Top Banner
PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh Endang Agustini S S810908106 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
93

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

Mar 08, 2019

Download

Documents

HoàngTử
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI JUMAPOLO KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh Endang Agustini S

S810908106

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

2

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI JUMAPOLO KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas)

Disusun Oleh : Endang Agustini S

S810908106

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dosen Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Sunardi, M.Sc. ……………… ………… NIP. 130605279 Pembimbing II Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ....…………… ....……… NIP. 131918507

Mengetahui Ketua Program Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP. 130367766

Page 3: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

DAFTAR TABEL................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ......................... 7

A. Landasan Teori ............................................................ 7

1. Hakikat Pembelajaran Dimensi Tiga…………….. 7

a. Belajar……………….. .................................... 7

b. Mengajar………………. ................................. 9

c. Pembelajaran ……………………………....... 10

d. Pembelajaran Dimensi Tiga ……………........ 13

2. Hakikat Media Pembelajaran…………………….. 14

a. Pengertian Media Pembelajaran ….……..…… 14

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran…….. 16

c. Manfaat Media Pembelajaran ………….……... 17

d. Jenis Media Pembelajaran ……………………. 19

Page 4: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

4

3. Hakikat Motivasi ………………………………….. 21

4. Hakikat Prestasi Belajar ........... ............................. .. 24

B. Penelitian yang Relevan .......................................... .... .. 28

C. Kerangka Berfikir......................................................... 28

D. Hipotesis Tindakan ..................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 31

A. Setting Penelitian ........................................................ 31

B. Subjek Penelitian.......................................................... 32

C. Data dan Sumber Data ................................................. 32

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................... 32

E. Validasi Data ............................................................... 34

F. Teknik Analisis Data ................................................... 35

G. Indikator Kinerja ......................................................... 37

H. Prosedur Penelitian ..................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 43

A. Deskripsi Daerah Penelitian......................................... 43

B. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran Dimensi Tiga

Siswa Kelas X 7 ........................................................... 45

C. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas ........................... 46

1. Deskripsi Siklus I................................................... 47

2. Deskripsi Siklus II.................................................. 54

3. Deskripsi Siklus III ................................................ 61

D. Hasil Penelitian ............................................................ 68

E. Pembahasan.................................................................. 74

BAB V PENUTUP.......................................................................... 79

Page 5: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

5

A. Kesimpulan .................................................................. 79

B. Implikasi ...................................................................... 80

C. Saran ............................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………. 85

Page 6: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

6

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Hasil Angket Motivasi Siswa terhadap Pembelajaran

Dimensi Tiga Kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo .................... 68

Tabel IV.2 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus I ................................ 70

Tabel IV.3 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus II .............................. 71

Tabel IV.4 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus III ............................. 72

Tabel IV.5 Hasil Belajar Dimensi Tiga Sebelum Tindakan Kelas ............ 74

Tabel IV.6 Hasil Belajar Dimensi Tiga Selama Proses Pembelajaran

dalam Tiga Siklus .................................................................... 75

Tabel IV.7 Prosentase Hasil Belajar Dimensi Tiga dalam Tiga Siklus ..... 76

Page 7: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berfikir ................................................................. 29

Gambar 2 Alur Penelitian Tindakan ...................................................... 39

Page 8: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

8

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SILABUS........................................................................... 85

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ........ 86

Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA................................ 91

Lampiran 4 ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP MATA

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA................................ 92

Lampiran 5 ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA SIKLUS I.......... 94

Lampiran 6 ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA SIKLUS II ........ 98

Lampiran 7 ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA SIKLUS III ....... 102

Lampiran 8 CATATAN LAPANGAN SIKLUS I ................................ 106

Lampiran 9 CATATAN LAPANGAN SIKLUS II............................... 110

Lampiran 10 CATATAN LAPANGAN SIKLUS III............................. 114

Lampiran 11 NILAI ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA

SEBELUM DILAKUKAN TINDAKAN.......................... 118

Lampiran 12 NILAI ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA

SIKLUS I ........................................................................... 119

Lampiran 13 NILAI ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA

SIKLUS II.......................................................................... 120

Lampiran 14 NILAI ULANGAN HARIAN DIMENSI TIGA

SIKLUS III......................................................................... 121

Lampiran 15 TABEL SKOR MOTIVASI SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA KELAS X 7

PADA KONDISI AWAL .................................................. 122

Page 9: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

9

Lampiran 16 TABEL SKOR MOTIVASI SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA KELAS X 7

PADA KONDISI AKHIR.................................................. 124

Lampiran 17 FOTO PELAKSANAAN TINDAKAN............................ 126

Page 10: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak

disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling memusingkan

adalah matematika, guru apa yang paling dibenci adalah guru matematika dan

sebagainya. Maka berdasarkan fenomena tersebut dari sekian rangkaian proses

pembelajaran matematika jelas ada sesuatu yang salah, pengamatan kami terhadap

proses pembelajaran matematika siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo

ditemukan data bahwa sebagian siswa memiliki motivasi dan kemampuan yang

rendah, khususnya dalam menguasai materi dimensi tiga. Pada sebagian siswa

yang lain dimana mereka sebenarnya menyenangi pelajaran matematika, namun

pada saat mempelajari materi dimensi tiga menjadi malas dan bahkan semangat

belajarnya berkurang. Hal itu dapat berpengaruh pada proses belajar mereka di

kelas berikutnya.

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari rendahnya

prestasi belajar siswa, terutama pada mata pelajaran yang dianggap sulit seperti

matematika, fisika, dan bahasa inggris. Salah satu pokok bahasan dalam mata

pelajaran matematika yang diberikan ditingkat SMA pada kelas X semester II

adalah dimensi tiga. Banyak siswa menganggap materi tersebut sukar dipahami

terutama untuk menggambar dan memahami bagian-bagian bangun ruang, karena

siswa dituntut untuk dapat berfikir abstrak.

Page 11: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

11

Pelaksanaan kegiatan balajar mengajar belum dapat berjalan secara

maksimal karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: 1) tuntutan materi

pelajaran yang cukup padat dan alokasi waktu yang terbatas, membuat guru lebih

mementingkan mengejar materi, 2) guru kurang memanfaatkan penggunaan

media pembelajaran disebabkan mereka belum mengetahui keuntungan/ manfaat

yang diperoleh dari penggunaan media dalam pelaksanaan belajar mengajar.

Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan media secara efektif yakni

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu memudahkan siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan guru, memperbesar perhatian siswa,

memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

yang lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta

keragaman yang lebih banyak dalam mengajar.

Guru harus bisa memilih media yang tepat dan menarik saat mengajar.

Media Pembelajaran yang menarik bagi siswa dapat dilakukan dengan

mengetahui bagaimana karakteristik siswa tersebut, sehingga dengan mengetahui

karakteristik siswa maka kita dapat menentukan media yang tepat digunakan

dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media yang sesuai akan membuat

siswa tertarik dan senang dengan pelajaran yang kita berikan sehingga akan

timbul dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar.

Sebagai guru matematika, peneliti berupaya untuk mengatasi masalah

tersebut dengan melakukan beberapa inovasi dalam pembelajaran guna untuk

mencari solusi terhadap kesulitan para siswa yang selama ini

memiliki motivasi dan kemampuan rendah, maupun mereka yang memiliki

Page 12: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

12

kemauan belajar tinggi namun setelah mereka mempelajari materi dimensi tiga

menjadi kendor.

Munculnya permasalahan dalam pembelajaran matematika tersebut

dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar siswa. Faktor yang

mempengaruhi dari dalam diri siswa antara lain: motivasi, intelegensi, kreativitas,

dan gaya belajar siswa. Sedangkan faktor dari luar diri siswa mungkin metode

yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kurang tepat. Guru masih

menggunakan metode konvensional. Guru hanya mentransfer pengetahuan kepada

murid secara satu arah, siswa belajar hanya dengan mendengarkan dan mencatat

pelajaran, siswa tidak memahami konsep karena siswa hanya menghafal rumus

sehingga tidak ada kebermaknaan dalam mempelajari materi tersebut yang

sebenarnya banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan

siswa tersebut, salah satunya dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat.

Dengan fenomena semacam itu dibutuhkan suatu model pembelajaran

yang tepat untuk memecahkan kebuntuan yang selama ini terjadi, yaitu sulitnya

para siswa dalam memahami materi dimensi tiga. Salah satu model pembelajaran

yang dinilai sesuai adalah model pembelajaran menggunakan media

pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

efektifitas model pembelajaran tersebut untuk meningkatkan prestasi siswa dalam

memahami materi dimensi tiga.

Untuk mengatasi problem tersebut akan digunakan model

pembelajaran menggunakan media pembelajaran, karena memiliki beberapa

Page 13: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

13

kelebihan yaitu: (1) efisiensi waktu pembelajaran karena siswa dapat menghayati

secara langsung secara visual lewat alat peraga yang digunakan, 2) meningkatkan

motivasi belajar karena setiap siswa merasa berkesempatan untuk memahami

lebih mendalam dengan vasilitas multi media, 3) memberi kesempatan pada siswa

untuk menjelaskan pemahamannya baik secara verbal maupun visual sehingga

mereka akan lebih memahami materi yang dpelajari, dan 4) memberi kesempaatan

melakukan inovasi dalam memberdayakan multi media dalam pembelajaran.

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 75% siswa memiliki

kemampuan pemahaman dalam menguasai materi dimensi tiga dan mendapatkan

nilai tes formatif ≥ 60.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat peneliti rumuskan

masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah melalui penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan

motivasi belajar dimensi tiga pada siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo

Tahun Pelajaran 2008/2009?

2. Apakah melalui penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan

prestasi belajar dimensi tiga pada siswa kelas X SMA Negeri Jumapolo

Tahun Pelajaran 2008/2009?

Page 14: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

14

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan motivasi belajar dimensi tiga

pada siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo Tahun Pelajaran 2008/2009.

2. Untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan prestasi belajar dimensi tiga

pada siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo Tahun Pelajaran 2008/2009.

C. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat memiliki

manfaat teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis:

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan bermanfaat:

a. Dapat memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat dalam dunia

pendidikan mengenai penggunaan media pembelajaran dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar.

b. Dapat menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi

penelitian di masa yang akan datang di bidang dan permasalahan sejenis.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan bermanfaat untuk:

a. Siswa:

Mendapatkan kemudahan dalam belajar dan memahami materi dimensi

tiga yang disampaikan oleh guru.

Page 15: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

15

b. Guru

Sebagai masukan bagi guru bidang studi matematika dalam menentukan

media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang

bersangkutan, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswanya.

c. Sekolah:

Sebagai masukan bagi sekolah bahwa dengan adanya media pembelajaran

akan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan demikian sangat

bermanfaat bagi sekolah dalam hubungannya dengan kelulusan siswa.

d. Peneliti:

Menambah wawasan tentang media dan metode dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

Page 16: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

16

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

B. Landasan teori

1. Hakikat Pembelajaran Dimensi Tiga

a. Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan meliputi

banyak hal. Makna dari belajar itu sendiri sangatlah beragam. Beberapa

pengertian belajar dikemukakan oleh para ahli seperti Nana Sudjana (1996: 5)

mengemukakan bahwa: ”Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, kecakapan,

kebiasaan serta aspek lain yang ada pada individu yang belajar

Whiteringtonh seperti yang dikutip, oleh Ngalim Purwanto (1990: 84)

mengartikan belajar sebagai suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan

diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi, sikap, kebiasaan, kepandaian dan

suatu pengertian”

Menurut Slameto (1995: 131) Belajar merupakan suatu proses yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.

Adapun menurut Sardiman (2004:26) ”Belajar merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

Page 17: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

17

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”. Beliau juga

mengemukakan tujuan belajar antara lain :

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

2. Penanaman konsep dan keterampilan

3. Pembentukan sikap.

Sedangkan WS. Winkel (1996: 53) berpendapat: Belajar adalah suatu

aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat secara relatif

konstan dan berbekas.

Berdasarkan pengertian belajar di atas, maka peneliti menyimpulkan

pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan dalam kepribadian yang dinyatakan sebagai pola

baru dari reaksi, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. Belajar

adalah bentuk proses perkembangan dan perubahan dalam diri seseorang yang

diwujudkan dalam bentuk tingkah laku. Dalam pengertian ini terdapat perubahan

kemampuan seseorang yang melibatkan perubahan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ngalim

Purwanto (1990: 102) dibedakan menjadi dua faktor yaitu: (i) Faktor yang ada

pada diri manusia itu sendiri, antara lain: faktor kecerdasan, kematangan, latihan,

minat, dan motivasi, (ii) Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor

sosial, antara lain: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

Page 18: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

18

digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan

motivasi sosial.

b. Mengajar

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan

kondisi yang mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar antara siswa

dengan guru. Jika belajar mengarah kepada kegiatan siswa, maka mengajar

mengarah pada kegiatan guru.

Slameto (1991: 84) mendefinisikan, ”Mengajar adalah mengusahakan

terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar”.

Menurut Mulyadi Sumantri (2001: 20) menyatakan bahwa, ”Mengajar merupakan

kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan penanaman

sikap tertentu dari guru kepada peserta didik”.

Sedangkan menurut Sardiman AM (2004: 47) menyatakan bahwa

”Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau

sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan berlangsungnya proses

belajar”.

M Sobry Sutikno (2003:10) mendefinisikan bahwa, ”Mengajar ialah

upaya pengajar dalam memberikan pengetahuan, baik afektif, kognitif, maupun

psikomotorik kepada peserta didik”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar itu

bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik akan tetapi

guru dan peserta didik haruslah aktif. Mengajar merupakan suatu proses yaitu

proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga

Page 19: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

19

dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Mengajar

adalah usaha guru dalam menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa

untuk belajar.

c. Pembelajaran

Proses belajar mengajar (pembelajaran) merupakan suatu kesatuan

antara dua kegiatan yaitu kegiatan belajar oleh siswa dan kegiatan mengajar oleh

guru. Dalam kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen, baik yang

kasat mata/ manusiawi yaitu siswa, guru, dan seluruh komponen sekolah, maupun

yang tak nampak, antara lain tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode dan

evaluasi.

Oemar Hamalik (2001: 57) menyatakan bahwa “Pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam

mencapai tujuan pembelajaran”. Beliau juga mengemukakan bahwa ada tiga

pengertian pembelajaran berdasarkan teori belajar, yaitu :

1) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk

menciptakan kondisi belajar para peserta didik.

2) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan anak didik untuk

menjadi warga masyarakat yang baik.

3) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi

kehidupan masyarakat sehari-hari.

Page 20: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

20

Mulyasa (2005:173) mengemukakan, ”Pembelajaran pada hakekatnya

adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi

perubahan perilaku kearah yang lebih baik”

Menurut Nana Sudjana (1996: 7): “Pembelajaran adalah kegiatan

mengatur dan mengorganisasikan lingkungan di sekitar siswa yang dapat

mendorong dan memudahkan minat siswa melakukan kegiatan belajar”.

M Sobry Sutikno (2003: 9) mendifinisikan bahwa “Pembelajaran

adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru/dosen agar terjadi proses belajar

pada diri siswa/mahasiswa”. Beliau juga mengemukakan bahwa dalam

pelaksanaan proses belajar, guru lebih dituntut untuk berfungsi dalam

melaksanakan empat macam tugas, yaitu: 1) merencanakan, 2) mengatur, 3)

mengarahkan, dan 4) mengevaluasi. Gagne dalam M Sobry Sutikno (2003:14)

menyebutkan cici-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Mengaktifkan motivasi

2) Memberitahu tujuan belajar

3) Mengarahkan perhatian

4) Merangsang ingatan

5) Menyediakan bimbingan belajar

6) Meningkatkan retensi

7) Melancarkan transfer belajar

8) Memperlihatkan penampilan dan umpan balik

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 27) “Pembelajaran

merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk

Page 21: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

21

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian pembelajaran

adalah suatu proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan sekitar sehingga

siswa memperoleh tingkah laku secara keseluruhan. Pembelajaran merupakan

interaksi timbal balik antara siswa dengan guru dan antara sesama siswa dalam

proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang perubahan perilaku

yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar

yang mencakup perubahan kognitif, afektif, dan. psikomotor Untuk dapat

mencapai tujuan tersebut, perlu memperhatikan unsur-unsur yang terikat dalam

proses pembelajaran. Unsur-unsur tersebut antara lain berupa :

1) Motivasi belajar, ialah keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang

yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

siswa dapat tercapai.

2) Bahan belajar, merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan belajar perlu

berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa.

3) Alat Bantu belajar (media belajar) merupakan alat yang dapat membantu

siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar.

4) Suasana belajar, hal ini terjadi apabila adanya komunikasi dua arah (antara

guru dengan siswa, siswa dengan siswa) yang intim dan hangat, sehingga

hubungan guru dan siswa yang secara hakiki setara dan dapat berbuat

bersama. Serta adanya kegairahan dan kegembiraan belajar.

Page 22: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

22

d. Pembelajaran Dimensi Tiga

Dimensi tiga adalah salah satu materi dalam mata pelajaran

matematika yang diajarkan di kelas X semester II. Matematika dalam pandangan

awam siswa, identik dengan kata sulit. Selain merupakan mata pelajaran yang

memiliki sifat abstrak juga membutuhkan penalaran dalam hubungannya dengan

pengerjaan persoalan-persoalan matematika.

Menurut Ruseffendi (1999: 141), mata pelajaran matematika adalah

salah satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu pasti yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif aksiomatik dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik secara

kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan matematika, serta dapat

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri.

Sedangkan menurut James (Suherman, 1993:120) sebagian besar

konsep dalam pelajaran matematika di sekolah merupakan ide-ide yang menuntut

kemampuan nalar (logika) dalam menangkap abstraksi dan generalisasi dalam

matematika.

Pandangan lain tentang matematika dikemukakan oleh Sujono (1988:

4) yang mengemukakan bahwa matematika diartikan sebagai cabang ilmu

pengetahuan yang eksak dan terorganisir secara sistematik, selain merupakan ilmu

pengetahuan tentang penalaran yang logis dan masalah yang berhubungan dengan

bilangan, dan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai

ide dan kesimpulan.

Page 23: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

23

Dimensi tiga merupakan salah satu materi dalam matematika yang

memiliki kompleksitas permasalahan yang memerlukan penalaran dalam proses

untuk memahami konsep-konsepnya, dimana hal ini disebabkan beberapa hal

antara lain, 1) materi dimensi tiga memerlukan imajinasi yang cukup signifikan

guna memahami pengertian-pengertiannya, 2) adanya kesulitan bagi siswa untuk

memproyeksikan substansi dimensi ruang (dimensi tiga) ke dalam dimensi bidang

(dimensi dua) yang digunakan sebagai media belajarnya, 3) adanya kesulitan

pendeskripsian pengertian-pengertian dasar, berawal dari abstraksi materi yang

dipelajari siswa untuk menguasai materi dimensi tiga.

Berdasar kondisi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa Pembelajaran

dimensi tiga diperlukan visualisasi yang konkrit agar siswa dapat memahami

secara optimal dalam menguasai materinya. Sehingga penggunaan media

pembelajaran sangat diperlukan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang

komunikatif dan memudahkan serta lebih disukai oleh para siswa.

2. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua

pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan .

Definisi Media Pembelajaran menurut National Educational

Association (Azhar Arsyad, 1996: 5) adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

Page 24: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

24

tercetak maupun audiovisual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.

Menurut Barbara B. Seels & Rita C. Richey (1994: 146) media

(medium) merupakan alat komunikasi, yakni segala sesuatu yang membawa

informasi atau pesan-pesan dari sumber informasi kepada penerimanya

(mencakup: film, TV, bahan, cetak, radio, diagram, dan sebagainya). Sedangkan

yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah mencakup semua bentuk

media yang digunakan untuk menyampaikan pesan /informasi dengan tujuan

pembelajaran. Sedangkan menurut Romiszowski dalam Basuki Wibawa & Farida

Mukti (2001: 12) mendefinisikan pengertian media sebagai berikut: “Media

sebagai pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa

orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar,

penerima pesan adalah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan

siswa melalui indera mereka, siswa dirangsang oleh media itu untuk

menggunakan inderanya untuk menerima informasi”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Smaldino dkk (2005) yang dikutip

Sri Anitah (2008: 2), media merupakan segala sesuatu yang membawa informasi

antara sumber dan penerima pesan, sedang media pembelajaran, bila segala

sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat mengenai definisi media pembelajaran

tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah merupakan alat

komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi, dapat

merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

Page 25: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

25

terciptanya proses belajar pada diri siswa sehingga dapat memudahkan

tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dalam proses belajar mengajar tidak mungkin hanya menggunakan

satu media pembelajaran secara mutlak, tetapi harus melihat situasi dan kondisi

saat proses belajar mengajar berlangsung. Media merupakan salah satu komponen

yang tidak bisa diabaikan dalam pengembangan system pembelajaran yang

sukses. Media mempunyai peranan yang sangat penting dan mempunyai dampak

yang sangat besar atas perlakuan dan pengarahan sikap anak didik dalam proses

belajar mengajar.

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

dalam proses belajar mengajar, yaitu untuk membantu guru dalam menyampaikan

materi pelajaran kepada peserta didik, sehingga akan mudah untuk dicerna dan

dipahami.

Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang

bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu,

tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa

media pengajaran seperti globe, gambar, grafik, dan sebagainya. Bahan pelajaran

dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik.

Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan

itu.

Anak didik akan cepat merasa bosan dan kelelahan, jika penjelasan

yang diberikan guru sukar dicerna dan sulit dipahami. Guru yang bijaksana tentu

Page 26: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

26

sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik berpangkal dari penjelasan yang

diberikan guru simpang siur, tidak fokus pada masalahnya. Jika guru tidak

memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, maka

dianjurkan menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu pengajaran guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran

Dalam menggunakan media pembelajaran guru dianjurkan untuk

merencakan secara sistematik agar kegiatan pembelajaran berjalan efektif dan

penggunaan media pembelajaranpun dapat berjalan secara efektif pula.

Pembelajaran efektif dengan menggunakan media perlu direncanakan dengan baik

agar: 1) Menumbuhkan minat siswa, 2) Menyampaikan materi baru, 3)

Melibatkan siswa secara aktif, 4) Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa, dan 5)

Menetapkan tindak lanjut.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Pada hakikatnya kegiatan belajar adalah kegiatan yang bertujuan

mengubah tingkah laku yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar

secara konvensional menekankan peran aktif guru sebagai salah satu sumber

belajar. Seiring dengan perkembangan jaman, guru tidak lagi menjadi unsur utama

dalam pembelajaran. Pemerolehan informasi siswa dapat berasal dari berbagai

sumber.

Pembelajaran dengan menggunakan media akan mengajak siswa

mempelajari materi secara lengkap dan bertahan lama dalam ingatannya. Proses

penyerapan informasi belajar dapat diterima dengan mudah melalui pemanfaatan

Page 27: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

27

media pembelajaran. Penyerapan materi pelajaran dalam ingatan siswa tersebut

tidak lepas dari modus belajar yang dilakukan oleh siswa.

Media memiliki fungsi untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi. Hambatan dalam komunikasi meliputi keterbatasan fisik, sikap pasif

dan sarana belajar. Hambatan dalam komunikasi yang sering muncul diantaranya

bersifat verbalisme, salah penafsiran, perhatian bercabang dan tidak ada

tanggapan.

Menurut Arif Sadiman (2008: 16) Media yang digunakan dalam

pembelajaran memiliki beberapa manfaat diantaranya : 1) Memperjelas penyajian

pesan, 2) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, 3) Meningkatkan keaktifan

siswa, 4) Mengatasi kesulitan guru.

Sedangkan Martinis Yamin dan Bansu I. Ashari (2008: 151)

menyebutkan bahwa media pembelajaran memberikan delapan manfaat:

1) Penyampaian materi pelajaran dapat lebih terarah.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

3) Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif.

4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi.

5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.

6) Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

7) Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses

belajar itu sendiri dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

Page 28: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

28

Manfaat lain yang diperoleh dalam penggunaan media pembelajaran

yang bersifat praktis diantaranya adalah :

1) Media membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.

2) Media dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.

3) Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.

4) Media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa

langka dan berbahaya ke dalam kelas.

5) Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan

memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.

Media yang dipergunakan dalam pembelajaran memungkinkan

terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan materi pelajaran, karena melalui

media siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih lengkap.

Keluasan materi yang didapat oleh siswa ini akan menimbulkan motivasi belajar

yang baru. Konsep yang dijelaskan oleh media dapat disajikan dengan rekreatif

dan menarik.

d. Jenis Media Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar tidak mungkin hanya menggunakan

satu media pembelajaran secara mutlak, tetapi harus melihat situasi dan kondisi

saat proses belajar mengajar berlangsung.

Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis. Jenis media dapat

dimasukkan dalam kelompok-kelompok tertentu. Menurut Heinich, Molenda,

Russel, dan Smaldino (1996: 8) Media dibagi mejadi beberapa jenis yaitu: 1)

Page 29: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

29

Media non proyeksi, 2) Media Proyeksi, 3) Media Audio, 4) Media Gerak, 5)

Media komputer, 6) Komputer multimedia, dan 7) Hipermedia.

Menurut Sri Anitah (2008: 3) media pembelajaran dibedakan menjadi

(1) Alat Peraga, (2) Alat Pelajaran, dan (3) Audio-Visual-Aids. Sedangkan

pengelompokan jenis media menurut Seels & Glasgow dibagi kedalam dua

kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi

mutakhir.

(1). Pilihan Media Tradisional

i. Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi (tak tembus pandang),

proyeksi overhead, slides, filmstrips

ii. Visual yang tak diproyeksikan : gambar, poster, foto, charts, grafik,

diagram, pameran, papan foto, papan bulu

iii. Audio : rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge, penyajian,

multimedia, slide plus suara (tape), multi image

iv. Visual dinamis yang diproyeksikan : film televisi, video

v. Cetak : buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah

ilmiah, berkala, lembaran lepas (hand-out)

vi. Permainan : teka-teki, simulasi, permainan papan

vii. Realita : model/ alat peraga, specimen (contoh), manipulatif (peta,

boneka)

( 2). Pilihan Media Teknologi Mutakhir

i. Media berbasis telekomunikasi : telekonferen, kuliah jarak jauh

Page 30: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

30

ii. Media berbasis mikroposesor : computer-assisted instruction,

permainan, komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia,

compac (video) disc.

3. Hakikat Motivasi

Motivasi merupakan suatu proses mengarahkan motif untuk suatu

tujuan tertentu yang menjadi pendorong dan pemberi arah perilaku seseorang.

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut

pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai suatu

pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas

nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Moh. Uzer Usman (1995: 24) motif adalah daya dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang

atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian

tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk

menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi

kebutuhan dalam mencapai tujuan.

Mohammad Asrori (2007: 183) mengatakan bahwa motivasi dapat

diartikan sebagai: 1) Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari

atau tidak disadari untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu, 2) Usaha-

usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak

melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Dalam belajar motivasi sangatlah penting, motivasi merupakan syarat

mutlak dalam belajar. Di sekolah sering terdapat anak malas belajar, tidak

Page 31: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

31

merasakan kesenangan dalam belajar, suka membolos yang akhirnya akan

berpengaruh pada prestasi belajar mereka. Dalam hal demikian berarti guru tidak

berhasil membangkitkan motivasi belajar siswanya, dalam hal ini perlu diingat

bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran belum tentu berarti bahwa anak itu

bodoh, karena sering juga terjadi seorang siswa mempunyai nilai buruk pada mata

pelajaran tertentu tetapi mempunyai kelebihan pada mata pelajaran lainnya.

Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior (Ngalim

Purwanto 1990: 60) menggunakan kata motivation dan drive untuk pengertian

yang sama. Ia mengatakan pada umumnya motivasi atau dorongan adalah suatu

pernyataan yang kompleks dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah

laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang

akan membatasi tingkah laku organismne tersebut.

Banyak para ahli psikologi yang membatasi penggunaan istilah drive

untuk pernyataan seperti lapar, haus, pemuasan keinginan dan sebagainya, yang

semua itu menunjukkan pernyataan tentang psychological drive untuk semua

pernyataan, baik yang bersifat fisiologis maupun psikis. Pengertian motivasi tidak

dapat dipisahkan dengan pengertian kebutuhan (need). Seseorang atau organisme

yang melakukan sesuatu paling tidak ada kebutuhan dalam dirinya yang hendak

dicapainya. Maka Sartain dalam penjelasannya menyatakan bahwa kebutuhan

(need) merupakan suatu istilah yang berarti adanya sesuatu kekurangan tertentu

dalam suatu organisme untuk memenuhi tujuannya.

Page 32: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

32

Maka sebenarnya tugas guru adalah membangkitkan motivasi yang

dimiliki anak sehingga ia mau melakukan aktifitas belajar secara optimal sesuai

dengan kompetensi yang dimilikinya.

Mohammad Asrori (2007: 183) membagi motivasi menjadi dua jenis,

yaitu: 1) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, motivasi jenis ini sering

disebut dengan istilah motivasi intrinsik, misalnya: seorang siswa tanpa disuruh

oleh siapapun setiap malam membaca buku pelajaran yang esok harinya akan

dijelaskan oleh gurunya, 2) Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan

dari orang lain, motivasi jenis ini seringkali disebut motivasi ekstrinsik misalnya:

seorang siswa yang biasanya kurang rajin belajar kemudian menjadi rajin belajar

karena gurunya menjanjikan kepada siapa saja yang memperoleh nilai terbaik

pada mata pelajaran yang diajarnya akan diberikan hadiah.

Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai tujuan

untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau

mencapai tujuan tertentu.

Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, guru dapat

melakukan hal-hal berikut :

a. Kompetisi (persaingan):

Guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, agar siswa berusaha memperbaiki hasil

prestasi yang telah dicapai sebelumnya, dan berusaha mengatasi prestasi siswa

lainnya dengan cara sehat.

Page 33: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

33

b. Pace making (membuat tujuan sementara atau tujuan jangka pendek):

Pada awal kegiatan belajar-mengajar guru hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan pada siswa mengenai kompetensi minimal yang harus

dicapainya sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai

kompetensi tersebut.

c. Tujuan yang jelas:

Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan, makin jelas tujuan makin

besar nilai tujuan bagi individu yang bersangkutan dan makin besar pula

motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.

d. Kesempatan untuk sukses:

Kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan

terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan dapat membawa efek efek yang

sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan

kesempatan pada anak untuk meraih sukses dari usaha sendiri, tentu saja

dengan bimbingan guru.

e. Minat yang besar :

Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar.

f. Mengadakan penilaian atau tes:

Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai

yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak

belajar jika tidak ada ulangan. Sehingga nilai akan menjadikan motivasi bagi

mereka.

Page 34: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

34

4. Hakikat Prestasi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan untuk

mengembangkan kemampuan individu secara optimal. Perubahan yang terjadi

berupa tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah dari pengalaman. Perubahan

tersebut sebagai kemampuan baru. Perubahan yang terjadi pada peserta didik

merupakan proses belajar. Berkembangnya kemampuan, sikap dan keterampilan

bisa digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan dalam proses belajar.

Zaenal Arifin (1990: 2) memberikan pendapatnya mengenai prestasi

sebagai berikut: Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Prestatie. Kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi

banyak digunakan dalam berbagai bidang. Dalam berbagai bidang itu prestasi

diartikan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan suatu hal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 787): “Prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka lain yang diberikan

guru”.

Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) mengemukakan bahwa “Prestasi

belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah

dicapai setiap anak dalam periode tertentu.

Sedangkan Dimiyati dan Mudjiono (1999:3) mengartikan prestasi

belajar adalah “Hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar”.

Page 35: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

35

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai melalui pengukuran dan penilaian

tehadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui

proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbul, angka, huruf atau kode.

Prestasi merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat

pengetahuan siswa. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir

penyajian materi dimensi tiga yang diberikan dengan menggunakan media

pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dengan

cara memberikan soal-soal objektif pada siswa.

Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, prestasi siswa dapat

diketahui dari hasil evaluasi. Evaluasi merupakan hasil dari penilaian terhadap

prestasi siswa/tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dalam sebuah program. Muhibbin Syah (2005:199) menyatakan “berbagai macam

evaluasi mulai yang sederhana sampai yang paling komplek, yaitu : pre-test dan

post test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi

sumatif”. Berdasarkan pernyataan tersebut, macam-macam evaluasi dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a) Pre-test dan post test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan menyajikan

materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan

siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Post test adalah kebalikan dari

pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir

Page 36: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

36

penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa

atas materi yang telah diajarkan.

b) Evaluasi prasyarat

Penilaian ini meliputi sejumlah bahan dengan ajaran atau bahan yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi

penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan

diajarkan.

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran

dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai

siswa.

c) Evaluasi formatif

Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau

modul. Tujuannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis

kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa

pengajaran remidial (perbaikan).

d) Evaluasi diagnostik

Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau

modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan

evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

e) Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau

prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

f) Ujian Nasional (UN)

Page 37: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

37

Ujian Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti

sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk menerapkan model

pembelajaan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran

materi dimensi diga. Beberapa penelitian yang relevan adalah:

1. Djumadi (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Prestasi Belajar

Matematika ditinjau dari Penggunaan Alat Peraga dan Motivasi Belajar pada

Siswa SMA Swasta Disamakan yang berlatar belakang Pendidikan Islam di

Kota Surakarta, menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dan motivasi

belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar matematika.

2. Agung Cahyo Hartono (2007) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh

Penggunaan Alat Peraga dan Minat Belajar Terhadap Penguasaan Konsep

Matematika pada Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di

Kabupaten Sukoharjo”, menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dan

minat belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar

matematika.

C. Kerangka Berpikir

Page 38: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

38

Selama ini pembelajaran dimensi tiga di SMA Negeri Jumapolo

Kabupaten Karanganyar kurang menarik siswa karena masih menggunakan

metode konvensional yaitu dengan ceramah dan siswa mencatat.Keadaan tersebut

akan menjadi lebih parah apabila model pembelajaran yang digunakan guru lebih

bersifat teacher centered, dengan gaya mengajar yang monoton, kurang bervariasi

dalam menggunakan metode dan tehnik mengajar.

Perlu disadari bahwa keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Salah satu

faktor dari dalam adalah motivasi, adapun dari luar yang juga mempengaruhi

prestasi belajar adalah penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh

seorang guru. Dengan media pembelajaran itu dimungkinkan siswa dapat lebih

tertarik, lebih memahami serta lebih jelas dalam menerima materi yang disajikan

oleh guru. Oleh karena itu diduga bahwa penggunaan media pembelajaran yang

tepat dan sesuai dengan tujuan dan materi akan mengakibatkan motivasi dan

prestasi belajar dimensi tiga siswa kelas X 7 di SMA Negeri Jumapolo,

Karanganyar meningkat.

Secara singkat dapat digambarkan dalam kerangka berfikir:

Kondisi Awal

1. Siswa kurang memperhatikan proses belajar mengajar

2. Pemahaman siswa kurang

Sebelum menggunakan media

Tindakan kelas

Motivasi dan prestasi belajar dimensi tiga rendah

1. Siswa lebih memperhatikan dalam proses belajar mengajar

2. Pemahaman siswa tinggi

Page 39: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

39

Gambar 1. Kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. ”Penerapan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam memahami materi dimensi tiga”

2. ”Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar

dimensi tiga siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo Tahun Pelajaran

2008/2009”.

Setelah menggunakan media

Motivasi dan prestasi belajar dimensi tiga meningkat

Page 40: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

C. Setting Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 39) Setting penelitian adalah

penjelasan tentang lokasi dan gambaran kelompok siswa yang dikenai tindakan.

Penelitian tindakan ini dilakukan di kelas X 7 Semester 2 SMA Negeri Jumapolo

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009. Dipilihnya sekolah tersebut

sebagai tempat penelitian karena berdasarkan temuan peneliti bahwa selama ini

guru merasakan kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran dimensi tiga yang

dirasakan sulit dipahami oleh para siswa, apalagi meningkatkan prestasinya.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama enam bulan. Adapun

pelaksanaan penelitian akan dimulai pada bulan Pebruari 2009 sampai dengan

bulan Juli 2009.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

2009 No Jenis Kegiatan Pebruari Maret April Mei Juni Juli 1 Persiapan Penelitian a. Pengajuan masalah x

b. Penyusunan Propos x x x c. Perijinan x 2 Perencanaan

Tindakan x x x

3 Implementasi Tindakan

a. Siklus I x x x b. Siklus II x x x

c. Siklus III x x x 4 Review x x

5 Penyusunan Laporan x x x x x

Page 41: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

41

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 38 siswa.

E. Data dan Sumber Data

Suharsimi Arikunto (2008: 130) menyebutkam bahwa: Data yang baik

adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat. Sumber data yang

tepat misalnya guru, siswa, catatan tentang hasil belajar, dokumen, hasil laporan

pengamatan, hasil angket, hasil wawancara, dan sebagainya.

Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah:

1. Informan atau narasumber yang terdiri dari guru matematika, kepala sekolah,

dan siswa SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar.

2. Nilai ulangan harian siswa, baik nilai ulangan harian sebelum tindakan kelas

maupun setelah dilakukan tindakan kelas oleh guru.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Tes

Pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi

Page 42: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

42

Arikunto, 1996: 138). Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur

pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 1996:

139). Tes dilakukan pada setiap akhir siklus yaitu tes ulangan harian. Alat

yang digunakan adalah butir soal tes.

2. Angket

Yaitu pengambilan data yang berkaitan dengan tanggapan dan perasaan siswa

terhadap guru maupun proses belajar mengajar yang telah diikutinya. Menurut

Suharsimi Arikunto (1998: 139) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Alat yang

digunakan adalah lembar angket.

Dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada angket, peneliti

menggunakan modifikasi skala likert. Dalam metode ini setiap responden akan

diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidak setujuannya terhadap

pernyataan dalam lima macam kategori jawaban, yaitu: “sangat tidak setuju”

(STS), “tidak setuju“ (TS), “tidak dapat menetukan“ atau “ragu-ragu” (R),

“setuju“ (S), dan “sangat setuju“ (SS), Nana Syaodih S (2007: 239-240)

Untuk selanjutnya, kriteria jawaban dari angket dalam penelitian ini

digunakan skor positif dan skor negatif sebagai berikut :

PERNYATAAN SKOR ITEM

SKOR POSITIF SKOR NEGATIF

Sangat setuju ( SS ) 5 1

Page 43: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

43

Setuju ( S ) 4 2

Ragu-ragu ( R ) 3 3

Tidak setuju ( TS ) 2 4

Sangat tidak setuju ( STS 1 5

3. Observasi

Yaitu proses perekaman dengan mengamati semua peristiwa dan kegiatan

yang terjadi selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Alat yang

digunakan adalah lembar observasi.

E. Validasi Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 119) “ Validitas adalah keadaan

yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur

apa yang akan diukur. Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid. Adapun

validitas yang digunakan perlu disesuaikan dengan data yang dikumpulkan. Untuk

data kuantitatif (berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya.

Sedangkan data kualitatif (misalnya observasi, wawancara) dapat divalidasi

melalui trianggulasi baik trianggulasi sumber maupun trianggulasi metode.

Mengingat data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa angka, maka validasi

yang digunakan adalah validasi instrumen. Validitas yang digunakan adalah

validitas teoretik.

Page 44: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

44

Validitas Teoretik

Validitas teoretik dibutuhkan untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir

instrumen dari setiap variabel mampu mengukur sifat bangun pengertian atau

konstruk teori setiap variabel. Menurut Mohammad Asrori (2007: 184)

indikator untuk mengukur motivasi belajar adalah:

1. Mempunyai gairah yang tinggi.

2. Penuh semangat.

3. Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi.

4. Mampu jalan sendiri ketika guru meminta siswa mengerjakan

sesuatu.

5. Memiliki rasa percaya diri.

6. Memiliki konsentrasi yang lebih tinggi.

7. Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi.

8. Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.

Adapun aspek yang diukur adalah aspek kognitif, afektif dan konatif dengan

metode pemberian angket motivasi pada kondisi awal dan akhir setelah

dilakukan tindakan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif

dan kuantitatif.

Page 45: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

45

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang dimunculkan dalam bentuk deskripsi angka yang

merupakan hasil belajar dimensi tiga dianalisa secara kuantitatif dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Klasifikasi data

Klasifikasi data merupakan pengelompokan data berdasarkan kriteria

tertentu untuk mencari homogenitas yang diinginkan. Dalam penelitian ini

klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan hasil belajar dimensi tiga

menggunakan media pembelajaran.

2. Penafsiran Data

Penafsiran data bertujuan untuk mengambil kesimpulan sementara data

yang telah diperoleh. Penafsiran merupakan langkah awal untuk

pembahasan masalah secara mendalam.

3. Evaluasi Data

Data yang telah diklasifikasi kemudian dievaluasi untuk mendapatkan

kebenaran antara hasil penafsiran dengan realitas sesungguhnya. Apakah

data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian atau tidak,

apakah penafsiran yang disampaikan sesuai dengan rumusan yang telah

ditetapkan dan sebagainya. Hasil evaluasi dapat dipergunakan sebagai feed

back (umpan balik) untuk mengukur sejauh mana data yang diperoleh

dalam penelitian tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat ataukah

tidak. Apabila dirasa kurang dapat mencapai sesuai kriteria yang

diinginkan, maka prosedur penelitian dapat dilakukan secara berulang.

Page 46: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

46

4. Penarikan Kesimpulan

Tujuan akhir dari setiap penelitian adalah mendapatkan kesimpulan

mengenai apa yang telah disampaikan dengan hasil penelitian. Kesimpulan

merupakan hasil tertinggi dalam suatu penelitian. Dengan diperolehnya

kesimpulan, maka masalah yang disajikan, dibahas dan dicarikan jalan

keluarnya akan nampak dengan jelas. Dengan demikian maka kesimpulan

merupakan penjabaran sistematis dari seluruh kegiatan penelitian.

i. Data Kualitatif

Data kualitatif yang berupa peristiwa, aktivitas siswa dan guru dalam proses

belajar mengajar akan dipaparkan dalam catatan harian observer/kolaborator,

selanjutnya akan dibandingkan, kemudian diungkapkan dalam bentuk kalimat.

G. Indikator Kinerja

Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini diindikatori oleh:

1. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa, yang ditunjukkan dengan

peningkatan skor angket motivasi

2. Adanya peningkatan prestasi pada pembelajaran dimensi tiga siswa kelas X 7,

yang ditandai dengan sekurang-kurangnya 75% siswa kelas X 7 SMA Negeri

Jumapolo memperoleh nilai 60 sebagai batas tuntas pembelajaran dimensi

tiga.

Page 47: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

47

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

ini merupakan penelitian yang dilakukan sebagai salah satu upaya guru untuk

meningkatkan mutu pendidikan di kelas.

Suharsimi Arikunto (2006: 96) mengemukakan bahwa: ”Penelitian

tindakan kelas (classroom action reseach) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan

oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar

mengajar. PTK memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Masalah berawal dari

guru, 2) Tujuannya memperbaiki pembelajaran, 3) Metode utama adalah refleksi

diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian, 4) Fokus Penelitian berupa

kegiatan pembelajaran, 5) Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mengacu pada penelitian tindakan kelas, yaitu suatu pendekatan untuk

meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan

terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Suharsimi Arikunto, 2008: 105).

Penelitian tindakan kelas juga diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan

secara sistematis, reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru

atau pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan

nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki

kondisi pembelajaran yang dilakukan (Basuki Wibawa, 2003: 9).

Page 48: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

48

Rancangan utama dalam penelitian tindakan kelas ini memiliki empat

tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan

(observating), dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut membentuk

siklus yang dilakukan beberapa kali dengan tingkat keberhasilan penanganan

masalah yang telah dipilih untuk diatasi.

Adapun alur Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan (Suharsimi Arikunto, 2008: 16).

Dalam penelitian ini direncanakan tiga siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan,

(acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting).

Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

?

Page 49: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

49

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang dihadapi guru dalam proses

pembelajaran dimensi tiga.

b. Merumuskan alternatif tindakan pembelajaran dimensi tiga sebagai upaya

meningkatkan prestasi.

c. Menyusun rancangan tindakan dan rencana pelaksanaan pembelajaran

dimensi tiga yang meliputi 1) menyusun topik pembelajaran yang

sistematis dan relevan dengan minat dan kebutuhan siswa, 2) menentukan

metode yang efektif, 3) menyusun pembelajaran yang dapat memberikan

kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan daya nalarnya.

d. Membuat lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa dan guru

selama pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan rencana pembelajaran dengan

menggunakan multimedia dan alat peraga sesuai dengan rencana yang sudah

dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

1. Guru menanyakan berbagai hal kepada siswa tentang materi yang telah

diajarkan minggu yang lalu.

2. Guru memaparkan metode dan kompetensi dasar yang akan dibahas.

3. Guru memaparkan tujuan yang hendak dicapai.

4. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa untuk

mengetahui kemampuan awal siswa.

Page 50: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

50

b. Kegiatan Pokok

1. Guru menyiapkan materi atau buku yang akan digunakan pada

pertemuan itu.

2. Guru menulis topik dan subtopik dimensi tiga.

3. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga dan multi

media.

4. Guru memberikan contoh soal dan dibahas bersama siswa dengan

tanya jawab.

5. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.

6. Setelah selesai, siswa diajak diskusi untuk membahas soal latihan.

c. Kegiatan penutup

2. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang

kurang dipahami.

3. Guru membuat ikhtisar

4. Guru memberi tugas berupa soal-soal untuk dikerjakan di rumah

kepada siswa untuk mengulangi materi yang telah diterima.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan

untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan

pertama baik dari guru maupun dari siswa.

Page 51: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

51

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil observasi

sehingga diperoleh pada bagian mana yang perlu disempurnakan.

Siklus II

Pada siklus II rencana tindakan dilakukan dengan bercermin pada hasil

yang telah dicapai dalam siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut.

Siklus III

Pada siklus III rancangan tindakan juga dilakukan dengan bercermin

pada hasil yang telah dicapai pada siklus II.

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, siklus dapat dihentikna apabila

indikator kinerja sudah dipenuhi. Namun siklus dapat dibuka lagi apabila masih

ada beberapa siswa yang motivasi maupun prestasinya belum mencapai batas

tuntas, meskipun secara keseluruhan indikator kinerja sudah dipenuhi.

Page 52: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Deskripsi Daerah Penelitian

SMA Negeri Jumapolo merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas

di Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah. Terletak di desa Jumapolo,

Kecamatan Jumapalo, kurang lebih 500 meter arah tenggara dari kantor

Kecamatan Jumapolo. SMA Negeri Jumapolo menempati tanah seluas 30.168

meter persegi, dan keliling 637,5 meter, dengan batas sebelah timur lapangan

olahraga Desa Jumapolo, sebelah barat areal persawahan, sebelah utara jalan desa

menuju ke Dusun Jurug, dan batas selatan berupa areal persawahan Letak SMA

Negeri Jumapolo sangat mendukung proses belajar mengajar, hal ini disebabkan

karena letaknya yang jauh dari jalan raya sehingga terhindar dari kebisingan

kendaraan yang memungkinkan siswa dapat berkonsentrasi belajar dengan tenang

tanpa adanya gangguan keramaian dari suara kendaraan.

.SMA Negeri Jumapolo didirikan pada tanggal 20 Nopember 1984

berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 0558/1984. Pada tahun

pertama jumlah peserta didik ada 126 siswa yang terbagi dalam 3 kelas

rombongan belajar. Dalam perkembangan selanjutnya seiring dengan

meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja guru dan seluruh

karyawan juga prestasi para alumninya, di usia yang ke 24 tahun yaitu pada tahun

pelajaran 2008/2009 SMA Negeri Jumapolo telah mernjadi sekolah negeri

terakreditasi A dengan jumlah peserta didik 847 siswa yang terbagi menjadi 21

kelas rombongan belajar, dengan rincian 7 kelas rombongan belajar kelas X, 7

Page 53: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

53

kelas rombongan belajar kelas XI, dan 7 kelas rombongan belajar kelas XII,

dengan kelas jurusan IPA sebanyak 3 kelas dan jurusan IPS sebanyak 4 kelas.

Diusia ke 24 tahun ini SMA Negeri Jumapolo terus berbenah baik

dalam pengembangan kualitas belajar mengajar, kompetensi dan profesionalisme

guru, sarana dan prasarana, dan fasilitas belajar lainnya, Apalagi sekolah ini

menjadi salah satu sekolah kategori mandiri, dimana pemberdayaan Teknologi

Informasi (TI) merupakan salah satu tuntutannya. Sehubungan dengan hal tersebut

maka peneliti berupaya untuk dapat melaksanakannya, salah satunya dengan

melakukan penelitian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berbasis TI,

kaitannya dengan prestasi belajar siswa.

Dalam penelitian ini digunakan sebagai subyek penelitian adalah siswa

kelas X 7, yang menempati ruang 21, yang terletak paling barat, membujur arah

timur barat, sebelah selatan terdapat masjid, utara perpustakaan, timur lapangan

upacara, dan sebelah barat persawahan. Dengan luas bangunan 8 X 9 meter,

dinding warna krem, sebelah selatan terdapat delapan jendela kaca yang dapat

dibuka, sedangkan dinding sebelah utara terdapat pintu dan enam jendela kaca

yang dapat dibuka pula, sehingga ruangan kelas tampak terang dan sirkulasi

udara lancar. Didalam kelas terdapat 40 meja dan 40 kursi untuk siswa yang

menghadap ke timur, untuk siswa kelas X 7 yang berjumlah 38 terdiri dari 15

siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Di depan tempat duduk siswa, terdapat

kursi dan meja untuk guru yang dilengkapi dengan taplak meja dan vas bunga.

Menempel di dinding sebelah timur sebuah white board, daftar regu piket,

pengurus kelas, tata tertib sekolah dan jadwal pelajaran. Diatas jendela baik

Page 54: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

54

sebelah utara dan selatan terpasang gambar-gambar pahlawan. Dengan keadaan

tersebut ruangan kelas cukup nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

A. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran Dimensi Tiga

Siswa Kelas X 7

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa kelas X 7

dalam pembelajaran dimensi tiga.

Berdasarkan hasil angket dan nilai ulangan harian dimensi tiga, dapat

diketahui bahwa siswa kelas X-7 SMAN Jumapolo memiliki motivasi belajar dan

nilai matematika yang rendah. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai

dibawah KKM serta keaktifan mereka dalam mengikuti pelajaran di kelas masih

kurang. Sebagian besar siswa malas karena sering mengalami kesulitan

mempelajari matematika.

Prestasi belajar matematika rendah dibanding mata pelajaran lain dan

motivasi belajar siswa juga rendah. Rendahnya motivasi dan prestasi siswa makin

nampak ketika mereka mulai mempelajari materi dimensi tiga. Karena pada

materi dimensi tiga memerlukan imajinasi dan kemampuan pandang ruang yang

cukup sulit dipahami. Siswa juga merasa kesulitan dalam menginterpretasikan

perubahan dari dimensi tiga (bangun ruang) ke dimensi dua (bangun datar) yang

mereka gunakan sebagai media belajarnya.

Kegiatan pembelajaran selama ini menurut persepsi siswa masih

bersifat monoton sehingga kurang menyenangkan. Metode-metode pembelajaran

Page 55: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

55

yang digunakan masih berpusat pada guru dan kegiatannya hanya sebatas

memperhatikan penjelasan guru, mencatat dan latihan soal. Kegiatan ini

cenderung membuat siswa menjadi bosan terhadap pelajaran matematika sehingga

banyak siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan.

Berdasarkan fenomena tersebut diperoleh gambaran bahwa kurangnya

variasi metode yang digunakan dalam pembelajaran diprediksi menjadi salah satu

sumber kesulitan bagi siswa. Berdasarkan alasan inilah perlu upaya pembelajaran

melalui penelitian tindakan kelas ini untuk mengubah model pembelajaran yang

berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Metode yang

diterapkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran.

C. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus untuk membahas

materi dimensi tiga. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: 1)

Perencanaan tindakan (planning) yang meliputi merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran dimensi tiga sesuai dengan

kompetensi dasar, 2) Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu melaksanaan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran, 3)

Observasi (observating) yaitu melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan kelas, dan 4) Refleksi (reflecting) yaitu melakukan analisis terhadap data

yang sudah diperoleh pada setiap siklus.

Page 56: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

56

Secara deskriptif pelaksanaan tindakan pada tiap-tiap siklus adalah

sebagai berikut:

1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti (guru) menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pembelajaran dimensi tiga menggunakan media

pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I akan

dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pada

tanggal 4 dan 7 April 2009, digunakan untuk menyampaikan materi

dimensi tiga menggunakan media pembelajaran, sedangkan pertemuan

ketiga pada tanggal 9 April 2009 untuk melakukan evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Urutan pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 4 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru memaparkan materi yang akan dibahas dan metode yang

akan digunakan.

iii. Guru memberikan apersepsi.

iv. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa

untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Page 57: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

57

v. Guru menerangkan materi dimensi tiga yaitu tentang bangun –

bangun ruang dan bagian-bagiannya, menggunakan media

pembelajaran berupa alat peraga yaitu model-model bangun ruang

dan kerangka bangun ruang.

vi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

materi yang dijelaskan.

vii. Guru memberikan contoh soal dan kemudian dibahas bersama

siswa, dengan menggunakan alat peraga baik oleh guru maupun

siswa secara langsung.

viii. Guru memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa, sambil

berdiskusi.

ix. Guru membahas soal-soal latihan. Dalam kesempatan ini guru juga

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bagian item

soal yang kurang jelas.

x. Guru mengakhiri pertemuan dengan membuat rangkuman dan

memberikan tugas sebagai latihan di rumah.

xi. Guru menutup pertemuan dengan memberi salam.

2) Pertemuan Kedua (Selasa , 7 April 2009)

i Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru membahas tugas rumah yang diberikan pada pertemuan

pertama.

Page 58: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

58

iii. Guru memaparkan materi yang akan dibahas dan metode yang

akan digunakan .

iv. Guru memberikan apersepsi.

v. Guru menerangkan materi dimensi tiga yaitu tentang kedudukan

antara titik, garis dan bidang dalam ruang, menggunakan media

pembelajaran komputer dan LCD.

vi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

materi yang dijelaskan.

vii. Guru memberikan contoh soal dan kemudian dibahas bersama siswa.

viii. Guru memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan dan

didiskusikan sesama siswa.

ix. Guru membahas soal-soal latihan.

x. Pada saat jam pelajaran akan berakhir guru membuat rangkuman dan

memberi tahu kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan

diadakan evaluasi.

xi. Guru menutup pertemuan dengan memberi salam.

3) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 10 Mei 2008)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru memberikan evaluasi materi dimensi tiga, dan mempersilakan

siswa untuk berdoa terlebih dahulu.

iii. Siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi, meskipun

ada beberapa siswa yang masih menoleh kanan kiri.

Page 59: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

59

iv. Guru mengawasi jalannya evaluasi.

v. Setelah waktu berakhir guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan

pekerjaannya dan memberi gambaran jawaban soal yang telah

dikerjakan dengan tujuan agar siswa mengetahui letak

kesalahannya.

vi. Guru menutup pertemuan dengan memberi salam.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti bersama observer melakukan kegiatan

pengamatan terhadap proses pembelajaran. Hasil pengamatan dicatat dan

dirangkum sebagai dasar acuan pelaksanaan tahap selanjutnya.

Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan siklus I dapat dilaporkan

hal-hal sebagai berikut:

1). Pada saat apersepsi, masih banyak siswa yang kurang memperhatikan.

2). Pada waktu guru menerangkan materi, hanya beberapa siswa saja yang

mau bertanya.

3). Pada waktu mengerjakan soal-soal latihan, kegiatan diskusi masih

belum berjalan dengan baik masih banyak siswa yang pasif.

4). Pada waktu membahas soal-soal latihan sebagian siswa masih

takut/kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya dan hanya

mencatat pendapat yang disampaikan temannya.

5). Siswa yang aktif mengerjakan latihan soal secara lengkap di kelas

dengan tepat waktu dan benar baru 12 siswa.

Page 60: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

60

6). Dari hasil ulangan tes formatif dapat diketahui bahwa pada siklus

pertama baru 21 siswa ( 55,26 % ) yang mendapat nilai 60 ke atas atau

sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang

telah ditentukan yaitu 60.

7). Guru masih berfokus pada media yang digunakan, sehingga masih ada

beberapa siswa yang bermain sendiri.

8). Guru dalam menerangkan materi masih terlau cepat, sehingga sulit

dipahami oleh siswa yang kemampuan imajinasinya kurang.

9). Soal-soal yang digunakan untuk latihan masih cukup sulit, terutama

bagi siswa yang berkemampuan rendah.

d. Refleksi

Setelah melaksanakan tindakan dan obsevasi pada siklus pertama,

peneliti melakukan diskusi dengan observer untuk mendapatkan saran dan

masukan guna mengadakan refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan dan

diskusi, dapat disampaikan refleksi sebagai berikut:

1). Pada saat apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak siswa yang kurang

memperhatikan, hal ini dimungkinkan karena biasanya tujuan

pembelajaran jarang atau tidak pernah disampaikan oleh guru, maka

dalam membuka pelajaran sebaiknya guru membangkitkan semangat

dan antusias siswa terlebih dahulu.

2). Guru masih mendominasi pembelajaran, sehingga masih kurang

membangkitkan semangat siswa untuk bertanya.

Page 61: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

61

3). Pembimbingan dalam kegiatan diskusi telah dilakukan oleh guru,

tetapi dalam pelaksanaannya masih belum merata.

4). Pertanyaan yang diberikan oleh guru masih kurang menyebar (hanya

siswa yang itu-itu saja) akibatnya siswa yang aktif menjadi lebih aktif

dan yang lain menjadi kurang aktif.

5). Guru dalam meberikan tugas kurang memperhatikan waktu yang

tersedia untuk mengerjakan, sehingga siswa kurang teliti dalam

mengerjakan tugasnya dan hanya mengutamakan agar tugasnya

selesai dan diserahkan tepat pada waktunya.

6). Masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah 60, sehingga

belum tercapai ketuntasan belajar secara klasikal maupun indiyidual.

7). Masih banyak siswa yang belum tertarik dan memahami pentingnya

penggunaan media pembelajaran.

8). Guru kurang berinteraksi dengan siswa, sehingga masih banyak siswa

yang bermain sendiri.

9). Guru dalam menyampaikan materi sudah bagus sesuai dengan

skenario pembelajaran, tetapi dalam penyampaian materi guru terlalu

cepat sehingga siswa kurang bisa menerima dengan jelas.

10). Guru memberikan soal masih terlalu sulit, sehingga beberapa siswa

merasa kesulitan.

Dari hasil observasi dan refleksi pada siklus pertama ini dapat

dikatakan bahwa pembelajaran dimensi tiga dengan menggunakan media

pembelajaran belum mencapai tingkat ketuntasan belajar secara klasikal.

Page 62: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

62

Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan untuk siklus kedua sebagai

berikut:

1). Guru menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran

dimensi tiga menggunakan media pembelajaran akan diulang lagi.

2). Guru harus lebih menekankan pentingnya siswa untuk mengetahui dan

memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan.

3). Guru dalam menjelaskan materi diupayakan dapat membangkitkan

semangat siswa untuk bertanya.

4). Guru harus lebih intensif dalam pembimbingan diskusi.

5). Guru dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan hendaknya lebih

menyebar ke seluruh siswa.

6). Guru dalam memberikan soal-soal yang latihan harus menyesuaikan

dengan waktu yang tersedia.

7). Guru hendaknya lebih bisa berinteraksi dengan siswa-siswanya dengan

cara melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas.

8). Guru dalam menyampaikan materi jangan terlalu cepat sehingga siswa

dapat memahami dengan jelas.

9). Dalam membuat soal-soal latihan hendaknya lebih bervariasi dan

disesuaikan dengan kemampuan siswa.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan

Page 63: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

63

Perencanaan pada siklus II ini disusun berdasarkan refleksi siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, ternyata hasil penelitian belum

sesuai dengan tujuan penelitian dan masih ada kekurangan-kekurangan

pada proses pembelajaran. Untuk memperbaiki berbagai kekurangan dan

kelemahan yang ditemukan pada siklus I, maka kegiatan selanjutnya

adalah melaksanakan pembelajaran pada siklus II.

Kegiatan pada siklus kedua merupakan kegiatan yang sama dengan

kegiatan sebelumnya untuk mengulang kembali tindakan yang sudah ada

sebagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu. Dalam perencanaan

ini peneliti menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai

solusi untuk mengatasi dari kekurangan tersebut. Selanjutnya peneliti akan

melaksanakan tindakan untuk siklus yang kedua dalam 3 kali pertemuan.

Pertemuan pertama dan kedua pada tanggal 14 dan 16 April 2009,

digunakan untuk menyampaikan materi dimensi tiga menggunakan media

pembelajaran, sedangkan pertemuan ketiga pada tanggal 18 April 2009

untuk melakukan evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan pertama (Selasa, 14 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru mengecek kondisi baik siswa maupun kelas, untuk

menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, sehingga dapat

membangkitkan motivasi siswa.

Page 64: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

64

iii. Guru memaparkan materi dan metode yang akan digunakan.

iv. Guru memaparkan tujuan yang hendak dicapai.

v. Guru memberikan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab

kepada siswa agar siswa mengingat pelajaran yang lalu dan untuk

mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan siswa dalam

memahami pelajaran yang telah diajarkan.

vi. Guru menerangkan materi dimensi tiga tentang bangun-bangun

ruang dan unsur-unsurnya menggunakan alat peraga. Dalam

menerangkan guru berusaha untuk tidak terlalu cepat agar lebih

mudah dipahami siswa, serta lebih banyak melakukan tanya jawab

agar siswa merasa dilibatkan dalam pembelajaran.

vii. Guru membuka kesempatan untuk mengadakan tanya jawab kepada

siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. Pada kesempatan ini

guru mencoba untuk berinteraksi dengan siswa dengan cara

berkeliling ke tempat duduk siswa, dengan tujuan agar guru lebih

bisa dekat dengan siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan

enggan untuk bertanya.

viii. Guru memberikan contoh soal dan dibahas bersama-sama dengan

siswa.

ix. Guru memberikan soal-soal latihan, untuk dikerjakan dan

didiskusikan sesama siswa. Dalam memberikan soal guru berusaha

untuk memilih soal yang bervariasi tingkat kesukarannya, sehingga

siswa yang kemampuannya rendah bisa ikut aktif berdiskusi.

Page 65: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

65

x. Guru melakukan pengawasan dan pembimbingan diskusi siswa.

Dalam kesempatan ini guru memfokuskan pembimbingan kepada

siswa-siswa yang berkemampuan rendah.

xi. Guru membahas soal-soal latihan dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

xii. Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi yang telah diajarkan.

xiii. Guru memberikan tugas rumah (PR) dengan tujuan untuk

mengingat kembali materi yang sudah diajarkan.

xiv. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.

2) Pertemuan kedua (Kamis, 16 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah agar siswa benar-

benar memahami materi yang diberikan.

iii. Guru menerangkan materi dimensi tiga yaitu tentang kedudukan

antara titik, garis dan bidang dalam ruang, menggunakan media

pembelajaran komputer dan LCD, disertai tanya jawab dengan

siswa, agar siswa merasa dilibatkan secara aktif. Dalam

memberikan pertanyaan kepada siswa guru lebih obyektif atau

pertanyaan bersifat menyebar ke semua siswa.

iv. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang telah dijelaskan.

v. Guru memberi contoh soal, dan dibahas bersama siswa.

Page 66: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

66

vi. Guru memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan dan

didiskusikan sesama siswa.

vii. Guru mengawasi dan membimbing diskusi.

viii. Guru bersama siswa membahas soal-soal latihan, dalam

kesempatan ini guru menyuruh siswa untuk menyampaikan

pendapatnya, dan siswa yang lain memberikan tanggapannya.

ix. Guru mengakhiri pelajaran dengan membuat kesimpulan, dan

mengumumkan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan

evaluasi.

x. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.

3) Pertemuan ketiga (Sabtu, 18 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa

ii. Guru menyampaikan kegiatan berikutnya, siswa mempersiapkan

diri untuk mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.

iii. Guru membagikan soal untuk evaluasi dan siswa mengerjakan soal

tersebut dengan seksama.

iv. Guru mengawasi dengan baik agar tercipta kemandirian belajar

pada diri siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

v. Setelah waktu mengerjakan soal habis, guru meminta lembar

jawaban soal dari siswa.

Page 67: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

67

vi. Guru memberi gambaran jawaban soal yang telah dikerjakan

dengan tujuan agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

vii. Guru menutup pertemuan dengan salam.

c. Observasi

Pelaksanaan Tindakan pada siklus II ini, diamati oleh peneliti sebagai

guru pengajar dan observer. Dari pengamatan yang dilakukan pada siklus II,

dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut:

1). Para siswa sudah tampak menunjukkan perhatian yang besar sewaktu

guru memberikan apersepsi. Hanya tinggal dua anak saja yang duduk

di bangku paling belakang yang masih sering ngobrol sendiri.

2). Siswa sudah lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, terlihat dari

banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi

pelajaran.

3). Kegiatan diskusi sudah semakin hidup, karena siswa sudah semakin

memahami materi yang diajarkan.

4). Siswa sudah lebih berani mengemukakan pendapatnya saat

pembahasan soal-soal latihan, dikarenakan siswa sudah memiliki

kepercayaan diri.

5). Siswa yang aktif mengerjakan tugas di kelas secara lengkap dengan

tepat waktu dan benar sudah lebih meningkat, tercatat ada 21 siswa.

6). Prestasi belajar dimensi tiga siswa sudah meningkat. Hal ini

ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah siswa yang sudah tuntas

Page 68: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

68

belajar, yaitu dari 55,26 % pada siklus I menjadi 73,68 % pada siklus

II.

7). Guru sudah bisa membagi perhatian antara menggunakan media

dengan mengawasi siswa-siswa, sehingga siswa segan untuk bermain

sendiri.

8). Guru dalam menerangkan materi sudah tidak terlalu cepat, meskipun

kadang-kadang masih juga terulang.

9). Soal-soal yang digunakan untuk latihan sudah semakin proposional,

mulai soal yang mudah, sedang, dan soal yang sulit.

10) Guru masih kurang memberikan penguatan kepada siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan tindakan siklus II,

selanjutnya peneliti mengadakan diskusi dengan observer untuk

melakukan refleksi, Dari hasil diskusi didapat refleksi sebagai berikut:

1). Perhatian siswa terhadap apersepsi semakin besar. Hal ini

menunjukkan adanya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran

dimensi tiga.

2). Siswa sudah lebih berani untuk bertanya, menunjukkan bahwa ada

kedekatan antara guru dan siswa, dengan kata lain guru bukanlah

sosok yang menakutkan.

3). Guru telah memberikan perhatian dan bimbingan dalam proses diskusi

4). Guru sudah dapat memberikan rasa percaya diri pada siswa, bahwa ia

mampu menyelesaikan soal-soal.

Page 69: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

69

5). Guru sudah dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa

dalam mengerjakan soal-soal latihan.

6). Sudah ada peningkatan prestasi belajar, meskipun belum seperti yang

diharapkan.

7). Guru sudah dapat menarik perhatian siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

8). Guru sudah lebih bisa mengontrol kecepatan dalam menjelaskan

materi.

9). Guru sudah dapat mengetahui soal-soal yang sesuai dengan

kemampuan siswa.

10) Guru perlu memberikan penguatan kepada siswa bisa berupa pujian

atau tambahan nilai, untuk memotivasi siswa agar mengerjakan

dengan cepat dan benar.

Dari hasil refleksi pada siklus kedua ini dapat dikatakan bahwa

pembelajaran dimensi tiga dengan menggunakan media pembelajaran

mengalami peningkatan prestasi belajar siswa, meskipun belum mencapai

kriteria ketuntasan yang telah ditentukan. Oleh karena itu perlu dilakukan

tindakan untuk siklus ketiga sebagai berikut:

1). Guru menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran

dimensi tiga menggunakan media pembelajaran akan diulang lagi.

2). Guru harus selalu memberikan apersepsi dan menekankan kepada

siswa tentang tujuan pembelajaran

Page 70: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

70

3). Guru lebih sering melakukan pendekatan dengan siswa agar siswa

tidak segan-segan untuk bertanya.

4). Guru semakin meningkatkan dan mengarahkan dalam pembimbingan

diskusi.

5). Guru perlu memberikan penguatan berupa pujian atau tambahan nilai

kepada siswa yang berani mengemukakan jawaban di depan kelas

juga pada siswa yang bisa menyelesaikan soal dengan tepat waktu dan

benar, dengan tujuan untuk menambah semangat siswa dalam

mengerjakan soal-soal latihan.

6). Guru harus selalu berinteraksi dengan siswa-siswanya dengan cara

melakukan pendekatan kepada siswa, terlebih kepada siswa yang

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

7). Guru harus selalu mengontrol diri agar dalam menyampaikan materi

tidak terlalu cepat .

8). Soal-soal untuk latihan harus disesuaikan dengan kemampuam siswa

yang beragam.

3. Deskripsi Siklus III

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran pada siklus III disusun berdasarkan refleksi

siklus II. Pada siklus III ini guru (peneliti) masih berkolaborasi dengan

observer dalam menyusun perencanaan pembelajaran, agar pelaksanaan

penelitian dapat betul-betul terlaksana sesuai dengan rencana yang

Page 71: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

71

diharapkan. Kegiatan pada siklus ketiga merupakan kegiatan yang sama

dengan kegiatan sebelumnya, yaitu mengulang kembali tindakan yang

sudah ada, dan mengadakan perbaikan dari tindakan terdahulu. Dalam

siklus III ini guru lebih memfokuskan diri sebagai motivator dengan jalan

memberi penguatan yang berupa pujian atau tambahan nilai kepada siswa

yang menunjukkan keaktifan dan prestasi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Siklus ketiga akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.

Pertemuan pertama dan kedua pada tanggal 23 dan 25 April 2009,

digunakan untuk menyampaikan materi dimensi tiga menggunakan media

pembelajaran, sedangkan pertemuan III pada tanggal 28 April 2009

melakukan evaluasi dan mengisi angket motivasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan pertama (Kamis, 23 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi

siswa.

ii. Guru memberikan motivasi kepada siswa, tentang manfaat materi

ini hubungannya dengan kehidupan sehari- hari.

iii. Guru memaparkan materi dan metode yang akan digunakan.

iv. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

v. Guru memberikan apersepsi, berupa pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan tujuan pembelajaran.

Page 72: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

72

vi. Guru menjelaskan materi dimensi tiga tentang bangun-bangun ruang

dan unsur-unsurnya menggunakan alat peraga, yang disertai dengan

tanya jawab, untuk menarik perhatian siswa.

vii. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

mana yang belum jelas, sambil terus berinteraksi dengan siswa, agar

siswa mempunyai keberanian untuk bertanya.

viii. Guru memberikan contoh soal dan dibahas bersama-sama dengan

siswa.

ix. Guru memberikan soal-soal latihan, untuk dikerjakan dan

didiskusikan sesama siswa.

x. Guru melakukan pengawasan dan pembimbingan saat siswa sedang

diskusi, dan lebih difokuskan pada siswa-siswa yang berkemampuan

rendah.

xi. Guru membahas soal-soal latihan dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya, sekaligus memberi

pujian bagi mereka yang mau mengemukakan pendapatnya.

xii. Guru memberi hadiah berupa tambahan nilai bagi siswa-siswa yang

menyelesaikan dengan tepat wakktu dan benar.

xiii. Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi yang telah diajarkan.

xiv. Guru memberikan tugas rumah (PR)

xv. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 25 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi siswa.

Page 73: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

73

ii. Guru menanyakan kondisi siswa dengan tujuan untuk menciptakan

suasana yang kondusif.

iii. Guru membahas pekerjaan rumah agar siswa benar-benar memahami

materi yang diberikan.

iv. Guru menerangkan materi dimensi tiga yaitu tentang kedudukan titik,

garis dan bidang dalam ruang, menggunakan media pembelajaran

komputer dan LCD, disertai tanya jawab dengan siswa

v. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang telah dijelaskan, diikuti dengan interaksi kepada siswa,

agar tidak merasa takut untuk bertanya.

vi. Guru memberi contoh soal, dan dibahas bersama siswa.

vii. Guru memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan dan didiskusikan

sesama siswa.

viii. Guru mengawasi dan membimbing diskusi.

viii. Guru bersama siswa membahas soal-soal latihan, bagi siswa yang

berani mengemukakan pendapatnya selalu diberikan pujian, dan

tambahan nilai kalau jawabannya benar.

ix. Guru mengakhiri pelajaran dengan membuat kesimpulan, dan

mengumumkan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan evaluasi.

x. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.

3) Pertemuan ketiga (Selasa, 28 April 2009)

i. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan presensi siswa

Page 74: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

74

ii. Guru membagikan soal evaluasi, dan mengingatkan siswa untuk

berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan.

iii. Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan teliti

dan penuh percaya diri..

iv. Guru mengawasi dengan seksama agar siswa mengerjakan dengan

mandiri, tertib, dan tenang.

v. Setelah waktu mengerjakan soal habis, guru meminta lembar jawaban

soal dari siswa.

vi. Guru membagikan lembar angket motivasi untuk diisi siswa dan

mengatakan bahwa angket ini tidak mempengaruhi nilai ulangan

dimensi tiga.

vii. Guru menarik angket yang telah diisi oleh siswa.

viii. Guru menutup pertemuan dengan salam.

c. Observasi

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus III ini, dilakukan

oleh peneliti sebagai guru pengajar dan observer. Hasil observasi pada

siklus III ini adalah:

1). Persiapan pembelajaran yang dilakukan guru telah dilaksanakan dengan

sangat baik.

2). Pada saat apersepsi semua siswa memperhatikan dengan tenang dan

antusias.

3) Pemberian motivasi kepada siswa diikuti dengan pemberian contoh-

contoh yang kongkrit, sehingga siswa lebih mudah memahami.

Page 75: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

75

4). Pada saat penyampaian materi, tanya jawab antara guru dan siswa

semakin dominan. Siswa sudah tidak merasa takut dan malu untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

5). Diskusi antar siswa sudah berjalan dengan baik.

6). Saat pembahasan soal latihan siswa berebut untuk mengemukakan

pendapatnya.

7). Siswa yang mengerjakan soal latihan dengan waktu yang tepat dan

benar semakin bertambah, tercatat ada 30 siswa.

8). Prestasi belajar dimensi tiga siswa meningkat yang ditandai dengan

pencapaian nilai rata-rata dari 68,16 menjadi 77,11. Jumlah siswa yang

tuntas belajar juga meningkat dari 73,68 % menjadi 92,11%. Dengan

demikian pada siklus III ini telah tercapai kriteria ketuntasan yang

ditentukan.

9). Motivasi belajar siswa juga semakin meningkat dibandingkan dengan

kondisi awal.

10). Siswa kelihatan tertib dalam mengikuti pelajaran.

11). Guru sudah dapat mengatur kecepatan penyampaian materi.

12). Guru sudah bisa menyesuaikan soal-soal latihan dengan kebutuhan dan

kemampuan siswa, sehingga siswa menjadi lebih antusias untuk

mengerjakan.

13) Guru selalu memberikan penguatan kepada siswa-siswa yang mau

mengemukakan pendapatnya dan dapat mengerjakan dengan waktu

yang tepat dan benar.

Page 76: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

76

d. Refleksi

Pada akhir siklus III, diadakan refleksi secara bersama-sama antara

siswa, peneliti dan observer. Adapun hasil refleksi pada siklus III adalah

sebagai berikut:

1). Menurut siswa:

i. Siswa menyukai pembelajaran dimensi tiga dengan menggunakan

media pembelajaran karena pembelajaran menjadi tidak

membosankan.

ii. Dengan menggunakan media pembelajaran konsep-konsep dalam

dimensi tiga yang sebelumnya terasa sulit dipahami menjadi mudah

dipahami.

iii. Dengan media pembelajaran wawasan siswa menjadi bertambah,

khususnya dalam penggunaan LCD dan komputer.

2). Menurut Observer:

i. Proses pembelajaran secara umum berlangsung dengan baik.

ii. Agar dalam melaksanakan dengan metode ini dapat lebih baik, guru

disarankan mengadakan persiapan yang cukup, khususnya dalam

membuat powerpoint.

iii. Dengan media pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan

semangat siswa dalam pembelajaran.

3). Menurut peneliti:

i. Berdasarkan refleksi yang diberikan oleh siswa dan observer

menunjukkan bahwa pembelajaran dimensi tiga menggunakan

Page 77: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

77

media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

ii. Sebetulnya media pembelajara sudah dimiliki sekolah, namun guru

masih belum memanfaatkannya, dikarenakan kurangnya

pemahaman guru tentang manfaat media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar.

iii. Dengan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar

dimensi tiga siswa.

D. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilangsungkan dalam tiga siklus,

dapat diringkas dalam beberapa tabel dibawah ini.

Tabel IV-1 Hasil Angket Motivasi Siswa terhadap Pembelajaran Dimensi Tiga

kelas X 7 SMA Negeri Jumapolo.

No NAMA SISWA Kondisi Awal

Kondisi Akhir

Peningkatan (%)

1 Ahmad Syafii 64 127 98.44 2 Andria Dhodhik Saputra 87 138 58.62 3 Arif Nugroho 65 124 90.77 4 Bagya Efendi 67 119 77.61 5 Deni Kristanto 85 144 69.41 6 Denny Astuti 70 127 81.43 7 Dwi Handayani 69 129 86.96 8 Ernawati 72 127 76.39 9 Giyarto 73 132 80.82 10 Hari Prayogi 75 144 92.00 11 Hartini 70 124 77.14 12 Ika Monika Nia Astuti 73 139 90.41 13 Jhadi Wiratmoko 83 149 79.52 14 Juwita Nurani 65 124 90.77

Page 78: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

78

15 Lailatul Rahmah 68 127 86.76 16 Mamas Yulianti 96 151 57.29 17 Margareta Sri Wahyuni 69 130 88.41 18 Maya Maysaroh 73 131 79.45 19 Mursid Risdianto 69 127 84.06 20 Nita Yulianti 73 145 98.63 21 Nur Cahyani 95 159 67.37 22 Reni Saputri 72 141 98.59 23 Richa Patmawati 71 140 97.18 24 Samiyati 73 143 95.89 25 Syamsudin 68 133 95.59 26 Septi Rahayu 81 152 87.65 27 Siti Leastari 78 150 92.31 28 Sitii Solechah 77 137 77.92 29 Ridho Maulana 74 141 90.54 30 Susanto 75 145 93.33 31 Symsiyah 80 150 87.50 32 Tegar Tri Hatmoko 95 167 75.79 33 Tri Lestari 78 151 93.59 34 Trie Lestari Handayani 83 160 92.77 35 Triana 80 158 97.50 36 Wawan Dwi Prayitno 82 161 96.34 37 Yasin Syafitri 78 150 92.31 38 Yuyun Astutik 83 160 92.77

Jumlah 2889 5356 3269.841 Rata-rata 76.0 140.9 86.0

Angket motivasi siswa terhadap pembelajaran dimensi tiga ini

disampaikan kepada siswa sebelum penelitian tindakan kelas dimulai, untuk

mendapatkan informasi tentang motivasi siswa terhadap pembelajaran dimensi

tiga yang sudah berlangsung sebelum dilaksanakannya tindakan, kemudian

diberikan lagi kepada siswa setelah selesai penelitian tindakan kelas, untuk

mengetahui apakah penelitian tindakan kelas yang dilakukan mempunyai

pengaruh terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran dimensi tiga.

Dari tabel IV-1 terlihat adanya peningkatan skor motivasi dari masing-

masing individu, dengan peningkatan rata-rata sebesar 86,0 %.

Page 79: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

79

Tabel IV-2 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus I

No NAMA SISWA Nilai Pra Siklus

Nilai Siklus I

Peningkatan (%)

1 Ahmad Syafii 40 45 12,50 2 Andria Dhodhik Saputra 75 80 66,67 3 Arif Nugroho 45 55 22,22 4 Bagya Efendi 40 50 25,00 5 Deni Kristanto 70 80 14,29 6 Denny Astuti 55 65 18,18 7 Dwi Handayani 50 70 40,00 8 Ernawati 30 40 33,33 9 Giyarto 40 50 25,00 10 Hari Prayogi 60 70 16,67 11 Hartini 40 40 0,00 12 Ika Monika Nia Astuti 45 55 22,22 13 Jhadi Wiratmoko 65 75 15,39 14 Juwita Nurani 40 55 37,50 15 Lailatul Rahmah 50 55 10,00 16 Mamas Yulianti 70 75 7,14 17 Margareta Sri Wahyuni 60 70 16,67 18 Maya Maysaroh 45 60 33,33 19 Mursid Risdianto 30 40 33,33 20 Nita Yulianti 55 60 9,09 21 Nur Cahyani 70 80 14,29 22 Reni Saputri 55 65 18,18 23 Richa Patmawati 50 55 10,00 24 Samiyati 30 40 33,33 25 Syamsudin 50 65 30,00 26 Septi Rahayu 60 60 0,00 27 Siti Leastari 65 70 7,69 28 Sitii Solechah 55 60 9,09 29 Ridho Maulana 40 55 37,5 30 Susanto 45 55 22,22 31 Symsiyah 35 50 42,86 32 Tegar Tri Hatmoko 70 80 14,29 33 Tri Lestari 50 65 30,00 34 Trie Lestari Handayani 60 60 0,00 35 Triana 35 50 42,86 36 Wawan Dwi Prayitno 50 60 20,00 37 Yasin Syafitri 40 40 0,00 38 Yuyun Astutik 60 75 25,00

Jumlah 1925 2275 815.84 Rata-rata 50.66 59.87 21.47

Page 80: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

80

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I, terlihat adanya peningkatan

prestasi dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Sehingga pembelajaran

dimensi tiga menggunakan media pembelajaran mampu meningkatkan prestasi

siswa dibandingkan saat sebelum menggunakan media pembelajaran. Meskipun

kenaikannya belum memenuhi kriteria indikator kinerja, untuk itu masih

diperlukan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran pada siklus II

berdasarkan refleksi siklus I.

Tabel IV-3 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus II

No NAMA SISWA Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

Peningkatan (%)

1 Ahmad Syafii 45 55 22,22 2 Andria Dhodhik Saputra 80 90 12,50 3 Arif Nugroho 55 70 27,27 4 Bagya Efendi 50 55 10,00 5 Deni Kristanto 80 80 0,00 6 Denny Astuti 65 75 15,39 7 Dwi Handayani 70 80 14,29 8 Ernawati 40 50 25,00 9 Giyarto 50 50 0,00 10 Hari Prayogi 70 75 7,14 11 Hartini 40 60 50,00 12 Ika Monika Nia Astuti 55 65 18,18 13 Jhadi Wiratmoko 75 80 6,67 14 Juwita Nurani 55 65 18,18 15 Lailatul Rahmah 55 70 27,27 16 Mamas Yulianti 75 85 13,33 17 Margareta Sri Wahyuni 70 80 14,29 18 Maya Maysaroh 60 70 16,67 19 Mursid Risdianto 40 40 0,00 20 Nita Yulianti 60 75 25,00 21 Nur Cahyani 80 90 12,50 22 Reni Saputri 65 70 7,69 23 Richa Patmawati 55 65 9,09 24 Samiyati 40 45 12,5 25 Syamsudin 65 75 15,39 26 Septi Rahayu 60 65 8,33 27 Siti Leastari 70 80 14,29

Page 81: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

81

28 Siti Solechah 60 70 16,67 29 Ridho Maulana 55 55 0,00 30 Susanto 55 70 27,27 31 Symsiyah 50 55 10,00 32 Tegar Tri Hatmoko 80 85 6,25 33 Tri Lestari 65 75 15,39 34 Trie Lestari Handayani 60 70 16,67 35 Triana 50 50 0,00 36 Wawan Dwi Prayitno 60 70 16,67 37 Yasin Syafitri 40 50 25,00 38 Yuyun Astutik 75 80 6,67

Jumlah 2275 2590 543.78 Rata-rata 59.87 68.16 14.31

Dari hasil belajar pada siklus II, nampak adanya peningkatan prestasi

dibandingkan dengan prestasi pada siklus I. Peningkatan tersebut sudah cukup

signifikan karena rata-rata secara klasikal sudah di atas standar ketuntasan

minimal (60), namun secara individual banyaknya siswa yang mencapai standar

ketuntasan minimal belum mencapai 75% dari keseluruhan jumlah siswa. Dengan

demikian belum memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Sehingga masih

perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran pada siklus

III yang didasarkan refleksi siklus II.

Tabel IV-4 Hasil Belajar Dimensi Tiga pada Siklus III

No NAMA SISWA Nilai Siklus II

Nilai Siklus III

Peningkatan (%)

1 Ahmad Syafii 55 70 27,27 2 Andria Dhodhik Saputra 90 90 0,00 3 Arif Nugroho 70 80 14,29 4 Bagya Efendi 55 70 27,27 5 Deni Kristanto 80 85 6,25 6 Denny Astuti 75 80 6,67 7 Dwi Handayani 80 85 6,25 8 Ernawati 50 65 30,00 9 Giyarto 50 70 40,00 10 Hari Prayogi 75 85 13,33

Page 82: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

82

11 Hartini 60 70 16,67 12 Ika Monika Nia Astuti 65 75 15,39 13 Jhadi Wiratmoko 80 90 12,50 14 Juwita Nurani 65 75 15,39 15 Lailatul Rahmah 70 80 14,29 16 Mamas Yulianti 85 90 5,88 17 Margareta Sri Wahyuni 80 85 6,25 18 Maya Maysaroh 70 70 0,00 19 Mursid Risdianto 40 50 25,00 20 Nita Yulianti 75 85 13,33 21 Nur Cahyani 90 95 5,56 22 Reni Saputri 70 75 7,14 23 Richa Patmawati 65 70 7,69 24 Samiyati 45 55 22,22 25 Syamsudin 75 80 6,67 26 Septi Rahayu 65 75 15,39 27 Siti Lestari 80 85 6,25 28 Siti Solechah 70 80 14,29 29 Ridho Maulana 55 60 9,09 30 Susanto 70 70 0,00 31 Symsiyah 55 60 9,09 32 Tegar Tri Hatmoko 85 85 0,00 33 Tri Lestari 75 80 6,67 34 Trie Lestari Handayani 70 75 7,14 35 Triana 50 65 30,00 36 Wawan Dwi Prayitno 70 80 14,29 37 Yasin Syafitri 50 50 0,00 38 Yuyun Astutik 80 90 12,50

Jumlah 2590 2880 470.02 Rata-rata 68.16 75.79 12.37

Berdasarkan hasil belajar pada siklus III, diketahui bahwa terdapat

peningkatan prestasi belajar siswa dibandingkan pada siklus II. Peningkatan

tersebut cukup signifikan karena baik secara klasikal maupun individual dapat

mencapai standar ketuntasan belajar minimal. Dengan demikian indikator kinerja

dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 75 % siswa memperoleh nilai 60 sebagai

batas tuntas pembelajaran dimensi tiga sudah dapat dipenuhi.

Page 83: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

83

E. Pembahasan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, peneliti

mengadakan observasi terlebih dahulu yaitu dengan memberikan angket, untuk

mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran dimensi tiga sebelum

dilakukan tindakan. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap hasil belajar

dimensi tiga sebelum dilakukan tindakan.

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklusnya

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan,

3) observasi, dan 4) refleksi. Dalam tiga siklus tersebut peneliti menggunakan

media pembelajaran untuk mengajarkan materi dimensi tiga. Setiap siklus terdiri

dari tiga pertemuan, dua pertemuan untuk penyampaian materi sedangkan

pertemuan ketiga untuk menyampaikan evaluasi.

Setelah melaksanakan tindakan pada setiap siklus, maka data-data

yang diperoleh sebagaimana telah dideskripsikan dalam hasil penelitian, dianalisis

dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel IV-5 Hasil Belajar Dimensi Tiga Sebelum Tindakan Kelas

Nilai Jumlah Prosentase

30-39

40-49

50-59

60-69

70-79

80-89

5

11

10

7

5

0

13,16

28,95

26,31

18,42

13,16

0,00

Page 84: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

84

90-99 0 0,00

Jumlah Nilai 1925 100,00

Rata-rata 50,66

Dari tabel IV-5 dapat diketahui kondisi awal hasil belajar dimensi tiga

sebelum diberikan tindakan, dapat kita lihat bahwa secara klasikal nilai rata-rata

hasil belajar siswa 50,66 belum mencapai standar ketuntasan minimal yang

ditentukan yaitu 60. Demikian pula secara individual masih banyak siswa yang

hasil belajarnya masih dibawah standar ketuntasan belajar minimal yaitu sebanyak

26 siswa. Hal itu menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru belum mencapai hasil yang optimal. Penyebabnya bisa berasal dari guru

maupun siswa, dari guru mungkin karena pemilihan metode yang kurang tepat

untuk membangkitkan semangat belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar

siswa rendah. Sedangkan dari siswa yaitu rendahnya motivasi belajar, dan kurang

aktifnya siswa dalam pembelajaran. Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan

pada pembelajaran ini dengan menerapkan media pembelajaran, diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, juga dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi dimensi tiga, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa

Tabel IV-6 Hasil Belajar Dimensi Tiga Selama Proses Pembelajaran dalam Tiga

Siklus

Siklus I Siklus II Siklus III Data Jumlah % Jumlah % Jumlah %

30-39 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Page 85: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

85

40-49

50-59

60-69

70-79

80-89

90-99

6

11

10

7

4

0

15,79

28,95

26,31

18,42

10,53

0,00

2

8

5

13

8

2

5,26

21,05

13,16

34,22

21,05

5,26

0

3

6

12

13

4

0,00

7,89

15,79

31,57

34,22

10,53

Jumlah Nilai 2275 100,00 2590 100,00 2930 100,00

Rata-rata 59,87 68,16 75,79

Tabel IV-7 Prosentase Hasil Belajar Dimensi Tiga dalam Tiga Siklus

Nilai Keadaan Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

< 60 26 68,42 17 54,74 10 26,32 3 7,89

≥ 60 12 31,58 21 55,26 28 73,68 35 92,11

Rata-rata 50,66 59,87 68,16 75,79

Dari tabel IV-6 dan IV-7 dapat dilihat hasil tindakan dari tiap siklus.

Pada siklus I jumlah anak yang mendapat nilai < 60 sebanyak 17 anak, sedangkan

yang mendapat nilai ≥ 60 sebanyak 21 anak. Sehingga 54,74 % masih

mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal, sedangkan yang

mencapai ketuntasan belajar baru 55,26 %, sedangkan nilai rata-rata kelas 59,87.

Jika dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal, pada siklus I ini telah

menunjukkan peningkatan. Namun masih belum memenuhi indikator kinerja yang

Page 86: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

86

ditentukan pada penelitian ini. Dari hasil pengamatan terhadap pembelajaran pada

siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Kekurangan dan kelemahan

itu datang baik dari guru maupun dari siswa. Hal ini dapat dilihat dari sebagian

siswa yang masih pasif dalam kegiatan pembelajaran. Guru terlalu cepat

menyampaikan materi sehingga siswa sulit untuk memahaminya. Pemahaman

siswa akan tugas yang diberikan oleh guru masih rendah, ini terjadi karena guru

memberikan soal dan waktu untuk mengerjakan tidak seimbang. Waktu yang

sempit cenderung membuat siswa mengerjakan tugas kurang cermat, yang penting

selesai. Disamping itu interaksi siswa dan guru juga kurang, mengakibatkan siswa

kurang berani mengungkapkan pendapatnya. Dari kekurangan yang ada pada

siklus I tersebut, maka guru (peneliti) dan observer menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasinya

Pada siklus II nilai rata-rata kelas 68,16, jumlah anak yang mendapat

nilai < 60 sebanyak 10 anak atau 26,32 % dari jumlah seluruh siswa, sedangkan

jumlah anak yang mendapat nilai ≥ 60 sebanyak 28 siswa atau 73,68 % dari

jumlah seluruh siswa. Dari hasil tersebut terlihat adanya peningkatan hasil belajar

siswa bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I. Meskipun nilai

rata-rata kelas sudah diatas standar ketuntasan minimal, namun sesara individual

jumlah siswa yang hasil belajarnya mencapai standar ketuntasan minimal masih

kurang dari 75 % dari jumlah seluruh siswa. Sehingga belum mencapai indikator

kinerja yang ditentukan pada penelitian ini, maka masih perlu dilanjutkan siklus

III yang didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada siklus II.

Page 87: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

87

Pada siklus III terlihat banyaknya siswa yang mendapat nilai ≥ 60

sebanyak 35 siswa atau 92,11 % dengan rata-rata kelas sebesar 75,79. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus III ini mengalami peningkatan yang

cukup signifikan dibandingkan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum

dilakukan tindakan maupun hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya. Selain itu

hasil belajar siswa yang dicapai pada siklus III sudah memenuhi indikator kinerja

yang telah ditentukan pada penelitian ini.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tindakan guru melaksanakan

pembelajaran dimensi tiga menggunakan media pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai

siswa setiap siklus.

Disamping itu pembelajaran dimensi tiga menggunakan media

pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dapat

ditunjukkan dalam tabel IV-1 yang menunjukkan perbandingan kondisi awal dan

kondisi akhir motivasi belajar siswa pada pembelajaran dimensi tiga, dimana

terdapat peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan hasil tersebut, maka tindakan yang dirumuskan yaitu:

”Pembelajaran dimensi tiga menggunakan media pembelajaran untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa” dapat dibuktikan

kebenarannya.

Page 88: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

88

BAB V

PENUTUP

H. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dimensi tiga efektif

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari temuan di

kelas, baik yang ditunjukkan dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun

hasil angket motivasi.

Dari segi proses kegitan belajar ditunjukkan oleh: a) Siswa merasa percaya

diri dan lebih berani mengemukakan pendapat dan jawaban setelah proses

pembelajaran menggunakan media. b) Siswa lebih mudah memahami konsep-

konsep dan materi yang diberikan guru. c) Siswa terlihat memperhatikan

pelajaran yang diberikan oleh guru dan terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

Sedangkan dari hasil angket motivasi terlihat adanya peningkatan yang cukup

signifikan antara motivasi belajar siswa pada korndisi awal dengan motivasi

belajar siswa pada kondisi akhir.

2. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dimensi tiga efektif

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai akhir

dan rata-rata kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I dengan capaian

siswa tuntas belajar 55,26 % dari total siswa, sampai siklus II dengan capaian

73,68%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 18,42%, kemudian siklus III

capaian ketuntasan 92,11 % sehingga ada peningkatan sebesar 18,43%.

Page 89: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

89

I. Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:

a. Pembelajaran dimensi tiga dengan menggunakan media pembelajaran

terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa.

Oleh karena itu perlu dikembangkan penggunaan media pembelajaran

dalam proses belajar mengeajar secara tepat. Konsekwensinya guru harus

mampu menguasai ruang lingkup penggunaan media pembelajaran.

b. Mendorong para guru untuk memiliki kemampuan mengelola

pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa untuk berpartisipasi

secara aktif.

c. Sekolah harus menyediakan beberapa media pembelajaran termasuk LCD

untuk keperluan pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut, maka peneliti

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah hendaknya berupaya untuk memenuhi dan menyediakan

fasilitas prasarana berupa media pembelajaran yang mendukung terhadap

kelancaran kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya selalu berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran,

karena keberhasilan pembelajaran tidak hanya mutlak ditentukan oleh

Page 90: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

90

guru, namun ditentukan juga oleh siswa sebagai faktor utama yang

menentukan keberhasilan belajar.

3. Bagi Guru

Guru hendaknya memiliki kemampuan berinovasi dalam menerapkan

media untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga pembelajaran

menjadi lebih menarik dan siswa lebih mudah menangkap serta

memahami materi pelajaran. Guru hendaknya mau membuka diri untuk

menerima saran, masukan, dan kritikan agar bisa memperbaiki kualitas

pembelajarannya.

Page 91: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

91

DAFTAR PUSTAKA

Agung Cahyo Hartono. 2007. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga dan Minat Belajar Terhadap Penguasaan Konsep Matematika pada Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Program Pascasarjana UNS.

Arif S. Sadiman. 2008. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan

Kawasannya (Edisi Terjemahan oleh Dewi S Prawiradilaga, Raphael Rahardjo, Yusufhadi Miarso). Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.

Basuki Wibawa & Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV

Maulana. Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Dimiyati dan Mudjiono.1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djumadi. 2004. Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Penggunaan Alat

Peraga dan Motivasi Belajar pada Siswa SMA Swasta Disamakan yang berlatar belakang Pendidikan Islam di Kota Surakarta. Surakarta: Program Pascasarjana UNS.

Heinich Robert. M. Chael Molenda, James D. Russel, & Sharon E. Smaldino.

1996. Instructional Media adnd Technology For Learning. New Jersey: by Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs.

Martinis Yamin, Bansu I. Ashari. 2008. Teknik Mengembangkan Individual

Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. M Sobry Sutikno. 2003. Model Pembelajaran Interaksi Sosial Pembelajaran

Efektif dan Retorika. Mataram: NusaTenggara Pratama Press. Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Mulyadi Sumantri & Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :

CV Maulana. Mulyasa. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Page 92: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

92

Nana Sudjana. 1996. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remadja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya Offset. Ruseffendi ET. 1999. Pengajaran Matematika Untuk Orang Tua Guru dan SPG.

Bandung: Tarsito. Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS.

Jakarta : PT Bumi Aksara. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press. Suharsimi Arikunto. 1996. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: Bumi Aksara. Sujono. 1988. Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menengah. Jakarta:

Depdibud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS. Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya.

Jakarta: Bumi Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Winkel WS, 1996. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia. Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional, Prinsip-teknik, Prosedur. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Page 93: PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN MEDIA … · Sering kita jumpai jika anak ditanya pelajaran apa yang paling tidak disukai jawabannya adalah matematika, pelajaran apa yang paling

93