) Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama belajar atau

kuliah.

1.5.3 Manfaat Bagi Pengguna

a) Tersedia aplikasi untuk menghitung nominal Pajak Penghasilan Orang

Pribadi Pasal 21.

b) Mempermudah pemberi kerja/perusahaan dalam menghitung PPh 21

karyawannya.

c) Mempersingkat waktu dalam penghitungan PPh 21.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

1.6.1.1 Studi Pustaka

Pada metode ini merupakan metode untuk memperoleh

teori-teori yang menjadi landasan untuk melaksanakan praktek

maupun memperoleh teori-teori pendukung yang dapat

digabungkan di lapangan, sehingga tercipta kesinambungan antara

teori dan praktek yang bersumber dari buku-buku ilmiah, catatan

Page 24: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

6

perkuliahan, dan buku lainnya, serta sumber-sumber terkait dari

internet.

1.6.1.2 Studi Lapangan

a) Observasi

Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan

peninjauan dan pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang

berlangsung pada tempat pengambilan data yang bersangkutan.

1.6.1.3 Studi Literatur sejenis

Dalam tahapan ini, penulis akan melakukan analisa

perbandingan dari sistem yang digunakan sebelumnya.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan system manajemen

aset TIK adalah dengan pendekatan RAD (Rapid Application

Development), dimana terdapat tiga fase utama yaitu (Kendall & Kendall,

2010:164) :

1. Requirement Planning

2. Workshop Design

3. Implementation

Page 25: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

7

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi dibagi menjadi lima bab yang didalamnya

terdapat beberapa sub pokok bahasan. Sistematika penulisan dari skripsi adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi kajian teori yang berkaitan dalam penelitian dan

penyusunan yang penulis lakukan.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan penulis dalam

melakukan analisa dan pengembangan aplikasi.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan beserta

penjelasan dari aplikasi yang dibuat.

BAB V Penutup

Bab ini berisi berisikan kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang

dilakukan.

Page 26: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

8

2.BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pajak

2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari

masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan

biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

(Waluyo, 2008:26).

Pengertian pajak menurut beberapa ahli :

1. Prof Dr Adriani

Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang

terutang oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan dengan

tidak mendapat imbalan kembali yang di tunjuk secara langsung.

2. Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari

kas negara ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang) dapat

dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi) yang

langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membiayai

pengeluaran umum.

Page 27: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

9

Lima unsur pokok dalam definisi pajak :

1. Iuran / pungutan

2. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang

3. Pajak dapat dipaksakan

4. Tidak menerima kontraprestasi

5. Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah

Pada dasarnya setiap definisi pajak yang dikemukakan para ahli

memuat unsur-unsur diatas. Adanya kelima unsur tersebut menjadikan

pajak mempunyai kekuatan hukum yang kuat sehingga apabila masyarakat

wajib pajak tidak melakukan kewajiban pembayaran pajak sesuai dengan

UU perpajakan, maka wajib pajak tersebut dapat dikenakan sanksi

administrasi maupun pidana.

2.1.2 Fungsi Pajak

Fungsi pajak ada dua yaitu :

1. Fungsi Budgeter (Penerimaan) merupakan fungsi pajak sebagai sumber

dana pemerintah untuk biaya-biaya pengeluarannya.

2. Fungsi Regulerent (Mengatur) adalah fungsi pajak sebagai alat untuk

mengatur kebijakan pemerintah dibidang sosial ekonomi (Waluyo,

2008:30).

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

Page 28: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

10

pajak. Dalam official assessment system wajib pajak bersifat pasif dan

utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus

(pemotong pajak)

b. Self Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib

pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Dalam Self

Assessment System wajib pajak bersifat aktif, mulai dari menghitung,

menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sedangkan fiskus

tidak ikut campur, hanya mengawasi.

c. With Holding System

Sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada pihak

ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk

menentukan besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak.

2.2 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan

Dalam pasal 1 Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang pajak

penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

No.36 Tahun 2008 yang dimaksud dengan pajak penghasilan adalah pajak

yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun pajak. Dalam Waluyo (2008:89) subjek pajak

diartikan orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak.

Undang-Undang pasal 36 Tahun 2008 merupakan Undang-Undang

perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 yang mengatur

Page 29: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

11

tentang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini mulai diberlakukan sejak

tanggal 1 Januari 2009.

2.3 Pajak Penghasilan Pasal 21

2.3.1 Pengertian Pajak penghasilan Pasal 21

“Pajak penghasilan pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang

dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan

pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa,

atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi dalam negeri”.

(Waluyo,2009:38)

Dasar pengenaan pajak penghasilan pasal 21 adalah Undang-

Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 sebagai mana telah dirubah

terakhir dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008.

2.3.2 Wajib pajak PPh Pasal 21

Menurut Waluyo dan Wirawan B. Ilyas (2001:14) penerimaan

penghasilan yang dipotong pajak penghasilan orang pribadi pasal 21 yaitu:

a) Pegawai adalah setiap orang pribadi, yang melakukan pekerjaan

berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik tertulis maupun

tidak tertulis, termasuk yang melakukan pekerjaan dalam jabatan

negeri atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah.

Page 30: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

12

b) Penerima uang pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yang

menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan

dimasa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima

Tabungan Hari Tua.

c) Penerima honorarium adalah orang pribadi yang menerima atau

memperoleh imbalan sehubungan dengan jasa, jabatan, atau kegiatan

yang dilakukan.

d) Penerima upah adalah orang pribadi yang menerima upah harian, upah

mingguan, upah borongan, atau upah satuan.

e) Orang pribadi lainnya yang menerima atau memperoleh penghasilan

sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan dari pemotong

pajak.

2.3.3 Tidak Termasuk Objek Pajak Penghasilan Pasal 21

Dalam Pasal 8 Keputusan Direktorak Jenderal Pajak No. KEP

31/PJ/2009, yang tidak termasuk objek pajak penghasilan Pasal 21, yaitu:

a) Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asuransi

kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.

b) Penerima dalam bentuk natura dan kenikmatan kecuali yang diberikan

oleh bukan wajib pajak.

c) Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang

pendiriannya disahkan Menteri Keuangan serta Iuran Tabungan hari

Tua atau Tunjangan Hari Tua (THT).

Page 31: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

13

d) Kenikmatan yang berupa pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja.

e) Zakat yang diterima oleh pribadi yang berhak dari badan atau lembaga

amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

f) Beasiswa

2.3.4 Objek Pajak Penghasilan Pasal 21

Dalam pasal 3 Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER

31/PJ/2009, yang menjadi objek penghasilan adalah :

a) Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa gaji,

uang pensiun bulanan, upah, honorarium, (termasuk honorarium

anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas) premi

bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi,

tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan, tunjangan khusus,

tunjangan transportasi, tunjangan pajak, tunjangan pensiun, tunjangan

pendidikan anak, beasiswa, premi asuransi yang dibayar pemberi

kerja, dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun.

b) Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak teratur berupa

jasa produksi, tantiem, gratifikasi, tunjangan cuti, tunjangan hari raya,

tunjangan tahun baru, bonus, premi tahunan, dan penghasilan sejenis

lainnya yang sifatnya tidak tetap.

c) Upah harian, upah mingguan, upah satuan dan upah borongan.

d) Uang tebusan pensiun, uang pesangon, uang tabungan hari tua, atau

jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis.

Page 32: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

14

e) Honorarium, uang saku, hadiah, atau penghargaan dengan nama dan

dalam bentuk apapun, komisi, beasiswa, dan pembayaran lain sebagai

imbalan, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang

dilakukan oleh pihak berwajib dalam negeri.

f) Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait dengan

gaji yang diterima oleh pejabat negara dan PNS.

g) Uang pensiun dan tunjangan-tunjangan lain yang bersifat terkait

dengan uang pensiun yang diterima oleh pensiunan termasuk janda

dan duda dan atau anak-anaknya.

h) Penerima dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama

apapun yang diberikan oleh bukan wajib pajak.

2.3.5 Pemotongan Pajak PPh Pasal 21

Yang dapat melakukan pemotongan pajak antara lain:

a) Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik

merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit, bentuk usaha

tetap, yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan

pembayaran lain dengan nama apapun, sebagai imbalan sehubungan

dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan

pegawai.

b) Bendaharawan pemerintah termasuk bendaharawan pada pemerintah

pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga-

lembaga negara lainnya, dan kedutaan besar RI (Republik Indonesia)

diluar negeri yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan

Page 33: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

15

pembayaran lain dengan nama apapun, sehubungan dengan pekerjaan

atau jabatan, jasa, dan kegiatan.

c) Dana pensiun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, tenaga kerja, dan

badan-badan lain yang membayar uang pensiun dan Tabungan Hari

Tua atau Jaminan Hari Tua.

d) Perusahaan, Badan, dan Bentuk Usaha Tetap, yang membayar

honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan

dengan kegiatan, jasa, termasuk jasa tenaga ahli dengan status wajib

pajak dalam negeri yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak

untuk dan atas nama persekutuannya.

e) Perusahaan, Badan, dan Bentuk Usaha Tetap, yang membayar

honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan

dengan kegiatan, jasa, termasuk jasa tenaga ahli dengan status wajib

pajak luar negeri.

f) Yayasan,(termasuk yayasan dibidang kesejahteraan, rumah sakit,

pendidikan kesenian, olah raga, kebudayaan), lembaga, kepanitiaan,

asosiasi, perkumpulan, organisasi masa, organisasi sosial politik, dan

organisasi lainnya dalam bentuk apapun dalam segala bidang kegiatan

sebagai pembayaran gaji, upah, honorarium, atau imbalan dengan

nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, kegiatan yang

dilakukan orang pribadi.

Page 34: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

16

g) Perusahaan, Badan, dan Bentuk Usaha Tetap, yang membayarkan

honorarium sebagai imbalan lain kepada peserta didik, pelatihan, dan

pemagangan.

h) Penyelenggara kegiatan (termasuk badan pemerintah, organisasi

termasuk organisasi internasional, perkumpulan, orang pribadi serta

lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan) yang membayar

honorarium, hadiah atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada

wajib pajak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu

kegiatan.

2.3.6 Tarif Pajak Penghasilan

Tabel 2.1Tarif Pasal 17 UU Nomor 36 Tahun 2008

Penghasilan Kena Pajak Tarik Pajak

Sampai dengan Rp 50.000.000 5%

Diatas Rp 50.000.000 s.d Rp

250.000.000

15%

Diatas Rp 250.000.000 s.d Rp

500.000.000

25%

Diatas 500.000.000 30%

Sumber : Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun 2008

Page 35: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

17

2.3.7 Pengurangan yang diperbolehkan

Dalam pasal 1 Keputusan Jenderal Pajak No. KEP-250/PJ/2009,

yang menjadi pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah :

a) Besarnya biaya jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto

untuk penghitungan pemotongan pajak penghasilan bagi pegawai

tetap sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (3) Undang-Undang

No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun

2008 ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari penghasilan bruto,

setinggi-tingginya Rp 6.000.000 (enam juta rupiah) setahun atau Rp

500.000 (lima ratus ribu) sebulan.

b) Besarnya biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan

bruto untuk penghitungan pemotongan pajak penghasilan bagi

pensiunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (3) Undang-

Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36

Tahun 2008 ditetapkan sekitar 5% (lima persen) dari penghasilan

bruto, setinggi-tingginya Rp 2.400.000 (dua juta empat ratus ribu)

setahun atau Rp 200.000 (dua ratus ribu) sebulan.

2.3.8 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor pokok wajib pajak adalah nomor yang diberikan kepada

wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang

Page 36: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

18

dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam

melaksanakan hak dan kewajibannya.

Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang tidak

memiliki NPWP, dikenakan pemotong PPh Pasal 21 dengan tarif lebih

tinggi 20% daripada tarif yang di terapkap kepada wajib pajak yang

memiliki NPWP. Artinya jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah

sebesar 120% dari jumlah yang seharusnya dipotong dalam hal yang

bersangkutan memiliki NPWP

2.3.9 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari seorang

pegawai dihitung berdasarkan penghasilan netonya dikurangi dengan

PTKP. Atas besarnya PTKP dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang

Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008 dan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak

No. PER-31/PJ/2012 sebagai berikut:

Tabel 2.2PTKP Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

Status Pekerja PTKP (Rp)

Belum Kawin 24.300.000

Kawin, anak 0 26.325.000

Kawin, anak 1 28.350.000

Kawin, anak 2 30.375.000

Kawin, anak 3 32.400.000

Sumber : Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008

Page 37: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

19

a) Rp. 24.300.000 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) untuk diri

wajib pajak pribadi.

b) Rp. 2.025.000 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk

wajib pajak yang sudah menikah.

c) Rp. 24.300.000 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) tambahan

untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan suami.

d) Rp. 2.025.000 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk

setiap anggota keluarga dalam garis keturunan lurus serta anak angkat,

yang menjadi tanggungan sepenuhnya. Paling banyak (maksimal) tiga

orang untuk setiap keluarga.

2.3.10 Contoh Penghitungan PPh 21

PPh 21 Terhadap Penghasilan Pegawai Tetap

Lionel bekerja pada perusahaan PT. MQUC dengan memperoleh

gaji sebulan Rp. 5000.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.

100.000. Lionel telah menikah dan mempunyai anak satu

Perhitungan PPh Pasal 21

Gaji Sebulan Rp. 5000.000

Pengurangan

Biaya Jabatan :

5% x Rp. 5000.000 Rp. 250.000

Iuran Pensiun : Rp. 100.000 Rp. 350.000

Penghasilan Neto Sebulan Rp. 4.650.000

Penghasilan Neto Setahun 12xRp. 4.650.000 Rp.55.800.000

PTKP Setahun

Untuk WP sendiri Rp. 24.300.000

Tambahan WP Kawin Rp. 2.025.000

Page 38: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

20

Tambahan anak 1 Rp. 2.025.000 Rp.28.350.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp.27.450.000

PPh Pasal 21 Terutang :

5% x Rp. 27.450.000 = Rp. 1.372.500

PPh Pasal 21 Sebulan =

Rp. 1.372.500 : 12 Rp. 114.375

2.4 Surat Pemberitahuan (SPT)

2.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)

Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No. 16 Tahun 2009

tentang tata cara umum dan tata cara perpajakan menyebutkan bahwa

pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak

digunakan untuk melaporkan penghitungan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

2.4.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

a) Fungsi SPT bagi wajib pajak yaitu :

1. Sarana melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan

pajak yang sebenarnya terhutang.

2. Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah

dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan

pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak.

3. Melaporkan pembayaran dan pemotongan atau pemungutan pribadi

atau badan lain dari satu masa pajak, sesuai dengan peraturan

perpajakan yang berlaku.

Page 39: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

21

b) Fungsi SPT bagi pemungutan atau pemotongan pajak yaitu :

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan

pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.

2.4.3 Lampiran Surat Pemberitahuan (SPT)

a) Pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan oleh wajib pajak

yang wajib melakukan pembukuan harus dilengkapi dengan laporan

keuangan berupa neraca dan penghitungan rugi laba serta keterangan-

keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya

penghasilan kena pajak.

b) Bagi wajib pajak yang menggunakan norma penghitungan, dalam

SPT-nya harus dilampiri atau dilengkapi penghitungan dan

pembayaran pajak yang terhutang dalam suatu tahun pajak.

2.4.4 Batas Waktu Surat Pemberitahuan (SPT)

a) Untuk Surat Pemberitahuan Masa, selambat-lambatnya dua puluh hari

setelah akhir masa pajak.

b) Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan, selambat-lambatnya tiga bulan

setelah akhir tahun pajak.

2.4.5 Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT)

Apabila diketahui ada kesalahan dalam SPT wajib pajak dapat

melakukan pembetulan SPT atas kemauan sendiri dengan menyampaikan

pernyataan tertulis dalam jangka waktu dua tahun saat terhutang pajak atau

saat berakhirnya masa pajak dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan

pemeriksaan pajak. Dalam hal ini wajib pajak dikenakan sanksi

Page 40: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

22

administrasi berupa bunga sebesar 2% atas jumlah pajak yang kurang

bayar, dihitung saat penyampaian SPT berakhir sampai tanggal

pembayaran karena pembetulan SPT tersebut.

2.4.6 Sanksi administrasi dan Sanksi Pidana Sehubungan Dengan SPT

Kepada wajib pajak yang tidak memenuhi ketentuan yang telah

ditetapkan dalam UU sehubungan dengan SPT dikenakan sanksi

administrasi dan sanksi pidana yaitu:

a) Wajib pajak yang terlambat menyampaikan SPT dikenakan sanksi

administrasi berupa untuk SPT masa Rp. 50.000 dan untuk SPT

Tahunan sebesar Rp. 100.000 (Pasal 7 UU KUP).

b) Pasal 38 Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 menyatakan apabila

wajib pajak tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tapi

isinya tidak benar atau tidak lengkap dalam melampiri keterangan

karena kealpaan wajib pajak sehingga dapat menimbulkan kerugian

dalam pendapatan negara, dipidana dengan pidana kurungan paling

lama satu tahun dan atau denda setinggi-tingginya dua kali jumlah

pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

c) Pasal 29 UU No. 16 Tahun 2009 menyatakan apabila dengan sengaja

wajib pajak tidak menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya

tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian

pada pendapatan negara diancam dengan hukuman penjara paling

Page 41: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

23

lama 6 tahun dan denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak

yang terutang yang tidak atau kurang bayar.

2.5 Surat Setoran Pajak (SSP)

2.5.1 Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP)

Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh wajib pajak

digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang

terutang ke kas negara atau ketempat pembayaran lain yang telah

ditentukan oleh Menteri Keuangan.

2.5.2 Fungsi Surat Setoran Pajak (SSP)

a) Sebagai sarana untuk membayar pajak.

b) Sebagai bukti dan laporan pembayaran pajak.

2.5.3 Tempat pembayaran dan penyetoran pajak

a) Bank-bank yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak.

b) Kantor Pos dan Giro.

2.5.4 Batas Waktu Pembayaran dan Penyetoran Pajak

Pembayaran masa untuk PPh Pasal 21 selambat-lambatnya tanggal

10 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir. Pembayaran

kekurangan pajak terutang berdasarkan SPT Tahunan harus dibayar

selambat-lambatnya 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir sebelum

SPT tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP, SKP,

SKPKB, SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan dan putusan banding yang menyebabkan jumlah pajak yang

Page 42: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

24

harus dibayarkan bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu satu bulan

sejak tanggal diterbitkan surat-surat tersebut.

2.6 Framework

Framework (kerangka kerja) merupakan kumpulan dari fungsi atau

prosedur dan class dengan tujuan tertentu yang sudah siap digunakan, sehingga

mempermudah dan mempercepat pengembang dalam membuat program tanpa

harus membuat fungsi atau class dari awal (Ardhana, 2013:22).

Framework dapat juga diartikan sebagai koleksi atau kumpulan

potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa,

sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus

membuat semua kodenya dari awal (Basuki, 2010:3).

Kemudahan yang ditawarkan dalam menggunakan framework yaitu

sudah tersedianya struktur aplikasi yang baik, seperti standar coding, best

practice, design pattern dan common function, sehingga pengembang dapat fokus

kepada proses pembangunan sistem tanpa harus berpikir pada masalah struktur

aplikasi dan standar coding.

Konsekuensi dan tantangan yang dihadapi pengembang dengan

menggunakan framework yaitu harus mempelajari lingkungan pengembangan

berdasarkan framework yang digunakan, karena setiap framework memiliki

lingkungan pengembangannya masing-masing.

Page 43: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

25

2.7 Codeigniter Framework

Codeigniter (CI) dikembangkan oleh Rick Ellis pendiri ellislab.com. CI

dirilis pertama kali pada tanggal 28 Februari 2006. CI adalah suatu kerangka

pengembangan aplikasi dengan menggunakan PHP. Berbagai library atau pustaka

untuk pembuatan website dan interface sudah disediakan oleh CI, sehingga dapat

membantu mempercepat pengembang dibandingkan jika menulis semua kode

program dari awal.

CI dikembangkan oleh komunitas dan disebarluaskan ke seluruh dunia

dengan lisensi bebas yang dapat diunduh di http://ellislab.com/codeigniter.

Kelebihan framework CI diantaranya sebagai berikut (Ardhana, 2013:15):

1. Open Source

CI merupakan framework yang gratis untuk digunakan dan dapat

dikembangkan secara legal.

2. Multiplatform

CI sangat ringan ketika dijalankan pada berbagai platform. Pada bagian

sistem utama, CI hanya memerlukan kapasitas yang sedikit untuk server

dalam membentuk class library.

3. Efisiensi waktu

Dengan adanya struktur dan library yang telah disediakan oleh framework,

pengembang dapat fokus pada proses pengembangan sistem yang akan

dibangun.

Page 44: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

26

4. Menggunakan metode MVC

Metode MVC adalah metode dengan cara Model, View, Controller. Metode

framework MVC dapat mempermudah membedakan antara tampilan dan

program.

5. User Friedly

CI sangat mudah digunakan dikarenakan bentuk dan tampilan yang sudah

dirancang secara terstruktur.

6. Framework yang lengkap

CI dikemas secara lengkap, karena didalamnya terdapat kumpulan class

yang ada didalam library yang tersedia, sehingga sangat menunjang dalam

pembuatan website, basis data, validasi form data, pembuatan session dan

penggunaan XML-RPC.

7. User guide

CI telah dilengkapi dengan dokumentasi yang baik dan lengkap, sehingga

dapat membantu para pengembang dalam mempelajarinya.

8. Reuse of code

Dengan menggunakan framework maka program yang dibuat akan memiliki

struktur yang baku, sehingga dapat digunakan kembali pada proyek-proyek

lainnya.

9. Berjalan di PHP versi 4 dan 5

CI dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4 dan 5.

Page 45: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

27

2.7.1 Kosep MVC

MVC adalah singkatan dari Model View Controller. MVC

merupakan sebuah teknik pemrograman yang memisahkan bisnis logic, data

logic dan presentation logic. Adapun komponen-komponen MVC antara

lain (Daqiqil, 2011:5) :

1. Model

Model berhubungan dengan data dan interaksi ke basis data atau web

service. Dalam model ini akan berisi class dan fungsi untuk

mengambil, melakukan perubahan dan menghapus data, sehingga

komponen model erat kaitannya dengan perintah-perintah query SQL.

2. View

Komponen View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan

ditampilkan ke end user. View dapat dikatakan sebagai halaman

website yang dibuat menggunakan HTML dan bantuan CSS atau

JavaScript.

3. Controller

Controller bertindak sebagai penghubung komponen Model dan View.

Di dalam Controller terdapat class-class dan fungsi-fungsi yang

memproses permintaan dari View ke dalam struktur data di dalam

Model. Tugas dari Controller adalah menyediakan berbagai variabel

yang akan ditampilkan di View, memanggil Model untuk melakukan

Page 46: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

28

akses ke basis data, menyediakan penanganan kesalahan, mengerjakan

proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi.

Gambar 2.1 Alur MVC pada Code Igniter (Daqiqil, 2011:6)

Pada dapat dijelaskan alur MVC pada CI, yaitu ketika datang

sebuah user request, maka permintaan tersebut akan ditangani oleh

Controller, kemudian Controller akan memanggil Model jika memang

diperlukan operasi basis data. Hasil dari query oleh Model kemudian akan

dikembalikan ke Controller. Selanjutnya Controller akan memanggil View

yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query Model. Hasil

Page 47: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

29

akhir dari operasi ini akan ditampilkan ke web browser yang selanjutnya

bisa dilihat oleh user.

2.8 Rapid Application Development (RAD)

2.8.1 Konsep Dasar RAD

Rapid Application Development (RAD) adalah model proses

pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk

waktu pengerjaan yang pendek (Shalahudin dan A.S Rosa, 2011:34). Model

RAD merupakan adaptasi dari model waterfall versi kecepatan tinggi

dengan menggunakan model waterfall untuk pengembangan setiap

komponen perangkat lunak.

Model RAD membagi tim pengembang menjadi beberapa untuk

mengerjakan beberapa komponen. Setelah kebutuhan perangkat lunak

dipahami dan ruang lingkup perangkat lunak dibatasi, kemudian masing-

masing tim dapat memulai mengerjakan proyek secara paralel.

Page 48: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

30

Gambar 2.2 Ilustrasi Model RAD (Shalahudin dan A.S Rosa, 2013)

Model RAD cocok diterapkan pada proyek yang memenuhi

kriteria sebagai berikut:

1. Anggota tim sudah berpengalaman mengembangkan perangkat lunak

yang sejenis.

2. Pengembang sudah memiliki komponen-komponen sistem yang bisa

digunakan kembali dalam proyek tersebut.

2.8.2 Fase-fase RAD

Pengembangan sistem dengan menggunakan RAD terdiri dari tiga

fase sebagai berikut (Kendall dan Kendall, 2010:164):

Page 49: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

31

1. Requirement Planning

Requirement Planning merupakan tahap dimana user dan analyst

melakukan semacam pertemuan untuk saling bekerja sama dalam

mengidentifikasi tujuan dari sistem serta mencari kebutuhan informasi

yang timbul dari tujuan tersebut. Pada tahap ini hal terpenting adalah

adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar

persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi,

keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu

organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga

informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi

dengan baik.

2. Workshop Design

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan

perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain

antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang

terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa

langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada

desain. Apabila memungkinkan, maka tiap-tiap user diberikan satu

komputer yang terhubung satu dengan yang lain, sehingga tiap-tiap

user bisa melihat desain yang dibuat dan langsung memberikan

komentar. Setelah user dan analyst menyetujui desain yang dibuat,

kemudian dilanjutkan oleh pengembang dalam pembuatan prototype

Page 50: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

32

dari aplikasi yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada

user hasilnya dengan cepat.

Pada tahap workshop ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan

tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem

yang dibuat. Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan

tanggapan akan sistem yang sudah dikembangkan untuk selanjutnya

dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan demikian proses

pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.

3. Implementation

Setelah hasil dari workshop design disepakati dan sistem yang

dibangun telah disempurnakan serta diuji, maka kemudian

diperkenalkan kepada organisasi. Proses perubahan yang terjadi

dengan adanya sistem aplikasi yang baru ini akan mudah diterima oleh

user, karena muncul rasa kepemilikan sistem akibat turut berperan

dalam fase workshop design.

Gambar 2.3Fase RAD (Kendall dan Kendall, 2010:164)

Page 51: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

33

2.8.3 Kekurangan RAD

Model RAD memiliki kelemahan sebagai berikut (Shalahudin dan

A.S Rosa, 2011:36):

1. Untuk pembuatan sistem perangkat lunak dengan skala besar maka

model RAD akan memerlukan sumber daya manusia yang cukup

besar untuk membentuk tim-tim yang mengembangkan komponen-

komponen.

2. Jika tidak ada persetujuan untuk mengembangkan perangkat lunak

dengan cepat (rapid), maka proyek akan gagal karena akan terjadi

kesulitan dalam mendefinisikan kebutuhan.

3. Jika sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan tidak bisa

dibagi-bagi menjadi beberapa komponen, maka model RAD tidak

dapat digunakan karena terlalu banyak campur tangan antar tim.

4. Model RAD tidak cocok digunakan pada sistem perangkat lunak yang

memiliki resiko tinggi, misalnya menggunakan teknologi baru yang

belum banyak dikenal dan dikuasai pengembang.

2.9 Unified Modeling Language(UML)

2.9.1 Definisi UML

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan

adanya bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang

akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang diberbagai negara

dapat mengerti pemodelan perangkat lunak.

Page 52: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

34

Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu bahasa

pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang menggunakan teknik

pemrograman berorientasi objek (Shalahudin dan A.S Rosa, 2011:137).

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, mengambarkan, membangun dan mendokumentasikan

sistem perangkat lunak.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain sebagai

berikut (Widodo dan Herlawati, 2011:6) :

1. Merancang perangkat lunak.

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan bisnis proses.

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang

diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

2.9.2 Diagram-Diagram UML

Terdapat sembilan diagram pada UML. Kesembilan diagram ini

tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak,

semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan juga

menggunakan diagram lain, seperti DFD (Data Flow Diagram) atau ERD

(Entity Relationship Diagram). Kesembilan digram yang terdapat pada

UML antara lain (Widodo dan Herlawati, 2011:10) :

Page 53: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

35

1. Diagram Kelas (Class Diagram)

Class diagram adalah static model yang mendukung pandangan

statis dari susunan sistem. Class diagram menunjukkan kelas-kelas

dan hubungan antara kelas-kelas yang tetap konstan dalam sistem dari

waktu ke waktu. Class diagram sangat mirip dengan entity

relationship diagram (ERD), bagaimanapun, class diagram

menggambarkan kelas-kelas, yang mana termasuk attributes,

behavior, dan states, ketika entitas pada ERD hanya berupa atribut.

Cakupan dari class diagram, seperti ERD, yaitu sistem yang luas

(Dennis, dkk: 2010;510).

Pembangunan blok utama dari class diagram adalah class, yang

mana ditempatkan dan diatur dalam sistem informasi. (Lihat gambar

2.4) Selama analisis, class mengacu ke orang, tempat, kejadian, dan

hal-hal mengenai sistem yang akan menangkap informasi. Kemudian,

selama desain dan implementasi, kelas-kelas dapat mengacu pada

artefak implementasi yang spesifik seperti windows, form, dan object

lainnya yang digunakan untuk membangun sistem. Setiap class

digambarkan dengan menggunakan tiga bagian kotak dengan nama

class di atas, atribut di tengah, dan method (juga disebut operasi) di

bawah (Dennis, dkk: 2010;512).

Page 54: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

36

Beberapa pendekatan berbeda telah disarankan untuk menolong

analis dalam mengidentifikasi sekumpulan kandidat kelas-kelas untuk

class diagram. Pendekatan yang paling umum adalah textual analysis,

analisis dari isi di dalam use case. Seorang analis mulai meninjau

ulang use case dan use case diagram. Isi deskripsi di dalam use case

diperiksa untuk mengidentifikasi potensial object, attribute, method,

dan association. Kata benda pada use case mengusulkan kemungkinan

kelas-kelas, ketika kata kerja mengusulkan kemungkinan operasi atau

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram untuk Holiday Travel Vehicles

Page 55: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

37

asosiasi. Gambar 2.5 menampilkan suatu ringkasan dari pedoman

yang telah kita temukan berguna (Dennis, dkk: 2010;517).

Gambar 2.5 Textual Analysis Guidelines

Tujuan utama dari diagram adalah untuk menunjukkan association

atau relationship yang dimiliki oleh satu class dengan dengan class

lainnya. Ini digambarkan pada diagram dengan menggambarkan garis

di antara kelas-kelas (Lihat gambar 2.6.). Association ini sangat mirip

dengan relationship yang ditemukan pada ERD. Association

dipelihara oleh references yang mana mirip seperti pointer dan

dipelihara secara internal oleh sistem (tidak seperti model relasional di

mana relationship dipelihara oleh foreign key dan primary key)

(Dennis, dkk: 2010;514).

Page 56: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

38

2. Diagram Use Case

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor

yang berfungsi untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu

sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Potongan gambar orang yang diberi label pada diagram

menunjukkan actor (Lihat gambar 2.7). Seorang actor sama dengan

sebuah entitas eksternal yang ditemukan pada DFD—ini merupakan

orang atau sistem lain yang berinteraksi dengannya dan mendapat

Gambar 2.6 Class Diagram Syntax

Page 57: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

39

nilai dari sistem. Seorang actor bukanlah pengguna spesifik, tetapi

suatu peran yang dapat dimainkan oleh pengguna ketika berinteraksi

dengan sistem. Actor adalah eksternal sistem dan menginisiasi sebuah

use case (Dennis, dkk:2010;506).

Use case dihubungkan kepada actor melalui association

relationship. Ini menunjukkan dengan mana use case dan actor

berinteraksi. (Lihat gambar 2.8) Sebuah garis digambarkan dari

seorang actor ke sebuah use case yang menggambarkan sebuah

association. Association secara umum menggambarkan dua cara

berkomunikasi antara use case dan actor (Dennis, dkk:2010;506).

Sebuah use case, digambarkan oleh sebuah oval, yaitu proses

utama yang akan dilakukan oleh sistem yang memberikan keuntungan

Gambar 2.7 Syntax Untuk Use Case Diagram

Page 58: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

40

seorang actor dalam beberapa cara (Lihat gambar 2.8), dan ini

dilabelkan oleh sebuah pendeskripsian frase kata kerja (banyak seperti

proses DFD). Ada waktu ketika satu use case salah satunya akan

menggunakan fungsionalitas atau meng-extends fungsionalitas dari

use case lain pada diagram, dan ini ditunjukkan oleh includes atau

extends relationship. (Dennis, dkk:2010;507).

Use case dilampirkan di dalam sebuah system boundary, yang

mana sebuah kotak yang menggambarkan sistem dan secara jelas

melukiskan bagian apa-apa saja dari diagram, baik itu eksternal

maupun internal. (Lihat gambar 2.8) Nama dari sistem dapat terlihat

di dalam ataupun di atas dari kotak (Dennis, dkk: 2010;507).

Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram untuk Vehicle Sales

System

Page 59: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

41

3. Diagram Interaksi dan Urutan (Sequence Diagram)

Sequence diagram mengilustrasikan objek yang berpartisipasi

dalam sebuah use case dan message yang melewatinya dari waktu ke

waktu untuk satu use case. Sequence diagram adalah dynamic model

yang mendukung tampilan dinamis dari sistem yang berkembang. Ini

jelas menunjukkan urutan dari message yang lewat di antara objek-

objek dalam mendefinisikan suatu interaksi. Sejak sequence diagram

menekankan time-based ordering pada aktivitas yang terjadi di antara

sekumpulan object, sequence diagram sangat membantu untuk

mengerti spesifikasi secara real time dan use case yang rumit (Dennis,

dkk: 2010;519).

Sequence diagram dapat menjadi sebuah generic sequence

diagram yang menunjukkan semua kemungkinan scenario. Scenario

adalah suatu jalur tunggal yang dapat dieksekusi yang melalui sebuah

use case. Tetapi biasanya setiap analis mengembangkan sekumpulan

instance sequence diagram, yang mana menggambarkan satu scenario

tunggal dalam use case. Jika analis tertarik dalam mengerti aliran

kontrol suatu scenario oleh waktu, analis harus menggunakan

sequence diagram untuk menggambarkan informasi ini. Diagram

digunakan selama fase analisis dan desain, bagaimanapun, desain

diagram diimplementasikan dengan sangat spesifik, sering termasuk

database objek atau komponen spesifik GUI (General User Interface)

sebagai kelas-kelas. Bagian berikut pertama menyajikan syntax dari

Page 60: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

42

sebuah sequence diagram dan kemudian mendemonstrasikan

bagaimana sequence diagram harus digambarkan (Dennis, dkk:

2010;519).

Actor dan object yang berpartisipasi pada sequence diagram

ditempatkan di seberang atas dari diagram, digambarkan dengan

simbol actor dari use case diagram atau persegi panjang tidak berlabel

(Dennis, dkk: 2010;520).

Gambar 2.9 Sequence Diagram Syntax

Page 61: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

43

Gambar 2.10 Sequence Diagram

Garis putus-putus berjalan secara vertikal di bawah tiap actor dan

object untuk menunjukkan lifeline (garis hidup) dari actor/object dari

waktu ke waktu. (Lihat gambar 2.10) Kadang-kadang sebuah object

membuat sebuah temporary object, dan pada kasus ini sebuah X

ditempatkan pada akhir dari lifeline pada titik di mana object

dihancurkan atau tidak digambarkan (Dennis, dkk: 2010;521).

Sebuah kotak tipis persegi panjang, disebut execution occurrence

(eksekusi kejadian), yang dilapisi ke lifeline untuk menunjukkan

ketika kelas-kelas mengirim dan menerima message. (Dennis, dkk:

2010;521).

Sebuah message adalah komunikasi antara objek-objek yang

menyampaikan informasi, dengan harapan bahwa aktivitas yang akan

terjadi, dan message yang lewat di antara objek ditunjukkan oleh garis

padat yang menghubungkan dua objek, disebut link. Panah pada link

Page 62: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

44

menunjukkan ke arah mana message berlalu, dan nilai argumen untuk

message ditempatkan ke dalam tanda kurung sesudah nama message.

Urutan message berjalan dari atas ke bawah pada satu halaman, maka

message ditempatkan lebih tinggi pada diagram yang menunjukkan

message terjadi di awal urutan, berlawanan dari message yang lebih

rendah yang terjadi kemudian. Ada waktu ketika message yang

dikirim hanya jika suatu kondisi bertemu. Pada kasus tersebut, kondisi

ditempatkan di antara kumpulan dari [], kondisi ditempatkan di depan

nama message (Dennis, dkk: 2010;521).

4. Diagram Aktitas (Activity Diagram)

Beberapa dari kelas-kelas dalam class diagram cukup dinamis pada

yang mana kelas-kelasitu melalui berbagai macam keadaan selama

keberadaan kelas-kelas tersebut. Suatu activity diagram adalah

dynamic model yang menunjukkan perbedaan keadaan-keadaan yang

mana suatu class tunggal lewat melalui selama hidupnya dalam

merespon kejadian, bersamaan dengan respon dan aksinya. Secara

khusus, activity diagram tidak digunakan untuk seluruh kelas-kelas,

tetapi hanya untuk mendefinisikan kelas-kelas kompleks yang lebih

lanjut membantu menyederhanakan desain dari algoritma untuk

method classes tersebut. activity diagram menunjukkan perbedaan

state (keadaan) dari class dan event apa yang menyebabkan sebuah

class untuk berubah dari satu state ke state yang lain. Dibandingkan

sequence diagram, activity diagram harusnya digunakan jika

Page 63: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

45

pengembang tertarik dalam memahami aspek dinamis dari sebuah

class tunggal dan bagaimana instances-nya berkembang seiring

waktu, dan tidak dengan bagaimana sebuah use case scenario tertentu

dieksekusi lebih dari satu set kelas-kelas (Dennis, dkk:2010;524).

Sebuah state adalah sekumpulan nilai-nilai yang mendeskripsikan

sebuah objek pada sebuah titik spesifik dalam waktu dan itu

merepresentasikan sebuah titik di dalam sebuah kehidupan objek pada

yang mana itu memenuhi beberapa kondisi, menampilkan beberapa

aksi, atau menunggu sesuatu terjadi. Sebuah state digambarkan oleh

sebuah state symbol, yang mana sebuah kotak dengan sudut berbentuk

bulat dengan sebuah label deskriptif yang mengomunikasikan suatu

keadaan tertentu. Ada dua pengecualian. Sebuah initial state yang

Gambar 2.11 Activity Diagram Syntax

Page 64: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

46

digambarkan oleh sebuah lingkaran kecil, padat, berisi dan sebuah

objek milik final state digambarkan sebagai sebuah lingkaran

mengelilingi lingkaran yang kecil, padat, berisi. Pengecualian-

pengecualian ini digambarkan ketika sebuah objek dimulai dan

diakhiri (Dennis, dkk:2010;524).

Attributes atau properties dari sebuah objek mengakibatkan

keadaan yang berada di dalam, bagaimanapun, tidak semua attribute

atau perubahan attribute akan membuat suatu perbedaan (Dennis,

dkk:2010;526).

Sebuah event adalah sesuatu yang mengambil tempat pada titik

tertentu dalam waktu dan merubah suatu nilai yang mendeskripsikan

sebuah objek, yang mana membalikkan perubahan keadaan objek. Hal

ini bisa menjadi kondisi yang ditunjuk menjadi benar, tanda terima

dari pemanggilan sebuah method oleh sebuah objek, atau bagian dari

berlalunya waktu yang telah ditetapkan. State dari objek menentukan

secara pasti apa respon yang akan terjadi (Dennis, dkk:2010;526).

Gambar 2.12 Activity Diagram untuk Offer for a Vehicle

Page 65: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

47

Anak panah digunakan untuk menghubungkan state symbol,

merepresentasikan sebuah transisi di antara states. Sebuah transisi

adalah hubungan yang mereprersentasikan pergerakan sebuah objek

dari satu state ke state lainnya. Beberapa transisi akan memiliki suatu

‘guard condition’. Suatu ‘guard condition’ adalah sebuah ekspresi

Boolean yang termasuk nilai-nilai attribute, yang mana

memperbolehkan suatu transisi hanya jika kondisinya benar. Setiap

anak panah dilabelkan dengan nama eventyang sesuai dan dengan

bebrapa parameter atau kondisi yang mungkin berlaku (Dennis,

dkk:2010;526).

5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

Diagram sebagai pengganti diagram kolabrasi UML yang

menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima

serta mengirim pesan.

6. Diagram Status (Statechart Diagram)

Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem,

memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

7. Diagram Komponen (Component Diagram)

Diagram komponen memperlihatkan organisasi serta

kebergantungan sistem pada komponen-komponen yang telah ada

sebelumnya.

Page 66: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

48

8. Diagram Deployment

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan.

Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen

dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.

Diagram ini berguna saat aplikasi yang dikembangkan, dijalankan

pada banyak mesin.

9. Diagram Paket (Package Diagram)

Diagram ini memerlihatkan kumpulan kelas-kelas yang merupakan

bagian dari diagram komponen.

2.9.3 Keunggulan UML

Adi Nugroho (2005) menemukakan bahwa secara umum UML

diterapkan dalam pengembangan sistem/perangkat lunak berorientasi

objek sebab metodologi UML ini umumnya memiliki keunggulan-

keunggulan sebagai berikut :

a. Uniformity, dengan metodologi UML, para pengembang cukup

menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancangan.

Hal ini tidak bisa dilakukan dalam metodologi pengembangan

terstruktur. Dengan perkembangan masa kinikearah aplikasi GUI

(Graphical User Interface), UML juga memungkinkan kita

merancang komponen antarmuka pengguna (User Interface) secara

intergrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus

dengan perancangan basisdata.

Page 67: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

49

b. Understandability. Dengan metodologi ini kode yang dihasilkan

dapat diorganisasi kedalam kelas-kelas yang berhubungan dengan

masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami siapapun

juga.

c. Stability. Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang

waktu sebab sangat mendekati permasalahan sesungguhnya di

lapangan.

d. Reusability. Dengan metodolgi berorientasi objek, dimungkinkan

pengguna ulang kode, sehingga oada gilirannya akan sangat

mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.

2.10 JQuery

JQuery merupakan suatu framework (library) Javascript yang

menekankan bagaimana interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery pertama

kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak

sekedar sebagai framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan kelebihan

yang cukup banyak. Hal tersebut menyebabkan banyak developer web

menggunakannya. JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang kurang

lebih maksudnya adalah kesederhanaan dalam penulisan code, tapi dengan hasil

yang lebih banyak.

