KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI Kelompok 8 Aulia Sari (1201008) Debby Novrioza (1201012) Delvian Fikrani (1201015) Dwiki Septian (1201023) Dosen : Septi Muharni, M.farm.Apt • Etik Irwa Ningsih (1201026) • Halinda Alizar (1201037) • Lily Suryani (1201049) PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU YAYASAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
Kelompok 8
Aulia Sari (1201008)
Debby Novrioza (1201012)
Delvian Fikrani (1201015)
Dwiki Septian (1201023)
Dosen : Septi Muharni, M.farm.Apt
• Etik Irwa Ningsih (1201026)
• Halinda Alizar (1201037)
• Lily Suryani (1201049)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU YAYASAN UNIVERSITAS
RIAU PEKANBARU
2015
Pelayanan Informasi Obat(PIO)
DEFENISI PIO
Menurut Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No1197/MENKES/SK/X/2004 TentangStandar Pelayanan Farmasi Di RumahSakit, Pelayanan Informasi Obatmerupakan kegiatan pelayanan yangdilakukan oleh apoteker untuk memberikaninformasi secara akurat, tidak bias, danterkini kepada dokter, apoteker, perawat,profesi kesehatan lainnya dan pasien.
TUJUAN PIO
1. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obatyang rasional, berorientasi kepada pasien, tenagakesehatan, dan pihak lain.
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakanyang berhubungan dengan obat, terutama bagiPanitia/Komite Farmasi dan Terapi
3. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepadapasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain.
4. Meningkatkan profesionalisme apoteker.
ALASAN DIBUTUHKANNYA PIO
membantu doktermengambil
keputusan terkaitpengobatan
mendukung apoteker farmasi
klinik di unit pasien (bangsal)
membantu memutakhirkan dan
memeliharaformularium rumah
sakit,
mendukung pelaksanaan sistemformularium rumahsakit yang efisien,
sebagai materiedukasi dan
konseling bagiprofessional
kesehatan danpasien.
Pihak lain : manajemen, tim/kepanitiaan klinik, dan lain-lain.
Tenaga kesehatan : dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, asistenapoteker, dan lain lain.
Pasien dan ataukeluarga pasien
SASARAN INFORMASI OBAT
Kegiatan PIO
1. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayananinformasi obat memberika informasi obat dengan tidakmenunggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikaninformasi obat, misalnya penerbitan buletin, brosur, leaflet,seminar atau penyuluhan, penelitian. pemberian informasikepada konsumen secara aktif maupun pasif melalui surat,telfon, atau tatap muka.
2. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayananinformasi obat memberikan informasi obat sebagai jawabanatas pertanyaan yang diterima.
dosis, bentuk sediaan, formulasikhusus, rute dan metoda pemberian,farmakokinetik, farmakologi, terapeutikdan alternatif, efikasi, keamananpenggunaan pada ibu hamil danmenyusui, efek samping, interaksi,stabilitas, ketersediaan, harga, sifatfisika atau kimia dari Obat
INFORMASI OBAT
SUMBER INFORMASI OBAT
adalah BukuFarmakope Indonesia, Informasi SpesialiteObat Indonesia (ISO),
Informasi ObatNasianal Indonesia (IONI), Farmakologidan Terapi, serta
buku-buku lainnya.
LANJUTAN..
Pelayanan tentang
informasi obat meliputi :
•Penyediaan
•Pengolahan
•Penyajian
•pengawasan mutu data
atau informasi obat
•keputusan professional.
Penyediaan informasi obat
meliputi :
•Tujuan
•Cara penyediaan,
•pengolahan mutu data atau
informasi obat.
Topik Pertanyaan Tanggal dan waktu Pelayanan Informasi Obat diberikan Metode Pelayanan Informasi Obat (lisan, tertulis, lewat
telepon) Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain
seperti riwayat alergi, apakah pasien sedang hamil/menyusui, data laboratorium) Uraian pertanyaan Jawaban pertanyaan Referensi Metode pemberian jawaban (lisan, tertulis, per telepon) dan
data Apoteker yang memberikan Pelayanan Informasi Obat.
membantupenelusuran kembalidalam waktu yang relatif singkat
Dokumentasi pelayananInformasi Obat
Prosedur penanganan pertanyaan
1) Menerima pertanyaan
2) Identifikasi penanya
3) Identifikasi masalah
4) Menerima permintaan informasi
5) Informasi latar belakang penanya
6) Tujuan permintaan informasi
7) Penelusuran pustaka dan memformulasikan jawaban
8) Menyampaikan informasi kepada pihak lain
9) Manfaatkan informasi
10) Publikasi
11) Mendukung Panitia Komite Farmasi dan Terapi
Langkah-langkah sistematis pemberian informasi obat oleh petugas PIO
a. Penerimaan permintaan Informasi Obatb. Mengumpulkan latar belakang masalah yang
ditanyakanc. Penelusuran sumber data : rujukan umum,
rujukan sekunder dan bila perlurujukan primer.
d. Formulasikan jawaban sesuai denganpermintaan.
e. Pemantauan dan Tindak Lanjut
ALUR MENJAWAB PERTANYAAN DALAM PELAYANAN INFORMASI OBAT
Manfaat dokumentasi adalah:1. Mengingatkan apoteker tentang informasi pendukung yangdiperlukan dalam menjawab pertanyaan dengan lengkap.2. Sumber informasi apabila ada pertanyaan serupa.3. Catatan yang mungkin akan diperlukan kembali olehpenanya.4. Media pelatihan tenaga farmasi.5. Basis data penelitian, analisis, evaluasi dan perencanaanlayanan.6. Bahan audit dalam melaksanakan Quality Assurance daripelayanan informasi obat.
Dokumentasi memuat :- Tanggal dan waktu pertanyaan dimasukkan
- Tanggal dan waktu jawaban diberikan
MANFAAT DOKUMENTASI
KEGIATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DI APOTEK
-membuatdan
menyebarkanbuletin/brosu
r/leaflet, pemberdayaan masyarakat(penyuluhan)
-memberikan informasi dan edukasi kepada pasien
-menjawab pertanyaan baik lisan maupun tulisan
-memberikan pengetahuan
danketerampilan
kepadamahasiswa
farmasi yang sedang praktik
profesi
-membuat ataumenyampaikanmakalah dalam
forum ilmiah
-melakukan program jaminan mutu
-melakukan penelitian penggunaan Obat;
dilayani oleh apoteker selama 24 jam atau on call disesuaikandengan kondisi rumah sakit.
dilayani oleh apoteker pada jam kerja, sedang diluar iam kerja
dilayani oleh apoteker instalasi farmasi yang sedang tugas
jaga.
dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan tidak ada pelayananinformasi obat diluar jam kerja.
Tidak ada petugas khusus pelayanan informasi obat, dilayanioleh semua apoteker instalasi farmasi, baik pada jam kerjamaupun diluar jam kerja.
Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat dilayanioleh semua apoteker instalasi farmasi di jam kerja dan tidak adapelayanan informasi obat diluar jam kerja.