Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7 1 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL Sunandar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur Nomor 24 - Dr. Cipto, Karangtempel, Jawa Tengah 50232 E-mail: [email protected]Abstrak Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah mencari bentuk kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran matematika. Hal ini dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat banyak tersedia di dunia maya. Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi, para guru dapat bersilancar kemana- mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga dapat mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Kata kunci: Matematika, Kearifan Lokal, Pembelajaran PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat strategis dalam meningkatkan kemajuan bangsa. Memalui pendidikanlah suatu bangsa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap rakyatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Telah diakui oleh berbagai pihak bahwa perkembangan IPTEKS sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu dasar (basic science). Salah satu ilmu dasar yang sangat berperan dalam pengembangan IPTEKS adalah matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat aplikabel atau sangat bermanfaat bagi berbagai bidang, sungguh sangat perlu untuk dirawat, dipupuk, dan ditumbuhkembangkan sehingga perannya menjadi lebih tinggi manfaatnya. Namun ironisnya generasi sekarang banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika. Berbagai cara telah diupayakan bagaimana meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi siswa untuk dapat mencintai matematika agar mereka dapat mengusai matematika dengan baik. Penguasaan matematika yang baik diyakini akan dapat memudahkan menguasai bidang- bidang lainnya. Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah telah banyak berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air yang kita cintai ini. Salah satu upaya yang dipandang strategis adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah yaitu yang dikenal dengan nama kurikulum 2013 yang biasa disingkat dengan K13. Konsep dasar K13 memang berbasis kompetensi dan mengacu KTSP, namun di K13 lebih menukik pada aspek sikap yang difokuskan pada dua hal yaitu sikap spiritual dan sikap religius. Dewasa ini aspek sikap banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
1
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Sunandar
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur
Nomor 24 - Dr. Cipto, Karangtempel, Jawa Tengah 50232
Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah mencari bentuk
kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran matematika. Hal ini
dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat banyak tersedia di dunia maya.
Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi, para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai
teknologi informasi sehingga dapat mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya
yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa,
keadaan, situasi, dan masyarakat yang tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat
tinggal siswa. Dengan demikian siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam
kehidupan.
Kata kunci: Matematika, Kearifan Lokal, Pembelajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat strategis dalam meningkatkan
kemajuan bangsa. Memalui pendidikanlah suatu bangsa dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki oleh setiap rakyatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS). Telah diakui oleh berbagai pihak bahwa perkembangan IPTEKS sangat
dipengaruhi oleh ilmu-ilmu dasar (basic science). Salah satu ilmu dasar yang sangat
berperan dalam pengembangan IPTEKS adalah matematika.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat aplikabel atau sangat
bermanfaat bagi berbagai bidang, sungguh sangat perlu untuk dirawat, dipupuk, dan
ditumbuhkembangkan sehingga perannya menjadi lebih tinggi manfaatnya. Namun
ironisnya generasi sekarang banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika. Berbagai
cara telah diupayakan bagaimana meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi siswa
untuk dapat mencintai matematika agar mereka dapat mengusai matematika dengan baik.
Penguasaan matematika yang baik diyakini akan dapat memudahkan menguasai bidang-
bidang lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah telah banyak berupaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air yang kita cintai ini. Salah satu upaya yang
dipandang strategis adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah
yaitu yang dikenal dengan nama kurikulum 2013 yang biasa disingkat dengan K13.
Konsep dasar K13 memang berbasis kompetensi dan mengacu KTSP, namun di K13 lebih
menukik pada aspek sikap yang difokuskan pada dua hal yaitu sikap spiritual dan sikap
religius. Dewasa ini aspek sikap banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
2
lulusan. Keluhan tersebutantara lain seperti ini, “dia itu memang pintar tapi kalau bicara
ketus”, “dia memang pintar dan trampil tapi suka menyepelekan orang”, “dia itu pintar tapi
angkuh”, dan masih banyak yang lainnya.
K13 yang sudah digulirkan kurang lebih 5 tahun, pada tataran implementasinya
sangat bervariasi, ada sekolah yang sudah melaksanakan pada semua jenjang kelas, ada
yang baru dua jenjang kelas, dan ada yang baru satu jenjang kelas. Pelaksanaannyapun
sangat variatif, tergantung dari SDM dan fasilitas belajar serta komitmen yang dimiliki
sekolah. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada K13 adalah pendekatan saintifik
dengan prosedur 5M (mengamati, menanya, mencoba/ mengeksperimentasi, menalar, dan
mengkomunikasikan).Karanteristik pendekatan pembelajaran saintifik seperti itu bisa lebih
bermakna bila pembelajarannya dikemas dengan menggunakan benda-benda, peristiwa-
peristiwa, dan hal apa saja yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga dapat
menjadikan pembelajaran yang bermakna. Konsep pembelajaran seperti itu biasanya
dikenal dengan konsep pembelajaran dengan menggunakan kearifan lokal.
Setiap daerah mempunyai keunggulan potensi yang dapat dikembangkan yang
lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat bervariasi.
Dengan keberagaman potensi daerah ini dapat dijadikan sebagai wahana dan sarana
pembejaran untuk semua mata pelajaran yang relevan termasuk maata pelajaran
Matematika. Selain hal itu kearifan lokal perlu mendapat perhatian khusus bagi semua
pihak terutama pemerintah daerah agar anak-anak/ siswa-siswa tidak asing dengan
daerahnya sendiri dan tahu betul tentang potensi dan nilai-nilai serta hal apa saja yang
tembuh dan berkembang di daerahnya sendiri.
Demikian pula pada mata pelajaran Matematika, banyak materi dan kompetensi
dasar yang sangat erat hubungannya dengan kondisi, situasi, budaya yang ada di daerah
masing-masing. Materi seperti bangun ruang, trigonometri, dan lainnya dapat dihubungkan
dengan cagar budaya, tinggi suatu bangunan, menara, dan lain sebagainya. Masih banyak
topik-topik pelajaran matematika yang dapat dihubungkan dengan kondisi dan kearifan
lokal setempat. Hal ini penting karena tanpa adanya pembelajaran yang dapat
menghubungkan dengan kondisi dan situasi setempat, dapat menjadikan anak-anak asing
terhadap situasi, kondisi, dan budaya setempat disekitar tempat tinggalnya. Hal ini perlu
adanya penekanan dan pembiasaan sehingga kelak anak-anak kita tidak merasa terasing
dengan kebudayaannya sendiri.
Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal
yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah
mencari bentuk kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran
matematika. Hal ini dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat
banyak tersedia di dunia maya. Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi,
para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena
itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga dapat
mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar yang menarik.
Sehubungan hal tersebut, maka pertanyaan yang muncul adalah:
1. Apa dan bagaimanakah kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai wahana dan
sarana dalam pembelajaran?
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
3
2. Bagaimana cara mengidentifikasi topik/ materi/ kompetensi yang ada dalam silabus
pelajaran matematika sesuai dengan kearifan lokal?
3. Bagaimana peran matematika dalam pengembangan teknologi untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi masyarakat?
PEMBAHASAN
1. Kearifan Lokal
a. Pengertian
Secara etimologi, kearifan lokal berasal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), dan
lokal (local).Local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
diikuti oleh anggota masyarakatnya. Hal ini terbentuk sebagai keunggulan budaya
masyarakat setempat maupun kondisi dan situasi geografis. Kearifan lokal merupakan
produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.
Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat
universal. Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam
kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat
ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan
alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat,
petuah nenek moyang atau budaya setempat yang terbangun secara alamiah dalam suatu
komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.Dengan
demikian, “Kearifan lokal merupakan pandangan hidup, strategi kehidupan yang berwujud
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut meliputi
seluruh unsur-unsur kehidupan Agama/Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Ekonomi, Organisasi Sosial (Hukum, Politik), Bahasa/Komunikasi serta Kesenian. Mereka
mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaan terkait untuk mempertahankan,
memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka itu dengan memperhatikan
ekosistem (flora, fauna dan mineral) serta sumberdaya manusia yang terdapat pada warga
mareka sendiri.Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan
kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita secara luas adalah
bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita sebagai sebuah bangsa. Budaya
nusantara yang plural dan dinamis merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati,
karena semuanya merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat