PEMBAJAKAN DI INDUSTRI MUSIK Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam Melakukan Pembajakan di Industri Musik HOME GROUP 4 Hardianto Himmahwati Zahara Marizza Ovani Ravi Garibaldi Septia Restiani
PEMBAJAKAN DI INDUSTRI MUSIKKurangnya Kesadaran Masyarakat dalam Melakukan Pembajakan di Industri Musik
HOME GROUP 4
HardiantoHimmahwati ZaharaMarizza Ovani
Ravi GaribaldiSeptia Restiani
DEFINISI PEMBAJAKAN SECARA GLOBAL
Proses penggandaan, mengambil atau proses imitasi karya cipta orang lain tanpa meminta izin, lalu menyebarkannya dengan maksud komersial (dijual).
Mengambil hasil ciptaan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizinnya (KBBI)
PEMBAJAKAN DALAM KONTEKS INDUSTRI MUSIK
Plagiarisme konten musik (isi musik)
Pengambilan ide melodi yang terdapat pada lagu karya orang lain untuk ditiru serta digunakan sebagai karya pribadi
Pengambilan lirik dan contoh rekaman dari lagu karya orang lain
untuk disisipkan dalam karya miliknya
Blacks Law Dictionary memberikan definisi plagiarisme sebagai tindakan meniru atau menjiplak suatu komposisi material. Penjiplakan komposisi material tersebut dapat dilakukan sebagian maupun secara meyeluruh dari karya aslinya dan kemudian digunakan sebagai karya pribadi. Apabila material ini telah dilindungi oleh Hak Cipta, maka tindakan-tindakan tersebut merupakan suatu pelanggaran Hak Cipta, atau yang biasa disebut
sebagai tindakan plagiarisme. Robert C. Osterberg dan
Eric C. Osterberg dalam bukunya “Substansial Similarity In Copyright Law”, menyatakan bahwa pembuktian plagiarisme dalam bermusik memerlukan pendekatan dan penelian yang mendalam. Mereka menyatakan bahwa pengertian plagiarisme dalam bermusik tidak selalu didefinisikan saat ada suatu karya yang memiliki kemiripan dengan karya lain.
Hak Cipta atau Copyright © adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Pasal 1 butir 1)
Source: http://www.dgip.go.id
TINGKATAN PLAGIARISME
Tingkat Satu: menyalin tanpa mengubah (verbatim copying) lebih dari 50% isi karya orang lain tanpa izin dari penciptanya.
Tingkat Dua: menyalin tanpa mengubah sebagian besar (<50%) karya orang lain tanpa izin dari penciptanya.
Tingkat Tiga: tanpa mengubah unsur-unsur (tempo, nada, dan irama) dari karya lagu lain tanpa izin dari penciptanya.
PEMBAJAKAN DALAM KONTEKS SELAIN ISI MUSIK Memperbanyak konten musik untuk tujuan
komersial Rip CD/DVD -> Burn konten musik ke CD/DVD -> Dijual
secara massal
Mendapatkan konten musik dengan cara tidak legal Membeli CD/DVD bajakan (bukan asli) Download secara ilegal Menyalin (Copy) file musik
CONTOH KASUS NYATA
Kemiripan nada dalam lagu Rapuh milik Joeniar dengan lagu Bleeding Love milik Jesse Mccartney.
Vierra – Bersamamu yang dituding meniru lagu Westlife – Close
Kontroversial antara lagu Viva la Vida (Coldplay) dan If I could fly (Joe Satriani)
George Harrison Lagu My Sweet world Michael Bolton Lagu “Love is a Wonderful things” dll
CD/DVD Bajakan
Mengunduh secara ilegal
DAMPAK PEMBAJAKAN Kerugian materi yang diterima oleh
pembuat (musisi dan label rekaman) “Kerugian negara dari pembajakan sekitar Rp1 triliun,
itu dari pajaknya. Sementara kerugian artis dan produser mencapai Rp2,5 triliun. Jumlah lagu yang dibajak juga lebih besar dari tahun 2006 yang sebesar 400 juta keping," kata Ketua Badan Anti Pembajakan Pappri Binsar Silalahi, Kamis 6 Maret 2008.
Musisi menjadi trauma atau menjadi takut untuk berkreasi
Kreativitas yang menurun
MENGAPA PEMBAJAKAN BISA TERJADI?
Perkembangan Teknologi (internet, software, bluetooth) Teknologi yang memudahkan pemindahan data
dengan internet bisa mengakses situs yang menyediakan jasa upload&download, software untuk me-rip dan burn CD/DVD
Peraturan yang longgar & kurangnya penerapan
Malas berkreasi, mencari jalan pintas Harga yang mahal dan keadaan ekonomi
Harga satu CD atau DVD original yang dijual di toko - toko musik berkisar Rp 50,000,- keatas sementara 1 keping DVD bajakan berharga hanya Rp 7,000,-
Kesadaran diri yang kurang.
Penyebabnya adalah: Kurang informasi mengenai apa itu
pembajakan serta dampak yang ditimbulkan
Belum adanya rasa kesadaran untuk menghargai kreatifitas serta jerih payahg musisi dan pembuat musik.
UPAYA MENGURANGI TINGKAT PEMBAJAKAN
Upaya peningkatan kesadaran masyarakat Sosialisasi dan penyuluhan yang menyeluruh dan
berkelanjutan mengenai definisi pembajakan, apa saja yang disebut pembajakan, dampaknya dan mengapa hal tersebut buruk.
Membuat layanan legal download Layanan download yang memerlukan pembayaran
Memberi sanksi yang tegas terhadap tindakan pembajakan
MENGAPA PENINGKATAN KESADARAN DIRI PENTING? Agar masyarakat sadar bahwa pembajakan
adalah tindakan yang buruk serta merugikan orang lain (dalam pihak ini adalah musisi dan perusahaan label rekaman)
Lebih menghargai dan mengapresiasi hasil karya dan kreatifitas orang lain
Secara tidak langsung meningkatkan keengganan untuk meniru karya orang lain dan memperkaya kreatifitas diri
Memperbaiki kualitas musik Indonesia
KESIMPULAN
Pembajakan dalam dunia musik merupakan tindakan yang merugikan karena ada hak yang seharusnya diperoleh oleh musisi dan label musik malah tidak didapat.
Tindak pembajakan timbul karena kesadaran masyarakat yang kurang untuk menghargai jerih payah dan kreatifitas para musisi, keadaan ekonomi dan perbedaan harga yang terlampau jauh.
Oleh karena itu pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari pembajakan.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH