1 LAMPUNG LAMPUNG 1. PENDAHULUAN Pengelolaan potensi sumber daya alam daerah harus mampu meningkatkan peluang daerah untuk dijadikan target dan tujuan investasi yang menarik. Salah satu upaya peningkatan peluang tersebut adalah melalui pendeka- tan berbagai aspek/sektoral yang secara umum menggambarkan kondisi geografi, sosial dan perekonomian, serta menunjuk- kan lokasi kegiatan sektoral tersebut dapat dikembangkan. Ketersediaan data dan informasi tentang potensi daerah dan keberadaannya menjadi sangat penting dalam perumusan kebijakan investasi di daerah. Informasi potensi sumberdaya tersebut juga diharapkan dapat membantu para calon investor memilih dan memutuskan minat investasinya, diantaranya dengan 1. INTRODUCTION Managing of local natural resources should be able to increase the area opportunities to be targeted and attractive investment destination. One of the efforts to increase these opportunities is through the approach of the various aspects / sectors which generally describe the geographic, social and economic, as well as indicate the location of these sectoral activities can be developed. The availability of data and information on local potential and its existence becomes very important in the formulation of investment policy in the region. Information resource potential is also expected to assist the prospective investors to choose and decide their investment interests, among others by mapping
38
Embed
Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Lampung 2010
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
LAMPUNG
LAMPUNG
1. PENDAHULUAN
Pengelolaan potensi sumber daya
alam daerah harus mampu
meningkatkan peluang daerah
untuk dijadikan target dan tujuan
investasi yang menarik. Salah
satu upaya peningkatan peluang
tersebut adalah melalui pendeka-
tan berbagai aspek/sektoral yang
secara umum menggambarkan
kondisi geografi, sosial dan
perekonomian, serta menunjuk-
kan lokasi kegiatan sektoral
tersebut dapat dikembangkan.
Ketersediaan data dan informasi
tentang potensi daerah dan
keberadaannya menjadi sangat
penting dalam perumusan
kebijakan investasi di daerah.
Informasi potensi sumberdaya
tersebut juga diharapkan dapat
membantu para calon investor
memilih dan memutuskan minat
investasinya, diantaranya dengan
1. INTRODUCTION
Managing of local natural
resources should be able to
increase the area opportunities to
be targeted and attractive
investment destination. One of the
efforts to increase these
opportunities is through the
approach of the various aspects /
sectors which generally describe
the geographic, social and
economic, as well as indicate the
location of these sectoral activities
can be developed.
The availability of data and
information on local potential and
its existence becomes very
important in the formulation of
investment policy in the region.
Information resource potential is
also expected to assist the
prospective investors to choose and
decide their investment interests,
among others by mapping
2
melakukan pemetaan potensi
investasi daerah.
Kajian potensi investasi daerah
dilakukan dengan menampung
aspirasi dan permintaan
Pemerintah Daerah terkait
dengan potensi investasi serta
memperhatikan arahan rencana
pembangunan jangka panjang
dan rencana pembangunan
jangka menengah dari setiap
sektor atau kementerian yang
terkait dengan investasi daerah.
2. KONDISI UMUM WILAYAH
2.1. Letak dan Luas
Provinsi Lampung terletak pada
posisi geografis antara 3°45’ -
6°45’ LS dan 103°40’ BT-105°50’
BT, di sebelah paling ujung
Tenggara Pulau Sumatera. Batas-
batas daerah Provinsi Lampung
adalah :
� Sebelah Utara dengan
Provinsi Sumatera Selatan,
� Sebelah Selatan dengan Selat
Sunda,
potential areas of investment.
Study potential areas of investment
made by the aspirations and
demands associated with the Local
Government and concerned about
the direction of investment
potential long-term development
plans and medium term
development plans of each sector
or ministry related to regional
investment.
2. GENERAL CONDITIONS
2.1. Location and Area
Provinsi Lampung is located at
3°45’-6°45’ South Latitude and
103°40’-105°50’ East Latitude
Sumatera Island. Boundaries
Lampung Province area are :
� In the north south Sumatera
province,
� In the South dengan Sunda
Strait,
� In the East dengan Java Sea,
� In the West Indonesia Ocean.
3
� Sebelah Timur dengan Laut
Jawa,
� Sebelah Barat dengan
Samudera Indonesia.
Luas wilayah Provinsi Lampung
tercatat 3.528.835 ha, dengan
Kabupaten Tulang Bawang seba-
gai kabupaten terluas (777.084
ha) dan Kota Metro sebagai
wilayah terkecil (6.179 ha).
2.2. Karakteristik Fisik
Wilayah
2.2.1. Topografi
Kawasan bagian barat Provinsi
Lampung merupakan daerah
pegunungan bukit barisan.
Tercatat tiga buah gunung yang
tingginya lebih dari 2.000 m dari
permukaan laut, yaitu Gunung
Pesagi di kabupaten Lampung
Barat dengan ketinggian 2.239 m,
Gunung Tanggamus dengan
tinggi 2.102 m di Kabupaten
Tanggamus, dan Gunung Tangkit
Tebak dengan tinggi 2.115 m
terletak di Lampung Utara. Provi-
The size Lampung Province
tercatat 3,528,835 ha, Regency
Tulang Bawang as the largest
(777,084 ha) and city Metro the
smallest (6,179 ha).
2.2. Physical Characteristic
Area
2.2.1. Topography
Regions western part of Lampung
Province is a mountainous area of
the hill line. Recorded three
mountains that are over 2,000 m
above sea level, namely Mount
Pesagi in West Lampung district
with an altitude of 2,239 m, Mount
Tanggamus with 2,102 m high in
Tanggamus District, and Mount
Tangkit Guess the 2,115 m high
located in North Lampung.
Lampung Province has more than
150 islands big and small islands
4
nsi Lampung memiliki lebih dari
150 pulau besar maupun pulau
kecil yang berpotensi dikembang-
kan untuk meningkatkan kese-
jahteraan masyarakat Lampung.
2.2.2. Iklim
Lampung beriklim tropis dengan
angin laut lembab yang bertiup
dari Samudera Indonesia dengan
2 musim angin setiap tahunnya,
yaitu : Angin bertiup dari arah
barat dan barat laut pada bulan
November sampai Maret, Angin
bertiup dari arah timur dan
tenggara pada bulan Juli-Agustus,
rata-rata kecepatan angin ialah
5,83 km / jam.
Curah hujan di Provinsi Lampung
pada tahun 1995-1999 berkisar
antara 1,293 mm 3,130 mm
pertahun. Curah hujan bulanan
rata-rata terendah ialah bulan
Juni dan Agustus 75,0 mm, dan
tertinggi ialah bulan Maret yaitu
345,4 mm. Banyaknya hari hujan
tiap bulan berkisar antara 2-27
hari. Temperatur di Provinsi
are likely to be developed to
improve the welfare of the people
of Lampung..
2.2.2. Climate
Lampung tropical climate with
humid sea breeze blowing from
Indonesia Ocean winds with 2
seasons each year, namely: wind
blowing from the west and
northwest in November through
March, winds blowing from the
east and southeast in July-August,
the average wind velocity is 5.83
km / hour.
Rainfall in the province of
Lampung in 1995-1999 ranged
from 1.293 mm 3.130 mm per year.
Rainfall is the lowest monthly
average in June and August is 75.0
mm, and the highest was in March
of 345.4 mm. Number of rainy days
per month ranged from 2-27 days.
Temperatures in Lampung
Province ranged from 22.5°C-
5
Lampung berkisar antara 22,5°C-
32,8°C dengan kelembaban
berkisar antara 80%-88%.
2.2.3. Jenis Tanah
Sebelah Barat Lampung adalah
bagian dari Bukit Barisan yang
merupakan Geantiklinal dan
Sinklinal yang sebelah timurnya
terdapat patahan Semangka yang
panjang menyusuri Way
Semangka dan Teluk Semangka
serta gunung-gunung api
Tanggamus, Rindingan dan
Rebang. Sedimen-sedimen
vulkanis menutupi lembah-
lembah Suah, Gedong Surian dan
Way Lima. Pada bagian utara
lapisan sedimen ini mengalami
pelipatan yang menghasilkan
lapisan minyak bumi didalam 4
seri lapisan Palembang . Lapisan
sedimen sebelah timur tertutup
endapan tuffa masam dari debu
gunung api di Bukit Barisan yang
membentuk dataran peneplain di
bagian timur Lampung. Terdapat
Sukadana bosalt yang merupakan
” Plateau ” dan singkapannya
32.8°C with humidity ranging
between 80% -88%.
2.2.3. Soil Type
West of Lampung is part of the
Bukit Barisan, which is
Geantiklinal and Sinklinal the east
side there is a long fault along the
Way Watermelon and Watermelon
Bay and volcanoes Tanggamus,
Rindingan and Rebang. Volcanic
sediments cover the valleys
Shuhite, Gedong Surian and Way
Lima. In the northern part of this
sedimentary layer has folding
which produces a layer of oil in 4
series of layers of Palembang.
Sediment layer is closed east of
dust deposition tuffa sourly at the
Bukit Barisan mountain fire that
formed in the eastern plains
peneplain of Lampung. There
Sukadana bosalt which is the
"Plateau" and singkapannya
uneven. Types of land in the
province consists of 13 species of
red and yellow podzolic (FMD) is
the dominant species of about
6
tidak merata. Jenis tanah di
provinsi terdiri dari dari 13 jenis
dan podsolik merah kuning (
PMK ) merupakan jenis dominan
sekitar 1.522.336 ha kemudian
latosol dan andosol. Jenis tanah
di Provinsi Lampung tampak
pada tabel berikut:
1,522,336 ha then latosol and
andosol. The type of soil in
Lampung Province appears in the
following table:
Tabel 1. Jenis Tanah di Provinsi Lampung
No. Jenis Tanah Luas (Ha)
1. Aluvial hidromorf 163.444
2. Aluvial 52.386
3. Assosiasi alluvial dan glei humus 290.218
4. Hidromorf kelabu 79.627
5. Regosol 80.674
6. Andosol 209.544
7. Renzina 8.328
8. Podsolik coklat 31.432
9. Latesit air tanah 8.328
10. Latosol 719.793
11. Assosiasi latosol dan podsolik merah kuning 97.438
12. Podsolik merah kuning 1.522.336
13. Kompleks podsolik merah kuning, latosol dan litosol 67.054
Sumber : Lembaga Penelitian Tanah 2009 Hidrologi dan Sumber Daya Air
Table 1. Soil Type in Lampung Province
No. Soil Type Area (Ha)
1. Aluvial hidromorf 163,444
2. Aluvial 52,386
3. Association humus alluvial and glei 290,218
4. Gray Hidromorf 79,627
5. Regosol 80,674
6. Andosols 209,544
7. Renzina 8,328
8. Brown podzolic 31,432
9. Groundwater Latesith 8.328
10. Latosol 719.793
7
11. Association latosol red and yellow podzolicg 97,438
12. Red-yellow podzolicg 1,522,336
13. Complex red-yellow podzolic, latosol and litosol 67,054
Source: Institute for Soil Research 2009 Hydrology and Water
Di Provinsi Lampung terdapat
sungai-sungai besar yaitu Way
Sekampung (panjang 256 km),
Way Seputih (Panjang 249 km),
Way Terusan (panjang 168 km),
dan Way Tulang Bawang (panjang
132 km) dengan daerah aliran
sungai berkisar antara 796 km²
hingga 1.270 km².
Fungsi sungai umumnya di
gunakan sebagai sumber bahan
baku air bersih, mandi cuci kakus
(MCK), pengairan dan perikanan.
Terdapat rawa pasang surut di
sepanjang pantai timur dan
diantaranya merupakan daerah
budidaya perikanan udang dan
bandeng.
2.2.4. Penggunaan Lahan
Areal hutan di wilayah Provinsi
Lampung pada tahun 1998 masih
merupakan areal yang dominan
yaitu 985.085 ha walaupun luas
hutan terus menerus mengalami
In Lampung Province there are big
rivers namely Way Sekampung
(length 256 km), Way Seputih
(length 249 km), Canal Way
(length 168 km), and the Onion
Way Bone (length 132 km), with
watersheds ranging from 796 km²
up to 1,270 km².
The function of the river generally
in use as a raw material source of
clean water, bath wash toilet
(MCK), irrigation and fisheries.
There is a tidal marsh along the
east coast and is an area of
aquaculture including shrimp and
milkfish.
2.2.4. Land Use
Forest area in Lampung Province
in 1998 is still the predominant
area of 985,085 ha of forest area
despite continuous decline caused
by forest encroachers. Largest
8
penurunan yang diakibatkan oleh
perambah hutan. Luas hutan
terbesar berada di Kabupaten
Lampung Barat sekitar 32.19%
dari seluruh areal hutan Provinsi
Lampung.
Penggunaan areal hutan yaitu
sebagai hutan lindung (HLN),
hutan suaka alam (HAS), hutan
produksi terbatas (HPT), hutan
produksi biasa (HPB), hutan
produksi yang dapat di konversi
(HPK) dan areas penggunaan lain
(APL). Di daerah Lampung Barat
juga terdapat Taman Nasional
Bukit Barisan dan sebelah timur
terdapat suaka marga satwa Way
Kambas di Kecamatan Sukadana.
Pemukiman transmigrasi
terutama di Kabupaten Lampung
Selatan meliputi daerah
Karangsari, Palas, Tanjungan,
Kertasari, Gedung Harapan dan
Natar dan di Kabupaten Lampung
Tengah mencakup daerah
Labuhan Maringgai, Braja Lulur,
Rajabasa Lama, Wanakerto,
Sumberejo, Seputih Raman hingga
forest area in West Lampung
District approximately 32.19% of
the total forest area in Lampung
Province.
The use of forest areas as protected
forests (HLN), forest nature
reserves (HAS), limited production
forest (HPT), regular production
forests (HPB), production forest in
the conversion (HPK) and other
use areas (APL). In areas of West
Lampung have also Bukit Barisan
National Park and east there are
wildlife sanctuaries in District
Sukadana Way Kambas.
Transmigration settlement,
especially in South Lampung
District covers an area Karangsari,
Palas, Tanjungan, Kertasari,
Building Hope and Natar and in
Central Lampung District covers
the area Labuhan Maringgai,
Braja Scrub, Rajabasa Lama,
Wanakerto, Sumberejo, Raman
Seputih until Seputih Surabaya.
9
Seputih Surabaya.
Pemukiman Transmigrasi di
Kabupaten Lampung Utara
terbesar mulai dari barat yaitu
daerah Mesuji, Gedong Aji,
Rawapilu, Menggala, Kertasari,
Bumiraharja, Beradan hingga
Blambangan Umpu. Sedangkan di
Kabupaten Lampung Barat hanya
terdapat di sebagian pantai barat
yaitu daerah Bika. Dari utara
penggunaan lahan dan
pengembangan daerah Provinsi
Lampung 2005 tampak bahwa
penggunaan untuk perkebunan,
pertanian dan transmigrasi lebih
banyak di daerah Kabupaten
Lampung Utara, Kabupaten
Lampung Tengah dan Lampung
Selatan. Penggunaan tanah untuk
perkebunan dan tegalan / ladang
masing-masing 20,65% dan
19,13% dari luas penggunaan
tanah di Provinsi Lampung.
Transmigration Settlements in
North Lampung Regency biggest
start of the region west Mesuji,
Gedong Aji, Rawapilu, Menggala,
Kertasari, Bumiraharja, Beradan
until Blambangan Umpu. While in
the West Lampung regency exist
only on some west coast of the
Bika. From the northern area of
land use and development of
Lampung Province in 2005 it
appears that the use to plantation,
agriculture and transmigration
more in the area of North
Lampung District, Lampung
regency of Central and South
Lampung. Use of land for
plantations and other fields
respectively 20.65% and 19.13% of
the total use of land in Lampung
Province.
10
Tabel 2. Penggunaan Tanah di Lampung Province (Ha).
No. Regency/City Sawah Pekarangan Ladang
& sejenis
Sleep/
non
product
ive
Others Total
1. Lampung Barat 16.771 12.255 57.399 20.093 388.522 495.040
2. T anggamus 28.372 23.417 73.730 6.041 204.101 335.661
3. Lampung Selatan 58.141 29.475 126.614 536 103.313 318.079
4. Lampung Timur 52.993 49.109 93.379 1.170 237.138 433.789
5. Lampung Tengah 65.756 47.677 144.607 2.103 218.839 478.982
6. Lampung Utara 13.001 25.316 89.940 3.068 141.238 272.563
7. Way Kanan 16.040 36.258 103.569 37.715 198.581 392.163