PEMANFAATAN SAMPAH/ LIMBAH SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN PELATIHAN KADER LINGKUNGAN DI DAS BRANTAS BAGIAN TENGAH SIDOARJO, JAWA TIMUR Oleh : H. AHMAD SIDIQ
PEMANFAATAN SAMPAH/ LIMBAH SEBAGAI
ENERGI TERBARUKAN
PELATIHAN KADER LINGKUNGAN DI DAS BRANTAS BAGIAN TENGAH SIDOARJO, JAWA
TIMUROleh :
H. AHMAD SIDIQ
BIOGASBiogas gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik (tanpa
udara) atau fermentasi (pembusukan) dari bahan-bahan organik, seperti kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga) dan sebagian limbah industri dalam kondisi anaerobik. Bakteri yang menghasilkan gas bio ialah bakteri METANOGEN
Kandungan utama biogas : Komponen %
Metana (CH4)Karbon dioksida (CO2)Nitrogen (N2)Hidrogen (H2)Hidrogen sulfida (H2S)Oksigen (O2)
55-75 25-450-0.31-50-3
0.1-0.5
BiogasPada dasarnya efisiensi produksi biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor meliputi : suhu, derajat keasaman (pH), konsentrasi asam-asam lemak volatil, nutrisi (terutama karbon dan nitrogen), zat racun, waktu retensi hidrolik, kecepatan bahan organik, dan konsentrasi amonia.
Kondisi Optimum Produksi Biogas Parameter Kondisi OptimumSuhuDerajat KeasamanNutrien UtamaNisbah Karbon dan NitrogenSulfida Logam-logam Berat TerlarutSodium Kalsium Magnesium Amonia
35oC7 – 7,2
Karbon dan Nitrogen 20/1 sampai 30/1
< 200 mg/L < 1 mg/L
< 5000 mg/L < 2000 mg/L < 1200 mg/L< 1700 mg/L
BiogasBiogas dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya, yaitu:• Salah satu teknologi terapan yang ramah lingkungan.• Sangat sesuai dengan kondisi pada saat ini. Sehingga biogas
menjadi solusi alternatif atas masalah keterbatasan bahan bakar minyak dan kenaikan harga minyak dunia yang signifikan.
• Penghematan pembiayaan
Biogas juga mengeluarkan limbah TAPI limbah tersebut dapat digunakan menjadi pupuk organik dengan kualitas yang tinggi, yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, bahkan kandungannya pun lebih baik dibanding dengan pupuk kimia
BiogasDi Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah . Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain, yaitu :
Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain
Bahan Bakar JumlahBiogas, setara dengan:
ElpijiMinyak tanahMinyak solar
BensinGas kota
Kayu bakar
1 m3
0,46 kg0,62 liter0,52 liter0,80 liter1,50 m3
3,50 kg
BIOGASBiogas disini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berbahan dari sampah organik dan limbah (kotoran manusia, kotoran hewan, limbah industri. Berikut ini adalah contohnya:BIOGAS SAMPAH
Sampah Organik dengan Teknik An-Aerobik
SAMPAHJenis sampah ada 3 yaitu:• Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.• Sampah An-Organik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
• Sampah B3 (Bahan Berbahaya, dan Beracun), yaitu sampah yang beracun dan bersifat berbahaya , seperti baterai, lampu, dan sebagainya.
Sampah yang dapat dijadikan BIOGAS ialah sampah organik dengan teknik an-aerobik
Latar Belakang
SAMPAHORGANIK
DIHASILKAN DALAM JUMLAH YANG BANYAK SETIAP HARI
MENGANDUNG BAHAN ORGANIK YANG TINGGI
MUDAH DIURAIKAN DAN MENGHASILKAN GAS
METHANE (CH4)
Gas Landfill Gas landfill adalah gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang di LANDFILL (TPA). Sampah ditimbun dan ditekan secara mekanik dan tekanan dari lapisan diatasnya. Karena kondisinya menjadi anaerobik, bahan organik tersebut terurai dan gas landfill dihasilkan. Gas ini semakin berkumpul untuk kemudian perlahan-lahan terlepas ke atmosfer. Hal ini menjadi berbahaya karena:• Dapat menyebabkan ledakan• Pemanasan global melalui metana yang merupakan gas
rumah kaca• Material organik yang terlepas (volatile organic compounds)
dapat menyebabkan (photochemical smog)
BiogasDi Kota Probolinggo sudah menerapkan energi alternatif biogas sampah organik ini yaitu di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bestari. Pada saat ini berfungsi dengan baik. Dibawah ini gambar dari biogas – biogas tersebut.
Biogas
Biogas
Biogas
Biogas Sampah Organik Skala Rumah Tangga
dengan teknik an-aerobik yang menghasilkan
biogas dengan starter air bekas cucian beras (leri).
Biogas KOTORAN TERNAKPada dasarnya proses kotoran ternak menjadi biogas sama dengan biogas
sampah ataupun limbah dengan proses utama adalah pembusukan dan fermentasi oleh bakteri pengurai selama beberapa waktu sampai menghasilkan
gas methane
BiogasDi Kota Probolinggo sudah menerapkan energi alternatif biogas kotoran hewan ini yaitu di daerah kelurahan jrebeng lor, kelurahan sumber taman. Dibawah ini gambar dari biogas – biogas tersebut.
KENDALA PEMANFAATAN BIOGAS•Lebih besar karena perilaku :1. pengguna biogas yang tidak telaten
memproses bahan biogas2. Tidak melakukan pemeliharaan alat
secara mandiri ( tergantung pada pemerintah )
3. Non teknis : ternak dijual
4. Teknis : penggunaan teknologi yang belum optimal
PEMANFAATAN LIMBAH TAHU PABRIK PROMA SEBAGAI BIOGAS
Mulai beroperasi sejak tahun 1980 an. Saat ini Kapasitas Produksi Pabrik Tahu Proma mencapai 800 Kg/ Hari
TEMPAT PEMBUATAN TAHU
Jumlah pekerja di pabrik ini sebanyak 23 orang yang berasal dari penduduk sekitar.
TEMPAT PENGEPRESAN TAHU
Pemakaian air untuk proses produksi mencapai 10 m3/hari yang berasal dari air tanah
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Limbah cair yang dihasilkan mencapai 5 m3/hari sedangkan limbah padat mencapai > 50 Kg/ hari
TEMPAT PELETAKAN LIMBAH PADAT
BIO GAS
IPAL
GAS HOLDER
Pengolahan air limbah produksi tahu memanfatakan mikroorganisme dengan sistem anaerobik yang ditampung dan dibiarkan selama beberapa waktu di dalam digester, yang nantinya akan menghasilkan gas methane. Gas methane tersebut ditampung dalam gas holder yang kemudian dapat disalurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai energi alternatif pengganti LPG, minyak tanah dan kayu bakar yang merupakan sumber energi utama yang digunakan oleh masyarakat sekitar.
Keterangan:1. Tempat produksi tahu2. Digister biogas3. Gas Holder4. IPAL5. Kompor rumah
penduduk
SISTEM PENGOLAHAN BIOGAS LIMBAH TAHU PROMA
Kapasitas Biogas limbah tahu Proma sudah dapat
Dimanfaatkan Untuk 40 KK
Pembangunan saluran pipa gas ke rumah warga yang berada di sekitar pabrik. Untuk tahap awal ada sekitar 27 Kepala Keluarga yang telah bersedia untuk menggunakan bigas limbah tahu ini dan berkembang menjadi 40 KK. Pipa gas menggunakan pipa PVC berdiameter 2 inch dan ½ inch. Pipa tersebut ditaman di kedalaman 15 cm di bawah permukaan tanah agar tidak terpengaruh oleh getaran dan tekanan sehingga tidak mudah pecah.Setiap warga penerima manfaat mendapatkan satu set kompor dan instalasi perpipaan biogas.
RENCANA PEMANFAATAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PENERIMA MANFAAT BIOGAS LIMBAH TAHU
Untuk mempermudah dan meningkatkan pengelolaan pemanfaatan biogas dari limbah tahu dibentuk sebuah kelompok penerima manfaat biogas yang diberi nama KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) “PROMA BIO”
Pembentukan Kelembagaan di fasilitasi :- BLH- Kecamatan- Kelurahan
Pendampingan Teknologi ( Pemanfaatan, Pemeliharaan dan Perbaikan ):- BPPT- BLH
EVALUASI NILAI EKONOMI
JUMLAH GAS BIO YANG DIHASILKAN : 37 M3 PENERIMA MANFAAT (Saat ini) : 40 Kepala Keluarga Dari hasil survey yang dilakukan, penerima manfaat rata-rata menggunakan 3 tabung LPG ukuran 3 Kg setiap bulannya.
Biaya Konsumsi LPG = 3 tabung/ KK x Rp. 17.000 = Rp. 51.000/ bulanPenghematan yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga = Rp. 51.000,- x 12 bulan = Rp. 612.000,- / tahun
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, biogas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh 40 Kepala Keluarga, sehingga penghematan total mencapai mencapai Rp.24.480.000,- setiap tahunnya.
Biaya konsusmsi LPG tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain sehingga meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat.