BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Limbah tersebut dapat diolah dengan proses fisika, kimia, Biologi atau kombinasi dari ketiganya. Dari bermacam- macam jenis limbah, limbah cair merupakan jenis limbah yang banyak mencemari lingkungan. Limbah jenis ini biasanya memerlukan kombinasi berbagai metode dalam pengolahannya sebelum dibuang kembali ke lingkungan. Salah satu metode yang biasa digunakan adalah metode Biologi dengan proses kontak stabilisasi. Proses ini menggunakan lumpur aktif yang berisi berbagai macam mikroba yang kemudian ditambahkan udara (oksigen) supaya mikroba yang bersifat aeroik bisa berkembang dalam limbah karena ketersediaan makanan dan oksigen. Dalam proses ini tentu harus dipastikan bahwa limbah yang diolah mengandung bahan-bahan organic yang bisa menjadi makanan bagi mikroba. Limbah yang digunakan dalam simulasi pengolahan limbah ini berasal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan
debu, cair atau padat. Limbah tersebut dapat diolah dengan proses fisika, kimia,
Biologi atau kombinasi dari ketiganya. Dari bermacam-macam jenis limbah,
limbah cair merupakan jenis limbah yang banyak mencemari lingkungan. Limbah
jenis ini biasanya memerlukan kombinasi berbagai metode dalam pengolahannya
sebelum dibuang kembali ke lingkungan. Salah satu metode yang biasa digunakan
adalah metode Biologi dengan proses kontak stabilisasi. Proses ini menggunakan
lumpur aktif yang berisi berbagai macam mikroba yang kemudian ditambahkan
udara (oksigen) supaya mikroba yang bersifat aeroik bisa berkembang dalam
limbah karena ketersediaan makanan dan oksigen.
Dalam proses ini tentu harus dipastikan bahwa limbah yang diolah
mengandung bahan-bahan organic yang bisa menjadi makanan bagi mikroba.
Limbah yang digunakan dalam simulasi pengolahan limbah ini berasal dari air
rendaman ikan yang sudah berbau menyengat dan warnanya keruh. Diharapkan
dalam simulasi pengolahan limbah ini diperoleh gambaran bagaimana proses
kontak stabilisasi mengolah limbah ikan dengan lebih baik.
I.2 Tujuan
Menghilangkan limbah organic dengan proses lumpur aktif melalui
metode kontak stabilisasi
I.3 Manfaat
Mengetahui hasil pengolahan limbah organik dengan proses lumpur aktif
melalui metode kontak stabilisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Produksi perikanan laut Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat
dan berkembang. Disamping kekayaan ikan di kawasan Indonesia yang berlimpah
serta usaha untuk meningkatkan hasil tangkapnya yang terus menerus
dilaksanakan, ternyata baru mencapai nilai 35% saja yang dapat dicapai.
Dari data yang dapat dikumpulkan, setiap musim masih terdapat antara 25 –
30% hasil tangkapan Ikan Laut yang akhirnya harus menjadi ikan sisa atau ikan
buangan yang disebabkan karena berbagai hal.
1. Keterbatasan pengetahuan dan sarana para nelayan di dalam cara
pengolahan ikan. Misalnya, hasil tangkapan tersebut masih terbatas
sebagai produk untuk dipasarkan langsung (ikan segar), atau diolah
menjadi ikan asin, pindang, terasi serta hasil-hasil olahannya.
2. Tertangkapnya jenis-jenis ikan lain yang kurang berharga ataupun sama
sekali belum mempunyai nilai di pasaran, yang akibatnya ikan tersebut
harus dibuang kembali.
Diantara bahan alami, ikan tercatat sebagai bahan yang sangat cepat
membusuk. Karenanya begitu ikan tertangkap, maka proses pengolahan dalam
bentuk pengawetan dan pengolahan harus segera dilakukan. Juga selama
pengolahan ikan, masih banyak bagian-bagian dari ikan, baik kepala, ekor,
maupun bagian-bagian yang ditermanfaatkan akan dibuang. Tidak mengherankan
kalau sisa ikan dalam bentuk buangan dan bentuk-bentuk lainnya berjumlah
cukup banyak, apalagi kalau ditambah dengan jenis-jenis ikan lainnya yang
tertangkap tetapi tidak mempunyai nilai ekonomi. Ditambah lagi, ikan-ikan sisa
dan yang terbuang tersebut secara langsung maupun tidak langsung banyak
membawa problema lingkungan di kawasan pesisir, minimal dalam bentuk
gangguan terhadap kebersihan, sanitasi dan kesehatan lingkungan.
II.1 Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai
pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan
yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang
berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis,