Top Banner
PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS YA BUNAYYA JOMBANG CIPUTAT TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat - syarat mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: SYAMSl DIN SARJAN MM: 109054100012 PROGRAM STUDY KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI I MVERSISTAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HID AYATULLAH JAKARTA 2013 M/1435 H  
75

PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

Nov 16, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK

PESANTREN KOMUNITAS YA BUNAYYA JOMBANG CIPUTAT TANGERANG

SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat -

syarat mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

SYAMSl DIN SARJAN

MM: 109054100012

PROGRAM STUDY KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

ILMU KOMUNIKASI I MVERSISTAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HID

AYATULLAH

JAKARTA 2013 M/1435 H

 

Page 2: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

 

Page 3: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

 

Page 4: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

 

Page 5: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

ABSTRAK

SYAMSUDIN SARJAN

Pemberdayaan Santri Melalui Bank Sampah Studi Kasus Di Pondo k Pesantren

Komunitas Ya Bunayya Jombang Ciputat Tangerang Selatan.

Lembaga pendidikan Podok Pesantren tidak bisa dilepaskan dari sejarah

perkembangan Islam di Indonesia. Perkembangan zaman ikut merubah system dalam

penyelangaraan pendidikan di Pondok Pesantren, walaupun tidak sedikit juga Pondok

Pesantren yang tetap melaksanakan system turun temurun (sistem lama). Kehadiran Pondok

pesantren mampu memberikan warna lain terhadap pelaksanaan pendidikan saat ini, selain itu

Pondok Pesantren tidak hanya mampu mencetak santri yang memiliki pemamahaman

terhadap ilmu Agama saja akan tetapi Pondok Pesantren mampu untuk mencetak santri yang

mandiri dan memiliki kemampuan berwirausaha. Permasalahan sampah saat ini menjadi

salah satu peluang bagi Pondok pesantren untuk melakukan pemberdayaan santri dalam

mengembangkan kewirausahaan santri serta kemandirian.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami bagaimana peranserta Pondok

Pesantren Komunitas YaBunayya dalam pelaksanaan Pemberdayaan santrinya melal Bank

Sampah. Tujuan lainya adalah penulis ingin memahami seperti apa hal-hal yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan Bank Sampah di Pondok

Pesantren Komunitas YaBunyya.

Pada penelitian ini penulis mengunakan metodologi penelitian kualitatif, dengan

menggunakan metodologi penelitian kualitatif sehingga penulis mampu melakukan

pendekatan yang naturalistic interpretif kepada sumber-sumber informas I jamak dan

pendekatan naratif yang tersedia bag I peneliti.

Hasil dari penelitian ini penulis sajikan dalam bentuk deskriptif, atau diuraikan secara

mendalam mengenai hasil dari penelitian. Bahwa pondok pesantren tidak memiliki peran

yang sangat signifikan terhadap pelaksanaan pemberdayaan santrinya. Pondok pesantren

tidak memiliki program pelatihan sendiri dalam melakukan pengembangan santrinya. Hal

lainya adalah Pondok Pesantren juga mengalami kekurang sumberdaya manusia dalam

melaksanakan program pemberdayaan santri melaui Bank Sampah ini.

 

Page 6: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan segala karunia, nikmat Islam, nikmat iman, dan nikmat kesehatan yang

berlimpah sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

saijana sosial (S.Sos) pada program studi Kesejahteraan Sosial. Skripsi ini disusun

berdasarkan hasil penelitian di Pondok Pesantren Komunitas YaBunyya. Penulis sangat

menyadari masih banyak kekurang dan hambatan dalam penulisan ini.Hal ini dikarenakan

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan Dukunganya

baik secara moril dan mated, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Drs Arif Subhan selaku Dekan Fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN

SyanfHidayatullah.

2. Ibu Nafsiyah, MSW, ketua Jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial

3. Pak Zaki, M.Si, Sekertaris jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial

4. Drs. Yusran KilunM.Pd, yang telah membimbing penulis semoga ilmu yang beliau

ajarkan bermanfaat dunia dan akhirat.

5. Seluruh dosen jurusan Kesejahteraan Sosial, yang telah membina penulis sel ama empat

tahun di Univeristas tercinta ini,

6. Staff akultasi ilmu komunikasi dan ilmu dakwah yang bekeja dan melayani dengan baik.

7. Pak Komarudin, Ketua Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya dan jajaranya yang

telah mengijinkan untuk melakukan penelitian di program Bank Sampahnya.

8. Orang tua tercinta, Ibunda Siti Mariam yang tak henti-hentinya memanjatkan doanya

kepada yang Maha Kuasa sehingga penulis dimudahkan dalam penulisan skripsi ini.

9. Orang Tua Angkat tercinta, Bapak Sjaiful Hamdin Naumin, Ibunda Sinta (Almrhum),

Ibunda Hari, Ibunda Ewi dan bapak Rizal yang dengan kesabaranya mendidik penulis.

10. Uda Rizal sekeluarga yang ikut berkontribusi dalam membantu kelancaran kuliah

penulis selama ini, semoga hartanya Allah gantikan dengan yang lebih baik.

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Kesejahteraan Sosial Angkatan 2009, yang selalu

memberikan doanya sehingga Allah memudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Tangerang Selatan yang selalu memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.Penulis hanya dapat berdoa mudah-mudahan bantuan, bimbingan,

dukungan, semangat, masukan dan doa yang telah diberikan menjadi pintu datangnya

ridho Allah SWT di dunia dan akhirat. Amin Yarobbalalamin.

Jakarta, November 2013

Syamsudin Sarjan

 

Page 7: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................... ii

ABSTRAK ........................................................................................................................... i"

KATA PENGANTAR ........................................ ............................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LatarBelakangMasalah ............................................................................. 1

B. PembatasanMasalah .................................................................................. 6

C. PerumusanMasalah ................................................................................... 7

D. TujuanPenelitian ....................................................................................... 7

E. ManfaatPenelitian ..................................................................................... 8

F. MetodologiPenelitian ................................................................................ 8

1. PendekatanPenelitian ......................................................................... 8

2. Macam Dan Sumber Data.................................................................. 10

3. TehnikPengumpulan Data ................................................................. 12

G. TinjauanPustaka ........................................................................................ 16

H. SistematikaPenulisan ................................................................................ 18

BAB II TIN J AUAN TEORITIS ....................................................................................... 20

A. Pemberdayaan ........................................................................................... 20

1. PengertianPemberdayaan ................................................................... 20

2. TujuanPemberdayaan ........................................................................ 24

3. TahapanPemberdayaan ...................................................................... 25

B. Tinjauan S antri ......................................................................................... 25

1. PengertianSantri ................................................................................... 25

C. PondokPesantren....................................................................................... 27

^ns esrnanPondokPesantren ............................................................... 27

2. Fob _ danPeranPondokPesantren ......................................................... 29

IS U IIMl VN PENELITIAN ..........................................................................................31

 

Page 8: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

- 7 em -an Penelitian ........................................................................................ 31

ProfilLembaga ................................................................................... 31

2 YisidanMisi ........................................................................................... 33

. Program PondokPesantrenKomunitasYaBunayya ............................... 36

B. Bank Sampah .............................................................................................. 42

1. Profil Bank Sampah ........................................................................... 42

2. VisidanMisi Bank Sampah ................................................................ 44

BAB IV TEMUAN DAN ANALISI ................................................................................. 48

A. IdentitasInforman ..................................................................................... 48

B. TemuanPenelitian .................................................................................... 49

C. AnalisisPemberdayaanSantri ................................................................... 51

D. FaktorPendukung Dan Penghambat ......................................................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 61

A. Kesimpulan .............................................................................................. 61

B. Saran-Saran .............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 65

LAMPIRAN

 

Page 9: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang

merupakan produk budaya Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia

sudah dimulai sejak Islam masuk ke Indonesia dengan mengadopsi sistem

pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum

kedatangan Islam.1 Keberadaan Pondok Pesantren diharapkan akan

mampu menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya bergelut dibidang

keagamaan saja namun mengimbangi pengetahuan santri dibidang

kewirausahaan sehingga dapat menghasil santri yang bermental pengusaha

dan mandiri.

Pesantren dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan Islam yang

paling bervariasi, hal ini dapat dilihat dari adanya kebebasan dari Kiai

pendirinya untuk mewarnai pesantren dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu

yang memiliki kaitan secara langsung dengan Islam2. Dengan

pertumbuhan pesantren yang semakin beragam dalam bidang pendidikan,

dapat menjadi peluang bagi Pesantren untuk menjadi lembaga yang

mampu menjadi solusi dalam menjawab permasalahan ekonomi

dimasyarakat.

1 Haedari, Amin, Transformasi Pesantren (Jakarta: Media Nusantara, 2006), Ctk.2, h.3 2 Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam (Jakarat : Erlangga, 2007), hal.58

 

Page 10: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

2

Pesantren tradisional masih dikelola berdasarkan tradisi dan tidak

dikelola berdasarkan keahlian (Skill), baik Human skill, conceptual skill,

maupun technical skill secara terpadu. Akibatnya, tidak ada perencanaan

yang matang, distribusi kekuasaan atau kewenangan yang baik dalam

mengelola pesantren serta program-programnya3. Jika pesantren mampu

dikelola dengan melihat peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh

Pesantren, penulis yakin pesantren akan mampu menciptakan para santri

yang memiliki kemapuan berwirausaha. Sehingga setelah santri

meneyelesaika masa studinya di Pesantren akan memiliki kemampuan

agama dan kemampuan berwirausaha serta kemandirian.

Menurut Amin Haediri, secara kelembagaan beberapa pesantren

muncul sebagai sebuah institusi atau “kampus” yang memiliki berbagai

kelengkapan fasilitas untuk membangun potensi-potensi santri, tidak

hanya dari segi akhlak, nilai, intelektual, dan spiritulitas, tapi juga atribut-

atribut fisik dan material.4 Terbentuknya institusi pesantren dapat menjadi

solusi baru dalam pengajaran metode pendidikan untuk memberdayakan

santri menjadi orang yang berdaya guna ketika terjun kemasyarakat.

Pesantren mulai berkembang kearah pemberdayaan dan

keterampilan dengan sangat cepat. Perubahan ini memberikan warna lain

dalam pendidikan di Pesantren. Perkembangan ini sangat dibutuhkan

untuk menselaraskan kehidupan pesantren dengan perkembangan zaman.

3 Haedari, Amin, Transformasi Pesantren (Jakarta: Media Nusantara, 2006), Ctk.2, h.3. 4 Haedari, Amin, Transformasi Pesantren (Jakarta: Media Nusantara, 2006), Ctk.2, h.3.

 

Page 11: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

3

Dampak lain dari perubahan pondok pesantren adalah akan memberikan

ruang kepada santri untuk bersaing dengan instansi-instansi pendidikan

lainya.

Azyumardi Azra menyampaikan bahwa dalam masa-masa

kesulitan ekonomi yang dihadapi Indonesia 1950-an dan awal 1960-an,

pembaharuan pesantren banyak berkenaan dengan pemberian

keterampilan, khususnya dalam bidang pertanian, agar bisa menjadi bekal

para santri disamping untuk menunjang ekonomi para santri itu sendiri.5

Permasalahan mendasar Indonesia adalah masalah kesejahateraan dalam

ekonomi masyarakat yang tidak merata, masyarakat kecil masih

terpingirkan. Dalam kondisi seperti ini menjadi kesempatan bagi

pesantren-pesantren untuk berkontribusi, dimana kondisi pesantren yang

sangat dekat dengan masyarakat kecil.

Salah satu lembaga yang consern terhadap pemberdayaan yang

berbentuk kewirausahaan adalah pondok pesantren. Dibandingkan masa

penjajahan, pesantren mengalami pergeseran orientasi yang cukup jelas.

Jika dimasa penjajahan pondok pesatren mendampingi perjuangan politik

masyarakat Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Namun saat ini

orientasi pondok pesantren sudah lebih ke permasalahan ekonomi.6

5 Mujammil, Qomar,Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi(Jakarta: Erlangga, 2002), h.135 6 Mujamil, Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi(Jakarta: Erlangga, 2002), h.5

 

Page 12: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

4

Maksum Muhammad mengatakan, untuk kedepanya pesantren

tidak hanya menguasai bidang Agama akan tetapi bidang yang lain juga

harus dikuasi oleh santri-santri dimasa depan. Dokter, teknologi, politisi

dan pengusaha dari peasntren jelas berbeda dengan lulusan yang bukan

dari pesantren, karena Pesantren sudah semestinya mejadi pengawal bagi

akhlak terpuji.7 Lulusan Pesantren selain dituntut untuk menjadi tokoh

Agama, dan setelah keluar dari pesantren harus juga memiliki kemampuan

untuk menjadi pengusaha.

Nurcholish Majid, menyebutkan kenapa pesantren mampu

bertahan, bukan hanya karena kemampuanya untuk melakukan adjustment

(Penyesuaian) dan readjustment (Penyesuain diri Kembali). Hal ini juga

dikarenakan karakter eksistensinya, yang dalam bahasa Cak Nur disebut

sebagai lembaga yang tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi

juga “mengandung makna keaslian Indonesia (indigenous).8

Pesantren sebagai lembaga asli Indonesia memiliki keterikatan

dengan masyarakat di sekitar lingkunganya. Karena pesantren banyak

mendapatkan tanah wakaf ataupun infak serta dana hibah dari masyarakat,

sebagai balas budinya pesantren tidak hanya memberikan pembinaan yang

berbentuk pendidikan terhadap masyarakat akan tetapi pesantren juga

menciptakan pemberdayaan masyarakat.

7 Maksum, Muhammad, Refleksi Pesantren Otokritik dan Perspektif (Jakarta: Ciputat

Institut, 2007), h.7 8 Nurcholish Majid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina,

1997), h.xxv

 

Page 13: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

5

Amin Haedari mengatakan, pengembangan pendidikan nasional ke

depan akan mengacu kapada paradigma baru yang betumpu pada tiga

bagian yaitu, kemandirian (autonomy), akuntabilitas (accountability) dan

jaminan kualitas (quality assurance). Pengembangan Pesantren kedepan

harus mempertimbangkan berbagai fenomena yang berkembang dewasa

ini serta prediksi masa depan pendidikan. Pertama, fenomena tuntutan dan

harapan masyarakat (social exspectation) yang cukup besar terhadap

pendidikan Pesantren. Kedua, adanya tuntutan pengguna jasa (user dan

stakeholder) terhadap lembaga pesantren. Ketiga, adanya fenomena makin

bertambahnya pengangguran Intelektual dari tahun ketahunya.9

Dalam pengamatan Kuntowijoyo, pesantren berperan sebagai

tempat bermuaranya kreativitas budaya bagi kehidupan orang jawa

pedesaan. Bahkan pesantren juga menjadi basis Ekonomi, sosial dan

modalitas kultural yang didasarkan pada semangat pemberdayaan.10

Kuntowijoyo juga menegaskan, bahwa pesantren memiliki jalinan

hubungan struktural dan fungsional dengan masyarakat. Sehingga

pesantren mempunyai kapasitas kemandirian, baik bagi lembagaanya

sendiri maupun bagi pemberdayaan masyarakat disekitarnya.11

Memang sudah saatnya pemerintah mulai melirik metode

pesantren dalam melakukan pemberdayaan ekonomi. Kedekatan

9 Haedari, Amin, Transformasi Pesantren (Jakarta: Media Nusantara, 2006), Ctk.2, h.6-8 10 Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat (Yokyakarta: Tiara Wacana Yokya, 1999), ctk.

2, h.46-47 11 Kuntowijoyo, Paradigma islam; interprestasi untuk aksi (Bandung: Mizan, 1993),

h.250

 

Page 14: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

6

pesasntren dengan masyarakat menjadi jalan yang lebih mudah bagi

pesatren untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat itu sendiri,

sehingga ketika pesantren ingin melakukan pemberdayaan masyarakat

akan dapat berjalan dengan baik.

Penulis melihat program ini sebagai bentuk pemberdayaan santri

untuk bisa mandiri secara ekonomi yang diaplikasikan Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunayya dalam mengembangkan Pesantren dan santrinya.

Fokus program yang akan penulis teliti adalah program Bank Sampah,

dengan demikian penulis mengambil judul tulisan “PEMBERDAYAAN

SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK

PESANTREN KOMUNITAS YA BUNAYYA JOMBANG CIPUTAT

TANGERANG SELATAN”.

B. PEMBATASAN DAN MASALAH

Untuk menfokuskan Penulisan dan memudahkan dalam penelitian

maka penulis membatasi permasalahan penelitian hanya pada:

1. Pemberdayaan santri yang dilakukan oleh santri terhadap

program Bank Sampah yang dicanangkan oleh Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya.

2. Tahap-tahap dan cara Pondok Pesantren melakukan

pemberdayaan santri melalui Bank Sampah di Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya.

 

Page 15: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

7

C. PERUMUSAN MASALAH

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang masalah

ini, maka berikut ini diajukan beberapa pertanyaan penelitian yang

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran Pondok Pesantren dalam memberdayakan santri

melalui program Bank Sampah di Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya?

2. Apa faktor Pendukung dan pengahambat dalam pemberdayaan santri

di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Mengetahui proses pemberdayaan santri di Pondok Pesantren, dalam

Pemberdayaan yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya dalam rangka meningkatkan upaya pemberdayaan pontensi

yang dimiliki oleh santrinya melalui Bank Sampah.

2. Mengetahui faktor-faktor Pendukung dan penghambat dari

pelaksanaan pemberdayaan santri yang dilaksanakan oleh Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya dalam penguatan potensi yang

dimiliki oleh santrinya melalui Bank Sampah.

 

Page 16: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

8

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat:

1. Secara Akademis

Penelitian ini dapat memperkaya ilmu dan menambah wawasan

mengenai efektivitas pelaksanaan program pemberdayaan santri

melalui Bank Sampah di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumbangan yang berguna

dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya

penelitian lapangan.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunyya Jombang

Tangerang selatan dalam menentukan langka selanjutnya berkaitan

dengan pengembangan program Bank Sampah.

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengunakan metodologi

penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah jenis

penelitian yang menghasilkan penemuam-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan

cara kuantifikasi lainnya.12 Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk

12 Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Aneka Cipta, 2008),

hal. 1

 

Page 17: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

9

melakukan penelitian terhadap kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah

laku, organisasi, perubahan sosial, atau hubungan kekerabatan.

Denzin dan Liconln mendefinikan penelitian kualitatif

sebagai berikut. 13

Qualitative research is multimethod, involving an

interpretive, naturalistic approach to is subject matter. This

means qualitative reserarchers study in their natural setting,

attempting to make sense of or interpret phenomena in terms

of the meanings people bring to them. Qualitative research

involves studied use and collection of a variety of empirical

materials-case study, personal exsperience, introspective,

live story, interview, observational, historical, interactional,

and visual texts-that describe routine and problematic

moment and meaning in individuals lives.

Definisi ini menyarankan suatu pendekatan apriori yang

didasarkan pada asumsi filosofis ( pendekatan naturalistis interpretif)

pada penelitian kualitatif dan sumber-sumber informasi jamak dan

pendekatan naratif yang tersedia bagi peneliti.

Penelitian kualitatif memiliki Karakteristik, yaitu: 1.

Naturalistik, penelitian memiliki latar aktual sebagai sumber langsung

data; 2. Data deskrptif, penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan

mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka; 3.

Berurusan dengan Proses, penelitian kualitatif lebih berkonsetrasi

pada proses daripada dengan hasil atau produk; 4. Induktif, penelitian

kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif (dari bawah

13 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisi Data(Jakarta: Rajawali Press, 2011)

hal.1

 

Page 18: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

10

keatas); 5. Makna, makna adalah kepedulian yang esensial pada

pendekatan kualitatif.14

2. Macam dan Sumber Data

Data adalah segala keterangan (Informasi) mengenai semua hal

yang berkaitan dengan semua tujuan penelitian.15 Menurut Lofland

dan Lofland yang dikutip oleh Basrowi dan Suwandi dalam bukunya,

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan.16

Data menurut pembagian asalnya terbagi menjadi: (a) Data literer,

merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis seperti

dari buku teks, majalah, koran, dan tulisan di Internet; (b) Data

dokumenter, data yang diperoleh dari dokumen-dokumen seperti: data

dokumenter tertulis, data dokumenter terekam, data dokumenter

verbal, data dokumenter Material-Budaya; (c) Data laboratoris, data

yang diperoleh dari hasil laboratorium; (d) Data empiris, merupakan

data yang diperoleh langsung dari sumber asli di lapangan yang

dilakukan berdasarkan investigasi langsung kepada informan.17

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga sumber data,

pertama literer sumber data ini penulis mendapatkanya melalui buku-

buku, internet dan dokumentasi tertulis dari Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunyya. Kedua, sumber yang berbentuk Dokumenter

14 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, hal.2 15 M. Idrus , Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta: Erlangga, 2009) hal.61 16 Basrowi dan Suwandi,Memahami penelitian Kualitatif, hal.169 17 M. Idrus, Metode Penelitian ilmu Sosial, hal.83

 

Page 19: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

11

yang penulis gali dari dokumentasi tertulis dan dokumentasi foto

yang berada di Pondok pesantren Komunitas Ya Bunayya. Ketiga,

melalui data Empiris yang penulis gali melalui observasi, dan

wawancara pengurus Pondok Pesantren komunitas Ya Bunayya.

Menurut derajat sumbernya data terbagi menjadi dua yaitu, data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

peneliti dari sumber asli (langsung dari sumber informan) yang

memiliki informasi atau data tersebut. Sedangkan data sekunder

adalah yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang pertama,

bukan asli) yang memiliki informasi atau data.18

Data yang akan digunakan oleh penulis adalah Pertama, data

primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi kepada

pengurus, santri dan masyarakat di pondok pesantren kemudian data

tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan

masalah yang dikaji. Kedua, data sekunder adalah data yang diperoleh

dengan jalan mengadakan studi dokumenter yang berhubungan

dengan masalah yang diajukan. Data primer dan sekunder adalah

kedua metode yang harus dipadukan satu sama lain sehingga dalam

penelitian tidak terjadi timpang dalam mendapatkan hasilnya.

18 M. Idrus,” Metode Penelitian ilmu Sosial” hal.86

 

Page 20: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

12

3. Tehnik Pengumpulan Data

a. Studi lapangan

Tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

melakukan studi lapangan adalah, Observasi, Wawancara dan

Dokumentasi.

1. Observasi

Adapun observasi ilmiah adalah perhatian terfokus terhadap gejala,

kejadian atau sesuatu dengan maksud menafsirknya, mengungkapkan

faktor-faktor penyebabnya, dan menemukan kaidah-kaidah yang

mengaturnya. 19 Observasi dapat dilakukan dengan mengamati hal-hal

yang berkembang dilingkungan pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya. Metode observasi yang penulis gunakan adalah metode

observasi terus terang atau tersamar, dimana penulis dalam melakukan

penelitian atau mengumpulkan data menyatakan secara terus terang

kepada sumber data bahwa penulis sedang melakukan penelitian.20

2. Wawancara

Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa yang

berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah

seorang melakukan wawancara meminta informasi kepada orang yang

diteliti. Wawancara terbagi menjadi dua, pertama wawancara tidak

19 M.Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, hal.101 20 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D , hal. 228

 

Page 21: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

13

terstruktur atau dapat dikatakan juga wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk penggumpulan datanya.21 Dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode wawancara

terstruktur (Structured interviw).

Wawancara ini dilakukan kepada Pengurus Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunayya, selain kepada pengurus Pesantren wawancara

juga akan dilakukan kepada santri yang berada di Pesantren Komunitas

Ya Bunayya. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui

permasalahan secara mendalam dilapangan terkait proses pelaksanaan

strategi pemberdayaan santri di Pesantren Komunitas Ya Bunayya.

3. Dokumentasi

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Basrowi dan

Suwardi, Guba dan Lincoln mendefinisikan dokumen ialah setiap

bahan tertulis ataupun film.22 Studi dokumen dapat dilakukan dengan

cara mengkaji yang terdapat dari berbagai macam literatur kepustakaan

berupa hasil penelitian sebuah lembaga atau riset independen, buku-

buku, majalah-majalah, website, atau literatur lainya yang berkaitan

dengan masalah yang sedang dibahas untuk dikaji dan dicatat bagian-

bagian yang penting yang nantinya ada titik poin yang dapat

21 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 140 22 Basrowi dan Suwandi, Memahami penelitian Kualitatif, h. 159

 

Page 22: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

14

membantu dalam melakukan penelitian tentang Bank Sampah yang

berada di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya. Penulis akan

melakukan pengumpulan melalui dokumen-dokumen yang Bank

Sampah miliki, sehingga penulis mengethui bagimana perkembangan

dan pelaksanaan manajemen di Bank sampah trsebut. Kajian

dokumenter untuk memudahkan penulis menilai perkembangan Bank

Sampah.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data-data

sekunder, hal ini sangat penting untuk mendapatkan teori-teori dan

data yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian. Selanjutnya

studi kepustakaan dilakukan dengan cara mebaca buku sebagai

referensi dan sumber-sumber ilmiah lainya yang memiliki hubungan

secara mendasar.

Pedoman yang menjadi acuan penulis dalam menulis tulisan ini

adalah “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2007”.

c. Analisa Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan

pengaturan transkrip wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi

lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman penulis

 

Page 23: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

15

mengenai materi-materi yang telah dikumpulkan. Penulis mengunakan

metode analisis Kualitatif deskriptif, yaitu menganalisis data dari hasil

wawancara, pengamatan, Dokumen dan angket yang dibagikan kepada

informan.

Metode analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-

data kualitatif secara jelas dan mengambil isinya dengan menggunakan

content analysis (analisis isi secara kualitatif). Kemudian

diinterprestasikan dengan mengunakan bahasa penulis sendiri, dengan

demikian akan nampak rincian jawaban atas pokok permasalahan yang

diteliti.

d. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan sejak 19 Juni sampai dengan 17 Agustus

2013. Penelitian ini dilakukan di Pondok pesantren Komunitas Ya

Bunayya, yang berada di Jombang Ciputat tangerang selatan Banten,

dan Sekertariat Bank Sampah di Jl. Alpukat Rt.02 Rw 06, Kp.Rawa

Lele Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

e. Hasil atau Kesimpulan Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan menjawab rumusan permasalahan

yang telah penulis ajukan. Kesimpulan adalah benang merah yang

didapatkan dari hasil melakukan analisis data.

 

Page 24: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

16

G. TINJAUAN PUSTAKA

Penulis menemukan beberapa judul skripsi yang membahas

tentang Pemberdayaan santri yang di tulis oleh Sarjana Universitas Islam

Negeri Jakarta. Akan tetapi setelah penulis membaca beberapa skripsi

tersebut ada perbedaan yang sangat signifikan, sehingga dalam penulisan

skripsi ini nantinya tidak ada timbul kecurigaan plagiasi. Untuk itu

dibawah ini penulis akan kemukakkan judul skripsi yang di tulis, anatara

lain:

1. Judul : Pemberdayaan Kewirausahaan Terhadap Santri Di Pondok

Pesantren (Studi Kasus: Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman

Parung, Bogor)23

Penulis: Deden Fajar Badruzzaman

Jurusan: Konsetrasi Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri,

2009.

Isi Skripsi: Pada skripsi ini menulis tentang Bagaimana pemberdayaan

kewirausahaan di pondok pesantren, yang lebih membahas pada sektor

Agrobisnisnya. Sedangankan yang penulias teliti lebih kepada Bank

Sampahnya.

Perbedaan Fokus Penelitian: Dalam penelitian ini yang menjadi

fokus penelitianya adalah Kewirahusahaan sehingga banyak bidang

kewirausahaa yang disampaikan, sehingga sangat jauh berbeda dengan

yang ingin penulis teliti.

23 Deden Fajar Badruzzaman, Pemberdayaan Kewirausahaan Terhadap Santri Di

Pondok Pesantren (Studi Kasus: Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor),

(Jakarta: Konsetrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syahid, 2009).

 

Page 25: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

17

2. Judul: Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Daur Ulang

Sampah Di Rumah Belajar Keluarga Anaklangit24.

Penulis : Juli Antono

Jurusan: Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Syarif Hidayatullah

2012.

Isi Skripsi: Dalam skripsi ini dijelaskan bagaiman pemberdayaan

kepada anak jalanan melalui daur ulang sampah.

Perbedaan Fokus Penelitian: perbedaan yang terlihat dari tulisan ini

dengan judul yang penulis ajukkan sangat jauh berbeda. Pada

penulisan ini lebih menfokuskan penelitian pemberdayaan anak

jalanan melalui daur ulang sampah yang berada di rumah belajar.

Sedangkan penulis mengfokuskan pada Pemberdayaan santri melalui

program Bank Sampah yang diselengarakan oleh pondok Pesantren

Komunitas ya Bunayya.

3. Judul: Pemberdayaan Masyarakat Melalui kegiatan daur ulang

sampah di perumahan Griya Serpong Kedemangan Setu Tangerang

Selatan25.

Penulis: M. Hudri

Jurusan: Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Syahid Jakarta 2012

24 Juli Antono, “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Daur Ulang Sampah Di

Rumah Belajar Keluarga Anak Langit (Jakarta: Pengembangan Masyarakat Islam Universitas

Islam Negeri Syahid, 2012) 25 M Hudri, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah di

Perumahan Griya Serpong Kedemangan Setu Tangerng Selatan, (Jakarta: Pengembangan

Masyarakat Islam Universitas Islam Negeri Syahid, 2006).

 

Page 26: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

18

Isi Skripsi: Pada penelitian ini berisi tentang pemberdayaan

masyarakat yang berada di perumahan dalam mendur ulang sampah.

Perbedaan Fokus penelitian: Fokus dari penulisan ini adalah

program pemberdayaan daur ulang sampah di perumahan Griya

Serpong. Fokus dalam penulisan ini sangat jauh berbeda dengan judul

yang penulis ajukan.

Perbedaan hasil berbagai penelitian diatas dengan judul skripsi

yang penulis ajukkan ialah pada skripsi ini lebih menekankan pada

pembahasan pemberdayaan Santri di Pondok PesantrenYa Bunayya

walaupun dengan menggunakan media pemberdayaanya adalah

sampah.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta” yang diterbitkan oleh Center for Quality Development and Assurance

(CeQDA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidataullah Jakarta, 2007.

Adapun pembagian bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUA N

Berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

 

Page 27: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

19

Teori yang digunakan adalah, teori pemberdayaan. Bab ini memuat

tentang pengertian pemberdayaan, tujuan pemberdayaan, tahapan

pemebrdayaan dan pengertian santri serta pengertian pondok pesantren.

BAB III : PROFIL LEMBAGA

Memuat tentang latar belakang berdirinya lembaga, visi dan misi

lembaga, program-program yang dilaksanakan oleh lembaga dan profil

Bank Sampah sebagai program pemberdayaan di Pondok Pesantren.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

Pada bab ini adalah proses menganalisa sejauh mana peran

pemberdayaan santri yang dilakukan oleh Bank Sampah. Hasil temuan

dianalisis pada bab ini sehingga diketahui apa kekurangan dan kelebihan

Bank Sampah dalam menerapkan prinsip manajemen.

BAB V: PENUTUP

Bab ini merupakan akhir dari rangkaian pembahasan dalam

penulisan skripsi yang berisi kesimpulan, dan saran-saran, yang didapat

dari bab-bab sebelumnya yang kemudian diakhiri dengan daftar pustaka

dan lampiran-lampiran.

 

Page 28: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

20

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. PEMBERDAYAAN

1. Pengertian Pemberdayaan

Secara konseptual, pemberdayaan (enpowerment) berasal dari kata

‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan).26 Pemberdayaan secara

etimologi berasal dari kata daya yang berarti upaya, usaha, akal,

kemampuan.27 Jadi pemberdayaan adalah upaya untuk membangun

daya (Masyarakat) dengan mendorong, memotivasi, dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta

berupaya untuk mengembangkanya.28

Pemberdayaan dalam kamus umum bahasa Indonesia

diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan sebaik-

baiknya untuk mencapai hasil yang memuaskan.29 Dalam pengertian

lain pemberdayaan adalah upaya memperluas pilihan bagi masyarakat

dengan upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan yang sebaik-

baiknya. Dengan begitu pemberdayaan adalah memampukan dan

memandirikan masyarakat.30 Pemberdayaan juga dapat dikatakan

sebagai usaha peningkatan potensi diri sehingga dapat menimbulkan

26 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Reflika

Aditama, 2005) Cet.1, h.57 27 Badudu-Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (jakarta: Sinar Harapan, 1997) h.317 28 Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi (Yokyakarta: BPFE, 2000) h.263 29 Badudu dan Zaim, Kamus Umum Bahasa indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2001) h. 318 30 Lili Badiri, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wiraussaha (Jakarta: CV. Pustaka

Amri, 2005) h.54

 

Page 29: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

21

kepercayaan diri seseorang untuk dapat menyelesaikan permasalahan

yang dihadapinya.

Pemberdayaan adalah mengembalikan keberfungsian sosial

seseorang sehinngga mampu kembali berfungsi kehidupan sosialnya

dengan baik melalui bantuan seorang agen perubahan. Dalam rangka

memenuhi kebutuhanya, seperti : papan, sandang, kebebasan,

keamanan, kesehatan, dan kebutuhan-kebutuhan lainya.31

Menurut Edi Suharto pemberdayaan menujuk kepada kemampua

orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya

sehingga mereka memiliki kebebasan (Freedom), kebebasan yang

dalam arti bebas dari kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan bebas dari

keadaan sakit. (b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang

memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatanya dan

memperoleh barang dan jasa yang mereka butuhkan. (c) Berpartisipasi

dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

memungkinkan kehidupan mereka.32

Menurut Gunawan Sumodingrat pemberdayaan adalah upaya untuk

membangun daya yang dimiliki dhu’afa dengan mendorong,

31 Siti Nafsiyah, Disability dan gerontology, disampaikan pada kuliah Disability dan

Gerontologi Kesejahteraan sosial , April 2008. 32 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005), h.58.

 

Page 30: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

22

memberikan motivasi, dan meningkatkan kesadaran tentang potensi

yang dimiliki mereka, serta berupaya untuk mengembangkanya.33

Sebagaimana dikutip dalam bukunya Isbandi Rukminto Adi,

Shardlow melihat inti dari berbagai definisi pemberdayaan adalah

membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas

berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan

untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka (Such

a definition of enpowerent is centrally about people taking control of

their own live and having the power to shape their own future). Dalam

kesimpulanya, pemberdayaan adalah sebagai suatu gagasan.34

Dalam buku yang ditulis oleh Sulastri, Kartasasmita mengatakan

bahwa memberdayakan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan

masyarakat dengan cara mengembangkan dan mendinamisasi potensi-

potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat

seluruh lapisan masyarakat, dengan kata lain menjadikan masyarakat

mampu dan mandiri dengan menciptakan iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang. Pemberdayaan bukan hanya meliputi

pengguatan anggota individu dan anggota masyarakat akan tetapi harus

berimpilikasi pada penguatan pranata-pranata sosial. Dalam

pepberdayaan harus ada nilai-nilai budaya yang ditanamkan seperti

33 Gunawan Sumodiningrat, Pembangunan Daerah dan Pengembangan Masyarakat,

(Jakarta: Bina Rena Pariwarna, 1997), h. 165. 34 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan Dan Intervensi Komunitas,

(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h. 54-55.

 

Page 31: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

23

budaya kerja keras, hemat, tangung jawab dan keterbukaan adalah

bagian pokok dari upaya pemberdayaan.35

Dengan demikian pemberdayaan adalah sebuah proses

mengembalikan ataupun menciptakan keberfungsian sosial pada diri

individual ataupun pada kelompok masyarakat. Sehingga hasil

pemberdayaan tersebut akan menjadi sifat yang berbebntuk permanen.

Melalui pemberdayaan akan menciptakan masyarakat yang

bermartabat.

Pemberdayaan adalah suatu proses yang harus dilaksanakan,

karena pemberdayaan menjadi persyaratan utama untuk membawa

masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik, dan menciptakan

masyarakat yang tangguh secara ekonomi, sosial dan ekologi yang

dinamis. Dengan pemberdayaan ini masyarakat diarahkan, sehingga

dengan sendirinya memiliki kemapuan untuk memmanfaatkan sumber

daya alam yang berada disekitar lingkunganya menjadi barang ataupun

jasa yang memiliki nilai ekonomis.

Pemberdayaan ini menyakut beberapa segi yitu Pertama,

penyadaran tentang peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi

persoalan dan permasalahan yang ditimbulkan serta kesulitan hidup

atau penderitaan. Kedua, meningkatkan sumber daya yang telah

ditemukan, pemeberdayaan memerlukan upaya advokasi kebijakan

ekonomi politik yang pada pokoknya bertujuan untuk membuka akses

35 Sulastri, Isu-Isu Tematik Pembangunan Social: Konsepsi Dan Strategi (Jakarta: Balai

Latihan dan Pengembangan Sosial Dep. Sos RI, 2004), h.29

 

Page 32: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

24

golongan bawah, lemah dan tertindas terhadap sumber daya yang

dikuasai oleh golongan kuat atau terkungkung oleh peraturan-

peraturan pemerintah dan pranata sosial.36

2. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan pada prinsipnya, yaitu komunikasi,

infomasi, edukasi (KIEA) dan advokasi.

1. Komunikasi adalah upaya membangun hubungan relasi dua

arah yang setara dengan masyarakat yang akan diberdayakan

sehingga masyarakat menjadi lebih terbuka dan mapu

mengapresiasi apa yang dirasakanya, mampu memberikan

pendapat, mampu berkreasi dan berinovasi.

2. Informasi adalah penyediaan bergai berita dan isu kekinian

serta informasi penting yang dibutuhkan masyarakat untuk

membagun kapasitas diri masyarakat tersebut.

3. Edukasi adalah sebagai bentuk upaya pendidikan formal

maupun yang non formal yang diperlukan masyarakat yang

sedang diberdayakan sehingga mereka akan mampu untuk

meninggkatkan kapasitas secara individu maupun secara

kelompok yang akan berimbas pada kesejahteraan bagi

masyarakat yang sedang diberdayakan.

36 M Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi (Yokyakarta: Pustaka

Pelajar, 1999), Cet.1, h.355

 

Page 33: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

25

4. Advokasi yang berarti membela kepentingan masyarakat,

selain itu juga dengan advokasi masyarakat dapat didampingi

dalam memberdayakanya.37

3. Tahapan Pemberdayaan

Setidaknya ada tiga tahapan dalam melakukan pemberdayaan.38

Pertama, Input yaitu menetapkan dan menganalisis kebutuhan-

kebutuhan pemberdayaan melalui identifikasi kebutuhan dan

penempatan sasaran, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang

dapat diukur dalam bentuk peningkatan dan perubahan yang lebih

baik. Kedua, proses pelaksanaan dari pemberdayaan yang

direncanakan. Ketiga,output yaitu memantau, mengevaluasi dan

menganalisis pemberdayaan.

B. TINJAUAN SANTRI

1. Pengertian Santri

Kata santri berasal dari dua kata, yang pertama kata santri berasal

dari ‘santri’ dari Bahasa Sansengkerta yang artinya melek huruf.

Kedua, kata santri berasal dari bahasa Jawa ‘cantrik’ yang berarti

seseorang yang mengikuti seseorang guru kemanapun guru tersebut

pergi atau menetap dengan tujuan dapat belajar darinya suatu ilmu

pengetahuan.39

37 Fraizer Moore,HUMAS Membagun Citra Dengan Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h.637 38 Sumardi, Pemberdayaan Masyarakat (Bandung: Berkah Pustaka, 1984) h.23 39 Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren (Jakarta: Paramadina, 1997) h.19-20

 

Page 34: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

26

Pengertian santri tersebut memiliki kesamaan arti dengan arti santri

secara umum, yaitu orang yang belajar agama islam dan mendalami

agama islam disebuah pesantrian (Pesantren) yang menjadi tempat

belajar bagi para santri.40 Jika diruntut dengan tradisi pesantren,

terdapat dua kelompok santri yaitu:

a. Santri Mukim

Santri mukim adalah santri yang berasal dari daera-daerah

yang berjauhan dari tempat pesantren, sehingga mereka menetap di

pesantren. Santri yang sudah lama tinggal biasanya menjadi

pembimbing bagi santri yang baru masuk, sehingga mereka yang

sudah lama memiliki tangunga jawab yang lebih besar terhadap

pesantren.

b. Santri Kalong

Disebut dengan santri kalong karena para santri tersebut

berasal dari daerah yang dekat dengan keberadaan pesantren,

mereka berada di pesantren hanya pada waktu-waktu belajar saja

dan pada waktu mengaji. Karena kediaman mereka dekat dengan

pesantren sehingga mereka tidak menetpa di pesantren (bolak-balik

rumah).41

40 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988) h.783 41 Suismanto, Menelusuri Jejak Pesantren (Yogyakarta: AliefPress, 2004), h.54-55

 

Page 35: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

27

C. PONDOK PESANTREN

1. Pengertian Pondok pesantren

Kata pondok yang secara umumnya dikenal sebagai tempat untuk

beristirahat ataupun tempat untuk tinggal. Dalam dunia pesantren

pondok dikenal dengan asrama-asrama yang digunakan sebagai tempat

tinggal para santri. Kata pesantren berasal dari kata santri yang

ditambah imbuhan depan dengan pe- dan imbuhan belakang dengan

tambahan –an yang berarti adalah tempat tinggl para santri. Menurut

Wahid pondok pesantren mirip dengan akademi militer atau biara

(monestory. Convent) dalam arti mereka yang ada disana mengalami

suatu kondisi yang totalitas.42

Pesantren dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti asrama,

tempat santri atau murid-murid belajar mengaji dan sebagainya.43

Istilah pesantren berasal dari Pe-Santri-an, dimana kata santri yang

berarti murid dalam bahasa jawa. Istilah pondok berasal dari bahasa

Arab Funduuq yang berarti penginapan. Kusus di Aceh pesantren

disebut dengan Dayah. Biasanya pondok pesantren dipimpin oleh

seorang kiyai. Untuk mengatur kehidupan pondok Kiyai akan

42 Mayra Walsh, Pondok pesantren dan ajaran golongan Islam ekstrim (studi kasus di

pondok pesantren putrid Darur Ridwan Parangraharjo, Bayuwangi), Studi Lapangan ACICIS

Program Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang (2002) h.8 43 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

1986), h.177

 

Page 36: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

28

menunjuk salah satu santri senior untuk bertangung jawab kepada

santri lainya.44

Mastuhu mendefinisikan pesantren sebagai lembaga pendidikan

tradisional islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran islam dengan menekankan pentingnya moral

keagmaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.45

Menurut Didin Hafidudin, pondok pesantren adalah salah satu

lembaga diantara lembaga-lembaga iqomatuddin lainya yang memiliki

dua fungsi utama, yaitu fungsi kegiatan tafaquh fil al din (pengajaran,

pemahaman, pendalaman ajaran agama Islam), serta fungsi indzdar

(menyampaikan dan mendakwahkan ajaran Islam kepada

masyarakat).46

Sejak Islam masuk ke Indonesia pesantren sudah melaksanakan

dua fungsi utama dalam islam tersebut. Dari Pondok pesantren yang

nantinya akan melahirkan tokoh ulama, kiyai dan pengusaha-

pengusaha mudah yang mampu mandiri secara ekonomi. Selain

melahirkan santri yang ilmu agamanya tinggi, tapi pesantren juga

sudah mampu melahirkan santri yang memiliki profesi umum seperti

dokter, pengusaha, arsitek dan profsi lainya.

Dari berbagai definisi tersebut penulis mencoba mendefinisikan.

Pesantren adalah lembaga pemberdayaan rohani yang mampu

44 Ali Yafie, Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan kemanusiaan

(Yokyakarta: LKPSM, 1997), h.25 45 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (jakarta: INIS, 1994), h.6 46 Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual (Jakarta: Gema Insani, 1998), ctk. 1, h.120

 

Page 37: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

29

menguatkan pribadi, dan tatanan sosial masyarakat dari segi

keagamaan dan perekonomian. Lembaga pesantren menjadi harapan

besar untuk memberikan kontribusi yang besar terhadap

penangulangan kemiskinan.

2. Fungsi dan Peran Pondok Pesantren

Lembaga pesantren berfungsi sebagai lembaga pendidikan,

lembaga sosial, juga berfungsi sebagai lembaga penyiaran agama

Islam untuk memngokohkan akhlak di masyarakat. Selain itu

pesantren dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengitegrasikan

antara santri dan masyarakat, sehingga pemahaman kepesantrenan

dapat menyebar ke masyarakat umum.

Fungsi lainya sebagai instrumen untuk tetap melestarikan ajaran-

ajaran islam di bumi Indonesia ini, karena pesantren mempunyai

pengaruh yang kuat dalam membentuk dan memelihara kehidupan

sosial, kultural, politik, keagamaan dan sebagainya.47

Pesantren juga terkenal mampu memainkan peranan dalam

pembangunan. Menurut Afan Gaffar sebagaimana dikutip oleh

Syuthon Mahmud dan Khusnurdilo, terdapat tiga jenis peranan

pesantren yaitu:

a. Mendukung dan memberdayakan masyarakat pada tingkat

‘grassroots’ yang sangat esensial dalam rangka menciptakan

pembangunan yang berkelanjutan.

47 Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual, h.120

 

Page 38: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

30

b. Meningkatkan politik secara meluas, melalui jaringan,

kerjasama, baik dalam satu negara mupun dengan lembaga-

lembaga internasional lainya.

c. Ikut mengambil bagian dalam menentukan arah dan agenda

pembangunan.48

Menurut penulis pesantren mampu menciptakan manusia yang

bertakwa, manusia yang memiliki mental membangun dan

berketerampilan serta berilmu pengetahuan sehingga memiliki

moto hidup yang visioner.

48 Sulthon Masyhud, Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren (Jakarta: Diva Pustaka,

2005), h. 13

 

Page 39: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

31

BAB III

TEMUAN PENELITIAN

A. TEMUAN PENELITIAN

1. Profil Lembaga

a. Latar belakang bedirinya

Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya, Pesantren ini berada di Kampung Rawa Lele RW. 06

Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

Banten. Pesantren ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pendidikan yang berkualitas dan berakhlak mulia

serta terjangkau untuk masyarakat kecil.

Pesantren sebagai tempat pendidikan yang berbasis agama

memiliki basis sosial yang jelas karena keberadaannya menyatu

dengan masyarakat. Pada umumnya, pesantren hidup dari, oleh, dan

untuk masyarakat. Visi ini menuntut adanya peran dan fungsi pondok

pesantren yang sejalan dengan situasi dan kondisi masyarakat, bangsa,

dan negara yang terus berkembang.

Sementara itu, sebagai suatu komunitas, pesantren dapat berperan

menjadi penggerak bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat

mengingat pesantren merupakan kekuatan sosial yang jumlahnya

cukup besar. Secara umum, akumulasi tata nilai dan kehidupan

spiritual Islam di pondok pesantren pada dasarnya adalah lembaga

 

Page 40: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

32

tafaqquh fid din yang mengemban amanah untuk meneruskan risalah

Nabi Muhammad saw sekaligus melestarikan ajaran Islam.

Berdirinya lembaga pesantren ini dimaksudkan untuk

mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada

pendidikan. Pesantren juga berusaha untuk mendidik para santri agar

menjadi orang-orang yang mendalami pengetahuan keislaman,

kemudian mereka dapat mengajarkannya kepada masyarakat di mana

para santri kembali setelah menyelesaikan di pesantren.

Pesantren Komunitas Ya Bunayya ini memiliki aneka pesona,

keunikan, kekhasan dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki

oleh institusi lainnya. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam

pertama dan khas pribumi yang ada di Indonesia. Karenanya,

signifikansi pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam tidak

dapat diabaikan dari kehidupan masyarakat muslim Indonesia.

Kiprah Pesantren dalam berbagai hal sangat dirasakan oleh

masyarakat. Salah satu yang menjadi contoh utama adalah, selain

mencetak kader-kader ulama dan pengembangan keilmuan Islam,

Pesantren juga meluruskan gerakan-gerakan protes terhadap

pemerintah kolonial Hindia Belanda yang menjajah Indonesia.

b. Struktur Kepengurusan

Pembina : Komaruddin Akhyas, S.Ag

Nama Pengelola :

Ketua : Arif Widianto, S.Pd

 

Page 41: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

33

Sekretaris : Wahyuni, A.Md

Bendahara : Sebtio Purwanti, SE.

Status : Swasta

Akta Pendirian Yayasan : Akta Notaris

Fasilitas : Gedung milik sendiri dengan lahan 1 ha.

2. Visi Dan Misi

a. Visi Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya adalah:

” Terwujudnya Masyarakat Madani”

Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki

peradaban tinggi dan maju yang berasaskan pada nilai-nilai, norma,

hukum, moral yang diikuti oleh kepercayaan kepada Tuhan

(Allah). Implementasi dari kepercayan kita kepada Tuhan adalah

melahirkan manusia yang menghormati pluralitas, bersikap terbuka

dan demokratis dan bergotong royong menjaga kedaulatan Negara.

b. Misi Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya adalah:

1. Menyelenggarakan program pembinaan akhlak mulia di

masyarakat.

Pembinaan adalah langkah awal yang sangat diperlukan oleh

anak ketika dia masih usia dini. Sejak masa kanak-kanak anak akan

lebih mudah menginggat apa yang dialaminya, jika yang

dialaminya baik anak tersebuat akan mengikuti yang baik dan jika

yang dialaminya negative maka hal yang negative tersebut yang

akan diingatnya ketika dewasa. Misi ini sangat membantu

 

Page 42: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

34

masyarakat untuk menjaga anak-anaknya dari hal-hal yang

negative yang banyak terjadi saat ini.

2. Menyelenggarakan program pendidikan terpadu.

Pendidikan terpadu adalah pendidikan yang dipadukan dengan

kegiatan-kegiatan lainya seperti kegiatan keagamaan, kegiatan

yang berkaitan dengan alam serta membentuk mental anak-anak

melalui outbound. Pendidikan terpadu ini terbukti memberikan

efek yang baik terhadap perkembangan anak, karena bisa langsung

mempelajari apa yang dialaminya dalam dunia mereka.

3. Menyelenggarakan sendi-sendi perekonomian kreatif di

masyarakat.

Masyarakat yang berada sekitar Pondok Pesantren Ya Bunayya

adalah masyarakat yang didominasi oleh kondisi ekonomi

menengah kebawa. Dengan misi ini Pondok Pesantren mengadakan

program pemberdayaan masyarakat untuk membantu

meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar lingkungan

Pondok.

4. Menyelenggarakan program pelayanan kesehatan terpadu.

Permasalahan yang paling penting yang harus segera

diselesaikan oleh pemerintah saat ini adalah masalah kesehatan

masyarakat kecil. Pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh

masyarakat sekitar Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya.

Masalah kesehatan lebih banyak dialami oleh lansia yang memang

 

Page 43: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

35

kondisinya sudah berusia lanjut. Misi dari Pondok Pesantren ini

akan memberikan bantuan bagi masyarakat dalam dunia kesehatan.

5. Menyelenggarakan program sadar lingkungan.

Permasalahan lain yang perlu diperhatikan adalah

permasalahan lingkungan, seperti sampah-sampah yang tidak ada

solusi pasti dari pemerintah kota setempat. Hadirnya Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya dengan membawa misi

merangkul masyarakat agar sadar akan kebersihan lingkungan,

misi ini diaplikasikan dengan membangun Bank Sampah.

6. Memakmurkan masjid.

Yang melatarbelakangi misi ini adalah Al-Qur’an dan Al-

Hadist, Yang menganjurkan mengutamakan untuk memakmurkan

masjid. Perintah ini terdapat dalam perintah Agama dalam Al-

Qur’an surat At-Taubah ayat 18:

“Hanyalah orang-orang yang memakmurkan Masjid-Masjid

Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari

Akhirat, serta tetap mendirikan Shalat, mengeluarkan Zakat dan

tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Mereka itulah

orang-orang yang diharapkan untuk menjadi orang-orang yang

mendapat petunjuk.”

Rasulullah juga mensabdakan kepada umatnya untuk selalu

memakmurkan masjid, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh

Imam Ahmad dan Imam Tirmdzi :

“Rasulullah SAW telah menyuruh kami membangun Masjid di

tempat tinggal kami dan supaya kami menjaga kebersihannya.”

 

Page 44: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

36

3. Program-Program Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

a. Program Pendidikan

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Program ini adalah program anak usia dini, dimana

pembinaanya tidak hanya pendidikan saja akan tetapi

dipadukan dengan interaksi dengan alam dan pembelajaran

akhlak yang intensif. Program ini dikuti oleh anak-anak umur

2,8 tahun samapai 4 tahun untuk program KB, 4 sampai 5

tahun untuk PAUD A dan 6 sampai 7 tahun untuk PAUD B.

Kegiatan PAUD ini dimulai dari jam 8.00 sampai jam 11.00

setiap harinya keculi hari Sabtu dan Minggu kegiatan PAUD

libur.

2. Taman Pendidikan Al-Quran Terpadu (TPAT).

Anak-anak yang mengikuti program ini dibagi dalam level-

level untuk memudahkan dalam mengajar, sebagaimana

digambarkan dalam table di bawah ini.

No Kelas Materi

1 Level 1 BBQ / Iqro 1 – 2

2 Level 2 BBQ / Iqro 3 – 4

3 Level 3 BBQ / Iqro 4 – 6

4 Tahsin Tilawah &

Tahfizh

Peserta mulai menghafal juz 30

Tabel 1: Daftar Kelas dan materi yang di ajarkan di TPA Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunayya

Kegiatan belajar dilaksanakan pada hari senin s/d kamis, waktu

belajar dimulai dari pukul 16.00 s/d 17.30 WIB.

 

Page 45: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

37

3. Pesantren Quran Mahasiswa (PQM).

PQM adalah program yang diperuntukan bagi lulusan

SMA/MA sederajat yang ingin melanjutkan kuliah. Di Pondok

Pesantren Komunitas ini yang ingin melanjutkan ke bangku

perkuliahan akan biayai oleh Pondok Pesantren. Sampai saat

ini santri yang melajutkan ke bangku kuliah sudah berstatus

sebagai mahasiswa dibeberapa Universitas Swasta seperti BSI

dan STEI SEBI.

4. Program Kesetaraan A, B, C.

Yang dimaksud dengan program kesetaraan adalah

menyetarakan status pendidikan seseorang, yang tadinya orang

tersebut tidak sekolah dengan mengikutiprogram ini makan dia

akan memiliki status pendidikan yang sama dengan di Sekolah

formal. Kesetaraan A maksudnya setara dengan pendidikan

SD, kesetaraan B setara dengan pendidikan SMP dan

kesetaraan C setara dengan pendidikan SMA. Untuk

menyelenggarakan program ini Pondok Pesantren melakukan

kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tanggerang Selatan.

Yang mengikuti kegiatan ini adalah masyarakat setempat,

tempat Pondok Pesantren Komunitas Berada.

5. Balai Latihan Keterampilan (BLK).

Balai latihan keterampilan atau disingkat (BLK) adalah

program yang membina masyarakat untuk membuat kerajinan

 

Page 46: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

38

dari limbah hasil pengolahan Bank Sampah. Dalam program ini

masyarakat diajarkan untuk mebuat Tas, topi, dan dompet

mengunakan bahan plastik yang telah diolah oleh Bank

Sampah.

b. Program Pemberdayaan

1. Buna Action

Program ini dipruntukan untuk pemuda-pemuda yang

berada di sekitar Pondok Pesantren Ya Bunayya. Dalam

program ini pemuda-pemuda bisa membuat kreatifitas.

2. Pengobatan Gratis.

Kegiatan pengobatan gratis yang diperuntukkan bagi

masyarakat yang berada di sekitar lingkungan Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya. Kegiatan ini bertujuan

untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menciptakan hidup

sehat. Pengobatan gratis dilaksanakan melalui bekerja sama

dengan dokter-dokter yang berada di Puskemas.

3. Pemberdayaan Lansia.

Tingginya pertumbuhan lansia di Indonesia khususnya kota

tanggerang menjadi permasalahan tersendiri. Dalam usia yang

lanjut, banyak lansia yang tidak memiliki kegiatan yang dapat

menghasilkan, dan kondisi ekonomi yang sangat

memprihatinkan. Dengan program pemberdayaan lansia yang

berada di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya ini maka

 

Page 47: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

39

lansia memiliki kegiatan yang dapat menghasilkan uang

walaupun tidak begitu besar. Kegiatan yang biasa dilaksanakan

lansia dalam program ini adalah membuat anyaman yang akan

menghasilkan barang berupa tas, dompet, topi, dan sarung HP

yang berbahan plastik. Bahan plastik yang digunakan adalah

berasal dari Bank Sampah yang dikelola oleh pondok pesantren

tersebut.

4. Beasiswa Pendidikan.

Program beasiswa pendidikan yang berada di Pondok

Pesantren Ya Bunayya adalah program yang mneyediakan

beasiswa bagi santri maupun PAUD yang berasal dari keluarga

yang tidak mampu. Bagi anak-anak yang tidak mampu maka

Pondok Pesantren akan mencarikan donatur, ada yang

mendapatkan beasiswa full ada juga yang hanya bayar

setengahnya tergantung kemampuan orang tua santri bagi yang

PAUD.

