CCE – 08 = MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
CCE – 08 = MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN
(COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
HAND OUT
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
DAFTAR PUSTAKA
1. Puslatjakons, Manajemen Logistik, Pelatihan general super intendent pekerjaan
pengairan
2. Puslatjakons, Manajemen peralatan, Pelatihan general super intendent pekerjaan
pengairan
3. Waskita Karya PT, Manual logistik , 2002
4. Waskita Karya PT, Manual Peralatan
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
I - 1
BAGIAN I : MANAJEMEN LOGISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
UMUM
Menurut kamus Webster Dictonary :
Logistik = science of transport and supply,
a r t in ya : Logistik adalah ilmu te n ta n g t ra n sp o rt dan p e n ye d iaa n .
(1) Ada unsur transport yang mcnggerakkan sesuatu dari suatu tempat
ketempat lain dengan mempergunakan sarana untuk perpindahannya.
(2) Ada unsur supply /penyediaan sesuatu yang diperlukan yong dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara:
dibeli
dipinjam
dibuat
ditambang
dimutasi, dll.
Apabila kita telah mengerti arti dari terjemahan tersebut, rasanya yang tercakup
oleh istilah logistik adalah luas sekali, setiap kegiatan hampir ada unsur
logistiknya.
Setiap kegiatan yang melibatkan penggunaan sesuatu, tentu ada unsur supply dan ada
unsur transportnya, dengan pengertian lain, proses sejak awal dari tempat asal
barang/sesuatu sampi ketempat pemakainya.
Dalam konteks ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang melibatkan, penggunaan
sesuatu, obyeknya dapat berbeda-beda namun unsur-unsur yang tetap adalah masalah
transport dan penyediaan.
Dengan kata lain, obyeknya dapat berbeda tetapi cara pengelolaannya sama. Hal ini
berkembang sehingga merupakan manajemen tersendiri yang manajemen logistik yang
terdiri dari fungsi-fungsi :
Perencanaan Pengadaan
dan Pengendalian.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
I - 2
Perencanaan :
Kebutuhan
Anggaran Biaya
Pengadaan :
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Penyaluran
Pengendalian : Membandingkan dan mengarahkan agar pelaksanaan sesuai
dengan rencana.
Logistik : di Angkatan bersenjata obyektifnya adalah semua perangkat
perang, personil, senjata, alat angkut, perbengkelan dan
sebagnya.
Badan Urusan Logistik, Obyeknya adalah pangan terutama beras
Sasaran manajemen logistik tidak lain agar supply dan penyoluran dapat berjalan lancar
sehingga waktu pelaksanaan. mutu hasil dan biaya dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan.
Kita perhatikan sebentar apa yang pernah kita dapat tentang logistik diperguruan tinggi.
Yang dipelajari di Perguruan tinggi baru berupa llmu Bahan Bangunan, yang membahas
masalah-masalah bahan bangunan dari segi fisiknya.
Bagaimana pemanfaatannya dalam suatu proyek setelah dipenuhinya, persyaratan fisik
jenis, mutu, bentuk, harga dan sebagainya, belum termasuk dalam pembahasan.
Berapa jumlah persediaannya, dimana tempat didapatkan, berapa jauh harus diangkut,
sarana jalan darat / laut / udara yang akan dilalui, alat angkut yang tersedia / dipakai kapan
diperlukan, prosedur-prosedur yang perlu ditempuh, berapa lama diangkut, berapa lama
waktu yang diperlukan untuk masing-masing tnhap pemindahan / pengangkutan,
kesemuanya agar sampai ditempat tujuan pada waktu diperlukan dengan tidak terlambat.
Bagaimana pengamanan terhadap kehilangan;
Bagaimana pengamanan terhadap gangguan mutu, dan sebagainya.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
I - 3
Ini semua akan tercakup dalam manajemen logistik, dan belum tercakup oleh ilmu bahan
bangunan.
Logistik dalam lingkungan perusahaan.
Seperti diuraikan diatas, bahwa kesamaan yang terdapat dalam logistik tidak terletak pada
obyeknya, melainkan terletak pada pengelolaan unsur supply dan transport. Obyeknya dapat
berbeda-beda tergantung masing-masing instansi yang memiliki atau yang mengelola.
Dalam lingkungan perusahaan yang dicakup oleh kegiatan logistik adalah material untuk
proyek. Peralatan dan perlengkapan lain, tidak termasuk dalam kegiatan logistik, tetapi
ditangani terpisah.
Tentunya timbul pertanyaan mengapa tidak semuanya dimasukkan dalam kegiatan logistik
saja, sehingga pengurusannya dapat lebih tersentralisir, sedangkan unsur supply dan
transport pengelolaannya mempunyai kesamaan-kesamaan.
Sebagai dikatahui. perusahaan mempunyai 5 sarana manajemen yaitu berupa sumber
daya :
sumber daya manusia
sumber daya alat
sumber daya uang
sumber daya teknologi
sumber daya material
Kelima Jenis sumber daya tersebut satu dengan yang lain mempunyai bobot daya guna
yang seimbang oleh karena itu keseluruhannya harus tertangani secara sama berat.
Inilah sebabnya mengapa sumber daya material ditangani secara terpisah dengan sumber
daya lainnya.
Material mempunyai peran sangat dominan di dalam keberhasilan penyelesaian suatu
proyek, oleh karenanya harus tertangani secara tersendiri agar dicapai hasil maksimal,
demikian juga untuk sumber daya yang lain.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 1
BAB II
KEDUDUKAN DAN PERAN LOGISTIK
Dalam uraian-uraian Iebih lanjut, yang dimaksud dengan logistik terbatas untuk
lingkungan perusahaan adalah, material dengan segala penanganan dan
aspeknya.
Sedangkan Material diartikan sebagai (Vide Manual Logistik):
a). Bahan konstruksi yaitu bahan, barang ataupun peralatan yang diperluka
untuk membuat / membentuk bangunan yang harus disupply berdasarkan
kontrak;
b). Bahan, barang ataupun peralatan kerja yang habis dipakai.
c). Perlengkapan kerja.
L o g is t ik a d a la h : Ke g ia ta n p e re n ca n a a n , p e n g a d a a n , p e n y imp a n a n dan
p e n ya lu ra n ma te r ia l dalam ka ita n n ya dengan ke g ia ta n
p e la ksa n a a n p ro ye k .
2.1. Kedudukan Logistik dalam kegiatan Perusahaan / manajemen.
- Dengan jumlah biaya tertentu yang disediakan pemberi tugas melalui proses
konstruksi, perusahaan membuat bangunan dengar bentuk, besar dan rnutu
seperti dikehendaki pemberi tugas
- Sebagai imbalan jasa, perusahaan menerima fee tertentu yang diperlukan untuk
overhead, pajak dan laba usaha.
Proses konstruksi melibatkan sumber daya :
- Manusia
- Alat
- Teknologi, dan
- Material
Sebagai unsur-unsur biaya produksi.
Makin rendah biaya produksi yang makin efisien pelaksanaan proses konstruksi, makin
besar kecenderungan perusahaan meraih laba usaha.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 2
Keterlibatan sumber daya manusia, alat, uang, teknologi secara berdaya guna dalam proses
konstruksi, memberi peluang perusahaan untuk mampu memenuhi kewajibannya
danmemperoleh laba yang ditargetkan.
Logistik dengan segala aspeknya dapat menambah, mengurangi atau tidak berpengaruh
terhadap peluang tersebut diatas bila mana logistik dapat berperan : efisien, boros, ataupun
hanya sesuai rencana.
Note : Logostik = supply dan transport
2.2. Kedudukan Logistik dalam pelaksanaan proyek
Berbicara tentang kedudukan logistik dalam pelaksanaan proyek, kita harus kaitkan hal
tersebut dengan aspek pengelolaan proyek itu sendiri yang maliputi :
- Metode Konstruksi
- Sheduling : waktu pelaksanaan
Alat
Material
Tenaga
- Anggaran biaya
- Cash flow (arus kas)
a. Bagi material yang termasuk katagori bahan konstruksi, umumnya jenis, ukuran,
jumlah ataupun mutunya tertentu sesuai dengan persyaratan kontrak. Oleh karena
itu metode pelaksanaanya harus memperhatihan hal ini, misalnya :
- Pemasangan eskalator dilantai tingkat atas
- Pemasangan sistem AC yang benar
- Bangunan dengan kerangka baja
- Bangunan dengan kerangka pre-fab
- Jembatan
- Bahan – bahan untuk finishing dari jenis tertentu
- Pekerjaan jalan dengan menggunakan aspal beton, aspal penetrasi ataupun
beton untuk pavement.
- Pemasangan fender atau bolard untuk yetty pelabuhan, dan sebagainya.
b. Penyediaan material dalam kaitannya dengan masalah schedule sangat dominan
sekali.
Penyediaan material dalam kaitannya dengan masalah schedule sangat dominan
sekali.
Logistik perlu ditata dengan baik agar menjamin kebutuhan material dapat dipenuhi
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 3
tepat waktu, junlah dan mutunya.
Banyak kasus terjadinya keterlambatan pekerjaan sebagai akibat terlambatnya
pendatangan material, disebutkan oleh perencanaan pengadaan material yang
kurang teliti.
c. Logistik yang terselenggara dengan baik, efisien mempunyai efek kepada
pembiayaan yang efisien pula.
Sebaliknya bila mana logistik boros, misalnya karena harga pembeliannya lebih
tinggi, mutunya yang tidak sesuai terpaksa banyak ditolak, penerimaan yang tidak
teliti sehingga volumenya kurang, karena harus cepat-cepat terpaksa di pakai,
angkutan dengan biaya lebih tinggi.
Logistik masuk pos biaya / beban, sehingga langsung akan berpengaruh terhadap
besar kecilnya biaya proyek.
d. Logistik perlu terselenggara secara terprogram menurut kebutuhan riil waktu-
kewaktu dari tahap-tahap kegiatan proyek, dengan demikian dana untuk proyek
dapat dimanfaatkan secara berdaya guna. Hal ini sangat berpengaruh kepada
besarnya dana kerja yang perlu disediakan. Dilain pihak perbandingan antar dana
yang disediakan dan biaya yang diperlukan berjalan dengan seimbang sehingga
likuiditas proyek terbina dengan baik.
2.3. Peran Logistik di dalam kegiatan pelaksanaan Proyek
Senada dengan kedudukan logistik dalam kegiatan pelaksanaan proyek maka peran
logistik dalam kegiatan suatu proyek cukup dominan. Lebih-lebih bila mana dilihat dari
struktur biaya suatu proyek, pos logistik menempati porsi 30% sampai 70 % dari seluruh
biaya proyek, tergantung kepada jenis proyeknya.
Peran logistik dapat dilihat dari 3 aspek lain :
- Waktu pelaksanaan
- Mutu hasil pelaksanaan dan
- Biaya penyelesaian proyek
a. Waktu pelaksanaan
Penyediaan material sesuai dengan saat pemakaiannya, ikut menjamin pekerjaan
selesai pada waktunya setidak-tidaknya kelambatan tidak disebabkan oleh masalah
material.
Penyediaan material perlu diprogramkan sejak dari tempat asalnya, prosedur yang
mempengaruhi supply, jenis dan waktu pengangkutan.
Bahkan program tersebut harus sudah termasuk pembuatannya dipabrik bilamana
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 4
barangnya perlu dibuat terlebih dahulu dala hal ini yang perlu diperhatikan adalah :
kapasitas produksi, lama pembuatan dan mutu material.
b. Mutu hasil pelaksanaan
Perusahaan membuat bangunan dengan mutu sesuai yang telah disepakati kontrak
dengan pemberi tugas.
Kesesuaian jenis dan mutu material beserta cara pelaksanaan yang memadai
(termasuk komponen bahan pembentuk bilamana harus dibuat dengan cara
mencampur) akan menghasilkan mutu bangunan sesuai pesanan.
Sebaliknya penggunaan material yang dibawah persyaratan bisa berakibat mutu
bangunan yang dihasilkan berada dikualitas pesanan, ini bisa berakibat hasilnya
tidak bisa diterima oleh pemberi tugas dan konsekuensinya bangunan yang sudah
jadi harus dibongkar dan dibuat ulang, bararti suatu pemborosan biaya dan juga
mengganggu citra.
Sebaliknya penggunaan material dengan mutu melebihi dengan yang telah
dipersyaratkan berarti naiknya biaya pelaksanaan, naum tidak menambah citra,
yang jelas mengurangi laba.
c. Biaya penyelesaian proyek
- Pembelian material dengan harga diatas rencana bisa berakibat naiknya biaya
pelaksanaan.
- Pemakaian bahan yang mutunya kurang, walau harga menjadi lebih murah,
barakibat mutu hasil kerja kurang yang menjadi tidak bisa diterima pemberi
tugas, harus dibongkar dan diulang pemborosan biaya.
- Kekurangan lancaran supply material berakibat pelaksanaan kerja tersendat-
sendat, tidak selesai pada waktunya, overhead naik, citra terpengaruh dan
mungkin harga-harga bahan telah mengalami kenaikan.
- Karena terlambat, harus dikejar (speed up) biaya pelaksanaan menjadi naik.
- Akibat dari terlambat, likuiditas proyek terganggu karena uang masuk yang
berupa termyn menjadi terlambat diterima.
2.4. Manual Logistik
Dalam kaitannya dengan kegiatan pelaksanaan proyek adalah sangat penting untuk
perusahaan menerbitkan manual logistik.
Dalam upaya menyediakan tiga variabel pokok yaitu biaya, mutu dan waktu peran dan
fungsi manual logistik ini sangat penting karena manual ini merupakan pedoman
pelaksanaan pengelolaan logistik yang menyatu tata cara pengendalian material
bangunan yang merupakan komponen yang dominan dalam pembiayaan proyek.
Hal pokok dan mendasar pada manual logistik adalah adanya kewenangan dari
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 5
manajemen proyek dalam melakukan kegiatan logistik mulai dari perencanaan,
pengadaan, penyimpanan dan pengendalian logistik dengan batasan dan mekanisme
tertentu disesuaikan kepentingan proyek.
Kelancaran pelaksanaan proyek sangat tergantung pula pada kelancaran penyediaan
sumber daya material dalam volume yang tepat, mutu sesuai persyaratan dan waktu
pengadaan yang sesuai dengan jadwal kebutuhan material di proyek.
Agar pengelolaan material dapat ditangani dengan sebaik-baiknya diperlukan petugas
logistik yang profesional serta pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh yang
cermat, konsisten dan berlanjut selama kegiatan proses konstruksi.
2.5. Macam-macam Material Bahan dan Tugas Logistik pada Pelaksanaan Pekerjaan
Macam-macam material :
a). Bahan konstruksi-konstruksi yaitu bahan, barang atau peralatan yang diperlukan
untuk membuat/ membentuk bangunan yang harus di suply sesuati kontrak.
b). Bahan, barang atau perlengkapan kerja yang habis dipakai
c). Bahan pendukung antara lain : bekisting, perancah, perlengkapan kerja,
perlengkapan keamanan dan sebagainya.
Tugas logistik pada pelaksanaan proyek :
- Membuat jadwal pengadaan bahan di proyek
- Melakukan survey dan memberikan informasi kepada kepala proyek tentang sumber
dan harga bahan
- Menyelenggarakan pembelian bahan yang telah diputuskan olek kepala proyek
sesuai jadwal pengadaan bahan prosedur perusahaan.
- Menyelenggarakan administrasi pergudangan tentang penerimaan, penyimpanan
dan pemakaian bahan
- Membuat laporan manajerial tentang pemakaian dan persediaan bahan di proyek.
- Aktivitas-aktivitas untuk melakukan tugas-tugas diatas, perlu dipahami dan dikuasai
kemampuan menanganinya antara lain :
a. Membaca dan memahami gambar-gambar kerja dan persyaratan teknis
(spesifikasi)
b. Menghitung volume material yang diperlukan
c. Mengetahui dan memahami seluk beluk mutu material
d. Membuat program pengadaan material
e. Membuat surat pesanan material atau surat perjanjian pesanan material
f. Membuat berita acara penerimaan material
g. Memahami prosedur penerimaan material
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 6
h. Memahami prosedur dan penyelenggaraan penyimpanan material
i. Memahami seluk beluk penyaluran material termasuk :
j. membuat bon pengeluaran material
k. membuat bon pengeluaran bahan bakar/ pelumas
l. membuat bon pemakaian alat
m. mengisi kartu gudang
n. Membuat evaluasi bulanan
o. Membuat laporan mingguan.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
III - 1
BAB III
PERENCANAAN PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MATERIAL
3.1 Menentukan Kuantitas Material
a. Untuk menentukan kuantitas material diperlukan :
- Bill of Quantity (BQ) dari seluruh item (bagian atau satuan) pekerjaan, gambar
pelaksanaan, risalah aanwijzing serta hasil survei lapangan.
- Metoda pelaksanaan, khususnya untuk material pendukung
b. Tiap-tiap item pekerjaan diuraikan jenis-jenis material serta kuantitas yang
diperlukan.
c. Dari seluruh item pekerjaan, material-material yang sejenis dijumlahkan untuk
mengetahui total kebutuhan.
d. Data ini harus dimiliki oleh petugas logistik, diperoleh dari Rencana Anggaran
Pelaksanaan (RAP), sebagai bahan untuk membuat daftar kebutuhan material di
proyek.
3.2 Menyiapkan Contoh Material
a. Sebelum berlangsung proses pengadaan material, petugas logistik dan petugas
teknik menyiapkan contoh material untuk dimintakan persetujuan tertulis kepada
konsultan atau pemberi tugas.
b. Contoh material harus diambil dari sumber-sumber dan atau pemasok yang mampu
mengadakan dalam jumlah/ kuantitas dan kualitas yang diperlukan.
c. Untuk material-material dengan persyaratan kekuatan tertentu, permohoonan
persetujuan harus dilengkapi dengan sertifikat dari pabrik atau hasil uji test dari
laboratorium yang disetujui atau ditentukan oleh konsultan atau pemberi tugas.
d. Untuk material-material yang sulit didefinisikan secara pasti atau merupakan
gabungan dari beberapa bahan agar disiapkan contoh secara seutuhnya dalam
bentuk mock up dan dimintakan persetujuan tertulis kepada konsultan/ pemberi
tugas.
e. Ada alternatif material yang diajukan sebagai pengganti (bila diperlukan) dengan
sasaran menguntungkan perusahaan.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
III - 2
3.3 Jadwal Pengadaan Material
a. Jadwal pengadaan material mengacu ke jadwal penggunaan material dengan
mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk penyiapan contoh dan proses
permintaan persetujuan, proses administrasi pembelian, proses produksi/ fabrikasi,
serta proses pengiriman/ transportasi sampai di lapangan (di lokasi pekerjaan).
b. Jadwal pengadaan material dibuat berdasarkan jadwal kegiatan pelaksanaan
pekerjaan yang membutuhkan masing-masing material yang ada dalam rencana
pelaksanaan proyek sebagai tanggal penggunaan material dan ditarik kedepan
sesuai alokasi waktu yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan pada butir a, diatas
dan dapat digambarkan sebagai berikut :
c. Pengadaan material dapat dilakukan sekaligus atau bertahap, berdasarkan
pertimbangan atas efisiensi biaya dan efektivitas material yang bersangkutan.
3.4 Penempatan / Penyimpanan Material
a. Ada 2 (dua) cara dalam penempatan/ penyimpanan material yaitu :
- gudang
- lahan terbuka
- tempat penyimpanan khusus
b. - Material yang disimpan dalam gudang adalah material kecil dan mudah hilang dan
atau material yang mudah rusak oleh udara terbuka
- Material yang ditempatkan dilahan terbuka adalah material besar/ berat dan atau
material yang tidak rusak oleh udara terbuka
- Material yang disimpan khusus : bahan peledak, cairan kimia, bahan bakar
minyak dan lain-lain
c. Bangunan gudang/ tempat penyimpanan harus direncanakan dengan baik dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Besarnya bangunan gudang harus cukup menampung kebutuhan minimal
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
III - 3
material yang akan disimpan dalam jangka waktu tertentu (mis. 3 hari, seminggu,
2 minggu, sebulan dan seterusnya).
- Letak bangunan gudang harus dipilih di lokasi yang tidak mengganggu kegiatan
konstruksi, dapat diawasi secara mudah dan proses transportasi lancar
- Tata letak dan identifikasi material yang disimpan juga harus diatur sedemikian,
sehingga memudahkan arus keluar masuk material dan tidak terjadi kesalahan
pengambilan. Untuk material yang mutunya dapat terpengaruh oleh waktu
penyimpanan, harus disusun sedemikian, agar yang datang lebih dahulu dapat
dikeluarkan lebih dahulu.
- Aman terhadap lingkungan di sekitarnya
d. Lahan terbuka untuk penempatan material harus direncanakan dengan baik dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Luasnya cukup untuk jumlah minimal material yang akan ditempatkan dalam
jangka waktu tertentu (mis. 3 hari, 2 minggu, sebulan dan seterusnya).
- Letak lahan harus bebas dari kegiatan konstruksi, tetapi cukup dekat dengan
tempat fabrikasi (bila diperlukan fabrikasi).
- Lahan harus aman terhadap kehilangan/ pencurian dan terhadap kerusakan
akibat alam, seperti banjir, terendam air, tertimbun longsoran dan sebagainya.
- Dasar lahan harus cukup keras dan rata, bila diperlukan dapat diberi perkerasan
dan ganjal-ganjal.
- Batas-batas lokasi material harus sedemikian sehingga jelas.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 1
BAB IV
PELAKSANAAN PENGADAAN MATERIAL
Setelah semua jenis material yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek dihitung jumlah
kebutuhan serta waktu pengirimannya, maka manajemen proyek segera menetapkan
kebijakan-kebijakan pengadaannya, sesuai dengan kebijakan penanganan pekerjaan,
material-material mana yang akan disediakan oleh pemberi tugas, mana yang akan
diadakan sendiri oleh perusahaan dan mana yang akan diserahkan pengadaannya kepada
sub kontraktor.
4.1 Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Pada dasarnya, wewenang dan tanggung jawab pengadaan material ada pada
kepala proyek.
b. Kepala proyek dapat meminta bantuan kepada manajemen perusahaan untuk
pengadaan material dengan tanpa melepas tanggung jawab.
c. Pelimpahan wewenang pengadaan material harus dilakukan secara tertulis dari
pemegang wewenang (kepala proyek) kepada kepala / petugas logistik yang diberi
pelimpahan.
d. Siapapun pelaku pengadaan material, harus tetap berpedoman pada RAP yang
bersangkutan
4.2 Kebijakan Pengadaan Material
Kecuali untuk material-material yang disediakan oleh pemberi tugas atau pihak lain
yang ditunjuk oleh pemberi tugas yang diatur dalam surat perjanjian/ kontrak proyek,
maka kepala proyek dapat menetapkan kebijakan pengadaan material sebagai berikut :
a. dibeli
b. disewa
c. dipinjam
d. diambil dari alam/ diproduksi sendiri
4.2.1 Material Dibeli
1. Material dapat dibeli :
- melalui pemasok (toko, perusahaan, perorangan)
- langsung ke pabrik / quarry
- lewat distributor
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 2
2. Pemasok, pabrik ataupun distributor harus terseleksi dan terdaftar didalam
Daftar Rekanan Terseleksi (DRT).
3. Kepada pemasok, pabrik dan distributor yang dipilih dan diminta
penawarannya, diberikan data yang jelas tentang material yang dibutuhkan,
spesifikasi, kuantitas, jadwal pengiriman dan persyaratan-persyaratan lain
yang dianggap perlu.
4. Semua penawaran yang masuk dievaluasi, dipilih yang memenuhi syarat,
dinominasi dan dipilih yang paling menguntungkan perusahaan.
5. Dalam kondisi khusus yang ditetapkan oleh kepala proyek dengan
persetujuan manajemen perusahaan dapat dilakukan penunjukkan langsung
melalui negosiasi dan disyahkan dengan berita acara.
6. dalam hal pemasok atau pabrik dan atau distributor telah berperan serta
sejak awal penyiapan tender (mendukung proses tender) yang diikuti oleh
perusahaan untuk sesuatu proyek, maka pemasok dan pabrik dan atau
distributor tersebut diutamakan untuk ditunjuk sesuai dengan kesepakatan
pada saat mendukung tender yang dikuatkan dengan suatu kesepakatan
tertulis (MOU).
7. Pembelian material-material secara efisien yang tidak perlu diatur dengan
pasal-pasal perjanjian dapat dilakukan dengan surat pesanan material
(SPM). Sedang untuk material yang karena kuantitas atau nilainya dan atau
spesifikasinya perlu diatur dengan surat perjanjian, dilakukan dengan
menggunakan surat perjanjian pembelian material (SPPM) yang dengan
jelas memuat dan mengatur hal-hal sebagai berikut :
a. Jenis dan jumlah kuantitas material
b. Persyaratan mutu/ spesifikasi
c. Waktu penyerahan
d. Franko/ tempat penyerahan
e. Cara pembayaran
f. Cara penerimaan, khususnya bagi material lepas/ cair (pasir, batu, BBM,
beton ready mix).
g. Harga satuan dan jumlah harga memperhatikan faktor-faktor
pengendalian.
8. Kuantitas dan waktu pengadaan material, harus didasarkan pada
perencanaan pengadaan
9. Bila harga atau volume material ternyata melebihi anggaran dalam RAP
maka keputusan pembelian dialihkan pada manajemen perusahaan.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 3
4.2.2 Material Disewa
1. Material yang dapat diadakan dengan cara sewa adalah material pendukung
proses konstruksi (tidak terpasang jadi bangunan), seperti formwork,
scaffolding, perlengkapan keamanan bangunan dan sebagainya.
2. Penyewaan material dapat dilakukan baik denan pihak eksterm maupun
intern perusahaan (pada unit usaha yang lain).
3. Diutamakan penyewaan dilakukan secara langsung kepada pemiliknya tidak
melalui perantara.
4. Bila ada beberapa pemilik material yang akan disewa, maka perlu dilakukan
cara penawaran seperti pada proses pembelian.
5. dalam hal pihak eskterm maupun intern telah berperan serta sejak awal
penyiapan tender (mendukung proses tender) yang diikuti oleh perusahaan
untuk sesuatu proyek, maka pihak tersebut diutamakan untuk ditunjuk sesuai
dengan kesepakatan sewa pada saat mendukung tender yang dikuatkan
dengan kesepakatan tertulis (MOU).
6. Untuk penyewaan material harus dibuat surat perjanjian yang jelas yang
memuat :
a. Jenis, kapasitas dan jumlah atau kuantitas material
b. Lama waktu pemasangan dan penggunaan
c. Harga sewa termasuk pemasangan atau tidak
d. Cara pembayaran
e. Syarat-syarat lain untuk menghindari timbulnya perselisihan
7. Bila harga sewa material ternyata melebihi anggaran dalam RAP, maka
keputusan penyewaan ada pada manajemen perusahaan.
4.2.3 Material Dipinjam
1. Pengadaan material dengan cara ini hanya dalam kondisi yang khusus yaitu
bila sudah sangat mendesak kebutuhannya, sementara persediaan tidak ada
dan kiriman dari pemasok (penjual) terlambat.
2. Peminjaman material ini harus didukung dengan Berita Acara antara Kepala
Proyek yang meminjam dengan pihak lain yang dipinjami
3. Apabila peminjaman dilakukan kepada unit kerja lain di lingkungan
perusahaan sendiri dan ternyata material tersebut tidak akan digunakan lagi
oleh unit kerja yang bersangkutan (karena merupakan material sisa), maka
perlu dibuat Berita Acara Pemindahan Beban atas biaya material tersebut,
sebesar biaya yang dibukukan.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 4
4.2.4 Material diambil dari alam atau diproduksi sendiri
1. Material yang diambil dari alam adalah material-material yang quarry atau
sumbernya ada didekat atau relatif dekat dengan lokasi proyek, misalnya
pasir, batu koral, batu pecah, tanah merah dan sebagainya. Dalam kondisi
tertentu material dapat dibeli dengan cara konsesi (hak penggalian dalam
jangka waktu tertentu) atau dengan membayar retribusi kepada pemerintah
daerah setempat.
2. Material yang diproduksi sendiri, misalnya kosen pintu/ jendela, coneblock,
paving block, campuran beton jadi, beton cetak (precast concrete) dan
sebagainya. Bahan bakunya dibeli dan diperlukan biaya pembuatan atau
biaya produksi dan transportasi.
3. Material-material ini juga terikat pada tahapan perencanaan, berupa
persetujuan contoh material, jadwal pengadaan bahan baku, lama
transportasi, jangka waktu pembuatan dan kapasitas produksi dan
sebagainya.
4. Biaya produksi dan transportasi dari material-material harus tetap
berpedoman pada RAP proyek yang bersangkutan.
4.3 Material yang disediakan melalui subkontraktor
a. Material yang diadakan oleh sub kontraktor adalah seluruh jenis material yang
diperlukan pada item-item pekerjaan yang diserahkan pelaksanaannya kepada sub
kontraktor, kecuali ada ketentuan lain bahwa material akan disediakan oleh
kontraktor utama atau pemberi tugas.
b. Dalam hal pengadaan seperti ini yang perlu dikontrol oleh petugas logistik adalah
mutu atau kualitas material (baik menyangkut ukuran, kekuatan, warna, merk dan
lain sebagainya), jumlah atau kuantitas material dan waktu penyerahan di proyek.
c. Pengadaan material oleh sub kontraktor tetap terikat oleh perencanaan yang
disusun oleh proyek.
d. Sub kontraktor berkewajiban untuk segera mengeluarkan material yang ditolak
(karena tidak memenuhi persyaratan), keluar dari lokasi proyek.
e. Bila karena sesuatu hal sub kontraktor tidak mampu mengadakan material, maka
material tersebut diambil alih pengadaannya oleh perusahaannya sebagai
kontraktor utama dengan segala resiko tetap menjadi tanggung jawab pihak sub
kontraktor.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 5
4.4 Material yang disediakan oleh pemberi tugas
a. Material yang diadakan oleh pemberi tugas atau pihak lain yang ditunjuk oleh
pemberi tugas adalah seluruh jenis dan kuantitas material yang didalam surat
perjanjian/ kontrak sudah disebutkan bahwa material tersebut akan diadakan atau
disuplai oleh pemberi tugas.
b. Pada saat penyerahan material tersebut harus dibuat Berita Acara Penyerahan
Material (BAPM) yang meliputi jenis, kuantitas, kualitas, ukuran, spesifikasi dan
tanggal penyerahannya.
c. Pihak proyek (perusahaan) harus aktif mengurus proses pengadaan material
tersebut kepada pemberi tugas, sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan /
ditetapkan di dalam perencanaan.
d. Dalam menentukan jumlah material yang akan disediakan oleh Pemberi Tugas,
harus sudah diperhitungkan adanya cadangan atau kelebihan (waste) yang
kemungkinan akan terjadi dalam pemakaiannya.
e. Material yang disediakan oleh Pemberi Tugas juga harus memenuhi spesifikasi
yang disebutkan dalam persyaratan teknis dari surat perjanjian/ kontrak.
4.5 Penerimaan dan penyimpanan material
a. Penerimaan Material
Penerimaan material adalah proses pengalihan tanggung jawab dari pemasok atau
pihak lain yang menyerahkan, kepada pihak pertama. Secara akuntansi, sejak
terbitnya Berita Acara Penerimaan Material (BAPM) sudah harus dibukukan sebagai
biaya. Oleh karena itu dalam proses penerimaan material, kesesuaian mutu,
kebenaran kuantitas, kebenaran harga satuan dan jumlah harga serta waktu
penyerahan harus mendapat perhatian sepenuhnya.
b. Penyimpanan Material
Kepala/ petugas logistik melaksanakan tata laksana penyimpanan dengan
mempertimbangkan kelancaran arus material dari ke tempat yang akan
menggunakan jarak tempat penyimpanan ke tempat pemakaian sesuai prosedur
perencanaan penyimpanan material.
4.6 Material Khusus
Material khusus adalah material yang cara pengadaannya berbeda dengan yang biasa,
misalnya material impor, material-material bahan peledak, bahan kimia, BBM dan
material lainnya yang dalam pengadaannya memerlukan prosedur khusus.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 6
4.7 Material Impor
1. Sejak saat penyusunan daftar material yang diperlukan proyek, material yang
khusus didatangkan secara impor dipisahkan dalam daftar tersendiri, agar
memudahkan proses pengadaannya.
2. Pengadaan material ini pada dasarnya sama dengan material yang lain hanya pada
perencanaan jadwal pengadaannya perlu dialokasikan waktu untuk proses dan
prosedur impor.
3. Unruk melakukan proses impor sesuai batas waktu dalam jadwal pengadaan
dilakukan oleh proyek atau manajemen perusahaan dengan menunjuk perusahaan
pengimpor (importir) yang bonafid. Kalau nilai tukar valuta asing yang digunakan
untuk pembayaran tidak dapat dipastikan, sebaiknya menggunakan sistem hedging.
4. Untuk menekan biaya material impor, harus diupayakan pemanfaatan fasilitas
bebas bea masuk, bila hal tersebut memungkinkan (pelajari cara pendanaan proyek
yang bersangkutan dan ketentuan-ketentuan pemerintah yang berlaku).
4.8 Material Bahan Peledak
1. Sejak saat penyusunan daftar material yang diperlukan proyek, material khusus ini
juga perlu dipisahkan dalam daftar tersendiri, agar memudahkan proses
pengadaannya.
2. Pengadaan material ini pada dasarnya sama dengan material yang lain, hanya pada
perencanaan jadwal pengadaannya perlu dialokasikan waktu untuk proses perijinan
dari ”yang berwajib”.
3. Apabila ada perusahaan khusus yang menangani material ini, maka sebaiknya
menggunakan jasa perusahaannya tersebut untuk pengadaannya.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V - 1
BAB V
PROSES PENGENDALIAN MATERIAL
Kegiatan pengendalian material adalah suatu proses yang panjang, memakan waktu,
melibatkan banyak orang dan menyangkut 3 (tiga) aspek yaitu biaya, mutu dan waktu.
Kegiatan pengendalian tersebut harus dipahami benar-benar karena pada dasarnya adalah
suatu rangkaian tindakan dan keputusan yang saling terkait, masing-masing bertanggung
jawab dan berperan yang penting sebagai fungsi pengendalian. Pengendalian biaya material
pada dasarnya menyangkut baik kuantitas maupun harga satuannya.
5.1 Penunjukkan Pemasok / Sumber
a. Dipilih dari rekanan yang memenuhi persyaratan serta terdaftar dalam daftar
rekanan terseleksi (DRT).
b. Ditunjuk rekanan yang sudah dilibatkan dalam proses tender dan atau rekanan yang
paling menguntungkan perusahaan.
5.2 Penetapan Harga Material
a. Dilakukan negosiasi yang ketat, adil (fair) dan terbuka
b. Berpedoman pada RAP dan spesifikasi yang ditentukan
c. Apabila perlu untuk material khusus atau kondisi khusus dapat dibentuk tim
negosiasi
5.3 Pembuatan Surat Perjanjian Pembelian Material (SPPM)
a. Secara jelas memuat spesifikasi material, kuantitas, harga, waktu penyerahan dan
cara pembayaran dan hal-hal lain yang dianggap perlu
b. Mengamankan kepentingan perusahaan dan menggunakan kontrak standar
(kecuali ada pertimbangan lain).
c. Untuk kontrak dengan nilai besar dan atau kondisi khusus, diamankan dengan
jaminan bank dari pemasok atau diasuransikan.
d. Harga, mutu dan waktu penyerahan material yang dicantumkan dalam surat
perjanjian, harus berpedoman pada RAP, spesifikasi dan jadwal waktu pengadaan.
e. Apabila pembayaran material menggunakan valas agar diamankan, salah satunya
dengan sistem hedging.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V - 2
5.4 Memantau (memonitor) Proses Produksi dan Pengiriman
Kepala/ petugas logistik harus mengetahui sampai dimana pross produksi dan
pengiriman material serta harus melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa
material akan datang dilokasi pekerjaan pada waktu yang telah ditetapkan. Bila
diperlukan diadakan pemeriksaan proses produksi/ fabrikasi sesuai prosedur mutu
inspeksi dan tes.
5.5 Penerimaan Material
a. Mencocokkan material yang datang dengan contoh yang sudah disetujui dan
melakukan pengukuan secara teliti dan cermat untuk memastikan kualitas dan
kuantitasnya.
b. Petugas penerima material harus tegas dan berani menolak material yang tidak
sesuai dengan pesanan.
c. Berita Acara Penerimaan Material harus mencantumkan dengan jelas jenis dan
kuantitas material, serta tanggal penerimaan.
d. Untuk material lepas, seperti pasir, koral dan sebagainya, sejak negosiasi harus
ditetapkan cara pengukurannya, misalnya diatas bak truk atau dibuat bak
penerimaan dilapangan dengan ukuran tertentu atau cara lain yang disepakati
bersama.
e. Semua material yang sudah diterima dicatat buku penerimaan dan pengeluaran
yang khusus dibuat untuk masing-masing material.
5.6 Penempatan/ Penyimpanan Material
a. Material ditempatkan/ disimpan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
(site plannya).
b. Karena suatu alasan tertentu, tempat penumpukan/ penyimpanan material dapat
diubah/ dipindahkan, tetapi tetap berpegang pada prinsip aman, tidak rusak dan
mudah diambil untuk penggunaannya.
5.7 Penggunaan/ Pengalokasian Material
a. Permintaan material dilakukan oleh Pelaksana dengan menggunakan formulir yang
disesuaikan
b. Material yang akan diambil dicatat di dalam buku penerimaan dan pengeluaran
material masing-masing, sehingga dapat diketahui sisa persediaan pada saat
pengambilan tersebut.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V - 3
5.8 Pembukuan Biaya dan Pembayaran Material
Pembukuan biaya material dan pembayarannya adalah merupakan tugas dari kepala
administrasi keuangan proyek yang pada pelaksanaannya harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Biaya material dapat dibukukan sebagai biaya apabila telah rangkap syarat
administrasinya yaitu terdiri dari :
1. Copy surat pesanan/ surat perjanjian pembelian material yang telah
ditandatangani oleh pemegang wewenang (kepala proyek) atau yang diberi
kuasa.
2. Berita Acara Penerimaan Material yang telah ditandatangani oleh kepala proyek
yang bersangkutan.
b. Material dapat dibayar apabila kuitansi / tagihan telah diperiksa diproyek oleh bagian
teknik dan disetujui oleh kepala proyek atau di kantor perusahaan oleh pejabat yang
berwenang
c. Kasir yang melaksanakan pembayaran, wajib memeriksa kembali terlebhi dahulu
kebenaran dari aritamatiknya.
5.9 Inventarisasi Material Sisa
a. Inventarisasi material sisa, harus segera dilakukan oleh petugas logistik setelah
diyakini bahwa sisa material tersebut sudah tidak diperlukan lagi oleh pekerjaan
yang terkait, baik disaat proyek masih dalam proses pelaksanaan maupun pada
saat proyek telah selesai.
b. Pencatatan material sisa ini, didukung oleh suatu berita acara kelebihan material
yang disusun oleh petugas logistik proyek dan ditandatangani kepala proyek.
c. Apabila material sisa tersebut akan dimanfaatkan oleh proyek lain, maka harus
dibuat berita acara serah terima material untuk dipergunakan sebagai dasar
kelengkapan pemindahan beban material tersebut dari proyek yang menyerahkan
kepada proyek yang menerima.
Secara diagramatis rangkaian tindakan dan keputusan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V - 4
Penerimaan
Material
Penunjukkan
Sumber
Material
Negosiasi
Harga
Surat
Perjanjian
Penempatan /
penyimpanan
Material
Pembayaran
Material
Material Sisa
Monitoring
Pengiriman
Pemakaian
Material
Proses AspekPetugas
Terkait
Kepala
Proyek
Bonafiditas
Sumber
RAP Biaya,
Mutu, Waktu
Kepala
Proyek / Tim
Biaya, Mutu,
Waktu
Legal /
Hukum
WAKTU
KUANTITAS
MUTU
WAKTU
KUANTITAS
MUTU
WAKTU
KUANTITAS
MUTU
WAKTU
KUANTITAS
KUANTITAS
BIAYA
Kepala /
Petugas
Logistik
Kepala /
Petugas
Logistik
Kepala /
Petugas
Logistik
Petugas
Gudang
Kepala /
Petugas
Logistik
Pelaksana
Kepala Adm.
Keuangan
Proyek
Pelaksana
Kepala /
Petugas
Logistik
Pelaksana
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 1
BAB VI
PROSEDUR LOGISTIK
6.1 Prosedur Perencanaan Logistik (PRL)
6.1.1 Pembuatan Daftar Material
1. Kuantitas material yang akan dibuat daftarnya dapat diambil dari kuantitas
yang dibuat oleh Kepala Teknik yang terdapat pada RAP untk masing-masing
item pekerjaan.
2. Dimulai dari item pekerjaan yang akan dikerjakan di awal pekerjaan Kepala/
petuga logistik merincikan material-material yang dibutuhkan untuk masing-
masing item pekerjaan pada tabel formulir LOG-01 terlampir.
3. Untuk material yang membutuhkan perincian lebih lanjut kepala/ petugas
logistik dapat mengisi tabel formulir rincian jenis material (LOG-02) terlampir,
agar dapat dipergunakan sebagai dasar order material (pengadaan).
4. Lampiran : 1. Formulir LOG-01 : Uraian Kebutuhan Material
2. Formulir LOG-02 : Rincian Jenis Material
6.1.2 Pengajuan Contoh Material
1. Untuk persyaratan mutu material, kepala/ petugas logistik mempelajari
formulir prod. 01 daftar kriteria keberterimaan material/ produk.
2. Apabila persyaratan mutu telah dimengerti betul dan persetujuan pemberi
tugas dipersyaratkan, maka kepala/ petugas logistik segera menghubungi
pemasok atau sub kontraktor untuk meminta contoh material dan atau brosur/
katalog yang diperlukan.
3. Pemasok yang diutamakan adalah yang ikut berperan sewaktu perhitungan
tender dan terdaftar dalam DRT.
4. Apabila pemasok yang bersangkutan belum terdaftar, kepala proyek
mengkoordinir penilaian dengan menggunakan formulir prod. 02 yang
terdapat pada prosedur mutu.
5. Dengan mengacu pada APP, contoh bahan/ brosur/ katalog untuk material
yang dipersyaratkan segera diajukan ke pemberi tugas atau pengawas yang
ditugaskan dengan menggunakan formulir prod. 03 yang terdapat pada
prosedur mutu untuk mendapatkan persetujuan.
6. Kepala/ petugas logistik mengarsipkan catatan mutu yang berkaitan dengan
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 2
persetujuan material dan atau katalog/ brosur material agar diarsipkan sesuai
dengan prosedur pengendalian catatan mutu.
7. Kepala/ petugas logistik mengkoordinir penempatan contoh material yang
sudah disetujui dan disimpan di tempat yang dibuat khusus untuk itu.
8. Kepala/ petugas logistik agar membuat identifikasi dan pengamanan contoh
material.
9. Lampiran :
• Formulir prod. 01 : Daftar kriteria keberterimaan material/ produk
• Formulir prod. 02 : Daftar nilai bonafiditas rekanan
• Formulir prod. 03 : Permintaan persetujuan penggunaan material/ produk
6.1.3 Pembuatan Jadwal Pengadaan
1. Dari formulir LOG-01 yaitu uraian kebutuhan material, Kepala/ Petugas
Logistik dibantu Kepala Teknik membuat jadwal induk pengadaan material
dengan mengisi formulir LOG-03
2. Pada penentuan waktu pengadaan perlu diperhatikan jadwal pelaksanaan
pekerjaan dengan memberi tenggang waktu yang cukup sebelum pekerjaan
yang bersangkutan dilaksanakan.
3. Pada rapat mingguan proyek agar diinformasikan pada peserta rapat tentang
material yang akan datang dalam minggu depannya untuk penjadwalan
inspeksi dan tes.
4. Lampiran Formulir LOG-03 : Jadwal Bahan/ Material
6.2 Prosedur Pelaksanaan Logistik (PPL)
6.2.1 Material Lokal di Proyek
Material lokal di proyek :
1. Kepala/ petugas logistik menentukan material yang akan diadakan dengan
mengacu kepada jadwal bahan/ material (formulir LOG-03).
2. Mengacu pada contoh material yang telah disetujui, kepala/ petugas logistik
meminta kepada minimal 3 (tiga) calon pemasok yang terdaftar dalam DRT
(Daftar Rekanan Terseleksi) untuk memasukan penawaran harga serta cara-
cara pembayarannya.
3. Kepala / petugas logistik bersama kepala teknik mengevaluasi masing-
masing penawaran dan membuat Berita Acara Evaluasi Penawaran Harga,
selanjutnya diajukan kepada Kapro untuk memutuskan pemenangnya yang
paling menguntungkan perusahaan.
4. Berdasarkan evaluasi penawaran tersebut, kepala proyek memutuskan
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 3
calon pemasok yang menguntungkan perusahaan dan segera membuat
surat pemesanan material (SPM).
5. Untuk hal-hal yang khusus dan atau mendesak (seperti kelangkaan calon
pemasok) dapat menunjuk langsung 1 (satu) calon pemasok.
6. Kepala / petugas logistik memantai proses pengadaan mengacu pada jadwal
pengadaan.
6.2.2 Penerimaan Material
1. Khusus untuk material yang dirakit, Kepala / Petugas Logistik bersama
Kepala/ Petugas Teknik perlu meninjau sebelum dikirim ke lokasi
2. Kepala / petugas logistik bersama kepala petugas teknik melakukan
pemeriksaan/ pengecekan tentang kesesuaian saat material datang, baik
pemeriksaan dokumen, maupun pemeriksaan fisik, berupa : mutu, ukuran,
jumlah, serta persyaratan lainnya.
3. Setelah material diperiksa, diberikan status sesuai dengan prosedur mutu
dalam status inspeksi dan tes.
4. Kepala/ petugas logistik menerbitkan Berita Acara Penerimaan Material
(formulir LOG-04) sesuai dengan syarat keberterimaan.
5. Material yang telah diterima, diperlakukan sesuai prosedur penyimpanan
material
6. Material yang ditolak diberlakukan sesuai dengan prosedur mutu dan
segera dikeluarkan dari site secepatnya.
7. Lampiran : 11 Formulir LOG-04 : Berita Acara Penerimaan Material (BAPM)
6.2.3 Penyimpanan Material
Kepala/ petugas logistik mencatat segala pengeluaran dan penerimaan dalam
kartu gudang (formulir LOG-05). Kemudiansecara periodik tiap minggu membuat
laporan evaluasi terhadap rencana pengadaan material (formulir LOG-06).
Seperti diuraikan dalam bab perencanaan material, maka setelah material
diterima, dilakukan penyimpanan di gudang, lahan terbuka dan atau tempat
penyimpanan khusus.
A. Penyimpanan di Gudang
a. Semen
1. Agar semen tidak terletak langsung dilantai, dibuat landasan yang
rapat dengan ketinggian + 10 cm, untuk mencegah terjadinya
pembekuan akibat kelembaban lantai dasar gudang.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 4
2. Penumpukan maksimum 10 lapis untuk mempermudah pengambilan
dan mencegah agar semen tidak membatu akibat tekaan yang berat.
3. Penumpukan diatur sedemikian rupa dengan diberi sela untuk
memudahkan pengambilan.
4. Penempatan diatur dengan sistem FIFO yaitu yang masuk terdahulu
agar dapat dikeluarkan terdahulu juga.
b. Kayu
1. Untuk penyimpanan kayu, sebaiknya digunakan gudang khusus yang
terbuka (tanpa dinding). Dibuat landasan dengan jarak secukupnya
dan dengan ketinggian + 10 cm dari lantai dasar, agar kayu terhindar
dari kelembaban dan tidak melengkung selama penumpukan.
2. Untuk kayu yang berbeda-beda jenis dan ukurannya, sebaiknya
dikelompokan sesuai dengan jenis dan ukuran masing-masing dengan
membuat rak-rak sesuai kebutuhan.
3. Penumpukan kayu yang berbentuk kosen harus diatur sedemikian
rupa, sesuai dengan urutan pemakaian (yang akan dipasang lebih
dahulu, diletakan dibagian atas).
c. Suku cadang, baut/ mur dan barang kecil lainnya
1. Dibuat rak atau kotak penyimpanan yang disekat-sekat sedemikian
rupa dengan ukuran sesuai kebutuhan
2. kotak/ rak dapat diberi warna kontras yang berbeda-beda dan atau
diberi label (nomor atau keterangan lainnya) untuk memudahkan
pengenalan jenis material yang disimpan.
d. Material cair (bukan bahan bakar)
Yang termasuk material cair adalah cat, tiner atau material kimia yang
dikemas dalam kaleng/ plastik.
1. Penyimpanan dapat dilakukan diatas lantai kerja atau pada rak-rak
2. Dianjurkan penempatannya cukup jauh atau aman terhadap bahaya
kebakaran.
e. Paku, kawat/ kawat beton dan peralatan/ perlengkapan kerja
Material ini pada umumnya tidak berjumlah/ volume besar persediannya
(cukup untuk memenuhi kebutuhan seminggu, 2 minggu atau sebulan)
sehingga dapat diletakkan diatas lantai kerja atau alat-alat penggantung.
f. Material khusus (bahan bakar/ pelumas dan bahan peledak)
1. Diajurkan penyimpanan material ini terpisah dari material lain dengan
jarak yang cukup aman dari kemungkinan terjadinya bahaya
kebakaran.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 5
2. Berikan label pada drum penyimpanan untuk menjelaskan jenis
material
3. Pasang tanda-tanda bahaya
4. Sediakan alat pemadam kebakaran secukupnya
5. Khusus untuk bahan peledak, agar diikuti petunjuk penyimpanan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik atau instansi yang
berwenang.
B. Penyimpanan di lahan terbuka
a. Besi beton, besi profil
1. Penumpukan diatur menurut ukuran atau jenis material
2. Penumpukan harus memperhatikan jadwal pemakaian masing-
masing material dan dihindari penumpukan tumpang tindih yang
dapat menyebabkan kesulitan untuk pengambilannya.
b. Batu kali, batu pecah, pasir
1. Penumpukan dianjurkan memakai dinding-dinding pemisah atau bak
besar yang sekaligus dapat dipergunakan sebagai alat pengukur
dalam penerimaan material ini.
2. Lahan penyimpanan agar dipadatkan seperlunya untuk menghindari
terbenamnya material.
c. Aspal
1. Perlu perhatian khusus, terutama pada saat penerimaan, periksa
dengan teliti kemungkinan adanya kebocoran drum atau lubang pada
drum, akibat alat bantu yang dipakai. Dibuat lantai kerja yang
memadai atau alas pasir dan dibuat pengamanan keliling sedemikian
rupa, sebagai tindakan preventif apabila terjadi kebocoran.
2. Jangan diletakan diatas rumput atau benda lain yang mudah terbakar
3. Disediakan alat penutup untuk menghindari sinar apabila secara
langsung.
Semua material yang disimpan di lahan terbuka, juga harus dicatat
penerimaan dan pengambilannya, supaya pada setiap saat dapat
diketahui berapa penggunaan dan berupa sisa material yang masih ada.
Lampiran :
12. Formulir LOG-05 : Kartu Gudang
13. Formulir LOG-06 : Laporan Evaluasi Mingguan Pengadaan Material
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 6
6.2.4 Pengeluaran Material
Pengeluaran material merupakan suatu kegiatan dalam pengaturan pemindahan
material/ barang dari suatu tempat (gudang, stock yard) ketempat lain untuk
digunakan diamana prosedur pengeluaran material diatur sebagai berikut :
1. Pelaksana membuat permintaan material dengan menggunakan formulir bon
permintaan/ pengeluaran (formulir LOG-07).
2. Formulir bon permintaan/ pengeluaran ini dimintakan persetujuan kepada
kepala teknik. Bon yang sudah disetujui tersebut diserahkan ke kepala /
petugas logistik.
3. Kepala/ petugas logistik memerintahkan petugas gudang untuk mengecek/
mencocokkan dengan stock material yang ada.
4. Kalau stock material cukup maka bon permintaan disetujui oleh kepala /
petugas logistik dan diserahkan petugas gudang untuk dikeluarkan.
5. Bila stock material yang ada maka bon permintaan, maka kepala/ petugas
logistik dapat mencoret/ mengubah bon permintaan dengan memberitahukan
kepada yang meminta (pelaksana), ditandatangani/ diparaf dan material /
barang yang dapat diserahkan ke pemakai. Kekurangan stock material
tersebut dilaporkan oleh petugas gudang kepada kepala/ petugas logistik
untuk diproses lebih lanjut pengadaan berikutnya.
6. Semua material yang dikeluarkan dicatat kedalam buku harian gudang
Pemeliharaan tingkat I dan tingkat II merupakan pemeliharaan pencegahan.
Pada umumnya pemeliharaan tingkat I dan tingkat II sama untuk semua alat,
yaitu pemeriksaan fisik, penggantian filter, penggantian minyak pelumas,
penggantian minyak hidrolik, rnelumasi bearing dan sebagainya. Kerusakan
alat dapat dihindari dengan melakukan pemeliharaan pencegahan secara
rutin.
11.1.2.1 Sistem pemeliharaan pencegahan.
Sistem pemeliharaan pencegahan yang baik harus dibuat
sederhana, fleksibel, dan baku. Pada prinsipnya ada tiga hat yang
harus dilaksanakan :
a. Pemeriksaan berkala kondisi alat secara teratur.
b. Operator segera lapor kepada mekanik jika ada kelainan dan
menghentikan operas! jika dirasa akan membahayakan.
c. Tindak lanjut laporan oleh mekanik.
11.1.2.2 Rencana pemeliharaan pencegahan
Pemeliharaan pencegahan harus disusun jadualnya untuk masing-
masing alat. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mengingatkan
waktu pemeliharaan.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
XI - 4
Jika alat yang dioperasikan dalam jumlah banyak, maka selain
dibuat jadual tersebut, dapat juga dibuat sistem kartu pemeliharaan
untuk masing-masing alat.
11.1.3 Pemeliharaan perbaikan
Pemeliharaan perbaikan adalah pemeliharaan tingkat III, IV dan V,
Pelaksanaan perbaikan bisa dijadualkan, jika sifatnya untuk
pencegahan atau koreksi, sedang perbaikan yang disebabkan
karena kerusakan, tidak bisa di jadualkan.
11.2 Bengkel
Penempatan lokasi bengkel, penempatan perlengkapan, pembagian tugas
kewenangan serta tanggung jawab bengkel harus dinyatakan secara tegas dan
mempunyai Managemen yang baik, karena hal ini akan sangat mempengaruhi/
mendukung kerja alat, dan secara langsung akan mempengaruhi produktivitas alat.
lasalah utama yang perlu diatur dalam manajemen bengkel adalah :
a. Pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat di bengkel.
b. Pengelolaan suku cadang.
c. Pengelolaan penggunaan ruangan bengkel yang ada.
d. Pengelolaan kegiatan pemeliharaan, dan perbaikan alat.
e. Pengelolaan administrasi, dan keuangan.
f. Pengelolaan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja.
Perlu dipahami bahwa bengkel merupakan sub sistem dari sistem pengelolaan alat
perusahaan, sehingga bengkel harus dapat menjamin kemampuan operasi alat secara
menerus.
agar bengkel mempunyai kinerja yang baik, maka petugas bengkel harus selalu
mengetahui jumlah alat, jenis alat, dan kondisi masing-masing alat, termasuk yang
berada dalam lingkup pemeliharaan.
Sarana, perlengkapan kerja, dan alat penunjang, disesuaikan dengan jumlah maupun
jenis alat, dan batasan kemampuan jenis pekerjaan/pemeliharaan yang nenjadi
tanggung jawab bengkel tersebut.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
RANGKUMAN
Sebagaimana prinsip manajemen secara umum maka langkah-langkah POAC atau
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling juga diterapkan pada manajemen logistik.
Nilai material yang terkandung di dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan, termasuk sangat
tinggi dan dominan sehingga fungsi seorang petugas logistik sangat penting di dalam
perencanaan dan pengendalian material konstruksi.
Pada bab II di dalam modul ini pertama kali tentunya di jelaskan tugas dan tanggung-jawab
serta kedudukan dan peran seorang petugas logistik baik di manajemen perusahaan
maupun pada pelaksanaan proyek.
Selanjutnya pada bab III perencanaan material diuraikan mengenai bagaimana menentukan
kuantitas material, menyiapkan contoh dan membuat jadwal pengadaan material.
Pada Pelaksanaan pengadaan material di bab IV, perlu diketahui kebijakan pengadaannya
baik yang dibeli, disewa, dipinjam dan diambil dari alam. Material yang dibeli harus dari
pemasok dan diambil dari alam. Material yang dibeli harus dari pemasok yang terseleksi
sehingga terjamin baik kualitas, kuantitas dan delivery time nya.
Langkah manajemen logistik selanjutnya adalah seperti uraian pada bab V mengenai proses
pengendalian material dimana diuraikan prosedur penunjukkan pemasok, penetapan harga,
syarat administrasi dan pelaksanaan kontrol pada sistem akuntansi untuk mengurangi
penyimpangan – penyimpangan yang mungkin ada.
Pada Bab terakhir yaitu bab VI pada manajemen logistik, dapat dilihat prosedur dan formulir
yang dipakai pada proses tersebut diatas yang tujuan nya adalah perencanaan yang baik
dan pengendalian yang teliti agar dapat mensupply material ke proyek sesuai rencana dan
anggaran yang tersedia.
Pada Proyek yang berskala besar dan menengah, fungsi peralatan terutama peralatan berat
adalah sangat dominan di dalam menyelesaikan progres physik di lapangan. Karena hal
tersebut, proyek menuntut kondisi peralatan yang prima untuk menghasilkan produktifitas
yang optimum dengan waktu kerja yang efisien dan idle time yang minimum.
Adalah tugas seorang manajer / petugas peralatan untuk menjaga kondisi alat siap pakai
seperti tersebut diatas dengan pedoman manajemen peralatan yang baik.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Perencanaan peralatan pada bab VIII merupakan langkah awal dan didahului rencana
kebutuhan alat, pemilihan peralatan dan kebijakan pengadaan alat. Apabila schedule
pelaksanaan proyek sudah dibuat dengan benar, maka jadwal pengadaan alat dan jadwal
operasi alat tentunya dapat dibuat pula.
Bab selanjutnya yaitu bab IX adalah membahas pengoperasian alat dari segi manajemen
dimana diperlukan persiapan peralatan, persiapan operator, persiapan mekanik,
keselamatan dan kesehatan kerja dan bagaimana memobilisir peralatan tepat waktu.
Manajemen pengoperasian peralatan sangat penting yang meliputi meng cover asuransi,
menghitung dan memonitor produksi alat sehingga tercapai efisiensi dan produktifitas yang
tinggi.
Pada bab berikut yaitu bab X adalah mengenai inventarisasi alat yang meliputi data fisik,
administrasi, keuangan dan penyusutan.
Sedangkan bab terakhir (bab XI) adalah tentang pemeliharaan alat yang merupakan hal
yang tidak boleh di abaikan.
i
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu
penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan
tenaga ahli / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan
serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
standar baku mutu baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber
daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Cost
Controller merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Cost Controller of Water Resources Construction
ini terdiri dari 8 (Delapan) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang
diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Cost Controller..
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Manajemen Logistik, dan Manajemen Peralatan Pekerjaan
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, Desember 2005
Tim Penyusun
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
ii
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN : COST CONTROLLER PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu merencanakan dan melaksanakan pengendalian biaya pelaksanaan
dilapangan, sesuai anggaran biaya yang telah ditetapkan, pada pelaksanaan
pekerjaan SDA
B. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan dokumen kontrak
2. Membuat rencana anggaran pelaksanaan pekerjaan bersama bagian lain
yang terkait
3. Menyusun dan mengevaluasi cash flow pelaksanaan pekerjaan bersama
bagian lain yang terkait
4. Berkoordinasi dengan bagian lain yang terkait melaksanakan pengadaan
bahan, upah, subkontraktor, peralatan, dan biaya umum serta memeriksa
permintaan dana kerja
5. Melakukan pencatatan dan evaluasi biaya pelaksanaan pekerjaan, serta
membuat pelaporan secara periodik.
Seri / Judul : CCE – 08 : Manajemen Logistik dan Peralatan
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta mampu menjelaskan pengelolaan logistik
sebagai bagian / pendukung dalam pelaksanaan produksi agar tepat waktu, kualitas serta
biaya.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah modul ini diajarkan para peserta mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian Logistik
2. Menjelaskan kedudukan dan peran logistik
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
iii
3. Menjelaskan dan melaksanakan cara pengelolaan logistik sebagai bagian dari
tugas operasional.
4. Menjelaskan dan melaksanakan kegiatan administrasi dibidang logistik untuk
mendukung tugas operasional.
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
LEMBAR TUJUAN ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DESKRIPSI SINGKAT DAN DAFTAR MODUL ....................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN .................................................................................... viii
MATERI SERAHAN ..................................................................................................... xii
BAGIAN I : MANAJEMEN LOGISTIK
BAB I PENDAHULUAN (MANAJEMEN LOGISTIK) ............................................... I -1
BAB II KEDUDUKAN DAN PERAN LOGISTIK ..................................................... II -1
2.1 Kedudukan Logistik Dalam Kegiatan Perusahaan / Manajemen ...... II -1
2.2 Kedudukan Logistik Dalam Pelaksanaan Proyek .............................. II -2
2.3 Peran Logistik Di dalam Kegiatan Pelaksanaan Proyek .................... II -3
2.4 Manual Logistik ...................................................................................... II -4
2.5 Macam-macam Material Bahan dan Tugas Logistik Pada
Pelaksanaan Pekerjaan ..................................................................... II -5
BAB III PERENCANAAN PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MATERIAL ......... III -1
3.1 Menentukan Kuantitas Material ........................................................... III -1
3.2 Menyiapkan Contoh Material .............................................................. III -1
3.3 Jadwal Pengadaan Material ............................................................... III -2
3.4 Penempatan / Penyimpanan Material ................................................. III -2
BAB IV PELAKSANAAN PENGADAAN MATERIAL .............................................. IV -1
4.1 Wewenang Dan Tanggung Jawab ...................................................... IV -1
4.2 Kebijakan Pengadaan Material ............................................................ IV -1
4.3 Material Diambil Dari Alam Atau Diproduksi Sendiri ........................... IV -4
4.4 Material Yang Disediakan Oleh Pemberi Tugas ................................. IV -5
4.5 Penerimaan Dan Penyimpanan Material ............................................. IV -5
4.6 Material Khusus ................................................................................... IV -5
4.7 Material Impor ...................................................................................... IV -6
4.8 Material Bahan Peledak ....................................................................... IV -6
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
v
BAB V PROSES PENGENDALIAN MATERIAL ...................................................... V -1
5.1 Penunjukkan Pemasok / Sumber ....................................................... V -1
5.2 Penetapan Harga Material ................................................................. V -1
5.3 Pembuatan Surat Perjanjian Pembelian Material (Sppm) ................. V -1
5.4 Memantau (Memonitor) Proses Produksi Dan Pengiriman ................ V -2
5.5 Penerimaan Material .......................................................................... V -2
5.6 Penempatan / Penyimpanan Material ................................................ V -2
5.7 Penggunaan / Pengalokasian Material ................................................ V -2
5.8 Pembukuan Biaya dan Pembayaran Material ..................................... V -3
5.9 Inventarisasi Material Sisa ................................................................... V -3
BAB VI PROSEDUR DAN FORMULIR ................................................................... VI -1
6.1 Prosedur Perencanaan Logistik (PRL) ................................................ VI -1
6.2 Prosedur Pelaksanaan Logistik (PPL) ............................................... VI -2
6.3 Prosedur Evaluasi Pengadaan (PEP) ............................................... VI -6
BAGIAN II : MANAJEMEN PERALATAN
BAB VII PENDAHULUAN ( MANAJEMEN PERALATAN ) ..................................... VII -1
BAB VIII PERENCANAAN ALAT ............................................................................... VIII -1
8.1 Rencana Kebutuhan Alat .................................................................... VIII -1
8.2 Pemilihan Alat ..................................................................................... VIII -2
8.3 Kebijakan Pengadaan Alat .................................................................. VIII -7
8.4 Jadwal Pengadaan Alat .....................................................................VIII -10
8.5 Jadwal Operasi Alat ...........................................................................VIII -10
BAB IX PENGOPERASIAN ALAT ............................................................................ IX -1
9.1 Persiapan Kerja ................................................................................... IX -1
9.2 Memeriksa Daftar Rencana Penggunaan Peralatan ......................... IX -2
9.3 Mempersiapkan Peralatan ................................................................. IX -3
9.4 Menyiapkan Operator ......................................................................... IX -4
9.5 Menyiapkan Mekanik ........................................................................... IX -5
9.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...................................................... IX -6
9.7 Memobilisasi Peralatan ...................................................................... IX -8
9.8 Mengoperasian Peralatan .................................................................. IX -10
9.9 Biaya Alat ............................................................................................. IX -18
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
vi
9.10 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan ................................................ IX -26
9.11 Manual Operasi Alat ............................................................................ IX -27
BAB X INVENTARISASI ALAT ................................................................................ X -1
10.1 Identifikasi ........................................................................................... X -1
10.2 Kegiatan Inventarisasi ...................................................................... X -1
BAB XI PEMELIHARAAN ALAT ............................................................................... XI -1
11.1 Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan .................................................... XI -1
11.2 Bengkel ............................................................................................... XI -4
RANGKUMAN DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
vii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN PENGENDALIAN BIAYA PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja PENGENDALI BIAYA
PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR (COST CONTROLLER OF WATER RESOURCES
CONSTRUCTION) dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi
dan Kriteria Unjuk Kerja, sehingga dalam Pelatihan COST CONTROLLER unit-unit
kompetensi tersebut Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan
kurikulum dan silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam daftar modul) yang harus menjadi bahan
pengajaran dalam pelatihan Cost Controller.
DAFTAR MODUL
No. Kode Judul Modul
1. CCE-01 UUJK, Etika Profesi dan Etos Kerja
2. CCE-02a Sistem Manajemen K3 Konstruksi
CCE-02b RPL dan RKL
3. CCE-03 Dokumen Kontrak
4. CCE-04 Manajemen Proyek
5. CCE-05 Analisa Harga Satuan
6. CCE-06 Spesifikasi
7. CCE-07 Pengendalian Biaya
8. CCE-08 Manajemen Logistik dan Peralatan
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
viii
P A N D U A N P E M B E L A J A R A N
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
ix
A. BATASAN
JUDUL : MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN KETERANGAN
KODE MODUL : CCE - 08
Deskripsi :
Materi ini membahas tentang manajemen
logistik dan peralatan yang perlu diketahui dan
dipahami oleh seorang Cost Estimator.
Manajemen Logistik membahas mengenai
kedudukan dan peranan logistik dan
pengelolaan logistik sebagai bagian dari tugas
operasional. Sedangkan manajemen peralatan
membahas mengenai perencanaan alat,
pengoperasian alat, inventarisasi alat dan
pemeliharaan alat.
Tempat Kegiatan : Dalam ruang kelas dengan kapasitas ± 25 orang
Waktu Kegiatan :
4 x 45 menit (4 JPL) Bahan : Materi Serahan
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
x
B. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan
• Menjelaskan tujuan instruksional (TIU & TIK)
• Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atas pengalaman dalam manajemen logistik dan peralatan
Waktu : 10 menit
2. Ceramah : Pendahuluan (manajemen logistik)
• Menjelaskan mengenai
pengertian logistik Waktu : 10 menit Bahan : Materi Serahan, Bab I
3. Ceramah : Kedudukan dan peran
logistik • Menjelaskan mengenai peran
logistik di dalam manajemen perusahaan, dalam proyek dan dalam pelaksanaan proyek
Waktu : 10 menit Bahan : Materi Serahan, Bab II
4. Ceramah : Perencanaan dan penyiapan material - Menjelaskan menentukan
kualitas material, penyiapan contoh material untuk persetujuan secara tertulis, cara membuat jadwal pengadaan material, cara penempatan dan penyimpanan material
• Mengikuti penjelasan
instruktur TIU dan TIK dengan tekun dan aktif
• Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas
• Mendengarkan
penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu • Mendengarkan
penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu
• Mendengarkan
penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu
OHT
4 s/d 5
OHT
6 s/d 7
OHT 8
OHT
9 s/d 10
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
xi
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
Waktu : 10 menit Bahan : Materi Serahan, Bab III
5. Ceramah : Pelaksanaan Pengadaan material - Menjelaskan wewenang dan
tanggung jawab pengadaan material, kebijakan pengadaan material
Waktu : 15 menit Bahan : Materi Serahan, Bab IV
6. Ceramah : Proses pengendalian material - Menjelaskan proses penunjukan
pemasok, menetapkan harga material, pembuatan surat perjanjian pembelian material sampai dengan penempatan/penyimpanan material setelah dipakai masih ada material sisa