PEMAKNAAN ZAKAT PERTANIAN PERSPEKTIF UMAT DAN ELIT LOKAL (Studi Kasus di Desa Beratwetan Kec. Gedeg Kab. Mojokerto) DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM Oleh AYYU AININ MUSTAFIDAH 09380093 PEMBIMBING Drs. M. SODIK, S.Sos, M.Si SAIFUDDIN, SHI, M.S.I JURUSAN MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
45
Embed
PEMAKNAAN ZAKAT PERTANIAN PERSPEKTIF UMAT DAN …digilib.uin-suka.ac.id/10974/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfperintah zakat tersebut, yang terpenting bagi mereka adalah sedekah pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMAKNAAN ZAKAT PERTANIAN PERSPEKTIF UMAT DAN ELIT
LOKAL (Studi Kasus di Desa Beratwetan Kec. Gedeg Kab. Mojokerto)
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM
Oleh
AYYU AININ MUSTAFIDAH
09380093
PEMBIMBING
Drs. M. SODIK, S.Sos, M.Si
SAIFUDDIN, SHI, M.S.I
JURUSAN MUAMALAT
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
ii
ABSTRAK
Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya sebagai petani
dan juga beragama Islam sudah sepatutnya mengetahui kewajiban zakat
tersebut, terutama zakat yang berkenaan dengan hasil panen mereka.
Sudah dijelaskan bahwa dalam setiap harta kita terdapat hak bagi orang
miskin, dan zakat sebagai salah satu kegiatan yang berperan penting
dalam kesejahteraan masyarakat sekitar. Sebagian masyarakat telah
mengetahui tentang kewajiban tersebut, walaupun banyak juga yang tidak
mengetahuinya. Bisa dilihat, hanya sedikit petani yang melaksanankan
perintah zakat tersebut, yang terpenting bagi mereka adalah sedekah pada
waktu panen itu berlangsung. Mereka beranggapan sedekah sudah cukup
untuk mengggugurkan kewajiban mereka dalam melaksanakan perintah
Allah.
Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana
pelaksanaan zakat pertanian yang ditunaikan oleh petani di Desa
Beratwetan, Kec. Gedeg, Kab. Mojokerto dan seperti apa pandangan elit
lokal terhadap pelaksanaan zakat pertanian di Desa Beratwetan,
Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan,
dilakukan dengan pendekatan sosiologis yang bersifat deskriptif analisis.
Pendekatan sosiologis yaitu pendekatan terhadap masalah berdasarkan
kondisi masyarakat yang ada. Adapun sifat deskriptif analisis yaitu
menggambarkan bagaimana pemaknaan zakat pertanian dari petani
ataupun dari elit lokal yang ada kemudian dianalisis. Data diperoleh
melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Data tersebut dianalisis
secara kualitatif untuk mencari nilai atau inti dari apa yang dilakukan oleh
para pelaku wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para petani masih benyak yang
belum melaksanakan perintah zakat pertanian. Faktor penyebab tidak
terlaksana dengan baik karena kurangnya pemahaman akan zakat pertanian
dan sudah adanya pengganti zakat yakni dengan shodaqoh. Hasil analisis
pendapat elit lokal dan petani, bahwa tidak menjadi masalah ketika zakat
tidak ditunaikan dikarenakan adanya faktor-faktor yang
menggugurkannya. Bahwa memang petani yang ada di Desa Beratwetan
masih dibawah kata sejahtera. Oleh karena itu zakat pertanian tidak
dilksanakan tidak mengapa karena kelangsungan hidup para petani
tersebut.
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah dan dengan
segenap ketulusan hati, Ku persembahkan tulisan sederhana ini
kepada
Yang mulia dan yang Kubanggakan,
Ayahhanda Drs. H. Moh. Nizar
Ibunda Hj. Mazidatul Faizah S.Pdi
Yang penuh kesabaran, kasih sayang dan cintanya serta doa
yang selalu mengalir , telah mendidik dan membesarkanku
hngga tercapai cita-citaku
Kedua adikku tercinta
Moh. Maman Fajruz Zaman
Dan Moh. Jauharul Alam
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi kata-kata Arab-Latin yang dipakai dalam
penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri
Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah
sebagai berikut :
1. Konsonan
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif ˉ ˉ
Ba B Be
Ta T Te
Śa Ś es dengan titik di atas
Jim J Je
Ḥa Ḥ ha dengan titik di bawah
Kha Kh ka – ha
Dal D De
Żal Ż zet dengan titik di atas
Ra R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Syin Sy es – ye
Şad Ş es dengan titik di bawah
Ḍad Ḍ de dengan titik di bawah
Ţa Ţ te dengan titik di bawah
Ẓa Ẓ zet dengan titik di bawah
ix
„ain „ koma terbalik di atas
Ghain G Ge
Fa F Ef
Qaf Q Ki
Kaf K Ka
Lam L El
Mim M Em
Nun N En
Wau W We
Ha H Ha
Hamzah ‘ Apostrof
ya' Y Ya
2. Vokal
a. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama
Fathah A A
Kasrah I I
Dammah U U
Contoh :
kataba su’ila
b. Vokal Rangkap
Tanda Nama Huruf Latin Nama
x
Fathah dan ya Ai a – i
Fathah dan wau Au a – u
Contoh :
kaifa ḥaula
c. Vocal Panjang (maddah) :
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fathah dan alif Ā a dengan garis di atas
Fathah dan ya Ā
a dengan garis di atas
Kasrah dan ya Ī i dengan garis di atas
Zammah dan ya Ū u dengan garis di atas
Contoh :
qāla qīla
ramā yaqūlu
3. Ta' Marbuţah
a. Transliterasi ta' marbuţah hidup
Ta’ marbuţah yang hidup atau yang mendapat harkat fathah, kasrah dan
dammah transliterasinya adalah "t".
b. Transliterasi ta' marbuţah mati
Ta‟ marbuţah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah "h".
Contoh :
ţalḥah
xi
c. Jika ta' marbuţah diikuti kata yang menggunakan kata sandang "al-", dan
bacaannya terpisah, maka ta' marbuţah tersebut ditransliterasikan dengan
"ha"/h.
Contoh :
rauḍah al-aţfāl
al-Madīnah al-Munawwarah
4. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydid)
Transliterasi syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf yang
sama, baik ketika berada di awal atau di akhir kata.
Contoh :
nazzala
al-birru
5. Kata Sandang " "
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf
yaitu “ ”. Namun dalam translitersi ini kata sandang tersebut dibedakan atas
kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf Qamariyah.
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya yaitu “ ” diganti huruf yang sama dengan huruf yang
langsung mengikuti kata sandang tersebut.
Contoh :
ar-rajulu
as-sayyidatu
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah
xii
Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah ditrasliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan
bunyinya, bila diikuti oleh huruf Syamsiyah maupun huruf Qamariyah,
kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan
dihubungkan dengan tanda sambung (-).
Contoh :
al-qalamu
al-badī’u
6. Hamzah
Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzh dittransliterasikan dengan
apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di
akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena
dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh :
syai’un
umirtu
an-nau’u
7. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenai huruf kapital, tetapi dalam
transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan
sebagainya seperti ketentuan-ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada
nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada
permulaan kalimat.
Contoh :
Wamā Muhammadun illā rasūl
Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacan, pedoman
tranaliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid
xiii
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العلميه . و به وستعيه على أمىرالدويا والديه . أشهد أن ال اله اال اهلل و
اشهد هه محمدا عبده و رسىله. ا للهم صل وسلم على محمد و على اله و أصحا
به أجمعيه
Segala puji dan syukur hanya terpanjatkan kepada Allah dan semua
makhluk yang berada dalam naungan-Nya, atas segala rahmat-Nya yang Dia
taburkan pada hati, pikiran dan jiwa serta setiap langkah perjalanan hidup
penyusun.
Shalawat dan salam tak hentinya terlimpahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang tak lelah
mensyiarkan agama Islam.
Merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa bagi penyusun, yang telah
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PEMAKNAAN ZAKAT
PERTANIAN PERSPEKTIF UMAT DAN ELIT LOKAL (studi kasus di Desa
Beratwetan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto), sebagai salah satu
persyaratan untuk dapat meraih gelar sarjana pada jurusan Muamalat Fakultas
Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Selanjutnya penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan yang tulis ikhlas dari semua pihak.
Pada kesempatan ini penyususn ingin penyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
xiv
2. Bapak Abdul Mujib S.Ag., M.Ag. dan Bapak Abdul Mughits S.Ag.,
M.Ag. selaku Ketua dan Sekretaris jurusan Muamalat Fakultas Syari‟ah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Bapak Drs. M. Sodik, S.os, M.S.I dan Bapak Saifudin S.H.I., M.S.I.,
selaku pembimbing, yang telah banyak membantu dari awal hingga akhir
dalam penyususnan skripsi ini. Terimakasih atas keluangan waktu,
keberagaman ilmu serta motivasi yang tak pernah habis.
4. Bapak Dr. H. Hamim Ilyas M.Ag selaku penasehat akademik atas segala
arahan dan saran yang diberikan dalam perkuliahan di Fakultas
5. Bapak Luthfi selaku pegawai TU Muamalat yang selalu sabar dalam
membantu semua mahsiswa
6. Kedua orang tuaku, yang takkan bisa terbalaskan semua jerih payah dan
ketulusan serta doa yang tak pernah berhenti untuk putrimu.
7. Semua keluarga besarku yang tak hentinya memberi semangat dan doa
hingga akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini
8. Keluargaku di Yogyakarta, santri-santri Asrama Al-Hikmah angkatan
2009, cinu, paul, a‟yun, nurul, ulya, yang selalu memberi warna dalam
hidup, yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, kedua adik
kecil Halimah dan Wifa yang telah memberikan semangat dengan bentuk
yang sangat berbeda serta semua santri yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu
9. Tak lupa sahabat-sahabat Jurusan Muamalat angkatan 2009 yang telah
memberi semangat pada penyusun
xv
10. Dan pada semua pihak yang telah berpartispasi dan membantu penyusun
dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tak bisa penyusun sebutkan satu
persatu.
Semoga kebaikan dan keikhlasan pihak-pihak yang terkait mendapat
balasan dari Allah SWT. Akhir kata penyusun mengharap ampunan dan ridha
Allah SWT semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 28 september 2013
Penyusun
Ayyu Ainin Mustafidah
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN. .......................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xviii
BAB I : PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Pokok Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 6
D. Telaah Pustaka ............................................................................................. 6
E. Kerangka Teoretik ....................................................................................... 9
F. Metode Penelitian ........................................................................................ 13
G. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 17
BAB II PANDANGAN UMUM ZAKAT PERTANIAN
A. Pandangan Ulama Tentang Zakat Pertanian ................................................ 18
(1) Zakat Pertanian Menurut Ulama‟ Klasik ............................................ 18
(2) Zakat Pertanian Menurut Ulama Pertengahan .................................... 19
(3) Zakat Pertanian Menurut Ulama‟ Kontemporer ................................. 24
B. Teori Elit ...................................................................................................... 32
xvii
BAB III PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN DESA
BERATWETAN KEC. GEDEG KAB. MOJOKERTO
A. Kondisi geografis dan keadaan Masyarakat ................................................ 37
(1) Kondisi Geografis .............................................................................. 38
(2) Keadaan Masyarakat .......................................................................... 37
B. Pelaksanaan zakat pertanian di Desa Beratwetan ........................................ 41
(1) Waktu pengeluarannya ....................................................................... 42
(2) Cara penentuan Nisab ........................................................................ 44
(3) Penerima zakat dan bentuknya ........................................................... 45
(4) Pendapat Elit Lokal ............................................................................ 46
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT
PERTANIAN DAN UMAT DADN ELIT LOKAL TERHADAPNYA
A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Zakat Pertanian ......................................... 51
B. Analisis Terhadap Pandangan Elit Lokal ..................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 61
B. Saran-saran ................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
penerjemahan
Biografi Ulama
Surat Izin Penelitian
xviii
Surat Keterangan
Surat Bukti Seminar
Curiculum vitae
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zakat adalah rukun Islam ketiga, yang merupakan salah satu pilar
penting dalam Islam. Selain sebagai perintah yang harus dilaksanakan, zakat
juga sebagai bentuk ibadah amal sosial terhadap masyarakat serta sebagai
kegiatan untuk mensucikan harta, yang bertujuan juga untuk mengurangi
penderitaaan masyarakat.
Menurut syara‟ zakat berarti hak yang wajib (dikeluarkan) dari harta1
dengan maksud untuk mensucikan harta yang diperoleh serta mendapatkan
pahala dari-Nya. Seseorang yang berhati suci dan mulia adalah seseorang
yang mengeluarkan sebagian hartanya untuk orang lain dan tidak mencintai
harta untuk kepentingannya sendiri. Orang yang mempergunakan sebagian
hartanya untuk orang lain akan memperoleh kesucian dan kemuliaan. Dalam
Al-Qur‟an juga disebutkan tentang kewajiban dalam menunaikan zakat
Setiap harta yang kita miliki bukanlah semua hak kita, akan tetapi ada
sebagian dari harta tersebut adalah hak orang fakir miskin dan mustaḥiq2
lainnya. Didorong oleh keinginan untuk pemerataan ekonomi, maka Islam
mewajibkan zakat bagi para wajib zakat (mereka yang mampu). Seandaianya
1 Wahbah Al- Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Mazhab,alih bahasa Agus effendi dan
Baharuddin Fananny(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995). hlm. 83.
2Mustaḥiq adalah sebutan untuk manusia yang berhak menerima zakat
2
masalah pelaksanaan zakatditangani secara serius, maka banyak sekali
program-program yang dapat dilakukan untuk membantu fakir miskin.
Zakat wajib dikeluarkan bagi lima komponen utamayakni zakat
binatang ternak, benda berharga (emas dan perak), zakat pertanian, zakat
buah-buahan serta zakat perdagangan. Jika dilihat, kelima komponen tersebut
memang merupakan suatu hal yang mempunyai nilai lebih dalam masalah
kekayaan atau harta. Salah satunya adalah pertanian yang merupakan suatu
komoditi utama dalam kehidupan manusia untuk melangsungkan hidup,
karena pertanian adalah bahan bagi manusia untuk mencukupi kebutuhan
makanan yang dipergunakan untuk tetap hidup. Maka tak heran jika pertanian
menjadi salah satu komponen dalam pengeluaran zakat.
Indonesiaadalah negara agraris yang mayoritas penduduknya
berpenghasilan dari bertani. Oleh karena, itu bisa dipahami jika sektor
pertanian memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bisa
dikatakan sebagian besar warga Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani. Hasil pertanianlah yang merupakan sumber kehidupan manusia yang
paling penting. Seperti firman Allah :
األرض وجعلنا كم فيها معايش قليال ماتشكرون فىلقد مكناكم و3
Sesuai dengan prinsip hukum Islam tentang kesejahteraan sosial,
maka Nabi Muhammad mewajibkan petani/ produsen komoditi tersebut yang
sudah mencapai nisab (ukuran wajib zakat) memberikan sebagian hasilnya
3QS. Al- A’ra>f (7) : 10
3
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Ketentuan yang telah ditetapkan para ulama‟ adalah sekitar 653
kilogram. Jika itu terlaksana dengan baik, maka kesejahteraan sosial akan
terlaksana.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya sebagai petani
dan juga beragama Islam, sudah sepatutnya mengetahui kewajiban zakat
tersebut. Terutama zakat yang berkenaan dengan hasil panen mereka. Hal itu
sudah dijelaskan bahwa dalam setiap harta kita terdapat hak bagi orang
miskin, dan juga zakat sebagai salah satu kegiatan yang berperan penting
dalam kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sebagian masyarakat telah mengetahui tentang kewajiban tersebut,
walaupun banyak juga yang tidak mengetahuinya, hal itu bisa dilihat dari
sedikitnya petani yang melaksanankan zakat pertanian. Terpenting bagi
mereka adalah sedekah pada waktu panen itu berlangsung. Mereka
beranggapan sedekah sudah cukup untuk mengggugurkan kewajiban mereka
dalam melaksanakan perintah Allah.
Melihat begitu banyaknya penduduk yang ada di Indonesia, sudah
barang tentu banyak para tokoh agama yang ada, keberadaan tokoh tersebut
sangat mempengaruhi tata kehidupan masyarakat. Tidak hanya tokoh agama,
akan tetapi para pengabdi masyarakat seperti kepala desa atau guru yang
pengaruhnya sangat kuat bagi kehidupan masyarakat.
4
Elit lokal4 yang ada, terkadang juga tidak mampu untuk mengontrol
apa yang terjadi dalam masyarakat, karena memang setiap manusia
mempunyai kecenderungan dalam melaksanakan kehidupannya sendiri. Itu
yang terkadang membuat keberadaan elit lokal disuatu wilayah tertentu
dipandang sebelah mata oleh para warganya sendiri. Karena dianggap tidak
mewakili aspirasi masyarakat, walaupun yang dikatakan para elit lokal
tersebut untuk kepentingan warganya menuju pada kehidupan yang lebih
baik.
Terkadang, para elitmengetahui sesuatu yang telah di syariatkan oleh
agama, salah satunya adalah kewajiban untuk melaksanakan zakat pertanian.
Namun dalam pelaksanaannya tidak bisa maksimal, karena dilihat dari sisi
ekonomi atau sosial yang kurang mendukung akan pelaksanaan suatu
kewajibanyang dalam hal ini kewajiban mengeluarkan zakat pertanian.
Desa Beratwetan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto merupakan
sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya sebagai petani dan semua
beragama Islam. Namun demikian, mereka tidak memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai hal penyaluran zakat pertanian. Padahal setiap kali panen,
petani rata-rata mendapatkan lebih dari satu ton (1000 kilogram) hasil
pertanian,yang tentunya sudah lebih dari batas yang diwajibkan untuk
melakukan zakat.5
4Elit diartikan sebagai orang-orang terbaik dalam suatu kelompok atau bisa diartikan
sebagai orang-orang yang terpandandang. Elit terbagi menjadi dua yakni elit yang
memerintah dalam hal ini, adalah yang bekerja di pemerintahan dan elit non-pemerintah
seperti tokoh agama, tokoh pemuda dan sebagainya.
5Nisab zakat bagi pertanian adalah sekitar 653 kilo gram.
5
Keadaan tersebut menimbulkan pertanyaan, seperti apa sebenarnya
pelaksanaan zakat pertanian yang ada, yang dalam realitanya tidak ada
pengawasan secara nyata dari pihak-pihak yang mengerti tentang zakat. Para
elit masyarakat, yang terdiri dari perangkat desa, tokoh agama, ataupun dari
pihak petani sendiri tidak mempersoalkan kewajiban berzakat tersebut.
bahkan terkadang, para tokoh panutan tersebut tidak melaksanakan perintah
zakat yang telah diwajibkan.
Pada akhirnya, persoalan tersebut menimbulkan pertanyaan besar bagi
penyusun, tentang bagaimana pandangan para elit lokal yang ada di desa
tersebut tentang pelaksanaan zakat dan pandangan dari petani sendiri tentang
kewajiban zakat, apakah sudah sesuai dengan hukum Islam atau belum,
apakah zakat pertanian tersebut dianggap perlu untuk dikeluarkan, karena
mereka seakan membiarkan pelaksanaan zakat yang selama ini telah terjadi.
Dengan adanya permasalahan tersebut, penyusun tertarik untuk
membahasnya lebih lanjut dalam bentuk penelitian dengan mengambil judul:
“PemaknaanZakat Pertanian Perspektif Umat Dan Elit Lokal (Studi
Kasus di Desa Beratwetan Kec. Gedeg Kab. Mojokerto)
B. Pokok Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dapat
diangkat pokok masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan zakat pertanian yang dilakukan oleh petani di
Desa Beratwetan, Kec. Gedeg, Kab. Mojokerto
6
2. Bagaimana pandangan elit lokal Desa Beratwetan, Kec. Gedeg, Kab.
Mojokertoterhadap pelaksanan zakat pertanian.
C. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian
Tujuan penelitian adalah
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan zakat pertanian yang ada di Desa
Beratwetan, Kec Gedeg, Kab. Mojokerto.
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan para elit lokalyang ada di
desa Beratwetan, Kec. Gedeg, Kab. Mojokerto tentang pelaksanaan
zakat pertanian yang dilakukan oleh para petani.
Sedangkan untuk kegunaan penelitian ini adalah
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
sebagai sumbangan wacana pemikiran Islam khususnya dalam bidang
muamalat serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan rujukan kepada penelitian lebih lanjut terkait pelaksanaan zakat
pertanian.
2. Memberikan kontribusi pemikiran kepada umat Islam khususnya warga
desa Beratwetan, mengenai pelaksanaan zakatyang sesuai dengan
hukum Islam.
D. Telaah pustaka
Kajian yang serius mengenai segala hal tentang zakat pertanian telah
banyak dikupas dan dikemas memenuhi khasanah koleksi perpustakaan baik
dalam bentuk kitab-kitab berbahasa Arab, kitab-kitab terjemahan, buku-
buku serta karya-karya ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan
7
pandangan tokohataupun zakat, semua itu ditulis dan dipaparkan dengan
sudut pandang serta karakter yang berbeda-beda dan bedasarkan ukuran
ilmiah tertentu.
Hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah pandangan tokoh
ataupun zakat, menurut telaah dan penulusuran penyusun terhadap beberapa
karya ilmiah sebelumnya yang membahas masalah tersebut, di antaranya
adalah “Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Talak di Luar Pengadilan
Agama (Studi di Jorong Sitiung Kenagarian Sitiung Kec. Sitiung
Kab.Dharmasraya)”.6 Penelitian ini menitik beratkan pada pandangan tokoh
tentang perkawinan. Yang penyusun lihat disini adalah tentang pandangan
tokoh masyarakat yang ada di Jorong Sitiung.
Penelitian lain yang membahas tentang pandangan tokoh
masyarakat, ada skripsi yang membahasnya yaitu “ Perkawinan Hamil Zina
Dalam Mencapai Keutuhan Rumah Tangga (Studi Pandangan Tokoh
Masyarakat di Kelurahan Pregan Kotagede Yogyakarta)”.7 Kajian ini
membahas tanggapan dari para tokoh masyarakat Kotagede terhadap
perkawinan hamil zina dalm mencapai keutuhan rumah tangga.
Sedangkan dalam pembahasan pelaksanaan zakat, ada penelitian
yang membahasnya yaitu “Pelaksanaan Zakat Kopi Perspektif Hukum Islam
6Defrianto, “Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Talak Di Luar Pengadilan
Agama (Studi di Jorong sitiung Kenagarian Sitiung Kec. Sitiung Kab.
Dharmasraya)”,Skripsi Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
7Zairina Anaris Karim B, “Perkawinan hamil Zina Dalam Mencapai Keutuhan
Rumah Tangga (Studi Pandangan Tokoh Masyarakat di Kelurahan Pregan Kotagede
yogyakarta)”,Skripsi Fakultas Syaria‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008).
8
(Studi Kasus Desa Tanjung Jati kec. Warkuk Ranau Selatan, kab. OKU
Selatan, Sumatera Selatan)”.8Penelitian ini membahas pelaksanaan zakat
kopi menurut prespektif hukum Islamnya, di daerah Sumatera Selatan. Ada
juga skripsi tentang zakat yang lebih spesifik pada zakat pertanian yaitu
“Zakat Hasil Pertanian Menurut Abu Hanifah”.9 Yang membahas secara
rinci zakat pertanian menurut Abu Hanifah.
Terdapat skripsi yang meneliti tentang zakat pertanian, yaitu “
Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian dan Perubahan Ekonomi Masyarakat
(Studi di DesaCintaratu Kec. Lombok Kab. Ciamis)”.10
Skripsi ini
membahas pelaksanaan zakat hasil pertanian dan juga perubahan ekonomi
masyarakat khususnya di kab. Ciamis.
Dari telaah pustaka di atas penyusun belum menemukan penelitian
yang menelaah secara khusus tentang pandangan tokoh masyarakat yang
menjawab realita pelaksanaan zakat pertanian, oleh sebab itu penyusun akan
berusaha menyajikan suatu karya ilmiah yang titik pointnya terletak pada
pandangan tokoh masyarakat desa beratwetan kec. Gedeg kab. Mojokerto
terhadap pelaksanaan zakat pertanian.
8Selamat Riadi, “Pelaksanaan Zakat Kopi Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus
Desa Tanjung Jati Kec. Warkuk Ranai Selatan, Kab. OKU selatan, Sumatera
Mudzar ,Atho‟, “Studi Hukum Islam Dengan Pebdekatan Sosiolog” Dalam M.
Amin Abdullah dkk (eds), Antologi studi islam, : teori dan metodologi,
cet ke 2, Yogyakarta: sunan kalijaga press, 2000.
65
D. Lain-lain
Soekanto, Soerjono, Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta:Bhantara Karya Aksara,
1997.
Koentjaraningrat,Metode-metode Penelitian Masyarakat,cet. IX. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama, 1991.
Silalahi,Ulber, metode penelitian sosial. Bandung:PT. Refika Aditama, 2009.
Max weber, sosiologi, Alih Bahasa Noorkholish. Yogyakarta:PT. Pustaka Pelajar,
2009
Defrianto,“pandangan tokoh Masyarakat Terhadap Talak Di Luar Pengadilan
Agama (Studi di Jorong sitiung Kenagarian Sitiung Kec Sitiung Kab
Dharmasraya)”, Skripsi Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta (2009).
Karim B, Zairina Anaris, “perkawinan hamil zina dalam mencapai keutuhan
rumah tangga (studi pandangan tokoh masyarakat di kelurahan pregan
kotagede yogyakarta)”,Skripsi Fakultas Syaria‟ah UIN Sunan Kali Jaga
Yogyakarta (2008).
Riadi,Selamat,“Pelaksanaan zakat kopi Prespektif hukum islam (Studi Kasus Desa
Tanjung Jati Kec. Warkuk Ranai Selatan, Kab. OKU selatan, Sumatera
Selatan)”, Skripsi Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta
(2008).
Hambali, Imam, “Zakat Hsil Pertanian Menurut Abu Hanifah”Skripsi Fakultas
Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
Yasin,Ahmad“Pelaksanaan Zakat Pertanian dan Perubahan Ekonomi Masyarakat
(Studi Kasus Desa Cintaratu, Kec. Lombok Kab. Ciamis)”,Skripsi
Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta (2008).
Al Faridy, Hasan Rifa‟i, Nisab dan kadar zakat. Http// www.dompetdhuafa.org/
nishab-dan-kadar zakat.Diakses 20 maret 2013, jam 08.00
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR TERJEMAHAN
HLM FOOT NOTE
TERJEMAHAN
BAB I
2 3 Dan sungguh, kami telah menempatkan kamu di bumi dan disana kammi sediakan (sumber) penghidupan bagi untukmu. (tetapi) ssedikit sekali kamu bersyukur
9 11 Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul agar kamu diberi rahmat
9 12 Wahai orang orang yang beriman infakkanlah sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya dan Maha terpuji
10 13 Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila mereka berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan
BAB II
19 17 Dari Abu Burdah, bahwa Abu Musa Al-Asy’ari dan Mu’adz bin jabal pernah diutus Nabi ke Yaman untuk mengajarkan perkara agama. Nabi SAW memrintahakan mereka agar tidak mengambil zakat pertanian kecuali dari empat jenis tanaman, yakni gandum halus, gandum kasar kurma dan kismis
19 18 tidak ada zakat bagi tanaman dibawah 5 wasaq
19 19 Tanaman yang diairi dengan air hujan atau denagn mata air atau denagn tada hujan, maka dikenai zakat 1/10 (10%). Sedangkan tanaman yang diairi denagn mengeluarkan
biaya, maka dikenai zakat 1/20 (5%)
21 22 Dari mu’adz, ia menulis surat kepada Nabi Muhammad SAW dan bertanya mengenai sayur-sayuran (apakah dikenai zakat), Nabi menjawab “sayur-sayuran tidaklah dikenai zakat”
27 32 Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-oorang fakir, orang miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, untuk jalan Allah ddan untuk orang yang ada dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana
BIOGRAFI ULAMA IMAM HANAFI Imam Abu Hanifah yang dikenal sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi. Lahir di Irak pada tahun 80 Hijriyah (699 M). Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Karya karyanya yang sampai kepada kita adalah kitab al-Fiqul Akbar, Kitab Al-Risalah. Beliau wafat pada bulan Rajab pada tahun 150 H pada usia 70 tahun. IMAM MALIK Imam Malik bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris Al Ashabi, lahir di Madinah pada tahun 712-796 M. Karya Imam Malik terbesar adalah bukunya Al Muwatha’ yaitu kitab fiqh yang dihimpun dari hadis hadis pilihan. IMAM SYAFI’I Imam Syafi’i bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi’i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriyah, berasal dari keturunan bangsawan Quraisy. Yang paling terkenal diantara kitab-kitabnya adalal Al-Umm, yang tediri dari 4 jilid berisi 128 masalah. Beliau wafat pada malam jumat setelah shalat isya’ hari terakhir bulan Rajab tahun 204 pada usia 54 tahun. IMAM HAMBALI Imam Hambali yang mempunyai nama asli Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal lahir di Marw (saat ini bernama Marry div Turkmenistan, utara Afganistan dan utara iran) pada tanggal 20 Rabiul Awal 164 H bertepatan pada bulan Desember dan wafat pada tahun 241 Hijriyah di kota Baghdad, Irak. IMAM BUKHARI Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh bin Bardizabah al Jufri al Bukhari. Ia lahir di Bukhara pada tahu 194 H. Dan sejak kecil sudah hafal Al Qur’an di luar kepala. Kitab yang paling terkenal darunya adalah “Shahih Bukhari” yang didalamnya terdapat hadis shahih yang disusunnya. Beliau wafat pada tahun 254 H. YUSUF QARDAWI Yusuf Qardawi lahir di mesir pada tahun 1926, ketika beliau berusia genap 10 tahun, beliau telah dapat menghafalkan al-Qur’an. Setelah menyelesaikan pendidikan di Ma’had Thantha dan Ma’had Tsanawi, beliau meneruuskan pendidikan ke fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Mesir sampai dengan program doktornya pada tahun 1973, dan apda tahun 1975 beliau juga memasuki Institut pembahasaan dan pengkajian Bahasa Arab tinggi dengan meraih gelar diploma tinggi bahasa dan sastra arab.
CURICULUM VITAE
Nama : Ayyu Ainin Mustafidah
TTL : Mojokerto, 15 Juli 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Drs. Moh Nizar
Nama Ibu : Mazidatul Faizah
Pekerjaan orang tua :
Ayah : Petani
Ibu : Guru
Riwayat Pendidikan Formal :
1. MI Miksyaful Ulum Mojokerto : Pada Tahun 1997-2003
2. MTs. Tarbiyatut Tholabah Lamongan : Pada Tahun 2003-2006
3. MAN Denanyar Jombang : Pada Tahun 2006-2009
4. UIN SUKA Fakultas Syari’ah dan Hukum : 2009-sekarang