Pembagian Iklim Dunia Pembagian IklimTentunya Anda masih ingat
apa yang dimaksud dengan iklim. Coba sebutkan kembali pengertian
iklim! Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis
lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis
lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.a.Iklim
MatahariIklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda
perhatikan pada gambar 24 berikut.
Gambar 22: Pembagian daerah iklim matahariUntuk lebih
memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut di
atas dapat Anda pelajari pada uraian berikut.1)Iklim TropisIklim
tropis terletak antara 0 231/2 LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan
bumi.Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara
rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu
udara antara 20- 23C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30C. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di
kwatulistiwa antara 1 5C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan
beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di
dunia.
2)Iklim Sub TropisIklim sub tropis terletak antara 231/2
40LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan
iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang. Terdapat empat
musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim
dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan
musim panas tidak terlalu panas. Suhu sepanjang tahun menyenangkan.
Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Daerah sub
tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim
panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan
jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah
iklim Tiongkok.
3)Iklim SedangIklim sedang terletak antara 40- 661/2 LU/LS.
Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut: Banyak terdapat
gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering
berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu,
dan sering terjadi badai secara tiba-tiba. Amplitudo suhu tahunan
lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan
dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4)Iklim Dingin (Kutub)Iklim dingin terdapat di daerah kutub.
Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim
dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.Ciri-ciri
iklim tundra adalah sebagai berikut: Musim dingin berlangsung lama
Musim panas yang sejuk berlangsung singkat. Udaranya kering.
Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. Di musim dingin tanah
ditutupi es dan salju. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang
luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. Vegetasinya jenis
lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya meliputi: Amerika utara,
pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai
utara Siberia.Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah
sebagai berikut: Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat
salju abadi. Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland
(tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
b.Iklim FisisApa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis
adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah
muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di
wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas,
relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat
dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi,
iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).1)Iklim laut
(Maritim)Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan
(2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat
berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai
garis lintang 40, adalah sebagai berikut:a) Suhu rata-rata tahunan
rendah;b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;c) Banyak awan, dand)
Sering hujan lebat disertai badai.Ciri-ciri iklim laut di daerah
sedang, yaitu sebagai berikut:a) Amplituda suhu harian dan tahunan
kecil;b) Banyak awan;c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya
hujan rintik-rintik;d) Pergantian antara musim panas dan dingin
terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
2)Iklim Darat (Kontinen)Iklim darat dibedakan di daerah tropis
dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di
daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40(, yaitu sebagai
berikut:a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya
kecil; danb) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar
disertai taufan.Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai
berikut:a) Amplitudo suhu tahunan besar;b) Suhu rata-rata pada
musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; danc) Curah
hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
3)Iklim Dataran TinggiIklim ini terdapat di dataran tinggi
dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:a) Amplitudo suhu harian
dan tahunan besar;b) Udara kering,c) Lengas (kelembaban udara)
nisbi sangat rendah; dand) Jarang turun hujan.
4)Iklim GunungIklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti
di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:a)
Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;b)
Terdapat di daerah sedang;c) Amplitudo suhu harian dan tahunan
kecil;d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di
daerah bayangan hujan;e) Kadang banyak turun salju.
5)Iklim Musim (Muson)Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui
iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:a) Setengah tahun bertiup angin laut yang
basah dan menimbulkan hujan;b) Setengah tahun berikutnya bertiup
angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau.
Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan
ketinggian tempat, berikut ini akan diuraikan tentang pembagian
iklim menurut beberapa para ahli antara lain:
a.Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir KoppenPada tahun 1918 Dr
Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi
iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua
unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan
bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen
membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah
iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.1. Iklim A atau iklim tropis.
Cirinya adalah sebagai berikut: suhu rata-rata bulanan tidak kurang
dari 18C, suhu rata-rata tahunan 20C-25C, curah hujan rata-rata
lebih dari 70 cm/tahun, dan tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.2.
Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri
sebagai berikut: Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid
(steppa); Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan
penguapan besar;3. Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah
suhu rata-rata bulan terdingin antara 18 sampai -3C.4. Iklim D atau
iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10C, sedangkan suhu rata-rata
bulan terdingin kurang dari 3C.5. Iklim E atau iklim kutub .
Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak
pernah lebih dari 10C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin
kurang dari 3C.Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya
diperinci lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu:1. Daerah iklim
A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:(1) Af
= Iklim panas hujan tropis.(2) As = Iklim savana dengan musim panas
kering.(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.(4) Am =
Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.2. Daerah iklim B,
terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:(1) Bs = Iklim steppa,
merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim lembab dari
iklim A, C, dan D.(2) BW = Iklim gurun.3. Daerah iklim C, terbagi
menjadi tiga macam iklim, yaitu:(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan
musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas kering.(2) Cw
= Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim
lembab dan sejuk.(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada
semua bulan.4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:(1)
Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.(2) Df =
Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.5. Daerah
iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:(1) ET = Iklim
tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C.(2) Ef =
Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.6. Perlu Anda ketahui
bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw,
Am, C, dan D.Af dan Am=terdapat di daerah Indonesia bagian barat,
tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi Utara.
Aw=terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua
Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru,
dan Irian Jaya pantai selatan.
C=terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
D=terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
b.Pembagian Iklim Menurut F. JunghuhnBerdasarkan hasil
penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan
secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Perhatikan
pada gambar di bawah ini.
Gambar 25: Pembagian iklim menurut JunghuhnMenurut Junghuhn
pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut1. Daerah
panas/tropisTinggi tempat antara 0 600 m dari permukaan laut. Suhu
26,3 22C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu,
karet, kelapa, dan cokelat.2. Daerah sedangTinggi tempat 600 1500 m
dari permukaan laut. Suhu 22 -17,1C. Tanamannya seperti padi,
tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.3. Daerah
sejukTinggi tempat 1500 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1
11,1C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.4.
Daerah dinginTinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu 11,1 6,2C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
c.Pembagian Iklim Menurut MohrMohr membagi iklim berdasarkan
curah hujan yang sampai ke permukaan bumi, yaitu menjadi tiga
golongan sebagai berikut:1. Bulan kering (BK), yaitu jumlah
rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm.2.
Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan
tersebut berkisar antara 60 90 mm.3. Bulan basah (BB), yaitu jumlah
rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut 100 mm ke atas.
d.1. Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke
permukaan bumi kurang dari 60 mm.2. Bulan basah (BB), yaitu curah
hujan yang sampai kepermukaan bumi lebih dari 60 mm.
(http://milasyafaah22.blogspot.com/p/pembagian-iklim-dunia_30.html)
9 desember
http://nugrohocahyo.blogspot.com/2012/03/pembagian-iklim-menurut-w-koppen.htmlPembagian
Iklim Menurut W. Koppen 23.03 Wladimir Koppen adalah seorang ahli
iklim yang lahir di Saint Petersburg, Russia pada tanggal 25
September 1846.Setelah menyelesaikan pendidikannya diSt.
Petersburg, ia menghabiskan sebagian besar hidup dan karir
profesionalnya di Jerman dan Austria. Ia bekerja sama dengan
seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger untuk mengubah
sistem klasifikasi iklim yang akhirnya sering disebutsistem
klasifikasi KppenGeiger.Sistem ini
menggabungkantemperaturdankelembabanrata-rata bulanan dan tahunan,
dan kelembaban musiman. W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi
menjadi5 bagian daerah iklim yang ditandai dengan simbol A, B, C,
D, dan E.
Kelompok A yaitu iklim tropis/megatermal, dibagi menjadi 3
yaitu: 1. Iklim hutan hujan tropis (Af):Mengalami kelembaban 60mm
(2.4in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis
lintang 5-10 dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur,
dapat pula mencapai 25 dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh
Sistem Tekanan RendahDoldrumssepanjang tahun, oleh sebab itu tidak
mengalami perubahan musim. 2. Iklim monsun tropis (Am):Jumlah hujan
pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada
bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan
yang sangat lebat dan curah hujan yang lebat. 3. Iklim basah dan
kering atau sabana tropis (Aw):Jumlah hujan pada bulan-bulan basah
tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering,
sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan
pohon-pohon yang jarang.
Kelompok B yaitu iklim kering (gersang/semigersang), dibagi
menjadi 2 yaitu: 1. Stepa (Bs):Daerah setengah kering yang terletak
antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang
rendah.
2. Iklim padang pasir
Kelompok C yaitu iklim sedang/mesotermal, dibagi menjadi 4
yaitu: 1. Iklim mediterania (Csa, Csb):Iklim Mediteraniaadalah
iklim pada kebanyakan wilayahcekungan Mediteraniasebagai bagian
dariiklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim jenis ini terdapat
di wilayah California, sebagian Australia barat dan selatan, Afrika
Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah. 2. Iklim
subtropis (Cfa, Cwa):Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan
gangguan dan rintangan dari alam sepertibadai,hujan salju,
atautornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitumusim
semi,musim panas,musim gugur, danmusim dingin. 3. Iklim sedang
maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb):iklimyang biasanya ditemukan di
sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa
benua di dunia, dan juga di area tenggaraAustralia. Iklim dekat
lautan mengalami musim panas yang sederhana dingin dan musim dingin
yang agak hangat dibandingkan musim dingin dalam iklim lain. 4.
Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc):Kawasan
beriklim Samudera Subkutub bercirikan iklim lautan, cuma terletak
lebih dekat dengan area Kutub. Oleh itu, area ini lebih dingin
dibandingkan iklim lautan yang lain.Iklim Samudera Subkutub
mengalami selebih-lebihnya tiga bulan suhu rata-rata bulanan
melebihi 10 C (50 F). Seperti iklim lautan, tidak suhu rata-rata
bulanan yang kurang dari -3 C (26.6 F).
Kelompok D yaitu iklim benua/mirkotermal, dibagi 4 yaitu: 1.
Iklim benua musim panas(Dfa,Dwa,Dsa) 2.Iklim benua musim panas
hangat atauhemiboreal(Dfb,Dwb,Dsb) 3.Iklimsubarktikkontinental
atauboreal(taiga)(Dfc,Dwc,Dsc) 4.Iklim subarktik kontinental dengan
musim dingin ekstrem(Dfd,Dwd)
Kelompok E yaitu iklim kutub, bibagi 2 yaitu: 1. Iklim tundra
(ET)Tundraadalah suatuareadimana pertumbuhanpohonterhambat dengan
rendahnyasuhulingkungansekitar karena itu disebut daerah tanpa
pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya
berupalumut,rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin. 2.
iklim kutub es (EF)Iklim kutubadalahiklimdingin yang terdapat di
daerahkutub. Di daerah itumusim dinginberlangsung lama,musim
panasyang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah
ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan
semak-semak.
(http://geograph88.blogspot.com/search/label/Materi%20IPTEK)
Pada postingan kali ini akan dijelaskan mengenai klasifikasi
iklim menurut Schmidt Ferguson. Schmidt Ferguson mengkasifikasikan
iklim berdasarkan ukuran bulan basah, bulan lembab dan bulan
kering. Kriteria tersebut mengacu pada jumlah curah hujan yang
diterima setiap daerah.Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson
dikembangkan pada tahun 1950. Schmidt adalah guru besar dan pejabat
Direktur Lembaga Meteorologi dan Geofisika di Jakarta, sedangkan
Ferguson adalah seorang guru besar pengelolaan hutan Fakultas
Pertanian Universitas Indonesia pada waktu itu. Mereka berdua
membuat klasifikasi iklim ini dengan alasan sistem klasifikasi yang
telah dikenal seperti Koppen, Thornwaite dan Thornwaite kurang
sesuai dengan keadaan di Indonesia khususnya mengenai teknik
menilai curah hujan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan
lembab dan kering adalah sebagai berikut :
Bulan Basah (BB) : jumlah curah hujan lebih dari 100
mm/bulan.Bulan Lembab (BL) : jumlah curah hujan antara 60-100
mm/bulan.Bulan Kering (BK) : jumlah curah hujan kurang dari 60
mm/bulan
Schmidt dan Ferguson menentukan BB, BL dan BK tahun demi tahun
selama pengamatan, yang kemudian dijumlahkan dan dihitung
rata-ratanya. Penentuan tipe iklimnya mempergunakan tipe iklimnya
dengan mempergunakan nilai Q yaitu:
Q :Banyak Bulan Keringx 100% Banyak Bulan Basah
Berdasarkan besarnya nilai Q, maka tipe iklimSchmidt
Fergusondigolongkan ke dalam tipe berikut :
Iklim Menurut SchmidtFerguson, Oldeman dan JunghuhnPublished 1.
Iklim Menurut SchmidtFergusonSchmidtFerguson mengklasifikasikan
iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah
rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam
satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan
basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.Iklim
Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan
atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan
kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan
sebagai berikut.
Nilai Q ditentukan dari perhitungan rata-rata bulan kering dan
bulan basah selama periode tertentu, misalnya 30 tahun. Contoh
penentuan iklim daerah X berdasarkan nilai Q.Diketahui:Selama 30
tahun, jumlah rata-rata bulan kering = 2 dan jumlah ratarata bulan
basah = 8.
Berdasarkan tabel 7.3, daerah X dengan nilai Q = 0,25 termasuk
beriklim B atau basah.
. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam
klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan
jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun
pengamatan ( f ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ;
Safii, 1995).2. Iklim Menurut OldemanPenentuan iklim menurut
Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut
Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan
kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu
sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat.
Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang
cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan
palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm
tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup
untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.Dalam metode ini,
dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai
berikut.a. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.b. Bulan
lembap, apabila curah hujannya 100200 mm.c. Bulan kering, apabila
curah hujannya < 100 mm.Berdasarkan bulan basah, Oldeman
menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah agroklimat utama
seperti tabel berikut ini.
Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.Iklim A :
Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.Iklim B : Jika
terdapat 79 bulan basah berurutan.Iklim C : Jika terdapat 56 bulan
basah berurutan.Iklim D : Jika terdapat 34 bulan basah
berurutan.Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah
berurutan.didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman,
terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan
jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Oldeman,
et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi
adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70
mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama
adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150
mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan
untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan
curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu
bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan
lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah
hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.
3. Iklim Menurut JunghuhnJunghuhn mengklasifikasikan iklim
berdasarkan ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis
tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai suhu di
habitatnya. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menjadi empat seperti
yang ditunjukkan gambar berikut ini.
Pembagian daerah iklim tersebut adalah sebagai berikut.a. Daerah
Panas/TropisTinggi tempat : 0600 m di atas permukaan laut.Suhu : 22
C26,3 C.Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet,
kelapa.b. Daerah SedangTinggi tempat : 600 m1500 m di atas
permukaan laut.Suhu : 17,1 C22 CTanaman : padi, tembakau, teh,
kopi, kina, sayur-sayuran.c. Daerah SejukTinggi tempat : 15002500 m
di atas permukaan laut.Suhu : 11,1 C17,1 CTanaman : kopi, teh,
kina, sayur-sayuran.d. Daerah DinginTinggi tempat : lebih dari 2500
m di atas permukaan laut.Suhu : 6,2 C11,1 CTanaman : Tidak ada
tanaman budidaya.- See more at:
http://www.siswapedia.com/iklim-menurut-schmidt-ferguson-oldeman-dan-junghuhn/#sthash.EoPlgxtT.dpufF.
Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di
Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil
penelitiannya F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan
ketinggian tempat.Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah
sebagai berikut.1. Zona Iklim PanasZona iklim panas terletak pada
daerah dengan ketinggian antara 0 650meter dan temperatur antara
26,3 C 22 C.2. Zona Iklim SedangZona iklim sedang terletak pada
daerah dengan ketinggian antara 650 1500meter dan temperatur antara
22 C 17,1 C.3. Zona Iklim SejukZona iklim sejuk terletak pada
daerah dengan ketinggian antara 1500 2500meter dan temperatur
antara 17,1 C 11,1 C.4. Zona Iklim DinginZona iklim dingin terletak
pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperatur
kurang dari 11,1
C.http://art-mustaqim.blogspot.com/2012/12/klasifikasi-iklim-berdasarkan-para-tokoh.html
1. Iklim MatahariYaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan
panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang
berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari,
sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak
menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi
menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim
dingin.
2. Iklim KoppenWladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman
membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima
tipe iklim :a. Iklim hujan tropisDengan ciri temperatur bulanan
rata-rata lebih dari 180 C, suhu tahunan 200 C 250 C dengan curah
hujan bulanan lebih dari 60 mm.b. Iklim kering/gurunDengan ciri
curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi
menjadiIklim stepa dan gurun.c. Iklim sedang basahDengan ciri
temperatur bulan terdingin -30 C - 180 C, daerah ini terbagai
menjadi : Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering) Cw
(iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering) Cf (iklim
sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)d. Iklim dinginDengan
ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 30 C dan temperatur
bulan terpanas lebih dari 100 C, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering Df
adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembabe. Iklim
kutubDengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC
Daerah ini terbagi menjadi : ET Iklim tundra DF Iklim salju
3. Iklim Schamidt - FergusonSchmidt dan Ferguson membagi iklim
berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan. Di Indonesia
terbagi menjadi 8 tipe Iklim :a. kategori sangat basah, nilai Q = 0
14,3 %b. kategori basah, nilai Q = 14,3 33,3 %c. kategori agak
basah nilai Q 33,3 60 %d. kategori sedang, nilai Q = 60 100 %e.
kategori agak kering, nilai Q = 100 167 %f. kategori kering, nilai
Q = 167 300 %g. kategori sangat kering, nilai Q = 300 700 %h.
kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
4. Klasifikasi Iklim OldemanOldeman membagi iklim menjadi 5 tipe
iklim yaitu :a. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali
berturut-turutb. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali
berturut-turutc. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali
berturut-turutd. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali
berturut-turutBerdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan
ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut: Bulan basah bila
curah hujan lebih dari 200 mm Bulan lembab bila curah hujan 100 200
mm Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mmPada dasarnya
Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda
dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt Ferguson Bulan
basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah
apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah
hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang
dari 100 mm.
1. Iklim MatahariYaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan
panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang
berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari,
sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak
menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi
menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim
dingin.
2. Iklim KoppenWladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman
membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima
tipe iklim :a. Iklim hujan tropisDengan ciri temperatur bulanan
rata-rata lebih dari 180 C, suhu tahunan 200 C 250 C dengan curah
hujan bulanan lebih dari 60 mm.b. Iklim kering/gurunDengan ciri
curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi
menjadiIklim stepa dan gurun.c. Iklim sedang basahDengan ciri
temperatur bulan terdingin -30 C - 180 C, daerah ini terbagai
menjadi : Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering) Cw
(iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering) Cf (iklim
sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)d. Iklim dinginDengan
ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 30 C dan temperatur
bulan terpanas lebih dari 100 C, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering Df
adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembabe. Iklim
kutubDengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC
Daerah ini terbagi menjadi : ET Iklim tundra DF Iklim salju
3. Iklim Schamidt - FergusonSchmidt dan Ferguson membagi iklim
berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan. Di Indonesia
terbagi menjadi 8 tipe Iklim :a. kategori sangat basah, nilai Q = 0
14,3 %b. kategori basah, nilai Q = 14,3 33,3 %c. kategori agak
basah nilai Q 33,3 60 %d. kategori sedang, nilai Q = 60 100 %e.
kategori agak kering, nilai Q = 100 167 %f. kategori kering, nilai
Q = 167 300 %g. kategori sangat kering, nilai Q = 300 700 %h.
kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
4. Klasifikasi Iklim OldemanOldeman membagi iklim menjadi 5 tipe
iklim yaitu :a. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali
berturut-turutb. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali
berturut-turutc. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali
berturut-turutd. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali
berturut-turutBerdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan
ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut: Bulan basah bila
curah hujan lebih dari 200 mm Bulan lembab bila curah hujan 100 200
mm Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mmPada dasarnya
Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda
dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt Ferguson Bulan
basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah
apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah
hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang
dari 100 mm.
5. Klasifikasi Iklim YunghunhPembagian iklim didasarkan pada
ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone
iklimnya adalah terbagi lima zone:a. Zone iklim panas.Ketinggian 0
700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan
kelapa).b. Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata
tahunan antara 15 22 C ( kopi, the, kina dan karet).c. Zone iklim
sejuk.Ketinggian.1500 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C 15 C (cocok
tanaman holtikultura).d. Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 400m,
dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada
berupa lumut).e. Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari
400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat
tumbuhan.
www.ary-cs.blogspot.comhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.unhas.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F1381%2Fskripsi%2520lengkap.pdf%3Fsequence%3D1&ei=5z2oUomoMqrJ4gSQ6YD4Bg&usg=AFQjCNFjMPaMh6qFipB-0DfIlNctlgVaIg&bvm=bv.57799294,d.bGE
(pdf fer
guson)
Oldeman membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang
dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim hujan. Ia
membuat dan menggolongkan tipe-tipe iklim di Indonesia berdasarkan
pada kriteria bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering secara
berturut-turut. Kriteria dalam klasifikasi iklim didasarkan pada
perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL) dan bulan kering
(BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan
kebutuhan air tanaman.
Konsepnya adalah: 1. Padi sawah membutuhkan air rata-rata per
bulan 145 mm dalam musim hujan.2. Palawija membutuhkan air
rata-rata per bulan 50 mm dalam musim kemarau.3. Hujan bulanan yang
diharapkan mempunyai peluang kejadian 75% sama dengan 0,82 kali
hujan rata-rata bulanan dikurangi 30.4. Hujan efektif untuk sawah
adalah 100%.5. Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk tanaman
tertutup rapat adalah 75%.Dapat dihitung hujan bulanan yang
diperlukan untuk padi atau palawija (X) dengan menggunakan data
jangka panjang yaitu:
Padi sawah: 145 = 1,0 (0,82 X -30) X = 213 mm/bulan
Palawija: 50 = 0,75 (0,82 X - 30) X = 118 mm/ bulan.
213 dan 118 dibulatkan menjadi 200 dan 100 mm/bulan yang
digunakan sebagai batas penentuan bulan basah dan kering.
Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata-rata curah hujan lebih dari
200 mm Bulan Lembab (BL) : Bulan dengan rata-rata curah hujan
100-200 mm Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata-rata curah hujan
kurang dari 100 mm
Selanjutnya dalam penentuan klasifikasi iklim Oldeman
menggunakan ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering
berturut-turut.
Tipe utama klasifikasi Oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang
didasarkan pada jumlah pada jumlah bulan basah berturut-turut.
Sedangkan sub divisinya dibagi menjadi 4 yang didasarkan pada
jumlah bulan kering berturut-turut.
Oldeman membagi tipe iklim menjadi 5 katagori yaitu A, B, C, D
dan E.
Tipe A : Bulan-bulan basah secara berturut-turut lebih dari 9
bulan. Tipe B : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 7
sampai 9 bulan. Tipe C : Bulan-bulan basah secara berturut-turut
antara 5 sampai 6 bulan. Tipe D : Bulan-bulan basah secara
berturut-turut antara 3 sampai 4 bulan. Tipe E : Bulan-bulan basah
secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.
http://ustadzklimat.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-iklim-oldeman-teori-dan.html