JQuery merupakan library open source dengan lisensi GNU General

Public License dan MIT License. Dari sisi ukurannya, framework JQuery sungguh

ramping, hanya sekitar 20 KB dan hanya terdiri dari satu file. Namun demikian,

bagi yang menginginkan fungsi lebih, JQuery memungkinkan penambahan

Page 68: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

50

fungsionalitas dalam bentuk plugin. Saat ini tersedia ribuan plugin yang dapat

diperoleh secara gratis di internet.

2.10.1 Fungsi JQuery

1. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.

Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu

bagian tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document

Object Model (DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik

menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain,

pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada

struktur dari HTML. JQuery menawarkan cara yang mudah (bahkan

sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari halaman.

Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.

2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.

CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup

handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun

terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu

beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup

merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa

CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk

mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi

antara browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.

Page 69: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

51

3. Mengubah isi dari halaman.

Jaman dulu (baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan

mengubah sebagian isi dari halaman. Mengubah disini dapat berarti

mengganti teks, menambahkan teks atau gambar, mengurutkan suatu

daftar (list), menghapus baris tabel dan sebagainya. Dengan JQuery,

hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.

4. Merespond interaksi user dalam halaman.

Website yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface

dan tampilan yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana

pengunjung dapat berinteraksi dengan website dan dapat mengatur

tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung bagaimana

pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling.

Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick

untuk menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event

handling pada Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan

jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi semuanya dengan tambahan

penanganan event-handling yang semakin mudah.

5. Menambahkan animasi ke halaman.

Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk

menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari

oleh para peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya,

ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF), video, dan

sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan

Page 70: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

52

masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi

(walaupun masih sederhana) yang cukup apik namun ramah

bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan

JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman

ditambahkan atau dihilangkan.

6. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.

Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan

salah satu konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous

Javascript and XML). Pada penerapannya, cukup ribet jika harus

membangun website dengan konsep AJAX, saat ini banyak library

khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah

satunya.

7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.

Semboyan JQuery adalah “Write less, do more” atau dengan kata

lain kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya

tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik

tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.

2.11 Literatur Sejenis

Dalam melakukan penulisan aplikasi pajak penghasilan berbasis Web

penulis telah mengkaji penulisan sejenis yang disusun oleh Syaiful Amarullah

Isnaini (NIM : 105091002890) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 dengan judul “Aplikasi

Page 71: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

53

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web

(Studi Kasus: CV. Buana Mitra Consulting)”. Tujuan penulisannya adalah

merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dan mengimplementasikannya yang

berbasis web dan menghasilkan output berupa pdf sehingga perhitungan pajak ini

diharapkan dapat membantu CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan

fasilitas perhitungan pajak kepada para kliennya.

2.12 Pengujian Black-box

Black-box adalah sebuah metode yang digunakan untuk menguji sebuah

software pada level interface. Metode ini menguji beberapa aspek mendasar dari

sebuah software dengan sedikit memperhatikan struktur logic dasar dari software

tersebut (Pressman, 2002:551 ).

Metode pengujian black-box disebut juga pengujian perilaku

(behavioraltesting), pengujian ini fokus kepada kebutuhan fungsional dari

software. Jadi, teknik pengujian black-box memungkinkan seseorang untuk

memperoleh kumpulan dari kondisi masukan yang benar-benar akan menguji

semua kebutuhan fungsional dari sebuah program.

Pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori

sebagai berikut (Pressman:2002;551) :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Page 72: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

54

3.BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Perusahaan

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya

semua faktor produksi. Perusahaan termasuk dalam pemberi kerja yang dapat

melakukan pemotongan terhadap PPh 21 para karyawannya.

Organisasi Perusahaan

Organisasi Perusahaan adalah suatu proses dimana terdapat orang-

orang yang saling berkomunikasi dan berinteraksi pada perusahaan

tersebut. Organisasi Perusahaan juga disebut suatu rangka dasar yang

menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima,

menyimpan, mengolah, menyajikan informasi, dan merawat aktiva yang

mencakup susunan staf, alokasi tugas, dan tanggung jawab dalam

mengelola data, memasok informasi untuk pembuatan keputusan dan

merawat aktiva.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi bisa didefinisikan merupakan salah satu

mekanisme-mekanisme secara formal tentang pengolahan dari pengertian

Page 73: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

55

organisasi itu sendiri. Struktur organisasi mencakup unsur-unsur seperti

spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi

dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan struktur organisasi :

1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.

2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan

membedakan bentuk struktur organisasi.

3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka

juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan

struktur perusahaan.

4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur

organisasi.

Gambar 3.1Struktur Organisasi Perusahaan

Page 74: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

56

Berikut ini adalah beberapa pembagian divisi yang ada di dalam

perusahaan secara umum.

1. Divisi Produksi

Tugas dan tanggung jawab dari divisi ini adalah untuk proses produksi

yang ada di dalam perusahaan. Tugas yang dijalankan adalah pengolahan

barang yang ada sampai menghasilkan barang yang diproduksi didalam

perusahaan tersebut.

2. Divisi Keuangan

Divisi ini adalah untuk mengatur keuangan di dalam perusahaan. Divisi

keuangan ini akan melihat bagaimana alur uang dari dan keluar dari

perusahaan. Tugas yang dijalankan termasuk membuat laporan keuangan,

menghitung pajak perusahaan dan karyawan dan juga laporan rugi laba

untuk melihat bagaimana keberhasilan dari proses penjalanan tugas di

dalam perusahaan.

3. Divisi Marketing

Divisi marketing ini disebut juga sebagai divisi pemasaran, yaitu bertugas

untuk memasarkan atau mempromosikan produk yang telah diproduksi

oleh perusahaan sampai ketangan konsumer. Jadi, kerja dari divisi ini

adalah untuk melihat respon pasar terhadap barang yang telah diproduksi.

4. Divisi Personalia

Memiliki tugas untuk menjaga sumber daya manusia yang ada di dalam

perusahaan. Hal ini dijalankan dari awal proses perekrutan seorang

Page 75: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

57

karyawan untuk perusahaan tersebut. Kemudia melakukan tindakan

promosi terhadap karyawan, mutasi atau hal yang lainnya.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi

yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi

uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini

dilakukan, maka dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk

menjaring data serta informasi yang terkait.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut:

3.2.1 Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis

mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.

Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara

online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang

relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi

yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi

Page 76: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

58

penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka-

pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada bagian Daftar Pustaka.

3.2.2 Studi Lapangan

3.2.2.1 Observasi

Demi menjaga keakuratan data-data yang penulis sajikan,

penulis melakukan observasi secara online dengan mengunjungi

website pemerintah terkait seperti website Direktorat Jenderal Pajak

di www.pajak.go.id, Kementerian Keuangan di

www.kemenkeu.go.id, Bank Indonesia di www.bi.go.id. Penulis

melihat data dan publikasi yang dikeluarkan secara berkala yang

sesuai dengan judul skripsi yang penulis buat.

3.2.2.2 Kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mengetahui

permasalahan yang ada. Penyebaran kuisioner dilakukan dua kali.

Pertama penulis menyebarkan kuisioner untuk mengetahui masalah

yang ada dan mengetahui aplikasi seperti apa yang pengguna

inginkan. Kedua, penulis menyebarkan kuisioner untuk melihat

tanggapan pengguna terhadap aplikasi yang telah dibuat.

3.2.3 Studi Literatur Sejenis

Selain studi pustaka dan studi lapangan, penulis juga melakukan

studi literatur sejenis. Penulis melakukan studi literatur sejenis dengan cara

mencari mengenai penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh penulis

Page 77: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

59

lain, yang mana topiknya relevan dengan topik yang diteliti oleh penulis,

kecocokan terhadap maksud dan tujuan dari skripsi penulis, serta

implementasi aplikasi dari skripsi penulis.

Pencarian studi literatur sejenis dilakukan di perpustakaan

maupun online di internet. Penulis melakukan pencarian dengan kata

kunci ataupun melalui tujuan dilakukannya penelitian oleh penulis lain.

Seperti yang sudah penulis sampaikan dalam Landasan Teori penulis

mengambil literatur yang disusun oleh Syaiful Amarullah Isnaini (NIM :

105091002890) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 dengan judul “Aplikasi

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis

Web (Studi Kasus: CV. Buana Mitra Consulting)”. Tujuan penulisannya

adalah merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dan

mengimplementasikannya yang berbasis web dan menghasilkan output

berupa pdf sehingga perhitungan pajak ini diharapkan dapat membantu

CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan fasilitas perhitungan

pajak kepada para kliennya menjadi lebih mudah.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dikembangkan

oleh Syaiful Amarullah Isnaini adalah

Page 78: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

60

Table 3.1 Kelebihan dan Kekurangan dalam Literatur Sejenis

Kelebihan Kekurangan

1. Sistem yang dikembangkan

berbasis Web, sehingga mudah

untuk diakses.

2. Memiliki banyak fitur seperti

SPT masa, Halaman Pegawai,

Halaman Pasal 17, Bukti Potong

Tidak Final, Bukti Potong Final,

Halaman Admin, dan Halaman

Perubahan Pegawai Tetap.

1. Tidak menggunakan framework

dalam pemrograman.

2. Tidak terintegrasi dengan e-SPT

3. Menggunakan Login untuk

mengakses aplikasi, karena ruang

lingkupnya terbatas hanya untuk

klien C.V Buana

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan yang penulis gunakan adalah RAD atau Rapid

Application Development. Alasan penulis menggunakan metode RAD adalah

karena aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana, tidak

membutuhkan analisis dan perancangan secara mendalam yang tidak

membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya. Sesuai dengan fase-fase

RAD yang sudah dijelaskan pada sub bab 2.8.2, fase pengembangan sistem yang

penulis lakukan dibagi menjadi tiga.

3.3.1 Requirement Planning

Pada fase requirement planning kerjasama antara penulis dan user

sangat penting agar solusi dari permasalahan menjadi tepat guna, serta

Page 79: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

61

tujuan dari pengembangan aplikasi dapat berjalan dengan baik. sehingga

penulis mendapatkan gambaran kebutuhan yang harus tersedia pada

aplikasi. Penulis juga melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan

perbandingan terhadap beberapa aplikasi akademik yang sudah ada.

Selanjutnya penulis mencatat gambaran tersebut secara sederhana agar

mudah dimengerti dan membuat aplikasi untuk memberikan kemudahan

kepada pengguna.

3.3.2 Workshop Design

Hasil analisis dari fase requirement planning syarat-syarat diatas

dibuatlah rancangan proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.

a. Perancangan Proses

Pada perancangan proses ini digunakanlah UML (Unified Modelling

Language) sebagai tools agar sistem yang dibuat dapat dimanfaatkan

secara optimal. UML memiliki beberapa jenis diagram, dalam

perancangan ini penulis hanya menggunakan use case diagram,

sequence diagram, class diagram dan activity diagram..

b. Perancangan Database

Pada perancangan database ini penulis menggunakan database

MySQL.

c. Perancangan Antarmuka Pemakai (User Interface)

Perancangan User Interface memberikan fasilitas komunikasi antar

pemakai dan sistem. Untuk perancangan user interface ini penulis

menggunakan Micosoft Office Visio 2007

Page 80: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

62

d. Build system

Pada tahap build system penulis melakukan pengkodean berdasarkan

dokumentasi yang dihasilkan dari tahap design system. Pengkodean

yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

framework Codeigniter sebagai pengatur hubungan antara controller,

model dan view sebagai framework tampilan interface sistem.

3.3.3 Implementation

Pada fase implementation pengembang dan user melakukan

pengujian terhadap sistem yang telah dikembangkan menggunakan

black-box testing Black-box testing ini menguji apakah input dari

aplikasi sesuai dengan output. lebih lanjut. Fase implementation ini

dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Spesifikasi hardware dan software yang digunakan

2. Pengujian sistem aplikasi

3. Tanggapan user

Page 81: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

63

3.3.4 Fase RAD

Fase Requirement Planning

1. Analisis sistem yang Berjalan

2. Identifikasi masalah

3. Solusi permasalahan

Fase Workshop Design

1. Membuat use case diagram

2. Membuat use case scenario

3. Membuat Activity diagram

4. Membuat sequence diagram

5. Membuat database relasional

6. Merancang antarmuka / interface

Fase Implementation

1. Spesifikasi hardware dan software

2. Pengujian aplikasi

3. Tanggapan user pada aplikasi

Gambar 3.2 Fase RAD

Page 82: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

64

3.4 Kerangka Berfikir

Diagram pada gambar 3.3 menjelaskan kerangka berpikir peneliti dalam

melakukan penelitian.

Gambar 3.3 Kerangka Berpikir

Page 83: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

65

4.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan judul penelitian “Pembuatan Aplikasi Penghitungan Pajak

Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008”, penulis melakukan penelitian dengan metode pengumpulan data

dan metode pengembangan sistem. Metode-metode tersebut akan dijelaskan pada

bab ini.

A. Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan pengumpulan data

dengan 4 cara yaitu observasi, studi pustaka, kuisioner, studi literatur sejenis.

1. Observasi

Demi menjaga keakuratan data-data yang penulis sajikan, penulis

melakukan observasi secara online dengan mengunjungi website

pemerintah terkait seperti website Direktorat Jenderal Pajak di

www.pajak.go.id, Kementerian Keuangan di www.kemenkeu.go.id, Bank

Indonesia di www.bi.go.id. Penulis melihat data dan publikasi yang

dikeluarkan secara berkala yang sesuai dengan judul skripsi penulis.

.

Page 84: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

66

2. Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis

mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.

Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara

online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang

relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi

yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi

penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka-

pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada bagian Daftar Pustaka.

3. Kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mengetahui permasalahan

yang ada. Penyebaran kuisioner dilakukan dua kali. Pertama penulis

menyebarkan kuisioner untuk mengetahui masalah yang ada dan

mengetahui aplikasi seperti apa yang pengguna inginkan. Kedua, penulis

menyebarkan kuisioner untuk melihat tanggapan pengguna terhadap

aplikasi yang telah dibuat.

4. Studi Literatur Sejenis

Penulis melakukan studi literatur terhadap penelitian sejenis.

Kemudian penulis menarik kesimpulan dari kekurangan-kekurangan

penelitian tersebut dan dikembangkan pada aplikasi yang penulis buat.

Page 85: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

67

B. Metode Pengembangan Sistem

Pada metode pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode

RAD yang terdiri dari 3 tahapan yaitu fase Requirement Planning, fase

Workshop Design, dan fase Implementation.

4.1 Fase Requirement Planning

4.1.1 Analisis Sistem berjalan

4.1.1.1 Perusahaan

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

berkumpulnya semua faktor produksi. Perusahaan termasuk dalam

pemberi kerja yang dapat melakukan pemotongan terhadap PPh 21

para karyawan/pegawai tetapnya.

Yang dimaksud dengan pegawai tetap adalah

1. menerima penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur

2. bekerja terus menerus atau sesuai kontrak, ikut mengelola

kegiatan perusahaan.

3. Bekerja penuh (full time).

Pemotongan PPh 21 dalam suatu perusahaan mencakup

beberapa prosedur standar yang melibatkan bagian personalia,

bagian perpajakan, bagian keuangan, bank dan kantor pajak.

(Robbins, Stephen P., 1994: 22)

Page 86: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

68

4.1.1.2 Flowchart Business Process

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Untuk mengetahui letak dimana aplikasi dipergunakan perhatikan

flowchart dibawah ini.

Gambar 4.1 Flowchart Prosedur Pembayaran dan Pelaporan PPh 21

Berikut adalah prosedur pembayaran dan pelaporan PPh 21 suatu

perusahaan :

1. Dari bagian Payroll membuat data gaji karyawan dan memberikan

data tersebut ke bagian Perpajakan.

Page 87: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

69

2. Setelah menerima data gaji dari bagian Payrol maka bagian

perpajakan membuat Kertas Kerja yang berisi perhitungan PPh 21

karyawan, lalu input ke dalam sistem e-SPT Pajak dan print-out SPT

masa PPh 21.

3. Kemudian tanda tangan oleh pejabat yang berwenang dan beri stempel

perusahaan.

4. Setelah SPT masa selesai buat Surat Setoran Pajak (SSP) lalu buat

Bukti Kas Keluar sebagai dokumen permintaan kas ke bagian

Keuangan.

5. Setelah BKK diterima oleh bagian keuangan, maka terlebih dahulu di

cek kelengkapan BKK dan tandatangani oleh pejabat berwenang di

bagian pengeluaran kas.

6. Setelah semua selesai, siapkan giro pembayaran untuk BKK tersebut

dan bayarkan ke bank.

7. Siapkan giro pembayaran dan SSP, setor ke bank dan terima SSP yang

sudah di validasi bank.

8. Setelah pajak disetor ke bank maka laporkan SPT masa disertai

lembar ke 3 SSP yang sudah divalidasi ke KPP dan pastikan

menerima tanda terima dari KPP.

9. Jurnal Pengeluaran kas otomatis tercatat di sistem ketika ada

pembayaran.

Page 88: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

70

4.1.1.3 Dokumen-dokumen yang terkait dalam prosedur :

1. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah dokumen perpajakan yang

berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan pajak yang terutang

2. Data gaji karyawan adalah dokumen yang berisi tentang data

karyawan dan juga gaji yang diterima selama 1 bulan.

3. Surat Setoran Pajak (SSP) adalah dokumen perpajakan yang

berfungsi sebagai sarana untuk menyetorkan atau membayar pajak

yang terutang.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan

kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan

yang dipergunakan sebagai identitas wajib pajak.

5. Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) adalah

Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan

atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak

berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai

6. Bukti Tanda Terima adalah dokumen yang menyatakan bahwa

dokumen perpajakan telah diterima oleh kantor pajak.

4.1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil studi lapangan dan survey yang penulis lakukan

terhadap calon user yang dilakukan secara online ditemukan bahwa

pemotong pajak di sebuah perusahaan mengalami kesulitan dalam

menghitung pajak karyawannya dan kegiatan pemotongan tersebut juga

memakan banyak sekali waktu seiring dengan makin banyaknya karyawan

Page 89: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

71

pada suatu perusahaan aplikasi penghitungan pajak yang ada juga

memuat terlalu banyak form sehingga membingungkan user dan terbatas

hanya untuk segmen tertentu saja sehingga memerlukan login terlebih

dahulu dan bahkan membayar lebih untuk menggunakan semua

fiturnya. Contoh aplikasi online yang beredar adalah Krishand PPh

21 dan JewelSoft PPh 21.

Hal tersebut bertentangan dengan tujuan penelitian yang penulis

lakukan, tentang aplikasi pajak yang dapat mempermudah proses hitung

dan mempersingkat waktu pemotong dalam menghitung PPh 21

karyawannya.

4.1.3 Solusi Permasalahan

4.1.3.1 Analisa Sistem yang diusulkan

Adapun sistem aplikasi yang diajukan penulis

menitikberatka pada kesederhanaan, kemudahan serta daya tarik

dalam proses penghitungan pajak. User memasukan data gaji

karyawan yang diterima dari Payroll Department (Departemen

Penggajian) secara manual meliputi NPWP, nama, pekerjaan, status

dan tanggungan. Penghasilan user yang meliputi gajipokok, tunjangan

dan bonus lainnya. Dan yg terakhir pengeluaran user dari penghasilan

yang telah didapat seperti tunjangan hari tua, iuran pensiun, dan lain

lain. Setelah itu user dapat langsung menghitung data tersebut yang

nantinya akan menghasilkan keluaran berupa penghasilan bruto,

Page 90: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

72

penghasilan bersih, PTKP, dan PPh21 terhutang. Selanjutnya user

dapat memilih untuk menghitung ulang dengan menekan tombol reset

atau mau menghitung jumlah total PPh 21 karyawan yang harus

dibayarkan oleh perusahaan. Hasil keluaran berupa SPT masa yang

setelah mendapatkan autentifikasi dari petinggi terkait dapat dijadikan

SSP. Bukti kas keluar sebagai dokumen permintaan kas ke bagian

Keuangan. Dan SSP ini nantinya dapat dipergunakan oleh Finance

Department (Departemen Keuangan) untuk melakukan pembayaran

pajak melalui KKP terkait.

Gambar 4.2 Analisa Sistem yang diusulkan

Page 91: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

73

Sistem aplikasi ini dibangun selain untuk mempermudah para

pemotong pajak di perusahaan untuk menghitung PPh 21 para

karyawannya, serta mengefisienkan waktu dalam proses tersebut.

Table 4.1 Strategi Penyelesaian

No Sasaran Perbaikan Pola Solusi

1. Kemudahan dalam

mengakses aplikasi

Membangun sistem berbasis Web

yang dapat diakses dari jaringan

internet dengan tanpa

menggunakan login sebagai

pembatasan hak akses user.

2. Penyederhanaan tampilan. Karena aplikasinya sangat

spesifik maka tampilan yang ada

sangat ringkas dan mudah

dipahami user

3. Kemudahan proses hitung Langsung dapat menampilkan

hasil dari penghitungan

4. Adanya Output dari aplikasi File output berupa pdf dan e-SPT

5. Mempercepat waktu hitung Automatisasi penghitungan

dimana user tidak perlu

menghitung secara manual

Page 92: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

74

Gambar 4.3 Flowchart Final

4.2 Fase Workshop Design

4.2.1 Membuat Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dapat

dilakukan oleh sistem dan aktor-aktor yang terlibat didalamnya. Seperti

yang dijelaskan pada tabel 4.1 berikut:

Page 93: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

75

Tabel 4.1Aktor Sistem

No. Aktor Deskripsi

1 Admin

Aktor yang mengelola dan mengontrol

Website Aplikasi

2 User

Aktor yang melakukan perhitungandi

Website Aplikasi

Gambar 4.4 merupakan use case diagram yang menggambarkan

kegiatan-kegiatan yang ada dalam sistem

Gambar 4.4 Use Case Diagram

Page 94: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

76

4.2.2 Membuat Use Case Scenario

5. Use Case Scenario Hitung Pajak

Table 4.2 Use Case Scenario Hitung Pajak

Use Case Name Hitung Pajak

Use Case ID 1

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk mengakses sistem dan memasukan data

karyawan

Precondition User sistem membuka sistem dengan

menggunakan Web browser.

Typical Course

of Events Actor Action System Response

1. Input Nama,

NPWP,

Pekerjaan, No.

telp, tahun pajak,

status kawin,

tanggungan, gaji

pokok, bonus,

tunjangan, biaya

jabatan, THT,

potongan

2.

Menampilkan

Data yang di

Input

3.

Alternate

Courses

Conclusion Memasukan Data Karyawan

Post Condition

Page 95: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

77

6. Use Case Scenario Reset

Table 4.3 Use Case Scenario Reset

Use Case Name Reset

Use Case ID 2

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk menghapus semua input pada kolom

isian

Precondition User mengisi kolom isian

Typical Course of

Events Actor Action System Response

1. Click tombol

Reset

2. Melakukan proses

Reset

3. Menampilkan

kolom isian yang

kembali kosong

Alternate Courses

Conclusion User melakukan reset

Post Condition

7. Use Case Hitung

Table 4.4 Use Case Scenario Hitung

Use Case Name Hitung

Use Case ID 3

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk melakukan penghitungan data

Precondition User memasukan input data karyawan pada

kolom yang tersedia

Typical Course of

Events Actor Action System Response

1. Click Hitung 2. Menampilkan

hasil

penghitungan

3

4.

Alternate Courses Jika ada kolom yang kosong, maka sistem

Page 96: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

78

akan memberikan peringatan

Conclusion Use case menggambarkan User melakukan

proses penghitungan

Post Condition Terdapat hasil penghitungan

8. Use Case Scenario Proses e-SPT

Table 4.5 Use Case Scenario Proses e-SPT

Use Case Name e-SPT

Use Case ID 4

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk menampilkan form e-SPT

Precondition

Typical Course of

Events Actor Action System Response

1. Click e-SPT 2. Menampilkan

form e-SPT

Alternate Courses

Conclusion Use case menggambarkan User menampilkan

form e-SPT

Post Condition Masukan data karyawan dari Hitung Pajak ke

e-SPT

9. Use Case Scenario Proses Cetak e-SPT

Table 4.6 Use Case Scenario Proses Cetak e-SPT

Use Case Name Cetak e-SPT

Use Case ID 5

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk mencetak/printout e-SPT

Page 97: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

79

Precondition User membuka form e-SPT dengan mengklik

tombol e-SPT

Typical Course of

Events Actor Action System Response

1. Click tombol

Cetak e-SPT

2. Mencetak e-SPT

3

4.

Alternate Courses

Conclusion Use case menggambarkan User mencetak e-

SPT

Post Condition

10. Use Case Scenario Simpan e-SPT

Table 4.7 Use Case Scenario Simpan e-SPT

Use Case Name Simpan e-SPT

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan User untuk

menyimpan e-SPT

Precondition User membuka form e-SPT dengan mengklik

tombol e-SPT

Typical Course

of Events Actor Action System Response

1.

Click Simpan

2. Menyimpan e-

SPT dalam

format PDF

Alternate

Courses

Conclusion User menyimpan file e-SPT

Post Condition

Page 98: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

80

11. Use Case Skenario Data Karyawan

Table 4.8 Use Case Skenario Data Karyawan

Use Case Name Data Karyawan

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan pengguna

untuk menampilkan halaman Data Karyawan

Precondition

Typical Course

of Events Actor Action System Response

1. ClickData

Karyawan

2. Menampilkan

halaman Data

karyawan

Alternate

Courses

Conclusion User mengakses halaman Data Karyawan

Post Condition

12. Use Case Skenario Edit Data Karyawan

Table 4.9 Use Case Skenario Edit Data Karyawan

Use Case Name Edit Data Karyawan

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan User untuk

mengedit Data Karyawan

Precondition User mengakses halaman Data Karyawan

dengan mengklik tombol Data Karyawan

pada halaman Hitung Pajak

Typical Course

of Events Actor Action System Response

Page 99: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

81

1. ClickData

Karyawan

2. Menampilkan

halaman Data

karyawan

Alternate

Courses

Conclusion User mengakses halaman Data Karyawan

Post Condition Menampilkan halaman Hitung Pajak

13. Use Case Skenario Delete Data Karyawan

Table 4.10 Use Case Skenario Delete Data Karyawan

Use Case Name Delete Data Karyawan

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan User untuk

menghapus salah satu Data Karyawan

Precondition User mengakses halaman Data Karyawan

dengan mengklik tombol Data Karyawan

pada halaman Hitung Pajak

Typical Course

of Events Actor Action System Response

1. Click Delete

2. Menghapus Data

Karyawan

Alternate

Courses

Conclusion User dapat menghapus Data Karyawan

Post Condition

Page 100: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

82

14. Use Case Skenario Cetak Data Karyawan

Table 4.11 Use Case Skenario Cetak Data Karyawan

Use Case Name Cetak Data Karyawan

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan User untuk

mencetak Data Karyawan

Precondition User mengakses halaman Data Karyawan

dengan mengklik tombol Data Karyawan

pada halaman Hitung Pajak

Typical Course

of Events Actor Action System Response

1. Click Cetak

2. Mencetak Data

Karyawan

Alternate

Courses

Conclusion User dapat mencetak Data Karyawan

Post Condition

15. Use Case Skenario Simpan Data Karyawan

Table 4.12 Use Case Skenario Simpan Data Karyawan

Use Case Name Simpan Data Karyawan

Use Case ID 6

Actor User

Description Use case menggambarkan kegiatan User untuk

menyimpan Data Karyawan

Precondition User mengakses halaman Data Karyawan

dengan mengklik tombol Data Karyawan

pada halaman Hitung Pajak

Typical Course

of Events Actor Action System Response

Page 101: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

83

1. Click Simpan

2. Menyimpan Data

Karyawan

3. Tersimpan dalam

format PDF

Alternate

Courses

Conclusion User dapat menyimpan Data Karyawan

Post Condition Tersimpan dalam format PDF

4.2.3 Membuat Activity Diagram

1. Activity Diagram Fungsi Hitung

Gambar 4.5 Activity Diagram Hitung

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.5 menjelaskan

aktifitas Hitung. Dimana yang harus dilakukan User yaitu

memasukan input Data Karyawan kedalam form yang terdapat di

Halaman Hitung. Selanjutnya user dapat click tombol Hitung untuk

dapat melihat hasil dari perhitungan pajak berdasarkan input data

karyawan tadi.

Page 102: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

84

2. Activity Diagram Fungsi e-SPT

Gambar 4.6 Activity Diagram Fungsi e-SPT

Keterangan gambar: activity diagram pada Gambar 4.6

menjelaskan aktifitas dari User untuk memanggil form e-SPT. Pada

Halaman Hitung Pajak, User click e-SPT lalu akan keluar form

pengisian e-SPT. Pengisian form e-SPT menurut data karyawan dan

hasil hitung yang sebelumnya telah dilakukan.

Page 103: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

85

3. Activity Diagram Fungsi Cetak e-SPT

Gambar 4.7 Activity Diagram Fungsi Cetak e-SPT

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.7 menjelaskan aktifitas

User dalam mencetak e-SPT. Setelah hasil hitung didapat maka User

meng-click Cetak pada halaman e-SPT. Hasil cetakan berupa print out.

Page 104: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

86

4. Activity Diagram Fungsi Simpan e-SPT

Gambar 4.8 Activity Diagram Fungsi Simpan e-SPT

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.8 menjelaskan aktifitas

User dalam menyimpan e-SPT yang telah dihitung. Pada halaman e-SPT

user dapat meng-click Simpan yang selanjutnya file e-SPT dapat disimpan

di storage dengan format pdf.

Page 105: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

87

5. Activity Diagram Fungsi Reset

Gambar 4.9 Activity Diagram Fungsi Reset

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.9 menjelaskan aktifitas

User dalam melakukan fungsi reset. User yang telah melakukan

penghitungan dapat melakukan proses penghitungan lagi dengan

melakukan reset terlebih dahulu. Pada halaman Hitung user click Reset

lalu akan muncul box konfirmasi apakah proses reset dilakukan atau tidak.

Jika user memilih Ya maka data dalam kolom input akan hilang.

Page 106: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

88

6. Activity Diagram Fungsi Data Karyawan

Gambar 4.10 Activity Diagram Fungsi Data Karyawan

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.10 menjelaskan aktifitas

User pada halaman Hitung user meng-click Data Karyawan. Halaman

Data Karyawan akan keluar dan user dapat melihat data dari karyawan

yang telah dihitung pajaknya

Page 107: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

89

7. Activity Diagram Fungsi Edit Data Karyawan

Gambar 4.11 Activity Diagram Fungsi Edit Data Karyawan

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.11 menjelaskan aktifitas

User untuk melakukan perubahan (Edit) pada Data Karyawan. Pada

halaman Hitung User meng-click Data Karyawan. Setelah halaman Data

Karyawan keluar user dapat meng-click Edit. Selanjutnya user akan

dibawa ke halaman Hitung lagi dan dapat memasukan data terbaru.

Page 108: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

90

8. Activity Diagram Fungsi Delete Data Karyawan

Gambar 4.12 Activity Diagram Fungsi Delete Data Karyawan

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.12 menjelaskan aktifitas

User mendelete Data Karyawan. Pada halaman Hitung user meng-click

Data Karyawan. Lalu muncul halaman Data Karyawan, setelah itu user

dapat meng-click Delete. Setelah itu akan muncul kotak konfirmasi apakah

proses akan dilanjutkan atau tidak. Jika user memilih Tidak maka akan

kembali ke halaman Data Karyawan. Jika user memilih Ya maka data

akan dihapus dari basis data.

Page 109: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

91

9. Activity Diagram Fungsi Cetak Data Karyawan

Gambar 4.13 Activity Diagram Fungsi Cetak Data Karyawan

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.13 menjelaskan aktifitas

User untuk melakukan proses cetak Data Karyawan. Pada halaman Hitung

user meng-click Data Karyawan. Setelah halaman Data Karyawan

muncul user dapat meng-click Cetak untuk melakukan proses pencetakan

(print out).

Page 110: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

92

10. Activity Diagram Fungsi Simpan Data Karyawan

Gambar 4.14 Activity Diagram Fungsi Simpan Data Karyawan

Keterangan gambar: activity diagram Gambar 4.14 menjelaskan aktifitas

User dalam melakukan Simpan Data Karyawan. Pada halaman Hitung

user meng-click Data Karyawan. Setelah halaman Data Karyawan ini

muncul maka user dapat meng-click Simpan untuk melakukan proses

penyimpanan Data Karyawan di Storage dalam format pdf.

Page 111: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

93

4.2.4 Membuat Sequence Diagram

Gambar 4.15 Sequence Diagram Reset

Keterangan gambar : user sudah berada didalam aplikasi, lalu user dapat

mengisi data karyawan yang akan dihitung pajaknya didalam form hitung yang

sudah tersedia. Setelah selesai memasukkan semua data karyawan, user dapat

memilih menu hitung untuk memulai proses penghitungan. Tampilan hasil hitung

akan muncul dengan hasil penghitungan tadi, selanjutnya jika user mendapati ada

kesalahan data yang dimasukkan maka user dapat memilih menu reset yang akan

menghapus data yang tadi telah dimasukkan dan user dapat memasukkan data

baru.

Page 112: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

94

Gambar 4.16 Sequence Diagram e-SPT

Keterangan gambar : user sudah berada didalam aplikasi, lalu user dapat

mengisi data karyawan yang akan dihitung pajaknya didalam form hitung yang

sudah tersedia. Setelah selesai memasukkan semua data karyawan, user dapat

memilih menu hitung untuk memulai proses penghitungan. Tampilan hasil hitung

akan muncul dengan hasil penghitungan tadi, selanjutnya jika user mendapati ada

kesalahan data yang dimasukkan maka user dapat memilih menu reset yang akan

menghapus data yang tadi telah dimasukkan dan user dapat memasukkan data

baru. Selanjutnya user dapat memilih menu e-SPT untuk menampilkan hasil

penghitungan kedalam form e-SPT. Di form e-SPT user dapat memilih untuk

menyimpan data tersebut kedalam pdf atau langsung mencetaknya.

Page 113: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

95

Gambar 4.17 Sequence Diagram Data Karyawan

Keterangan gambar : user sudah berada didalam aplikasi, lalu user dapat

mengisi data karyawan yang akan dihitung pajaknya didalam form hitung yang

sudah tersedia. Setelah selesai memasukkan semua data karyawan, user dapat

memilih menu hitung untuk memulai proses penghitungan. Tampilan hasil hitung

akan muncul dengan hasil penghitungan tadi, selanjutnya jika user mendapati ada

kesalahan data yang dimasukkan maka user dapat memilih menu reset yang akan

menghapus data yang tadi telah dimasukkan dan user dapat memasukkan data

baru. User dapat memilih menu data karyawan untuk melihat seluruh data hasil

penghitungan yang telah dilakukan. Tampilan form data karyawan ditampilkan

disitu user dapat melakukan pengecekan apakah sudah sesuai atau masih ada data

Page 114: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

96

karyawan yang salah atau kurang, jika itu terjadi maka user dapat memilih menu

edit untuk kembali melakukan proses penghitungan atau delete untuk menghapus

data karyawan. Setelah semua dirasa tepat user dapat memilih menu cetak untuk

mencetak printout data karyawan atau memilih menu simpan untuk menyimpan

data karyawan kedalam file pdf.

4.2.5 Desain Basis Data

4.2.5.1 Database Relasional

Gambar 4.18 Desain Database Relational

Page 115: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

97

4.2.5.2 Daftar Tabel

1. Tabel tbl_ptkp

Tabel tb_ptkp berisikan informasi mengenai PTKP (Penghasilan

Tidak Kena Pajak). Property dari field-field pada tabel

tb_dept dapat dilihat pada

Table 4.13 Tabel tbl_ptkp

Nama Field Property

rowid_ptkp int(11) AUTO_INCREMENT PK

nama_ptkp varchar(50)

ket_ptkp varchar(80)

status_setting int(11)

2. Tabel tbl_setting

Tabel tbl_setting berisikan informasi mengenai kolom identitas.

Property dari field-field pada tabel tbl_setting dapat dilihat pada

4.10

Table 4.14 Tabel tbl_setting

Nama Field Property

rowid_setting_detail int(11) AUTO_INCREMENT PK

Value_setting Float

ket_settng text

status_ptkp int(11)

value_ptkp float

Page 116: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

98

3. Tabel tb_setting_detail

berisikan informasi mengenai. Property dari field-field pada tabel

tb_setting_detail dapat dilihat pada 4.11

Table 4.15 Tabel tb_setting_detail

Nama Field Property

rowid_ptkp int(11) AUTO_INCREMENT PK

nama_ptkp varchar(50)

Tahun_setting_detail Int(11)

tbl_setting_rowid_setting int(11)

4. Tabel tb_admin

Table 4.16 tb_admin

Nama Field Property

rowid_admin int(11) AUTO_INCREMENT

username varchar(50) PK

password text

status_admin int(11)

Page 117: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

99

5. Tabel vw_setting

Table 4.17 vw_setting

Nama Field Property

rowid_setting int(11) AUTO_INCREMENT

Nama varchar(50) PK

Ket_setting text

status_setting int(11)

Value_setting float

Tahun_setting_detail int(11)

Rowed_setting_detail int(11)

4.2.6 Desain Interface

1. Desain Interface Hitung Pajak

Gambar 4.19 Desain Interface Hitung Pajak

Page 118: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

100

Gambar 4.20 Desain Interface Hitung Pajak 2

Page 119: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

101

2. Desain Interface e-SPT

Gambar 4.21 Desain Interface e-SPT

Page 120: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

102

3. Desain Interface Data Karyawan

Gambar 4.22 Desain Interface Data Karyawan

4.2.7 Pengkodean Sistem

Pada framework Codeigniter yang menggunakan konsep MVC,

pengkodean sistem dibagi menjadi pengkodean model, view dan controller.

Tabel 4.10 Contoh Pengkodean Model

1 <?php

class mdl_ptkp extends CI_Model {

private $tbl_name= 'tbl_ptkp';

function __construct(){

parent::__construct();

}

function get_dataMarital(){

Page 121: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

103

$this->db->order_by('ket_ptkp','asc');

$this->db->where('status_ptkp', 1);

$this->db->where('kode_ptkp', 'NKH');

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_dataTanggungan(){

$this->db->order_by('ket_ptkp','asc');

$this->db->where('status_ptkp', 1);

$this->db->where('kode_ptkp', 'ANK');

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_group($sortField, $groupField){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->group_by($groupField);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_where($sortField, $whereField, $value){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->where($whereField, $value);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_where_group($sortField, $whereField, $value,

$groupField){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->where($whereField, $value);

$this->db->group_by($groupField);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function record_count() {

return $this->db->count_all($this->tbl_name);

}

function fetch_admin($limit, $start,$groupField) {

$this->db->group_by($groupField);

$this->db->limit($limit, $start);

$query = $this->db->get($this->tbl_name);

Page 122: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

104

4.2.8 Fase Implementation

4.2.8.1 Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

Spesifikasi perangkat keras di sisi server pada tahap pengujian

adalah sebagai berikut:

1. Prosesor intel i5-460M

2. RAM 2GB

3. HDD 500GB

4. ATI Mobility Radeon HD 5650

Dalam melakukan pengujian, perangkat keras yang digunakan di

sisi client adalah sebagai berikut:

1. Prosesor intel i5-460M

2. RAM 2GB

3. HDD 500GB

4. ATI Mobility Radeon HD 5650

4.2.8.2 Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak yang digunakan di sisi server adalah sebagai

berikut:

1. Windows 7 Ultimate

2. XAMPP v3.2.1

Web browser yang digunakan untuk pengujian di sisi client yaitu

sebagai berikut:

1. Google Chrome v30.0.1599.69 m,

2. Mozilla Firefox v23.0.

Page 123: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

105

4.2.8.3 Hasil Pengujian Aplikasi

Dalam pengujian aplikasi penghitungan pajak penghasilan pasal

21 ini, penulis menggunakan black-box testing untuk mengetahui fitur-

fitur yang dibuat apakah sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Cara pengujiannya, hanya dilakukan dengan menjalankan atau

mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit

tersebut sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan

1. Pengujian Aplikasi User

Table 4.18 Pengujian Interface User

No Test

Case

Prasyarat Hasil yang

diharapkan

Hasil Uji

Coba

Sesuai Tidak

1. Akses

aplikasi

User

mengakses

aplikasi

Aplikasi

menampilkan

form Hitung

Pajak

Sesuai

2. Input

data

karyawa

n

User mengisi

form Hitung

Pajak.

Jika ada form

penting yang

tidak terisi

maka akan

muncul

notification

pada kolom

tersebut

Sesuai

3. Hitung

Pajak

User memilih

menu Hitung

Pajak

muncul form

hasil

penghitungan

Sesuai

4 Reset User memilih Data yang Sesuai

Page 124: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

106

menu Reset di

form Hitung

Pajak

sudah

dimasukkan

dalam kolom

hitung pajak

dihapus

2. Pengujian Aplikasi e-SPT

Table 4.19 Pengujian Aplikasi e-SPT

No Test Case Prasyarat Hasil yang

diharapkan

Hasil Uji

Coba

Sesuai Tidak

1. Akses

aplikasi

User

mengakses

aplikasi

Aplikasi

menampilkan

form Hitung

Pajak

Sesuai

2. e-SPT User memilih

menu E-SPT

Muncul

halaman form

e-SPT

Sesuai

3. Cetak User memilih

menu Cetak

Muncul

halaman

setting print

Sesuai

4 Simpan User memilih

menu Simpan

e-SPT

tersimpan

dalam format

pdf

sesuai

Page 125: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

107

3. Pengujian Aplikasi Data Karyawan

Table 4.20 Pengujian Aplikasi Data Karyawan

No Test Case Prasyarat Hasil yang

diharapkan

Hasil Uji

Coba

Sesuai Tidak

1. Akses

aplikasi

User

mengakses

aplikasi

Aplikasi

menampilkan

form Hitung

Pajak

Sesuai

2. Data

Karyawan

User

memilih

menu Data

Karyawan

Muncul halaman

form Data

Karyawan

Sesuai

3. Cetak User

memilih

menu Cetak

Muncul halaman

setting print

Sesuai

4 Simpan User

memilih

menu

Simpan

e-SPT tersimpan

dalam format pdf

Sesuai

5 Edit User

memilih

menu Edit

User Kembali ke

halaman form

Hitung

Sesuai

6 Delete User

memilih

menu Delete

Data Karyawan

yang tersimpan

dalam database

terhapus

Sesuai

Page 126: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

108

4. Pengujian Sistem Menggunakan Kuesioner

Pengujian sistem dengan kuesioner digunakan dengan tujuan untuk

kelayakan dari aplikasi yang dibuat. Sebelum melakukan kuesioner kepada

tiap responden, terlebih dahulu responden menggunakan aplikasi.

Responden berasal dari para karyawan yang berhubungan dengan pajak

seperti divisi payroll, finance, dan accounting. Responden yang terkumpul

sebanyak 15 orang. Pada kuesioner tersebut terdapat 4 jenjang pilihan

yang terdiri dari, SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), dan STB

(sangat tidak baik).

Table 4.21 Tabel Pengujian Sistem menggunakan Kuesioner

UJI COBA

SB B TB STB

Dalam Persentase (%)

1. User Interface Aplikasi, layout, warna,

form, link menu

60 20 20 0

2. Kemudahan Dalam Penggunaan

Aplikasi (user friendly) 33,3 46,7 13,3 6,7

3. Kelengkapan Konten Menu Yang Ada

Pada Aplikasi 33.3 46,7 20 0

4. Kemudahan Dalam Memahami

Pertanyaan Pada Fasilitas Konsultasi 46,7 20 20 13,3

5. Saran Yang Diberikan Pada Hasil

Konsultasi 46,7 40 13,3 0

Page 127: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

109

1. User Interface Aplikasi

9 responden memilih SB, 3 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

2. User Friendly

5 responden memilih SB, 7 responden memilih B, 2 responden

memilih TB, dan 1 responden memilih STB.

3. Kelengkapan Konten Menu

5 responden memilih SB, 7 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

4. Kemudahan Dalam Memahami Pertanyaan

7 responden memilih SB, 3 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 2 responden memilih STB.

5. Saran Yang Diberikan

7 responden memilih SB, 6 responden memilih B, 2 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

Page 128: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

110

5.BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, bahwa:

1. Aplikasi penghitungan pajak PPh21 yang dapat diakses secara langsung

sangat memudahkan user yang ingin menghitung pajak penghasilannya.

2. Menghemat waktu dalam penghitungan PH 21

3. Tampilan yang simple dan disertakannya info tentang pajak menambah

pengetahuan user tentang manfaat pentingnya pajak.

4. Output yang berupa SPT dan dapat langsung di serahkan kepada KPP

(Kantor Pemungut Pajak) terkait, diharapkan bisa mendorong kesadaran

jumlah wajib pajak yang membayar pajak

5.2 Saran

1. Pada perkembangan selanjutnya bisa ditambahkan pasal lain seperti 22,

25, 26 sehingga cakupan aplikasinya menjadi lebih luas.

2. Dilengkapi dengan animasi bergerak yang aktraktif sehingga user menjadi

lebih tertarik menggunakan aplikasi.

3. Terdapat pilihan SPT yang lain sehingga user dapat menyesuaikan

dengan kebutuhannya.

Page 129: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

111

DAFTAR PUSTAKA

A.S Rosa dan Salahuddin M, 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Bandung: Modula.

Achmad Tjahyono, Muhammad Fachri H, Edisi Sembilan, “Perpajakan” UPP

STIM YKPN, Jakarta, 2009.

Adi Nugroho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan

Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Alan Dennis dkk. 2010. Systems Analysis and Design with UML Version 2.0. An

Object-Oriented Approach. Edisi Kedua. America : John Wiley & Sons

Alatas, Husein. 2013.Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap.

Yogyakarta : Lokomedia.

Ardhana, YM Kusuma. 2013.Pemrograman PHP Codeigniter Black Box.

Jakarta : Jasakom.

Basuki, Awan Pribadi. 2010.Membagun Web Berbasis PHP dengan Framework

Codeihniter. Yogyakarta : Lokomedia.

Daqiqil, Ibnu. 2011.Framework Codeigniter Sebuah Panduan dan Best Practice.

Pekanbaru.

Hasibuan, Malayu. 2005.Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta :

PT Bumi Aksara.

Kendall, Kenneth E and Kendall, Julie E. 2010.System Analysis and Design. New

Delhi : PHI Learning.

Page 130: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

112

Pressman, Roger S, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku

I). Yogyakarta : Andi.

Prof. Gunadi, M. Sc, Ak, Ph.D. 2013. Panduan Komprehensif Pajak Penghasilan.

Jakarta : Bee Media.

Pudjo Widodo, Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

Ridwan, dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P., 1994, Teori Organisasi, Struktur, Desain dan Aplikasi, edisi

3, Arcan,Donaldson.

Tatang, Hasanudin. 2013. Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan. Surabaya

: dbuku.

Waluyo, 2008. Akutansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo, Didik Budi. 2009. Petunjuk Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal

21/26. Jakarta: Salemba Empat.

Page 131: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-1

A. Lampiran Hasil Kuisioner Penelitian I

Penyebaran kuisioner pertama menggunakan metode Simple Random

Sampling, yaitu metode pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak

tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini

dilakukan apabila jumlah anggota populasi dianggap homogen (sejenis). (Ridwan,

2009:58).

Perhitungan hasil kuisioner pertama menggunakan metode skala Guttman

yaitu skala kumulatif. Jika seseorang menyisahkan pertanyaan yang berbobot

lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala

Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variable yang multidimensi.

Skala Guttman disebut juga skala Scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan

peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering

disebut attribute universal. Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan

yang diurutkan secara hirarkis atau melihat sikap tertentu seseorang. Jika

seseorang menyatakan tidak pada pernyataan sikap tertentu dari sederetan sikap

pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak pada pernyataan berikutnya

(Ridwan, 2009:90).

Hasil Penyebaran kuisioner dengan hasil aturan perhitungan sebagai

berikut:

Pertanyaan dengan menggunakan dua opsi jawaban, memiliki nilai

a =2

b = 1

Pertanyaan dengan menggunakan tiga opsi jawaban, memiliki nilai

Page 132: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-2

a = 2

b = 1

c = 0

Range :

100 – 76 = Sangat Perlu

75 – 51 = Perlu

50 – 26 = Biasa

25 – 0 = Tidak perlu

1. Pada divisi apa posisi anda dalam perusahaan?

a. Finance b. Accounting c. Human Resource Development (HRD)

Table 0.1 Divisi dalam perusahaan

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Finance

20

5 (25%)

Perlu*

*Poin tingkat

jawaban

b. Accounting 15 (75%)

c. HRD 0 (0%)

Page 133: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-3

2. Apa anda terlibat dengan proses penghitungan pajak penghasilan PPh 21

Karyawan di perusahaan anda?

a. Ya b.Tidak

Table 0.2 Keterlibatan dalam penghitungan PPh 21

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Ya

20

20 (100%)

Sangat Perlu

b. Tidak 0 (0%)

3. Apakah selama ini anda melakukan proses penghitungan PPh 21 secara

manual?

a. Ya b. Tidak

Table 0.3 Proses Penghitungan PPh 21 secara manual

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Ya

20

20 (100%)

Sangat Perlu

b. Tidak 0 (0%)

4. Apakah anda mengalami kesulitan ketika melakukan penghitungan PPh 21

secara manual?

a. Ya b. Tidak

Page 134: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-4

Table 0.4 Kesulitan penghitungan PPh21 secara manual

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Ya

20

20 (100%)

Sangat Perlu b. Tidak 0 (0%)

c. Biasa saja 0 (0%)

5. Apakah anda butuh suatu aplikasi penghitungan pajak PPh 21 di

perusahaan anda?

a. Butuh b. Tidak Butuh

Table 0.5 Kebutuhan akan aplikasi penghitungan PPh21

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Butuh

20

20 (100%)

Sangat Perlu

b. Tidak Butuh 0 (0%)

6. Apakah anda pernah menggunakan aplikasi penghitungan pajak

sebelumnya?

a. Pernah b. Tidak Pernah

Table 0.6 Pernah menggunakan aplikasi pajak

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Pernah 20 20 (100%) Sangat Perlu

Page 135: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-5

b. Tidak Pernah 0 (0%)

7. Seberapa pentingkah aplikasi penghitungan PPh 21 bagi pekerjaan anda?

a. Penting b. Biasa saja c. Tidak Begitu Penting

Table 0.7 Tingkat kepentingan aplikasi bagi pekerjaan

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Penting

20

20 (100%)

Sangat Perlu

b. Biasa saja 0 (0%)

c. Tidak begitu

penting

0 (0%)

8. Apakah anda ingin aplikasi PPh 21 yang simple dan mudah digunakan?

a. Ya b. Tidak

Table 0.8 Keinginan menggunakan aplikasi PPh21

Jawaban

Responden

Jumlah Responden

Jumlah

Penjawab (%)

Hasil

a. Ya

20

20 (100%)

Sangat Perlu b. Ragu-ragu 0 (0%)

c. Tidak 0 (0%)

Page 136: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-6

Kesimpulan

1. Divisi yang paling banyak mengisi kuisioner ini adalah divisi accounting

mencapai 75%.

2. Tingkat keterlibatan dalam proses penghitungan pajak penghasilan PPh 21

mencapai 100% (sangat perlu).

3. Responden selama ini yang melakukan proses penghitungan secara manual

mencapai 100% . (Sangat perlu)

4. Jumlah responden yang mengalami kesulitan ketika melakukan proses

penghitungan PPh21 mencapai 100% (Sangat perlu).

5. Responden yang membutuhkan aplikasi penghitungan pajak PPh21

mencapai 100% (Sangat perlu).

6. Jumlah responden yang pernah memakai aplikasi penghitungan PPh21

mencapai 100% (Sangat perlu).

7. Responden yang menyatakan pentingnya suatu aplikasi pajak PPh21 bagi

pekerjaan mereka mencapai 100% (Sangat perlu).

8. Responden yang menginginkan aplikasi penghitugnan PPh21 yang simple

dan mudah digunakan mencapai 100% (Sangat perlu).

Page 137: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-7

Kuisioner Penelitian I

Gambar 0.1 Kuisioner Penelitian I.a

Page 138: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-8

Gambar 0.2 Kuisioner Penelitian I.b

Page 139: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-9

B. Lampiran Hasil Kuisioner Penelitian II

Responden berasal dari para karyawan yang berhubungan dengan pajak

seperti divisi payroll, finance, dan accounting. Responden yang terkumpul

sebanyak 15 orang. Pada kuesioner tersebut terdapat 4 jenjang pilihan yang terdiri

dari, SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), dan STB (sangat tidak baik).

Table 0.9 Tabel Pengujian Sistem menggunakan Kuesioner

UJI COBA

SB B TB STB

Dalam Persentase (%)

1. User Interface Aplikasi, layout, warna,

form, link menu

60 20 20 0

2. Kemudahan Dalam Penggunaan

Aplikasi (user friendly) 33,3 46,7 13,3 6,7

3. Kelengkapan Konten Menu Yang Ada

Pada Aplikasi 33.3 46,7 20 0

4. Kemudahan Dalam Memahami

Pertanyaan Pada Fasilitas Konsultasi 46,7 20 20 13,3

5. Saran Yang Diberikan Pada Hasil

Konsultasi 46,7 40 13,3 0

Kesimpulan :

1. User Interface Aplikasi

9 responden memilih SB, 3 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

Page 140: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-10

2. User Friendly

5 responden memilih SB, 7 responden memilih B, 2 responden

memilih TB, dan 1 responden memilih STB.

3. Kelengkapan Konten Menu

5 responden memilih SB, 7 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

4. Kemudahan Dalam Memahami Pertanyaan

7 responden memilih SB, 3 responden memilih B, 3 responden

memilih TB, dan 2 responden memilih STB.

5. Saran Yang Diberikan

7 responden memilih SB, 6 responden memilih B, 2 responden

memilih TB, dan 0 responden memilih STB.

Page 141: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-11

Gambar 0.3 Kuisioner Penelitian II

Page 142: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-12

C. SK Dosen Pembimbing Skripsi

Gambar 0.4 SK Dosen Pembimbing

Page 143: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-13

D. Source Code

Table 0.10 Pengkodean pada model

1 <?php

class mdl_ptkp extends CI_Model {

private $tbl_name= 'tbl_ptkp';

function __construct(){

parent::__construct();

}

function get_dataMarital(){

$this->db->order_by('ket_ptkp','asc');

$this->db->where('status_ptkp', 1);

$this->db->where('kode_ptkp', 'NKH');

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_dataTanggungan(){

$this->db->order_by('ket_ptkp','asc');

$this->db->where('status_ptkp', 1);

$this->db->where('kode_ptkp', 'ANK');

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_group($sortField, $groupField){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->group_by($groupField);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_where($sortField, $whereField, $value){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->where($whereField, $value);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function get_data_where_group($sortField, $whereField, $value,

$groupField){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->where($whereField, $value);

$this->db->group_by($groupField);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

Page 144: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-14

return $query->result();

}

function record_count() {

return $this->db->count_all($this->tbl_name);

}

function fetch_admin($limit, $start,$groupField) {

$this->db->group_by($groupField);

$this->db->limit($limit, $start);

$query = $this->db->get($this->tbl_name);

if ($query->num_rows() > 0) {

foreach ($query->result() as $row) {

$data[] = $row;

}

return $data;

}

return false;

}

/*function add_data(){

$data=array(

'nama_pt' => $this->input->post('txtname')

);

$this->db->insert($this->tbl_name,$data);

}*/

function add_data($param){

$arrayParam = explode("~", $param);

$data=array(

'username' => $arrayParam[0],

'password' => md5($arrayParam[1])

);

$this->db->insert($this->tbl_name,$data);

return $this->db->_error_message();

}

/*function upd_data_where($whereField,$value){

$data=array(

'nama_pt' => $this->input->post('txtname')

);

$this->db->where($whereField, $value);

$this->db->update($this->tbl_name, $data);

}*/

function upd_data_where($whereField,$value,$param){

$arrayParam = explode("||", $param);

$data=array(

Page 145: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-15

'nama_pt' => strtoupper($arrayParam[0])

);

$this->db->where($whereField, $value);

$this->db->update($this->tbl_name, $data);

return $this->db->_error_message();

}

/*function get_data_like($sortField){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->like('nama_pt', $this->input-

>post('txtSearch'));

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}*/

function get_data_like($sortField, $param){

$this->db->order_by($sortField,'asc');

$this->db->like('username', $param);

$query=$this->db->get($this->tbl_name);

return $query->result();

}

function delete_data($deleteField, $value){

$this->db->where($deleteField, $value);

$this->db->delete($this->tbl_name);

return $this->db->_error_message();

}

}

?>

Table 0.11Pengkodean pada Controller

1 <?php

class ctrl_login extends CI_Controller {

/**

* Index Page for this controller.

*

* Maps to the following URL

* http://example.com/index.php/welcome

* - or -

* http://example.com/index.php/welcome/index

* - or -

* Since this controller is set as the default controller in

* config/routes.php, it's displayed at http://example.com/

*

Page 146: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-16

* So any other public methods not prefixed with an underscore

will

* map to /index.php/welcome/<method_name>

* @see http://codeigniter.com/user_guide/general/urls.html

*/

function __construct(){

parent::__construct();

$this->load->helper(array('url','form'));

}

public function index()

{

$this->load->view('template/media');

}

}

/* End of file welcome.php */

/* Location: ./application/controllers/welcome.php */

<?php

class ctrl_home extends CI_Controller {

/**

* Index Page for this controller.

*

* Maps to the following URL

* http://example.com/index.php/welcome

* - or -

* http://example.com/index.php/welcome/index

* - or -

* Since this controller is set as the default controller in

* config/routes.php, it's displayed at http://example.com/

*

* So any other public methods not prefixed with an underscore

will

* map to /index.php/welcome/<method_name>

* @see http://codeigniter.com/user_guide/general/urls.html

*/

var $template = 'template/media';

function __construct(){

parent::__construct();

$this->load->helper(array("html","form","url","text"));

$this->load->model('mdl_ptkp');

$this->load->library("pagination");

$this->load->library('trackback');

error_reporting(E_ALL ^ (E_NOTICE | E_WARNING));

}

public function index(){

Page 147: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-17

$data['content'] = 'vw_home';

$data["tampil"] = $this->mdl_ptkp->get_dataMarital();

$data["tampil02"] = $this->mdl_ptkp-

>get_dataTanggungan();

$this->load->view($this->template,$data);

}

}

/* End of file welcome.php */

/* Location: ./application/controllers/welcome.php */

Table 0.12 Pengkodean pada View

<script type="text/javascript">

var pengBruto =0;

var pengBersih =0;

var totPemotongan =0;

var pengBersihSetahun =0;

var ptkp =0;

var pkp =0;

var pph21 =0;

var layer1 =0;

var layer2 =0;

var layer3 =0;

var layer4 =0;

var npwp ="";

var gapok =0;

var tTranport =0;

var tMakan =0;

var tJabatan =0;

var bonus =0;

var tLain =0;

var thr =0;

var lain =0;

var bJabatan =0;

var tHaritua =0;

var pensiun =0;

var potLain =0;

function numberWithCommas(x) {

return x.toString().replace(/\B(?=(\d{3})+(?!\d))/g, ".");

}

Page 148: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-18

function clearField(){

window.location.reload(true);

}

function checkNum(fieldId){

var temp = 0;

temp =

parseInt(document.getElementById(""&fieldId).value);

if (temp="NaN"){

$("#"&fieldId).after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById(""&fieldId).value =

temp;

}

}

function initial(){

layer1 =0;

layer2 =0;

layer3 =0;

layer4 =0;

npwp ="";

npwp =

document.getElementById("txt_npwp").value;

gapok =

parseInt(document.getElementById("txt_gapok").value);

tTransport =

parseInt(document.getElementById("txt_t_transport").value);

tMakan =

parseInt(document.getElementById("txt_t_makan").value);

tJabatan =

parseInt(document.getElementById("txt_t_jabatan").value);

tLain =

parseInt(document.getElementById("txt_t_lainnya").value);

bonus =

parseInt(document.getElementById("txt_bonus").value);

thr =

parseInt(document.getElementById("txt_thr").value);

lain =

parseInt(document.getElementById("txt_lain").value);

pengBruto =

gapok+tTransport+tMakan+tJabatan+tLain+bonus+thr+lain;

bJabatan = parseInt(pengBruto)*5/100;

if (bJabatan<=500000){

Page 149: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-19

bJabatan=bJabatan;

}else{

bJabatan=500000;

}

tHaritua =

parseInt(document.getElementById("txt_t_haritua").value);

pensiun =

parseInt(document.getElementById("txt_pensiun").value);

potLain =

parseInt(document.getElementById("txt_pot_lain").value);

totPemotongan = bJabatan+tHaritua+pensiun+potLain;

pengBersih = pengBruto-totPemotongan;

pengBersihSetahun = pengBersih*12;

ptkp =

parseInt(document.getElementById("slc_tanggungan").value)+parseInt(do

cument.getElementById("slc_status_kawin").value)

pkp = pengBersihSetahun-ptkp

if (pkp>500000000){

layer1 = pkp*30/100;

}

if (pkp>250000000 & pkp <=500000000){

layer2 = pkp*25/100;

}

if (pkp>50000000 & pkp <=250000000){

layer3 = pkp*15/100;

}

if (pkp>=50000000){

layer4 = pkp*5/100;

}

pph21 =

parseInt(layer1)+parseInt(layer2)+parseInt(layer3)+parseInt(layer4);

pph21 = pph21/12;

if (npwp==""){

pph21 = pph21*20/100;

}

document.getElementById("txt_b_jabatan").value =

numberWithCommas(Math.round(bJabatan));

document.getElementById("txt_peng_bruto").value =

numberWithCommas(pengBruto);

document.getElementById("txt_peng_bersih").value =

numberWithCommas(pengBersih);

document.getElementById("txt_ptkp").value =

numberWithCommas(ptkp);

Page 150: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-20

document.getElementById("txt_pph21").value =

numberWithCommas(Math.round(pph21));

//$("#txt_pot_lain").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>')

}

/*

function simulate(){

var pengBruto="";

pengBruto = ;

}/*

jQuery(function($){

$("#txt_npwp").mask("999-99-9999");

});*/

</script>

<script>

jQuery(function($){

$("#txt_npwp").mask("99 - 999 - 999 - 9 - 999 - 999");

$("#txt_tahun_pajak01").mask("9999");

$("#txt_tahun_pajak02").mask("9999");

});

$(document).ready(function () {

//called when key is pressed in textbox

$("#txt_gapok").keypress(function (e) {

//if the letter is not digit then display error and don't type

anything

if (e.which != 8 && e.which != 0 && (e.which < 48 ||

e.which > 57)) {

//display error message

//$("#errmsg").html("Digits

Only").show().fadeOut("slow");

return false;

}

});

});

</script>

<div class="jqm-block-content">

<h3>Identitas</h3>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">NPWP</label>

<input type="text" name="txt_npwp" id="txt_npwp"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Nama WP</label>

<input type="text" name="txt_nama" id="txt_nama"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

Page 151: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-21

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Pekerjaan</label>

<input type="text" name="txt_pekerjaan"

id="txt_pekerjaan" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">No. Telp</label>

<input type="text" name="txt_telp" id="txt_telp"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Tahun Pajak</label>

<div class="ui-grid-b ui-responsive">

<div class="ui-block-a">

<input type="text"

name="txt_tahun_pajak01" id="txt_tahun_pajak01" value="" data-

mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-block-b">

<p

align="center"><label>s/d</label></p>

</div>

<div class="ui-block-c">

<input type="text"

name="txt_tahun_pajak02" id="txt_tahun_pajak02" value="" data-

mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

</div>

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Status Kawin</label>

<fieldset data-role="controlgroup" data-type="horizontal"

data-mini="true">

<select name="slc_status_kawin"

id="slc_status_kawin">

<option value="0">---</option>

<?php

error_reporting(E_ERROR);

foreach($tampil as $row):

echo "

<option value='".$row-

>value_ptkp."'>".$row->ket_ptkp."</option>

";

endforeach;

?>

Page 152: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-22

</select>

</fieldset>

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Tanggungan</label>

<fieldset data-role="controlgroup" data-type="horizontal"

data-mini="true">

<select name="slc_tanggungan"

id="slc_tanggungan">

<option value="0">---</option>

<?php

error_reporting(E_ERROR);

foreach($tampil02 as $row02):

echo "

<option

value='".$row02->value_ptkp."'>".$row02->ket_ptkp."</option>

";

endforeach;

?>

</select>

</fieldset>

</div>

</div>

<div class="jqm-block-content">

<h3>Penghasilan</h3>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Gaji Pokok</label>

<input type="text" name="txt_gapok" id="txt_gapok"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true"

onBlur="checkNum('txt_gapok')">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">T.Transport</label>

<input type="text" name="txt_t_transport"

id="txt_t_transport" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">T.Makan</label>

<input type="text" name="txt_t_makan"

id="txt_t_makan" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">T.Jabatan</label>

<input type="text" name="txt_t_jabatan"

id="txt_t_jabatan" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

Page 153: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-23

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">T.Lainnya</label>

<input type="text" name="txt_t_lainnya"

id="txt_t_lainnya" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<br>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Bonus</label>

<input type="text" name="txt_bonus" id="txt_bonus"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">THR</label>

<input type="text" name="txt_thr" id="txt_thr" value=""

data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Lain-lain</label>

<input type="text" name="txt_lain" id="txt_lain"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

</div>

<div class="jqm-block-content">

<h3>Pengeluaran</h3>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">B.Jabatan</label>

<input type="text" disabled="disabled"

name="txt_b_jabatan" id="txt_b_jabatan" value="" data-mini="true" data-

clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">T.Hari Tua</label>

<input type="text" name="txt_t_haritua"

id="txt_t_haritua" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Iuran Pensiun</label>

<input type="text" name="txt_pensiun" id="txt_pensiun"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

Page 154: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-24

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Potongan Lain</label>

<input type="text" name="txt_pot_lain" id="txt_pot_lain"

value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<!--

<div data-role="collapsibleset" data-theme="a" data-content-

theme="a" data-collapsed-icon="arrow-r" data-expanded-icon="arrow-

d">

<div data-role="collapsible">

<h3>Jamsostek</h3>

<p>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-

basic">J.Kecelakaan Kerja</label>

<input type="text" name="text-

basic" id="text-basic" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-

basic">J.Kematian</label>

<input type="text" name="text-

basic" id="text-basic" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">J.Hari

Tua</label>

<input type="text" name="text-

basic" id="text-basic" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-

basic">J.Ditanggung</label>

<input type="text" name="text-

basic" id="text-basic" value="" data-mini="true" data-clear-btn="true">

</div>

</p>

</div>

</div>

-->

</div>

<div class="ui-grid-solo">

<div class="ui-block-a">

Page 155: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-25

<div class="ui-body ui-body-a ui-corner-all">

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Penghasilan

Bruto</label>

<input type="text" disabled="disabled"

name="txt_peng_bruto" id="txt_peng_bruto" value="" data-mini="true"

data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Penghasilan

Bersih</label>

<input type="text" disabled="disabled"

name="txt_peng_bersih" id="txt_peng_bersih" value="" data-mini="true"

data-clear-btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">PTKP</label>

<input type="text" disabled="disabled"

name="txt_ptkp" id="txt_ptkp" value="" data-mini="true" data-clear-

btn="true">

</div>

<div class="ui-field-contain">

<label for="text-basic">Pph 21

Terhutang</label>

<input type="text" disabled="disabled"

name="txt_pph21" id="txt_pph21" value="" data-mini="true" data-clear-

btn="true">

</div>

</div>

</div>

</div>

<br>

<fieldset class="ui-grid-b">

<div class="ui-block-a">

<a href="#" class="ui-btn ui-btn-b"

onClick="initial()">Hitung</a>

</div>

<div class="ui-block-b">

<a href="#popupDialog" data-rel="popup" data-position-

to="window" data-transition="pop" class="ui-btn ui-btn-b">Reset</a>

</div>

<div data-role="popup" id="popupDialog" data-overlay-

theme="b" data-theme="b" data-dismissible="false" style="max-

width:400px;">

<div data-role="header" data-theme="a">

Page 156: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-26

<h1>Reset input?</h1>

</div>

<div role="main" class="ui-content">

<h3 class="ui-title">Anda yakin untuk

menghapus semua data input?</h3>

<a href="<?php echo base_url();?>" class="ui-btn

ui-corner-all ui-shadow ui-btn-inline ui-btn-b" data-transition="flow"

onClick="clearField()">Ya</a>

<a href="#" class="ui-btn ui-corner-all ui-shadow

ui-btn-inline ui-btn-b" data-rel="back">Tidak</a>

</div>

</div>

<div class="ui-block-c"><input type="button" value="E-SPT"

data-mini="true" onClick="a()"></div>

</fieldset>

<div class="ui-grid-d">

<div class="ui-block-a"></div>

<div class="ui-block-b"></div>

<div class="ui-block-c"></div>

<div class="ui-block-d"></div>

<div class="ui-block-e" align="right"><a

href="#top">Top</a></div>

</div>

<!--

/*

document.getElementById("txt_npwp").value="";

document.getElementById("txt_nama").value="";

document.getElementById("txt_pekerjaan").value="";

document.getElementById("txt_telp").value="";

document.getElementById("txt_tahun_pajak01").value="";

document.getElementById("txt_tahun_pajak02").value="";

document.getElementById("slc_status_kawin").selectedIndex=1;

document.getElementById("slc_tanggungan").selectedIndex=1;

*/

/*if (gapok="NaN"){

$("#txt_gapok").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_gapok").value = gapok;

}

if (tTransport="NaN"){

$("#txt_t_transport").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_t_transport").value = "";

}

if (tMakan="NaN"){

$("#txt_t_makan").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_t_makan").value = "";

Page 157: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …

A-27

}

if (tJabatan="NaN"){

$("#txt_t_jabatan").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_t_jabatan").value = "";

}

if (tLain="NaN"){

$("#txt_t_lainnya").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_t_lainnya").value = "";

}

if (bonus="NaN"){

$("#txt_bonus").after('<span

class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric only!</span>');

document.getElementById("txt_bonus").value = "";

}

if (thr="NaN"){

$("#txt_thr").after('<span class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric

only!</span>');

document.getElementById("txt_thr").value = "";

}

if (lain="NaN"){

$("#txt_lain").after('<span class="error">&nbsp;&nbsp;Numeric

only!</span>');

document.getElementById("txt_lain").value = "";

}

else{

}*/

-->

Page 158: PEMBUATAN APLIKASI PENGHITUNGAN PAJAK …