5. Pemberdayaan Mahasiswa.

Pemberdayaan mahasiswa dilakukan melalui program yang

ada, seperti program Bank Sampah. Dalam menjalankan

program Bank Sampah mahasiswa yang menjadi santri

berperan sebagai pengurusnya, Program Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunyya lainya melibatkan mahasiswa yang

menjadi santri. Mahasiswa diberdayakan dalam mengelola

 

Page 48: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

40

bisnisnya dengan pembagian tugas yang jelas, sehingga mereka

memiliki peran masing-masing.

c. Bisnis Sosial

1. Bank Sampah.

Program ini diresmikan pada tanggal 4 Maret 2012.

Lembaga ini bertempat di Jl. Alpukat Rt.02 Rw 06, Kp.Rawa

Lele Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang

Selatan. Maksud dan tujuan dari lembaga ini adalah: Pertama,

Sebagai bekal pengetahuan yang tidak hanya dimaksimalkan di

kampungnya namun di lingkungan sekitarnya sehingga mampu

menghasilkan pengaruh (Impact ) yang luas dan dasyat. Kedua,

menggugah kesadaran masyarakat bahwa semuanya adalah

membangun sikap dan perilaku dalam pemanfaatan limbah

sebagai keuntungan bagi warga dan lingkungannya. Ketiga,

membangun kommunitas dari orang-orang yang bersatu secara

sukarela, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi,

sosial dan budaya bersama-sama melalui Bank Sampah yang

dimiliki bersama dan dikendalikan secara Manageman &

Demokratis.

2. Koperasi

Pendirian program ini adalah untuk memmudahkan anggota

dalam hal penjualan hasil kerajinan tangan. Koperasi menjadi

pusat kegiatan ekonomi turunan dari Bank Sampah.

 

Page 49: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

41

3. Tabungan Paket Lebaran

Tabungan paket lebaran bertujuan untuk menyisihkan uang

bagi anggota untuk mendapatkan paket lebaran pada saat idul

fitri tiba. Dengan program ini anggota yang ikut akan

mendapatkan pakel lebaran sehingga tidak usah membeli lagi.

d. Segmen Program

1. Pemberdayaan fungsi Masjid sebagai pusat pembinaan

spiritual keagamaan dan akhlak mulia.

2. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam

mewujudkan masyarakat pembelajar dan terdidik.

3. Penyelenggaraan pendidikan gratis pada tingkat PAUD.

4. Pengadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

5. Pengadaan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan untuk

masyarakat.

6. Mendorong masyarakat untuk menjadi penggerak dan pelaku

ekonomi.

7. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan

masyarakat.

8. Menggerakan masyarakat sadar hidup sehat.

9. Memfasilitasi hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

bermutu baik.

 

Page 50: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

42

e. Program Sarana Penunjang Lainya

Selain pembangunan sarana pendidikan, Pesantren Komunitas

juga akan merancang sarana penunjang lainnya yang mendukung

kegiatan tersebut yang mencakup:

1. Pembangunan LKM / BMT

2. Pembangunan Koperasi Pesantren sebagai unit usaha

3. Pembangunan Kantin Pesantren

4. Pembangunan Klinik Kesehatan

5. Pembangunan Majlis Ta’lim sebagai sarana pengajian umum

6. Pembangunan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

B. PROFIL BANK SAMPAH

1. Program Bank Sampah

a. Latar Belakang Berdiri

Program Bank Sampah didirikan pada tanggal 2 Febuari

2012 dan diresmikan pada tanggal 4 Maret 2012. Program sampah

ini terletak di Jl. Alpukat Rt.02 Rw 06, Kp.Rawa Lele Kelurahan

Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Melihat

Perkembangan sifat konsumtif akan air mineral dan sejenisnya

pada saat ini tidak terbendung lagi. Bahkan pada saat sekarang

tidak seorangpun terlepas dari mengkonsumsi minuman kemasan.

Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, hidup kita pasti selalu

berhubungan dengan air minum. Perkembangan sifat konsumtif

saat ini, menyisakan masalah baru yaitu menumpuknya dan

 

Page 51: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

43

bertambahnya sampah yang menggangu kesehatan dan

keseimbangan.

Permasalahan sampah tidak akan pernah selesai, karena

barang yang dikonsumsi menghasilkan limbah sangat banyak.

Berawal dari berbagai permasalahan tersebut maka usaha ini

didirikan. Ide usaha ini tercetus dikarenakan melihat kondisi

lingkungan saat ini yang penuh sampah dan melihat peluang serta

keuntungan yang menjanjikan, Jika usaha ini benar – benar

dijalankan dan ditekuni maka sangat menjanjikan sebagai fasilitas

untuk pemberdayaan. Usaha ini diberi nama Bank Sampah Sukses

Mandiri.

b. Struktur Kepengurusan

Pembina: Endang Nugraha

Ketua : Abdul Aziz

Sekertaris : Rachmat Tullah

Bendahara : Taufiq

Penimbang : Ju’ihi

Pencar Bahan Baku : Halim

Kerajinan : Magrib

Pemasaran : Zuhdi

Transportasi : Zainudin

Humas : Suwito

 

Page 52: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

44

2. Visi Dan Misi

a. Visi Bank Sampah.

“Menciptakan kesejahteraan dengan lingkungan bersih dan sehat”

Visi dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan melalui

pemberdayaan Bank Sampah. Selain nilai ekonomis yang didapat dari

program ini, masalah kesehatan lingkungan pun akan selalu terjaga.

Karena sampah yang biasanya dibuang di sembarang tempat bisa

bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis buat masyarakat khususnya

nasabah Bank Sampah.

b. Misi Bank Sampah.

1. Memproduksi pengelolaan sampah.

Bank Sampah akan mengumpulkan sampah dengan dua

cara untuk saat ini, cara pertama adalah melalui nasabah bank

sampah yang akan menabung sampah. Cara yang kedua

melalui pekerja (pemulung) yang mengumpulkan sampah

secara lagsung di lapangan. Sampah-sampah yang didapat dari

nasabah dan pekerja akan dikumpulkan lapak Bank Sampah. Di

lapak Bank Sampah, semua sampah akan disorti sesuai jenis

sampahnya seperti plastic dikumpulkan sesuai plastik saja,

begitu juga dengan sampah-sampah yang lainya.

2. Mengolah sampah untuk memiliki nilai jual.

Pada tahap awal sampah-sampah yang udah dikumpulkan

akan disortir sesuai dengan jenis sampahnya. Setelah disortir

 

Page 53: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

45

selesai sampah plastik biasanya akan digiling dengan ukuran

yang lebih kecil-kecil. Hasil gilingan tersebut nantinya akan

dijual ke pabrik-pabrik dengan harga yang berbeda. Pada

awalnya harga plastik aqua 5500/kg, setelah dilakukan

penyortiran dan pengilingan maka harga plastik yang akan

dijual kepabrik harganya menjadi 10500/kg. proses seperti

inilah yang dimaksud ada penambahan nilai barang.

3. Menambah penghasilan masyarakat melalui sampah.

Keberadaan Bank Sampah diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat dan kusunya Nasabah Bank sampah

serta pekerjanya. Program ini dapat menjadi sumber

pendapatan pasif (pasif income) bagi nasabah bank sampah,

jika program ini berjalan dengan baik tidak akan menutup

kemungkinan pemeberdayaan dapat berjalan dengan baik

melalui program ini.

3. Maksud dan Tujuan

a. Sebagai bekal pengetahuan yang tidak hanya dimaksimalkan

dikampungnya namun di lingkungan sekitarnya sehingga mampu

menghasilkan pengaruh (Impact) yang luas dan dahsyat.

b. Menggugah kesadaran bahwa semuanya adalah membangun sikap

dan perilaku dalam pemanfaatan limbah sebagai keuntungan bagi

warga dan lingkungannya.

 

Page 54: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

46

c. Membangun komunitas dari orang-orang yang bersatu secara

sukarela,untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial

dan budaya bersama-sama melalui Bank Sampah yang dimiliki

bersama dan dikendalikan secara Manageman & Demokratis.

d. Mengurangi volume sampah dan menumbuhkan karakter hidup

bersih demi kelestarian lingkungan.

e. Menjadikan Bank sampah sebagai badan usaha yang dapat

mendanai keberlangsungan Pesantren Komunitas

4. Manfaat

a. Ekonomi:

1. Menambah Pendapatan Nasabah

2. Meningkatkan Pendapatan Pemulung (Pekerja)

3. Fund Risying Yayasan

b. Sosial

1. Menciptakan lapangan Pekerjaan

2. Membangun Kesadaran Masyarakat untuk Berhimpun

3. Meningkatkan tarap hidup para pemulung baik secara

pinansial maupun sosial

c. Lingkungan

1. Berkurangnya Pencemaran

2. Menciptakan Lingkungan Sehat dan Bersih

3. Mendidik masyarakat sekitar untuk selalu peduli pada

lingkungan tempat tinggal yang nyaman.

 

Page 55: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

47

5. Mengantisipasi agar masyarakat tidak membuang sampah

disembarang tempat, ataupun di lahan yang kosong.

 

Page 56: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

48

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Identitas Informan

1. Inisial: KA

Umur: 41 tahun

Status: Ketua Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunyya

KA adalah ketua Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya,

sekalis sebagai penangung jawan Bank Sampah. Saat ini Bank Sampah

beliau yang menjalankan kembali dan dibanntu oleh beberapa pekerja

yang digaji dari hasil penimbangan sampah.

2. Inisial: AA

Umur: 23 tahun

Status: Santri Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

AA adalah santri yang berada di Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya. Saat masih sebagai mahasiswa disebuah Universitas Swasta,

dengan kesibukan sebagai mahasiswa sehingga tidak aktif dalam

mengelola Bank Sampah.

3. Inisial: UM

Umur: 43 tahun

Status: Pekerja di Bank Sampah

 

Page 57: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

49

UM adalah salah satu pekerja yang bekerja Di Bank Sampah,

beliau yang mengelola langsung Bank Sampah setiap harinya.

Walaupun beliau bekerjanya belum terlalu lama, dari keterangan beliau

Bank sampah sudah aktif kembali walaupun masih hanya

mengumpulkan sampah dari pemulung-pemulung.

4. Inisial: AR

Umur: 45 tahun

Status: Mantan Pekerja di Bank Sampah

AR adalah salah seorang mantan pekerja di Bank Sampah saat

waktu Bank Sampah masih sangat katif dalam produksinya sampai

Bank Sampah megalami kevakuman sementara. Dulu beliau sebagai

operator mesin saat bekerja di Bank Sampah.

B. Temuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian penulis berhasil menemukan beberapa hal

mengenai pemberdayaan santri melalui Bank Sampah di Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunyya. Hal-hal yang penulis temukan adalah:

1. Penulis menemukan bahwa Pondok Pesantren ini berbeda dengan

Pondok Pesantren lainya, Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

ini tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat untuk mengatur

para santri seperti di pondok pesantren lainya. Karena hal tersebut

Pondok Pesantren Komunitas dan keberadaan pondok pesantren

seperti inipun masih jarang jumlahnya,dalam pondok ini para santri

 

Page 58: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

50

diberikan kebebasan untuk memilih sehingga banyak dari santri yang

tidak mau ikut andil dalam mengurus Bank Sampah.

2. Karena bentuknya Pesantren komunitas sehingga jumlah santrinya pun

tidak banyak, dan tidak semua santri bearada di kawasan Pesantren

sehingga sulit untuk dikoordinir oleh ketua pondok Pesantren

Tersebut.

3. Pendirian Bank Sampah oleh Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya pada tujuan awalanya untuk memberdayaakan ekonomi

pesantren dan ekonomi santri walaupun tidak di jelaskan secara

eksplisit pada visi dan misinya. Pada tahun pertama berdirinya Bank

Sampah santri ikut terlibat secara struktural sebagai pengurus Bank

Sampah, namu ditahun yang kedua karena santri merasa itu bukan

bidangnya sehingga mereka pada vakum dalam mengelola Bank

Sampah dan lebih aktif pada bidang pendidikan saja sebagai pengajar.

4. Bank sampah lebih banyak dikelola oleh pekerja yang di ambil dari

luar dibandingkan oleh keikutsertaan santrinya. Sehingga sempat

terjadi kegagalan Bank sampah karena dibawa lari uangnya oleh

pekerja yang lama.

Dari hasil temuan penelitian penulis dapat mengambil garis merah

bahwa tidak berkembangnya pelaksanaan pemberdayaan santri melalui

Bang Sampah di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunyya ini disebabkan

oleh, tidak adanya peraturan pesantren untuk mengontrol para santri

sehingga bisa diarahkan sesuai keinginan pesantren. Bentuk pesantren ini

 

Page 59: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

51

adalah pesantren komunitas, sehingga pondok pesantren tidak memiliki

peraturan yang mampu menuntut santri atas kewajibanya di Pondok

Pesntren Komunitas Ya Bunayya. Pondok Pesantren ini berbeda dengan

Pondok Pesantren pada umumnya yang patuh terhadap para kiyainya

ataupun para ustadnya.49

C. Analisi Pemberdayaan Santri

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya tidak hanya dibidang sampah namun ada juga di bidang

pendidikan.50 Pada penulisan ini penulis hanya fokus pada pembahasan

pemberdayaan pada Bank Sampah saja. Untuk menciptakan kemandirian

dalam diri santri maka sangat program pemberdayaan ini sangat bagus

untuk dikembangkan di Pondok Pesantren. Konsep pemberdayaan melalui

Bank Sampah di pesantren sebenarnya bukan hal yang baru, namun tidak

banyak pesantren yang mengembangkan pemberdayaan dibidang sampah.

1. Tahap pemberdayaan

Pemberdayaan memiliki tiga tahap yang harus dijalankan sehingga

pelaksanaan pemberdayaan itu sendiri bisa berjalam maksimal.

Pertama, Input pada tahan ini adalah proses awal untuk menganalisis

dan menetapkan kebutuhan melalui identifikasi kebutuhan.

Agar pelaksanaan pemberdayaan memiliki sasaran yang jelas,maka

pada tahap ini bisa disebut juga sebagai tahap precanaan atau

pengambaran secara garis besar apa yang ingin dicapai dari

49 Lihat profil Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya 50 Lihat Profil Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

 

Page 60: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

52

pelaksanaan pemberdayaan tersebut. Sampai pada tahap ini

pemebrdayaan Bank Sampah yang dilakukan di Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunayya sudah memiliki konsep yang bagus dan tujuan

yang jelas walaupun tujuannya masih terlihat secara umum dari tujuan-

tujuan yang ingin dicapai oleh Bank Sampah.51 Sehingga unsur-unsur

pemberdayaan untuk santrinya tidak terlihat secara kusus.

“Pesantren menyediakan fasilitas Bank Sampah, mobil Pic Up,

pengilingan sampah, timbangan, tempat tinggal pekerja, serta

tempat untuk menampung sampah.”52

Keberhasilan di tahap input ini dapat dilihat dengan terlaksananya

pendirian Bank Sampah dan tahun ini sudah menjadi tahun ketiga bagi

keberadaan Bank Sampah yang di kelolala oleh Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunayya. Bukti lain yang menjadi acuan keberhasilan

dalam tahap input ini dapat dilihat dalam pengembangan Bank Sampah

sebagai sarana pemberdayaan santri yang sampai saat ini sudah

memiliki fasilitas Bank Sampah. Fasilitas operasional bank sampah

seperti pick up, tempat penampungan sampah, mesin pengilingan, dan

timbangan serta tempat tinggal karyawan.

Kedua, adalah tahap proses dimana pada tahap ini lembaga harus

melaksanakan apa yang direncanakan pada tahap input, tahapan proses

ini adalah tindak lanjut sebagai implementasi dari tahap awal yang

sudah dibuat. Apabila program pemberdayaan santri melalui Bank

51 Bisa dilihat di Visi dan Misi Bank Sampah 52 Komarudin Akhyas. 2013 Hasil wawancara dengan ketua Pondok Pesantren Ya

Bunayya (Tempat di pondok pesantren pada tanggal 31/12/2013).

 

Page 61: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

53

Sampah sudah sampai pada tahap ini maka program tersebut sudah

berhasil dilaksanakan.

Bank sampah yang dikelola oleh Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunayya berjalan baik ditahun pertama memasuki tahun kedua

operasional Bank Sampah mulai berkurang samapai mengalami

kevakuman, pada tahu pertama jumlah pengilinganya bisa mencapai

satu kwintal per hari namun di tahu kedua mulai berkurang sampai

pada tahap berhenti operasi atau vakum untuk sementara waktu

walaupun tidak terlalu lama kevakuman yang dialami.53

Bukti lain yang membuktikan bahwa Bank Sampah yang diekelola

oleh Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya adalah dokumen

rekapitulasi keuangan ditahun pertama masih lengkap catatanya

sedangkan ditahun kedua tidak ada rekapanya lagi. Hal ini

menandakan bahwa Bank Sampah sangat produktif ditahun pertama.

Rekapitulasi keuangan ini memuat daftar gaji karyawan, daftar hasil

penimbangan dan pemasukan dalam mingguan dan bulanan .54

“ketika saya masih kerja dahulu memang banyak

santrinya pak komar yang ikut mengurusi bank sampah.

Dulu santrinya ada yang jadi ketua, ada yang jadi

bendahara dan sekertaris , jadi santri masih ikut dulu.”

Pada tahun pertama keberadaan Bang Sampah masih terlihat

para santri ikut aktif dalam mengelola Bank Sampah tersebut, sehingga

dari para santri ini bebagi peran ada yang menjadi ketua, sekertaris,

53 Wawancara dengan mantan pekarja Bank sampah, tanggal 29/01/2014 54 Lihat Dokumentasi keuangan Bank Sampah

 

Page 62: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

54

bendahara dan ketua bidang. Samapai pada tahun kedua para santri

sudah terlalu vakum lagi, termasuk operasional bank sampah pun

mulai ada penurunan dalam operasinya dan hal in didukung juga

banyak pekerjanya yang keluar.

Ketiga, pada tahap ketiga kerja yang harus dilakukan adalah

memantau, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan

pemberdayaan. Suatu program pemberdayaan tidak hanya cukup pada

tahap input dan proses saja namun yang menentukan keberhasilan dari

pelaksanaan program pembardayaan adalah outpunya. Permasalahan

yang terjadi dalam pelaksanaan pemberdayaan melalui Bank Sampah

yang berada di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya adalah pada

tahap output ini.

Kelemahan terbesar dalam pelaksanaan pemberdayaan santri

melalui Bank Sampah di Pondok pesantren Komunitas Ya Bunyya

adalah terletah pada tahap outpunya. Bank Sampah yang pada tahun

pertama sangat aktif dalam operasionalnya, karena mengalami

penurunan dalam produksi maka Bank Sampah ditahun kedua

mengalami penurunan jumlah produksi hingga sampai mengalami

kevakuman sementara. Kevakuman memnag tidak begitu lama,

kevakuman ini terjadi karena banyaknya pekerja yang keluar karena

merasa pendapatnya kecil dan tidak seperti pada kondisi Bank Sampah

pada tahun pertama.

 

Page 63: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

55

Walaupun sempat vakum dalam beberapa waktu ditahun kedua

Bank Sampah tetap berjalan walaupun tidak ada proses pengilingan.

Namun dalam pengumpulan sampah dan penimbangan masih tetap

aktif sampai sekarang, bahkan saat ini Pak komar selaku ketua Pondok

pesantren sudah mulai berencana untuk mengaktifkan pengilinganya

lagi.

“kalau dulu santri yang berpartisipasi di bank sampah

biasanya di gaji, tapi sekarang santri pada lebih memilih

menjadi pengajar di TPA dibandingkan memgurus bank

sampah.”55

Dalam pelaksanaan Bank Sampah para santri yang ikut biasanya

tetap dibayar sebagai upah kerja mereka. Namun sampai tahun ketiga

ini santri pun semakin engan ikut terlibat dalam pengelolaan Bank

Sampah. Alasanya, mereka tidak memiliki keahlian untuk mengurus

Bank Sampah tersebut. Selain itu para santri lebih senang mengajar di

TPA ketimbang mengelola Bang Sampah, kendala lainya mereka lebih

banyak aktif diluar pesantren atau ditempat kuliah. Keberadaan Bank

Sampah sebenarnya untuk mereka berlatih berwira usaha melalui

bidang sampah.

“Faktor Penghambatnya Santri sudah banyak yang terpengaruh

oleh lingkungan luar sehingga mereka tidak mau ikut

mengurusi bank sampak. Santri juga sudah susah untuk di

ajarkan bagaimana tentang bank sampah. tidak semua santri

berada tinggal dipondok ini, ada yang ngekos diluar ya

55 Abdul Azis. 2014. Hasil Wawancara dengan santri Pondok Pesantren

Komunitas Ya Bunyya (Tempat Pondok Pesantren Kmunitas, Tanggal 30/01/2014).

 

Page 64: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

56

namanya aj pesantren komunitas sehingga atauran yang berlaku

tidak seperti pesantren pada umumnya.”56

Pak Komar sebagai ketua Pondok Pesantrenpun sudah berusaha

mengajak merekan namun para santri lebih memilih aktif mengajar

dari pada aktif di Bank Sampah. Penulis melihat penurunan

operasional atau kinerja Bank Sampah terjadi pada tahap output ini.

Pengawasan masih sangat kurang terhadap pelaksanaan Bank Sampah,

dan juga analisis yang matang mengenai kebutuhan santri dalam

bidang apa yang tepat untuk digunakan sebagai wadah pemberdayaan

para santri.

2. Jenis pemberdayaan

Jenis pemberdayaan Bank Sampah ini adalah lebih kepada

pemberdayaan ekonomi dan wirausaha dalam bidang sampah. Jenis

pemberdayaan seperti ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh

pesantren lain. Perbedaanya adalah yang melakukan pemberdayaan

yang penulis teliti ini adalah Pondok Pesantren Komunitas dan bukan

seperti pesantren yang ada pada umumnya.

3. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan pada umumnya adalah menciptakan

penguatan kepada individu maupun kepada kelompok yang memiliki

kelemahan. Bank Sampah yang dikelola oleh Pondok Pesantren

komunitas Ya Bunayya adalah salah satu program pemberdayaan yang

56 Komarudin Akhyas. 2013 Hasil wawancara dengan ketua Pondok Pesantren Ya

Bunayya (Tempat di pondok pesantren pada tanggal 31/12/2013).

 

Page 65: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

57

bertujuan untuk menciptakan penguatan kemandirian kepada santri

yang bernaung didalam Pondok Pesantren tersebut.

Dibuatnya tujuan pemberdayaan bisa menjadi indikator pengukur

apakah program pemberdayaan berhasil atau tidak dalam memenuhi

tujuan awalnya. Jika Bank Sampah tujuan diberdirikanya untuk

memberdayakan santri maka kita bisa mengukur dari tujuan awal

dengan hasilnya telah dicapai saat ini.

Program pemberdayaan santri melalui Bank Sampah yang

diadakan di Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya masih jauh

dari tujuan awal, program yang seharusnya dikelolah oleh santri yang

berada dalam Pesantren, justru lebih banyak dikelola oleh pekerja

Bank Sampah. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

seorang santri dan pekerja yang berada di Bank Sampah, dari

pernyataan santri dan pekerja tetu saja menjadi bukti bahwa tujuan di

adakan pemberdayaan Bank Sampah ini tidak sesuai dengan tujuan

Bank Sampah untuk mengembang santri dan pesantren dalam bidang

sampah tersebut.

Penulis melihat tujuan ketua Pondok Pesantren Komunitas Ya

Bunyya dengan tujuan yang dimiliki santri sangat berbeda, pesantren

sebenarnya sudah menyediakan berbagai fasilistas sebagai penunjang

dalam operasional Bank Sampah namun tidak dimanfaatkan oleh

santri.

 

Page 66: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

58

D. Faktor Pendukung Dan Penghambat

“pelatihan kusus dari pesantren tidak ada, ya biasanya saya

ikutkan acara-acara pelatihan di luar aj.”57

Pada pemberdayaan Bank Sampah di Pondok pesantren Komunitas

Ya Bunyya, tidak ada sarana pelatihan kusus yang di adakan oleh Pondok

Pesantren dalam mengelola Bank Sampah. Pada awal berdirnya Bank

Sampah pelatihan biasanya dikirim ke Bank Sampah yang lebih dahulu

mapan agar santri bisa belajar, selain itu pelatihan juga dikirim keacara-

acara training yang diadakan oleh lembaga lain serta kerja sama dengan

lembaga akademik yang memiliki fokus di bidang pemebrdayaan sosial.

Pada awalnya Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya

mengarahkan para santrinya untuk terlibat dalam kegiatan Bank Sampah.

Penekanan pada bidang keterampilan ini agar santri bisa mandiri dan

menghasilkan bagi dirinya sendiri. Kegiatan Bank Sampah sangat bagus

apabila dikembangkan, dan dapat menjadi keterampilan yang bernilai

ekonomis bagi santri dan masyarakat sekitar.

Dari kegiatan pemberdayaan Bank Sampah ini akan sukses atau

tidak dapat juga dipengaruhi oleh faktor penghambat dan pendukungnya.

Faktor penghambat dan pendukung dari pelaksanaan pemberdayaan santri

melalui Bank Sampah adalah:

57 Komarudin Akhyas. 2013 Hasil wawancara dengan ketua Pondok Pesantren

Ya Bunayya (Tempat di pondok pesantren pada tanggal 31/12/2013).

 

Page 67: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

59

a. Faktor Pendukung

1. Ketersediaan fasilitas yang sudah sangat memadai yang

telah disediakan oleh pihak Pondok Pesantren untuk

pengelolaan Bank Sampah.

2. Peran secara dominan telah diberikan kepada santri oleh

Pondok Pesantren, hal ini terlihat dari kepengurusan Bank

Sampah yang didominasi oleh santri ketika awal berdirinya

Bank Sampah tersebut.

3. Usaha sampah tidak akan pernah habis, karena sampah

akan selalu ada setiap harinya.

b. Faktor Penghambat

1. Tidak tersedianya pelatihan santri secara profesional,

sehingga santri mengangap Bang Sampah bukanlah bidang

yang tepat buat mereka.

2. Para santri yang berada di Pondok ini adalah mahasiswa,

sehingga waktunya banyak diluar dan pelaksanaan Bank

Sampah menjadi tergangu.

3. Tidak adanya pelatihan tentang mesin terhadap santri,

sehingga para santri tidak ada yang bisa mengoperasikan

mesin.

 

Page 68: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

60

4. Ketidak mauan santri untuk fokus dalam mengurusi Bank

Sampah sehingga berdapak pada permasalahan minimnya

SDM.

5. Santri-santri memiliki dayang juang sehingga mudah

menyerah walaupun mereka ngak bisa mengolah Bank

Sampah pada awalnya.

 

Page 69: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari pemaparan penulis mengenai hasil penelitian di

lapangan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Peran yang diberikan Pondok Pesantren Komunitas Ya Bunayya dalam

program pemberdayaan santri seharusnya menumbuhkan jiwa

kemandirian sebagai seorang entrepreuneur agar dapat diaplikasikan dalam

kehidupan santri setelah selesai dari pesantren. Kondisi pesantren dapat

penulis simpulkan dalam dua tahap; Input, dalam tahap ini Pondok

Pesantren Komunitas Ya Bunayya sudah bisa dikatan berhasil. Dengan

melihat hasil dari tahapan input, Bank sampah yang sudah terlaksana

sampai pada tahun ketiga, keberhasilan ditahapan input juga dapat dilihat

dari sudah tersedianya berbagai perlengkapan Bank Sampah seperti lahan

tempat penempungan sampah, mesin pengiling, mobl pic up, alat timbang,

dan asrama pekerja.

Kelemahan pemberdayaan santri melalui Bank Sampah sangat terlihat

pada tahap out put, tahap ini akan memperlihatkan sukses atau tidak

pemberdayaan tersebut. Pada tahap out put seharusnya menjadi proses

pemantauan dan evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh Pondok

Pesantren terhadap kegiatan pemberdayaan santri melalui Bank Sampah.

Dapat penulis menyimpulkan dari hasil pemberdayaan santri melalui Bank

Sampah ini hanya berhasil pada tahap perencanaan saja (Input).

 

Page 70: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

62

Sedangkan pada tahap proses dan output para santri hanya aktif

mengelola Bank Sampah pada tahun pertama saja, tahun kedua dan ketiga

santri tidak ada yang ikut mengelola Bank Sampah. Hal ini terjadi karena

Pondok Pesantren ini adalah pondok pesantren komunitas, sehingga santri

bebas memilih untuk melaksanakan program yang meraka sukai. Masalah

lainya, di pesantren ini tidak memiliki aturan yang kuat utuk mengikat

para santri agar mereka bisa dikendalikan sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh Pondok Pesantren. Minat santri untuk mengelola bank

sampah juga rendah, padahal mereka tinggal menjalankan saja dan fasilitas

sudah tersadia.

Suatu usaha pemberdayaan santri pasti memiliki hal-hal yang menjadi

pendukung dan hal-hal yang menjadi penghambat dalam menjalankan

program pemebrdayaan tersebut. Pendukung dan penghambat yang ada

pada Program pemberdayaan santri melalui Bank Sampah di Pondok

Pesantren komunitas Ya Bunyya adalah:

a. Faktor Pendukung

1. Ketersediaan fasilitas yang sudah sangat memadai

disediakan oleh pihak Pondok Pesantren untuk

pengelolaan Bank Sampah.

2. Peran secara dominan telah diberikan kepadasantri oleh

Pondok Pesantren, hal ini terlihat dari kepengurusan

Bank Sampah yang didominasi oleh santri yang ada di

Pondok tersebut.

 

Page 71: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

63

3. Bidang Usaha yang tidak akan pernah habis bahan

produksinya.

b. Faktor Penghambat

1. Tidak tersedianya pelatihan santri secara profesional.

Sehingga santri merasa bahwa Bank Sampah bukan

bidang yang tepat buat mereka.

2. Para santri yang berada dipondok ini adalah mahasiswa,

sehingga waktunya banyak yang di luar pelaksanaan

Bank Sampah tergangu.

3. Tidak adanya pelatihan tentang mesin terhadap santri,

sehingga para santri tidak ada yang bisa

mengoperasikan mesin.

4. Kekurangan Sumber Daya Manusia.

5. Daya Juang Santri yang masih lemah.

B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat penulis tawarkan adalah:

1. Penguatan pada SDM harus dilakukan agar tidak terjadi lagi

kekuarangan SDM yang memiliki keahlian pada program Bank

Sampah. Penguatan SDM ini bisa dilakukan memlalui pelatihan,

workshop yang diselengarakan oleh Pondok Pesantren. Selain itu juga

harus dipahamkan kepada santri motivasi dari pemberdayaan itu

sendiri, sehingga lebih dipahami dengan baik.

 

Page 72: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

64

2. Selain para santri berada distruktur Bank Sampah, mereka harus

dipahamkan juga bagaimana mengelolah Bank Sampah dan bagaimana

melakukan pendanaanya.

3. Pesantren harus mengupayakan para santri untuk mendalami ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk menjadi bekal bagi mereka dalam

menjalankan program Bank Sampah.

 

Page 73: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

65

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pembangunan Dan Intervensi

Komunitas. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.

Artikel. Bank Sampah diakses pada tanggal 10 Juli 2013

http://www.femina.co.id/isu.wanita/karier/bank.sampah/005/001/222,

2013.

Antono, Juli. Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Daur Ulang Sampah

Di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit, Jakarta: Pengembangan

Masyarakat Islam Universitas Islam Negeri Syahid, 2012.

Badiri, Lili. dkk . Zakat dan Wiraussaha. Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005.

Badruzzaman,Deden Fajar. Pemberdayaan Kewirausahaan Terhadap Santri Di

Pondok Pesantren (Studi Kasus: Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul

Iman Parung, Bogor), Jakarta: Konsetrasi Perbankan Syariah

Universitas Islam Negeri Syahid, 2009.

Badudu dan Zaim. Kamus Umum Bahasa indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2001.

Basrowi dan Suwardi. Memehami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Aneka Cipta,

2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta, 1986.

Devita Permata Sari dan Enri Damanhuri, Studi Efektivitas Bank Sampah Sebagai

Salah Satu Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis

Masyarakat (Bandung: Hasil penelitian, Program Studi Teknik

Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi

Bandung), PDF.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisi Data. Jakarta: Rajawali Press,

2011.

Faozan, Ahmad. Jurnal Studi Islam dan Budaya. Purwokerto: P3M, 2006.

Gunawan, Sumodiningrat. Pembangunan Daerah dan Pengembangan

Masyarakat. Jakarta: Bina Rena Pariwarna, 1997.

 

Page 74: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

66

Haediri, Amin. Transformasi Pesantren. Jakarta:Media Nusantara, 2007.

Hafiduddin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani, 1998.

Hudri, Muhammad. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang

Sampah di Perumahan Griya Serpong Kedemangan Setu Tangerng

Selatan, (Jakarta: Pengembangan Masyarakat Islam Universitas Islam

Negeri Syahid, 2006).

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga, 2009.

Kuntowijoyo. Budaya dan Masyarakat. Yokyakarta: Tiara Wacana Yokya, 1999.;

Paradigma islam; interprestasi untuk aksi. Bandung: Mizan. 1993.

Machendrawati, Nani dan Syafe’i, Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat

Islam: dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001

Majid, Nurcholish. Bilik-bilik Pesantren Sebuah potret Perjalanan. Jakarta:

Paramadina, 1997.

Maksum, Muhammad. Refleksi Pesantren Otokritik dan Perspektif. Jakarta:

Ciputat Institut, 2007.

Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren.Jakarta: INIS, 1994.

Masyhud, Sulthon dan Khusnurdilo. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva

Pustaka, 2005.

Moore, Fraizer. HUMAS membagun citra dengan komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005.

Mubyartanto. Membangun Sistem Ekonomi. Yokyakarta: BPFE, 2000.

Mujamil, Qomar. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarat : Erlangga, 2007.

Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi. Jakarta: Erlangga, 2002.

Rahardjo, M. Dawam. Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi. Yokyakarta:

Pustaka Pelajar, 1999..

Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta, 2011.

 

Page 75: PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45904...PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI BANK SAMPAH STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN KOMUNITAS

67

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005.

Suismanto. Menelusuri Jejak Pesantren. Yogyakarta: AliefPress, 2004.

Sulistiari. Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: konsepsi dan strategi. Jakarta:

Balai latihan dan pengembangan Sosial Dep. Sosial RI, 2004.

Sumardi. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Berkah Pustaka, 1984.

Walsh, Mayra. Pondok pesantren dan ajaran golongan Islam ekstrim (studi kasus

di pondok pesantren putrid darur Ridwan Parangraharjo, Bayuwangi),

Studi Lapangan ACICIS Program Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Muhammadiyah Malang, 2002.

Yafie, Ali. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan kemanusiaan.

Yokyakarta: LKPSM, 1997.