Top Banner
118 Pelita Masyarakat, 2,(2), Maret, 2021 ISSN 2686-3200 (Online) DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v2i2.4992 PELITA MASYARAKAT Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/pelitamasyarakat Pemanfaatan Tanaman Pekarangan dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja melalui Teknik “Oshibana” Utilization of Yard Plants in Efforts to Improve Youth Creativity Through "Oshibana" Techniques Ferdinand Susilo, Jamilah Nasution* & Rahmiati Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Medan Area, Indonesia Diterima: 09 Maret 2021; Direview: 09 Maret 2021; Disetujui: 28 Maret 2021 *Corresponding Email: [email protected] Abstrak Oshibana dikenal sebagai suatu teknik mengolah bunga sehingga dapat menghasilkan prakarya dengan metode pengeringan tanpa merubah warna asli bunga. Teknik oshibana bertujuan untuk menghasilkan produk handmade dengan bahan baku yang berasal dari alam, bersifat ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi. Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah remaja Padepokan Igra Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mitra tentang potensi tanaman perkarangan rumah untuk dijadikan produk kreatif bernilai seni dan ekonomis serta memperkenalkan teknik oshibana. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan 2 metode yaitu pemaparan materi dan penyampaian informasi terkait potensi tanaman pekarangan sebagai bahan baku produk industri dan praktek pembuatan oshibana secara langsung. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan remaja di Padepokan Iqra dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka tentang pemanfaatan tanaman perkarangan sampah sebagai bahan baku produk kreatif bernilai seni dan ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth. Kata Kunci: Oshibana; Tanaman Pekarangan; Bunga. Abstract Oshibana is known as a flower processing technique so that it can produce crafts with a drying method without changing the original color of the flowers. Oshibana technique aims to produce handmade products with raw materials that come from nature, are environmentally friendly and have high selling value. Partners in this community service activity are the youth of Padepokan Igra, Kolam Village, Percut Sei Tuan District, North Sumatra. This activity aims to provide information to partners about the potential of home garden plants to be used as creative products with artistic and economic value and to introduce oshibana techniques. The implementation of the activity is carried out using 2 methods, namely the presentation of material and the delivery of information related to the potential of homegarden plants as raw material for industrial products and the direct practice of making oshibana. Through this community service activity, it is hoped that the youth at the Iqra hermitage can increase their insight and knowledge about the use of waste yard plants as raw material for creative artistic and economic products and can create jobs while supporting eco-green programs and save our earth. Keywords: Oshibana; Yard Plants; Flower. How to Cite: Susilo, F., Nasution, J., & Rahmiati. (2021). Pemanfaatan Tanaman Pekarangan Dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja Melalui Teknik “Oshibana”. Pelita Masyarakat: 2 (2): 118-124.
7

PELITA MASYARAKAT

Nov 13, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELITA MASYARAKAT

118

Pelita Masyarakat, 2,(2), Maret, 2021 ISSN 2686-3200 (Online)

DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v2i2.4992

PELITA MASYARAKAT Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/pelitamasyarakat

Pemanfaatan Tanaman Pekarangan dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja melalui Teknik “Oshibana”

Utilization of Yard Plants in Efforts to Improve Youth Creativity Through "Oshibana" Techniques

Ferdinand Susilo, Jamilah Nasution* & Rahmiati

Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima: 09 Maret 2021; Direview: 09 Maret 2021; Disetujui: 28 Maret 2021

*Corresponding Email: [email protected]

Abstrak Oshibana dikenal sebagai suatu teknik mengolah bunga sehingga dapat menghasilkan prakarya dengan metode pengeringan tanpa merubah warna asli bunga. Teknik oshibana bertujuan untuk menghasilkan produk handmade dengan bahan baku yang berasal dari alam, bersifat ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi. Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah remaja Padepokan Igra Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mitra tentang potensi tanaman perkarangan rumah untuk dijadikan produk kreatif bernilai seni dan ekonomis serta memperkenalkan teknik oshibana. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan 2 metode yaitu pemaparan materi dan penyampaian informasi terkait potensi tanaman pekarangan sebagai bahan baku produk industri dan praktek pembuatan oshibana secara langsung. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan remaja di Padepokan Iqra dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka tentang pemanfaatan tanaman perkarangan sampah sebagai bahan baku produk kreatif bernilai seni dan ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth. Kata Kunci: Oshibana; Tanaman Pekarangan; Bunga.

Abstract Oshibana is known as a flower processing technique so that it can produce crafts with a drying method without changing the original color of the flowers. Oshibana technique aims to produce handmade products with raw materials that come from nature, are environmentally friendly and have high selling value. Partners in this community service activity are the youth of Padepokan Igra, Kolam Village, Percut Sei Tuan District, North Sumatra. This activity aims to provide information to partners about the potential of home garden plants to be used as creative products with artistic and economic value and to introduce oshibana techniques. The implementation of the activity is carried out using 2 methods, namely the presentation of material and the delivery of information related to the potential of homegarden plants as raw material for industrial products and the direct practice of making oshibana. Through this community service activity, it is hoped that the youth at the Iqra hermitage can increase their insight and knowledge about the use of waste yard plants as raw material for creative artistic and economic products and can create jobs while supporting eco-green programs and save our earth. Keywords: Oshibana; Yard Plants; Flower.

How to Cite: Susilo, F., Nasution, J., & Rahmiati. (2021). Pemanfaatan Tanaman Pekarangan Dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja Melalui Teknik “Oshibana”. Pelita Masyarakat: 2 (2): 118-124.

Page 2: PELITA MASYARAKAT

Pelita Masyarakat, 2 (2) Maret 2021: 118-124

119

PENDAHULUAN Oshibana berasal dari Jepang dan sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, kirakira

sekitar abad ke-16. Seni tersebut diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga kini. Diyakini, kelahiran oshibana berawal dari keinginan masyarakat Jepang untuk mengabadikan keindahan bunga sakura yang hanya bisa dinikmati ketika musim semi. Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim semi (haru), musim panas (natsu), musim gugur (aki), dan musim dingin (fuyu) (Andini et al., 2014). Tidak semua daun dan bunga dapat bertahan disetiap musim tersebut. Musim gugur dan musim dingin akan menggugurkan hampir seluruh bunga dan daun. Sedangkan musim semi dan musim panas akan diwarnai oleh mekarnya bunga dan tumbuhnya dedaunan.

Potensi alam khususnya flora kurang dimanfaatkan dalam bidang kerajinan tangan. Teknik yang tepat serta panduan yang jelas mengenai cara memanfaatkannya untuk dibuat prakarya belum terlalu banyak ditemukan dan disebarluaskan. Padahal keindahan berbagai bunga dan daun yang cantik baik warna dan bentuknya itu bisa dimanfaatkan untuk membuat karya yang indah. Bunga sebagai bagian dari alam ini menjadi bagian dalam hidup mereka sehari-hari. Seni budaya dan ritual ini telah melahirkan kearifan hidup yang mampu mendengarkan keindahan alam. Sementara di Indonesia yang juga kaya akan alam yang indah belum terlalu populer dengan kegiatan memanfaatkan bunga untuk dibuat hasil karya seni bernilai tinggi (Ranti & Hazizah, 2019; Rahayu & Hayati, 2020).

Di Indonesia sendiri telah ada teknik mengawetkan bunga dan daun dengan menyelipkannya ke dalam buku. Teknik ini dikenal dengan herbarium. Dengan cara ini bunga dan daun mengering, namun warnanya berubah menjadi coklat. Dalam masalah ini, penulis ingin mengenalkan cara mengolah bunga untuk dibuat prakarya melalui teknik mengeringkan dan press bunga yang sudah lebih jauh berkembang. Teknik ini dikenal dengan Oshibana. Teknik ini berasal dari negara Jepang. Dengan mempelajari teknik mengeringkan bunga dan daun dengan metode press ini, ternyata bunga dan daun dapat mempertahankan warna aslinya. Dan setelah dicoba juga menyesuaikan dengan bunga dan daun yang banyak disekitar kita, hasilnya juga sungguh amat indah dan warnanya pun ikut bertahan (Luthfiyah et al., 2018).

Dengan menciptakan produk yang handmade dan bahan baku berasal dari alam, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi, dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth sebagai warga dunia yang peduli lingkungan dan kelestarian alam bumi ini. Oshibana adalah seni yang mengekspresikan harmonisasi antara kreatifitas manusia dan alam, yang membuat kita lebih menghargai keindahan alam. ANALISIS SITUASIONAL

Padepokan Iqra Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu wadah bagi remaja untuk berkumpul dan berkreasi terutama dalam hal membaca. Untuk itu padepokan ini berfokus sebagai wadah perpusatakaan. Satu dari sekian banyak perpustakaan desa yang inovatif di Indonesia ada di provinsi Sumatera Utara, namanya Padepokan Iqro. Perpustakaan desa ini berlokasi di Jalan Pertiwi, Desa Kolam, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deliserdang.

Salah satu fokus dari padepokan ini adalah meningkatkan kreatifitas remaja yang ada disekitar Desa Kolam. Hal yang adapat dilakukan adalah memanfaatkan tanaman bunga dan tanaman lainnya yang ada di sekitar perkarangan rumah untuk dijadikan produk bernilai seni dan ekonomis. Banyaknya tumbuhan berbunga di sekitar perkarangan menjadi potensi dalam membuat produk kreatif dengan menggunakan teknik oshibana

Page 3: PELITA MASYARAKAT

Ferdinand Susilo, Jamilah Nasution & Rahmiati, Pemanfaatan Tanaman Pekarangan dalam Upaya

120

untuk membuat pembatas buku, cover buku, dan juga hiasan dinding berupa figura. Namun padepokan belum sepenuhnya mengetahui cara dan teknik pembuatan produk kreatif ini (Susilo et al., 2019).

Untuk itu diperlukan suatu pelatihan/workshop untuk melatih dan memberikan pengalaman kepada remaja dalam membuat produk kreatif berbahan dasar tumbuhan disekitar perkarangan rumah. Diharapkan dengan adanya pelatihan pemanfaatan tanaman perkaranagan rumah menjadi produk kreatif bernilai seni dan ekonomis dapat meningkatkan keterampilan remaja yang pada akhirnya dapat sebagai upaya alternatif peningkatan pendapatan. METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 17-18 Oktober 2019 di aula pertemuan Padepokan Iqra yang terletak di Jl. Pertiwi Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan. Kegitan yang dilakukan berupa penyampaian materi dan praktek langsung teknik “Oshibana”.

Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan cara persentasi dan pelatihan pengeringan tanaman dan pembuatan produk kreatifitas remaja seperti pembatas buku, cover buku catatan ataupun figura untuk hiasan dinding secara langsung. Tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Hari ke-1

- Pemaparan materi tentang perkembangan industri rumahan berbahan baku tanaman kering melalui teknik “Oshibana”.

- Pemaparan tentang cara dan desain produk yang dihasilkan. - Diskusi antara pelaksana kegiatan dengan mitra.

2. Hari ke-2 - Pelatihan pengeringan tanaman sebagai bahan baku dan pembuatan produk

kreatifitas remaja seperti pembatas buku, cover buku catatan ataupun figura untuk hiasan dinding. Metode oshibana terdiri dari: persiapan alat dan bahan, sortasi bahan baku, proses pengeringan dengan cara pengepresan tanaman dengan menggunakan alat press, desain pembatas buku, cover buku dan desain figura hiasan dinding.

HASIL KEGIATAN

Berdasarkan diskusi, tanya jawab serta pengamatan langsung selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendapat respon positif dari para pemangku desa dan remaja di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme mitra yang mengikuti pelatihan dan peran aktif mitra selama kegiatan berlangsung. Kegiatan pengadian kepada masyarakat memberikan hasil sebagai berikut: 1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman remaja tentang teknik pengeringan bunga

dan tanaman melalui ‘Oshibana”. 2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman remaja tentang pemanfaatan tanaman

perkarangan sebagai produk kreatif. 3. Meningkatnya keterampilan remaja dalam menghasilkan produk kreatif sebagai

alternatif kegiatan harian, sehingga dimungkinkan peserta dapat membuat sendiri produk tersebut untuk kemudian dikomersialkan.

Page 4: PELITA MASYARAKAT

Pelita Masyarakat, 2 (2) Maret 2021: 118-124

121

Dokumentasi selama kegiatan berlangsung dapat dilihat pada foto – foto berikut :

Gambar 1. Kegiatan pelatihan oleh nara sumber

Gambar 2. Kegiatan pelatihan oleh nara sumber

Page 5: PELITA MASYARAKAT

Ferdinand Susilo, Jamilah Nasution & Rahmiati, Pemanfaatan Tanaman Pekarangan dalam Upaya

122

Gambar 3. Peserta kegiatan mengambil sampel tanaman

Gambar 4. Peserta kegiatan mengambil sampel tanaman

Page 6: PELITA MASYARAKAT

Pelita Masyarakat, 2 (2) Maret 2021: 118-124

123

Gambar 3. Proses pengepresan bahan yang sudah selesai dikeringkan dan penutupan

PEMBAHASAN

Oshibana adalah media untuk menuangkan keindahan daun dan bunga yang berada di sekitar kita menjadi karya seni tinggi dan produk yang multi fungsi. Oshibana tidak hanya cantik tetapi juga dapat merelaksasi pikiran, melatih kesabaran, memunculkan banyak inspirasi dan imajinasi dalam berkreasi.

Oshibana ditujukan untuk semua kalangan baik anak kecil, remaja, dewasa maupun orang tua. Bagi anak-anak dan remaja dapat digunakan untuk edukasi/pendidikan. Sedangkan untuk dewasa dapat digunakan sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan. Sementara untuk orang tua merupakan terapi menyenangkan sekaligus menyehatkan, karena seni Oshibana melatih motorik halus, sinkronisasi otak dan keterampilan tangan ketika merancang dan menggali ide dalam mendesain rangkaian bunga kering. Sehingga secara tidak langsung menghindarkan diri dari kepikunan dan kebosanan di masa senja mereka (Ranti & Azizah, 2019).

Dengan menciptakan produk yang handmade dan bahan baku berasal dari alam, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth sebagai warga dunia yang peduli lingkungan dan kelestarian alam bumi ini.

SIMPULAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pemanfaatan tanaman pekarangan dalam upaya peningkatan kreatifitas remaja melalui teknik oshibana dilaksanakan dengan 2 tahap yaitu pemaparan informasi terkait potensi tanaman untuk menghasilkan produk industri dan aplikasi teknik oshibana secara langsung oleh mitra dan pelaksanan kegiatan. Produk yang dihasilkan berupa pembatas buku, cover buku catatan, gantungan kunci dan figura untuk hiasan dinding. Keberhasilan kegatan terlihat dari antusiasme mitra dalam berdiskusi dan praktek.

DAFTAR PUSTAKA Andini, W., Darmawan M. B., Harahap, Y. P., Hasanah, U., & Septiany R. (2014). Pendidikan kreatif seni bunga

tekan (Oshibana) bagi siswa SMPIT Nurul Fajar sebagai sarana mencintai biodiversitas tanaman Indonesia. Laporan akhir, PKM-M. Institut Pertanian Bogor.

Juliansyah, A., Maulana, M. I., Hasbi, M., Andini, W., & Susanti, S. (2013). Kreasi biodiversitas tanaman sebagai peluang greenpreneurship industri kreatif berbasis edukasi-konservasi. Laporan PKM-K. IPB University Bogor.

Luthfiyah, F., Atika., I.N., Agnestia, Y., Arbowo, B.W., & Anam, A.K. (2018). Oshibana: Handmade Cantik Berbesis Biodiversitas Endemik Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship V Tahun 2018. Semarang, 30 Agustus 2018.

Page 7: PELITA MASYARAKAT

Ferdinand Susilo, Jamilah Nasution & Rahmiati, Pemanfaatan Tanaman Pekarangan dalam Upaya

124

Rahayu, T., & Hayati, A. (2020). Pelatihan Keterampilan Herbarium Kering Modern bagi Guru dan Siswa di SMK Negeri 2 Batu. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 5(2), 123-130. https://doi.org/10.26905/abdimas.v5i2.3413.

Ranti, E.S. & Hazizah, N. (2019). Pengaruh Kegiatan Herbarium Terhadap Perkembanga Kreativitas Anak di PAUD Kasih Ibu I Luar Parit. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Vol.6 No.1, April 2019, hal 43-48.

Susilo, F., Nasution, J, & Rahmiati. (2019). Pemanfaatan Tanaman Pekarangan Dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja Melalui Teknik “Oshibana” Di Desa Kolam Kabupaten Deli Serdang. Lapporan PKM-M. Universitas Medan Area.

Wiyatasari, R., Rahmah, Y., Widisuseno, I., Mulyadi, B., & Sudarsih, S. (2018). Pelatihan Seni Merangkai Bunga Jepang (Ikebana) di Panti Lanjut Usia Wening Wardhono Ungaran. Jurnal “Harmoni”. Vol.2 No.2 Desember 2018. Departemen Lingusitik FIB UNDIP.