Pembagian Informasi Secara Vertikal Dalam Budgeting Sharing Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manajerial (Kajian Empiris Pada Perusahan Manufaktur Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta) Baiq Anggun Hilendri Lestari, S.E, M.Si, Ak Hj. Susi Retna C, SE, M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ABSTRACT This study examines the effect of vertical information sharing in budgeting on managerial performance.This study adapted research by Parker dan Kyj L. (2006) as for becoming object from this research is manufacturing companies which listed at Indonesian Capital Market Directory (ICMD). This research represents the empirical test which used random sampling technics in data collection. Data were collected using a survey of 158 managers (38 production managers, 30 marketing managers, 23 administration managers, 30 human resources managers, and 37 financial managers) from manufacturing companies listed at ICMD. Data analysis uses Structural Equation Model with AMOS programe 5.0 version to examines the effect of vertical information sharing in budgeting on managerial performance. Result of hypothesis examination indicates that from eight hypothesis raised, only two accepted hypothesis. Hypothesis 3 (there is relationship between the budgetary participation and the managers’ extent of dysfunctional behavior-information manipulation) hypothesis 4 (there is relationship between the level of budgetary, hypothesis 5 (there is a positive relationship between the level of reliance on accounting performance measures and the manager’s dysfunctional behavior- information manipulation, and hypothesis 6 (there is a positive relationship between the level of reliance on accounting performance measures and the manager’s dysfunctional behavior-gaming ). Management controlling system management controlling system can use to give motivation to manager for act and make decision consistent with organization toward. Management controlling system control and manage manager behavior in organization. Keywords: Management Control System and Dysfunctional Behavior 1
26
Embed
PEMBAGIAN INFORMASI SECARA VERTIKAL DALAM BUDGETING ...€¦ · (Kajian Empiris Pada Perusahan Manufaktur Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta) Baiq Anggun Hilendri Lestari, S.E, M.Si,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pembagian Informasi Secara Vertikal Dalam Budgeting Sharing Dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manajerial(Kajian Empiris Pada Perusahan Manufaktur Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta)
Baiq Anggun Hilendri Lestari, S.E, M.Si, Ak
Hj. Susi Retna C, SE, M.Si
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
ABSTRACT
This study examines the effect of vertical information sharing in budgeting on managerial performance.This study adapted research by Parker dan Kyj L. (2006) as for becoming object from this research is manufacturing companies which listed at Indonesian Capital Market Directory (ICMD). This research represents the empirical test which used random sampling technics in data collection. Data were collected using a survey of 158 managers (38 production managers, 30 marketing managers, 23 administration managers, 30 human resources managers, and 37 financial managers) from manufacturing companies listed at ICMD. Data analysis uses Structural Equation Model with AMOS programe 5.0 version to examines the effect of vertical information sharing in budgeting on managerial performance.
Result of hypothesis examination indicates that from eight hypothesis raised, only two accepted hypothesis. Hypothesis 3 (there is relationship between the budgetary participation and the managers’ extent of dysfunctional behavior-information manipulation) hypothesis 4 (there is relationship between the level of budgetary, hypothesis 5 (there is a positive relationship between the level of reliance on accounting performance measures and the manager’s dysfunctional behavior-information manipulation, and hypothesis 6 (there is a positive relationship between the level of reliance on accounting performance measures and the manager’s dysfunctional behavior-gaming ).
Management controlling system management controlling system can use to give motivation to manager for act and make decision consistent with organization toward. Management controlling system control and manage manager behavior in organization.
Keywords: Management Control System and Dysfunctional Behavior
1
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anggaran secara khusus digambarkan sebagai data kuantitatif atau laporan
keuangan dari rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang suatu organisasi,
yang memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen,
2005). Oleh karena itu, manajer perlu menyusun anggaran dengan baik karena anggaran
merupakan gambaran perencanaan seluruh aktifitas operasional perusahaan (Siegel dan
Marconi, 1989). Milani (1975) mendefinisikan aspek perilaku dalam penyusunan
anggaran secara partisipatif sebagai tingkat pengaruh dan keterlibatan individu dalam
proses perancangan anggaran.
Salah satu manfaat penting dari proses penyusunan anggaran adalah pembagian
informasi antar anggota suatu perusahaan (Hopwood, 1976). Anggaran memiliki
dampak langsung terhadap perilaku manusia terutama bagi yang terlibat langsung dalam
penyusunan anggaran (Siegel dan Marconi, 1989). Tujuan yang diinginkan oleh suatu
perusahaan akan lebih dapat diterima jika individu dapat bersama-sama dalam suatu
kelompok mendiskusikan pendapat masing-masing mengenai tujuan perusahaan, serta
terlibat dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
2
Partisipasi dalam penyusunan anggaran memungkinkan pihak bawahan untuk
mengkomunikasikan informasi pribadi yang mereka miliki kepada pihak atasan dan
akan menciptakan suatu bentuk anggaran yang lebih baik sekaligus pengambilan
keputusan yang lebih baik (Magner, Welker & Campbell, 1996; Nouri & Parker, 1998;
Shileds & Shields, 1998). Sementara itu masih banyak penelitian lainnya yang
mengasumsikan dan menilai secara tidak langsung bahwa partisipasi pihak bawahan
dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan pengungkapan informasi dari pihak
bawahan. Miller dan Monge (1986) menyatakan hal ini dalam suatu bentuk meta-
analisa yang menghubungkan antara pengambilan keputusan partisipatoris dalam
literatur manajemen, literatur penerapan psikologi, dan literatur tentang perilaku
organisatoris. Model kognitif dalam literatur ini mengasumsikan bahwa partisipasi
pihak bawahan akan mengarah menuju pengungkapan informasi pribadi oleh pihak
bawahan, namun Miller dan Monge (1986) menyatakan bahwa penelitian sebelumnya
tidak memberikan pengujian yang lengkap dalam model penelitian mereka karena studi
ini kekurangan data yang membahas tentang variabel intervensi, seperti halnya
pembagian informasi ke arah puncak dan pembagian informasi ke arah bawahan.
Motivasi untuk berbagi informasi tergantung pada faktor yang pernah diteliti
sebelumnya, yaitu komitmen terhadap perusahaan dari pihak bawahan. Mereka yang
berkomitmen tinggi dengan perusahaan akan menginginkan agar organisasi tersebut
sukses, sehingga mereka akan cenderung untuk mengungkapkan informasi pribadi
mereka yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dari pihak bawahan dan
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Parker & Kyj, 2006, menjelaskan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran
dan komitmen terhadap perusahaan akan meningkatkan komunikasi informasi dari
pihak bawahan ke pihak atasan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dari
3
pihak bawahan tersebut. Pembagian informasi mungkin meningkatkan kinerja individu
dalam beberapa cara termasuk diantaranya: (1) memungkinkan pihak atasan untuk
membantu mengembangkan sebuah strategi yang lebih baik bagi pihak bawahan
(Murray, 1990); (2) meyakinkan bahwa pihak bawahan akan menerima dukungan yang
memadai untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran (Nouri & Parker, 1998).
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa melalui proses penyusunan anggaran maka
pihak bawahan akan memperoleh informasi tambahan dari pihak atasan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektivitas kerja dari pihak bawahan (Chenhall &
Brownell, 1988; Kren, 1992; Magner dkk 1996).
Beberapa peneliti akuntansi menentang pernyataan bahwa pihak bawahan
memiliki informasi pribadi yang penting dan jika informasi ini dibagikan dengan pihak
atasan, maka akan menguntungkan pihak bawahan dan perusahaan tersebut (Magner
Menurut kerangka kerja teoritis dalam studi terkini, individu dengan komitmen
yang tinggi akan cenderung mengungkapkan informasi pribadi mereka selama proses
penyusunan annggaran. Informasi semacam ini dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan dan bagi individu yang setia tersebut, keberhasilan perusahaan juga
merupakan nilai penting. Hal ini mengarahkan pada terbentuknya hipotesa sebagai
berikut:
H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap pembagian
informasi kearah puncak.
Selain menelaah anteseden atau pemicu dari pembagian informasi, penelitian ini
juga meneliti kemungkinan hasil akhir yang akan didapatkan yaitu kinerja manajerial.
Menurut para peneliti yang telah membentuk teori tentang pembagian informasi, maka
pembagian informasi akan mempengaruhi kinerja dengan berbagai cara. Magner dkk
(1996) mengemukakan bahwa hubungan antara informasi pribadi dari pihak bawahan
akan menghasilkan rencana yang lebih realistis dan bentuk anggaran yang lebih akurat
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja. Pembagian informasi juga
memastikan agar pihak bawahan memperoleh dukungan yang cukup dalam penyusunan
anggaran (Nouri & Parker, 1998). Berdasarkan pada argumen ini, maka hipotesa
berikutnya adalah:
H3: Pembagian informasi ke arah puncak berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
9
Dengan mempertimbangkan hubungan antara partisipasi dalam penyusunan
anggaran dan komitmen organisasi, maka beberapa peneliti di bidang manajemen dan
psikologi sudah mengungkapkan bahwa keterlibatan pegawai dalam proses
pengambilan keputusan akan meningkatkan kesetiaan atau komitmen tenaga kerja pada
perusahaan. Dengan sudut pandang ini, maka jika pegawai diperbolehkan untuk
berpartipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, maka pegawai tersebut akan
mengidentifikasi dirinya dengan perusahaan tersebut (March & Simon, 1958).
Penelitian ini melaporkan adanya hubungan positif yang signifikan antar partisipasi
pegawai dan komitmen terhadap perusahaan yang meliputi penelitian dari: Boshoff dan
Les (1995), DeCotiis dan Summers (1987), Morris dan Steers (1980), Rhodesa dan
Steers (1981), Welsch dan LaVan (1981), Zahra (1984). Salah satu bentuk partisipasi
pegawai yang secara khusus berhubungan dengan penelitian akuntansi adalah partisipasi
dalam penyusunan anggaran. Hubungan statistik yang signifikan antara partisipasi
dalam penyusunan anggaran dan komitmen organisasi dilaporkan dalam studi akuntansi
oleh Nouri dan Parker (1998); Quirin, Donelly dan O’Brian (2000). Hal ini
mengarahkan pada terbentuknya hipotesa sebagai berikut:
H4: Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap
komitmen organisasi.
Dengan mempertimbangkan hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja
manajeral, banyak peneliti di bidang manajemen dan psikologi terapan yang membantah
bahwa komitmen atau kesetiaan akan meningkatkan kinerja individu (Mathieu & Zajac,
1990; Meyer & Allen, 1997; Randall, 1990). Meyer & Allen (1997) membuat sebuah
teori yang menyatakan bahwa komitmen atau kesetiaan akan mengarahkan pada
terbentuknya motivasi yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya akan menciptakan
kinerja yang lebih tinggi pula. Menurut Meyer & Allen, (1997), bukti empiris ini
10
mendukung teori yang ada meskipun tidak terbukti dalam semua kasus. Pada literatur
akuntansi, beberapa studi melaporkan adanya bukti yang menyatakan bahwa komitmen
organisasi berhubungan positif dengan kinerja (Ferris, 1981; Ferris & Larcker, 1983;
Nouri & Parker, 1998). Hal ini mengarahkan pada terbentuknya hipotesa sebagai
berikut:
H5: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
Hopwood (1976) adalah salah satu diantara peneliti akuntansi yang
mengemukakan bahwa proses penyusunan anggaran dapat berfungsi sebagai
mekanisme komunikasi dimana pihak bawahan memperoleh informasi yang lebih
banyak tentang pekerjaan mereka. Chenhall dan Brownell (1988) adalah salah satu di
antara peneliti yang pertama kali menelaah secara empiris kemungkinan ini. Mereka
membantah bahwa melalui partisipasi dalam penyusunan anggaran pihak bawahan akan
memperoleh informasi yang dapat membantu mereka menjelaskan peranan organisasi
melalui tugas, tanggung jawab, dan kinerja yang diharapkan. Bukti empiris yang
dikemukakan oleh Chenhall dan Brownell (1988) menyatakan bahwa partisipasi dalam
penyusunan anggaran juga berkaitan dengan ambiguitas atau ketidakjelasan peranan.
Literatur psikologi dan literatur perilaku organisatoris juga mengungkapkan adanya
bukti hubungan antara pengambilan keputusan partisipatoris dan ketidakjelasan peran
(Jackson & Schuler, 1985). Hal ini mengarahkan pada terbentuknya hipotesa sebagai
berikut:
H6: Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh negatif
terhadap ketidakjelasan peran.
11
Dengan mempertimbangkan adanya konsekuensi dari ambiguitas peranan, maka
akan muncul dua hasil akhir yang relevan degan model teoretis yang dikembangkan
yaitu bahwa semakin rendah komitmen organisasi akan mengakibatkan semakin
rendahnya kinerja (lihat Gambar 2.1). Sehubungan dengan komitmen organisasi, maka
beberapa peneliti mengemukakan bahwa ketidakjelasan peran mengakibatkan komitmen
organisasi yang rendah pula (DeCotiis & Summers, 1987; Morris & Koch, 1979;
Welsch & LaVan, 1981). Dalam meta analisanya tentang komitmen terhadap
perusahaan, Mathieu dan Zajac (1990) menyimpulkan bahwa penelitian sebelumnya
memperlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara ambiguitas peranan
dan komitmen organisasi. Hal ini mengarahkan pada terbentuknya hipotesa sebagai
berikut:
H7: Ketidakjelasan peran berpengaruh negatif terhadap komitmen
organisasi.
Ketidakjelasan peran mengarahkan pada terciptanya kinerja yang rendah.
Ambiguitas peranan yang tinggi mengindikasikan bahwa seorang pegawai merasa tidak
yakin dengan peranannya dalam suatu perusahaan. Hal juga ini menyertakan
ketidakjelasan tentang ekspektasi perusahaan dan alat untuk memenuhi hal tersebut.
Berdasarkan pada teori ekspektasi, Beehr, Walsh dan Taber (1976) membantah dengan
mengatakan bahwa ambiguitas peran akan menurunkan kinerja dengan cara mengurangi
ekspektasi pegawai yang selanjutnya akan mempengaruhi sebuah usaha keras dan
terciptanya suatu kinerja dari pegawai tersebut. Chenhall dan Brownell (1988), juga
menyatakan bahwa individu yang tidak sepenuhnya memahami tugas dan tanggung
jawab mereka atau memiliki ambiguitas peran yang tinggi “akan mengambil sebuah
keputusan yang meragukan dan mereka akan bergantung pada pembelajaran dengan
cara coba-coba.” Menurut Chenhall dan Brownell (1988) dan beberapa penelitian
12
sebelumnya yang dikutip oleh mereka, menyatakan bahwa bukti empiris yang
mendukung ambiguitas peranan memiliki hubungan signifikan yang negatif dengan
kinerja individu. Dengan demikian akan mengarahkan pada terbentuknya hipotesa
sebagai berikut:
H8: Ketidakjelasan peran berpengaruh negatif terhadap kinerja
manajerial.
Model penelitian yang mengambarkan suatu kerangka konseptual sebagai
panduan sekaligus alur berfikir tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap role
ambiguity, komitmen organisasi, information sharing dan kinerja manajerial dapat
dilihat pada gambar berikut:
Model Penelitian
Sumber : Robert J Parker and Larissa Kyj (2006)”Vertical information sharing in the budgeting process”. Accounting, organization and society vol 31 pp 27-45.
Dengan demikian, temuan penelitian mengenai pembagian informasi secara
vertikal dalam budgeting sharing dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial tidak
sepenuhnya terbukti. Hanya pengaruh komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap pembagian informasi ke arah puncak dan pengaruh pembagian informasi ke
arah puncak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial yang diterima hipotesis
alternatifnya, sedangkan keenam hipotesis (H1, H4, H5, H6, H7, dan H8). Hal tersebut
mengindikasikan bahwa komitmen terhadap perusahaan memotivasi manajer untuk
mengungkapkan informasi mereka sepenuhnya sehingga pembagian informasi ke arah
puncak tersebut akan mempengaruhi kinerja dimana kinerja manajer akan lebih baik
jika mereka diberi informasi yang lebih spesifik dan relevan dalam rangka proses
pengambilan keputusan. Bagi partisipasi dalam penyusunan anggaran akan
memungkinkan terjadinya budget slack atau senjangan anggaran, dimana para manajer
tingkat bawah tidak akan memberikan informasi yang mereka miliki pada saat
penyusunan anggaran dan menetapkan anggaran yang lebih longgar dengan harapan
tujuan serta target anggaran tercapai. Selain itu juga melalui partisipasi dalam
18
penyusunan anggaran pihak bawahan kurang memperoleh informasi yang dapat
membantu mereka menjelaskan peranan organisasi melalui tugas, tanggung jawab,
sehingga komitmen mereka rendah yang mengakibatkan rendahnya kinerja pula.
V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, maka dapat diberikan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian mendukung bahwa komitmen terhadap perusahaan memotivasi
manajer untuk mengungkapkan informasi mereka sepenuhnya sehingga pembagian
informasi ke arah puncak tersebut akan mempengaruhi kinerja dimana kinerja
manajer akan lebih baik jika mereka diberi informasi yang lebih spesifik dan
relevan dalam rangka proses pengambilan keputusan.
2. Bagi partisipasi dalam penyusunan anggaran akan memungkinkan terjadinya
budget slack, dimana para manajer tingkat bawah tidak akan memberikan informasi
yang mereka miliki pada saat penyusunan anggaran dan menetapkan anggaran yang
lebih longgar dengan harapan tujuan serta target anggaran tercapai. Selain itu juga
melalui partisipasi dalam penyusunan anggaran pihak bawahan kurang memperoleh
informasi yang dapat membantu mereka menjelaskan peranan organisasi melalui
tugas, tanggung jawab, sehingga komitmen mereka rendah yang mengakibatkan
rendahnya kinerja pula.
3. Walaupun penelitian ini hanya merupakan konfirmasi penelitian Parker dan Kyj L
(2006) dan Rosanti (2007), penelitian ini memberikan indikasi pentingnya
komitmen terhadap perusahaan dalam memotivasi manajer untuk mengungkapkan
informasi mereka sepenuhnya sehingga pembagian informasi ke arah puncak
19
tersebut akan mempengaruhi kinerja dimana kinerja manajer akan lebih baik jika
mereka diberi informasi yang lebih spesifik dan relevan dalam rangka proses
pengambilan keputusan.
Keterbatasan
Evaluasi atas hasil penelitian ini harus mempertimbangakan beberapa
keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian, antara lain:
1. Tingkat response rate yang rendah sehingga penelitian ini juga sulit untuk
megeneralisasi dan menggambarkan pembagian informasi secara vertikal dalam
budgeting sharing dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial pada sektor
manufaktur di BEI.
2. Kehandalan validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini nampak belum teruji dengan baik, terutama bila dikaitkan dengan instrumen
komitmen organisasi dan kinerja manajerial, terlihat dari banyaknya indikator
yang dieliminasi (validasi). Peneliti menduga kemungkinan adanya faktor lain
yaitu penerjamahan yang kurang baik, terutama setting bahasa yang sesuai
dengan kondisi responden di Indonesia.
3. Dasar utama penelitian ini menggunakan beberapa penelitian sebelumnya yang
banyak dilakukan di luar negeri, sehingga perbedaan mekanisme penyusunan
anggaran pada perusahaan termasuk arus pembagian informasi.
Saran
1. Penelitian mendatang dapat mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang yang
dapat meningkatkan kinerja manajer terkait dengan partisipasi dalam
penyusunan anggaran yang memerlukan pembagian informasi ke arah puncak
dan didukung pula oleh motivasi manajer karena komitmen yang mereka miliki
dengan perusahaan.
20
2. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan kepuasan kerja yang dapat
memediasi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajer.
3. Penelitian ini menggunakan metode survey yang menyebabkan rendahnya
tingkat response rate, sehingga mungkin bisa digunakan metode lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abramis, D. J. (1994). "Work role ambiguity, job satisfaction, and job performance: meta analyses and review." Psychological Reports 75: 1411-1433.
Agusti Ferdinand. 2002. “Struktural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen”. Fakultas Ekonomi Undip. Semarang.
Allen, N. J., & Meyer, J. P. (1990). The measurement and antecedents of affective, continuance, and normative commitment to the organization. Journal of Occupational Psychology, 63, 1–18.
Alles, M., & Datar, S. (2002). Control implications of worker identification with firm sales success. Management Accounting Research, 13, 173–190.
Angle, H. L., & Perry, J. L. (1981). An empirical assessment of organizational commitment and organizational effectiveness. Administrative Science Quarterly, 21, 1–14.
_______, Robert N. J. Dearsen, dan V. Govindarajan.1992. Management Control System, Seventh Edition, Chicago. Richard D. Irwin.
21
Argyris, C. 1952. The Impact of Budgetse on Peoples. The School of Business and Public Administration, Cornell University.
Baiman, S. (1990). Agency research in managerial accounting: a second look. Accounting, Organizations and Society, 15, 341–371.
______, & Evans, H. (1983). Pre-decision information and participative management control systems. Journal of Accounting Research, 21, 371–395.
Beehr, T. A., Walsh, J. T., & Taber, T. D. (1976). Relationship of stress to individually and organizationally valued states. Journal of Applied Psychology, 61, 41–47.
Belkaoui, Ahmed. Cost Accounting.1983. A Multidimensional Emphasis. Chicago. The Dryden Press, CBS, CBS College Publishing.
Blau, G. (1987). Using a person-environment fit model to predict job involvement and organizational commitment. Journal of Vocational Behavior, 30, 240–257.
Boshoff, C., & Mels, G. (1995). A causal model to evaluate the relationships among supervision, role stress, organizational commitment and internal service quality. European Journal of Marketing, 29, 23–42.
Brownell, P. (1982a). The role of accounting data in performance evaluation, budgetary participation and organizational effectiveness. Journal of Accounting Research, 20, 12–27.
_______, (1982b). Participation in the budgeting process, when it works and when it doesn’t. Journal of Accounting Literature, 1, 125–153.
_______, & Dunk, A. (1991). Task uncertainty and its interaction with budgetary participation and budget emphasis: some methodological issues and empirical investigation. Accounting, Organizations and Society, 16, 693–703.
_______, & Hirst, M. (1986). Reliance on accounting information, budgetary participation, and task uncertainty: tests of a three-way interaction. Journal of Accounting Research, 24, 241–249.
_______, & McInnes, M. (1986). Budgetary participation, motivation, and managerial performance. The Accounting Review, 61, 587–600.
Chenhall, R., & Brownell, P. (1988). The effect of participative budgeting on job satisfaction and performance: role ambiguity as an intervening variable. Accounting, Organizations and Society, 13, 225–234.
Chow, C. W., Cooper, J. C., & Waller, W. S. (1988). Participative budgeting: effects of a truth-inducing pay scheme and information asymmetry on slack and performance. The Accounting Review, 63, 111–122.
Christensen, J. (1982). The determination of performance standards and participation. Journal of Accounting Research, 20, 589–603.
Collins, F., The Interaction of Budget Characteristicsand Personality Variables with Budgetary Attitudes. The Accounting Review (1978), pp.324-335.
Compfrey A. L & Lee, H.B (1992) “A First in Factor Analysis” Hillsdale, Lamrence Erlbaum Associates. New Jersey.
DeCotiis, T. A., & Summers, T. P. (1987). A path-analysis of a model of the antecedents and consequences of organizational commitment. Human Relations, 40, 445– 470.
Dunham, R. B., Grube, J. A., & Castaneda, M. B. (1994). Organizational commitment: the utility of an integrative approach. Journal of Applied Psychology, 79, 370– 380.
Dunk, AS. “The Effect of Budget Emphasis and Information Asymetry on the Relation Betweeen Budgetary Partisipation and Slack”. The Accounting Review 68 (April 1993): hal. 400-410.
22
Ferris, K. R. (1981). Organizational commitment and performance in a professional accounting firm. Accounting, Organizations and Society, 6, 317–325.
________, & Larcker, D. F. (1983). Explanatory variables of auditor performance in a large public accounting firm. Accounting, Organizations and Society, 8, 1–11.
R.J. Parker, L. Kyj / Accounting, Organizations and Society 31 (2006) 27–45 43 Fisher, C. D., & Gitelson, R. C. (1983). A meta-analysis of the correlates of role conflict and ambiguity. Journal of Applied Psychology, 68, 320–333.
Hair, J. F. Anderson, R. E. Tatham, R. L, dan Black, W. C, 1995, “Multivariate Data Analysis”, Fourth Edition New Jersey, Prentice Hall.
Hansen, D. R and Mowen, Maryanne. M (2005). Management Accounting. 7th Edition. South-Western College Publishing.
_____, (2000). Management Accounting. 5th Edition. South-Western College Publishing.
Heneman, H. G. (1974). Comparisons of self and superior ratings of managerial performance. Journal of Applied Psychology, 59, 638–642.
Hopwood, A. (1976). Accounting and human behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Imam Ghozali (2004). Model persamaan struktural: Konsep dan Aplikasi dengan program AMOS versi5.0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Jackson, S. E., & Schuler, R. S. (1985). A meta-analysis and conceptual critique of research on role ambiguity and role conflict in work settings. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 36, 16–78.
Kennis, I. 1979. Effect of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review, Vol 54/4: 707-721.
King, L. A. and D. W. King (1990). "Role conflict and role ambiguity: a critical assessment of construct validity." Psychological Bulletin 107(1): 48-64.
Kren, L. (1992). Budgetary participation and managerial performance: the impact of information and environmental volatility. The Accounting Review, 67, 511– 526.
Jackson, S. E. and R. S. Schuler (1985). "A meta-analysis and conceptual critique of research on role ambiguity and role conflict in work settings." Organizational Behavior and Human Decision Processes 36: 16-78.
Lawrence, P. R., & Dyer, D. (1983). Renewing American industry. New York: The Free Press.
Libby, T. (1999). The influence of voice and explanation on performance in a participative budgeting setting. Accounting, Organizations and Society, 24, 125–137.
Lincoln, J. R., & Kalleberg, A. L. (1990). Culture, control, and commitment. Cambridge: Cambridge University Press.
Lindquist, T. M. (1995). Fairness as an antecedent to participative budgeting: examining the effects of distributive justice, procedural justice and referent cognition on satisfaction and performance. Journal of Management Accounting Research, 7, 122–147.
Loehlin, J. C. (1987). Latent variable models. Hillside: Lawrence Erlbaum Associates.Lowe, E. A. November, 1970. An Evaluation in Wider Managerial Prespective
Accountancy. Pp.765.Magner, N., Welker, R. B., & Campbell, T. L. (1996). Testing a model of budgetary
participation processes in a latent variable structural equations framework. Accounting and Business Research, 27, 41–50.
23
Mahoney, T. A., Jerde, T. H., & Carroll, S. J. (1963). Development of managerial performance: a research approach. Cincinnati: South-Western.
Mahoney, T. A., Jerde, T.(1965). The jobs of management. Industrial Relations, 4, 97–110.
March, J. G., & Simon, H. A. (1958). Organizations. New York: John Wiley.Mathieu, J. E., & Zajac, D. M. (1990). A review and metaanalysis of the antecedents,
correlates, and consequences of organizational commitment. Psychological Bulletin, 108, 171–194.
Merchant, K. (1981). The design of the corporate budgeting system: influences on managerial behavior and performance. The Accounting Review, 56, 813–829.
Meyer, J. P, & Allen, N. J. (1997). Commitment in the workplace: theory, research, and application. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
________, Natalie J, Allen, N. J & Catherine A. Smith. (1993). Commitment to organization and occupation : Extensions and test of three-component conceptuallization. Journal of Applied Psychology, 78 , 538–551.
Mia, L. (1988). Managerial attitude, motivation and the effectiveness of budget participation. Accounting, Organizations and Society, 13, 465–476.
Mia, L. (1989). The impact of participation in budgeting and job difficulty on managerial performance and work motivation: a research note. Accounting, Organizations and Society, 14, 347–358.
Milani, K. (1975). Budget-setting, performance and attitudes. The Accounting Review, 5, 274–284.
Miller, K. I., &Monge, P. R. (1986). Participation, satisfaction, and productivity: A meta-analytic review. Academy of Management Journal, 29, 727–753.
Moorman, R. H., Niehoff, B. P., & Organ, D. W. (1993). Treating employees fairly and organizational citizenship behavior: sorting the effects of job satisfaction, organizational commitment, and procedural justice. Employee Responsibilities and Rights Journal, 6, 209–225.
Morris, J. H., & Koch, J. L. (1979). Impacts of role perceptions on organizational commitment, job involvment, and psychosomatic illness among three vocational groupings. Journal of Vocational Behavior, 14, 88–101.
________, & Steers, R. M. (1980). Structural influences on organization commitment. Journal of Vocational Behavior, 17, 50–57.
Mowday, R. T., Porter, L., & Steers, R. M. (1982). Employeeorganizational Linkages. New York: Academic Press.
________, Steers, R. M., & Porter, L. W. (1979). The measurement of organizational commitment. Journal of Vocational Behavior, 14, 224–247.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat dan Rekayasa). Edisi Kedua. Yogyakarta: STIE YKPN.
______, dan Johny Setywan. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. Edisi 1. Aditya Media.
Murray, D. (1990). The performance effects of participative budgeting: an integration of intervening and moderating variables. Behavioral Research in Accounting, 2, 104–123.
Newstroom, Jhon W and David K (1989). Organization behavior, reading and exercise. 8th ed.MC Graw Hill. International Edition.
24
Nouri, H., & Parker, R. J. (1998). The relationship between budget participation and job performance: the roles of budget adequacy and organizational commitment. Accounting, Organizations and Society, Vol. 23, 467–483.
Nunnally, J. C. (1967). Psycometric Theory. New-York: McGraw-Hill. Pedhazur, E. J. (1982). Multiple regression in behavioral research, explanation and
prediction (Second Ed.). Ft Worth(TX): Harcourt Brace College Publishers.Penno, M. (1984). Asymmetry of pre-decision information and managerial accounting.
Journal of Accounting Research, 22, 177–191.Porter, L. W., Steers, R. M., Mowday, R. T., & Boulian, P. V. (1974). Organizational
commitment, job satisfaction, and turnover among psychiatric technicians. Journal of Applied Psychology, 59, 603–609.
Price, J. L., & Muller, C. W. (1981). Professional turnover: the case of nurses. New York: Spectrum. .
Randall, D. M. (1990). The consequences of organizational commitment: methodological investigation. Journal of Organizational Behavior, 11, 361–378. 44 R.J. Parker, L. Kyj / Accounting, Organizations and Society 31 (2006) 27–45
Rahayu, E,1997.”Pengaruh Penganggaran dan kinerja Manajerial Terhadap Informasi yang berhubungan dengan tugas (Job Relevant Information)”, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi UGM.
Rhodes, S. R., & Steers, R. M. (1981). Conventional vs. worker-owned organizations. Human Relations, 34, 1013–1035.Rizzo, J. R., House, R. J., & Lirtzman, S. I. (1970). Role conflict and ambiguity in
Bahasa Indonesia. Prenhallindo.Rosanti, Diah, (2007) Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Role Ambiguity,
Komitmen Organisasi, Information Sharing dan Kinerja Manajerial. Tesis. Program Magister Sains Akuntansi UNDIP (Tidak Untuk Dipublikasikan)
R.J. Parker dan Kyj L. (2006). Vertical information Sharing in the budgeting sharing. Accounting, Organizations and Society 31 27–45.
Schift, M., & Lewin, A (1970). The Impact of people on budgets. The Accounting Review, 45, 259-268.
Shields, J. F., &Shields,M.D. (1998). Antecedents of participative budgeting. Accounting, Organizations and Society, 23, 49–76.
______, M. D., & Young, S. M. (1993). Antecedents and consequences of participative budgeting: evidence on the effects of asymmetrical information. Journal of ManagementAccounting Research, 5, 265–280.
Siegel Gary and Marconi H.R (1989). Behavioral research in accounting. South western publishing co.
Simons, R. (1995). Levers of control. Boston: Harvard Business School Press.Tremblay, M and Roger A. (2004). Career plateauing reactions: the moderating role of
job scope, role ambiguity and participation among Canadian managers. International Journal of Human Resource Management. September: 996–1017.
Tubre, T. C. and J. M. Collins (2000). "Jackson and Schuler (1985) revisited: a meta-analysis of the relationships between role ambiguity, role conflict and job performance." Journal of Management 26(1): 155-169.
25
Viator RE (1999). Analisys of formal mentoring program and percived barriers to obtaining a mentor at large public accounting firms. Accounting Horizon Vol 13 pp 37-53
Waller, W. S. (1988). Slack in participative budgeting: the joint effect of truth-inducing pay scheme and risk preferences. Accounting, Organizations and Society, 13, 87–98.
Weisch, H. P., & LaVan, H. (1981). Inter-relationships between organizational commitment and job characteristics, job satisfaction, professional behavior, and organizational climate. Human Relations, 34, 1079–1089.
Wiener, Y (1982). Commitment in organization: A normative view. Academy of management review 7 pp. 418-428
Young, S. M. (1985). Participative budgeting: the effects of risk aversion and asymmetric information on budgetary slack. Journal of Accounting Research, 24, 829–842.
Zahra, S. A. (1984). Antecedents and consequences of organizational commitment: an integrative approach. Akron Business and Economic Review, 15, 26–32.
Zerbe, W., & Paulhus, D. (1987). Socially desirable responding in organizational behavior: a reconception. Academy of Management Review, 12, 250–264.