Top Banner
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh AJNA DINA FITRIYAH NIM 111 10 067 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
127

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Jul 26, 2019

Download

Documents

vanxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA PENYANDANG AUTIS

DI SMPLB NEGERI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

AJNA DINA FITRIYAH

NIM 111 10 067

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 2: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah
Page 3: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar no 2 telp (02988) 323706, 323433 Salatiga, 50721

Website: www.stainsalatiga.ac.id , Email: [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 5 eksemplar skripsi

Hal : Pengajuan Skripsi

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama kami

kirimkan naskah skripsi mahasiswi :

Nama : Ajna Dina Fitriyah

NIM : 11110067

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa

Penyandang Autis di SMPLB Negeri Salatiga Tahun

Pelajaran 2013/2014

Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salatiga, 07 Oktober 2014

Pembimbing

Dra. Hj.Lilik Sriyanti, M.Si

NIP.19660814 199103 2 003

Page 4: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

SKRIPSI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DISUSUN OLEH

AJNA DINA FITRIYAH

NIM : 111 10 067

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Tarbiyah,Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari

Selasa, tanggal 25 November 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

Sekretaris Penguji : M. Gufron,M.Ag.

Penguji 1 : Dra. Siti Asdiqoh,M.Si.

Penguji II : Muna Erawati,M.Si.

Penguji III : Dra. Lilik Sriyanti, M.Si.

Salatiga, 25 November 2014

Ketua STAIN Salatiga

Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

NIP. 19670112 199203 1 005

Page 5: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ajna Dina Fitriyah

NIM : 111 10 067

Jurusan : Tarbiyah

Progam Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang ditulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 07 Oktober 2014

Yang menyatakan,

Ajna Dina Fitriyah

Page 6: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

MOTTO

Artinya:. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.

Page 7: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku Su’aedi dan Siti Aminah

tercinta

Kepada Para dosen yang telah

membimbingku

Saudara-sudaraku, Mas Fuad, Mas Syukron,

dan Ka’ Azmi yang salalu memberikan

motivasi kepada penulis

Dan sahabat-sahabat seperjuanganku dan

teman-teman Angkatan 2010

Tak lupa untuk kekasih yang selalu setia

menungguku

Page 8: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Penyandang Autis di SMPLB

Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Shalawat serta salam tak lupa

penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Ibu Dra.Lilik Sriyanti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Muhlisun M.Pd, Selaku kepala sekolah SLB Negeri Salatiga yang

telah memberikan izin penelitian bagi penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis

5. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan

moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun

spiritual dalam penulisan skripsi ini.

Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa

kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis

diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Page 9: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan dan

kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 07 Oktober 2014

Penulis

Page 10: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

ABSTRAK

Fitriyah, Ajna Dina. 2014. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa

Penyandang Autis di SMPLB Negeri Salatiga Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama

Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra

Lilik Sriyanti, M.Si

Kata kunci : Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Siswa Autis

Siswa autis merupakan anak yang mengalami hambatan baik dari segi

mental, emosi, psikomotorik serta memerlukan penanganan khusus dalam proses

pembelajaran. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut ditentukan oleh

beberapa komponen, diantaranya guru, metode yang digunakan, dan kurikulum.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri

Salatiga, apa saja kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam dalam

proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama

Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran

2013/2014. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan

informasi dan masukan kepada semua pihak terutama guru dan lembaga

pendidikan.

Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Sedangkan analisis data dilakukan dengan memberikan makna dan dengan makna

tersebut dapat diambil kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran yang meliputi

perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa autis di SMPLB

Negeri Salatiga berpedoman pada kurikulum KTSP dengan modifikasi guru.

Pembelajaran PAI di SMPLB Negeri Salatiga pada siswa penyandang autis adalah

(1) Materi yang disampaikan ditekankan pada materi yang bersifat praktis dengan

menggunakan metode ceramah, metode quantum teaching, metode tanya jawab,

metode praktek, dan metode keteladanan. (2) upaya guru PAI adalah memberikan

materi yang sesuai dengan kemampuan siswa. (3) hasil pembelajaran PAI

menunjukkan bahwa siswa autis sudah menjalankan ritual keagamaan dalam

keseharian dan berperilaku seperti tuntunan agama. Yaitu melakukan wudhu dan

sholat wajib. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam diantaranya

target materi PAI tidak selesai, kurangnya jumlah guru PAI, kurang disiplinnya

siswa, dan SMPLB Negeri Salatiga tidak menyediakan terapi khusus untuk

mengkondisikan siswa autis.

Page 11: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... …i

LEMBAR LOGO STAIN SALATIGA ............................................................. …ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ..................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Fokus Penelitian............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6

E. Penegasan Istilah.............................................................................. 6

F. Metode Penelitian............................................................................ 8

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 8

2. Kehadiran Penelitian ............................................................ 8

3. Lokasi Penelitian .................................................................. 9

4. Sumber Data ......................................................................... 9

5. Prosedur Pengumpulan Data ................................................ 10

6. Analisis Data ........................................................................ 12

7. Pengecekan Keabsahan Data………………………………. 13

Page 12: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

8. Tahap-tahap Penelitian…………………………………… 14

G. Sistematika Penulisan................................................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Meliputi

A. Perencanaan Pembelajaran ............................................................. 17

1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ..................................... 17

2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran ........................................... 18

3. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran ............................. 18

B. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 19

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam……………………… 19

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam…………………………. 21

3. Materi Pendidikan Agama Islam………………………….. 25

C. Evaluasi Pembelajaran………………………………………… 33

1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ………………………….. 34

2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran……………………………… 34

3. Prinsip Evaluasi Pembelajaran……………………………… 35

D. Penyandang Autis………………………………………………… 38

1. Pengertian Autis……………………………………………….. 38

2. Jenis Autis……………………………………………................39

3. Faktor Penyebab Autis…………………………………………. 42

BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data SLB Negeri Salatiga…………………………… 45

B. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…………………. 62

1.Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam………….. 62

2.Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam………… 65

3.Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam………………. 72

C. Kendala yang Dialami Guru Pendidikan Agama Islam………….. 73

Page 13: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

BAB IV ANALISIS DATA

A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ………………… 76

1. Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam…………. 76

2. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam………….. 81

3. Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam………………. 84

B. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam……………...85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………… 87

B. Saran-saran…………………………………………………… 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasi Sekolah…………………………………… 51

Tabel 3.2 Susunan Pengurus Komite Sekolah............................................... 52

Bagan 3.3Denah Gedung SLB Negeri Salatiga.............................................. 55

Tabel 3.4 Data Sarana Prasarana……………………………………………… 58

Tabel 3.5 Keadaan Pengajar di SLB Negeri Salatiga...................................... 60

Page 15: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelahiran anak ditengah keluarga merupakan anugerah

terindah.Dengan kehadiran anak, orang tua merasakan kebahagiaan yang

luar biasa.Bahkan orang tua berharap kelak anak tersebut tumbuh dan

berkembang secara sempurna.Orang tua mengupayakan hal yang terbaik

untuk perkembangan anak, dengan harapan cita-cita yang mungkin belum

bisa terwujud, bisa terealisasi.

Namun, bagaimana jika anak yang terlahir memiliki beberapa

keterbatasan atau lebih dikenal dengan anak berkebutuhan khusus?

Pertanyaan ini mengingatkan kepada semua pihak mengenai pentingnya

pendidikan yang sesuai dengan karakteristik siswa berkebutuhan khusus.

Untuk itu, seharusnya orang tua membimbing dan mengarahkan anak

secara tepat, bukan mengisolasi keberadaan anak yang memiliki

kecacatan.Solusi yang tepat adalah memberikan kesempatan kepada anak

belajar di sekolah luar biasa (SLB). Bentuk dukungan ini menjadikan

anak menjadi pribadi yang mandiri.

Pada UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional,dijelaskan dalam pasal 5 ayat (1) dan (2) menyatakan: (1) Setiap

warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan

yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik,

emosional,mental intelektual,dan sosial berhak mendapatkan pendidikan

khusus. Anak autis merupakan anak yang berkebutuhan khusus yang

Page 16: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

memiliki kelainan sosial, sehingga telah jelas undang-undang tersebut

pada pasal 5 ayat (2), menunjukkan bahwa anak autis berhak mendapatkan

pendidikan.Untuk itu dukungan perkembangan dan kemajuan anak autis

dapat dibekali lewat sekolah luar biasa (SLB).

Menurut Smart (2010), pelayanan pendidikan bagi setiap anak

yang memiliki kebutuhan khusus tentu akan berbeda-beda, tergantung

kekurangan apa yang dialami oleh anak tersebut dan seberapa parahkah

kekurangan tersebut sehingga pelayanannya pun dapat sampai kepada

anak tersebut dengan tepat.

Menurut Ali (2008:40) agama adalah kepercayaan kepada Tuhan

yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui

upacara, penyembahan, permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia

menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.Dalam hal ini anak autis

semestinya mendapatkan pengarahan pembelajaran pendidikan agama

tanpa adanya perlakuan diskriminasi.Hal ini sesuai dengan QS.An-nisa:9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar.

Secara umum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran

yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama

Islam. Ajaran-ajaran tersebut terdapat dalam al-qur’an dan al-hadits

(Maslikhah, 2004:199). Tujuan akhir mata pelajaran Pendidikan Agama

Page 17: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Islam di SMPLB adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak

mulia.

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) adalah suatu

lembaga pendidikan atau sekolah lanjutan yang bertanggung jawab

melaksanakan pendidikan untuk mencerdaskan anak didik yang

berkebutuhan khusus. Berkaitan dengan hal tersebut, Hermansyah

(2012:16) dalam bukunya yang berjudul PembelajaranTerstruktur

menyatakan sebagai berikut:

pembelajaran untuk anak autis tidak dapat disamakan dengan

pembelajaran untuk anak normal pada umumnya. Pembelajaran

tersebut didasarkan pada karakteristik dan pemahaman terhadap

gangguan yang dialami anak. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru

dalam menangani anak autis adalah: pertama memahami konsep

pembelajaran bagi anak autis. kedua memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran anak autis. Ketiga mampu

melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran anak autis. Keempat memahami konsep dan

pentingnya pembelajaran terstruktur bagi anak autis.

Pengorganisasian materi Pendidikan Agama Islam merupakan

upaya kegiatan mensiasati proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan rekayasa seluruh instrumental yang terkait melalui penyusunan

materi secara rasional dan komprehensif. Pengorganisasian materi ini

mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi.

Berkaitan dengan pengorganisasian materi, Fatchurrohman

(2004:316) menyatakan sebagai berikut:

Tahap perencanaan merupakan langkah awal penentuan

aktivitas pembagian alokasi waktu untuk bahan ajar yang akan

diberikan untuk peserta didik.

Page 18: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Tahap pelaksanaan mencakup langkah yang dipergunakan

guru untuk mengaplikasikan beberapa metode dan media dalam

melakukan pembelajaran pendidikan agama Islam.

Sedangkan tahap evaluasi menjadi pengontrol

pengembangan materi pendidikan agama Islam.

Dalam perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi terhadap materi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru harus menyusun materi

sedemikian rupa sehingga tingkat kesulitan dan kemudahannya sejalan

dengan tingkat perkembangan kemampuan penguasaan kompetensi peserta

didik, baik dari aspek kognisi, afeksi, dan psikomotoriknya.

Pada kenyataan yang sebenarnya, masih ditemukan pembelajaran

agama Islam yang diterapkan di sekolah luar biasa yang menggunakan

pembelajaran agama seperti sekolah umum, tanpa memperhatikan kondisi

siswa, khususnya anak autis yang memiliki keterbatasan sistem otak.

Berangkat dari latar belakang masalah inilah, peneliti tertarik

mengambil judul:

“PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA

PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2013/2014”

B. Fokus Penelitian

Page 19: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Untuk membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sistempembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran

2013/2014?

2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru PAIdalam proses

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri

Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk :

1. Mengetahui sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam padasiswa

penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran

2013/2014.

2. Mengetahui beberapa kendala yang dialami guru PAI dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pada siswa penyandang autis di SMPLB

Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi yang jelas

tentang proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

anak autis, sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Page 20: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

1. Secara Teoretis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menambahkan wawasan ilmu yang

didapatkan pada perkuliahan Kapita Selekta, terutama yang

berkaitan dengan masalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam

bagi siswa penyandang autis.

b. Diharapkan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak autis.

2.Secara Praktis

a. Memudahkan orang tua dalam memantau perkembangan

keagamaan siswa penyandang autis.

b. Guru Agama Islam memberikan dukungan terhadap siswa

penyandang autis untuk semangat melaksanakan ibadah.

c. Siswa penyandang autis terbiasa melaksanakan ibadah dalam

kehidupan sehari-hari.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian dan salah penafsiran pada

judul di atas, perlu penulis jelaskan sesuai dengan interpretasi yang

dimaksudkan:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Menurut Gagne (dalam Rusmono, 2012:6) pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya

proses belajar pada siswa. Sedangkan Miarso (2004:545) pembelajaran

adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar

Page 21: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

oranglain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri

orang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli, penulis memberi pengertian,

pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi

terciptanya suatu kegiatan belajar.

Terkait dengan pendidikan agama Islam, Muhaimin (2008:185)

menjelaskan bahwa:

Pembelajaran pendidikan agama Islam, sebagai salah satu

mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran-ajaran Islam

dan tatanan nilai hidup dan kehidupan islami, perlu diupayakan

melalui perencanaan pembelajaran pendidikan agama yang

baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan, dan

pengembangan kehidupan peserta didik.

Jadi penulis memberikan pengertian pembelajaran pendidikan

agama Islam adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi

terciptanya suatu kegiatan belajar dengan muatan ajaran-ajaran Islam.

2. Penyandang Autis

Menurut Huzaemah (2010:2),penyandang autis merupakan

gangguan atau kelainan perkembangan pervasif pada anak yang

ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang

kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Sedangkan

Smart (2010:56), autis dapat diartikan sebagai anak yang mengalami

hambatan perkembangan otak terutama pada area bahasa, sosial, dan

fantasi.

Oleh karena itu, yang dimaksud penyandang autis merupakan

siswa yang mengalami gangguan perkembangan pervasif yang ditandai

Page 22: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dengan gangguan intelektual, kognitif, dan interaksi sosial yang

mengakibatkan hambatan perkembangan otak.

F. Metode Penelitian

1.Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Sugiyono

menjelaskan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek secara alamiah, dimana penelitian

adalah sebagai instrument kunci (Sugiyono,2009:9).

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

deskriptif kualitatif untuk menggambarkan secara sistematis mengenai

fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, foto, memo, dan dokumen resmi

lainnya.

2. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti sebagai pengamat, dalam hal ini tidak

sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi masih melakukan fungsi

pengamatan (Moleong, 2007:77). Dalam penelitian ini, peneliti ikut

berperanserta sebagai pengamat dan sebagai pendamping guru dalam

pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa

penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

3.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Salatiga, tepatnya berada di

Jl. Hasanudin Gang III (Cakra) Banjaran - Mangunsari Salatiga, Jawa

Tengah. Adapun strata pendidikan mencakup: TKLB (Taman Kanak

Luar Biasa), SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa), SMPLB (Sekolah

Page 23: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Menengah Pertama Luar Biasa),dan SMALB (Sekolah Menengah Atas

Luar Biasa). Objek yang digunakan peneliti adalah SMPLB Negeri

Salatiga.

4. Sumber Data

Menurut Sugiyono (2014:308), teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data yang berlangsung memberikan data kepada

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, baik melalui

dokumen maupun orang lain.

Adapun dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga. Sedangkan

informannya adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan orang tua

siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposivesampling. Pengambilan sample dikarenakan situasi,

subjek, Informan, dan waktu.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah:

a. Observasi

Menurut Hadi dalam (Sugiono, 2014:203), observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

Page 24: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi

sekolah dan letak geografis, serta metode yang diterapkan guru

pendidikan agama Islam dalam pembelajaran pada siswa

penyandang autis.

b. Wawancara

Menurut Moleong (2009:186) wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang mengajukan

pertanyaan itu. Maksud Lincon dan Guba dalam

(Moleong,1985:266), adalah mengkontruksi mengenai orang,

kejadian, organisasi, tuntunan,kepedulian, dan sebagainya.

Lebih lanjut peneliti akan menanyakan tentang

pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak autis, sedangkan

nara sumbernya adalah Guru Pendidikan Agama Islam mengenai

metode yang diterapkan untuk siswa penyandang autis dan

menanyakan beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam. Selanjutnya peneliti melakukan

wawancara terhadap aktivitas keagamaan siswa penyandang autis

kepada orang tua wali siswa sebagai bukti penerapan keagamaan

dalam kehidupan.

Page 25: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Untuk melaksanakan teknik wawancara, pewawancara

harus mampu menciptakan hubungan yang baik, sehingga

informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara dan

dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara

yang digunakan peneliti adalah terstruktur (tertulis), yaitu dengan

menyusun terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan

disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksudkan agar

pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan fokus terhadap

tujuan yang dimaksud dan menghidari pembicaraan yang terlalu

melebar.Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan

dapat dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul

ketika kegiatan wawancara berlangsung.

c. Dokumentasi

Menurut Indonesia (2007:272) dokumentasi adalah

pengumpulan bukti atau keterangan, seperti kutipan, gambar,jurnal

pendidikan, dan bahan referensi lain. Metode ini peneliti gunakan

untuk memperoleh data mengenai informasi sekolah yang meliputi

struktur organisasi, sarana dan prasarana, data guru, dan data

siswa.

6. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data, selanjutnya peneliti

akan melakukan analisa dan pembahasan secara deskriptif. Dengan

Page 26: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

demikian data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga

dikupas secara runtut.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis

data sebagaimana dinyatakan oleh Miles & Huberman (1992:16)

meliputi reduksi data, dan verifikasi atau triangulasi. Pada tahap

reduksi data dilakukan pemilihan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhirnya dapat disimpulkan. Pada tahap

penyajian, data disajikan dalam bentuk teks naratif.Selanjutnya

pada tahap triangulasi dilakukan guna menyamakan pandangan

antar informan sehingga data bisa dan untuk menjaga keutuhan

penelitian, kemudian disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh

peneliti melakukan beberapa upaya, disamping menanyakan

langsung kepada subjek, peneliti juga berupaya mencari jawaban

dari sumber lain. Burhan Buin (2004:99) menyatakan bahwa:

“keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya

mengunakan teknik kehadiran peneliti di lapangan, observasi

mendalam, triangulasi, (menggunakan beberapa sumber,

metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat

melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan

anggota.”

Dalam penelitian ini, peneliti mendasarkan pada prinsip

objektifitas, yang dinilai dari validitas dan reliabilitasnya.Validitas

Page 27: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dibuktikan dengan dimilikinya kredibilitas temuan beserta

penafsirannya, yaitu agar penemuan dan penafsirannya sesuai yang

sebenarnya dan temuan disetujui oleh subjek yang diteliti.

Reliabilitas diperoleh dari konsistensi temuan penelitian yang

diperoleh dari para subjek / informan.

Peneliti mengupayakan keabsahan data dengan cara

mendalami wawancara secara kontinyu, sambil mengenali subjek

dan memperhatikan suatu peristiwa secara lebih cermat. Hasil

analisis sementara selalu dikonfirmasikan dengan informasi baru

yang diperoleh dari sumber lain. Prosedur ini juga dapat dilakukan

dengan penggunaan teknik yang berbeda, misalnya observasi,

wawancara, dan dokumentasi, yang masing-masing dibandingkan

sebagai upaya pengecekan temuan.

8. Tahap-tahap penelitian

a. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini mengkaji buku-buku yang

berkaitan dengan pendidikan Agama Islam pada siswa

penyandang autis.

b. Tahap Penelitian di Lapangan

Setelah mengetahui kurikulum yang dilaksanakan dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak penyandang

autis berdasarkan buku-buku yang telah dikaji kemudian

peneliti juga wawancara langsung kepada kepala sekolah dan

guru pendidikan agama Islam.

Page 28: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

c. Tahap Analisis dan Pelaporan

Peneliti mengkaji antara informasi yang terdapat dalam

buku mengenai pembelajaran pendidikan agama Islam dengan

data yang diperoleh di lapangan.

Setelah data terkumpul maka dilakukan penilaian secara

selektif dan disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat

dalam penelitian.Setelah itu,dilakukan pengolahan dengan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Menurut Miles

dan Huberman (1984) juga Yin(1987) dalam Suprayogo

(2003:194) menyatakan sebagai berikut:

Tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara

umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data,dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

A. Analisis Selama Pengumpulan Data: dapat dimulai

setelah peneliti memahami fenomena sosial yang diteliti

dan setelah mengumpulkan data yang dapat dianalisis. B.

Reduksi Data: proses pemilihan terhadap data yang

hendak dikode, mana yang dibuang, mana yang

merupakan ringkasan, cerita-cerita apa yang sedang

berkembang. Reduksi merupakan suatu bentuk analisis

yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data

dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan

untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi.

Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian,penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Page 29: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

BabII Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi:

pengertian perencanaan, fungsi perencanaan, prinsip-prinsip

perencanaan.Pelaksanaan MateriPendidikan Agama Islam: Pengertian

pendidikan agama Islam,tujuan pendidikan agama Islam, materi

Pendidikan Agama Islam. Evaluasi Pembelajaran: pengertian evaluasi,

fungsi evaluasi, dan prinsip-prinsip evaluasi. Penyandang Autis:

pengertian autis, Jenis autis, faktor penyebab autis.

Bab III merupakan paparan data dan temuan penelitian meliputi:

paparan data SLB Negeri Salatiga, sistem pembelajaran Pendidikan

Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga

dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, kendala yang dialami

guru PAI dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bab IV merupakan analisis data yang meliputi Sistem pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri

Salatiga yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kendala yang dialami guru PAI

dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 30: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Dalam proses pendidikan, perencanaan merupakan penentuan

aktivitas yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Tanpa perencanaan

pembelajaran tidak mempunyai arah dan tujuan.Sebagai alat yang

penting untuk mencapai tujuan, perencanaan hendaknya adaptif

terhadap perubahan zaman.

Menurut Prabowo dan Nurma (2010:1), perencanaan merupakan

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan semua aktivitas yang akan

dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.

Oleh karena itu, wajar bila perencanaan selalu berubah dan berkembang

Page 31: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

sesuai dengan kebutuhan yang hendak dicapai dan kondisi yang

memungkinkan.

Sedangkan sebagai sebuah proses yang disengaja dilakukan atau

direkayasa, proses pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan, agar

apa yang dilakukan dapat berjalan dan menghasilkan sesuatu seperti

yang diharapkan. Dengan adanya perencanaan tersebut maka proses

yang akan dilaksanakan dalam waktu yang panjang memiliki arah yang

jelas, dapat diperkirakan sumber daya yang diperlukan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah penentuan

arah pembelajaran yang diwujudkan dengan aktivitas yang hendak

dilaksanakan dimasa yang akan datang. Karena pekerjaan yang

ditentukan pada kegiatan perencanaan belum dilaksanakan, maka untuk

dapat membuat perencanaan yang baik harus menguasai keadaan yang

ada pada saat ini.Dari kondisi yang ada itulah berbagai proyeksi dapat

dilakukan dan kemudian dituangkan dalam berbagai rangkaian kegiatan

dalam perencanaan.

Pada tahap perencanaan guru harus menyusun program pengajaran

yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum, program satuan

pembelajaran dan perencanaan program belajar.

2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Menurut Prabowo dan Nurma (2010: 4) fungsi perencanaan

pembelajaran adalah:

Page 32: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

a. Pertama untuk menentukan kompetensi yang akan

dilakukan dari proses pembelajaran.

b. Keduauntuk mengukur kompetensi yang telah

ditentukan yang mampu memenuhi kebutuhan SDM.

3. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran

Menurut Prabowo dan Nurma (2010:5) beberapa prinsip

pembelajaran adalah meliputi:

a. Dilakukan oleh SDM yang tepat dan kompeten.

Untuk merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

maka yang dapat melaksanakannya adalah orang dari jurusan

Pendidikan Agama Islam. Selain itu orang yang akan melakukan

perencanaan harus memahami bagaimana membuat perencanaan

dengan baik.

b. Memiliki Visibilitas.

Dalam melakukan perencanaan harus diperhitungkan bagaimana

perencanaan tersebut dilaksanakan.Oleh karena itu harus

diperhitungkan proses yang akan dilalui untuk dapat mencapai

kompetensi yang telah direncanakan tadi.

c. Beracuan pada masa yang akan datang.

Perencanaan yang diupayakan untuk dapat dicapai pada kurun

waktu yang akan datang.

d. Berpijak pada fakta

Perencanaan yang dibuat memperhitungkan berbagai realitas dan

kondisi yang ada di sekolah/madrasah.Utamanya berkaitan dengan

Page 33: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

kemampuan siswa sebagai stakeholder, dan kemampuan

sekolah/madrasah menyediakan sumber daya.

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan komponen penting

yang harus ada dalam aktivitas pendidikan. Tanpa ada kegiatan

pembelajaran, aktivitas pendidikan tidak akan berjalan secara sempurna.

Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses pembelajaran secara

umum.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Syafaat (2008:11) pendidikan agama merupakan kata

majemuk dari kata “pendidikan” dan “agama”. Menurut kamus bahasa

Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe”

dan akhiran “an”, yang berarti proses perubahan sikap dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

Berbicara mengenai agama, menurut Ali (2008:35-36) perkataan

agama berasal dari bahasa Sansekerta yang erat hubungannya dengan

agama Hindu dan Budha. Akar kata agama adalah gam yang

mendapatkan awalan a dan akhiran a sehingga menjadi a-gam-a. Agama

artinya peraturan, tata cara, upacara hubungan manusia dengan raja.

Sedangkan arti Islam intinya adalah berserah diri, tunduk, patuh dan taat

dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi.

Lalu, pengertian Islam menurut Moeliono dalam Syafaat (2008:15)

itu sendiri adalah “agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad Saw,

Page 34: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan ke dunia

melalui wahyu Allah Swt”.

Oleh karena itu, Sain (2001:280) memberikan pengertian

Pendidikan Agama Islam yaitu:

“Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang

sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik

yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa,

sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat

menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya.

Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini

kebenarannya, diamalkan menjadi pengontrol terhadap

perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.

Sedangkan Daradjat (2011:28) merumuskan bahwa Pendidikan

Agama Islam sebagai berikut:

“(a) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar setelah

selesai dari pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya

sebagai pandangan hidup (way of life). (b) Pendidikan

Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan

berdasarkan ajaran Islam. (c) Pendidikan Agama Islam

adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama

Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama

Islam yang telah diyakini menyeluruh, serta menjadikan

keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.”

Dari pendapat yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran,

bimbingan, dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya

dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta

menjadikanya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan

masyarakat.

Page 35: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau

kegiatan selesai.Menurut Daradjat (2009:30) ada beberapa tujuan

pendidikan.

a. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan. Tujuan itu meliputi sikap tingkah laku,

penampilan, kebiasaan, dan pandangan.

Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula

dengan tujuan pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam

itu dilaksanakan dan harus dikaitkan dengan tujuan institusional

lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu.

b. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka

tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah

berakhir pula.Karena itu pendidikan Islam itu berlaku selama hidup

untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara,

dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Tujuan

akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah Qs.

Ali-imran 102

Page 36: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu

mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai

muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses

hidup jelas berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses

pendidikan itu yang dianggap sebagai tujuan akhir.

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara adalah tujuan yang dapat dicapai setelah

anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan

dalam suatu kurikulum pendidikan formal.Tujuan operasional

dalam bentuk tujuan intruksional umum dan khusus (TIU dan

TIK), dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak

berbeda.

d. Tujuan Operasional

Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai

dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan

pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan

diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu.

Sementara itu, tujuan Pendidikan Agama Islam menurut

Ramayulis dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islamtujuan

Pendidikan Agama Islam ialah sesuatu yang diharapkan tercapai

setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan,

karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses

Page 37: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

melalui tahap-tahap dan tingkatan, tujuannya bertahap dan

bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang statis,

tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,

berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.

Oleh karena itu Arifin dalam bukunya Ilmu Pendidikan

Islam, pendidikan Islam bertujuan menumbuhkan pola kepribadian

manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak,

penalaran, perasaan dari indera.Pendidikan itu harus melayani

pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual,

imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara

perorangan maupun secara kelompok).Dan pendidikan ini

mendorong semua aspek kearah keimanan serta pencapaian

kesempurnaan hidup.

Dasar untuk semua itu adalah firman Allah dalam Qs. Al-

an’am: 162

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Jadi, tujuan akhir Pendidikan Agama Islam adalah

membina manusia agar menyerahkan diri kepada Allah baik secara

individual maupun secara komunal dan sebagai umat seluruhnya.

Sudah seharusnya sebagai hamba Allah menyerahkan diri kepada

Page 38: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Nya, karena pada dasarnya Allah Swt menciptakan jin dan manusia

untuk menjadi hamba yang senantiasa beribadah kepadaNya. Hal

ini diperjelas dalam firman Allah Swt Qs. Adz-dzariyaat:56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.

Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam, jika diringkas

adalah mendidik manusia agar menjadi hamba Allah seperti nabi

Muhammad Saw yang tercermin dalam sifat-sifat kepribadiannya.

Diantara sifat-sifat itu, menurut Baihaqi dalam Syafaat (2008:35)

adalah sebagai berikut:

1) Beriman dan beramal saleh untuk mencapai hasanah fiddunya

dan hasanah fil akhirah.

2) Berilmu yang dalam dan luas, bekerja keras untuk kemakmuran

kehidupan di dunia.

3) Berakhlak mulia dalam pergaulan.

4) Cakap memimpin di muka bumi.

5) Mampu mengolah isi bumi untuk kemakmuran umat manusia.

6) Dan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad Saw yang lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa

Pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas dan sedalam

Page 39: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

kebutuhan hidup manusia yang mengambakan diri kepada

Khaliknya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agama.

3. Materi Pendidikan Agama Islam

A. Wudhu

1. Pengetian Wudhu

Menurut bahasa, wudhu berarti bersih dan indah.Sedangkan

menurut syara’ wudhu berarti membersihkan muka, kedua tangan,

kepala, dan kedua kaki dari hadas kecil.

Dasar Al-qur’an untuk melakukan wudhu adalah sebagai

berikut:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu

sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu

sampai dengan kedua mata kaki.

2. Rukun Wudhu

Tidaklah sah apabila seseorang yang meninggalkan salah

satu rukun wudhu. Adapun rukun-rukun wudhu itu adalah:

a) Niat, untuk mengerjakan wudhu

b) Membasuh seluruh muka, yaitu dari puncak kening

sampai dagu dan dari pinggir telinga kanan hingga telinga

kiri

Page 40: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

c) Membasuh kedua tangan sampai siku-siku

d) Membasuh sebagian kepala

e) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

f) Tertib, artinya mendahulukan anggota wudhu yang

seharusnya di dahulukan, dan mengakhirkan yang seharusnya

diakhirkan

3. Sunah-sunah Wudhu

Sunah-sunah wudhu itu adalah sebagai berikut:

a) Membaca basmalah pada permulaan berwudhu

b) Menggosok gigi atau siwak

c) Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan

d) Berkumur-kumur tiga kali

e) Memasukkan air ke lubang hidung, kemudian

mengeluarkannya lagi sebanyak tiga kali

f) Menyilang-nyilang jenggot

g) Menyilang-nyilang anak jari

h) Mendahulukan anggota kanan daripada kiri

i) Menyapu kedua telinga luar dan dalam

j) Membasuh tiga kali pada anggota wudhu

k) Memanjangkan cahaya, artinya melebihkan dalam

membasuh bagian-bagian wudhu

l) Membaca doa setelah wudhu

4. Yang membatalkan wudhu

Yang membalkan wudhu, artinya wudhunya itu

Page 41: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Batal disebabkan karena sebagai berikut:

a) Keluarnya sesuatu dari arah kubul dan dubur, misalnya

kencing, berak, atau kentut.

b) Hilangnya akal disebabkan karena gila, pingsan, mabuk

c) Tidur terlalu nyenyak hingga tidak sadar lagi tanpa tetapnya

pinggul di atas lantai

d) Tersentuhnya kulit laki-laki dengan perempuan yang bukan

muhrim dengan tidak memakai tutup.

e) Menyentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan telapak

tangan

5. Praktek Wudhu

Seseorang yang akan mengerjakan shalat, hendaklah

terlebih dahulu berwudhu, karena wudhu itu adalah merupakan

syarat sahnya shalat. Adapun cara atau praktek wudhu adalah

sebagai berikut:

a) Membaca basmalah sambil mencuci dan menyilang-

nyilangkan sela-sela jari sampai pergelangan tangan dengan

bersih.

b) Berkumur-kumur tiga kali sambil memasukkan air kedalam

hidung dan mengeluarkannya lagi

c) Membasuh muka dengan merata dari puncaknya kening

sampai bawah dagu, dan dari telinga kanan ke kiri, sambil

niat wudhu

Page 42: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

d) Membasuh kedua tangan kanan dan kiri sampai siku

sebanyak tiga kali.

e) Mengusap sebagian kepala

f) Membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali yang dimulai dari

kanan

g) Dengan demikian, selesailah pekerjaan wudhu, sesudah itu

dilanjutkan dengan berdoa sambil menghada kiblat, seraya

mengangkat kedua tangannya ke atas.

B. Shalat

1. Pengertian Shalat

Shalat menurut bahasa artinya doa. Adapun menurut istilah

syar’i, shalat adalah ibadah yang diawali dengan takbirotul ihram

dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi ketentuan-ketentuan

yang telah diatur dalam hukum Islam. Shalat merupakan landasan

yang penting dalam kehidupan seorang muslim sebagai sarana

untuk menjalin hubungan baik dengan Sang Pencipta, yaitu Allah

swt. Hukum shalat wajib adalah fardhu’ain, yaitu kewajiban setiap

diri individu seorang muslim yang sudah dewasa.

Dasar perintah shalat terdapat dalam QS. Al-Ankabut 45

Page 43: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al

Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat

itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan

mungkar.dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan

Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2. Ketentuan Shalat Wajib

a) Syarat Wajib Shalat

Syarat wajib shalat adalah hal-hal yang harus dipenuhi

sebelum melakukan shalat. Adapun syarat wajib shalat, yaitu

Islam, telah baligh, berakal sehat, suci dari haid, dan telah

sampai dakwah Islam.

b) Syarat Sah Shalat

Shalat akan menjadi sah apabila memenuhi syarat-syarat,

yaitu suci badan, pakaian, dan tempat dari najis, suci dari hadas,

menutup aurat, mengetahui sudah waktu shalat, dan menghadap

kiblat.

c) Rukun Shalat

Rukun shalat adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam

melakukan shalat. Adapun yang menjadi rukun shalat ada tiga

belas macam, yaitu (1) niat, sengaja melaksanakan shalat ikhlas

karena Allah; (2) berdiri bagi yang mampu; (3) takbirotul ihram

dengan membaca Allahu-akbar; (4) membaca surah Al-fatihah;

(5) rukuk; membungkukkan badan kurang lebih 90 derajat; (6)

iktidal, (7) sujud, (8) duduk antara dua sujud (duduk iftirasy),

Page 44: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

(9) duduk tasyahud akhir (duduk tawaruk); (10) membaca

tasyahud akhir; (11) membaca shalawat atas Nabi Muhammad

saw; (12) mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan; (13)

tertib.

d) Hal-hal yang Membatalkan Shalat

Hal-hal yang membatalkan shalat, antara lain berbicara,

terlalu banyak gerak, terjadi hadas kecil atau hadas besar,

terkena najis, terbuka aurat, membelakangi ka’bah, tertawa,

makan, minum, berubah niat, segala yang membatalkan wudhu,

dan meninggalkan salah satu rukun shalat.

e) Sunah-sunah Shalat

Sunah shalat adalah segala sesuatu yang lebih baik

dilakukan dalam shalat, tetapi jika tidak dikerjakan tetap sah

shalatnya. Yang termasuk sunah shalat, yaitu (1) mengangkat

tangan ketika takbirotul ihram, rukuk, sujud, dan berdiri setelah

tahiyatul awal, (2) bersedekap, (3) membaca takbirotul ihram,

(4) membaca ta’awuz sebelum membaca surah al-fatihah, (5)

membaca amin setelah membaca surah al-fatihah, (6) membaca

surah atau ayat Al-qur’an setelah membaca surah Al-fatihah, (7)

membaca dengan jahar pada waktu membaca surah Al-fatihah,

(8) membaca takbir setiap pergantian gerakan shalat, (9)

membaca doa ketika surah iktidal, (10) membaca tasbih pada

waktu rukuk dan sujud, (11) meletakkan kedua tangan di atas

Page 45: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

paha ketika duduk antara dua sujud, (12) duduk iftirasy, (13)

duduk tawaruk pada waktu duduk tahiyat akhir.

f) Waktu Pelaksanaan Shalat Fardhu

Dalam Al-quran, Allah menjelaskan bahwa shalat wajib

mempunyai waktu-waktu tertentu, penegasan Allah ini, terdapat

dalam firman-Nya dalam QS. An-nisa: 103)

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah

Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.

Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah

shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah

fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang

beriman.

Adapun waktu pelaksanaan shalat fardhu adalah sebagian

berikut:

1) Shalat Isya dilaksanakan mulai terbenamnya syafaq

(senja/mega) sampai dengan terbitnya fajar

2) Shalat Subuh dilaksanakan mulai terbit fajar sampai dengan

terbitnya matahari

Page 46: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

3) Shalat Dzuhur dilakukan mulai matahari condong dari

pertengahan langit sampai dengan bayang-bayang suatu benda

sama panjang dengan bendanya.

4) Shalat Asar dilakukan sejak bayangan benda sama panjang

dengan bendanya sampai menguningnya matahari di ufuk barat

5) Shalat Magrib dilakukan sejak terbenamnya matahari sampai

sebelum menghilangnya awan merah (syafaq) diufuk barat.

Dalam pembelajaran agama Islam guru di tuntut untuk

mengajar dengan sabar, berulang-ulang, serta dengan memberikan

contoh-contoh sederhana sehingga sedikit demi sedikit siswa

memahami materi yang diajarkan.Pendekatan pembelajaran yang

digunakan adalah pendekatan tematik.

C. Evaluasi Pembelajaran

1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak terelakkan dalam setiap

proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi merupakan

bagian integral yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

Menurut Arifin (2011:5) evaluasi adalah suatu proses yang sistematis

Page 47: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari

sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka

pembuatan keputusan.Evaluasi hasil belajar menekankan pada

diperolehnya informasi tentang seberapa besar perolehan siswa dalam

pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan Sukmadinata 2001 dalam Arifin (2011:11)

pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya

kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah

antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling

mempengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja.

Nafi menambahkan dalam bukunyaBelajar dan Bermain Bersama

ABK dan Autis bahwa evaluasi pembelajaran merupakan proses

sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses

pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran secara

optimal sehingga hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil kegiatan

pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan baik

buruknya proses kegiatan pembelajaran (Nafi, 2012:23-24).

Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau

kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka

pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti)

pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan

pertimbangan tertentu.Hasil kegiatan evaluasi belajar pada akhirnya

difungsikan dan ditujukan untuk keperluan diagnostik dan

Page 48: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

pengembangan, seleksi, kenaikan peringkat belajar/ kenaikan kelas, dan

untuk penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.

2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Menurut Scriven 1967 dalam Arifin (2011:16) fungsi evaluasi

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi

sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari

kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau

sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan.

Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai

kebaikan dari sistem secara keseluruhan,dan fungsi ini baru dapat

dilaksanakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap

diselesai.

Mardapi dalam Widoyoko (2009:7) menambahkan, dalam

bukunya Evaluasi Program Pembelajaran, bahwa dalam bidang

pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat makro

dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah

program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk

memperbaiki bidang pendidikan.Evaluasi mikro sering digunakan di

tingkat kelas.Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran

di kelas dan yang menjadi penanggung jawabnya adalah guru untuk

sekolah atau dosen untuk perguruan tinggi. Guru mempunyai tanggung

jawab menyusun dan melaksanakan program pembelajaran di kelas,

sedangkan pimpinan sekolah bertanggung jawab untuk mengevaluasi

program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan oleh guru.

Page 49: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

3. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

Menurut Sudijono (2011:31) Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan

terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa

berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini:

a. Prinsip Keseluruhan

Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan

istilah prinsip komprehensif (comprehensive).Dengan prinsip

komprehensif dimaksud disini bahwa evaluasi hasil belajar dapat

dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut

dilaksanakan secara bulat, utuh, atau menyeluruh. Dengan kata lain,

evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang

dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku

yang terjadi pada diri peserta didik sebagai makhluk hidup.

Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, maka evaluasi belajar dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam itu hendaknya bukan hanya mengungkapkan

pemahaman peserta didik terhadap ajaran-ajaran agama Islam,

melainkan juga harus dapat mengungkapkan sejauh mana peserta

didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam

tersebut dalam kehidupan mereka masing-masing.

Dengan demikian evaluasi hasil belajar secara bulat utuh

menyeluruh akan diperoleh keterangan dan informasi yang lengkap

Page 50: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

mengenai keadaan dan perkembangan subjek didik yang dijadikan

sasaran evaluasi.

b. Prinsip Kesinambungan

Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas

(continuity).Dengan prinsip kesinambungan dimaksud disini bahwa

evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang

dilaksanakan secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu-

kewaktu.

Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara berkesinambungan

dimaksudkan agar pihak evaluator (guru,dosen, dan

sebagainya)dapat memperoleh kepastian dan kemantapan dalam

menentukan langkah-langkah atau merumuskan kebijakan-kebijakan

yang perlu diambil untuk masa-masa selanjutnya, agar tujuan

pengajaran dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

c. Prinsip Obyektivitas

Prinsip obyektivitas (objectivity) mengandung makna, bahwa evaluasi

hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila

dapat terlepas dari faktor-faktor yang bersifat subjektif.

Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil

belajar, seorang evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak

wajar. Prinsip ketiga ini sangat penting, sebab apabila dalam

melakukan evaluasi unsur-unsur subjektif menyelinap masuk ke

Page 51: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dalamnya, akan dapat menodai kemurnian pekerjaan evaluasi itu

sendiri.

Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan

sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan

keluaran/ hasil, maka objek/sasaran evaluasi program pembelajaran

dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu: evaluasi masukan, proses dan

keluaran/ hasil pembelajaran.Menurut Widoyoko(2009: 15)

1) Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada penilaian

karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan

prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan guru,

kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang

sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana

pembelajaran berlangsung.

2) Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada penilaian

pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar

meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan,

keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang

dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar siswa.

3) Penilaian hasil pembelajaran merupakan upaya untuk

melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa, baik

menggunakan tes maupun non tes, dalam hal ini adalah

penguasaan kompetensi oleh setiap siswa sesuai dengan

karakteristik masing-masing mata pelajaran.

D. Penyandang Autis

Page 52: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

1. Pengertian Autis

Menurut Chaplin 2005 dalam Atanasius (2012:2) autis berasal dari

kata “autos” yang artinya segala sesuatu yang mengarah pada diri

sendiri. Dalam kamus lengkap psikologi, autisme didefinisikan sebagai

(1) cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh

diri sendiri, (2) menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan

sendiri, dan menolak realitas, dan (3) keasyikan ekstrim dengan pikiran

dan fantasi sendiri. Anak autis memiliki keterbatasan dalam bahasa dan

keinginan obsesif yang kuat dan menciptakan kelekatan kuat dengan

berbagai benda-benda mati dan berbagai benda mekanis.

Sedangkan menurut Ward dalam Delphie (2009:4) kata autism

berasal dari bahasa Yunani Kuno atau Greek yang berarti self atau diri

sendiri. Anak autis berkecenderungan hidup dalam dunianya sendiri.

Menurut Hallahan2009 dalam Kurniati (2012:12)

mendefinisikan autis sebagai masalah perkembangan yang

mempengaruhi komunikasi verbal dan non verbal serta interaksi sosial,

gejala akan tampak jelas sebelum usia tiga tahun. Sementara Ernawati

dalam bukunya Siapa Bilang Anak Autis Tidak Bisa Berprestasi

menyebutkan bahwa autis merupakan suatu bentuk gangguan

perkembangan pada anak dengan ditandai pada terganggunya proses

komunikasi, interaksi sosial, serta fokus dalam proses pembelajaran

yang kurang (Ernawati, 2012:2).

Page 53: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Jadi, dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, dapat

disimpulkan bahwa autis adalah gangguan perkembangan pervasif yang

ditandai dengan gangguan intelektual, kognitif, dan interaksi sosial

yang mengakibatkan hambatan perkembangan otak.

2. Jenis Autis

Berikut adalah lima jenis autism menurut Autism Society of

America:

a. Sindrom Asperger : jenis gangguan ini ditandai dengan devisiensi

interaksi sosial dan kesulitan dalam menerima perubahan rutinitas

sehari-hari. Pada sindrom asperger, kemampuan bahasa tidak

terlalu terganggu bila dibandingkan dengan gangguan lain. Anak

yang menderita jenis autism ini kurang sensitif terhadap rasa sakit,

namun tidak dapat mengatasi paparan suara keras dan sinar lampu

secara tiba-tiba. Anak dengan sindrom asperger memiliki

kecerdasan rata-rata atau diatas rata-rata sehingga secara akademik

mampu dan tidak bermasalah.

b. Autistic Disorder:disebut sebagai Chilhood autism karena sebagian

besar berkembang pada tiga tahun awal usia anak. Anak yang

terkena autistic disorder tidak memiliki kemampuan bicara dan

hanya tergantung pada komunikasi verbal. Kondisi ini

mengakibatkan anak menarik diri secara ekstrim terhadap

lingkungan sosialnya dan bersikap acuh-tak acuh. Pada gangguan

ini, keterampilan verbal dan non verbal efektif terbatas sehingga

anak kurang bisa berkomunikasi.

Page 54: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

c. Pervasif Development Disorde: autism jenis ini meliputi berbagai

jenis gangguan dan tidak spesifik terhadap satu gangguan. Tingkat

keparahan mulai dari yang ringan sampai ketidakmampuan yang

ekstrim umumnya didiagnosis dalam 5 tahun usia pertama anak.

Pada gangguan ini, keterampilan verbal dan non verbal efektif

terbatas sehingga, anak kurang bisa berkomunikasi.

d. Chilhood Disintegrative Disorder : gejala gangguan ini muncul

ketika seorang anak berusia antara 3-4 tahun. Pada dua tahun awal,

perkembangan anak Nampak normal yang kemudian terjadi regresi

mendadak dalam komunikasi, bahasa, sosial, dan keterampilan

motorik. Anak menjadi kehilangan semua keterampilan yang dia

peroleh sebelumnya dan mulai menarik diri dari lingkungan sosial.

e. Reet Syndrome:jarang ditemukan dan sering keliru didiagnosis

sebagai autisme. Sindrom ini mempengaruhi perempuan dewasa

atau anak perempuan yang ditandai oleh pertumbuhan kepala yang

abnormal. Penyebabnya adalah mutasi pada urutan sebuah gen

tunggal. Gejala awal yang teramati diantaranya kehilangan control

otot yang menyebabkan masalah dalam berjalan dan mengontrol

gerakan mata. Keterampilan motorik terlambat dan mengganggu

setiap gerakan tangan dan kaki yang berulang.

Menurut Kanner dalam Kallahan (2009:7) melaporkan hasil

penelitian yang dilakukan pada tahun 1943, dari 11 kasus anak dengan

karakteristik utama anak autis sebagai berikut:

Page 55: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

a. Ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain dengan

cara yang biasa

b. Sifat menyendiri yang sangat parah yang bisa mengisolasi anak

dari dunia luar

c. Tidak mau dipegang orang lain

d. Hambatan dalam bahasa, termasuk ekolali

e. Reaksi takut yang berlebihan terhadap suara keras

f. Terasuki untuk melakukan pengulangan dan melakukan hal sama

terus-menerus

g. Jarang melakukan aktivitas spontan, seperti misalnya perilaku

bermain

h. Gerak fisik yang aneh dan berulang-ulang seperti berputar atau

menggoyang-goyangkan badan (Hallan 2009 dalam Kurniati

(2012:7).

Jadi, karakteristik anak autis dapat diketahui dari ciri

spesifik yang terlihat,yaitu kurangnya interaksi

sosial,komunikasi,dan kekakuan dalam berperilaku dan berpikir.

3. Faktor Penyebab Autis

Menurut Kurniati (2012:21) sejak tahun 1943 hingga sekarang

penyebab autis belum bisa ditentukan dengan pasti,sejauh ini para ahli

melakukan sejumlah penelitian yang menghasilkan dugaan dan

spekulasi.Kecanggihan teknologi memindai otak anak autis membantu

para ahli syaraf lebih memahami kondisi otak dan syaraf autis yang

berbeda dengan anak normal pada umumnya.

Page 56: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Seperti yang dijelaskan oleh Cumine 2000, bahwa penyebab autis

itu adalah seperangkat penyebab seperti biologis, kehamilan/kelahiran,

neurokimia, neurologis, dan jika salah satunya terpicu untuk muncul,

maka fungsi otak menjadi berubah.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada terjadinya anak autis,

Delphie (2009:29-31) sebagai berikut:

a. Faktor lingkungan (environmental Factors), misalnya penyakit

rubella yang diidap ibu-ibu yang sedang hamil dapat meningkatkan

terjadinya janin dengan sindrom autistik.

b. Faktor genetika (genetic factors), yaitu faktor yang memegang

peranan penting terjadinya anak autistik.

c. Faktor neuropsikologis (neuropsychological lfactors) yaitu anak

dengan sindrom autistik atau kelainan pervasif (yang bersifat

menetap) banyak dipengaruhi fungsi-fungsi psikologis.

d. Penemuan-penemuan neurokemis (neurochemical findings), yaitu

gejala ketidaknormalan pada neurotransmitters (atau pesan-pesan

yang bersifat khusus yang bertanggung jawab dalam komunikasi

atar sel-sel syaraf).

e. Penemuan-penemuan neuroanatomis (neuroanatomical findings),

yaitu anak dengan gejala sebagai berikut:

1) Terjadi ketidaknormalan pada temporal lobe dan cerebellum.

2) Terjadi ketidaknormalan pada beberapa bagian otak yang

melibatkan kognisi spesial. Dengan kata lain anak autis

mempunyai ketidaknormalan pada amygdala (yaitu suatu area

Page 57: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

ada pada medial temporal lobeyang khusus sebagai pusat

informasi berkaitan dengan emosi).

3) Anak autis mempunyai isi cerebal atau berat otak lebih besar

daripada anak yang mempunyai perkembangan normal.

Kelebihan tersebut mengacu pada adanya pengaruh

whitemanner dalam otak. Terjadinya kelebihan bukan pada saat

dilahirkan, tetapi setelah masa perkembangan berikutnya.

4) Adanya perbedaan brainlateralization (yaitu perbedaan fungsi

antara belahan kiri otak dan belahan kanan otak).

5) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan sisi kanan otak yang

mengatur keterampilan otak dan kemampuan visualspatial

seperti proses terjadinya emosi sosial dan penampilan wajah.

Jadi, inti kekurangan yang mengakibatkan penyimpangan ekstrim

suatu perkembangan normal pada anak autis meliputi proses

perkembangan berkaitan dengan kasih sayang (attachment),

perkembangan emosi (emotionaldevelopment), ekspresi emosional

(emotionalexpression), kerjasama atensi (jointattention),

perkembangan bahasa (languagedevelopment), pengambilan perspektif

(perspectivetaking), perkembangan kognitif (cognitivedevelopment),

fungsi-fungsi eksekutif (executivefunctions) dan teori berpikir

(theoryofmind).

Page 58: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

BAB III

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data SLB Negeri Salatiga

1. Sejarah berdirinya SLB Negeri Salatiga

Pada tahun 1983 diresmikan berdirinya SDLB Negeri Mangunsari

Salatiga yang berlokasi di Jl. Hasanudin Gang III (Cakra) Banjaran-

Mangunsari Salatiga, Jawa Tengah.Berdasarkan Inpres No. 4/1983,

tanggal 25 Juni 2007 nama SDLB Negeri Salatiga diganti nama menjadi

SLB Negeri Salatiga yang menyelenggarakan pendidikan jenjang TKLB,

SDLB, SMPLB, dan SMALB.

Adapun fasilitas yang ada di SLB Negeri Salatiga diantaranya

adalah Ruang kantor, Ruang perpustakaan, Ruang Sensoris Integrasi,

Rumah Dinas penjaga Sekolah, Gudang, Garasi, Musholla, Ruang

Musik, Ruang Keterampilan, dan lapangan. Kepala Sekolah dipimpin

oleh Bpk. Muhlisun,M.Pd, dengan 42 pegawai yang terdiri dari 33 PNS

dan 8 guru Wiyata Bakti.

Rata-rata guru di SLB Negeri Salatiga terdiri dari beberapa

sarjana. Strata 1 (S-1) umum sebanyak 8 orang, sarjana Pendidikan Luar

Page 59: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Biasa (SPGLB) sebanyak 21. Adapun rincian dari sarjana umum adalah

2 sarjana Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), 3 sarjana Pendidikan

Agama Islam (PAI), 2 sarjana seni, 2 sarjana Bahasa Inggris, 2 sarjana

Penjaskes, 1 sarjana Matematika dan Ilmu Alam (MIPA), 1 sarjana

Bimbingan Konseling, 1 sarjana komputer, 1 sarjana Biologi, dan 1

sarjana Teologi. Ada yang lain selain strata 1 yaitu 1 guru Penjaskes

dengan strata D.111 dan SMA.

Penambahan guru di SLB Negeri Salatiga dikarenakan ada

peningkatan jumlah siswa. Selain itu, SLB Negeri Salatiga sudah

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

a. Lokasi belajar aman dan tenang, jauh dari kebisingan, sehingga anak

dapat belajar lebih maksimal

b. Gedung representatif

c. Didukung dengan Laboratorium Komputer dan Multimedia

d. Ruang vokasional yang memadai (ruang tata boga, ruang tata busana,

ruang otomotif, ruang kerajinan, salon)

e. Area main yang luas

f. Dilengkapi Hotspot area untuk mendukung proses pembelajaran

g. Tersedia tempat ibadah / mushola

h. Perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku yang memadai

i. Ruang Sensori Integrasi

SLB Negeri Salatiga adalah sekolah yang melayani pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus (cacat) yang berjenis:

Page 60: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

1. Tuna Netra (A)

Tunanetra adalah anak yang memiliki gangguan penglihatan

(buta).Siswa tuna netra dilambangkan dengan huruf A. siswa tunanetra

untuk jenjang SDLB berjumlah tiga siswa, SMPLB tidak ada dan

SMALB tidak ada.

2. Tuna Rungu wicara (B)

Tunarungu adalah anak yang memiliki gangguan pendengaran,

baik ringan, sedang, ataupun berat.Sedangkan tunarungu wicara

merupakan anak yang kehilangan daya pendengaran yang

mengakibatkan gangguan komunikasi verbal. Tunarungu wicara

dilambangkan dengan huruf B. siswa tunarungu wicara untuk jenjang

SDLB dua puluh empat siswa, SMPLB lima siswa, dan SMALB

sembilan siswa.

3. Tuna Grahita (C)

Tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ dibawah rata-

rata.Tunagrahita dilambangkan dengan huruf C, selain itu ada

perbedaan kelas C1 untuk tunagrahita sedang. Jumlah tunagrahita

padatingkat kelas C adalah SDLB lima puluh satu siswa, SMPLB

Sembilan belas siswadan SMALB sepuluh siswa. Sedangkan jumlah

tunagrahita sedang atau kelas C1 adalah SDLB tiga pulu lima siswa,

SMPLB sepuluh siswa, dan SMALB enam siswa. Sedangkan jumlah

siswa kelas CI untuk SDLB empat puluh satu siswa, SMPLB sepuluh

siswa, dan SMALB enam siswa.

Page 61: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

4. Tuna Daksa (D)

Tunadaksa adalah anak yang memiliki gangguan fisik (cacat tubuh).

Tuna daksa dilambangkan dengan huruf D, sedangkan untuk tunadaksa

ringan dilambangkan dengan huruf D1.Jumlah tunadaksa kelas D di

SDLB satu siswa, SMPLB tidak ada, dan SMALB 1satu siswa.

Sedangkan jumah siswa kelas D1, SDLB lima siswa, SMPLB dua

siswa, dan SMALB tidak ada.

5. Autis

Autis di SLB Negeri Salatiga merupakan kriteria yang masih bisa

dikatakan baru, sehingga kelas autis tidak dilambangkan huruf. Untuk

proses pembelajaran siswa autis di gabung dengan siswa tunagrahita

C1. Karena belum ada ruang kelas khusus anak autis.Jumlah anak autis

di SDLB empat orang SMPLB satu orang dan SMALB tidak ada.

2. Letak Sekolah

Letak SLB Negeri Salatiga menempati areal tanah seluas 3810

m².tanah tersebut dijadikan bangunan permanen untuk sekolah TKLB,

SDLB, SMPLB, dan SMALB. Adapun batas-batasnya adalah

a. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk

b. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk

c. Sebelah timur berbatasan dengan villa permata Banjaran

d. Sebelah barat berbatasan dengan SD Mangunsari 02

Lokasi SLB Negeri Salatiga adalah Jl. Hasanudin Gang.III (Cakra)

Banjaran – Mangunsari Salatiga.

Page 62: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

3. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SLB Negeri Salatiga

b. N.I.S. : 100160

c. N.S.S. : 101036203018

d. Provinsi : Jawa Tengah

e. Kecamatan : Sidomukti

f. Desa/Kelurahan : Mangunsari

g. Jalan dan Nomor : Hasanudin Gang III

h. Kode Pos : 50721

i. Telepon : Kode Wilayah: 0298 Nomor:

328036

j. Daerah : Perkotaan

k. Status Sekolah : Negeri

l. Kelompok Sekolah : Inti

m. Tahun Berdiri : 1983

n. KBM : Pagi

o. Bangunan Sekolah : Milik Negara

p. Luas Bangunan : 3810 m²

q. Lokasi Sekolah : Jl. Hasanudin Gang III (Cakra)

Banjaran – Mangunsari Salatiga

r. Website : slbnsalatiga.sch.id

s. E-mail : [email protected]

t. Jarak ke Pusat Kecamatan : 0,1 km

u. Jarak ke Pusat OTODA : 1 KM

Page 63: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

v. NPNS : 20328473

4. Visi, Misi, dan Tujuan SLB Negeri Salatiga

a. Visi

Mendidik siswa bisa mandiri, berkemampuan optimal dan berakhlak

mulia

b. Misi

1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar mengacu perundang-

undangan yang berlaku

2) Melaksanakan program kurikulum yang berlaku

3) Menambah kegiatan keterampilan, dan mengintensifkan

kegiatan agama

c. Tujuan

1) Menampung anak berkebutuhan khusus (penyandang ketunaan)

di daerah Salatiga dan sekitarnya secara optimal

2) Mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi masa

depan yang kompetitif, sehingga peserta didik menyadari bahwa

kekurangan yang dimiliki bukan menjadi hambatan dalam

belajar dan bekerja

3) Memberikan pelayanan pendidikan secara utuh dan

berkesinambungan dengan pengetahuan dan keterampilan

Page 64: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

5. Struktur Organisasi

Organisasi dalam arti luas adalah suatu badan yang mengatur

segala urusan untuk mencapai tujuan.Untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan kerjasama antar individu dalam sebuah organisasi meliputi

struktur organisasi.Organisasi yang ada di SLB Negeri Salatiga meliputi

struktur organisasi sekolah dan struktur komite sekolah. Komite sekolah

diambil dari perwakilan orang tua siswa, guru, tokoh pendidikan, dan

tokoh masyarakat

Bagan 3.1

Struktur Organisasi Sekolah

KS

WKU WKA WKS WKH

KSDLB KSMPLB KSMALB

GM

PP

PS

TU

Page 65: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Keterangan Bagan Organisasi:

KS : Kepala Sekolah : Muhlisun, M. Pd

WKU : Waka Kurikulum : Sularno

WKA : Waka Kesiswaan : Wawan P.S.PdSD

WKS : Waka Sarpras : Juzan

WKH : Waka Humas : Reni S.Spd

KSDLB : Koordinator SDLB : Dra. Siti Aisyah

KSMPLB : Koordinator SMPLB : Drs. Sarwijaya

KSMALB : Koordinator SMALB : Sri Lestari S.Pd

GM : Guru Mapel : Semua Guru

TU : Tata Usaha : Baniyah S.PdI

PP : Petugas Perpustakaan : Reni I. A.Amd

PS : Penjaga Sekolah : Khoirul Sholeh

Tabel 3.2

Susunan Pengurus Komite Sekolah

No Nama Jabatan Unsur Alamat

1. M. Syatibi,S.Ag Ketua Wali

Murid/Tokoh

Agama

Dk.Krajan,Bono

merto,

Suruh,Kab.

Semarang

2. Drs.

Sugiman,M.Si

Ketua Tokoh

Pendidikan

JI.Sumantri IV

Rt.04/IX Dukuh,

Sidomukti,Salati

ga

3. Kristiyana Sekertaris Wali Murid Perum

Cinderawasih,

No. 27 Rt.05/IV

nNoborejo

Salatiga

Page 66: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

4. Sularno Sekertaris Pendidik/guru Banjaran

Rt.01/XII

Mangunsari,

Sidomukti,

Salatiga

5. Rohimun Bendahara Wali Murid Gamesan,

Bandungan,

Ambarawa, Kab.

Semarang

6. Sri Rahayu Bendahara Pendidik/guru Jl. Antasena

Raya

No.09,Rt.01/IX

Dukuh

Sidomukti,

Salatiga

7. Drs. Subroto Anggota Tokoh

Pendidikan

Dinas

Pendidikan

Pemuda dan

Olahraga Kota

Salatiga, Jl.

LMU Adi

Sucipto No.02

Salatiga

8. Sungkono Anggota Tokoh

Masyarakat

Jl. Arjuna,

Rt.03/XII,

Banjaran,

Mangunsari,

Salatiga

9. Wawan

Pamungkas

Anggota Pendidik/guru Jl. Flamboyan,

B4/19 Perum

Candirejo

Permai, Jombor,

Tuntang, Kab.

Semarang

10. Nunik

Supriyatmi

Anggota Pendidik/guru Sraten Rt.03/IV

Tuntang, Kab.

Semarang

11. Amin Santosa Anggota Wali Murid Jl. Cerme,

No.545

Kalicacing,

Salatiga

Page 67: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

6. Sarana dan Prasarana

1) Gedung

Gedung SLB Negeri Salatiga dengan ukuran 2414m² yang

terbagi menjadi 6 kelas.Setiap kelas memiliki luas 5m x 4m yang

sengaja dibuat dua lorong. Ruang kelas yang digunakan dalam

pembelajaran dibatasi dengan sekat tembok yang menghubungkan

antara kelas yang lain. Ruangan yang terbagi menjadi 2 tersebut

dapat mengganggu proses pembelajaran.Karena penghubung antara

kelas hanya pintu kecil yang terbuka.Hal ini sesuai dengan hasil

pengamatan di kelas 1C1.Pada pembelajaran yang dilakukan di

kelas apabila ada kelas sebelah sedang bernyanyi menimbulkan

suara bising akan mengganggu ruang kelas disebelahnya. Karena

terdengar suara keras di kelas sebelah, seringkali siswa lain ikut

tertarik meninggalkan kelas.

Gedung SLB Negeri Salatiga berbentuk persegi panjang.

Halaman dengan luas 896m²untuk taman dan 500m²digunakan

untuk lahan parkir. Gedung SMPLB & SMALB sengaja dipisahkan

dengan SDLB, namun kantor dan kamar mandi berada dalam satu

komplek dengan SDLB.

Page 68: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Bagan 3.3

Denah Gedung SLB Negeri Salatiga

LAPANGAN

11

8 9 10

12

14

13

15 16 17 18

LAHAN PARKIR SEPEDA MOTOR

1 7

19

6

20

5

21

4

2

2

2

3

2

3

27 26 24

25

32 31 30 29

33

28

37 34 35 36

38

39 40 41

42

43

44 45

TU

KP

4

6

4

8

4

7

Page 69: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Keterangan:

1. Halaman untuk praktik bengkel

2. Kamar mandi / WC PA

3. Kamar Mandi/ WC PI

4. Kelas IVC

5. Kelas IVC

6. Kelas IIIB

7. Kelas XIB

8. Kelas IB

9. Ruang guru& TU

10. Kelas IIB

11. Kamar Mandi/WC Guru PA

12. Kamar Mandi/WC Guru PI

13. Ruang Sensoris Integrasi

14. Kelas IC1

15. Kelas IIIC

16. Kelas IIC

17. Ruang Guru & Ruang Kepsek

18. Kelas VC

19. Kelas IVC

20. Kelas VIC

21. Kelas IIIB

22. Kelas XIB

23. Ruang Inventaris Perbengkelan

Page 70: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

24. Gudang

25. Ruang Keterampilan

26. Rumah Dinas Penjaga Sekolah

27. Ruang E-learning

28. Pintu masuk Kelas& Kantin Sekolah

29. Kelas XC

30. Kelas XIC

31. Kelas VIIB

32. Kelas XIIC

33. Kelas XIIB

34. KelasXIB

35. Kelas XIB

36. Ruang Keterampilan Jahit

37. Ruang Osis

38. Ruang Tata Boga

39. Kelas VIICI

40. Kelas IXCI

41. Kelas XCI

42. Gudang Material

43. Perpustakaan

44. Kelas

45. Mushola

46. Ruang KMD

47. Kamar Mandi/ WC Siswa PI

Page 71: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

48. Kamar Mandi/WC Siswa PA

2) Sarana dan Prasarana lain

Sarana dan Prasarana lain yang ada di SLB Negeri Salatiga

memiliki kriteria yang baik dan mendukung dalam pelaksanaan

pembelajaran. Adapun alat tersebut adalah berupa meja, kursi,

almari, hasil karya siswa, buku-buku yang tersedia, alat peraga dsb.

Tabel 3.4

Data Sarana Prasarana

NO NAMA BARANG JUMLAH BAHAN

1. Gedung Sekolah 5 Beton

2. Gedung Asrama 1 Beton

3. Gedung Artikulasi 1 Beton

4. Musholla 1 Beton

5. Perpustakaan 1 Beton

6. Rumah Dinas 1 Beton

7. Ruang Sensori

Integrasi

1 Beton

8. Meja Guru 11 Kayu

9. Kursi Guru 11 Kayu

10. Meja

Siswa/Sekolah

129 Kayu

11. Kursi

Siswa/Sekolah

129 Kayu

12. Almari 29 Kayu

Page 72: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

7. Keadaan Guru

Tenaga pengajar atau guru yang bertugas di SLB Negeri Salatiga

pada tahun 2013/2014 seluruhnya adalah empat puluh dua orang yang

13. Papan Tulis 3 Triplek

1ja White Board 35 Triplek

15. Papan Informasi 5 Triplek

16. Meja Kursi Tamu 2 set Kayu

17. Alat Peraga 40

18. Alat Pertanian 1 set Besi

19. Jumlah Buku 1470 Kertas

20. Alat Kebersihan 1set Plastik

21. Alat Pertukangan 1 set Besi

22. Alat Kecantikan 2 set Kayu

23. Alat Perbengkelan 1 set Mesin

24. Alat Boga 1 set Besi

25. Lapangan 1

26. Kantin 1 Beton

27. Tempat Parkir 2

28. Alat Kesehatan 24

29. Alat Keterampilan 41

30. Komputer 25 Elektronik

31. Monitor 21 Elektronik

32. TV 3 Elektronik

33. Sound System 5 Mesin

34. Speaker Sound

King

2 Mesin

35. Mesin Jahit 10 Mesin

36. Tenda 7 Plastik

Parasit

37. Kursi Lipat 3 Besi

38. Mesin Ketik 1 Mesin

39. Mesin Ketik Braille 1 Mesin

40. Camera Digital 1 Elektronik

41. Kursi Roda 8 Besi

42. Parabola 1 Mesin

43. Printer 6 Elektronik

44. Wireless 1 Elektronik

45. Alat Musik 27 Elektronik

Page 73: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

terdiri dari tiga puluh tiga PNS, delapan guru wiyata bakti dan satu

guru tambahan dari diknas yang bertugas di SLB N Salatiga. Untuk

lebih jelasnya, penulis sajikan daftar tabel tenaga pengajar di SLB

Negeri Salatiga.

Tabel 3.5

Keadaan Pengajar di SLB Negeri Salatiga

NO NAMA JABAT

AN

PENDIDI

KAN

MENGAJA

R KELAS

1. Muhlisun, M.Pd Kepsek SI.P.mat PKn 4C,5C

2. Trisnani, S.Pd Guru SGPLB C 4C

3. Rohani Eko S., S. Pd Guru SGPLB A 7 CI

4. Rohana Dwi S., S.Pd Guru SGPLB A 1CI (a)

5. Siti Aisyah, S.Pd Guru SI.Pkn 2C

6. Nunik Supriyatmi, S.Pd Guru SGPLB A 1A

7. Siti Rahayu,S.Pd Guru SGPLB C 3CI

8. Drs. Sarjiya Guru SI PLB 7B

9. Kusnanto Guru SGPLB A 3A

10. Sri Mulyani, S. Pd SD Guru SGPLB E 3C

11. Wagiman, S. Pd SD Guru SGPLB C 12C

12. Subiyati Guru SGPLB E 1CI (b)

13. Yekti Widayani,S.Pd

SD

Guru SGPLB C 6CI

14. Sri Rahayu, S.Pd.SD Guru SGPLB D ICI (c)

15. Rastini Guru SGPLB C 5C

16. Wawan Pamungkas, S.

Pd SD

Guru SGPLB A 7C

17. Indyatno, BA Guru Sm. PLB 6C

Page 74: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

B. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

18. Muh Ihromi, S.Pd.I Guru S1. PAI PAI SDLB

19. Sularno, Spd.SD Guru SGPLB D 8C

20. Juzan Guru SGPLB C 10D/C

21. Tin Kartini, S.Pd Guru S1.BHS&

SENI

2CI

22. Sri Lestari W. S.Pd Guru S1 PPKN 8CI

23. Otto Danang P. S.Pd Guru SGPLB A 10B

24. Eko Puji Widodo. S. Pd Guru S1 PAI PAI

SMP/SMA

25. Indah Widyahety.S.Pd Guru SI. SENI 1B (b)

26. Reni Setiawati. S.Pd Guru S1.MIPA 12B

27. Khoirul Hidayati, S.Pd Guru SI PLB 6B

28. Ninda Solikhah, S.Pd Guru S1 PLB IB (b)

29. Hastien C.,S.Pd Guru SI PLB Cuti

30. Yustiana E. H. S.Pd Guru SI B.Ingg 2B

31. Heriani Thamrin, S.Pd Guru SI Komp 9CI

32. Fitri Indriyani, S.Si Guru SI

Olahraga

OR

SD/SMP/S

MA

33. Wisnu Laksono, S.Si Guru SI.

Teologi

PAK

SD/SMP/S

MA

34. Lusi Wulandari Guru SMA PAK SD

35. Masiyem Guru SGPLB C 10CI

36. Asih Widiyarti, S.Pd Guru SI. P.Bio 11B

37. Baniyah, S.Pd.I Guru SI.Bhs.

Ingg

4B

38. Reni Indriyani A.A.Md Pustaka

wan

D.III

T.Boga

Pustakawan

39. Khairul Sholeh PSD SMP Penjaga

Sekolah

40. Ika Yunita A. S Pd Guru SI Bk 5B

41. Fenny Ayuningtyas,

S.Pd

Guru SI PLB 9B

42. Abdur Rahman Guru SI. PAI PAI/SD

Page 75: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Hasil penelitian mengenai sistem pembelajaran pendidikan

agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga dapat dibagi menjadi tiga

yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam

Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan

hal yang sangat penting dalam menjalankan proses pembelajaran.

Tanpa perencanaan maka pendidikan kurang optimal. Berbicara

mengenai perencanaan pembelajaran, tak pernah terlepas dengan

pemanfaatan kurikulum. Kurikulum menjadi penghubung antara guru

dengan peserta didik terutama dalam melakukan proses pembelajaran.

Untuk perencanaan pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI

untuk siswa autis, yang ada di SMPLB Negeri Salatiga, masih

menggunakan kurikulum KTSP, karena siswa autis yang kebetulan

menjadi objek penelitian merupakan siswa kelas IX CI. Hal ini sesuai

pemaparan dari hasil wawancara dengan bapak MH yang menyatakan

sebagai berikut:

Nah, untuk kurikulum di SLB Negeri Salatiga ini kami

terapkan 2 versi.Versi pertama adalah kurikulum KTSP

dan Versi ke dua adalah kurikulum 2013. Penerapan

kurikulum 2013 baru diberlakukan di kelas I, IV, VII dan

X, dan yang lain masih menggunakan kurikulum KTSP

(23 Agustus 2014 di ruang Kepsek).

Dalam kurikukum KTSP memungkinkan guru memodifikasi

sendiri materi pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Page 76: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Untuk itu guru PAI mengupayakan pembelajaran bagi siswa autis

tersebut dengan mengedepankan praktek wudhu dan sholat.Karena

pada dasarnya untuk pembelajaran PAI yang diadakan di SLB

kompetensi akhirnya adalah peserta didik mampu wudhu dan

sholat.Selain itu, aspek akhlak mendapatkan perhatian lebih untuk

pembentuk kepribadian siswa autis.

Setelah kurikulum, hal yang perlu diperhatikan dalam proses

perencanaan pembelajaran PAI yaitu upaya pengembangan silabus.

Silabus merupakan materi pembelajaran yang hendak digunakan

dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu pemanfaatan

silabus menjadi petimbangan dalam menentukan arah

pembelajaran.Silabus yang diperuntukkan oleh siswa autis itu

disamakan dengan silabus untuk anak grahita ringan. Karena dalam

proses pembelajarannya kenyataan di lapangan menyatakan bahwa

siswa autis masih digabung dengan siswa grahita ringan. Hal ini

sesuai dengan pernyataan bapak EPW:

Untuk Ay, karena termasuk anak autis yang mengidap

grahita, maka kami masukkan ke kelas grahita ringan,

mengingat belum adanya tenaga pengajar khusus anak autis

(12 Agustus 2014 di ruang TU).

Berikutnya setelah pengembangan silabus, guru PAI membuat RPP

sebagai bentuk persiapan untuk mengajar pendidikan agama terhadap

peserta didik. Dalam kaitannya dengan pembuatan RPP untuk siswa

autis, format penyusunan laporan sama dengan sekolah umum. Tetapi

Page 77: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

untuk pelaksanaannya di kelas target tidak selesai. Bapak EPW

menjelaskan bahwa:

PAI yang kami kembangkan di RPP ini, hanya sebatas

laporan untuk di Dinas Pendidikan, sedangkan

pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan siswa (23

Agustus 2014 di ruang TU).

Dengan demikian, bisa dikatakan untuk pembuatan RPP yang

didesain oleh guru PAI tersebut, disesuaikan dengan tingkat

perkembangan kemampuan peserta didik.

Pengajaran PAI memerlukan metode. Metode merupakan cara

yang ditempuh oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

agar pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan. Untuk siswa

autis penggunaan metode yang diterapkan adalah metode quantum

teaching.Metode quantum teaching dianggap mampu memberikan efek

rileks pada perkembangan intelektual pada siswa autis. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan bapak EPW:

Untuk membimbing pembelajaran PAI bagi siswa autis,

kami menggunakan metode quantum teaching (12

September 2014 di ruang E-learning).

Penjelasan mengenai metode quantum teaching diharapkan mampu

menenangkan beberapa syaraf siswa autis dari gangguan

otaknya.Karena prinsip pembelajaran tersebut menggunakan prinsip

bermain sambil belajar. Dengan demikian penggunaan metode quantum

Page 78: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

teaching sangat tepat untuk memacu perkembangan kemampuan siswa

autis, sehingga siswa tersebut bisa mandiri.

Peran media menjadi pendukung suksesnya pembelajaran PAI.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang dituliskan

dalam catatan lapangan sebagai berikut:

Pembelajaran PAI yang digunakan oleh siswa autis adalah

dengan film animasi dan alat peraga sebagai alat bantu dalam

penjelasan materi. Guru PAI menjelaskan materi wudhu

dengan menampilkan slide film animasi Didi dan Dodo.

Respon siswa autis cukup baik, adanya kontak mata pada

slide yang ditampilkan.Dengan adanya kontak mata pada

siswa autis tersebut, diharapkan siswa mampu menyerap

informasi yang disampaikan oleh guru pembimbing agama.

(hasil Pengamatan penulis di ruang E-learning, tanggal 24

April 2014).

Oleh karena itu, dari penjelasan yang telah dikemukakan oleh

peneliti dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam tidak terlepas dari kurikulum, silabus,

RPP, metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan

perkembangan kemampuan siswa autis.

2. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan komponen penting yang

harus ada dalam aktivitas pendidikan. Tanpa adanya kegiatan

pembelajaran, aktivitas pendidikan tidak akan berjalan secara

sempurna. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses

pembelajaran secara umum.

Page 79: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan tahap implementasi/

penerapan atas desain perencanaan yang dibuat oleh guru PAI. Dalam

tahap ini guru PAI di SMPLB Negeri Salatiga melakukan interaksi

belajar-mengajar melalui penerapan berbagai metode, strategi, dan

pemanfaatan seperangkat media.

a.Deskripsi Suasana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Ruang kelas yang dipergunakan untuk pembelajaran

dikondisikan dengan membentuk formasi melingkar.Posisi guru

utama mengajar berada di tengah-tengah siswa. Belajar-mengajar

pendidikan agama Islam pada SMPLB Negeri Salatiga autis seperti

pada sekolah umumnya, yaitu pengaturan murid menggunakan

sistem tatap muka langsung dalam satu ruang kelas. Proses belajar-

mengajar baik pendidikan agama Islam maupun bidang studi yang

lainnya menggunakan menggunakan jumlah kapasitas siswa. Adapun

satu kelasnya terdiri dari dua rompel. Satu rompel terdiri dari lima

orang siswa. Dengan demikian guru dapat memantau aktivitas siswa

dengan mudah.

Proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan mata

pelajaran yang lain berlangsung selama tiga jam. Dengan durasi

waktu yang berbeda dengan sekolah umum. Satu jam pelajaran

untuk kelas SMPLB Negeri Salatiga berlangsung selama 35 menit.

Untuk mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung,

guru yang mengajar di kelas menerapkan sistem team

Page 80: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

teaching.Pelaksanaan sistem team teaching memudahkan guru dalam

mengatur peserta didik, khususnya pada siswa penyandang

autis.Teamteaching yang diterapkan terdiri dari empat guru yang

masing-masing memiliki peranan, diantaranya dua guru yang

bertugas menyampaikan materi di kelas secara berselingan, dan dua

guru yang lain bertugas untuk mengkondisikan siswa agar tidak

gaduh ketika pembelajaran berlangsung.

pengkondisian siswa para guru mengajak siswa menyanyi sebelum

pelajaran dimulai. Dengan harapan para siswa lebih siap menerima

pelajaran yang hendak di dipelajari.

b. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Strategi pembelajaran PAI untuk siswa autis menggunakan

pembelajaran individual. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan bapak EPW sebagai berikut:

Strategi yang mengarah pada kosentrasi siswa autis

adalah dengan strategi pembelajaran individual, dimana

siswa diberi materi dasar.Prosesnya adalah guru kelas

membuatkan ringkasan catatan untuk siswa autis. Ketika

ada semacam pekerjaan rumah (PR), guru

mengkomunikasikan secara langsung kepada orang tua

tentang apa yang hendak dipersiapkan untuk

pembelajaran yang akan datang (24 April 2014).

c. Metode - metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Beberapa metode yang digunakan untuk pembelajaran

pendidikan agama Islam bagi siswa autis di SMPLB Negeri

Page 81: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Salatiga adalah metode ceramah, metode quantum teaching,

metode tanya jawab, dan metode keteladanan.

1) Metode ceramah

Metode ceramah merupakan suatu cara yang digunakan

secara klasikal pada seluruh pengantar pembelajaran. Penerapan

metode ceramah digunakan ketika mengkondisikan siswa autis

di kelas. Kegiatan mengenai penggunaan metode ceramah ini

dapat digambarkan dari hasil wawancara dengan bapak EPW:

metode ceramah digunakan untuk mengenalkan

perilaku terpuji dan tercela, agar anak autis tahu apa

yang baik untuk dilakukan dan yang buruk dijauhi (11

September 2014 di ruang E-learning).

Sedangkan dari hasil catatan lapangan penelitian

mengungkapkan sebagai berikut:

ketika bel berbunyi, siswa memasuki ruang kelas dan

menempati tempat duduk masing-masing, begitu juga

dengan siswa autis. Setelah itu guru mengkondisikan

kelas dengan mengarahkan siswa agar selalu

berakhlak terpuji. (hasil pengamatan penulis, tanggal

12 Agustus 2014).

Dari keterangan hasil wawancara dengan bapak EPW dan

catatan lapangan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode ceramah ini dipergunakan diawal-awal kegiatan

pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung.

Karena dimaksudkan supaya siswa autis tidak jenuh dalam

proses pembelajaran.

Page 82: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

2) Metode Quantum Teaching

Penggunaan metode quantum teaching dalam pembelajaran

PAI pada siswa autis dapat dilihat dari hasil wawancara

dengan bapak EPW sebagai berikut:

metode yang saya kembangkan untuk siswa autis itu

metode quantumteaching, di sela-sela pembelajaran

disisipkan games, sehingga anak betah dengan

pembelajaran PAI, hingga siswa autis dan siswa

grahita itu selalu menantikan pelajaran pendidikan

agama Islam setiap harinya (11 September 2014 di

ruang E-learning).

Pada prinsipnya penggunaan metode tersebut bermaksud

supaya siswa autis tidak jenuh selama pembelajaran

berlangsung.

3) Metode tanya jawab

Penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam pada siswa autis diupayakan dengan

bertanya secara langsung kepada siswa tersebut. Hal ini dapat

digambarkan dalam catatan lapangan penelitian sebagai

berikut:

Ketika guru menjelaskan materi sholat secara

sederhana yaitu berupa pengertian sholat dan jumlah

rokaat shalat, siswa autis dilibatkan dengan diberi

pertanyaan ada berapa rokaat shalat subuh. Kemudian

siswa autis menjawab 5 rokaat, meskipun jawaban

yang dilontarkan tersebut salah, guru tetap

memberikan dukungan, oh ya, toss dulu sama pak

eko. (pengamatan penulis, tanggal 12 Agustus 2014

di ruang Perpustakaan).

Page 83: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Dengan demikian penggunaan metode tanya jawab menjadi

penghubung antara siswa autis dengan guru pendidikan agama Islam.

Adanya komunikasi tersebut setidaknya bisa meningkatkan

kosentrasi siswa autis dalam belajar pendidikan agama Islam.

4) Metode Praktek

Penggunaan metode praktek digunakan oleh guru

pembimbing agama Islam dalam menjelaskan gerakan-gerakan

sholat untuk siswa autis.selanjutnya penjelasan materi sholat hanya

sebatas pengertian sholat, gerakan dasar sholat, dan rukun sholat.

Pernyataan tersebut dinyatakan oleh bapak EPW sebagai berikut:

untuk anak autis, kami upayakan untuk praktek langsung

shalat dengan minimal tahu gerakan apa saja yang ada

dalam rukun shalat (11 September 2014 di ruang E-

learning).

5) Metode Keteladanan

Penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI bagi

siswa autis dapat dilihat dari hasil pemaparan dari bapak EPW

sebagai berikut:

anak autis ini, kami beri arahan berupa teguran

langsung ketika melakukan tindakan yang tidak

terpuji. Misalnya ya mbak, waktu itu pernah ada

suatu kejadian, tiba-tiba Ay merebut buku temannya.

Kemudian kita arahkan dengan ayo Ay, buku si A

dikembalikan. Dan Alhamdulillah dia mau

mendengarkan nasehat guru, dan buku temannyapun

dikembalikan (11 September 2014 di ruang E-

learning).

Page 84: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Dengan demikian penggunaan metode keteladanan menjadi

penting dalam pembiasaan perilaku siswa autis, khususnya pada

perkembangan perilaku siswa kearah yang lebih baik. Selain itu

upaya guru pembimbing agama Islam telah membiasakan anak

autis berjabat tangan dengan guru setiap datang dan pulang

sekolah.

Dengan demikian dapat dikatakan, untuk penggunaan metode

praktek digunakan ketika menjelaskan materi ibadah seperti sholat

yang dijelaskan secara ringan dengan mengutamakan pengenalan

gerakan shalat.

d. Media Pembelajaran PAI

Media merupakan sarana yang digunakan untuk memperlancar

pembelajaran, khususnya pelajaran pendidikan agama Islam.

Penggunaan media mampu menujang pembelajaran, sehingga proses

kegiatan belajar mengajar terasa menyenangkan. Pemanfaatan media

menjadikan siswa autis merasa tenang dalam mengikuti pembelajaran

pendidikan agama Islam.

Untuk siswa autis media yang diterapkan yaitu dengan

menggunakan komputer. Dengan adanya fasilitas tersebut siswa autis

lebih antusias melakukan penulisan materi dari pada bila anak tersebut

belajar secara manual menggunakan pena. Hal ini sesuai dengan

keterangan yang dipaparkan oleh bapak EPW sebagai berikut:

Page 85: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Ay itu baru-baru ini saya arahkan untuk memakai komputer

selama proses pembelajaran PAI, karena dia bisa mencatat

dengan cepat materi pembelajaran, dari pada jika

dibandingkan dengan dia menulis dengan menggunakan buku

dan pena (11 September 2014 di ruang E-learning).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan

media pembelajaran menjadikan siswa autis lebih kosentrasi mengikuti

proses pembelajaran. Karena anak autis sangat menyukai benda mati

yang memiliki keunikan menurut syaraf penglihatannya.

3. Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam

Evaluasi pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru

pendidikan agama Islam merupakan serangkaian penilaian yang

digunakan untuk mengetahui perkembangan keagamaaan siswa,

khususnya pada siswa autis. Penilaian tersebut dengan tes dan non

tes.Tes yang harus diikuti adalah UTS dan UAS. Sedangkan non tesnya

dilakukan dengan cara guru mengamati secara langsung perilaku siswa

selama pembelajaran berlangsung.

Evaluasi berjalan sesuai dengan kalender akademik yang terangkum

dalam satuan pendidikan terutama di SMPLB Negeri Salatiga yang

termuat dalam buku kemajuan siswa.

Evaluasi yang diberlakukan secara khusus untuk siswa autis dalam

pembelajaran PAI, menggunakan standar minimal dalam mendidik

siswa autis, yaitu anak autis setidaknya tahu urutan wudhu dan gerakan

sholat. Sedangkan untuk mengukur kemampuan akademik siswa autis,

Page 86: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

siswa autis ditanya langsung mengenai materi yang

disampaikan.Karena autis yang ada dikelas IX CI masuk dalam kategori

autis rendah. Menurut bapak EPW dalam pemaparan hasil wawancara

menyatakan:

Ay itu masuk dalam kategori siswa autis rendah, dia sangat

sulit diajarkan menulis dan membaca. Untuk bisa belajar

maka guru mencatatkan materi untuknya dengan harapan

pengasuhnya bisa membantu mengajarkan materi yang telah

dicatatkan tersebut (11 September 2014 di ruang E-

learning).

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa proses evaluasi yang

diberlakukan untuk siswa autis adalah minimal siswa tersebut

mengetahui materi dasar yang dijelaskan guru pembimbing agama

Islam di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

serangkaian tes UTS dan UAS yang diselenggarakan di SMPLB

Negeri Salatiga dan non tes berupa pengamatan perilaku siswa yang

dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam melalui kerjasama dengan

orangtua melalui buku kemajuan siswa.

C. Kendala yang Dialami Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam

di SMPLB Negeri Salatiga tentu tidak terlepas dari halangan dan

hambatan. Jenis kendala yang dialami guru pendidikan agama

Islam diantaranya:

Page 87: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Target materi pelajaran pendidikan agama Islam tidak selesai. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

kepada Bapak EPW sebagai berikut:

Proses menghafalkan surat al-fatikhah, butuh waktu

lama untuk mengajarkannya. Tidak hanya satu atau dua

pertemuan saja, tetapi berulang-ulang, itupun dalam

waktu yang berbulan-bulan dalam membiasakan

kesehariannya ketika akan melaksanakan sholat lima

waktu dan target tidak selesai (22 April 2014 di Ruang

TU).

Selain itu, dilihat dari jumlah guru pendidikan agama

Islam yang masih minim menjadikan pembelajaran dinilai

kurang maksimal.Karena jumlah guru pendidikan agama

Islam yang ada hanya ada empat orang dengan rincian dua

guru dari Diknas dan dua guru bantu.Sebagaimana

pernyataan dari Bapak MH:

“ untuk keseluruhan ada empat guru, dengan rincian dua

guru dari Diknas dan dua guru sebagai guru bantu” (22 April

2014).

Selanjutnya, kedisiplinan siswa yang belum

maksimal.Kesiapan siswa dalam belajar tidak seperti di

sekolah umum, yang berangkat sekolah secara rutin.Hal ini

berbalik dengan siswa SMPLB Negeri Salatiga yang

mengikuti pembelajaran butuh perjuangan guru untuk

mengingatkan kepada anak untuk mau belajar. Hal ini sesuai

dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai berikut:

Page 88: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Ketika pembelajaran pendidikan agama Islam

berlangsung, masih ada saja alasan siswa yang

tidak mengikuti proses pembelajaran disebabkan

keasyikan libur sekolah (22 April 2014 di ruang

kelas IX C1).

Berikutnya jenis terapi yang diperuntukkan untuk siswa

autis belum tersedia. Proses terapi sangat diperlukan dalam

upaya mengkondisikan siswa luar biasa, khususnya siswa

autis. Karena SMPLB Negeri Salatiga menjadi sekolah

alternatif yang dipilih oleh orang tua yang menengah

kebawah sebagai sekolah inklusif. Hal ini dijelaskan dari

hasil wawancara yang dilakukan penelitikepada Bapak MH

sebagai berikut:

Untuk menghadirkan tenaga khusus dalam

menerapi anak luar biasa, dari pihak sekolah belum

mampu. Karena keterbatasan dana yang kurang

mendukung, walaupun memang ada bantuan dari

direktorat PLB. Siswa yang belajar di SMPLB

Negeri Salatiga ini, tidak dipungut biaya SPP

(22 April 2014 di ruang Kepsek).

Dari beberapa pernyataan responden tersebut dapat

disimpulkan bahwa kendala yang dialami guru pendidikan agama

Islam di SMPLB Negeri Salatiga diantaranya adalah:

a. Target materi pelajaran pendidikan agama Islam tidak

selesai

b. Kurangnya jumlah guru pendidikan agama Islam

c. Kurang disiplinnya siswa

Page 89: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

d. Sekolah tidak menyediakan terapi khusus untuk

mengkondisikan siswa autis

BAB IV

ANALISIS DATA

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan pada bab III, maka pada bab

ini akan dilakukan analisis data. Adapun hal-hal yang akan dianalisis adalah

sistem pembelajaran berupa: perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam,

pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam, serta evaluasi pembelajaran

pendidikan agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri

Salatiga. Analisis ini didasarkan pada data-data hasil yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya yang menggambarkan kondisi konkrit yang ada di SLB Negeri

Salatiga.

A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam

Proses perencanaan pembelajaran yang diterapkan oleh guru Pendidikan

Agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga, masih menggunakan kurikulum

Page 90: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

KTSP, karena siswa autis yang kebetulan menjadi objek penelitian adalah

kelas IX C1. Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah pengembangan

silabus, penyusunan RPP, pemilihan metode, dan media pembelajaran yang

disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Prabowo dan Nurma

(2010:1) yang mengatakan bahwa prinsip perencanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam adalah guru yang kompeten dalam menanamkan

nilai-nilai Islam yaitu guru pembimbing Agama Islam.Selain itu, adanya

prinsip visibilitas dengan pembiasaan perilaku terpuji pada siswa

autis.Dengan harapan siswa autis tersebut bisa menjadi pribadi yang mandiri

dan bertaqwa kepada Allah SWT. Berpijak pada fakta merupakan hal penting

yang menjadi prioritas dalam proses perencanaan pembelajaran. Dengan

demikian guru pendidikan agama Islam mampu memberikan alternatif mudah

dalam upaya mendesain pembelajaran yang sesuai denganmempertimbangkan

karakteristik siswa autis diantaranya dengan memberikan materi pelajaran

PAI yang sederhana, antara lain dengan materi wudhu dan sholat wajib.

Dalam proses pembelajaran diperlukan perencanaan atau rangkaian kegiatan

sebagai proses yang akan menjadi program dalam jangka panjang. Karena

perencanaan bertindak sebagai pemandu guru dalam melaksanakan tugasnya

dalam mendidik. Apabila dihubungkan dengan pembelajaran, maka

perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan

pembelajaran yang akan disiapkan untuk mengembangkan potensiyang

dimiliki oleh peserta didik dan berguna sebagai pedoman guru dalam

mendesain pembelajaran.

Page 91: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berkaitan dengan proses

penyampaian pengetahuan dari guru kepada peserta didik secara kontinyu dan

berkesinambungan dengan muatan nilai-nilai keislaman. Sehingga diharapkan

dengan adanya pembelajaran peserta didik menjadi generasi yang berguna

pada kehidupan di dunia. Proses perencanaan pembelajaran mengantarkan

guru dan peserta didik menuju gerbang kesuksesan jika tersusun dengan

efektif dan efisien.

Istilah pembelajaran sering disamakan dengan pengajaran.Gagne mengatakan

pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa (Rusmono, 2012:6).

Perencanaan dalam pembelajaran merupakan komponen yang

memadukan antara proses kegiatan belajar mengajar dan rangkaian aktivitas

dalam belajar.Bagi guru kegiatan perencanaan pembelajaran menjadi modal

guru mengembangkan potensi peserta didik yang perlu digali secara

intens.Apa yang akan diberikan kepada peserta didik tidak hanya relevan

dengan kebutuhan peserta didik, melainkan juga berguna bagi kehidupan yang

akan datang. Disamping itu kegiatan pembelajaran harus bervariasi dan

menarik.

Perencanan pembelajaran memerlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Khususnya pada siswa autis yang mempunyai gangguan pervasif dalam

perkembangan intelektual yang dimilikinya.Berdasarkan pemaparan data

dalam kegiatan belajar-mengajar, pemilihan metode pembelajaran yang sesuai

dengan kemampuan siswa autis harus benar-benar diperhatikan. Menurut

Page 92: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Daradjat dalam Pendidikan Agama bahwa dalam penyajian pendidikan agama

hendaknya memperhatikan keadaan jiwa yang dihadapi anak. Jadi guru

Pendidikan Agama Islam yang bijaksana dapat memilih metode yang tepat

sebagai wujud kepedulian dengan siswa autis dan materi Pendidikan Agama

Islam yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dalam membina mental

secara terarah.

Sementara itu, Menurut Hermansyah (2012:5) Syarat yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran anak autis:

Diperlukan beberapa prasyarat yang harus dilakukan dan dipersiapkan oleh

seorang guru, pembimbing anak autistik sebelum melaksanakan kegiatan

belajar mengajar, yakni:

a. Menciptakan situasi yang kondusif untuk pembelajaran, upaya tersebut

meliputi:

1) Emosi yang stabil dari anak autis

2) Ruangan yang tidak terlalu banyak rangsangan (poster, alat-alat belajar,

penempatan/tata ruang belajar, dan penataan struktur ruang, pentilasi dan

penerangan yang cukup)

b. Mengupayakan adanya kontak mata (relationship) yang sejajar antara

guru melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah mengkondisikan anak

dalam kestabilan emosi.

c. Kemampuan untuk meningkatkan ketahanan kosentrasi anak

d. Mengupayakan kepatuhan dari anak autistik dalam pemahaman bahasa

reseptif

Page 93: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

e. Pembimbing harus menyadari dan memahami tujuan apa yang

akan dicapai dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis, desain ruangan

pembelajaran untuk siswa autis cukup kondusif, hal ini didukung dengan ruang

kelas yang cukup luas,tidak terpasang banyak poster atau gambar-gambar,

pentilasi, dan penerangan yang cukup.

Dalam penerapan perencanaan pembelajaran, guru Pendidikan Agama Islam

di SMPLB Negeri Salatiga melakukan beberapa komponen diantaranya:

1. Kurikulum yang digunakan untuk siswa autis masih menggunakan

kurikulum KTSP. Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas pasal 20 ayat

9 dijelaskan, kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP/MTS/SMPLB,

atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan dengan memperhatikan

potensi peserta didik, karakteristik daerah, serta akar sosio-kultural

komunitas setempat (Sisdiknas, 2007:131).

2. Silabus dalam kurikulum KTSP disusun oleh guru PAI secara langsung.

Silabus menjadi pedoman dalam pembuatan RPP yang berguna bagi

proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.

3. Proses kegiatan belajar-mengajar Pendidikan Agama Islam pada siswa

autis di SMPLB Negeri Salatiga dilaksanakan sesuai jadwal kelas yaitu

hari jum’at dimulai dari pukul 07.50 pagi yaitu selama 3 jam. 1 jamnya di

SLB selama 35 menit.

Berbicara mengenai perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang diterapkan di SMPLB Negeri Salatiga dapat disimpulkan bahwa

Page 94: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam langkah pertama yang

ditempuh guru PAI dalam menyusun/ mendesain kegiatan belajar sesuai dengan

perkembangan kondisi jiwa peserta didik. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam mempunyai tujuan

yang hendak di tanamkan pada pembentukan nilai-nilai keislaman, khususnya

dalam perkembangan siswa autis. Menurut Daradjat (2009:30) pendidikan agama

Islam memiliki beberapa tujuan, antara lain: tujuan umum, tujuan akhir, tujuan

sementara, dan tujuan operasional.

Dalam mewujudkan tujuan umum perencanaan pembelajaran pendidikan

agama Islam, perubahan perilaku menjadi aspek utama yang dibidik dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam.Alasannya dengan penanaman nilai-nilai

keislaman dapat membentuk perilaku yang positif bagi siswa autis. Untuk itu,

perubahan perilaku tersebut bisa terlihat dalam pembiasaan bersalaman setiap apel

pagi dan pulang sekolah yang diterapkan di SMPLB Negeri Salatiga akan

berdampak positif pada perkembangan siswa autis. Sementara itu wujud dari

tujuan akhir pembelajaran pendidikan agama Islam siswa autis dikenalkan

pentingnya beribadah kepada Allah swt, sehingga siswa autis termotivasi dalam

melaksanakan wudhu dan sholat.Berbeda dengan tujuan sementara, dengan

adanya pembiasaan urutan wudhu sebelum sholat, maka siswa autis ini pada

akhirnya terbiasa melakukan wudhu terlebih dahulu sebelum sholat.Selain itu,

dengan adanya tujuan operasional menjadikan siswa autis lebih mudah diarahkan

dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, khususya pada praktek wudhu dan

sholat.

Page 95: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga

melakukan serangkaian metode dalam mendidik siswa autis diantaranya:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan bentuk penyampaian materi pelajaran dengan

memberi penjelasan deskripsi yang dilakukan oleh guru yang bertujuan

untuk mengetahui bahan yang hendak disampaikan kepada peserta didik.

Pengguanan metode ceramah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

digunakan di SMPLB Negeri Salatiga pada awal-awal pelajaran kemudian

dilanjutkan dengan praktek langsung, supaya siswa autis tidak merasa jenuh

selama proses pembelajaran berlangsung. Jenis metode ceramah yang

diterapkan di SMPLB Negeri Salatiga merupakan ceramah interaktif,

sehingga peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Metode QuantumTeaching

Penerapan metode quantumteaching yang dilaksanakan di SMPLB Negeri

Salatiga adalah dengan pembiasaan yang dilakukan guru pembimbing

pendidikan agama Islam yaitu dengan memberikan motivasi kepada siswa

autis untuk memberikan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan dengan

cara tegas namun lembut. Proses pembelajaran tersebut disisipkan terapi

bermain sebagai selingan agar siswa autis tidak merasa jenuh didalam proses

pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan terapi bermain merupakan cara yang digunakan seseorang

Page 96: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dalam upaya mengkondisikan siswa dengan harapan daya kosentrasi peserta

didik semakin meningkat.

Penjelasan mengenai terapi bermain menurut Ernawati (2012:36) dalam

bukunya yang berjudul Siapa Bilang Anak Autis Tidak Bisa

Berpretasimengatakan bahwa terapi bermain bagi penyandang autis dapat

meminimalkan perilaku agresif, menyakiti diri sendiri, dan perilaku stereotip

yang tidak bermanfaat.Dengan demikian dapat dikatakan terapi bermain

digunakan guru pembimbing agama Islam sebagai sarana untuk menjaga

kosentrasi peserta didik khususnya siswa autis.

c. Metode Tanya Jawab

Tanya jawab merupakan suatu metode yang mengungkapkan

kepedulian guru terhadap peserta didik.Alasannya proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siswa autis dapat mendukung daya kosentrasi

siswa sehingga siswa autis mau mengikuti pembelajaran dengan tenang.

Dengan adanya tanya jawab menjadikan guru pembimbing pendidikan

agama Islam lebih mudah memberikan umpan balik kepada siswa autis. Hal

ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa siswa autis mengalami

kesulitan interaksi sosial (Kurniati, 2012:29).

d. Metode Praktek

Metode praktek sangat dianjurkan dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam, supaya dapat dipahami dan diterapkan, khususnya pada siswa

autis. Contohnya seperti pembelajaran tentang wudhu. Setelah guru

menjelaskan bagian anggota wudhu dengan tertib, maka langkah selanjutnya

Page 97: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

adalah mengajarkan secara langsung kepada siswa autis urutan wudhu yang

tertib pula.

e. Metode Keteladanan

Keteladanan merupakan suatu metode yang diyakini

keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan

sosial. Untuk peserta didik membutuhkan figur guru sebagai sosok yang

dijadikan teladan bagi para siswa, khususnya siswa autis. Seperti yang

dilakukan oleh guru pembimbing Pendidikan Agama Islam di SMPLB

Negeri Salatiga yang mendidik siswanya dengan penuh kesabaran, ramah,

dan selalu memberikan contoh yang baik, sehingga peserta didik pada

akhirnya termotifasi untuk melakukan kebaikan. Pembiasaan berjabat tangan

yang dilakukan sebelum apel pagi, para siswa dan guru saling berjabat

tangan.

3. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Bentuk evaluasi pembelajaran PAI melalui serangkaian tes yang disusun

oleh waka kurikulum SMPLB Negeri Salatiga yaitu disesuaikan dengan

perkembangan peserta didik yang mengalami gangguan pervasif seperti

siswa autis. Proses tersebut dengan melaksanakan tes UTS dan UAS sesuai

dengan kalender akademik.

Adapun ketentuan soal baik UTS dan UAS untuk siswa autis, berdasarkan

pengamatan selama penelitian adalah font /ukuran hurufnya minimal 14,

menggunakan multiplechoice dengan pembatasan opsi a, b, dan c, banyak

gambar yang disajikan dalam tes, dan menebalkan huruf.

Page 98: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Selain itu, bentuk evaluasi lain yang digunakan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam adalah non tes. Pelaksanaan ujian non tes

dilakukan guru pendidikan agama Islam dengan cara mengamati perilaku

siswa dan kemudian dilaporkan pada buku kemajuan siswa. Dengan

demikian harapannya siswa autis terbiasa melakukan praktek wudhu dan

sholat bisa terpantau lewat catatan kemajuan kelas.

B. Kendala yang Dialami Guru Pendidikan Agama Islam

Proses pembelajaran juga tidak bisa lepas dari beberapa kendala yang

menghambatnya. Beberapa kendala penghambat pembelajaran pendidikan

agama Islam sebagaimana telah dipaparkan dalam bab III diantaranya:

1. Target materi pelajaran pendidikan agama Islam tidak selesai

Target pembelajaran pendidikan agama Islam yang ada di

SMPLB Negeri Salatiga tidak selesai, misalnya memerlukan

banyak waktu untuk mengajarkan surat Al-fatikhah sebagai

salah satu rukun sholat. Untuk itu aspek yang paling ditekankan

untuk siswa autis adalah aspek akhlak, yaitu perubahan sikap

yang lebih baik sehingga siswa bisa lebih mandiri.

2. Kurangnya jumlah guru pendidikan agama Islam

Kurangnya guru agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga

merupakan salah satu penghambat dalam proses pembelajaran

pendidikan agama Islam. Dikarenakan guru agama Islam hanya

empat orang.

3. Kurang disiplinnya siswa

Page 99: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Melihat kondisi anak berkebutuhan khusus atau anak autis,

terutama pada saat awal masuk pembelajaran setelah liburan

sekolah, sebagian anak malas untuk belajar kembali, sehingga

guru satu persatu mendatangi siswa ke rumah orang tua siswa

dan mengajak siswa kembali belajar di sekolah.

Selain itu, keterlambatan siswa saat datang ke sekolah

sudah menjadi hal yang biasa, seringkali guru sudah siap

mengajar, akan tetapi siswanya belum ada yang datang sehingga

terpaksa pembelajaran tertunda.

4. Sekolah tidak menyediakan terapi khusus untuk mengkondisikan siswa

penyandang autis

Sekolah SMPLB Negeri Salatiga belum menyediakan terapi

khusus untuk siswa autis.Sehingga upaya pengkondisian anak

dalam mengikuti pembelajaran kurang maksimal.

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Page 100: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Setelah penulis menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan skripsi ini,

maka penulis dapat menyimpulkan sistem pembelajaran pendidikan agama

Islam sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran pendidikan Agama Islam yang ada di SMPLB

Negeri Salatiga pada siswa autis mengacu pada kurikulum KTSP.Susunan

materi yang disampaikan kepada siswa autis didesain dengan ringan,

mengingat siswa autis yang menjadi obyek penelitian merupakan autis

dalam kategori berat.Untuk itu guru pembimbing Pendidikan Agama Islam

memberikan materi pembelajaran agama Islam dengan lebih

mengupayakan praktek langsung setelah materi diajarkan.

Pada pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam, guru

pembimbing pendidikan agama Islam menggunakan serangkaian metode

yang diharapkan bisa menunjang proses pembelajaran.Metode tersebut

adalah metode ceramahuntuk menigkatkan perilaku yaitu dengan

memberikan penguatan/ reinforcement, metode tanya-jawab, metode

quantumteaching, metode praktek, dan metode keteladanan.

Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh

guru pembimbing pendidikan agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga

adalah dengan tes dan non tes. Penilaian tes mengacu pada UTS dan UAS

yang diselenggarakan sesuai dengan kalender pendidikan yang telah

ditetapkan oleh waka kurikulum. Sedangkan penilaian untuk non tes

digunakan dengan carapengamatan perilaku siswa autis yang dilakukan

Page 101: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

oleh guru pendidikan agama Islam dengan bentuk laporan buku kemajuan

siswa.

Selanjutya, untuk kendala yang dialami guru PAI dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam adalah

a. Target materi pelajaran pendidikan agama Islam tidak

selesai

b. Kurangnya jumlah guru pendidikan agama Islam

c. Kurang disiplinnya siswa

d. Sekolah tidak menyediakan terapi khusus untuk

mengkondisikan siswa autis

B. Saran-Saran

Melalui penelitian ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga SLB Negeri Salatiga

Disediakan ruang kelas khusus bagi siswa autis danmenyediakan

terapi untuk siswa autis sehingga siswa autis lebih siap dalam

mengikuti proses pembelajaran di kelas.

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya membagi tugas kepemimpinannya

dengan membentuk Kepala Sekolah yang menangani TKLB, SDLB,

SMPLB, dan SMALB. Sehingga dengan pembagian tugas dari kepala

Page 102: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

sekolah masing-masing Strata tersebut, memudahkan pemantauan

proses pembelajaran menjadi lebih optimal.

3. Bagi Guru

Guru sebaiknya terus melakukan inovasi pembelajaran dengan

memperhatikan karakteristik siswa autis.

4. Bagi Orang Tua

Orang tua/pengasuh siswa autis memiliki kesabaran dalam mendidik

siswa autis.

5. Bagi Peneliti Lain

Penelitian pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa autis

memberikan gambaran sistem pembelajaran yang berupa perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang masih mengacu pada kurikulum KTSP.

Untuk itu, peneliti berharap penelitian Pendidikan Agama Islamini

mampu memberikan motivasi kepada peneliti berikutnya. Sehingga

siswa autis mendapatkan perhatian lebih dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam tanpa adanya diskriminasi.

Page 103: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

DAFTAR PUSTAKA

Ali,Muhammad Daud. 2008.Pendidikan Agama Islam. Jakarta:RajaGrafindo

Persada

Atanasius, Edy Prabowo.2012. Faktor-faktor Interaksi dan Komunikasi Anak

Autis.

Bandung: PPPPTK&PLB

Cumine Val,Leach Julia & Stevenson Gill (2005) Autism in the early years:

a practical guide.London: David Fulton Publisher Ltd

Delphie,Bandi,2009. Pendidikan Anak Autistik.Klaten:Intan Sejati

Depag.2003. Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam (Di Sekolah Umum

Tingkat Menengah dan Sekolah Luar Biasa).Jakarta: Direktorat Jendral

Kelembagaan Agama Islam

Depdiknas,2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,Jakarta

Ernawati.2012. Siapa Bilang Anak Autis Tidak Bisa Berprestasi, Yogyakarta:

Familia

Hadi,Sutrisno.1989.Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Ofset

Huzaemah.2010.Kenali Autisme Sejak Dini.Jakarta: Pustaka Populer Obor

J.Moleong,Lexy.2008. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Rosdakarya

Kurniati,Lina.2012.Konsep Dasar Perkembangan Komunikasi & Interaksi Anak

Autis. Bandung:PPPPTK&PLB

Maslikhah. 2004. Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Multikulturalisme,

Attarbiyah,No.2 Tahun XV/Juli- Desember Prabowo & Nurmaliyah.2010.

Perencanaan Pembelajaran. Malang:UIN.Maliki Press

Nafi,Dian. 2012. Belajar dan Bermain Bersama ABK dan Autis. Yogyakarta:

Familia

Sudijono,Anas.2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan

RAD.Bandung:Alfabeta

Suprayogo,Imam.2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama.Bandung:

Rosdakarya

Page 104: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Suwardi. 2003. Pembelajaran Berdasarkan Konstruksivisme. Attarbiyah,No.1

Tahun XIV/ Januari-Juni

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Page 105: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Verbatin Wawancara Kepada Kepala Sekolah

A. Identitas Informan

1. Nama Informan : Bapak MH

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Bidang Layanan : Kepala Sekolah

4. Waktu Wawancara : 23 Agustus 2014

B. Hasil Wawancara

N

o

Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Bagaimana

sejarah

berdirinya

SLB Negeri

Salatiga?

Inikan Kita

punya dua

versi, awalnya

sekolah ini

didirikan

berdasarkan

Inpres tahun

1986 bernama

SDLB Negeri

Mangunsari,

jadi hanya

mengelola di

bidang SD,

tetapi untuk

bisa

mengelola

SMP & SMA

kemudian kita

mengajukan

permohonan

ke Diknas

Provinsi

kemudian

dikabulkan.

Tahun 2007

berubah

menjadi SLB

Sejar

ah berdirinya SLB Negeri Salatiga

Page 106: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Negeri

Salatig.Nah

karena

namanya

sudah SLB,

kami punya

surat izin

operasional

untuk

menyelenggar

akan

pendidikan

dari jenjang

TKLB,SDLB,

SMPLB, dan

SMALB.

2. Berapa lama

bapak

menjadi

Kepsek

disini?

Kalau saya

dua

periode,antar

a 2002-2009

saya diangkat

menjadi

kepala

sekolah SDLB

Negeri

Mangunsari,

kemudian

tahun 2009

sampai

sekarang saya

diberhentikan

menjadi

kepsek,dan

saya diangkat

menjadi

kepsek

kembali di

SLB Negeri

Salatiga.

Perio

de Jabatan Kepsek

3. Apakah Kelebihan Prest

asi SLB Negeri Salatiga

Page 107: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

keunggulan

SLB Negeri

Salatiga?

dalam

prestasi non

akademiknya

salah satu

dari siswa

kami

mendapatkan

kejuaraan

nasional cipta

baca puisi

tingkat

nasional,

kemudian kita

berpartisipasi

di SOINA

tingkat

Nasional

menjadi kiper.

4. Selain

kejuaraan,

keunggulan

SLB ini apa

ya pak?

Sesuai dengan

Visi dan Misi

SLB Negeri

disinikan

menjadikan

pribadi yang

mandiri, oleh

karena itu ada

kegiatan

keagamaan

yang khusus

yaitu kita

berdoa pada

awal sebelum

pembelajaran

di Lapangan.

Semuanya

baik siswa,

guru, maupun

karyawan.

5. Apakah jenis

kurikulum

Nah itu ada

dua versi

Kurik

ulum yang diterapkan

Page 108: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

yang

diterapkan

di SLB

Negeri

Salatiga?

juga, sejauh

ini kami

pertama-tama

masih

menggunakan

kurikulum

KTSP, kedua

kurikulum

2013,untuk

SLB

penggunaan

kurikulum

2013 baru

diberlakukan

di Kelas I,

IV,VII,& X.

untuk

materinya

jelas

disesuaikan

kemampuan

anak.

6. Apakah ada

pelatihan

khusus bagi

guru PAI?

Ada,

kebetulan

guru PAI

kami lulusan

dari UIN

Jogjakarta, di

sana ada

program

khusus 1

tahun

mengajar

PLB.

Stand

ar Kualifikasi Guru

7. Bagaimana

pandangan

bapak

mengenai

siswa autis

dalam arti

Bagaimanapu

n dia siswa

yang perlu

pelayanan

yang lebih

khusus lagi,

Page 109: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

karakteristik

nya?

karena apa,

anak autis

itukan

mengalami

hambatan

sosial dan

emosi, jadi

sebelum

pembelajaran

siswa tersebut

diterapi

terlebih

dahulu.

8. Bagaimana

guru disini

mengemban

gkan silabus

pembelajara

n?

Sejauh ini,

kalau yang

masih

menggunakan

kurikulum

KTSP guru

mengembangk

an sendiri,

sedangkan

untuk

kurikulum

2013 silabus

dan RPP

sudah

dibuatkan

pusat.

Peng

embangan silabus

9. Apa saja

yang

menjadi

bahan

evaluasi

kurikulum

2013?

Kurikulum

2013 disini

masih dalam

tahap

penerapan,

kami hanya

member

masukan

untuk

sosialisasi.

Evalu

asi kurikulum

10 Apa kendala Ternyata Kend

Page 110: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

. pelaksanaan

kurikulum

2013?

sampai detik

ini, guru

belum

menerima

buku dari

pusat untuk

pembelajaran

di SLB, tetapi

kalau

softwarenya

kami ada.

ala pembelajaran

Verbatin Wawancara Kepada Pembimbing Pendidikan Agama

Islam

A. Identitas Informan

1. Nama Informan : Bapak EPW

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Bidang Layanan : Guru Pembimbing PAI

4. Waktu Wawancara : 23 Agustus 2014

B. Hasil Wawancara

N

o

Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Apakah

karakteristik

khusus bagi

siswa autis di

SMPLB Negeri

Karakteristik

untuk anak

autis itu

diantaranya

biasanya suka

Ka

rakteristik siswa autis

Page 111: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Salatiga? menyendiri,

suka benda

yang berputar,

suka

menyentuh

orang lain ,

dan seperti

orang tuli.

2. Untuk proses

pembelajaran,

siswa autis

masuk kelas

apa ya pak?

Untuk anak

autis harusnya

dipisah,tetapi

untuk Ayu

karena

mengidap

grahita, jadi

kami

masukkan ke

kelas grahita,

kemudian kami

masih

kekurangan

guru pengajat,

idealnyakan

untuk siswa

autis itu satu

guru dengan

satu siswa

autis.

3. Apakah jenis

kurikulum

yang masih

diterapkan di

SMPLB ini

pak?

Kurikulumnya

kalau yang

masih kelas IX

berarti masih

menggunakan

KTSP, kalau

kelas VII

berarti sudah

menggunakan

kurikulum

2013.

Ku

rikulum yang diterapkan

Page 112: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

4. Apa saja

metode yang

digunakan

dalam

pembelajaran

PAI, pak?

Biasanya kami

gunakan

metode

quantum

teaching,

dengan prinsip

games dulu

baru belajar,

kemudian kami

gunakan pula

metode tanya-

jawab, metode

keteladana

dan metode

menulis.

Je

nis metode yang diterapkan

dalam pembelajaran

5. Apakah siswa

autis

didampingi

orang tua

selama proses

pembelajaran

PAI?

Gak boleh,

kalaupun

menunggu

harus diluar

ruangan,

mereka

membantu

waktu

mengkomunika

sikan ketika

ada PR.

6. Bagaimana

jadwal dan

waktu

pembelajaran

PAI untuk

siswa autis?

Untuk anak

autis,

umumnya

sama dengan

yang lain,

untuk

waktunya

dalam satu

minggunya

ada tiga jam,

tetapi satu

jamnya untuk

SLB itu tiga

puluh lima

Ja

dwal pelaksanaan pembelajaran

pembelajaran PAI

Page 113: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

menit per jam,

kalau di

sekolah

umumkan

empat puluh

menit.

7. Bagaimana

perencanaan

pembelajaran

PAI bagi siswa

autis?

Perencanaan

pembelajaran

untuk siswa

autis itu, kami

gunakan

pembelajaran

individual,

dimana apa

yang

direncanakan

tidak

seutuhnya

dilaksanakan,

karena harus

disesuaikan

dengan

kemampuan

siswa.

Pe

rencanaan pembelajaran PAI

8. Bagaimana

untuk

pelaksanaan

pembelajaran

PAI, sesuaikah

dengan

karakteristik

siswa autis?

Belum

maksimal,

karena

pembelajaran

masih

digabung

dengan

beberapa

anak.

Pe

laksanaan pembelajaran PAI

9. Bagaimana

cara

mengevaluasi

materi

pembelajaran

PAI bagi siswa

Untuk

evaluasinya

kita gunakan

evaluasi

proses,

evaluasi

bulanan, dan

Page 114: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

autis? evaluasi

program.

1

0.

Bagaimana

pula bentuk

evaluasi

pembelajaran

PAI bagi siswa

autiis?

Untuk evaluasi

biasanya

menggunakan

jenis penilaian

tes dan non

tes. Cuma

soalnya dibuat

gampang,

disesuaikan

dengan

keadaan

siswa.bentuk

soalnya

bervariasi

diantaranya

pilihan ganda,

uraian singkat,

dan

menjodohkan.

Be

ntuk evaluasi pembelajaran

11

.

Bagaimana

upaya

mengkomunika

sikan hasil

pembelajaran

PAI dengan

wali murid,

pak?

Untuk

Ayu,tinggal

ngobrol

langsung sama

yang

nganterin,

misalnya

besok ada

praktek sholat,

secara

otomatis orang

tua

mempersiapka

n mukena

untuk praktek

sholat.

Ko

munikasi hasil pembelajaran PAI

12

.

Apa saja

kegiatan

keagamaan

Tidak ada

kegiatan

keagamaan

Ke

giatan keagamaan

Page 115: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

untuk siswa

autis?

khusus bagi

siswa autis,

kami

berlakukan

untuk semua

tidak hanya

siswa autis.

Biasanya ada

kegiatan

MABIT(malam

bina iman dan

taqwa),

tadarus, zakat

fitrah, yang

ikut biasanya

anak kelas V

keatas.

13

.

Bagaimana

upaya bapak

dalam

membimbing

siswa autis

dalam

beribadah,

misalnya

sholat?

Kalau sholat,

kami

menggunakan

media gambar,

video, dan

selanjutnya

praktek sholat

secara

langsung.

14

.

Bagaimana

respon siswa

autis dalam

pembelajaran

PAI?

Khusus Ayu,

karena

termasuk autis

lemah, maka

responnya

lambat,tapi

tetap semangat

pergi ke

sekolah.

Re

spon siswa autis

15

.

Adakah

perubahan

perilaku yang

signifikan

setelah

Ada, misalnya

anak mau

sholat, mereka

terbiasa

melakukan

Pe

rubahan perilaku

Page 116: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

mengikuti

pembelajaran

PAI?

wudhu

terlebih

dahulu, kalau

ada kegiatan

MABIT,

otomatis

membawa

mukena.

16

.

Apakah aspek

yang

ditekankan

untuk

pembelajaran

PAI bagi

siswaautis?

Akhlaknya

harus

mendapatkan

porsi lebih,

untuk

membaca al-

qur’an belum

bisa.

17

.

Adakah

strategi khusus

untuk

pembelajaran

PAI bagi siswa

autis?

Ada, anak

dikondisikan

terlebih

dahulu dengan

games kalau

langsung

belajar tidak

bisa.

Str

ategi khusus

18

.

Adakah bentuk

kerjasama guru

kepada orang

tua terhadap

perkembangan

keagamaan

anak?

Ada, kami

gunakan

laporan

semester untuk

mengetahui

perkembangan

anak.

Page 117: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Verbatin Wawancara Kepada Orang tua /wali

A. Identitas Informan

1. Nama Informan : Ibu RM

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Waktu Wawancara : 08 Agustus 2014

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Apakah sudah lama anak ibu sekolah

disini?

Lumayan lama mbak, sejak SD, dulunya sih

di TK umum .

Proses

pembelajaran

2. Apakah setiap kali pembelajaran di

kelas, orang tua selalu mendampingi

anak?

Untuk orang tua tunggu diluar kelas mbak,

takut mengganggu jalannya proses

pembelajaran.

Pendampingan

orang tua

3. Bagaimana cara mengkondisikan

anak, ketika akan mengikuti proses

belajar disekolah?

Kalau dulu mbak,anak diterapi setiap hari

sepulang dari sekolah di Karang duet,

tetapi kalau sekarang jarang.

Pengkondisian

anak

4. Bagaimana cara mengajarkan ibadah

terhadap anak di rumah?

K arena Ayu sekarang sudah besar mbak,

jadi sudah tahu sendiri dan terbiasa

melakukan ibadah seperrti sholat, sebelum

sholat sebelumnya wudhu terlebih dahulu,

karena memang dia sudah dilatih sejak

kecil sama bapaknya, sebelum bapaknya

meninggal dunia.

Pelaksanaan

bimbingan PAI

5. apakahAyu juga pernah ngaji, bu? Dahulu sempat diajari ayahnya, bahkan

diantarkan ke tempatnyapak ustad Abbas

yang masih saudaranya, tapi kalau

sekarang sudah tidak lagi mbak

6. bagaimana perkembangan anak ibu,

semenjak sekolah di SLB Negeri

Salatiga?

Lumayan mbak, terbiasa bersalaman sama

saya setiap pagi sebelum masuk ke kelas.

Perkembangan

anak

7. Apa jenis ekstrakurikuler yang

diminati anak?

Kalau dirumah suka menari sendiri mbak,

tetapi kalau di sekolah tidak mengikuti

ekstra, dia orangnya pemalu.

8. Apa saja kegiatan keagamaan yang Untuk saat ini gak ikut, kalau dulu ya ngaji Kegiatan

keagamaan

Page 118: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

sering diikuti anak? ke tempatnya pak Abbas.

9. Apakah kalau dirumah juga sempat

belajar,bu’?

Oh, kalau dirumah Ayu gak mau belajar

lagi, dia lebih suka maen laptop.

Kendala

pembelajaran

10. Bagaimana hasil belajar pada

pelajaran pendidikan agama Islam?

Lumayan bagus mbak, kemarin waktu mid

semester dapat nilai 7.

Hasil

pembelajaran

Page 119: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

Trianggulasi Data

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Autis di

SMPLB Negeri Salatiga

Tahun Pelajaran 2013/2014

KATEGORI DATA PROPOSISI

(Catatan

Lapangan)

KESIMPULAN

Karakteristik

siswa autis di

SMPLB

Negeri

Salatiga

Wawancara

dengan EPW

(23-08-2014)

Karakteristik

untuk anak autis

diantaranya

biasanya suka

menyendiri, suka

benda-benda yang

berputar, suka

menyentuh orang

lain, dan seperti

orang tuli.

Autis merupakan

kondisi dimana

seorang anak

mengalami

gangguan

perkembangan

pervasif yang

mempengaruhi

kerja otak, sehingga

intelektualnya

berjalan lambat.

Untuk itu,

pembelajaran yang

sesuai bersifat

konkrit yaitu

dengan pembiasaan

perilaku terpuji

dengan praktek

Karakteristik autis

di SMPLB bahwa

dalam belajar

mudah bosan, lebih

menikmati

dunianya sendiri

terbukti dengan

kurang adanya

interaksi dengan

teman sekelas.

Sehingga, pola

pembelajaran yang

sesuai adalah

dengan belajar

yang dipadukan

dengan praktek

langsung supaya

lebih efisien

Wawancara

dengan RM

(08-08-2014)

Anaknya mudah

sekali bosan saat

belajar, apalagi

kalau dirumah

sudah tidak mau

lagi membuka

bukunya, hanya

Dari beberapa hasil

wawancara tentang

karakteristik siswa

autis di SMPLB

Negeri Salatiga

yaitu mudah bosan

dalam belajar di

kelas, pembiasaan

untuk siswa autis

yang tepat adalah

orang tua

membuatkan

Page 120: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

bermain-main

didepan computer

jadwal yang harus

dilakukan anak,

agar anak lebih

mandiri.

Kurikulum

pembelajaran

PAI pada

siswa

penyandang

autis di

SMPLB

Negeri

Salatiga

Wawancara

dengan MH

(23-08-2014)

Kurikulumnya

kalau yang masih

duduk dikelas IX

berarti masih

menggunakan

kurikulum KTSP,

sedangkan kelas

VII berarti sudah

menerapkan

kurikulum 2013.

Untuk SLB

penggunaan

kurikulum 2013

baru diberlakukan

di kelas I, IV, VII

dan X dengan

tentunya

memperhatikan

kemampuan anak. .

Kurikulum PAI

yangdigunakan

untuk siswa

penyandang autis,

relatif sama dengan

sekolah umumnya,

hanya saja proses

pelaksanaanya

disesuaikan dengan

kemampuan siswa

autis tersebut. Jadi

kurikulum KTSP

antara SMPLB

dengan SMP umum

relatif sama untuk

laporan

administrasinya,

yang membedakan

materi didesain

ringan.

Proses pelaksanaan

kurikulum PAI

untuk siswa

penyandang autis

masih

menggunakan

kurikulum KTSP,

jadi guru menyusun

sendiri bahan ajar

yang akan

disampaikan

kepada siswa,

sehingga proses

kemandirian anak

terpantau dengan

baik .

Wawancara

dengan

EPW

(23-08-2014)

Materi PAI di

SMPLB itu sama

dengan materi SD

formal, misalnya

ya mbak untuk

hafalan doa harian

saja butuh waktu 1

Page 121: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

bulan, itupun tidak

cukup. Target

tidak selesai,

namun respon

untuk pendidikan

agama Islam

lumayan baik,

Pembiasaan

Keagamaaan

Wawancara

dengan MH

(23-08-2014)

Pembiasaan

keagamaan di SLB

ini, kami

berlakukan dengan

melakukan apel

pagi, dimana

dalam kegiatan

tersebut siswa

dikelompokkan

sesuai agama dan

kepercayaannya

dalam berdoa.

Khususnya umat

Islam, Kepala

Sekolah memimpin

doa secara

langsung. Dengan

harapan, anak

terbiasa berdoa

sebelum belajar

dan terbiasa

bersalaman

dengan guru

sebagai

pembimbing

kemandirian siswa.

Pembiasaan

keagamaan yang

diterapkan di

SMPLB adalah

apel pagi (berdoa

bersama) yang

dikelompokkan

berdasarkan agama

dan kepercayaan

masing-masing

siswa dan

pembiasaan

bersalaman antara

guru dengan siswa.

Dalam upaya

pembiasaan

keagamaan di

SMPLB Negeri

Salatiga

memerlukan

kerjasama antara

guru dan orang tua

dalam

mengkondisikan

siswa supaya

terbiasa mengikuti

apel pagi sebelum

proses

pembelajaran

dimulai dan

terbiasa hormat

dengan guru.

(perilaku terpuji)

Wawancara

dengan EPW

Pembiasaan

keagamaan yang

diterapkan di

Proses pembiasaan

keagamaan yang

dijalankan siswa

Page 122: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

(23-08-2014)

Untuk kegiatan

keagamaan kita

adakan sholat

dzuhur secara

berjamaah

kemudian kalau

puasa tiba kita

adakan mabit

bersama yang

diikuti oleh semua

siswa yang sudah

masuk kelas V

keatas, dan itupun

dengan pantauan

orang tua,

selanjutnya ada

qurban juga waktu

hari raya Idul

Adha.

SMPLB Negeri

adalah sholat

dzuhur berjamaah

penyandang autis

adalah melakukan

sholat berjamaah di

SMPLB Negeri

Salatiga.

Evaluasi

Pembelajaran

PAI di

SMPLB

Negeri

Salatiga

Wawancara

dengan EPW

(23-08-2014)

Untuk evaluasi

menggunakan jenis

penilaian tes dan

nontes

Adapun rinciannya

untuk tes, kami

berlakukan tes

UTS dan UAS,

sedangkan bentuk

non tesnya

perkembangan

saat mengikuti

pembelajaran,

aktiftidaknya siswa

Tes yang dilalui

oleh siswa

penyandang autis

dilaksanakan

dengan serangkaian

tes UTS dan UAS

yang masih

dibimbing oleh

guru kelas, proses

tersebut mampu

mengarahkan siswa

dalam membantu

arah perhatian

siswa.

Kegiatan evaluasi

yang dilakukan

guru PAI adalah

dengan melakukan

serangkaian tes dan

non tes.

Page 123: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

dikelas, karena

ada siswa yang

bengong tidak bisa

menangkap

pembicaraan

orang lain apalagi

belajar.

Kendala pada

pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

Wawancara

dengan EPW

Kendala proses

pembelajaran PAI

itu terletak pada

focus/ perhatian

siswa, misalkan ya

mbak sedang

belajar mengenai

materi puasa, tiba-

tiba anak

melakukan

tindakan yang

mengundang

perhatian teman

lain, sehingga

kami lumayan

kewalahan ketika

mengarahkan

fokusnya kembali,

dan akhirnya kami

menjelaskan

perilaku terpuji.

Ketika

pembelajaran PAI

berlangsung di

kelas, anak merasa

jenuh, dan ketika

anak diminta untuk

belajar diruang

perpustakaan, anak

terlihat lebih

antusias mengikuti

pembelajaran PAI.

Kendala yang

dirasakan oleh guru

PAI adalah

mengenai

pengalihan pusat

perhatian siswa

autis dalam

pembelajaran PAI,

siswa penyandang

autis kurang

memahami intruksi

guru, sehingga

ketika

pembelajaran

terjadi, dan guru

PAI memberikan

pertanyaan

mengenai materi

PAI, siswa

penyandang autis

cenderung

melakukan ekolali

(membeo)

Page 124: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DI SMPLB NEGERI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Page 125: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah
Page 126: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah
Page 127: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/194/1/Ajna Dina Fitriyah_11110067.pdf · Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM ... kurangnya jumlah