PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN ENCE SURAHMAN NIM: 0800201 KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
29
Embed
PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI
PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN
ENCE SURAHMAN
NIM: 0800201
KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-1-
LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH
Judul Karya Ilmiah : PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK
MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES
PENDIDIKAN
1. Penulis : Ence Surahman
2. NIM : 0800201
Mengetahui:
Ketua Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd
NIP:………………………………….
Dosen Pembimbing
Dr. Deni Kurniawan, M.Pd
NIP. ……………………………….
Menyetujui:
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M,Hum
NIP:………………………………………..
NIP.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-2-
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamu‟alaikum wr wb
Segala fuji beserta syukur selayaknya kita panjatkan kekhadirat Tuhan yang
Maha Kuasa. Salawat beserta salam semoga selamanya tercurahlimpahkan kepada
Nabi Muhammad, SAW beserta keluarga dan seluruh umat serta orang-orang shaleh
dari awal hingga akhir zaman, amin.
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan karunia-Nya, saya berhasil menyusun
karya ilmiah ini yang saya beri judul “PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK
MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN”.
Secara umum karya ilmiah ini menjelaskan tentang pemanfaatan mobile
learning sebagai salah satu produk inovasi dalam dunia Teknologi Informasi dan
Komunikasi(TIK) dalam bidang pendidikan, lebih tepatnya untuk membantu
mengatasi permasalahan pemerataan layanan dan akses pendidikan. Maka untuk
mengatasi permasalahan tersebut saya coba tawarkan sebuah solusi yaitu dengan
sistem pembelajaran yang dikenal dengan istilah mobile learning .
Demikian prakata dari saya, terimakasih atas perhatiannya, dan semoga
bermanfaat.
Wassalamu‟alaikum wr wb
Bandung, 26 April 2011.
Ence Surahman
NIM: 0800201
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-3-
DAFTAR ISI:
Daftar Isi Hal:
Lembar Pengesahan : 1
Kata Pengantar : 2
Daftar Isi : 3
Daftar Gambar : 4
Daftar Tabel : 4
Daftar Lampiran : 4
Abstrak Karya ilmiah : 5
I Pendahuluan : 6
1.1 Latar Belakang Penulisan
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Uraian Singkat Gagasan Kreatif
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
:
:
:
:
:
6
7
8
9
9
II Telaah Pustaka
2.1 Hakikat Pendidikan
2.2 Definisi Mobile Device
2.3 Definisi mobile learning
2.4 Latar Belakang Munculnya Inovasi Mobile Learning
:
:
:
:
:
11
11
12
12
15
III Metode Penulisan Karya Ilmiah : 16
IV Analisis dan Sintesis Permasalahan : 17
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-4-
4.1 Perkembangan perlengkapan mobile
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Mobile Learning
4.3 Tahapan implementasi Model Mobile Learning
4.4 Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Penerapan Mobile Learning
:
:
:
:
17
18
19
22
V Kesimpulan dan Rekomendasi : 25
VI Daftar Pustaka : 27
VII Lampiran-Lampiran : 28
Daftar Gambar:
Gambar 1 : 14
Gambar 2 : 16
Gambar 3 : 21
Gambar 4 : 22
Daftar Tabel:
Tabel 1 : 14
Daftar Lampiran:
Daftar lampiran 1 : 23
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-5-
ABSTRAK
Salah satu permasalahan pendidikan Di Indonesia khusunya adalah belum adanya
pemerataan kesempatan alayanan dan akses pendidikan bagi masyarakat. Sejalan
dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), permasalahan diatas
setidaknya sudah bisa diminimalisir dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh
(SPJJ) yang menggunakan sistem pembelajaran secara on line yang lebih dikenal
dengan electronic learning, hanya saja untuk membangun sistem e-learning yang
sempurna ini terkadang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mengatasi
malasah tersebut kita bisa memanfaatkan perangkat yang bisa digunakan secara
mobile (mobile device) untuk keperluan proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran
bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus mengeluarkan dana yang
besar, sistem pembelajaran yang dimaksud adalah mobile learning (m-learning).
adapun penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian fenomenologi
(Phenomenology Research Methode) dengan pendekatan kualitatif . Dari sejumlah
hasil penelitian tentang pemanfaatan mobile learning, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran mobile learning memberikan konstribusi yang positif untuk mengatasi
permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan, bahkan di beberapa negara
lain, mobile learning system telah dikembangkan dengan tata kelola yang baik.
Kata Kunci: Pemerataan pendidikan, Layanan Akses Pendidikan, Mobile Learning.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-6-
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication Technology) yang sangat cepat setiap detiknya telah terbukti
menciptakan banyak terobosan baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Salahsatunya dalam bidang pendidikan. Hal ini sejalan dengan fungsi asalnya,
bahwa teknologi diciptakan untuk membantu mempermudah pemecahan masalah
hidup manusia.
Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan telah
banyak terlihat dan dapat kita amati juga kita rasakan, salahsatunya dengan
adanya Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (distance learning) yang memanfaatkan
internet sebagai medianya. Dengan adanya inovasi sistem pembelajaran secara
on line (electronic learning), telah memberikan kemudahan layanan proses
pendidikan bagi masyarakat yang secara geografis mengalami kesulitan dalam
mengakses layanan pendidikan.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan berbantukan
media internet ini bukan saja mampu memberikan kemudahan dalam proses
pembelajarannya melainkan juga memberikan kemudahan dalam rangka
pembuatan, penyedaian serta pendistribusian sumber dan bahan ajar yang
diperlukan oleh peserta didik. Kalau dahulu peserta didik baru bisa belajar ketika
bertemu dengan guru atau ketika diberikan buku catatan tercetak (material based
printed), maka saat ini peserta didik sudah bisa mendapatkannya dengan mudah
dari layanan pembelajaran secara e-learning ini.
Namun, kenyataan dilapangan menunjukan bahwa, untuk memaksimalkan
sistem pembelajaran jarak jauh ini, masih terkendala dengan beberapa fasilitas
lain yang diperlukan, diantaranya ketersediaan layanan internet yang masih
belum merata. Khususnya di wilayah pedalaman, kita masih menemukan di
beberapa tempat yang belum tersedia layanan internet dengan mudah dan murah.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-7-
Maka hal ini juga ternyata menjadi salah satu permasalahan yang cukup urgen
untuk segera dicarikan solusinya.
Di satu sisi, sekalipun masih terdapat keterbatasan jasa layanan internet murah
dan mudah, sementara perkembangan perangkat mobile, semacam PDA, Smart
Phone dan juga Mobile Phone, sejak 10 tahun terakhir ini mengalami
perkembangan yang sangat cepat, bahkan masyarakat di pedesaan saja mayoritas
masyarakat sudah memiliki perangkat yang mobile ini. Apalagi di wilayah
perkotaan. Maka peluang untuk memanfaatkan peralatan yang mobile
salahsatunya mobile phone untuk mengatasi beberapa permasalahan diatas sangat
potensial. Dimana kita bisa memanfaatkannya untuk mencari solusi atas
permasalahan pemerataan dan akses layanan pendidikan.
Dalam implementasinya mobile phone memberikan beberapa kelebihan
dibanding dengan peralatan yang lain, yaitu berupa efisiensi waktu, ruang,
tenaga, bahan ajar, dan juga ruang atau jarak.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini diantaranya
adalah:
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan?
2. Bagaimana memanfaatkan perlengkapan mobile diantara-nya telefon
gengam (handphone) untuk mengatasi permasalahan pemerataan dan akses
pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem pembelajaran mobile learning?
4. Bagaimana upaya penerapan dan pemanfaatannya dalam proses pendidikan?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran mobile learning?
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-8-
1.3 Uraian Singkat Gagasan Kreatif
Dalam karya ilmiah ini, secara umum saya ingin memberikan pemahaman
baru kepada semua pihak, khususnya kepada para pengambil kebijakan
pendidikan dan para pelaku kegiatan pendidikan itu sendiri misalnya guru, dosen
dan tanga pendidik serta tenaga kependidikan lain. Mengenai pemanfaatan
salahsatu inovasi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
yang diimplementasikan dalam bidang pembelajaran yaitu mobile learning.
Mobile learning sebagai sebuah model pembelajaran yang mempunyai
beberapa keunggulan dalam sisi efisiensi, baik efisiensi biaya, waktu, tenaga,
bahan ajar (content), ruang dan waktu. Karena keefisiensiannya mobile learning
sangat berpeluang untuk menjadi model pembelajaran alternative untuk
mengatasi permasalahan pemerataan dan akses layanan pendidikan.
Dengan memanfaatan model pembelajaran mobile learning, yang
menawarkan dua versi model pembelajaran yaitu model online dan mode off line
maka waktu siswa untuk belajar akan lebih banyak dari waktu biasanya, yang
awalnya hanya disekolah pada jam formal, dengan model ini maka siswa bisa
belajar secara mandiri kapanpun, dimanapun tidak terhalang oleh ruang dan
waktu sesuai dengan kemauannya atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan
oleh guru atau lembaga tempat siswa itu belajar. Selain itu pemanfaatan mobile
learning untuk belajar ini akan mengurangi jam-jam tidak produktif, misalnya
mobile phone sebagai salah satu devais dalam mobile learning biasanya lebih
banyak digunakan untuk alat komunikasi atau eksistensi diri di dalam jejaring
sosial (social networking), atau saling bertukar pesan singkat dengan teman-
temannya, dengan model ini minimal ada waktu yang khusus yang digunakan
untuk belajar, untuk membaca dan mengerjakan tugas dari gurunya. Mau
dilakukan di sekolah, dirumah, di tempat bermain, diladang, digunung, di pantai,
dilaut, dimanapun berada.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-9-
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini diantaranya adalah:
1. Menemukan dan mengembangkan salah satu solusi alternatif untuk
mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan.
2. Memahamkan pembaca mengenai pemanfaatkan perlengkapan mobile
semacam telefon gengam (handphone) untuk mengatasi permasalahan
pemerataan dan akses pendidikan.
3. Menjelaskan tentang model pembelajaran mobile learning.
4. Menjelaskan tentang pemanfaatannya mobile learning dalam proses
pembelajaran.
5. Menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
mobile learning.
1.5 Manfaat Penulisan
Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan karya ilmiah ini:
1. Manfaat jangka pendek
a. Mobile learning akan mampu mengatasi permasalahan pemerataan dan
layanan akses pendidikan.
b. Mobile learning akan menjadi trend baru dalam dunia pendidikan,
mengingat efisiensi yang dimilikinya.
2. Manfaat jangka panjang
a. Mobile learning diharapkan akan menjadi salahsatu solusi untuk
mengatasi permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan,
b. mobile learning akan menjadi bahan kajian yang menarik untuk terus di
teliti dan dikembangkan, hal ini diharapkan akan menjawab tantangan
kedepan khususnya dalam dunia pendidikan.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-10-
3. Manfaat untuk pemerintah
a. Karya ilmiah ini menawarkan solusi yang sangat baik, untuk mengatasi
permasalahan pemerataan dan layanan akses pendidikan
b. Pemerintah akan sangat terbantu dengan model pembelajaran mobile
learning ini, guna mencapai target wajib belajar dan juga memenuhi
tuntutan belajar sepanjang hayat.
c. Pemerintah bisa terus melakukan pengembangan agar sistem mobile
learning ini bisa diimplementasikan dengan tata kelola yang lebih baik
dan professional.
4. Manfaat untuk masyarakat luas
a. Karya ilmiah ini akan memberikan wawasan baru kepada masyarakat
bahwa kita bisa mendapatkan akses dan layanan pendidikan dengan
mudah dan murah.
b. Masyarakat ke depan akan terbangun jiwa-jiwa masyarakat yang gemar
belajar (learning society) sebagai upaya nyata untuk membangun kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang maju, cerdas dan kompetitif.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-11-
II. TELAAH PUSTAKA
2.1 Hakikat Pendidikan
Pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh
pemerintah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UU No 20 tahun 2003).
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar
sembilan tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah
raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan
efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. (Lampiran permendiknas no 22 Tahun 2006).
Selain itu Unesco juga telah menggariskan tentang pentingnya pemahaman dan
pengamalan belajar sepanjang hayat (lifelong education). Hal itu menuntut kita
bahwa menenai urgensi pendidikan bagi semua orang, dari semua kalangan dan
semua latar belakang, kita diwajibkan untuk terus belajar, hal ini dilakukan sebagai
upaya untuk mampu menjawab tantangan zaman serat upaya penyesuaian diri dengan
perkembangan kehidupan yang semakin komplek. Maka penekanannya tiada yang
lain, bahwa belajar itu harus dirasakan dan didapatkan oleh semua orang.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-12-
Pendidikan sebagai salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa, pendidikan
juga dijadikan parameter peradaban suatu bangsa. Maka tuntutan ini tidak bisa kita
biarkan begitu saja, melainkan harus dijawab secara konkrit sehingga eksistensi
manusia dan berbagai upaya untuk memanusiakan manusia dipahami sebagai
kebutuhan yang sangat pokok dan cara-cara untuk mencapainya menjadi sebuah
keharusan yang tidak bisa di tunda-tunda lagi. Dan untuk mengatasi berbagai
permasalasahan-permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan ini meminta kita
untuk segera menyelesaikannya.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dan
layanan akses pendidikan adalah dengan adanya inovasi dalam bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu dengan memanfaatkan alat untuk
berkomunikasi yang sangat familiar dikalangan semua orang yaitu mobile devais
salah satunya telefon gengam (handphone), yang memberikan manfaat dalam proses
pendidikan khususnya pembelajaran yang disebut dengan model mobile learning atau
pembelajaran yang dilakukan secara mobile.
2.2 Definisi Mobile Device
Mobile device secara sederhana dapat diartikan sebagai perangkat teknologi
yang memungkinkan untuk dibawa kemana-mana, mengingat bentuknya yang kecil,
ramping, dan mudah untuk digunakan.
Adapun perangkat mobile device yang penulis maksud, yaitu mobile device
yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, lebih tepatnya dimanfaatkan
untuk mengatasi permasalahan pemerataan dan akses pendidikan. Beberapa
perangkatnya adalah PDA, Smart Phone dan juga Mobile Phone.
2.3 Definisi Mobile Learning
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-13-
Menurut Desmon Keegan Definisi mobile learning adalah salahsatu unsure
pendukung dalam proses pendidikan dan pelatihan, dengan menggunakan media yang
mobile, semacam PDA, Smart Phone dan juga Mobile Phone. Kata Keegan, dalam
mobile alerning terdapat kenyamanan dalam pemanfaatan fungsi dan kemudahan
media atau alat yang digunakan (fungtionality and mobility). Salah satu akrakteristik
dari mobile learning ini adalah kemudahan dimana alat bisa dibawa dan digunakan
diman saja, kemudian perlengkapan bersahabat dengan pengguna, karena mudah
digunakan,sealnjtunya harganya murah dan mudah digunakan, serta memiliki
kekonstanan, sekalipun digunakan sambil berjalan, makan, ngobrol, tiduran da lain
sebagainya.
Menurut Muh. Taminudin, H, M.T, istilah mobile learning (m-learning)
mengacu kepada penggunaan perangkat/divais teknologi informasi (TI) genggam dan
bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan
pembelajaran. M-Learning merupakan bagian dari electronic learning (e-learning)
sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-
learning). Selain itu beliau menambahkan bahwa m-learning adalah pembelajaran
yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan
aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun. Hal ini
akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran
menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran
konvensional, m-learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
kolaborasi secara ad hoc dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.
Sementara itu Munir menjelaskan bahwa mobile learning atau m-learning
sering didefinisikan sebagai e-learning melalui perangkat komputasi mobile. M-
learning merupakan penyampaian bahan pembelajaran elektronik pada alat
komputasi mobile agar dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Pada umumnya,
perangkat mobile yang dimaksud berupa smart phone, mobile phone dan PDA.
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses
Pendidikan Hal-14-
Pendapat lain dari Candra Ahmadi, menyebutkan bahwa m-learning adalah
generasi berikutnya e-learning dan berdasarkan pada perangkat mobile. Adapun m-
learning kedepannya akan akan menjadi instrumen penting untuk belajar sepanjang
masa (Andreas H, N Alexander, M Matthias, 2004)
Dari beberapa pendapat para pakar diatas dapat penulis simpulkan bahwa
mobile learning adalah salahsatu model pembelajaran berbasis perangkat (device)
yang mobile, sehingga pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,
secara mandiri, selain itu mobile learning ini merupakan bagian dari pendidikan
elektronik atau electronic learning (e-learning) dan juga bagian dari pendidikan
jarak jauh (distance learning). Gambaran ketiga istilah tersebut adalah sebagai
berikut: (Gambar. 1)
Gambar 1. Skema m-learning dalam e-learning dan distance learning (M.
Taminudin, M.T)
Dalam hal relevansi atau keterhubungan antara e-learning dan m-learning, berikut ini
coba penulis gambarkan tabel perbandingan antara keduanya:
E-Learning M-Learning
Computer Mobile
Bandwidth GPRS, G3, Bluetooth
Multimedia Objects
Distance Learning
E-Learning
M-Learning
Pemanfaatan Mobile Learning untuk Mengatasi Permasalahan Pemerataan dan Akses