Top Banner
PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN ENCE SURAHMAN NIM: 0800201 KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
29

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Apr 04, 2023

Download

Documents

Iska Meylindra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI

PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

ENCE SURAHMAN

NIM: 0800201

KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011

Page 2: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-1-

LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH

Judul Karya Ilmiah : PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK

MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES

PENDIDIKAN

1. Penulis : Ence Surahman

2. NIM : 0800201

Mengetahui:

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd

NIP:………………………………….

Dosen Pembimbing

Dr. Deni Kurniawan, M.Pd

NIP. ……………………………….

Menyetujui:

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Prof. Dr. Dadang Sunendar, M,Hum

NIP:………………………………………..

NIP.

Page 3: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-2-

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu‟alaikum wr wb

Segala fuji beserta syukur selayaknya kita panjatkan kekhadirat Tuhan yang

Maha Kuasa. Salawat beserta salam semoga selamanya tercurahlimpahkan kepada

Nabi Muhammad, SAW beserta keluarga dan seluruh umat serta orang-orang shaleh

dari awal hingga akhir zaman, amin.

Alhamdulillah atas berkat rahmat dan karunia-Nya, saya berhasil menyusun

karya ilmiah ini yang saya beri judul “PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK

MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN”.

Secara umum karya ilmiah ini menjelaskan tentang pemanfaatan mobile

learning sebagai salah satu produk inovasi dalam dunia Teknologi Informasi dan

Komunikasi(TIK) dalam bidang pendidikan, lebih tepatnya untuk membantu

mengatasi permasalahan pemerataan layanan dan akses pendidikan. Maka untuk

mengatasi permasalahan tersebut saya coba tawarkan sebuah solusi yaitu dengan

sistem pembelajaran yang dikenal dengan istilah mobile learning .

Demikian prakata dari saya, terimakasih atas perhatiannya, dan semoga

bermanfaat.

Wassalamu‟alaikum wr wb

Bandung, 26 April 2011.

Ence Surahman

NIM: 0800201

Page 4: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-3-

DAFTAR ISI:

Daftar Isi Hal:

Lembar Pengesahan : 1

Kata Pengantar : 2

Daftar Isi : 3

Daftar Gambar : 4

Daftar Tabel : 4

Daftar Lampiran : 4

Abstrak Karya ilmiah : 5

I Pendahuluan : 6

1.1 Latar Belakang Penulisan

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Uraian Singkat Gagasan Kreatif

1.4 Tujuan Penulisan

1.5 Manfaat Penulisan

:

:

:

:

:

6

7

8

9

9

II Telaah Pustaka

2.1 Hakikat Pendidikan

2.2 Definisi Mobile Device

2.3 Definisi mobile learning

2.4 Latar Belakang Munculnya Inovasi Mobile Learning

:

:

:

:

:

11

11

12

12

15

III Metode Penulisan Karya Ilmiah : 16

IV Analisis dan Sintesis Permasalahan : 17

Page 5: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-4-

4.1 Perkembangan perlengkapan mobile

4.2 Kelebihan dan Kekurangan Mobile Learning

4.3 Tahapan implementasi Model Mobile Learning

4.4 Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Penerapan Mobile Learning

:

:

:

:

17

18

19

22

V Kesimpulan dan Rekomendasi : 25

VI Daftar Pustaka : 27

VII Lampiran-Lampiran : 28

Daftar Gambar:

Gambar 1 : 14

Gambar 2 : 16

Gambar 3 : 21

Gambar 4 : 22

Daftar Tabel:

Tabel 1 : 14

Daftar Lampiran:

Daftar lampiran 1 : 23

Page 6: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-5-

ABSTRAK

Salah satu permasalahan pendidikan Di Indonesia khusunya adalah belum adanya

pemerataan kesempatan alayanan dan akses pendidikan bagi masyarakat. Sejalan

dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), permasalahan diatas

setidaknya sudah bisa diminimalisir dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh

(SPJJ) yang menggunakan sistem pembelajaran secara on line yang lebih dikenal

dengan electronic learning, hanya saja untuk membangun sistem e-learning yang

sempurna ini terkadang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mengatasi

malasah tersebut kita bisa memanfaatkan perangkat yang bisa digunakan secara

mobile (mobile device) untuk keperluan proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran

bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus mengeluarkan dana yang

besar, sistem pembelajaran yang dimaksud adalah mobile learning (m-learning).

adapun penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian fenomenologi

(Phenomenology Research Methode) dengan pendekatan kualitatif . Dari sejumlah

hasil penelitian tentang pemanfaatan mobile learning, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran mobile learning memberikan konstribusi yang positif untuk mengatasi

permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan, bahkan di beberapa negara

lain, mobile learning system telah dikembangkan dengan tata kelola yang baik.

Kata Kunci: Pemerataan pendidikan, Layanan Akses Pendidikan, Mobile Learning.

Page 7: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-6-

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and

Communication Technology) yang sangat cepat setiap detiknya telah terbukti

menciptakan banyak terobosan baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Salahsatunya dalam bidang pendidikan. Hal ini sejalan dengan fungsi asalnya,

bahwa teknologi diciptakan untuk membantu mempermudah pemecahan masalah

hidup manusia.

Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan telah

banyak terlihat dan dapat kita amati juga kita rasakan, salahsatunya dengan

adanya Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (distance learning) yang memanfaatkan

internet sebagai medianya. Dengan adanya inovasi sistem pembelajaran secara

on line (electronic learning), telah memberikan kemudahan layanan proses

pendidikan bagi masyarakat yang secara geografis mengalami kesulitan dalam

mengakses layanan pendidikan.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan berbantukan

media internet ini bukan saja mampu memberikan kemudahan dalam proses

pembelajarannya melainkan juga memberikan kemudahan dalam rangka

pembuatan, penyedaian serta pendistribusian sumber dan bahan ajar yang

diperlukan oleh peserta didik. Kalau dahulu peserta didik baru bisa belajar ketika

bertemu dengan guru atau ketika diberikan buku catatan tercetak (material based

printed), maka saat ini peserta didik sudah bisa mendapatkannya dengan mudah

dari layanan pembelajaran secara e-learning ini.

Namun, kenyataan dilapangan menunjukan bahwa, untuk memaksimalkan

sistem pembelajaran jarak jauh ini, masih terkendala dengan beberapa fasilitas

lain yang diperlukan, diantaranya ketersediaan layanan internet yang masih

belum merata. Khususnya di wilayah pedalaman, kita masih menemukan di

beberapa tempat yang belum tersedia layanan internet dengan mudah dan murah.

Page 8: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-7-

Maka hal ini juga ternyata menjadi salah satu permasalahan yang cukup urgen

untuk segera dicarikan solusinya.

Di satu sisi, sekalipun masih terdapat keterbatasan jasa layanan internet murah

dan mudah, sementara perkembangan perangkat mobile, semacam PDA, Smart

Phone dan juga Mobile Phone, sejak 10 tahun terakhir ini mengalami

perkembangan yang sangat cepat, bahkan masyarakat di pedesaan saja mayoritas

masyarakat sudah memiliki perangkat yang mobile ini. Apalagi di wilayah

perkotaan. Maka peluang untuk memanfaatkan peralatan yang mobile

salahsatunya mobile phone untuk mengatasi beberapa permasalahan diatas sangat

potensial. Dimana kita bisa memanfaatkannya untuk mencari solusi atas

permasalahan pemerataan dan akses layanan pendidikan.

Dalam implementasinya mobile phone memberikan beberapa kelebihan

dibanding dengan peralatan yang lain, yaitu berupa efisiensi waktu, ruang,

tenaga, bahan ajar, dan juga ruang atau jarak.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini diantaranya

adalah:

1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan?

2. Bagaimana memanfaatkan perlengkapan mobile diantara-nya telefon

gengam (handphone) untuk mengatasi permasalahan pemerataan dan akses

pendidikan?

3. Apa yang dimaksud dengan sistem pembelajaran mobile learning?

4. Bagaimana upaya penerapan dan pemanfaatannya dalam proses pendidikan?

5. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran mobile learning?

Page 9: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-8-

1.3 Uraian Singkat Gagasan Kreatif

Dalam karya ilmiah ini, secara umum saya ingin memberikan pemahaman

baru kepada semua pihak, khususnya kepada para pengambil kebijakan

pendidikan dan para pelaku kegiatan pendidikan itu sendiri misalnya guru, dosen

dan tanga pendidik serta tenaga kependidikan lain. Mengenai pemanfaatan

salahsatu inovasi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

yang diimplementasikan dalam bidang pembelajaran yaitu mobile learning.

Mobile learning sebagai sebuah model pembelajaran yang mempunyai

beberapa keunggulan dalam sisi efisiensi, baik efisiensi biaya, waktu, tenaga,

bahan ajar (content), ruang dan waktu. Karena keefisiensiannya mobile learning

sangat berpeluang untuk menjadi model pembelajaran alternative untuk

mengatasi permasalahan pemerataan dan akses layanan pendidikan.

Dengan memanfaatan model pembelajaran mobile learning, yang

menawarkan dua versi model pembelajaran yaitu model online dan mode off line

maka waktu siswa untuk belajar akan lebih banyak dari waktu biasanya, yang

awalnya hanya disekolah pada jam formal, dengan model ini maka siswa bisa

belajar secara mandiri kapanpun, dimanapun tidak terhalang oleh ruang dan

waktu sesuai dengan kemauannya atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan

oleh guru atau lembaga tempat siswa itu belajar. Selain itu pemanfaatan mobile

learning untuk belajar ini akan mengurangi jam-jam tidak produktif, misalnya

mobile phone sebagai salah satu devais dalam mobile learning biasanya lebih

banyak digunakan untuk alat komunikasi atau eksistensi diri di dalam jejaring

sosial (social networking), atau saling bertukar pesan singkat dengan teman-

temannya, dengan model ini minimal ada waktu yang khusus yang digunakan

untuk belajar, untuk membaca dan mengerjakan tugas dari gurunya. Mau

dilakukan di sekolah, dirumah, di tempat bermain, diladang, digunung, di pantai,

dilaut, dimanapun berada.

Page 10: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-9-

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini diantaranya adalah:

1. Menemukan dan mengembangkan salah satu solusi alternatif untuk

mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan.

2. Memahamkan pembaca mengenai pemanfaatkan perlengkapan mobile

semacam telefon gengam (handphone) untuk mengatasi permasalahan

pemerataan dan akses pendidikan.

3. Menjelaskan tentang model pembelajaran mobile learning.

4. Menjelaskan tentang pemanfaatannya mobile learning dalam proses

pembelajaran.

5. Menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran

mobile learning.

1.5 Manfaat Penulisan

Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan karya ilmiah ini:

1. Manfaat jangka pendek

a. Mobile learning akan mampu mengatasi permasalahan pemerataan dan

layanan akses pendidikan.

b. Mobile learning akan menjadi trend baru dalam dunia pendidikan,

mengingat efisiensi yang dimilikinya.

2. Manfaat jangka panjang

a. Mobile learning diharapkan akan menjadi salahsatu solusi untuk

mengatasi permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan,

b. mobile learning akan menjadi bahan kajian yang menarik untuk terus di

teliti dan dikembangkan, hal ini diharapkan akan menjawab tantangan

kedepan khususnya dalam dunia pendidikan.

Page 11: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-10-

3. Manfaat untuk pemerintah

a. Karya ilmiah ini menawarkan solusi yang sangat baik, untuk mengatasi

permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan

b. Pemerintah akan sangat terbantu dengan model pembelajaran mobile

learning ini, guna mencapai target wajib belajar dan juga memenuhi

tuntutan belajar sepanjang hayat.

c. Pemerintah bisa terus melakukan pengembangan agar sistem mobile

learning ini bisa diimplementasikan dengan tata kelola yang lebih baik

dan professional.

4. Manfaat untuk masyarakat luas

a. Karya ilmiah ini akan memberikan wawasan baru kepada masyarakat

bahwa kita bisa mendapatkan akses dan layanan pendidikan dengan

mudah dan murah.

b. Masyarakat ke depan akan terbangun jiwa-jiwa masyarakat yang gemar

belajar (learning society) sebagai upaya nyata untuk membangun kualitas

sumber daya manusia Indonesia yang maju, cerdas dan kompetitif.

Page 12: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-11-

II. TELAAH PUSTAKA

2.1 Hakikat Pendidikan

Pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh

pemerintah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (UU No 20 tahun 2003).

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar

sembilan tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah

raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan

relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan

tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan

efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis

sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan. (Lampiran permendiknas no 22 Tahun 2006).

Selain itu Unesco juga telah menggariskan tentang pentingnya pemahaman dan

pengamalan belajar sepanjang hayat (lifelong education). Hal itu menuntut kita

bahwa menenai urgensi pendidikan bagi semua orang, dari semua kalangan dan

semua latar belakang, kita diwajibkan untuk terus belajar, hal ini dilakukan sebagai

upaya untuk mampu menjawab tantangan zaman serat upaya penyesuaian diri dengan

perkembangan kehidupan yang semakin komplek. Maka penekanannya tiada yang

lain, bahwa belajar itu harus dirasakan dan didapatkan oleh semua orang.

Page 13: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-12-

Pendidikan sebagai salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa, pendidikan

juga dijadikan parameter peradaban suatu bangsa. Maka tuntutan ini tidak bisa kita

biarkan begitu saja, melainkan harus dijawab secara konkrit sehingga eksistensi

manusia dan berbagai upaya untuk memanusiakan manusia dipahami sebagai

kebutuhan yang sangat pokok dan cara-cara untuk mencapainya menjadi sebuah

keharusan yang tidak bisa di tunda-tunda lagi. Dan untuk mengatasi berbagai

permasalasahan-permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan ini meminta kita

untuk segera menyelesaikannya.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dan

layanan akses pendidikan adalah dengan adanya inovasi dalam bidang Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu dengan memanfaatkan alat untuk

berkomunikasi yang sangat familiar dikalangan semua orang yaitu mobile devais

salah satunya telefon gengam (handphone), yang memberikan manfaat dalam proses

pendidikan khususnya pembelajaran yang disebut dengan model mobile learning atau

pembelajaran yang dilakukan secara mobile.

2.2 Definisi Mobile Device

Mobile device secara sederhana dapat diartikan sebagai perangkat teknologi

yang memungkinkan untuk dibawa kemana-mana, mengingat bentuknya yang kecil,

ramping, dan mudah untuk digunakan.

Adapun perangkat mobile device yang penulis maksud, yaitu mobile device

yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, lebih tepatnya dimanfaatkan

untuk mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan. Beberapa

perangkatnya adalah PDA, Smart Phone dan juga Mobile Phone.

2.3 Definisi Mobile Learning

Page 14: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-13-

Menurut Desmon Keegan Definisi mobile learning adalah salahsatu unsure

pendukung dalam proses pendidikan dan pelatihan, dengan menggunakan media yang

mobile, semacam PDA, Smart Phone dan juga Mobile Phone. Kata Keegan, dalam

mobile alerning terdapat kenyamanan dalam pemanfaatan fungsi dan kemudahan

media atau alat yang digunakan (fungtionality and mobility). Salah satu akrakteristik

dari mobile learning ini adalah kemudahan dimana alat bisa dibawa dan digunakan

diman saja, kemudian perlengkapan bersahabat dengan pengguna, karena mudah

digunakan,sealnjtunya harganya murah dan mudah digunakan, serta memiliki

kekonstanan, sekalipun digunakan sambil berjalan, makan, ngobrol, tiduran da lain

sebagainya.

Menurut Muh. Taminudin, H, M.T, istilah mobile learning (m-learning)

mengacu kepada penggunaan perangkat/divais teknologi informasi (TI) genggam dan

bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan

pembelajaran. M-Learning merupakan bagian dari electronic learning (e-learning)

sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-

learning). Selain itu beliau menambahkan bahwa m-learning adalah pembelajaran

yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan

aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun. Hal ini

akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran

menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran

sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran

konvensional, m-learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk

kolaborasi secara ad hoc dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.

Sementara itu Munir menjelaskan bahwa mobile learning atau m-learning

sering didefinisikan sebagai e-learning melalui perangkat komputasi mobile. M-

learning merupakan penyampaian bahan pembelajaran elektronik pada alat

komputasi mobile agar dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Pada umumnya,

perangkat mobile yang dimaksud berupa smart phone, mobile phone dan PDA.

Page 15: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-14-

Pendapat lain dari Candra Ahmadi, menyebutkan bahwa m-learning adalah

generasi berikutnya e-learning dan berdasarkan pada perangkat mobile. Adapun m-

learning kedepannya akan akan menjadi instrumen penting untuk belajar sepanjang

masa (Andreas H, N Alexander, M Matthias, 2004)

Dari beberapa pendapat para pakar diatas dapat penulis simpulkan bahwa

mobile learning adalah salahsatu model pembelajaran berbasis perangkat (device)

yang mobile, sehingga pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,

secara mandiri, selain itu mobile learning ini merupakan bagian dari pendidikan

elektronik atau electronic learning (e-learning) dan juga bagian dari pendidikan

jarak jauh (distance learning). Gambaran ketiga istilah tersebut adalah sebagai

berikut: (Gambar. 1)

Gambar 1. Skema m-learning dalam e-learning dan distance learning (M.

Taminudin, M.T)

Dalam hal relevansi atau keterhubungan antara e-learning dan m-learning, berikut ini

coba penulis gambarkan tabel perbandingan antara keduanya:

E-Learning M-Learning

Computer Mobile

Bandwidth GPRS, G3, Bluetooth

Multimedia Objects

Distance Learning

E-Learning

M-Learning

Page 16: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-15-

Interactive Spontaneous

Hyperlinked Connected

Collaborative Networked

Media-rich Lightweight

Distance learning Situated learning

More formal Informal

Simulated situation Realistic situation

Hyperlearning Constructivism, situationism, collaborative

Table 1. Perbadingan terminology antara e-learning dan m-learning (Rachel, T Stephen, S

Jude, B Axel, 2006)

2.5 Latar Belakang Munculnya Mobile Learning

Dalam buku tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi karya Dr. Deni

Darmawan, M.Si, beliau menjelaskan bahwa munculnya model mobile learning

dilatarbelakangi oleh:

1. Penetrasi perangkat mobile sangat cepat,

2. Perangkatnya lebih banyak dari pada Personal Computer (PC),

3. Lebih mudah dioperasikan dari pada Personal Computer (PC), dan

4. Perangkat mobile dapat dipakai sebagai media belajar.

Dari latar belakang tersebut, mobile learning terus dikembangkan, diberbagai

negara. Seperti Jepang, Amerika, Francis, pemanfaatan Mobile learning ini telah

dilakukan dengan tata kelola (managemen) yang baik.

Page 17: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-16-

III. METODE PENULISAN KARYA ILMIAH

Dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode

penelitian fenomenologi (phenomenology research methode) yang dipopulerkan oleh

tokohnya bernama Husserl,secara umum metode penelitian ini digunakan untuk

menganalisis fenomena yang muncul dalam sebuah permasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini yang penulis analisis adalah fenomena pemanfaatan mobile learning

yang telah dikembangkan dan di implementasikan oleh orang lain. Metode lain yang

juga serupa serta relevan dengan metode penelitian diatas adalah metode penelitian -

analisis framing (framing analyze research methode). Menurut Dr. Deni Darmawan,

Metode ini digunakan untuk melakukan analisis terhadap sesuatu permasalahan yang

telah diteliti oleh orang lain dan ktia melakukan analisis terhadap hal tersebut. Dalam

hal ini yang penulis analisis adalah pemanfaatan mobile learning untuk mengatasi

permasalahan pemerataan dan akses pendidikan.

Adapun langkah-langkah pengunaan metode penelitian dalam penyusunan

karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Penerapan Metode Penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang

dikaji

Studi Permasalahan

Kajian PustakaPengumpulan

Data

Analisis dan Sistesis Sistem

Mobile Learning

Kesimpulan dan Rekomemndasi

Page 18: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-17-

IV. ANALISIS DAN SISTESIS PERMASALAHAN

Setelah diatas penulis deskripsikan hasil telaah pustaka diatas, berikut ini

penulis ingin memaparkan terkait dengan analisis dan sistesis permasalahan yang di

kaji. Adapun urutannya meliputi analisis tentang kekurangan dan kelebihan mobile

learning, tahapan implementasi, hambatan-hambatan yang biasa ditemukan dalam

proses implementasi dan penjelasan mengenai efisiensi penggunaan model mobile

elarning itu sendiri.

4.1 Perkembangan Perangkat Mobile Device

Dewasa ini sebagaiman kita perhatikan bersama, perkembangan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) terjadi dalam waktu yang begitu cepat. Bahkan

perkembangannya bisa terjadi dalam hitungan detik. Perkembangan dalam bentuk

produk ataupun layanan.

Perkembangan yang terjadi dengan cepat ini, sangat potensial untuk kita

manfaatkan dalam memudahkan pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. Baik untuk

aktivitas pribadi ataupun yang sifatnya untuk umum. Baik dalam bidang

pemerintahan, pendidikan, keuangan , bisnis, hiburan dan lain sebagianya.

Percepatan inovasi ini didorong oleh persaingan global yang sangat ketat,

dimana setiap perusahaan akan selalu mencari dan menemukan inovasi-inovasi yang

baru yang lebih menawarkan nilai manfaat kepada para pemakai.

Salah satu perangkat yang banyak dikembangkan adalah perangkat mobile

device, yaitu perangkat yang bisa digunakan untuk proses-proses yang bisa dilakukan

secara mobile, sehingga memberikan banyak kelebihan dan keuntungan. Perangkat

mobile device ini ternyata dapat juga digunakan untuk membantu dalam proses

pendidikan. Seagaimana yang akan penulis jelaskan dalam karya ilmiah ini.

Page 19: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-18-

4.2 Kelebihan Dan Kekurangan Mobile Learning

Kelebihan Mobile Learning

Menurut Deni Darmawan dan M. Taminudin, terdapat beberapa kelebihan m-

learning diantaranya:

> dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun dalam mode on line

ataupun off line

> cakupan yang luas, dapat menggunakan jaringan seluler komersial (GSM,

GPRS, CDMA) tanpa harus membangun jaringan

> Integrasi dengan sistem penyelenggaraan pendidikan (Sistem Informasi

akademik, integrasi dengan e-leaning dan juga integrasi dengan sistem

lainnya semisal (instan messaging).

> Untuk pengadaan mobile device, memiliki harga yang relatif lebih murah

dibanding harga personal computer desktop,

> ukuran perangkat yang kecil dan ringan dari pada personal computer desktop,

> diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m-

learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan

sehari-hari

Sementara itu Rajuh seorang peneliti dari Norwegia, menjelaskan ada tiga

kelebihan yang dimiliki perangkat mobile device diantaranya:

1. Faster yaitu memiliki kelebihan akses yang lebih cepat.

2. Compact and memory friendly yaitu mobile device memiliki keterbatasan

jumlah kapasitas, namun bisa disiasati dengan penggunaan memori eksternal.

3. Easy yaitu mudah untuk digunakan, dan dikembangkan.

Kekurangan Mobile Learning

Page 20: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-19-

Sementara itu dalam beberapa literature ditemukan bahwa terdapat beberapa

kekurangan dalam pemanfaatan mobile learning, berikut ini beberapa keterbatasan

perangkat bergerak antara lain:

1. Kemampuan prosesor yang terbatas, tidak seperti personal computer

2. Kapasitas memori yang juga terbatas, dibanding personal computer

3. Layar tampilan yang tidak terlalu besar, paling hanya 2-3 inchi, sementara

pada komputer, bisa hingga beberapa puluh inchi.

4. Catu daya yang terbatas, sehingga membutuhkan recharge ulang,

5. Perangkat Input / Output yang lebih khusus, sehingga untuk pengembangan m-

learning, harus mengadakan perangkat input dan output yang khusus.

Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi

khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor

pada divais yang semakin baik, sedangkan kapasitas memori bisa diatas dengan

menggunakan memori eksternal. (M.Taminudin, M.T).

4.2 Implementasi Model Mobile Learning

Sebelum kita membicarakan hal-hal teknis dalam penerapan mobile learning,

terlebih dahulu kita harus mengetahui bahwa dalam pengembangan m-learning,

terdapat lima kategori dasar teknologi yang harus dipertimbangkan ketika

mengimplementasi pengembangan m-learning yaitu, transportasi, platform,

pengiriman, media teknologi, dan pengembangan bahasa, (Rachel, 2006).

Selanjutnya terdapat prinsip-prinsip pengembangan desain mobile learning, berikut

ini prinsip pengembangan menurut Kineo, diantaranya adalah:

1. Singkat (keep it short)

2. Sederhana (keep it simple)

3. Menampilkan strukur yang baik (apply a structure)

Page 21: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-20-

4. Menggunakan media pendukung (use media supportly)

5. Akses yang mudah (make akses easy)

6. Provider memungkinkan di kolaburasikan dengan yang lain (provide

probability for collaboration)

Kemudian untuk efisiensi dalam proses pembelajaran ada beberapa prinsip

yang harus diperhatikan, menurut Rachel, 2006, berikut ini adalah beberapa hal yang

harus diperhatikan:

1. Kesesuaian teknologi untuk peserta didik

2. Kemudahan penggunaan dan keandalan

3. Biaya

4. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran

5. Interaktivitas

6. Organisasi masalah

7. Kecepatan, yaitu seberapa cepat material dapat dikembangkan.

Model yang diusulkan menunjukkan bahwa perangkat mobile dapat diterapkan

sebagai pendukung akademik bagi pelajar melalui penilaian on line, pengiriman

konten, dan akses ke internet. Perangkat ini juga memungkinkan peserta didik untuk

belajar komunikasi interpersonal, serta interaksi peserta didik dengan guru.

Singkatnya, unsur-unsur penting dari sebuah lingkungan belajar ponsel, adalah

meliputi: guru, pelajar, belajar, dan perangkat mobile instruksional, dan infrastruktur

komunikasi (Barker, 2005).

Menurut Lorna Uden seorang peneliti senior dari Universitas Staffordshire

dalam tulisannya yang berjudul Activity theory for designing mobile learning,

menjelaskan minimal ada dua hal utama yang harus diperhatikan ketika akan

membuat desain mobile learning, yaitu kemudahan input pada desain yang

dikembangkan dan kekhawatiran ketidakpuasan pengguna dalam memanfaatkan

Page 22: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-21-

mobile learning yang akan kita kembangkan. Artinya harus ada analisis yang matang

sebelum kita membuat desain implementasi mobile learning.

Berikut ini adalah model pengembangan implementasi infrastruktur dalam

membangun mobile learning system.

Gambar 3. Desain Model pengembangan M-Learning

Dalam implementasinya m-learning membutuhkan beberapa aplikasi yang

lain, artinya handphone saja tidak cukup, melainkan harus di sertakan dulu aplikasi

mobile learning-nya. Baru setelah itu kita bisa menggunakan dan memanfaatkannya.

Page 23: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-22-

Secara skematis, tahapan implementasi mobile learning bisa digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 4: Tahapan Implementasi M-Learning

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pengadaan hardware (mobile device) yang mendukung aplikasi mobile

learning

2. Instalasi aplikasi m-learning

3. Distribusi konten kepada peserta didik

4. Learning process meliputi proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan

model mobile learning.

5. Evaluation process untuk melihat seberapa efketif model yang

diimplementasikan

Konten yang bisa dimanfaatkan dalam model mobile learning adalah konten

berupa teks, gambar, video, audio, audio visual dan multimedia, artinya konten yang

berupa pengggabungan berbagai masukan para konsumen.

4.3 Tingkat Efektifitas Penerapan Mobile Learning

Pengadaan hardware(Mobile device) yg

mendukung program aplikasinya

Instalasi Aplikasi M-learning

Distribusi Konten kepada peserta didik

Learning ProcessEvaluation Process

Page 24: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-23-

Berbicara mengenai efektivitas penerapan mobile learning dalam kegiatan

pembelajaran, kiranya beberapa hasil penelitian berikut ini bisa memberikan jawaban

yang cukup memuaskan.

Penelitian pertama dilakukan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya, yang melakukan penelitian tentang penerapan mobile learning,

dimana hasil penelitiannya itu di publikasikan dalam sebuah seminar nasional Tahun

2010, dengan judul penelitian “APLIKASI MOBILE LEARNING BERBASIS MOODLE

DAN MLE PADA PEMBELAJARAN KEDOKTERAN”. Dari hasil penelitian tersebut

disimpulkan bahwa “dengan menggunakan Mobile Learning Engine (MLE) yang

merupakan aplikasi multimediabased untuk ponsel dan Mobile Interactive Learning

Objects (MILOs) untuk aplikasi m-learning terstruktur secara umum sama dengan

Learning Objects untuk e-learning,sehingga pembelajaran dapat berlangsung

dengan baik dan lancar”.

Kemudian penelitian kedua yang dilakukan oleh tim dari Ilkom UPI, dengan

judul penelitian “PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MOBILE LEARNING

BERBASIS J2ME UNTUK MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER

DAN PENGELOLAAN INFORMASI”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah

“hasil penilaian produk oleh siswa terhadap aplikasi m-learning ini menunjukkan

penilain yang baik terhadap aspek komunikasi visual, aspek perangkat lunak, dan

aspek desain pembelajaran. Oleh karena itu, aplikasi m-learning ini layak untuk

diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran”.

Dari kedua hasil penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa mobile

learning menjadi salah satu model pembelajaran yang baik, dan layak untuk di

implementasikan dalam proses pembelajaran, baik oleh guru secara perorangan

sembari melakukan pengembangan model agar bisa jadi model yang kokoh, dan

nantinya bisa jadi rekomendasi untuk diterapkan di lembaga lain secara masal.

sekalipun memang masih terdapat beberapa kekuranganya, diantaranya tidak semua

konten pembejaran bisa di masukan kedalam sistem mobile learning¸kemudian

Page 25: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-24-

mobile learning ini masih terbilang baru, dan harus terus dikembangkan sehingga

bisa memungkinkan semakin banyaknya konten yang bisa di entry dalam mobile

learning ini.

Sementara itu Jay Liebowitz, dalam tulisannya menjelaskan bahwa

implementasi pembelajaran dan aktivitas lain dalam semua bidang kehidupan yang

diberlakukan prinsip mobile, akan sangat memberikan dampak yang baik. Hal ini

akan memunculkan kesan keluwesan dan fleksibilitas yang tinggi. Dalam

penelitiannya Jay, mencoba menganalisis bahwa organisasi apapun termasuk

pendidikan, sangat baik apabila dalam prosesnya diterapkan prinsip mobile. Selain

pendidikan, dalam bidang organisasi pemerintahanpun prinsip mobile ini sangat

cocok untuk diterpakan, karena setidaknya memberikan nilai manfaat berupa

kemudahan dan kemurahan dalam melakukan proses komunikasinya.

Page 26: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-25-

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pemerataan layanan akses

pendidikan adalah dengan pemanfaatan mobile device sebagai sarana belajar dengan

model belajar mobile learning. Telefon genggam selain berfungsi untuk komunikasi

atau saling kirim pesan, dalam perkembangannya memberikan manfaat yang positif

dalam proses pendidikan, yaitu dengan ditambahkan aplikasi yang mendukung untuk

proses mobile learning.

Mobile learning sebagai sebuah inovasi dalam dunia teknologi informasi dan

komunikasi merupakan bagian dari electronic learning (e-learning), memberikan

kemudahan tersendiri dalam proses pembelajaran yang membuat peserta didik bisa

belajar kapan saja dan dimana saja. Yaitu dengan cara memanfaatkan telefon

genggam yang telah di instalkan aplikasi mobile learning,

Mobile learning memiliki beberapa kelebihan diantaranya harga lebih murah

dibanding PC (personal computer), mudah cara pengoperasiannya, bisa digunakan

dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan sangat memungkinkan banyak

peminatnya karena saat ini hampir semua orang sudah memiliki perangkatnya.

Kemudian mengenai efektifitas dalam proses pembelajaran dari beberapa hasil

penelitian diatas, kesimpulannya adalah mobile learning cukup efektif dan bisa

direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Bahkan menurut

Axel Bruns pakar Teknologi Informasi dari Universitas Teknologi Queensland dalam

tulisannya mengatakan bahwa, teknologi mobile learning kedepannya akan menjadi

salah satu alternatif yang baik untuk proses pendidikan.

Rekomendasi

Setelah penulis mengkaji mengenai mobile learning beserta kelebihan dan

kekurangannya, maka penulis merekomendasikan kepada para pengambil kebijakan

dilingkungan pendidikan, saya berharap model mobile learning ini bisa lebih

diperhatikan dan di implementasikan dengan tata kelola yang lebih professional,

sebagaimana yang telah diterapkan di beberapa negara, seperti Jepang, Amerika, dan

Page 27: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-26-

Francis (Dr.Deni Darmawan), kepada para guru dan dosen silakan implementasikan

model mobile learning dalam proses pendidikan di setiap jenjang sekaligus untuk

mencari tahu pengaruhnya terhadap keberhasilan pendidikan. Bagi sesama peneliti,

mari kita terus kembangkan agar bisa menemukan model mobile learning yang lebih

baik dan lebih sempurna. Selanjutnya untuk masyarakat umum, selamat mencoba dan

menggunakan manfaat dari mobile learning. Semoga bisa membantu proses

pembelajaran yang saat ini mengalami hambatan dan kendala. Hal lain yang harus

kita pahami bahwa kedepan sangat memungkinkan model mobile ini

diimplementasikan dalam semua bidang kehidupan, karena dengan prinsip mobile ini

akan memberikan kesan keluwesan dan fleksibility (Jay Liebowitz, 2007).

Page 28: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-27-

VI. DAFTAR PUSTAKA

1. Aprina. 2009. Penerapan E- Learning Vs Blended Learning Di Dalam

Pembelajaran Jarak Jauh. Makalah. t.tt.

2. Axel Bruns, Rachel Cobcroft, Jude Smith, and Stephen Towers. t.t. Mobile

Learning Technologies and the Move towards „User-Led Education‟. t.pt. t.tt.

3. Candra Ahmadi, Ahmad Sirojuddin, Djoko Suprajitno R, Achmad Affandi.

2010. Aplikasi Mobile Learning Berbasis Moodle Dan Mle Pada

Pembelajaran Kedokteran. T.p. Yograkarta. Hasil Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022

4. Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung.

Arum Mandiri Press.

5. Davidrajuh, R. (2007) „Array-based logic for realising inference engine in

mobile applications‟, Int. J.Mobile Learning and Organisation, Vol. 1, No. 1,

pp.41–57.

6. Desmond Keegan. t.t. Mobile learning: a practical guide. t.tt. t.p

7. Kineo. 2009. Reviewed Mobile Learning. t.tt. t.p.

8. Kutay, C. and Aurum, A. (2007) „Knowledge transformation for education in

software engineering‟, Int. J. Mobile Learning and Organisation, Vol. 1, No.

1, pp.58–80.

9. Laura Naismith, Peter Lonsdale, Giasemi Vavoula, Mike Sharples. t.t.

Literature Review in Mobile Technologies and Learning. Report for NESTA

Futurelab University of Birmingham

10. Liebowitz, J. (2007) „Developing knowledge and learning strategies in mobile

organisations‟, Int. J.Mobile Learning and Organisation, Vol. 1, No. 1, pp.5–

14.

11. Nick Rushby. 2005. Mobile Learning. British Journal of Educational

Technology. Volume 36, no 5.

Page 29: PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses

Pendidikan Hal-28-

12. Mengenal mobile learning, tersedia di url

http://mtamim.files.wordpress.com/2008/12/mlearn_tamim.pdf

13. Perancangan dan implementasi aplikasi mobile learning

Berbasis java, tersedia di http://mtamim.wordpress.com/2008/12/02/aplikasi-

mobile-learning/

14. Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Mobile Learning Berbasis Java

tersedia di link 18.

http://cs.upi.edu/v2/uploads/paper_skripsi_dik/Pengembangan%20dan%20Im

plementasi%20Mobile%20Learning%20Berbasis%20J2ME%20untuk%20Ma

ta%20Pelajaran%20Keterampilan%20Komputer%20dan%20Pengelolaan%20

Informasi_Aditya%20Sri%20Nugraha.pdf

15. http://www.elearning.web.id/2011/01/14/mobile-learning.html

16. http://andimanwno.wordpress.com/2010/05/26/mobile-learning-pembelajaran-

berbasis-hp-sebuah-terobosan-pemanfaatan-teknologi-di-bidang-pendidikan/

17. Uden, L. (2007). „Activity theory for designing mobile learning‟, Int. J.

Mobile Learning and Organisation, Vol. 1, No. 1, pp.81–102.

VII. DAFTAR LAMPIRAN

7.1 Lampiran data diri

7.2 Lampiran administrasi yang diperlukan sesuai dengan pedoman

7.3 Lampiran ko-kurikuler dan prestasi yang telah dicapai