PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015 1 | Page BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai; (3) sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam; (4) Perubahan iklim yang tidak menentu; (5) kurangnya kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam memanfaatkan teknologi maju; (6) Keterbatasan permodalan petani; dan (7) Kendala transportasi akibat cuaca buruk dan kerusakan jalan. Untuk mengatasi permasalahan fundamental tersebut, perlu koordinasi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun antar sektor serta antara pusat dan daerah. Sekretariat Jenderal merupakan satu dari 12 Eselon I yang terdapat di Kementerian Pertanian. Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor: 24 Tahun 2010 Pasal 274, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian agar pembangunan pertanian dapat berjalan dengan baik. Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas fungsinya sebagai fungsi koordinasi, pembina dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian menetapkan visi 2015-2019 yaitu menjadi lembaga manajemen dan pelayanan teknis pembangunan pertanian yang terkemuka. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang harus diemban oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019 adalah: 1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan akuntabel 2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang cepat, tepat, mudah dan sederhana 3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance Visi dan Misi Sekretariat Jenderal tersebut tertuang di dalam Perjanjian Kinerja (PK) baik di tingkat Eselon I maupun Eselon II. Agar pelaksanaan kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal memenuhi target yang telah ditetapkan di dalam PK maka dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap PK Sekjen tersebut secara triwulanan.
32
Embed
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · Indikator kinerja Sekretariat Jenderal meliputi: ... IKM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
1 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju
konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai; (3)
sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam; (4) Perubahan iklim yang
tidak menentu; (5) kurangnya kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam
memanfaatkan teknologi maju; (6) Keterbatasan permodalan petani; dan (7) Kendala
transportasi akibat cuaca buruk dan kerusakan jalan. Untuk mengatasi permasalahan
fundamental tersebut, perlu koordinasi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun antar
sektor serta antara pusat dan daerah. Sekretariat Jenderal merupakan satu dari 12 Eselon I
yang terdapat di Kementerian Pertanian. Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor: 24
Tahun 2010 Pasal 274, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian agar pembangunan pertanian dapat
berjalan dengan baik.
Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas fungsinya sebagai fungsi koordinasi,
pembina dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan
Kementerian Pertanian menetapkan visi 2015-2019 yaitu menjadi lembaga manajemen dan
pelayanan teknis pembangunan pertanian yang terkemuka. Untuk mewujudkan visi tersebut,
misi yang harus diemban oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019
adalah:
1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan
akuntabel
2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang
cepat, tepat, mudah dan sederhana
3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance
Visi dan Misi Sekretariat Jenderal tersebut tertuang di dalam Perjanjian Kinerja (PK) baik di
tingkat Eselon I maupun Eselon II. Agar pelaksanaan kegiatan di lingkup Sekretariat
Jenderal memenuhi target yang telah ditetapkan di dalam PK maka dilakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap PK Sekjen tersebut secara triwulanan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
2 | P a g e
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian ini berisi gambaran pelaksanaan Indikator Kinerja yang ada di dalam
PK lingkup Sekretariat Jenderal yang meliputi capaian atau progress Indikator Kinerja
Eselon I lingkup Setjen, permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut atau pemecahan
masalah tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian merupakan kegiatan pengumpulan data dan pengukuran capaian
ataupun progress atas Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Lingkup Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian. Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja dari
setiap unit baik Eselon I maupun II di lingkungan Sekretariat Jenderal bertujuan untuk
memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal.
Gambaran tersebut untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai target Indikator Kinerja pada PK yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pemantauan dan evaluasi atas kinerja dilaksanakan secara berkelanjutan dan
berkala secara triwulanan. Dengan demikian, proses pelaksanaan program dan kegiatan
tetap dapat berjalan baik sesuai rencana ataupun dapat diambil suatu tindakan perbaikan
untuk mengatasi adanya penyimpangan yang terjadi terhadap capaian kinerja.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
3 | P a g e
BAB II VISI, MISI DAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL
A. VISI
“menjadi lembaga manajemen dan pelayanan teknis pembangunan pertanian yang
terkemuka”.
B. MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, Misi yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat
Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019 adalah :
1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan
akuntabel
2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang
cepat, tepat, mudah dan sederhana
3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance
C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas
kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan penyusunan perjanjian kinerja
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur ;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur ;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
4 | P a g e
D. PENYUSUNAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA
Pihak yang menyusun Perjanjian kinerja lingkup Sekretariat Jenderal adalah:
1. Pimpinan unit kerja (eselon I)
Sekretariat Jenderal menyusun Perjanjian Kinerja di tingkat unit kerja (Eselon I)
Sekretariat Jenderal dan ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dalam hal ini
Sekretaris Jenderal dan disetujui oleh Menteri Pertanian. PK Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian ditandatangani pada bulan Maret 2015.
2. Pimpinan Satuan Kerja
Biro/Pusat menyusun Perjanjian kinerja di tingkat satuan kerja dan ditandatangani oleh
pimpinan Biro/Pusat. PK Biro/Pusat Sekretariat Jenderal disusun dan ditandatangani
bulan Januari dan Maret 2015.
E. PENGGUNAAN SASARAN DAN INDIKATOR
Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil
yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang
relevan.
1. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada
bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama
Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan.
2. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output
pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator
kinerja lain yang relevan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
5 | P a g e
BAB III PEMBAHASAN
A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian
Capaian kinerja Sekretariat Jenderal diukur dengan membandingkan antara target yang
telah ditetapkan dengan realisasi tiap triwulanan. Kinerja Sekretariat Jenderal dapat terlihat
dari realisasi capaian indikator kinerjanya. Indikator kinerja Sekretariat Jenderal meliputi:
Nilai AKIP Kementerian Pertanian, Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian, Nilai
Kualitas Pelayanan Publik (IKM), Nilai reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian dan
Persentase kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal
Triwulan I adalah sebagai berikut:
1.) Nilai AKIP Kementerian Pertanian
AKIP sebagai suatu sistem mencakup komponen perencanaan kinerja, pengukuran dan
pemantauan capaian kinerja, pelaporan, dan evaluasi kinerja. Sakip merupakan instrumen
yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.
Dokumen SAKIP mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara Rencana Strategis,
rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Rencana Strategis memberikan arah
pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan RKT dan PK merupakan target dan
komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.
Tabel 1 Capaian Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian Triwulan I
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan I Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai AKIP Kementerian Pertanian 75 - 30%
Hingga triwulan I kemajuan pelaksanaan kegiatan mencapai 30%. Pada triwulan I ini
dilakukan persiapan dokumen-dokumen AKIP seperti: Renstra Kementan 2015-2019, PK
Kementan 2015, pemantauan perkembangan capaian indikator kinerja kementan,
penyusunan Lakin 2014, dan kegiatan lainnya seperti evaluasi lakin Kementan oleh Itjen
dan penyerahan Laporan Kinerja Kementan Tahun 2014 ke Kementerian PAN dan RB.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
6 | P a g e
2.) Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian
Berdasarkan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, menyatakan bahwa BPK-RI harus
melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian.
Tahun 2014 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan
Keuangan. BPK-RI telah memberikan opini atas Laporan Keuangan Kementan Tahun 2014
dengan Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelasan (WTP-DPP)
Dalam mencapai target opini Laporan Keuangan Kementan Tahun 2014 diperlukan langkah-
langkah perbaikan yakni: pada triwulan I, BPK melakukan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Kementan Tahun 2014 bersamaan dengan proses penyusunan Laporan
Keuangan tingkat Kementerian yaitu dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2015.
Sehingga pada triwulan I, opini belum dikeluarkan.
3.) Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pengukuran
IKM di lingkungan Kementerian Pertanian digunakan untuk mengetahui mutu kinerja
pelayanan unit kerja pelayanan publik secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan
kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan publik. Peningkatan dan pembinaan
diprioritaskan pada unsur pelayanan yang paling rendah atau berada di bawah rata-rata.
Selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan program perbaikan, sedangkan yang mempunyai
nilai mutu pelayanan publik cukup tinggi atau di atas rata-rata agar tetap dipertahankan.
Pengukuran IKM dilakukan terhadap 9 Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) dan 160 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian. Pada Tahun 2014, nilai IKM
Kementerian Pertanian 3,21, nilai konversi IKM 80,24 dengan mutu pelayanan B (baik) dan
kinerja baik. Unsur pelayan tahun 2014 yang perlu diperbaiki adalah prosedur, persyaratan,
kecepatan dan kepastian jadwal pelayanan.
Tabel 2 Capaian Kinerja Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Triwulan I
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan I Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) 80 - 25%
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
7 | P a g e
Pada tahun 2015, pengukuran IKM juga dilakukan dengan melibatkan 9 UKPP dan 160 UPT
yang ada di Lingkungan Kementerian Pertanian. Ekspose pengukuran IKM Kementan akan
dilakukan pada bulan Desember 2015. Sampai dengan triwulan I progress pelaksanaan
kegiatan sebesar 25%.
4.) Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian
Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian merupakan nilai hasil evaluasi dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Evaluasi
tersebut bertujuan untuk menilai kemajuan dan memberi saran perbaikan pelaksanaan
program reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja,
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian.
Tabel 3 Capaian Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Triwulan I
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan I Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai Reformasi Birokrasi Kementan 72 - 50%
Progress pelaksanaan kegiatan dalam rangka memperoleh target nilai reformasi birokrasi
Kementan sebesar 72, telah mencapai 50%. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain Exit
Meeting pelaksanaan evaluasi RB Kementan oleh tim evaluasi KemenPANRB. Adapun
permasalahan yang dihadapi adalah masih terdapat dokumen hasil pelaksanaan RB yang
membutuhkan penjelasan; Business Process. Tindaklanjut dari permasalahan tersebut akan
segera dilakukan evaluasi dan revisi dari business process Kementan.
5.) Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti
Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka
meningkatkan dan membangun kerjasama di bidang pertanian dalam kerangka bilateral,
regional, dan multilateral yang tidak terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas
aktif. Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2015 telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan keberhasilan
terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang
teknis dan ekonomi pertanian.
Pada akhir triwulan I, kegiatan kerjasama telah terlaksana sebanyak 21 kegiatan. Tindak
lanjut kerjasama luar negeri dapat berupa: surat penyampaian kesepakatan sidang untuk
ditindaklanjuti oleh unit Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk membahas tindak lanjut hasil
sidang, fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga Internasional atau Negara Mitra, atau
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
8 | P a g e
bentuk kegiatan lain yang bertujuan mendiseminasikan informasi hasil kesepakatan sidang,
beserta langkah tindaklanjutnya.
Tabel 4 Capaian Kinerja Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti Triwulan I
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan I Kemajuan Pelaksanaan (%)
Persentase Kerjasama Luar Negeri yang
Ditindaklanjuti 80% 21 kegiatan
15%
(kumulatif 21 kegiatan)
B. Capaian Kinerja Masing-Masing Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal
Adapun capaian kinerja triwulan I masing-masing Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal
adalah sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
rencana dan program Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi dan penyiapan penyusunan kebijakan, rencana dan program
pembangunan pertanian;
b. Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan pertanian;
d. Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian;
dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan. Sasaran Kegiatan Biro
Perencanaan adalah perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik.
a. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal
Biro Perencanaan bertugas mengawal agar nilai AKIP Sekretariat Jenderal yang
diperoleh sesuai dengan target yaitu sebesar 82. Pada triwulan I ini Biro
Perencanaan mempersiapkan dokumen-dokumen AKIP yang dibutuhkan untuk
evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal seperti:
Renstra Setjen 2010-2014
RKT Setjen 2014
PK Setjen dan Biro/Pusat Lingkup Setjen 2014
Pemantauan perkembangan capaian indikator kinerja Setjen 2014
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
9 | P a g e
LAKIN Setjen. LAKIN Setjen selesai disusun pada bulan Februari 2015
(triwulan I 2015)
Dokumen-dokumen AKIP tersebut akan diserahkan pada saat Itjen mengevaluasi
pelaksanaan AKIP Sekretariat Jenderal.
Hingga akhir triwulan I, Biro Perencanaan telah melakukan 30% persiapan
dokumen yang diperlukan.
Tabel 5 Capaian Kinerja nilai AKIP Sekretariat Jenderal Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
nilai AKIP Sekretariat Jenderal 82 30,00
b. Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
Salah satu indikator ketepatan perencanaan anggaran adalah berapa banyak revisi
yang dilakukan. Semakin sedikit revisi anggaran semakin tepat perencanaan
anggarannya. Hingga akhir triwulan I telah dilakukan revisi anggaran sebanyak 2
kali. Revisi anggaran tersebut terkait Kebijakan Menteri Pertanian dalam rangka
realokasi anggaran yang difokuskan untuk mendukung UPSUS dan adanya
Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Revisi anggaran
yang dimaksud adalah revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015.
Tabel 6 Capaian Kinerja Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Jumlah Revisi Anggaran 5 kali 2 kali
c. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti
Salah satu fungsi Biro Perencanaan adalah melakukan Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program pembangunan pertanian. Hasil evaluasi diharapkan dapat
ditindaklanjuti sebagai feedback bagi perencanaan ke depan maupun yang sedang
berjalan. Rekomendasi hasil evaluasi tahun 2014 ditindaklanjuti tahun 2015. Salah
satu evaluasi yang dilakukan oleh Biro Perencanaan pada tahun 2014 adalah
monev terpadu. Evaluasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh Biro Perencanaan
tetapi melibatkan pula Eselon I terkait. Hasil evaluasi, terdapat 4 rekomendasi hasil
evaluasi yang ditindaklanjuti yaitu: (1.) diperlukan alat/mesin penebang tebu agar
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
10 | P a g e
panen tebu tidak terlambat; (2.) Program SL-PTT agar diakhiri dan diganti dengan
GP-PTT; (3.) perlunya peningkatan Inseminasi Buatan (IB) dalam rangka
peningkatan produksi dan distribusi semen beku, IB (termasuk peningkatan
produksi dan distribusi semen beku) merupakan kegiatan prioritas pada tahun
2015; dan (4.) hasil evaluasi yang diinformasikan dan kemudian ditindaklanjuti oleh
Ditjen PKH berupa instruksi kepada Balai Veteriner Denpasar untuk membantu
Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Dinas Peternakan Kab. TTS dalam penyidikan,
pengujian dan pengobatan/pemberantasan penyakit pada kelompok peternak
terkait dengan kasus kematian sapi bantuan pada 8 kelompok di Kabupaten Timor
Tengah Selatan (TTS).
Tabel 7 Capaian Kinerja Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti Triwulan IV
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW IV
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti
6 4
Progress kegiatan evaluasi Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Kegiatan evaluasi
sampai dengan akhir triwulan I pada tahap persiapan kunjungan ke lapang. Dari 6
judul evaluasi yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2015, sampai
dengan akhir triwulan I-2015, baru 2 judul yang telah dilaksanakan antara lain
Evaluasi DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 dan Pemantauan Evaluasi Subsidi
pupuk dan benih, kredit program dan asuransi pertanian 2014/2015. Judul lainnya
akan mulai dilaksanakan pada triwulan II-2015
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, fungsi pengorganisasian,
ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian secara operasional merupakan
tanggung jawab Biro Organisasi dan Kepegawaian. Biro Organisasi dan Kepegawaian
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tata
laksana, serta pengelolaan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional
serta pengembangan budaya kerja;
b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
11 | P a g e
c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;
d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.
Hasil evaluasi terhadap Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah sebagai
berikut:
Dokumen Penataan Kelembagaan
Penataan Kelembagaan merupakan salah satu wujud pelaksanaan agenda
Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian. Hingga akhir triwulan I kemajuan
pelaksanaan kegiatan penataan kelembagaan sebesar 50%. Progress yang telah
dilaksanakan adalah menyerahkan usulan kelembagaan Kementerian Pertanian
(sesuai dengan hasil kajian) kepada Menteri PANRB bulan Februari 2015.
Tabel 8 Capaian Kinerja Dokumen Penataan Kelembagaan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Dokumen Penataan Kelembagaan 4 50,00
Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja
Target kinerja kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan
Budaya Kerja Tahun 2015 sebanyak 6 laporan. Hingga akhir triwulan I, dari target
kinerja yang ditetapkan telah terealisasi 2 laporan atau sebesar 25%. 2 laporan
tersebut adalah Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
nomor:13/Permentan/Kp.450/3/ 2015 tentang Pedoman Penilaian dan Pemberian
Penghargaan Abdibaktitani bagi Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi Bidang
Pertanian dan Permentan No. 5 Tahun 2015.
Tabel 9 Capaian Kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya
Kerja Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja
6 2 25,00
Laporan Ketatalaksanaan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
12 | P a g e
Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan dibidang fasilitasi, koordinasi
dan evaluasi dibidang Ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pertanian. Dari
4 target yang ditetapkan, hingga akhir triwulan I telah terealisasi 1 laporan yaitu
penyempurnaan Peta Proses Bisnis Kementan dan Unit Kerja Eselon I Periode
2010 – 2014
Tabel 10 Capaian Kinerja Ketatalaksanaan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Ketatalaksanaan 4 1 25,00
Laporan Reformasi Birokrasi
Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan di bidang fasilitasi, koordinasi
dan evaluasi di bidang Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Hingga akhir triwulan I kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 25%. Dari target
sebanyak 4 laporan reformasi birokrasi telah terealisasi 1 laporan reformasi
birokrasi yaitu Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementan Tahun 2010 –
2014.
Tabel 11 Capaian Kinerja Reformasi Birokrasi Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Reformasi Birokrasi 4 1 25,00
Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
Perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai merupakan output
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka koordinasi di bidang formasi
kepegawaian, peningkatan kualitas kompetensi pegawai dan memberikan jaminan
terhadap kesejahteraan pegawai dalam bentuk pelayanan kesehatan pada Klinik
Pratama Kementerian Pertanian. Dari 19 target laporan perencanaan,
pengembangan dan kesejahteraan pegawai telah terealisasi sebanyak 5 laporan
yaitu: (1.) Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 10 Tahun 2015, (2.) Laporan
Validasi Data SIMPEG Trw I 2015, (3.) Laporan Pelaksanaan Lelang Terbuka JPT
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
13 | P a g e
Madya di Lingkungan Kementan, (4.) Laporan Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian
Penyesuaian Ijazah dan (5.) Laporan Pelaksanaan Sidang Etika Triwulan I 2015,
Tabel 12 Capaian Kinerja Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
19 5 25,00
Dokumen Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai
Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 salah
satunya mengatur mengenai tugas dan fungsi Bagian Mutasi. Adapun tugas Bagian
mutasi adalah melaksanakan penyiapan mutasi pegawai Kementerian Pertanian
dan melaksanakan fungsi dalam penyelenggaraan administrasi kepegawaian
meliputi :
a. Penyiapan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan dan mutasi pegawai
lainnya serta pemberhentian pegawai lingkup Kementerian Pertanian;
b. Pelaksanaan pengumpulan data pegawai, monitoring pegawai pusat dan
daerah serta sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian;
c. Pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil melalui bimbingan teknis jabatan
fungsional serta diklat analis kepegawaian.
Hingga triwulan I akhir telah terealisasi 2 laporan dari 9 target. 2 laporan tersebut
adalah Laporan Pengadaan CPNS dan Laporan Pengelolaan Administrasi
Pegawai Baru.
Tabel 13 Capaian Kinerja Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan
Pemberhentian Pegawai Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan Pemberhentian Pegawai
9 2 25,00
Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
14 | P a g e
Hingga akhir triwulan I, pelaksanaan kegiatan pembinaan SDM Aparatur Pertanian
melalui Organisasi Kedinasan adalah pembinaan mental dan kesenian pegawai.
Tabel 14 Capaian Kinerja Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi
Kedinasan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan
2 25,00
Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan, dan Kerumahtanggaan
Hingga akhir triwulan I telah terlaksana 5 laporan dari target sebanyak 7 laporan
atau kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 60%. Ke 5 laporan tersebut adalah
Laporan Kinerja Biro OK 2014, Laporan Tahunan Biro OK 2014, Petunjuk
Operasional Anggaran Biro OK 2015, Rencana Operasional Penggunaan Anggaran
Kegiatan (ROPAK) Biro OK 2015, dan Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Biro OK
2015.
Tabel 15 Capaian Kinerja Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan
Kerumahtanggaan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan
7 5 60,00
3. Biro Hukum dan Informasi Publik
Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi dan
penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan
informasi publik bidang pertanian.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hukum dan Informasi
Publik menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian;
b. Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum
pertanian;
c. Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
15 | P a g e
d. Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi publik
bidang pertanian; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik.
Peran Biro Hukum dan Informasi Publik menjadi lebih penting sejalan dengan
diberlakukannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
publik.
Indikator kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik dilihat dari 4 indikator utama yaitu:
(1.) Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan Program Legislasi
Nasional (prolegnas) dan prolegtan; (2.) Prosentase layanan bantuan hukum lingkup
Kementan yang terselesaikan; (3.) Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan dan
(4.) Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM).
a. Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan
prolegtan
Hingga akhir triwulan I, telah terealisasi sebanyak 5 perundang-undangan yang
diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan. Program legislasi pertanian tahun
2015 yang sudah terbit antara lain: (1.) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17
Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi; (2.) Peraturan Menteri Pertanian
(Permentan) Nomor 08/Permentan/SR.120/3/2015 tentang Perubahan atas
Permentan No. 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, Sertifikasi dan
Peredaran Benih Bina; (3.) Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor
04/Permentan/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap
Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; (4.) Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) Nomor 12/Permentan/OT.140/3/2015 tentang Tindakan
Karantina Hewan dan Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa HPHK dan
OPTK Ditempat Pemeriksaan Karantina. Dalam menyusun peraturan perundang-
undangan adakalanya terjadi penggabungan tentang peraturan menteri karena
dalam pembulatan materi perlu digabung.
Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah: 1.) Penyusunan peraturan
perundang-undangan memerlukan proses atau waktu yang panjang dikarenakan
perlu harmonisasi antar instansi terkait dalam rangka pembulatan materi dan
pemahaman; 2.) Pemrakarsa dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
belum memprioritaskan apa yang sudah disepakati dan dituangkan dalam Program
Legislasi Pertanian (Prolegtan). Tindak lanjut yang dilakukan adalah Evaluasi
Prolegtan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
16 | P a g e
Tabel 16 Capaian Kinerja Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan
prolegnas dan prolegtan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Prosentase perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan
70 % 5 9
b. Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang terselesaikan
Hingga akhir triwulan I, telah dilakukan 9 layanan bantuan hukum lingkup Kementan
yang terselesaikan atau 21% dari target.
Tabel 17 Capaian Kinerja Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang
terselesaikan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Prosentase perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan
71% 9 21
c. Prosentase Naskah Perjanjian yang Dihasilkan
Hingga triwulan I akhir, perjanjian yang dihasilkan sebanyak 16 naskah atau 40%
dari target yang telah ditetapkan.
Tabel 18 Capaian Kinerja Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang
terselesaikan Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan
80 persen 16 40
d. Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM)
Hingga triwulan I akhir nilai IKM belum diterbitkan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
17 | P a g e
4. Biro Keuangan dan Perlengkapan
Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas: melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara, serta arsip dan dokumentasi
Kemnterian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro
Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP);
2. Pelaksanaan akuntasi dan verifikasi anggaran Kementerian Pertanian;
3. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Pertanian;
4. Pengelolaan arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian dan pelaksanaan
administrasi keuangan Sekretariat Jenderal; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan dan Perlengkapan.
Perkembangan pelaksanaan kegiatan di Biro Keuangan dan Perlengkapan sebagai
berikut:
a. Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP
Hingga triwulan I akhir peningkatan sumber-sumber potensi PNBP baru mengalami
kemajuan 0,5% dari target sebanyak 0%. Hingga akhir tahun 2015, diharapkan
peningkatan sumber-sumber potensi PNBP sebesar 20 Satker.
Tabel 19 Capaian Kinerja Sumber-Sumber Potensi PNBP Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
TRW I
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP 0 % 0,50
b. Ketepatan Pengelolaan Belanja Pegawai
Hingga triwulan I akhir ketepatan pengelolaan belanja pegawai mengalami
kemajuan sebesar 14% dari target triwulan I sebanyak 15%. Hingga akhir tahun
2015, diharapkan Ketepatan pengelolaan Belanja pegawai sebsar 90%.
Tabel 20 Capaian Kinerja Ketepatan Pengelolaan Belanja Pegawai Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
TRW I
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Ketepatan pengelolaan Belanja pegawai 15% 14
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
18 | P a g e
c. Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual
Hingga triwulan I akhir Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual
mengalami kemajuan sebesar 20% dari target triwulan I sebanyak 25%. Hingga
akhir tahun 2015, diharapkan Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis
Akrual telah terlaksana sebesar 100%.
Tabel 21 Capaian Kinerja Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual Triwulan I
INDIKATOR KINERJA
TARGET
TRW I
REALISASI
TRW I
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual 25% 20
d. Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
Hingga triwulan I akhir Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
mengalami kemajuan sebesar 25% dari target triwulan I sebanyak 25%. Hingga
akhir tahun 2015, diharapkan Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan