BAB I PENDAHULUAN Pemberian kasus-kasus menyedihkan tentang pencemaran makanan di berbagai media cetak maupun elektronik seakan henti-hentinya muncul sepanjang tahun. Yang sangan patut menjadi perhatian, bahaya terhadap kesehatan akibat pencemaran makanan seringkali tidak disadari oleh konsumen mengingat efek bahan berbahaya pada makan umumnya tidak langsung disadarkan, melainkan baru setelah bertahun-tahun lamanya (Nurheti, 2007 ). Sering dengan kesibukan masyarakat kota, saat ini banyak sekali dari kita yang memilih makan diluar atau dengan kata lain, jajan. Namun demikian, perlu kita sadari bahwa seringkali makanan tambahan makanan berbahaya, salah satunya adalah pemanis buatan yang dilarang atau pemanis buatan yang diizinkan, tetapi dalam jumlah yang berlebihan dalam kehidupan sehari- hari. Pemanis buatan Sakarin dan Siklamat maupun campuran 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Pemberian kasus-kasus menyedihkan tentang pencemaran
makanan di berbagai media cetak maupun elektronik seakan henti-
hentinya muncul sepanjang tahun. Yang sangan patut menjadi perhatian,
bahaya terhadap kesehatan akibat pencemaran makanan seringkali tidak
disadari oleh konsumen mengingat efek bahan berbahaya pada makan
umumnya tidak langsung disadarkan, melainkan baru setelah bertahun-
tahun lamanya (Nurheti, 2007 ).
Sering dengan kesibukan masyarakat kota, saat ini banyak sekali
dari kita yang memilih makan diluar atau dengan kata lain, jajan. Namun
demikian, perlu kita sadari bahwa seringkali makanan tambahan makanan
berbahaya, salah satunya adalah pemanis buatan yang dilarang atau
pemanis buatan yang diizinkan, tetapi dalam jumlah yang berlebihan
dalam kehidupan sehari-hari. Pemanis buatan Sakarin dan Siklamat
maupun campuran keduanya sering ditambahkan kedalam berbagai jenis
berbagai jenis jajanan anak-anak yang banyak di jajankan pedagang
keliling seperti snack, cendol, makan tradisional dan sirup meskipun
berbagai jenis makan olahan industry rumah tangga lainnya yang tidak
terbatas dari bahan tambahan makanan ini ( Nurheti, 2007 ).
Harus dibedakan antara bahan makan dan zat makanan, yang
disebut juga zat gizi atau nutrient, zat makanan adalah satuan yang
1
menyusun bahan tersebut bahan makan disebut juga komunitas pangan
dalam perdagangan ( Ahmad, 2008 ).
Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari cemaran
fisika, kimiawi maupun mikrobiologi yang berbahaya bagi kesehatan, serta
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat ( Maryana dkk, 2010 ).
Adapun manfaat percobaan adalah untuk mengetahui dan
memahami jenis pemanis buatan yang terdapat dalam sampel sirup DHT.
Tujuan dari percobaan adalah untuk menentukan jenis pemanis
buatan yang terdapat dalam sirup DHT.
Prinsip percobaan adalah analisis pemanis buatan yang dalam
sirup DHT dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif selanjutnya ditentukan kadar pemanis dengan menggunakan
metode gravimetric dan nitrimetri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas
Dalam pengolahan bahan makanan, banyak cara yang dilakukan
orang untuk mendapatkan produk akhir yang menarik dengan daya
simpan yang tinggi yaitu dengan menggunakan bahan tambahan
ditimbulkan pada makan yang ditimbulkan dalam jumlah yang kecil
dengan maksud untuk memperbaiki rupa, susunan atau sifat
makanan, bahan tambahan tersebut dapat berupa bahan pengawet,
bahan pemanis, buatan, penyedap rasa, dan bahan pewarna ( Koes
Irianto, 2010 ).
Bahan pemanis buatan adalah bahan makanan tanpa nilai gizi
dan hanya menyebabkan rasa manis pada makan, contohnya,
Sakarin dan Siklamat dengan kadar maksimum 1,5 gr/kg bahan
makanan ( Koes Irianto, 2010 ).
Pemanis buatan ( Sintetik ) merupakan bahan tambahan yang
dapat memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki
nilai gizi. Sebagai contoh adalah Sakarin, Siklamat, Aspartan, Dulsin
Sorbitol sintitis dan nitro-pro poksianilin-diantara berbagai jenis
pemanis sintetis atau buatan, hanya beberapa saja yang diizinkan
penggunaannya dalam makannan. Sesuai peraturan mentri kasehatan
RI NOMOR 208/Menkes per/N/1985, diantaranya Sakarin, Siklamat
3
dan Aspartan dalam jumlah yang dibatasi atau dengan dosis tertentu
( Nurheti, 2007 ).
a. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa
manis 200-700 kali sukrosa ( yang kita sebut gula ) namun
kombinasi dengan Siklamat dan Aspartan. Sakarin merupakan
pemanis buatan yang sering digunakan dengan alasan utama
harganya murah, disamping nilai kalorinya yang rendah dan tidak
menimbulkan kanker, biasanya terdapat pada saft drink permen
(Nurheti, 2007)
b. Siklamat
Berbeda dengan Sakarin yang memiliki rasa miningkatkan
rasa pahit, pemanis ini mempunyai rasa, manis 30 kali sukrosa.
Pemanis ini sering digunakan untuk makan lain yang diproses
dalam suhu tinggi karna merupakan pemanis yang tahan panas
(Nurheti, 2007)
c. Aspartan
Aspartan banyak digunakan sebagai pemanis buatan pada
berbagai jenis makanan dan minuman terutama terutama makanan
dan minuman maupun susu rendah kalori Aspartam tahan panas
dan memiliki tingkat kemanisan 160-120 kali dibandingkan sukrosa
( gula tebu ) ( Nurheti, 2007 ).
4
B. Uraian bahan
1. Aquadest (Depkes RI 1979, Hal 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling / Aquadest
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian :iCairan jernih, tidak berwarna, tidak
mmmmmmmmmmmmmmi berbau dan tidak
memiliki rasa.
Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2. Asam klorida ( Depkes RI 1979 , Hal 53 )
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
Berat molekul : 36,46
Rumus molekul : HCl
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasa, bau
merangsang jika diencerkan dalam 2 bagian
air, asap dan bau hilang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
5
3. Barium Klorida (Depkes RI 1979, Hal 656)
Nama Resmi : BARII CHLORIDUM
Nama Lain : Barium Klorida
Rumus Molekul : BaCl2
Pemerian : Hablur tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air
4. Natrium Nitrit (Depkes RI 1979, Hal 714)
Nama Resmi : NATRII NITRICUM
Nama Lain : Natrium Nitrit
Rumus Molekul : NaNO2
Pemerian : Hablur atau granul, tidak berwarna atau putih
atau kekuningan, merapuh
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, aga sukar larut
dalam etanol (95%) P
Kegunaan : Larutan titer
5. Kalium iodida (Depkes RI 1979, Hal 690 )
Nama Resmi : KALII IODIDUM
Nama Lain : Kalium iodida
Rumus Molekul : KI
Berat molekul : 166,00
Pemerian : Hablur heksa hedral, transparan atau tidak
berwarna, putih atau serbuk butiran putih
6
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah
larut dalam air mendidih, larut dalam etanol
(95%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Antijamur
7
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan
a. Batang pengaduk
b. Buret
c. Corong Pisah
d. Corong biasa
e. Erlenmeyer 200ml dan 50ml
f. Gelas Kimia 250 ml
g. Hanskune
h. Lap halus
i. Lap kasar
j. Masker
k. Labu ukur
l. Pipet tetes
m. Pipet volum
n. Sendok tanduk
o. Statif
p. Tabung reaksi
q. Timbangan analitik
8
2. Bahan-bahan yang digunakan
a. Aquadest
b. Asam klorida (HCl)
c. Barium klorida (BaCl2)
d. Natrium nitrit (NaNO2)
e. Kalium Iodida (KI)
f. Sirup DHT
B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan pasta
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang zink 0,5 gram, KI 0,5 gram dan kanji 5 gram
c. Dipanaskan aquadest 5 ml lalu ditambahkan zink dan KI,
diaduk hingga homogen (campuran 1)
d. Dimasukkan kanji kedalam gelas kimia lalu ditambahkan
aquadest 5 ml, aduk hingga homogen (campuran 2)
e. Dimasukkan campuran 2 kedalam campuran 1 sedikit demi