Top Banner
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI PKM-P Diusulkan oleh: 1. Rohmat Khoiruddin (NIM: 135100095) angkatan 2010 2. Aprilliana (NIM: 135090067) angkatan 2009 3. Galih Damar Adya (NIM: 135090034) angkatan 2009 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2012
20

PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

Apr 05, 2023

Download

Documents

Ardig Qoniah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA

NABATI

PKM-P

Diusulkan oleh:

1. Rohmat Khoiruddin (NIM: 135100095) angkatan 2010

2. Aprilliana (NIM: 135090067) angkatan 2009

3. Galih Damar Adya (NIM: 135090034) angkatan 2009

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2012

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

ii

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis

yang berjudul “PemanfaatanLimbah Rokok Kretek menjadi Pestisida Nabati”

Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa

Penelitian (PKM-P) 2012 yang diadakan oleh DIKTI. Melalui karya tulis ini,

penulis ingin memberikan solusi terhadap permasalahan minimnya pemanfaatan

limbah rokok menjadi pestisida nabati.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami

sampaikan kepada Dr. Ir. Mofit Eko Purwanto, MP. selaku dosen pendamping

yang telah memberikan banyak arahan kepada kami dalam penyusunan proposal

ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi,

ilustrasi contoh dan sistematika penulisan dalam pembuatan proposal ini. Oleh

karena itu saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat

kami harapkan. Besar harapan kami proposal ini dapat diapresiasi sehingga dapat

bermanfaat baik bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 2 November 2012

Penulis

Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

iv

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul …………………………………………………………….. i

Halaman Pengesahan …………………………………………………….... ii

Kata Pengantar …………………………………………………………….. iii

Daftar Isi ………………………………………………………………….… iv

Daftar Tabel …………………………………………………………….….. v

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................... 1 B. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 1 C. TUJUAN ................................................................................................................... 2 D. LUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................................. 2 E. KEGUNAAN ............................................................................................................. 2 F. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 2

1. Tembakau .......................................................................................................... 2 2. Rokok Kretek ...................................................................................................... 4 3. Pestisida ............................................................................................................. 4

G. METODE PENELITIAN .............................................................................................. 6

1. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 6 2. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 7 3. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................... 7 4. Pengujian efektifitas ekstrak tembakau .............................................................. 7

H. JADWAL KEGIATAN ................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11 LAMPIRAN ................................................................................................................ 12

Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Produksi Tembakau Menurut Propinsi di Seluruh Indonesia …... Tabel 2. Macam – macam Pestisida Nabati/Alami Tujuan ………………. Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan …………………………. Tabel 4. Anggaran Biaya ………………………………………………….

3 5 8 9

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat dari 53,9 persen (1995)

menjadi 63,2 persen (2011). Dengan prevalensi seperti sekarang, persentase

perokok dewasa di Indonesia menjadi nomor satu di dunia, lebih tinggi dari

China dan India meskipun jumlah absolutnya lebih banyak China dan India

karena jumlah penduduk China dan India lima kali lipat lebih banyak

dibandingkan dengan Indonesia (Mohamad, 2012). Hasil ini berdasarkan data

dari Global Adult Tobacco Survey (WHO, 2011).

Besarnya jumlah produksi tembakau 2011 akan meningkatkan jumlah

produksi rokok. Jika tahun lalu, total produksi rokok telah mencapai 240

miliar batang, maka tahun 2012 ini produksi rokok akan terus meningkat

hingga mencapai 260 miliar batang (Diskominfo, 2012).

Keberadaan industri rokok di Indonesia memang dilematis. Di satu

sisi diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi pemerintah

karena cukai rokok diakui mempunyai peranan penting dalam penerimaan

negara. Peranan industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat

semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap

banyak tenaga kerja. Namun di sisi lainnya dikampanyekan untuk dihindari

karena alasan kesehatan (Kuncoro, 2001).

Tingginya jumlah perokok di Indonesia berbanding linier dengan

jumlah limbah yang ditimbulkan berupa puntung rokok. Melihat tingginya

angka konsumsi rokok di Indonesia diperkirakan sisa atau puntung rokok

yang dihasilkan sebanyak 200 miliar batang atau senilai 30 milyar rupiah.

Limbah tersebut belum termanfaatkan secara nyata di masyarakat kita.

Berangkat dari permasalahan dan realita yang ada, kami bermaksud untuk

memanfaatkan limbah rokok tersebut menjadi pestisida nabati.

B. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana memanfaatkan limbah rokok kretek (puntung rokok) sebagai

bahan pestisida nabati?

Page 7: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

2

C. TUJUAN 1. Menentukan formula proporsi limbah rokok kretek dengan bahan

campuran lainnya untuk mendapatkan pestisida nabati yang baik.

2. Mendeterminasi nilai tambah limbah rokok kretek.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Diharapkan melalui program ini, limbah rokok kretek dapat dijadikan

bahan pembuatan pestisida nabati dan memiliki nilai tambah.

E. KEGUNAAN 1. Mengangkat potensi limbah rokok sebagai bahan pembuatan pestisida

nabati.

2. Memberikan alternative produk pestisida nabati dari limbah rokok kretek

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tembakau

Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman

dari genus Nicotiana.Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai

pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat

(Wikipedia, 2012). Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat

menjadi rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya. Tanaman tembakau

tergolong dalam Kingdom: Plantae, Order: Solanales, Family:

Solanaceae, Genus: Nicotiana, Species: N. tabacum(Isroi, 2010).

Di Indonesia, tembakau yang baik hanya dihasilkan di daerah-daerah

tertentu. Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh lokasi penanaman dan

pengolahan pascapanen. Akibatnya, hanya beberapa tempat yang memiliki

kesesuaian dengan kualitas tembakau terbaik, tergantung produk

sasarannya. Berikut adalah jenis-jenis tembakau yang dinamakan menurut

tempat penghasilnya.

a) Tembakau Deli, penghasil tembakau untuk cerutu

Page 8: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

3

b) Tembakau Temanggung, penghasil tembakau srintil untuk sigaret

c) Tembakau Vorstenlanden (Yogya-Klaten-Solo), untuk cerutu

d) Tembakau Besuki, penghasil tembakau rajangan untuk sigaret

e) Tembakau Madura, penghasil tembakau untuk sigaret

f) Tembakau Lombok Timur, untuk sigaret (tembakau Virginia)

g) Tembakau Kaponan (Ponorogo), untuk tingwe (Wikipedia, 2012).

Tabel 1.

Produksi Tembakau Menurut Propinsi di Seluruh Indonesia (Tobacco Production by Province of Smalholders, State Owned and Private Enterprite Estate, 2005 – 2011)

Sumber : Buku Statistik Perkebunan Tahun 2009 - 2011, Direktorat Jenderal Perkebunan Source : Directorate General of Estate Crops Keterangan : *) Angka Sementara

- ) Data tidak tersedia

No Propinsi/Province Tahun/Year Pertumbuhan /Growth

2011 over 2010 (%) Ton

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*)

1 Nanggroe Aceh Darussalam 446 396 230 236 316 902 701 -22,28 2 Sumatera Utara 1.394 1.773 1.844 1.307 3.239 3.458 3.409 -1,42 3 Sumatera Barat 1.035 835 1.033 1.199 964 1.185 1.231 3,88 4 Riau - - - - - - - - 5 Kepulauan Riau - - - - - - - 6 Jambi 71 125 170 25 48 68 53 -22,06 7 Sumatera Selatan 15 0 13 13 33 80 75 -6,25 8 Bangka Belitung - - - - - - - - 9 Bengkulu - - - - - - - - 10 Lampung 60 76 97 44 81 386 304 -21,24 11 DKI Jakarta - - - - - - - - 12 Jawa Barat 6.053 5.749 6.396 6.769 7.156 7.658 2.218 -71,04 13 Banten - - - - - - - - 14 Jawa Tengah 25.559 18.440 29.679 25.329 31.211 26.530 23.748 -10,49 15 DI. Yogyakarta 2.279 1.347 1.205 1.286 1.318 467 539 15,42 16 Jawa Timur 77.043 81.887 78.343 77.852 76.278 53.228 78.635 47,73 17 Bali 1.808 1.819 1.852 1.806 1.899 992 198 -80,04 18 Nusa Tenggara Barat 35.884 31.590 42.793 51.006 51.353 38.894 17.589 -54,78 19 Nusa Tenggara Timur 67 64 38 32 42 71 89 25,35 20 Kalimantan Barat - - - - - - - - 21 Kalimantan Tengah - - - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - - - - 25 Gorontalo - - - - - - - - 26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - 27 Sulawesi Selatan 1.756 2.164 1.158 1.133 2.572 1.759 1.453 -17,40 28 Sulawesi Barat - - - - - - - - 29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - 30 Maluku - - - - - - - - 31 Maluku Utara - - - - - - - - 32 Papua - - - - - - - - 33 Irian Jaya Barat - - - - - - - - Indonesia

153.470 146.265 164.851 168.037 176.510 135.678 625 -99,54

Page 9: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

4

2. Rokok Kretek Jenis rokok bervariasi menurut bahan dan komposisi bahannya.

Antara lain rokok klembak, terbuat dari bahan baku atau isinya berupa

daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk

mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok putih,terbuat dari bahan

baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk

mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Serta rokok kretek terbuat dari

bahan berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk

mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Surya, 2010).

Produksi rokok kretek di Indonesia pertahun pada tahun 2011

sebesar 240 miliar batang meningkat menjadi 260 miliar batang pada

tahun 2012. Konsumsi rokok di Indonesia pertahunnya sebesar 225 miliar

batang dengan jumlah perokok mencapai 65 juta orang. Diperkirakan 100

triliun rupiah dana masyarakat dikeluarkan untuk membelinya (Sasmito,

2012).

3. Pestisida Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama (pest: hama; cide:

membunuh). Menurut Peraturan Pemerintah No.7/1973 (Djojosumarto,

2000), pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik

dan virus yang dipergunakan untuk:

a. Mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak

tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian

b. Mengendalikan rerumputan

c. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan

d. Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar pada heawn

pemeliharaan atau ternak

e. Mengendalikan hama-hama air

f. Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang dapat

menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu

dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Page 10: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

5

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari

tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan

pengetahuan yang terbatas. Oleh karena terbuat dari bahan alami/nabati

maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam

sehingga tidak mencemari lingkungan (Kardinan, 2002).

Tabel 2. Macam – macam Pestisida Nabati/Alami

No Jenis Tanaman

Kandungan Racun

Sasaran

1 Daun Pepaya

Papain ulat dan hama penghisap

2 Biji Jarak Reisin dan Alkaloit

ulat dan hama penghisap dan nematoda/cacing

3 Daun Sirsak

Annonain dan Resin

hama ” Trip

4 Daun Sirsak dan Jeringau

Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol

hama wereng coklat

5 Pacar Cina minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin, dan tannin

Hama ulat

6 Rendaman Daun Tembakau

Nikotin hama penghisap

7 Daun Sirih Hutan

fenol dan kavokol

hama penghisap

8 Umbi Gadung

diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol

ulat dan hama penghisap.

9 Daun Mimba

Azadirachtin, salanin,

ulat, hama penghisap, jamur,

Page 11: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

6

nimbinen dan meliantriol

bakteri, nematoda

10 Srikaya dan Nona Seberang

annonain dan resin

ulat dan hama pengisap

11 Daun Gamal

Tanin ulat dan hama penghisap.

12 Daun Mimba dan Umbi Gadung

ulat dan hama penghisap

13 Serbuk Bunga Piretrum

Piretrin mengendalikan ulat.

Sumber : – Sinar Tani no: 3281

Kelebihan pestisida nabati adalah murah dan mudah dibuat oleh

petani, penguraian yang cepat oleh sinar matahari, memiliki pengaruh

yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang

menyebabkan kematian, dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang

telah kebal pada pestisida kimia, phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni

dan merusak tanaman (Isroi, 2008).

Pestisida dari tembakau berbahan aktif nikotin telah mampu

mengendalikan hama serangga apids dan serangga berbadan lunak

(Wiryadiputra, 2003). Penelitian sejenis juga dilakukan Setyowati, (2008)

dengan menggunakan ekstrak daun tembakau untuk mengendalikan hama

P. xylostella pada tanaman sawi. Populasi P.xylostella mengalami

penurunan setelah diperlakukan dengan ekstrak tembakau.

G. METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di Laboratorim Proteksi Tanaman

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta selama 5 bulan.

Page 12: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

7

2. Instrumen Penelitian

Adapun alat dan bahan serta cara pembuatan pestisida nabati limbah

puntung rokok adalah sebagai berikut :

a. Alat

Alat yang digunakan: ember, pengaduk, timbangan digital, meteran,

jerigen, saringan, hand Sprayer (semprotan), corong, cangkul, cetok, alat

tulis.

b. Bahan

Bahan yang dipakai adalah: limbah puntung rokok kretek, air, biji kacang

tanah, polybag, pupuk TSP, Urea, pupuk kandang, pestisida.

3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor

perlakuan yaitu konsentrasi larutan daun tembakau dengan lima ulangan. Setiap

ulangan digunakan lima tanaman sampel, sehingga total ada 100 tanaman (4 x 5 x

5). Perlakuan konsentrasi ekstrak tembakau tersebut adalah:

1. Konsentrasi 2,5%

2. Konsentrasi 5%

3. Konsentrasi 10%

4. Insektisida 0,1% (Deltametrin 25 g/L) sebagai kontrol

Pembuatan larutan dilakukan dengan cara:

a) Limbah rokok (puntung rokok) dibersihkan dan dikuliti kertas

pembungkusnya dan ditimbang

b) Ditambahkan air sesuai komposisi perlakuan ke dalam ember dan di aduk

c) Didiamkan selama 24 jam

d) Disaring untuk memperoleh larutan tembakau

4. Pengujian efektifitas ekstrak tembakau Biji kacang tanah ditanam dalam polybag dengan diameter 20 cm dan

tinggi 20 cm dengan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang 1:1.

Pupuk urea dan TSP sebanyak 60kg/Ha (2,4 g/ polybag) serta KCL 50kg/Ha (2,0

g/ polybag) saat tanam.

Page 13: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

8

Aplikasi dalam penelitian menggunakan sampel benih kacang tanah.

Aplikasi perlakuan (penyemprotan) dilakukan setiap 14 hari sekali dengan

volume pestisida yang sama mulai tujuh hari setelah benih tumbuh sampai masa

panen.

Parameter yang diamati meliputi intensitas kerusakan daun (proporsi (%)

daun yang rusak terhadap jumlah total daun per tanaman), jenis hama yang

menyerang beserta tingkat populasinya per tanaman. Pengamatan dilakukan

setiap 14 hari, mulai enam hari setelah benih tumbuh sampai masa panen. Jumlah

polong pertanaman dan berat polong pertanaman diamati saat panen.

Analisis kandungan nikotin dilakukan menggunakan metode

khromatografi lapis tipis (TLC) atau khromatografi gas (GC) saat panen terhadap

limbah tembakau (puntung rokok), biji kacang tanah, dan daun kacang tanah pada

masing–masing perlakuan konsentrasi. Analisis dilakukan terhadap lima sampel

pada masing-masing perlakuan.

Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata

5%.Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf 5% digunakan untuk mengetahui

perbedaan pengaruh antar perlakuan.Uji kontras orthogonal digunakan untuk

mengetahui perbedaan antara rata-rata perlakuan dengan kontrol.

H. JADWAL KEGIATAN Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Bulan ke– 1 Bulan ke – 2 Bulan ke– 3 Bulan ke – 4 Bulan ke - 5

Kegiatan mingguke- mingguke- mingguke- mingguke- mingguke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan proposal

Pembuatan Pestisida

Penanaman dan pengujian pestisida

Analisis hasil

Penulisan Laporan

Page 14: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

9

I. RANCANGAN BIAYA

Tabel 4. Anggaran Biaya

NO URAIAN JUMLAH

1 PRASARANA

a. Sewa petak percobaan 5 bulan Rp 1.000.000,-

b. Sewa Peralatan Laboratorium 5 bulan Rp 1.000.000,-

JUMLAH Rp 2.000.000,-

2 PERALATAN

a. Cangkul 3 buah @ Rp 120.000,- Rp 360.000,-

b. Cetok 3 buah @ Rp 15.000,- Rp 45.000,-

c. Ember 3 buah @ Rp 20. 000,- Rp 60.000,-

d. Sewa timbangan digital 1 buah @ Rp 200.000,- Rp 200.000,-

e. Hand sprayer 3 buah @ Rp 15.000,- Rp 45.000,-

f. Saringan 3 buah @ Rp 5.000,- Rp 15.000,-

g. Jerigen 10L 3 buah @ Rp. 20.000 Rp 60.000,-

h. Alat Tulis Rp 60.000,-

JUMLAH Rp 845.000,-

3 BAHAN-BAHAN

a. Benih Kacang tanah 5 kg x @ Rp 16.000,-/kg Rp 90.000,-

b. Polibag (ukuran 20 x 20 cm) 2kg x @ Rp 30.000/kg isi 121 lbr Rp 60.000,-

c. Pupuk Urea 20 kg x @ Rp 2000,-/kg Rp 40.000,-

d. Pupuk TSP 20 kg x @ Rp 2000,-/kg Rp 40.000,-

e. Pupuk kandang 20 kg x @ Rp 2000,-/kg Rp 40.000,-

f. Pestisida Deltrametrin 25g/l (DECIS 2.5 EC 500 ml) Rp 200.000,-

g. Limbah puntung rokok 10 kg x @ Rp 5000,-/kg Rp 50.000,-

JUMLAH Rp 520.000,-

Page 15: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

10

4 BIAYA LAIN-LAIN

a. Transportasi Rp 100.000,-

b. Dokumentasi Rp 150.000,-

c. Laporan dan penggandaan Rp 300.000,-

d. Analisis data Rp 500.000,-

e. Tenaga kerja 3 orang @ Rp 10.000,-/hari x 20 periode kerja Rp 600.000,-

JUMLAH Rp 1.650.000,-

5 BIAYA ANALISIS KANDUNGAN NIKOTIN

a. Pengujian kadar nikotin pada puntung rokok (5 sampel)

@ Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-

b. Pengujian kadar nikotin pada polong kacang tanah 3 x 5 sampel

@ Rp 200.000,- Rp 3.000.000,-

c.. Pengujian kadar nikotin pada daun kacang tanah 3 x 5 sampel

@ Rp 200.000,- Rp 3.000.000,-

JUMLAH Rp 7.000.000,-

TOTAL KESELURUHAN DANA Rp 12.015.000,-

Page 16: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

11

DAFTAR PUSTAKA

Diskominfo. 2012. Produksi Rokok 2012 Bisa Capai 260 Miliar Batang. http://www.disbunjatim.go.id/berita.php?id=100. Selasa, 24 April 2012 10:42

Djojosumarto, P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Isroi. 2010. Tanaman Pestisida Nabati: Tembakau (Nicotiana tobacum L.). http://isroi.com/2010/08/01/tanaman-pestisida-nabati-tembakau-nicotiana-tobacum-l/. Posted onAugust 1, 2010

. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati. http://isroi.com/2008/06/02/pengendalian-hama-dan-penyakit-dengan-pestisida-nabati/.Posted on June 2, 2008

Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati; Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta

Kuncoro, M. 2001. Struktur, Kinerja, dan Kluster Industri Rokok Kretek: Indonesia, 1996-1999. Site Author © 2011 by Eko Armunanto. http://website.mudrajad.com/content/struktur-kinerja-dan-kluster-industri-rokok-kretek-indonesia-1996-1999 . September 26, 2011 - 6:41pm

Mohamad, K. 2012. http://nasional.kompas.com/read/2012/09/21/02154862/Perokok.Bertambah.Petani.Menjerit. Jumat, 21 September 2012 | 02:15 WIB

Sasmito, A.A. 2012. Orang menghabiskan Rp 100 triliun untuk 225 miliar batang rokok .http://www.abdillahajisasmito.com/orang-menghabiskan-rp-100-triliun-untuk-225-miliar-batang-rokok/. Posted in My Blog30. Oct 2012

Setyowati, R. 2008. Waktu Aplikasi dan Konsentrasi Ekstrak Daun Tembakau terhadap plutella xylostella pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Skripsi; Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Surya, N.R. 2011. Karya Ilmiah "Pengaruh rokok terhadap kesehatan dikalangan masyarakat". http://cassienichu.blogspot.com/. Kamis, 10 Maret 2011

WHO. 2011. http://www.searo.who.int/linkfiles/tfi_fs_ino_2011.pdf . Diakses pada tanggal 29 Oktober 2012 pukul 09.32 WIB

Wikipedia. Tembakau.http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau. Halaman ini terakhir diubah pada 02.51, 17 Oktober 2012.

Wiryadiputra, S. 2003. Keefektifan Limbah Tembakau Sebagai Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Helopeltis sp. pada Kakao. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, vol. 9, No. 1, 2003; hal 35-45.

Page 17: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

12

LAMPIRAN

Page 18: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

13

LAMPIRAN 2. Lampiran Dosen Pendamping

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama NIDN NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Golongan/Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat

Telp./Fax Alamat Rumah

Telp./Fax Alamat e-mail

: : : : : : : : : : : : : :

Dr. Ir. Mofit Eko Poerwanto, MP. 0505126502 19651205 199103 1 001 Yogyakarta 5 Desember 1965 Laki-laki Islam Penata Tk. I/ III-d Lektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 Lingkar Utara Condong Catur Yogyakarta (0274) 486737, 486693 Jl. Layur Raya no 7 Minomartani Yogyakarta 08122700579 [email protected], [email protected]

PELATIHAN PROFESIONAL Tahun Jenis pelatihan Penyelenggara Jangka waktu

2001 Regional training course on entomological techniques of beneficial insects

SEAMEO BIOTROP , Bogor 2 MINGGU

2006 Training course and workshop on PCR plus

Fakultas Pertanian UGM 2 hari

2008 GC-MS & head space capture of volatiles training course

CRAWFORD FOUNDATION – ACIAR , Sydney Australia

1 bulan

2008 Plant extraction training course SNU Korsel, SANDWICH PROGRAM Ditnaga Dikti

2 bulan

2009 Communicating science workshop Fakultas Pertanian UGM 1 minggu 2009 Workshop penulisan buku teks Fakultas Pertanian UPNVYK 2 hari 2010 Penulisan artikel ilmiah & penulisan

buku ajar LPPM UPNVYK 2 hari

2010 Pelatihan peningkatan dan pengembangan mutu pembelajaran (P3MP)

P3AI UPNVYK 1 minggu

2010 Workshop on online journal indexing

Pusat studi Bioteknologi UGM 2 hari

2011 Workshop pembelajaran berbasis Information and comunication technology (ICT)

P3AI UPNVYK 2 hari

Page 19: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

14

KARYA ILMIAH Tahun Judul Penerbit/Jurnal 2001 Pestisida dalam konsep PHT sebagai komponen

pertanian organic Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik, Yogyakarta 4 November 2000. Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta. 245-250

2002 Uji aplikasi secara fumigasi ekstrak kunyit terhadap mortalitas Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae): pengaruh volume ruang dan konsentrasi ekstrak

Hasil penelitian UPN Veteran Yogyakarta. 3: 12-17

2003 Uji pengaruh aplikasi ekstrak rimpang kunyit terhadap mortalitas ulat kobis Plutella xylostellaI L. (Lepidoptera: Pyralidae)

Agrivet. 7: 132-139

2010 Perilaku uret pada campuran kompos dengan limbah tanaman tembakau

Prosiding seminar nasional ketahanan pangan & energi 2010. Fakultas Pertanian UPNVYK

2011 The longevity of Diaphorina citri on various dominant weeds

Proceeding of International seminar on Natural resources, climate change and food security in developing country 2011. Faculty of Agriculture UPNV Jatim

ISBN 978-602-8915-93-9 2011 Management of CVPD by controlling Diaphorina

citri for developing agro-tourism on citrus Proceeding of international seminar

on agro-tourism development ISBN 978-979-18768-1-0

2011 Oviposition preference determination of Diaphorina citri to the symptomatic and asymptomatic citrus plant of CVPD for supporting agro-tourism on citrus

Proceeding of international seminar on agro-tourism development

ISBN 978-979-18768-1-0

2011 Callus regeneration post gamma ray irradiation for producing seeds that were expected resistant to fusarium wilt disease to support agro-tourism

Proceeding of international seminar on agro-tourism development

ISBN 978-979-18768-1-0 2012 Olfactory Responses of the Asiatic Citrus Psyllid

(Diaphorina citri) to Mineral Oil-Treated Mandarin Leaves

American Journal of Agricultural and Biological Sciences 7 (1): 50-55, 2012

ISSN 1557-4989

Page 20: PEMANFAATAN LIMBAH ROKOK KRETEK MENJADI PESTISIDA NABATI

15