Top Banner
PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI I KEBUMEN TAHUN 2019 TESIS Diajukan oleh : ELVIA ROMYATI NIM : 171103596 Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2019 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat
63

PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

Nov 14, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI I KEBUMEN

TAHUN 2019

TESIS

Diajukan oleh :

ELVIA ROMYATI

NIM : 171103596

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

ii

PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI I KEBUMEN

TAHUN 2019

TESISUntuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat

Sarjana S2 / gelar Magister pada Program Magister Manajemen

STIE WIDYA WIWAHA

Diajukan oleh :

ELVIA ROMYATI

NIM : 171103596

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

iii

TESIS

“PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NEGERI I KEBUMEN TAHUN 2019”

Oleh : ELVIA ROMYATI

NIM : 171103596

Tesis ini telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Pada tanggal : 29 Maret 2019

Dosen Penguji I

Dr. Khamim Zarkasih Putro, M.Si

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Wahyu Widayat, M.Ec Drs.Achmad Tjahyono, MM,Ak

dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Yogyakarta, Maret 2019

Mengetahui,

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

Drs. John Soeprihanto, MIM Phd

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

iv

MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA Jalan Lowano Yogyakarta

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Elvia Romyati

NIM : 171103596

Kebidangan : Pendidikan

Menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (Magister) baik di STIE Widya Wiwaha

maupun Perguruan Tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian saya sendiri

tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan Dosen pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan

jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan

nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam

pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik serta

sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku.

Yogyakarta, Maret 2019

Yang menyatakan

Elvia Romyati NIM. 171103596

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan pertolongan dan

ridloNya penulisan tesis telah selesai tanpa ada suatu hambatan yang berarti.

Penulisan tesis ini tidak terlepas dari saran, motivasi, arahan serta bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan ini

disampaikan ucapan terima kasih secara mendalam kepada :

1. Dr. Wahyu Widayat, M.Ec. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan ilmu, gagasan, dan motivasi selama proses penyusunan tesis ini.

2. Drs. Achmad Tjahyono, MM, Ak selaku Dosen pembimbing II yang

senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan motivasi selama

proses penyusunan tesis ini.

3. Drs. John Soeprihanto, MIM Phd selaku Direktur Program Magister

Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

4. Nurul A’ini, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMK N I Kebumen yang telah

memberikan ijin penelitian.

5. Teman-teman sejawat yang telah membantu memberikan data, serta motivasi

dan dukungan selama penyusunan tesis ini.

6. Ibu yang selalu memanjatkan do’a, Suamiku tercinta, anak-anakku yang

senantiasa memberi motivasi dan dorongan.

7. Teman-teman satu kelompok yang sangat membantu sehingga dapat

diselesaikannya tesis ini dengan tepat waktu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

vi

8. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun material sehingga dapat membantu

memperlancar proses penulisan tesis ini.

Penyusunan tesis ini dilakukan dengan penuh kesungguhan dan

kemampuan. Walaupun demikian disadari bahwa ketidaksempurnaan dan

kekurangan selalu ada, untuk itu sangat diharapkan adanya kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan tesis ini.

Akhirnya atas segenap bantuan semua pihak diucapkan terima kasih,

semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang sesuai, Amiin.

Yogyakarta, Maret 2019

Elvia Romyati

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

vii

DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................iLEMBAR

PENGAJUAN........................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL...................................................................................................ix

DAFTAR BAGAN / DIAGRAM............................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 11

C. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 11

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

A. Tinjauan Tentang Buku Teks ............................................................. 14

B. Hakekat Pembelajaran ........................................................................ 24

C. Kurikulum .......................................................................................... 30

D. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 46

E. Kerangka Berpikir .............................................................................. 48

BAB III METODA PENELITIAN

A. Rancangan atau Desain penelitian ........................................................ 50

B. Tempat dan waktu .............................................................................. 50

C. Subyek Penelitian ................................................................................ 51

D. Metoda Pengumpulan Data ................................................................. 51

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

viii

E. Analisis Data ........................................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................54

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 54

B. Sajian Data .......................................................................................... 73

C. Pokok-Pokok Temuan ...................................................................... 107

D. Pembahasan ...................................................................................... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 123

A. Kesimpulan ....................................................................................... 123

B. Saran ................................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 124

LAMPIRAN

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai Ulangan Harian Kelas XI Akuntansi 3 6

2.1 Pembagian Materi Belajar SMK Tahun Pembelajaran 2018/2019 39

4.1 Tabel Relevansi Kompetensi Dasar dan Materi Buku Terbitan Erlangga Kelas XI 83

4.2 Tabel Relevansi Antara Kompetensi Dasar dan Materi Buku Terbitan Erlangga Kelas X 89

4.3 Tabel Nilai Ulangan Kelas X BDP 3 100

4.4 Tabel Nilai Ulangan Kelas XI Akuntansi 2 102

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

x

DAFTAR BAGAN/DIAGRAM

Bagan/diagram Halaman

Diagram 1.1 Nilai Ulangan Harian Kelas XI Akuntansi 3 6

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian 49

Diagram 4.1 Nilai Ulangan Harian Kelas X BDP 3 101

Diagram 4.2 Nilai Ulangan Harian Kelas XI AK 3 102

Bagan 4.1 Makna Buku Teks Bagi Guru Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran 115

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Pedoman Wawancara

2. Contoh Hasil Wawancara

3. Daftar Informan

4. Contoh Silabus Matematika

5. Biodata Diri

6. Dokumentasi Penelitian

7. Daftar Nilai Siswa Kelas X BDP 3

8. Daftar Nilai Siswa Kelas XI Akuntasi 2

9. Surat Ijin Penelitian

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

xii

ABSTRAK

Elvia Romyati, 1711103596. 20198. Pemanfaatan Buku Teks Dalam MenunjangPembelajaran Matematika Di SMK Negeri I Kebumen. Tesis: Program Pascasarjana STIE Widya Wiwaha .

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang (1) Makna buku teks bagi guru dalam pembelajaran matematika di SMK Negeri I Kebumen; (2) Kriteria pemilihan buku teks bagi guru dalam pembelajaran matematika di SMK Negeri I Kebumen; (3) Pemanfaatan buku teks bagi guru dalam proses pembelajaran matematika di SMK Negeri I Kebumen; dan (4) Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam memanfaatkan buku teks pada pembelajaran matematika.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di SMK Negeri I Kebumen. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, dokumentasi. Sumber data penelitian ini terdiri atas informan (guru-guru matematika), dokumen (buku teks), tempat dan peristiwa (kelas dan kegiatan pembelajaran). Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan tiga tahapan analisis, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks memiliki makna yang penting bagi guru. (1) Buku teks dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan media pembelajaran matematika karena di dalamnya terdapat materi, ilustrasi-ilustrasi, dan beragam evaluasi, sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai secara optimal. (2) Kriteria pertama pemilihan buku teks didasarkan pada relevansi materi yang terkandung dalam buku teks dengan struktur kurikulum. Kriteria berikutnya dilihat dari kelengkapan materi, banyaknya ilustrasi, dan beragamnya latihan dan evaluasi. (3) Pada pembelajaran matematika, ada dua jenis pemanfaatan buku teks, yakni pemanfaatan buku teks yang siswanya telah memiliki buku dan pemanfaatan buku teks pada siswa yang tidak memiliki buku. Siswanya tidak memiliki buku teks, buku teks dimanfaatkan dengan cara dipinjamkan kepada siswa. (4) Kendala dalam pemanfaatan buku teks yaitu harga yang relatif mahal, keterbatasan jumlah buku teks, belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan, dan terbatasnya penggunaan teknologi informasi dari internet. Kendala-kendala ini menjadi faktor yang menghambat pemanfaatan buku teks secara maksimal.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mencapai kehidupan

yang lebih baik. Pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 jalur pendidikan

terdiri dari pendidikan formal, non-formal, dan informal. Salah satu cara yang

dapat ditempuh untuk mencapai kehidupan yang lebih baik antara lain dengan

menempuh pendidikan formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan

yang diselenggarakan di sekolah. Melaui proses belajar di sekolah inilah

manusia mampu meningkatkan kualitas dirinya untuk terus maju meraih cita-

cita.

Selama menempuh pendidikan formal, siswa dituntut untuk

memahami dan menguasai materi yang telah diajarkan di sekolah untuk

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang menjadi

sorotan, yaitu materi pada mata pelajaran matematika. Matematika

merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini karena melalui matematika, siswa dapat

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara logis dan

sistematis.

Salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan mutu

pembelajaran matematika, yaitu sumber belajar matematika yang berkualitas.

Pendapat tersebut didukung oleh Ramon & Oluyemi (2012) yang menyatakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

2

bahwa “Teaching materials has significantinfluence on students academic

performance”. Buku majalah, brosur, poster, ensiklopedia, video, model,

audio casette, dan internet merupakan sumber belajar yang ada di lingkungan

sekitar (Prastowo, 2011: 37). Buku teks merupakan salah satu bahan ajar yang

digunakan dalam pembelajaran matematika. Rezat (2009) dalam artikelnya

menyatakan bahwa “The mathematics textbook is one of the important

resources for teaching andlearning mathematics”. Pentingnya buku teks

sebagai penunjang dalam pembelajaran menyebabkan jenis buku yang

beredar sangat beragam. Persoalan yang dihadapi, yaitu bagaimana memilih

buku teks yang beragam tersebut sebagai pendamping dalam belajar.

Beragamnya buku teks yang ada, pemerintah melalui Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) melakukan kontrol terhadap buku teks

khususnya buku pegangan wajib. Tujuan dilakukan kontrol, yaitu

menyediakan buku teks pelajaran yang layak pakai untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Pembelajaran merupakan sebuah proses yang memadukan segenap

komponen untuk berjalan secara bersinambung. Dalam Undang Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu dalam pembelajaran harus

terjadi sebuah proses timbal balik dengan optimalisasi peran dari

masing masing komponen, baik dari guru dalam melakukan perencanaan,

pemilihan model dan metoda, pemilihan sumber belajar, penentuan evaluasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

3

Selain itu ada pula faktor sumber belajar yang digunakan dalam

pembelajaran. Sumber belajar dalam pembelajaran ini beraneka ragam, bisa

dalam bentuk buku teks ataupun sumber berupa lingkungan.

Sumber belajar yang selama ini dipercaya masih memegang peran

penting dan bahkan paling banyak digunakan adalah buku teks. Buku teks

penting karena ia berperan tidak hanya sebagai sumber, tetapi juga sebagai

media pembelajaran, sarana untuk penyampaian materi, penyedia instrumen

evaluasi, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Melalui buku teks,

siswa diharapkan mampu mempelajari fakta, konsep, prinsip, hukum, teori,

dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, serta menerapkannya

secara efektif dalam pemecahan. Hal ini karena pada era globalisasi seperti

saat ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa

mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan

menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan

sikap dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemanfaatan buku teks

secara optimal dengan strategi yang efektif melalui berbagai metoda

pengajaran, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam pendidikan matematika di SMK, permasalahan tentang peran

dan fungsi buku teks masih menjadi hal yang menarik untuk dijadikan

sebuah bahan kajian. Hal ini tidak lain karena dalam pembelajaran

matematika masih ditemui beberapa permasalahan kaitannya dengan

permasalahan umum pembelajaran dan belum optimalnya pembelajaran

matematika. Beberapa permasalahan yang ditemui dalam dunia pendidikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

4

matematika adalah masih terus berkembangnya permasalahan permasalahan

klasik dalam pengajaran matematika.

Masalah umum dalam pendidikan matematika antara lain: (1)

rendahnya daya saing diajang internasioanal, (2) rendahnya rata-rata nilai

UN bila dibanding dengan pelajaran lain, (3) rendahnya minat belajar

matematika disebabkan asumsi anak terhadap pelajaran matematika terasa

sulit, apalagi dengan metoda pengajaran guru yang kurang manarik yaitu

guru menerangkan sementara siswa mencatat.

Permasalahan lain dalam pembelajaran matematika di antaranya

adalah sebagai berikut: (1) sering terlihat siswa kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran, (2) keberanian siswa untuk bertanya kepada guru

sangat rendah, apabila ditanya oleh guru tidak ada yang mau menjawab jika

tidak ditunjuk.

Permasalahan permasalahan tersebut menjadikan satu pekerjaan yang

harus segera diselesaikan. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan

pendidikan matematika yang memiliki arti strategis dalam pembentukan

sikap logis, kritis, analitis, kreatif, cermat, dan teliti, bertanggungjawab,

responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, semangat belajar yang kontinu,

pemikiran reflektif, dan ketertarikan pada matematika. Memiliki rasa

percaya pada daya dan kegunaan matematika, serta sikap kritis yang

terbentuk melalui pengalaman belajar (Permendiknas No. 24 tahun 2016).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

5

Upaya untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran matematika

dapat dilakukan dengan melakukan optimalisasi dalam pemanfaatan buku

teks. Optimalisasi ini dapat diawali dengan adaya pemilihan buku teks yang

representatif dan dapat menjadi sumber belajar yang efektif bagi siswa.

Pemilihan dan pemanfaatan buku teks sebagai salah satu upaya dalam

memperbaiki kualitas pembelajaran matematika disebabkan buku teks

memiliki peran penting dalam pendidikan matematika.

Pada kenyataannya siswa dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah sering kurang aktif dan cenderung tidak begitu memanfaatkan buku

teks dengan optimal. Mungkin karena selama ini pelajaran Matematika

dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan dan hanya

mementingkan hafalan rumus semata, sehingga menyebabkan rendahnya

minat belajar matematika siswa di sekolah.

Berdasarkan pada kondisi rendahnya semangat ataupun hasil belajar

siswa di sekolah menunjukan betapa pembelajaran matematika di kelas

sering dinilai tidak sukses karena dianggap terlalu sulit dan kurang

menarik. Hal itu diperkuat dengan rata-rata nilai harian siswa yang tidak

maksimal, seperti misalnya pada ulangan harian yang diadakan guru pada

kelas XI Akuntansi 3, dengan kompetensi tertentu menunjukkan rata-rata

kurang dari nilai KKM yaitu 75. Hasil nilai ulangan harian kelas XI

Akuntansi 3 ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

6

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian kelas XI AK3

No Uraian Jumlah

1 Nilai Terendah 30

1 Nilai Tertinggi 85

3 Nilai Rerata 59

4 Rentang Nilai 55

5 KKM 75

6 Prosentase Ketuntasan 8 (22%)

7 Prosentase Belum Tuntas 28 (78%)

Dari tabel tersebut di atas jika di sajikan dalam diagram maka bisa di

gambarkan sebagai berikut:

Diagram1.1 Nilai Ulangan Harian kelas XI AK 3

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari ulangan harian

yang pernah dilakukan pada satu kelas, ada sekitar ± 78 % siswa yang

mendapatkan nilai dibawah 75,00. Angka-angka tersebut dapat diartikan,

bahwa pemahaman siswa relatif masih rendah. Dengan kata lain, pemahaman

siswa kelas SMK Negeri 1 Kebumen terhadap mata pelajaran Matematika

yang diajarkan baru tercapai sekitar 22 %. Selain itu motivasi belajar siswa

terhadap pelajaran matematika dianggap rendah, hal ini dapat dibuktikan dari

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

7

beberapa indikator antara lain: 1) Siswa pasif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran; 2) Kemampuan dasar menghitung juga rendah; 3) Penguasaan

konsep dan rumus terkesan dangkal dan 4) Prestasi belajar kurang

berkembang.

Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, dan merupakan

tantangan bagi guru matematika untuk mengembangkan pembelajaran

matematika agar lebih menarik, materi lebih mudah dikuasai, siswa tidak

cepat bosan/jenuh, dan penguasaan kompetensi siswa terus berkembang serta

maksimal. Untuk itulah guru perlu memaksimalkan pemanfaatan media

pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa yaitu dengan memanfaatkan

buku teks yang sudah disediakan oleh sekolah sebagai fasilitas untuk

mengembangkan pembelajaran.

Buku teks merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak. Menurut

Prastowo (sebagaimana dikutip dalam Rofi, Atmazaki, Abdurahman, 2014: 2)

buku teks merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang

yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku

dan menggunakan suatu pendekatan untuk mengimplementasikan kurikulum.

Lebih dari itu, buku teks merupakan salah satu komponen

pembelajaran yang kedudukannya strategis dan ikut mempengaruhi mutu

pendidikan, karena dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan media yang

sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi

tujuan pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu seharusnya buku teks yang

digunakan dapat menunjang dalam peningkatan hasil belajar dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

8

mencerdaskan bangsa dalam hal ini adalah pelajar.

Pemilihan dan pemanfaatan buku teks sebagai media sumber

pembelajaran yang tepat merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam

pembelajaran. Manfaat yang diperoleh menurut Sunarko (sebagaimana

dikutip dalam Banowati, 20017: 148) antara lain adalah: a) meningkatkan

perhatian dan motifasi belajar, b) memberikan variasi dalam belajar, c)

memberikan struktur yang memudahkan belajar, d) menyajikan inti informasi

belajar, e) memberikan contoh-contoh yang lebih kongret, f) merangsang

berfikir analisis, g) memberikan situasi belajar yang tanpa tekanan.

Di Indonesia, buku teks berperan penting dalam sistem pendidikan.

Semenjak buku teks merefleksikan perubahan sistem kurikulum. Setiap

sebuah kurikulum diberlakukan, maka akan ada sejumlah buku yang

diterbitkan. Untuk merespon hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat peraturan dalam menyusun,

menggunakan dan mengevaluasi buku teks. Kemudian pemerintah telah

mengumumkan daftar buku teks yang sesuai untuk digunakan dalam proses

pembelajaran.

Pemilihan buku teks perlu mempertimbangkan berbagai hal di

antaranya yang utama adalah adanya keunggulan buku teks yaitu sebagai

sumber informasi, maupun pemberi rangsangan saat diperlukan mengingat

penyajian materi tertentu dapat mempengaruhi sikap pembaca. Kemutakhiran

tahun terbit dipertimbangkan dalam pemilihan namun yang lebih utama

adalah data, dan isi (contain) dari buku teks tersebut. Widodo (sebagaimana

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

9

dikutip dalam Sulistyorini, 2006: 4) mengatakan bahwa buku teks dapat

dibaca kapanpun, dimanapun dan dapat dimanfaatkan sesuai dengan

perkembangan kurikulum.

Buku teks memainkan peran utama, terlebih dalam pengajaran bahasa

di kelas pada semua jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta, sekolah

menengah maupun perguruan tinggi, pengajar maupun peserta didik. Bagi

pengajar, buku teks dapat mengisi tuntutan kurikulum, khususnya membantu

dalam penyusunan program pengajaran yakni silabus, materi, dan persiapan

mengajar. Sedangkan bagi siswa, buku teks membantu siswa dalam

memahami isi buku dengan sarana seperti skema, gambar-gambar ilustrasi,

dan sebagainya (Sheldon dalam Mudzakir, 2003: 2).

Buku teks dapat dikatakan layak apabila telah terpenuhinya berbagai

kriteria. Berbagai kriteria tersebut di antaranya adalah jika buku teks tersebut

menarik siswa yang menggunakannya, mampu memberikan motivasi kepada

para pemakainya, memuat ilustrasi yang menarik hatimempertimbangkan

aspek-aspek linguistik sesuai dengan kemampuan penggunanya, dan mampu

memberi pemantapan penekanan materi pada para penggunanya (Banowati,

2007: 3). Buku teks yang telah memenuhi kriteria dapat digunakan sebagai

acuan dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, jika buku teks yang digunakan tidak sesuai dengan

kurikulum yang diterapkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

Oleh karenanya pengajar sebagai pemeran utama dalam proses pembelajaran

harus lebih selektif dalam pemilihan dan penggunaan buku teks.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

10

Keberhasilan suatu pengajaran biasanya di ukur dari keberhasilan

siswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Keberhasilan tersebut di tunjang

dari terpenuhinya buku acuan yang di gunakan dalam mencapai tujuan

pendidikan. Tingkat keberhasilan pengajaran setiap bidang studi pada suatu

program pendidikan tertentu (SMK misalnya) akan menentukan tingkat

keberhasilan program pendidikan tersebut. Salah satu mata pelajaran bidang

studi yang ada di SMK adalah matematika, yang dianggap sebagai mata

pelajaran yang sulit di pahami.

Dalam pengajaran matematika, buku memegang peranan yang sangat

penting, karena ilmu matematika pemahamannya harus dengan latihan–

latihan mengerjakan soal–soal . Dan soal- soal tersebut di antaranya di dapat

dalam buku–buku acuan atau buku teks. Buku acuan itu harus di sesuaikan

dengan kurikulum yang berlaku, karena dasar umum penyusunan buku acuan

adalah kurikulum. Buku acuan yang di persiapkan secara baik memang

merupakan sarana pengajaran yang paling baik bagi pelajaran matematika.

Dalam pelaksanaannya buku teks yang di gunakan dalam pembelajaran

matematika digunakan sesuai selera masing–masing guru, selama buku

tersebut adalah buku yang diijinkan oleh pemerintah. Oleh karena itu kriteria

pemilihan dan strategi pemanfaatan buku teks dalam pembelajaran

tergantung masing- masing guru.

Di Kabupaten Kebumen banyak buku teks yang beredar dari

berbagai penerbit seperti Erlangga, Yudhistira, Balai Pustaka, Ganecha dan

Intan Pariwara. Banyaknya pilihan buku ini menjadi satu hal yang menarik

untuk di teliti. Masing–masing guru memiliki selera dan kriteria dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

11

memilih dan memanfaatkan buku teks dalam pembelajaran khususnya

pembelajaran matematika.

SMK N 1 Kebumen merupakan salah satu sekolah yang menerapkan

Kurikulum 2013, dan dalam implementasinya sekolah sudah menyiapkan

fasilitas berupa buku-buku pelajaran di perpustakaan. Demikian pula untuk

pengembangan pembelajaran matematika di SMK N 1 Kebumen, maka

fasilitas yang telah disediakan sekolah sudah bisa dikatakan lebih dari

cukup, akan tetapi dalam pelaksanaannya ternyata masih belum maksimal

seperti yang diharapkan, permasalahan yang sering ditemukan dari

pemanfaatan buku teks disekolah di antaranya adalah: 1) Komitmen dalam

penggunaan buku teks dalam pembelajaran, 2) Guru yang kurang bisa

memanfaatkan buku teks yang sudah disediakan sekolah, 3) Kesadaaran

baik guru maupun siswa akan pentingnya buku teks dalam pembelajaran.

B. Perumusan Masalah

Berdasar uraian latar belakang di atas maka yang menjadi pokok

permasalahannya adalah pemanfaatan buku teks matematika yang belum

optimal dalam menunjang pembelajaran matematika di sekolah.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana guru memanfaatkan buku

teks secara optimal dalam pembelajaran matematika di SMK N I Kebumen ?

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

12

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, maka

tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meneliti pemanfaatan buku teks oleh

guru secara optimal dalam pembelajaran matematika di SMK N I Kebumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat dalam

pengembangan teori yang berkaitan pemanfaatan buku teks dalam

pembelajaran matematika, bahkan di harapkan mampu mendorong

penelitian yang sejenis sebagai kajian tentang buku teks sebagai media

pengajaran semakin berkembang.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan di gunakan untuk memberi

masukan dan dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk :

a. Guru :

- Membantu pemilihan dan penyeleksian buku teks matematika yang

memenuhi tuntutan kurikulum 2013 SMK.

- Membantu cara penggunaan buku teks matematika di dalam proses

belajar mengajar.

- Membantu pengembangan materi pelajaran yang terdapat di dalam

buku teks matematika sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013

SMK.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

13

b. Sekolah

- Memberikan masukan di dalam mengadakan analisis materi

pelajaran matematika di SMK.

- Memberikan masukan untuk memberikan skala prioritas

pembinaan kepada guru–guru mata pelajaran matematika.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Buku Teks

1. Pengertian dan definisi buku teks.

Dunia modern tidak dapat di pisahkan dari perbukuan. Peradaban

manusia modern identik dengan peradaban buku. Melalui buku,

kebudayaan manusia dapat di lestarikan dan di teruskan ke generasi

berikutnya. Jenis buku yang paling penting dan fungsional bagi pelajar

ialah buku teks. Buku teks dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa

dalam berbagai mata pelajaran. Buku tekspun dapat memberikan

perangsang atau menstimulus aktivitas siswa. Buku teks memberikan

uraian yang terperinci dan jelas mengenai berbagai mata pelajaran.

Bahkan buku teks yang baik dapat memberikan bahan pelajaran yang

tersusun rapi,memantapkan nilai-nilai yang berlaku.

Sejak dulu telah banyak ahli yang menaruh perhatian pada buku

teks, dan juga mengemukakan pengertiannya. Untuk memberikan

gambaran yang jelas tentang pengertian buku teks, dalam (Tarigan, 1986:

1.3) akan dikemukakan beberapa pendapat tentang buku teks sebagai

berikut:

Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat

maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional (HaalQuest,1985). Ahli

yang lain menjelaskan bahwa:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

15

Buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi

dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan

suplemen/tambahan (Lange,1940). Lebih terperinci lagi, ada ahli yang

mengemukakan bahwa:

Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas,dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi (Bacon,1935).

Dan ahli yang lain mengutarakan bahwa:

Buku teks adalah sarana belajar yang biasa di gunakan di sekolah-sekolah dan di perguruaan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dalam pengertian modern dan yang umum dipahami (Buckigham, 1958: 1523)

Banyak pendapat ahli tentang buku teks, dari pendapat para ahli tersebut,

Tarigan merumuskan dalam kesimpulan sebagai berikut:

a. Buku teks itu selalu merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi

siswa pada jenjang pendidikan tertentu. Ada buku teks untuk SD,

SLTP, SMA, SMK, dan sebagainya.

b. Buku Teks itu selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu. Ada

buku teks mengenai matematika, bahasa dan sebagainya.

c. Buku Teks itu selalu merupakan buku yang standar. Pengertian

standar disini ialah buku menjadi acuan, berkualitas, dan biasanya

ada tanda pengesahan dari badan yang berwenang. Di Indonesia

misalnya, badan itu di bawah naungan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

16

d. Buku Teks itu biasanya disusun dan di tulis oleh para pakar (ahli)

dibidangnya masing–masing. Di Indonesia misalnya, kita kenal nama

pengarang yang ahli dibidangnya seperti HB Jassin, Hutagalung yang

ahli dibidang Kritik Sastra.

e. Buku Teks itu ditulis untuk tujuan instruksional tertentu. Buku teks

mengenai matematika ditulis untuk tujuan pengajaran tertentu

dibidang matematika.

f. Buku Teks biasanya juga dilengkapi dengan sarana pengajaran.

Misalnya peta dalam pelajaran ilmu bumi, gambar tiruan dalam ilmu

kesehatan, dan sebagainya.

g. Buku Teks itu ditulis untuk jenjang pendidikan tertentu. Ada buku

teks untuk SLTP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi, dan sebagainya.

h. Buku Teks itu selalu ditulis untuk menunjang sesuatu program

pengajaran. Ada buku teks yang menunjang pengajaran kesusastraan,

tata bahasa, matematika, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas serta kesimpulan-kesimpulan

tersebut, maka dapat lebih lengkap didefinisikan buku teks sebagai berikut:

”Buku Teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang

merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu

buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan

sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para

pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat

menunjang sesuatu pengajaran. (Tarigan,1986: 1.5)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

17

2. Fungsi buku teks

Dalam dunia pendidikan, buku merupakan bagian dari

kelangsungan pendidikan. Dengan buku, pelaksanaan pendidikan dapat

lebih lancar. Guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif dan

efisien lewat sarana buku. Siswa pun dalam mengikuti kegiatan belajar

dengan maksimal dengan sarana buku. Bahkan, administratur pendidikan

dapat mengelola pendidikandengan efektif dan efisien dengan berpedoman

pada aturan aturan dan kebijakan yang tertuang dalam buku, misalnya

pedoman pelaksanaan pendidikan dan kurikulum.

Sebagaimana tersebut pada bagian sebelumnya bahwa buku teks

merupakan salah satu jenis buku pendidikan. Buku teks adalah buku yang

berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang

disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu,

orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa, untuk diasimilasikan.

Banyak cara efektif yang dapat dilakukan oleh para siswa

menggunakan serta memanfaatkan buku mereka,antara lain dengan cara

melatih mereka membaca intensif. Membaca atau mempelajari suatu buku

misalnya buku teksdalam mata pelajaran tertentu,siswa ataupun pembaca

dapat mengatur sendiri mengenai kecepatannya.

Sarana-sarana khusus yang ada dalam suatu buku teks dapat

menolong para pembaca, untuk memahami isi buku. Sarana seperti, skema,

diagram, matriks, gambar-gambar ilustrasi dan sebagainya berguna sekali

dalam mengantar pembaca kearah pemahaman isi buku.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

18

Secara teknis, Geene dan Pety yang dikutip Tarigan (1986: 21)

menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang

berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut : (1) Menarik minat

siswa yang mempergunakannya; (2) Mampu memberikan motivasi kepada

para siswa yang memakainya; (3) Memuat ilustrasi yang menarik siswa

yang memanfaatkannya; (4) Seyogyanya mempertimbangkan aspek aspek

linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang

memakainya; (5) Berhubungan erat dengan pelajaran pelajaran lainnya,

lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga

semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu; (6) Dapat

menstimuli, merangsang aktivitas aktivitas pribadi para siswa yang

mempergunakannya; (7) Dengan sadar dan tegas menghindar dari

konsep konsep yang samar samar dan tidak biasa, agar tidak membuat

bingung siswa yang memakainya; (8) Mempunyai sudut pandang atau

”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi

sudut pandang para pemakainya yang setia; (9) Mampu memberi

pemantapan, penekanan pada nilai nilai anak dan orang dewasa; (10) Dapat

menghargai perbedaan perbedaan pribadi para pemakainya. Sepuluh

kategori yang disodorkan Geene dan Petty tersebut pada dasarnya

merupakan penjabaran lebih lanjut dari ketiga ciri buku teks yang

disampaikan sebelumnya. Dikatakan demikian, karena butir butir kategori

tersebut bisa dimasukkan ke dalam tiga ciri buku teks.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

19

Sebagai buku pendidikan, buku teks memainkan peranan penting

dalam pembelajaran. Dengan buku teks, program pembelajaran bisa

dilaksanakan secara lebih teratur, sebab guru sebagai pelaksana pendidikan

akan memperoleh pedoman materi yang jelas.

Penyusunan buku teks dalam upaya pengembangan pembelajaran

di sekolah tidaklah disusun tanpa fungsi yang jelas. Fungsi dan peranan

buku teks itu adalah:

a. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai

pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan

pengajaran yang disajikan.

b. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan

bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa. Selain itu,

juga berfungsi sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang

disarankan untuk memperoleh keterampilan-keterampilan ekspresional di

bawah kondisi yang menyerupai kehidupan sebenarnya.

c. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai

keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah

pokok dalam komunikasi.

d. Metoda dan sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi

syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menarik, menantang, merangsang,

dan bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk mempelajari

buku teks tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

20

e. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga

sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.

f. Di samping sebagai sumber bahan, buku teks juga berperan sebagai

sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat

guna (Green dan Petty, dalam Tarigan 1986).

Dari uraian-uraian di atas tergambarlah peranan atau fungsi buku

teks. Buku teks ternyata pula berkaitan erat dengan kurikulum. Setiap mata

pelajaran membutuhkan sejumlah buku teks. Apalagi bila mata pelajaran itu

mempunyai sub atau bagian yang dapat dianggap atau paling sedikit

diperlukan sebagai berdiri sendiri.

Suatu buku teks haruslah mencerminkan suatu sudut pandang yang

jelas. Apa prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan apa yang dianut,

metoda apa yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan.

Buku teks sebagai pengisi bahan haruslah menampilkan sumber bahan yang

mantap, susunannya teratur, sistematis, jenisnya bervariasi. Lebih dari itu

buku teks itu harus menantang, merangsang dan menunjang aktivitas dan

kreatifitas siswa.

3. Jenis – jenis buku teks

Buku buku yang digunakan di sekolah sekolah pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah di Indonesia terdiri atas empat jenis, yaitu

(1) buku pelajaran atau buku teks, (2) buku bacaan, (3) buku sumber, dan

(4) buku pegangan guru yang biasanya mendampingi buku teks.

Menurut Tarigan ada 4 dasar atau patokan yang di gunakan dalam

pengklasifikasian buku teks. Patokan-patokan itu adalah : (a) Berdasarkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

21

mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMP, SMA), (b)

berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan

tinggi), (c) berdasarkan penulisan buku teks, (d) berdasarkan jumlah penulis

buku teks.

Dari segi cara penulisan buku teks dikenal 3 jenis buku teks. Ketiga

jenis itu adalah: (a) buku teks tunggal, ialah buku teks yang hanya terdiri

atas satu buku saja, (b) buku teks berjilid, ialah buku pelajaran untuk suatu

kelas tertentu atau untuk satu jenjang sekolah tertentu, (c) buku teks berseri,

ialah buku pelajaran berjilid mencakup beberapa jenjang sekolah, misalnya

dari SD-SMP-SMA.

Berdasarkan jumlah penulis buku teks kita kenal buku teks dengan

penulis tunggal dan buku teks dengan penulis kelompok. Penulis tunggal

ialah penulis yang menyiapkan buku teks tertentu seorang diri. Penulis

kelompok ialah penulis yang terdiri atas beberapa orang untuk menyiapkan

buku teks tersebut.

4. Buku teks dalam kurikulum

Buku teks erat sekali kaitannya dengan kurikulum. Keeratan

hubungan buku teks dengan kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan

atau dibandingkan dengan hubungan antara ikan dan air. Ada kemungkinan

tentang buku teks dan kurikulum :

a. Kurikulum mendahukui buku teks.

Buku teks yang dianggap paling logis ialah kurikulum

mendahului buku teks. Setelah kurikulum ditetapkan atau diumumkan

oleh pihak yang berwenang para pengarang menulis buku teks yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

22

relevan dengan kurikulum. Dalam hal ini buku teks benar-benar

menunjang kurikulum yang berlaku. Titik tolak penilaian buku teks juga

jelas yakni kurikulum yang berlaku.

b. Buku teks mendahului kurikulum

Buku teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis

oleh para pakar dibidangnya dijadikan dasar, landasan dan pedoman

penyusunan kurikulum. Mungkin sekali penulis buku teks tersebut

ditugasi sebagai penyusun kurikulum agar yang bersangkutan dapat

menerjemahkan ide pada kurikulum. Bila hal ini terjadi maka

kurikulum dan buku teks tetap sejalan, saling menunjang.

c. Buku Teks dan kurikulum serentak diumumkan.

Penyusunan buku teks sejalan dan bersamaan dengan

penyusunan kurikulum. Dalam proses penggodokannnya memang ada

dua kemungkinan. Pertama kurikulum disusun lebih dahulu kemudian

buku teks. Kedua mungkin pula berdasarkan buku teks tertentu

kurikulum disusun. Baik buku teks maupun kurikulum serentak

digunakan dan diumumkan. Bila cara ini digunakan maka antara

kurikulum dan buku teks terdapat hubungan yang erat.

d. Buku teks dan kurikulum lahir sendiri-sendiri.

Adakalanya, dan sering terjadi antara buku teks dan kurikulum

tidak ada pertemuan. Buku teks disusun tersendiri kemudian diterbitkan

mungkin mendahului atau sesudah adanya kurikulum yang berlaku.

Dengan perkataan lain, buku teks dan kurikulum lahir sendiri-sendiri.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

23

Menurut Brown, Strevens maupun Tarigan dalam (Tarigan, 1986:

2.13) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kurikulum sebagai landasan

atau acuan dalam menyusun buku teks adalah: (1) Tujuan, (2) Pendekatan,

(3) Bobot, (4) Urutan, (5) Metodologi.

Kelima hal di atas perlu dipertimbangkan dalam menyusun buku teks

untuk setiap mata pelajaran. Tidak hanya itu tetapi juga hal-hal yang

berkaitan dengan karakteristik mata pelajaran itu sendiri merupakan faktor

yang harus dan perlu diperhatikan dalam penyusunan suatu buku teks.

5. Dasar – dasar penyusunan buku teks

Dalam penyusunan buku teks digunakan dua patokan. Patokan

pertama bersifat umum yang berlaku bagi setiap buku teks. Patokan kedua

bersifat khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja, misalnya buku

teks matematika, buku teks biologi dan sebagainya. Patokan umum biasanya

bersumber dari kurikulum. Sedang patokan khusus bersumber dari

karakteristik setiap mata pelajaran. Patokan umum yang berlaku bagi setiap

buku teks meliputi:

a. Pendekatan: Ketrampilan proses yang meliputi : 1) mengamati, 2)

menginterpretasikan, 3) mengaplikasikan konsep, 4) meramalkan, 5)

merencanakan dan melaksanakan penelitian, 6) mengkomunikasikan

hasil penelitian.

b. Tujuan: 1) kognitif, 2) afektif, 3) psikomotor

c. Bahan Pengajaran

d. Program: 1) kelas, 2) semester, 3) jam pelajaran

e. Metoda

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

24

f. Sarana dan sumber

g. Penilaian

h. Bahasa

Pedoman umum ini harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap

mata pelajaran. Hal itulah yang membedakan setiap buku teks.

B. Hakekat Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Pengajaran mempunyai arti: (1) cara (perbuatan) mengajar atau

mengajarkan (Purwadaminta, 1976: 22 ) dalam ( Susanto, 1994: 30 ).

Bila pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar tentunya ada

yang mengajar yaitu guru dan ada yang di ajar atau yang belajar yaitu

siswa. Pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa),

mengajar (oleh guru). Agar dapat di ketahui keaktifan kegiatan belajar

mengajar, maka setiap proses dan hasilnya harus di evaluasi. Kegiatan

belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen, antara lain (Susanto, 1994: 30 – 31)

a. Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima

dan penyimpan isi pelajaran yang di butuhkan untuk mencapai

tujuan.

b. Guru, adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar mengajar dan peranan lainnya yang memungkinkan

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

25

c. Tujuan, yakni pernyataan tentang perubahan perilaku yang

diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar

d. Isi Pelajaran, yakni segala informasi berupa fakta,prinsip dan konsep

yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

e. Media, yakni bahan pelajaran dengan atau tanpa peralatan yang di

gunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka

dapat mencapai tujuan.

f. Metoda, yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan mereka

untuk mencapai tujuan.

g. Evaluasi, yakni cara tertentu yang di gunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya. Evaluasi di lakukan terhadap seluruh komponan

kegiatan belajar mengajar sekaligus memberikan balikan bagi setiap

komponen kegiatan belajar mengajar.

Dalam (Susanto, 1994: 31- 32) para ahli memberikan batasan

mengenai mengajar antara lain :

a. Rochman Nata wijaya (1992) memberikan batasan mengajar sebagai

upaya guru untuk “ membangkitkan “ yang berarti menyebabkan atau

mendorong seseorang (siswa) belajar.

b. Hasibuan J.J (1992) memberikan batasan mengajar adalah

menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses

belajar.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

26

c. Gagne memberikan batasan mengajar sebagai suatu usaha untuk

membuat siswa belajar, yaitu usaha untuk terjadinya perubahan

tingkah laku.

Dengan demikian, sesuai dengan uraian di atas dapat di peroleh

pengertian tentang apa yang di namakan pembelajaran atau instruction /

instruksional atau pengajaran sebaagai berikut: pembelajaran merupakan

usaha sadar dan di sengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan

jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar.

2. Belajar Matematika

Matematika seringkali di lukiskan sebagai suatu kumpulan sistem

matematika matematika yang setiap dari sistem–sistem itu mempunyai

struktur tersendiri yang sifatnya bersistem deduktif. Suatu sistem deduktif

di mulai dengan memilih beberapa unsur yang tidak didefinisikan

(underfined term), yang di sebut unsur–unsur primitif. Unsur–unsur

tersebut di perlukan sebagai dasar komunikasi. Misalnya di dalam

geometri unsur titik merupakan suatu unsur yang tidak di definisikan untuk

semua pernyataan yang tidak melibatkan titik–titik. Dengan demikian

dapat di katakan bahwa hakekat matematika berkenaan dengan ide–ide,

struktur–struktur dan hubungan–hubungannya yang di atur menurut urutan

yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep–konsep abstrak.

Suatu kebenaran matematis di kembangkan berdasarkan alasan logis.

Namun kerja matematika terdiri dari observasimenebak dan merasa ,

mengetes hipotesa, mencari analogi, dan akhirnya merumuskan teorema–

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

27

teorema yang di mulai dari asumsi–asumsi dan unsur–unsur yang tidak di

definisikan.

Menurut Dienes (1963) dalam (Herman Hudoyo, 1991: 97) berpikir

matematis berkenaan dengan penyeleksian himpunan–himpunan unsur

matematika dan himpunan–himpunan ini menjadi unsur–unsur dari

himpunan baru yang membentuk himpunan–himpunan baru yang lebih

rumit dan seterusnya. Karena itu berpikir matematis berarti merumuskan

suatu himpunan langsung dari unsur–unsur. Jadi seorang guru harus

berhati–hati bila memperkenalkan konsep matematika yang baru

sebagaimana para ahli psikologi pendidikan matematika, misalnya Collins

(1967) dalam (Herman Hudoyo, 1991:100) memperingatkan, sekali unsur

struktur kognitif seorang anak sudah terbentuk, maka sukarlah untuk di

ubah.

Menurut Ausebel (1971) dalam (Herman Hudoyo, 1991: 108) bahan

pelajaran yang dipelajari haruslah bermakna( meaningful), artinya bahan

pelajaran itu cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan

struktur kognitif yang di miliki siswa. Pelajaran baru haruslah dikaitkan

dengan konsep–konsep yang sudah ada sedemikian hingga konsep–

konsep baru benar–benar terserap. Belajar yang bermakna adalah

bertentangan dengan belajar dengan menghafal. Belajar dengan menghafal

berarti bahwa belajar di kerjakan dengan cara mekanis, sekedar suatu

latihan mengingat tanpa suatu pengertian. Jika matematika dipelajari

dengan hafalan, maka siswa akan menjumpai kesulitan, sebab bahan

pelajaran yang di peroleh dengan hafalan belum “siap pakai“ untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

28

menyelesaikan masalah bahkan juga dalam situasi–situasi yang mirip

dengan bahan yang dipelajari itu. Belajar menemukan (Discovery

Learning) merupakan proses belajar yang memungkinkan siswa

menemukan untuk dirinya melalui suatu rangkaian pengalaman–

pengalaman yang konkret.

Jika siswa aktif melibatkan dirinya di dalam menemukan suatu prinsip

dasar, anak itu akan mengerti konsep tersebut lebih baik, ingat lebih lama

dan akan mampu menggunakan konsep tersebut di konteks yang lain.

Untuk memudahkan siswa dalam mempelajari matematika, Dienes dalam

(Herman Hudoyo, 1991: 110) menterjemahkan ide–ide matematika ke

dalam permainan matematika. Dienes mendasarkan metodanya atas empat

prinsip belajar yaitu:

a. Prinsip Dinamis

Di dalam bentuk yang sederhana, berarti proses pemahaman konsep

berjalan dari pengalaman ke penetapan klasifikasi.

b. Prinsip Konstruktivitas

Konstruksi harus mengambil bagian sebelum analisa dapat berfungsi

secara efektif. Mengkonstruksi setiap ide matematika atas konsep yang

menghendaki sifat–sifat tertentu adalah konstruksif.

c. Prinsip Variabelitas Persepsial

Untuk mencapai suatu abstraksi yang efektif dari struktur matematika,

haruslah diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-situasi yang

berbeda untuk struktur atau konsep yang sama. Untuk memahami

konsep–konsep atau struktur–struktur yang sama harus di sajikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

29

bermacam–macam persepsi. Aplikasi prinsip ini menjamin abstraksi

secara efektif.

d. Prinsip Variabel Matematis

Setiap konsep matematika menyertakan variabel–variabel yang

essensial yang perlu di buat bermacam–macam bila generalisasi dari

pada konsep matematika telah tercapai. Aplikasi dari prinsip ini

menjamin generalisasi secara efektif (Herman Hudoyo, 1991: 110)

Agar supaya berpikir matematis itu efektif, abstraksi dan

generalisasi itu harus menjadi perhatian utama. Abstraksi dan generalisasi

itu merupakan bagian berpikir matematis yang bermanfaat karena

keduanya menyebabkan matematika dapat di aplikasikan ke situasi nyata,

baik yang sudah belum di ketahui maupun yang tidak terduga.

C. Kurikulum

1. Pengertian dan definisi Kurikulum

Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani

yang mula–mula di gunakan dalam bidang olahraga, yaitu kata currere,

yang berarti jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak

yang harus di tempuh mulai dari start sampai dengan finish. Jarak dari

start sampai finish ini di sebut currere. Atas dasar itulah pengertian

kurikulum di terapkan dalam bidang pendidikan.

Kemudian para ahli pendidikan dan ahli kurikulum membuat

macam–macam batasan tentang kurikulum tersebut. Setiap ahli memiliki

versi batasan yang berbeda–beda. Banyak ahli pendidikan dan ahli

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

30

kurikulum yang membatasi pengertian kurikulum. Namun di dalamnya

sering terjadi ketidaksamaan pengertian atau konseptualnya. Sebagai

gambaran di sini di sajikan beberapa pengertian kurikulum yang di

kemukakan oleh beberapa ahli kurikulum dalam bukunya (Nasution,

1995: 4-8 ).

a. Hilda Taba dalam bukunya, Curriculum Development Theory and

Practise (1962) mendefinisikan kurikulum sebagai “a plan for

learning “, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.

b. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum

Planning for Better Teaching and Learning (1965) menjelaskan

kurikulum sebagai berikut: segala usaha sekolah untuk mempengaruhi

anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di

luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum juga meliputi apa yang

di sebut kegiatan ekstrakurikuler.

c. Harold B. Albertycs dalam Reorganizing the High School Curriculum

(1965) memandang kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran,

akan tetapi juga meliputi kegiatan–kegiatan lain, di dalam, di dalam

dan di luar kelas, yang berada di bawah tanggungjawab sekolah.

d. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum

(1966) menjelaskan arti kurikulum dalam arti yang luas, yang meliputi

seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala

pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak

hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi seluruh kehidupan

dalam kelas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

31

e. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku Secondary School

Improvement (1973. Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk

metoda mengajar dan belajar, mengevaluasi murid dan seluruh

program, perubahan tenaga pengajar, bimbingan dan penyuluhan,

supervisi dan administrasi dan hal–hal struktural mengenai waktu,

jumlah ruangan, serta kemungkinan memilih mata pelajaran.

f. Edward A. Krug dalam The Secondary School Curriculum (1960)

kurikulum dilihatnya dengan cara–cara dan usaha mencapai tujuan

persekolahan. Karena itu Krug membatasi kurikulum pada:

(i) Organized classroom instruction, yaitu pengajaran di dalam kelas.

(ii)Kegiatan–kegiatan tertentu di luar pengajaran itu, seperti

bimbingan dan penyuluhan, kegiatan pengabdian masyarakat

yang berkaitan dengan pelajaran.

Dari definisi tersebut di atas dapat di katakan bahwa kurikulum

merupakan aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, di

programkan bagi peserta didik di bawah bimbingan sekolah, baik di dalam

maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara operasional kurikulum dapat

di definisikan sebagai:

a. Suatu bahan tertulis yang berisi tujuan tentang program pendidikan

suatu sekolah yang di laksanakan dari tahun ke tahun.

b. Bahan tertulis yang di maksudkan untuk di gunakan oleh guru dalam

melaksanakan pengajaran untuk siswa–siswanya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

32

c. Suatu usaha untuk menyampaikan asas dan ciri terpenting dari suatu

rencana pendidikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat di

laksanakan guru di sekolah.

d. Tujuan–tujuan pengajaran, pengalaman belajar, alat–alat belajar dan

cara–cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam

pendidikan.

e. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum tersebut di atas dapat di klasifikasikan menjadi dua

kelompok yaitu:

(i) Kurikulum sebagai program yang direncanakan dan dilaksanakan di

sekolah.

(ii) Kurikulum sebagai program yang direncanakan dan dilaksanakan secara

nyata di kelas.

Perencanaan dan pelaksanaan program tersebut dimaksudkan untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,

kurikulum berkedudukan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Apabila kurikulum dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, maka kurikulum dalam kedudukannya harus memiliki sifat

anticipatory, bukan hanya sebagai reportorial. Hal ini berarti bahwa

kurikulum harus dapat “meramalkan“ kejadian yang akan datang tidak

hanya melaporkan keberhasilan belajar peserta didik. Di samping kurikulum

itu berkenaan dengan tujuan, kurikulum juga berkenaan dengan hasil

pendidikan yaang dapat dicapai, yang tidak menyimpang dari tujuan mana

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

33

yang ditetapkan sebelumnya. Dengan perkataan lain, kurikulum menunjuk

kepada apa yang sebenarnya harus dipelajari oleh peserta didik (what is to

be learned ).

2. Asas – asas kurikulum

Asas – asas yang mendasari kurikulum, yakni :

a. Asas filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai

dengan filsafat negara.

b. Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum

yakni : (a) psikologi anak, perkembangan anak (b) psikologi belajar ,

bagaimana proses belajar anak.

c. Asas sosiologis yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan

perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa

pengetahuan.

d. Asas organisatoris yang memperhatikan bentuk dan oraganisasi bahan

pelajaran yang di sajikan ( Nasution S, 1990 )

3. Komponen kurikulum

Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan memiliki

komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan,

berinteraksi dalam rangka dukungannya untuk mencapai tujuan itu.

Komponen pokok kurikulum meliputi:

a. Komponen tujuan.

Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh sekolah secara

keseluruhan meliputi tujuan domain kognitif, domain afektif, domain

psikomotor. Tujuan pendidikan yang berkaitan dengan aspek ( domain )

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

34

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor) di

sebut tujuan lembaga (institusional). Sedangkan tujuan yang ingin

dicapai oleh suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan setiap

bidang studi di sebut tujuan kurikulum.

b. Komponen isi / materi

Komponen isi berupa materi yang diprogramkan untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Isi atau materi itu biasanya berupa

materi–materi bidang–bidang studi. Bidang–bidang studi tersebut di

sesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.

Bidang–bidang studi tersebut biasanya telah dicantumkan dalam

struktur program kurikulum sekolah yang bersangkutan.

c. Komponen media

Media merupakan sarana perantara dalam pengajaran. Media

merupakan perantara untuk menjabarkan isi kurikulum agar lebih

mudah dipahami oleh peserta didik. Ketepatan pemilihan media yang di

gunakan guru akan membantu kelancaran dalam pencapaian tujuan

pengajaran (pendidikan).

d. Komponen strategi

Srategi menunjuk kepada pendekatan dan metoda serta peralatan

mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Strategi pengajaran

mengatur seluruh komponen, baik pokok maupun penunjang, dalam

sistem pengajaran.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

35

e. Komponen proses belajar mengajar.

Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan indikator

keberhasilan pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu dalam proses

belajar mengajar guru dituntut untuk menciptakan suasana pengajaran

yang kondusif, sehingga memungkinkan dan mendorong peserta didik

untuk secara leluasa mengembangkan kreativitasnya dengan bantuan

guru (Subandijah, 1996: 6)

Sedangkan komponen penunjang kurikulum meliputi: (1) sistem

administrasi dan supervisi, (2) pelayanan bimbingan dan penyuluhan dan (3)

sistem evaluasi.

4. Kurikulum matematika

Program yang di susun terperinci sehingga menggambarkan kegiatan

siswa di sekolah dengan bimbingan guru di sebut kurikulum. Suatu

kurikulum mengacu pengalaman–pengalaman belajar yang direncanakan

untuk kepentingan siswa dengan bimbingan guru. Dengan demikian suatu

kurikulum matematika adalah suatu kurikulum yang berhubungan dengan

matematika dan cara pengorganisasian materi matematika menggunakan

jawab pertanyaan: mengapa, apa, bagaimana, dan kepada siapa matematika

di ajarkan di sekolah. Kurikulum matematika yang di susun harus di tangani

oleh guru–guru yang kompeten. Dengan kurikulum yang baik di tangani

oleh guru yang kompeten,kurikulum tersebut akan dapat dilaksanakan di

depan kelas. Pelaksanaan kurikulum di depan kelas benar–benar sangat

tergantung kepada kemampuan dan ketrampilan seorang guru.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

36

Agar kurikulum matematika itu dapat di laksanakan di depan kelas

faktor–faktor yang harus di perhatikan :

a. Kesatuan yang utuh. Kurikulum matematika harus di susun menurut

kesatuan yang utuh, komponen–komponen yang terdapat di dalam

kurikulum harus saling berkaitan.

b. Perumusan tujuan. Tujuan itu harus di rumuskan jelas hingga tidak

salah tafsir bagi pelaksanaan program.

c. Pemilihan dan pengorganisasian bahan–bahan harus relevan dengan

tujuan dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Dalam

pengorganisasian bahan–bahan harus diperhatikan :

( i ) Perkembangan intelektual anak

(ii) Pengalaman belajar siswa yang lampau

( iii) Hakekat matematika

d. Strategi penyampaian. Bahan pelajaran yang terorganisir itu perlu di

sampaikan kepada anak didik . Untuk itu perlu strategi.

e. Keberhasilan. Suatu program yang sedang berjalan perlu mendapatkan

penilaian, apakah program tersebut berhasil atau tidak berhasil.

Kelemahan–kelemahan segera dapat kita ketahui untuk segera dapat

kita perbaiki. Dengan demikian penilaian dan program berjalan

beriringan (Herman Hudoyo, 1991: 16)

5. Kurikulum Matematika SMK 2013

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah

berkembang amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Dengan

demikian maka setiap upaya penyusunan kembali atau penyempurnaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

37

kurikulum matematika sekolah perlu selalu mempertimbangkan

perkembangan-perkembangan tersebut, pengalaman masa lalu serta

kemungkinan masa depan.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan matematika sekolah adalah

matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Matematika tersebut terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih

guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk

pribadi siswa serta berpandu kepada perkembangan IPTEK. Ini berarti

bahwa matematika sekolah selain memiliki ciri-ciri penting yaitu: (1)

memiliki obyek yang abstrak dan (2) memiliki pola pikir deduktif dan

konsisten, juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK).

Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan

instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan

kebenaran konsisten, dalam sistem proses belajar mengajar untuk mencapai

tujuan pendidikan. Kebenaran konsisten adalah kebenaran (suatu pernyataan

tertentu) yang didasarkan kepada kebenaran-kebenaran terdahulu yang telah

diterima.

Tujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar

dan pendidikan menengah adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di

dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan

bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur,

efisien, dan efektif.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

38

b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola

pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan.

Tujuan khusus diberikannya matematika di sekolah menengah

atas/kejuruan adalah agar :

a. Siswa mengetahui pengetahuan matematika sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan kependidikan tinggi.

b. Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan

matematika pendidikan dasar untuk dapat digunakan kehidupan yang

lebih luas (dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari.

c. Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika, sikap kritis objektif, terbuka, kreatif

serta inovatif.

d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan (transferable)

melalui kegiatan matematika.

Bahan kajian inti matematika di SMA/K mencakup: bilangan real,

aljabar, geometri dan transformasi, dasar-dasar trigonometri, limit fungsi

aljabar, matriks, kombinatorika, statistika dan peluang, turunan fungsi

aljabar, dan program linear. Adapun materi yang diberikan untuk SMK

adalah sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

39

Tabel 2.1 PEMBAGIAN MATERI BELAJAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PEMBELAJARAN

2018/2019

Kelas Semester KD Materi

I I 3.1, 4.1 Bilangan berpangkat, akar dan

logaritma

3.2, 4.2 Persamaan dan pertidaksamaan nilai

mutlak

3.3, 4.3 Sistem persamaan linear dua variabel

3.4, 4.4 Program linear

3.5, 4.5 Barisan dan deret aritmatika

3.6, 4.6 Barisan dan deret geometri

3.7, 4.7 Pertumbuhan, peluruhan, bunga dan

anuitas

I II 3.8, 4.8 Perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku

3.9, 4.9 Perbandingan trigonometri untuk sudut

berelasi

3.10,4.10 Koordinat kutub dan kartesius

3.11,4.11 Grafik fungsi trigonometri

3.12,4.12 Aturan sinus dan kosinus

3.13,4.13 Luas segitiga pada trigonometri

3.14,4.14 Jumlah dan selisih dua sudut

3.15,4.15 Operasi pada matriks

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

40

3.16,4.16 Determinan, invers dan transpose

3.17,4.17 Vektor pada dimensi dua

3.18,4.18 Vektor pada dimensi tiga

II I 3.15,4.15 Operasi pada matriks

3.16,4.16 Determinan, invers dan transpose

3.17,4.17 Vektor pada dimensi dua

3.18,4.18 Vektor pada dimensi dua

3.19,4.19 Persamaan dan fungsi kuadrat

3.20,4.20 Operasi komposisi dan invers pada

fungsi

3.21,4.21 Persamaan lingkaran

II II 3.22,4.22 Logika Matematika

3.23,4.23 Titik,garis dan bidang pada dimensi tiga

3.24,4.24 Transformasi geometri

3.25,4.25 Kaidah pencacahan, permutasi,

kombinasi

3.25,4.25 Peluang kejadian

III I 3.1,4.1 Jarak dalam bangun ruang

3.2,4.2 Penyajian data hasil pengukuran dan

pencacahan dalam tabel.

III II 3.3,4.3

3.3,4.3

Aturan pencacahan (aturan penjumlahan

, aturan perkalian, permutasi dan

kombinasi ) dan peluang kejadian

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

41

Keterangan: 1. Kelas X dan XI menggunakan Keputusan Dirjen Dikdasmen no 330

tahun 2017. 2. Materi Matriks dan vektor tahun pelajaran 2017/2018 masuk kelas XI,

sedang di tahun pelajaran 2018/2019 masuk kelas X dengan pertimbangan kelas XI anak PKL selama 6 bulan sehingga mengurangi KD di kelas XI.

3. Kelas XII menggunakan Permendikbud no 24 tahun 2016

a. Pengertian Kurikulum 2013

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian

tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang

kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014

memenuhi kedua dimensi tersebut.

b. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai

berikut:

1) Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan

dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8

(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

42

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk

Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini

jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak

dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua

berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan

mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya

mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang di hadapi adalah

bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif

yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi dan ketrampilan melalui pendidikan

agar tidak menjadi beban.

2) Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi

akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan

tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern

seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association

of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific

Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

43

dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan

transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi

International Trends in International Mathematics and Science Study

(TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)

sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak

Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang

dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain

banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak

terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum

sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan

kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013

dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

bersifat kolaboratif;

2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational

leader); dan

3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

proses pembelajaran.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

44

d. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi

yang relevan bagi peserta didik.

e. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik.

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat

sebagai sumber belajar.

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

45

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

f. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

D. Penelitian Yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian lain tentang pemanfaatan buku teks yang

menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis

dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang

dilakukan. Beberapa penelitian yang menunjang penelitian ini di antaranya

adalah:

1. Penelitian oleh Darwati (2010) yang berjudul “Pemanfaatan Buku Teks oleh

Guru Dalam Pembelajaran Matematika ( Studi Kasus Di SMA N Kabupaten

Semarang )”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman

dengan deskripsi dan informasi yang jelas tentang pelaksanaan

pembelajaran mata pelajaran matematika dan penggunaan buku teks

Matematika SMA N Kabupaten Semarang. Hasil penelitian yang dilakukan

Darwati membuktikan bahwa buku teks memiliki makna yang penting bagi

Guru, (1) Buku teks dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan media

matematika karena di dalamnya terdapat materi, ilustrasi-ilustrasi dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

46

beragam evaluasi sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai

secara optimal, (2) Kriteria pertama pemilihan buku teks didasarkan pada

relevansi materi yang terkandung dalam buku teksdengan struktur

kurikulum,kriteria berikutnya dilihat dari kelengkapan materi, banyaknya

ilustrsi dan beragamnya soal latihan dan evaluasi, (3) Pada pembelajaran

matematika ada dua jenis pemanfaatan buku teks yakni pemanfatan buku

teks yang siswanya tidak memiliki buku teks dan pemanfaatan buku teks

yang siswanya sudah memiliki buku teks. Buku teks dimanfaatkan dengan

cara di pinjamkan kepada siswa, (4) Kendala dalam pemanfaatan buku teks

yaitu harga yang relatif mahal, belum diakomodasikannya wahana

kematematikaan terbaru, keterbatasan jumlah buku teks, belum optimalnya

pemanfaatan perpustakaan dan terbatasnya penggunaan teknologi informasi.

2. Penelitian oleh Nika Dwi Astuti (2015) yang berjudul “ Pemanfaatan

Penggunaan Buku Siswa Mata Pelajaran PPK n Kelas XI IPS 3 di SMA N 1

Gemolong”.

Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan penggunaan, kendala, dan

solusi dari kendala penggunaan buku siswa pada mata pelajaran PPKn di

SMA Negeri 1 Gemolong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi,

dokumentasi.Validitasnya menggunakan triangulasi sumber data dari

narasumber, dokumen, dan peristiwa serta triangulasi teknik dari observasi,

wawancara, dandokumen. Analisis data dilakukan dengan model analisis

interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

47

penarikan kesimpulan. Penggunan buku siswa dalam pelajaran PPKn di

SMA N 1 Gemolong secara Relatif sudah dapat terlaksana.

Perbedaan penelitian diatas dengan yang penelitian ini adalah pada

pemanfaatan Buku Teks di SMKN 1 Kebumen yang ditujukan untuk

menunjang pembelajaran matematika di sekolah. Beberapa hasil dan temuan

dari penelitian terdahulu menjadi bahan masukan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian ini. Untuk penelitian yang dilakukan Darwati (2010)

menunjukkan bahwa buku teks memiliki makna yang penting bagi guru

(terutama guru matematika) . Penelitian yang dilakukan oleh Nika Dwi

Astuti (2015) menunjukkan bahwa penggunaan buku siswa dalam pelajaran

PPKn secara relatif sudah dapat terlaksana. Kesamaan tema penelitian

terhadap penelitian terdahulu akan membantu peneliti untuk mengkaji teori-

teori yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai pemanfaatan buku teks

dalam menunjang pembelajaran matematika di SMKN 1 Kebumen.

E. Kerangka Berpikir

Posisi buku teks dalam pembelajaran matematika di SMK adalah

sangat penting. Hal ini karena buku teks dalam pembelajaran matematika

memiliki peran dalam penyampaian konsep–konsep atau rumus-rumus

matematika kepada siswa. Selain itu buku teks dapat pula di gunakan dalam

pembelajaran sebagai sumber sekaligus media. Sebagai sumber belajar, buku

memegang peran keilmuan, artinya memberikan informasi tentang konsep–

konsep atau rumus–rumus yang benar. Sebagai media buku teks memiliki

peran untuk menumbuhkan konsep visualisasi dan generalisasi terhadap rumus-

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

48

rumus matematika. Adanya posisi penting buku teks dalam pembelajaran

mengakibatkan pada saaat ini banyak bermunculan buku teks yang dapat

menjadi pilihan bagi guru untuk dapat di gunakan dalam pembelajaran. Adanya

berbagai pilihan buku teks yang tersedia menyebabkan adanya keragaman

pemanfaatan buku teks oleh guru matematika SMK N I Kebumen di

Kabupaten Kebumen. Adanya perbedaan pemilihan ini diikuti pula dengan

adanya perbedaan dalam strategi pemanfaatan buku teks dalam pembelajaran.

Dari hal tersebut,penelitian ini bertujuan untuk mencari pandangan guru

terhadap buku teks, kriteria pemilihan dan pemanfaatan serta kendala dalam

pemanfaatan. Secara sederhana kerangka berpikir dari penelitian ini adalah:

Bagan 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian

Buku Teks

Sumber Belajar Media

Makna Buku Teks

Pembelajaran matematika

Kriteria Pemilihan

Guru Matematika

Pemanfaatan

Kendala

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

49

BAB III METODA PENELITIAN

A. Rancangan atau Desain penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan metoda

analisis kualitatif. Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang tidak

menggunakan perhitungan (Lexy, J. Moleong, 1986: 2)

Penelitian ini mengevaluasi buku teks pelajaran melalui sumber data

observasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang

mendeskripsikan hasil dari observasi dan wawancara tentang manfaat dari

buku teks pelajaran matematika. Oleh karenanya hasil penelitian ini

dideskripsikan tanpa memberikan data statistik. Sehingga penelitian ini adalah

penelitian kualitatif deskriptif.

B.Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMK N I Kebumen. Sekolah tersebut

terletak di Jalan Cemara no 37 Karangsari Kecamatan Kebumen Kabupaten

Kebumen Jawa Tengah. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan buku teks

dalam menunjang pembelajaran matematika di SMK Negeri 1 Kebumen.

Waktu penelitian dilaksanakan selama lima bulan yaitu terhitung mulai

bulan Nopember 2018 sampai bulan Maret 2019. Waktu tersebut digunakan

mulai dari observasi awal, penyusunan proposal, seminar proposal,

pengumpulan data, analisis data, penyusunan draft laporan dan penyusunan

laporan penelitian.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

50

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru matematika SMK N I Kebumen yang

berjumlah 5 orang.

D. Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metoda,yaitu:

a. Pengamatan (Observasi)

Observasi dalam penelitian ini adalah sebuah proses atau kegiatan awal

yang akan dilakukan pada penelitian ini. Pada teknik ini, menggunakan

observasi partisipasif melihat atau mengamati secara langsung mengenai

proses pemanfaatan buku teks dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk

bisa mengetahui kondisi, realitas lapangan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara di sini untuk memperoleh keterangan dalam rangka

pencapaian tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara penanya

atau pewawancara dengan penjawab atau responden dengan

menggunakan panduan wawancara. Dalam penelitian ini, mencatat

semua jawaban dari responden sebagaimana adanya. Jenis wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sudah siapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan dokumen dan

data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: PEMANFAATAN BUKU TEKS DALAM MENUNJANG …

51

secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan

dan pembuktian suatu kejadian. Pedoman dokumentasi ini dapat berupa

check list dokumen yang diperlukan dalam peneliian ataupun foto aktivitas

pembelajaran. Sehingga tidak ada dokumen yang terlewatkan dalam

memperoleh data.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah non

statistik atau tabel dengan notasi. Adapun teknik analisa datanya adalah

sebagai berikut:

a. Reduksi data

Data yang di peroleh dalam lapangan ditulis/ diketik dalam bentuk uraian

atau laporan yang terperinci. Laporan–laporan itu perlu direduksi, di

rangkum, dipilih hal–hal yang pokok, difokuskan pada hal- hal yang

penting, dicari pola atau temanya.

b. Display data

Penyajian data atau display data dimaksudkan untuk memudahkan dalam

melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari

penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data ke dalam

bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya lebih utuh.

c. Penarikan kesimpulan.

Dalam penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan di lakukan secara terus

menerus sepanjang proses penelitian berlangsung.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at