Top Banner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survey karena penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung di lapangan dengan menggunakan lembar-lembar pengamatan yakni lembar pengamatan kuesioner untuk melihat produktivitas kinerja pekerja pemancangan dan lembar pengamatan waktu “five minute rating” untuk melihat produktivitas proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang. Adapun lembar pengamatan kuesioner dan lembar pengamatan waktu five minute rating” dapat dilihat berturut-turut pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. 3.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian Adapun blok diagram penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara
104

Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Feb 15, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk dalam jenis

penelitian survey karena penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara

langsung di lapangan dengan menggunakan lembar-lembar pengamatan yakni

lembar pengamatan kuesioner untuk melihat produktivitas kinerja pekerja

pemancangan dan lembar pengamatan waktu “five minute rating” untuk melihat

produktivitas proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang.

Adapun lembar pengamatan kuesioner dan lembar pengamatan waktu

“five minute rating” dapat dilihat berturut-turut pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

3.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian

Adapun blok diagram penelitian yang digunakan dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PEMASANGAN TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CITY

VIEW DI KAWASAN MEDAN POLONIA

LATAR BELAKANG MASALAH :

Pekerjaan pondasi sangat mempengaruhi jangka waktu penyelesaian proyek, maka analisis produktivitas proses pemasangan tiang pancang dari segi

pemanfaatan waktu pada proyek pembangunan Apartemen City View perlu dilakukan.

PERUMUSAN MASALAH :

Bagaiman produktivitas kinerja pekerja pemancangan dan produktivitas pemancangan dari segi durasi aktivitas pemancangan satu titik dan satu tiang

pancang dengan alat pancang jenis impacting hammer type diesel hammer

DATA PENGAMATAN DI PROYEK

METODOLOGI PENELITIAN :

• Jenis Penelitian : penelitian survei• Lokasi Penelitian : Proyek Apartemen City View kawasan Medan Polonia

ANALISA DATAMenggunakan bantuan Ms. Excel dan SPSS

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 3.1. Blok Diagram Metodologi Penelitian

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Apartemen City View

kawasan Medan Polonia di Jalan Padang Golf Medan yang dapat dilihat pada

Lampiran 6.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

3.4. Metode Penelitian

3.4.1. Pengumpulan Data

1. Identifikasi Sumber Data

Bentuk dan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berdasarkan

cara memperolehnya yakni data primer, yaitu data yang diperoleh langsung

dari objek penelitian, yakni data persepsi pekerja terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja produktivitas pekerja proses pemancangan tiang

pancang dan juga data waktu proses setiap pekerjaan pemancangan satu titik

dan satu tiang pancang.

2. Penentuan dan Pemilihan Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa:

a. Teknik Penyebaran Kuesioner, yakni dengan menyebarkan kuesioner yang

berisi pertanyaan pilihan bobot angka satu sampai lima.

b. Teknik Observasi, yakni dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap proses pemancangan tiang pancang yakni kinerja masing-masing

pekerja dengan menggunakan metode five minute rating.

c. Teknik Wawancara, yakni dengan melakukan wawancara dan diskusi

dengan para pekerja dan pengawas lapangan

d. Teknik Kepustakaan, yakni dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan produktivitas dan proses pemancangan.

e. Teknik Dokumentasi, yakni dengan membuat dokumentasi mengenai

proses pemancangan tiang pancang dengan cara mendokumentasikan

durasi masing-masing aktivitas proses pemancangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

3. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini yakni :

a. Untuk penyebaran kuesioner, populasinya (responden) adalah para

mandor, pengawas lapangan, dan pekerja pada proses pemasangan tiang

pancang yang berjumlah 10 orang. Keseluruhan populasi (10 orang)

dijadikan sampel penelitian.

b. Untuk melihat aktivitas yang berpengaruh terhadap aktivitas pemasangan

tiang pancang, populasi yang digunakan adalah titik tiang pancang yang

mana data yang akan dipelajari adalah data sampel dari populasi tersebut

sehingga akan ditemukan hubungan antarvariabel.

4. Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah faktor utilisasi pekerja

(labour utilization rate) dan produktivitas pemancangan satu titik dan satu

tiang pancang pada proyek Pembangunan Apartemen City View di

kawasan Medan Polonia

b. Variabel Independen

Yang menjadi variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yakni :

1) Untuk perhitungan produktivitas pekerja (labour utilization rate)

digunakan faktor-faktor produktivitas menurut Iman Suharto :

i. Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu

ii. Kepenyeliaan, perencanaan dan koordinasi

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

iii. Komposisi kelompok kerja

iv. Kerja lembur

v. Ukuran besar proyek

vi. Pekerja langsung versus kontraktor

vii. Kurva pengalaman

viii. Kepadatan tenaga kerja

2) Untuk perhitungan produktivitas pemancangan :

i. Mobilisasi alat

ii. Pengikatan tiang pancang 1 (Ikat TP 1)

iii. Pengambilan tiang pancang I (Ambil TP 1)

iv. Penekanan tiang pancang I (Tekan TP 1)

v. Pengambilan tiang pancang sambungan (Ambil TP Sambungan)

vi. Pengelasan sambungan (Las Sambungan)

vii. Penekanan lanjutan tiang pancang sambungan (Tekan Lanjut)

viii. Idle Time

5. Perumusan Hipotesis

Untuk pengkajian hubungan faktor utilisasi pekerja (labour utilization rate)

dengan faktor-faktor produktivitas, diajukan hipotesis yang akan diuji

kebenarannya melalui analisis statistik. Hipotesis yang diajukan untuk :

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel (X)

dengan nilai FUP (Y)

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel (X) dengan

nilai FUP (Y)

3.4.2. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, kemudian diolah agar dapat digunakan

dalam penelitian. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur dan

teori-teori yang ada akan diolah menggunakan software Ms. Excel dan SPSS 13

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.4.2.1.Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Faktor Tenaga

Kerja

1. Pemeriksaan hasil kuesioner

Pada tahap ini yang dilakukan adalah:

a. Meneliti jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh responden, dengan

tujuan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan telah diisi

dengan benar, artinya sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner.

b. Memeriksa apakah semua kuesioner telah dikembalikan.

2. Mengubah Skala Ordinal menjadi Skala Interval

Persyaratan penggunaan statistik parametrik adalah selain data harus

berbentuk interval atau ratio, data harus memiliki distribusi normal. Menaikkan

data dari skala ordinal menjadi skala interval dinamakan transformasi data.

Transformasi data itu dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan Metode

Suksesive Interval (MSI). Tujuan dari dilakukannya transformasi data adalah

untuk menaikkan data dari skala pengukuran ordinal menjadi skala dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

pengukuran interval yang lazim digunakan bagi kepentingan analisis statistik

parametrik.

3. Uji Validitas

Langkah berikutnya adalah pengujian validitas dan reliabilitas terhadap

instrumen penelitian yaitu kuesioner. Validitas dihitung dengan menggunakan

teknik korelasi product moment. Alat ukur akan diakatakan valid jika nilai r

hitungnya ≥ 0,3. Untuk menguji validitas dilakukan dengan cara menghitug nilai

korelasi product moment, dengan rumus:

( )( )( )[ ] ( )[ ]

2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Dimana: rxy : koefisien korelasi,

Y : variabel terikat

X : elemen variabel bebas

n : jumlah data

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dekat

dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka

yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien

reliabilitas berkisar antara 0,00-1,00, akan tetapi pada kenyataannya koefisien

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

sebesar 1,00 tidak pernah dicapai pada pengukuran, karena manusia sebagai

subyek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Di

samping itu, walaupun korelasi dapat bertanda positif atau negatif, akan tetapi

dalam hal reliabilitas koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak ada artinya,

karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif. Salah

satu metode yang digunakan untuk mengukur keandalan alat ukur adalah metode

Cronbach dengan rumus yaitu:

Σ−

−=

tb

kk

2

21

1 σσα

Dimana:

( )

KKXX

b

22

2

Σ−Σ

( )

KKYY

t

22

2

Σ−Σ

α = nilai reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

K = jumlah responden

b2σΣ = jumlah semua varians tiap butir

t2σ = varians total

Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan metode alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach

0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang

sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel

3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel

4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel

5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

4. Perhitungan Faktor Utilitas Pekerja (Labour utilization rate)

Perhitungan utilisasi pekerja yakni dengan menggunakan persamaan:

%001 x totalPengamatan

kontribusi bekerja waktu 1/4 efektif bekerjawaktu litas tiFaktor U +=

dimana,

kontribusi bekerja Waktu efektif bekerja waktu totalPengamatan += efektif tidak bekerja waktu +

5. Uji Korelasi

Penelitian ini akan menganalisis tentang hubungan antara variabel bebas

(faktor produktivitas) dengan variabel terikat (produktivitas kinerja/labour

utilization rate), maka untuk menganalisisnya akan menggunakan metode

analisis korelasi dengan menggunakan perhitungan korelasi Pearson Product

Moment dengan syarat kedua variabel yang dibandingkan berskala interval.

Adapun bentuk persamaan korelasi Pearson Product Moment adalah:

( )( )( )[ ] ( )[ ]

2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Dimana: rxy = koefisien korelasi

N = jumlah sampel

X = elemen variabel bebas

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Y = variabel terikat

Alasan penggunaan metode tersebut karena analisis ini dapat memberikan

jawaban mengenai ada atau tidaknya korelasi (hubungan) antar variabel. Karena

jumlah variabel bebas sebanyak 8 buah maka pengolahan analisis korelasi akan

dilakukan memakai bantuan program komputer yaitu dengan menggunakan

bantuan software SPSS.

3.4.2.2.Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Durasi Aktivitas

1. Perhitungan durasi dan besarnya mean tiap aktivitas pemancangan satu titik

dan satu tiang pancang

Pada bagian ini akan dihitung durasi dan besarnya mean untuk setiap aktivitas

pemancangan untuk satu titik dan satu tiang pancang pada setiap tanggal

pengamatan.

2. Durasi pemancangan

Durasi pemancangan adalah lamanya waktu pemancangan ditinjau mulai dari

waktu start (mulai) sampai dengan finish (selesai) pemancangan satu titik

atau satu tiang pancang.

3.5. Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan akan ditabelkan dengan

menggunakan Software Ms. Excel dan kemudian diolah dengan menggunakan

program Statistical Package for Social Scientist (SPSS).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

3.5.1. Analisis Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Faktor

Tenaga Kerja

1. Analisis Korelasi Variabel X1-X8 dengan nilai FUP

Uji Korelasi ini akan dilakukan dengan menggunakan langkah sebagai

berikut.

a. Menentukan Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel

(X) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel (X)

dengan nilai FUP (Y)

b. Perhitungan rtabel dengan dk = n-2 = 10-2 = 8

rtabel = r (α/2 ; 10-2)

Tingkat signifikasi (α ) = 0,05

n = jumlah data

c. Menentukan keputusan dengan dasar pengambilan keputusan :

Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson Product Moment , jika :

i. r hitung < r tabel, maka H0 “diterima”

r hitung > r tabel, maka H0 “ditolak”

ii. Berdasarkan nilai probabilitas, Jika :

Sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 “diterima”

Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 “ditolak”

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

3.5.2. Analisis Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Durasi

Aktivitas

1. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Titik dan Satu Tiang Pancang

dengan Metode Statistik Nonparametrik Jenis One Sample Test

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test digunakan untuk menguji

kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung

(kontinu).

Konsep dari test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data

pengamatan dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar

deviasi yang sama dengan data pengamatan.

2. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik dan Satu Tiang

Pancang

Analisis mean digunakan untuk menentukan rata-rata (mean) durasi suatu

aktvitas dalam proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang.

2. Analisis Peringkat Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik dan Satu Tiang

Pancang

Analisis peringkat dapat digunakan untuk menentukan pada saat kapan suatu

aktivitas sangat berpengaruh maupun aktivitas mana yang paling berpengaruh

terhadap proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang (memiliki mean

durasi yang paling besar) dari tanggal 9 Mei sampai dengan 14 Mei 2011 pada

Proyek City View.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4. Analisis Produktivitas Pemancangan Satu Titik dan Satu Tiang Pancang

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar produktivitas pemancangan

satu titik dan satu tiang pancang dengan menggunakan alat pancang jenis

impacting hammer type diesel hammer.

5. Analisis Faktor Penghambat Produktivitas

Pada bagian ini akan dianalisis faktor-faktor penyebab yang menghambat

produktivitas proses pemancangan berdasarkan waktu terjadinya idle time.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner terhadap

seluruh tenaga kerja di lapangan. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan

daftar pertanyaan yang telah dibuat kepada responden untuk dijawab. Yang

menjadi responden adalah seluruh tenaga kerja pada proyek pembangunan

Apartemen City View di kawasan Medan Polonia yang berjumlah 10 orang

dengan perincian yang dapat dilihat pada Lampiran 3.

Proyek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah proyek pemancangan

bangunan 15 lantai berupa ruko dan apartemen. Untuk data teknis yang

berhubungan dengan pengambilan data penelitian dapat dilihat di bawah ini:

a. Informasi Proyek

Pemilik Proyek : PT. Alam Semesta Raya

Kontraktor Pelaksana : CV. Kimzu

Konsultan Perencana : CV. Ozin Karya

Kontraktor Pemancangan : PT. Asia Jaya

Jumlah Lantai : 15 Lantai (dengan basement)

Luas Tanah : ± 22.909 m2

Banyak Titik Pancang : 571 titik

Diameter Tiang Pancang : 40 cm

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

b. Kondisi Proyek

Lokasi proyek yang diamati memiliki kondisi seperti:

i. Kondisi tanah didominasi tanah lanau

ii. Berada pada tepi jalan dan hanya memiliki satu akses keluar masuk yang

merupakan jalan kecil sehingga menyebabkan kesulitan pada saat

pendatangan tiang baru dan pengurugan tanah

Gambar 4.1. Pendatangan Tiang Pancang

iii. Untuk membantu memasukkan tiang digunakan mobile crane merek

Tadano

Gambar 4.2. Mobile Crane

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

c. Spesifikasi Alat Pancang

Alat pancang yang digunakan pada proyek ini adalah impacting hammer

type Diesel hammer P&H Kobelco 75P. Dengan beban ultimate yang mencapai

3,5 ton.

Gambar 4.3. Alat Pancang Impacting hammer Type Diesel hammer

d. Sumber Daya Manusia

Pemancangan melibatkan, antara lain :

- 1 operator kabin

- 1 bellboy di bawah mesin untuk mengarahkan

- 1 kontrol sipat berada di atas mesin

- 2 tukang ikat tiang pancang merangkap member tanda dan sandi pada

operator

- 2 tukang las untuk sambungan

- Dibantu alat berat mobile crane dengan 1 operator, dibantu 1 orang helper

- 1 mandor (pengawas)

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.1. Aktivitas-aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Proyek

City View

Aktivitas yang ditinjau pada proses pemancangan pada Proyek City View

meliputi :

1. Penyiapan Lahan

Area yang akan dipancang dipastikan sudah siap dipancang. Mula-mula

dengan menggunakan alat bantu theodolit, titik-titik pancang disipat dan diberi

tanda sesuai gambar shop drawing. Apabila area yang akan dipancang mengalami

penurunan tanah pada waktu mobilisasi, atau pada waktu hendak dilakukan

pemancangan akibat kondisi tanah yang buruk, maka akan dilakukan perbaikan

tanah terlebih dahulu.

2. Mobilisasi Alat ke Titik yang Akan Dituju (Mobilisasi Alat)

Alat pancang bergerak dari satu titik menuju titik pancang lain yang sudah

diberi tanda sebelumnya. Dimensi alat yang cukup besar dan metode gerak alat

serta kondisi tanah mempengaruhi kecepatan gerak dan perpindahannya untuk

mencapai titik yang lain.

3. Pengikatan Tiang Pancang (Ikat TP 1)

Pengikatan tiang pancang dilakukan oleh 2 pekerja dengan menggunakan

sling (tali baja). Pengikatan dilakukan secara kurang lebih 1,5 meter dari kepala

tiang. Penempatan tiang yang terlalu rapat antara tiang yang satu dengan yang

lainnya ditempat penyimpanan tiang pancang dapat menyulitkan ketika hendak

dilakukan pengikatan tiang pancang, sehingga durasi ikat bertambah. Jika letak

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

tiang agak jauh dari mesin, bila dirasa perlu, maka dilakukan mobilisasi mobile

crane.

Gambar 4.4. Pengikatan Tiang Pancang

4. Pengambilan Tiang Pancang (Ambil TP 1)

Sling yang sudah diikatkan pada tiang pancang, kemudian dikaitkan pada

angker mobile crane setelah itu tiang pancang dari posisi horizontal dengan

perlahan diangkat menjadi posisi vertikal dan dibawa menuju ke alat pancang.

Pada waktu pemindahan tiang pancang dilakukan, hembusan angin dan kuatnya

simpul ikatan sling mempengaruhi durasi pengambilan tiang pancang. Dalam

proses pemindahan tiang ke alat pancang perlu dilakukan hati-hati karena apabila

terjadi benturan dapat mengurangi kekuatan yang akan mengakibatkan retak dan

patah tiang.

Tiang pancang yang sudah berada dekat dengan alat pancang, diarahkan oleh

pekerja untuk dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang yang disebut

grip, kemudian sistem akan naik dan mengikat atau memegang tiang tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai diturunkan

mendekati tanda titik pancang berupa kayu yang berada kira-kira segaris dengan

pusat lubang grip.

Setelah ujung tiang berada tepat segaris di atas as titik pancang yang diberi

tanda dengan kayu, tiang dapat boleh ditekan namun apabila tiang tidak segaris

dengan as titik pancang, maka dilakukan penyipatan ulang sebelum pemancangan

dilakukan. Proses penyipatan dilakukan agar tiang yang akan dipancang tegak

lurus sehingga ketika akan ditekan tidak mengalami kemiringan yang akan

berakibat kesalahan pemancangan dan juga memungkinkan terjadi patah tiang.

Gambar 4.5. Pengambilan Tiang Pancang

5. Penekanan Tiang Pancang 1 (Tekan TP 1)

Setelah proses penyipatan selesai, tiang dapat mulai ditekan. Penekanan ini

dikendalikan oleh operator yang berada di dalam kabin.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Gambar 4.6. Penekanan Tiang Pancang

6. Pengambilan Tiang Pancang Sambungan (Ambil TP Sambungan)

Penekanan yang dilakukan pada tiang pancang memiliki batas yakni hanya

sampai pada bagian pangkal mesin yaitu sekitar 80 cm di atas permukaan tanah.

Apabila sudah mencapai batas, penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke

atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang telah siap di dekat ujung

mesin. Kemudian dilakukan penyipatan agar tiang sambungan dan tiang pancang

1 tepat berhimpit.

7. Pengelasan Sambungan (Las Sambungan)

Pengelasan sambungan dilakukan apabila tiang pancang 1 dan tiang

sambungan sudah tepat berhimpit dan tidak ada rongga, apabila terdapat rongga

maka pada proses pengelasan perlu ditambahkan batang besi. Pengelasan yang

baik harusnya dilakukan pada sisi plat sambungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Gambar 4.7 Pengelasan Sambungan

8. Penekanan Lanjutan Tiang Pancang Sambungan (Tekan Lanjutan TP

Sambungan)

Setelah proses pengelasan selesai, penekanan tiang dilanjutkan setiap tiang

yang akan selesai dipancang diambil kalenderingnya.

9. Idle Time

Idle time adalah waktu kosong yang mungkin terjadi dari keseluruhan

aktivitas selama proses pemancangan suatu titik sehingga menyebabkan proses

pemancangan menjadi tertunda atau terhenti sementara. Yang termasuk dalam

aktivitas ini misalnya menganggur, merokok, istirahat sejenak, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Gambar 4.8. Salah Satu Contoh Aktivitas Idle Time

4.1.2. Data Hasil Kuesioner

Data jawaban hasil kuesioner untuk semua variabel yang mempengaruhi

pekerjaan pemancangan tiang pancang disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Jawaban Hasil Kuesioner untuk Tenaga Kerja Pemancangan Tiang Pancang pada Proyek City View

Responden Pertanyaan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 1 5 4 5 5 4 4 5 5 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 5 4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 6 4 4 4 4 4 4 4 4 7 5 4 4 4 4 4 4 5 8 5 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 10 5 4 5 4 4 4 5 4

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.3. Data Durasi Aktivitas Pekerja

Tabel 4.2. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-1 (9 Mei 2011)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 1 Robert

Situmorang 360 20 25

2 Rodin Sinaga 355 15 35

3 Ranto Sianturi 370 25 10

4 Raja Nadeak 380 10 15

5 Jack Tumanggor 355 20 30

6 Paian Rumahorbo

345 30 30

7 Sastro 350 20 35

8 Poltak Siregar 360 15 30

9 Sunaryo 380 5 20

10 Wahyudi 375 10 20

Tabel 4.3. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-2 (10 Mei 2011)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 1 Robert

Situmorang 395 35 25

2 Rodin Sinaga 385 40 30

3 Ranto Sianturi 390 45 20

4 Raja Nadeak 390 35 30

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.3. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-2 (10 Mei 2011) (Lanjutan)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 5 Jack Tumanggor 395 45 15

6 Paian Rumahorbo

395 25 35

7 Sastro 410 20 25

8 Poltak Siregar 375 35 45

9 Sunaryo 395 20 40

10 Wahyudi 360 45 50

Tabel 4.4. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-3 (11 Mei 2011)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 1 Robert

Situmorang 475 15 25

2 Rodin Sinaga 480 5 30

3 Ranto Sianturi 480 10 25

4 Raja Nadeak 450 25 40

5 Jack Tumanggor 470 15 30

6 Paian Rumahorbo

415 20 80

7 Sastro 445 15 55

8 Poltak Siregar 440 20 55

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.4. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-3 (11 Mei 2011) (Lanjutan)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 9 Sunaryo 450 15 50

10 Wahyudi 440 10 65

Tabel 4.5. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-4 (12 Mei 2011)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 1 Robert

Situmorang 330 25 35

2 Rodin Sinaga 325 20 45

3 Ranto Sianturi 325 20 45

4 Raja Nadeak 320 15 55

5 Jack Tumanggor 320 25 45

6 Paian Rumahorbo

320 25 45

7 Sastro 335 15 40

8 Poltak Siregar 330 15 45

9 Sunaryo 315 15 60

10 Wahyudi 325 15 50

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.6. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari ke-5 (14 Mei 2011)

No. Nama Total Waktu

Bekeja Efektif

(menit)

Total Waktu Bekerja

Kontribusi (menit)

Total Waktu Bekerja

Tidak Efektif

(menit) 1 Robert

Situmorang 245 20 40

2 Rodin Sinaga 275 5 25

3 Ranto Sianturi 260 20 25

4 Raja Nadeak 285 5 15

5 Jack Tumanggor 270 15 20

6 Paian Rumahorbo

270 5 30

7 Sastro 260 5 40

8 Poltak Siregar 285 5 15

9 Sunaryo 260 10 35

10 Wahyudi 265 5 35

4.1.4. Data Tiang Pancang

4.1.4.1.Spesifikasi Tiang Pancang

Tiang pancang yang digunakan adalah minipile dengan mutu beton K400.

Kedalaman rencana 18 meter, tiang pancang ini direncanakan menggunakan satu

sambungan, sehingga tiang pancang yang memiliki panjang upper dan lower

masing-masing sepanjang 12 meter dan 6 meter. Bagian lower ujungnya

berbentuk conus (kerucut). Ukuran tiang yang digunakan adalah diameter 40 cm.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.2. Indeks Tiang Pancang Berdasarkan Sumbu X dan Y pada Denah Pondasi

Berikut pada Tabel 4.7. ditunjukkan indeks tiang pancang berdasarkan arah sumbu x dan y untuk sampel yang digunakan

pada penelitian ini. Untuk gambar denah pondasi dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4.7. Indeks Tiang Pancang Berdasarkan Arah Sumbu X dan Y

As

Sb.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

A P1-c P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-c

B P1-c P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b -

C P1-c P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b -

D P1-c P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a -

Keterangan :

P1-c : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada ujung lokasi pemancangan

P1-a : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada pinggir lokasi pemancangan

P1-b : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada bagian tengah lokasi pemancangan

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.3. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011

Tabel 4.8. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011

No. No. Titik

Waktu Mulai

(WIB)

Mobilisasi Alat

(menit)

Ikat TP I

(menit)

Ambil TP I

(menit)

Tekan TP I

(menit)

Ambil TP Sambungan

(menit)

Las Sambungan

(menit)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

Idle Time

(menit)

Waktu Selesai

(WIB)

Total Durasi

(menit)

1 A1P1c 08:17 00:22 00:50 02:48 07:50 02:43 03:12 06:57 - 08:42 24:42 2 A2P1a 08:42 00:24 00:41 02:33 11:12 01:10 03:56 07:56 - 09:10 27:42 3 B2P1b 09:10 00:51 00:27 03:29 11:28 02:48 03:27 06:48 02:34 09:42 31:52 4 B1P1c 09:42 00:43 00:36 03:34 10:48 02:19 04:07 08:11 - 10:13 30:18 5 C1P1c 10:13 00:56 00:39 02:53 09:23 02:23 04:10 07:57 05:34 10:48 34:25 6 D1P1c 10:48 00:32 00:45 02:59 10:26 02:15 04:12 06:58 - 11:17 28:07 7 D2P1a 11:17 01:04 00:24 02:45 10:23 01:57 03:56 07:49 - 11:46 28:18 8 C2P1b 12:56 01:07 00:29 02:49 09:42 02:59 03:37 08:07 01:02 13:26 29:22 9 D3P1a 13:26 02:04 00:34 02:56 08:56 01:59 03:46 08:12 - 13:54 28:27 10 D4P1a 13:55 01:03 00:31 03:29 08:42 02:10 03:51 06:49 - 14:30 26:35 11 C4P1b 14:31 00:57 00:43 03:27 07:57 02:14 04:04 07:51 00:58 15:00 28:11 12 C3P1b 15:00 00:26 00:35 03:41 09:01 02:19 03:59 07:46 - 15:28 27:47 13 B3P1b 15:28 01:09 00:51 03:21 08:49 02:21 04:11 06:57 02:16 15:58 29:55

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.4. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011

Tabel 4.9. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011

No. No. Titik

Waktu Mulai

(WIB)

Mobilisasi Alat

(menit)

Ikat TP I

(menit)

Ambil TP I

(menit)

Tekan TP I

(menit)

Ambil TP Sambungan

(menit)

Las Sambungan

(menit)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

Idle Time

(menit)

Waktu Selesai

(WIB)

Total Durasi

(menit)

1 A3P1a 08:06 02:36 00:33 03:18 08:41 02:11 04:09 06:37 - 08:34 28:05 2 A4P1a 08:35 01:27 00:39 03:34 09:11 02:18 04:13 06:30 01:13 09:04 29:05 3 B4P1b 09:05 01:18 00:27 03:43 09:22 01:46 04:07 06:17 - 09:31 27:00 4 A5P1a 09:31 02:41 00:46 03:27 08:54 01:44 03:49 06:20 - 09:58 27:41 5 A6P1a 09:58 03:17 00:35 03:15 08:31 02:10 04:22 06:13 01:24 10:28 29:47 6 B6P1b 10:28 02:09 00:29 03:44 08:36 01:53 03:55 06:53 - 10:57 27:39 7 B5P1b 10:57 02:19 00:40 03:49 09:03 01:37 03:45 07:13 - 11:26 28:26 8 C5P1b 11:26 02:28 00:31 03:37 08:39 02:26 03:56 07:11 10:14 12:05 39:02 9 C6P1b 13:12 03:09 00:41 03:46 08:47 02:21 03:58 07:18 - 13:41 30:00 10 D5P1a 13:41 03:04 00:37 03:17 08:53 01:26 04:11 06:57 - 14:10 28:25 11 D6P1a 14:10 02:56 00:28 03:23 09:17 02:11 04:07 06:44 - 14:39 29:06 12 D7P1a 14:40 02:11 00:25 03:28 09:10 02:10 03:44 06:50 00:26 15:09 28:24 13 D8P1a 15:09 01:56 00:27 03:25 08:22 01:59 03:39 07:13 - 15:37 28:01 14 C8P1b 15:38 01:48 00:43 03:34 08:29 01:43 03:40 07:08 - 16:06 27:05 15 C7P1b 16:06 01:53 00:35 03:40 08:31 01:49 03:42 06:33 - 16:33 26:43

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.5. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011

Tabel 4.10. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011

No. No. Titik Waktu Mulai

(WIB)

Mobilisasi Alat

(menit)

Ikat TP I

(menit)

Ambil TP I

(menit)

Tekan TP I

(menit)

Ambil TP Sambungan

(menit)

Las Sambungan

(menit)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

Idle Time

(menit)

Waktu Selesai

(WIB)

Total Durasi

(menit)

1 B7P1b 08:12 00:35 00:29 04:11 11:21 01:22 02:54 07:14 - 08:40 28:06 2 B8P1b 08:41 02:18 00:24 04:24 11:14 01:19 02:58 07:24 00:46 09:12 30:47 3 A7P1a 09:12 03:14 00:33 03:53 11:10 01:38 02:51 07:05 - 09:43 30:24 4 A8P1a 09:43 02:28 00:26 03:44 11:15 01:35 03:11 07:29 - 10:14 30:08 5 A9P1a 10:14 02:58 00:38 03:56 10:46 01:15 02:47 07:38 - 10:44 29:58 6 A10P1a 10:45 02:43 00:43 04:07 10:53 01:19 03:04 07:43 02:49 11:18 33:21 7 B10P1b 11:19 03:10 00:29 04:29 10:43 01:29 03:15 07:24 - 11:49 30:59 8 B9P1b 12:54 03:36 00:31 03:34 10:44 01:43 02:54 07:18 - 13:25 30:20 9 C9P1b 13:25 03:16 00:45 03:39 11:07 01:19 03:17 07:49 - 13:57 31:12 10 C10P1b 13:57 03:18 00:41 04:46 12:01 01:17 03:13 07:55 00:19 14:31 33:10 11 D9P1a 14:31 02:56 00:35 04:31 11:52 01:03 02:57 07:18 - 15:02 31:12 12 D10P1a 15:02 02:38 00:26 04:22 11:31 01:09 02:44 07:44 - 15:33 30:34 13 D11P1a 15:33 03:01 00:29 04:29 11:16 01:40 02:47 07:19 05:18 16:10 36:19 14 D12P1a 16:10 02:49 00:49 03:59 11:23 01:24 02:19 07:31 - 16:41 30:14 15 C12P1b 16:41 03:16 00:43 04:19 10:49 01:29 03:14 07:58 - 17:13 31:48 16 C11P1b 17:13 02:44 00:38 04:15 11:03 01:14 03:19 07:15 02:14 17:46 32:42

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.6. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011

Tabel 4.11. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011

No. No. Titik Waktu Mulai

(WIB)

Mobilisasi Alat

(menit)

Ikat TP I

(menit)

Ambil TP I

(menit)

Tekan TP I

(menit)

Ambil TP Sambungan

(menit)

Las Sambungan

(menit)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

Idle Time

(menit)

Waktu Selesai

(WIB)

Total Durasi

(menit)

1 B11P1b 08:50 02:11 00:38 03:16 11:12 01:21 03:59 08:19 - 09:20 30:56 2 B12P1b 09:20 03:07 00:45 03:25 11:19 01:17 03:46 08:11 - 09:51 31:50 3 A11P1a 09:51 03:41 00:33 03;39 10:49 01:29 03:14 09:03 00:38 10:26 33:07 4 A12P1a 10:26 02:52 00:42 04:06 10:42 01:11 03:21 09:11 - 10:59 32:05 5 A13P1a 10:59 02:35 00:28 03:46 11:02 01:15 03:34 08:54 - 11:31 31:34 6 A14P1a 11:31 02:36 00:39 03:52 10:48 00:56 03:19 08:43 01:16 12:04 32:09 7 B14P1b 12:50 03:14 00:25 04:11 10:43 00:54 03:09 08:31 - 13:22 31:37 8 B13P1b 13:22 02:26 00:29 04:03 11:07 01:05 03:15 09:09 - 13:54 31;34 9 C13P1b 13:54 02:31 00:31 04:16 10:31 01:10 03:17 08:58 05:11 14:31 36:25 10 C14P1b 14:31 03:02 00:39 03:43 11:01 01:04 03:41 08:14 - 15:03 31:24 11 D13P1a 15:24 02:39 00:21 02:54 10:19 01:04 03:06 07:58 - 16:12 28:21

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.1.4.7. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011

Tabel 4.12. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011

No. No. Titik Waktu Mulai

(WIB)

Mobilisasi Alat

(menit)

Ikat TP I

(menit)

Ambil TP I

(menit)

Tekan TP I

(menit)

Ambil TP Sambungan

(menit)

Las Sambungan

(menit)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

Idle Time

(menit)

Waktu Selesai

(WIB)

Total Durasi

(menit)

1 D14P1a 10:12 - 00:41 05:38 10;13 00:36 03:47 07:13 - 10:41 28:08 2 D15P1a 10:41 02:13 00:28 03:49 09:56 00:49 03:36 07:28 1:16 11:11 29:35 3 D16P1a 11:11 02:31 00:34 04:02 09:47 00:45 03:14 07:33 - 11:40 28:26 4 C16P1b 11:40 01:46 00:43 04:01 09:43 01:11 03:22 07:19 00:39 12:10 29:44 5 C15P1b 12:10 00:53 00:29 04:18 10:11 00:57 03:03 06:56 - 12:37 26:47 6 B15P1b 13:37 02:51 00:25 03:11 10:31 01:21 02:55 06:43 00:19 14:06 28:16 7 B16P1b 14:06 02:16 00:46 03:36 11:16 01:16 03:19 06:35 - 14:35 29:04 8 A15P1a 14:36 02:56 00:39 04:07 09:17 00:42 02:51 06:17 - 12:03 25:50 9 A16P1a 15:13 02:16 00:35 03:55 10:19 00:53 03:11 07:11 1:36 13:44 30:16 10 A17P1c 15:44 00:49 00:28 05:22 10:31 01:08 02:49 07:03 - 16:13 28:10

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Faktor Tenaga

Kerja

4.2.1.1.Mengubah Skala Ordinal Menjadi Interval

Agar perhitungan matematis dapat dilakukan, hasil dari kuesioner yang

masih dalam skala ordinal, harus diubah dahulu menjadi skala interval. Metode

yang dapat digunakan untuk mengubah skala ordinal menjadi interval adalah

dengan menggunakan Metode Suksesiv Interval (MSI). Adapun proses

perhitungan untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval dengan

menggunakan Metode Suksesiv Interval (MSI) ditunjukkan berikut ini.

a. Nomor item pertanyaan yang akan di MSI adalah item 1 variabel X

b. Kategori skor jawaban responden dalam Skala Ordinal (Likert)

c. Masing-masing skor jawaban dalam skala ordinal dihitung frekuensinya.

Frekuensi skor jawaban S = 3

Frekuensi skor jawaban SS = 7

Frekuensi skor jawaban STS = 0

Frekuensi skor jawaban TS = 0

Frekuensi skor jawaban KS = 0

d. Menghitung proporsi untuk setiap frekuensi skor

0,300103

1 ==P 0100

4 ==P

0,700107

2 ==P 0100

5 ==P

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

0100

3 ==P

e. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga

diperoleh nilai proporsi kumulatif.

Pk1 = 0,300

Pk2 = 0,300 + 0,700 = 1

Pk3 = 0,300 + 0,700 + 0 = 1

Pk4 = 0,300 + 0,700 + 0 + 0 = 1

Pk5 = 0,300 + 0,700 + 0 + 0 + 0= 1

f. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi

kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh

dari Tabel Distribusi Normal Baku.

Tabel 4.13. Nilai Z untuk Setiap Kategori Kumulatif

Proporsi Kumulatif Z 0,300 -0,524 1,000 - 1,000 - 1,000 - 1,000 -

g. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara

memasukkan nilai Z tersebut ke dalam fungsi densitas normal baku

sebagai berikut:

π= 2z

21exp

21)z(f

sehingga diperoleh :

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

0,348)0,524(21exp

21)245,0( 2 =

−−=−

πf

h. Menghitung SV (Scale Value) dengan rumus :

160,10,0000,300

348,0000,01 −=

−−

=SV

497,00,3001

0348,02

=−

−=SV

i. Mengubah Scale Value (SV) terkecil (nilai negatif yang terbesar) menjadi

sama dengan satu (1)

Sv terkecil = -1,160 = 1 didapat dari (-1,160 + 2,160 = 1) = Y1

j. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

minSVSVY +=

Y2 = (0,497 + 2,160 = 2,657)

Tabulasi hasil transformasi skala ordinal dari setiap kategori item

pertanyaan dengan menggunakan bantuan Ms. Excel 2007 dapat dilihat pada

Tabel 4.14.

limitlower under -limitoffer under arealimitupper at density -limitlower at density SV =

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.14. Tabulasi Transformasi Skala Ordinal menjadi Skala Interval dengan Menggunakan Bantuan Ms. Excel 2007

Col Category Freq Prop Cum Density Z Scale 1,000 4,000 3,000 0,300 0,300 0,348 -0,524 1,000

5,000 7,000 0,700 1,000 0,000

2,656

2,000 3,000 1,000 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

4,000 8,000 0,800 0,900 0,175 1,282 2,755

5,000 1,000 0,100 1,000 0,000

4,510

3,000 3,000 1,000 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

4,000 7,000 0,700 0,800 0,280 0,842 2,606

5,000 2,000 0,200 1,000 0,000

4,155

4,000 3,000 2,000 0,200 0,200 0,280 -0,842 1,000

4,000 5,000 0,500 0,700 0,348 0,524 2,264

5,000 3,000 0,300 1,000 0,000

3,559

5,000 3,000 2,000 0,200 0,200 0,280 -0,842 1,000

4,000 8,000 0,800 1,000 0,000

2,750

6,000 3,000 1,000 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

4,000 9,000 0,900 1,000 0,000

2,950

7,000 4,000 6,000 0,600 0,600 0,386 0,253 1,000

5,000 4,000 0,400 1,000 0,000

2,610

8,000 3,000 1,000 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

4,000 6,000 0,600 0,700 0,348 0,524 2,468

5,000 3,000 0,300 1,000 0,000 3,914

4.2.1.2.Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah Product Moment dari

Pearson. Dari rumus tersebut akan diperoleh angka korelasi (nilai r) yang dapat

dipakai untuk menjelaskan hubungan antarvariabel. Apabila nilai r hitung ≥ 0,3,

maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid dan dapat digunakan untuk

mengukur apa yang akan diukur (Sudarmanto R Gunawan, 2005: 79). Adapun

persamaan korelasi product moment, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

( )( )( )[ ] ( )[ ]

2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

xyr = koefisien korelasi

N = jumlah data

X = skor jawaban pertanyaan 1

Y = total skor jawaban dari pertanyaan 1 sampai n

XY = hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden

Dari jumlah pertanyaan pada kuisioner produktivitas tenaga kerja, maka

pengujian validitas dilakukan dari pertanyaan 1 sampai 10. Adapun contoh

perhitungan yang diambil untuk pertanyaan 1 adalah sebagai berikut:

( )( )( )[ ] ( )[ ]

2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

[ ][ ]

341,0)224,196()398,3972)(10()590,21()368,52)(10(

)224,196)(590,21()671,432(1022

=−−

−=xyr

Berikut pada Tabel 4.15. ditunjukkan hasil uji validitas menggunakan

SPSS 13 untuk semua item pertanyaan.

Tabel 4.15. Hasil Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS 13

Item r Kesimpulan 1 0,341 Valid

2 0,402 Valid

3 0,578 Valid

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.15. Hasil Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS 13 (Lanjutan)

Item r Kesimpulan

4 0,669 Valid

5 0,633 Valid

6 0,630 Valid

7 0,666 Valid

8 0,565 Valid

Dari hasil pengujian validitas terhadap 10 responden (keseluruhan pekerja

pemancangan Proyek City View), diketahui bahwa seluruh item pertanyaan

memiliki nilai korelasi Product Moment lebih besar dari minimal nilai r yakni 0,3,

sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji relibilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan dan kekonsistenan

apabila dilakukan pengukuran kembali dengan obyek yang sama. Pengukuran

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach alpha. Nilai koefisien

Alpha Cronbach dapat dihitung dengan rumus:

Σ−

−=

tb

kk

2

21

1 σσα

Dimana:

( )

KKXX

b

22

2

Σ−Σ

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

( )

KKYY

t

22

2

Σ−Σ

α = nilai reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

K = jumlah responden

b2σΣ = jumlah semua varians tiap butir

t2σ = varians total

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari nilai varians variabel

yaitu sebagai berikut: ( )

KKXX

b

22

2

Σ−Σ

Perhitungannya adalah sebagai berikut: ( )

576,010

10590,21368,52

2

2 =−

=bσ

Selanjutnya seluruh hasil perhitungan untuk pertanyaan 1 sampai 10

ditabulasikan ke dalam Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Perhitungan Variabel Varians

Pertanyaan X∑ Y∑ 2X∑ 2Y∑ b2σ

1 21,590 196,224 52,368 3972,398 0,576

2 27,550 196,224 82,059 3972,398 0,616

3 27,550 196,224 83,054 3972,398 0,715

4 23,998 196,224 65,631 3972,398 0,804

5 23,998 196,224 62,490 3972,398 0,490

6 27,550 196,224 79,322 3972,398 0,342

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.16. Perhitungan Variabel Varians (Lanjutan)

Pertanyaan X∑ Y∑ 2X∑ 2Y∑ b2σ

7 16,439 196,224 33,243 3972,398 0,622

8 27,550 196,224 83,503 3972,398 0,760

Total 4,926 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai varians total, yaitu:

( )

KKYY

t

22

2

Σ−Σ

( )200,12

1010224,196398,3972

2

=−

=

Setelah diketahui nilai varians total dari seluruh jumlah varians variabel,

maka dapat dihitung nilai Alpha Cronbach:

Σ−

−=

tb

kk

2

21

1 σσα 681,0

200,12926,41

188

=

−=

Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,6. hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan

bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (Suharsimi Arikunto,

1996), hal ini berarti bahwa data tersebut dapat dikatakan reliabel.

4.2.1.3.Perhitungan Faktor Utilitas Pekerja

kontribusi bekerja Waktu efektif bekerja waktu totalPengamatan += efektif tidak bekerja waktu +

405 25 20 603 SRobert kerja tenaga totalPengamatan =++=

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

%00x1 totalPengamatan

kontribusi bekerja waktu 1/4 efektif bekerjawaktu 1-hari SRobert litas Faktor Uti +=

%123,90%00x1405

(20) 1/4 360 1-hari SRobert ilitasFaktor Ut =+

=

Perhitungan faktor utilitas berikutnya dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17. Faktor Ulitlitas Pekerja (FUP) pada Proses Pemancangan Proyek City View

No. Nama FUP

Hari 1 FUP

Hari 2 FUP

Hari 3 FUP

Hari 4 FUP

Hari 5 Rata-rata

FUP 1 Robert S 90,123 88,736 92,961 86,218 81,967 88,001

2 Rodin Sinaga 88,580 86,813 93,447 84,615 90,574 88,806

3 Ranto S 92,901 88,187 93,689 84,615 86,885 89,255

4 Raja Nadeak 94,444 87,637 88,592 83,013 93,852 89,508

5 Jack T 88,889 89,286 91,990 83,654 89,754 88,715

6 Paian R 87,037 88,187 81,553 83,654 88,934 85,873

7 Sastro 87,654 91,209 87,136 86,859 85,656 87,703

8 Poltak S 89,815 84,341 86,408 85,577 93,852 87,999

9 Sunaryo 94,136 87,912 88,107 81,731 86,066 87,590

10 Wahyudi 93,210 81,593 85,922 84,295 87,295 86,463

Rata-rata FUP 90,679 87,390 88,981 84,423 88,484 87,991

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa factor utilitas pekerja (FUP)

yang paling besar dilakukan oleh Raja Nadeak sebesar 94,444%. Rata-rata FUP

terbesar adalah Raja Nadeak sebesar 89,508%.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.2.1.4.Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui probabilitas data terdistribusi secara normal, telah

dilakukan pengujian data dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan

sebagai syarat data dapat dianalisis dengan menggunakan parametric test. Asumsi

normalitas terpenuhi jika Asymp. Sig (2-tailed) nilainya lebih besar dari α (0,05).

Hasil pengujian Kolmogorov Smirnov untuk data rata-rata FUP dengan

menggunakan SPSS versi 13 ditunjukkan dalam Tabel 4.18.

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Normalitas Data FUP

1087.99131.16199

.165

.106-.165.522.949

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDif ferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

VAR00001

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

4.2.1.5. Analisis Hubungan Antar Variabel dengan Uji Korelasi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa uji korelasi berfungsi

untuk melihat adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yakni variabel

terikat dan variabel bebas secara searah. Dalam penelitian ini akan digunakan

analisis korelasi Pearson. Korelasi Pearson digunakan apabila kedua variabel yang

akan diuji berskala interval. Karena data rata-rata FUP masih berskala rasio maka

harus diturunkan menjadi skala interval. Berikut ini perhitungan transformasi data

rata-rata FUP dari skala rasio menjadi interval.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Langkah-langkah transformasi data rata-rata FUP dari skala rasio menjadi

interval:

1. Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar

85,873 88,001

86,463 88,715

87,590 88,806

87,703 89,255

87,999 89,508

2. Hitung rentang yaitu data tertinggi dikurang data terendah dengan:

R = data tertinggi – data terendah

= 89,508 – 85,873

= 3,635

3. Hitung banyak kelas dengan aturan Sturges yaitu:

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3, log 10

= 4,3 ≈ 4 kelas

4. Hitung panjang kelas interval dengan rumus :

909,04635,3

kelasbanyak rentang p ===

5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama = 85,872

6. Susun kelas interval dengan nilai panjang kelas interval yang telah

didapatkan sebelumnya yaitu 0,909 :

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.19. Interval Kelas

Nilai 85,872-86,781 86,782-87,691 87,692-88,601 88,602-89,510

7. Tentukan nilai interval dari data yang telah didapat :

Tabel 4.20. Nilai Interval Kelas

Nilai Nilai Interval 85,872-86,781 1 86,782-87,691 2 87,692-88,601 3 88,602-89,510 4

8. Transformasikan nilai rasio dari rata-rata FUP dengan menyesuaikan nilai

interval dari rentang kelasnya :

Tabel 4.21. Nilai Interval Kelas dari Tiap Rata-rata FUP

Rata-rata FUP Nilai Interval 88,001 3 88,806 4 89,255 4 89,508 4 88,715 4 85,873 1 87,703 3 87,999 3 87,590 2 86,463 1

Setelah nilai rata-rata FUP dikonversikan dari skala rasio ke skala interval,

maka uji korelasi Pearson dapat dilakukan yakni sebagai berikut. Sebagai

contoh perhitungan manual, akan ditunjukkan oleh uji korelasi variabel X1

dengan Y, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan SPSS 13.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

1. Uji Korelasi Variabel 1 Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu (X1)

dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi

Fisik Lapangan dan Sarana Bantu (X1) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi Fisik

Lapangan dan Sarana Bantu (X1) dengan nilai FUP (Y)

b) Perhitungan nilai r :

Tabel 4.22. Tabel Penolong untuk Menentukan Nilai r

No.resp X Y XY X^2 Y^2

1 2,656 3 7,967 7,053 9,000

2 2,656 4 10,623 7,053 16,000

3 2,656 4 10,623 7,053 16,000

4 2,656 4 10,623 7,053 16,000

5 1,000 4 4,000 1,000 16,000

6 1,000 1 1,000 1,000 1,000

7 2,656 3 7,967 7,053 9,000

8 2,656 3 7,967 7,053 9,000

9 1,000 2 2,000 1,000 4,000

10 2,656 1 2,656 7,053 1,000

TOTAL 21,590 29 65,425 52,368 97,000

( )( )( )[ ] ( )[ ]

2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

[ ][ ]

327,0)29()97)(10()590,21()368,52)(10(

)29)(590,21()425,65(1022

=−−

−=xyr

c) Menentukan taraf signifikan, yaitu α = 0,05

d) Menentukan rtabel dengan dk = n-2 = 10-2 = 8

rtabel = r (α/2 ; 10-2)

rtabel = r (0,025; 8) = 0,632

e) Dasar pengambilan keputusan :

Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson Product Moment , jika :

r hitung < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

r hitung > r tabel (0,632), maka H0 “ditolak”

f) Kesimpulan :

r hitung (0,327 ) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi

Fisik Lapangan dan Sarana Bantu (X1) dengan nilai FUP (Y)”

Bila dibandingkan dengan perhitungan menggunakan bantuan software

SPSS 13, yakni:

Tabel 4.23. Korelasi Variabel X1 dengan Y

1 ,327,357

10 10,327 1,357

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Kondisi Fisik Lapangandan Sarana Bantu

FUP

Kondisi FisikLapangan

dan SaranaBantu FUP

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

2. Uji Korelasi Variabel 2 Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi (X2)

dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi (X2) dengan nilai FUP

(Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepenyeliaan,

Perencanaan dan Koordinasi (X2) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.24. Korelasi Variabel X2 dengan Y

1 ,0001,000

10 10,000 1

1,000

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)

N

FUP

Kepenyeliaan,Perencanaandan Koordinasi

FUP

Kepenyeliaan,Perencanaan

danKoordinasi

b) Kesimpulan :

r hitung (0) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepenyeliaan,

Perencanaan dan Koordinasi (X2) dengan nilai FUP (Y)”

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

3. Uji Korelasi Variabel 3 Komposisi Kelompok Kerja (X3) dengan nilai FUP

(Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi

Kelompok Kerja (X3) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi

Kelompok Kerja (X3) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.25. Korelasi Variabel X3 dengan Y

1 -,474,166

10 10-,474 1,166

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

KomposisiKelompok Kerja

FUP

KomposisiKelompok

Kerja

b) Kesimpulan :

r hitung (-0,474) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi

Kelompok Kerja (X3) dengan nilai FUP (Y)”

4. Uji Korelasi Variabel 4 Kerja Lembur (X4) dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja

Lembur (X4) dengan nilai FUP (Y)

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja Lembur

(X4) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.26. Korelasi Variabel X4 dengan Y

1 ,019,958

10 10,019 1,958

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

Kerja Lembur

FUP Kerja Lembur

b) Kesimpulan :

r hitung (0,019) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja Lembur

(X4) dengan nilai FUP (Y)”

5. Uji Korelasi Variabel 5 Ukuran Besar Proyek (X5) dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran

Besar Proyek (X5) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Besar

Proyek (X5) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.27. Korelasi Variabel X5 dengan Y

1 -,484,156

10 10-,484 1,156

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

Ukuran Besar Proyek

FUPUkuran Besar

Proyek

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

b) Kesimpulan :

r hitung (-0,484) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Besar

Proyek (X5) dengan nilai FUP (Y)”

6. Uji Korelasi Variabel 6 Pekerja Langsung Versus Kontraktor (X6) dengan

nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja

Langsung Versus Kontraktor (X6) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja

Langsung Versus Kontraktor (X6) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.28. Korelasi Variabel X6 dengan Y

1 -,323,363

10 10-,323 1,363

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

Pekerja LangsungVersus Kontraktor

FUP

PekerjaLangsung

VersusKontraktor

b) Kesimpulan :

r hitung (-0,323) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja

Langsung Versus Kontraktor (X6) dengan nilai FUP (Y)”

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

7. Uji Korelasi Variabel 7 Kurva Pengalaman (X7) dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva

Pengalaman (X7) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva

Pengalaman (X7) dengan nilai FUP (Y)

Tabel 4.29. Korelasi Variabel X7 dengan Y

1 ,072,844

10 10,072 1,844

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

Kurva Pengalaman

FUPKurva

Pengalaman

b) Kesimpulan :

r hitung (0,072) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva

Pengalaman (X7) dengan nilai FUP (Y)”

8. Uji Korelasi Variabel 8 Kepadatan Tenaga Kerja (X8) dengan nilai FUP (Y)

a) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepadatan

Tenaga Kerja (X8) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepadatan

Tenaga Kerja (X8) dengan nilai FUP (Y)

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.30. Korelasi Variabel X8 dengan Y

1 ,027,942

10 10,027 1,942

10 10

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FUP

Kepadatan Tenaga Kerja

FUPKepadatan

Tenaga Kerja

b) Kesimpulan :

r hitung (0,027) < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva

Kepadatan Tenaga Kerja (X8) dengan nilai FUP (Y)”

Untuk melihat hubungan antarvariabel maka digunakan analisis matriks korelasi.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Melihat hubungan antara variabel terikat dengan setiap variabel bebas.

2. Menyusun matriks korelasi untuk melihat variabel bebas mana yang paling

berpengaruh dengan variabel terikat dan untuk melihat apakah terdapat

hubungan antara masing-masing variabel bebas.

Tabel 4.31. Matriks Korelasi Antarvariabel

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 FUP X1 1,000 0,488 0,122 0,405 -0,327 -0,218 0,089 -0,145 0,327 X2 0,488 1,000 0,000 0,639 0,000 0,000 0,000 -0,373 0,000 X3 0,122 0,000 1,000 -0,027 0,557 0,062 0,606 0,248 -0,474 X4 0,405 0,639 -0,027 1,000 0,071 0,524 0,175 0,190 0,013 X5 -0,327 0,000 0,557 0,071 1,000 0,667 0,408 0,583 -0,484 X6 -0,218 0,000 0,062 0,524 0,667 1,000 0,272 0,667 -0,323 X7 0,089 0,000 0,606 0,175 0,408 0,272 1,000 0,408 0,408 X8 -0,145 -0,373 0,248 0,190 0,583 0,667 0,408 1,000 0,029

FUP 0,327 0,000 -0,474 0,013 -0,484 -0,323 0,072 0,029 1,000

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.31 memberikan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan Ms.

Excel 2007. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang akan

diambil untuk dimasukkan ke dalam model persamaan regresi adalah variabel

x3, x5, dan x7. Hal ini dikarenakan variabel-variabel tersebut memiliki nilai

korelasi yang paling tinggi diantara variabel-variabel yang lainnya apabila

dikaitkkan dengan variabel terikatnya y yaitu nilai FUP.

3. Memeriksa kemungkinan kombinasi variabel bebas yang dapat diterima. Dari

langkah sebelumnya telah diketahui bahwa variabel x1, x2, x4, x6, dan x8

dikeluarkan dari model. Tabel 4.32. menunjukkan kombinasi semua variabel

bebas yang diterima beserta nilai korelasinya.

Tabel 4.32. Kombinasi Variabel Bebas

Jumlah Variabel dalam Model R2 Std. Deviasi Variabel dalam Model 1 0,225 0,892 X3 1 0,234 0,738 X5 1 0,167 0,831 X7 2 0,295 0,952 X3,X5,FUP 2 0,429 1,110 X3,X7,FUP 2 0,322 1,051 X5,X7,FUP 3 0,528 1,021 X3,X5,X7,FUP

Dari Tabel 4.32. di atas diketahui bahwa kombinasi yang memberikan nilai R2

yang tertinggi adalah kombinasi yang memasukkan ketiga variabel bebas kedalam

model, akan tetapi yang memberikan nilai standar deviasi terkecil adalah

kombinasi variabel bebas x5 dengan nilai FUP. Oleh karena ini kedua kombinasi

ini akan dikaji lebih lanjut pada langkah berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4. Menghitung dan menganalisis parameter model

Model persamaan regresi yang dibentuk dengan menggunakan bantuan

sofware SPSS 13 adalah sebagai berikut.

a. X5 dengan FUP

.484 a .234 .139 1.11102Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Ukuran Besar Proyeka.

4.786 1.255 3.814 .005-.786 .502 -.484 -1.565 .156

(Constant)Ukuran Besar Proyek

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: FUPa.

Y= -0,786X5 + 4,786

t = -0,786/0,738 = - 1,065

Menghitung ttabel dengan ketentuan :

df = n – 1 = 10 – 1 = 9

Tingkat keyakinan (5%)

Maka, ttabel = 1,83

thitung (-1,065) < ttabel (1,83) --> Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat

digunakan.

b. X3, X5 dan X7 dengan FUP

.723 a .523 .285 1.01229Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Kurva Pengalaman, UkuranBesar Proyek, Komposisi Kelompok Kerja

a.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

5.259 1.254 4.195 .006-.615 .556 -.379 -1.105 .312

-.840 .527 -.625 -1.593 .162

.870 .512 .604 1.700 .140

(Constant)Ukuran Besar ProyekKomposisiKelompok KerjaKurva Pengalaman

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: FUPa.

Y= – 0,840X3 - 0,615X5 + 0,870X7 + 5,259

t3 = -0,840/1,021 = - 0,823

t5 = -0,615/1,021 = - 0,602

t7 = 0,870/1,021 = 0,852

Menghitung ttabel dengan ketentuan :

df = n – 3 = 10 – 3 = 7

Tingkat keyakinan (5%)

Maka, ttabel = 1,90

thitung X3, X5, X7 < ttabel (1,90) --> Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat

digunakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.2.2. Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Durasi Aktivitas-

aktivitas Pemancangan

4.2.2.1. Produktivitas Proses Pemancangan Satu Titik Pancang

1. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik

Pancang

Tabel 4.33. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011

No. No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

1 A1P1c 0:00:22 0:00:50 0:02:48 0:07:50 0:02:43

2 A2P1a 0:00:24 0:00:41 0:02:33 0:11:12 0:01:10

3 B2P1b 0:00:51 0:00:27 0:03:29 0:11:28 0:02:48

4 B1P1c 0:00:43 0:00:36 0:03:34 0:10:48 0:02:19

5 C1P1c 0:00:56 0:00:39 0:02:53 0:09:23 0:02:23

6 D1P1c 0:00:32 0:00:45 0:02:59 0:10:26 0:02:15

7 D2P1a 0:01:04 0:00:24 0:02:45 0:10:23 0:01:57

8 C2P1b 0:01:07 0:00:29 0:02:49 0:09:42 0:02:59

9 D3P1a 0:02:04 0:00:34 0:02:56 0:08:56 0:01:59

10 D4P1a 0:01:03 0:00:31 0:03:29 0:08:42 0:02:10

11 C4P1b 0:00:57 0:00:43 0:03:27 0:07:57 0:02:14

12 C3P1b 0:00:26 0:00:35 0:03:41 0:09:01 0:02:19

13 B3P1b 0:01:09 0:00:51 0:03:21 0:08:49 0:02:21

Jumlah (menit) 0:11:38 0:08:05 0:40:44 2:04:37 0:29:37

Mean (menit) 0:00:54 0:00:37 0:03:08 0:09:35 0:02:17

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

- Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile crane

- Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh grip, mulai ditekan

- Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan

- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.33. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu

Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011 (Sambungan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

1 A1P1c 0:03:12 0:06:57 0:00:00

2 A2P1a 0:03:56 0:07:56 0:00:00

3 B2P1b 0:03:27 0:06:48 0:02:34

4 B1P1c 0:04:07 0:08:11 0:00:00

5 C1P1c 0:04:10 0:07:57 0:05:34

6 D1P1c 0:04:12 0:06:58 0:00:00

7 D2P1a 0:03:56 0:07:49 0:00:00

8 C2P1b 0:03:37 0:08:07 0:01:02

9 D3P1a 0:03:46 0:08:12 0:00:00

10 D4P1a 0:03:51 0:06:49 0:00:00

11 C4P1b 0:04:04 0:07:51 0:00:58

12 C3P1b 0:03:59 0:07:46 0:00:00

13 B3P1b 0:04:11 0:06:57 0:02:16

Jumlah (menit) 0:50:28 1:38:18 0:12:24

Mean (menit) 0:03:53 0:07:34 0:02:29

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Las TP 2 dihitung selama proses pengelasan berlangsung

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

- Tekan lanjut TP 2 dihitung ketika las sudah selesai dan tiang mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.34. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

1 A3P1a 0:02:36 0:00:33 0:03:18 0:08:41 0:02:11

2 A4P1a 0:01:27 0:00:39 0:03:34 0:09:11 0:02:18

3 B4P1b 0:01:08 0:00:27 0:03:43 0:09:22 0:01:46

4 A5P1a 0:02:41 0:00:46 0:03:27 0:08:54 0:01:44

5 A6P1a 0:03:17 0:00:35 0:03:15 0:08:31 0:02:10

6 B6P1b 0:02:09 0:00:29 0:03:44 0:08:36 0:01:53

7 B5P1b 0:02:19 0:00:40 0:03:49 0:09:03 0:01:37

8 C5P1b 0:02:28 0:00:31 0:03:37 0:08:39 0:02:26

9 C6P1b 0:03:09 0:00:41 0:03:46 0:08:47 0:02:21

10 D5P1a 0:03:04 0:00:37 0:03:17 0:08:53 0:01:26

11 D6P1a 0:02:56 0:00:28 0:03:23 0:09:17 0:02:11

12 D7P1a 0:02:11 0:00:25 0:03:28 0:09:10 0:02:10

13 D8P1a 0:01:56 0:00:27 0:03:25 0:08:22 0:01:59

14 C8P1b 0:01:48 0:00:43 0:03:34 0:08:29 0:01:43

15 C7P1b 0:01:53 0:00:35 0:03:40 0:08:31 0:01:49

Jumlah (menit) 0:35:02 0:08:36 0:53:00 2:12:26 0:29:44

Mean (menit) 0:02:20 0:00:32 0:03:32 0:08:50 0:01:59

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

- Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh grip, mulai ditekan

- Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan

- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.34. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik

Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011 (Sambungan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

1 A3P1a 0:04:09 0:06:37 0:00:00

2 A4P1a 0:04:13 0:06:30 0:01:13

3 B4P1b 0:04:07 0:06:17 0:00:00

4 A5P1a 0:03:49 0:06:20 0:00:00

5 A6P1a 0:04:22 0:06:13 0:01:24

6 B6P1b 0:03:55 0:06:53 0:00:00

7 B5P1b 0:03:45 0:07:13 0:00:00

8 C5P1b 0:03:56 0:07:11 0:10:14

9 C6P1b 0:03:58 0:07:18 0:00:00

10 D5P1a 0:04:11 0:06:57 0:00:00

11 D6P1a 0:04:07 0:06:44 0:00:00

12 D7P1a 0:03:44 0:06:50 0:00:26

13 D8P1a 0:03:39 0:07:13 0:00:00

14 C8P1b 0:03:40 0:07:08 0:00:00

15 C7P1b 0:03:42 0:06:33 0:00:00

Jumlah (menit) 0:59:17 1:41:57 0:13:17

Mean (menit) 0:03:57 0:06:48 0:03:19

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Las TP 2 dihitung selama proses pengelasan berlangsung - Tekan lanjut TP 2 dihitung ketika las sudah selesai dan tiang mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

1 B7P1b 0:00:35 0:00:29 0:04:11 0:11:21 0:01:22

2 B8P1b 0:02:18 0:00:24 0:04:24 0:11:14 0:01:19

3 A7P1a 0:03:14 0:00:33 0:03:53 0:11:10 0:01:38

4 A8P1a 0:02:28 0:00:26 0:03:44 0:11:15 0:01:35

5 A9P1a 0:02:58 0:00:38 0:03:56 0:10:46 0:01:15

6 A10P1a 0:02:43 0:00:43 0:04:07 0:10:53 0:01:19

7 B10P1b 0:03:10 0:00:29 0:04:29 0:10:43 0:01:29

8 B9P1b 0:03:36 0:00:31 0:03:34 0:10:44 0:01:43

9 C9P1b 0:03:16 0:00:45 0:03:39 0:11:07 0:01:19

10 C10P1b 0:03:18 0:00:41 0:04:46 0:12:01 0:01:17

11 D9P1a 0:02:56 0:00:35 0:04:31 0:11:52 0:01:03

12 D10P1a 0:02:38 0:00:26 0:04:22 0:11:31 0:01:09

13 D11P1a 0:03:01 0:00:29 0:04:29 0:11:16 0:01:40

14 D12P1a 0:02:49 0:00:49 0:03:59 0:11:23 0:01:24

15 C12P1b 0:03:16 0:00:43 0:04:19 0:10:49 0:01:29

16 C11P1b 0:02:44 0:00:38 0:04:15 0:11:03 0:01:14

Jumlah (menit) 0:45:00 0:09:19 1:06:38 2:59:08 0:22:15

Mean (menit) 0:02:49 0:00:36 0:04:10 0:11:12 0:01:23

Universitas Sumatera Utara

Page 61: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan

penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik

Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011 (Sambungan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

1 B7P1b 0:02:54 0:07:14 0:00:00

2 B8P1b 0:02:58 0:07:24 0:00:46

3 A7P1a 0:02:51 0:07:05 0:00:00

4 A8P1a 0:03:11 0:07:29 0:00:00

5 A9P1a 0:02:47 0:07:38 0:00:00

6 A10P1a 0:03:04 0:07:43 0:02:49

7 B10P1b 0:03:15 0:07:24 0:00:00

8 B9P1b 0:02:54 0:07:18 0:00:00

9 C9P1b 0:03:17 0:07:49 0:00:00

10 C10P1b 0:03:13 0:07:55 0:00:19

11 D9P1a 0:02:57 0:07:18 0:00:00

12 D10P1a 0:02:44 0:07:44 0:00:00

13 D11P1a 0:02:47 0:07:19 0:05:18

14 D12P1a 0:02:19 0:07:31 0:00:00

Universitas Sumatera Utara

Page 62: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

15 C12P1b 0:03:14 0:07:58 0:00:00

16 C11P1b 0:03:19 0:07:15 0:02:14

Jumlah (menit) 0:47:44 2:00:04 0:11:26

Mean (menit) 0:02:59 0:07:30 0:02:17

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Las TP 2 dihitung selama proses pengelasan berlangsung - Tekan lanjut TP 2 dihitung ketika las sudah selesai dan tiang mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

1 B11P1b 0:02:11 0:00:38 0:03:16 0:11:12 0:01:21

2 B12P1b 0:03:07 0:00:45 0:03:25 0:11:19 0:01:17

3 A11P1a 0:03:41 0:00:33 0:03:39 0:10:49 0:01:29

4 A12P1a 0:02:52 0:00:42 0:04:06 0:10:42 0:01:11

5 A13P1a 0:02:35 0:00:28 0:03:46 0:11:02 0:01:15

6 A14P1a 0:02:36 0:00:39 0:03:52 0:10:48 0:00:56

7 B14P1b 0:03:14 0:00:25 0:04:11 0:10:43 0:00:54

8 B13P1b 0:02:26 0:00:29 0:04:03 0:11:07 0:01:54

9 C13P1b 0:02:31 0:00:31 0:04:16 0:10:31 0:01:10

Universitas Sumatera Utara

Page 63: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

10 C14P1b 0:03:02 0:00:39 0:03:43 0:11:01 0:01:04

11 D13P1a 0:02:39 0:00:21 0:02:54 0:10:19 0:04:04

Jumlah (menit) 0:30:54 0:06:10 0:41:11 1:59:33 0:16:35

Mean (menit) 0:02:48 0:00:33 0:03:45 0:10:52 0:01:30

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan

penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011 (Sambungan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

1 B11P1b 0:03:59 0:08:19 0:00:00

2 B12P1b 0:03:46 0:08:11 0:00:00

3 A11P1a 0:03:14 0:09:03 0:00:38

4 A12P1a 0:03:21 0:09:11 0:00:00

5 A13P1a 0:03:34 0:08:54 0:00:00

Universitas Sumatera Utara

Page 64: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

6 A14P1a 0:03:19 0:08:43 0:01:16

7 B14P1b 0:03:09 0:08:31 0:00:00

8 B13P1b 0:03:15 0:09:09 0:00:00

9 C13P1b 0:03:17 0:08:58 0:05:11

10 C14P1b 0:03:41 0:08:14 0:00:00

11 D13P1a 0:03:06 0:07:58 0:00:00

Jumlah (menit) 0:37:41 1:35:11 0:07:05

Mean (menit) 0:03:26 0:08:39 0:02:22

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Las TP 2 dihitung selama proses pengelasan berlangsung - Tekan lanjut TP 2 dihitung ketika las sudah selesai dan tiang mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.37. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

1 B11P1b 0:00:00 0:00:41 0:05:38 0:10:13 0:00:36

2 B12P1b 0:02:13 0:00:28 0:03:49 0:09:56 0:00:49

3 A11P1a 0:02:31 0:00:34 0:04:02 0:09:47 0:00:45

4 A12P1a 0:01:46 0:00:43 0:04:01 0:09:43 0:01:11

Universitas Sumatera Utara

Page 65: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.37. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

Ambil TP Sambungan

(menit) (5)

5 A13P1a 0:00:53 0:00:29 0:04:18 0:10:11 0:00:57

6 A14P1a 0:02:51 0:00:25 0:03:11 0:10:31 0:01:21

7 B14P1b 0:02:16 0:00:46 0:03:36 0:11:16 0:01:16

8 B13P1b 0:02:56 0:00:39 0:04:07 0:09:17 0:00:42

9 C13P1b 0:02:16 0:00:35 0:03:55 0:10:19 0:00:53

10 C14P1b 0:00:49 0:00:28 0:05:22 0:10:31 0:01:08

Jumlah (menit) 0:18:31 0:05:48 0:41:59 1:41:44 0:09:38

Mean (menit) 0:02:03 0:00:34 0:04:12 0:10:10 0:00:58

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan

penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 66: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.37. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011 (Sambungan)

No.

No. Titik

Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan TP Sambungan

(menit)

(7)

Idle Time (menit)

(8)

1 B11P1b 0:03:47 0:07:13 0:00:00

2 B12P1b 0:03:36 0:07:28 0:01:16

3 A11P1a 0:03:14 0:07:33 0:00:00

4 A12P1a 0:03:22 0:07:19 0:00:39

5 A13P1a 0:03:03 0:06:56 0:00:00

6 A14P1a 0:02:55 0:06:43 0:00:19

7 B14P1b 0:03:19 0:06:35 0:00:00

8 B13P1b 0:02:51 0:06:17 0:00:00

9 C13P1b 0:03:11 0:07:11 0:01:36

10 C14P1b 0:02:49 0:07:03 0:00:00

Jumlah (menit) 0:32:07 1:10:18 0:03:50

Mean (menit) 0:03:13 0:07:02 0:00:58

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Las TP 2 dihitung selama proses pengelasan berlangsung - Tekan lanjut TP 2 dihitung ketika las sudah selesai dan tiang mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 67: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.38. Total Mean dan Standar Deviasi Tiap Aktivitas

No Tanggal Mobilisasi Alat

(menit)

(1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit)

(3)

Tekan TP I

(menit)

(4)

Ambil TP Sambungan

(menit)

(5) 1 9 Mei 2011 0:00:54 0:00:37 0:03:08 0:09:35 0:02:17

2 10 Mei 2011 0:02:20 0:00:32 0:03:32 0:08:50 0:01:59

3 11 Mei 2011 0:02:49 0:00:36 0:04:10 0:11:12 0:01:23

4 12 Mei 2011 0:02:48 0:00:33 0:03:45 0:10:52 0:01:30

5 14 Mei 2011 0:02:03 0:00:34 0:04:12 0:10:10 0:00:58

Mean 0:02:11 0:00:35 0:03:45 0:10:08 0:01:37

Standar Deviasi 0:00:42 0:00:01 0:00:24 0:00:51 0:00:28

Tabel 4.38. Total Mean dan Standar Deviasi Tiap Aktivitas (Sambungan)

No Tanggal Las Sambungan

(menit)

(6)

Tekan Lanjutan

TP Sambungan

(menit) (7)

Idle Time (menit)

(8) 1 9 Mei 2011 0:03:53 0:07:34 0:02:29

2 10 Mei 2011 0:03:57 0:06:48 0:03:19

3 11 Mei 2011 0:02:59 0:07:30 0:02:17

4 12 Mei 2011 0:03:26 0:08:39 0:02:22

5 14 Mei 2011 0:03:13 0:07:02 0:00:58

Mean 0:03:30 0:07:31 0:00:33

Standar Deviasi 0:00:22 0:00:38 0:00:19

Universitas Sumatera Utara

Page 68: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

2. Durasi Pemancangan

Durasi pemancangan adalah lamanya waktu pemancangan ditinjau mulai

dari waktu start (mulai) sampai dengan finish (selesai) pemancangan suatu titik

pancang.

Tabel 4.39. Durasi dan Besarnya Mean Pemancangan Satu Titik Pancang

Tgl. 9 Mei 2011 10 Mei 2011 11 Mei 2011 12 Mei 2011 14 Mei 2011

Ket. No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A1P1c 0:24:42 A3P1a 0:28:05 B7P1b 0:28:06 B11P1b 0:30:56 D14P1a 0:28:08

2 A2P1a 0:27:52 A4P1a 0:29:05 B8P1b 0:30:47 B12P1b 0:31:50 D15P1a 0:29:35

3 B2P1b 0:31:52 B4P1b 0:26:50 A7P1a 0:30:24 A11P1a 0:33:06 D16P1a 0:28:26

4 B1P1c 0:30:18 A5P1a 0:27:41 A8P1a 0:30:08 A12P1a 0:32:05 C16P1b 0:28:44

5 C1P1c 0:33:55 A6P1a 0:29:47 A9P1a 0:29:58 A13P1a 0:31:34 C15P1b 0:26:47

6 D1P1c 0:28:07 B6P1b 0:27:39 A10P1a 0:33:21 A14P1a 0:32:09 B15P1b 0:28:16

7 D2P1a 0:28:18 B5P1b 0:28:26 B10P1b 0:30:59 B14P1b 0:31:07 B16P1b 0:29:04

8 C2P1b 0:29:52 C5P1b 0:39:02 B9P1b 0:30:20 B13P1b 0:32:23 A15P1a 0:26:49

9 D3P1a 0:28:27 C6P1b 0:30:00 C9P1b 0:31:12 C13P1b 0:36:25 A16P1a 0:29:56

10 D4P1a 0:26:35 D5P1a 0:28:25 C10P1b 0:33:30 C14P1b 0:31:24 A17P1c 0:28:10

11 C4P1b 0:28:11 D6P1a 0:29:06 D9P1a 0:31:12 D13P1a 0:31:21

12 C3P1b 0:27:47 D7P1a 0:28:24 D10P1a 0:30:34

13 B3P1b 0:29:55 D8P1a 0:27:01 D11P1a 0:36:19

14 C8P1b 0:27:05 D12P1a 0:30:14

15 C7P1b 0:26:43 C12P1b 0:31:48

16 C11P1b 0:32:42

Jlh. 6:15:51 7:13:19 8:21:34 5:54:20 4:43:55

Mean 0:28:55 0:28:53 0:31:21 0:32:18 0:28:23

Universitas Sumatera Utara

Page 69: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.2.2.2. Produktivitas Proses Pemancangan Satu Tiang Pancang

1. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang

Pancang

Analisa ini dimaksudkan untuk menghitung produktivitas satu tiang

pancang yakni tiang bagian lower tanpa meninjau proses penyambungan dengan

kata lain aktivitas yang dianalisa hanya sebatas satu tiang pancang dan

meghilangkan aktivitas pemancangan tiang sambungan.

Tabel 4.40. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011

No. No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

1 A1P1c 0:00:22 0:00:50 0:02:48 0:07:50

2 A2P1a 0:00:24 0:00:41 0:02:33 0:11:12

3 B2P1b 0:00:51 0:00:27 0:03:29 0:11:28

4 B1P1c 0:00:43 0:00:36 0:03:34 0:10:48

5 C1P1c 0:00:56 0:00:39 0:02:53 0:09:23

6 D1P1c 0:00:32 0:00:45 0:02:59 0:10:26

7 D2P1a 0:01:04 0:00:24 0:02:45 0:10:23

8 C2P1b 0:01:07 0:00:29 0:02:49 0:09:42

9 D3P1a 0:02:04 0:00:34 0:02:56 0:08:56

10 D4P1a 0:01:03 0:00:31 0:03:29 0:08:42

11 C4P1b 0:00:57 0:00:43 0:03:27 0:07:57

12 C3P1b 0:00:26 0:00:35 0:03:41 0:09:01

13 B3P1b 0:01:09 0:00:51 0:03:21 0:08:49

Jumlah (menit) 0:11:38 0:08:05 0:40:44 2:04:37

Mean (menit) 0:00:54 0:00:37 0:03:08 0:09:35

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch

Universitas Sumatera Utara

Page 70: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

- Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju titik yang akan dipancang

- Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan diangkat

- Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile crane

- Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh grip, mulai ditekan

- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.41. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

1 A3P1a 0:02:36 0:00:33 0:03:18 0:08:41

2 A4P1a 0:01:27 0:00:39 0:03:34 0:09:11

3 B4P1b 0:01:08 0:00:27 0:03:43 0:09:22

4 A5P1a 0:02:41 0:00:46 0:03:27 0:08:54

5 A6P1a 0:03:17 0:00:35 0:03:15 0:08:31

6 B6P1b 0:02:09 0:00:29 0:03:44 0:08:36

7 B5P1b 0:02:19 0:00:40 0:03:49 0:09:03

8 C5P1b 0:02:28 0:00:31 0:03:37 0:08:39

9 C6P1b 0:03:09 0:00:41 0:03:46 0:08:47

10 D5P1a 0:03:04 0:00:37 0:03:17 0:08:53

11 D6P1a 0:02:56 0:00:28 0:03:23 0:09:17

12 D7P1a 0:02:11 0:00:25 0:03:28 0:09:10

13 D8P1a 0:01:56 0:00:27 0:03:25 0:08:22

14 C8P1b 0:01:48 0:00:43 0:03:34 0:08:29

15 C7P1b 0:01:53 0:00:35 0:03:40 0:08:31

Jumlah (menit) 0:35:02 0:08:36 0:53:00 2:12:26

Mean (menit) 0:02:20 0:00:32 0:03:32 0:08:50

Universitas Sumatera Utara

Page 71: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.42. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu

Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

1 B7P1b 0:00:35 0:00:29 0:04:11 0:11:21

2 B8P1b 0:02:18 0:00:24 0:04:24 0:11:14

3 A7P1a 0:03:14 0:00:33 0:03:53 0:11:10

4 A8P1a 0:02:28 0:00:26 0:03:44 0:11:15

5 A9P1a 0:02:58 0:00:38 0:03:56 0:10:46

6 A10P1a 0:02:43 0:00:43 0:04:07 0:10:53

7 B10P1b 0:03:10 0:00:29 0:04:29 0:10:43

8 B9P1b 0:03:36 0:00:31 0:03:34 0:10:44

9 C9P1b 0:03:16 0:00:45 0:03:39 0:11:07

10 C10P1b 0:03:18 0:00:41 0:04:46 0:12:01

11 D9P1a 0:02:56 0:00:35 0:04:31 0:11:52

12 D10P1a 0:02:38 0:00:26 0:04:22 0:11:31

13 D11P1a 0:03:01 0:00:29 0:04:29 0:11:16

14 D12P1a 0:02:49 0:00:49 0:03:59 0:11:23

15 C12P1b 0:03:16 0:00:43 0:04:19 0:10:49

Universitas Sumatera Utara

Page 72: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.42. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

16 C11P1b 0:02:44 0:00:38 0:04:15 0:11:03

Jumlah (menit) 0:45:00 0:09:19 1:06:38 2:59:08

Mean (menit) 0:02:49 0:00:36 0:04:10 0:11:12

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.43. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

1 B11P1b 0:02:11 0:00:38 0:03:16 0:11:12

2 B12P1b 0:03:07 0:00:45 0:03:25 0:11:19

3 A11P1a 0:03:41 0:00:33 0:03:39 0:10:49

4 A12P1a 0:02:52 0:00:42 0:04:06 0:10:42

5 A13P1a 0:02:35 0:00:28 0:03:46 0:11:02

6 A14P1a 0:02:36 0:00:39 0:03:52 0:10:48

7 B14P1b 0:03:14 0:00:25 0:04:11 0:10:43

8 B13P1b 0:02:26 0:00:29 0:04:03 0:11:07

Universitas Sumatera Utara

Page 73: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.43. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

9 C13P1b 0:02:31 0:00:31 0:04:16 0:10:31

10 C14P1b 0:03:02 0:00:39 0:03:43 0:11:01

11 D13P1a 0:02:39 0:00:21 0:02:54 0:10:19

Jumlah (menit) 0:30:54 0:06:10 0:41:11 1:59:33

Mean (menit) 0:02:48 0:00:33 0:03:45 0:10:52

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Tabel 4.44. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 13 Mei 2011

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

1 B11P1b 0:00:00 0:00:41 0:05:38 0:10:13

2 B12P1b 0:02:13 0:00:28 0:03:49 0:09:56

3 A11P1a 0:02:31 0:00:34 0:04:02 0:09:47

4 A12P1a 0:01:46 0:00:43 0:04:01 0:09:43

5 A13P1a 0:00:53 0:00:29 0:04:18 0:10:11

Universitas Sumatera Utara

Page 74: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.44. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 13 Mei 2011 (Lanjutan)

No.

No. Titik

Mobilisasi Alat

(menit) (1)

Ikat TP I (menit)

(2)

Ambil TP I

(menit) (3)

Tekan TP I

(menit) (4)

6 A14P1a 0:02:51 0:00:25 0:03:11 0:10:31

7 B14P1b 0:02:16 0:00:46 0:03:36 0:11:16

8 B13P1b 0:02:56 0:00:39 0:04:07 0:09:17

9 C13P1b 0:02:16 0:00:35 0:03:55 0:10:19

10 C14P1b 0:00:49 0:00:28 0:05:22 0:10:31

Jumlah (menit) 0:18:31 0:05:48 0:41:59 1:41:44

Mean (menit) 0:02:03 0:00:34 0:04:12 0:10:10

Catatan : - Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch - Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju

titik yang akan dipancang - Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan

diangkat - Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile

crane - Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh

grip, mulai ditekan - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

2. Durasi Pemancangan

Durasi pemancangan adalah lamanya waktu pemancangan ditinjau mulai

dari waktu start (mulai) sampai finish (selesai) pemancangan satu tiang pancang.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.45. Durasi dan Besarnya Mean Pemancangan Satu Tiang Pancang

Tgl. 9 Mei 2011 10 Mei 2011 12 Mei 2011 13 Mei 2011 14 Mei 2011

Ket. No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A1P1c 0:11:50 A3P1a 0:15:08 B7P1b 0:16:36 B11P1b 0:17:17 D14P1a 0:16:32

2 A2P1a 0:14:50 A4P1a 0:14:51 B8P1b 0:18:20 B12P1b 0:18:36 D15P1a 0:16:26

3 B2P1b 0:16:15 B4P1b 0:14:40 A7P1a 0:18:50 A11P1a 0:18:42 D16P1a 0:16:54

4 B1P1c 0:15:41 A5P1a 0:15:48 A8P1a 0:17:53 A12P1a 0:18:22 C16P1b 0:16:13

5 C1P1c 0:13:51 A6P1a 0:15:38 A9P1a 0:18:18 A13P1a 0:17:51 C15P1b 0:15:51

6 D1P1c 0:14:42 B6P1b 0:14:58 A10P1a 0:18:26 A14P1a 0:17:55 B15P1b 0:16:58

7 D2P1a 0:14:36 B5P1b 0:15:51 B10P1b 0:18:51 B14P1b 0:18:33 B16P1b 0:17:54

8 C2P1b 0:14:07 C5P1b 0:15:15 B9P1b 0:18:25 B13P1b 0:18:05 A15P1a 0:16:59

9 D3P1a 0:14:30 C6P1b 0:16:23 C9P1b 0:18:47 C13P1b 0:17:49 A16P1a 0:17:05

10 D4P1a 0:13:45 D5P1a 0:15:51 C10P1b 0:20:46 C14P1b 0:18:25 A17P1c 0:17:10

11 C4P1b 0:13:04 D6P1a 0:16:04 D9P1a 0:19:54 D13P1a 0:16:13

12 C3P1b 0:13:43 D7P1a 0:15:14 D10P1a 0:18:57

13 B3P1b 0:14:10 D8P1a 0:14:10 D11P1a 0:19:15

14 C8P1b 0:14:34 D12P1a 0:19:00

15 C7P1b 0:14:39 C12P1b 0:19:07

16 C11P1b 0:18:40

Jlh. 3:05:04 3:49:04 5:00:05 3:17:48 2:48:02

Mean 0:14:14 0:15:16 0:18:45 0:17:59 0:16:48

Mean Durasi Pemancangan 0:16:36

Catatan: - Durasi pemancangan dihitung dari penjumlahan waktu keseluruhan

aktivitas - Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah - Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 76: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

4.2.2.3. Faktor Penghambat Produktivitas

Salah satu penghambat produktivitas proses pemancangan adalah adanya

idle time. Berikut pada Tabel 4.46. ditunjukkan penyebab dan lamanya idle time

pemancangan.

Tabel 4.46. Penyebab dan Lamanya Idle Time Pemancangan

Tgl. 9 Mei 2011 10 Mei 2011 Ket. No.

Titik Durasi (menit)

Keterangan No. Titik

Durasi (menit)

Keterangan

No. 1 2 3 4 5 6 1 A1P1c - A3P1a -

2 A2P1a - A4P1a 0:01:13 Mengobrol/merokok

3 B2P1b 0:02:34 Mengobrol/merokok B4P1b -

4 B1P1c - A5P1a -

5 C1P1c 0:05:34 Penyipatan ulang A6P1a 0:01:24 Penyusunan letak tiang

6 D1P1c - B6P1b -

7 D2P1a - B5P1b -

8 C2P1b 0:01:02 Mengobrol/merokok C5P1b 0:10:14 Perbaikan alat

9 D3P1a - C6P1b -

10 D4P1a - D5P1a -

11 C4P1b 0:00:58 Mengobrol/merokok D6P1a -

12 C3P1b - D7P1a 0:00:26 Mengobrol/merokok

13 B3P1b 0:02:16 Penyipatan ulang D8P1a -

14 C8P1b -

15 C7P1b -

Jumlah (menit)

0:12:24 Jumlah (menit)

0:13:17

Mean (menit)

0:02:29 Mean (menit)

0:03:19

Universitas Sumatera Utara

Page 77: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.46. Penyebab dan Lamanya Idle Time Pemancangan (Sambungan)

Tgl. 12 Mei 2011 13 Mei 2011

Ket. No. Titik Durasi (menit) Keterangan No.

Titik Durasi (menit) Keterangan

No. 6 7 8 9 10 11

1 B7P1b - B11P1b -

2 B8P1b 0:00:46 Mengobrol/merokok B12P1b -

3 A7P1a - A11P1a 0:00:38 Mengobrol/merokok

4 A8P1a - A12P1a -

5 A9P1a - A13P1a -

6 A10P1a 0:02:49 Pengisian bahan bakar A14P1a 0:01:16 Mengobrol/merokok

7 B10P1b - B14P1b -

8 B9P1b - B13P1b -

9 C9P1b - C13P1b 0:05:11 Perbaikan tumpuan grip

10 C10P1b 0:00:19 Mengobrol/merokok C14P1b -

11 D9P1a - D13P1a -

12 D10P1a -

13 D11P1a 0:05:18 Perbaikan alat

14 D12P1a -

15 C12P1b -

16 C11P1b 0:02:14 Penyipatan ulang

Jumlah (menit) 0:11:26 Jumlah

(menit) 0:07:05

Mean (menit) 0:02:17 Mean

(menit) 0:02:22

Universitas Sumatera Utara

Page 78: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 4.46. Penyebab dan Lamanya Idle Time Pemancangan (Sambungan)

Tgl. 14 Mei 2011

Ket. No. Titik Durasi (menit) Keterangan

No. 12 13 14

1 D14P1a -

2 D15P1a 0:01:16 Mengobrol/merokok

3 D16P1a -

4 C16P1b 0:00:39 Mengobrol/merokok

5 C15P1b -

6 B15P1b 0:00:19 Mengobrol/merokok

7 B16P1b -

8 A15P1a -

9 A16P1a 0:01:36 Diskusi pemindahan alat

10 A17P1c -

Jumlah (menit)

0:18:31

Mean (menit)

0:02:03

Menurut Tabel 4.46. durasi idle time pemancangan tiang pancang yang

terendah adalah 00:00:19 (19 detik), dan tertinggi adalah 0:10:14 (10 menit 14

detik). Durasi tertinggi tersebut terjadi pada Tanggal 10 Mei 2011 dikarenakan

terjadi perbaikan alat pada titik C5P1b sehingga pekerjaan terpaksa dihentikan

sementara dan baru dilanjutkan setelah alat selesai diperbaiki. Sedangkan untuk

mean idle time terbesar terjadi pada Tanggal 10 Mei 2011 sebesar 0:03:19 (3

menit 19 detik).

Universitas Sumatera Utara

Page 79: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Durasi aktivitas yang mengalami kendala dengan durasi yang cukup besar

dalam hal ini, tidak ditinjau karena dapat berpengaruh terhadap durasi total.

Adapun kendala yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Pada Tanggal 13 Mei 2011 terdapat pemberhentian sementara

pemancangan setelah selesai pemancangan titik C14P1b dikarenakan

perpindahan alat genset, perkakas, penerimaan tiang baru selama ± 21

menit. Karena durasi idle time yang terlalu besar, maka dalam hal ini tidak

diperhitungkan dalam pengamatan.

b. Pada Tanggal 14 Mei 2011 mobilisasi alat dari D13P1a ke D14P1a

terhambat dikarenakan kondisi tanah yang buruk akibat hujan lebat pada

hari sebelumnya selama ± 30 menit.

c. Pada Tanggal 14 Mei 2011 dilakukan pengelasan pada grid sehingga

pemancangan berhenti pada waktu akan memancang titik A16P1a. proses

pengelasan ini berlangsung selama ± 1 jam.

Tabel 4.47. Jenis Kasus yang Mengakibatkan Idle dan Persentase Terjadinya

No. Jenis Penyebab Idle Time Jumlah Kasus (buah)

Persentase

1 Mengobrol/merokok 13 59,091

2 Penyipatan ulang 3 13,636

3 Penyusunan letak tiang 1 4,545

4 Perbaikan alat 2 9,091

5 Pengisian bahan bakar 1 4,545

6 Perbaikan tumpuan grip 1 4,545

7 Diskusi pemindahan alat 1 4,545

Jumlah 100

Universitas Sumatera Utara

Page 80: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Gambar 4.17. Diagram Persentase Kasus Idle Time

Persentase Kasus Idle Time

Universitas Sumatera Utara

Page 81: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

BAB V

ANALISIS PENGOLAHAN DATA

5.1. Analisis Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Faktor

Tenaga Kerja

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji korelasi,

diperoleh hasil seperti pada Tabel 5.1. Kesimpulan dari uji korelasi diambil

berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Uji Korelasi Variabel (X1 – X8) dengan nilai FUP (Y) :

g) Hipotesis Operasional

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel

(X) dengan nilai FUP (Y)

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel (X)

dengan nilai FUP (Y)

h) Menentukan taraf signifikan, yaitu α = 0,05

i) Menentukan rtabel dengan dk = n-2 = 10-2 = 8

rtabel = r (α/2 ; 10-2)

rtabel = r (0,025; 8) = 0,632

j) Dasar pengambilan keputusan :

Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson Product Moment , jika :

a. r hitung < r tabel (0,632), maka H0 “diterima”

r hitung > r tabel (0,632), maka H0 “ditolak”

Universitas Sumatera Utara

Page 82: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

b. Berdasarkan nilai probabilitas, Jika :

Sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 “diterima”

Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 “ditolak”

k) Kesimpulan :

Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan, maka hasil dari

pengolahan data dirangkumkan pada Tabel 5.1. berikut.

Tabel 5.1. Rangkuman Hasil Pengolahan Data Uji Korelasi

Korelasi (r) Sig (2-tailed) Kesimpulan Variabel Y

X1 0,327 0,357 Terima H0 X2 0 1 Terima H0 X3 -0,474 0,166 Terima H0 X4 0,013 0,972 Terima H0 X5 -0,484 0,156 Terima H0 X6 -0,323 0,363 Terima H0 X7 0,408 0,844 Terima H0 X8 0,029 0,936 Terima H0

Sumber :Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari hasil pengolahan data yang telah disimpulkan pada Tabel 5.1. diatas,

dapat diketahui bahwa tidak terdapat korelasi antara seluruh variabel (X1-X8)

dengan variabel Y. Dengan demikian hal ini berarti variabel-variabel tersebut

bersifat saling independen sehingga tidak dapat ditentukan seberapa besar

pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain dalam bentuk persamaan

linear maupun persamaan nonlinear.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

2. Uji Korelasi Variabel (X1 – X8) dengan nilai FUP (Y) menggunakan Matriks

Korelasi:

Pada Tabel 4.31. di bab sebelumnya telah didapatkan bahwa terdapat 3

variabel yang akan diuji dalam model persamaan linear. Hal ini dikarenakan

variabel-variabel tersebut memiliki nilai korelasi yang paling tinggi diantara

variabel-variabel yang lainnya apabila dikaitkan dengan variabel terikatnya y

yaitu nilai FUP. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara ketiga variabel tersebut (X3, X5, dan X7).

Tabel 5.2. Kesimpulan Matriks Korelasi

Model R2 Std. Deviasi

Variabel dlm. Model Persamaan Regresi thitung ttabel

1 0,234 0,738 X5 Y= -0,786X5 + 4,786 - 1,065 1,83

2 0,528 1,021 X3,X5,X7,FUP Y= – 0,840X3 -

0,615X5 + 0,870X7 + 5,259

- 0,823; - 0,602; 0,852

1,90

Dari Tabel 5.2. di atas diketahui bahwa model dari persamaan tersebut tidak dapat

digunakan karena sebagai syarat yang harus dipenuhi agar persamaan model dapat

diterima adalah nilai thitung dari setiap koefisien regresi harus lebih besar dari ttabel.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

5.2. Analisis Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Faktor

Durasi Aktivitas-aktivitas Pemancangan

5.2.1. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Titik Pancang

5.2.1.1. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Titik Pancang dengan

Metode Statistik Nonparametrik Jenis One Sample Test

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test digunakan untuk menguji

kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung

(kontinu). Pada Tabel 5.3. baris pertama, N, merupakan jumlah sampel data. Baris

kedua dan ketiga adalah nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Konsep dari

test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data pengamatan dengan

data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama

dengan data pengamatan.

Tabel 5.3. Hasil Analisis Deskriptif Statistik dengan Ms. Excel 2007

Deskriptif Statistik Aktivitas

yang Ditinjau

N Minimum

Maksimum

Mean Standar Deviasi

No. 1 2 3 4 5 Mobilisasi

Alat 64 00:00:22 0:03:41 0:02:11 0:00:56

Ikat TP I 65 0:00:21 0:00:51 0:00:35 0:00:07 Ambil TP I 65 0:02:33 0:05:38 0:03:45 0:00:35 Tekan TP I 65 0:07:50 0:12:01 0:10:08 0:01:06 Ambil TP

Sambungan 65 0:00:36 0:04:04 0:01:37 0:00:38

Las Sambungan

65 0:02:19 0:04:22 0:03:30 0:00:29

Tekan Lanjutan TP Sambungan

65 0:06:13 0:09:11 0:07:31 0:00:44

Idle Time 21 0:00:19 0:10:14 0:02:17 0:02:26

Universitas Sumatera Utara

Page 85: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Menurut Tabel 5.3. diketahui nilai minimum dan nilai maksimum dari tiap

aktivitas proses pemancangan, selain itu juga ditampilkan hasil analisa mean dan

standar deviasi menggunakan program SPSS 13.

Tabel 5.4. Hasil Analisis One Sample Test dengan SPSS 13

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

mobilisasi_

alat Ikat TP1

Ambil TP1

Tekan TP1

Ambil TP

sambungan

Las sambun

gan

Tekan lanjutan

TP sambung

an Idle time

N 64 65 65 65 65 65 65 21 Normal Parameters(a,b) Mean 0:02:12 0:00:35 0:03:44 0:10:06 0:01:39 0:03:29 0:07:28 0:02:17 Std.

Deviation 0:00:55 0:00:07 0:00:34 0:01:06 0:00:37 0:00:28 0:00:43 0:02:26

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

1.063 1.065 .571 1.199 .943 .868 .871 1.055 .208 .207 .901 .113 .336 .438 .434 .216

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Data mean dan standar deviasi dalam Tabel 5.4. di atas diperoleh berdasarkan data

pengamatan yang diambil di lapangan (Tabel 4.33. Sampai Tabel 4.37. pada Bab

IV), dan mewakili tiap aktivitas yang ditinjau. Berdasarkan Tabel 5.4, diperoleh

kesimpulan bahwa data pengamatan yang berjumlah 65 sampel berdistribusi

normal. Hal ini terlihat dari tulisan di bawah tabel hasil analisa dari program SPSS

13 yang menyatakan “Test Distribution is Normal”. Dengan demikian, data hasil

pengamatan adalah valid dan bisa digunakan.

5.2.1.2.Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik Pancang

Analisis mean digunakan untuk menentukan rata-rata (mean) durasi suatu

aktvitas dalam proses pemancangan satu titik pancang. Dalam Tabel 5.5.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Diperlihatkan rata-rata (mean) durasi tiap aktivitas dalam proses pemancangan

satu titik pancang Proyek City View.

Tabel 5.5. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik Pancang

No. Aktivitas Mean 1 Mobilisasi Alat ke Titik Pemancangan 0:02:11

2 Ikat TP 1 0:00:35

3 Ambil TP 1 0:03:45

4 Tekan TP 1 0:10:08

5 Ambil TP Sambungan 0:01:37

6 Las Sambungan 0:03:30

7 Tekan Lanjutan TP Sambungan 0:07:31

8 Idle Time 0:02:17

Catatan: Nilai mean tiap aktivitas diambil dari Tabel 5.3.

5.2.1.3.Analisis Peringkat Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik Pancang

Analisis peringkat dapat digunakan untuk menentukan pada saat kapan

suatu aktivitas sangat berpengaruh maupun aktivitas mana yang paling

berpengaruh terhadap proses pemancangan satu titik pancang (memiliki mean

durasi yang paling besar). Dalam Tabel 5.6. diperlihatkan urutan mean durasi tiap

aktivitas dalam proses pemancangan satu titik mulai dari tanggal 9 Mei sampai

dengan 14 Mei 2011 pada Proyek City View.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.6. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Mobilisasi

No. Tanggal Mean Peringkat

1 9 Mei 2011 0:00:54 5

2 10 Mei 2011 0:02:20 3

3 12 Mei 2011 0:02:49 1

4 13 Mei 2011 0:02:48 2

5 14 Mei 2011 0:02:03 4

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.6. mobilisasi berlangsung paling lama pada Tanggal 12

Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:02:49 (2 menit 49 detik), sedangkan

mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 9 Mei 2011 yakni 0:00:54 (54

detik).

Tabel 5.7. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Ikat TP 1 No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:00:37 1

2 10 Mei 2011 0:00:32 5

3 12 Mei 2011 0:00:36 2

4 13 Mei 2011 0:00:33 4

5 14 Mei 2011 0:00:34 3

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.7 ikat TP 1 berlangsung paling lama pada Tanggal 9 Mei

2011 dengan mean durasi sebesar 0:00:37 (37 detik), sedangkan mean durasi

tercepat berlangsung pada Tanggal 10 Mei 2011 yakni 0:00:32 (32 detik).

Universitas Sumatera Utara

Page 88: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.8. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Ambil TP 1

No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:03:08 5

2 10 Mei 2011 0:03:32 4

3 12 Mei 2011 0:04:10 2

4 13 Mei 2011 0:03:45 3

5 14 Mei 2011 0:04:12 1

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.8. aktivitas Ambil TP 1 berlangsung paling lama pada

Tanggal 14 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:04:12 (4 menit 12 detik),

sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 9 Mei 2011 yakni

0:03:08 (3 menit 8 detik).

Tabel 5.9. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Tekan TP 1

No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:09:35 4

2 10 Mei 2011 0:08:50 5

3 12 Mei 2011 0:11:12 1

4 13 Mei 2011 0:10:52 2

5 14 Mei 2011 0:10:10 3

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.9. aktivitas Tekan TP 1 berlangsung paling lama pada

Tanggal 12 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:11:12 (11 menit 12 detik),

sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 10 Mei 2011 yakni

0:08:50 (8 menit 50 detik).

Universitas Sumatera Utara

Page 89: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.10. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Ambil TP Sambungan

No. Tanggal Mean Peringkat

1 9 Mei 2011 0:02:17 1

2 10 Mei 2011 0:01:59 2

3 12 Mei 2011 0:01:23 4

4 13 Mei 2011 0:01:30 3

5 14 Mei 2011 0:00:58 5

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.10. aktivitas Ambil TP Sambungan berlangsung paling

lama pada Tanggal 9 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:02:17 (2 menit 17

detik), sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 14 Mei 2011

yakni 0:00:58 (58 detik).

Tabel 5.11. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Las Sambungan

No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:03:53 2

2 10 Mei 2011 0:03:57 1

3 12 Mei 2011 0:02:59 5

4 13 Mei 2011 0:03:26 3

5 14 Mei 2011 0:03:13 4

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.11. aktivitas Las Sambungan berlangsung paling lama

pada Tanggal 10 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:03:57 (3 menit 57

Universitas Sumatera Utara

Page 90: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

detik), sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 12 Mei 2011

yakni 0:02:59 (2 menit 59 detik).

Tabel 5.12. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Tekan Lanjutan TP Sambungan

No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:07:34 2

2 10 Mei 2011 0:06:48 5

3 12 Mei 2011 0:07:30 3

4 13 Mei 2011 0:08:39 1

5 14 Mei 2011 0:07:02 4

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.12. aktivitas Tekan Lanjutan TP Sambungan berlangsung

paling lama pada Tanggal 13 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:08:39 (8

menit 39 detik), sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 10

Mei 2011 yakni 0:06:48 (6 menit 48 detik).

Tabel 5.13. Analisis Peringkat untuk Aktivitas Idle Time

No. Tanggal Mean Peringkat 1 9 Mei 2011 0:02:29 2

2 10 Mei 2011 0:03:19 1

3 12 Mei 2011 0:02:17 4

4 13 Mei 2011 0:02:22 3

5 14 Mei 2011 0:00:58 5

Catatan : mean durasi didapat dari Tabel 4.38. Bab IV

Menurut Tabel 5.13. aktivitas Idle Time berlangsung paling lama pada

Tanggal 10 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:03:19 (3 menit 19 detik),

Universitas Sumatera Utara

Page 91: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 14 Mei 2011 yakni

0:00:58 (58 detik).

Tabel 5.14. Analisis Peringkat Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik Pancang

No Aktivitas Mean Peringkat 1 Mobilisasi Alat ke Titik

Pemancangan 0:02:11 6

2 Ikat TP 1 0:00:35 8 3 Ambil TP 1 0:03:45 3 4 Tekan TP 1 0:10:08 1 5 Ambil TP Sambungan 0:01:37 7 6 Las Sambungan 0:03:30 4 7 Tekan Lanjutan TP Sambungan 0:07:31 2 8 Idle Time 0:02:17 5 Catatan : Nilai mean tiap aktivitas diambil dari Tabel 5.3.

Menurut Tabel 5.14, diperoleh bahwa Aktivitas Tekan TP 1 merupakan aktivitas

yang paling berpengaruh dalam proses pemancangan dengan mean durasi terbesar

yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan Aktivitas Ikat TP 1 adalah aktivitas

yang paling tidak berpengaruh terhadap proses pemancangan karena mempunyai

mean durasi terkecil yaitu 0:00:35 (35 detik).

5.2.1.4. Analisis Produktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar produktivitas

pemancangan satu titik pancang dengan menggunakan alat pancang jenis

impacting hammer type diesel hammer. Satu titik tiang pancang terdiri dari dua

tiang dengan satu sambungan dimana satu tiang memiliki panjang 12 meter dan

satunya lagi memiliki panjang 6 meter. Analisis ini ditinjau dari panjang tiang

berdasarkan durasi pemancangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.15. Produktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang Ditinjau dari Panjang Tiang Berdasarkan Durasi Pemancangan

No. Tanggal Jumlah Titik Total

Panjang Tiang

(meter)

Total Durasi Total

Aktivitas

Produktivitas

(m/menit) 1 9 Mei 2011 13 234 6:15:51 0,623

2 10 Mei 2011 15 270 7:13:19 0,623

3 12 Mei 2011 16 288 8:21:34 0,574

4 13 Mei 2011 11 198 5:54:20 0,590

5 14 Mei 2011 10 180 4:43:55 0,634

Mean Produktivitas

(m/menit) 0,603

Contoh perhitungan produktivitas pemancangan pertitik tiang pancang pada

Proyek City View pada Tanggal 9 Mei 2011:

Panjang tiang 13 titik sebesar : 234 meter

Durasi seluruh aktivitas pemancangan : 375:51 menit = 22.551 detik

detik 22.551meter 234

aktivitas durasi total tiangpanjang totaltasproduktivi ==

tmeter/meni 0,623kmeter/deti 0,010 ==

Menurut Tabel 5.15. diperoleh bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal

14 Mei 2011 dengan nilai produktivitasnya adalah sebesar 0,634 m/menit untuk

jumlah titik sebanyak 10 titik, total panjang tiang 120 meter, dan total durasi total

aktivitasnya selama 4:43:55 (4 jam 43 menit 55 detik), sedangkan produktivitas

terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai produktivitas adalah

sebesar 0,574 m/menit untuk jumlah titik sebanyak 16 titik, total panjang tiang

Universitas Sumatera Utara

Page 93: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

288 meter dan total durasi total aktivitasnya sebesar 8:21:34 (8 jam 21 menit 34

detik). Mean produktivitas yang diperoleh adalah sebesar 0,603 m/menit.

Gambar 5.1. Produktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang Ditinjau dari Panjang Tiang Berdasarkan Durasi Pemancangan

5.2.2. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Tiang Pancang

5.2.2.1. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Tiang Pancang dengan

Metode Statistik Nonparametrik Jenis One Sample Test

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test digunakan untuk menguji

kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung

(kontinu). Pada Tabel 5.16 , baris pertama, N, merupakan jumlah sample data.

Baris kedua dan ketiga adalah nilai rata-rata (mean) dan Standar deviasi. Konsep

dari test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data pengamatan

dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang

sama dengan data pengamatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 94: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.16. Hasil Analisis Deskriptif Statistik dengan Ms. Excel 2007

Deskriptif Statistik Aktivitas

yang Ditinjau

N Minimum

Maksimum

Mean Standar Deviasi

No. 1 2 3 4 5 Mobilisasi

Alat 64 0:00:22 0:03:41 0:02:12 0:00:56

Ikat TP I 65 0:00:21 0:00:51 0:00:35 0:00:07

Ambil TP I

65 0:02:33 0:05:38 0:03:45 0:00:35

Tekan TP I

65 0:07:50 0:12:01 0:10:07 0:01:06

Menurut Tabel 5.16. diketahui nilai minimum dan nilai maksimum dari

tiap aktivitas proses pemancangan, selain itu juga ditampilkan hasil analisa mean

dan standar deviasi menggunakan program SPSS 13.

Tabel 5.17. Hasil Analisis One Sample Test dengan SPSS 13

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

mobilisasi_

alat Ikat TP1

Ambil TP1

Tekan TP1

N 64 65 65 65 Normal Parameters(a,b) Mean 0:02:12 0:00:35 0:03:44 0:10:06

Std. Deviation 0:00:55 0:00:07 0:00:34 0:01:06

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

1.063 1.065 .571 1.199 .208 .207 .901 .113

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Data mean dan standar deviasi dalam Tabel 5.17. di atas diperoleh

berdasarkan data pengamatan yang diambil di lapangan (Tabel 4.33. Sampai

Tabel 4.37. pada Bab IV) dan mewakili tiap aktivitas yang ditinjau. Berdasarkan

Tabel 5.17. diperoleh kesimpulan bahwa data pengamatan yang berjumlah 65

Universitas Sumatera Utara

Page 95: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

sampel berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari tulisan di bawah tabel hasil

analisa dari program SPSS 13 yang menyatakan “Test Distribution is Normal”.

Dengan demikian, data hasil pengamatan adalah valid dan bisa digunakan.

5.2.2.2.Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang

Pancang

Analisis mean digunakan untuk menentukan rata-rata (mean) durasi suatu

aktvitas dalam proses pemancangan satu tiang pancang. Dalam Tabel 5.18.

diperlihatkan rata-rata (mean) durasi tiap aktivitas dalam proses pemancangan

satu tiang pancang Proyek City View.

Tabel 5.18. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang

Pancang

No. Aktivitas Mean 1 Mobilisasi Alat ke Titik Pemancangan 0:02:12

2 Ikat TP 1 0:00:35

3 Ambil TP 1 0:03:45

4 Tekan TP 1 0:10:08

Catatan: Nilai mean tiap aktivitas diambil dari Tabel 5.16.

5.2.2.3.Analisis Peringkat Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang Pancang

Analisis peringkat dapat digunakan untuk menentukan pada saat kapan

suatu aktivitas sangat berpengaruh maupun aktivitas mana yang paling

berpengaruh terhadap proses pemancangan satu tiang pancang (memiliki mean

durasi yang paling besar). Dalam Tabel 5.19. diperlihatkan urutan mean durasi

Universitas Sumatera Utara

Page 96: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

tiap aktivitas dalam proses pemancangan satu tiang mulai dari tanggal 9 Mei

sampai dengan 14 Mei 2011 pada Proyek City View.

Tabel 5.19. Analisis Peringkat Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang Pancang

No Aktivitas Mean Peringkat 1 Mobilisasi Alat ke Titik

Pemancangan 0:02:12 3

2 Ikat TP 1 0:00:35 4 3 Ambil TP 1 0:03:45 2 4 Tekan TP 1 0:10:08 1 Catatan : Nilai mean tiap aktivitas diambil dari Tabel 5.18.

Menurut Tabel 5.19, diperoleh bahwa Aktivitas Tekan TP 1 merupakan aktivitas

yang paling berpengaruh dalam proses pemancangan dengan mean durasi terbesar

yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan Aktivitas Ikat TP 1 adalah aktivitas

yang paling tidak berpengaruh terhadap proses pemancangan karena mempunyai

mean durasi terkecil yaitu 0:00:35 (35 detik).

5.2.2.4.Analisis Produktivitas Pemancangan Satu Tiang Pancang

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar produktivitas

pemancangan satu tiang pancang dengan menggunakan Jack In Pile Type Diesel

Hammer Static Pile Driver. Satu tiang pancang memiliki panjang 12 meter.

Analisis ini ditinjau dari panjang tiang berdasarkan durasi pemancangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 97: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Tabel 5.20. Produktivitas Pemancangan Satu Tiang Pancang Ditinjau dari Panjang Tiang Berdasarkan Durasi Pemancangan

No. Tanggal Jumlah

Tiang Total

Panjang Tiang

(meter)

Total Durasi Total

Aktivitas

Produktivitas

(m/menit) 1 9 Mei 2011 13 156 3:05:04 0,843

2 10 Mei 2011 15 180 3:49:04 0,786

3 12 Mei 2011 16 192 5:00:05 0,640

4 13 Mei 2011 11 132 3:17:48 0,667

5 14 Mei 2011 10 120 2:48:02 0,714

Mean Produktivitas

(m/menit) 0,730

Contoh perhitungan produktivitas pemancangan pertiang pancang pada Proyek

City View pada Tanggal 9 Mei 2011:

Panjang tiang 13 titik sebesar : 156 meter

Durasi seluruh aktivitas pemancangan : 185:04 menit = 11.104 detik

detik 11.104meter 156

aktivitas durasi total tiangpanjang totaltasproduktivi ==

tmeter/meni 0,843kmeter/deti 0,014 ==

Menurut Tabel 5.20. diperoleh bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal

9 Mei 2011 dengan nilai produktivitasnya adalah sebesar 0,843 m/menit untuk

jumlah titik sebanyak 13 titik, total panjang tiang 156 meter, dan total durasi total

aktivitasnya selama 3:05:04 (3 jam 5 menit 4 detik), sedangkan produktivitas

terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai produktivitas adalah

sebesar 0,640 m/menit untuk jumlah titik sebanyak 16 titik, total panjang tiang

Universitas Sumatera Utara

Page 98: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

288 meter dan total durasi total aktivitasnya sebesar 5:00:05 (5 jam 5 detik). Mean

produktivitas yang diperoleh adalah sebesar 0,730 m/menit.

Gambar 5.2. Produktivitas Pemancangan Satu Tiang Pancang Ditinjau dari Panjang Tiang Berdasarkan Durasi Pemancangan

Gambar 5.3. Grafik Perbandingan Produktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang dengan Satu Tiang Pancang (Lower)

Universitas Sumatera Utara

Page 99: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

5.2.3. Analisis Faktor Penghambat Produktivitas

Dari hasil pengolahan data sebelumnya diketahui bahwa faktor yang

paling sering menghambat produktivitas pemancangan adalah kegiatan

mengobrol/merokok sebesr 59,091% yang mana hal ini disebabkan oleh

kurangnya aktivitas pengawasan dari kontraktor. Sedangkan faktor yang juga

sering menghambat produktivitas adalah kegiatan penyipatan ulang yang

disebabkan oleh gambar rencana proyek yang berubah-ubah, juga seringnya

kegiatan perbaikan alat yang disebabkan kerusakan alat menjadi salah satu factor

penyebab terhambatnya produktivitas pemancangan.

Dari hal tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa hal yang paling

sering mempengaruhi terhambatnya produktivitas pemancangan adalah dari sisi

pengawasan, kontraktor dan perawatan alat.

Selain itu, faktor berikut ini juga mempengaruhi terhambatnya

produktivitas pemancangan seperti:

1. Kondisi alat

- Umur alat

- Pengelasan pada grip yang hampir lepas

- Pemindahan alat pancang

- Kerusakan pada mobile crane

2. Faktor kondisi sekitar :

- Kondisi tanah yang buruk

- Cuaca yang tidak bersahabat

- Akses keluar-masuk proyek

Universitas Sumatera Utara

Page 100: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

- Keluhan dari warga sekitar

3. Faktor sumber daya manusia

- Pekerja kurang terkoordinir

- Operator mesin yang tidak dipegang oleh ahlinya

- Adanya pekerja yang menganggur

- Kelelahan pekerja akibat bekerja sampai larut malam

- Kurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan secara cepat dan

tepat

- Pekerja yang tidak bersemangat dan terkesan santai

Universitas Sumatera Utara

Page 101: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan data, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat faktor ulitlitas pekerja (LUR) pada pekerjaan pemancangan pada

Proyek City View Medan Polonia berdasarkan tingkat efektivitas dalam

bekerja menunjukkan nilai rata-rata sebesar 87,991 %, hal ini menunjukkan

bahwa tingkat produktivitasnya cukup memuaskan.

2. Variabel yang digunakan dalam menentukan produktivitas tenaga kerja

berdasarkan tingkat efektivitas dalam bekerja adalah kondisi fisik lapangan

dan sarana bantu, kepenyeliaan, perencanaan dan koordinasi, komposisi

kelompok kerja, kerja lembur, ukuran besar proyek, pekerja langsung versus

kontraktor, kurva pengalaman, dan variabel kepadatan tenaga kerja.

Variabel-variabel tersebut diatas tidak memiliki korelasi antara seluruh

dengan variabel Y yaitu variabel faktor ulitlitas pekerja pekerjaan

pemancangan berdasarkan tingkat efektivitas dalam bekerja (labour

utilization rate) . Dengan demikian hal ini berarti variabel-variabel tersebut

bersifat saling independen sehingga tidak dapat ditentukan seberapa besar

pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain dalam bentuk

persamaan linear maupun persamaan nonlinear.

Universitas Sumatera Utara

Page 102: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

Dari hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan matriks korelasi

diketahui bahwa model dari persamaan yang terbentuk tidak dapat digunakan

karena nilai thitung dari setiap koefisien regresi tidak lebih besar dari ttabel.

3. Dari hasil perhitungan produktivitas pekerjaan pemancangan satu titik pada

Proyek City View ditinjau dari durasi aktivitas dan panjang tiang pancang

yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa :

a. Produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal 14 Mei 2011 dengan nilai

0,634 m/menit atau 38,04 m/jam

b. Produktivitas terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai

0,574 m/menit atau 34,44 m/jam

c. Mean produktivitas yang diperoleh adalah 0,603 m/menit atau 36,18

m/jam.

4. Dari hasil perhitungan produktivitas pekerjaan pemancangan satu tiang pada

Proyek City View ditinjau dari durasi aktivitas dan panjang tiang pancang

yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa :

a. Produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal 9 Mei 2011 dengan nilai 0,843

m/menit atau 50,04 m/jam

b. Produktivitas terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai

0,640 m/menit atau 38,40 m/jam

c. Mean produktivitas yang diperoleh adalah 0,730 m/menit atau 43,80

m/jam.

5. Dari hasil pengolahan data sebelumnya diketahui bahwa aktivitas penekanan

tiang pancang sambungan (Tekan TP 1) merupakan aktivitas yang paling

Universitas Sumatera Utara

Page 103: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

berpengaruh dalam proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang

dengan mean durasi terbesar yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan

Aktivitas Ikat TP 1 adalah aktivitas yang paling tidak berpengaruh terhadap

proses pemancangan karena mempunyai mean durasi terkecil yaitu 0:00:35

(35 detik).

6. Dari hasil pengolahan data sebelumnya diketahui bahwa faktor penghambat

produktivitas pekerjaan pemancangan pada Proyek City View yang sering

terjadi adalah kegiatan mengobrol/merokok yaitu sebesar 59,091%, dan

faktor penghambat yang jarang terjadi adalah faktor-faktor seperti kegiatan

penyusunan letak tiang, pengisian bahan bakar, perbaikan tumpuan grip, dan

kegiatan diskusi pemindahan alat dengan nilai masing-masing sebesar

4,545%. Selain itu diketahui juga beberapa kendala lain yang mengakibatkan

pekerjaan menjadi terhambat maupun berhenti dalam jangka waktu yang lama

seperti hujan lebat, perbaikan alat, dan lain sebagainya.

6.2. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut.

1. Kontraktor harus memahami kondisi tanah dari lokasi proyek yang akan

dibangun dan harus melakukan penanggulangan yang diperlukan dengan

tepat, agar proses pemancangan yang akan dilakukan dapat berjalan lancar.

2. Kontraktor harus memperhatikan idle time yang sangat mungkin terjadi pada

waktu pelaksanaan proyek, sering kali kontraktor bersikap acuh tak acuh dan

Universitas Sumatera Utara

Page 104: Pembahasan, Estimasi Daya Dukung Tiang Pancang Sebagai Suatu Study Perbandingan.

akhirnya terjadi keterlambatan pada beberapa aktivitas tertentu yang

kemudian juga berpengaruh terhadap aktivitas lainnya. Semakin besar idle

time yang terjadi di lapangan, maka produktivitasnya akan semakin menurun.

3. Pemeriksaan secara rutin terhadap alat-alat yang dipakai untuk membantu

pelaksanaan proyek agar meminimalisasi kendala ketika pekerjaan dengan

alat tersebut sedang berlangsung. Penyediaan sparepart di proyek juga dapat

mengantisipasi kerusakan alat, sehingga pekerjaan tidak tertunda terlalu lama

karena kesulitan menemukan sparepart yang dibutuhkan.

4. Hubungan antara main contractor dengan subcontractor harus terjalin dengan

baik dan diusahakan tidak terjadi misscommunication.

5. Untuk kasus yang sejenis pada penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti

melakukan penelitian untuk kondisi tanah yang berbeda ataupun jenis alat

pancang yang berbeda untuk hasil pengkajian yang lebih luas.

Universitas Sumatera Utara