KAPSUR: Kapsul Sayur 1. Riset formatif a) Hasil Survey kondisi lingkungan 1. Lingkungan daerah Surabaya jarang y ang berjualan sayur 2. Semakin sedikitnya penjual sayur yang segar di pasar daerah surabaya akibat sulitnya pasokan sayur segar 3. Lingkungan Surabaya sudah jarang tanah kosong atau lahan yang bisa ditanami sayur sayuran 4. Penduduk Surabaya jarang yang bermatapencaharian sebagai petani sayur b) Hasil observasi kondisi mayarakat 1. Masyarakat Surabaya kebanyakan adalah pendatang. 2. Masyarakat Surabaya lebih suka membeli makanan di luar daripada memasak sendiri karena kebanyakan dari mereka bekerja dari pagi sampai malam. 3. Pedagang makanan kaki lima yang banyak diminati masyarakat adalah penyetan, nasi goreng, soto, dan junk food yang kurang sekali serat sayur. 4. Kurangnya pengetahuan masy arakat tentang keseimbangan nutrisi terutama pentingnya sayur yang mengandung banyak serat. 5. Anak-anak di Surabaya mulai dari TK-SMA lebih suka jajan seperti bakso, pentol dll di tepi jalan dan tidak suka makan sayur. c) Hasil wawancara masyarakat 1. Masyarakat Surabaya memerlukan ketersediaan asupan serat dari sayur secara praktis tanpa terlalu ribet dalam pengolahannya karena mereka kebanyakan tidak punya waktu. 2. Masyarakat berharap tersedianya sayur segar yang bisa dijangkau oleh mereka. 3. Masyarakat takut jika mengkonsumsi suplemen akan terjadi efek samping dan ketagihan karena kurangnya informasi. 4. Masyarakat mengatakan mereka lebih suka makan makanan instan karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya asupan serat. 5. Masyarakat mengakui kebanyakan dari mereka mempunyai masalah tentang tidak lancarnya buang air besar. 2. Penyusunan Strategi a) Kelompok Sasaran 1. Masyarakat Surabaya tepatnya di Kecamatan Mojo dan sekitarnya. 2. Mahasiswa-mahasiswi yang tinggal di daerah Mojo dan sekitarnya.