PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Angkatan 2016 UIN STS Jambi) Disusun Oleh: G.W.I. Awal Habibah S.E.,M.E.,Sy Dera Marfiana Andriani FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2017 ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman mahasiswa akuntansi jurusan ekonomi syariah berdasarkan gender dalam menggunakan teknologi informasi. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: mahasiswa akuntansi mempunyai pemahaman yang sama terhadap teknologi informasi akuntansi yang harus dikuasi oleh akuntan dikarenakan proses pembelajaran yang sama, yang dibutuhkan oleh mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan, serta pengaruh faktor lingkungan sosial. Sehingga mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan mempunyai pemahaman yang sama walaupun mempunyai perbedaan gender. Mahasiswa yang mempunyai pengetahuan tentang perangkat lunak kebanyakan dari mahasiswa perempuan, sedangkan mahasiswa laki-laki lebih kepada bagian fisik pada komputer atau biasa disebut dengan perangkat keras pada komputer. KATA KUNCI: Pemahaman Mahasiswa, Gender dan Teknologi Informasi Akuntansi ABSTRACT This thesis aims to reveal the understanding of accounting students majoring in Islamic economics based on gender in using information technology. This thesis uses a qualitative approach with data collection methods through interviews, observation and documentation. Based on the research conducted, the results and conclusions are as follows: accounting students have the same understanding of information technology that must be mastered by accountants because of the same learning process, which is needed by male and female students, and the influence of social environmental factors. So that male and female students have the same understanding even though they have gender differences. Students who have knowledge of software are mostly from female students, while male students are more to the physical part of the computer or commonly called hardware on the computer. KEY WORDS: Student Understanding, Gender and Accounting Information Technology PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
21
Embed
PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN … · perbedaan pemahaman berdasar profesi yang signifikan.5 Dengan adanya pandangan demikian, maka penjelasan tersebut dapat di pahami
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG
TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Angkatan 2016 UIN STS Jambi)
Disusun Oleh:
G.W.I. Awal Habibah S.E.,M.E.,Sy
Dera Marfiana Andriani
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2017
ABSTRAKTulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman mahasiswa akuntansi jurusan
ekonomi syariah berdasarkan gender dalam menggunakan teknologi informasi. Tulisan inimenggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara,observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dankesimpulan sebagai berikut: mahasiswa akuntansi mempunyai pemahaman yang samaterhadap teknologi informasi akuntansi yang harus dikuasi oleh akuntan dikarenakan prosespembelajaran yang sama, yang dibutuhkan oleh mahasiswa laki-laki dan mahasiswaperempuan, serta pengaruh faktor lingkungan sosial. Sehingga mahasiswa laki-laki danmahasiswa perempuan mempunyai pemahaman yang sama walaupun mempunyai perbedaangender. Mahasiswa yang mempunyai pengetahuan tentang perangkat lunak kebanyakan darimahasiswa perempuan, sedangkan mahasiswa laki-laki lebih kepada bagian fisik padakomputer atau biasa disebut dengan perangkat keras pada komputer.
KATA KUNCI: Pemahaman Mahasiswa, Gender dan Teknologi Informasi Akuntansi
ABSTRACTThis thesis aims to reveal the understanding of accounting students majoring in
Islamic economics based on gender in using information technology. This thesis uses aqualitative approach with data collection methods through interviews, observation anddocumentation. Based on the research conducted, the results and conclusions are as follows:accounting students have the same understanding of information technology that must bemastered by accountants because of the same learning process, which is needed by male andfemale students, and the influence of social environmental factors. So that male and femalestudents have the same understanding even though they have gender differences. Studentswho have knowledge of software are mostly from female students, while male students aremore to the physical part of the computer or commonly called hardware on the computer.
KEY WORDS: Student Understanding, Gender and Accounting Information Technology
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia yang memiliki
kreatifitas dan inovasi yang tinggi sangat di
butuhkan pada perubahan teknologi yang
begitu cepat ini. Maka kreatifitas dan inovasi
adalah hal yang perlu dikembangkan
mahasiswa zaman sekarang1. Perlunya
teknologi informasi yang di dukung oleh data
manajemen informasi telah memproses
tehknik perubahan manusia kearah sistem
komputerisasi. Hal ini akan erat kaitannya
dengan penguasa sumber daya manusia
terhadap teknologi informasi yang tentunya
semakin hari semakin canggih.
Perkembangan teknologi, pekerjaan
teknis akuntan dalam mempersiapkan
teknologi informasi dapat digantikan oleh
komputer. Oleh sebab itu, penguasaan
terhadap teknologi informasi mutlak bagi
akuntan baik dalam pengertian sebagai
pemakai, penyusun, pembuat, dan
pengembang sistem teknologi informasi.
Mahasiswa akuntansi yang merupakan calon
akuntan, memerlukan pengetahuan teknologi
informasi sebagai salah satu tuntutan yang
harus di kuasai oleh akuntan dalam dunia
kerja. Selain itu, terdapat juga fakta-fakta
yang berkaitan tentang rasionalisasi bahwa
gender dapat berpengaruh dalam penguasaan
teknologi informasi terutama komputer, yaitu
fakta-fakta yang mengindikasikan bahwa laki-
laki lebih mengusai komputer dari pada
perempuan, dan perbedaan gender juga di
anggap sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap persepsi etika dalam penggunaan
1 www.prestasi-iief.org>index.php>feature
sistem teknologi informasi, terutama
komputer.2
Tingkat pemahaman teknologi
informasi antara mahasiswa yang satu dengan
mahasiswa lainnya dapat saja berbeda.
Perbedaan tersebut dapat saja terkait oleh
sejumlah faktor seperti jenis laki-laki dan
perempuan dari sisi adat, norma ataupun
struktur lingkungannya. Gender
mengakibatkan kesenjangan peran sosial dan
tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan sehingga terjadi diskriminasi
terhadap laki-laki dan perempuan.3 Beberapa
temuan lain menunjukkan adanya pengaruh
jenis kelamin (gender) terhadap keahlian
menggunakan komputer.
Penelitian Tjandra, menunjukkan
computer anxiety wanita lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, karena locus of
control laki-laki lebih tinggi. Hal ini
dipengaruhi sikap optimis laki-laki, bahwa
komputer mampu mengatasi masalah dalam
pekerjaannya, sehingga mempunyai keinginan
kuat mempelajari komputer. 4Serupa dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
oleh Gultom mengenai pemahaman akuntan
terhadap pengetahuan teknologi informasi
yang harus di kuasai oleh akuntan. Penelitian
tersebut di lakukan dengan pengujian
hipotesis dan hasilnya menunjukkan rata-rata
2F. Atika Prijayani, Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pengetahuan Teknologi Informasiyang Harus Dikuasai Oleh Akuntan, hlm. 2.3 Alwin Taher, Aida Vitayala S. Hubeis. Persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender.
4Sutyastuti, persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa terhadap teknologi informasi yang harus di kuasai oleh akuntan (suervei di wilayah surakarta).
akuntan mempersepsikan bahwa pengetahuan
tentang keyboard, Electronic Data Processing
(EDP) harus dikuasai oleh akuntan. Ada
perbedaan pemahaman berdasar profesi yang
signifikan.5
Dengan adanya pandangan demikian,
maka penjelasan tersebut dapat di pahami
melalui pendapat yang di kemukakan oleh
American Institute of Certifed Public
Acountant (AICPA) bahwa penyesuaian
terhadap teknologi informasi merupakan
syarat bagi seorang akuntan profesional,
karena dengan adanya kemajuan teknologi
maka seorang akuntan dituntut memiliki
kemampuan penggunaan teknologi secara
efektif dan efesien serta dapat menentukan
bagaimana teknologi tersebut dapat di pakai
dalam praktek6.
Hal tersebut menunjukkan bukti
bahwa mahasiswa perlu memahami tentang
kemampuan mereka terhadap teknologi
informasi. Karena setiap pemahaman
mahasiswa terhadap teknologi informasi akan
mempengaruhi kemampuan mereka saat
terjun ke dunia kerja. Tingkat pemahaman
teknologi informasi antara mahasiswa yang
satu dengan mahasiswa lainnya dapat saja
berbeda. Perbedaan tersebut dapat saja terkait
oleh sejumlah faktor seperti jenis laki-laki dan
perempuan dari sisi adat, norma ataupun
struktur masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
5 F. Atika Prijayani, ibid. hlm 3.6 Sutyastuti, persepsi akuntan pendidik dan
mahasiswa terhadap teknologi informasi yang harus dikuasai oleh akuntan (suervei di wilayah surakarta, hlm, 52).
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah di kemukakan, maka peneliti
menemukan masalah :
1. Bagaimana pemahaman teknologi
informasi akuntansi mahasiswa
berdasarkan gender?
2. Apakah terjadi perbedaan pemahaman
teknologi informasi akuntansi
berdasarkan gender?
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka tujuan yang ingin di
capai dalam penelitian ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui Bagaimana
pemahaman teknologi
informasi akuntansi mahasiswa
berdasarkan gender
b. Untuk mengetahui Mengapa
terjadi perbedaan pemahaman
teknologi informasi akuntansi
berdasarkan gender
2. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat terutama dalam hal :
a. Sebagai masukkan bagi para
mahasiswa akuntansi untuk
mempersiapkan dalam rangka
masuk bursa lapangan kerja.
b. Untuk melengkapi persyaratan
dalam memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) pada
fakultas ekonomi dan bisnis
islam.
D. Manfaat Penelitian dan kita mengerti dengan benar7,
Penelitian ini diharapkan dapat pemahaman menurut: (1).
memberikan manfaat sebagai berikut: Sudirman adalah suatu kemampuan
a. Bagi akademisi, penelitian ini seseorang dalam mengartikan,
diharapakan dapat menjadi menafsirkan, menerjemahkan, atau
referensi maupun tambahan menyatakan sesuatu dengan
informasi terkait pentingnya caranya sendiri tentang
manfaat teknologi komputer, pengetahuan yang pernah
khususnya dalam bidang diterimanya. (2). Suharsimi,
akuntansi. menyatakan bahwa pemahaman
b. Bagi Instansi Pendidik, adalah bagaimana seorang
penelitian ini diharapkan dapat mempertahankan, membedakan,
menjadi bahan evaluasi dan menduga, menerangkan,
kontribusi guna lebih memperluas, menyimpulkan,
meningkatkan penggunaan menggenralisasikan, memberikan
teknologi komputer dalam contoh, menuliskan kembali, dan
belajar mengajar sesuai dengan memperkirakan.8 (3). Dengan
disiplin ilmu. pemahaman mahasiswa diminta
E. Batasan Masalah untuk membuktikan bahwa ia
Berdasarkan latar belakang masalah di memahami hubungan yang
atas, penelitian ini perlu membuat batasan sederhana di antara fakta-fakta atau
masalah. Penelitian ini hanya akan membahas konsep.
tentang pemahaman mahasiswa akuntansi, a. Bentuk-bentuk pemahaman
gender, dan teknologi informasi, khususnya Pemahaman
pada mahasiswa jurusan akuntansi angkatan mencangkup kemampuan
tahun 2016 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk menangkap makna dan
Islam UIN STS Jambi. arti dari bahan yang dipelajari.
F. Kerangka Teori W.S Winkel mengambil dari
1. Teori Pemahaman taksonomi Bloom, yaitu suatu
Menurut kamus lengkap taksonomi yang di
BahasaIndonesiaPemahaman kembangkan untuk
adalah sesuatu hal yang kita pahami7 Chaniago Arman YS, Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),Cet. V, Hal. 427-428
14 Tjun, Law Tjun, et al., 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional erhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Persepekif Gender. Jurnal Akuntansi Vol 1 No 2 November 2009.
22 Sutyastuti, Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Terhadap Teknologi Informasi Yang Harus Dikuasai Oleh Akuntan (survei di wilayah surakarta) hlm. 29-30
yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triagulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada
generalisasi.23 Travers dibuku Umar
menyatakan, kualitatif adalah suatu tata
cara penelitian yang menghasilkan data
deskritif analisis yaitu apa yang
dinyatakan responden secara lisan,
tulisan, dan perilaku nyata yang diteliti
dan dipelajari sebagai suatu yang
utuh.24
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini
adalah mahasiswa akuntansi ekonomi
syariah angkatan 2016 yang ada di
fakultas ekonomi dan bisnis islam
(FEBI) yang telah menenmpuh mata
kuliah sistem informasi akuntansi dan
teknologi informasi.
B. Sampel dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu, data yang
penulis ambil dari informasi
dilapangan melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Dilokasi
23 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2009), hlm. 9.
24 Umar, Metode Penelitian Untuk Tulisan dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 22.
penelitian data primer yang
dimaksud dalam penelitian adalah:
1. Bagaimana penguasaan
teknologi informasi
mahasiswa berdasarkan
gender.
2. Mengapa terjadi perbedaan
pemahamanteknologi
informasi berdasarkan
gender.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu, sumber
yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpulan data,
misalnya melalui orang lain,
dokumentasi, literature, pustaka
lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Sumber data
penelitian ini terdiri dari, manusia,
situasi/peristiwa, dan dokumentasi.
Sumber data manusia berbentuk
perkataan orang yang bisa
memberikan data melalui
wawancara.25 Sumber data yang
berbentuk suasana/peristiwa berupa
suasana yang bergerak ataupun
lisan, meliputi ruangan, suasana, dan
proses. Sumber data tersebut
merupakan objek yang akan di
observasi.
25 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuludin UIN STS Jambi (Jambi: Fakultas Ushuludin Institute Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2014), hlm. 59.
C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini di peroleh dari:
a. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan
untuk mengumpulkan data yang
bersumber dari arsip dan dokumen
baik yang berada ditempat peneliti
ataupun yang berada diluar tempat
peneliti, yang ada hubungannya
dengan penelitian tersebut.
Dokumentasi dalam penelitian
sebagai sumber data karena dalam
banyak hal dokumen sebagai sumber
data karena dalam banyak hal
dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk
meramalkan. Teknik dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan
data tetang perilaku konsumsi
mahasiswa Ekonomi Islam terhadap
penggunaaan teknologi informasi.
b. Wawancara
Dalam pelaksanaan wawancara
diperlukan keterampilan dari
seorang peneliti dalam
berkomunikasi dengan responden.
Seorang peneliti harus memiliki
keterampilan dalam mewawancarai,
motivasi yang tinggi, dan rasa aman,
artinya tidak ragu dan takut dalam
menyampaikan wawancara. Seorang
peneliti juga harus bersikap netral,
sehingga responden tidak merasa
ada tekanan psikis dalam
memberikan jawaban kepada
peneliti.
Wawancara mendalam (in-
depth interview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informasi atau
orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman
(Guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat
dalam kehidupan social yang relatif
lama.
c. Observasi
Dalam pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu
besar.
Agar observasi yang dilakukan
oleh peneliti memperoleh hasil yang
maksimal, maka perlu dilengkapi
format atau blangko pengamatan
sebagai instrument. Dalam
pelaksanaan observasi, peneliti
bukan hanya sekedar mencatat,
tetapi juga harus mengadakan
pertimbangan.26 Apabila fokus
26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatitf Kualitatif Dan R dan D, (2009), hlm. 233-234.
observasi bersifat khusus harus
terfokus pada satu objek.
D. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis model Miles dan Huberman.
Menurut Miles and Huberman di dalam buku
sugiyono “Mengemukakan bahwa aktifitas
analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga data nya
sudah jenu”.27 Aktivitas analisis data yaitu
Data Reduction (data reduksi), Data Display
(penyajian data), dan Conclussion Drawing
(mengambil kesimpulan lalu diverifikasi).28
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting. Dengan kata lain
proses reduksi data ini di lakukan
oleh peneliti secara terus menerus
saat melakukan penelitian untuk
menghasilkan catatan-catatan inti
dari data yang diperoleh dari hasil
penggalian data. Dengan demikian,
tujuan dari reduksi data ini adalah
untuk menyederhanakan data yang
diperoleh selama penggalian data di
lapangan.
b. Penyajian (Data Display)
Setelah data direduksi, maka
langkah selanjutnya adalah
27 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D, (2009), hlm.95.
28 Hartinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kualitatif Dan Kuantitatif, hlm. 255.
mendisplaykan data biasa di lakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan
hubungan antara kategori, flowchart
dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles
dan Huberman menyatakan “the
most frequent from of display data
for qualitative research data in the
past has been narrative text”.29
Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah data teks yang
bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data, maka akan
mempermudah untuk memahami
apa yang terjadi.
c. Conclusion Drawing/Verification
(Simpulan/Verifikasi)
Langkah yang terakhir
dilakukan dalam analisis data
kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Simpulan
awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah
apabila tidak ditemukan bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
Simpulan dalam penulisan kualitatif
merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deTulisan atau
gambaran suatu obyek yang
sebelumnya kurang jelas sehingga
menjadi jelas setelah diteliti.30
Antara display data dan
penarikan kesimpulan terdapat
aktivitas analisis data yang ada.
Dalam pengertian ini analisis data
kualitatif merupakan upaya berlanjut,
berulang dan terus-menerus. Masalah
reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi
menjadi gambaran keberhasilan
secara berurutan sebagai rangkaian
kegiatan analisis yang terkait.
Selanjutnya data yang sudah
dianalisis, dijelaskan dan dimaknai
dalam bentuk kata-kata untuk
mendiskripsikan fakta yang ada di
lapangan, pemaknaan atau untuk
menjawab pertanyaan penelitian
yang kemudian diambil intisarinya
saja.
GAMBARAN UMUM TEMPAT
PENELITIAN
A. Lokasi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terletak
di JL. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura,
Telepon: 0742-656-00, Faksimile 074 65600,
dengan alamat website: http//febi-
iainstsjambi.ac.id. fakultas ekonomi dan
29 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (2009), hlm. 249.
30 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (2009), hlm. 252.
bisnis islam merupakan fakultas baru yang
ada di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Fakultas ini merupakan fakultas yang
dulunya masih bersatu dengan fakultas
syariah dan kemudian membuat fakultas
sendiri. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
merupakan fakultas yang memiliki mahasiswa
terbanyak setelah urutan kedua dari fakultas
Tarbiyah dengan jumlah setiap tahunnya
mengalami peningkatan fakultas ini memiliki
empat gedung yaitu, gedung Al-Thusi, gedung
Abu Yusuf, gedung Mawardi dan gedung Al-
Ghazali.
B. Perkembangan Mahasiswa
Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultha
Thaha Saifuddin Jambi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
terus mengalami perkembangan setiap tahun
mulai dari tahun 2014 pada tahun 2017
mengalami penurunan jumlah mahasiswa
FEBI Pada tahun 2014 jumlah mahasiswa
fakultas ekonomi dan bisnis islam 677
mahasiswa, pada tahun 2015 jumlah
mahasiswa FEBI 920 mengalami peningkatan
jumlah mahasiswa sebanyak 243. Pada tahun
2016 jumlah mahasiswa FEBI sebanyak 1201
mengalami peningkatan sebanyak 281
mahasiswa dan pada tahun 2017 mahasiswa
FEBI sebanyak 1019 mengalami penurunan
jumlah mahasiswa sebanyak 182..
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pemahaman Teknologi Informasi
Berdasarkan Gender
Teknologi informasi meliputi segala
alat maupun metode yang terintegrasi untuk
digunakan dalam menjaring atau menangkap
data (capture), menyimpan (saving),
mengolah (process), mengirim (distribute),
atau menyajiukan kebutuhan informasi secara
elektronik ke dalam bebagai format , yang
bermanfaat bagi (user) pemakai informasi.
Perangkat ini dapat berkombinasi perangkat
keras dan perangkat lunak dari komputer.
Berdasarkan observasi di lapangan,
peneliti dapat mewawancarai beberapa
mahasiswa laki-laki dan mahasiswa
perempuan tentang pengetahuan mereka
terhadap teknologi informasi yang saat ini
sangat berkembang pesat, salah satunya
dengan mahasiswa laki-laki, di mana dapat
dilihat hasil wawancara bersama Eko Saputra:
Hasil wawancara menunjukkan bahwa,
pemahaman teknologi informasi sangat baik,
ia mampu menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Menurut Desi Ayu Apiani, teknologi
informasi ialah tempat mendapatkan informasi
secara tidak langsung, sebagaimana dapat dari
hasil wawancara bersamanya:
Hasil wawancara penulis diatas bahwa,
bagi Desi Ayu Apiani mengatakan
bahwa teknologi informasi dapat
menghubungkan ia bersama temannya dan
mempermudah mengakses internet.
Hasil wawancara diatas menunjukkan
bahwa, pemahaman terhadap teknologi
informasi sudah cukup mengerti, dari
kegunaan hingga manfaat pada teknologi
informasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
adanya perbedaan pemahaman teknologi
informasi antara mahasiswa laki-laki dan
mahasiswa perempuan. Selain itu,
pemahaman mereka terhadap teknologi
informasi juga sangat pesat, ditambah dengan
perkembangan teknologi informasi yang
semakin hari semakin canggih.
B. Teknologi Informasi Akuntansi
Bagi mahasiswa akuntansi patut
disadari bahwa kurikulum yang ada belum
mendukung terciptanya seorang akuntan yang
juga handal dibidang teknologi informasi.
Tentu bukan handal secara teknis tapi handal
dalam artian paham dan mampu
menggunakan teknologi informasi dalam
menunjang peran seorang akuntan.
Berdasarkan observasi di lapangan,
peneliti dapat mewawancarai beberapa
mahasiswa laki-laki dan mahasiswa
perempuan tentang pengetahuan mereka
terhadap teknologi informasi akuntansi yang
saat ini sangat berkembang pesat, salah
satunya dengan mahasiswa laki-laki, di mana
dapat hasil wawancara bersama Hatta:
Hasil wawancara diatas menunjukkan
bahwa, seorang akuntan tidak perlu cukup
mengerti isi-isi dari teknologi informasi,
melaikan tau cara mengoperasiakannya,
terutama dibidang akutansi.
Berbeda lagi dengan Elvira Wati, ia
mengatakan bahwa seorang akuntan harus
memiliki keahlian dalam bidang teknologi.
Sebagaimana dapat dilihat hasil wawancara
bersamanya:
Hasil wawancara diatas menunjukkan
bahwa, seorang akuntan harus ahli dalam
bidang teknologi informasi akuntansi seperti
perancang, pengguna, dan pemeriksa, dengan
ke tiga peran tersebut maka bisa dikatakan
ahli dalam teknologi informasi.
Selain itu, terdapat juga pendapat dari
mahasiswa yang mengatakan bahwa seorang
akuntan harus memahami atau familiar
dengan teknologi informasi akuntansi.
Sebagaimana dapat dilihat hasil wawancara
bersama Agus Saroto:
Hasil wawancara diatas menunjukkan
bahwa, seorang akuntan harus memahami
teknologi informasi akuntansi, agar dapat
menggunakan, mengevaluasi dan
mengembangkan sistem informasi akuntansi.
Maka dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi akuntansi memang
menjadi pilihan utama dalam bidang
perusahaan dan admistrasi, sebab peran dari
akuntan sangat diperlukan untuk menciptakan
sistem informasi, organisasi yang tangguh dan
mampu melahirkan keunggulan yang
kompetitif ditengah persaingan yang semakin
tinggi di waktu yang akan datang.
C. Software Akuntansi
MYOB merupakan software pengolahan
data akuntansi yang cukup popular.
Tampilannya yang sederhana, dan
kemudahan pemakaiannya membuat MYOB
disukai banyak penggunanya. Sebagaiman
dapat dilihat hasil wawancara bersama Ana
Abdillah, menunjukkan kempauannya dalam
perangkat software akuntansi. Sebagaimana
dapat dilihat hasil wawancara bersamanya:
Adanya software khusus bidang akuntansi
seperti software MYOB (Mind your Own
Businnes) Accounting, Dac Easy Accounting
dan lainnya itu merupakan hasil pembelajaran
yang dilakukan oleh ahli akuntansi yang juga
menguasai bidang komputerisasi sehingga
mahasiswa dapat menciptakan sebuah
software yang khusus untuk melakukan
kegiatan akuntansi di dalam komputer.
Apabila mahasiswa hanya menguasai
akuntansi tapi ia sama sekali tidak mengerti
tentang komputer maka ia tidak akan bisa
membuat software itu, begitupun halnya
apabila ia hanya mengerti tentang komputer
sedang ia tidak mengerti sama sekali tentang
akuntansi maka hal ini akan menjadi percuma.
Sebagaiman dapat dilihat hasil wawancara
bersama Febri Irwanto:
Perkembangan teknologi informasi
akuntansi saat ini sudah berkembang dengan
sangat maju. Berbagai macam software dan
aplikasi akuntansi sudah dapat kita temui di
mahasiswa. dengan menggunakan teknologi
ini, diharapkan pada calon akuntan agar dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjanya.
Pada prinsipnya program akuntansi
(keuangan) ditunjukkan untuk menghasilkan
akuntansi laporan keuangan. Menurut
sepengetahuan Bunga Imah, akuntansi laporan
keuangan yaitu Neraca, Laba Rugi. Dimana
dapat dilihat dari hasil wawancara
bersamanya:
Hasil wawancara diatas menunjukkan
bahwa, pengetahuan tentang software
akuntansi dan jenis-jenisnya masih kurang,
karena kurangnya pembelajaran tentang
penyusuanan laporan keuangan menggunakan
komputerisasi.
Software akuntansi ialah akunting yang
paling komprehensif, memberikan informasi
laporan keuangan dan di kelola oleh tim yang
terdiri dari akuntan yang berkualitas di
dukung oleh administrasi, tata buku, dan hasil
dari pengolahan data yang otomatis. Salah
satunya yaitu menggunakan MYOB.
Maka dari berbagai alasan inilah mengapa
seorang mahasiswa akuntansi juga sangat
penting untuk mempelajari komputer dari
sekarang. Bukan hanya sebagai pemakai
(User only) tetapi saat ini juga sangat
dibutuhkan para ahli-ahli komputer.
a. MYOB (Mind your Own Busines)
Seorang calon akuntan di
berikan pengenalan untuk
menggunakan software MYOB
Accounting yang terdiri dari
menyiapkan data baru, menyiapkan
kartu, memasukkan transaksi harian,
dan menyiapkan laporan keuangan.
Tentu saja mahasiswa akuntansi
sudah belajar mengenai laporan
keuanagan dan pembukuan.
Berdasarkan observasi di
lapangan, peneliti dapat
mewawancarai beberapa mahasiswa
laki-laki dan mahasiswa perempuan
tentang pengetahuan mereka terhadap
MYOB Accounting yang berperan
penting dalam software akuntansi.
Sebagaiamana dapat dilihat
hasil wawancara bersama mahasiswa
dan mahasiswi, salah satunya
bersama Fiky Aspul:
Hasil wawancara diatas mengatakan
bahwa, pembuatan laporan keuangan secara
otomatis, lengkap dan akurat ternyata kurang
di pahami oleh mahasiswa, salah satunya
mahasiswa Fiky Aspul, ia mengatakan bahwa
tidak mengetahui cara pengeporeasian tentang
MYOB.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian
tentang pemahaman mahasiswa akuntansi
berdasarkan gender tentang teknologi
informasi yang harus dikuasai oleh akuntan
yang ditinjau dari mahasiswa/i ekonomi
syariah, untuk itu secara khusus ditraik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemahaman Mahasiswa terhadap
teknologi informasi akuntansi
berdasarkangender,setiap
mahasiswa laki-laki dan
mahasiswa perempuan diberikan
satu kesempatan untuk
memperoleh mata kuliah yang
sama yang mempelajari tentang
sistem informasi manajemen,
sistem akuntansi, dan sistem
informasi akuntansi. Maka
kesimpulannya adalah bahwa
mahasiswa berdasarkan jenis
kelamain memahami apa yang
dimaksud dengan teknologi
informasi akuntansi. namun
hanyan defenisi dari teknologi
informasi akuntansi saja. Cara
pengoperasiannya mereka masih
tidak memahami di karenakan
kurangnya pembelajaran
menggunakan teknologi informasi
(komputer), kurangnya fasilitas
komputer menghambat kemajuan
pada mahasiswa menggunakan
perhitingan akuntansi secara
otomatis. Dari beberapa
mahasiswa, hanya sedikit yang
mengetahui cara pengoperasian
terhadap teknologi informasi
akuntansi terutama pada software
akuntansi aplikasi MYOB
akuntansi.
2. Adanya perbedaan pemahaman
mahasiswa laki-laki dan
mahasiswa perempuan terhadap
software akuntansi. Dari beberapa
mahasiswa yang di teliti hanya
ada beberapa yang mengerti
tentang pengoperasian secara
otomatis menggunakan
komputerisasi pada aplikasi
MYOB akuntansi .Mahasiswa
perempuan lebih paham membuat
laporan keuangan dengan cara
manual sedangkan mahasiswa
laki-laki dengan cara otomatis
yaitu komputerisasi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang
dapat disajikan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Instasi Pendidik
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi dan kontribusi guna lebih
meningkatkan penggunaan
teknologi komputer dalam belajar
mengajar sesuai dengan disiplin
ilmu.
2. Bagi akademik
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai referensi
dan dokumen bagi pihak kampus
sebagai bahan acuan penelitian
selanjutnya dalam melakukan
penelitian yang berkaitan dengan
pemahamn mahasiswa terhadap
teknologi informasi akuntansi
berdasarkan gender, meskipun
penelitian ini lebih jauh dari
kesempurnaan dan layak
kekurangannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan bisa
menemukan dan membahas faktor-
faktor lain yang dapat
mempengaruhi pemahaman
mahasiswa terhadap teknologi
informasi berdasarkan gender.
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR
George H. Bodnar. Sistem InformasiAkuntansi, ANDI, Yogyakarta.
Gordon B. Davis, Comentary on Informationsystem, Reading and Problem in
Accounting Information System,Bostom: Richard D. Irwin, Inc., 1991,p.6.
Hartinis Yamin, Metodologi PenelitianPendidikan dan Sosial Kualitatif danKuantitatif.
Naustion, Metodologi Research PenelitianIlmiah, Jakarta, Bumi Aksara.
Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Tjun, Law Tjun, et al., 2009. PengaruhKecerdasan Emosional erhadapPemahaman Akuntansi Dilihat dariPersepekif Gender. Jurnal Akuntansi Vol1 No 2 November 2009.
Umar, Metode Penelitian Untuk Tulisan danTesis Bisnis, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
JURNAL
Ernawati, Edi Wibowo, Pengaruh GenderTerhadap Keinginan MahasiswaAkuntansi Dalam Memilih ProfesiAkuntan Publik dan Non AkuntanPublik.
F. Atika Prijayani, Persepsi MahasiswaAkuntansi Terhadap PengetahuanTeknologi Informasi Yang Harus
DiKuasai Oleh Akuntan.
Fatimah Saguni, Persepsi TentangPenampilan Fisik Wanita Pada Masa Remaja.
Ferra Maryana, dkk. Perbedaan PersepsiMahasiswa Akuntansi BerdasarkanGender Tentang Teknologi Informasiyang Harus di Kuasai oleh Akuntan(studi pada mahasiswa akuntansi STIENasional Banjarmasin, hlm. 158).
John Hendri, Riset Kualitatif, UniversitasGunadarma, Riset Pemasaran, 2009,hlm. 3.
Siti Mania, Observasi Sebagai Alata EvaluasiDalam Dunia Pendidikan DanPengajaran, jurnal lentera pendidikan.
Sutyastuti, Persepsi Akuntan Pendidikdan
Mahasiswa Terhadap TeknologiInformasi Yang Harus Dikuasai OlehAkuntan (Survei Di Wilayah Surakarta)
Sutyastuti, Persepsi Akuntan Pendidik danMahasiswa Terhadap Teknologi InformasiYang Harus Dikuasai Oleh Akuntan (SurveiDi Wilayah Surakarta)